ANALISIS SISTEM DAN PROSEDUR EKSPOR PRODUK SANITARY PADA PT. KRIYA ALAM INDONESIA

 

Evi Suwarni1, Arie Ika Stiowati2, Nofa Hellenia Putri Rahmadani3

Jurusan Administrasi Niaga, Politeknik Negeri Malang

evisuwarni@polinema.ac.id, arieikastiowati@gmail.com, nofahellenia0911@gmail.com

 

Abstrak

Ekspor atau perdagangan internasional merupakan kegiatan yang lazim dilakukan di setiap negara yang memaksimalkan pengusaha di negara tersebut. Pandemi Covid-19 berdampak besar pada perdagangan internasional Indonesia dan ekonomi global. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui sistem dan prosedur ekspor di PT. Kriya Alam Indonesia di masa pandemi covid 19, dan mengetahui peluang dan tantangan yang dihadapi oleh PT. Kerajinan Alam Indonesia. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Teknik analisis data dengan cara mencari dan menemukan data, menghilangkan atau mereduksi data, mengolah data, menganalisis data serta membuat kesimpulan dan saran. Hasil kajian menunjukkan bahwa ada beberapa peluang dan tantangan untuk sistem dan prosedur yang berbeda sebelum pandemi Covid-19 dan setelah pandemi Covid-19. Peluang untuk mengekspor produk saniter ke luar negeri sangat diminati di Uni Eropa dan Amerika. Namun, perusahaan juga menghadapi tantangan dengan pandemi Covid 19, peraturan ekspor yang lebih ketat dan perbedaan sistem dan prosedur setelah pandemi Covid 19, dengan penambahan dokumen wajib Eksportir Terdaftar (REX) Sistem GSP UE sejak 2021.

 

Kata kunci: analisis; system; ekspor; covid 19

 

Abstract

Export or international trade is an activity that is commonly carried out in every country that maximizes the entrepreneurs in that country. The Covid-19 pandemic has had a major impact on Indonesia's international trade and the global economy. The goal to be achieved in this research is to know the export system and procedures at PT. Kriya Alam Indonesia during the covid 19 pandemic, and knew about the opportunities and challenges faced by PT. Indonesian Nature Crafts. This type of research is a qualitative descriptive research. Data analysis techniques by searching for and finding data, eliminating or reducing data, processing data, analyzing data and making conclusions and suggestions. The results of the study show that there were several opportunities and challenges for different systems and procedures before the Covid-19 pandemic and after the Covid-19 pandemic. Opportunities for exporting sanitary products abroad are in great demand in the European Union and America. However, companies also face challenges with the Covid 19 pandemic, stricter export regulations and differences in systems and procedures after the Covid 19 pandemic, with the addition of the EU GSP System mandatory Registered Exporter (REX) document since 2021.

 

Keyword: analysis; system; export; pandemic covid 19

 

Pendahuluan  

Ekspor atau perdagangan internasional merupakan kegiatan yang sudah umum dilakukan pada setiap negara tepatnya para pengusaha yang bertempat di negara tersebut. Adanya kegiatan ekspor bisa untuk menyalurkan dan memperkenalkan produk lokal ke mancanegara (Abdullah, 2016). Sumber daya alam dalam negeri yang melimpah kerap menjadi salah satu faktor negara tersebut melakukan kegiatan ekspor (Novariani, 2021). Di Indonesia sendiri jenis sumber daya alam yang sering diekspor yakni hasil pertambangan dan hasil pertanian (Udayana, 2011). Kekayaan alam yang ada mempu diekspor ke beberapa negara yang kebutuhannya belum terpenuhi karena adanya perbedaan letak geografis yang mengakibatkan perbedaan sumber daya alam yang diperoleh, sehingga untuk memenuhi kebutuhan negaranya harus mendatangkan dari negara lain (Sanim, 2016). Dalam kegiatan ekspor terdapat 3 jalur yang bisa digunakan untuk proses pengiriman yakni ada jalur udara, darat dan laut (Simarmata et al., 2021).

Kegiatan ekspor yang cukup erat kaitannya dengan pengiriman serta penerimaan suatu barang atau produk ke negara lain, sehingga kegiatan tersebut bisa berdampak positif yakni bisa meningkatkan kerja sama antar negara dalam kegiatan perdagangan, tak hanya itu ekspor juga berperan penting dalam kestabilan perekonomian suatu negara karena dengan adanya kegiatan tersbut maka jumlah devisa negara tersebut juga akan bertambah seiring berjalannya kegiatan ekspor pada suatu negara (Adrian Sutedi, 2014). Permintaan ekspor yang tinggi juga mampu menjadi peluang bagi tenaga kerja dalam negeri, sehingga angka pengangguran menjadi berkurang (Zamzami, Hastuti, & Sunargo, 2020).

Salah satu perusahaan di Indonesia tepatnya di daerah Sawojajar, Malang, Jawa Timur yang melakukan kegiatan ekspor yakni PT Kriya Alam Indonesia yang mengusung tema natural stone dimana perusahaan tersebut bergerak dibidang batu alam. Perusahaan tersebut menjual kreasi pahatan dari batu alam dan fosil kayu yang unik dan memiliki nilai seni tinggi mampu menarik pasar lokal maupun global yang nantinya akan dijual ke berbagai negara. Produk yang dijual tak hanya ditonjolkan pada seni yang hanya bisa digunakan untuk pajangan saja, namun juga bisa dipergunakan untuk kebutuhan sehari-hari, contohnya seperti wastafel, meja, dan kursi dari pahatan batu alam. 

Berdasarkan latar belakang serta rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut 1. Mengetahui system dan prosedur ekspor pada PT. Kriya Alam Indonesia 2. Mengetahui peluang dan tantangan yang dihadapi PT. Kriya Alam Indonesia pada masa pandemic covid 19

 

Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orangorang dan perilaku yang dapat diamati (Moleong, 2012). Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara trianggulasi (gabungan, analisis data yang bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi (Sugiyono, 2017). 

Penelitian ini menggunakan pendekatan etnografi. Studi etnografi merupakan salah satu deskripsi tentang cara mereka berfikir, hidup, berperilaku (Yusanto, 2020). Secara harfiah, etnografi berarti tulisan atau laporan tentang suatu suku bangsa yang ditulis oleh seorang antropolog atas hasil penelitian lapangan (field work) selama sekian bulan atau sekian tahun. Etnografi, baik sebagai laporan penelitian maupun sebagai metode penelitian dianggap sebagai asal-usul ilmu antropologi (Subadi, 2006). Inti dari etnografi adalah upaya untuk memperlihatkan makna-makna tindakan dari kejadian yang menimpa orang yang ingin kita pahami. Beberapa makna tersebut terinspirasikan secara langsung dalam bahasa, dan diantara makna yang diterima, banyak yang disampaikan hanya secara tidak langsung melalui kata- kata dan perbuatan, sekalipun demikian, didalam masyarakat, orang tetap menggunakan sistem makna yang kompleks ini untuk mengatur tingkah laku mereka, untuk memahami diri mereka sendiri dan orang lain, serta untuk memahami dunia tempat mereka hidup. 

Berdasarkan pada jenis penelitian ini yaitu penelitian kualitatif, maka teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan analisis dokumen, observasi, dan wawancara. Teknik dan cara ini diperlukan unntuk mengumpulkan dan mengolah data yang didapat dari lapangan sehingga diharapkan penelitian ini berjalan dengan lancer dan sistematis.

Penelitian ini menggunakan teknik analisi data model interaktif yang dikemukakan oleh Miles & Huberman, yaitu di mulai dari tahapan pengumpulan data dilanjutkan dengan reduksi data, display data dan tahapan terakhir yaitu penarikan kesimpulan. 

Di mulai dari pengumpulan data, yaitu peneliti berusaha mendapatkan data- data yang relevan dari informan untuk dapat dijadikan sebagai landasan dalam meneliti tentang tema yang sudah ditentukan oleh peneliti sebelum penelitian dimulai. 

Reduksi data yaitu pengumpulan data, yaitu peneliti berusaha mendapatkan datadata yang relevan dari informan untuk dapat dijadikan sebagai rujukan maupun landasan dalam penelitian tentang tema yang sudah ditentukan oleh peneliti sebelum penelitian dilakukan.

 

Hasil dan Pembahasan

PT Kriya Alam Indonesia merupakan perusahaan yang mengekspor produk kerajinan sanitary dari material alam. Perusahaan ini sudah mengekspor produknya ke berbagai negara di dunia seperti Uni Eropa, Amerika, Asia dan Australia. Produk sanitary sangat digemari oleh konsumen dari mancanegara karena bentuknya yang unik, alami dan tradisional. Berbagai macam barang yang diproduksi, komoditas/barang yang diekspor PT Kriya Alam Indonesia antara lain meliputi:  kerajinan wastafel dari batu kali, kerajinan wastafel marmer, kerjainan wastafel onyx, dan kerajinan fosil kayu.

 

 

 

Gambar 1. Produk ekspor dari PT. Kriya Alam Indonesia

 

Adapun Sistem dan prosedur pada PT. kriya Alam Indonesia untuk ekspor barang keluar negeri adalah sebagai berikut:

Prosedur Ekspor pada PT Kriya Alam Indonesia 

1.         Koresponden  

Tahap pertama eksportir mengirim surat penawaran (mencantumkan katalog, harga, company profile, jenis barang, kualitas, dan harganya, serta syarat pengiriman). Selanjutnya mendapatkan feedback dari buyer, kepada pihak importir ini akan mendapat feedback berupa: Penolakan, penerimaan ataupun dilakukannya survey dari perwakilan pihak importir.  

2.         PO/Purchase Order 

Jika buyer tertarik untuk membeli produk yang ditawarkan eskportir dan  terjadi kesepakatan dari kedua belah pihak maka, importer akan melakukan PO/Purchase Order.  

3.         Sales Kontrak  

Selanjutnya importir dan eksportir membuat dan menandatangani kontrak dagang. Dalam kontrak dagang dicantumkan hal-hal berbagai persyaratan dan ketentuan yang disepakati Bersama semisal metode pembayaran dan metode pengiriman barang. Setelah sales contract terjadi maka dapat diterbitkan dokumen performa invoice untuk buyer.

4.         Pembayaran  

Buyer akan melakukan pembayaran barang dengan kesepakatan yang telah ditentukan pada sales kontrak. 

5.         Survey  

Perusahaan mendatangkan pihak survey dari perusahaan survey yang mendapat otorisasi dari Kementerian Perdagangan (ditunjuk oleh Kementerian Perdagangan) untuk melakukan verifikasi atau penelusuran teknis terhadap barang impor maupun ekspor. Yang mana pada tahap ini survey  dilakukan untuk memverifikasi barang bahwa barang bukan dari ilegal mining atau barang tambang ilegal kemudian jika lolos akan mendapatkan LS (Laporan Survey). 

6.         Syarat & Dokumen Ekspor  

Persiapan barang dan dokumen seperti (commercial invoice, packing list, ska, nomor identitas kepabeanan, dan REX untuk uni Eropa), lalu packing barang sampai loading (pemindahan) ke bea cukai.  

7.         Bea Cukai  

Menghubungi pihak bea cukai dan pengecekan barang dan dokumen 

(Commercial invoice, Packing list, SKA, Nomor identitas, REX untuk uni Eropa) di bea cukai.  

8.         Penerbitan dokumen PEB dan NPE  

Setelah barang dinyatakan lolos maka akan mendapatkan dokumen Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB),  dan  Nota Pelayanan Ekspor (NPE).

9.    Pengiriman barang (Bill of Lading) 

Pengiriman barang dan akan mendapatkan Bill of lading dikeluarkan oleh forwader/shipping liner.

10.     Pengiriman Dokumen Asli  

Jika dokumen asli sudah lengkap dan pembayaran sudah dibayarkan hingga lunas, maka dokumen asli dikirimkan karena jika dokumen asli belum datang, maka importir tidak bisa membuka kontainer. 

11.     Kedatangan Produk kepada pihak Importir

Jika dokumen asli sudah datang maka importir dapat membuka container, tetapi jika dokumen asli belum datang maka importir akan mendapatkan sanksi atau penalty dari pihak importer atau buyer.

 

 

 

 

Prosedur Ekspor pada PT Kriya Alam Indonesia

 

Gambar 2. Flowchart prosedur ekspor PT Kriya Alam Indonesia

 

DokumenDokumen yang Digunakan dalam Kegiatan Ekspor 

1.      Commercial Invoice   

Berisi tentang barang yang akan dikirim, harus sama persis dengan yang tertera pada dokumen invoice, karena akan ada kesulitan pada saat pengiriman barang bahkan bermasalah, jika dokumen invoive dengan barang yang akan dikirim berbeda. 

Gambar 3. Dokumen Commercial Invoice

 

2.      Packing List  

Packing list berisi tentang deskripsi dari berat, volume barang dan packagingnya. 

Gambar 4. Dokumen Commercial Invoice

 

3.      Bill Of Lading  

Bill Of Lading digunakan jika barang dikirim melalui jalur laut. Dokumen ini berisi data dari Invoice dan Packing List. 

 

Gambar 5. Dokumen Bill of Lading

 

4.      SKA/Certificate Of Origin  

Surat Keterangan Asal (SKA) atau biasa disebut Certificate of Origin (COO) adalah sertifikasi asal barang, dimana dinyatakan dalam sertifikat tersebut bahwa barang/komoditas yang diekspor adalah berasal dari daerah/negara pengekspor. 

 

Gambar 6. Dokumen Certificate of Origin

 

5.      Nomor Indentitas Kepabeanan

NIK atau Nomor Identitas Kepabeanan merupakan nomor registrasi/identitas yang dikeluarkan Dirjen Bea Cukai kepada perorangan maupun perusahaan sebagai bentuk izin untuk mengakses segala sesuatu yang berkaitan dengan kepabeanan (impor barang).

 

 

Gambar 7. Dokumen NIK

 

6.      Mandatory Registered Exporter (REX) Merupakan dokumen sertifikasi yang digunakan sebagai salah satu syarat masuknya barang ke Uni Eropa khususnya untuk produk sanitary ware yaitu wastafel .

 Gambar 8. Dokumen REX

 

7.      PEB  

Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) adalah dokumen pabean yang digunakan untuk pemberitahuan pelaksanaan ekspor barang yang dapat berupa tulisan di atas formulir atau media elektronik. Data PEB didapat dari data Commercial Invoice dan Packing List.  

 

Gambar 9. Dokumen PEB

 

8.      Laporan Survey (LS) 

Sebagai bukti bahwa barang yang akan diekspor tersebut resmi, bukan dari illegal mining atau barang tambang illegal.

Gambar 10. Dokumen LS

Sistem dan Prosedur Ekspor Sanitary Sebelum dan sesudah Pandemic Covid 19

Pada dasarnya system dan prosedur ekspor pada waktu sebelum dan sesudah pandemic covid 19 ada beberapa perubahan yakni

1)      Penambahan dokumen mandatory Registered Exporter (REX) System GSP Uni Eropa mulai tanggal 1 Januari 2021,

2)      Adanya sistem lockdown yang diterapkan oleh beberapa negara sehingga  mempengaruhi waktu dan biaya yang lebih tinggi untuk dalam pengiriman barang,

3)      Penerapan protokol kesehatan yang mengakibatkan penambahan biaya pengiriman logistic barang ekspor.

4)      Adanya gangguan yang terjadi pada permintaan dan penawaran produk juga adanya perubahan pada pusat rantai pasokan dunia dari beberapa negara seperti, Negara China dan Amerika Serikat.

 

Hambatan atau Kendala yang Dihadapi Sebelum dan Sesudah Pandemi Covid-19 

1)      Hambatan atau Kendala yang Dihadapi Sebelum Pandemi Covid-19 

      Penimbunan barang karena adanya pemberlakukan syarat baru yaitu Mandatory Registered Exporter (REX), sebagai salah satu dokumen yang digunakan untuk syarat masuknya barang ke Uni Eropa khususnya produk sanitary ware yaitu wastafel. 

      Pembuatan Mandatory Registered Exporter (REX) membutuhkan waktu yang lama kurang lebih 4-5 bulan. 

2)                                                                                                                            Hambatan atau Kendala yang Dihadapi Sesudah Pandemi Covid-19 

      Kelangkaan kapal container di Asia dan Eropa akibat banyak perusahaan yang di lockdown. 

      Ongkos kirim naik hingga 8-10 kali lipat dari harga biasanya. Karena kelangkaan kapal container tersebut. 

 

Peluang dari Kegiatan Ekspor Produk Sanitary dengan material alam.

1.         Daya beli Internasional lebih tinggi dibandingkan lokal sehingga meningkatkan nilai transaksi ekspor. 

2.         SDA (Sumber Daya Alam) Indonesia lebih melimpah daripada negara lain. Bahkan di beberapa negara lain tidak terdapat SDA tersebut. 

3.         SDM (Sumber Daya Manusia) negara lain tidak ada pendesain atau pengrajin sehingga tidak ada yang mengolah SDA tersebut. 

4.         Fosil kayu di Indonesia masih bebas dipakai, sedangkan di luar negeri fosil kayu dilarang dipakai serta diolah dan menjadi cagar budaya. 

5.         Pada masa pandemic covid 19 peningkatan pesanan produk sanitary untuk konsumen di luar negeri.

  

Jenis Pembayaran Serta Syarat Pengiriman  

Pada PT Kriya Alam Indonesia pembayaran dalam kegiatan mengekspor produk menggunakan metode Traditional Transaction yang dimana metode tersebut telah dikenakan deposit sebesar 10% hingga 20%, dalam Traditional Transaction menggunakan balance payment atau pelunasan 2 minggu setelah Estimate Time Departur (ETD). Metode pembayaran tradisional transaction ini menguntungkan perusahaan pihak eksportir dikarenakan sudah ada kepastian pembayaran produk uang muka sebesar

PT. Kriya Alam Indonesia juga pernah menggunakan metode pembayaran yang lain selain metode tradisional transaction yakni metode pembayaran Letter of Credit (LoC) Sight, namun sekarang sudah tidak menggunakan metode tersebut dan beralih ke Traditional Transaction, adapun kekurangan menggunkan metode pembayaran Letter of Credit (LoC) Sight adalah sebagai berikut : 1) Nominal barang yang di ekspor harus diatas 1 milyar rupiah tiap invoice, sedangkan pada perusahaan ini, jumlah nominal transaksi penjualan barang ekspor masih kurang dari 1 milyar rupiah. 2)  Selain itu alasan yang lain metode pembayaran ekspor menggunakan Letter of Credit (LoC) Sight memakan waktu yang cukup lama, 3) Proses pengurusannya terlalu rumit, dan 4) Memerlukan pertambahan biaya.

Adapun syarat pengiriman barang ekspor PT Kriya Alam Indonesia yang paling sering digunakan adalah yakni menggunakan Free On Board (FOB) dimana barang akan masuk kedalam container, dan kemudian diangkut oleh kapal laut. Keberangkatan kapal laut telah menerbitkan Estimate Time Departur (ETD) dan Bill of Lading (BL), setelahnya pembayaran akan dilaksanakan 2 minggu setelah penerbitan Estimate Time Departur (ETD).

 

Kesimpulan

Pada PT Kriya Alam Indonesia telah mengikuti system dan prosedur ekspor sesuai dengan ketentuan, ada beberapa perbedaan system dan prosedur sebelum dan sesudah pandemic covid 19 yakni antara lain :Penambahan dokumen mandatory Registered Exporter (REX) System GSP Uni Eropa mulai tanggal 1 Januari 2021, Adanya sistem lockdown yang diterapkan oleh beberapa negara sehingga  mempengaruhi waktu dan biaya yang lebih tinggi untuk dalam pengiriman barang, Penerapan protokol kesehatan yang mengakibatkan penambahan biaya pengiriman logistik, Adanya gangguan yang terjadi pada permintaan dan penawaran produk  juga adanya perubahan pada pusat rantai pasokan dunia dari beberapa negara seperti, Negara China dan Amerika Serikat.

Metode pembayaran yang menguntungkan bagi perusahaan eksportir adalah menggunakan tradisional transaction dimana sebelum barang dikirmkan harus membayarkan sejumlah uang muka sebagai jaminan. Sedangkan metode pengiriman yang paling sering dan diminati adalah menggunakan FOB (Free On Board) dimana perusahaan eksportir bertanggung jawab dan menanggung biaya pengiriman sampai barang ekspor dimuat dalam kapal di pelabuhan yang disepakati bersama

Peluang peminat produk sanitary pada masa pandemic covid 19 semakin meningkat, melimpahnya sumber daya alam bahan baku produk sanitary serta sumber daya manusia yang banyak untuk menjadi pengrajin batu alam. Sedangkan tantangan atau hambatannya adalah pada waktu pandemic covid 19 biaya untuk pengiriman semakin mahal, adanya lockdown disejumlah negara, pembuatan dokumen REX yang membutuhkan waktu relative lama. 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Abdullah, Muhammad. (2016). Pemeberlakuan Mea Implikasinya Terhadap Pembangunan Industri Ekonomi Kreatif Di Indonesia.

 

Adrian Sutedi, S. H. (2014). Hukum Ekspor Impor. RAS.

 

Ali, Muhammad, & Yanto, Anggel Hardi. (2022). Analisis Teknik Dasar Bowling Olahraga Kriket. Jurnal Olahraga Dan Kesehatan Indonesia (JOKI), 2(2), 117–124.

 

Moleong, Lexy J. (2012). Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung. Pariwisata Pedesaan Sebagai Alternatif Pembangunan Berkelanjutan (Laporan Penelitian Hibah Bersaing Perguruan Tinggi) Yogyakarta.

 

NOVARIANI, CINDI. (2021). Analisis Daya Saing Dan Faktor Yang Mempengaruhi Ekspor Biji Kopi Indonesia Ke Jepang. Upn" Veteran’jawa Timur.

 

Sanim, Bunasor. (2016). Ekonomi Sumber daya Air dan Manajemen Pengembangan Sektor Air Bersih Bagi Kesejahteraan Publik. Pembangunan Dan Kebijakan Ekonomi Indonesia Menghadapi Tantangan Globalisasi Ekonomi, 283.

 

Simarmata, Marulam M. T., Sudarmanto, Eko, Kato, Iskandar, Nainggolan, Lora Ekana, Purba, Elvitrianim, Sutrisno, Eko, Chaerul, Muhammad, Faried, Annisa Ilmi, Marzuki, Ismail, & Siregar, Tiurlina. (2021). Ekonomi Sumber Daya Alam. Yayasan Kita Menulis.

 

Subadi, Tjipto. (2006). Metode penelitian kualitatif. Muhammadiyah University Press.

 

Sugiyono, P. D. (2017). Metode Penelitian Bisnis: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Kombinasi, dan R&D. Penerbit CV. Alfabeta: Bandung.

 

Udayana, IGBU. (2011). Peran agroindustri dalam pembangunan pertanian. Singhadwala, 44, 3–8.

 

Yusanto, Yoki. (2020). Ragam Pendekatan Penelitian Kualitatif. Journal of Scientific Communication (Jsc), 1(1).

 

Zamzami, Zamzami, Hastuti, Dwi, & Sunargo, Sunargo. (2020). Pengaruh ekspor Asia Timur terhadap pengangguran di Indonesia. Jurnal Paradigma Ekonomika, 15(1), 59–74.