PENGARUH KUALITAS PELAYANAN, KUALITAS PRODUK DAN
PROMOSI TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI PIT-STOP KOPI PONDOK PERMATA SUCI (PPS)
Hildha Amalia Farista Devi1,
Moh. Agung Surianto2
Manajemen, Fakultas
Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah Gresik
Email: hildaamalia220@gmail.com, cakagung@yahoo.com
Abstrak
Tujuan penelitian
ialah untuk mencari tahu dampak
kualitas layanan, kualitas produk dan promosi pada kepuasan pelanggan di Pits-Stop Kopi PPS. Penelitian
berikut mempergunakan pendekatan metode kuantitatif. Pada penelitian memerlukan sampel sebanyak 160 responden. Analisis Linear Berganda dengan bantuan aplikasi SPSS. Teknik pengambilan
sampelnya adalah acidential sampling. Pada penelitian
menyimpulkan bahwa kualitas layanan, kualitas produk dan promosi pada kepuasan pelanggan Pit-Stop kopi PPS adalah
berpengaruh signifikan dan positif.
Kata
kunci: kualitas pelayanan, kualitas produk, promosi
Abstract
The
purpose of the study was to find out the impact of service quality, product
quality and promotion on customer satisfaction at Pits-Stop Kopi PPS. The
following research uses a quantitative method approach. The study requires a
sample of 160 respondents. Multiple linear analysis using SPSS application. The
sampling technique is accidental sampling. The study concluded that service
quality, product quality and promotion on customer satisfaction Pit-Stop PPS
coffee are significant and positive effects.
Keywords: Service
Quality, Product Quality, Promotion
Pendahuluan
Pada era globalisasi seperti saat ini semakin
banyak usaha dibidang industri makanan dan minuman, di era
digital 5.0 banyak memanfaatkan
beberapa sektor industri, salah satunya yaitu industri kopi atau coffee shop
yang muncul di Indonesia (Afifa
& Yarham, 2023). Saat ini masyarakat terutama dikalangan muda membuat kedai kopi yang bertujuan utama guna meluangkan waktu bersama teman.
Kedai kopi saat ini menjadi peluang bisnis yang sangat meningkat dengan menyodorkan beragam menu dan sarana yang mendukung dengan memberikan kepuasan pelanggan (Ekawatiningsih,
2020). perkembangan
inovasi minuman kopi mendapatkan direspon baik dari masyarakat
Indonesia, telah dibuktikan
seiring dengan bertambahnya jumlah coffee shop yang menawarkan
produk mereka (Zulfa,
2017).
Sumber: DataIndonesia.id (2022)
Gambar 1. Produksi Kopi di Indonesia Tahun
2012-2022
Gambar 1. diketahui terdapat peningkatan dari tahun 2012 sampai 2023, setiap tahunnya terjadi kenaikan, kecuali di pada tahun 2014 sampai 2015, peningkatan produksi kopi kembali terjadi dari tahun
2016 hingga sekarang. kopi tidak sekedar menjadi
minuman konsumsi, tetapi sudah menjadi
budaya tersendiri khususnya di Gresik. Hal ini juga
dapat menimbulkan persaingan antara perusahaan yang akan selalu meningkatkan kualitas pelayanannya. Setiap perusahaan berusaha mencapai tujuannya melalui strategi dan
salah satunya adalah dengan mendapatkan dan mempertahankan pelanggannya.
Pit-Stop kopi PPS merupakan usaha kopi yang beroperasi pada sektor minuman kopi dan Pit-Stop sendiri
sudah mendorong pasar kopi
modern untuk berkembang, khususnya di kota Gresik. Coffee shop Pit-Stop yang terkenal di Gresik dengan produk minuman kopi populer dengan harga yang terjangkau, Pit-Stop ini juga menawarkan menu kopi spesial menggunakan kopi khas berasa dari
kedai kopi tersebut. bukan hanya minuman,
namun Pit-Stop juga menawarkan
pelayanan ringan untuk layanan makanan,
yang sangat penting untuk kepuasan pelanggan untuk pelanggan merasa puas dan terlayani. (Tantri
& Abdullah, 2019),
kualitas layanan mengacu pada karakteristik umum dan karakteristik suatu barang atay
jasa yang dinyatakan atau dirasakan. Kualitas layanan yang diberi lembaga harus menggapai tujuan konsumennya. Kepuasan pelanggan tidak hanya dapat
dicapai melalui promosi yang berorientasi pada layana, namun ada
juga aspek lain yang bisa dikontribusikan terhadap kepuasan pelanggan (Desembrianita
& Adianto, 2017).
Strategi kualitas pelayanan yang tepat juga mencakup kualitas produk. Salah satu aspek yang dapat memberi dampak pada kebahagiaan pelanggan yaitu kualitas produk (Faradannisa
& Supriyanto, 2022). Memastikan
kualitas produk menunjukkan kepada pelanggan bahwa produk yang digunakan memiliki standar tinggi dan membantu mereka untuk puas
dengan hasilnya (Zakaria
& Suwitho, 2017). Standardisasi
kualitas sangat penting untuk menggapai kualitas produk yang dituju. Cara yang digunakan pengusaha untuk menetapkan produk yang hasilnya mencukupi kriteria untuk menjaga kepercayaan terhadap produknya. Tentu saja sebaiknya
pengembangan produk didasarkan pada kepentingan pasar
atau selera pelanggan. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa kepuasan lembaga diberi dampak oleh kualitas produk (Harahap,
Leonandri, & Julvitra, 2020). Bagi konsumen,
kualitas produk ialah aspek yang memberi dampak pada kepuasan pelanggan. Karena kualitas produk memiliki dampak yang cukup besar pada kepuasan pelanggan, maka hal tersebut
menjadi faktor yang kurang diperhatikan oleh para pengusa kedai kopi, sehingga konsumen memikirkan kenikmatan produk dan merasa tidak puas sesudah
membeli atau menikmati produk atau jasa itu.
Selain kualitas pelayanan
dan kualitas produk, pemasaran juga memegang peranan penting yang bertujuan untuk menawarkan produk kepada masyarakat agar bisa menarik minat
masyarakat untuk mencoba dan membeli produk yang ditawarkan (Kurniasari
& Santoso, 2013). metode promosi yang berperan penting mendorong konsumen untuk menikmati produk dan membeli produk yang ditawarkan guna meningkatkan kepuasan pelanggan. Hal ini ialah salah satu aspek yang tidak dihiraukan oleh setiap coffee shop yang menyebabkan
konsumen berfikir untuk menikmati produk dan merasa tidak puas sesudah
membeli maupun menikmati produk dan pelayanan tersebut. Promosi dapat diartikan
sebagai suatu tindakan yang bertujuan mengkomunikasikan produk kepada konsumen sedemikian rupa sehingga menggugah minat beli konsumen
untuk membeli produk Pit-Stop kopi PPS. Tindakan yang diinginkan
adalah memberi tahu manfaat produk
dan membujuk konsumen untuk membeli. Pit-Stop sudah menjalankan promosi di jejaring sosial, situasi promosi di jejaring sosial saat ini
memberikan dampak yang signifikan pada pelanggan, mengingat banyaknya kalangan yang memakai jejaring sosial. Diantara kegiatan promosinya, Pit-Stop kopi ini menggunakan strategi promosi yang
memanfaatkan media sosial seperti Instagram dan TikTok.
Sumber : Instagram pit-stopkopi
Gambar 1. Promosi
Pit-Stop kopi PPS
Pada akhirnya hasil akhir dari tiga
variabel ialah kualitas layanan, kualitas produk dan promosi adalah kepuasan pelanggan terhadap Pit-Stop kopi PPS. Kepuasan
masing-masing meningkatkan loyalitas
pelanggan dan kelangsungan pembelian serta orientasi konsumen di Pit-Stop
kopi PPS dan loyalitas pelanggan.
Kepuasan ini adalah metode untuk
mengukur kinerja dan harapan alami mereka
dan menjadikan harapan sebagai tujuan utama Pit-Stop kopi PPS. Ketika pelanggan
merasa puas dengan kualitas produk dan kualitas layanan Pit-Stop kopi PPS, maka dengan adanya rasa puas itu maka
mereka akan semakin tertarik untuk datang kembali
bahkan mengundang konsumen baru.
Berdasarkan temuan penelitian (Paludi,
2022). 1) Ada korelasi
yang menguntungkan antara kualitas produk dan kepuasan pelanggan, menurut temuan penelitian ini. 2) Kebahagiaan pelanggan sangat ditingkatkan dengan layanan berkualitas tinggi. 3) meskipun kualitas penawaran mempengaruhi kebahagiaan konsumen, itu tidak
signifikan secara statistik. Dibandingkan dengan studi (Nizar
Alam Hamdani, dan Maulida Agustianus Zaman, 2017) Menurut temuan, faktor promosi berdampak besar dan positif pada kebahagiaan konsumen Pizza
Express Jakarta.
Metode
Untuk menguji hipotesis, teknik penelitian memakai pendekatan kuantitatif, yang dipakai untuk memeriksa
populasi atau sampel tertentu, mengumpulkan data melalui penggunaan peralatan penelitian, dan mengevaluasi data
statistik. Data yang dipakai
tergolong data utama. Sumber data primer adalah sumber data yang diperoleh, diolah, disajikan, dan diperoleh langsung dari sumbernya oleh peneliti (Handayani et al. 2021:
16). Data Primer analisis ini
didapatkan dari hasil Responden melalui pertanyaan yang terdapat di kuisioner.
Populasi penelitian ini terdiri dari
pelanggan Pit-Stop kopi PPS. Formula rambut diterapkan karena kurangnya pengetahuan saat ini atas ukuran
populasi. Seperti yang dinyatakan oleh (Hair,
Black, Babin, Anderson, & Tatham, 2006), jumlah sampel yang representatif setara dengan produk
lima hingga sepuluh dari jumlah indikator.
160 responden terdiri dari ukuran sampel
untuk penelitian ini, yaitu 16 (jumlah indikator) x 10.
penelitian ini mengambilan sampel memakai cara non-probability sampling dengan teknik purposive
sampling. Hal ini dapat
diartikan sebagai pengambilan sampel disengaja atau ditargetkan dari sudut pandang tertentu
untuk memperoleh sampel dengan karakteristik
berikut:
1.
Responden adalah warga
kota Gresik
2.
Responden setidaknya telah
melakukan dua kali pembelian
produk Pit-Stop kopi PPS
3.
Batasan
usia responden adalah 16 sampai 30 tahun.
Hasil dan Pembahasan
Uji Instrumen
Uji validitas
Instrumen bisa dikatakan valid apabila nilai r hitung > r tabel (0,05) maka instrumen analisis ditunjukan valid. Berikut ini ialah hasil
dari uji validitas setiap setiap variabel
Kepuasan pelanggan (Y), Kualitas Layanan (X1), Kualitas Produk (X2), dan Promosi (X3) yang diolah dengan SPSS 26 hasil yang telah diolah yaitu:
Tabel 1. Hasil Uji Validitas
Sumber :
Hasil Output SPSS
Mengingat data pada tabel 1. Semua pertanyaan survei yang berkaitan dengan variabel Kualitas Pelayanan (X1), Kualitas Produk (X2), dan Promosi (X3) ditentukan valid dalam uji validitas, karena nilai R-count > nilai R-tabel 0,160. Semua pertanyaan mampu menangkap dampak kualitas produk, kualitas pelayanan dan promosi pada kepuasan pelanggan, menurut temuan ini.
Uji Realibilitas
Instrumen penelitian dapat reliable jika memberikan nilai cronbach alpha > 0,60. Berikut
ini adalah hasil dari uji reliabilitas setiap masing-masing
Kualitas Layanan (X1), Kualitas Produk (X2), dan Promosi (X3) sebagai berikut :
Tabel 2. Hasil Uji Reliabilitas
Sumber :
Hasil Output SPSS
Dari tabel 2. hasil uji reliabilitas bisa diartikan, bahwa semua variabel dalam kuesioner terbukti reliabel sebab nilai Cronbach Alpha pada
tiap variabel > 0,60.
Uji Asumsi Klasik
Uji Normalitas
Mencari tahu apakah
data penelitian mengikuti distribusi normal adalah tujuan dari tes
normal. Metode yang akan dipakai
yaitu dengan uji kolmogorov-Smirnov dengan SPSS
26. Berikut ini yaitu hasil uji normalitas dari setiap variabel.
Tabel 3. Hasil Uji Normalitas
Sumber :
Hasil Output SPSS
Hasil
Uji Satu Sampel Kolmogorov-Smirnov untuk keadaan normal memberikan Asymp, seperti yang ditunjukkan pada tabel 3. Karena jumlahnya > 0,05, kita dapat mengatakan bahwa Sig adalah 0,170. Hasil dari uji kenormalan menunjukkan bahwa nilai residu dari
regresi pada penelitian ini mengikuti distribusi
normal. Dapat disimpulkan bahwa
pola data dari kuesioner itu baik
untuk dipakai pada analisis ini.
Uji Multikolinearitas
Untuk mencari tahu
apakah ada keterkaitan antar variabel dalam analisis ini, digunakan
uji multikolinearitas. VIF tidak
boleh > 10 dan harus
> 0,01, memenuhi jumlah toleransi. Uji multikolinearitas untuk variabel Kualitas Layanan (X1), Kualitas Produk (X2), dan Promosi (X3) menghasilkan hasil:
Tabel 4. Hasil Uji Multikolinearitas
Sumber :
Hasil Output SPSS
Dari tabel 4. hasil dari uji multikolinearitas bisa dinyatakan jika nilai Tolerance > 0,01 yaitu nilai Tolerance dari kualitas layanan
(0,284), kualitas produk
(0,246) dan promosi (0,456). Nilai VIF <10,00 yaitu nilai VIF kualitas pelayanan (3,526), kualitas produk (4,066), promosi (2,194). Sehingga dapat ditarik kesimpulan
bahwa tidak adanya gejala multikolinearitas.
Uji Heteroskedastisitas
Mencari tahu apakah
ada perbedaan antara varian residual yang berbeda untuk semua
peninjauan dalam model regresi adalah tujuan dari uji heteroskedastisitas. Dengan membandingkan nilai residu absolut regresi dengan semua variabel independen, uji heteroskedastisitas
ini memakai Uji Glejser. Jika nilai-p (Sig.) >
0,05, kita katakan bahwa tidak ada
masalah heteroskedastisitas.
Berikut ini adalah hasil dari
uji heteroskedasitas setiap
setiap variabel Kualitas Pelayanan (X1), Kualitas Produk (X2), dan Promosi (X3) yaitu:
Tabel 5. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Sumber :
Hasil Output SPSS
Dari tabel 5. hasil dari uji glejser bisa dinyatakan jika nilai p (sig) > 0,05 yaitu nilai (sig) dari kualitas layanan
(0,921), kualitas produk
(0,422) dan promosi (0,341). Bisa dinyatakan
bahwa dikatakan tidak ada gejala
heteroskedastisitas pada ketiga
variabel independent.
Analisis Linear Berganda
Data penelitian ini dianalisis memakai analisis regresi linier berganda untuk mencari tahu kekuatan
keterkaitan antara variabel independen dan dependen, dengan memakai persamaan berikut:
Y= a+ β1X1+β2X2+β3X3+e
Pengujian dilakukan dengan memanfaatkan SPSS 26 dan didapatkan hasil:
Tabel 6. Hasil Analisis Linear Berganda
Sumber :
Hasil Output SPSS
Seperti yang terlihat pada tabel 6. Dengan memasukkan hasil koefisien yang tidak terstandarisasi ke dalam model regresi linier berganda, persamaan pertama dapat dihasilkan
dengan cara berikut:
Y = 0,116+0,358X1+ 0,429X2 + 0,187X3 + e
Persamaan
regresi di atas mempunyai makna berikut :
1.
Nilai a konstanta senilai 0,116 angka ini ialah
angka konstan yang mempunyai arti jika variabel kualitas pelayanan (X1), kualitas produk (X2) dan promosi (X3) nilainya 0 maka variabel kepuasan pelanggan Y bernilai 0,116.
2.
Nilai koefisien regresi variabel Kualitas pelayanan (X1) bernilai positif yaitu sebesar
0,358. Angka ini mengandung
arti bahwa setiap penambahan nilai sebesar 1 satuan pada variabel kualitas pelayanan (X1), maka nilai variabel kepuasan pelanggan akan meningkat sebesar 0,358 satuan dengan asumsi variabel
independen lainnya nilainya tetap.
3.
Nilai koefisien regresi variabel Kualitas produk (X2) bernilai positif yaitu sebesar
0,429. Angka ini mengandung
arti bahwa setiap penambahan nilai sebesar 1 satuan pada variabel kualitas produk (X2), maka nilai variabel kepuasan pelanggan akan meningkat sebesar 0,429 satuan dengan asumsi variabel
independen lainnya nilainya tetap.
4.
Nilai koefisien regresi variabel promosi (X3) bernilai positif yaitu sebesar 0,187. Angka ini mengandung arti bahwa setiap penambahan
nilai sebesar 1 satuan pada variabel promosi (X3), maka nilai variabel kepuasan pelanggan akan meningkat sebesar 0,187 satuan dengan asumsi variabel
independen lainnya nilainya tetap.
Koefisien Determinasi (R2)
Berikut ini dampak
kualitas layanan, kualitas produk, dan promosi pada kepuasan pelanggan:
Tabel
7. Hasil Koefisien Determinasi (R2)
Sumber : Hasil Output SPSS
Variabel analisis ini kualitas pelanggan,
kualitas produk, dan promosi mampu menjelaskan
variabel kepuasan pelanggan senilai 64,9%, menurut tabel 7 hasil analisis Koefisien Determinasi (R2). Sisanya 35,1% bisa dinyatakan oleh aspek-aspek di luar penelitian ini.
Uji Hipotesis
Uji Simultan (Uji F)
Salah satu cara untuk
mencari tahu apakah faktor-faktor tersebut memberi dampak pada variabel dependen bersama-sama adalah dengan memanfaatkan
uji F simultan. Temuan uji
F adalah:
Tabel 8. Hasil Uji Simultan (Uji
F)
Sumber :
Hasil Output SPSS
Dari tabel 8. hasil dari uji kelayakan model bisa dinyatakan jika nilai f hitung
98,829 dengan probabilitas
0,000. Nilai probabilitas tersebut
< 0,05 maka dapat dinyatakan bahwa model penelitian dapat dinyatakan layak.
Uji Parsial (Uji t)
Uji t digunakan untuk menyatakan seberapa jauh dampak satu
variabel independen secara individual dalam mengartikan variabel dependen. Berikut ini adalah hasil
dari uji t sebagai berikut :
Tabel
9. Hasil Uji Parsial (Uji
t)
Variabel |
Nilai t |
Signifikan t |
Keterangan |
Kualitas layanan (X1) |
3,379 |
0,001 |
Signifikan |
Kualitas produk (X2) |
3,914 |
0,000 |
Signifikan |
Promosi (X3) |
3,017 |
0,003 |
Signifikan |
Sumber :
Hasil Output SPSS
Variabel kualitas pelayanan
Berdasarkan variabel kualitas layanan diketahui bahwa pada kolom koefisien nilai t hitung variabel kualitas layanan ialah senilai 3,379 dan nilai signifikansi adalah 0,001. Diperoleh bahwa nilai Sig < 0,05, hingga bisa disimpulkan
bahwa variabel kualitas layanan berdampak pada variabel kepuasan pelanggan.
Variabel kualitas produk
Berdasarkan variabel kualitas produk diketahui bahwa pada kolom koefisien nilai t hitung variabel kualitas produk ialah senilai 3,914 dan nilai signifikansi ialah 0,000. Diperoleh bahwa nilai signifikansi
< 0,05, hingga bisa disimpulkan bahwa variabel kualitas produk berdampak pada variabel kepuasan pelanggan.
Variabel promosi
Berdasarkan variabel promosi diketahui bahwa pada kolom koefisien nilai t hitung variabel promosi ialah senilai 3,017 dan nilai Sig adalah 0,003. Diperoleh bahwa nilai signifikansi < 0,05, hingga bisa disimpulkan
bahwa variabel promosi berdampak pada variabel kepuasan pelanggan.
Pembahasan
Analisis ini ditujukan
untuk meneliti kualitas pelayanan, kualitas produk, dan promosi berpengaruh pada kepuasan pelanggan. Lokasi pada analisis ini di Pit-Stop Kopi
PPS. Jumlah responden pada analisis ini sejumlah
160 yang dimana responden tersebut merupakan pelanggan yang pernah berkunjung di Pit-Stop Kopi PPS. Alat uji yang dipakai pada analisis ini memakai SPSS 26 data dari para responden tersebut diperoleh dari kuesioner yang berupa angket dan gform.
Berdasarkan hasil uji menggunakan SPSS 26 penelitian ini menunjukkan bahwa seluruh hipotesis
telah diterima. Seluruh variabel independen yang berdampak pada variabel dependen. Dari dari hasil pengujian
yang dilaksanakan terhadap hipotesis, maka dapat dijelaskan pada
masing-masing variabel yaitu:
a.
Pengaruh kualitas pelayanan pada kepuasan pelanggan
Hasil analisis ini menyatakan bahwa nilai dari
persamaan regresi, konstanta (a) bernilai 0,116, angka ini ialah
angka konstan yang mempunyai arti jika variabel kualitas pelayanan (X1), kualitas produk (X2) dan promosi (X3) nilainya 0 maka variabel kepuasan pelanggan Y bernilai 0,116. Variabel kualitas layanan, kualitas produk, dan promosi bisa mengartikan variabel kepuasan pelanggan senilai 64,9 %, sesuai dengan nilai
R Square senilai 0,649, yaitu
64,9 %. terakhir 35,1% bisa
digambarkan oleh unsur-unsur
yang tidak termasuk pada analisis ini. Artinya
kemampuan variabel kualitas layanan (X1), kualitas produk (X2) dan promosi (X3) dalam menjelaskan variabel kepuasan pelanggan cukup memuaskan.
Nilai t hitung variabel kualitas pelayanan adalah 3,379 dan signifikansi variabel kualitas pelayanan 0,001 <
0,05. Maka bisa dinyatakan bahwa kualitas pelayanan berdampak pada kepuasan pelanggan pada Pit-Stop
Kopi PPS. Hal ini menyatakan
bahwa dalam analisis ini variabel
kualitas pelayanan bisa jadi aspek
yang memberi dampak pada kepuasan pelanggan pada Pit-Stop
Kopi PPS menandakan jika adanya kualitas pelayanan di Pit-Stop Kopi PPS akan
menjadi salah satu item penting pada Pit-Stop Kopi PPS dalam
kepuasan pelanggan di
Pit-Stop Kopi PPS.
b.
Dampak kualitas produk pada kepuasan pelanggan
Hasil analisis ini menyatakan bahwa nilai dari
persamaan regresi, konstanta (a) bernilai sebesar 0,116, angka ini ialah angka
konstan yang mempunyai arti
apabila variabel kualitas layanan (X1), kualitas produk (X2) dan promosi (X3) nilainya 0 maka variabel kepuasan
pelanggan Y bernilai 0,116.
Variabel kualitas layanan, kualitas produk, dan promosi dapat menyatakan variabel kepuasan pelanggan senilai 64,9 %, sesuai dengan nilai
R Square 0,649, yaitu sebesar
64,9 %. Sisanya 35,1 % dapat
digambarkan oleh unsur-unsur
yang tidak termasuk pada analisis ini. Artinya
kemampuan variabel kualitas layanan (X1), kualitas produk (X2) dan promosi (X3) dalam menjelaskan variabel kepuasan pelanggan cukup memuaskan.
Tingkat signifikansi variabel kualitas produk ialah 0,000 < 0,05 dan nilai t yang dihitung adalah 3,914. Kepuasan pelanggan di PPS Coffee Pit-Stop diberi
dampak oleh kualitas produk. Hal ini membuktikan bahwa kualitas produk merupakan variabel dalam penelitian ini yang dapat mempengaruhi kebahagiaan konsumen. pada Pit-Stop Kopi PPS menandakan
jika adanya kualitas produk di Pit-Stop Kopi
PPS akan menjadi salah satu item penting pada Pit-Stop
Kopi PPS dalam kepuasan pelanggan di Pit-Stop Kopi PPS.
c.
Pengaruh promosi pada kepuasan pelanggan
Hasil analisis ini menyatakan bahwa nilai dari
persamaan regresi, konstanta (a) bernilai sebesar 0,116, angka ini ialah angka
konstan yang mempunyai arti
jika variabel kualitas pelayanan (X1), kualitas produk (X2) dan promosi (X3) nilainya 0 maka variabel kepuasan
pelanggan Y bernilai 0,116.
Dan untuk nilai R Square senilai 0,649 atau 64,9% berarti variabel kualitas pelayanan, kualitas produk, dan promosi bisa menyatakan
variabel kepuasan pelanggan senilai 64,9% sedangkan sisanya 35,1% dapat dinyatakan oleh faktor lain diluar analisis ini. Artinya
kemampuan variabel kualitas layanan (X1), kualitas produk (X2) dan promosi (X3) dalam menjelaskan variabel kepuasan pelanggan cukup memuaskan.
Nilai t hitung variabel promosi adalah 3,017 dan signifikansi variabel promosi 0,003 < 0,05. Maka bisa
dinyatakan bahwa promosi berdampak pada kepuasan pelanggan pada Pit-Stop
Kopi PPS. Hal ini menyatakan
bahwa pada analisis ini variabel promosi
bisa jadi aspek yang memberi dampak pada kepuasan pelanggan pada Pit-Stop Kopi PPS menandakan
jika adanya promosi di Pit-Stop Kopi PPS akan
menjadi salah satu item penting pada Pit-Stop Kopi PPS dalam
kepuasan pelanggan di
Pit-Stop Kopi PPS.
Kesimpulan
Dari dari hasil
analisis dan bahasan bisa dinyatakan yaitu: 1. Kualitas layanan berdampak positif dan signifikan pada kepuasan pelanggan Pit-Stop kopi
PPS, hal ini menyatakan kian tinggi kualitas layanan pada kepuasan pelanggan Pit-Stop kopi PPS. 2. Kualitas
produk berdampak positif dan tinggi pada kepuasan pelanggan Pit-Stop kopi
PPS, hal ini menyatakan semakin tinggi kualitas produk pada kepuasan pelanggan Pit-Stop kopi PPS. 3. Promosi
berdampak positif dan signifikan pada kepuasan pelanggan Pit-Stop kopi PPS, hal ini menyatakan semakin tinggi Promosi terhadap kepuasan pelanggan Pit-Stop kopi
PPS.
DAFTAR PUSTAKA
Afifa, Yola, & Yarham, M. (2023).
Dampak Penggunaan QRIS Pada Pelaku UMKM di Kota Padangsidimpuan (Studi Kasus
pada Coffee Shop Kopi Koe). Jurnal Keuangan Dan Perbankan Syariah, 2(2),
51–61.
Desembrianita, Eva, & Adianto,
Setyawan Sukim. (2017). Pengaruh Bauran Pemasaran Jasa & Inovasi
Meningkatkan Kepuasan Konsumen dan Kinerja Pemasaran pada Daya Tarik Wisata
Jatim Park II Kota Batu. Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta (KOPERTIS)
Wilayah VII, 10(2), 67–75.
Ekawatiningsih, Wika Rinawati
Prihatuti. (2020). Manajemen Pelayanan Makanan dan Minuman. Uny Press.
Faradannisa, Melina, &
Supriyanto, Agus. (2022). Kepuasan Pelanggan Ditinjau dari Store Atmosphere,
Kualitas Produk, Kualitas Pelayanan dan Etika Bisnis Islam. Tawazun: Jurnal
Ekonomi Syariah, 2(1), 76–94.
Hair, Joseph F., Black, William C.,
Babin, Barry J., Anderson, Rolp E., & Tatham, Ronald L. (2006). Multivariate
data analysis 6th Edition. New Jersey: Prentice Hall.
Harahap, Zulkifli, Leonandri, Dino,
& Julvitra, Enos. (2020). Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Kualitas Produk
Terhadap Kepuasan Konsumen Di 71st Omakase Restoran, Cikajang Jakarta. Jurnal
Akademi Pariwisata Medan, 8(2), 120–131.
Kurniasari, Nova Dhita, &
Santoso, Suryono Budi. (2013). Analisis Pengaruh Harga, Kualitas Produk, Dan
Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan Pembelian (Studi Kasus Pada Konsumen
Waroeng Steak & Shake Cabang Jl. Sriwijaya 11 Semarang). Fakultas
Ekonomika dan Bisnis.
Nizar Alam Hamdani, dan Maulida
Agustianus Zaman, Tjipto. (2017). Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Promosi
Terhadap Kepuasan pelanggan Pada Pizza Express Jakarta. Jurnal Wacana
Ekonomi, 16(2), 37–43.
Paludi, Salman. (2022). Pengaruh
Kualitas Produk, Kualitas Pelayanan dan Promosi Terhadap Kepuasan Pelanggan di
Kopi Kenangan Plaza Kalibata. Panorama Nusantara, 17(1), 1–15.
Tantri, Francis, & Abdullah,
Thamrin. (2019). Manajemen Pemasaran.
Zakaria, Diapinsa Gema, &
Suwitho, Suwitho. (2017). Pengaruh kualitas pelayanan, kualitas produk dan
harga terhadap kepuasan pelanggan. Jurnal Ilmu Dan Riset Manajemen (JIRM),
6(4).
Zulfa, Indana. (2017). Pengaruh
persepsi label halal terhadap minat beli dan keputusan pembelian pada produk
Wardah Cosmetic: Studi pada mahasiswi fakultas ekonomi UIN Maulana Malik
Ibrahim Malang Angkatan 2014. Universitas Islam Negeri Maulana Malik
Ibrahim.