THE ANTECEDES OF ECOTOURISM INTENTION

 

Afsari Zulsi Nurvinka1, Ayu Ekasari 2*

Department of Management, Universitas Trisakti, Jakarta, Indonesia

Email: afsarizulsinurvinka16@gmail.com, ayu.ekasari@trisakti.ac.id

 

 

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh Future Time Perspective, Environmental Concern, dan Eco Destination Image terhadap Ecotourism Intention. Sampel yang digunakan dalam artikel ini adalah responden yang pernah mengunjungi destinasi ekowisata Taman Wisata Ujung Kulon, Taman Nasional Bunaken, dan Taman Nasional Way Kambas sebanyak 180 responden. Penelitian ini menemukan bahwa manusia perlu peduli dengan Environmental Concern karena akan memiliki perspektif untuk waktu kedepannya dan juga memiliki citra positif terhadap suatu destinasi ekowisata. Artikel ini mendukung pariwisata terlebih dalam ruang lingkup ekowisata di Indonesia serta peningkatan kerjasama dengan pemerintah daerah untuk pengembangan ekowisata serta meningkatkan perawatan dan membuat fasilitas yang lebih memadai serta masyarakat perlu menyadari bahwa destinasi ekowisata di Indonesia perlu untuk dilestarikan. Artikel ini merupakan penelitian pertama yang menganalisa pengaruh dari Future Time Perspective, Environmental Concern, dan Eco Destination Image terhadap Ecotourism Intention.

 

Kata kunci: Future Time Perspective, Environmental Concern, Eco Destination Image, Ecotourism Intention

 

Abstract

This study aims to analyze the influence of Future Time Perspective, Environmental Concern, and Eco Destination Image on Ecotourism Intention. The sample used in this article is respondents who have visited ecotourism destinations Ujung Kulon Tourism Park, Bunaken National Park, and Way Kambas National Park as many as 180 respondents. This research found that humans need to care about Environmental Concern because they will have a perspective for the future and also have a positive image of an ecotourism destination. This article supports tourism especially in the scope of ecotourism in Indonesia as well as increased cooperation with local governments for the development of ecotourism as well as improving maintenance and making more adequate facilities and the community needs to realize that ecotourism destinations in Indonesia need to be preserved. This article is the first study to analyze the effect of Future Time Perspective, Environmental Concern, and Eco Destination Image on Ecotourism Intention.

 

Keywords: Future Time Perspective, Environmental Concern, Eco Destination Image, Ecotourism Intention.

 

 

 

 

Pendahuluan  

Indonesia dikenal sebagai negara maritim, memiliki ragam sumber daya alam yang sangat potensial untuk dioptimalkan (Andriani, 2018). Luasnya wilayah Indonesia mengandung sejarah yang kaya, tradisi budaya yang beraneka ragam, seni yang khas, dan keindahan alam yang dapat dikembangkan secara optimal di darat maupun di perairan, salah satunya yaitu pada sektor pariwisata (Ali & Wekke, 2021).

Menurut (Eddyono, 2021) mendefinisikan destinasi ekowisata adalah destinasi yang harus di lindungi. Kegiatan destinasi masuk dalam kegiatan kepariwisataan. Kegiatan Pariwisata merangkum berbagai aktivitas yang terkait dengan sektor pariwisata dan memiliki dimensi yang kompleks. Ini termasuk manifestasi yang akan dirasakan oleh individu maupun negara sembari berinteraksi dengan wisatawan, masyarakat sekitar, pemerintah daerah dan para pelaku usaha yang merasakan. Oleh karena itu pengunjung disarankan untuk mendatangi destinasi ekowisata. Supaya pengelola dapat melakukan pengembangan ekowisata seperti menyediakan destinasi wisata yang bersih dan terbebas dari sampah, limbah, dan berbagai bahan pencemaran lainnya (Parmawati et al., 2022). Tangkahan, Taman Nasional Tanjung Puting, Taman Nasional Komodo, Taman Nasional Way Kambas, Raja Ampat, Kawah Ijen, Taman Nasional Gunung Leuser, Pulau Nusa Penida, Taman Nasional Bunaken, dan Desa Wisata Tembi merupakan sejumlah tempat ekowisata yang ada di Indonesia.

Berdasarkan hasil penelitian (Pham & Khanh, 2021) terdapat tiga faktor yang mendorong wisatawan mengunjungi destinasi ekowisata yaitu Environmental Concern, Time Perspective dan Destination Image. Hasil penelitian (Pham & Khanh, 2021) membuktikan bahwa semakin orang peduli terhadap lingkungan (Environmental Concern), dan orang yang mempunyai perspektive waktu kedepan (Time Perspective),serta orang yang mempunyai citra positif terhadap suatu destinasi ekowisata (Destination Image). Maka orang bersedia mengunjungi destinasi ekowisata. Demikian pula orang yang memiliki perspektive waktu untuk masa depan akan lebih peduli terhadap lingkungan serta orang yang memiliki image positif ke destinasi ekowisata tertentu, maka kepeduliannya terhadap lingkungan menjadi lebih meningkat (Fanggidae, 2022).

Menurut (Pham & Khanh, 2021) penelitian ini bertujuan untuk melihat dampak kepedulian lingkungan pada Future Time Perspective, Eco Destination Image terhadap Ecotourism Intention. (Manihuruk & Pratomo, 2023) mengungkapkan bahwa keterikatan wisatawan terhadap suatu destinasi bermula dari Environmental Concern yang mempengaruhi Future Time Perspective, sehingga memberikan Eco Destination Image yang baik sehingga memunculkan Ecotourism Intention. Berikut rerangka konseptual penelitian ini :

Gambar 1

 

Metode

Rancangan penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Pengujian hipotesis digunakan dalam penelitian ini karena bertujuan untuk menguji hipotesis yang telah diterapkan. Rancangan penelitian yang terdapat pada penelitian ini merupakan pengujian hipotesis, dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh dari variabel terhadap variabel lain berdasarkan hipotesis. Terdapat 4 (empat) variabel yang digunakan dalam penelitian yaitu sebagai berikut: Environmental Concern, Future Time Perspective, Ecotourism Intention dan Eco Destination Image. Jawaban responden keseluruhan diukur dengan skala likert yaitu skala yang mengukur setiap jawaban dan pendapat responden mengenai serangkaian pertanyaan yang berkaitan dengan keyakinan mengenai suatu objek tertentu.

Data primer pada penelitian ini digunakan dengan cara melakukan penyebaran kuesioner kepada 180 responden. Metode penarikan sampel yang digunakan adalah non-probability sampling. Pengambilan sampel dilakukan dengan purposive sampling merupakan teknik penentuan sampel dengan karakteristik tertentu yang sudah ditentukan. Kriteria responden dalam penelitian ini yaitu merupakan individu responden yang mengetahui keberadaan destinasi ekowisata dan individu yang ingin berkunjung ke destinasi ekowisata Taman Wisata Ujung Kulon, Taman Bunaken, Taman Nasional Way Kambas.

Uji validitas adalah uji yang dilakukan untuk mengetahui apakah indikator yang digunakan dapat mengukur variabel yang diteliti (Sekaran & Bougie, 2016). Uji validitas mengukur apa yang seharusnya diukur dan melakukan apa yang seharusnya dilakukan. Uji Reliabilitas adalah uji untuk memastikan alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini konsisten dan akurat (Sekaran & Bougie, 2016). Uji reliabilitas menunjukkan  konsistensi dan akurasi hasil pengukuran.

 

Tabel 1 Hasil Pengujian Validitas

 

No

 

Indikator

Factor Loading

Kesimpulan

 

Environmental Concern

1

Ketika manusia merusak alam, sering kali hal ini dapat menimbulkan akibat yang sangat buruk.

0.838

Valid

2

 Manusia saat ini sangat tidak memperdulikan lingkungan.

0.849

Valid

3

Tumbuhan dan hewan mempunyai hak yang sama untuk hidup seperti manusia.

0.763

Valid

4

Keseimbangan alam mudah rapuh dan terganggu.

0.868

Valid

 

Future Time Perspective

1

Saya percaya bahwa kegiatan yang dilakukan setiap orang setiap hari harus direncanakannya di pagi hari.

0.839

Valid

2

Ketika saya ingin mencapai sesuatu, saya harus menetapkan tujuan dan mempertimbangkan cara untuk mencapainya.

0.856

Valid

3

Menurut saya, saya sudah merencanakan dengan baik rencana masa depan saya.

0.784

Valid

4

Saya terbiasa membuat perincinian hal-hal yang harus saya kerjakan

0.763

Valid

5

Saya senantiasa menyelesaikan pekerjaan tepat waktu karena saya selalu memantau kemajuan pekerjaan saya.

0.843

Valid

 

Eco Destination Image

1

Menurut saya destinasi wisata ini (Taman Nasional Bunaken, Taman Nasional Way Kambas dan Taman Nasional Ujung Kulon) memiliki iklim yang bagus.

0.606

Valid

2

Menurut saya, politik di negara tempat destinasi ini (Taman Nasional Bunaken, Taman Nasional Way Kambas dan Taman Nasional Ujung Kulon) berada stabil.

0.782

Valid

3

Menurut saya destinasi wisata ini (Taman Nasional Bunaken, Taman Nasional Way Kambas dan Taman Nasional Ujung Kulon) memiliki pemandangan yang indah.

0.694

Valid

4

Menurut saya destinasi wisata ini (Taman Nasional Bunaken, Taman Nasional Way Kambas dan Taman Nasional Ujung Kulon) memiliki reputasi yang baik.

0.804

Valid

5

Menurut saya destinasi wisata ini (Taman Nasional Bunaken, Taman Nasional Way Kambas dan Taman Nasional Ujung Kulon) belum tercemar/belum terjamah.

0.674

Valid

 

Ecotourism Intention

1

Saya akan memilih destinasi ekowisata sebagai tempat berlibur

0.834

Valid

2

Saya berniat mengunjungi destinasi ekowisata pada masa liburan.

0.857

Valid

3

Menurut saya, saya memilih destinasi ekowisata sebagai tempat berlibur merupakan keputusan yang tepat.

0.842

Valid

4

Menurut saya, ide tentang menggalakkan ekowisata adalah benar

0.798

Valid

Sumber : Data diolah menggunakan SPSS versi 25

 

Tabel 2 Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas

No

Variabel

Item

N

Cronbach’s

Alpha

Kesimpulan

1

Environmental Concern

4

180

0.838

Reliable

2

Future Time Perspective

5

180

0.867

Reliable

3

Eco Destination Image

5

180

0.753

Reliable

4

Ecotourism Intention

4

180

0.931

Reliable

Sumber : Data diolah menggunakan SPSS versi 25

Metode analisis data yang digunakan untuk menganalisis pengaruh variabel - variabel yang diteliti menggunakan metode analisis structural equation modeling (SEM) dengan bantuan software AMOS 24. Sebelum menguji hipotesis dilakukan uji goodness of fit model. Menurut pendapat (Zaelani et al., 2020) pengujian kesesuaian model goodnes of fit dilakukan dengan melihat beberapa kriteria pengukuran, yaitu : Absolute fit measure, Incremental fit measure, Parsimonious fit measure.

 

Tabel 3 Hasil Pengujian Goodness of Fit

Jenis

Pengukuran

Pengukuran

Nilai

Batas penerimaan yang di sarankan

Kesimpulan

Absolute fit measures

RMSEA

0.073

≤ 0,1

Goor fit

ECVI

1.887

Mendekati nilai Saturated dibanding independen

Goof fit

Incremental fit measures

IFI

0.935

≥ 0,90 atau mendekati 1

Goof fit

CFI

0.934

≥ 0,90 atau mendekati 1

Goof fit

 

TLI

0.922

≥ 0,90 atau mendekati 1

Goof fit

 

RFI

0,853

≥ 0,90 atau mendekati 1

Goof fit

 

NFI

0,876

≥ 0,90 atau mendekati 1

Goof fit

Parsimonius fit measure

AIC

337.729

Mendekati nilai Saturated dibanding independen

Goof fit

CMIN/DF

1.967

Batas 1, sampai 5,

Goof fit

Sumber : Output AMOS versi 24

 

Berdasarkan pengujian  nilai goodness of fit dari tabel diatas, bahwa keseluruhan model yang digunakan dalam penelitian ini cukup memenuhi kriteria dari beberapa indikator kesesuaian model. Dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan model yang digunakan dalam penelitian ini menghasilkan tingkat kesesuaian model yang baik dan penerimaan yang baik.

 

Hasil dan Pembahasan

Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen (Sekaran & Bougie, 2016). Batas toleransi dari kesalahan yang digunakan adalah 5% α=0,05) dengan dasar pengambilan keputusan sebagai berikut:

1.      Jika p-value ≤ 0,05 maka terdapat hubungan yang signifikan. Kesimpulan yang diambil, keputusan hipotesis didukung.

2.      Jika p-value > 0,05 maka tidak terdapat hubungan yang signifikan. Kesimpulan yang diambil, keputusan hipotesis tidak didukung.

Hasil pengujian hipotesis pada penelitian ini disajikan pada tabel dibawah, sebagai berikut :

 

Pada hasil pengujian hipotesis pertama menunjukkan bahwa nilai p-value sebesar 0,000 < 0,05 (dengan tingkat kesalahan α = 5%) maka disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Menunjukkan bahwa Environmental Concern terdapat pengaruh positif terhadap Eco Tourism Intention. Kemudian, nilai estimate menunjukkan 0,609 maka terdapat pengaruh kuat dan positif.

Pada hasil pengujian hipotesis kedua menunjukkan bahwa nilai p-value sebesar 0,041 < 0,05 (dengan tingkat kesalahan α = 5%) maka disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Menunjukkan bahwa Future Time Perspective terdapat pengaruh positif terhadap Environmental Concern. Kemudian, nilai estimate menunjukkan 0,129 maka terdapat pengaruh kuat dan positif.

Pada hasil pengujian hipotesis ketiga menunjukkan bahwa nilai p-value sebesar 0,159 > 0,05 (dengan tingkat kesalahan α = 5%) maka disimpulkan bahwa Ho diterima dan Ha ditolak. Menunjukkan bahwa Future Time Perspective tidak berpengaruh positif terhadap Eco Tourism Intention dengan nilai estimate yang menunjukkan sebesar 0,103.

Pada hasil pengujian hipotesis keempat menunjukkan bahwa nilai p-value sebesar 0,000 < 0,05 (dengan tingkat kesalahan α = 5%) maka disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Menunjukkan bahwa Eco Destination Image  terdapat pengaruh positif terhadap Eco Tourism Intention. Kemudian, nilai estimate menunjukkan 0,691 maka terdapat pengaruh kuat dan positif.

Pada hasil pengujian hipotesis kelima menunjukkan bahwa nilai p-value sebesar 0,000 < 0,05 (dengan tingkat kesalahan α = 5%) maka disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Menunjukkan bahwa Eco Destination Image  terdapat pengaruh positif terhadap Environmental Concern. Kemudian, nilai estimate menunjukkan 0,770 maka terdapat pengaruh kuat dan positif.

 

Table 4 Hasil Pengujian Hipotesis

Hipotesis

Estimate

p-value

Keputusan

H1 : Environmental Concern berpengaruh positif terhadap Eco Tourism Intention

0,691

0.000

H1

Didukung

H2 : Future Time Perspective berpengaruh positif terhadap Environmental Concern

0,129

0.041

H2

Didukung

H3 : Future Time Perspective berpengaruh positif terhadap Eco Tourism Intention.

0,103

0,159

H3 Didukung

H4 : Eco Destination Image berpengaruh positif terhadap Eco Tourism Intention.

0,691

0.000

H4

Didukung

H5 : Eco Destination Image berpengaruh positif terhadap Environmental Concern.

0,770

0.000

H5 Didukung

Sumber : Data kuesioner diolah menggunakan AMOS versi 24

 

Hipotesis pertama menguji pengaruh Environmental Concern terhadap Eco Tourism Intention, dari hasil pengujian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang positif. Hal ini berarti semakin konsumen berpendapat bahwa ketika manusia merusak alam akan timbul akibat yang buruk saat ini manusia tidak peduli terhadap lingkungan dan menurut konsumen, tumbuhan dan hewan memiliki hak yang sama untuk hidup, maka konsumen semakin berkeinginan untuk memilih destinasi ekowisata sebagai tempat berlibur dan ingin menggalakan destinasi ekowisata. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Pham & Khanh, 2021) yang menyatakan bahwa Environmental Concern berpengaruh positif terhadap Eco Tourism Intention,

Hipotesis kedua menguji pengaruh Future Time Perspective terhadap Environmental Concern, dari hasil pengujian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang positif. Hal ini menunjukkan semakin orang melakukan perincinian terhadap kegiatannya, dan menetapkan tujuan dan menetapkan cara untuk mencapainya, serta terbisa membuat perincian hal hal yang harus di kerjakan dan senantiasa menyelesaikan perkerjaan tepat waktu, maka semakin  orang mempunyai kepedulian terhadap lingkungan  tersebut wisatawan telah mengatur manajemen waktu dan mengatur rencana masa depannya dengan sangat baik serta wisatawan juga berpendapat bahwa jika manusia mengganggu lingkungan alam maka akan berdampak dan merugikan alam sekitarnya karena makhluk hidup yang berada di alam juga memiliki hak yang sama untuk memiliki kehidupan. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Pham & Khanh, 2021) yang menyatakan bahwa Future Time Perspective berpengaruh positif terhadap Environmental Concern.

Hipotesis ketiga  menguji pengaruh Future Time Perspective terhadap Eco Tourism Intention, dari hasil pengujian menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh positif. Tidak terbuktinya hipotesis 3 tersebut diduga karena profil responden yang mayoritas didominasi oleh mahasiwa sekitar usia 18- 22 tahun. Menurut (Wiernik et al., 2013) pada usia muda manusia belum menyadari pelestarian alam. Menurut (Rustiadi, 2018) bagi mereka yang berusia dibawah 25 tahun masih sulit memfokuskan perhatian pada perencanaan jangka panjang dan belum berorientasi untuk masa depan, sehingga belum terbentuk pemahaman tentang pentingnya aspek keberlanjutan yang melekat pada destinasi ekowisata.

Hipotesis keempat menguji pengaruh antara Eco Destination Image terhadap Eco Tourism Intention. Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang positif. Hal ini berarti semakin destinasi wisata memilki iklim yang bagus, pemandangan yang indah, reputasi yang cukup baik, dan kondisi yang belum tercemar, maka konsumen akan memilih destinasi ekowisata sebagai tempat berlibur, konsumen juga berniat mengunjungi destinasi ekowisata pada masa liburan, konsumen merasa memilih destinasi ekowisata merupakan keputusan yang tepat, dan ide tentang menggalakkan ekowisata adalah benar. Hasil pengujian untuk hipotesis 4 menunjukkan bahwa Eco Destination Image  berpengaruh positif terhadap Eco Tourism Intention. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh (Pham & Khanh, 2021). 

Hipotesis kelima menguji pengaruh Eco Destination Image terhadap Environmental Concern dari hasil pengujian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang positif . Hal ini berarti semakin destinasi wisata memiliki iklim yang bagus, pemandangan yang indah, reputasinya baik, dan kondisi belum tercemar maka  dapat meningkatkan kepedulian konsumen terhadap lingkungan karena tumbuhan dan hewan mempunyai hak yang sama untuk hidup seperti manusia.  Hasil pengujian untuk hipotesis 5 menunjukkan bahwa Eco Destination Image  berpengaruh positif terhadap Environmental Concern. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh (Pham & Khanh, 2021).

 

Gambar 2 Structural Equation Model (SEM)

 

Kesimpulan

Penelitian ini menyimpulkan bahwa Environmental Concern berpengaruh positif dan signifikan terhadap Ecotourism Intention, Future Time Perspective berpengaruh positif dan signifikan terhadap Environmental Concern, Future Time Perspective tidak berpengaruh positif terhadap Ecotourism Intention, Eco-destination image berpengaruh positif dan signifikan terhadap Ecotourism Intention dan Eco- destination Image berpengaruh positif dan signifikan terhadap  Environmental Concern.

Penelitian ini memiliki keterbatasan penelitian seperti tidak mampunyai menggambarkan karakteristik responden berdasarkan usia dan hanya menjadikan destinasi wisata Ujung Kulon, Taman Nasional Bunaken, dan Taman Nasional Way Kambas.

Dengan demikian saran yang dapat diberikan kepada peneliti selanjutnya, antara lain : Peneliti selanjutnya harus dapat mempertimbangkan proporsi dari karakteristik responden berdasarkan usia, agar hasil penelitian ini mendapatkan hasil yang lebih luas berdasarkan karakteristik usia, dan peneliti selanjutnya tidak hanya meneliti destinasi ekowisata wisata Ujung Kulon, Taman Nasional Bunaken, dan Taman Nasional Way Kambas, tetapi juga dapat meneliti lebih banyak lagi destinasi ekowisata seperti Taman Nasional Pulau Komodo atau Pulau Nusa Penida.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Ali, I., & Wekke, I. S. (2021). Budaya, Agama, dan Kepercayaan Suku Pelaut di Papua Barat, Indonesia. Samudra Biru.

 

Andriani, A. (2018). Saya Indonesia, Negara Maritim Jati Diri Negaraku. CV Jejak (Jejak Publisher).

 

Eddyono, F. (2021). Pengelolaan Destinasi Pariwisata. uwais inspirasi indonesia.

 

Fanggidae, J. P. (2022). Keyakinan Akan Pemanasan Global dan Kesediaan Untuk Membayar Wisata Premium, Peran Mediasi dari Sikap Terhadap Sikap Ekowisata (Studi Kasus di Destinasi Wisata Labuan Bajo). Jurnal Ilmiah Pariwisata, 27(2), 185–192.

 

Manihuruk, S. V., & Pratomo, L. A. (2023). THE ANTECEDENTS OF ECOTOURISM INTENTION. Jurnal Ekonomi Trisakti, 3(1), 1057–1068. https://doi.org/10.25105/jet.v3i1.16031

 

Parmawati, R., Hardyansah, R., Pangestuti, E., & Hakim, L. (2022). Ekowisata: Determinan Pariwisata Berkelanjutan untuk Mendorong Perekonomian Masyarakat. Universitas Brawijaya Press.

 

Pham, H. S. T., & Khanh, C. N. T. (2021). Ecotourism intention: the roles of environmental concern, time perspective and destination image. Tourism Review, 76(5), 1141–1153.

 

Rustiadi, E. (2018). Perencanaan dan pengembangan wilayah. Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

 

Sekaran, U., & Bougie, R. (2016). Research Methods for Business, Seventh Edition. John Wiley & Sons. Ltd.

 

Wiernik, B. M., Ones, D. S., & Dilchert, S. (2013). Age and environmental sustainability: A meta-analysis. Journal of Managerial Psychology, 28(7/8), 826–856.

 

Zaelani, A. U., Husain, T., & Budiyantara, A. (2020). Analisis Simulasi Sistem Penunjang Keputusan: Model Matematis Dengan Pendekatan Goodness-of Fit Berbasis Structural Equation Model. SMARTICS Journal, 6(1), 10–16.