PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BISNIS DALAM SMALL BUSINESS DEVELOPMENT
Jerry1, William Vanders2, Osgood
Feriady Darma Saputra3, Jovi Ong4, Melvin5
Universitas Internasional Batam, Indonesia
2141223.jerry@uib.edu1, 2141308.william vanders@uib.edu 2, 2141258.osgood@uib.edu3, 2141257.jovi ong@uib.edu 4, 2241355.melvin@uib.edu5
Abstrak
UMKM merupakan Singkatan dari Usaha Mikro Kecil Menengah. Di indonesia
sendiri, menurut data dari kementerian koperasi dan Usaha Kecil Menengah
Republik Indonesia Jumlah Umkm pada kuartal pertama 2021 mencatat jumlah usaha
kecil menengah di indonesia mencapai 64.2 juta. Penelitian
ini dilakukan dengan tujuan memahami manajemen risiko pada UMKM bidang cafe
yang mengalami penurunan pendapatan akibat munculnya pandemi. Penelitian ini
dilakukan dengan menghasilkan laporan tentang manajemen risiko kepada pemilik
usaha untuk kembali beroperasi bisnisnya. Penelitian yang akan diteliti berupa
risiko yang berdampak terhadap UMKM bidang cafe. Dari hasil penelitian
yang diteliti, risiko yang sangat berdampak terhadap UMKM bidang cafe adalah
risiko operasional
Kata kunci: Manajemen Risiko, Pandemi, Risiko Operasional
Abstract
UMKM is an abbreviation of
Micro, Small and Medium Enterprises. In Indonesia alone, according to data from
the Ministry of Cooperatives and Small and Medium Enterprises of the Republic
of Indonesia, the number of MSMEs in the first quarter of 2021 recorded the
number of small and medium enterprises in Indonesia reaching 64.2 million. This
research was conducted with the aim of understanding risk management in MSMEs
in the cafe sector which experienced a decrease in income due to the emergence
of a pandemic. This research was conducted by producing a report on risk
management to business owners to resume their business operations. The research
that will be examined is in the form of risks that have an impact on MSMEs in
the cafe sector. From the results of the research studied, the risk that
greatly impacts MSMEs in the cafe sector is operational risk
Keywords: Risk Management, Pandemic, Operational Risk
Pendahuluan
UMKM merupakan Singkatan dari Usaha
Mikro Kecil Menengah. Di indonesia sendiri, menurut data dari kementerian
koperasi dan Usaha Kecil Menengah Republik Indonesia Jumlah Umkm pada kuartal
pertama 2021 mencatat jumlah usaha kecil menengah di indonesia mencapai 64.2
juta. Kontribusi terhadap PDB (Produk Domestik Bruto) mencapai 61.07% atau senilai
Rp8.573,89 triliun. UKM dan UMKM juga dapat menyerap 9%dari total tenaga kerja
dan menghimpun 60.4% dari total investasi (Anggraeni,
2013).
UMKM mengenai bisnis, tentu saja
tidak akan lepas dari risiko yang dihadapi. Biasanya risiko-risiko tersebut
muncul pada kapan saja dan siapa saja, karena pada umumnya risiko ini diartikan
sebagai suatu hal yang akan terjadi kerugian atas kejadian risiko tertentu (Lionel,
Leonard, Fernando, Ong, & Septama, 2023).
Pengertian Risiko menurut Bambang Riyanto, 2017 risiko adalah potensi kerugian
akibat terjadinya suatu peristiwa tertentu (Helmi,
RW, & Riyanto, 2017).
Oleh karena itu sebelum kita bertemu dengan risiko yang besar maka perusahaan
kita harus siap dalam menghadapi atau meminimalkan risiko tersebut dengan cara
menerapkan manajemen risiko.
Servanda
Cafe merupakan kedai kopi yang biasanya menyediakan tempat duduk Indoor dan outdoor. Servanda Cafe pertama
kali buka di Tanjung Balai Karimun pada tanggal awal juli 2021, istilah
Servanda Cafe itu yang artinya servis
anda kopi. Makna cafe berasal dari Coffee yang berarti Kopi. cafe merupakan tempat yang cocok untuk
nongkrong dan bersantai bersama teman - teman maupun sama keluarga.
Makanan dan minuman adalah kebutuhan
yang wajib dipenuhi oleh masyarakat. Permintaaan masyarakat terhadap makanan
dan minuman selalu berbeda dari waktu ke waktu (Sugiyanto,
2007).
Makanan dan minuman tidak hanya sekedar bagaimana memenuhi kebutuhan dasar,
namun juga dapat memberi pengalaman yang berbeda ketika seseorang menikmati
makanan dan minuman tersebut.
Servanda Cafe di didirikan pada awal juli 2021, yang beralamat di Jl,Asia
afrika ,karimun. Servanda Cafe menawarkan
berbagai rasa minuman dan makanan yang sangat menarik dan enak. Tidak hanya itu
Servanda Cafe juga menawarkan
berbagai macam cemilan yang sangat enak dan menarik, contohnya kayak Dim sum. Sudah
hampir dua tahun berjalannya usaha Servanda Cafe.
Tentu saja Servanda Cafe sudah
menguasai standar produksi yang benar dan baik. Lalu setiap bahan baku yang
digunakan untuk memproduksi sudah sangat fresh
dan sudah dalam standar yang diterapkan sehingga mempermudah proses pembuatan
produk dengan kualitas yang bagus (Husnah,
Yuliana, & Ratnawati, 2021).
Servanda Cafe memiliki tiga opsi
layanan yaitu makan di tempat, bawa pulang dan pesan antar.
Tujuan Penelitian
ini adalah 1. Untuk
meminimalisasi risiko 2.
Meningkatkan keuntungan dan memperkecil kerugian 3. Dapat
memprediksi bahaya yang akan dihadapi dan dapat mengatasinya dengan matang
Metode
Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah
kualitatif dan deskriptif, yaitu mengumpulkan data dalam bentuk kata-kata dan
gambar, bukan dalam bentuk angka. Menurut (Sugiyono, 2016), penelitian
kuantitatif merupakan penelitian yang dilakukan dalam menyelidiki,
menggambarkan, dan menjelaskan kualitas dari pengaruh sosial yang tidak dapat
dijelaskan dengan detail. Diukur dengan pendekatan kuantitatif.
Sementara itu, metode deskriptif
merupakan metode yang dilakukan dengan menggambarkan suatu objek yang diteliti
secara mendalam dan luas. Penelitian ini digunakan untuk memecahkan masalah
yang ditemukan dalam pengumpulan data. Pengumpulan data dapat berupa grafik,
tabel, dan lain sebagainya.
Tempat dan Waktu Penelitian
Tujuan penelitian ini ialah
mendapatkan informasi dan gambaran yang lengkap agar peneliti mudah untuk
melakukan penelitian observasi. Oleh karena itu, penulis akan menetapkan lokasi
penelitian sebagai tempat dilakukannya penelitian. Lokasi penelitian terletak
di Jl,Asia afrika ,Tg. Balai Karimun.
Metode Pengumpulan Data
Metode yang digunakan dalam
pengumpulan data adalah metode observasi dan metode wawancara. Menurut Prof.
Heru, observasi merupakan sebuah masalah yang dilakukan sengaja sesuai dengan tujuan. Adapun pencatatan di
kegiatan pengamatan yang disebut hasil observasi. Dalam hasil observasi
dijelaskan dengan rinci, akurat, dan bermanfaat.
Sementara itu, metode wawancara
adalah metode yang mendapatkan informasi dengan interaksi secara langsung
dengan responden. Metode ini merupakan metode yang banyak digunakan di
Indonesia. Wawancara juga termasuk salah satu metode penting dalam setiap survey.
Metode Analisis Data
Dalam
hal ini, penulis menggunakan metode analisis data kualitatif. Metode tersebut
merupakan metode yang paling banyak digunakan dalam penelitian. Dalam metode
ini perlu pendekatan dari data yang bersifat subyektif. Dapat berupa teks,
gambar, dan berbagai simbol.
ANA
No |
Resiko |
Level |
Risk Source |
Period |
Solution |
1 |
Usaha terhenti dikarenakan kurangnya modal |
high |
Financial Risk |
Short Term |
Mencari sponsor atau
meminjam modal |
2 |
. Harga bahan baku yang semakin mahal |
low |
Financial Risk |
Middle Term |
Mengurangi volume makanan
yang disajikan |
3 |
Uang usaha digunakan untuk kepentingan |
low |
Financial Risk |
Long Term |
Mencatat dan memanage
uang dengan baik |
4 |
. Pelayanan yang kurang bagus dan ramah |
medium |
Operational Risk |
Middle Term |
Mentraining karyawan
terlebih dahulu |
5 |
Karyawan tidak bekerja secara maksimal |
medium |
Operational Risk |
Long Term |
Memberi peringatan
dan menjalankan system reward & punishment |
6 |
Kurangnya tenaga kerja |
medium |
Operational Risk |
Short term |
Meminta bantuan tenaga kerja dari keluarga untuk sementara sampai menemukan tenaga kerja yang baru |
7 |
Kurang memperhatikan strategi pemasaran |
medium |
Strategic Risk |
Long term |
Mulai menganalisa
strategi pemasaran apa
yang efektif dan melaksanakannya |
8 |
Identitas bisnis kurang jelas |
medium |
Strategic Risk |
Long Term |
Mulai memasarkan
brand kita terutama melalui media sosial |
9 |
Lokasi yang kurang strategis |
low |
Strategic Risk |
Short Term |
Membuat sesuatu
yang unik dan berbeda dari tempat yang lain |
Hasil dan Pembahasan
Melakukan Identifikasi Risiko
Mengidentifikasi risiko agar dapat mengetahui
risiko apa saja yang bisa terjadi dan juga agar dapat menghindari, menghadapi ataupun mentransfer
risiko yang ada. Servanda Cafe telah
diidentifikasi risiko-risiko yang ada antara lain:
1.
Risiko Keuangan
a.
Usaha
terhenti dikarenakan kurangnya modal sehingga menyebabkan cafe tidak diatur dan tidak ada pemasukkan.
b.
Harga
bahan baku yang semakin mahal yang disebabkan
oleh inflasi
c.
Uang
usaha digunakan untuk kepentingan yang disebabkan karena pencatatan akuntansi yang belum tersistem sehingga mengakibatkan modal usaha berkurang.
2.
Risiko
Operasional
a.
Pelayanan yang kurang bagus
dan ramah di karenakan pengalaman yang kurang dan peraturan yang kurang tegas.
b.
Karyawan tidak bekerja
secara maksimal di sebabkan tidak ada sistem reward dan punishment.
c.
Kurangnya tenaga kerja
dikarenakan terbatasnya
modal sehingga mengakibatkan
servis yang kurang cepat.
3.
Risiko
Pemasaran
a.
Kurang
memperhatikan strategi pemasaran
sehingga usaha tidak beroperasi secara maksimal
b.
Identitas bisnis kurang
jelas sehingga akan kalah saing
dengan kompetitor di bidang yang sama
c.
Tempat yang
kurang strategis karena tidak berada di jalan besar dan suhu panas atau dingin
tergantung cuaca.
Penilaian Risiko
Setelah melakukan
identifikasi risiko dari Servanda Cafe.
Ditemukan risiko keuangan, risiko operasional dan risiko pemasaran (Rahman & Safitri, n.d.). Risiko yang sangat berdampak pada Servanda Cafe adalah risiko operasional dikarenakan impact risk dari risiko operasional itu dampaknya itu susah
menghilang dan bahkan menyebar seperti contohnya ada 1 customer yang memakan di Servanda Cafe dan mengalami pelayanan yang buruk maka pelanggan tersebut
tidak akan mau datang lagi ke Servanda Cafe
dan dia juga akan menyebarkan kekerabatannya bahwa Servanda Cafe memiliki pelayanan yang buruk
sehingga orang yang datang ke Servanda Cafe
akan berkurang.
Walaupun risiko
operasional memiliki resiko paling tinggi, risiko keuangan dan pemasaran juga
harus diwaspadai dan tentunya dikelola dengan baik agar risiko-risiko ini
menjadi sebuah kesempatan untuk mendapat keuntungan.
Pengelolaan Risiko
Setelah analisis dan
evaluasi risiko langkah selanjutnya adalah mengelola risiko. Risiko sangat
penting untuk dikelola karena dapat membuat Servanda Cafe menghindari atau mengurangi risiko yang berdampak pada usahanya.
solusi yang dapat
mengelola risiko adalah penghindaran,
ditahan (retention), diversifikasi, atau di transfer ke pihak lainnya (Hanafi, 2014). Pengelolaan risiko yang ditahan maksudnya adalah menghadapi risiko
tersebut. Risiko yang harus ditahan adalah harga yang semakin naik, kurangnya
tenaga kerja, pelayanan yang kurang bagus dalam bekerja, pemasaran lambat.
Risiko harga yang
semakin mahal dihadapi dengan cara mengurangi volume produk (Fauzi, Wibowo, Selayan, & Nst, 2022). Tenaga kerja yang kurang dapat dihadapi dengan bantuan tenaga dari
keluarga untuk sementara sambil mencari tenaga kerja yang lain, pelayanan yang
kurang bagus dapat diatasi dengan memberikan pelatihan kepada karyawan terlebih
dahulu, pemasaran yang lambat juga bisa diatasi Servanda Cafe dengan mengadakan turnamen moba atau pubg untuk meramaikan
Servanda Cafe.
Penghindaran risiko
yang harus dilakukan Servanda Cafe
adalah menghentikan bisnis dan kehilangan identitas bisnis. Servanda Cafe harus menghindari risiko ini karena
ketika bisnis berhenti, mempengaruhi ekonomi keluarga pemilik dan karyawan
sehingga tidak ada pendapatan bisnis. Oleh karena itu, penting bagi Servanda Cafe untuk mengelola risiko yang ada
agar tidak menimbulkan kerugian yang tidak berarti
Manajemen Rantai Pasok
Solusi dalam risiko harga yang semakin mahal
adalah dengan mengurangi kuantitas produk (Sajjad,
Kalista, Zidan, & Christian, 2020).
Solusi dalam kurangnya tenaga kerja adalah meminta bantuan dari keluarga untuk
mengisi tenaga kerja yang kosong untuk sementara sampai mendapatkan tenaga
kerja yang baru. Solusi dalam pelayanan yang bagus adalah mengadakan training
terlebih dahulu agar karyawan. Solusi dalam pemasaran yang lambat dengan
mengadakan event di hari tertentu atau turnamen moba/pubg.
Perencanaan Sumber Daya Perusahaan
Sumber daya manusia sangat penting karena tanpa SDM maka usaha tidak akan
berjalan sama sekali. di Servanda Cafe karyawan pertama-tama akan di
training dulu agar memiliki pelayanan yang baik (Mafriyani, 2012). Servanda Cafe membeli bahan
baku yang mereka butuhkan dari pedagang pasar dengan membuat kesepakatan dengan
pedagang tersebut Servanda Cafe
mendapat diskon dengan membeli bahan baku dengan quantity yang banyak. Pemasaran yang dilakukan servanda adalah dengan
mengadakan event / turnamen sehingga nama servanda cafe semakin besar dan dikenal.
Kesimpulan
Dalam menganalisis suatu manajemen risiko, hal yang perlu dilakukan
oleh UMKM Servanda Cafe adalah
melakukan identifikasi risiko, menilai risiko, dan mengelola risiko. disini
identifikasi risiko terbagi menjadi 3 yaitu risiko keuangan, risiko
operasional, dan risiko pemasaran. Masing- masing risiko terbagi lagi menjadi
beberapa bagian yaitu risiko usaha terhenti, harga bahan baku yang semakin
mahal, modal usaha digunakan untuk kepentingan pribadi, pelayanan yang kurang
bagus, karyawan tidak bekerja secara maksimal, kurangnya tenaga kerja, kurang
memperhatikan strategi pemasaran, identitas bisnis kurang jelas, tempat yang
tidak strategis.
Hasil dari penilaian risiko yang
ditemukan bahwa risiko yang sangat berdampak bagi UMKM Servanda Cafe terletak pada risiko operasional.
Selain risiko operasional, risiko keuangan dan pemasaran juga patut untuk
diwaspadai.
Pengelolaan risiko yang ditahan
maksudnya adalah menghadapi risiko tersebut. Risiko yang harus ditahan adalah
usaha terhenti karena usaha terhenti akan mempengaruhi ekonomi dari keluarga owner dan karyawan sehingga tidak ada
pemasukkan dari usahanya. Oleh karena itu penting bagi Servanda Cafe untuk mengelola risiko yang ada,
agar tidak terjadi kerugian yang tidak berarti.
DAFTAR PUSTAKA
Anggraeni, Feni Dwi. (2013). Pengembangan
usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) melalui fasilitasi pihak eksternal dan
potensi internal (Studi kasus pada kelompok usaha" Emping Jagung" di
Kelurahan Pandanwangi Kecamatan Blimbing Kota Malang). Brawijaya
University.
Fauzi, Ahmad, Wibowo, Andri, Selayan,
Asyaadatun Nazila, & Nst, Sakinah Jahrani. (2022). Analisis Manajemen
Resiko Bisnis. Journal of Vision and Ideas (VISA), 2(1), 150–159.
Hanafi, Mamduh M. (n.d.). Dan Abdul
Halim. 2014. Analisis Laporan Keuangan.
Helmi, Achmad, RW, Sri Prabandiyani,
& Riyanto, Bambang. (2017). Sistem Keuangan Syariah Untuk Peningkatan
Investasi Swasta Pada Pembiayaan Infrastruktur di Indonesia. Simposium II
UNIID 2017, 2(1), 321–328.
Husnah, Siti, Yuliana, Yuliana, &
Ratnawati, Ratnawati. (2021). Manajemen alur proses produksi udang windu beku
dengan metode Individual Quick Frozen di PT. Madsumaya Indo Seafood, Gresik. Agrokompleks,
21(1), 40–47.
Lionel, Eric, Leonard, Leonard,
Fernando, Nico, Ong, Toni, & Septama, Vikhri. (2023). ANALISIS MANAJEMEN
RISIKO PADA MALAYA CAFE. CEMERLANG: Jurnal Manajemen Dan Ekonomi Bisnis,
3(1), 251–266.
Mafriyani, K. H. (2012). Ketidakseimbangan
Posisi Tawar Para Pihak Dalam Perjanjian Franchise Sebagai Dampak Dari
Perjanjian Baku Beserta Akibat Hukumnya.
Rahman, Muh Fudhail, & Safitri,
Ria. (n.d.). Kekuatan Mengikat Penggunaan Mata Uang Kripto Dalam Transaksi
Elektronik (Studi Komparasi Hukum Perdata Dan Hukum Islam). Fakultas
Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Sajjad, Mudrika Berliana As, Kalista,
Salsabila Dea, Zidan, Mualif, & Christian, Johan. (2020). ANALISIS
MANAJEMEN RISIKO BISNIS (Studi pada Cuanki Asoy Jember) BUSINESS RISK
MANAGEMENT ANALYSIS. Jurnal Akuntansi Universitas Jember, 18(1).
Sugiyanto, Catur. (2007). Permintaan
gula di Indonesia.
Sugiyono. (2016). Metode
penelitian kualitatif: jenis, karakteristik dan keunggulannya.