Pengaruh Instagram
Advertising, Program Diskon, dan Perceived Quality Terhadap Keputusan Pembelian Produk Fashion Ready to Wear di Marketplace Shopee
Siva Adelia
Shavarani1, Amalia Nur Chasanah2, Hertiana Ikasari3,
Miftachul Mujib4
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis, Universitas Dian Nuswantoro,
Semarang, Indonesia
211202006782@mhs.dinus.ac.id1, miftachul.mujib@dsn.dinus.ac.id2, hertiana.ikasari@dsn.dinus.ac.id3, amalia.nurchasanah@dsn.dinus.ac.id4
Abstrak
Penjualan sebuah
produk fashion ready to wear sangat dipengaruhi oleh adanya keputusan pembelian, dengan keputusan pembelian yang tinggi maka penjualan akan meningkat. Hal itu menjadi pondasi
penting penelitian ini untuk menguji
pengaruh Instagram advertising, program diskon dan perceived quality terhadap
keputusan pembelian. Keterbaruan penelitian ini adalah produk
yang dianalisis fashion ready to wear yang dijual melalui shopee. Populasi dalam penelitian ini adalah para pengguna aplikasi shopee yang pernah melakukan pembelian terhadap produk fashion ready to
wear. Banyaknya sampel dalam penelitian adalah 150 responden, dengan menggunakan teknik sampel random sampling. Metode
penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan teknik analisis
uji asumsi klasik dan uji hipotesis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial Instagram
advertising tidak berpengaruh
terhadap keputusan pembelian, namun program diskon dan perceived usefulness berpengaruh
positif terhadap keputusan pembelian. Secara simultan Instagram
advertising, program diskon dan perceived
usefulness berpengaruh positif
terhadap keputusan pembelian.
Kata
kunci: Instagram advertising, program diskon, perceived quality, keputusan
pembelian, fashion ready to wear
Abstract
Sales of
ready-to-wear fashion products are greatly influenced by purchasing decisions,
with high purchasing decisions, sales will increase. This is an important
foundation for this research to test the influence of Instagram advertising,
discount programs and perceived quality on purchasing decisions. The latest in
this research is that the products analyzed are ready-to-wear fashion sold
through Shopee. The population in this study are Shopee application users who
have purchased ready-to-wear fashion products. The number of samples in the
research was 150 respondents, using random sampling techniques. The research
method used is quantitative with classic assumption test and hypothesis test.
The research results show that partially Instagram advertising has no effect on
purchasing decisions, but the discount program and perceived usefulness have a
positive effect on purchasing decisions. Simultaneously, Instagram advertising,
discount programs and perceived usefulness have a positive effect on purchasing
decisions.
Keywords: Instagram
advertising, program discounts, perceived quality, purchasing decisions,
ready-to-wear clothing
Pendahuluan
Era digitalisasi
telah merambah ke dalam segala
lini kehidupan. Banyak sektor yang sudah terjamah oleh adanya perkembangan teknologi yang begitu masif. Salah satu sektor yang telah memasuki era digitalisasi adalah sektor perdagangan. Perdagangan yang semula hanya dilakukan secara konvensional sekarang harus mengikuti perkembangan agar tidak tergerus oleh perkembangan zaman. Sistem jual beli atau
e-commerce merupakan
sebuah aktivitas jual beli secara
elektronik dengan cara memudahkan seseorang untuk dapat melakukan aktivitas jual beli secara langsung
melalui aplikasi yang dapat diakses melalui
jejaring internet dengan mudah, yang di dalamnya terdapat berbagai hal produk baik
barang maupun jasa (Khalamillah,
2019).
E-commerce telah mengubah pola perilaku
masyarakat dalam hal berbelanja, pola yang pada awalnya harus hadir di tempat kini hanya
tinggal memanfaatkan gadget serta aplikasi marketplace. Salah satu aplikasi marketplace adalah shopee. Shopee mulai merambah ke Indonesia pada tahun 2015. Shopee memiliki beberapa fitur yang memudahkan pembeli dalam melakukan jual beli online. Berbagai layanan seperti sistem pembayaran yang praktis melalui transfer bank, paylatter
hingga cash on
delivery memungkinkan pengguna
melakukan transaksi dengan sangat mudah (Supiyandi
et al., 2022). Menurut data dari Similarweb, pengunjung marketplace shopee
adalah yang tertinggi diantara para kompetitor lainnya. Periode Agustus 2023 shopee tercatat memiliki jumlah pengunjung yang mencapai angka 237 juta kunjungan yang mana hal itu jauh berada
di atas marketplace lain seperti
Tokopedia (88,9 juta kunjungan),
Lazada (47,7 juta kunjungan),
Blibli (28,9 juta kunjungan),
serta Bukalapak (11,2 juta kunjungan). Shopee menjadi marketplace paling banyak
diminati oleh masyarakat
Indonesia.
Gambar
1. Perkembangan Marketplace 2023
Sumber : Similarweb,
Oktober 2023
Data tersebut menunjukkan betapa tingginya antusias masyarakat terhadap marketplace
shopee. Tingginya minat masyarakat terhadap marketplace shopee membuat peneliti memiliki ketertarikan tentang bagaimana cara kerja shopee
dalam membuat para penjual di dalamnya dapat meningkatkan penjualannya. Shopee tentu memiliki berbagai fitur serta cara
dalam menarik para calon konsumen untuk memutuskan berbelanja berbagai produk di marketplace shopee.
Dalam marketplace shopee terdapat
banyak produk yang ditawarkan, mulai dari kategori elektronik,
food and beverage, hingga fashion. Dikutip dari databoks, proporsi jumlah pembelian produk kategori fashion menjadi yang
paling tinggi di marketplace yaitu
sebesar 22%, kemudian diikuti produk kesehatan dan kecantikan sebesar 14%, pulsa dan voucher sebesar 14% dan produk lainnya seperti data berikut.
Gambar
2. Persentase Kategori Penjualan Produk di Marketplace
Sumber : Databoks, 2020
Salah satu produk kategori fashion yang marak dijual dalam
marketplace shopee adalah fashion ready to wear. Menurut (Widiartini
& Mayuni, 2023) Fashion
ready to wear adalah busana
yang telah siap untuk dikenakan yang biasanya dibuat dengan ukuran umum
dan tidak memerlukan proses
fitting yang panjang. Produk
fashion ready to wear cukup banyak diminati
di kalangan konsumen, sehingga banyak pelaku usaha yang menjadi produk fashion ready to wear sebagai barang untuk dijual. Tingginya
antusiasme konsumen terhadap produk fashion ready to wear menjadi fenomena yang perlu dikaji lebih
mendalam. Pembelian yang dilakukan oleh konsumen terhadap produk fashion ready to wear tentu dilatarbelakangi oleh berbagai faktor yang menentukan. Peneliti berasumsi bahwa tingginya minat pembelian pada produk fashion ready to wear dikarenakan ada hal-hal yang mempengaruhi keputusan pembeli oleh para konsumen yang dilakukan melalui berbagai strategi yang dilakukan pelaku industri produk fashion ready to wear. Para pelaku industri produk fashion ready
to wear telah masif memanfaatkan platform shopee sebagai media dalam memasarkan produknya. Selain menggunakan shopee dalam penjualan produk, para pelaku usaha fashion ready
to wear memanfaatkan sebagai
sarana strategi penjualan dengan baik. Salah satu strategi yang dinilai mampu menunjang dalam pemasaran produk fashion ready
to wear adalah dengan pemasaran digital.
Banyak pelaku usaha yang telah melek digital dan memanfaatkan berbagai fitur teknologi dalam memasarkan produknya. Beberapa strategi yang kerap dilakukan oleh para pelaku usaha online dalam bidang fashion ready
to wear untuk mempengaruhi
keputusan pembelian konsumen adalah dengan memanfaatkan Instagram Advertising, diskon hingga membangun
Perceived Quality atas
produk yang dipasarkan. Dengan beberapa strategi tersebut diharapkan mampu meningkatkan hasil penjualan yang didapatkan (Trisbiani,
2021).
Media sosial instagram adalah penyedia layanan berupa gambar maupun
video, instagram memiliki banyak fitur yang dapat diakses oleh masyarakat umum sehingga pengguna instagram dapat dengan mudah mengambil
gambar maupun video yang ada pada instagram tersebut (Wanadi,
2022). Pemanfaatan
media sosial instagram sebagai penunjang iklan dalam beberapa
keperluan seperti kampanye, penyebaran informasi serta promosi produk. Fitur iklan dalam Instagram disebut dengan Instagram Ads. Instagram ads dapat dimanfaatkan dalam memasarkan produk fashion ready
to wear. Jangkauan yang luas,
maraknya pengguna
Instagram, fitur penargetan
serta tautan yang dapat dihubungkan langsung ke market shopee menjadi keunggulan yang didapatkan dari Instagram
Advertising. Penelitian terdahulu
yang dilakukan oleh (Trisbiani,
2021) membuktikan bahwa Instagram ads terdapat nilai positif yang dapat diambil sehingga
sangat berpengaruh dalam produk yang dijual pada toko Hijab Idamanku.
Diskon merupakan suatu hal yang menarik dan dapat mempengaruhi peningkatan penjualan. Diskon adalah jenis promosi
penjualan yang sederhana. Diskon memungkinkan pelaku usaha mampu
menarik minat dari para target pasarnya untuk membeli produk
yang dipasarkan (Muhiban
& Saniyyah, 2022). Dengan adanya diskon atau
potongan harga akan membuat pembeli
menjadi lebih antusias terhadap produk karena adanya
perbedaan dalam nilai jual atau
bisa disebut dengan harga miring yang ditawarkan oleh penjual. Pernyataan tersebut dapat dibuktikan dalam penelitian oleh (Anjarini
et al., 2022) menyatakan bahwa setelah diadakan
diskon maka penjualan memiliki peningkatan penjualan pada produk madu di UMKM Jamaludin.
Tidak hanya terbatas pada Instagram
ads dan diskon saja, pelaku usaha fashion ready to wear juga perlu membangun Perceived
Quality. Perceived Quality adalah sebuah pendapat dan tanggapan terhadap tolak ukur dalam
produk yang dinilai baik atau unggul
dan memiliki kualitas yang unggul pula dalam urusan jasa pelayanan
(Xu et al.,
2015). Menanamkan kualitas yang baik terhadap tanggapan dari pelanggan akan memungkinkan peluang pembelian menjadi lebih besar.
Ini selaras dengan penelitian oleh (Mokoagouw
et al., 2023) yang menghasilkan
temuan bahwa Perceived Quality memiliki
keterlibatan dan pengaruh dalam penunjang keberhasilan sebuah jual beli. Setelah
mengetahui penelitian terdahulu dan dinilai baik sebagai bahan
telaah secara mendalam, selanjutnya penulis memutuskan mengambil langkah penelitian yaitu dengan meneliti pengaruh Instagram
Ads, program diskon dan Perceived Quality terhadap keputusan pembelian pada produk fashion ready
to wear. Dengan meninjau
data dari marketplace yang paling banyak
dikunjungi dalam kurun waktu terakhir,
peneliti memilih
marketplace shopee sebagai sampel penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Instagram
advertising, program diskon, dan perceived quality
pada Keputusan pembelian produk
fashion ready to wear di marketplace Shopee. Hasil penelitian
diharapkan mampu memberikan informasi yang dapat membantu para pelaku industri produk fashion ready
to wear untuk meningkatkan
hasil penjualan melalui strategi dengan memaksimalkan variabel yang berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian dalam penelitian (Xu et al.,
2015).
Metode
Populasi dan Sampel
Dalam penelitian kali ini telah ditentukan
jumlah indikator adalah sebanyak 15 indikator, yang berarti besarnya sampel adalah 10 x 15 = 150 sampel.
Teknik pemilihan sampel adalah menggunakan teknik simple random sampling, yaitu
teknik pengambilan sampel dengan cara
acak tanpa melihat strata dalam populasi (Sugiyono, 2013).
Jenis dan Sumber Data
Kuantitatif asosiatif merupakan metode yang digunakan dalam penelitian ini. Sumber data di penelitian terbagi menjadi dua bagian. Sumber data primer serta sekunder. Masing-masing
data memiliki perbedaan,
pada data primer merupakan hasil
dari responden. Sedangkan sekunder diperoleh melalui referensi-referensi jurnal yang berkaitan dengan pengaruh Instagram Advertising, diskon
dan Perceived Quality terhadap keputusan
pembelian produk fashion
ready to wear.
Teknik
Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini mengadaptasi kuesioner dari (Muhiban
& Saniyyah, 2022).dan
(Mokoagouw et al.,
2023). Skala dalam penelitian
adalah skala likert 5 poin
Hasil dan Pembahasan
Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik terdiri dari:
Uji Multikolinearitas
Gambar
4. Uji Normalitas Menggunakan
Metode Probability Plots
Sumber: SPSS Olahan Peneliti, 2023
Berdasarkan uji normalitas
di atas, terdapat data yang
menyebar di sepanjang garis
kurva. Dengan data-data
yang tersalurkan atau terdistribusikan di sekitar garis
kurva maka model regresi tersebut dapat diasumsikan memenuhi normalitas. Dengan demikian, semua variabel dalam penelitian berdistribusi normal.
Uji Multikolinearitas
Tabel
1. Uji Multikolinearitas
Variabel |
Tolerance |
Variance Inflation Factor |
Keterangan |
Instagram
Advertising |
0,609 |
1,641 |
Tidak terdapat
multikolinearitas |
Program Diskon |
0,498 |
2,010 |
Tidak terdapat
multikolinearitas |
Perceived
Quality |
0,526 |
1,901 |
Tidak terdapat
multikolinearitas |
Sumber : SPSS Olahan Peneliti, 2023
Berdasar pada uji multikolinearitas
pada tabel di atas, menunjukkan nilai tolerance >
0,1 dan nilai variance
inflation factor (vif) < 10. Oleh karena itu bisa
dinyatakan tidak terdapat multikolinearitas antar variabel independen di penelitian ini.
Uji Heteroskedastisitas
Gambar
5. Uji Heterokedastisitas Menggunakan
Scatterplot
Sumber: SPSS Olahan Peneliti, 2023
Berdasar pada uji scatterplot menunjukkan
pola yang tersebar tidak menyerupai bentuk yang jelas dan titik-titik yang menyebar berada di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y. Dengan demikian, bisa dinyatakan bahwa pada model regresi tidak terdapat
heterokedastisitas.
Statistik
Deskriptif
Tabel 2. Uji Statistik
Deskriptif
Variabel |
N |
Min |
Max |
Mean |
Std Deviasi |
Instagram Advertising |
150 |
2 |
10 |
8,19 |
1,68 |
Program Diskon |
150 |
4 |
15 |
12,01 |
2,23 |
Perceived Quality |
150 |
9 |
30 |
25,35 |
4,21 |
Keputusan Pembelian |
150 |
6 |
20 |
15,62 |
3,10 |
Berdasarkan statistik deskriptif, dapat disimpulkan bahwa pada variabel Instagram
Advertising mempunyai nilai
minimum 2, nilai maksimum
10, nilai rata-rata 8,19 dan standar
deviasi 1,68. Pada variabel
program diskon nilai
minimum adalah 4, nilai maksimum 15, nilai rata-rata
12,01 dan standar deviasi
2,23. Pada variabel Perceived Quality, nilai minimum 9, nilai maksimum 30, nilai rata-rata 25,35 dan standar
deviasi 4,21. Pada variabel
keputusan pembelian, nilai minimum 6, nilai maksimum 20, nilai rata-rata
15,62 dan standar deviasi
3,10.
Hasil Uji Hipotesis
Persamaan regresi yang dapat dihitung melalui rumus berikut :
Keterangan:
Tabel
3. Analisis Regresi Linier Berganda
Variabel |
Koefisien Regresi |
Instagram Advertising |
0,091 |
Program Diskon |
0,405 |
Perceived Quality |
0,264 |
Sumber: SPSS Olahan Peneliti, 2023
Berdasarkan persamaan regresi linier berganda
Koefisien regresi Instagram Advertising adalah sebesar 0,091 berarti setiap terjadi kampanye iklan produk melalui
Instagram Advertising maka akan mempengaruhi
keputusan pembelian dengan asumsi variabel
yang lain tetap.
Koefisien regresi Program
Diskon adalah sebesar 0,405 berarti jika terjadi Program Diskon yang semakin sering maka akan
berpengaruh terhadap tingginya keputusan pembelian dengan asumsi variabel yang lain tetap.
Koefisien regresi Perceived Quality adalah
sebesar 0,264 berarti jika berhasil menerapkan
Perceived Quality dengan
baik maka keputusan pembelian akan meningkat dengan asumsi variabel
yang lain tetap.
Uji F
Pengujian secara berkelanjutan dengan tujuan bahwa variabel
ini berdampak signifikan atau tidak. Jika Fhitung
Tabel
4. Uji F Menggunakan Anova
Model |
F Hitung |
Nilai Sig |
Regresi |
40,141 |
0,000 |
Sumber: SPSS Olahan Peneliti, 2023
Berdasarkan tabel di atas, Nilai Fhitung yang diperoleh melalui uji anova yaitu 40,141 yang berarti nilai Fhitung
> Ftabel (40,141>2,665). Hasil tersebut mengindikasikan bahwa model regresi mampu memprediksi adanya keputusan pembelian. Dengan demikian, Instagram
Advertising, Program Diskon dan Perceived Quality secara
bersamaan memberi pengaruh yang positif terhadap Keputusan Pembelian produk fashion ready
to wear.
Uji T
Menguji signifikan koefisien korelasi antara variabel independen dengan variabel dependen sehingga dapat ditetapkan mana variabel yang berpengaruh. Jika Thitung > Ttabel
maka Ho ditolak, sedangkan jika Thitung > Ttabel
maka Ho diterima.
Tabel
5. Uji T
Variabel |
T Hitung |
Nilai Sig |
Instagram Advertising |
1,153 |
0,251 |
Program Diskon |
4,662 |
0,000 |
Perceived Quality |
3,131 |
0,002 |
Berdasarkan
tabel di atas, maka dapat disimpulkan:
Pengaruh
Instagram Advertising terhadap Keputusan Pembelian
Variabel Instagram
Advertising menunjukkan hasil
Thitung < Ttabel
dengan nilai sebesar 1,153 < 1,655. Artinya
variabel Instagram
Advertising bernilai negatif
serta tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian pada produk fashion ready
to wear. Dengan demikian
H1 ditolak.
Pengaruh
Program Diskon terhadap
Keputusan Pembelian
Variabel Program Diskon menunjukkan hasil Thitung > Ttabel
dengan nilai sebesar 4,662 > 1,655. Artinya
variabel Program Diskon berarah positif serta memberikan pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian pada produk fashion ready to wear. Dengan demikian H2 diterima.
Uji Koefisien Determinasi
Jika nilai koefisien mendekati 1 maka semakin kuat
pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Begitu pula sebaliknya.
Tabel
9. Uji Koefisien Determinasi
Variabel |
R Square |
Instagram Advertising, Program Diskon, Perceived
Quality |
0,452 |
Sumber: SPSS Olahan Peneliti, 2023
Berdasar pada tabel tersebut, dihasilkan nilai R Square adalah sebesar 0,452 atau 45%. Hal tersebut menandakan bahwa pengaruh Instagram advertising, program diskon dan perceived
quality terhadap keputusan
pembelian tidak terlalu besar, yaitu hanya sebesar
45%. Jadi dapat disimpulkan
masih terdapat banyak hal yang mempengaruhi keputusan pembelian pada produk fashion ready to wear di marketplace shopee.
Pembahasan
Pengaruh Instagram
Advertising terhadap Keputusan Pembelian produk fashion ready to wear
Berdasarkan hasil pengujian partial (Uji t) untuk variabel Instagram
Advertising menghasilkan nilai
signifikansi sebesar 0,251.
Sesuai dengan kriteria apabila nilai signifikansi > 0,05
(0,251 > 0,05), maka dapat
dinyatakan bahwa H1 ditolak. Hal ini juga didukung dengan hasil uji Thitung dari Instagram
Advertising yang bernilai 1,153 yang lebih kecil dari
Ttabel yaitu 1,655. Dengan adanya nilai
signifikansi yang lebih besar dari 0,05 serta nilai Thitung
yang lebih kecil dari Ttabel telah membuktikan bahwa variabel Instagram Advertising secara partial tidak berpengaruh pada variabel keputusan pembelian produk fashion ready
to wear di marketplace shopee.
Setiap adanya iklan yang dilakukan oleh pihak pelaku usaha
produk fashion
ready to wear tidak mempengaruhi
adanya keputusan pembelian yang dilakukan oleh konsumen. Fenomena ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan
oleh yang menyatakan bahwa iklan tidak berpengaruh
terhadap keputusan pembelian (Alfitroch,
2019). Hal serupa
juga dihasilkan penelitian dari (Ihwan,
2021) yang menjelaskan
iklan Instagram tidak mempengaruhi keputusan pembelian. Berbanding terbalik dengan penelitian oleh Hafid Ihwan, penelitian
ini memiliki hubungan dengan penelitian yang lebih dulu dilakukan oleh (Trisbiani,
2021) dengan hasil yang ditetapkan bahwa Instagram Ads
berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian pada produk.
Iklan di media Instagram atau
Instagram ads tidak
berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian karena rata-rata pembeli melakukan pembelian melalui aplikasi shopee secara langsung. Ketika pengguna Instagram membuka aplikasi Instagram maka keperluannya adalah tidak untuk berbelanja
sehingga tidak terdapat korelasi antara Instagram
advertising dengan keputusan
pembelian. Jika ada pengguna Instagram yang memutuskan
untuk melakukan pembelian produk di shopee ketika sedang
bermain Instagram, maka faktor yang mempengaruhinya adalah rekomendasi dari teman di Instagram, bukan dari Instagram advertising (Ihwan,
2021).
Pengaruh
Program Diskon Terhadap
Keputusan Pembelian Produk Fashion Ready to Wear
Berdasarkan hasil pengujian partial (Uji t) untuk variabel Program Diskon menghasilkan nilai signifikansi sebesar 0,00. Sesuai dengan kriteria
apabila nilai signifikansi > 0,05 (0,00 > 0,05), maka dapat dinyatakan
bahwa H2 diterima. Hal ini juga didukung dengan hasil uji Thitung dari Program Diskon yang bernilai 4,662 yang lebih besar dari
Ttabel yaitu
1,655. Dengan adanya nilai signifikansi yang lebih kecil dari
0,05 serta nilai thitung yang lebih besar dari Ttabel
telah membuktikan bahwa variabel Program Diskon secara partial berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian produk fashion ready to wear di marketplace shopee.
Program diskon terbukti mampu menarik perhatian dan minat dari konsumen.
Semakin sering diadakan pemberian diskon atau potongan
harga pada sebuah produk fashion ready
to wear akan mempengaruhi
setiap keputusan pembelian yang dilakukan oleh konsumen. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Yosepha et
al., 2021) dan (Basalamah
& Millaningtyas, 2021) yang menghasilkan
temuan adanya program diskon yang dicanangkan mampu memberi pengaruh
positif terhadap keputusan pembelian.
Pemberian diskon mampu mempengaruhi para konsumen untuk melakukan pembelian. Konsumen akan merasa
tertarik dengan adanya kampanye diskon yang diberikan (Basalamah
& Millaningtyas, 2021). Konsumen akan merasa lebih
hemat dalam berbelanja jika produk yang dibeli sedang dalam masa diskon. Sehingga keputusan pembelian produk fashion ready
to wear ketika sedang dalam program diskon menjadi lebih banyak.
Pengaruh
Perceived Quality Terhadap
Keputusan Pembelian Produk Fashion Ready to Wear
Berdasarkan hasil pengujian partial (Uji t) untuk variabel Perceived
Quality menghasilkan nilai
signifikansi sebesar 0,02. Sesuai dengan kriteria
apabila nilai signifikansi > 0,05 (0,02 > 0,05), maka dapat dinyatakan
bahwa H3 diterima. Hal ini juga didukung dengan hasil uji thitung dari Perceived Quality yang bernilai 3,131
yang lebih besar dari Ttabel yaitu 1,655. Dengan adanya nilai signifikansi
yang lebih kecil dari 0,05 serta nilai Thitung yang lebih besar dari
Ttabel telah membuktikan bahwa variabel Perceived
Quality secara partial memberi
pengaruh yang positif terhadap keputusan pembelian produk fashion ready to wear di marketplace shopee.
Menanamkan persepsi kualitas yang bagus akan sebuah produk
mampu membuat konsumen menjadi lebih percaya dalam
melakukan pembelian. Setiap produk yang terkenal dengan kualitas yang teruji mampu menarik perhatian
dari target pasarnya. Hal ini sejalan dengan
penelitian oleh (Supiyandi
et al., 2022) dan (Mokoagouw et al.,
2023) yang menghasilkan temuan bahwa persepsi
kualitas memiliki pengaruh positif terhadap keputusan pembelian.
Perceived
Quality atau persepsi kualitas akan membentuk
persepsi dari suatu produk menjadi
lebih berkualitas di mata konsumen (Supiyandi
et al., 2022). Para pelaku industri produk fashion ready to wear yang mampu mendoktrin konsumen dengan kualitas produk yang dijual akan memperoleh
keuntungan yang lebih besar dari hasil
penjualan. Hal ini dikarenakan keputusan pembelian produk fashion ready to wear yang meningkat dengan adanya perceived
quality.
Pengaruh Instagram
Advertising, Program Diskon Dan Perceived Quality Terhadap
Keputusan Pembelian Produk Fashion Ready to Wear
Berdasarkan hasil pengujian simultan (uji F) didapatkan fhitung sebesar 40,141 > Ftabel
2,665 dengan nilai signifikansi < 0,05 (0,00 <0,05). Hal tersebut berarti secara simultan Instagram Advertising, Program Diskon dan Perceived
Quality secara simultan
mampu memberi pengaruh terhadap keputusan pembelian produk fashion ready
to wear di marketplace shopee. Instagram Advertising, Program Diskon dan Perceived
Quality secara simultan
memberikan pengaruh terhadap keputusan pembelian sebesar 45,2%, sedangkan jumlah sisa yaitu sebesar
54,8% dipengaruhi oleh variabel
lain diluar penelitian.
Strategi penjualan
produk fashion
ready to wear akan menjadi
lebih baik dalam hal penjualan
jika pelaku usaha mampu menerapkan
iklan dengan instagram, kampanye diskon yang menarik serta menanamkan persepsi positif akan kualitas produk
yang dijualnya. Dengan menerapkan ketiga strategi tersebut secara bersamaan maka potensi akan tingginya
minat untuk memutuskan melakukan pembelian dari seorang konsumen terhadap sebuah produk menjadi meningkat. Dengan demikian menjadi penting bagi seluruh
pelaku usaha produk fashion ready
to wear untuk dapat mengetahui dan menerapkan
strategi-strategi tersebut secara
baik dan benar.
Kesimpulan
Berdasarkan data yang telah diolah oleh peneliti, berikut hasil yang
dapat disimpulkan: Instagram
advertising secara partial tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian
produk fashion ready to wear di marketplace shopee.Program diskon secara
partial memiliki dampak pengaruh untuk konsumen aga memiliki final pembelian
barang dalam fashion ready to wear di marketplace shopee.Perceived quality
secara partial memberikan pengaruh yang positif terhadap keputusan konsumen
dalam melakukan transaksi atau pembelian akan produk fashion ready to wear di
marketplace shopee. Instagram
advertising, program diskon dan perceived quality secara simultan berpengaruh
positif terhadap keputusan pembelian produk fashion ready to wear di
marketplace shopee.Implikasi teoritis dalam penelitian ini yaitu penelitian ini
memiliki kontribusi literatur dan bukti empiris yang dibuktikan dari hasil
penelitian ini bahwa ada variabel Instagram advertising tidak memiliki pengaruh
terhadap keputusan pembelian produk fashion ready to wear di marketplace
Shopee. Penelitian ini membuktikan variabel program diskon dan perceived quality
berpengaruh positif dan signifikan pada preferensi dari responden dan mendukung
penelitian terdahulu karena berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Instagram
Advertising tidak serta merta dapat mempengaruhi keputusan pembelian pada produk
fashion ready to wear di marketplace shopee. Hal ini merupakan temuan menarik
karena belum banyak penelitian terdahulu yang memiliki hasil sama dengan
penelitian ini.Contohnya penelitian oleh (Trisbani, 2021) yang menyimpulkan
bahwa Instagram advertising merupakan variabel yang berpengaruh positif pada
variabel keputusan pembelian. Implikasi praktis dalam penilitian ini guna
memberi masukan kepada para penjual di marketplace Shopee dalam upaya
meningkatkan keputusan pembelian dan penjualan. Implikasi praktis ini
berdasarkan pada variabel program diskon dan perceived quality yang terbukti
memiliki pengaruh kepada keputusan pembelian produk fashion ready to wear di
aplikasi Shopee
DAFTAR PUSTAKA
Alfitroch, U. A. (2019). Pengaruh
Iklan, Promo Gratis Ongkos Kirim, dan Diskon Terhadap Keputusan Pembelian Pada
Aplikasi Belanja Online (Warga Rt 8 Kelurahan Karangbesuki Kota Malang). JEMA
(Jurnal Ilmiah Bidang Akuntansi Dan Manajemen), 1(1).
Anjarini, A. D., Mulyapradana, A.,
Elshifa, A., & Khafidzin. (2022). Pengaruh Diskon Terhadap Keputusan
Pembelian Madu Pada Umkm Jamaluddin. Jurnal Ilmu Manajemen, Ekonomi Dan
Kewirausahaan, 1(3), 66–77. https://doi.org/10.55606/jimek.v1i3.154
Basalamah, M. R., &
Millaningtyas, R. (2021). Pengaruh Diskon Dan Promo Gratis Ongkos Kirim
Terhadap Keputusan Pembelian Pada E-Commerce Shopee. E-JRM: Elektronik
Jurnal Riset Manajemen, 10(15).
Ihwan, H. (2021). Pengaruh Iklan
Instagram Stories dan Iklan Instagram Timeline Terhadap Keputusan Pembelian
Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana Yogyakarta Angkatan 2016 dan
2017. Universitas Mercu Buana Yogyakarta.
Khalamillah, F. (2019). Transaksi
Jual Beli Online (E-commerce) dalam Perspektif Hukum Islam. Jurnal Ilmiah
Ekonomi Islam, 2(95341), 1–10.
Mokoagouw, A. J. H., Maryam
Mangantar, & Debry Ch. A. Lintong. (2023). Pengaruh Brand Awareness dan
Perceived Quality Terhadap Keputusan Pembelian Dalam Menggunakan Jasa Grab
(Studi Kasus Mahasiswa FEB Unsrat Manado). Jurnal EMBA : Jurnal Riset
Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi, 11(02), 290–300.
https://doi.org/10.35794/emba.v11i02.46276
Muhiban, A., & Saniyyah, D.
(2022). Pengaruh Diskon Dan Iklan (Instagram Ads) Terhadap Keputusan Pembelian
Pada Roemah Batik Toean Njonja Di Bandung. Seminar Nasional Riset Ekonomi
Dan Bisnis, 1(1).
Sugiyono, D. (2013). Metode
penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif, kualitatif dan R&D.
Supiyandi, A., Hastjarjo, S., &
Slamet, Y. (2022). Influence of brand awareness, brand association, perceived
quality, and brand loyalty of shopee on consumers’ purchasing decisions. CommIT
(Communication and Information Technology) Journal, 16(1), 9–18.
Trisbiani, M. D. (2021). Pengaruh
Iklan melalui Instagram Ads dan Endorsement terhadap Keputusan Pembelian (pada
Toko Online Hijab Idamanku) [Institut Agama Islam Negeri Kudus]. In Ekonomi
Islami. https://dspace.uii.ac.id/bitstream/handle/123456789/25104/%5BCetak
Perpusnas%5D Ekonomi Islami Solusi Tantangan
Zaman.pdf?sequence=1&isAllowed=y#page=71
Wahyuni, M. (2020). Statistik
Deskriptif Untuk Penelitian Olah Data Manual dan SPSS versi 25. In Angewandte
Chemie International Edition, 6(11), 951–952. (Issue Mi). Bintang Pustaka
Madani.
Wanadi, T. (2022). Pengaruh Iklan
Dan Kualitas Website Shopee Di Media Sosial Instagram Terhadap Minat Beli
Produk Fashion Pada Marketplace Shopee Dengan Kepercayaan Sebagai Variabel
Mediasi Dalam Perspektif Bisnis Syariah (Studi Pada Masyarakat Kota Bandar
Lampung). UIN Raden Intan Lampung.
Widiartini, N. K., & Mayuni, P.
A. (2023). Pengembangan Busana Ready To Wear Dengan Sumber Ide Barong Landung. Jurnal
Pendidikan Teknologi Dan Kejuruan, 20(2), 168–177.
Xu, F., Li, Y., & Zhou, J.
(2015). Brand awareness for entrepreneurial hotel chains: Perceived quality and
brand loyalty. Anthropologist, 19(3), 763–771.
https://doi.org/10.1080/09720073.2015.11891712
Yosepha, S. Y., Sulhendri, S., &
Asmana, S. (2021). Pengaruh Iklan Di Media Sosial Dan Potongan Harga (Diskon)
Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Blibli.Com Dengan Pajak Sebagai Variabel
Faktual (Studi Kasus Pada Pengikut Akun Twitter @Bliblidotcom). JMB :
Jurnal Manajemen Dan Bisnis, 10(1), 238–249.
https://doi.org/10.31000/jmb.v10i1.4235