FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI KINERJA PETUGAS PELAYANAN ePP & ePKB DI DIREKTORAT HUBUNGAN KERJA & PENGUPAHAN DITJEN.
PHI & JAMSOS KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN RI
Erlys Fera Hs
Universitas Trilogi
erlysfera@gmail.com
Abstrak
Kemudahan yang diberikan melalui layanan online dapat dirasakan oleh pengguna perusahaan dengan efisiensi biaya, waktu dan memberikan keakuratan serta keamanan data. Tujuan penelitian dalam ini, antara lain untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kinerja petugas ePP & ePKB. Jenis penelitian dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Pendekatan tersebut bertujuan menyelidiki pandanganm sikap-sikap, motivasi, perilaku dan pengalaman-pengalaman untuk memperoleh informasi yang mendalam (in-depth interview) dari
para partisipan. Hasil dari
penelitian ini adalah Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja petugas ePP &
ePKB adalah kurangnya perhatian dari pimpinan, kurangnnya insentif dan
kurangnya Sumber Daya Manusia (Petugas) di layanan ePP & ePKB.
Kata
kunci: kinerja petugas; hubungan kerja; pengupahan ditjen
Abstract
The
convenience provided through online services can be felt by corporate users
with cost and time efficiencies and provides data accuracy and security. The purpose
of this research is, among others, to find out what factors influence the
performance of ePP & ePKB
officers. This type of research in this study uses qualitative methods. This
approach aims to investigate the views, attitudes, motivations, behaviors and
experiences to obtain in-depth information (in-depth interviews) from the
participants. The results of this study are the factors that affect the
performance of ePP & ePKB
officers are lack of attention from leaders, lack of incentives and lack of Human
Resources (Officers) in ePP & ePKB
services.
Keywords: officer
performance; work relationship; directorate general wages
Pendahuluan
Kementerian Ketenagakerjaan
RI melalui Direktorat Persyaratan Kerja (Direktorat Hubungan Kerja dan Pengupahan) telah menyiapkan Layanan Pengesahan Peraturan Perusahaan (PP) dan Pendaftaran
Perjanjian Kerja Bersama
(PKB) secara online dalam aplikasi ePP ePKB.
Sistem layanan ini telah diresmikan
peluncurannya oleh Menteri Ketenagakerjaan
R.I. pada tanggal 19 November 2020 dan telah dimanfatkan penggunaannya oleh pengguna perusahaan (Pambela, 2019).
Kemudahan yang
diberikan melalui layanan online dapat dirasakan oleh pengguna perusahaan dengan efisiensi biaya, waktu dan memberikan keakuratan serta keamanan data (JAPUR, n.d.). Dan sistem ini dapat
digunakan bagi seluruh perusahaan di Indonesia secara online.
Tujuan dari layanan ePP
& ePKB ini adalah memberikan layanan yang:
1.
Mudah
Untuk memberikan
kemudahan kepada pengguna perusahaan, dengan cukup mengajukan
permohonan dari kantor/rumah masing-masing melalui sarana perangkat elektronik berupa Personal Computer (PC) ataupun
Laptop serta jaringan
internet yang memadai.
2.
Cepat
Petugas Operator layanan dapat lebih
cepat memeriksa dokumen kelengkapan dari layar monitor perangkat masing-masing dengan lebih efisien.
3.
Akuntabel
Setiap tahap
permohonan terekam dalam database sistem layanan ePP & ePKB dan dapat dipertanggungjawabkan.
4.
Data Terjamin
Data
pengguna layanan baik perusahaan maupun operator dapat dijamin keamanannya dalam sistem ePP
& ePKB yang telah terintegrasi dengan portal resmi Kementerian Ketenagakerjaan
RI (Sisnaker)
Salah
satu dari tujuan layanan ePP & ePKB adalah CEPAT, tetapi Petugas layanan dan Perusahaan pengguna aplikasi ini masih belum
cepat seperti yang diharapkan. Hal ini tampak dari masih
banyak permohonan yang belum diselesaikan.
Data Kinerja Petugas
Pelayanan ePP & ePKB tahun 2022 ditunjukkan pada
Gambar
1 dibawah ini.
Gambar 1Data Kinerja Petugas ePP & ePKB
Sumber: Aplikasi ePP & ePKB; Kemnaker; 2022
Data grafik
diatas adalah kinerja petugas dari bulan Januari
sampai dengan September
2022. Dari grafik terlihat,
ada petugas yang maksimal dalam mengerjakan pengajuan epp&epkb tetapi ada juga petugas yang masih belum maksimal
kinerjanya dalam mengerjakan layanan epp&epkb.
Selain dari grafik jumlah
total pengerjaan yang dilakukan
oleh Petugas Mediator Hubungan
Industrial (Santoso, 2021). Grafik kinerja pegawai juga dapat dilihat dari durasi
pengajuan layanannya. Sesuai dengan amanat
dari Permenaker Nomor 28 Tahun 2014 tentang Tata Cara Pembuatan dan Pengesahan Peraturan Perusahaan serta Pembuatan dan Pendaftaran Perjanjian Kerja Bersama, diamatkan bahwa proses pengesahan Peraturan Perusahaan adalah masa koreksi 7 (tujuh) hari kerja dan proses pengesahan menjadi Surat
Keputusan adalah 5 (lima) hari
kerja. Sedangkan yang terjadi saat ini,
rata-rata waktu pengerjaan adalah 81(delapan puluh satu).
Tabel 1 Durasi Pengajuan Layanan ePP & ePKB
Sumber: Aplikasi ePP & ePKB; Kemnaker; 2022
Hal ini
yang menjadi latar belakang dalam penulisan tesis yang berjudul Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Petugas Pelayanan ePP&ePKB di Direktorat Hubungan Kerja & Pengupahan Ditjen. PHI & Jamsos
Kementerian Ketenagakerjaan RI
Tujuan penelitian dalam penyusunan tesis ini, antara lain: 1. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kinerja petugas ePP & ePKB. 2. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi tingginya tingkat ketidakpuasan perusahaan-perusahaan
pengguna layanan ePP & ePKB.
Metode
Jenis penelitian dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Pendekatan tersebut bertujuan menyelidiki pandanganm sikap-sikap, motivasi, perilaku dan pengalaman-pengalaman
untuk memperoleh informasi yang mendalam (in-depth
interview) dari para partisipan
(Zakariah, Afriani, & Zakariah, 2020). Dengan penyelidikan tersebut, penulis berusaha menggali faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja petugas pelayanan ePP & ePKB di Direktorat Hubungan Kerja dan Pengupahan Ditjen PHI & Jamsos Kementerian Ketenagakerjaan
RI.
Sesuai dengan ciri-ciri dalam metodologi kualitatif, penelitian ini akan mendeskripsikan
suatu pandangan, sikap-sikap, motivasi, perilaku, peran-peran dan pengalaman-pengalaman partisipan,
serta menganalisis fakta, gejala dan peristiwa yang terjadi dan
Menyusun hipotesa berdasarkan
data dan informasi yang diperoleh
dari lapangan (Sugiyono, 2014). Mengingat belum banyaknya studi yang meneliti tentang kinerja petugas pelayanan ePP & ePKB, diharapkan hasil penelitian dengan metodologi kualitatif ini mendapatkan data dan pemahaman mendalam terhadap factor-faktor yang mempengaruhi kinerja petugas pelayanan ePP & ePKB di Direktorat Hubungan Kerja dan Pengupahan Ditjen. PHI & Jamsos. Penggunaan metode ini sesuai
dengan tema yang diangkat, yaitu ingin menggali lebih dalam informasi
informasi yang diperoleh.
Penelitian kualitatif adalah suatu pendekatan
yang menekankan pada analisis
induktif, analisis deskriptif, dan studi mengenai persepsi atau pendapat orang (Moleong, 2012).
Jenis
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh
melalui Wawancara yang dilakukan kepada informan. Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu.
Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara
(interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interview)
yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu (Lexy J. Meleong, 2021). Ciri utama wawancara
adalah kontak langsung dengan tatap muka antara
pencari informasi dan sumber informasi. Dalam wawancara sudah disiapkan berbagai macam pertanyaan-pertanyaan tetapi muncul berbagai pertanyaan lain saat meneliti.
Langkah-langkah dalam analisis
data kualitatif yaitu:
1.
Melakukan
Interview
2.
Transcribing (Transkip Dokumen). Untuk data yang diperoleh dari wawancara, maka peneliti perlu
menyiapkan transkrip wawancara secara utuh dari hasil
rekaman suara menjadi sekumpulan kalimat sebagaimana audio asli dari hasil
wawancara.
3.
Coding. Sebagaimana diuraikan oleh (Saldana, 2009) dimaksudkan sebagai cara mendapatkan kata atau frase yang menentukan adanya fakta psikologi yang menonjol, menangkap esensi fakta atau
menandai attribute psikologi
yang muncul kuat dari sejumlah kumpulan
Bahasa atau data visual. Perlu
diperhatikan, setiap data
yang sudah diubah menjadi data yang siap dikoding, jangan lupa memberikan kode untuk setiap
jenis data. Misalnya peneliti mempunyai data transkrip wawancara pada satu subyek, maka
untuk data ini dapat anda beri
kode NT1.
4.
Categorizing. Tujuan pengumpulan fakta sejenis untuk
mengetahui kualitas fakta psikologis yang sudah diperoleh dari data verbatim wawancara atau lainnya. Pengumpulan
fakta sejenis membantu peneliti melakukan sistematisasi ketegorisasi dan pada akhirnya menemukan tema-tema kunci sebagai bahan
menarasikan data. Pengumpulan
fakta sejenis juga membantu peneliti untuk mengetahui apakah data yang diperoleh sudah mendalam, mencerminkan apakah data yang diperoleh sudah mendalam, mencerminkan data triangulasi, data dianggap mencukupi atau belum sehingga dibutuhkan pendalaman data.
5.
Summarizing.
Ketika peneliti sudah mendapatkan banyak kategorisasi, maka tugas selanjutnya memilih kebutuhan yang utama yaitu kategorisasi
apa saja yang paling penting menjawab masalah penelitian. Dari hasil kategorisasi ini maka akan
dapat dilakukan summarizing.
Hasil dan Pembahasan
Hasil Penelitian
Melakukan
Interview (wawancara)
Interview dilakukan secara bertahap dan tertutup antara informan dan peneliti. Interview direkam dengan menggunakan recorder
handphone atas seizin Informan.
Periode interviewing dilakukan
di bulan November 2022 terhadap
15 (lima belas) informan.
Transcribing
(Transkip Dokumen)
Dari hasil wawancara yang dilakukan terhadap para informan, didapatkan transkip bahwa pelayanan dari Pemerintahan yang diinginkan oleh
masyarakat adalah Pelayanan dari instansi Pemerintah yang baik dan bagus kalo menurut saya
tadi yang mudah diakses dan dijangkau oleh masyarakat, tentunya cepat juga, tepat dan terbuka Ibu Ribka Farah Dila, Pusdatik Kemnaker. Pelayanan dari Kantor Pemerintah yang saya dambakan adalah
pelayanan yang tidak berbelit-belit, 1 hari bisa selesai tidak
perlu bolak balik karena kami dari kantor swasta
juga merasa kesulitan bisa harus berkali-kali
keluar kantor. Bila diawal persyaratan
yang dibutuhkan itu jelas, kami akan melengkapinya sehingga tidak perlu bolak
balik untuk menyelesaikan hal tersebut Bapak Eddy Prasetyo,
HRD PT MAU Bandung.
Berdasarkan hasil wawancara
dengan beberapa informan dalam penelitian ini, sebagai bentuk triangulasi baik pengumpulan data, analisis data
dan sumber data, diperoleh hasil Coding transkip wawancara yang dilakukan oleh 3 (tiga) koder, sebagai
berikut:
Tabel 2 Coding
Hasil Wawancara Koder 1
Kualitas Kerja |
Saya pikir kualitas kerja mereka sudah sangat baik yah
(Informan 1,Halaman 3, baris 3) |
Ketepatan Waktu |
ketepatan waktu masih kurang karena mereka belum sesuai dengan target waktu yang ditetapkan
(Informan 1,
Halaman 3, baris 15) |
Inisiatif |
inisiatif, saya pikir karena ini hal yang baru yah, baru berjalan 1 tahun masih banyak penyesuaian jadi untuk menggali inisiatif untuk inisiasi itu harus banyak berbincang dan berdiskusi. (Informan 1, Halaman 3, baris 17) |
Kapabilitas |
..Kapabilitas atau kemampuannya.
Kemampuan dari segi materi mereka
sudah sangat mumpuni saya pikir. (Informan 1, Halaman 3, baris 18) |
Komunikasi |
Antar petugas. Relatif lebih bagus yah karena ini didukung oleh situasi kerja. Artinya mereka yang menjadi korektor ini ada dalam
satu bidang kerja yang berlokasi di satu ruangan. Artinya di unit kerja Direktorat HKP, kalo ngobrol gak jauh, selain itu juga kita memberikan forum beruba WA group untuk ngobrol-ngobrol gitu seandainya ada kendala dalam salah satu materi yang mereka periksa, mereka berdiskusi disitu. Atau sharing-sharing
info. (Informan 1, Halaman 3, baris 30) |
Hal lainnya |
Insentif karena mereka lebih lelah |
Tabel 3 Coding
Hasil Wawancara Koder 2
Kualitas Kerja |
seluruh petugas yang ada telah lulus Diklat Mediator yang diselenggarakan
oleh Kemnaker. Saya yakin
mereka kompeten
(Informan 2, Halaman 2, baris 10) |
Ketepatan Waktu |
saya akui masih
banyak yang jauh dari target dalam menyelesaikan tugasnya
(Informan 2, Halaman 2, baris 15) |
Inisiatif |
..beberapa petugas memiliki iniiatif yang cukup baik dalam
membantunya untuk menyelesaikan tugasnya
(Informan 2, Halaman 2, baris 20) |
Kapabilitas |
semakin sering seorang petugas melakukan tugas atau koreksiannya, maka itu akan
membantu dalam meningkatkan kapabilitasnya
(Informan 2, Halaman 3, baris 2) |
Komunikasi |
komunikasi yang esametar esame petugas diperlukan untuk meningkatkan kebersamaan diantara mereka
(Informan 2, Halaman 3, Baris 5) |
Tabel 4 Coding
Hasil Wawancara Koder 3
Kualitas Kerja |
cukup dan sangat baik. Itu yang dapat saya sampaikan terkait kualitas kerja mereka
(Informan 3, Halaman 3, Baris 11) |
Ketepatan Waktu |
..sampai sekarang saya masih sering
mengingatkan mereka terkait ketepatan waktu karena ada beberapa perusahaan yang secara langsung menyampaikan keluhan kepada saya
(Informan 3, Halaman 3,
Baris 13) |
Inisiatif |
bisa dibilang beberapa korektor lama memiliki inisiatif yang sudah terasah dengan
(Informan 3, Halaman
3, Baris 15) |
Kapabilitas |
beberapa nama saya akui memiliki
kapabilitas yang baik karena diasah dengan baik setiap
harinya
(Informan 3,
Halaman 3, Baris 16) |
Komunikasi |
kunci kesuksesan adalah komunikasi. Dan itu harus lancar
diantara petugas agar informasi dapat tersampaikan dengan baik
(Informan 3, Halaman 3,
Baris 17) |
Tabel 5 Coding Hasil
Wawancara Koder 4
Kualitas Kerja |
saya dan teman-teman korektor sudah memiliki kualitas kerja yang baik
(Informan 4, Halaman 4, Baris 1) |
Ketepatan Waktu |
hahaha ketepatan waktu adalah hal yang masih jauh dari sempurna
bagi kami. Tapi akan selalu berusaha
sebaik-baiknya agar semakin
cepat da tepat
(Informan 4, Halaman 4, Baris 3) |
Inisiatif |
inisiatif tidak tumbuh dengan sendirinya tapi harus diasah
(Informan 4, Halaman 4, Baris 5) |
Kapabilitas |
dengan pengalaman koreksi setiap hari, kapabilitasmu akan terasah.. (Informan 4, Halaman 4,
Baris 7) |
Komunikasi |
..dengan WA group komunikasi menjadi lancar
(Informan 4, Halaman 4, Baris 9) |
Hal lainnya |
Uang Kacamata perlu juga |
Tabel 6 Coding
Hasil Wawancara Koder 5
Kualitas Kerja |
saya masih baru
disini tapi saya lihat kualitas
teman-teman sudah bagus
(Informan 5, Halaman 4,
Baris 2) |
Ketepatan Waktu |
pekerjaan kami bukan hanya mengoreksi tetapi banyak pekerjaan lainnya yang dititipkan. Itu yang menyebabkan ketepatan waktu menjadi jauh. Ditambah kurangnya petugas di lapangan
(Informan 5, Halaman
4, Baris 6) |
Inisiatif |
..harus berinisitif donk biar kerjaan
cepat selesai
(Informan 5, Halaman 4, Baris 8) |
Kapabilitas |
harus ditingkatkan dengan Diklat lainnya
(Informan 5, Halaman
4, Baris 8) |
Komunikasi |
mengoreksi sambil merokok dapat membantu dalam meningkatkan komunikasi
(Informan 5, Halaman 4, Baris 9) |
Hal lainnya |
Perhatian lebih buat kami |
Tabel 7 Coding
Hasil Wawancara Koder 6
Kualitas Kerja |
..bagus donk. Kan saya juga menjadi bagian dari kualitas
kerja itu
(Informan 6, Halaman 6, Baris 1) |
Ketepatan Waktu |
..saya akui ketepatan
waktu masih jauh karena kurangnya
SDM yang ada
(Informan
6, Halaman 6, Baris 3) |
Inisiatif |
kami sangat memiliki inisiatif. Kami akan memberitahukan diawal bila ada
masalah agar segera tuntas
(Informan 6, Halaman
6, Baris 6) |
Kapabilitas |
kapabilitas kami boleh diadu. Bagus kok
(Informan 6, Halaman 6,
Baris 7) |
Komunikasi |
bagus, mudah sekali kami berkomunikasi
(Informan 6, Halaman 6, Baris 9) |
Hal lainnya |
Petugas dan perhatian dari pimpinan |
Tabel 8 Coding
Hasil Wawancara Koder 7
Kualitas Kerja |
sudah bagus, kami semua ikut diklat
mediator kok
(Informan 7,
Halaman 7, Baris 1) |
Ketepatan Waktu |
hahaha kami sudah berusaha semaksimal mungkin tapi memang masih banyak yang belum tepat waktu selesainya
(Informan 7, Halaman 7, Baris 3) |
Inisiatif |
..memiliki inisiatif donk. Agar semakin kreatif bekerja
(Informan 7, Halaman 7, Baris 4) |
Kapabilitas |
kapabilitas kami mumpuni kok dan kami juga selalu
update
(Informan 7, Halaman 7, Baris 5) |
Komunikasi |
..lancar selalu komunikasi kami
(Informan 7,
Halaman 7, Baris 6) |
Hal lainnya |
Uang rokok mungkin |
Tabel 9 Coding
Hasil Wawancara Koder 8
Kualitas Kerja |
saya tidak tahu
persis kondisi kerja teman-teman karena kami berbeda lantai. Tapi sepertinya sudah bagus yah karena yang saya dengar mereka
harus lolos Diklat Mediator dulu kalo mau menjadi
Korektornya
(Informan
8, Halaman 8, Baris 2) |
Ketepatan Waktu |
ini adalah hal
yang paling sering saya dengar yah..waktunya
lama banget
(Informan
8, Halaman 8, Baris 4) |
Inisiatif |
mungkin bila kami duduk bersama saya baru bisa tahu
inisiatifnya yah
(Informan
8, Halaman 8, Baris 3) |
Kapabilitas |
bagus sepertinya, tapi saya tidak
tahu persis yah
(Informan 8, Halaman 8, Baris 4) |
Komunikasi |
yang saya tahu mereka
ada WA group yang membuat
mereka mudah berkomunikasi
(Informan 8,
Halaman 8, Baris 5) |
Hal lainnya |
Tambahan Petugas |
Tabel 10 Coding
Hasil Wawancara Koder 9
Kualitas Kerja |
sepertinya bagus, kan orang-orang terpilih
(Informan 9, Halaman 9, Baris 1) |
Ketepatan Waktu |
masih jauh sepertinya,
sering saya dengar kritikan tentang ini
(Informan 9, Halaman 9, Baris 3) |
Inisiatif |
masih kurang mungkin yah, masih sibuk yang lain mungkin
(Informan 9, Halaman 9, Baris 5) |
Kapabilitas |
karena orang pilihan harusnya bagus yah
(Informan 9, Halaman 9, Baris 6) |
Komunikasi |
harusnya lancar karena inikan pelayanan yah
(Informan 9,
Halaman 9, Baris 7) |
Hal lainnya |
SDM yang lebih handal dan bagus manajemen time |
Tabel 11 Coding
Hasil Wawancara Koder 10
Kualitas Kerja |
bagus teman-teman udah diklat kok
(Informan 10, Halaman 10, Baris 1) |
Ketepatan Waktu |
kayaknya belum yah..manajemen timenya belum jalan kayaknya
(Informan 10, Halaman 10, Baris 3) |
Inisiatif |
..kalo mengenai inisiatif kurang tau saya
(Informan 10, Halaman
10, Baris 4) |
Kapabilitas |
sepertinya selalu bimtek untuk meningkatkan kapabilitas mereka
(Informan 10, Halaman
10, Baris 5) |
Komunikasi |
bagus karena komunikasi dengan kami yang tim luar saya
bagus yah
(Informan 10,
Halaman 10, Baris 6) |
Hal lainnya |
Adanya SLA (Service Level Aggrement),
Ada SOP untuk mencapai
SLA tersebut. |
Tabel 12 Coding
Hasil Wawancara Koder 11
Kualitas Kerja |
baik yah. Nyambung juga kok
(Informan 11, Halaman 11,
Baris 1) |
Ketepatan Waktu |
aduh ini yang sering saya keluhkan.
Lama banget
(Informan
11, Halaman 11, Baris 4) |
Inisiatif |
gak tau deh kalo ini
(Informan 11, Halaman 11, Baris 4) |
Kapabilitas |
berkapabel semua kok, bagus lah
(Informan 11, Halaman 11, Baris 4) |
Komunikasi |
sulit sekali yah..apa karena online ini yah?tapi kalau mau tatap
muka diperbolehkan sih
(Informan 11, Halaman 11,
Baris 5) |
Hal lainnya |
Manajemen Waktunya tolong diperbaiki yah agar kami
tidak terlalu lama menunggu |
Tabel 13 Coding
Hasil Wawancara Koder 12
Kualitas Kerja |
kuliatas kerjanya lumayan kok.. (Informan 12, Halaman 12,
Baris 1) |
Ketepatan Waktu |
mohon maaf untuk
ketepatan waktu jelek yah
(Informan 12,
Halaman 12, Baris 3) |
Inisiatif |
..untuk inisiatif saya kurang memahami
bagian ini
(Informan 12, Halaman 12, Baris 5) |
Kapabilitas |
gak tau juga
yah kapabilitasnya, kadang
tanya atasan dulu
(Informan
12, Halaman 12, Baris 7) |
Komunikasi |
Komunikasi kami bagus, apapun dijelaskan
(Informan 12, Halaman 12, Baris 9) |
Hal lainnya |
Petugasnya mohon ditambahkan |
Tabel 14 Coding
Hasil Wawancara Koder 13
Kualitas Kerja |
..kualitas kerjanya cukup baik karena
bisa menjawab pertanyaan yang saya berikan
(Informan 13, Halaman
12, Baris 11) |
Ketepatan Waktu |
kata temen saya sih
cepat tapi waktu saya yang mengajukan ketepatan waktunya jauh sekali
(Informan 13, Halaman
12, Baris 13) |
Inisiatif |
karena hanya membahas mengenai PP jadi gak tau deh inisiatifnya
(Informan 13,
Halaman 12, Baris 15) |
Kapabilitas |
kapabilitas itu kemampuan yah?bagus
kok kemampuannya
(Informan 13, Halaman 12, Baris 17) |
Komunikasi |
komunikasi kami lancar kok
(Informan 13, Halaman 12,
Baris 18) |
Hal lainnya |
Saya berharap tatap muka kembali dibuka yah |
Tabel 15 Coding
Hasil Wawancara Koder 14
Kualitas Kerja |
terkadang kalo ketemu petugas yang kualitas kerjanya bagus enak yah
(Informan 14, Halaman 13, Baris 7) |
Ketepatan Waktu |
ketepatan waktunya masih jauh yah..
(Informan 14, Halaman 13, Baris 10) |
Inisiatif |
bagus inisiatifnya, saya pernah dibantu
ketika ada masalah
(Informan 14, Halaman
13, Baris 11) |
Kapabilitas |
kapabilitasnya bagus yah, berani memutuskan
(Informan 14, Halaman 13, Baris 12) |
Komunikasi |
komunikasi bisa chat, zoom atau ketemu langsung,
bagus kok
(Informan 14, Halaman 13, Baris 12) |
Hal lainnya |
Jumlah petugasnya ditambahkan |
Tabel 16 Coding
Hasil Wawancara Koder 15
Kualitas Kerja |
kualitas kerja untuk pengetahuan hukum Undang Undang ketenagakerjaan bagus yah
(Informan 15,
Halaman 13, Baris 15) |
Ketepatan Waktu |
kemarin saya ajukan agak lama yah..jauh ketepaatan
waktunya
(Informan 15,
Halaman 13, Baris 16) |
Inisiatif |
pernah ada petugas
punya inisiatif bagus yah, tapi lupa yang mana
(Informan 15,
Halaman 13, Baris 16) |
Kapabilitas |
gak tau say aini.
Gak ngerti kapabilitas gimana he he he
(Informan 15, Halaman 13, Baris 17) |
Komunikasi |
komunikainya bagus, puas saya
(Informan 15, Halaman 13, Baris 18) |
Hal lainnya |
Karena pandemi sudah mulai reda, pengajuan
offline mungkin bisa dibuka lagi |
Tujuan pengumpulan fakta sejenis untuk
mengetahui kualitas fakta psikologis yang sudah diperoleh dari data verbatim wawancara atau lainnya. Dari hasil wawancara yang dilakukan terhadap 15 (lima belas) informan yang terbagi dalam 3 (tiga) kategori besar yaitu Informan
dari Dit. HKP, Informan dari Pusdatik
dan Informan dari
Perusahaan pengguna layanan.
Dari 3 (tiga) kategori informan tersebut diperoleh 3 (tiga) Categorizing terkait dengan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja Petugas pelayanan ePP & ePKB di Direktorat Hubungan Kerja dan Pengupahan, yaitu:
Dari kategori pertama, yang terdiri dari perwakilan
Direktorat Hubungan Kerja dan Pengupahan dan bagian Peraturan Perusahaan dan Perjanjian Kerja Bersama yaitu Direktur Hubungan Kerja dan Pengupahan, Koordinator Bidang Peraturan Perusahaan dan Perjanjian Kerja Bersama, Kasubbag Tata Usaha Direktorat Hubungan Kerja dan Pengupahan, Subkoordinator Peraturan Perusahaan, Subkoordinator
Perjanjian Kerja Bersama,
Mediator Hubungan Industrial Ahli Madya dan Mediator Hubungan Industrial Ahli Muda. Hasil kategori
dari 7 (tujuh) informan, selain lima faktor yang mempengaruhi kinerja yang telah dijelaskan sebelumnya seperti kualitas kerja, ketepatan waktu, inisiatif, kapabilitas dan komunikasi. Untuk pelayanan ePP & ePKB diperlukan faktor lainnya untuk meningkatkan
kinerja pelayanan yaitu faktor insentif
yang merupakan wujud atau bentuk dari
perhatian Pimpinan.
Tim kategori kedua yang juga terlibat dalam wawancara adalah Tim dari Pusdatik Kementerian Ketenagakerjaan yang terdiri dari tiga orang Pranata Komputer. Ketiga informan ini adalah bagian
dari tim yang turut serta dalam
membangun sistem layanan ePP & ePKB ini. Hasil dari wawancara terhadap tiga informan
ini faktor yang mempengaruhi kinerja petugas dalam layanan
ePP & ePKB adalah perlunya ditambahkan sumber daya manusia untuk
meningkatkan kecepatan dan ketepatan waktu petugas dalam menyelesaikan
pengajuan layanan ePP & ePKB yang masuk. Dari data statistik yang diperoleh yang telah disampaikan dalam BAB I disampaikan bahwa masa waktu pengerjaan suatu dokumen di layanan ePP & ePKB saat ini
bisa memakan waktu sampai dengan
80 (delapan puluh) hari. Jauh sekali
bila dibandingkan dengan aturan yang terdapat di Permenaker No. 28 Tahun 2014 yaitu selama 7 (tujuh) hari.
Tim ketiga yang menjadi informan wawancara adalah perwakilan dari beberapa perusahaan
yang berhasil diwawancara.
Hari hasil wawancara yang dilakukan terhadap 5 (lima) perusahaan yang berbeda, faktor yang mempengaruhi kinerja petugas dalam layanan ePP
& ePKB adalah lamanya waktu yang diperlukan dalam mengesahkan sebuah Peraturan Perusahaan sangatkan
lama. Bahkan ada perusahaan yang harus menelpon atau menanyakan
proses pengajuan yang diajukannya
berkali-kali untuk mendapatkan hasilnya. Komunikasi juga menjadi faktor yang mempengaruhi hubungan antara para korektor dan perusahaan pengguna layanan. Sulitnya komunikasi, media komunikasi yang terbatas karena perusahaan tidak bisa secara
langsung menghubungi petugas tetapi bisa menggunakan aplikasi chat yang tersedia didalam layanan.
Dari hasil uraian dan penelitian diatas, maka dapat dilakukan
summarizing atau diambil
kesimpulan bahwa:
·
Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja petugas ePP & ePKB adalah kurangnya perhatian dari pimpinan, kurangnnya insentif dan kurangnya Sumber Daya Manusia
(Petugas) di layanan ePP & ePKB.
·
Faktor-faktor yang mempengaruhi tingginya tingkat ketidakpuasan perusahaan-perusahaan
pengguna layanan ePP & ePKB adalah keandalan (termasuk didalamnya ketepatan waktu), responsive
dan aksesibilitas.
Wawancara yang dilakukan kepada para informan adalah dilakukan secara langsung, tidak menggunakan media apa pun. Dilakukan dengan tatap muka
antara pewawancara dan narasumber. Dari wawancara yang dilakukan secara langsung ini, didapat
bahwa gesture atau gerak tubuh dari
narasumber juga dapat menjadi point penilaian dalam wawancara ini. Ketika wawancara dilakukan kita dapat menangkap bagaimana gerak tubuh dari informan,
apakah merasa nyaman atau tidak
atas pertanyaan yang dilontarkan atau merasa tersinggung dengan pertanyaan tersebut.
Triangulasi ialah usaha
mengecek kebenaran data atau informasi yang diperoleh peneliti dari berbagai sudut
pandang yang berbeda dengan cara mengurangi
sebanyak mungkin bias yang terjadi pada saat pengumpulan dan analisis data. Pengecekan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan
melihat gesture atau gerak dari informan
dan juga dapat dilakukan pengecekan dengan melihat latar belakang
dari informan yang berbeda-beda. Dengan berbedanya latar belakang dari informan
tersebut, hal tersebut dapat menjadi Langkah untuk melakukan kroscek terhadap hasil penelitian. Dengan adanya triangulasi ini, maka ini
akan menjadi pendukung untuk menemukan kebenaran dalam penelitian yang dilakukan.
Kesimpulan
Dari hasil uraian dan penelitian diatas,
maka dapat diambil kesimpulan bahwa:
1) Faktor-faktor
yang mempengaruhi kinerja petugas ePP & ePKB adalah kurangnya perhatian
dari pimpinan, kurangnnya insentif dan kurangnya Sumber Daya Manusia (Petugas)
di layanan ePP & ePKB.
2) Faktor-faktor
yang mempengaruhi tingginya tingkat ketidakpuasan perusahaan-perusahaan
pengguna layanan ePP & ePKB adalah keandalan (termasuk didalamnya ketepatan
waktu), responsive dan aksesibilitas.
Walaupun masih banyak kekurangan
didalamnya, tetapi masih banyak pihak yang menginginkan tetap adanya layanan
ini. Pihak kementerian yang telah bersusah payah selama bertahun-tahun untuk
mengembangkan sistem layanan ini agar dapat turun membantu program dari
Presiden yaitu layanan Satu Atap sehingga segala dapat yang ada dapat saling
terkoordinasi. Diharapkan kedepannya segala perbaikan disegala aspek agar
layanan ePP & ePKB ini dapat semakin baik ke depannya. Faktor-faktor yang
mempengaruhi kinerja petugas pelayanan ePP & ePKB di Direktorat Hubungan
Kerja dan Pengupahan, Ditjen. PHI & Jamsos yang telah dibahas dan diteliti
dalam tesis ini dapat menjadi masukan untuk pengembangan ke depannya.
DAFTAR PUSTAKA
japur, Nida Hasa. (n.d.). Inovasi
Spt Melalui Aplikasi E-Filing Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Makassar
Selatan.
Moleong, Lexy J. (2012). Metodologi
Penelitian Kualitatif, Bandung. Pariwisata Pedesaan Sebagai Alternatif
Pembangunan Berkelanjutan (Laporan Penelitian Hibah Bersaing Perguruan Tinggi)
Yogyakarta.
Moleong, Lexy J. (2021). Metodologi
penelitian kualitatif. PT Remaja Rosdakarya.
Pambela, Renita Sukma. (2019). Laporan
Praktik Kerja Lapangan Pada Divisi Tata Usaha Serta Divisi Standarisasi Dan
Fasilitasi Di Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia.
Saldana, Johnny. (2009). Thecodingmanualforqualitativeresearchers.
ThousandOaks, CA: SAGE.
Santoso, Kabir Hadi. (2021). Implementasi
Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial Melalui Mediasi Oleh Mediator
Hubungan Industrial (Studi Kasus Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial
di Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Kota Surakarta Tahun 2020).
Sugiyono, Metode. (2014). Penelitian
Pendidikan Pendekatan Kuantitatif Kualitatif R&D cet. Ke-19, Bandung:
Alfabeta.
Zakariah, M. Askari, Afriani, Vivi,
& Zakariah, K. H. M. (2020). Metodologi Penelitian Kualitatif,
Kuantitatif, Action Research, Research And Development (R n D). Yayasan
Pondok Pesantren Al Mawaddah Warrahmah Kolaka.
Desi Indrawati, A. (2013). Pengaruh
Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan dan Kepuasan Pelanggan pada Rumah Sakit Swasta
di Kota Denpasar (Magister Unv. Udayana)
Mulyono, K. (2013). Pengaruh Budaya K3 dan Gaya Kepemimpinan terhadap Kepuasan Kerja dan Kinerja Karyawan pada Divisi Operasi
Tambang di PT Newmont Nusa Tenggara. Jurnal Ilmu Ekonomi & Manajemen,
Vol. 9. Nomor 1. Januari
Hamdani Kurniawati, S. (2019). Revitalisasi
Pasar Rakyat Untuk Meningkatkan
Pelayanan Publik Kepada
Masyarakat/Konsumen (Studi Terhadap Pelaksanaan Revitalisasi Pasar Rakyat di Kabupaten
Jepara berdasarkan Peraturan Daerah Nomr 14 Tahun 2017) (Magister UNISSULA)
Sedarmayanti, S. (2013). Kinerja
Petugas Pajak Bumi dan Bangunan di Kecamatan Cibatu Kabupaten Purwakarta. Jurnal Ilmu Administrasi, Vol. 10, Nomor
3. Desember
Viany Octavia, H.
(2018). Pengaruh Manajemen
Talenta terhadap Kinerja Karyawan (Studi pada karyawan PT Pertamina Geothermal
Energy Area Ulubelu (Magister Unv.
Brawijaya)
Yasribau, M. (2014). Analisis Kinerja Pelayanan
Publik pada KUA Kecamatan Dullah
Selatan Kota Tual (Studi di
Bidang Pelayanan Pencatatan Nikah) (Magister Unv.
Terbuka)