PENGARUH EFEKTIVITAS PELATIHAN, SKILL KARYAWAN DAN
PROSEDUR KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS DI BAGIAn PM 5
PT. IKS
Muhamad Yusuf Ahsan
Universitas Sultan Ageng
Tirtayasa
Email: Myusufa201@gmail.com
Abstrak
Efektivitas training dan skill karyawan
di Bagian PM 5 berpengaruh besar
terhadap produktivitas, dengan karyawan yang terampil dapat melaksanakan tugas lebih efisien. Penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) di
Bagian PM 5 mendukung kontrol
dan peningkatan produktivitas,
meskipun implementasinya menemui tantangan dan hambatan. Untuk membahas dan analisis tentang Pengaruh Efektivitas Pelatihan, Skill Karyawan dan Prosedur Kerja Terhadap Produktivitas di Bagian PM 5 PT.IKS, mengidentifikasi
tantangan dan hambatan yang
mungkin dihadapi dalam mengimplementasikan program
tersebut, serta memberikan solusi dan rekomendasi yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif. Terdapat 2 jenis sumber data yang digunakan dalam penelitian ini, yakni data primer dan data sekunder. Data primer yang digunakan
adalah kuisioner yang dikirimkan kepada Karyawan Seksi PM 5 PT.IKS, terdapat 38 sampel dari 60 total populasi. Analisis dilakukan dengan bantuan software SmartPLS versi 4. Hasil penelitian menjelaskan bahwa Pengaruh Efektivitas Pelatihan, Skill Karyawan dan Prosedur Kerja Terhadap Produktivitas di Bagian PM 5 PT.IKS berpengaruh
positif dan signifikan.
Kata kunci: Pelatihan, Skill
Karywan, Standar Operasional Prosedure, Production
Quantity/ Produktivitas.
Abstract
The effectiveness of employee training and skills in
Section PM 5 has a major effect on productivity, with skilled employees able to
carry out tasks more efficiently. The implementation of Standard Operating
Procedures (SOPs) in Part PM 5 supports control and productivity improvement,
despite challenges and obstacles. To discuss and analyze the Effect of Training
Effectiveness, Employee Skills and Work Procedures on Productivity in Section
PM 5 PT. IKS, identifies challenges and obstacles that may be faced in
implementing the program, and provides appropriate solutions and
recommendations to overcome these problems. This study used descriptive
quantitative methods. There are 2 types of data sources used in this study,
namely primary data and secondary data. The primary data used is a
questionnaire sent to Employees of Section PM 5 PT. IKS, there are 38 samples
from 60 total population. The analysis was carried out with the help of SmartPLS software version 4. The results of the study
explained that the effect of training effectiveness, employee skills and work
procedures on productivity in the PM 5 section of PT. IKS has a positive and
significant effect.
Keywords: Training, Employee Skills,
Standard Operating Procedures, Production Quantity/ Productivity.
Pendahuluan
Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan elemen
pokok dalam semua kegiatan perusahaan dan menjadi salah satu komponen
terpenting dalam bisnis. Pandangan dan perasaan karyawan sebagai individu
berpengaruh pada cara bisnis dijalankan, seperti yang dikemukakan oleh (Prasetiyani et al., 2021). Manajemen yang profesional terhadap sumber
daya manusia perusahaan diperlukan untuk mencapai keseimbangan antara kebutuhan
karyawan dengan persyaratan dan kapabilitas organisasi bisnis. Keseimbangan ini
menjadi kunci pertumbuhan bisnis yang produktif dan merata. Produktivitas
karyawan perusahaan memiliki dampak signifikan terhadap pertumbuhan bisnis dan
perkembangan organisasi secara keseluruhan.
Industri kertas merupakan sektor yang memiliki
peran penting dalam perekonomian suatu negara. PT.IKS merupakan salah satu
perusahaan di Indonesia yang bergerak dalam produksi kertas. Bagian PM 5 di
perusahaan tersebut memiliki peranan penting dalam proses produksi kertas.
Tingkat produktivitas yang tinggi di Bagian PM 5 akan memberikan kontribusi
signifikan terhadap keseluruhan produktivitas perusahaan (Bimantara & Laksito, 2015). Dalam konteks ini, penting untuk memahami
faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas di Bagian PM 5.
Salah satu faktor penting yang dapat
mempengaruhi produktivitas adalah efektivitas training. Training yang efektif
dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan karyawan di Bagian PM 5. Melalui training yang tepat, karyawan dapat
memperoleh pengetahuan tentang teknik-teknik produksi kertas yang baru,
penggunaan peralatan yang lebih efisien, dan pemahaman mendalam tentang
keselamatan kerja. Dengan peningkatan pengetahuan dan keterampilan ini,
karyawan dapat bekerja dengan lebih efisien dan produktif (Sakti & Mulyadi, 2015).
Pelatihan dan pengembangan merupakan upaya
yang direncanakan oleh perusahaan untuk membantu karyawan mempelajari
keterampilan dan perilaku yang terkait dengan pekerjaan, baik untuk karyawan
baru maupun yang sudah bekerja lama. Menurut Doessler seperti yang dikutip
dalam (Susanto & Agusta, 2013), pelatihan adalah proses mengajarkan
karyawan, baik yang baru maupun yang sudah ada, keterampilan dasar yang mereka
butuhkan untuk melaksanakan pekerjaan mereka. Definisi pelatihan oleh (Susanto & Agusta, 2013) menggambarkan bahwa pelatihan adalah suatu
proses pendidikan jangka pendek yang menggunakan prosedur sistematis dan
terorganisasi, di mana pegawai non-manajerial mempelajari pengetahuan dan
keterampilan teknis dengan tujuan yang terbatas.
Selain efektivitas training, skill karyawan
juga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap produktivitas di Bagian PM 5. Skill atau Kompetensi memainkan peran yang sangat penting
karena berhubungan dengan kemampuan dasar seseorang dalam melaksanakan tugas
atau pekerjaan (Sofiyanto et al., 2023). Tanpa Skill, seseorang akan menghadapi kesulitan dalam
menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan standar yang ditetapkan. Oleh karena itu,
Skill Karywan dapat dianggap sebagai faktor kunci yang menentukan kemampuan seseorang
dalam mencapai kinerja yang sangat baik. Dalam konteks situasi kolektif,
kompetensi juga menjadi faktor penentu keberhasilan organisasi (Sedarmayanti & Siswanto, 2014). Karyawan yang memiliki skill yang baik dapat menguasai tugas-tugas yang
diberikan dengan lebih efisien. Mereka mampu menggunakan peralatan dan mesin dengan benar,
mengidentifikasi dan menangani masalah teknis, serta beradaptasi dengan
perubahan teknologi yang terjadi di industri kertas (Zubaidah, 2019). Karyawan yang memiliki skill yang baik juga
cenderung lebih mandiri dan dapat memberikan kontribusi yang lebih besar dalam
proses produksi kertas.
Selanjutnya, prosedur
kerja atua lebih dikenal dengan Standar Operasional Procedure (SOP) yang diterapkan di Bagian PM 5 juga berperan penting dalam meningkatkan
produktivitas. Penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) menjadi landasan
kontrol dalam melaksanakan SOP di perusahaan. Dengan menjalankan SOP secara efektif, perusahaan dapat mencapai
kelancaran dalam aktivitas operasional, kepuasan pelanggan, serta menjaga
reputasi dan kualitas perusahaan agar tetap bersaing dalam kondisi bisnis yang
kompetitif, terutama dalam penjualan barang dagang. Keberadaan SOP menjadi
kebutuhan bagi setiap perusahaan dalam mengatur segala aktivitas karyawan (Ajusta & Addin, 2018). Proses kerja yang terstruktur dan
terstandarisasi dapat mengurangi kesalahan, mengoptimalkan penggunaan waktu,
dan meningkatkan efisiensi. Dengan prosedur kerja yang jelas dan terdefinisi
dengan baik, karyawan di Bagian PM 5 dapat bekerja dengan lebih teratur,
menghindari kesalahan yang dapat menghambat produktivitas, dan mencapai hasil
yang lebih konsisten.
Penelitian mengenai pengaruh efektivitas pelatihan, skill karyawan, dan prosedur kerja terhadap produktivitas di Bagian PM
5 PT.IKS akan memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang faktor-faktor
yang dapat meningkatkan produktivitas di sektor kertas. Hasil penelitian ini
dapat menjadi acuan bagi perusahaan untuk mengidentifikasi kelemahan dan
potensi peningkatan dalam hal training, pengembangan skill karyawan, dan
pengaturan prosedur kerja di Bagian PM 5. Dengan demikian, penelitian ini dapat
membantu perusahaan dalam mengambil langkah-langkah yang efektif untuk
meningkatkan produktivitas secara keseluruhan.
Gambar 1. Trend Production Quantity PM 5 2020 - 2022
Sumber: Data Yang Diolah Dalam Penelitian (2023)
Pada gambar 1 diatas terlihat data yang disajikan berupa data sekunder berupa record produktivitas. Seperti
yang dapat dilihat pada gambar Trend Production Quantity PM 5 2020 – 2022, PM5
Mengalami Fluaktuatif dari
Produktivitas Kertas yang dikeluarkan oleh PM 5 Setiap bulannya. Hal ini dapat
di sebabkan oleh beberapa faktor , selain dari performa mesin,waktu runing dan
perbaikan mesin. Beberapa Faktor Seperti
Efektivitas Pelatihan, Skill Karyawan dan Penerapan Prosedur Kerja juga dapat
mempengaruhi output dari Total Produksi di PM 5. Untuk Itu Perlu dilakukan
Kajian Literatur dari penelitian yang sudah ada dengan cara melakukan kajian
research gap.
Beberapa peneliti seperti (Monika, 2016), (Arief & Nisak, 2022), (Nurhayati & Atmaja,
2021), (Warankiran et al., 2021), (Rasid et al., 2018) menyatakan bahwa
Efektivitas Pelatihan, Skill Karyawan dan
Penerapan Prosedur memang dapat mempengaruhi kinerja dan produktivitas. Namun sayang nya belum
ada penelitian yang dapat membuktikan bahwa Efektivitas Pelatihan, Skill Karyawan dan Penerapan Prosedur secara bersamaan dapat mempengaruhi produktivitas.
Metode Penelitian
Penelitian ini
menggunakan metode kuantitatif deskriptif. Terdapat 2 jenis sumber data yang digunakan dalam penelitian ini, yakni data primer dan data sekunder. Data primer yang digunakan
adalah kuisioner yang dikirimkan kepada Karyawan Seksi PM 5 PT.IKS. Terdapat 38 sampel dari 60 total populasi. Analisis dilakukan dengan bantuan software SmartPLS versi 4.
Dalam menjalankan penelitian ini, data demografi responden dikumpulkan melalui kuesioner yang disebarkan kepada 60 responden dengan berbagai latar belakang seperti jenis kelamin,
usia, masa kerja, dan pendidikan. Hasil analisis menunjukkan mayoritas responden adalah laki-laki (98%), dengan usia dominan antara
31 hingga 40 tahun (65%), memiliki masa kerja di atas 5 tahun (80%), dan sebagian besar berpendidikan SMA atau sederajat (81%).
Uji kualitas data dilakukan melalui uji outer
model, yang mencakup validitas
konvergen, reliabilitas,
average variance extracted (AVE), validitas diskriminan, dan kolineraritas.
Hasil uji menunjukkan bahwa
semua indikator memiliki nilai validitas konvergen yang baik, reliabilitas yang memadai, AVE yang lebih besar dari 0,50, validitas diskriminan yang baik, serta tidak
adanya kolineraritas.
Selanjutnya, dilakukan
uji inner model dengan menggunakan
metode bootstrapping. Hasilnya
menunjukkan pengaruh signifikan antara efektivitas pelatihan, skill karyawan, dan standar operasional prosedur terhadap produktivitas. Analisis jalur menunjukkan bahwa efektivitas pelatihan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap skill karyawan dan standar operasional prosedur, skill karyawan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap standar operasional prosedur, dan standar operasional prosedur memiliki pengaruh yang signifikan terhadap produktivitas.
Gambar 1 Model Persamaan Struktural
Sumber: Data Yang Diolah Dalam Penelitian (2023)
Hasil
dan Pembahasan
Gambar 2. Hasil Uji Outer Model
Sumber: Pengolahan data penelitian
dengan smart pls 4,
2023
Uji
Validitas Konvergen: berfungsi membuktikan bahwa masing-masing indikator dapat diterima dan mampu untuk menjelaskan
variabel latennya. Jika nilainya > 0,70 untuk semua indikator maka indikator-indikator sudah memiliki nilai validitas konvergen yang baik.
Berikut ditampilkan hasil pengukuran yang mana semua
loading indikator nilainya lebih besar dari 0,70 sehingga pengukuran selanjutnya dapat dilanjutkan.
Tabel 1. Outer Loadings
Sumber: Pangolahan Dalam Data Penelitian, 2023
Uji
Reliabilitas. Hasil pengujian reliabilitas dianggap cukup memuaskan jika nilai cronbach's alpha ≥ 0,7 (Hair et al, 2010). Nilai composite
reliability harus > 0,7 dengan
ketentuan apabila konstruk
memiliki nilai composite
reliability yang > 0,7 maka dianggap
reliabel. Nilai cronbach's Alpa dan Composite Reliablity > 0,70 maka variabel
laten memiliki nilai reliabilitas yang baik, memiliki
keandalan yang baik dalam melakukan
pengukuran. Data yang ditampilkan berikut
ini menunjukkan nilai cronbach’s
alpha maupun nilai composite reliability lebih dari 0,70. Ini menunjukkan bahwa hasil uji reliabiltasnya sudah terpenuhi dan baik.
Tabel 2. Construct
Reliability and Validity
Sumber: Pangolahan Dalam Data Penelitian, 2023
Average Variance Extracted (AVE) untuk mengukur validitas convergent selain loading factor. Jika nilai
AVE > 0,50 maka indicator-indicator tersebut memiliki nilai validitas convergent yang baik. Hasil pengukuran nilai AVE dapat dilihat di tabel 2, yang mana nilainya lebih dari 0,50. Dengan hasil ini maka
indikator-indikatornya memiliki
nilai validitas konvergen yang baik.
Discriminant
Validity (uji validitas diskriminan) adalah cara lain untuk mengukur
outer model. Nilai paling atas adalah akar dari AVE. Jika nilainya lebih besar dari
korelasi antar variabel latent maka
dikatakan memiliki validitas discriminan yang baik, dilihat dari FORNER
LACKER CRITERION. Di bawah ini disajikan tabel hasil uji validitas diskriminan. Hasil pengukuran manunjukkan
nilai paling atas lebih besar dari korelasi
antar variable laten, sehingga dapat dikatakan sudah memiliki validitas
diskriminan yang baik. Terlihat
korelasi Kinerja Karyawan dengan Motivasi dan Pelatihan lebih kecil daripada akar AVE Kinerja Karyawan yaitu 0,800. Begitu juga dengan akar AVE variabel lainnya.
Tabel 3. Forner Lacker Criterion
Sumber: Pangolahan
Dalam Data Penelitian, 2023
Uji
Kolineraritas Outer Model.
Kolineraritas adalah terjadinya sebuah korelasi antar indikator pada variabel
laten dalam suatu model, kekuatan
prediksinya tidak handal dan tidak stabil. Indikasi Kolineraritas
dapat dilihat dari nilai VIF (Variance
Inflation Factor), apabila < 5
maka tidak terjadi Kolinearitas.
Tabel 4. Collinearity Statistics (VIF)
Sumber: Pangolahan Dalam Data Penelitian, 2023
a.
Boostrapping
Inner model menunjukkan kekuatan estimasi antar variabel laten atau konstruk. Pengujian ini bertujuan untuk
melihat pengaruh
masing-masing variabel laten eksogen terhadap variabel
laten endogen.
Gambar 3. Inner Model
Sumber: Pengolahan data
dengan smart pls
4, 2023
b. Uji Hipotesis
Melalui pengolahan data yang telah diuji menggunakan bantuan software smart pls
sesuai dengan tampilan data pada gambar 3 di atas, maka didapatkan hasil pengujian hipotesis dalam bentuk tabel
5 path coefficient di bawah ini yang kemudian akan di interpretasikan dalam data deskriptif.
Tabel 5. Path coefficients – Mean STDEV, T Values,
P Values
Sumber: Pangolahan Dalam Data Penelitian, 2023
Pada uji path coeffient ini menunjukkan seberapa kuat pengaruh dari variabel independen terhadap variabel dependen. Berdasarkan skema inner model yang
telah disajikan pada gambar 3, dan juga pada tabel 4.7 path coefficient dapat menjelaskan pengaruh terbesar sampai terkacil.
Dapat dijelaskan bahwa pengaruh terbesar ditunjukkan pengaruh efektivitas pelatihan terhadap Skill karyawan dengan nillai sebesar 5,278. Kemudian pengaruh terbesar kedua adalah pengaruh variabel Standar operasional Prosedur terhadap motivasi Produktivitas
(production Quantity) dengan nilai sebesar 3,762. Selanjutnya pengaruh variabel skill Karyawan terhadap Standar Operasional Prosedur dengan nilai sebesar 2,712.
Dan variable yang memliki pengaruh
terkecil adalah variable Efektivitas Pelatihan terhadap Standar Operasional Prosedur dengan nilai 2,260.
Untuk menetukan signifikan atau tidaknya pada tabel 5 dapat dilihat
dengan p Value nya. Jawaban dari hipotesis adalah sebagai berikut:
a. H1: Efektivitas Pelatihan (X1) berpengaruh positif terhadap Standar Operasional
Prosedur (Z).
Dari tabel 4.7 diatas, hasil pengukuran analisis jalur hubungan antara pelatihan Efektivitas Pelatihan (X1) terhadap Standar Operasional
Prosedur (Z) didapatkan nilai original sampel 0,339, menunjukkan bahwa kenaikan 1 nilai pada pelatihan akan meningkatkan Implementasi Standar Operasional Prosedur sebesar 0,399. Nilai T statistik
yang didapat sebesar 2,260
> t tabel 1,96 dan p value 0,024 < 0,05. Maka secara statistik Ha diterima artinya variabel pelatihan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Implementasi Standar Operasional
Prosedur. Dapat disimpulkan bahwa H1 diterima.
b. H2: Skill Karyawan (X2) berpengaruh signifikan terhadap Standar Operasional Prosedur (Z).
Dari tabel 5 diatas, hasil pengukuran analisis jalur hubungan antara Skill Karyawan (X2) terhadap Standar Operasional
Prosedur (Z). didapatkan nilai original sampel 0,481,
menunjukkan
bahwa kenaikan 1 nilai pada pelatihan akan meningkatkan Implementasi Standar Operasional Prosedur
0,481. Nilai T statistik yang didapat sebesar 2,712 > t tabel 1,96 dan p value 0,007
< 0,05. Maka secara statistik Ho ditolak dan Ha diterima artinya variabel Skill Karyawan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Implementasi Standar Operasional Prosedur.
Dapat disimpulkan
bahwa H2
diterima
c. H3: Efektivitas Pelatihan (X1) berpengaruh positif signifikan terhadap Skill Karyawan (X2).
Dari tabel 5 diatas, hasil pengukuran analisis jalur hubungan antara Efektivitas Pelatihan (X1) terhadap Skill Karyawan (X2). didapatkan nilai original
sampel 0,577, menunjukkan bahwa kenaikan 1 nilai pada pelatihan akan meningkatkan kinerja karyawan sebesar 0,577. Nilai T statistik yang didapat sebesar 5,278> t tabel 1,96 dan p value 0,000 < 0,05. Maka secara statistik Ho ditolak dan Ha diterima artinya variabel pelatihan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Dapat disimpulkan bahwa H3 diterima.
d. H4: Standar Operasional Prosedur (Z) berpengaruh positif signifikan terhadap Production Quantity (Y).
Dari tabel 5 diatas, hasil pengukuran analisis jalur hubungan antara H4: Standar Operasional Prosedur (Z) terhadap Production Quantity (Y). didapatkan nilai original sampel 0,626, menunjukkan bahwa kenaikan 1 nilai pada pelatihan akan meningkatkan kinerja karyawan sebesar 0,626. Nilai T statistik yang didapat sebesar 3,762 > t tabel 1,96 dan p value 0,000 < 0,05. Maka secara statistik Ho ditolak dan Ha diterima artinya variabel pelatihan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Dapat disimpulkan bahwa H4 diterima.
Tabel 6.
Specific Indirect Effect – Mean STDEV, T
Values, P Values
Sumber: Pangolahan Dalam Data Penelitian, 2023
Pada tabel 6, disajikan data analisis pengaruh tidak langsung antara Efektivitas pelatihan terhadap Production
Quantity yang dipengaruhi oleh Implementasi
Standar Operasional Prosedur. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai T statistik yang didapat sebesar 2,058, yang lebih besar dari
nilai t tabel yaitu 1,96. Selain itu, p value
yang diperoleh sebesar
0,040, yang lebih kecil dari tingkat signifikansi
0,05. Hal ini mengindikasikan
bahwa pelatihan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap Production Quantity yang dipengaruhi
oleh Implementasi Standar Operasional Prosedur.
Selanjutnya, penting untuk
memperhatikan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi efektivitas pelatihan. Pertama, pemilihan peserta pelatihan yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan
pekerjaan akan sangat berpengaruh terhadap efektivitas pelatihan. Selain itu, lokasi pelatihan
juga memainkan peran penting. Lokasi yang tepat, aman, nyaman, tidak
bising, dan mudah dijangkau oleh peserta pelatihan akan berkontribusi terhadap mutu pelatihan yang dilaksanakan.
Selain faktor-faktor tersebut, materi pelatihan juga perlu diperhatikan. Materi pelatihan
yang disampaikan harus sesuai dengan
kebutuhan karyawan untuk membantu mereka dalam menyelesaikan
pekerjaan dengan lebih efisien. Dengan memperhatikan
strategi-strategi ini, diharapkan
pelatihan yang efektif dapat memberikan dampak langsung pada peningkatan kinerja karyawan, termasuk peningkatan efisiensi, produktivitas, ketepatan waktu dalam menyelesaikan
pekerjaan, serta peningkatan kemampuan untuk menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, PT.IKS dengan mesin PM 5
memiliki produktivitas tinggi dan mampu memenuhi permintaan pasar. Responden
mayoritas adalah laki-laki berusia 31-40 tahun dengan pendidikan SMA atau
sederajat. Validitas dan reliabilitas data terkonfirmasi baik, sementara uji
hipotesis menegaskan bahwa efektivitas pelatihan dan skill karyawan secara
positif mempengaruhi implementasi standar operasional prosedur, yang pada
akhirnya meningkatkan produksi kuantitas.
DAFTAR PUSTAKA
Ajusta, A. A. G., & Addin, S.
(2018). Analisis penerapan standar operasional prosedur (sop) di departemen hrd
pt sumber maniko utama. Jurnal Mitra Manajemen, 2(3), 181–189.
Arief, M. Y., & Nisak, M. (2022).
Pengaruh prosedur kerja, kompetensi, dan kepuasan kerja terhadap produktivitas
kerja karyawan PG. Asembagoes. J-MAS (Jurnal Manajemen Dan Sains), 7(1),
386–392.
Bimantara, T. M., & Laksito, H.
(2015). Pengaruh efektifitas fungsi audit internal terhadap kinerja
perusahaan BUMN dimoderasi oleh pengaruh politik (Studi Empiris di Indonesia).
Fakultas Ekonomika dan Bisnis.
Monika, M. (2016). Pengaruh SOP
sebagai acuan kerja perusahaan terhadap kualitas pelayanan (studi kasus pada
provider GraPARI Telkomsel Kudus). UII.
Nurhayati, A., & Atmaja, H. E.
(2021). Efektifitas program pelatihan dan pengembangan terhadap kinerja
karyawan. Kinerja, 18(1), 24–30.
Prasetiyani, D., Kristianti, L. S.,
Andi, D., & Abid, M. (2021). The Effect of Rewards and Motivation on
Employee Productivity at PT. Sinar Kencana Jaya in Surabaya. Proceeding The
First International Conference on Government Education Management and Tourism,
1(1), 43–47.
Rasid, Z., Tewal, B., & Kojo, C.
(2018). Pengaruh hard skill dan soft skill terhadap kinerja karyawan Perum
DAMRI MANADO. Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan
Akuntansi, 6(2).
Sakti, R. T., & Mulyadi, M.
(2015). Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan dalam Meningkatkan Kinerja Pegawai
Negeri Sipil (PNS) di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Bengkulu. Mimbar:
Jurnal Penelitian Sosial Dan Politik, 4(2), 37–48.
Sedarmayanti, S., & Siswanto, E.
N. (2014). Pengaruh Tata Ruang Kantor Terhadap Kinerja Pegawai di Dinas Tenaga
Kerja Transmigrasi dan Sosial Kota Cimahi. Jurnal Ilmu Administrasi: Media
Pengembangan Ilmu Dan Praktek Administrasi, 11(3), 501–510.
Sofiyanto, A., Rachmansyah, Y., &
Sutanto, H. A. (2023). Peran Kompetensi Pegawai dan Komitmen Organisasi dalam
Memediasi Manajemen Sumber Daya Manusia pada Kinerja Organisasi. EconBank:
Journal of Economics and Banking, 5(2), 248–267.
Susanto, E. M., & Agusta, L.
(2013). Pengaruh Pelatihan dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan. Agora,
1(3).
Warankiran, R. A. I., Dotulong, L. O.
H., & Pandowo, M. H. C. (2021). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Produktivitas Kerja Karyawan Pada PT. Bank Sulutgo Cabang Utama di Manado. Jurnal
EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi, 9(4),
953–962.
Zubaidah, S. (2019). STEAM (science,
technology, engineering, arts, and mathematics): Pembelajaran untuk
memberdayakan keterampilan abad ke-21. Seminar Nasional Matematika Dan
Sains, September, 1–18.