PENGARUH MANAJEMEN TALENTA, KOMPENSASI, DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP
KINERJA KARYAWAN
Eko Widiyanto1,
Cut Zurnali2
Universitas Budi Luhur Jakarta
Email: eko.widie@gmail.com, zurnalib@gmail.com
Abstrak
Penelitian ini
bertujuan untuk menganalisis pengaruh manajemen talenta, kompensasi, dan gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan di PT PLN
Nusantara Power. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif, dengan populasinya adalah karyawan di unit PT PLN Nusantara Power seluruh
Indonesia, dan sampel sebanyak
94 responden dengan total data
yang terkumpul sebanyak 296
orang. Hasil penelitian menunjukkan
adanya pengaruh secara simultan dan parsial antara manajemen talenta, kompensasi, dan gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan. Temuan ini memberikan
kontribusi yang signifikan untuk memahami faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan di perusahaan energi seperti PT PLN Nusantara Power. Implikasi
praktis dari penelitian ini menunjukkan bahwa perusahaan perlu memperhatikan manajemen bakat, sistem kompensasi,
dan gaya kepemimpinan sebagai bagian dari strategi mereka untuk meningkatkan kinerja karyawan. Secara teoritis, temuan ini dapat
berkontribusi pada literatur
manajemen sumber daya manusia dan kepemimpinan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah manajemen talenta, kompensasi, dan gaya kepemimpinan mempunyai peranan yang signifikan terhadap kinerja karyawan di PT PLN
Nusantara Power. Oleh karena itu,
perusahaan disarankan untuk menerapkan strategi dan kebijakan yang mendukung pengembangan talenta, sistem kompensasi yang adil, dan gaya kepemimpinan yang memotivasi
Kata
kunci: manajemen talenta, kompensasi, gaya kepemimpinan, kinerja karyawan, PT PLN Nusantara Power
Abstract
This
research aims to analyze the influence of talent management, compensation, and
leadership style on employee performance at PT PLN Nusantara Power. The
research method used is qualitative, with the population being employees in the
units of PT PLN Nusantara Power throughout Indonesia, and a sample of 94
respondents with a total of 296 collected data. The results of the research
indicate both simultaneous and partial influence between talent management,
compensation, and leadership style on employee performance. These findings
provide a significant contribution to understanding the factors influencing
employee performance in energy companies such as PT PLN Nusantara Power.
Practical implications of this research suggest that companies need to pay
attention to talent management, compensation systems, and leadership styles as
part of their strategy to enhance employee performance. Theoretically, these
findings can contribute to the human resource management and leadership
literature. The conclusion of this research is that talent management,
compensation, and leadership style play a significant role in influencing
employee performance at PT PLN Nusantara Power. Therefore, companies are
advised to implement strategies and policies that support talent development,
fair compensation systems, and motivating leadership styles
Keywords: talent management, compensation, leadership
style, employee performance, PT PLN Nusantara Power
Pendahuluan
Industri kelistrikan memiliki peran yang sangat penting dalam memenuhi kebutuhan energi listrik bagi berbagai
sektor kehidupan manusia (Albab,
Winardi, & Karnoto, 2015). Seiring dengan
perkembangan teknologi dan kesadaran akan pentingnya keberlanjutan energi, industri kelistrikan secara global telah mengalami perkembangan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir (Hayati
& Yulianto, 2020). Peningkatan
penggunaan sumber energi terbarukan, perkembangan teknologi penyimpanan energi, implementasi jaringan pintar, dan elektrifikasi transportasi merupakan beberapa faktor utama yang telah mempengaruhi perkembangan industri kelistrikan secara global (Pertiwi,
2017).
Industri kelistrikan global menghadapi sejumlah tantangan dan masalah yang perlu diatasi. Salah satu masalah utama adalah ketergantungan pada sumber energi konvensional yang menyebabkan polusi dan emisi gas rumah kaca (Lathifah, 2023). Selain itu, infrastruktur kelistrikan yang sudah ada membutuhkan peremajaan dan peningkatan kapasitas, sementara fluktuasi dan keandalan pasokan energi serta implementasi jaringan pintar juga menjadi tantangan (Wibowo, 2012). Konsumsi listrik dunia yang semakin meningkat akan menjadi ancaman global bila tidak disertai dengan ketersediaan bahan bakar fosil atau langkah transisi ke energi baru terbarukan (Apriliyanti & Rizki, 2023).
Sumber: https://yearbook.enerdata.net/electricity/electricity-domestic-consumption-data.html
Gambar 1. Konsumsi Listrik Global
2022
Data konsumsi energi listrik global menunjukkan
trend yang semakin meningkat, yaitu mencapai +2,8% pada tahun 2022. Dalam menghadapi
masalah ini, kebijakan dan inisiatif untuk mengembangkan sumber energi terbarukan,
memperbarui infrastruktur, meningkatkan efisiensi energi, dan mengembangkan
teknologi penyimpanan energi menjadi penting.
Di Indonesia,
perkembangan industri kelistrikan secara nasional telah menjadi fokus utama
untuk memenuhi kebutuhan energi listrik yang terus meningkat seiring dengan pertumbuhan
populasi dan perkembangan sektor industri (Basyiran, 2014). Sesuai data
konsumsi listrik global pada gambar 1 di atas, Indonesia berada pada posisi ke-12
negara dengan konsumsi listrik terbesar. Hal ini harus disikapi dengan strategi
pengelolaan energi yang efektif dan efisien oleh semua pihak. Melalui upaya
pemerintah dan kerja sama dengan sektor swasta, industri kelistrikan nasional
mengalami perkembangan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir (Sari & Rustan, 2009).
Tantangan
utama yang dihadapi oleh industri kelistrikan di tingkat nasional adalah
ketergantungan pada sumber energi konvensional, seperti batu bara, minyak, dan gas
alam, yang menyebabkan dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan (Syamsuddin et al., 2023). Selain itu,
infrastruktur kelistrikan yang sudah ada memerlukan peremajaan dan peningkatan
kapasitas untuk memenuhi pertumbuhan kebutuhan energi yang terus meningkat. Semakin
meningkatnya kebutuhan energi listrik nasional dapat dilihat dari data
penjualan listrik oleh PT PLN (Persero) selaku BUMN yang bergerak di bidang
kelistrikan, yang datanya dari tahun ke tahun menunjukkan peningkatan yang signifikan
(Berger & Berger, 2004).
Sumber: Handbook
of Energy & Economy
Statistics of Indonesia 2022
Proyeksi
pasokan batubara juga menunjukkan keterbatasan pasokan. Indonesia sendiri masuk
dalam negara yang memiliki potensi pencadangan batubara, namun bila
dibandingkan dengan negara lain, Indonesia masih berada pada posisi yang cukup
rendah yaitu sebesar 3,20%.
Sumber:
RUPTL PLN 2021-2030
Gambar 2. Grafik Persentase Cadangan Batubara Dunia 2020
Dalam
menghadapi masalah ini, fokus pada pengembangan sumber energi terbarukan, peremajaan
infrastruktur, efisiensi energi, dan kebijakan yang mendukung menjadi penting untuk
mencapai industri kelistrikan yang lebih berkelanjutan di tingkat nasional.
Diperlukan kontribusi seluruh pihak, khususnya industri pembangkit tenaga
listrik untuk berperan aktif dalam menerangi nusantara.
PT PLN
Nusantara Power merupakan salah satu subholding
PT PLN (Persero) yang bergerak di bidang pembangkitan dan penyediaan energi
listrik yang beroperasi di seluruh Indonesia. Sebagai bagian dari PLN Group, PT
PLN Nusantara Power memiliki peran penting dalam memenuhi kebutuhan energi
listrik di Indonesia. Perusahaan ini berfokus pada bisnis pembangkitan energi
listrik yang handal dan berkelanjutan.
Dalam
menghadapi tantangan bisnis ke depan yang semakin dinamis, PT PLN Nusantara
Power juga melakukan langkah diversifikasi bisnis yang masif (Badaruddin, 2018). Hal ini
berdampak pada semakin besarnya tantangan yang dihadapi oleh PT PLN Nusantara
Power ke depan. Sebagai gambaran, PT PLN Nusantara Power memiliki daftar produk
dan layanan yang terdiri dari enam stream,
yaitu: (1) pembangkit listrik; (2) operation
& maintenance; (3) layanan
suku cadang; (4) engineering, procurement and construction; (5)
pendanaan investasi; dan (6) jasa lainnya.
Adapun tujuan
penelitian adalah sebagai berikut: 1. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh
manajemen talenta, kompensasi, dan gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan
PT PLN Nusantara Power. 2. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh manajemen
talenta terhadap kinerja karyawan PT PLN Nusantara Power. 3. Untuk menguji dan
menganalisis pengaruh kompensasi terhadap kepuasan kinerja karyawan PT PLN
Nusantara Power. 4. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh gaya kepemimpinan
terhadap kinerja karyawan PT PLN Nusantara Power.
Metode
Penelitian
ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Menurut (Sugiyono, 2016a), metode penelitian
kuantitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti di
populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan
secara secara acak, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis
data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang
telah di tetapkan. Pendekatan deskriptif sendiri bertujuan untuk menjelaskan
serta meringkaskan berbagai kondisi, situasi, atau berbagai variabel yang timbul
di suatu perusahaan yang menjadi objek penelitian itu berdasarkan apa yang terjadi.
Menurut (Sugiyono, 2013), populasi adalah
wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas
dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
karyawan kantor pusat PT PLN Nusantara Power yang berada di Jl. Ketintang No.11
Surabaya dan 18 Office Park Jakarta serta karyawan pada unit operasional PT PLN
Nusantara Power di beberapa lokasi di Indonesia.
Menurut (Sugiyono, 2016), sampel
adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang
ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka
peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu.
Hasil dan Pembahasan
Pengujian
Hipotesis dan Pembahasan
Pada bagian ini akan dipaparkan proses pengujian hipotesis dan pembahasan
melalui serangkaian uji instrumen penelitian, uji asumsi klasik, dan uji
regresi.
Uji
Asumsi Klasik
Pada
bagian ini akan dipaparkan uji asumsi klasik yang terdiri atas empat uji, yaitu
uji multikolinieritas, uji heteroskedastistas, uji normalitas, dan uji
autokorelasi. Secara umum hasil uji menyatakan bahwa tidak terjadi gejala
multikolinieritas, tidak terjadi gejala heterokedastistas, data memenuhi kaidah
distribusi normal, dan tidak terjadi gejala autokorelasi.
Uji
Multikolinieritas
Uji
multikolinieritas yang digunakan pada penelitian ini menggunakan metode tolerance
dan VIF. Dasar asumsi pengujian adalah nilai tolerance > 0,100 serta
nilai VIF < 10,00 maka tidak terjadi gejala multikolinieritas. Hasilnya
disajikan pada tabel berikut.
Tabel 3
Hasil Uji Multikolinieritas
Model |
Collinearity Statistics |
||
Tolerance |
VIF |
||
1 |
Manajemen
Talenta |
.330 |
3.028 |
Kompensasi |
.210 |
4.766 |
|
Gaya
Kepemimpinan |
.225 |
4.446 |
|
a. Dependent Variabel: Kinerja Karyawan |
Sumber: Hasil pengolahan data keluaran SPSS 22
Tabel 3 menunjukkan nilai tolerance
dari variabel manajemen talenta, kompensi, dan gaya kepemimpinan > 0,100
serta nilai VIF < 10,00, sehingga disimpulkan tidak terjadi gejala multikolinearitas.
Detail disampaikan sebagai berikut:
Nilai tolerance
a.
Manajemen talenta 0,330 > 0,100 : tidak terjadi gejala multikolinearitas
b.
Kompensasi 0,210 > 0,100 : tidak terjadi gejala multikolinearitas
c.
Gaya kepemimpinan 0,225 > 0,100 : tidak terjadi gejala multikolinearitas
Nilai VIF
d.
Manajemen talenta 3.028 < 10,00 : tidak terjadi gejala multikolinearitas
e.
Kompensasi 4,766 < 10,00 : tidak terjadi gejala multikolinearitas
f.
Gaya kepemimpinan 4,446 < 10,00 : tidak terjadi gejala multikolinearitas
Uji
Heteroskedastistas
Uji
heterokedastistas yang digunakan pada penelitian ini menggunakan metode glejser
SPSS. Hasilnya disajikan pada tabel berikut.
Tabel 4
Hasil Uji Heteroskedastistas
|
Manajemen Talenta |
Kompensasi |
Gaya Kepemimpinan |
Unstandardized Residual |
||
Spearman's rho |
Manajemen
Talenta |
Correlation Coefficient |
1.000 |
.767** |
.750** |
-.016 |
Sig. (2-tailed) |
. |
.000 |
.000 |
.785 |
||
N |
296 |
296 |
296 |
296 |
||
Kompensasi |
Correlation Coefficient |
.767** |
1.000 |
.810** |
-.024 |
|
Sig. (2-tailed) |
.000 |
. |
.000 |
.683 |
||
N |
296 |
296 |
296 |
296 |
||
Gaya
Kepemimpinan |
Correlation Coefficient |
.750** |
.810** |
1.000 |
.039 |
|
Sig. (2-tailed) |
.000 |
.000 |
. |
.502 |
||
N |
296 |
296 |
296 |
296 |
||
Unstandardized Residual |
Correlation Coefficient |
-.016 |
-.024 |
.039 |
1.000 |
|
Sig. (2-tailed) |
.785 |
.683 |
.502 |
. |
||
N |
296 |
296 |
296 |
296 |
||
**. Correlation is significant at
the 0.01 level (2-tailed). |
Sumber: Hasil pengolahan data keluaran SPSS 22
Tabel 4 menunjukkan
nilai Sig. (2-tailed) residual dari variabel manajemen talenta, kompensasi, dan
gaya kepemimpinan > 0,05, sehingga disimpulkan tidak terjadi gejala
heterokedastistas. Secara detail ditunjukkan sebagai berikut:
1.
Manajemen Talenta : 0,785 > 0,05
2.
Kompensasi : 0,683 > 0,05
3.
Gaya Kepemimpinan : 0,502 > 0,05
Uji
Normalitas
Uji
normalitas yang digunakan pada penelitian ini menggunakan metode P-P Plot of
regression. Dasar pengujian adalah apabila data menyebar mengikuti garis
diagonal maka dapat disimpulkan bahwa data normal. Hasil pengujian disajikan
pada gambar berikut.
Sumber: Hasil pengolahan data keluaran SPSS 22
Gambar 3 Grafik P-P Plot of Regression
Gambar 3
menunjukkan sebaran data menyebar dan mengikuti garis diagonal secara merata, sehingga
dapat disimpulkan bahwa data normal.
Uji
Autokorelasi
Uji
autokorelasi yang digunakan pada penelitian ini menggunakan metode durbin watson.
Hasilnya disajikan pada tabel berikut.
Tabel 5 Hasil
Uji Autokorelasi
Model Summaryb |
|||||
Model |
R |
R Square |
Adjusted R Square |
Std. Error of the Estimate |
Durbin-Watson |
1 |
.739a |
.546 |
.541 |
.40255 |
2.094 |
a. Predictors: (Constant), GK,
MT, KO |
|||||
b. Dependent Variabel:
KP |
Sumber: Hasil pengolahan data keluaran SPSS 22
Tabel 5
menunjukkan bahwa nilai durbin-watson dengan parameter 296 responden dan
3 variabel bebas didapatkan nilai dL : 1,79358 dan dU : 1,82134, yang
disimpulkan bahwa tidak ada gejala autokorelasi. Saat diterapkan
pada rumus autokorelasi, maka didapatkan hasil:
1.
durbin-watson : DU < DW < 4-DU
2.
durbin-watson :1,82134 < 2,094
< 2,179
Uji
Regresi
Pada
bagian ini akan dipaparkan uji regresi yang digunakan untuk membuktikan
hipotesis yang telah disusun. Uji regresi mencakup uji koefisien determinasi,
uji F, uji t, dan analisis regresi linier berganda.
Uji
Koefisien Determinasi (Uji R2)
Uji
koefisien determinasi untuk menguji sumbangan pengaruh variabel manajemen
talenta, kompensasi, dan gaya kepemimpinan terhadap variabel manajemen kinerja.
Hasilnya ditunjukkan pada tabel berikut.
Tabel 6 Hasil Uji Koefisien
Determinasi
Model |
R |
R Square |
Adjusted R Square |
Std. Error of the Estimate |
1 |
.743a |
.552 |
.547 |
.39994 |
a. Predictors: (Constant), Gaya Kepemimpinan, Manajemen Talenta, Kompensasi |
Sumber: Hasil pengolahan data keluaran SPSS 22
Tabel 6 menunjukkan nilai adjusted
R square sebesar 0,547 yang dapat disimpulkan bahwa sumbangan pengaruh
variabel bebas terhadap variabel tergantung secara simultan/bersama-sama
sebesar 55%, sedangkan sisanya 45% dipengaruhi oleh variabel lain.
Uji
F
Uji F atau
uji simultan dilakukan untuk menguji pengaruh antara manajemen talenta,
kompensasi, dan gaya kepemimpinan secara simultan terhadap kinerja karyawan. Tingkat
signifikansi atau derajat kepercayaan yang digunakan dalam pengujian ini yaitu
sebesar 5% atau 0,05. Dasar pengambilan keputusan adalah dengan membandingkan F
Hitung dengan F tabel dan melihat nilai signifikansi.
Selanjutnya
juga dirumuskan hipotesis, sebagai berikut:
H0 |
: |
manajemen talenta, kompensasi, dan gaya kepemimpinan
tidak berpengaruh secara simultan terhadap kinerja karyawan |
H1 |
: |
manajemen talenta, kompensasi, dan gaya kepemimpinan
berpengaruh secara simultan terhadap kinerja karyawan |
Tabel 7 Hasil
Uji F (Analisis
Simultan)
Model |
Sum of Squares |
df |
Mean Square |
F |
Sig. |
|
1 |
Regression |
57.517 |
3 |
19.172 |
119.863 |
.000b |
Residual |
46.706 |
292 |
.160 |
|
|
|
Total |
104.223 |
295 |
|
|
|
|
a.
Dependent Variabel: Kinerja Karyawan |
||||||
b.
Predictors: (Constant), Gaya Kepemimpinan, Manajemen Talenta, Kompensasi |
Sumber: Hasil pengolahan data keluaran SPSS 22
Tabel 7
menunjukkan F hitung > F tabel (119,863 > 2,65) dan nilai Sig < 0,05 (0,000
< 0,05), sehingga disimpulkan bahwa manajemen talenta, kompensasi, dan gaya
kepemimpinan berpengaruh secara simultan terhadap kinerja karyawan. Hasil
analisis sekaligus menguji rumusan hipotesis yaitu H0 ditolak dan H1
diterima, artinya manajemen talenta, kompensasi, dan gaya kepemimpinan
berpengaruh secara simultan terhadap kinerja karyawan.
Uji
t
Uji t
atau uji koefisien regresi parsial dilakukan untuk menguji pengaruh antara
manajemen talenta, kompensasi, dan gaya kepemimpinan secara parsial terhadap
kinerja karyawan. Tingkat signifikansi atau derajat kepercayaan yang digunakan
dalam pengujian ini yaitu sebesar 5% atau 0,05 Dasar pengambilan keputusan adalah
jika T hitung > t tabel atau jika nilai Sig < 0,05 maka dianggap
signifikan. Selanjutnya juga dirumuskan hipotesis, sebagai berikut:
1.
Varibel manajemen talenta
H0 |
: |
Manajemen talenta tidak berpengaruh terhadap kinerja
karyawan |
H1 |
: |
Manajemen talenta berpengaruh terhadap kinerja karyawan |
2.
Varibel kompensasi
H0 |
: |
Kompensasi tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan |
H1 |
: |
Kompensasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan |
3.
Varibel Gaya kepemimpinan
H0 |
: |
Gaya kepemimpinan tidak berpengaruh terhadap kinerja
karyawan |
H1 |
: |
Gaya kepemimpinan tidak berpengaruh terhadap kinerja
karyawan |
Tabel 8 Hasil Uji t (Analisis Parsial)
Model |
t |
Sig. |
||
1 |
(Constant) |
6.342 |
.000 |
|
Manajemen
Talenta |
2.044 |
.042 |
|
|
Kompensasi |
2.161 |
.032 |
|
|
Gaya
Kepemimpinan |
5.550 |
.000 |
|
|
a.
Dependent Variabel: Kinerja Karyawan |
|
Sumber: Hasil pengolahan data keluaran SPSS 22
Tabel 8 menunjukkan hasil
pengujian parsial sebagai berikut:
1.
Manajemen talenta = Nilai
t hitung > t tabel (2,044 > 0,675) dan nilai Sig. < 0,05 (0,042 <
0,05), sehingga disimpulkan bahwa manajemen talenta berpengaruh secara
signifikan terhadap kinerja karyawan.
2.
Kompensasi = Nilai t
hitung > t tabel (2,161 > 0,675) dan nilai Sig. < 0,05 (0,032 <
0,05), sehingga disimpulkan bahwa kompensasi berpengaruh secara signifikan
terhadap kinerja karyawan.
3.
Gaya kepemimpinan= Nilai
t hitung > t tabel (5,55 > 0,675) dan nilai Sig. < 0,05 (0,000 <
0,05), sehingga disimpulkan bahwa gaya kepemimpinan berpengaruh secara
signifikan terhadap kinerja karyawan.
Hasil analisis sekaligus menguji
rumusan hipotesis yaitu sebagai berikut:
1.
Manajemen talenta = H0
ditolak dan H1 diterima, artinya manajemen talenta berpengaruh
terhadap kinerja karyawan.
2.
Kompensasi = H0
ditolak dan H1 diterima, artinya kompensasi berpengaruh terhadap
kinerja karyawan
3.
Gaya kepemimpinan = H0
ditolak dan H1 diterima, artinya gaya kepemimpinan berpengaruh
terhadap kinerja karyawan.
Analisis
Regresi Linier Berganda
Analisis
regresi linier berganda dilakukan melalui persamaan regresi linier berganda.
Persamaan ini menggambarkan bagaimana keadaan variabel tergantung apabila
terdapat perubahan pada variabel bebas. Model ini akan dapat melihat besar
kecilnya nilai dari perubahan variabel tergantung pada variabel bebas. Berikut
hasil analisisnya.
Tabel 9 Hasil
Uji Regresi Linier Berganda
Model |
Unstandardized Coefficients |
Standardized Coefficients |
t |
Sig. |
||
B |
Std. Error |
Beta |
||||
1 |
(Constant) |
1.059 |
.167 |
|
6.342 |
.000 |
Manajemen
Talenta |
.139 |
.068 |
.139 |
2.044 |
.042 |
|
Kompensasi |
.180 |
.083 |
.185 |
2.161 |
.032 |
|
Gaya
Kepemimpinan |
.446 |
.080 |
.458 |
5.550 |
.000 |
|
a.
Dependent Variabel: Kinerja Karyawan |
Sumber: Hasil pengolahan data keluaran SPSS 22
Berdasarkan
Tabel 9 dapat dihasilkan persamaan regresi linier berganda sebagai berikut:
Y = α + β1X1 +
β2X2 + β3X3 + … +
βnXn
Y = 1,059 + 0,139X1 + 0,180X2
+ 0,446X3
Berdasarkan persamaan regresi
tersebut maka dapat dijelaskan sebagai berikut:
1.
Nilai konstanta (α) yang diperoleh sebesar 1,059 artinya
tanpa ada nilai manajemen talenta,
kompensasi, dan gaya kepemimpinan, maka nilai kinerja karyawan sebesar 1,059.
2.
Nilai koefisien regresi (β) variabel X1
bernilai positif (+) sebesar 0,139 maka bisa diartikan bahwa jika variabel
manajemen talenta meningkat, maka variabel kinerja karyawan akan meningkat,
begitu juga sebaliknya.
3.
Nilai koefisien regresi (β) variabel X2
bernilai positif sebesar 0,180 maka bisa diartikan bahwa jika variabel
kompensasi meningkat maka variabel kinerja karyawan akan meningkat, begitu juga
sebaliknya.
4.
Nilai koefisien regresi (β) variabel X3 bernilai
positif sebesar 0,446 maka bisa diartikan bahwa jika variabel gaya kepemimpinan
meningkat maka variabel kinerja karyawan akan meningkat, begitu juga sebaliknya.
Interpretasi
Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil analisis dan hingga pengujian hipotesis maka dapat
diinterpretasikan bahwa hasil penelitian ini menunjukkan bahwa baik manajemen
talenta, kompensasi, dan gaya kepemimpinan memiliki pengaruh terhadap kinerja
karyawan pada PT PLN Nusantara Power. Hal ini mendukung terhadap temuan-temuan
sebelumnya yang menunjukkan adanya hubungan antar variabel tersebut, baik
secara simultan maupun parsial.
Selanjutnya ditemukan bahwa hubungan yang terjadi bersifat positif. Hal ini
juga selaras dengan temuan-temuan pada penelitian sebelumnya bahwa semakin
optimal pengelolaan manajemen talenta maka akan semakin mendukung kepada
kinerja karyawan pada organisasi, artinya PT PLN Nusantara Power perlu untuk
menjaga dan mengelola sistem manajemen talenta dengan baik. Demikian juga
dengan kompensasi, dimana dengan adanya sistem kompensasi yang baik akan
semakin menunjang kinerja karyawan. Terakhir adalah gaya kepemimpinan yang juga
selaras, dimana semakin baik gaya kepemimpinan di PT PLN Nusantara Power juga
akan mendukung kepada kinerja karyawannya.
Penelitian ini menjadi penguat bahwa
pengelolaan manajemen talenta, kompensasi, dan gaya kepemimpinan yang baik di
PT PLN Nusantara Power penting untuk diterapkan dan dikelola dengan baik.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disampaikan beberapa kesimpulan
sebagai berikut: 1. Terdapat pengaruh manajemen talenta, kompensasi, dan gaya
kepemimpinan terhadap kinerja karyawan PT PLN Nusantara Power. Hal ini
dibuktikan dari hasil uji F (uji simultan) yang mana menunjukkan bahwa F hitung
> F tabel (119,863 > 2,65) dan nilai Sig < 0,05 (0,000 < 0,05). 2. Terdapat
pengaruh manajemen talenta terhadap kinerja karyawan PT PLN Nusantara Power.
Hal ini dibuktikan dari hasil uji t (uji parsial) yang mana menunjukkan bahwa
nilai t hitung > t tabel (2,044 > 0,675) dan nilai Sig. < 0,05 (0,042
< 0,05). 3. Terdapat pengaruh kompensasi terhadap kinerja karyawan PT PLN
Nusantara Power. Hal ini dibuktikan dari hasil uji t (uji parsial) yang mana
menunjukkan bahwa nilai t hitung > t tabel (2,161 > 0,675) dan nilai Sig.
< 0,05 (0,032 < 0,05). 4. Terdapat pengaruh gaya kepemimpinan terhadap
kinerja karyawan PT PLN Nusantara Power. Hal ini dibuktikan dari hasil uji t
(uji parsial) yang mana menunjukkan bahwa nilai t hitung > t tabel (5,55
> 0,675) dan nilai Sig. < 0,05 (0,000 < 0,05).
DAFTAR PUSTAKA
Albab, Muhammad Hasnan, Winardi,
Bambang, & Karnoto, Karnoto. (2015). Proyeksi Kebutuhan Energi Listrik APJ
Pekalongan Tahun 2014-2018 Dengan Metode Logika Fuzzy. Transient: Jurnal
Ilmiah Teknik Elektro, 4(3), 619–624.
Apriliyanti, Kiki, & Rizki,
Darlin. (2023). Kebijakan Energi Terbarukan: Studi Kasus Indonesia Dan Norwegia
Dalam Pengelolaan Sumber Energi Berkelanjutan. Jurnal Ilmu Pemerintahan
Widya Praja, 49(2), 186–209.
Badaruddin, Muhammad. (2018). Dinamika
Industri Migas dan Pertambangan di Indonesia.
Basyiran, Teuku Bahran. (2014).
Konsumsi Energi Listrik, Pertumbuhan Ekonomi dan Penduduk terhadap Emisi Gas
Rumah Kaca Pembangkit Listrik di Indonesia. Skripsi Sarjana Fakultas
Ekonomi, Universitas Syiah Kuala.
Berger, Lance A., & Berger,
Dorothy R. (2004). The talent management handbook. McGraw-Hill New York,
NY.
Hayati, Neneng, & Yulianto,
Erwin. (2020). Peranan Keuangan Berkelanjutan Pada Industri Perbankan Dalam
Mendukung Sustainable Development Goals: Peranan Keuangan Berkelanjutan Pada
Industri Perbankan Dalam Mendukung Sustainable Development Goals. Jurnal
Akuntansi Bisnis Dan Ekonomi (JABE), 6(1), 1633–1652.
Lathifah, Harirotul. (2023). Analisis
Potensi Pemanfaatan Energi Angin Sebagai Sumber Energi Listrik Di Indonesia. Jurnal
Pendidikan, Sains Dan Teknologi, 2(4), 1005–1009.
Pertiwi, Nurlita. (2017). Implementasi
Sustainable Development di Indonesia. Global Research and Consulting
Institute (GlobalRCI).
Sari, Maria Agustini Permata, &
Rustan, A. (2009). Implementasi Good Governance dalam Pengelolaan Sampah. Jurnal
Borneo Administrator, 5(2).
Sugiyono. (2016a). Metode
penelitian kualitatif: jenis, karakteristik dan keunggulannya.
Sugiyono. (2016b). Metode
Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D (PT Alfabet). Bandung.
Sugiyono, Prof Dr. (2013). Metode
penelitian manajemen. Bandung: Alfabeta, CV.
Syamsuddin, Nurfiani, Yana,
Syaifuddin, Nelly, Nelly, Maryam, Maryam, Fitriliana, Fitriliana, & Arsyad,
Arsyad. (2023). Permintaan Pasar untuk Produk dan Layanan Energi Terbarukan
(Perspektif Daya Saing Energi Terbarukan Indonesia). Jurnal Serambi
Engineering, 8(1).
Wibowo, Antok Mardi. (2012). Analisis
Pelaporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Dalam Perspektif Stakeholder.
Universitas Brawijaya.