Pengaruh Kepemimpinan Digital dan Pemberdayaan Karyawan Terhadap Kinerja Karyawan Dimediasi oleh Komitmen Organisasi Pada Industri Manufaktur
Lucky Samuel1,
Abdul Haeba Ramli2
Universitas Esa Unggul
Email: luckysamuel2197@gmail.com,
abdul.haeba@esaunggul.ac.id
Abstrak
Kepemimpinan Digital telah
menjadi sebuah model kepemimpinan yang sangat penting dalam memastikan
dan mendorong transformasi
dan mendorong perubahan di industri 4.0. Kepemimpinan Digital dan Pemberdayaan Karyawan memiliki hal penting
yang dimana untuk mengetahui kinerja karyawan dalam suatu organisasi. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi pengaruh Kepemimpinan Digital. Penelitian ini didesain dengan menggunakan metode purposive
sampling yang melibatkan 305 karyawan garment dari
2 perusahaan manufaktur terbesar di Indonesia. Data dianalisis menggunakan Structural Equation Model
(SEM) dengan SmartPLS 3.0. Beberapa temuan dalam studi ini adalah Kepemimpinan Digital danPemberdayaan Karyawan berpengaruh langsung terhadap Kinerja Karyawan melalui mediasi Komitmen Organisasi. Sedangkan Komitmen
Organisasi berpengaruh
signifikan terhadap Kinerja Karyawan.
Implikasi manajerial dari penelitian ini untuk praktisi industri maupun
peneliti adalah dengan menerapkan Kepemimpinan Digital dalam
perusahaan, meningkatkan Pemberdayaan Karyawan, serta mengembangkan Komitmen Organisasi yang kuat dapat meningkatkan Kinerja Karyawan yang akan mengarah pada keungulan kompetitif masing-masing karyawan di perusahaan.
Kata
kunci: Kepemimpinan Digital, Pemberdayaan Karyawan, Kinerja
Karyawan, Komitmen Organisasi
Abstract
Digital
Leadership has become a very important leadership model in ensuring and driving
transformation and driving change in industry 4.0. Digital Leadership and
Employee Empowerment have important things that are known to know the
performance of employees in an organization. The purpose of this study is to
identify the influence of Digital Leadership. This study was designed using purposive sampling method involving 305
garment employees from 2 largest manufacturing companies in Indonesia. Data was
analyzed using Structural Equation Model (SEM) with SmartPLS
3.0. Some of the findings in this study are that Digital Leadership and
Employee Empowerment have a direct effect on Employee Performance through
mediation of Organizational Commitment. While Organizational Commitment has a
significant effect on Employee Performance. The managerial implications of this
research for industry practitioners and researchers are that by implementing
Digital Leadership in the company, increasing Employee Empowerment, and developing
strong Organizational Commitment can improve Employee Performance which will
lead to the competitive superiority of each employee in the company.
Keywords: Digital Leadership, Employee Empowerment, Employee
Performance, Organizational Commitment
Pendahuluan
Era revolusi industri
4.0, perkembangan teknologi
industri berkembang pesat dan maju, teknologi membantu manusia dalam menyelesaikan
pekerjaan dalam skala besar yang menghasilkan pemenuhan permintaan dan kebutuhan pelanggan yang semakin meningkat serta efek dari adanya
pandemi covid-19 2020 menyebabkan
perubahan perkembangan teknologi yang begitu pesat telah mendorong
terjadinya digitalisasi di semua aspek kehidupan,
termasuk di dalam dunia kerja (D. A.
Setiawan & Harsono, 2020). Fleksibilitas
yang ditawarkan dari kehadiran teknologi terbukti memberikan banyak kemudahan terhadap aktivitas orang dalam bekerja, terutama bagi generasi
milenial sebagai generasi yang lebih terbuka akan pemanfaatan
teknologi di dalam kesehariannya. Salah satu hal yang lahir dari perkembangan teknologi yang sangat pesat ini adalah Kepemimpinan
Digital , yaitu sebuah
model kepemimpinan yang berperan
penting dalam memastikan dan mendorong transformasi dan mendorong perubahan di industri 4.0 (Mohamed,
2022) . Kepemimpinan
digital merupakan kombinasi
dari gaya kepemimpinan transformasi dan penggunaan teknologi digital (Gede
Sayang Adi Yadnya, 2022).
Hubungan dan proses dinamis
antara keterlibatan banyak karyawan dalam proses kinerja di era
digital membuat kepemimpinan
digital telah menarik perhatian peneliti untuk di eksplorasi apalagi saat ini
jarangnya penelitian mengenai kepemimpinan digital di perusahaan garment, Beberapa penelitian tentang kepemimpinan digital telah menunjukkan betapa pentingnya model kepemimpinan tersebut di era
digital seperti saat ini. Dan terbukti bahwa Kepemimpinan Digital dapat mempengaruhi Komitmen Organisasi (Purwanto et al., 2021) dan mempengaruhi
Kinerja Karyawan (Ramli, 2017). Salah satu komponen dari terbentuknya
Kepemimpinan Digital adalah
dengan komitmen organisasi yang merupakan bagian dari satu
sarana didalam manajemen sumber daya manusia. Hasil yang diperoleh perusahaan dalam mewujudkan tujuannya ditentukan oleh komitmen yang dimiliki oleh seorang karyawan adalah dengan menunjukkan
sikap bersedia untuk bekerja keras
dan ingin tetap ingin tinggal di dalam perusahaan. Komitmen organisasonal akan menujukkan upaya seorang karyawan
dalam melaksanakan pekerjaanya, setia kepada instansinya mengerahkan usaha ekstra untuk pencapaian
tujuan dan pengindentifikasian
karyawan dalam memenuhi tujuan organisasi (Haq,
2014).
Adanya kaitan yang kuat diantara komitmen
organisasi dan pemberdayaan
karyawan disebabkan karena kemauan yang kuat dari karyawan
untuk maju menghadapi tantangan pemberdayaan terhadap karyawan menjadi salah satu kebutuhan instansi demi mewujudkan tujuan perusahaan. Pemberdayaan
karyawan dapat pula dikatakan sebagai suatu upaya melibatkan
karyawan untuk bertanggung jawab di dalam proses kerjanya (Elnaga, 2014). Kreatifitas, fleksibilitas dan otonomi atas pekerjaan sendiri dapat terbentuk
dari proses pemberdayaan karyawan. Hal ini akan menunjang potensi yang ada didalam diri karyawan
dalam menyelesaikan tugasnya (Ramli,
2020). Dalam dunia kerja
diterapkannya pemberdayaan karyawan menjadi pusat strategi yang berpengaruh signifikan terhadap keberhasilan diri karyawan untuk mencapai tujuan awal. Pemberdayaan karyawan dapat dikatakan efektif jika terdapat peningkatan
kinerja karyawan di dalam organisasi (Ramli,
2020; Sukarno et al., 2019).
Eksplorasi terkait kepemimpinan digital di industri
garment sudah dilakukan
oleh (Pangestika
& Irmawati, 2022) dan (Hidayat
et al., 2023) di industri jasa namun demikian studi tersebut hanya melihat dari
kepemimpinan dan kinerja karyawan,. Dalam penelitian ini ditambahkan variabel pemberdayaan karyawan, dan komitmen organisasi. Dimana pemberdayaan dapat diterapkan dalam mengembangkan komitmen organisasi terhadap karyawan itu sendiri
lainnya di industri rumah sakit (Yunianto,
2012)
yang mengarah pada komitmen
organisasi namun masih jarang diteliti.
Dimana pemberdayaan karyawan
ditambahkan karena komitmen organisasi mempengaruhi kinerja karyawan selain itu dalam penelitian
ini komitmen organisasi dijadikan sebagai mediasi yang memperkuat hubungan antara kepemimpinan digital dan pemberdayaan karyawan terhadap kinerja karyawan. Eksplorasi terkait pengaruh kepemimpinan digital yang sudah dilakukan sebelumnya (Mohamed,
2022) masih jarang diteliti. Kepemimpinan Digital ditambahkan karena keterkaitannya kinerja karyawan yang akan mempengaruhi komitmen organisasi, sementara pemberdayaan karyawan ditambahkan berdasarkan rekomendasi peneliti sebelumnya (I.
Setiawan & Piartrini, 2018). Selain itu, dalam penelitian ini komitmen organisasi
dijadikan sebagai mediasi yang memperkuat hubungan antara kepemimpinan digital dan kinerja karyawan serta memperkuat hubungan antara pemberdayaan karyawan dan kinerja karyawan. Eksplorasi terkait pengaruh pemberdayaan karyawan yang sudah dilakukan sebelumnya (Ukil,
2016) lebih banyak berkosentrasi pada sektor jasa seperti
bank, sedangkan dalam penelitian ini dilakukan pada sektor non jasa yaitu industri
garment.
Dalam hal ini
peneliti memilih melakukan penelitian di PT Leetex Garment Indonesia dan PT Digiprint
Indonesia karena sebelumnya
mempunyai hubungan relasi yang sangat baik sebagai yang pernah bekerja sebagai karyawan dan teman sejawat di lingkungan perusahaan tersebut sehingga dapat menyebarkan kuesioner secara offline serta mendapatkan ijin untuk melakukan penelitian di tempat tersebut dengan total karyawan yang diteliti sekitar 305 orang yang dilakukan selama bulan desember
2023
Berdasarkan penelitian
diatas maka tujuan dari penelitian
yang ingin dicapai adalah untuk mengeksplorasi
pengaruh kepemimpinan
digital dan pemberdayaan karyawan
terhadap kinerja karyawan yang dimediasi oleh komitmen organisasi pada perusahaan yang bergerak dibidang manufaktur garment di PT
Leetex Garment Indonesia dan PT Digiprint
Indonesia. Diharapkan penelitian
ini dapat memberikan kontribusi pada tataran keilmuan manajemen pemasaran dengan mengembangkan pemahaman teoritits yang lebih baik mengenai
variabel yang diteliti dan dapat memberikan impikasi manajerial yang positif pada penerapan kepemimpinan digital serta untuk meningkatkan inovasi dan kreativitas terhadap penerapan praktik manajemen dan proses perkembangan sumber daya manusia di era 4.0 dalam industria manufaktur garment.
Kepemimpinan digital merupakan kunci
untuk memungkinkan pemimpin memberikan persiapan yang memadai bagi semua
karyawan untuk mengembangkan jaringan manajerial digital (Hidayat et al., 2023)Dalam
melakukannya para pemimpin digital harus berani menunjukan kepemimpinan dengan
cara yang berbeda
(Araujo
et al., 2021) mendefinisikan bahwa “Kepemimpinan digital adalah penggunaan aset digital suatu organisasi untuk mencapai tujuan bisnis baik tingkat
organisasi maupun individu.” Kurang lebih memiliki makna kepemimpinan digital adalah penggunaan asset digital suatu organisasi untuk mencapai tujuan bisnis baik ditingkat
organisasi maupun individu (Van Wart et al., 2019). mengatakan
bahwa kepemimpinan digital merupakan penggunaan dan perpaduan kepemimpinan yang efektif dari metode
komunikasi digital dan tradisional.
Sedangkan (Siagian et
al.,2021) berpendapat bahwa:
“Kepemimpinan digital adalah
pengetahuan seorang pemimpin agar bisa mengarahkan organisasi atau suatu perusahaan
yang dipimpinnya agar bertransformasi
kearah digital
Metode
Dalam penelitian ini, pengukuran
terkait variabel yang diteliti diadopsi dari penelitian sebelumnya. Dimana
variabel Pengukuran variabel Kepemimpinan Digital diadopsi dari (Van Wart et al.,
2019) terdiri dari Digital
Communication Skill (Keterampilan Komunikasi
Digital), Digital Social Skills (keterampilan sosial digital), Digital Team Building (keterampilan
membangun tim digital),
Digital Change Management (keterampilan manajemen perubahan), dan Keterampilan Teknologi (Digital
Technological Skill) meliputi 15 item pernyataan. Pengukuran variabel Pemberdayaan Karyawan diadopsi dari (Lee & Koh, 2001) terdiri
dari meaningfulness, competence, self
determination, dan impact terdiri dari 12 item pertanyaan. Pengukuran variabel Komitmen Organisasi diadopsi dari (Meyer, 1991), terdiri dari Affective Commitment
(komitmen afektif),
Continuance Commitment (komitment berkelanjutan)
dan Normative Commitment (Komitmen Normatif) berisi 12 item pertanyaan. Pengukuran variabel Kinerja Karyawan diadopsi dari Bernardin &
Russel, 2015) terdiri dari
Quantity (kuantitas), Quality (kualitas),
Timeliness (ketepatan waktu),
Cost effectiveness (efektivitas biaya),
dan Interpersonal Impact (hubungan antar perseorangan) memiliki 22 item pertanyaanTotal
pengukuran berjumlah 61 pertanyaan yang secara detail dapat dilihat pada
lampiran 2 (operasional variabel) dan lampiran 3 (kuesioner).
Pengumpulan data pada penelitian ini
menggunakan metode survey dengan menyebarkan kuesioner secara offline melalui penyebaran
kuesioner secara langsung. Sampel penelitian ini dipilih
dengan menggunakan metode purposive
sampling pada karyawan PT Leetex Garment
Indonesia dan PT Digiprint Indonesia yang menerapkan Kepemimpinan Digital
dalam perusahaan yaitu karyawan yang bekerja. Kriteria responden adalah pegawai tetap,
minimal pendidikan S1,dan telah
bekerja minimal 5 tahun.
Data dikumpulkan selama 1
bulan dari Desember 2022. Sampel diperoleh dari perusahaan 2 tersebut yang tersebar di tangerang
dengan karakteristik sosiodemografis dalam penelitian ini meliputi jenis
kelamin, , usia, pekerjaan, pendidikan akhir, dan masa kerja.
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner awal (pre test) kepada 30 orang responden.
Studi ini merupakan penelitian
kuantitatif menggunakn metode Structural
Equation Model (SEM), dengan pengolahan dan analisis data menggunakan
perangkat lunak SPSS 26 dan SmartPLS 3.0. Uji reliabilitas mengunakan
pengukuran Cronbach’s Alpha. Nilai Cronbach’s Alpha yang mendekati 1
menunjukkan uji reliabiltas semakin baik (Hair et al., 2014).
Variabel Kepemimpinan Digital
dan Pemberdayaan Karyawan Terhadap Kinerja Karyawan dimediasi komitmen organisasi seluruhnya dinyatakan valid.. Dengan
demikian setelah dilakukan analisis hasil pre test maka dari 61 pertanyaan,
yang dinyatakan valid untuk dijadikan kuesioner pada penelitian ini adalah 61 pertanyaan.
Total responden pada penelitian ini adalah sebanyak 305 orang.
Hasil dan Pembahasan
Responden penelitian adalah karyawan yang bekerja pada
industri manfaktur. Dari 305 responden, sebanyak 186 orang (61%) merupakan
responden perempuan dan 119 orang (39%) merupakan laki-laki.
Hampir seluruh responden merupakan lulusan S1 yaitu sebanyak 294 orang (96,4%),
responden yang merupakan lulusan S2 sebanyak 9 orang (3%) dan S3 sebanyak 2
orang (0,7%). Berdasarkan usianya, sebagian besar responden berada pada usia
21-25 tahun yaitu sebanyak 40 orang (13,1%), responden yang berusia 26-30 tahun sebanyak 64 orang (21%), berusia 31-35 tahun sebanyak 57 orang (18,7%), berusia
36-40 sebanyak 52 orang (17%), berusia
41 – 45 sebanyak 67 orang (22%) dan paling sedikit berusia 46-50 tahun sebanyak 25 orang (8,2%). Sebagian besar
reponden memiliki masa kerja 5-10 tahun yaitu sebanyak 174 orang (57%),
sedangkan yang telah bekerja selama 11-15 tahun sebanyak 105 orang (34,4%), dan
responden yang telah bekerja selama 16-20 tahun sebanyak 26 orang (8,5%).
Uji outer model digunakan untuk mengetahui validitas
dari masing-masing indikator dan menguji reliabilitas dari konstruk tersebut.
Kriteria yang digunakan untuk menilai outer model adalah validitas convergent,
validitas discriminant, dan reliabilitas. Uji validitas dan reliabilitas
bertujuan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh telah layak dan memenuhi
syarat untuk pengujian selanjutnya, yaitu uji hipotesis.
Gambar 2: Hasil Estimasi Model PLS (Algorithm)
Pada tahap pengujian validitas nilai loading factor
yang disyaratkan dalam SmartPLS 3.0 adalah ≥ 0,70 dan seluruh
indicator memiliki nilai loading factor ≥ 0,70, sehingga seluruh
indicator dinyatakan valid. Hasil perhitungan Composite Reliability (CR)
dan Average Variance Extracted (AVE) pada penelitian ini dapat dikatakan
memenuhi syarat secara keseluruhan. Menurut (Hair et al., 2017) nilai yang
disyaratkan untuk memenuhi reliabilitas yaitu CR ≥ 0,70 dan AVE ≥
0,50.
Tabel 1: Uji Reliabilitas
Variabel |
Composite
Reliability |
Average
Variance Extracted (AVE) |
Kepemimpinan
Digital |
0,946 |
0,538 |
Pemberdayaan
Karyawan |
0,931 |
0,530 |
Komitmen
Organisasi |
0,952 |
0,624 |
Kinerja Karyawan |
0,965 |
0,556 |
Hasil perhitungan untuk nilai CR dan AVE untuk
variable kepemimpinan digital (CR=0,946; AVE=0,538), pemberdayaan karyawan
(CR=0,931; AVE=0,530), komitmen organisasi (CR=0,952; AVE=0,624), dan kinerja
karyawan (CR=0,965; AVE=0,556). Berdasarkan hasil tersebut dapat dikatakan
bahwa seluruh konstruk telah terbukti reliable dan dapat digunakan untuk
pengujian di tahap selanjutnya.
Tabel 2: Validitas Diskriminan (Fornell and Lacker)
Variabel |
Kepemimpinan
Digital |
Kinerja Karyawan |
Komitmen
Organisasi |
Pemberdayaan
Karyawan |
Kepemimpinan
Digital |
0,733 |
|||
Kinerja Karyawan |
0,663 |
0,745 |
||
Komitmen
Organisasi |
0,667 |
0,739 |
0,790 |
|
Pemberdayaan
Karyawan |
0,452 |
0,682 |
0,604 |
0,728 |
Uji Discriminant Validity dinyatakan valid
karena akar AVE tiap laten variabel lebih tinggi dibandingkan korelasi dengan
variabel laten lainnya (Fornell-Larcker Criterion) dan indikator juga
memiliki korelasi yang lebih tinggi terhadap variabel laten masing-masing
dibandingkan dengan variabel laten lainnya (Cross Loading) (Henseler,
Ringle, & Sinkovics, 2009).
Tabel 3:
R Square Model
Variabel |
R Square |
Komitmen
Organisasi |
0,560 |
Kinerja Karyawan |
0,676 |
Analisis uji structural dilakukan untuk mengetahu
nilai R2 pada tiap persamaan. Nilai R2 menunjukkan
seberapa besar variable independen dapat menjelaskan variable dependennya.
Diperoleh hasil analisis yaitu variable komitmen
organisasi secara bersama-sama dipengaruhi oleh variable kepemimpinan digital
dan pemberdayaan karyawan dengan nilai R2 sebesar 0,560. Dengan demikian dapat diartikan bahwa 56%
varian dari komitmen organisasi dapat dijelaskan oleh kepemimpinan digital dan
pembedayaan karyawan, sedangkan sisanya 44% dapat dijelaskan oleh variable lain
yang tidak terdapat dalam studi ini.
Analisis berikutnya yaitu variable kinerja karyawan
secara bersama-sama dipengaruhi oleh kepemimpinan digital, pemberdayaan
karyawan, dan komitmen organisasi dengan nilai R2 sebesar
0,676. Dengan demikian dapat diartikan
bahwa 67,6% varian dari kinerja karyawan dapat dijelaskan oleh kepemimpinan
digital, pembedayaan karyawan, dan komitmen organisasi, sedangkan sisanya 32,4%
dapat dijelaskan oleh variable lain yang tidak terdapat dalam studi ini.
Gambar 3: Path Diagram T-Value
Berdasarkan pada gambar 3 di atas, dapat disajikan
pengujian hipotesis model penelitian sebagai berikut:
Tabel 4:
Uji Hipotesis Model Penelitian
Hipotesis |
Pernyataan
Hipotesis |
T-Value |
Keterangan |
H1 |
Kepemimpinan
Digital memiliki pengaruh positif dengan Kinerja Karyawan |
1,974 |
Data mendukung
hipotesis |
H2 |
Pemberdayaan
Karyawan memiliki pengaruh positif terhadap Kinerja Karyawan |
3,214 |
Data mendukung
hipotesis |
H3 |
Komitmen
Organisasi memiliki pengaruh positif terhadap kinerja karyawan |
2,474 |
Data mendukung
hipotesis |
H4 |
Kepemimpinan
Digital memiliki pengaruh positif terhadap Komitmen Organisasi |
5,373 |
Data mendukung
hipotesis |
H5 |
Pemberdayaan
Karyawan memiliki pengaruh positif dengan Komitmen Organisasi |
3,675 |
Data mendukung
hipotesis |
H6 |
Kepemimpinan
Digital memiliki pengaruh positif terhadap Kinerja Karyawan yang dimediasi
oleh Komitmen Organisasi |
2,024 |
Data mendukung
hipotesis |
H7 |
Pemberdayaan
Karyawan memiliki pengaruh positif
terhadap Kinerja Karyawan yang dimediasi oleh Komitmen Organisasi |
2,235 |
Data mendukung
hipotesis |
Berdasakan tabel di uji hipotesis di atas, diketahui
bahwa dari 7 hipotesis yang dirumuskan, seluruhnya memiliki nilai T-value
di atas 1,96 sehingga data mendukung hipotesis penelitian yang dibangun.
DISKUSI
Penelitian ini mengeksplorasi dan menguji secara
empiris pengaruh kepemiminan digital dan pemberdayaan karyawan terhadap kinerja
karyawan dimediasi oleh komitmen organisasi pada Industri Manufaktur. Hubungan
antara kepemimpinan digital yang secara positif mempengaruhi kinerja karyawan
dikaji lebih dalam melalui studi ini. Hasil ini sejalan dengan temuan
(Mohamed, 2022) yang menyatakan bahwa kepemimpinan digital memiliki
pengaruh positif terhadap kinerja organisasi. Kepemimpinan digital dapat
dimaknai sebagai kemampuan pemimpin dalam upaya mengarahkan memimpin serta
mengevaluasi proses transformasi digital perusahaan dalam memanfaatkan seluruh
sumber daya dan nilai tambah yang dimiliki perusahaan. Di tengah perkembangan
jaman dimana era digital mulai banyak digunakan dalam berbagai bidang,
kepemimpinan digital mampu memudahkan perusahaan untuk mengambil keuntungan dari
digitalisasi untuk mendapatkan dan mempertahankan keunggulan kompetitif.
Penelitian ini juga menemukan adanya pengaruh positif
antara pemberdayaan karyawan terhadap kinerja karyawan. Hasil ini sejalan
dengan penelitian (Ukil, 2016) dan penelitian (Setiawan & Piartrini, 2018)
diketahui bahwa pemberdayaan karyawan berpengaruh positif signifikan terhadap
Kinerja Karyawan. Pemberdayaan Karyawan adalah proses memberikan kekuasaan,
otonomi, dan tanggung jawab kepada karyawan dalam mengambil keputusan dan
bertindak untuk mencapai tujuan organisasi (Sequeira et al., 2023). Adanya pemimpin yang selalu mendorong karyawan untuk
mengikuti program. memberikan perhatian dan kesempatan kepada karyawan dalam
kegiatan pemberdayaan dapat menimbulkan kepuasan pada diri karyawan dalam
bekerja. Hal tersebut akan berdampak baik yaitu meningkatnya kinerja karyawan
pada perusahaan.
Selanjutnya, komitmen organisasi juga memiliki
pengaruh positif terdahap kinerja karyawan. Hasil
ini sejalan dengan penelitian (Ghofar et al., 2019) bahwa komitmen organisasi berhubungan positif dengan
kinerja kinerja karyawan dinyatakan terbukti signifikan Kinerja karyawan
merupakan modal utama bagi suatu perusahaan untuk dapat mempertahankan
eksistensinya dalam dunia industri. Untuk memiliki kualitas dan kinerja yang
baik, salah satuya karyawan harus memiliki komitmen yang baik terhadap
perusahaan. Dengan rasa keberpihakan yang besar terhadap organisasi, seorang
karyawan mampu bekerja dengan lebih optimal.
Hal berikutnya yang ditemukan pada studi ini adalah
kepemimpinan digital memiliki pengaruh positif terhadap komitmen organisasi.
Hasil ini sejalan dengan penelitian (Üstgörül & Akkaya,
2023)
bahwa kepemimpinan digital sangat berpengaruh signifikan dengan komitmen
organisasi. Kemudian pada penelitian lain juga menunjukkan hal yang sama yaitu (Braojos et al., 2024)menyimpulkan bahwa kepemimpinan digital berpengaruh
signifikan terhadap komitmen organisasi.
Hal ini menunjukkan bahwa kepemimpinan mampu meningkatkan komitmen organisasi.
Guna mengoptimalkan kinerja karyawan dalam suatu perusahaan, kepemimpinan
digital dan komitmen organisasi akan saling berhubungan.
Selain kepemimpinan digital, pemberdayaan karyawan
juga terbukti memiliki pengaruh positif terhadap komitmen organisasi. Hal ini
sesuai dengan penelitian (Emam et al., 2019) menyatakan bahwa pemberdayaan karyawan berpengaruh
signifikan terhadap komitmen organisasi yang ada di. Pemberdayaan kerja akan
meningkatkan kemauan seorang karyawan untuk berkembang. Hal ini ditunjukkan
dengan memberdayakan karyawan dari suatu perusahaan dapat meningkatkan komitmen
organisasi. Pemberdayaan karyawan berperan penting sebagai pendorong dalam
memfasilitasi bentuk komitmen organisasi.
Di sisi lain, komitmen organisasi mampu memediasi
pengaruh positif antara kepemimpinan digital terhadap kinerja karyawan. Sejalan
dengan penelitian terdahulu yaitu (Alshehhi et al., 2019) dan (A et al., 2023) yang menyatakan bahwa komitmen organisasi memediasi
kepemimpinan terhadap kinerja karyawan Perkembangan teknologi yang pesat
menuntut pimpinan dan karyawan untuk beradaptasi dengan perubahan zaman. Guna
mencapai tujuan organisasi, digital leader harus dibentuk dengan pola pikir dan
kemampuan memecahkan masalah serta mampu menjaga hubungan antar anggota dan antar tim.
Komitmen organisasi juga terbukti mampu memediasi
hubungan antara pemberdayaan karyawan terhadap kinerja karyawan. Pemberdayaan
karyawan dinilai penting karena dapat membantu perusahaan dalam menyelesaikan
pekerjaan. Untuk itu penting bagi perusahaan untuk memberikan pelatihan maupun
pembelajaran untuk meningkatkan skill dari masing-masing indvidu yang ada dalam
perusahaan. Dengan pemberian kesempatan untuk meningkatkan skill tersebut, maka
akan memunculkan komitmen organisasi dalam diri karyawan. Dengan demikian,
kinerja karyawan akan turut meningkat. Hasil penelitian ini sejalan dengan
penelitian (Semuel
& Herlina, 2017)
dari hasil dari penelitiannya ini yang menyatakan bahwa pengaruh Pemberdayaan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja dengan mediasi Komitmen
Organisasi.
Kesimpulan
Mayoritas hipotesis yang dibangun
dalam penelitian ini berhasil dibuktikan, dimana kepemimpinan digital, dan pemberdayaan karyawan memiliki pengaruh langsung terhadap kinerja karyawan yang dimediasi oleh komitmen organisasi..
Semakin tinggi pemberdayaan karyawan di industri
garment dalam kepemimpinan digital maka akan semakin meningkatkan komitmen organisasi yang
akan mendorong kinerja karyawan dalam
perusahaan. Karyawan akan
melakukan pekerjaan
yang maksimal serta menunjukkan
etos kerjaa yang tinggi jika pemimpin berhasil mengarahkan pekerjaan dengan baik dan memberikan
pemberdayaan karyawan sesuai dengan bidangnya
masing-masing yang mampu meningkatkan
kinerja karyawan di bidang industri garment.
DAFTAR
PUSTAKA
A, I. A. H., B, S. B.,
C, B. A., D, J. B., & Performance, B. E. (2023). The Influence Of
Leadership, Work Environment, Competence, And Character Development, On
Organizational Commitment And Employee Performance In Banking In Sinjai Regency.
1–34.
Alshehhi, S., Abuelhassan, A. E.,
& Bhaumik, A. (2019). The Influence of Transformational Leadership on
Employees ‟ Performances Through Organizational Commitment Within Public
Sectors in United Arab Emirates ( Uae ). June.
Araujo, L. M. de, Priadana, S.,
Paramarta, V., & Sunarsi, D. (2021). Digital leadership in business
organizations. International Journal of Educational Administration,
Management, and Leadership, 2(1), 5–16.
https://doi.org/10.51629/ijeamal.v2i1.18
Braojos, J., Weritz, P., &
Matute, J. (2024). Empowering organisational commitment through digital
transformation capabilities: The role of digital leadership and a continuous
learning environment. Information Systems Journal, June 2022,
1–27. https://doi.org/10.1111/isj.12501
Elnaga, A. (2014). The Impact of
Employee Empowerment on Job Satisfaction. American Journal of Research
Coomunication, 2(3, Sep. 1982, pp.577-582.), 13–26.
Emam, A. S., Jais, J. B., &
Tabash, M. I. (2019). The role of tribalism as mediator between employee
empowerment and organizational commitment in Yemeni Islamic banking sector. Management
and Marketing, 14(1), 130–149.
https://doi.org/10.2478/mmcks-2019-0009
Gede Sayang Adi Yadnya, I. D. (2022).
Effect Of Perception Of Usability And Perception Of Ease Of Use Of Digital
Payment On The Performance Of Cashless Society Programs In The Management Of
State Finances. Journal Of World Science, 1(5), 300–307.
https://doi.org/10.36418/jws.v1i5.41
Ghofar, A., Akbar, M., & Luddin,
M. (2019). The Effect of Interpersonal Communication, Self Engagement and
Organizational Commitment toward The Employee Performance. IJHCM
(International Journal of Human Capital Management), 2(2), 30–44.
https://doi.org/10.21009/ijhcm.02.02.04
Haq, M. A. ul. (2014). Factors
Affecting Organizational Commitment Among Bank Officers In Pakistan. IOSR
Journal of Business and Management, 16(4), 18–24.
https://doi.org/10.9790/487x-16411824
Hidayat, F., Sumantri, S., Rumengan,
A. E., Wibisono, C., & Khaddafi, M. (2023). The Effect of Digital
Leadership, Information Technology and Digital Competency on Employee
Performance in the Digital Era: Mediating Role of Job Satisfaction. International
Journal of Advances in Social Sciences and Humanities, 2(2), 61–68.
https://doi.org/10.56225/ijassh.v2i2.204
Mohamed, D. S. M. (2022). Employee
Performance as affected by the digital Training, the digital Leadership, and
subjective wellbeing during COVID-19. Journal of Positive School Psychology,
2022(6), 540-553–540 – 553.
Pangestika, P., & Irmawati, I.
(2022). Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Motivasi Kerja terhadap Kinerja Karyawan
melalui Keterlibatan Karyawan sebagai Variabel Mediasi di PT. Sunwoo Garment
Indonesia. Prosiding University Research Colloquium, 474–481.
Purwanto, A., Purba, J. T., Bernarto,
I., & Sijabat, R. (2021). Effect of Management Innovation, Transformational
Leadership, and Knowledge Sharing on Market Performance of Indonesian Consumer
Goods Company. Jurnal Aplikasi Manajemen, 19(2), 424–434.
https://doi.org/10.21776/ub.jam.2021.019.02.18
Ramli, A. H. (2017). Organizational
Commitment And Employee Performance At Distributor Companies. Business and
Entrepreneurial Review, 17(2), 121–134.
Ramli, A. H. (2020). Employee
Innovation Behavior in Health Care. 151(Icmae), 31–34.
Semuel, H., & Herlina, L. (2017).
Leadership, Employee Empowerment, Organizational Commitment, and Employee
Performance in Senior High School. Journal of Progressive Research in Social
Sciences, 4(2), 309–318.
Sequeira, I. P. M., Kellen, P. B.,
& Soaresc, A. da C. (2023). Influence of the Employee Empowerment Towards
the Employee Performance Through Working Motivation in the Office of Komisaun
Funsaun Públika, Dili Timor- Leste. Journal of Digitainability, Realism
& Mastery (DREAM), 2(01), 11–19.
https://doi.org/10.56982/dream.v2i01.70
Setiawan, D. A., & Harsono, H.
(2020). Analisis Pengaruh Pendapatan Asli Daerah dan Belanja Modal Terhadap
Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten Pamekasan. Journal of Regional Economics
Indonesia, 1(2), 71–85.
Setiawan, I., & Piartrini, P.
(2018). Pengaruh Pemberdayaan Karyawan Dan Stres Kerja Terhadap Komitmen
Organisasional Karyawan Departemen Housekeeping Pada Villa Ocean Blue. E-Jurnal
Manajemen Universitas Udayana, 7(1), 164191.
Sukarno, D. B., Umar, H., &
Ramli, H. (2019). The Effect Of Corporate Entrepreneurship , Organizational
Culture Through Innovation Of Firm Performance In The Strategic Industry Of
State Defense. American Research Journal of Business and Management, 6(1),
1–5.
Ukil, M. I. (2016). The impact of
employee empowerment on employee satisfaction and service quality: Empirical
evidence from financial enterprizes in Bangladesh. Business: Theory and
Practice, 17(2), 178–189. https://doi.org/10.3846/btp.2016.651
Üstgörül, S., & Akkaya, B.
(2023). The Digital Leadership Behaviours Of X, Y, Z Generation Nurses In The
Delivery Of Health Services. Agora International Journal of Economical
Sciences, 17(1), 115–125. https://doi.org/10.15837/aijes.v17i1.5769
Yunianto, L. L. and A. (2012). The
Effect Of Empowerment On Employee Performance With Organizational Commitment As
Mediating Variable And Organizational Culture As Moderation Variable. Conference
in Business, Accounting and Management, 335–343.