THE ANTECEDES OF ECOTOURISM INTENTION
Afsari Zulsi Nurvinka1, Ayu Ekasari 2*
Department
of Management,
Universitas Trisakti, Jakarta, Indonesia
Email:
afsarizulsinurvinka16@gmail.com,
ayu.ekasari@trisakti.ac.id
Abstrak
Penelitian
ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh Future Time Perspective,
Environmental Concern, dan Eco Destination Image terhadap Ecotourism
Intention. Sampel yang digunakan dalam artikel ini adalah responden yang
pernah mengunjungi destinasi ekowisata Taman Wisata Ujung Kulon, Taman Nasional
Bunaken, dan Taman Nasional Way Kambas sebanyak 180 responden. Penelitian ini menemukan bahwa manusia perlu peduli
dengan Environmental Concern karena akan memiliki perspektif untuk waktu
kedepannya dan juga memiliki citra positif terhadap suatu destinasi ekowisata.
Artikel ini mendukung pariwisata terlebih dalam ruang lingkup ekowisata di
Indonesia serta peningkatan kerjasama dengan pemerintah daerah untuk
pengembangan ekowisata serta meningkatkan perawatan dan membuat fasilitas yang
lebih memadai serta masyarakat perlu menyadari bahwa destinasi ekowisata di
Indonesia perlu untuk dilestarikan. Artikel ini
merupakan penelitian pertama yang menganalisa pengaruh dari Future Time
Perspective, Environmental Concern, dan Eco Destination Image terhadap
Ecotourism Intention.
Kata
kunci: Future Time Perspective, Environmental Concern, Eco
Destination Image, Ecotourism Intention
Abstract
This
study aims to analyze the influence of Future Time Perspective, Environmental
Concern, and Eco Destination Image on Ecotourism Intention. The sample used in
this article is respondents who have visited ecotourism destinations Ujung
Kulon Tourism Park, Bunaken National Park, and Way Kambas National Park as many
as 180 respondents. This research found that humans need to care about
Environmental Concern because they will have a perspective for the future and
also have a positive image of an ecotourism destination. This article supports
tourism especially in the scope of ecotourism in Indonesia as well as increased
cooperation with local governments for the development of ecotourism as well as
improving maintenance and making more adequate facilities and the community
needs to realize that ecotourism destinations in Indonesia need to be
preserved. This article is the first
study to analyze the effect of Future Time Perspective, Environmental Concern,
and Eco Destination Image on Ecotourism Intention.
Keywords: Future Time Perspective, Environmental Concern, Eco
Destination Image, Ecotourism Intention.
Pendahuluan
Indonesia dikenal sebagai negara
maritim, memiliki ragam sumber daya alam yang sangat potensial untuk
dioptimalkan (Andriani, 2018). Luasnya
wilayah Indonesia mengandung sejarah yang kaya, tradisi budaya yang beraneka
ragam, seni yang khas, dan keindahan alam yang dapat dikembangkan secara
optimal di darat maupun di perairan, salah satunya yaitu pada sektor pariwisata
(Ali & Wekke, 2021).
Menurut (Eddyono, 2021) mendefinisikan
destinasi ekowisata adalah destinasi yang harus di lindungi. Kegiatan destinasi
masuk dalam kegiatan kepariwisataan. Kegiatan Pariwisata merangkum berbagai
aktivitas yang terkait dengan sektor pariwisata dan memiliki dimensi yang
kompleks. Ini termasuk manifestasi yang akan dirasakan oleh individu maupun
negara sembari berinteraksi dengan wisatawan, masyarakat sekitar, pemerintah
daerah dan para pelaku usaha yang merasakan. Oleh karena itu pengunjung
disarankan untuk mendatangi destinasi ekowisata. Supaya pengelola dapat
melakukan pengembangan ekowisata seperti menyediakan destinasi wisata yang
bersih dan terbebas dari sampah, limbah, dan berbagai bahan pencemaran lainnya (Parmawati et al., 2022). Tangkahan,
Taman Nasional Tanjung Puting, Taman Nasional Komodo, Taman Nasional Way
Kambas, Raja Ampat, Kawah Ijen, Taman Nasional Gunung Leuser, Pulau Nusa
Penida, Taman Nasional Bunaken, dan Desa Wisata Tembi merupakan sejumlah tempat
ekowisata yang ada di Indonesia.
Berdasarkan hasil penelitian (Pham & Khanh, 2021) terdapat tiga
faktor yang mendorong wisatawan mengunjungi destinasi ekowisata yaitu Environmental
Concern, Time Perspective dan Destination Image. Hasil
penelitian (Pham & Khanh, 2021) membuktikan
bahwa semakin orang peduli terhadap lingkungan (Environmental Concern),
dan orang yang mempunyai perspektive waktu kedepan (Time Perspective),serta
orang yang mempunyai citra positif terhadap suatu destinasi ekowisata (Destination
Image). Maka orang bersedia mengunjungi destinasi ekowisata. Demikian pula
orang yang memiliki perspektive waktu untuk masa depan akan lebih peduli
terhadap lingkungan serta orang yang memiliki image positif ke destinasi
ekowisata tertentu, maka kepeduliannya terhadap lingkungan menjadi lebih
meningkat (Fanggidae, 2022).
Menurut (Pham & Khanh, 2021) penelitian ini
bertujuan untuk melihat dampak kepedulian lingkungan pada Future Time
Perspective, Eco Destination Image terhadap Ecotourism Intention.
(Manihuruk & Pratomo, 2023) mengungkapkan
bahwa keterikatan wisatawan terhadap suatu destinasi bermula dari Environmental
Concern yang mempengaruhi Future Time Perspective, sehingga
memberikan Eco Destination Image yang baik sehingga memunculkan Ecotourism
Intention. Berikut rerangka konseptual penelitian ini :
Gambar 1
Metode
Rancangan penelitian ini adalah
pendekatan kuantitatif. Pengujian hipotesis digunakan dalam penelitian ini
karena bertujuan untuk menguji hipotesis yang telah diterapkan. Rancangan
penelitian yang terdapat pada penelitian ini merupakan pengujian hipotesis,
dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh dari variabel terhadap
variabel lain berdasarkan hipotesis. Terdapat 4 (empat) variabel yang digunakan
dalam penelitian yaitu sebagai berikut: Environmental Concern, Future Time
Perspective, Ecotourism Intention dan Eco Destination Image. Jawaban
responden keseluruhan diukur dengan skala likert yaitu skala yang mengukur
setiap jawaban dan pendapat responden mengenai serangkaian pertanyaan yang
berkaitan dengan keyakinan mengenai suatu objek tertentu.
Data primer pada penelitian ini
digunakan dengan cara melakukan penyebaran kuesioner kepada 180 responden.
Metode penarikan sampel yang digunakan adalah non-probability sampling.
Pengambilan sampel dilakukan dengan purposive sampling merupakan teknik penentuan
sampel dengan karakteristik tertentu yang sudah ditentukan. Kriteria responden
dalam penelitian ini yaitu merupakan individu responden yang mengetahui
keberadaan destinasi ekowisata dan individu yang ingin berkunjung ke destinasi
ekowisata Taman Wisata Ujung Kulon, Taman Bunaken, Taman Nasional Way Kambas.
Uji validitas adalah uji yang dilakukan
untuk mengetahui apakah indikator yang digunakan dapat mengukur variabel yang
diteliti (Sekaran & Bougie, 2016). Uji validitas
mengukur apa yang seharusnya diukur dan melakukan apa yang seharusnya
dilakukan. Uji Reliabilitas adalah uji untuk memastikan alat ukur yang
digunakan dalam penelitian ini konsisten dan akurat (Sekaran & Bougie, 2016). Uji
reliabilitas menunjukkan konsistensi dan
akurasi hasil pengukuran.
Tabel 1 Hasil Pengujian Validitas
No |
Indikator |
Factor Loading |
Kesimpulan |
|
Environmental
Concern |
||
1 |
Ketika manusia
merusak alam, sering kali hal ini dapat menimbulkan akibat yang sangat buruk. |
0.838 |
Valid |
2 |
Manusia saat ini sangat tidak memperdulikan
lingkungan. |
0.849 |
Valid |
3 |
Tumbuhan dan
hewan mempunyai hak yang sama untuk hidup seperti manusia. |
0.763 |
Valid |
4 |
Keseimbangan
alam mudah rapuh dan terganggu. |
0.868 |
Valid |
|
Future Time Perspective |
||
1 |
Saya percaya
bahwa kegiatan yang dilakukan setiap orang setiap hari harus direncanakannya
di pagi hari. |
0.839 |
Valid |
2 |
Ketika saya
ingin mencapai sesuatu, saya harus menetapkan tujuan dan mempertimbangkan
cara untuk mencapainya. |
0.856 |
Valid |
3 |
Menurut saya,
saya sudah merencanakan dengan baik rencana masa depan saya. |
0.784 |
Valid |
4 |
Saya terbiasa
membuat perincinian hal-hal yang harus saya kerjakan |
0.763 |
Valid |
5 |
Saya
senantiasa menyelesaikan pekerjaan tepat waktu karena saya selalu memantau
kemajuan pekerjaan saya. |
0.843 |
Valid |
|
Eco
Destination Image |
||
1 |
Menurut saya
destinasi wisata ini (Taman Nasional Bunaken, Taman Nasional Way Kambas dan
Taman Nasional Ujung Kulon) memiliki iklim yang bagus. |
0.606 |
Valid |
2 |
Menurut saya,
politik di negara tempat destinasi ini (Taman Nasional Bunaken, Taman
Nasional Way Kambas dan Taman Nasional Ujung Kulon) berada stabil. |
0.782 |
Valid |
3 |
Menurut saya
destinasi wisata ini (Taman Nasional Bunaken, Taman Nasional Way Kambas dan
Taman Nasional Ujung Kulon) memiliki pemandangan yang indah. |
0.694 |
Valid |
4 |
Menurut saya
destinasi wisata ini (Taman Nasional Bunaken, Taman Nasional Way Kambas dan
Taman Nasional Ujung Kulon) memiliki reputasi yang baik. |
0.804 |
Valid |
5 |
Menurut saya
destinasi wisata ini (Taman Nasional Bunaken, Taman Nasional Way Kambas dan
Taman Nasional Ujung Kulon) belum tercemar/belum terjamah. |
0.674 |
Valid |
|
Ecotourism
Intention |
||
1 |
Saya akan
memilih destinasi ekowisata sebagai tempat berlibur |
0.834 |
Valid |
2 |
Saya berniat
mengunjungi destinasi ekowisata pada masa liburan. |
0.857 |
Valid |
3 |
Menurut saya,
saya memilih destinasi ekowisata sebagai tempat berlibur merupakan keputusan
yang tepat. |
0.842 |
Valid |
4 |
Menurut saya,
ide tentang menggalakkan ekowisata adalah benar |
0.798 |
Valid |
Sumber : Data diolah menggunakan SPSS
versi 25
Tabel 2 Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas
No |
Variabel |
Item |
N |
Cronbach’s Alpha |
Kesimpulan |
1 |
Environmental Concern |
4 |
180 |
0.838 |
Reliable |
2 |
Future Time Perspective |
5 |
180 |
0.867 |
Reliable |
3 |
Eco
Destination Image |
5 |
180 |
0.753 |
Reliable |
4 |
Ecotourism Intention |
4 |
180 |
0.931 |
Reliable |
Sumber : Data diolah menggunakan SPSS
versi 25
Metode analisis data yang digunakan
untuk menganalisis pengaruh variabel - variabel yang diteliti menggunakan
metode analisis structural equation modeling (SEM) dengan bantuan software AMOS
24. Sebelum menguji hipotesis dilakukan uji goodness of fit model. Menurut
pendapat (Zaelani et al., 2020) pengujian
kesesuaian model goodnes of fit dilakukan dengan melihat beberapa kriteria
pengukuran, yaitu : Absolute fit measure, Incremental fit measure,
Parsimonious fit measure.
Tabel 3 Hasil Pengujian Goodness of Fit
Jenis Pengukuran |
Pengukuran |
Nilai |
Batas penerimaan yang di sarankan |
Kesimpulan |
Absolute fit measures |
RMSEA |
0.073 |
≤ 0,1 |
Goor fit |
ECVI |
1.887 |
Mendekati nilai
Saturated dibanding independen |
Goof fit |
|
Incremental fit measures |
IFI |
0.935 |
≥ 0,90 atau
mendekati 1 |
Goof fit |
CFI |
0.934 |
≥ 0,90 atau
mendekati 1 |
Goof fit |
|
|
TLI |
0.922 |
≥ 0,90 atau
mendekati 1 |
Goof fit |
|
RFI |
0,853 |
≥ 0,90 atau
mendekati 1 |
Goof fit |
|
NFI |
0,876 |
≥ 0,90 atau
mendekati 1 |
Goof fit |
Parsimonius fit measure |
AIC |
337.729 |
Mendekati nilai
Saturated dibanding independen |
Goof fit |
CMIN/DF |
1.967 |
Batas 1, sampai
5, |
Goof fit |
Sumber : Output AMOS versi 24
Berdasarkan pengujian nilai goodness of fit dari tabel diatas,
bahwa keseluruhan model yang digunakan dalam penelitian ini cukup memenuhi
kriteria dari beberapa indikator kesesuaian model. Dapat disimpulkan bahwa
secara keseluruhan model yang digunakan dalam penelitian ini menghasilkan
tingkat kesesuaian model yang baik dan penerimaan yang baik.
Hasil dan Pembahasan
Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat
pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen (Sekaran & Bougie,
2016). Batas toleransi dari kesalahan yang digunakan adalah 5%
α=0,05) dengan dasar pengambilan keputusan sebagai berikut:
1.
Jika
p-value ≤ 0,05 maka terdapat hubungan yang signifikan. Kesimpulan yang
diambil, keputusan hipotesis didukung.
2.
Jika
p-value > 0,05 maka tidak terdapat hubungan yang signifikan. Kesimpulan yang
diambil, keputusan hipotesis tidak didukung.
Hasil pengujian hipotesis pada penelitian ini disajikan
pada tabel dibawah, sebagai berikut :
Pada hasil pengujian hipotesis pertama menunjukkan bahwa
nilai p-value sebesar 0,000 < 0,05 (dengan tingkat kesalahan α = 5%)
maka disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Menunjukkan bahwa
Environmental Concern terdapat pengaruh positif terhadap Eco Tourism
Intention. Kemudian, nilai estimate menunjukkan 0,609 maka terdapat
pengaruh kuat dan positif.
Pada hasil pengujian hipotesis kedua menunjukkan bahwa
nilai p-value sebesar 0,041 < 0,05 (dengan tingkat kesalahan α = 5%)
maka disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Menunjukkan bahwa Future
Time Perspective terdapat pengaruh positif terhadap Environmental Concern.
Kemudian, nilai estimate menunjukkan 0,129 maka terdapat pengaruh kuat dan
positif.
Pada hasil pengujian hipotesis ketiga menunjukkan bahwa
nilai p-value sebesar 0,159 > 0,05 (dengan tingkat kesalahan α = 5%)
maka disimpulkan bahwa Ho diterima dan Ha ditolak. Menunjukkan bahwa Future
Time Perspective tidak berpengaruh positif terhadap Eco Tourism
Intention dengan nilai estimate yang menunjukkan sebesar 0,103.
Pada hasil pengujian hipotesis keempat menunjukkan bahwa
nilai p-value sebesar 0,000 < 0,05 (dengan tingkat kesalahan α = 5%)
maka disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Menunjukkan bahwa Eco
Destination Image terdapat pengaruh
positif terhadap Eco Tourism Intention. Kemudian, nilai estimate
menunjukkan 0,691 maka terdapat pengaruh kuat dan positif.
Pada hasil pengujian hipotesis kelima menunjukkan bahwa
nilai p-value sebesar 0,000 < 0,05 (dengan tingkat kesalahan α = 5%)
maka disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Menunjukkan bahwa Eco
Destination Image terdapat pengaruh
positif terhadap Environmental Concern. Kemudian, nilai estimate menunjukkan
0,770 maka terdapat pengaruh kuat dan positif.
Table 4 Hasil
Pengujian Hipotesis
Hipotesis |
Estimate |
p-value |
Keputusan |
H1 : Environmental Concern berpengaruh positif
terhadap Eco Tourism Intention |
0,691 |
0.000 |
H1 Didukung |
H2 : Future Time Perspective berpengaruh positif
terhadap Environmental Concern |
0,129 |
0.041 |
H2 Didukung |
H3 : Future Time Perspective berpengaruh positif
terhadap Eco Tourism Intention. |
0,103 |
0,159 |
H3 Didukung |
H4 : Eco Destination Image berpengaruh positif
terhadap Eco Tourism Intention. |
0,691 |
0.000 |
H4 Didukung |
H5 : Eco Destination Image berpengaruh positif
terhadap Environmental Concern. |
0,770 |
0.000 |
H5 Didukung |
Sumber : Data kuesioner diolah menggunakan AMOS versi 24
Hipotesis pertama menguji pengaruh Environmental
Concern terhadap Eco Tourism Intention, dari hasil pengujian
menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang positif. Hal ini berarti semakin
konsumen berpendapat bahwa ketika manusia merusak alam akan timbul akibat yang
buruk saat ini manusia tidak peduli terhadap lingkungan dan menurut konsumen, tumbuhan
dan hewan memiliki hak yang sama untuk hidup, maka konsumen semakin
berkeinginan untuk memilih destinasi ekowisata sebagai tempat berlibur dan
ingin menggalakan destinasi ekowisata. Hal ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh (Pham & Khanh, 2021) yang menyatakan bahwa Environmental Concern
berpengaruh positif terhadap Eco Tourism Intention,
Hipotesis kedua menguji pengaruh Future Time
Perspective terhadap Environmental Concern, dari hasil pengujian
menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang positif. Hal ini menunjukkan semakin
orang melakukan perincinian terhadap kegiatannya, dan menetapkan tujuan dan
menetapkan cara untuk mencapainya, serta terbisa membuat perincian hal hal yang
harus di kerjakan dan senantiasa menyelesaikan perkerjaan tepat waktu, maka
semakin orang mempunyai kepedulian
terhadap lingkungan tersebut wisatawan
telah mengatur manajemen waktu dan mengatur rencana masa depannya dengan sangat
baik serta wisatawan juga berpendapat bahwa jika manusia mengganggu lingkungan
alam maka akan berdampak dan merugikan alam sekitarnya karena makhluk hidup
yang berada di alam juga memiliki hak yang sama untuk memiliki kehidupan. Hal
ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Pham & Khanh, 2021) yang menyatakan bahwa Future Time Perspective
berpengaruh positif terhadap Environmental Concern.
Hipotesis ketiga
menguji pengaruh Future Time Perspective terhadap Eco Tourism
Intention, dari hasil pengujian menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh
positif. Tidak terbuktinya hipotesis 3 tersebut diduga karena profil responden
yang mayoritas didominasi oleh mahasiwa sekitar usia 18- 22 tahun. Menurut (Wiernik et al., 2013) pada usia muda manusia belum menyadari pelestarian alam.
Menurut (Rustiadi, 2018) bagi mereka yang berusia dibawah 25 tahun masih sulit
memfokuskan perhatian pada perencanaan jangka panjang dan belum berorientasi
untuk masa depan, sehingga belum terbentuk pemahaman tentang pentingnya aspek
keberlanjutan yang melekat pada destinasi ekowisata.
Hipotesis keempat menguji pengaruh antara Eco
Destination Image terhadap Eco Tourism Intention. Dari hasil
pengujian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang positif. Hal ini berarti
semakin destinasi wisata memilki iklim yang bagus, pemandangan yang indah,
reputasi yang cukup baik, dan kondisi yang belum tercemar, maka konsumen akan
memilih destinasi ekowisata sebagai tempat berlibur, konsumen juga berniat
mengunjungi destinasi ekowisata pada masa liburan, konsumen merasa memilih
destinasi ekowisata merupakan keputusan yang tepat, dan ide tentang
menggalakkan ekowisata adalah benar. Hasil pengujian untuk hipotesis 4
menunjukkan bahwa Eco Destination Image
berpengaruh positif terhadap Eco Tourism Intention. Hasil
penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh (Pham & Khanh, 2021).
Hipotesis kelima menguji pengaruh Eco Destination
Image terhadap Environmental Concern dari hasil pengujian
menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang positif . Hal ini berarti semakin
destinasi wisata memiliki iklim yang bagus, pemandangan yang indah, reputasinya
baik, dan kondisi belum tercemar maka dapat
meningkatkan kepedulian konsumen terhadap lingkungan karena tumbuhan dan hewan
mempunyai hak yang sama untuk hidup seperti manusia. Hasil pengujian untuk hipotesis 5 menunjukkan
bahwa Eco Destination Image
berpengaruh positif terhadap Environmental Concern. Hasil
penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh (Pham & Khanh, 2021).
Gambar 2 Structural Equation Model (SEM)
Kesimpulan
Penelitian ini menyimpulkan bahwa Environmental
Concern berpengaruh positif dan signifikan terhadap Ecotourism
Intention, Future Time Perspective berpengaruh positif dan signifikan
terhadap Environmental Concern, Future Time Perspective tidak
berpengaruh positif terhadap Ecotourism Intention, Eco-destination image berpengaruh
positif dan signifikan terhadap Ecotourism Intention dan Eco-
destination Image berpengaruh positif dan signifikan terhadap Environmental Concern.
Penelitian ini memiliki keterbatasan
penelitian seperti tidak mampunyai menggambarkan karakteristik responden
berdasarkan usia dan hanya menjadikan destinasi wisata Ujung Kulon, Taman
Nasional Bunaken, dan Taman Nasional Way Kambas.
Dengan demikian saran yang dapat
diberikan kepada peneliti selanjutnya, antara lain : Peneliti selanjutnya harus
dapat mempertimbangkan proporsi dari karakteristik responden berdasarkan usia,
agar hasil penelitian ini mendapatkan hasil yang lebih luas berdasarkan
karakteristik usia, dan peneliti selanjutnya tidak hanya meneliti destinasi
ekowisata wisata Ujung Kulon, Taman Nasional Bunaken, dan Taman Nasional Way
Kambas, tetapi juga dapat meneliti lebih banyak lagi destinasi ekowisata
seperti Taman Nasional Pulau Komodo atau Pulau Nusa Penida.
DAFTAR PUSTAKA
Ali, I., & Wekke, I. S. (2021). Budaya,
Agama, dan Kepercayaan Suku Pelaut di Papua Barat, Indonesia. Samudra Biru.
Andriani, A. (2018). Saya
Indonesia, Negara Maritim Jati Diri Negaraku. CV Jejak (Jejak Publisher).
Eddyono, F. (2021). Pengelolaan
Destinasi Pariwisata. uwais inspirasi indonesia.
Fanggidae, J. P. (2022). Keyakinan
Akan Pemanasan Global dan Kesediaan Untuk Membayar Wisata Premium, Peran
Mediasi dari Sikap Terhadap Sikap Ekowisata (Studi Kasus di Destinasi Wisata
Labuan Bajo). Jurnal Ilmiah Pariwisata, 27(2), 185–192.
Manihuruk, S. V., & Pratomo, L.
A. (2023). THE ANTECEDENTS OF ECOTOURISM INTENTION. Jurnal Ekonomi Trisakti,
3(1), 1057–1068. https://doi.org/10.25105/jet.v3i1.16031
Parmawati, R., Hardyansah, R.,
Pangestuti, E., & Hakim, L. (2022). Ekowisata: Determinan Pariwisata
Berkelanjutan untuk Mendorong Perekonomian Masyarakat. Universitas
Brawijaya Press.
Pham, H. S. T., & Khanh, C. N. T.
(2021). Ecotourism intention: the roles of environmental concern, time
perspective and destination image. Tourism Review, 76(5),
1141–1153.
Rustiadi, E. (2018). Perencanaan
dan pengembangan wilayah. Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
Sekaran, U., & Bougie, R. (2016).
Research Methods for Business, Seventh Edition. John Wiley & Sons.
Ltd.
Wiernik, B. M., Ones, D. S., &
Dilchert, S. (2013). Age and environmental sustainability: A meta-analysis. Journal
of Managerial Psychology, 28(7/8), 826–856.
Zaelani, A. U., Husain, T., &
Budiyantara, A. (2020). Analisis Simulasi Sistem Penunjang Keputusan: Model
Matematis Dengan Pendekatan Goodness-of Fit Berbasis Structural Equation Model.
SMARTICS Journal, 6(1), 10–16.