KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN BUDAYA ORGANISASI
TERHADAP KINERJA KARYAWAN DENGAN DIMEDIASI KEPUASAN KERJA
Alna As Zahra1, Heru Baskoro2
Universitas Muhammadiyah
Gresik
Email: alnaazzahra1904@gmail.com,
Herbas.gresik@umg.ac.id
Abstrak
Karyawan menjadi
peran yang penting dalam keberhasilan sebuah perusahaan. Untuk mencapai keberhasilan perusahaan dibutuhkan sumber daya manusia yang memiliki kinerja yang maksimal dalam menghadapi persaingan dunia bisnis yang semakin ketat. Studi ini memiliki tujuan menganalisis dan menguji pengaruh antara kepemimpinan transformasional dan
budaya organisasi terhadap kinerja karyawan dengan dimediasi kepuasan kerja pada karyawan PT Karya Sidorukun Sentos. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan tehnik pengumpulan data melalui penyebaran kuisioner yang kemudian diuji dengan menggungakan
perangkat lunak SmartPLS 4.0. Total sampel dalam penelitian ini adalah seluruh
karyawan PT Karya Sidorukun
Sentosa sebanyak 32 responden.
Hasil studi menyimpulkan bahwa : kepemimpinan transformasional tidak memiliki pengaruh singnifikan terhadap kinerja karyawan, Budaya organisasi memiliki pengaruh yang1 singnifikan terhadap kinerja karyawan, kepemimpinan transformasional tidak memiliki pengaruh singnifikan terhadap kepuasan kerja karyawan, Budaya organisasi memiliki pengaruh singnifikan terhadap kinerja karyawan, Kepuasan kerja memiliki pengaruh singnifikan terhadap kinerja karyawan.
Kata
kunci: Kepemimpinan Transformasional,
Budaya Organisasi, Kepuasan Kerja, Kinerja Karyawan
Abstract
Employees play an important role in the success of a
company. To achieve company success, human resources are needed that have
maximum performance in facing increasingly tight competition in the business
world. This research aims to examine and test the influence of transformational
leadership and organizational culture on employee performance mediated by job
satisfaction in employees of PT Karya Sidorukun Sentos. This research uses a quantitative approach with
data collection techniques through distributing questionnaires which are then
tested using SmartPLS 4.0 software. The number of
samples in this research were all employees of PT Karya Sidorukun
Sentosa, totaling 32 respondents. The results of the study concluded that:
transformational leadership does not have a significant influence on employee
performance, organizational culture has a significant influence on employee
performance, transformational leadership does not have a significant influence
on employee job satisfaction, organizational culture has a significant
influence on employee performance, job satisfaction has a significant influence
on employee performance..
Keywords: Transformational leadership, Organizational culture, Job satisfaction, employee performance
Pendahuluan
Kemajuan industri saat ini menghasilkan
perubahan yang sangat signifikan
dalam dunia bisnis yang berdampak pada persaingan antar perusahaan yang semakin ketat sehingga
perusahaan dituntut untuk terus membenahi
diri melalui pengembangan sumber daya yang maksimal. Dalam hal sumber daya
ini merupakan sumber daya manusia
yang menjadi faktor kunci berjalannya aktivitas didalam organisasi sebagai penentu kesuksesan tujuan organisasi. Untuk mencapai kesuksesan organisasi dibutuhkan sumber daya manusia yang memiliki kinerja yang maksimal untuk mewujudkan tujuan dalam suatu perusahaan
untuk menghadapi perubahan yang terjadi (Saputra,
2018). Kinerja karyawan
adalah kunci keberhasilan sebuah perusahaan, karena segala sesuatunya akan bergantung kepada karyawan dalam perusahaan tersebut. Jika karyawan dalam perusahaan tidak dapat bekerja
sama dengan baik maka akan
menghambat proses operasional
perusahaan yang lama kelamaan
akan membuat perusahaan mengalami kerugian (Azhari,
Resmawan, & Ikhsan, 2021). Menurut (Kasmir, 2019) kinerja adalah hasil kerja dan tindakan yang dicapai dengan memenuhi tugas dan tanggung jawab yang diberikan dalam jangka waktu
yang telah ditentukan oleh sebab itu peran
karyawan ini harus diperhatikan oleh perusahaan karena akan menjadi arah
kemana perusahaan akan berjalan apakah
menuju keberhasilan atau menuju kegagalan
dan mengakibatkan kerugian (Joni
& Hikmah, 2022).
Perubahan perilaku organisasi yang semakin komplek dan kompetitif menuntut kesiapan pemimpin untuk bertahan sehingga dibutuhkan seorang pemimpin dengan gaya tersendiri dalam melakukan tanggung jawabnya. Pemimpinan dikatakan berhasil apabila mampu mengarahkan anggotanya untuk bisa mencapai tujuan
organiasasi untuk itu diperlukan pemimpin yang memiliki keterampilan memotivasi dan mentransformasikan keadaan untuk meningkatkan kepercayaan diri anggotanya yang akan berpengaruh terhadap peningkatan kinerja (Adiwantari,
Bagia, & Suci, 2019). Kepemimpinan dengan orientasi terhadap anggota salah satunya adalah kepemimpinan transformasional. Kepemimpinan tranformasional merupakan kepemimpinan yang didasarkan pada prinsip pengembangan bawahan (follower development) dengan kepemimpinan tranformasional para pengikut merasakan kepercayaan, kekaguman, kesetiaan dan penghormatan terhadap pemimpin dan mereka termotivasi untuk melakukan lebih daripada yang diharapkan dari mereka (Hasnawati
et al., 2021). Kepemimpinan transformasional mampu memotivasi anggotanya berbuat lebih baik dari
yang dapat dilakukan agar bisa meningkatkan kepercayaan diri untuk mengasilkan kinerja maksimal. Selain Kepemimpinan, budaya organisasi juga turut menjadi faktor penunjang peningkatan kinerja karyawan (Waldianto,
2021). Menurut
Robbins dan Coulter dalam (Edison, 2016), budaya organisasi merupakan nilai-nilai, prinsip, adat istiadat,
dalam melakukan sesuatu yang mempengaruhi cara anggota organisasi
dalam bertindak. Keutamaan budaya organisasi adalah sebagai pengendali dalam bentuk sikap
maupun perilaku anggota dalam berkegiatan
yang mempengaruhi produktivitas,
perilaku maupun kinerja anggota organisasi. Budaya organisasi ini akan
berpengaruh pada perilaku karyawan sehingga apa saja yang mereka lakukan akan
mencerminan nilai dan tujuan perusahaan. Budaya organisasi yang lemah akan menghambat atau
bertentangan dengan tujuan perusahaan sebaliknya budaya
organisasi yang kuat akan mendukung tujuan perusahaan. Selain budaya
organisasi, kepuasan kerja juga menjadi salah satu faktor untuk
meningkatkan kinerja karyawan (Azhari
et al., 2021), Menurut Robbin dalam (Damayanti, 2017) kepuasan kerja adalah sikap
umum terhadap pekerjaan seseorang yang menunjukkan perbandingan antara jumlah penghargaan
(reward) yang diterima pekerja
dan jumlah yang seharusnya mereka terima. seseorang dengan rasa puas ketika bekerja
akan melakukan tugasnya dengan baik sehingga menghasilakan
produktivitas dan kinerja
yang optimal bagi perusahaan.
PT. Karya Siodrukun Sentosa Gresik adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa penyedia tenaga
kerja. Berdasarkan hasil pengamatan dilapangan, ditemukan 2 (dua) permasalahan yang ada dalam perusahaan. Masalah pertama terkait peran pemimpin
dinilai kurang merata kepada setiap
karyawan hal ini dipicu dengan
adanya beberapa kali pergantian manajemen yang mengakibatkan datangnya pimpinan baru yang memiliki gaya kepemimpinan
berbeda. hal ini juga berpotensi akan mempengaruhi budaya organisasi yang ada dan sudah tertanam
diperusahaan sejah lama. Masalah kedua terkait
kinerja karyawan yang dinilai masih kurang
maksimal dengan dibuktikannya masih banyak karyawan yang datang terlambat dari jam operasioal kerja yang sudah ditentukan sehingga jam kerja masih kurang
dipenuhi hal ini disebabkan karena adanya beberapa
faktor antara lain penerapan budaya organisasi yang dinilai kurang efektif, kurangnya ketelibatan pemimpin dalam penerapan budaya organisasi yang keduanya akan berdampak pada kinerja karyawan yang tidak stabil seperti
keterlambatan karyawan pada
saat jam kerja yang terjadi pada perusahan. Peneliti juga melakukan wawancara awal dengan 3 (tiga) responden acak di PT Karya Sidorukun Sentosa bahwa 2 (dua) diantaranya menyatakan ketidakmampuan pemimpin dalam memimpin karyawannya sementara itu 1 (satu) diantaranya
menyatakan sebaliknya, namun bertolak dari hal tersebut
para karyawan merasa puas dalam menjalankan
pekerjaannya terlepas dari ketidakmampuan pemimpin dalam memimpin mereka.
Metode
Pendekatan yang digunakan
dalam penelitian ini adalah pendekatan
kuantitatif, dimana
data-data yang dihasilkan berupa
angka-angka (Sugiyono,
2017). Penelitian
dilakukan pada PT Karya Sidorukun
Sentosa beralamat di Jl. Bangka Blok B No.8 Perumahan Sidorukun
Indah, Desa Sidorukun, Kecamatan Gresik, Kabupaten Gresik. Variable dalam
penelitian ini terdiri dari variable independen yakni kepemimpinan transformasional dan
budaya organisasi, variabel dependen menggunakan kinerja karyawan dan variable mediasi yakni kepuasan kerja. Populasi yang ada dalam penelitian
ini adalah seluruh karyawan di PT Karya Sidorukun Sentosa dengan
jumlah 32 responden. Pengambilan sampel dalam penelitian
ini menggunakan teknik non
probability sampling atau bisa
disebut teknik sensus yang artinya bahwa seluruh populasi
dijadikan sampel (Sugiyono, 2017). Teknik pengumpulan data dalam
penelitian ini menggunakan penyebaran kuesioner kepada 32 responden dan pengumpulan tanggapan melalui Google Form.
Kuisioner disampaikan menggunakan metode skala likert 1-5 untuk menyatakan setuju atau ketidak
setujuan responden terhadap indikator-indikator pertanyaan yang diajukan dalam kuisioner (Feri, Rahmat, & Supeno, 2020)(Saputra, 2018). Setelah data penelitian
terkumpul selanjutnya akan dianalisis dengan menggunakan perangkat lunak SmartPLS 4.0. Dalam tahap ini, peneliti akan
membahas dalam dua tahapan berikut ini (Sovania & Setiawan, 2023) :
1.
Model Pengukuran (outer
model), mencakup pengukuran
variabel yang meliputi uji validitas Convergent validity dengan Outer Loading, Uji Validitas Discriminant Validity dengan cross Loading dan Fornell Lacker, Uji reliabilitas dengan cronbatchs alpha,
composite reliability, AVE (Average Variance Extracted) dan Uji Collinearity Statistics menggunakan nilai VIF.
2.
Model Struktural (inner
model), yang meliputi uji path coefficient,
uji coefficient determination, uji hipotesis
dan uji mediasi.
Hasil dan Pembahasan
Demografi Responden
Dalam
penyebaran kuisioner terdapat 32 responden yang telah mengisi kuisioner
penelitian ini. Kuisioner diisi oleh 50% responden laki-laki dan 50% responden perempuan. Kuisioner dominan diisi oleh responden dengan rentan usia
25 hingga 40 tahun dan masa
kerja 3 hingga 6 tahun serta pendidikan
terkahir SMA/Sederajat.
Tabel.
1 Hasil Klasifikasi Responden
No |
Klasifikasi responden |
Jumlah |
Presentase |
1 |
Jenis Kelamin Laki Laki Perempuan |
16 16 |
50% 50% |
Total |
32 |
100% |
|
2 |
Usia Responden < 24 Tahun 25 - 40 Tahun 41 - 56 Tahun > 56 Tahun |
8 21 2 1 |
25% 65,7% 6,2% 3,1% |
Total |
32 |
100% |
|
3 |
Masa Kerja < 3 Tahun 3 - 6 Tahun > 11 Tahun |
6 14 12 |
18,7% 43,8% 37,5% |
Total |
32 |
100% |
|
4 |
Pendidikan Terakhir
SMA/Sederajat Diploma Sarjana |
14 6 12 |
43,8% 18,7% 37,5% |
Total |
32 |
100% |
Sumber
:
Data diolah (2023)
-
Model Pengukuran
(Outer Model)
Uji Validitas
1.
Uji
Validitas Convergent
validity dengan Outer Loading
Tabel
2. Nilai Outer Loading
Variabel |
Indikator |
Outer
Loading |
VIF |
Kepemimpinan Transformasional (X1) |
X1.2 |
0.789 |
1.369 |
X1.4 |
0.764 |
2.028 |
|
X1.5 |
0.723 |
2.521 |
|
X1.7 |
0.845 |
1.976 |
|
Budaya Organisasi (X2) |
X2.3 |
0.778 |
2.610 |
X2.4 |
0.904 |
3.668 |
|
X2.6 |
0.826 |
3.044 |
|
X2.7 |
0.906 |
3.896 |
|
Kepuasan Kerja (Z) |
Z1 |
0.764 |
1.780 |
Z2 |
0.825 |
1.363 |
|
Z5 |
0.807 |
1.758 |
|
Kinerja Karyawan (Y) |
Y1 |
0.869 |
1.470 |
Y2 |
0.755 |
1.424 |
|
Y3 |
0.848 |
1.368 |
Sumber
:
Data diolah (2023)
-
Berdasarkan Tabel 2. Menunjukan bahwa nilai outer loading setiap indikator
sudah memenuhi syarat yakni dengan
nilai minimum 0,70 (Hair, Risher,
Sarstedt, & Ringle, 2019) yang berarti bahwa item pengukuran tersebut sudah valid mencerminkan pengukuran setiap variable dalam penelitian.
2.
Uji
Validitas Discriminant
Validity dengan cross Loading
Model
dikatakan memiliki discriminant validity yang baik jika nilai
cross loading dari
setiap indikator pada sebuah variabel laten mempunyai
nilai yang lebih besar dibandingkan dengan nilai cross loading variabel lain (Hair et al., 2019). Dari hasil yang diperoleh dapat dikatakan bahwa indikator-indikator yang digunakan dalam penelitian ini telah mempunyai discriminant validity yang baik dimana indikator
pada variabel tersebut mempunyai nilai lebih besar dibandingkan
dengan indikator pada variabel lainnya.
3.
Uji
Validitas Discriminant
Validity dengan Fornell Lacker
Evaluasi validitas diskriminan dilakukan dengan melihat kriteria fornell lacker. kriteria forrnell lacker adalah bahwa
akar AVE variable lebih besar dari korelasi
antar variable (Hair et al., 2019).
Tabel
3. Hasil Discriminant validity dengan fornel lacker
|
Gaya Kepemimpinan
Transformasional |
Budaya
Organisasi |
Kinerja Karyawan |
Kepuasan Kerja |
Gaya Kepemimpinan
Transformasional |
0.782 |
- |
- |
- |
Budaya
Organisasi |
0.049 |
0.855 |
- |
- |
Kinerja Karyawan |
0.353 |
0.611 |
0.825 |
- |
Kepuasan
Kerja |
0.113 |
0.656 |
0.680 |
0.799 |
Sumber:
Data diolah 2023
Berdasakan
data table 3. Variable kepemimpinan transformasional mempunyai akar AVE (0,786) lebih besar korelasinya dengan budaya Organisasi
(0.049), kinerja karyawan
(0,353) dan kepuasan kerja
(0,113). Hasil ini menunjukan
bahwa validitas diskrininan variable kepemimpinan
transformasional terpenuhi.
Demikian juga sama dengan validitas variable budaya organisasi, kinerja karyawan dan kepuasan kerja.
Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas
dengan cronbatchs alpha,
composite reliability, AVE (Average Variance Extracted)
Uji
reabilitas dapat dilihat dari nilai
composite reliability minimum 0.70, Cronbachs Alpha nilai
minimum 0,70 dan AVE(Average Variance Extracted)
dengan nilai lebih dari 0.50 yang berarti alat ukur
atau instrument secara keseluruhan konsisten atau reliable dalam mengukur variable (Hair et al., 2019).
Tabel
4. Cronbatchs
alpha, composite reliability, AVE
|
Cronbachs Alpha |
Composite
Reliability |
AVE |
Gaya Kepemimpinan Transformasional |
0.810 |
0.862 |
0.721 |
Budaya Organisasi |
0.877 |
0.916 |
0.731 |
Kinerja Karyawan |
0.765 |
0.864 |
0.681 |
Kepuasan Kerja |
0.721 |
0.841 |
0.639 |
Sumber
:
Data diolah 2023
Berdasarkan hasil Tabel 4. Hasil
uji reliabilitas menunjukkan
nilai cronbatchs alpha,
composite reliability dan
AVE dari
semua indikator secara keseluruan sudah reliable dalam mengukur variable.
Uji Collinearity Statistics (VIF)
Uji
collinearity Statistics dapat dilihat dari
nilai VIF yang besarnya
< 5 yang berarti alat ukur memenuhi syarat
dan reliable. Berdasarkan hasil
uji Collinearity Statistics (VIF)
pada Tabel 2, semua indikator
dari setiap variabel memiliki nilai < 5. Maka dapat disimpulkan bahwa seluruh indikator sudah memenuhi syarat dan reliable untuk digunakan dalam penelitian ini (Hair et al., 2019).
Model Bootstrapping
Gambar 2. Data hasil Output Bootstrapping Partial Least Square (PLS)
Sumber
:
Data diolah (2023)
Berdasarkan hasil analisis melalui SmartPLS pada Gambar 2.
Dapat didiketahui nilai path coefficient terbesar
ditunjukan pada variable budaya
Organisasi (x2) terhadap kepuasan kerja (z) sebesar 0.652, sedangkan nilai path
coefficient terkecil ditunjukkan
pada variable kepemimpinan transformasional
(x1) terhadap kinerja karyawan (y) sebesar 0.287. berdasarkan hasil tersebut menunjukkan bahwa variabel independen terhadap variabel dependen yang memiliki nilai path coefficient besar maka akan
semakin kuat pula pengaruh antar variabel tersebut.
Pengujian Inner Model
Uji path coefficient
Tabel
5. Data hasil Path Coefficient
|
Original
Sampel (O) |
Sampel
Mean (M) |
Standart Deviation (STDEV) |
T Statistics |
P -
Value |
Kepemimpinan Transformasional (x1) -> Kepuasan Kerja (z) |
0.081 |
0.093 |
0.173 |
0.471 |
0.637 |
Kepemimpinan Transformasional (x1) -> Kinerja karyawan
(y) |
0.287 |
0.295 |
0.168 |
1.712 |
0.687 |
Budaya Organisasi (x2) -> Kinerja Karyawan
(y) |
0.302 |
0.294 |
0.131 |
2.310 |
0.021 |
Kepuasan kerja (z) -> Kinerja Karyawan (y) |
0.449 |
0.452 |
0.13 |
3.457 |
0.001 |
Budaya Organisasi (x2) -> Kepuasan
Kerja (z) |
0.652 |
0.66 |
0.091 |
7.158 |
0.000 |
Sumber
:
Data Diolah 2023
Berdasarkan
Table 5. Hasil Path Coefiicient
terdapat 2 variabel yang memiliki nilai P-Value <
0.05 yaitu variable kepemimpinan
transformasional terhadap kinerja karyawan dan variable kepemimpinan transformasional terhadap kepuasan kerja. Sedangkan, 3 variabel lainya mempunyai P-value
> 0.05.
a.
Uji Coefficient
Determination
Tabel
6. Coefficient determination
|
R-Square |
R-Square
adjusted |
Kepuasan Kerja |
0.438 |
0.399 |
Kinerja Karyawan |
0.591 |
0.547 |
Sumber
:
Data diolah 2023
Berdasarkan table 6. Nilai R-Square menunjukkan bahwa pengaruh variable kepuasan kerja terhadap PT Karya Sidorukun
Sentosa sebesar 0,438 atau
43,8% dan pengaruh variable kinerja
karyawan terhadap PT Karya Sidorukun Sentosa sebesar 0,591 atau 59,1%. Hal ini menunjukkan bahwa adanya pengaruh variable kepemimpinan transformasional, budaya organisasi terhadap kepuasan kerja bernilai positif sebesar 43,8% dan sisanya 56,2% dipengaruhi oleh
variable lain diluar penelitian
ini. Sementara besarnya pengaruh kepemimpinan tansformasional dan budaya organisasi terhadap kinerja karyawan bernilai positif sebesar 59,1% dan sisanya 40,9% dipengaruhi oleh
variable lain diluar penelitian
ini. Selanjutnya Penilaian Goodness of fit diketahui
dari nilai Q-square.
Semakin tinggi nilanya, maka dapat
dikatakan semakin baik ataupun semakin
fit dengan data (Hair et al., 2019). Berikut hasil perhitungan Penilaian Goodness of fit dalam
penelitian ini :
= 1 [(1 R21) x (1 R22)] = 1 (1 0,591) x (1 0,438) = 1 (0,409 x 0,562) = 1 - 0,229 = 0,771 = 77,1%
Q-Square
Dari
hasil perhitungan diatas perolehan nilai Q-Square sebesar 0,771.
Hasil tersebut menunjukkan besarnya keragaman data penelitian yang dapat dipahami melalui model penelitian, tepatnya sebesar 77,1% sedangkan sisanya 22,9% bisa dijelaskan oleh faktor lainnya yang berada diluar topik penelitian
ini. Oleh karena itu, penelitian ini dinyatakan memiliki integritas kecocokan yang baik.
b. Uji Hipotesis
Berdasarkan hasil olah data yang telah dilakukan dapat menjawab hipotesis yang ada pada penelitian ini, yaitu dengan dilakukannya
uji T-statistics dan nilai dari P-values. Dapat dikatakan hipotesis penelitian diterima apabila nilai T- statistics
> 1,96 dan nilai P-values < 0,05.
Tabel
7. Hasil Path Coefficient
|
T
statistic (IO/STDEVI) |
P Values |
H1 Kepemimpinan Transformasional
(x1) - > Kinerja karyawan (y) |
1.712 |
0.087 |
H2 Budaya Organisasi
(x2) - > Kinerja Karyawan (y) |
2.31 |
0.021 |
H3 Kepemimpinan Transformasional
(x1) - > Kepuasan Kerja
(z) |
0.471 |
0.637 |
H4 Budaya Organisasi
(x2) - > Kepuasan Kerja
(z) |
7.158 |
0.000 |
H5 Kepuasan kerja
(z) - > Kinerja Karyawan (y) |
3.457 |
0.001 |
Sumber
:
Data Diolah 2023
Berdasarkan tabel 7, maka dapat dijelaksan
sebagai berikut :
1.
Pengaruh kepemimpinan Transformasional
(x1) terhadap Kinerja Karyawan
(y).
Berdasarkan
uji path coefficient untuk hipotesa pertama (H1) memiliki nilai T-Statistic
sebesar 1,712 yang <1,96 dan nilai
P-value sebesar
0,087 > 0,05, maka hipotesa
ditolak, sehingga dapat disimpilkan bahwa kepemimpinan transformasional tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan PT Karya Sisorukun
Sentosa.
2.
Pengaruh Budaya Oganisasi (x2) terhadap Kinerja karyawan (y).
Berdasarkan
uji path coefficient untuk hipotensa kedua (H2) memiliki nilai T-Statistic
sebesar 2,310 yang > 1,96 dan nilai
P-value sebesar
0,021 < 0,05, maka hipotesa
diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa budaya organisasi
berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan PT Karya Sidorukun
Sentosa.
3.
Pengaruh kepemimpinan Transformasional
(x1) terhadap Kepuasan Kerja (z)
Berdasarkan
uji path coefficient untuk hipotesa ketiga (H3) memiliki nilai T-Statistic
sebesar 0,471 yang < 1,96 dan nilai
P-value sebesar
0,637 > 0,05 maka hipotesa
ditolak, sehingga dapat disimpilkan bahwa gaya kepemimpinan
transformasional tidak berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan PT Karya Sisorukun Sentosa.
4.
Pengaruh Budaya Oganisasi (x2) terhadap Kepausan Kerja (z)
Berdasarkan
uji path coefficient untuk hipotensa keempat (H4) memiliki nilai T-Statistic
sebesar 7,158 yang > 1,96 dan nilai
P-value sebesar
0,000 < 0,05, maka hipotesa
diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa budaya organisasi
berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan Kerja karyawan PT Karya Sidorukun Sentosa.
5.
Pengaruh Kepuasan Kerja (z) terhadap Kinerja Karyawan (y)
Berdasarkan
uji path coefficient untuk hipotensa kelima (H5) memiliki nilai T-Statistic
sebesar 3,457 yang > 1,96 dan nilai
P-value sebesar
0,001 < 0,05, maka hipotesa
diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan PT Karya Sidorukun Sentosa.
Berdasarkan uraian diatas, berikut dibawah ini table rangkuman hasil hipotesis :
Tabel
8. Rangkuman
Hasil Uji Hipotesis
Hipotesis |
Keterangan |
H1
: Kepemimpinan transformasional
berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan |
Ditolak |
H2
: Budaya organisasi
berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan |
Diterima |
H3
: Kepemimpinan transformasional
berpengaruh signifikan terhadap kepuasan Kerja |
Ditolak |
H4
: Budaya organisasi
berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja |
Diterima |
H5
: Kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan |
Diterima |
Sumber: Data diolah 2023
Uji
Mediasi
Dalam penelitian ini, hasil pengujian
variabel mediasi dapat dilihat melalui
uji bootstrapping dengan
melihat nilai T-Statistict dan P - Values atau
signifikansi pada Spesific Inderect Effects, untuk
membuktikan kemampuan variabel kepuasan kerja bisa menjadi
variabel mediasi bagi variabel latent kepemimpinan transformasional dan
budaya organisasi terhadap kinerja karyawan. Dikatakan memediasi atau adanya pengaruh tidak langsung apabila nilai T- statistics > 1,96 dan nilai P- values
< 0,05 maka signifikan, dengan kata lain variable kepuasan
kerja mampu menjadi mediasi variable latent kepemimpinan
transformasional dan budaya
organisasi terhadap kinerja karyawan.
Tabel
9. Spesific Inderect Effects
|
Original
Sampel (O) |
Sampel
Mean (M) |
Standart Deviation (STDEV) |
T Statistics |
P -
Value |
Kepemimpinan Transformasional -> Kepuasan Kerja -> Kinerja Karyawan |
0.037 |
0.040 |
0.086 |
0.423 |
0.672 |
Budaya Organisasi -> Kepuasan
Kerja -> Kinerja Karyawan |
0.293 |
0.297 |
0.094 |
3.116 |
0.002 |
Sumber: Data diolah 2023
Berdasarkan
table 9. Berikut hasil kesimpulan dari nilai Spesific Inderect Effects diatas :
1.
Pengaruh tidak langsung variable kepemimpinan transformasional terhadap kinerja karyawan melalui kepuasan kerja sebesar 0.037 dengan nilai T- statistic
0.423 < 1.96 dan nilai P-Value 0.672 > 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa kepuasan kerja tidak memediasi
pengaruh variable kepemimpinan
transformasional terhadap kinerja karyawan.
2.
Pengaruh tidak langsung variable budaya organisasi terhadap kinerja karyawan melalui kepuasan kerja sebesar 0.293 dengan nilai T- statistic
3.116 > 1.96 dan nilai P-Value 0.002
< 0.05, maka dapat
disimpulkan bahwa kepuasan kerja memediasi pengaruh variable budaya organisasi terhadap kinerja karyawan.
PEMBAHASAN
Pengaruh Kepemimpinan
Transformasional terhadap
Kinerja Karyawan
Dari
hasil uji menggunakan SmartPLS dapat disimpulkan bahwa hipotesis pertama (H1)
dalam penelitian ini ditolak. Hal ini mengindikasikan bahwa kepemimpinan transformasional tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan. Hal ini terlihat jelas
dengan adanya hasil koefisien pengaruh langsung sebesar 0.287, nilai T- Statistik 1.712
( < 1.96) dan P-Value
0.087 (>0.05) menunjukan bahwa
adanya pengaruh positif dan tidak signifikan antara kepemimpinan transformasional terhadap kinerja karyawan PT Karya Sidorukun
Sentosa.
Hasil
ini searah dengan studi yang dilakukan oleh (Dhillon, Hardiyanti, & ..., 2023; M. A. Irfan et
al., 2023; Jessie & Partono, 2020; Lutfi & Siswanto, 2018; Suparyanto
dan Rosad (2015, 2020) yang menunjukkan bahwa kepemimpinan transformasional tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Hasil ini menunjukkan bahwa masih ada
faktor-faktor lain diluar topik penelitian ini yang lebih berdampak untuk menghasilkan peningkatan kinerja karyawan, oleh karna itu pimpinan
perusahaan bisa mempertimbangkan untuk memakai model kepemimpinan lainnya yang cocok dengan karakter karyawan perusahaan agar lebih efektif dalam
meningkatkan kinerja karyawan.
Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja Karyawan
Dari
hasil uji menggunakan SmartPLS dapat disimpulkan bahwa hipotesis kedua (H2) dalam penelitian ini diterima. Hal ini mengindikasikan bahwa budaya organisasi
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan kinerja karyawan. Hal ini terlihat jelas dengan adanya hasil
koefisien pengaruh langsung sebesar 0.302, nilai T- Statistik 2.310 (>1.96) dan P-Value 0.021(<0.05) menunjukan bahwa adanya pengaruh
positif dan signifikan antara budaya organisasi
terhadap kinerja karyawan PT Karya Sidorukun
Sentosa.
Hasil
ini searah dengan beberapa studi yang dilakukan oleh (Didit Haryadi at el., 2020; Feri et al., 2020;
Lukita, 2017; Rivaldo, 2022; Wulandari & Ratnawati, 2019) yang menunjukkan bahwa budaya organisasi mempengaruhi kinerja karyawan dengan signifikan, oleh sebab itu pihak perusahaan
harus lebih memperhatikan jenis budaya organisasi seperti apa yang diterapkan didalam perusahaan karena akan mempengaruhi karyawan dalam kinerjanya.
Pengaruh Gaya Kepemimpinan
Transformasional terhadap kepuasan kerja
Dari
hasil uji menggunakan SmartPLS dapat disimpulkan bahwa hipotesis ketiga (H3) dalam penelitian ini ditolak. Hal ini mengindikasikan bahwa kepemimpinan transformasional tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan. Hal ini terlihat jelas dengan adanya hasil
koefisien pengaruh langsung sebesar 0.081, nilai T- Statistik 0.471( < 1.96)
dan P-Value 0.637(> 0.05) menunjukan bahwa adanya pengaruh positif dan tidak signifikan antara kepemimpinan transformasional terhadap kepuasan kerja karyawan PT Karya Sidorukun Sentosa.
Hasil
ini searah dengan studi yang dilakukan oleh (Prayekti & Pangestu, 2022; Siregara, Ardi, &
Berlianto, 2023) yang menunjukkan bahwa kepemimpinan transformasional tidak berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan. Hasil ini mengartikan bahwa masih ada faktor-faktor
lain diluar topik penelitian ini yang lebih berdampak untuk menghasilkan peningkatan kepuasan kerja karyawan dalam perusahaan, oleh karna itu perusahaan
harus memperhatikan dan mencari faktor lain selain kepemimpinan transformasional yang akan diterapkan dalam perusahaan guna meningkatkan kepuasan kerja pada karyawan.
Pengaruh Budaya Organisasi terhadap kepuasan kerja
Dari
hasil uji menggunakan SmartPLS dapat disimpulkan bahwa hipotesis keempat (H4)
dalam penelitian ini diterima. Hal ini mengindikasikan bahwa budaya organisasi
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan PT Karya Sidorukun Sentosa.
Hal ini terlihat jelas dengan adanya
hasil koefisien pengaruh langsung sebesar 0.652, nilai T- Statistik 7.158
(>1.96) dan P-Value
0.000(<0.05) menunjukan bahwa
adanya pengaruh positif dan signifikan antara budaya organisasi
terhadap kepuasan kerja karyawan PT Karya Sidorukun Sentosa.
Hasil
ini searah dengan beberapa studi yang dilakukan oleh (Baribin & Cici Bela Saputri, 2020; Baruna,
Kawiana, & Astrama, 2023; Mochammad Irfan, 2022; Nurhasanah, Jufrizen,
& Tupti, 2022; Qorfianalda & Wulandari, 2021) yang menunjukkan bahwa budaya organisasi mempengaruhi kepuasan kerja dengan signifikan,
oleh sebab itu perusahaan harus lebih memperhatikan budaya organisasi yang diterapkan dalam perusahan karena akan mempengaruhi kepuasan karyawan dalam pekerjaannya.
Pengaruh kepuasan kerja terhadap Kinerja Karyawan
Dari
hasil uji menggunakan SmartPLS dapat disimpulkan bahwa hipotesis kelima (H5) dalam penelitian diterima. Hal ini mengindikasikan bahwa kepuasan kerja memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan. Hal ini terlihat jelas
dengan adanya hasil koefisien pengaruh langsung sebesar 0.449, nilai T- Statistik 3.457
(>1.96) dan P-Value
0.001(<0.05) menunjukan bahwa
adanya pengaruh positif dan signifikan antara kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan PT Karya Sidorukun Sentosa.
Hasil
ini searah dengan beberapa studi yang dilakukan oleh (Asir, Yusuf, & Ardianto, 2022; Jessie &
Partono, 2020; Jufrizen & Sitorus, 2021; Mauli & Mukaram, 2016;
Suryawan & Salsabilla, 2022) yang menunjukkan
bahwa kepuasan kerja mempengaruhi kinerja karyawan dengan signifikan, oleh sebab itu perusahaan
harus lebih memperhatikan kepuasan karyawannya, karena akan mempengaruhi kinerja karyawan dalam pekerjaannya
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan dan pengolahan data mnggunakan aplikasi SmartPLS 4.0 melalui pengujian model pengukuran yang meliputi uji validitas convergent validity dengan
outer loading disimpulkan
sudah valid mencerminkan pengukuran setiap variabel, uji diskriminan validity
dengan nilai cross loading dan fornell lacker disimpulkan
sudah memenuhi syarat, uji reliabilitas dengan cronbatchs alpha,
composite reliability, AVE (Average Variance Extracted) disimpulkan
secara keseluruan sudah reliable dalam mengukur variable, uji collinearity
statistic menggunakan nilai
VIF disimpulkan sudah memenuhi syarat reliable untuk
digunakan dalam penelitian ini. Selanjutnya pengujian inner model
yang meliputi
uji coefficient determination nilai R-Square,
uji path coefficient dan uji hipotesis yang menyimpulkan bahwa : Adanya pengaruh yang tidak signifikan dari kepemimpinan transformasional terhadap kinerja karyawan, adanya pengaruh yang signifikan dari budaya organisasi terhadap kinerja karyawan, adanya pengaruh yang tidak signifikan antara kepemimpinan transformasional terhadap kepuasan kerja, adanya pengaruh
yang signifikan antara budaya organisasi terhadap kepuasan kerja, adanya pengaruh
yang signifikan antara kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan.
DAFTAR
PUSTAKA
Adiwantari, Sartika Ayu, Bagia, I.
Wayan, & Suci, Ni Made. (2019). Pengaruh Gaya Kepemimpinan Transformasional
Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng.
BISMA: Bisnis Dan Manajemen, 5(2), 101111.
Asir, Muhammad, Yusuf, Muhammad,
& Ardianto, Rian. (2022). The Impact Of Compensation, Motivation And Job
Satisfaction On Employee Performance In The Company: A Review Literature
Universitas PGRI Semarang 1 , Universitas Cipasung Tasikmalaya 2 , Politeknik
LP3I Makassar 3 STIA Bandung 4 , Universitas Pertiwi 5 su. Management
Studies and Entrepreneurship Journal, 3(6), 2022.
Azhari, Zulkifli, Resmawan, Erwin,
& Ikhsan, M. (2021). Pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan The
effect of job satisfaction on employee performance. FORUM EKONOMI: Jurnal
Ekonomi, Manajemen Dan Akuntansi, 23(2), 187193.
Baribin, Diah Pranitasari, & Cici
Bela Saputri. (2020). Pengaruh Budaya Organisasi Dan Lingkungan Kerja Terhadap
Motivasi Kerja Serta Dampaknya Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan. JRMSI -
Jurnal Riset Manajemen Sains Indonesia, 11(1), 4661.
https://doi.org/10.21009/jrmsi.011.1.03
Baruna, Kadek Arya Trisna, Kawiana,
I. Gede Putu, & Astrama, I. Made. (2023). Pengaruh Konflik Kerja, Beban
Kerja dan Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pada PT Tirta
Investama Bali Di Denpasar. Widya Amrita: Jurnal Manajemen, Kewirausahaan
Dan Pariwisata, 3(7), 14371445.
Dhillon, A. S. K., Hardiyanti, S. N.,
& ... (2023). Pengaruh Gaya Kepemimpinan Transformasional dan Stres Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan di Mediasi oleh Kepuasan Karyawan.
, Bisnis
Digital Dan
, 137147.
Didit Haryadi at el. (2020). Pengaruh
Budaya Organisasi dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Melalui Kepuasan Kerja
sebagai variabel intervening pada PT.BPRS Cilegon. Gemilang :
NisJurnal Manajemen Dan Startegi Bis, 1(1), 1521.
Feri, Setria, Rahmat, Adi, &
Supeno, Bambang. (2020). Pengaruh Motivasi, Gaya Kepemimpinan Transformasional
Dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Melalui Kepuasan Kerja Sebagai
Variabel Intervening Studi Pada PT. Champion Kurnia Djaja Technologies. INOBIS:
Jurnal Inovasi Bisnis Dan Manajemen Indonesia, 4(1), 134151.
https://doi.org/10.31842/jurnalinobis.v4i1.172
Hair, Joseph F., Risher, Jeffrey J.,
Sarstedt, Marko, & Ringle, Christian M. (2019). When to use and how to
report the results of PLS-SEM. European Business Review, 31(1),
224. https://doi.org/10.1108/EBR-11-2018-0203
Irfan, M. A., Kojo, C., Sendow, G.
M., Gaya, Pengaruh, Transformasional, Kepemimpinan, Efikasi, Komunikasi D. A.
N., Terhadap, Diri, Karyawan, Kinerja, Kojo, Christoffel, Manajemen, Jurusan,
Ekonomi, Fakultas, & Ratulangi, Universitas Sam. (2023). Pengaruh Gaya
Kepemimpinan Transformasional, Komunikasi Dan Efikasi Diri Terhadap Kinerja
Karyawan. 11(3), 633643.
Irfan, Mochammad. (2022). Peran
Lingkungan Kerja, Keadilan Organisasi, dan Budaya Organisasi terhadap Kepuasan
Kerja Karyawan. Ekonomi, Keuangan, Investasi Dan Syariah (EKUITAS), 3(3),
434439. https://doi.org/10.47065/ekuitas.v3i3.1315
Jessie, Hartono, & Partono, Arif.
(2020). Stres kerja s3. 5(1), 7888.
Joni, Joni, & Hikmah, Hikmah.
(2022). Pengaruh Kepemimpinan, Lingkungan Kerja dan Komunikasi Terhadap Kinerja
Karyawan. Value : Jurnal Manajemen Dan Akuntansi, 17(1),
1324. https://doi.org/10.32534/jv.v17i1.2520
Jufrizen, Jufrizen, & Sitorus,
Tiara Safani. (2021). Pengaruh Motivasi Kerja dan Kepuasan Kerja Terhadap
Kinerja Dengan Disiplin Kerja Sebagai Variabel Intervening. Prosiding
Seminar Nasional Teknologi Edukasi Sosial Dan Humaniora, 1(1),
841856.
Lukita, Chandra. (2017). Pengaruh
Kepemimpinan Transformasional, Motivasi Kerja dan Budaya Organisasi terhadap
Kepuasan Kerja serta Dampaknya pada Kinerja Pegawai. Kontigensi :
Jurnal Ilmiah Manajemen, 5(1), 4556.
https://doi.org/10.56457/jimk.v5i1.38
Lutfi, Mohammad, & Siswanto,
Siswanto. (2018). A Transformational Leadership, Its Implication on Employee
Performance through Organizational Culture and Motivation. Ekspektra :
Jurnal Bisnis Dan Manajemen, 2(2004), 192200.
https://doi.org/10.25139/ekt.v2i2.1226
Mauli, Afiyanisa, & Mukaram,
Mukaram. (2016). Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan. Jurnal
Riset Bisnis Dan Investasi, 2(2), 15.
https://doi.org/10.35697/jrbi.v2i2.71
Nurhasanah, Nurhasanah, Jufrizen,
Jufrizen, & Tupti, Zulaspan. (2022). Pengaruh Etika Kerja, Budaya
Organisasi Dan Beban Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Dengan Kepuasan Kerja
Sebagai Variabel Intervening. Jesya (Jurnal Ekonomi & Ekonomi Syariah),
5(1), 245261. https://doi.org/10.36778/jesya.v5i1.618
Prayekti, Prayekti, & Pangestu,
Kris Aji. (2022). Pengaruh Kepemimpinan Transformasional, Lingkungan Kerja, dan
Kompensasi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan PT BPR BKK Kebumen (PERSERODA). JENIUS
(Jurnal Ilmiah Manajemen Sumber Daya Manusia), 5(2), 373.
https://doi.org/10.32493/jjsdm.v5i2.16515
Qorfianalda, Sardika, &
Wulandari, Anna. (2021). Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Dimediasi Kepuasan
dan Loyalitas Kerja Karyawan. EKOMABIS: Jurnal Ekonomi Manajemen Bisnis,
2(02), 157168. https://doi.org/10.37366/ekomabis.v2i02.211
Rivaldo, Yandra. (2022). Peningkatan
Kinerja Karyawan. Eureka Media Aksara, 190.
Saputra, Andra Sofian. (2018).
Pengaruh Kompensasi dan Komitmen Organisasional Terhadap Kinerja Karyawan
Dimediasi Motivasi Kerja: Studi Kasus Di Hotel Merah Group Magetan, Jawa Timur,
Indonesia. Universitas Islam Indonesia, 1183.
Siregara, Indriawaty Rizky, Ardi,
Ardi, & Berlianto, Margaretha Pink. (2023). Pengaruh Kepemimpinan
Transformasional, Lingkungan Kerja dan Work-life balance Terhadap Kepuasan
Kerja Pegawai Kantor Imigrasi Kelas I TPI Jakarta Timur. Syntax
Literate ; Jurnal Ilmiah Indonesia, 8(5), 32953308.
https://doi.org/10.36418/syntax-literate.v8i5.11890
Sovania, Erina, & Setiawan,
Yesaya. (2023). Pengaruh komitmen perusahaan, kualitas produk, dan kualitas
pelayanan terhadap loyalitas konsumen. 18(3), 757774.
Sugiyono. (2017). Metode
Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung.
Suparyanto dan Rosad (2015. (2020).
Pengaruh Kepemimpinan Transformasional Dan Transaksional Terhadap Kepuasan
Kerja Dan Kinerja Karyawan. Suparyanto Dan Rosad (2015, 5(3),
248253.
Suryawan, Ian Nurpatria, &
Salsabilla, Andia. (2022). Pengaruh Kepuasan Kerja, Disiplin Kerja Dan Motivasi
Kerja Terhadap Kinerja Karyawan. Aksara: Jurnal Ilmu Pendidikan Nonformal,
8(1), 137. https://doi.org/10.37905/aksara.8.1.137-146.2022
Waldianto, Rizal. (2021). Pengaruh
Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan di Asuransi Bumida Syariah Kota
Bengkulu. 185.
Wulandari, Tri, & Ratnawati,
Intan. (2019). Pengaruh Gaya Kepemimpinan Transformasional Dan Budaya
Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Dengan Kepuasan Kerja Sebagai Variabel
Intervening (Studi pada karyawan Kantor Cabang Utama Bank Jateng). Diponegoro
Journal of Management, 8(4), 4357.