Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Continuous Intention to Use dalam Konteks
Digital Banking di Indonesia (Studi Kasus: Bank Raya Indonesia di Jakarta)
Defara Sagita Putri1, Deni Irawan2,
Melissa Amanda3, Rano Kartono4, Willy Gunadi5
Binus
University Jakarta, Indonesia
defara.putri@binus.ac.id1,
deni.irawan@binus.ac.id2, melissa.amanda@binus.ac.id3,
rano.kartono@binus.ac.id4, wgunadi@binus.ac.id5
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisa keterkaitan antara e-service quality, customer experience, customer
satisfaction, trust, dan continuous intention to use dalam konteks digital banking
di Indonesia, secara spesifik
pada Bank Raya Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendeketan kuantitatif yang bertujuan untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan, dengan kategori penelitian cross-sectional. Lokasi penelitian yang diambil ialah wilayah Jakarta. Sampel penelitian
berjumlah 200 responden, dengan kriteria individu yang merupakan nasabah aktif Bank Raya Indonesia
dan telah melakukan transaksi selama minimal 3 bulan terakhir. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini ialah PLS-SEM dengan menggunakan software SmartPLS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa e-service
quality berpengaruh secara
langsung terhadap customer
experience dan customer satisfaction. Continuous intention to use juga
terbukti secara langsung dipengaruhi oleh customer
experience, customer satisfaction, dan trust. Sementara
itu, customer experience terbukti
memediasi pengaruh e-service
quality pada customer satisfaction dan trust. Pengaruh e-service quality pada continuous
intention to use terbukti dimediasi
oleh variabelcustomer satisfaction dan customer
experience. Pengaruh customer experience pada
continuous intention to use terbukti dimediasi oleh customer satisfaction dan trust.
Kata kunci: E-Service
Quality, Customer Experience, Customer Satisfaction, Trust, Continuous
Intention to Use.
Pendahuluan
Pandemi Covid-19 pertama kali
diidentifikasi masuk ke Indonesia pada tahun 2020. Demi mencegahnya penyebaran
virus tersebut, badan kesehatan dunia WHO menetapkan berbagai pedoman dan
kebijakan baru yang kerap dikenal sebagai social distancing. Kebijakan
yang diterapkan pemerintah selama masa pandemi Covid-19 menuntut masyarakat
untuk memanfaatkan teknologi dalam kehidupan sehari-hari. Pola hidup
tradisional perlahan berubah melalui interaksi digital dengan dukungan
perkembangan teknologi termasuk dalam bidang perekonomian seperti transaksi digital.
Transaksi digital tentu saja
tidak terlepas dari digitalisasi sistem pembayaran. Sistem pembayaran berbasis
teknologi digital dan pemanfaatan jaringan internet, menjadi kunci utama
sebagai penggerak roda ekonomi di Indonesia saat ini. Digitalisasi
pembayaran menjadi salah satu dari enam agenda prioritas jalur keuangan dalam
Presidensi G20 Indonesia 2022 (Bank Indonesia, 2022). Sesuai dengan pola
kebutuhan masyarakat dan agenda pemerintah terhadap arus digitalisasi tersebut,
industri perbankan saat ini giat melakukan transformasi dari sistem
konvensional ke bank digital (OJK, 2022).
Berdasarkan POJK.No.12/POJK.03/2021,
bank digital ialah bank berbadan hukum di Indonesia yang menjalankan
kegiatan usaha perbankan secara elektronik tanpa kantor fisik selain kantor
pusat. Bank digital dapat melakukan semua aktivitas perbankan mulai dari
pembukaan akun, deposito, transfer hingga penutupan akun melalui smartphone atau
perangkat elektronik lainnya tanpa perlu datang secara fisik ke bank (OJK,
2022). Per Januari 2022, nilai transaksi bank digital di Indonesia telah
meningkat 62.82% dari tahun sebelumnya dan diperkirakan mencapai nilai 4.3
Triliun Rupiah. Saat ini berbagai bank digital telah banyak hadir di
Indonesia seperti Jenius, Bank Jago, dan Allo Bank di sektor perusahaan swasta.
Bank BUMN di Indonesia juga telah melahirkan kompetitor layanan oleh bank digital
yakni Bank Raya (Bank BRI) dan Hibank (Bank BNI).
Bank Raya Indonesia sebagai bank digital
BUMN pertama di Indonesia yang telah lebih dulu beroperasi, berhasil
mencatatkan pertumbuhan nasabah diangka 694.768 selama tahun 2022. Angka
pertumbuhan nasabah terus meningkat pada tahun 2023 diiringi dengan target
peningkatan profit di akhir tahun sebesar Rp. 67,5 Miliar. PT Bank Raya
Indonesia, Tbk. merupakan anak perusahaan dari Bank BRI berperan sebagai digital
attacker BRI, dengan fokus untuk mendukung para pekerja GIG
economy melalui solusi keuangan digital. Melalui dukungan kuat
BRI Group, Bank Raya Indonesia
mengoptimalkan ekosistem yang tersebar di seluruh Indonesia demi menjangkau
lebih banyak potensi nasabah seperti memberikan kemudahan transaksi kepada
seluruh nasabah, dan pembukaan digital saving Raya
di layanan BRImo. Tren kenaikan penggunaan fitur di aplikasi digital saving Raya saat ini terus meningkat, terutama fitur
saku, transfer online menggunakan BI Fast, top up e-wallet, dan
pembayaran menggunakan QRIS.
Kehadiran Bank Raya Indonesia tentu saja juga
memberikan dampak kompetisi pada dunia perbankan digital. Kualitas
layanan merupakan faktor utama dalam industri jasa seperti perbankan dalam
menghadapi ketatnya kompetisi (Khatibi et al., 2002). E-service
quality
merupakan konsep yang diterapkan dalam berbagai industri jasa khususnya
dibidang Information and Communication Technology (Nemati et al., 2002). Ease of use, efficiency, dan interoperability
merupakan dimensi dari kualitas layanan yang perlu
dimiliki oleh bank digital untuk memenuhi ekspektasi nasabah. Ease of use menjelaskan bagaimana suatu
layanan digital memberikan kemudahan bagi konsumennya. Kemudahan
penggunaan menjelaskan bagaimana sebuah aplikasi digital dinilai sebagai
aplikasi yang user friendly (Parasuraman et al., 2005). Efisiensi
menentukan seberapa cepat platform atau aplikasi memberikan bantuan
kemudahan keuangan serbaguna kepada nasabah dan memberikan kenyamanan dalam
menanggapi permintaan layanan nasabah (Ariff et al., 2013). Interoperability
merupakan dimensi e-service quality yang menjelaskan tentang kemampuan
layanan digital dalam berinteraksi dengan sistem elektronik yang lain
(Gupta et al., 2017).
Selain ketiga faktor keunggulan yang diperlukan
tersebut, salah satu misi dari Bank Raya Indonesia adalah memastikan layanan
perbankan digital yang aman dan handal. Privacy/security mengacu kepada kemampuan layanan digital untuk melindungi
informasi pribadi dan keuangan nasabah (Parasuraman et al., 2005). Dalam
hal ini, dimensi platform bank digital dapat mencakup atribut
seperti integritas, non-repudiasi, keaslian, dan kerahasiaan (Pooya et al.,
2020). Keandalan merupakan faktor kunci terhadap kualitas layanan karena
nasabah ingin memastikan bahwa layanan yang digunakan dapat melakukan layanan
secara memadai dan akurat sesuai dengan yang dijanjikan (Parasuraman et al.,
2005). Pentingnya keamanan dan kehandalan aplikasi bank digital,
selaras dengan faktor penting dalam kualitas layanan (Shafiee et al., 2018). Adaptasi konsep e-service quality dikatakan dapat menjadi dasar
penilaian perilaku pengguna jasa dan memiliki implikasi terhadap customer
experience, customer expectation, trust, dan customer satisfaction (Vatolkina et al.,
2020).
Dalam
konteks bank digital, customer
experience dan customer
satisfaction menjadi faktor yang sangat penting. Pengalaman nasabah merupakan faktor
penting dalam industri bank digital karena nasabah diharapkan dapat
merasakan pengalaman yang baik, sesuai, tepat sasaran, dan sejalan dengan
ekspektasinya (DeLaCastro et al., 2014). Customer experience dapat didefinisikan
sebagai serangkaian interaksi antara konsumen, produk, dan perusahaan (Meyer & Schwager, 2007). Kemampuan bank
dalam membangun keunggulan kompetitif yang berkelanjutan tidak lagi terbatas
pada inovasi layanan dan potongan harga (Teixeira et al., 2012;
Andajani, 2015), tetapi lebih tergantung pada adanya upaya yang nyata untuk
menciptakan pengalaman pelanggan yang meyakinkan bagi pelanggan dalam
menggunakan jasa (Khader & Madhavi, 2017).
Pengalaman
nasabah dapat dilihat melalui dimensi peace of mind, outcome focus,
moments of truth, product experience (Klaus & Maklan, 2013). Komponen peace
of mind terkait erat dengan emosi nasabah tentang layanan (Edvardsson et
al., 2005) dan berasal dari pengalaman nasabah terkait kualitas layanan.
Ketika hubungan antara nasabah dan bank telah terjalin, outcome focus
didasarkan pada pengalaman masa lalu yang mungkin telah menjadi kebiasaan,
meskipun mereka menyadari adanya penawaran lain dan daya saing bank (Klaus
& Maklan, 2013). Skala moments of truth pada pengalaman nasabah
menilai keterampilan komunikasi karyawan bank dan kemampuan perusahaan
dalam menangani masalah. Keterampilan profesional dan pemecahan masalah akan
membuat nasabah puas dan setia kepada bank, apapun masalah dan kendalanya. Product
experience menekankan pentingnya kesadaran nasabah dalam memilih dan
membandingkan layanan bank digital berdasarkan pengalaman pribadinya.
Pada industri
perbankan khususnya bank digital,
pengalaman nasabah yang
positif merupakan suatu tantangan yang dapat mempengaruhi kepuasan nasabah dalam menggunakan produk dan jasa yang ditawarkan (Sharma & Chaubey,
2014). Customer experience dapat meningkatkan customer satisfaction secara signifikan pada pengguna layanan digital perbankan (Putri & Ginting,
2021). Customer experience merupakan faktor yang mempengaruhi niat nasabah untuk
terus menggunakan layanan bank digital (Yoon & Lim, 2020). Customer
experience juga memiliki pengaruh
positif yang signifikan terhadap trust (Febrian et
al., 2021). Pada industri bank digital, faktor penting
lainnya yang sangat berpengaruh bagi nasabah adalah kepercayaan. Perusahaan perbankan harus memastikan kepuasaan nasabah jika ingin tetap
bersaing dengan kompetitornya dan mendapatkan profit
(Manyanga, 2022). Konsumen yang puas
terhadap layanan perusahaan seperti pada industri bank digital cenderung
untuk tetap menggunakan layanannya, sebaliknya pelanggan yang tidak puas mungkin
akan berpindah ke perusahaan bank lainnya (Tong et al., 2012).
Peran penting dari kualitas layanan dalam industri
jasa adalah untuk membangun trust dari konsumen. Tingkat kepercayaan yang tinggi
dari konsumen ataupun nasabah dalam industri bank digital, dapat
meningkatkan keinginan nasabah untuk melakukan aktivitas finansialnya
(Kurniasari et al., 2021). Trust juga dikatakan mengarah pada
hubungan jangka panjang antara konsumen dan perusahaan yang menawarkan produk
atau jasanya (Lien et al., 2015). Kepercayaan dapat berdampak positif terhadap
keberlanjutan konsumen dalam menggunakan produk tersebut (Talwar, 2020). Continuous
intention to use merupakan keinginan individu untuk menggunakan produk
atau jasa secara bekelanjutan (MacDonald et al., 2001). Keinginan
konsumen untuk terus menggunakan layanan bergantung kepada keuntungan dan
resiko dari layanan digital (Almasafri, 2022). Pengaruh tidak langsung
dari e-service quality terhadap continuance intention to use didapat
melalui efek mediasi customer experience serta customer satisfaction (Anggraini
et al., 2020).
Penelitian terdahulu
dengan fokus pembahasan digital banking hingga
saat ini masih terbatas. Fokus penelitian pada bank digital
yang sudah ada hanya mengacu kepada
pengaruh kualitas layanan terhadap kemauan seseorang untuk mengadaptasi atau mulai menggunakan
bank digital (Windasari et al., 2022;
Nguyen et al., 2020; Indriyarti et al., 2023).
Penelitian tersebut belum menggambarkan pengalaman, kepercayaan, serta kepuasaan nasabah terhadap layanan bank digital. Lebih
lanjut, diketahui bahwa penelitian terdahulu yang membahas pengaruh e-service quality, customer experience,
customer satisfaction, dan trust terbatas pada layanan mobile banking dan internet banking dari bank konvensional
(Ghane et al., 2005; Mbama, 2018; Ketema,
2020; Ravichandran et al., 2010; Rusmahafi
& Wulandari, 2020 dan lainnya). Berdasarkan rumusan dan kajian masalah diatas, maka penelitian
ini bertujuan untuk menganalisa keterkaitan antara variabel e-service quality, customer experience,
customer satisfaction, trust, dan continuous intention to use dalam konteks digital banking secara spesifik di Bank Raya
Indonesia.
Metode
Populasi pada penelitian ini adalah nasabah
aktif Bank Raya Indonesia di wilayah Jakarta. Penelitian ini mengadopsi metode purposive
sampling, sehingga karakteristik
telah ditentukan. Karakteristik nasabah aktif yang dimaksud adalah nasabah yang telah melakukan registrasi akun aplikasi Bank Raya dan telah melakukan transaksi dalam 3 bulan terakhir.
Jangka waktu 3 bulan diambil sebagai
kriteria penentuan sample
sesuai dengan data frekuensi dan transaksi yang diambil dari Bank Raya Indonesia,
serta dianggap sebagai periode yang cukup bagi nasabah
untuk memutuskan apakah akan melakukan
transaksi berulang. Total sampel yang digunakan pada penelitian ini berjumlah 202 responden.
Pengumpulan data dilakukan melalui kuisioner. Penyebaran kuesioner kepada nasabah Bank Raya
Indonesia di wilayah Jakarta dilakukan melalui platform online yaitu
Google From. Pertanyaan disampaikan
dalam bentuk skala likert dengan skala 1 sampai dengan 5 dengan masing-masing memiliki gradasi nilai dari
yang terendah sampai tertinggi.
Hasil
dan Pembahasan
Pengujian dan olah data yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan software SmartPLS dengan metode SEM PLS. Uji hipotesis
dilakukan dengan metode bootstrapping, yang selanjutnya menghasilkan
nilai analisa path coefficient yang dapat menguji hubungan langsung
antar variabel. Dari hasil pengujian tersebut, terdapat 13 hipotesis diterima dan 2 hipotesis yang ditolak yaitu, H3 (ESQ ->
TR) dan H13 (ESQ -> TR -> CI).
Gambar 1 Diagram Hasil Uji Hipotesis Path
Coefficient
Tingkat signifikansi yang digunakan dalam
pengujian penelitian ini adalah 5%, sehingga nilai P-values harus lebih
kecil dari 0,05 serta nilai T-statistics harus lebih besar dari 1,65
(Hakam, 2015).
Tabel 1 Hasil Uji Hipotesis
Hipotesis |
Path |
Path Coefficient |
T-Statistics |
P-
Values |
Kesimpulan |
H1 |
ESQ -> CX |
0,934 |
68,035 |
0,000 |
Diterima |
H2 |
ESQ -> CS |
0,310 |
3,229 |
0,001 |
Diterima |
H3 |
ESQ -> TR |
0,142 |
1,495 |
0,135 |
Ditolak |
H4 |
CX -> CI |
0,292 |
2,904 |
0,004 |
Diterima |
H5 |
CX -> CS |
0,614 |
6,281 |
0,000 |
Diterima |
H6 |
CX -> TR |
0,770 |
8,143 |
0,000 |
Diterima |
H7 |
CS -> CI |
0,478 |
4,925 |
0,000 |
Diterima |
H8 |
TR -> CI |
0,184 |
2,181 |
0,029 |
Diterima |
H9 |
ESQ -> CX -> CS |
0,573 |
6,339 |
0,000 |
Diterima |
H10 |
ESQ -> CX -> TR |
0,719 |
8,151 |
0,000 |
Diterima |
H11 |
ESQ -> CS -> CI |
0,148 |
2,633 |
0,008 |
Diterima |
H12 |
ESQ -> CX -> CI |
0,273 |
2,885 |
0,004 |
Diterima |
H13 |
ESQ -> TR -> CI |
0,026 |
1,195 |
0,232 |
Ditolak |
H14 |
CX -> CS -> CI |
0,293 |
3,871 |
0,000 |
Diterima |
H15 |
CX -> TR -> CI |
0,142 |
2,038 |
0,042 |
Diterima |
Dari total 15 hipotesis yang diuji, didalamya
terdapat 8 hipotesis direct effects model dan 7 hipotesis indirect
effects model. Dapat dilihat pada Tabel 4.11. bahwa H3 dan H13
masing-masing memiliki nilai P-values lebih besar dari 0,05 yaitu 0,135
(H3) dan 0,232 (H13) serta T-statistics lebih kecil dari 1,65 yaitu
1,495 (H3) dan 1,195 (H13) sehingga kedua hipotesis tersebut disimpulkan
ditolak.
Hipotesis 1 yang menguji pengaruh e-service
quality terhadap customer experience memiliki pengaruh yang positif
dan signifikan. Hal ini dinyatakan melalui hasil T-statistic lebih besar
dari 1,65 yaitu sebesar 68,035, nilai P-value lebih kecil dari 0,05 yaitu sebesar 0,000 dan nilai path coefficient positif
yaitu 0,934, sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis 1 diterima.
Hipotesis 2 yang menguji pengaruh e-service
quality terhadap customer satisfaction memiliki pengaruh yang
positif dan signifikan. Hal ini dinyatakan melalui hasil T-statistic
lebih besar dari 1,65 yaitu sebesar 3,229, nilai P-value lebih kecil dari 0,05 yaitu sebesar 0,001 dan nilai path coefficient positif
yaitu 0,310, sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis 2 diterima.
Hipotesis 4 yang menguji pengaruh customer
experience terhadap customer satisfaction memiliki pengaruh positif
dan signifikan. Hal ini dinyatakan melalui hasil T-statistic lebih besar
dari 1,65 yaitu sebesar 6,281, nilai P-value lebih kecil dari 0,05 yaitu sebesar 0,000 dan nilai path coefficient positif
yaitu 0,292, sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis 4 diterima.
Hipotesis 5 yang menguji pengaruh customer
experience terhadap continuous intention to use memiliki pengaruh
positif dan signifikan. Hal ini dinyatakan melalui hasil T-statistic
lebih besar dari 1,65 yaitu sebesar 2,904, nilai P-value lebih kecil dari 0,05 yaitu sebesar 0,004 dan nilai path coefficient positif
yaitu 0,614, sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis 5 diterima.
Hipotesis 6 yang menguji pengaruh customer
experience terhadap trust memiliki pengaruh positif dan signifikan.
Hal ini dinyatakan melalui hasil T-statistic lebih besar dari 1,65 yaitu
sebesar 8,143, nilai P-value lebih kecil dari 0,05 yaitu sebesar 0,000 dan nilai path coefficient positif
yaitu 0,770, sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis 6 diterima.
Hipotesis 7 yang menguji pengaruh customer
satisfaction terhadap continuous intention to use memiliki pengaruh
positif dan signifikan. Hal ini dinyatakan melalui hasil T-statistic
lebih besar dari 1,65 yaitu sebesar 4,925, nilai P-value lebih kecil dari 0,05 yaitu sebesar 0,000 dan nilai path coefficient positif
yaitu 0,478, sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis 7 diterima.
Hipotesis 8 yang menguji pengaruh trust terhadap
continuous intention to use memiliki pengaruh positif dan signifikan. Hal
ini dinyatakan melalui hasil T-statistic lebih besar dari 1,65 yaitu
sebesar 2,181, nilai P-value lebih kecil dari 0,05 yaitu sebesar 0,025 dan nilai path coefficient positif
yaitu 0,184, sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis 8 diterima.
Hipotesis 9 memberikan hasil bahwa e-service
quality memiliki pengaruh positif dan signikan terhadap customer
satisfaction yang dimediasi secara penuh oleh customer experience.
Hal ini dinyatakan melalui hasil T-statistic lebih besar dari 1,65 yaitu
sebesar 6,339, nilai P-value lebih kecil dari 0,05 yaitu sebesar 0,000 dan nilai path coefficient positif
yaitu 0,573, sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis 9
diterima.
Hipotesis 10 memberikan hasil bahwa e-service
quality memiliki pengaruh positif dan signikan terhadap trust yang
dimediasi secara penuh oleh customer experience. Hal ini dinyatakan
melalui hasil T-statistic lebih besar dari 1,65 yaitu sebesar 8,151, nilai
P-value lebih kecil dari 0,05
yaitu sebesar 0,000 dan nilai path
coefficient positif yaitu
0,719, sehingga
dapat disimpulkan bahwa hipotesis 10 diterima.
Hipotesis 11 memberikan hasil bahwa e-service
quality memiliki pengaruh positif dan signikan terhadap continuous
intention to use yang dimediasi secara penuh oleh customer satisfaction.
Hal ini dinyatakan melalui hasil T-statistic lebih besar dari 1,65 yaitu
sebesar 2,633, nilai P-value lebih kecil dari 0,05 yaitu sebesar 0,008 dan nilai path coefficient positif
yaitu 0,148, sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis 11
diterima.
Hipotesis 12 memberikan hasil bahwa e-service
quality memiliki pengaruh positif dan signikan terhadap continuous
intention to use yang dimediasi secara penuh oleh customer experience.
Hal ini dinyatakan melalui hasil T-statistic lebih besar dari 1,65 yaitu
sebesar 2,885, nilai P-value lebih kecil dari 0,05 yaitu sebesar 0,004 dan nilai path coefficient positif
yaitu 0,273, sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis 12
diterima.
Hipotesis 14 memberikan hasil bahwa customer
experience memiliki pengaruh positif dan signikan terhadap continuous
intention to use yang dimediasi secara penuh oleh customer satisfaction.
Hal ini dinyatakan melalui hasil T-statistic lebih besar dari 1,65 yaitu
sebesar 3,871, nilai P-value lebih kecil dari 0,05 yaitu sebesar 0,000 dan nilai path coefficient positif
yaitu 0,293, sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis 14 diterima.
Hipotesis 15 memberikan hasil bahwa customer
experience memiliki pengaruh positif dan signikan terhadap continuous
intention to use yang dimediasi secara penuh oleh trust. Hal ini
dinyatakan melalui hasil T-statistic lebih besar dari 1,65 yaitu sebesar
2.038, nilai P-value lebih kecil dari 0,05 yaitu sebesar 0,042 dan nilai path coefficient positif
yaitu 0,142, sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis 15
diterima.
Tabel
2 Hasil Perhitungan R-Square
Variabel |
R-Square |
R-Square Adjusted |
Continuous Intention to Use (CI) |
0,849 |
0,847 |
Customer Satisfaction (CS) |
0,827 |
0,825 |
Customer Experience (CX) |
0,872 |
0,872 |
Trust (TR) |
0,817 |
0,815 |
Pengujian dilanjutkan dengan perhitungan
koefisien deteminasi atau disebut R-square. Menurut Ghozali (2016),
nilai R-square yang didapatkan pada penelitian ini, dapat dikatakan baik
(nilainya lebih besar dari 0,75). Hasil
uji koefisien determinasi pada variabel continuous intention to use (CI)
memberikan nilai sebesar 0,849. Hal ini menunjukkan bahwa variabel customer
satisfaction (CS), customer experience (CX), dan trust
(TR) dapat menjelaskan variasi dari variabel continuous intention to use (CI)
sebesar 84,9%. Adapun sisanya sebesar 15,1% dijelaskan oleh variabel-variabel
lain yang tidak diangkat pada penelitian ini.
Hasil uji koefisien determinasi pada variabel customer
satisfaction (CS) memberikan nilai sebesar 0,827. Hal ini menujukkan bahwa
variabel e-service quality (ESQ) dan customer experience (CX)
dapat menjelaskan variasi pada variabel customer satisfaction (CS)
sebesar 82,7%. Adapun sisanya sebesar 17,3% dijelaskan oleh variabel-variabel
lain yang tidak diangkat pada penelitian ini.
Hasil uji koefisien determinasi pada variabel customer
experience (CX) memberikan nilai sebesar 0,872. Hal ini menujukkan bahwa
variabel e-service quality (ESQ) dapat menjelaskan variasi pada variabel
customer experience (CX) sebesar 87,2%. Adapun sisanya sebesar
12,8% dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak diangkat pada
penelitian ini.
Hasil uji
koefisien determinasi pada variabel trust (TR) memberikan nilai sebesar
0,817. Hal ini menujukkan bahwa variabel e-service quality (ESQ) dan customer
experience (CX) dapat menjelaskan variasi pada variabel trust
(TR) sebesar 81,7%. Adapun sisanya sebesar 18,3% dijelaskan oleh
variabel-variabel lain yang tidak diangkat pada penelitian ini.
Pembahasan Hasil Uji Hipotesis
Pengaruh E-Service Quality Terhadap Customer
Experience
Hasil pengujian hipotesis (H1) membuktikan bahwa
e-service quality memiliki pengaruh yang signifikan dan positif terhadap
customer experience di Bank
Raya Indonesia. Hasil pengujian
hipotesis ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh penelitan (Metawie & El
Mosalamy, 2016). (Mbama & Ezepue,
2018) serta (Cindy Ayu Putri &
Ginting, 2021) juga menemukan bahwa e-service quality dari
suatu bank digital berpengaruh positif terhadap customer experience.
Dari kelima dimensi yang termasuk dalam kualitas layanan, efficiency
memiliki nilai path
coefficient tertinggi yang menunjukkan bahwa indikator ini memiliki
pengaruh terkuat pada e-service quality. Hal ini menunjukkan bahwa
kecepatan transaksi merupakan salah satu kualitas layanan terpenting (Sari & Wardhana, 2015) dan dapat turut meningkatkan pengalaman positif
nasabah.
Berdasarkan hasil kuesioner yang didapat,
dimensi ease of use memiliki hasil dengan nilai mean tertinggi,
yaitu 4,396. Hasil tersebut menjelaskan
kemudahan yang diberikan dalam menggunakan aplikasi Bank Raya merupakan salah satu faktor utama
yang memberikan pengaruh
pada
pengalaman yang baik bagi nasabah (Kiswara, 2021). Berdasarkan analisa hasil penelitian pada dimensi realibility,
security dan interoperability dari kualitas layanan Bank Raya, dapat disimpulkan bahwa nasabah sangat
mementingkan keandalan dan akses layanan yang tidak terbatas pada waktu dan
kondisi tertentu (Kuswanto, 2011). Analisis tersebut sejalan dengan karakteristik
responden yang didominasi oleh nasabah dengan range usia 24-39 tahun
(78,7%). Range usia tersebut dapat dikategorikan sebagai generasi
milenial, dimana generasi ini cenderung mengutamakan hal praktis seperti
kemudahan, keandalan, dan kecepatan dalam menyelesaikan suatu perkerjaan,
termasuk dalam kegiatan perbankannya (Handayani & Latif,
2020).
Pengaruh E-Service Quality Terhadap Customer
Satisfaction
Hasil penelitian (H2) membuktikan bahwa e-service quality memiliki pengaruh yang signifikan dan positif terhadap
customer satisfaction di Bank
Raya Indonesia. Hasil
penelitian sejalan dengan penelitian (Al Amin, Muzareba,
Chowdhury, & Khondkar, 2023)v yang menjelaskan e-service quality
merupakan faktor vital yang diperlukan dalam membangun customer satisfaction.
(Mbama & Ezepue,
2018) serta (Egala, Boateng, &
Mensah, 2021) juga menemukan
hal serupa pada penelitian terdahulu.
Hasil penelitian
menunjukkan bahwa nasabah berpendapat bahwa kecepatan transaksi mampu
memberikan kepuasan bagi nasabah dalam menggunakan aplikasi Bank Raya (Pasaribu, 2020). Kemudahan dalam bertransaksi melalui aplikasi digital, dapat memberikan kepuasan
bagi nasabah (Lestari, 2021). Kemampuan Bank Raya untuk dapat diakses tanpa
batas waktu dan juga mendukung transaksi lintas layanan digital dapat
memberikan kepuasan bagi nasabah pada saat menggunakan aplikasi Bank Raya (Berliana & Zulestiana, 2020). Responden pada penelitian
ini didominasi oleh tingkat pendidikan strata (S1) sebanyak 149
orang (73,8%). Nasabah yang memiliki pendidikan yang tinggi akan lebih
mengutamakan kualitas layanan dalam menentukan kepuasan (Nasution & Sutisna, 2015).
Pengaruh E-Service Quality Terhadap Trust
Hasil pengujian hipotesis (H3) membuktikan bahwa
e-service quality tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap trust
bagi nasabah Bank Raya Indonesia,
sehingga hipotesis H3 ditolak. P-values yang didapatkan dari analisa data pada hipotesis ini sebesar 0,135 (>0,05).
Hasil penelitian didukung
oleh penelitian (Nurkhomaria, 2022) yang menjelaskan e-service quality tidak
memberikan pengaruh signifikan terhadap trust,
hal tersebut diakibat oleh pengalaman tidak baik yang dialami konsumen di masa lalu, sehingga peningkatan nilai e-service
quality tidak memberikan
pengaruh secara langsung terhadap trust konsumen.
Hasil analisis deskriptif menjelaskan tingkat pendidikan yang tinggi seperti strata 2 (S2) dan strata 1 (S1) dapat
mempengaruhi cara mereka berpikir dan menganalisis terhadap aplikasi Bank Raya yang digunakan.
Responden akan mencari kekurangan dan membandingkan aplikasi Bank Raya dengan aplikasi yang ditawarkan bank lain. Kekurangan-kekurangan
yang ditemukan oleh responden
dalam penggunaan aplikasi dapat menurunkan trust nasabah dalam penggunaan
aplikasi tersebut.
Pengaruh Customer Experience terhadap Continuous Intention to
Use
Hasil penelitian hipotesis (H4) membuktikan bahwa customer experience memiliki pengaruh yang signifikan dan positif terhadap
continuous intention to use di Bank Raya Indonesia. Hasil penelitian yang sejalan yaitu (Shin, 2021) yang menjelaskan keinginan untuk menggunakan layanan digital secara berulang dipengaruhi secara positif oleh customer
experience.
Peace of mind merupakan salah
satu dimensi pada variabel customer experience yang memiliki nilai path
coefficient tertinggi. Hal tersebut menunjukkan bahwa indikator ini memiliki
pengaruh terkuat pada customer experience. Hasil analisa data, menunjukkan bahwa nasabah merasakan
pengalaman yang positif dari aplikasi Bank Raya yang memiliki reputasi baik, dapat menjaga
aset keuangan nasabah, serta mempermudah transaksi yang dibutuhkan sehingga para nasabah tersebut memiliki niat berkelanjutan
untuk menggunakan aplikasi Bank Raya. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ashrafi et al.
(2022) serta (Yoon & Lim, 2020) yang menunjukkan hasil bahwa semakin banyak pengalaman baik
yang dirasakan nasabah maka keinginan nasabah untuk kembali menggunakan layanan
digital juga semakin tinggi.
Berdasarkan hasil analisis karakteristik
responden, fitur aplikasi Bank Raya
yang paling sering digunakan oleh responden ialah pembayaran QRIS yaitu, sebanyak 31,2%.
QRIS merupakan metode pembayaran yang dapat digunakan di berbagai kegiatan transaksi dalam rangka memenuhi
kebutuhan sehari-harinya.
Hal ini menandakan bahwa dari pengalaman
baik yang dirasakan mampu menghasilkan niat berkelanjutan nasabah dalam menggunakan
aplikasi Bank Raya.
Pengaruh Customer Experience terhadap Customer Satisfaction
Hasil penelitian hipotesis (H5) membuktikan bahwa customer experience memiliki pengaruh yang signifikan dan positif terhadap
customer satisfaction di Bank Raya Indonesia. Dalam industri perbankan, membangun
pengalaman nasabah yang positif merupakan suatu tantangan yang dapat
mempengaruhi kepuasan nasabah dalam menggunakan produk dan jasa yang ditawarkan
(Sharma & Chaubey,
2014).
Berdasarkan analisis data pada penelitian ini, ditemukan bahwa nasabah yang mendapatkan pengalaman baik dari kemampuan aplikasi Bank Raya dalam menjaga aset keuangannya
serta kemudahan dalam bertransaksi berakibat pada kepuasan yang positif. Hal ini sejalan dengan
hasil penelitian dari
Venkat (2007) yang
membuktikan bahwa pengalaman pelanggan memiliki pengaruh yang positif dan
signifikan terhadap kepuasan pelanggan.
Berkaitan dengan karakteristik responden, nasabah didominasi oleh pengguna aktif lebih dari 1 tahun,
yaitu sebesar 76,2%. Hal ini dapat dikaitkan dengan teori Herman Henrich
Gossen (1854) yang mengatakan apabila
pengalaman nasabah pada suatu produk atau
layanan digunakan secara terus menerus
maka tingkat kepuasan pun akan semakin dirasakan.
Pengaruh Customer Experience Terhadap Trust
Pada penelitian ini, ditemukan bahwa customer
experience memiliki pengaruh yang positif dan signifikan
terhadap trust. Pengujian hipotesis (H6) dinyatakan diterima pada penelitian terhadap
responden Bank Raya ini. Hal tersebut sejalan dengan temuan terdahulu yang
dilakukan oleh (Febrian, Simanjuntak, & Hasanah, 2021), (Rajaobelina, Brun, Prom Tep, & Arcand, 2018) dan (Vallejo-Bojorque, Cavazos-Arroyo, Lagunez-Pérez,
& Vásquez-Herrera, 2021). Penelitian-penelitian tersebut menyebutkan bahwa pengalaman nasabah
yang positif dalam menggunakan layanan bank digital dapat mempengaruhi tingkat keberhasilan bank dalam membangun
kepercayaan nasabah.
Penelitian ini melakukan pengujian terhadap empat dimensi customer experience yang
dapat berpengaruh secara positif terhadap trust.
Dimensi outcome focus memiliki nilai path coefficient tertinggi yang dapat diartikan bahwa dimensi ini memberikan pengaruh
paling signifikan pada pengalaman nasabah selama menggunakan layanan digital banking. Kepercayaan yang muncul pada industri digital banking dipengaruhi
oleh pengalaman positif nasabah yang berorientasi terhadap efektivitas layanan
yang diterima (Rajaobelina et al., 2018).
Temuan juga sejalan dengan pernyataan (Lin & Bennett,
2014) yang mengatakan bahwa keterampilan penyedia
layanan untuk membentuk persepsi positif pengguna (moments
of truth), merupakan hal
penting dalam membangun customer experience yang baik, lebih lanjut hal
ini dapat meningkatkan level kepercayaan nasabah terhadap layanan bank digital.
Dimensi peace of mind juga memberikan pengaruh positif terhadap
kepercayaan nasabah terhadap Bank Raya, pengalaman baik nasabah dapat diukur dari ketenangan yang didapatkan selama
menggunakan layanan sehingga dapat menimbulkan retensi serta rasa kepercayaan
(Klaus & Maklan, 2013).
Berdasarkan hasil uji deskriptif selanjutnya
pada dimensi product experience, menjelaskan bahwa salah satu faktor
yang mempengaruhi tingkat kepercayaan nasabah adalah pengalaman positif yang
didapatkan dari kemampuan nasabah dalam memilih dan memutuskan layanan mana
yang dapat memberikan fungsi yang diharapkan.
Pengaruh Customer Satisfaction Terhadap Continuous
Intention to Use
Pengujian hipotesis ketujuh pada penelitian ini, membuktikan bahwa customer satisfaction memiliki
pengaruh yang positif dan signifikan terhadap continuous
intention to use pada nasabah Bank Raya Indonesia. Temuan ini sejalan dengan
penelitian terdahulu yang dilakukan oleh (Al Amin et al., 2023) dan (Poromatikul, De Maeyer, Leelapanyalert, & Zaby,
2020)
yang menyatakan bahwa kepuasan pelanggan merupakan faktor krusial yang
mempengaruhi keinginan nasabah untuk terus menggunakan layanan bank digital secara
berulang.
Mengacu kepada hasil uji deskriptif,
dapat disimpulkan bahwa nasabah yang telah menggunakan layanan Bank Raya, telah
merasa senang dan puas, dimana hal ini memberikan pengaruh positif terhadap
keinginannya untuk tetap menggunakan layanan Bank Raya dimasa yang akan datang (Susanto, Chang, & Ha, 2016). Hal ini juga didukung dengan karakteristik responden
pada penelitian ini dimana mayoritas telah menggunakan layanan Bank Raya selama
lebih dari 1 tahun (76,2%). Kepuasan yang didapat oleh seseorang nasabah
menjadi prediktor utama pada continuous intention to use dalam jangka
waktu yang lama (Nguyen, Chiu, &
Le, 2021) dan (Nur Riyana Putri,
Alam, & Sanusi, n.d.).
Pengaruh Trust Terhadap Continuous Intention
to Use
Hasil pengujian penelitian ini menyatakan bahwa trust
memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap continuous
intention to use di Bank Raya Indonesia. Temuan ini didukung oleh hasil
penelitian (Poromatikul et al.,
2020) yang menyatakan tingkat kepercayaan berdampak
pada keinginan nasabah untuk tetap menggunakan layanan perbankan secara
berulang. (Susanto et al., 2016) dan (Kurniasari, Gunardi,
Putri, & Firmansyah, 2021) juga menemukan hal serupa, dimana tingkat
kepercayaan yang tinggi dari pengguna layanan digital banking dapat
berpengaruh secara positif terhadap keinginan nasabah untuk melakukan aktivitas
finansialnya dikemudian hari.
Analisa hasil uji deskriptif yang telah
dilakukan pada varibel trust pada penelitian ini, menunjukkan nasabah
Bank Raya Indonesia
percaya terhadap layanan yang telah digunakannya. Hal tersebut menjelaskan bahwa sebagian
besar nasabah mengatakan aplikasi Bank Raya dapat dipercaya untuk
memenuhi kebutuhan nasabah seperti transaksi keuangan, proses jual beli, dan
lainnya. Kepercayaan nasabah terhadap apikasi Bank Raya mampu menyakinkan
nasabah untuk selalu loyal dalam menggunakan aplikasi Bank Raya untuk setiap
transaksi keuangan yang dilakukan (Rahayu, 2022). Kepercayaan
merupakan prinsip fundamental dan juga fondasi utama bank dalam menjalankan
kegiatan usahanya sehari-hari (Andika Persada Putra, 2020).
Berdasarkan hasil analisis karakteristik
responden jika dihubungan dengan kepercayaan nasabah dalam menggunakan aplikasi
Bank Raya terlihat
dari nasabah paling dominan telah
menggunakan aplikasi lebih dari 1 tahun, yaitu sebesar 76,2%.
Efek Mediasi Customer Experience pada Pengaruh
E-Service Quality Terhadap Customer
Satisfaction
Uji hipotesis
selanjutnya yang dilakukan
pada penelitian ini, membuktikan bahwa customer
experience memiliki efek
mediasi pada pengaruh e-service
quality terhadap customer satisfaction. Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa hipotesis kesembilan (H9) diterima. Temuan ini sejalan dengan
hasil penelitian yang dilakukan oleh Saha dan Zhoa (2005) serta (Kundu & Datta, 2015) bahwa pengalaman
konsumen memediasi pengaruh kualitas servis pada kepuasan konsumen.
Berdasarkan uji data pada penelitian
ini, dapat disimpulkan bahwa kualitas servis yang diberikan oleh Bank Raya Indonesia, dapat
meningkatkan perasaan senang dan puas nasabahnya dengan diperkuat oleh customer experience yang baik pula (Alexander & Malani Srinivasa Rao, 2022). Pemahaman
seseorang atau nasabah bank terhadap kualitas layanan dan pengalaman yang diperoleh khususnya pada digital banking sangat dipengaruhi oleh tingkat pendidikannya. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, semakin tinggi pemahaman dan penerimaan terhadap kualitas dan pengalaman yang berpengaruh terhadap tingkat kepuasan nasabah (ATIRA, 2019). Kesesuaian
karakteristik responden dan
temuan penelitian dapat dilihat melalui
tingkat pendidikan responden yang didominasi oleh lulusan strata 1 (78,3%), dimana tingkat pendidikannya dapat dikatakan relatif tinggi.
Efek Mediasi Customer Experience pada Pengaruh
E-Service Quality Terhadap Trust
Pengujian hipotesis kesepuluh (H10) membuktikan bahwa customer satisfaction memiliki
efek mediasi pada pengaruh e-service quality terhadap
continuous intention to use. Sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh (Behare, Waghulkar, & Shah, 2018), kualitas
layanan berpengaruh terhadap trust dengan dimediasi oleh customer experience. (Kristhiofan & Fadli, 2023) juga mendapatkan temuan serupa bahwa kualitas
layanan mampu memberikan pengalaman yang baik bagi konsumen
yang akan menghasilkan rasa
percaya.
Uji deskriptif pada penelitian ini, menemukan bahwa kualitas layanan yang baik dari Bank Raya ditunjukkan melalui kecepatan transaksi, kemudahan, fleksibilitas, serta keamanan, menjadi kunci meningkatnya customer
experience sebagai variabel
perantara dengan trust. Pengalaman nasabah yang didapatkan dari e-service
quality dapat membangun
hubungan, mendukung kesadaran nasabah, serta retensi dan kepercayaan nasabah (Klaus & Maklan, 2013). Customer experience yang dibentuk dari kualitas
layanan yang positif berpengaruh terhadap tingkat kepercayaan nasabah bank (Muharam, Chaniago, Endraria, & Harun, 2021).
Efek Mediasi Customer Satisfaction pada Pengaruh E-Service Quality Terhadap
Continuous Intention to Use
Hasil pengujian hipotesis (H11) membuktikan bahwa e-service
quality memiliki pengaruh
yang positif dan signifikan
terhadap continuous intention to use yang dimediasi oleh customer satisfaction di Bank Raya
Indonesia. Hasil penelitian sejalan
dengan penelitian yang dilakukan oleh (Razak, Mokhtar,
Rahman, & Abidin, 2021) yang mengatakan bahwa e-service quality memiliki pengaruh langsung maupun tidak langsung
terhadap continuous intention to use. Pengaruh tidak langsung didapat melalui efek mediasi
dari customer satisfaction (Anggraini, Jodi, &
Putra, 2020).
Berdasarkan analisa deskriptif pada penelitian ini, dapat disimpulkan
bahwa nasabah merasakan layanan pada aplikasi Bank Raya memiliki kualitas yang baik sesuai dengan yang dibutuhkan oleh nasabah dan merasakan kepuasan dari kualitas layanan
tersebut, sesuai dengan hasil nilai
mean tinggi pada tiap
indikator variabel customer
satisfaction. Selanjutnya, dari
rasa puas yang timbul, nasabah merasakan adanya niat untuk
menggunakan aplikasi Bank
Raya secara terus-menerus.
Hasil penelitian juga sejalan dengan penelitian dari Bhattacherjee
(2001) yang mengatakan bahwa kepuasan dengan produk atau layanan menjadi pengaruh utama pelanggan memiliki niat
berkelanjutan untuk menggunakan teknologi tersebut.
Berkaitan dengan hal tersebut, disimpulkan
dari data penelitian bahwa nasabah merasakan
kualitas layanan yang baik pada aplikasi Bank Raya sehingga merasakan kepuasan dari layanan
tersebut untuk selanjutnya nasabah memiliki niat untuk
terus menggunakan layanan pada aplikasi Bank Raya.
Efek Mediasi Customer Experience pada Pengaruh
E-Service Quality Terhadap Continuous
Intention to Use
Hasil pengujian hipotesis (H12) membuktikan bahwa e-service
quality memiliki pengaruh
yang positif dan signifikan
terhadap continuous intention to use yang dimediasi oleh customer experience di Bank Raya
Indonesia. Hasil penelitian sejalan
dengan penelitian yang dilakukan oleh (Gibson, Hsu, &
Zhou, 2022) serta (Lim, Kim, Hur, & Park, 2019). yang mengatakan bahwa customer experience memiliki
efek mediasi yang positif pada pengaruh kualitas layanan terhadap kepuasan dan
keinginan nasabah untuk membeli produk atau menggunakan kembali jasa
yang ditawarkan. Penelitian ini menemukan bahwa
berdasarkan pengalaman nasabah saat menggunakan
aplikasi Bank Raya dirasa mampu memberikan pengalaman positif dan baik bagi nasabah,
selanjutnya timbul niat
untuk terus menggunakan layanan tersebut.
Efek Mediasi Trust pada Pengaruh
E-Service Quality Terhadap Continuous
Intention to Use
Hasil pengujian
hipotesis (H13) membuktikan bahwa trust tidak memediasi pengaruh e-service quality terhadap continuous
intention to use. Sebelumnya
pada hipotesis H3
dikatakan bahwa e-service quality
memang tidak memiliki pengaruh terhadap trust.
Hasil penelitian menjelaskan trust tidak mampu memediasi secara penuh pengaruh e-service
quality terhadap continuous intention to use. Fenomena ini menjelaskan
perbaikan dan peningkatan kualitas aplikasi Bank Raya belum mampu memberikan
kepercayaan kepada nasabah untuk selalu menggunakan aplikasi Bank Raya,
sehingga nasabah merasa ragu-ragu untuk selalu menggunakan aplikasi Bank Raya. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Victor, Jorie,
& Sumarauw, 2015) yang menyatakan bahwa trust tidak memediasi e-service
quality terhadap
keinginan nasabah untuk menggunakan aplikasi secara terus menerus. Penelitian tersebut didukung dengan penelitian Nariswari & Irawan
(2012) yang menyatakan bahwa
trust nasabah juga mempunyai pengaruh
yang tidak signifikan terhadap keinginan untuk menggunakan aplikasi secara terus menerus. Berdasarkan hasil
analisis deskriptif, hal tersebut diakibatkan
nasabah masih belum percaya dengan aplikasi Bank Raya seperti kurangnya profesionalitas layanan call-center sehingga menimbulkan
keragu-raguan bagi nasabah untuk selalu menggunakan aplikasi Bank Raya.
Berdasarkan hasil uji
hipotesa pada penelitian ini, trust sebagai variabel mediasi
tidak mendorong nasabah untuk menggunakan aplikasi Bank Raya secara terus
menerus. Hal ini juga terlihat dari karakteristik koresponden yang
masih menggunakan aplikasi Bank Raya dalam jangka waktu kurang dari 6 bulan
sebanyak 9 orang (4,5%) dan rentang waktu 6 bulan – 1 tahun sebanyak 39 orang
(19,3%). Data tersebut menjelaskan masih ada nasahah yang belum percaya
sepenuhnya dalam menggunakan aplikasi Bank Raya, hal tersebut disebabkan
nasabah menemukan beberapa kekurangan terhadap aplikasi Bank
Raya sehingga lebih tertarik
dalam menggunakan aplikasi lain.
Efek Mediasi Customer Satisfaction pada Pengaruh Customer Experience Terhadap
Continuous Intention to User
Hasil pengujian
hipotesis (H14) membuktikan bahwa
customer experience memiliki pengaruh yang signifikan dan positif terhadap continuous intention to use
yang dimediasi oleh customer satisfaction. Hasil penelitian sejalan dengan penelitian (Ni Wayan Priti Nirmala Dewi & Giantari, 2022) yang menjelaskan adanya
tambahan variabel customer satisfaction dalam hubungan
antara customer experience dan continuous
intention to use dapat memberikan perubahan positif. (Nyoman Ayu Nidya Larasati Dewi & Kusuma, 2019) juga menyatakan bahwa customer
satisfaction dapat memediasi hubungan antara pengalaman konsumen terhadap keinginan
untuk tetap melanjutkan pemakaian atau penggunaan produk maupun jasa.
Pengalaman baik nasabah bank digital, dapat meningkatkan kepuasan yang juga
akan memberikan nilai tambah bagi nasabah untuk tetap memutuskan menggunakan
kembali layanan yang diberikan oleh bank tersebut.
Berdasarkan hasil uji hipotesa pada penelitian
ini, customer satisfaction
sebagai variable mediasi mampu mendorong dan
meningkatkan kepuasan nasabah dalam menggunakan aplikasi Bank Raya. Hal
ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Azizah (2012) yang menyatakan
bahwa ada hubungan positif antara kepuasan nasabah dengan keinginan untuk mengunakan aplikasi secara berkelanjutan. Hasil analisa deskriptif menunjukkan bahwa nilai mean pada tiap indikator dapat dikatakan tinggi (lebih dari skor
4). Hal ini menandakan bahwa
responden merasa setuju dan senang menggunakan aplikasi Bank Raya. Fenomena yang terjadi menjelaskan
pengalaman yang diberikan aplikasi Bank
Raya
tersebut mampu memberikan kepuasan yang baik bagi nasabah, sehingga berpengaruh baik terhadap loyalitas nabasah berupa keinginan terus menggunakan aplikasi Bank Raya.
Efek Mediasi Trust pada Pengaruh Customer
Experience Terhadap Continuous
Intention to Use
Hasil pengujian
hipotesis (H15) membuktikan bahwa bahwa customer experience memiliki
hubungan yang signifikan dan positif terhadap continuous
intention to use yang dimediasi secara penuh oleh trust. Hasil penelitian sejalan dengan penelitian (Hao Suan Samuel, Balaji, & Kok Wei, 2015) yang menjelaskan trust
secara positif dapat memediasi hubungan antara customer experience
dengan continuous intention to use. Pengalaman konsumen yang semakin
baik, akan membawa tingkat kepercayaan yang lebih tinggi, dan hal tersebut akan
mendukung timbulnya continuous intention to use (Astarina, Giantari, & Kerti Yasa, 2017).
Hasil penelitian menjelaskan trust mampu memediasi secara penuh hubungan customer
experience terhadap continuous intention to use. Fenomena ini menjelaskan kemudahan dalam penggunaan aplikasi Bank Raya mampu memberikan
kepercayaan kepada nasabah untuk selalu menggunakan aplikasi Bank Raya,
sehingga nasabah memperoleh pengalaman yang baik dalam penggunaan
aplikasi Bank Raya, hal tersebut mampu meyakinkan nasabah untuk loyal dalam penggunaan aplikasi Bank Raya dalam kehidupan sehari-hari.
Berdasarkan
hasil uji hipotesa pada penelitian ini, trust sebagai variabel mediasi mendorong nasabah
untuk menggunakan aplikasi Bank Raya secara terus menerus. Hal ini disebabkan
nasabah memperoleh pengalaman yang baik
dalam penggunaan aplikasi Bank Raya. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Pontoh, Kawet, & Tumbuan, 2014) menyatakan
bahwa ada pengaruh positif antara kepercayaan dan loyalitas nasabah. Semakin tinggi tingkat kepuasan pada penggunaan aplikasi maka semakin tinggi
pula kepercayaan nasabah untuk menggunakan aplikasi tersebut secara terus menerus.
Kesimpulan
Intention to use dari nasabah Bank Raya Indonesia
yang telah menggunakan aplikasi Bank Raya selama minimal
3 bulan dan berdomisili di
Jakarta. Faktor-faktor yang terlibat
dalam penelitian ini ialah e-service quality,
customer experience, customer satisfaction dan trust untuk melihat pengaruhnya
terhadap continuous intention to use sehingga diharapkan dapat berguna bagi
perusahaan sebagai dasar evaluasi terhadap layanan yang diberikan bagi nasabah serta menjadi
dasar pengambilan keputusan strategi yang sesuai untuk mencapai target perusahaan.
Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan
bahwa saat ini nasabah telah
memberikan nilai yang positif terhadap kualitas layanan Bank Raya dan mampu mendapatkan customer experience dan customer satisfaction yang memadai.
Kualitas layanan memiliki hubungan yang erat terhadap pengalaman
serta kepuasan nasabah. Melalui penelitian ini, kualitas layanan terbukti tidak memiliki hubungan dengan kepercayaan nasabah. Namun demikian, kepercayaan menjadi faktor pendukung yang juga dipengaruhi
oleh pengalaman dan kepuasan
nasabah serta mempengaruhi secara positif terhadap keinginan nasabah untuk menggunakan aplikasi bank digital secara
berulang. Nasabah yang telah merasakan pengalaman baik berupa kemudahan, keamanan, dan kesenangan pada saat menggunakan aplikasi Bank Raya, memunculkan fenomena meningkatnya kepercayaan dan kepuasaan nasabah dalam penggunaan
aplikasi Bank Raya. Hal ini
mendukung terciptanya kebiasaan dan keinginan nasabah untuk selalu
menggunakan aplikasi Bank
Raya dalam setiap transaksi yang dilakukan.
DAFTAR PUSTAKA
Al Amin, Md, Muzareba, Abureza M.,
Chowdhury, Imtiaz Uddin, & Khondkar, Mubina. (2023). Understanding
e-satisfaction, continuance intention, and e-loyalty toward mobile payment
application during COVID-19: An investigation using the electronic technology
continuance model. Journal of Financial Services Marketing, 1–23.
Alexander,
Cristina Mary, & Malani Srinivasa Rao, Dr Joice Swarnalatha. (2022).
Relationship Between Service Interaction, Customer Experience Quality, Customer
Satisfaction And Customer Loyalty: Serial Mediation Approach. Journal of
Positive School Psychology, 6(8), 1940–1950.
Andajani,
Erna. (2015). Understanding customer experience management in retailing. Procedia-Social
and Behavioral Sciences, 211, 629–633.
Andika
Persada Putra, Andika. (2020). Pengaruh Lingkungan Kerja, Disiplin Kerja Dan
Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada Pt. Putra Boga Gemilang Sidoarjo.
STIE Malangkucecwara.
Anggraini,
Ni Putu Nita, Jodi, I. Wayan Gede Antok Setiawan, & Putra, Dedik Pratama.
(2020). The Influence of Experiential Marketing and E-Service Quality on
E-Satisfaction and Repurchase Intention. Journal of International Conference
Proceedings (JICP), 3(2), 50–58.
Astarina,
I. Gusti Ayu, Giantari, I. Gusti Ayu Ketut, & Kerti Yasa, Ni Nyoman.
(2017). Peran kepercayaan memediasi pengaruh pengalaman terhadap niat
menggunakan kembali jasa Go-Jek di Kota Denpasar. Udayana University.
ATIRA,
N. I. M. (2019). Pengaruh Jenis Kelamin, Usia, Tingkat Pendidikan Dan
Tingkat Pendapatan Terhadap Loyalitas Nasabah Dengan Kepuasan Nasabah Sebagai
Variabel Intervening (Studi Kasus Pada Pengguna Bank Syariah Di Kota
Yogyakarta). UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Behare,
Nitesh, Waghulkar, Shrikant, & Shah, Saurabh A. (2018). A theoretical
perspective on customer experience (CX) in digital business strategy. 2018
International Conference on Research in Intelligent and Computing in
Engineering (RICE), 1–7. IEEE.
Berliana,
Miranda, & Zulestiana, Dinda Amanda. (2020). Pengaruh E-Service Quality
terhadap Customer Satisfaction dan Loyalty pada Pengguna Gopay di Indonesia. REMIK:
Riset Dan E-Jurnal Manajemen Informatika Komputer, 4(2), 223–229.
DeLaCastro,
Steven, Erdmann, S., Krishnan, A., Kulkarni, S., & Pande, M. (2014).
Digital Banking: Enhancing Customer Experience; Generating Long-Term Loyalty. Cognizant
Survey.
Dewi,
Ni Wayan Priti Nirmala, & Giantari, I. Gusti Ayu Ketut. (2022). The
mediation role of customer satisfaction and trust in the effect of online
shopping experience on repurchasing intention. European Journal of Business
and Management Research, 7(3), 78–83.
Dewi,
Nyoman Ayu Nidya Larasati, & Kusuma, A. A. Gede Agung Artha. (2019). Peran
Kepuasaan Dalam Memediasi Pengalaman Berbelanja Terhadap Minat Beli Kembali.
Udayana University.
Egala,
Sulemana Bankuoru, Boateng, Dorcas, & Mensah, Samuel Aboagye. (2021). To
leave or retain? An interplay between quality digital banking services and
customer satisfaction. International Journal of Bank Marketing, 39(7),
1420–1445.
Febrian,
Defni, Simanjuntak, Megawati, & Hasanah, Nur. (2021). The effect of
benefits offered and customer experience on re-use intention of mobile banking
through customer satisfaction and trust. Jurnal Keuangan Dan Perbankan, July.
Ghane, S. O. H. E. I. L. A., Fathian,
M., & Gholamian, M. R. (2011). Full Relationship Among E-Satisfaction,
E-Trust, E-Service Quality, and E-Loyalty: The Case of Iran E-Banking. Journal
of Theoretical and Applied Information Technology, 33(1), 1-6.
Gibson,
Samantha, Hsu, Maxwell K., & Zhou, Xing. (2022). Convenience stores in the
digital age: A focus on the customer experience and revisit intentions. Journal
of Retailing and Consumer Services, 68, 103014.
Handayani,
Rini, & Latif, Dini Verdania. (2020). Milenial Depositor Behavior In
Adopting Digital Banking.
Hao
Suan Samuel, Lee, Balaji, M. S., & Kok Wei, Khong. (2015). An investigation
of online shopping experience on trust and behavioral intentions. Journal of
Internet Commerce, 14(2), 233–254.
Indriyarti, E. R., Christian, M.,
Yulita, H., Aryati, T., & Arsjah, R. J. (2023). Digital Bank Channel
Distribution: Predictors of Usage Attitudes in Jakarta’s Gen Z. Journal
of Distribution Science, 21(2), 21-34.
Ketema, E. (2020). The Impact of
M-Banking Quality Service on Customers Satisfaction During Covid-19 Lock Down:
The Case of Bank of Abyssinia, Ethiopia. African Journal of Marketing
Management, 12(2), 21-37.
Khader,
A., & Madhavi, C. (2017). Progression of service quality concepts. Global
Journal of Management and Business Research: A Administration and Management.
Https://Journalofbusiness. Org.
Kiswara,
Nuroctaviani Dani. (2021). Penerapan Pelayanan Internet Banking Dalam
Meningkatkan Kualitas Pelayan Nasabah Di Bank Rakyat Indonesia Kantor Cabang
Pembantu Mendawai Sukamara. Universitas Islam Sultan Agung.
Kristhiofan,
Karen, & Fadli, Faishal. (2023). Pengaruh E-Service Quality, E-Trust dan
Artificial Intelligence Terhadap Nasabah Experience Pengguna Aplikasi Brimo. Contemporary
Studies In Economic, Finance And Banking, 2(2).
Kundu,
Sukanya, & Datta, Saroj Kumar. (2015). Impact of trust on the relationship
of e-service quality and customer satisfaction. EuroMed Journal of Business,
10(1), 21–46.
Kurniasari,
F., Gunardi, A., Putri, F., & Firmansyah, A. (2021). The role of financial
technology to increase financial inclusion in Indonesia. International
Journal of Data and Network Science, 5(3), 391–400.
Lim,
Se Hun, Kim, Dan J., Hur, Yeon, & Park, Kunsu. (2019). An empirical study
of the impacts of perceived security and knowledge on continuous intention to
use mobile fintech payment services. International Journal of Human–Computer
Interaction, 35(10), 886–898.
Lin,
Zhibin, & Bennett, Dag. (2014). Examining retail customer experience and
the moderation effect of loyalty programmes. International Journal of Retail
& Distribution Management, 42(10), 929–947.
Mbama,
Cajetan I., & Ezepue, Patrick O. (2018). Digital banking, customer
experience and bank financial performance: UK customers’ perceptions. International
Journal of Bank Marketing, 36(2), 230–255.
Metawie,
Madiha, & El Mosalamy, Dalia. (2016). Examining the Relationship between
Customer Service, Efficiency and Financial Performance: an Application on the
Egyptian Public Sector Banks. المجلة العلمية
للإقتصاد و التجارة,
46(1), 65–92.
Muharam,
Hari, Chaniago, Harmon, Endraria, Endraria, & Harun, Amran Bin. (2021).
E-service quality, customer trust and satisfaction: market place consumer
loyalty analysis. Jurnal Minds: Manajemen Ide Dan Inspirasi, 8(2),
237–254.
Nasution,
Mislah Hayati, & Sutisna, Sutisna. (2015). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Minat Nasabah Terhadap Internet Banking. Nisbah: Jurnal Perbankan Syariah,
1(1), 62–73.
Nguyen,
Dung Minh, Chiu, Yen Ting Helena, & Le, Huy Duc. (2021). Determinants of
continuance intention towards banks’ chatbot services in Vietnam: A necessity
for sustainable development. Sustainability, 13(14), 7625.
Nguyen, D. T., Pham, V. T., Tran, D. M.,
& Pham, D. B. T. (2020). Impact of Service Quality, Customer Satisfaction
and Switching Costs on Customer Loyalty. The Journal of Asian Finance,
Economics and Business, 7(8), 395-405.
Nurkhomaria,
Dewi. (2022). Pengaruh E-Trust, E-Service Quality, Dan E-Satisfaction Terhadap
Loyalitas Pelanggan Pada Shopee.(Studi Kasus pada Pengguna Shopee di Ponorogo).
Universitas Muhammadiyah Ponorogo.
Pontoh,
Michael B., Kawet, Lotje Kawet, & Tumbuan, Willem A. (2014). Kualitas
layanan, citra perusahaan dan kepercayaan pengaruhnya terhadap kepuasan nasabah
bank BRI cabang Manado. Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis
Dan Akuntansi, 2(3).
Poromatikul,
Chayawan, De Maeyer, Peter, Leelapanyalert, Kannika, & Zaby, Simon. (2020).
Drivers of continuance intention with mobile banking apps. International
Journal of Bank Marketing, 38(1), 242–262.
Putri,
Cindy Ayu, & Ginting, Paham. (2021). The Influence of E-Service Quality and
Relational Marketing on E-Satisfaction in Using Mobile Banking through User
Experience at Bank Syariah Mandiri Medan Petisah Branch Office. International
Journal of Research & Review, 8(8), 587–596.
Putri,
Nur Riyana, Alam, Syamsu, & Sanusi, Abdullah. (n.d.). The Effect of Banking
Service Quality (Bsq) on Customer Satisfaction and Loyalty in PT. Bank Mandiri
(Persero) Tbk Branch Sungguminasa. Hasanuddin Journal of Applied Business
and Entrepreneurship, 2(3), 76–91.
Rahayu,
Widy. (2022). Penerapan Service Excellent Oleh Customer Service Pada Pt Bank
Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Unit Imbanagara, Ciamis. Universitas
Siliwangi.
Rajaobelina,
Lova, Brun, Isabelle, Prom Tep, Sandrine, & Arcand, Manon. (2018). Towards
a better understanding of mobile banking: the impact of customer experience on
trust and commitment. Journal of Financial Services Marketing, 23,
141–152.
Ravichandran, K., Mani, B. T., Kumar, S.
A., & Prabhakaran, S. (2010). Influence of Service Quality on Customer
Satisfaction Application of Servqual Model. International Journal of
Business and Management, 5(4), 117.
Razak,
Fahmi Zaidi Abdul, Mokhtar, Ahmad Effat, Rahman, Asmadi Abdul, & Abidin,
Mohd Zawavi Zainal. (2021). Service quality, satisfaction and users’
continuance intention to use e-campus: A mediation analysis. Journal of
Physics: Conference Series, 1793(1), 12019. IOP Publishing.
Rusmahafi, F. A., & Wulandari, R.
(2020). The Effect of Brand Image, Service Quality, and Customer Value on
Customer Satisfaction. International Review of Management and Marketing, 10(4),
68.
Sari,
Rahma Novita, & Wardhana, Aditya. (2015). Pengaruh Kualitas Layanan Bri
Mobile Terhadap Kepuasan Nasabah Pt. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk
Kantor Cabang Palangkaraya, Kalimantan Tengah. EProceedings of Management,
2(1).
Shafiee,
Majid Mohammad, & Bazargan, Negin Ahghar. (2018). Behavioral customer
loyalty in online shopping: The role of e-service quality and e-recovery. Journal
of Theoretical and Applied Electronic Commerce Research, 13(1),
26–38.
Sharma,
Meenakshi, & Chaubey, D. S. (2014). An empirical study of customer
experience and its relationship with customer satisfaction towards the services
of banking sector. Journal of Marketing & Communication, 9(3).
Shin,
Jae Woo. (2021). Mediating effect of satisfaction in the relationship between
customer experience and intention to reuse digital banks in Korea. Social
Behavior and Personality: An International Journal, 49(2), 1–18.
Susanto,
Aries, Chang, Younghoon, & Ha, Youngwook. (2016). Determinants of
continuance intention to use the smartphone banking services: An extension to
the expectation-confirmation model. Industrial Management & Data Systems,
116(3), 508–525.
Talwar,
Shalini, Dhir, Amandeep, Khalil, Ashraf, Mohan, Geetha, & Islam, A. K. M.
Najmul. (2020). Point of adoption and beyond. Initial trust and mobile-payment
continuation intention. Journal of Retailing and Consumer Services, 55,
102086.
Vallejo-Bojorque,
Mg Adriana Priscila, Cavazos-Arroyo, Judith, Lagunez-Pérez, Mario Alberto,
& Vásquez-Herrera, Sofía Elba. (2021). Customer experience, trust and
loyalty of millennials in banking at Cuenca-Ecuador. Retos, 11,
22.
Victor,
Christian, Jorie, Rotinsulu Jopie, & Sumarauw, Jacky S. B. (2015). Pengaruh
customer relationship management dan kepercayaan terhadap kepuasan serta
dampaknya terhadap loyalitas konsumen PT. Bank BCA Tbk. Di Manado. Jurnal
EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi, 3(2).
Windasari, N. A., Kusumawati, N.,
Larasati, N., & Amelia, R. P. (2022). Digital-Only Banking Experience:
Insights from Gen Y and Gen Z. Journal of Innovation & Knowledge, 7(2),
100170.
Yoon,
Cheolho, & Lim, Dongsup. (2020). An empirical study on factors affecting
customers’ acceptance of internet-only banks in Korea. Cogent Business &
Management, 7(1), 1792259.