PENGARUH HARGA DAN
KUALIITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN JASA PADA PT. PUTRA PUTRI
WOLMAR KINAMANG DI BITUNG
Sunotowira Robinsar Mongi1, William Areros2,
Burhan Niode*3
Universitas Sam Ratulangi
Pascasarjana Manado
Email: sunotowira_m@yahoo.com, wellyareros@gmail.com, burhanniode@unsrat.ac.id
Abstrak
Dunia saat
ini sedang mengalami masa pandemi Covid-19.
Virus ini datangnya dari negara Wuhan, China pada akhir
Desember 2019. Virus ini menular sangat cepat dan telah menyebar ke wilayah lain di China dan beberapa
negara termasuk Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah 1. Untuk mengetahui
pengaruh Harga terhadap konsumen dalam keputusan pembelian di PT. PPWMK. 2. Untuk mengetahui pengaruh Kualitas Layanan terhadap konsumen dalam keputusan pembelian di PT. PPWMK. 3. Untuk mengetahui pengaruh Harga dan Kualitas Layanan terhadap konsumen dalam keputusan pembelian di PT. PPWMK. Jenis penelitian
ini menggunakan metode penelitian asosiatif, penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variebel atau lebih.
Harga secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian pada PT.
PPWMK Kota Bitung. Dengan menetapkan harga yang sesuai untuk jasa
atau produk yang dijual maka akan
membuat konsumen tertarik untuk menggunakan jasa tersebut karena konsumen akan merasa
bahwa uang yang mereka keluarkan sesuai dengan manfaat produk yang diterima.
Kata
kunci: pengaruh harga; kualitas pelayanan; pembelian jasa.
Abstract
The world
is currently experiencing the Covid-19 pandemic. This virus came from Wuhan,
China at the end of December 2019. This virus spreads very quickly and has
spread to other regions in China and several countries including Indonesia. The
objectives of this research are 1. To determine the influence of price on
consumers in purchasing decisions at PT. PPWMK. 2. To determine the influence
of Service Quality on consumers in purchasing decisions at PT. PPWMK. 3. To
determine the influence of price and service quality on consumers in purchasing
decisions at PT. PPWMK. This type of research uses associative research
methods. Associative research is research that aims to determine the
relationship between two or more variables. Price partially has a positive and
significant effect on purchasing decisions at PT. PPWMK Bitung
City. By setting an appropriate price for the service or product being sold, it
will make consumers interested in using the service because consumers will feel
that the money they spend is commensurate with the
benefits of the product they receive.
Keywords: price
effects; service quality; purchasing services.
Pendahuluan
Dunia saat ini
sedang mengalami masa pandemi Covid-19 (Salkiah,
2020). Virus ini
datangnya dari negara
Wuhan, China pada akhir Desember
2019 (Nursofwa,
Sukur, & Kurniadi, 2020). Virus ini
menular sangat cepat dan telah menyebar ke wilayah lain di China dan beberapa
negara termasuk Indonesia (Dani
& Mediantara, 2020). Pandemi
virus Covid-19 tidak hanya berdampak pada sektor kesehatan yang mengancam jiwa manusia melainkan
berdampak negatif pula pada
sektor-sektor lainnya seperti politik, sosial dan juga ekonomi (Mokodongan,
2021). Tetapi Pertumbuhan ekonomi di masa pandemi mulai bertumbuh
sejak akhir tahun 2020. Seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang
cukup pesat, peluang usaha dan bisnis di Indonesia diprediksikan akan memiliki
prospek yang cukup menjanjikan. Berdasarkan data yang dirilis
oleh BPS (Badan Pusat Statistik) pertumbuhan
ekonomi Indonesia triwulan
III-2021 terhadap triwulan
III-2020 mengalami pertumbuhan
sebesar 3,51 persen
(y-on-y). Dari sisi produksi,
Lapangan Usaha Jasa Kesehatan dan Kegiatan
Sosial mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 14,06 persen. Dari sisi pengeluaran, Komponen Ekspor Barang dan Jasa mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 29,16 persen. Adapun Berdasarkan survei yang dilakukan Kementrian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan
III-2021 berhasil tumbuh positif sebesar 3,51% (yoy) atau 1,55% (qtq), melanjutkan pertumbuhan positif sebelumnya dari Triwulan II-2021. Respon cepat Pemerintah dalam mengendalikan lonjakan kasus varian delta pada awal Triwulan III-2021 dapat memperkuat kembali momentum pemulihan ekonomi nasional (Nurendah
& Mekaniwati, 2022). Pulihnya kepercayaan masyarakat secara cepat dalam
melakukan aktivitas ekonomi, menjadikan momentum pemulihan di sisi demand dan
supply tetap terjaga. Percepatan realisasi dari hasil refocusing anggaran Program PEN yang mengikuti
dinamika pandemi selama Triwulan III-2021 juga telah mendorong konsumsi Pemerintah untuk tumbuh mencapai
0,66% (yoy).
Melihat
adanya fenomena di atas, tidak dapat
dipungkiri menarik minat banyak pengusaha
baru untuk membuka usaha bisnis
baru demi menjaring konsumen di Indonesia dengan menawarkan berbagai macam ide dan kreatifitas yang dimiliki agar dapat bersaing di dalam pasar. Salah satu prospek usaha
yang menarik untuk diteliti adalah bisnis dalam bidang
makanan dan minuman.
Kondisi Sulawesi Utara yang memiliki jumlah kepadatan penduduk yang lumayan tinggi mampu menjadi peluang
pasar yang potensial bagi
para pengusaha baru. Dengan sifat masyarakat
yang majemuk, membuat pengusaha dengan mudah membuat segmentasi
pasar yang ada untuk menentukan segmen pasar mana yang
ingin dimasuki. Atas dasar inilah peluang
bisnis di Sulawesi Utara menjadi
terbuka lebar.
Berkembangnya jumlah perusahaan freight forwarder
di Indonesia terutama di Sulawesi Utara membuat konsumen memiliki banyak pilihan untuk memutuskan
akan menggunakan jasa pengiriman yang mana (Firdausy,
2021). Keputusan konsumen
adalah proses yang mengkombinasikan
pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih alternative dan memilih
salah satu diantaranya (Hamonangan,
Pradhanawati, & Prabawani, 2017). Keputusan konsumen
sangatlah penting yang harus diperhatikan, karena kegagalan menangkap informasi dari konsumen akan
berpengaruh terhadap keputusan pembelian (Sinulingga,
Sihotang, & Kom, 2023).
Perkembangan teknologi
dan ekonomi menimbulkan banyaknya industri baru yang berdiri untuk memenuhi kebutuhan pasar, salah satunya perusahaan jasa Freight Forwarder PT. PPWmK yang berlokasi di Sulawesi
Utara tepatnya di Kota Bitung.
Semakin banyaknya pesaing bisnis yang bergerak dibidang yang sama, membuat perusahaan
dituntut agar dapat membuat strategi pemasaran yang dibutuhkan dan diperlukan oleh konsumen. Ketatnya persaingan bisnis di bagian freight forwarder membuat perusahaan harus mendorong strategi pemasaran.
Semakin banyaknya konsumen menggunakan jasa pengiriman, maka kualitas pelayanan
menjadi sangat penting untuk memenangkan persaingan. Bagi perusahaan yang bergerak di sektor jasa, perusahaan harus memberikan pelayanan yang berkualitas pada pelanggan apabila perusahaan ingin mencapai keberhasilan. Kualitas pelayanan juga menjadi salah satu strategi dalam menciptakan keputusan pembelian
Dengan memahami apa yang diinginkan dan diharapkan oleh konsumen dari kualitas pelayanan
yang diberikan, maka akan didapat suatu
nilai tersendiri dan nilai tambah bagi
perusahaan tersebut. Menurut (Gofur,
2019), kualitas pelayanan adalah tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan
tersebut untuk memenuhi keinginan pelanggan. Menurut (Istanti,
Negoro, & Noviandari, 2020) bahwa kualitas jasa merupakan
keunggulan (exellence) yang
diharapkan dan pengendalian
atas keunggulan tersebut untuk memenuhi keunggulan pelanggan. Dari pengertian pelayanan diatas pelayanan bisa menjadi tindakan dari pihak ke
pihak yang lain seperti kesopanan, ramah, tanggap dan lain-lain atau juga bisa menjadi fasilitas
fisik yang dapat memuaskan konsumen seperti tempat parkir, toilet, AC dan lain-lain.
Harga merupakan faktor
penentu yang mempengaruhi pembelian. Suatu produk akan mudah
diterima konsumen ketika harga produk
tersebut bisa dijangkau oleh kosumen. Menurut (Fandy,
2015) harga merupakan suatu nilai yang harus dikorbankan oleh konsumen untuk mendapatkan produk atau jasa
dari produsen. Sementara dalam sudut pandang konsumen,
harga seringkali digunakan sebagai indikator nilai bagaimana harga tersebut dihubungkan dengan manfaat yang dirasakan atas suatu barang atau
jasa. Dengan demikian, agar dapat sukses dalam memasarkan
suatu barang atau jasa, setiap
perusahaan harus mampu menetapkan harganya secara tepat. Selain harga, kualitas layanannya juga cukup baik, karena
selain murah, juga praktis, cepat, dan mudah.
Keputusan pembelian merupakan serangkaian proses yang
berawal dari konsumen mengenal masalahnya, mencari informasi tentang produk atau merek
tertentu dan mengevaluasi produk atau merek
tersebut seberpa baik masing-masing alternatif tersebut dapat memecahkan masalahnya, yang kemudian serangkaian proses tersebut mengarah pada keputusan pembelian (Tjiptono,
2014).
Persaingan dalam bisnis freight
forwarder atau pengiriman
barang tampak ketat dan semakin terbuka lebar baik
bagi pemain baru maupun pemain
lama yang berkancah di Indonesia. Meningkatnya
permintaan konsumen dalam jasa pengiriman
barang, perusahaan dituntut untuk dapat bersaing dan bertahan menghadapi kenyataan banyaknya jasa pengiriman barang yang sejenis dengan kualitas yang beragam. Perusahaan logistik berperan sangat penting dalam perkembangan ekonomi karena bersifat saling melengkapi. Selain itu pemerintah dapat membantu melalui penciptaan lingkungan bisnis yang kondusif untuk mendorong pertumbuhan sektor jasa freight
forwarder. Perwujudannya, dapat
meningkatkan daya saing ekonomi pada khususnya dan manfaat ekonomi yang lebih luas pada umumnya.
Tujuan penelitian ini adalah 1. Untuk
mengetahui pengaruh Harga terhadap konsumen dalam keputusan pembelian di PT. PPWMK. 2. Untuk mengetahui pengaruh Kualitas Layanan terhadap konsumen dalam keputusan pembelian di PT. PPWMK. 3. Untuk mengetahui pengaruh Harga dan Kualitas Layanan terhadap konsumen dalam keputusan pembelian di PT. PPWMK.
Metode
Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian asosiatif, penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variebel atau lebih.
Dengan penelitian asosiatif ini akan
dapat dibangun suatu teori yang dapat berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan dan mengontrol suatu gejala (Sugiyono,
2013:11). Sedangkan berdasarkan
jenis datanya, penelitian ini dikategorikan sebagai penelitian kuantitatif yaitu penelitian untuk menggambarkan keadaan perusahaan yang dilakukan dengan analisis berdasarkan data yang didapatkan. Dalam hal ini objek yang akan diteliti adalah
PT. PPWMK yang bertempat di kota
Bitung, Sulawesi Utara.
Sugiyono (2013), populasi
adalah wilayah generalisasi
yang terdiri dari: objek/subyek yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang ditentukan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi penelitian ini adalah konsumen dari PT. PPWMK pada tahun 2019,
2020 dan 2021. Sampel adalah bagian
dari populasi, terdiri dari beberapa
anggota populasi. Dengan menggunakan purposive sampling, sampel
yang diambil berdasarkan konsumen PT. PPWMK yang telah melakukan pembelian dua kali atau lebih. Ukuran
sampel pada penelitian ini menggunakan pedoman yang dikemukakan oleh
Roscoe, yaitu sampel lebih dari 30 dan kurang dari 500 telah mencukupi untuk digunakan dalam sebuah penelitian.
Karena itu, sampel dalam penelitian ini sebesar 100 responden.
Dengan menggunakan
penelitian kuantitatif penelitian yang menekankan pada
data-data numerical yang diolah menggunakan
metode statistika. Menurut Subana dan Sudrajat
(2005:25), penelitian kuantitatif
ditinjau dari tujuan, penelitian ini digunakan untuk
menguji suatu teori, menyajikan suatu fakta atau
menggambarkan statistik dan
menunjukkan hubungan antara variabel dan ada pula yang mengembangkan konsep, mengembangkan pemahaman atau mendeskripsikan banyak hal.
Hasil dan Pembahasan
Uji Validitas
Uji validitas
digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu
kuesioner dikatakan valid jika pernyataan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan
sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.
Berdasarkan hasil uji coba soal kuesioner kepada 100 responden, diperoleh hasil uji validitas sebagai berikut.
Tabel
4.5 Hasil Uji Validitas
|
ITEM |
PEARSON COR |
NILAI SIGNIFIKAN |
KETERANGAN |
X1 = Harga |
X1.1 |
0.739 |
0.000 |
Valid |
|
X1.2 |
0.709 |
0.000 |
Valid |
|
X1.3 |
0.819 |
0.000 |
Valid |
|
X1.4 |
0.817 |
0.000 |
Valid |
|
|
|
|
|
X2 = Kualitas
|
X2.1 |
0.679 |
0.000 |
Valid |
Pelayanan |
X2.2 |
0.697 |
0.000 |
Valid |
|
X2.3 |
0.773 |
0.000 |
Valid |
|
X2.4 |
0.754 |
0.000 |
Valid |
|
X2.5 |
0.752 |
0.000 |
Valid |
|
|
|
|
|
Y = Keputusan |
Y1 |
0.783 |
0.000 |
Valid |
Pembeli |
Y2 |
0.781 |
0.000 |
Valid |
|
Y3 |
0.689 |
0.000 |
Valid |
|
Y4 |
0.827 |
0.000 |
Valid |
|
Y5 |
0.778 |
0.000 |
Valid |
Sumber: Data diolah, 2023
Dari tabel, 4.4 terlihat bahwa korelasi dari masing-masing item terhadap jumlah total skor masing-masing pernyataan untuk variabel X1, X2 dan Y, seluruhnya menghasilkan pearson correlation diatas
0.30 dengan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian maka keseluruhan item pernyataan variabel penelitian adalah valid.
Uji Reliabilitas
Tabel 4.6
Hasil Uji Reliabilitas
NAMA VARIABEL |
ALPHA CRONBACH’S |
KETERANGAN |
X1 |
0.769 |
Reliabel |
X2 |
0.782 |
Reliabel |
Y |
0.828 |
Reliabel |
Sumber: Data diolah,
2023
Berdasarkan tabel hasil uji reliabilitas tersebut menunjukkan bahwa semua variabel memiliki koefisien alpha yang cukup
besar yaitu diatas 0,60 sehingga dapat dikatakan semua konsep pengukur
masing-masing variabel dari
kuisioner adalah reliabel. semua pernyataan pada kuesioner dinilai reliabel karena Nilai Cronbach’s
Alpha Based on Standardized Item pada setiap variabel > 0.60.
Uji Asumsi
Klasik
a. Uji Normalitas
Uji Normalitas
adalah sebuah uji yang dilakukan dengan tujuan untuk menilai
sebaran data pada sebuah kelompok data atau variabel, apakah sebaran data tersebut berdistribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi
data yang masing-masing variabelnya normal atau mendekati normal.
Gambar 4.2
Normal P-P Plot
Sumber:
Data diolah, 2023
Dari
Gambar 4.2, terlihat bahwa titik-titik variabel berada di sekitar garis Y=X atau menyebar di sekitar garis diagonal serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonal, ini menunjukkan bahwa data telah terdistribusi normal.
b. Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinearitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah terdapat interkorelasi sempurna antara variabel-variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini. Uji ini dilakukan
dengan Tolerance
Value dan Variance Inflation Factor (VIF)
Tabel 4.7
Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficientsa |
|||
Model |
Collinearity
Statistics |
||
Tolerance |
VIF |
||
1 |
(Constant) |
|
|
Harga |
.634 |
1.577 |
|
Kualitas_Pelayanan |
.634 |
1.577 |
a.
Dependent Variable: Keputusan_Pembelian
(Sumber: Data diolah,
2023)
Berdasarkan tabel 4.6. nilai
tolerance value ˃ 0,10 dan VIF
< 10, sehingga dapat disimpulkan bahwa pada kedua variabel independen tersebut tidak terdapat hubungan multikolinearitas dan dapat digunakan untuk memprediksi harga dan kualitas pelayanan terhadap keputusan pembelian.
c. Uji Heteroskedastisitas
Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah terjadi ketidasamaan varian dan residual satu pengamatan lain ke dalam model regresi. Model penelitian yang baik adalah homokedastisitas, yaitu varian dan residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain hasilnya tetap.
Gambar 4.3
Grafik Scatterpot
Sumber: Data diolah, 2023
Berdasarkan pada hasil output gambar menunjukkan bahwa koefisien parameter untuk semua variabel
independen yang digunakan dalam penelitian tidak terjadi heterokedastisitas
dilihat dari scatterplot yang menyebar
dan tidak membentuk pola tertentu.
4. Analisis Regresi
Linear Berganda
Analisis regresi berganda
merupakan suatu alat analisis yang digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh signifikan antara variabel bebas (variabel independen) terhadap variabel terikat (variabel dependen). Sebagaimana dikemukakan pada bab sebelumnya bahwa tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui pengaruh harga dan kualitas pelayanan terhadap keputusan pembelian. Adapun persamaan regresi berganda yang digunakan adalah:
Y = α + β1X1
+ β2X2 + e
Keterangan:
Y = Keputusan Pembelian
α = Konstanta
β1- β2 = Koefisien
Regresi
X1 = Harga
X2 = Kualitas Pelayanan
e = Error
Tabel 4.8
Analisis Regresi
Linear Berganda
Coefficientsa |
||||
Model |
Unstandardized
Coefficients |
Standardized
Coefficients |
||
B |
Std. Error |
Beta |
||
1 |
(Constant) |
2.303 |
1.751 |
|
Harga |
.698 |
.128 |
.504 |
|
Kualitas_Pelayanan |
.259 |
.095 |
.252 |
|
a. Dependent Variable: Keputusan_Pembelian |
Sumber: Data diolah, 2023
Analisis dari Tabel
4.10 dapat dinyatakan dalam bentuk persamaan
regresi linier berganda sebagai berikut:
Y = 2.303 + 0.698X1 + 0.259X2 + e
Dari persamaan regresi linier berganda di atas, maka dapat diinterpretasikan
sebagai berikut:
a.
Konstanta dari persamaan
regresi linier berganda pada Tabel 4.7 adalah 2.303 dan
bertanda positif, hal ini menjelaskan bahwa jika harga dan kualitas pelayanan nilainya
adalah 0 (nol), maka keputusan pembelian adalah sebesar 2.303.
b.
Koefisien regresi untuk
variabel harga adalah sebesar 0.698 dan bertanda positif, hal ini menjelaskan bahwa setiap perubahan sebesar satu satuan
pada harga, sementara kualitas pelayanan diasumsikan tetap, maka besarnya keputusan pembelian akan
mengalami perubahan yakni peningkatan sebesar 0.698.
Koefisien regresi untuk variabel
kualitas pelayanan adalah sebesar 0.259 dan bertanda positif, hal ini menjelaskan
bahwa setiap perubahan sebesar satu satuan pada kualitas pelayanan sementara harga diasumsikan tetap, maka besarnya keputusan pembelian akan mengalami perubahan yakni peningkatan sebesar 0.259.
Uji Hipotesis
a. Pengujian Hipotesis
Secara Simultan (Uji F)
Tabel 4.9
ANOVA
ANOVAa |
||||||
Model |
Sum of Squares |
Df |
Mean Square |
F |
Sig. |
|
1 |
Regression |
562.468 |
2 |
281.234 |
43.348 |
.000b |
Residual |
629.322 |
97 |
6.488 |
|
|
|
Total |
1191.790 |
99 |
|
|
|
a.
Dependent Variable: Keputusan_Pembelian
b.
Predictors: (Constant), Kualitas_Pelayanan,
Harga
Sumber: Data diolah, 2023
Untuk meguji pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara bersama-sama atau simultan, dilakukan dengan uji F. Tabel diatas menunjukan nilai F hitung sebesar 43.348 dengan tingkat signifikansi 0.000, Karena tingkat
signifikan lebih kecil dari 0.05 (0.000 < 0.05)
dan F hitung lebih besar dari F tabel
(43.348 > 3.09) maka dapat
dinyatakan harga dan kualitas pelayanan secara bersama – sama/simultan berpengaruh
signifikan terhadap keputusan pembelian.
Pengujian Hipotesis Secara Parsial (Uji t)
Tabel 4.10
Uji t
Coefficientsa |
|
|||
Model |
T |
Sig. |
||
1 |
(Constant) |
1.315 |
.192 |
|
Harga |
5.442 |
.000 |
|
|
Kualitas_Pelayanan |
2.725 |
.008 |
|
|
a. Dependent Variable: Keputusan_Pembelian |
|
Sumber: Data diolah,
2023
Berdasarkan hasil
pengujian pada tabel 4.9 diperoleh hasil pengujian secara parsial sebagai berikut:
1)
Nilai t hitung untuk
variabel harga (X1) sebesar 5.442 lebih besar dibandingkan t tabel yang bernilai
1.98472. Sedangkan tingkat signifikansi memiliki nilai yang lebih kecil dari Alpha (0,05) yaitu sebesar 0.000. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa variabel harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
pembelian.
2)
Nilai t hitung untuk
variabel kualitas pelayanan (X2) sebesar 2.725 lebih besar dibandingkan t tabel
yang bernilai 1.98472. Sedangkan tingkat signifikansi memiliki nilai yang lebih
kecil dari Alpha (0,05) yaitu sebesar 0.008. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa variabel kualitas pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.
Koefisien determinasi (R2) pada intinya
mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variabel dependen. Nilai R2
yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen, terbatas. Sebaliknya, nilai R2
yang mendekati satu menandakan variable- variabel independen memberikan hampir semua informasi
yang dibutuhkan oleh variabel
dependen. Adapun nilai R dari hasil perhitungan
menggunakan SPSS 23
Tabel 4.11 Koefisien
Determinasi
Model Summaryb |
|||||
Model |
R |
R Square |
Adjusted R Square |
Std. Error of the
Estimate |
Durbin-Watson |
1 |
.687a |
.472 |
.461 |
2.54713 |
2.316 |
a. Predictors: (Constant), Kualitas_Pelayanan,
Harga |
|||||
b. Dependent Variable: Keputusan_Pembelian |
Sumber: Data diolah, 2023
Menunjukan nilai R square atau koefisien sebesar 0.472 maka dapat diketahui nilai R2 yang dihasilkan
sebesar 0.472 atau 47,20%.
Angka ini menjelaskan bahwa keputusan pembelian pada PT. PPWMK Kota Bitung
dipengaruhi oleh harga dan kualitas pelayanan sebesar 47,20%, sedangkan sisanya sebesar 52,80% dipengaruhi oleh faktor-faktor atau variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Pembahasan
1. Pengaruh
Harga dan Kualitas Pelayanan
Terhadap Keputusan Pembelian
Harga merupakan penetapan jumlah yang harus dibayar oleh pelanggan untuk memperoleh suatu produk, dan harga suatu barang
atau jasa merupakan penentu bagi permintaan pasarnya. Harga adalah sejumlah uang yang ditagihkan atas suatu produk
atau jasa, atau jumlah dari
nilai yang ditukarkan para pelanggan untuk memperoleh manfaat dengan memiliki suatu produk atau
jasa.
Menurut (Cynthia,
Hermawan, & Izzuddin, 2022), kemampuan
suatu perusahaan dalam hal memberikan
pelayanan yang memberikan dampak langsung terhadap kepuasan kepada pelanggan sesuai dengan kebutuhan
dan keinginan.
Keputusan pembelian
adalah suatu peroses penyelesaian masalah yang terdiri dari menganalisa atau pengenalan kebutuhan dan keinginan, pencarian informasi penilaian sumber-sumber seleksi terhadap alternatif pembelian, keputusan pembelian, dan prilaku setelah pembelian. Menurut Schiffman dan Kanuk keputusan
pembelian merupakan pemilihan dari dua atau lebih alternatif
pilihan keputusan pembelian artinya bahwa seorang dapat
membuat keputusan, haruslah tersedia beberapa alternatif pilihan. Berdasarkan beberapa uraian diatas maka dapat
disimpulkan bahwa keputusan pembelian adalah suatu peroses
penentuan konsumen dalam melakukan keputusan pembelian atau pemilihan produk untuk memenuhi
keputusan dan keinginan konsumen.
Berdasarkan hasil pengujian secara simultan (uji F) menunjukkan bahwa bahwa harga
dan kualitas pelayanan secara bersama – sama atau simultan
berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Dan
berdasarkan hasil pengujian koefisien determinasi (Rsquare) ditemukan bahwa keputusan pembelian pada PT. PPWMK Kota Bitung dipengaruhi oleh harga
dan kualitas pelayanan sebesar 47.20%.
2. Pengaruh
Harga Terhadap Keputusan Pembelian
Berdasarkan hasil pengujian parsial (uji t) menunjukkan bahwa harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Hal ini berarti semakin
baik penetapan harga maka akan
semakin meningkatkan keputusan pembeli dengan signifikan. Dengan menetapkan harga yang sesuai untuk jasa atau
produk yang dijual maka akan membuat
konsumen tertarik untuk menggunakan jasa tersebut karena
konsumen akan merasa bahwa uang yang mereka keluarkan sesuai dengan manfaat
produk yang diterima. Penetapan harga sangat penting untuk bisa
bersaing di pasar, dengan menetapkan harga yang tepat dan masuk akal untuk jasa
yang dijual maka akan menghasilkan keuntungan karena pembeli akan lebih
tertarik membeli produk dengan harga
yang wajar dan sesuai.
Harga adalah penetapan jumlah yang harus dibayar oleh pelanggan untuk memperoleh suatu produk/jasa,
dan harga suatu barang atau jasa
merupakan penentu bagi permintaan pasarnya. Harga adalah sejumlah uang yang ditagihkan atas suatu produk
atau jasa, atau jumlah dari
nilai yang ditukarkan para pelanggan untuk memperoleh manfaat dengan memiliki suatu produk atau
jasa.
Keterjangkauan harga menjadi faktor yang sangat penting dalam membentuk
persepsi pelanggan terhadap nilai jasa yang diberikan. Dalam konteks PT Putra Putri Wolmar Kinamang,
hasil penelitian menunjukkan bahwa pelanggan cenderung lebih memilih layanan
yang memberikan keseimbangan
yang baik antara kualitas pelayanan dan harga yang terjangkau. Keterjangkauan harga menjadi pertimbangan utama dalam proses pengambilan keputusan pembelian. Selain keterjangkauan harga, kesesuaian harga dengan kualitas
produk juga terbukti menjadi faktor penting dalam memengaruhi
keputusan pembelian jasa. Pelanggan cenderung mencari jasa yang memberikan nilai sesuai dengan
harga yang dibayarkan. Oleh
karena itu, PT Putra Putri
Wolmar Kinamang dapat memperhatikan aspek ini untuk meningkatkan
kepuasan pelanggan dan memperkuat ikatan dengan mereka.
Daya saing harga juga muncul sebagai indikator yang signifikan dalam penelitian ini. Pelanggan cenderung membandingkan harga jasa yang ditawarkan oleh PT Putra Putri Wolmar Kinamang
dengan pesaing di industri sejenis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa daya saing
harga menjadi faktor penentu yang dapat memperkuat atau melemahkan keputusan pembelian pelanggan. Terakhir, kesesuaian harga dengan manfaat yang diperoleh oleh pelanggan juga menjadi aspek yang tidak dapat diabaikan.
Pelanggan akan lebih cenderung memilih jasa yang memberikan nilai tambah sesuai dengan
harga yang mereka bayarkan. Oleh karena itu, PT Putra Putri Wolmar Kinamang
dapat fokus pada meningkatkan kualitas pelayanan yang dapat memaksimalkan manfaat yang dirasakan oleh pelanggan.
Hasil
penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan (Lempoy, Mandey, & Loindong, 2015) yang menemukan
bahwa penetapan harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembeli. Namun, penelitian tersebut bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Bairizki, 2017) yang menemukan
bahwa penetapan harga berpengaruh positif tidak signifikan
terhadap keputusan pembelian.
Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan Pembelian
Berdasarkan hasil pengujian parsial (uji t) menunjukkan bahwa kualitas pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Hal ini berarti semakin baik kualitas pelayanan
yang diberikan oleh perusahaan
maka akan semakin meningkatkan keputusan pembelian dengan signifikan. Faktor pelayanan
yang paling menunjang dalam
suatu perusahaan jasa yaitu sumber
daya manusia atau karyawan yang ada, yang mampu memberikan edukasi terkait jasa yang ditawarkan, pelayanan yang sopan dan ramah juga mudah dimengerti dan memperlakukan konsumen sebagai raja merupakan kunci dari kualitas
pelayanan sebuah perusahaan jasa. Dengan kualitas pelayanan yang mampu menyentuh konsumen di PT. PPWMK
Kota Bitung maka akan meningkatkan keputusan pembelian bahkan mereka akan
kembali lagi dan loyal terhadap perusahaan tersebut. Hasil penelitian
ini didukung oleh penelitian yang dilakukan (Sumangkut,
Rogahang, & Mangindaan, 2020) yang menemukan bahwa kualitas pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.
Menurut (Cynthia
et al., 2022), kemampuan
suatu perusahaan dalam hal memberikan
pelayanan yang memberikan dampak langsung terhadap kepuasan kepada pelanggan sesuai dengan kebutuhan
dan keinginan. Tjiptono
(2012) mengemukakan bahwa ada empat lingkup
definisi konsep service. Pertama, service menggambarkan berbagai sub-sektor dalam kategorisasi aktifitas ekonomi seperti transportasi, finansial, perdagangan ritel, personal service, kesehatan,
pendidikan, layanan public atau dengan kata lain, lingkup industry. Kedua, service dipandang sebagai produk intangible yang hasilnya berupa aktivitas ketimbang objek fisik meskipun bisa saja produk
fisik dilibatkan. Ketiga, service merefleksikan
proses yang mencakup penyampaian
produk utama, interaksi personal, kinerja dalam arti luas, dan pengalaman layanan. Keempat, service bisa dipandang sebagai sistem yang terdiri dari service operations, yang biasanya
tidak tampak atau tidak diketahui
keberadaannya.
Dalam
konteks PT Putra Putri Wolmar Kinamang,
kehandalan pelayanan menjadi kunci untuk
membangun kepercayaan pelanggan, yang pada gilirannya memengaruhi keputusan pembelian mereka. Serta responsiveness
(daya tanggap) adalah indikator lain yang memberikan kontribusi signifikan terhadap pengaruh kualitas pelayanan terhadap keputusan pembelian jasa. Pelanggan cenderung memberikan nilai lebih pada pelayanan yang cepat, responsif, dan mampu mengatasi kebutuhan atau pertanyaan dengan efisien. Asuransi (jaminan) juga memainkan peran penting dalam mempengaruhi
keputusan pembelian jasa. Pelanggan cenderung merasa lebih yakin dan aman ketika perusahaan
memberikan jaminan terkait kualitas pelayanan yang mereka tawarkan. PT Putra Putri Wolmar Kinamang
dapat mempertimbangkan
strategi untuk memperkuat aspek jaminan dalam
pelayanan mereka, menciptakan lingkungan di mana pelanggan merasa terlindungi dan puas.
Empati adalah faktor yang tidak boleh diabaikan
dalam hubungan antara kualitas pelayanan dan keputusan pembelian. Pelanggan cenderung merespons positif terhadap organisasi yang menunjukkan empati terhadap kebutuhan, masalah, dan keinginan mereka. PT Putra Putri
Wolmar Kinamang dapat meningkatkan kualitas layanan dengan memastikan bahwa staf mereka memiliki
kemampuan empati yang baik dan dapat memahami perspektif pelanggan. Dan yang terakhir, bukti fisik (tangibles) menjadi indikator yang mencerminkan kemampuan perusahaan dalam memberikan bukti konkret terkait dengan kualitas layanan yang ditawarkan. Ini mencakup segala sesuatu mulai dari
fasilitas fisik hingga presentasi staf. Dalam konteks PT Putra
Putri Wolmar Kinamang, meningkatkan
kualitas tangibles dapat memberikan kesan positif kepada pelanggan dan berkontribusi pada pengambilan keputusan pembelian yang lebih mantap
Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan
dan hasil pembahasan, maka kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai
berikut: 1. Harga secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian pada PT. PPWMK Kota Bitung.
Dengan menetapkan harga yang sesuai untuk jasa atau
produk yang dijual maka akan membuat
konsumen tertarik untuk menggunakan jasa tersebut karena
konsumen akan merasa bahwa uang yang mereka keluarkan sesuai dengan manfaat
produk yang diterima. Penetapan harga sangat penting untuk bisa
bersaing di pasar, dengan menetapkan harga yang tepat dan masuk akal untuk jasa
yang dijual maka akan menghasilkan keuntungan karena pembeli akan lebih
tertarik membeli produk dengan harga
yang wajar dan sesuai. 2. Kualitas Pelayanan secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian pada PT.
PPWMK Kota Bitung. Faktor pelayanan
yang paling menunjang dalam
suatu perusahaan jasa yaitu sumber
daya manusia atau karyawan yang ada, yang mampu memberikan edukasi terkait jasa yang ditawarkan, pelayanan yang sopan dan ramah juga mudah dimengerti dan memperlakukan konsumen sebagai raja merupakan kunci dari kualitas
pelayanan sebuah perusahaan jasa. Dengan kualitas pelayanan yang mampu menyentuh konsumen di PT. PPWMK
Kota Bitung maka akan meningkatkan keputusan pembelian bahkan mereka akan
kembali lagi dan loyal terhadap perusahaan tersebut. 3. Harga dan Kualitas Pelayanan secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian pada PT. PPWMK Bitung. Berdasarkan hasil pengujian koefisien determinasi (Rsquare) ditemukan bahwa keputusan pembelian pada PT.
PPWMK Kota Bitung dipengaruhi
oleh harga dan kualitas pelayanan sebesar 47.20%.
DAFTAR PUSTAKA
Bairizki, Ahmad. (2017). Pengaruh
harga, promosi dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian dalam
meningkatkan penjualan (Studi kasus pada UD Ratna cake & cookies). Valid:
Jurnal Ilmiah, 14(2), 71–82.
Cynthia, Debby, Hermawan, Haris,
& Izzuddin, Ahmad. (2022). Pengaruh Lokasi Dan Kualitas Pelayanan Terhadap
Keputusan Pembelian. Publik: Jurnal Manajemen Sumber Daya Manusia,
Administrasi Dan Pelayanan Publik, 9(1), 104–112.
Dani, Jeratallah Aram, &
Mediantara, Yogi. (2020). Covid-19 dan perubahan komunikasi sosial. Persepsi:
Communication Journal, 3(1), 94–102.
Fandy, Tjiptono. (2015). Strategi
Pemasaran Edisi-4, Yogyakarta: Cv. Andi Offset.
Firdausy, Carunia Mulya. (2021). Memajukan
logistik Indonesia yang berdaya saing. Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
Gofur, Abdul. (2019). Pengaruh
kualitas pelayanan dan harga terhadap kepuasan pelanggan. Jurnal Riset
Manajemen Dan Bisnis (JRMB) Fakultas Ekonomi UNIAT, 4(1), 37–44.
Hamonangan, Frederick Ido,
Pradhanawati, Ari, & Prabawani, Bulan. (2017). Pengaruh Lokasi, Harga dan
Promosi Terhadap Keputusan Penggunaan Layanan Jasa Laundry (Study Kasus Pada
Konsumen Simply Fresh Laundry di Tembalang, Semarang). Jurnal Ilmu
Administrasi Bisnis, 6(3), 483–493.
Istanti, Enny, Negoro, R. M., &
Noviandari, Indah. (2020). Implementasi Harga, Kualitas Pelayanan dan Pembelian
Berulang pada Penjualan Produk Gamis Afifathin. Ekonomika45, 8(1),
1–10.
Lempoy, Nicklouse Christian, Mandey,
Silvya L., & Loindong, Sjendry S. R. (2015). Pengaruh Harga, Lokasi, Dan
Fasilitas Terhadap Keputusan Menggunakan Jasa Taman Wisata Toar Lumimuut (Taman
Eman) Sonder. Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan
Akuntansi, 3(1).
Mokodongan, Violette S. R. (2021).
Kebijakan Pemerintah dalam penerapan new normal pasca PSBB akibat wabah pandemi
Covid-19. Lex Administratum, 9(4).
Nurendah, Yulia, & Mekaniwati,
Ani. (2022). Pelatihan Pemasaran Berbasis E-Commerce Dan Marketplace Sebagai
Solusi Membangun Pertumbuhan Ekonomi Umkm Di Era Pandemi. Jurnal Abdimas
Dedikasi Kesatuan, 3(2), 19–28.
Nursofwa, Ray Faradillahisari, Sukur,
Moch Halim, & Kurniadi, Bayu Kurniadi. (2020). Penanganan Pelayanan
Kesehatan Di Masa Pandemi Covid-19 Dalam Perspektif Hukum Kesehatan. Inicio
Legis, 1(1).
Salkiah, Baiq. (2020). Perubahan
paradigma pendidikan dan ekonomi dimasa pandemi COVID-19. Media Bina Ilmiah,
15(1), 3781–3788.
Sinulingga, Nora Anisa Br, Sihotang,
Hengki Tamando, & Kom, M. (2023). Perilaku Konsumen: Strategi Dan Teori.
Iocs Publisher.
Sumangkut, Rivo, Rogahang, Joula J.,
& Mangindaan, Joanne V. (2020). Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap
Keputusan Pembelian Jasa Gojek pada Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Politik. Productivity,
1(1), 63–67.
Tjiptono, Fandy. (2014). Pemasaran
Jasa–Prinsip. Penerapan, Dan Penelitian, Andi Offset, Yogyakarta.