PENGARUH BIAYA PROMOSI, BAGI HASIL, DAN INFLASI
TERHADAP JUMLAH DEPOSITO MUDHARABAH
PADA PT BPRS GEBU PRIMA
Reka
Cintia1, Ahmad albar tanjung2,
Sukardi3
Universitas Sumatera Utara, Indonesia
Cintiareka5@mail.com1,
alb4rt4njung@gmail.com2,
sukardi.usu@gmail.com3
Abstrak
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kegiatan usaha pada perbankan syariah khususnya pada penghimpunan dana pihak ketiga produk
deposito mudharabah yaitu faktor internal dan eksternal. Adapun faktor internalnya adalah reputasi bisnis bank, tingkat suku bunga
yang kompetitif atau tingkat bagi hasil,
kemampuan distribusi jasa bank, kelengkapan produk dan jasa bank yang ditawarkan, keberhasilan program promosi bank, pelayanan yang lebih cepat dan fleksibel, pengelolaan dana bank
yang hati-hati, persaingan dari bank lain dari segala hal. Sedangkan
faktor eksternalnya adalah kondisi perekenomian, kegiatan dan kondisi pemerintah, kondisi atau perkembangan
pasar uang dan pasar modal, kebijakan pemerintah, peraturan Bank
Indonesia. Salah satu faktor
yang berpengaruh terhadap penghimpunan dana pihak ketiga produk deposito
mudharabah adalah
kondisi perekonomian yang ditunjukkan dengan kondisi makroekonomi. Salah satu indikator makro ekonomi adalah
inflasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
seberapa besar Pengaruh Biaya Promosi, Bagi Hasil dan Inflasi Terhadap Jumlah Deposito Mudharabah
Pada PT BPRS Gebu Prima Medan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Jenis
data yang digunakan adalah
data sekunder yang berasal dari beberapa lembaga
terkait, seperti Bank
Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan.
Data yang digunakan adalah dalam bentuk triwulanan
Januari 2014-Desember 2018. Penelitian
ini menggunakan metode analisis Regresi Linier Berganda dengan bantuan program SPSS 22.
Hasil pengujian ini dapat disimpulkan bahwa secara simultan
Biaya Promosi, Bagi Hasil, dan Inflasi berpengaruh signifikan terhadap jumlah Deposito Mudharabah. Hasil pengujian
secara parsial menunjukkan bahwa variabel biaya promosi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap jumlah deposito mudharabah,
dan pada variabel bagi hasil berpengaruh positif dan signifikan terhadap jumlah deposito mudharabah, sedangkan inflasi berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap jumlah deposito mudharabah.
Kata kunci: Biaya Promosi, Bagi
Hasil, Inflasi, Deposito Mudharabah
Abstract
There are several factors that can affect business
activities in Islamic banking, especially in the collection of third party
funds for mudharabah deposit products, namely
internal and external factors. The internal factors are the bank's business
reputation, competitive interest rates or profit sharing
rates, the ability to distribute bank services, the completeness of bank
products and services offered, the success of bank promotion programs, faster
and more flexible services, prudent bank fund management. competition from other
banks of all things. While the external factors are economic conditions, government
activities and conditions, conditions or developments in the money market and
capital market, government policies, Bank Indonesia regulations. One of the
factors that influence the collection of third party funds for mudharabah deposit products is economic conditions as
indicated by macroeconomic conditions. One of the macroeconomic indicators is
inflation. The purpose of this study was to find out how big the influence of
promotional costs, profit sharing and inflation on the amount of mudharabah deposits at PT BPRS Gebu
Prima Medan. This study uses a quantitative approach. The type of data used is
secondary data that comes from several related institutions, such as Bank Indonesia
and the Financial Services Authority. The data used is in the form of quarterly
January 2014-December 2018. This study uses the Multiple Linear Regression
analysis method with the help of the SPSS 22 program. The results of this test
can be concluded that simultaneously Promotional Costs, Profit Sharing, and
Inflation have a significant effect on the amount of Mudharabah
Deposits. The partial test results show that the variable promotional costs has
a negative and significant effect on the amount of mudharabah
deposits, and the profit sharing variable has a positive and significant effect
on the amount of mudharabah deposits, while inflation
has a positive and insignificant effect on the amount of mudharabah
deposits.
Keywords: Promotion Fees, Profit Sharing, Inflation, Mudharabah
Deposits
Pendahuluan
Dewasa ini perbankan syariah mengalami kemajuan yang sangat pesat dan juga semakin populer di mata masyarakat Indonesia. Keberadaannya
telah mulai menjamur dimana-mana di seluruh wilayah tanah air. Dan sesuatu yang pasti, prinsip perbankan syariah mengikuti sistem perekonomian dan perbankan yang dibenarkan oleh Islam atau sesuai syariah yang berlandaskan
pada aturan yang ada dalam Al-Qur’an dan Hadist Nabi
Muhammad.
Dalam
UU No. 21 Tahun 2008 mengenai
Perbankan Syariah mengemukakan
pengertian perbankan
syariah dan pengertian bank syariah. Perbankan Syariah yaitu
segala sesuatu yang menyangkut bank syariah dan unit usaha
syariah, mencakup kelembagaan,
mencakup kegiatan usaha, serta tata cara dan proses di dalam melaksanakan kegiatan usahanya.
Bank
Syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan usahanya dengan didasarkan pada prinsip syariah
dan menurut jenisnya bank
syariah terdiri dari BUS
(Bank Umum Syariah), UUS (Unit Usaha Syariah) dan BPRS
(Bank Pembiayaan Rakyat Syariah) (Undang-Undang Nomor 21, 2008). Bank
syariah merupakan bank yang kegiatannya
mengacu pada hukum islam dan dalam kegiatannya tidak membebankan bunga maupun tidak membayar
bunga kepada nasabah. Imbalan bank syariah
yang diterima maupun yang dibayarkan pada nasabah tergantung dari akad dan perjanjian yang dilakukan oleh pihak nasabah dan pihak bank. Perjanjian (akad) yang terdapat di perbankan syariah harus tunduk pada syarat dan rukun akad sebagaimana diatur dalam syariat
islam.
BPRS (Bank Pembiayaan
Rakyat Syariah) adalah bank yang khusus
melayani masyarakat kecil di kecamatan dan pedesaan. Jenis produk yang ditawarkan relatif sempit jika dibandingkan dengan bank umum, bahkan ada beberapa
jenis jasa bank yang tidak boleh diselenggarakan
oleh Bank Pembiayaan Rakyat Syariah, seperti pembukaan rekening giro dan ikut kliring (Afdal, 2011). Adapun produk penghimpunan dana BPRS adalah tabungan dan deposito.
Ada beberapa
faktor yang dapat mempengaruhi kegiatan usaha pada perbankan syariah khususnya pada penghimpunan dana pihak ketiga produk
deposito mudharabah yaitu faktor internal dan eksternal (Novianto & Hadiwidjojo, 2014). Adapun faktor internalnya adalah reputasi bisnis bank, tingkat suku bunga yang kompetitif atau tingkat bagi hasil,
kemampuan distribusi jasa bank, kelengkapan produk dan jasa bank yang ditawarkan, keberhasilan program promosi bank, pelayanan yang lebih cepat dan fleksibel, pengelolaan dana bank
yang hati-hati, persaingan dari bank lain dari segala hal. Sedangkan
faktor eksternalnya adalah kondisi perekenomian, kegiatan dan kondisi pemerintah, kondisi atau perkembangan
pasar uang dan pasar modal, kebijakan pemerintah, peraturan Bank
Indonesia (Rivai, Veithzal, & Idroes, 2007).
Salah satu faktor yang mempengaruhi deposito mudharabah adalah keberhasilan program promosi bank. Keberhasilan sebuah program promosi bisa dilihat dari
banyaknya masyarakat yang mengenal produk atau jasa suatu
bank. Promosi yang dilakukan
oleh perusahaan tentu saja membutuhkan biaya. Dalam hal
ini disebut biaya promosi. Biaya bagi perusahaan
merupakan faktor yang menentukan untuk menetapkan harga dari produk yang akan dijual (Soei, Sabijono, & Runtu, 2014). Secara harfiah biaya promosi dapat
diartikan biaya atau sejumlah pengorbanan
yang dikeluarkan oleh perusahaan
dalam menjalankan kegiatan pemasaran perusahaan khususnya dalam hal pelaksaan
promosi. Biaya promosi ini secara
langsung dapat mempengaruhi terhadap volume penjualan yang diperoleh perusahaan.
Tingginya persaingan di dunia perbankan membuat perbankan syariah menyiapkan strategi, salah satunya
strategi dalam berpromosi (Indonesia, 2015). Promosi merupakan salah satu kegiatan marketing mix yang paling sering diidentikkan sebagai aktivitas pemasaran dalam arti sempit. Dalam dunia perbankan syariah, promosi menjadi salah satu faktor pendukung kesuksesan perbankan syariah. Dalam marketing, efektivitas sebuah iklan seringkali
digunakan untuk menanamkan “brand
image” atau agar lebih dikenal keberadaannya. Ketika “brand image” sudah
tertanam dibenak masyarakat umum, maka menjual sebuah
produk, baik itu dalam bentuk
barang maupun jasa akan terasa
menjadi jauh lebih mudah. Dengan
adanya promosi, maka sudah pasti
bank akan menganggarkan dananya untuk kegiatan
promosi tersebut atau bisa disebut
sebagai biaya promosi. Semakin tinggi biaya promosi
yang dikeluarkan bank seharusnya
akan lebih banyak menarik nasabah untuk menginvestasikan
dananya pada tabungan maupun Deposito Mudharabah (Addawiyah, 2016).
PT BPRS Gebu
Prima memilih melakukan promosi lebih sering
menggunakan direct
selling dengan memberikan
edukasi dan inklusi kepada masyarakat dengan mengadakan event ke kampus-kampus atau sekolah-sekolah, kerjasama dengan bank-bank lain untuk mengedukasi masyarakat, acara pengajian, hal-hal seperti ini tentu saja
menggunakan sejumlah biaya yang dikeluarkan. Namun ada beberapa
promosi yang tidak terlalu membutuhkan dana lebih untuk melakukan
promosi seperti dari chat melalui social media seperti
di WhatsApp dan berbicara
melalui mulut ke mulut yang dapat
dilakukan oleh semua pegawai BPRS Gebu Prima.
Faktor selanjutnya yang mempengaruhi deposito adalah bagi hasil. Bagi
hasil dalam sistem perbankan syariah merupakan ciri khusus yang ditawarkan kepada masyarakat, dan di dalam aturan syariah yang berkaitan dengan pembagian hasil usaha harus ditentukan
terlebih dahulu pada awal terjadinya kontrak (akad). Besarnya penentuan porsi bagi hasil
antara kedua belah pihak ditentukan
sesuai dengan kesepatan bersama, dan harus terjadi dengan
kerelaan („an-tharadin) di masing-masing pihak
tanpa adanya unsur paksaan (Syafi’i, 2001). Bagi hasil merupakan
salah satu pertimbangan seseorang untuk menyimpan dananya pada bank.
Bagi hasil yang diberikan oleh bank
syariah yang tinggi akan mendorong seseorang untuk menyimpan dananya dan mengorbankan konsumsi sekarang untuk dimanfaatkan di masa yang akan datang, demikian
pula sebaliknya. Dalam sistem bagi hasil,
keuntungan nasabah ditentukan berdasarkan nisbah yang telah ditetapkan oleh bank, sehingga semakin tinggi bagi hasil yang ditawarkan bank syariah pada nasabah,
maka akan semakin besar pula nasabah menginvestasikan dananya (Fitria, 2015). Untuk Bank Syariah tidak dapat menentukan berapa bagi hasil
yang didapatkan karena tergantung pada pendapatan yang didapatkan setiap tahunnya.
Salah satu faktor yang berpengaruh terhadap penghimpunan dana pihak ketiga produk
deposito mudharabah adalah kondisi perekonomian yang ditunjukkan dengan kondisi makroekonomi. Salah satu indikator makro ekonomi adalah inflasi (Huda, 2018).
Faktor selanjutnya yang mempengaruhi deposito mudharabah adalah inflasi. Inflasi adalah kecenderungan dari harga-harga untuk naik secara umum dan terus menerus (Juniarty, Mifrahi, & Tohirin, 2017). Di bidang moneter, laju inflasi yang tinggi tidak terkendali
dapat menggangu upaya perbankan dalam pengerahan dana masyarakat. Pada tataran makro, nilai uang terhadap barang memiliki peran penting terhadap jumlah tabungan masyarakat di bank. Tingginya inflasi akan menurunkan
nilai kekayaan dalam bentuk uang. Inflasi yang tidak dapat dikendalikan dapat mengurangi minat masyarakat menabung, mengurangi gairah perusahaan melakukan investasi yang produktif, dan menimbulkan kemerosotan nilai uang dan defisit neraca pembayaran. Dan masalah ini juga akan memperlambat
pertumbuhan ekonomi (Sukirno, 2000). Inflasi biasanya diekspresikan dalam presentase perubahan angka indeks harga
konsumen. Tetapi juga bisa menggunakan harga lain (harga perdagangan besar, upah, harga, aset
dan sebagainya). Tingkat harga
yang melambung mencapai
100% atau lebih dalam setahun (hyperinflasi) akan menyebabkan hilangnya kepercayaan masyarakat terhadap mata uang, sehingga masyarakat cenderung menyimpan aset dalam bentuk
lain (real estate atau
emas).
Pada tahun
2015 sampai 2017 biaya promosi pada PT BPRS Gebu Prima mengalami peningkatan namun pada jumlah deposito mudharabah mengalami penurunan setiap pertriwulan pada tahun yang sama. Hal ini juga terjadi pada bagi hasil yaitu pada tahun 2015 sampai 2017 bagi hasil pada PT BPRS Gebu Prima mengalami peningkatan namun pada jumlah deposito mudharabah mengalami penurunan setiap pertriwulan pada tahun yang sama. Pada tahun 2016 sampai 2017 inflasi yang terjadi mengalami penurunan namun jumlah deposito mudharabah juga mengalami
penurunan setiap pertriwulan pada tahun yang sama, yang artinya bahwa berbeda dengan
yang teori yang telah dijelaskan sebelumnya.
Dengan demikian berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Biaya Promosi, Bagi Hasil, dan Inflasi Terhadap Jumlah Deposito Mudharabah pada PT BPRS Gebu
Prima”.
Adapun tujuan
dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui
pengaruh biaya promosi terhadap jumlah deposito mudharabah pada
PT. BPRS Gebu Prima Medan triwulanan
tahun 20142018.
2. Untuk mengetahui pengaruh bagi hasil
terhadap jumlah deposito mudharabah pada PT. BPRS Gebu
Prima Medan tahun 2014-2018. 3. Untuk mengetahui
pengaruh inflasi terhadap jumlah deposito mudharabah pada PT. BPRS Gebu
Prima Medan. 4. Untuk
mengetahui pengaruh biaya promosi, bagi hasil, dan inflasi terhadap jumlah deposito mudharabah pada
PT. BPRS Gebu Prima Medan.
Metode
Penelitian ini dilakukan dengan
cara penelitian lapangan (field
research) yang menggunakan pendekatan
kuantitatif yaitu suatu pendekatan yang menganalisis data dari PT BPRS Gebu Prima Medan (Sugiyono, 2017).
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu metode
analisis regresi linier berganda (Noor, 2015). Metode tersebut digunakan untuk meramalkan pengaruh dari suatu varibel
terikat (jumlah deposito mudharabah) berdasarkan variabel bebas (biaya promosi, bagi hasil, dan inflasi) (Suliyanto & MM, 2017). Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan analisis regresi berganda, dengan menggunakan program SPSS
versi 22, kemudian dijelaskan secara deskriptif (Ghozali, 2016).
Hasil dan Pembahasan
Dalam Sub Bab Ini Yang Akan Diuraikan Terkait Dengan Uji Asumsi Klasik Dan Uji Regresi Linier Berganda. Uji Asumsi Klasik Terdiri Atas Uji Normalitas, Uji Heteroskedastisitas,
dan Uji Autokorelasi.
1. Uji Asumsi Klasik
1.
A. Uji Normalitas
Uji Normalitas Digunakan Untuk Menguji Apakah
Dalam Model Regresi Baik Variabel Dependen
Ataupun Independen Memiliki Distribusi Data Normal Atau Tidak. Dalam
Penelitian Ini Uji Normalitas Menggunakan Kolmogrov-Smirnov Test. Berikut
Disajikan Hasil Dari Kolmogrov-Smirnov Test:
Tabel 1
Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
|
|
BP |
BH |
IN |
DM |
N |
|
20 |
20 |
20 |
20 |
Normal Parametersa,B |
Mean Std. Deviation |
13766148,0000 |
319639,8500 |
6,0906 |
7331475,0000 |
9134134,62487 |
180150,12709 |
,33366 |
2545434,01053 |
||
Most Extreme Differences
|
Absolute |
,139 |
,104 |
,174 |
,141 |
|
Positive |
,139 |
,104 |
,171 |
,141 |
|
Negative |
-,115 |
-,102 |
-,174 |
-,109 |
Test Statistic Asymp. Sig. (2-Tailed) |
|
,139 |
,104 |
,174 |
,141 |
,200c,D |
,200c,D |
,116c
|
,200c,D |
a.
Test
Distribution Is Normal.
b.
Calculated
From Data.
c.
Lilliefors
Significance Correction.
d.
This
Is A Lower Bound Of The True Significance.
Sumber: Data Sekunder Yang Diolah Dengan SPSS
Pada Output Data Tabel 4.1, Terlihat Bahwa Hasil Uji Normalitas Menunjukkan Level Signifikansi Lebih Besar Dari Α {Α =
0.05} Yaitu 0.200 > 0.05 Pada Variabel
Biaya Promosi, Bagi Hasil, Dan Deposito Mudharabah, Pada Variabel Inflasi
Yaitu 0.116 > 0.05 Yang Berarti Bahwa
Data Terdistribusi Dengan
Normal.
B. Uji Heteroskedastisitas
Model Regresi Yang Baik Adalah Varian
Residualnya Bersifat Homoskedastisitas Atau Tidak Terjadi Gejala
Heteroskedastisitas. Tujuannya
Adalah Untuk Mengetahui Apakah Dalam Model Regresi Terdapat Kesamaan Varians Dari Residual Satu Pengamatan
Lain Yang Lainnya.
Tabel 2
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Coefficientsa
Model |
|
Unstandardized
Coefficients |
Standardized Coefficients |
T |
Sig. |
|
B |
Std. Error |
Beta |
||||
1 |
(Constant) BP BH In |
1903101,659 |
779524,037 |
|
2,441 |
,027 |
-,012 |
,035 |
-,135 |
-,361 |
,723 |
||
,838 |
1,785 |
,179 |
,470 |
,645 |
||
-1315,332 |
1299,630 |
-,258 |
-1,012 |
,327 |
A. Dependent
Variable: RESUC
Sumber: Data Sekunder Yang Diolah Dengan SPSS
Pada Output Data Tabel 4.2, Terlihat Bahwa Hasil Perhitungan Dari
Masing-
Masing Variabel Menunjukkan Level Sig
> Α, Yaitu 0.723 > 0.05 Untuk Variabel Biaya Promosi, 0.645 > 0.05 Untuk Variabel Bagi Hasil Dan 0.327 > 0.05 Untuk
Inflasi, Sehingga Penelitian Ini Bebas Dari Heteroskedastisitas
Dan Layak Untuk Diteliti.
C. Uji Autokorelasi
Uji Autokorelasi Bertujuan Untuk Menguji Apakah
Dalam Suatu Model Regresi Linear Ada Korelasi
Antara Kesalahan Pengganggu
Pada Periode Sekarang Dengan Periode Sebelumnya. Model Regresi Yang Baik Adalah Yang Terbebas Dari Autokorelasi.
Tabel 3
Hasil Uji Autokorelasi Dengan
Durbin-Watson Test
Model Summaryb
Model |
R |
R Square |
Adjusted R Square |
Std. Error Of The Estimate |
Durbin-Watson |
1 |
,761a
|
,579 |
,500 |
1800735,88616 |
1,292 |
a.
Predictors:
(Constant), In, BP, BH
b.
Dependent
Variable: DM
Sumber: Data Sekunder Yang Diolah Dengan SPSS
Berdasarkan Output Data Tabel 4.3, Diketahui Bahwa Nilai DW Adalah Sebesar 1,292, Selanjutnya Nilai Tersebut Dibandingkan Dengan Tabel Durbin Watson Dengan Tingkat
Sig Sebesar 5%, Dengan Jumlah Sampel N=20 Dan Jumlah Variabel Independen 3 {K=3}. Berdasarkan Tabel DW Maka Diperoleh
Nilai Du = 1,6763.
Nilai DW 1,292 Lebih Besar Dari Nilai Du Dan
Kurang Dari 4-1,6763 = 2,3237 Sehingga Dapat Disimpulkan Bahwa Tidak Terjadi
Korelasi.
2. Uji Regresi Linier Berganda
Analisis Regresi Linier Berganda Digunakan Untuk Meramalkan Suatu Variabel Terikat/ Variabel Dependen Berdasarkan Variabel Bebas/ Variabel Independen Dalam Suatu Persamaan
Linier.
A. Koefisien
Determinasi (R2)
Koefisien Determinasi (R2)
Pada Dasarnya Digunakan Untuk Mengukur Seberapa Jauh Kemampuan
Model Dalam Menerangkan Variasi Variabel Dependent. Nilai
Koefisien Determinasi Berada Antara 0 Sampai 1. Dengan Kata Lain, Keofisien Determinasi Merupakan Kemampuan Variable X Dalam Menjelaskan Variabel Y.
Tabel 4 Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summary
Mod El |
R |
R Square |
Adjusted R Square ,500 |
Std. Error Of The Estimate |
|
Change
Statistics |
|
||||
R Square Change |
F Chang E |
Df1 |
Df2 |
Sig. F Change |
|
||||||
1 |
,761a
|
,579 |
1800735,8 8616 |
,579 |
7,321 |
3 |
16 |
,003 |
|
||
A. Predictors:
(Constant), In, BP, BH
Sumber: Data Sekunder Yang Diolah SPSS
Berdasarkan Gambar Diperoleh Angka R
Square Sebesar 0.579 Atau
57,9%. Hal Ini Menunjukkan Bahwa Biaya Promosi,
Bagi Hasil, Dan Inflasi Berpengaruh Sebesar 57,9% Terhadap Deposito Mudharabah Sedangkan Sisanya Sebesar 42,1% Dipengaruhi Oleh Variabel Atau Faktor Lain.
B. Uji Simultan/ Uji F Statistik
Uji F Dapat Digunakan Untuk Menunjukkan Apakah Semua Variabel
Independen Atau Bebas Yang Dimasukkan Dalam Model Mempunyai Pengaruh Secara Bersama-Sama Terhadap Variabel Dependen/Terikat. Uji Statistik F Juga Dapat Digunakan Untuk Mengetahui Apakah Model Regresi Dapat Digunakan
Untuk Memprediksi Variabel Dependen Atau Tidak.
Jika Hasilnya Signifikan, Berarti Hubungan Yang Terjadi Dapat Berlaku
Untuk Populasi (Dapat Digeneralisasikan) Dengan Melihat Pada Nilai Sig (P-Value) Atau
Membandingkan Nilai F Hitung
Dengan F Tabel.
Tabel 5
Hasil Uji F Statistik
Anovaa
Model |
Sum Of Squares |
Df |
Mean Square |
F |
Sig. |
1 Regression Residual Total |
71223056030
269,230 |
3 |
23741018676
756,414 |
7,321 |
,003b
|
51882395707
230,760 |
16 |
32426497317
01,922 |
|
|
|
12310545173
7500,000 |
19 |
|
|
|
Dependent Variable:
DM
Predictors: (Constant),
In, BP, BH
Sumber: Data Sekunder Yang Diolah Dengan SPSS
Dari Hasil Perhitungan Pada Tabel 4.5, Dapat Dilihat Bahwa
Nilai Signifikansi Adalah Sebesar 0,003 Dan Nilai Fhitung
Sebesar 7,321. Dasar Pengambilan
Keputusan Adalah Tingkat Signifikansi
Sebesar 5% Atau 0,05. Karena
Nilai Signifiknasi Lebih
Kecil Dari 0,05 Maka H0 Ditolak Dan Hal Ini Menunjukkan Adanya Pengaruh Biaya Promosi, Bagi Hasil, Dan Inflasi Secara Simultan Terhadap Deposito Mudharabah.
Dasar Pengambilan Keputusan Yang Lain Adalah
Nilai Fhitung Harus Lebih
Besar Dari Nilai Ftabel
Untuk Menentukan Adanya Pengaruh Dari Variabel Independen Terhadap Variabel Dependen. Dari Uji ANOVA Dengan Taraf Signifikansi 5% Dan Derajat Kebebasan Pembilang (V1) = K-1 = 3 Serta Derajat Kebebasan Penyebut (V2) = N-K = 16 Dengan
Nilai Ftabel 3,24 Yang Dapat
Dilihat Pada Tabel Kritis Distribusi
(Tabel F), Didapat Nilai Fhitung Sebesar 7,321.
Karena Nilai Fhitung > Ftabel Maka
H0 Ditolak Dan Dapat
Diambil Kesimpulan Bahwa Biaya Promosi, Bagi Hasil, Dan Inflasi Secara Simultan Berpengaruh Terhadap Deposito Mudharabah.
D. Uji Parsial/ Uji T Statistik
Uji T Dilakukan Untuk Mengetahui Tingkat Signifikan
Dari Variabel Penelitian
Yang Ingin Diuji Pengaruhnya Terhadap Variabel Y Secara Terpisah Atau Individu
Dengan Melihat Pada Nilai Sig
(P-Value) Atau Membandingkan
T-Hitung Dengan T-Tabel.
Tabel 6 Hasil Uji T Statistik
Coefficientsa
Model |
Unstandardized
Coefficients |
Standardized Coefficients |
T |
Sig. |
|
B |
Std. Error |
Beta |
|||
1 (Constant) BP BH In |
2517586,191 |
1614387,923 |
|
1,559 |
,138 |
-,195 |
,072 |
-,701 |
-2,730 |
,015 |
|
16,721 |
3,696 |
1,183 |
4,524 |
,000 |
|
4623,280 |
2691,524 |
,300 |
1,718 |
,105 |
A. Dependent
Variable: DM
Sumber: Data Sekunder Yang Diolah Dengan SPSS
Dari Tabel 4.6 Dapat Dilihat Bahwa:
1) Biaya Promosi Menunjukkan
Nilai Signifikasi Sebesar
0,015. Nilai Signifikasi Lebih
Kecil Dari 0,05 Yaitu 0,015 < 0,05, Maka H0 Ditolak Dan Ha
Diterima. Biaya Promosi Mempunyai Thitung Sebesar 2,730 Dengan Ttabel Sebesar 2,120. Jadi Thitung
> Ttabel Dapat
Disimpulkan Bahwa Biaya Promosi Memiliki
Kontribusi Terhadap Jumlah Deposito Mudharabah. Nilai T Negatif Menunjukkan Bahwa Biaya Promosi Mempunyai
Hubungan Yang Berlawanan Arah Dengan Jumlah
Deposito Mudharabah.
Jadi, Dapat Disimpulkan Bahwa Biaya Promosi
Berpengaruh Signifikan Terhadap Deposito Mudharabah Pada PT BPRS Gebu Prima.
2) Bagi Hasil Menunjukkan Nilai Signifikansi Sebesar 0,000. Nilai
Signifikansi Lebih Kecil
Dari 0,05 Yaitu 0,000 < 0,05 Maka
H0 Ditolak Dan Ha Diterima. Bagi Hasil Mempunyai Thitung Sebesar 4,524 Dengan Ttabel Sebesar 2,120. Jadi
Thitung >
Ttabel Dapat Disimpulkan
Bahwa Bagi Hasil Memiliki Kontribusi Terhadap Jumlah Deposito Mudharabah. Nilai T Positif
Menunjukkan Bahwa Bagi Hasil Mempunyai Hubungan Yang Searah Dengan Jumlah Deposito Mudharabah. Jadi,
Dapat Disimpulkan Bahwa Bagi Hasil Berpengaruh Signifikan Terhadap Deposito Mudharabah Pada PT BPRS Gebu Prima.
3) Inflasi Menunjukkan Nilai Signifikansi Sebesar 0,105. Nilai
Signifikansi Lebih Besar Dari 0,05 Yaitu 0,105 >
0,05 Maka H0 Diterima
Dan Ha Ditolak. Inflasi
Mempunyai Thitung
Sebesar 1,718 Dengan Ttabel Sebesar 2,120. Jadi
Thitung < Ttabel
Dapat Disimpulkan Bahwa Inflasi Tidak
Memiliki Kontribusi Terhadap Jumlah Deposito Mudharabah. Nilai T Positif
Menunjukkan Bahwa Inflasi Mempunyai Hubungan Yang Searah Dengan Jumlah Deposito Mudharabah. Jadi,
Dapat Disimpulkan Bahwa Inflasi Tidak
Berpengaruh Signifikan Terhadap Deposito Mudharabah Pada PT BPRS Gebu Prima.
Selain Itu, Dari Tabel Cofficient Di Atas Di Dapat Model Regresi Yang Dirumuskan Sebagai Berikut:
Y = 2517586,191 –
0,195X1 + 16,721X2 + 4623,280X3
Dari Persamaan Regresi Tersebut Dapat Dibuat Interpretasi Sebagai Berikut:
a) Nilai Konstanta Menunjukkan Koefisien Regresi Sebesar 2517586,191 Yang Berarti Bahwa Jika Biaya Promosi, Bagi Hasil Dan Inflasi Tetap Atau Tidak
Mengalami Penambahan Atau Pengurangan, Maka Nilai Konstanta Jumlah Deposito Mudharabah Sebesar 2517586,191.
b) Nilai Koefisien Biaya Promosi Untuk
Variabel X1 Sebesar
0,195 Dan Bertanda Negatif.
Hal Ini Menunjukkan Bahwa Setiap Kenaikan
Nilai Biaya Promosi 1% Maka Variabel Jumlah
Deposito Mudharabah
(Y) Akan Turun Sebesar 0,195 Dengan
Asumsi Variabel Bebas Yang Lain Dari Model Regresi
Adalah Tetap.
c) Nilai Koefisien Bagi Hasil Untuk Variabel X2 Sebesar 16,721.
Hal Ini Menunjukkan Bahwa Setiap Kenaikan
Nilai Bagi Hasil 1% Maka Variabel Jumlah Deposito Mudharabah (Y)
Akan Naik Sebesar 16,721 Dengan
Asumsi Variabel Bebas Yang Lain Dari Model Regresi
Adalah Tetap.
d) Nilai Koefisien Inflasi Untuk Variabel
X3 Sebesar 4623,280. Hal Ini Menunjukkan Bahwa Setiap Kenaikan
Nilai Inflasi 1% Maka Variabel Jumlah Deposito Mudharabah (Y)
Akan Naik Sebesar 4623,280 Dengan
Asumsi Variabel Bebas Yang Lain Dari Model Regresi
Adalah Tetap.
Pembahasan Dan Hasil Penelitian
Dalam Sub Bab Ini Yang Akan Diuraikan Terkait Dengan Pembahasan Mengenai Kemampuan Biaya Promosi, Bagi Hasil Dan Inflasi Mempengaruhi Jumlah Deposito Mudharabah.
1. Pengaruh Biaya Promosi Terhadap Jumlah Deposito Mudharabah
Berdasarkan Pengujian Yang Telah Dilakukan Diperoleh Hasil Bahwa Biaya Promosi
Berpengaruh Negatif Dan Signifikan Terhadap Jumlah Deposito Mudharabah. Jika Melihat Tabel Cofficient, Biaya Promosi Menunjukkan
Koefisien Regresi Dengan Arah Negatif
Sebesar 0,195. Dengan Adanya Promosi, Maka Sudah Pasti
Bank Akan Menganggarkan Dananya
Untuk Kegiatan Promosi Dan Jika Semakin Tinggi Biaya Promosi Yang Dikeluarkan Bank Akan Lebih Mengenal Produk Dari Perbankan Syariah Itu Sendiri Dan Akan Banyak Menarik Nasabah Untuk Menginvestasikan
Dananya Pada Tabungan Maupun
Deposito Mudharabah.
Selama Tahun Penelitian,
Biaya Promosi Pada PT BPRS Gebu Prima Mengalami Kenaikan Hampir Di Setiap Tahunnya Namun Penurunan Pada Deposito Mudharabah Dan Beberapa Tahun Lainnya Mengalami Peningkatan Pada Biaya Promosi Dan Deposito Mudharabah. Hal Ini Dikarenakan
Dengan Menggunakan Sosial
Media Seperti Whatsapp Dengan Menyebarkan Broadcast
Pada Orang-Orang Terdekat Dan Berbicara
Dari Mulut Ke Mulut Yang Dilakukan Oleh Semua Pegawai PT BPRS Gebu Prima Sebagai Tempat Untuk Melakukan
Promosi Lebih Efektif Dan Dapat Lebih Meningkatkan Kepercayaan Nasabah Dan Otomatis Dapat Lebih Banyak Menarik Nasabah Untuk Menyimpan
Dananya Di PT BPRS Gebu
Prima Dan Tidak Terlalu Membutuhkan Dana Yang Lebih Dalam Melakukan Promosi Seperti Ini.
Namun Hasil Penelitian Ini Tidak Sejalan
Dengan Penelitian Yang Dilakukan Oleh (Addawiyah, 2016) Dan Dalam Penelitiannya Menjelaskan Bahwa Biaya Promosi
Berpengaruh Positif Signifikan Terhadap Deposito Mudharabah Dan Tidak Sejalan Dengan
Penelitian Yang Dilakukan
Oleh (Fitria, 2015) Dan Dalam Penelitiannya Menjelaskan Bahwa Biaya Promosi
Tidak Berpengaruh Terhadap Deposito Mudharabah.
2. Pengaruh Bagi
Hasil Terhadap Jumlah
Deposito Mudharabah
Berdasarkan Pengujian Yang Telah Dilakukan Diperoleh Hasil Bahwa Bagi Hasil Berpengaruh Positif Dan Signifikan Terhadap Jumlah Deposito Mudharabah. Jika Melihat Tabel Cofficient, Bagi Hasil Menunjukkan Koefisien Regresi Dengan Arah Positif
Sebesar 16,721.
Dalam Sistem Bagi
Hasil, Keuntungan Nasabah Ditentukan Berdasarkan Nisbah Yang Telah Ditetapkan Oleh
Bank, Sehingga Semakin
Tinggi Bagi Hasil Yang Ditawarkan
Bank Syariah Pada Nasabah, Maka
Akan Semakin Besar Pula Nasabah Menginvestasikan Dananya Karena Itu Bagi Hasil Merupakan Salah Satu Pertimbangan Bagi Setiap Orang Untuk Menyimpan Dananya Pada Bank Dan Mengorbankan Konsumsi Sekarang Untuk Dimanfaatkan Di Masa Yang Akan Datang,
Dikarenakan Para Nasabah Dalam Menempatkan Dananya Di Bank Syariah Masih Dipengaruhi
Oleh Motif Untuk Mencari
Profit. Hasil Penelitian Ini
Sejalan Dengan Penelitian Yang Dilakukan Oleh (Fitria, 2015), Mutia Hikmah (2017), Dan Padila Arisandi (2015) Dan Dalam Penelitiannya Dijelaskan Bahwa Bagi Hasil Berpengaruh Signifikan Terhadap Jumlah Deposito Mudharabah.
3. Pengaruh Inflasi Terhadap Jumlah Deposito Mudharabah
Berdasarkan Pengujian Yang Telah Dilakukan Diperoleh Hasil Bahwa Inflasi Berpengaruh
Positif Dan Tidak Signifikan Terhadap Jumlah Deposito Mudharabah. Jika Melihat Tabel Cofficient, Inflasi Menunjukkan Koefisien Regresi Dengan Arah Positif
Sebesar 4623,280. Dikarenakan
Nasabah Di PT BPRS Gebu Prima
Tidak Memperhatikan Naik
Dan Turunnya Inflasi Di Indonesia,
Ketika Inflasi Naik Nasabah
Tetap Tidak Menarik Dananya Di PT BPRS Gebu Prima Dan Mengambil Investasi Dalam Bentuk Aset Riil,
Ketika Inflasi Turun Nasabah
Menarik Dananya Untuk Kebutuhan-Kebutuhan Tertentu Mereka, Kebanyakan Nasabah Menggunakan Simpanan Deposito Untuk Kebutuhan Jangka Panjang Mereka Dan Menarik Deposito Mereka Ketika Ingin Memenuhi Kebutuhan Tersebut, Contohnya Pada Hari-Hari Besar Seperti Hari Raya Idul Fitri Dan Keadaan Seperti Ini Tidak
Termasuk Dalam Kategori Inflasi Karena Inflasi Terjadi Jika Harga-Harga
Naik Secara Umum Dan Berlangsung Terus Menerus.
Di Bidang Moneter, Laju Inflasi Yang Tinggi Tidak Terkendali Dapat Mengganggu Upaya Perbankan Dalam Pengerahan Dana Masyarakat,
Pada Tatanan Makro Nilai Uang Terhadap
Barang Memiliki Peran Penting Terhadap Jumlah Tabungan Masyarakat Di Bank. Hasil Penelitian Ini Sejalan Dengan Penelitian Yang Dilakukan Oleh Padila Arisandi (2015) Dan Dalam Penelitiannya Dijelaskan Bahwa Inflasi Tidak Berpengaruh
Signifikan Terhadap
Deposito Mudharabah.
4. Pengaruh Biaya Promosi, Bagi Hasil, Dan Inflasi Terhadap Jumlah Deposito Mudharabah.
Berdasarkan Pengujian Yang Telah Dilakukan Diperoleh Hasil Bahwa Biaya Promosi,
Bagi Hasil, Dan Inflasi Secara Simultan Berpengaruh Terhadap Jumlah Deposito Mudharabah. Dasar
Pengambilan Keputusan Adalah
Tingkat Signifikansi Lebih
Kecil Dari 0,05 Yaitu 0,003 Dan Nilai Fhitung Lebih Besar Dari Ftabel Yaitu 7,321 > 3,24 Yang Berarti
H0 Ditolak. Dan Pada Tabel
R Square Menunjukkan Bahwa Biaya Promosi, Bagi Hasil, Dan Inflasi Berpengaruh Sebesar 57,9% Terhadap Jumlah Deposito Mudharabah Sedangkan Sisanya Sebesar 42,1% Dipengaruhi Oleh Variabel Atau Faktor Lain. Hal Ini Menunjukkan Bahwa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penghimpunan Dana Pihak Ketiga Khususnya
Pada Produk Deposito Mudharabah Memiliki Pengaruh
Terhadap Jumlah Deposito Mudharabah Baik Pada Faktor Internal Maupun Eksternal
Kesimpulan
Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang
telah ditulis dan dikemukakan pada bab IV tentang “Pengaruh Biaya Promosi, Bagi Hasil dan Inflasi Terhadap Jumlah Deposito Mudharabah pada
PT BPRS Gebu Prima
Medan”, maka
peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut: 1.
Berdasarkan pengujian secara individu (parsial) dengan melakukan uji t, variabel biaya promosi berpengaruh
negatif dan signifikan terhadap deposito mudharabah. Dengan nilai thitung
sebesar 2,730 kearah negatif. Hal ini ditunjukkan dengan nilai thitung (2,730)
> nilai ttabel
(2,120) dan signifikansi 0,015 < 0,05. 2. Berdasarkan
pengujian secara individu (parsial) dengan melakukan uji t, variabel bagi hasil
berpengaruh positif dan signifikan terhadap deposito mudharabah. Dengan nilai thitung sebesar 4,524. Hal ini ditunjukkan dengan nilai thitung (4,524)
> nilai ttabel
(2,120) dan signifikansi 0,000 < 0,05. 3. Berdasarkan pengujian secara individu (parsial) dengan melakukan uji t, variabel inflasi berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap deposito mudharabah. Dengan nilai thitung sebesar 1,718. Hal ini ditunjukkan dengan nilai thitung (1,718)
< nilai ttabel
(2,120) dan signifikansi 0,105 > 0,05. 4. Faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah deposito mudharabah pada
PT BPRS Gebu Prima Medan 2014-2018, variabel independen biaya promosi, bagi hasil dan inflasi yang secara bersama-sama. Hal ini ditunjukkan dengan nilai Fhitung (7,321)
> Ftabel (3,24).
DAFTAR PUSTAKA
21, Undang Undang Nomor. (2008). tentang
Perbankan Syariah.
Addawiyah, Rabiahtul. (2016). Pengaruh
IHSG, Harga Emas, Biaya Promosi, dan FDR terhadap Jumlah Deposito Mudharabah
(Studi Kasus pada BUS dan UUS di Indonesia Periode 2011-2015).
Afdal, Nurul. (2011). Studi Pemahaman
Nilai-nilai Syariah pada Praktisi Perbankan Syariah. Makasar: Ekonomi
Akuntansi Universitas Hasanudin.
Fitria, Nur. (2015). Pengaruh Bagi
Hasil Deposito, Biaya Promosi, dan Pendapatan Perkapita Kota Medan Terhadap
Deposito Mudharabah pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk. Cabang Medan Balai
Kota. Skripsi UIN Sumatera Utara.
Ghozali. (2016). Aplikasi Analisis
Multivariete Dengan Program IBM SPSS 23. Semarang: Universitas Diponegoro.
Huda, Nurul. (2018). Ekonomi Makro
Islam: Pendekatan Teoritis. Prenada Media.
Indonesia, Ikatan Bankir. (2015). Strategi
Bisnis Bank Syariah. Gramedia Pustaka Utama.
Juniarty, Nila, Mifrahi, Mustika
Noor, & Tohirin, Achmad. (2017). Faktor-faktor yang mempengaruhi deposito
mudharabah pada bank syariah di Indonesia. Jurnal Ekonomi & Keuangan
Islam, 36–42.
Noor, Juliansyah. (2015). Analisis
data penelitian ekonomi & manajemen.
Novianto, Abdullah Syakur, &
Hadiwidjojo, Djumilah. (2014). Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Penghimpunan Deposito Mudharabah Perbankan Syariah di Indonesia. Jurnal
Aplikasi Manajemen, 11(4), 595–604.
Rivai, H. Veithal, Veithzal, Andria
Permata, & Idroes, Ferry Novindra. (2007). Bank and financial
institution management. Raja Grafindo Persada.
Soei, Christanti Natalia, Sabijono,
Harijanto, & Runtu, Treesje. (2014). Penentuan harga jual produk dengan
menggunakan metode cost plus pricing pada UD. Sinar Sakti. Jurnal EMBA:
Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi, 2(3).
Sugiyono. (2017). Metode
Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung.
Sukirno, Sadono. (2000). Makroekonomi
Modern: perkembangan pemikiran dari klasik hingga keynesian baru.
Suliyanto, S. E., & MM,
Suliyanto. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif.
Syafi’i, Antonio. (2001). Bank
Syariah dari teori ke praktik. Jakarta: Gema Insani, 235.