Pengaruh Perceived Value dan Brand Image Terhadap
Keputusan Pembelian Konsumen
Produk Elektronik
Khaerud Dawam, Muchsin
Saggaff Shihab
Magister Manajemen
Universitas Bakrie
Email: khaerudd@gmail.com
Abstrak
Industri elektronik
merupakan salah satu industri yang berkembang pesat di Indonesia. Persaingan di
industri ini semakin ketat, sehingga perusahaan perlu memahami faktor-faktor yang memengaruhi keputusan pembelian konsumen. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh
perceived value, dan brand image terhadap keputusan pembelian konsumen produk elektronik. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah studi
literatur yang diperoleh dari Google Schoolar. Data yang telah
terkumpul kemudian dianalisis dalam tiga tahapan yakni
reduksi data, penyajian
data dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukan
bahwa Perceived value dan brand image merupakan dua faktor penting yang dapat memengaruhi keputusan pembelian konsumen produk elektronik. Perusahaan perlu meningkatkan perceived
value dan brand image produknya untuk
meningkatkan daya saing di pasar.
Kata
kunci: Perceived Value, Brand Image, Keputusan Pembelian
Abstract
The
electronics industry is one of the industries that is growing rapidly in
Indonesia. Competition in this industry is increasingly fierce, so companies
need to understand the factors that influence consumer purchasing decisions.
This research aims to determine the influence of perceived value and brand
image on consumer purchasing decisions for electronic products. This study uses
a qualitative method. The data collection technique in this research is
literature study obtained from Google Scholar. The data that has been collected
is then analyzed in three stages, namely data reduction, data presentation and
drawing conclusions. The research results show that perceived value and brand
image are two important factors that can influence consumer purchasing decisions
for electronic products. Companies need to increase the perceived value and
brand image of their products to increase competitiveness in the market.
Keywords: Perceived
Value, Brand Image, Purchase Decision
Pendahuluan
Di era globalisasi saat ini, persaingan
bisnis di berbagai sektor semakin meningkat, termasuk dalam industri elektronik. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk perkembangan teknologi yang pesat, penetrasi internet yang meluas, dan pertumbuhan pasar
global (Rahayu
et al., 2022). Semakin terbukanya pasar global, perusahaan-perusahaan
elektronik di seluruh dunia
bersaing untuk mendapatkan pangsa pasar yang lebih besar dan meningkatkan keunggulan kompetitif. Teknologi informasi yang terus berkembang memungkinkan perusahaan untuk menghasilkan produk dengan kualitas yang lebih baik, harga
yang lebih kompetitif, dan layanan yang lebih baik kepada pelanggan.
Persaingan bisnis yang semakin ketat mendorong
perusahaan untuk terus memahami faktor-faktor yang memengaruhi keputusan pembelian konsumen.
Keputusan pembelian adalah hasil akhir
dari pertimbangan seorang konsumen untuk membeli barang
atau jasa tertentu, hal ini
mencerminkan sejauh mana pemasar berhasil memasarkan produk kepada konsumen dengan berbagai strategi dan pertimbangan yang telah mereka lakukan (M
Dayat, 2019). Saat ini,
konsumen menunjukkan kecenderungan yang sangat selektif
dalam memilih produk sebelum mereka membuat keputusan pembelian. Produk yang tersedia sangat beragam, sesuai dengan tren yang berlaku saat ini.
Konsumen cenderung memilih produk yang tidak hanya memiliki
kualitas yang baik, tetapi juga yang memiliki perceived
value dan berasal dari merek yang dikenal atau memiliki brand image
yang kuat.
Perceived value merupakan penilaian holistik konsumen terhadap manfaat suatu produk
yang didasarkan pada apa
yang mereka terima dan berikan dalam proses transaksi. Secara umum, nilai yang dirasakan oleh konsumen merupakan perbandingan antara manfaat yang mereka rasakan dari produk dengan
biaya yang dikeluarkan untuk memperolehnya. Oleh karena itu ntuk
menjaga nilai pelanggan yang sesuai dengan persepsi konsumen, sebuah perusahaan harus terus beradaptasi dengan menyediakan produk atau layanan
yang sesuai, karena persepsi nilai pelanggan cenderung berubah seiring waktu (Uzir
et al., 2021).
Sedangkan Brand image adalah
citra yang terbentuk di benak konsumen saat berinteraksi dengan suatu merek,
hal ini mencerminkan
pandangan subjektif tentang merek yang muncul melalui elemen-elemen seperti logo, desain, dan pengalaman langsung konsumen. Sementara itu, reputasi merek adalah persepsi umum yang terbentuk tentang suatu merek.
Ini meliputi pendapat yang dibentuk berdasarkan informasi yang tersebar luas. Brand image bergantung pada
persepsi individu yang bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk promosi, branding, dan pengalaman pribadi (Dam
& Dam, 2021).
Penelitian terdahulu
oleh (Firnandi
& Samiono, 2018) menunjukan
bahwa pengaruh variabel Perceived Value secara langsung terhadap Keputusan Pembelian tidak signifikan baik pada Smartphone Lokal maupun Smartphone China. Sedangkan pengaruh langsung variabel Brand Image terhadap keputusan pembelian adalah signifikan baik pada smartphone lokal maupun smartphone China. Penelitian lain oleh (Suryani
et al., 2022) menyimpulkan
bahwa brand image dan perceived value memiliki dampak terhadap keputusan pembelian. Manfaat dari penelitian ini adalah memberikan masukan dan pertimbangan yang berguna bagi Netflix dalam mempertahankan brand image
dan perceived value mereka sebagai
bagian dari strategi untuk bersaing dengan pesaing lainnya.
Kebaharuan penelitian
ini terletak pada obyek penelitian yakni produk elektronik
yang belum pernah diteliti sebelumnya secara bersama sama dalam hal
perceived value dan brand image terhadap keputusan pembelian. Hasil penelitian ini menambah pemahaman tentang bagaimana faktor-faktor seperti perceived
value dan brand image memengaruhi keputusan
pembelian konsumen dalam konteks produk
elektronik. Implikasi praktisnya adalah bahwa perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam industri elektronik dapat menggunakan temuan ini sebagai
dasar untuk merancang strategi pemasaran yang
lebih efektif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perceived
value, dan brand image terhadap keputusan
pembelian konsumen produk elektronik.
Metode
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Metode kualitatif merupakan pendekatan penelitian yang digunakan untuk memahami dan menjelaskan fenomena sosial melalui analisis data berupa teks, gambar, atau
suara. Pendekatan ini cenderung bersifat
deskriptif dan mendalam, dengan fokus pada pemahaman konteks, interpretasi, dan konstruksi sosial dari fenomena
yang diteliti. Metode kualitatif
memungkinkan peneliti untuk mengeksplorasi kompleksitas dan keragaman pengalaman manusia, serta memahami makna yang terkandung di dalamnya. Teknik pengumpulan data
dalam penelitian ini dilakukan melalui
studi literatur yang diperoleh dari Google Scholar.
Data-data yang relevan dan terpercaya
diperoleh dari sumber-sumber akademik yang terpublikasi secara daring. Setelah data terkumpul, analisis dilakukan dalam tiga tahapan
utama. Tahap pertama adalah reduksi data, di mana data-data yang diperoleh
disaring dan dipilah berdasarkan relevansinya dengan topik penelitian.
Selanjutnya, dalam tahap penyajian data, informasi yang telah dipilih disusun dan disajikan secara sistematis agar mudah dipahami. Terakhir, dalam tahap penarikan
kesimpulan, hasil analisis data dievaluasi untuk menghasilkan simpulan atau temuan
yang sesuai dengan tujuan penelitian.
Hasil dan Pembahasan
Pengaruh
Perceived Value Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Produk Elektronik
Perceived
Value adalah penilaian atau evaluasi yang dilakukan oleh pelanggan terhadap manfaat dan nilai dari suatu
produk atau layanan. Nilai ini dapat berupa manfaat
finansial, kesehatan,
status sosial, atau manfaat lainnya yang dirasakan oleh pelanggan
(Wardani, 2020). Perceived Value sangat penting dalam pemasaran karena dapat memengaruhi
keputusan pembelian pelanggan. Pelanggan akan memilih produk
atau layanan yang memberikan nilai yang lebih tinggi dibandingkan
dengan produk atau layanan sejenis
yang ditawarkan oleh pesaing
(Fatmawati & Soliha, 2017). Oleh karena itu, perusahaan
harus memperhatikan
Perceived Value dalam merancang
produk atau layanan mereka dan memastikan bahwa nilai yang diberikan sesuai dengan harapan
pelanggan. Jenis-jenis
Perceived Value antara lain desain
atau tampilan produk, kualitas produk, harga, pelayanan, dan manfaat lainnya yang dirasakan oleh pelanggan.
Asanti
dalam studinya menguraikan bahwa persepsi nilai (perceived value) dapat diukur dengan
tiga dimensi, yaitu: 1) Kualitas/kinerja, 2) Harga/nilai uang, dan
3) Nilai emosional (Muawanah,
2021). Selain itu, (Sweeney & Soutar, 2001) dalam pengembangan Perceived
Value, mengusulkan empat indikator untuk mengukur Perceived Value, yaitu:
1) Nilai emosional, 2) Nilai sosial,
3) Nilai kualitas/kinerja,
dan 4) Harga/nilai uang. Keempat
indikator tersebut kemudian digunakan dalam penelitian ini untuk mengukur
variabel perceived value.
Perceived
Value mengacu pada penilaian
subjektif konsumen tentang manfaat relatif dari produk
tersebut dibandingkan dengan biaya atau
harga yang harus dikeluarkan. Ketika konsumen merasa bahwa manfaat
atau nilai yang mereka terima dari
produk melebihi biaya yang dikeluarkan, mereka cenderung lebih mungkin untuk
melakukan pembelian (Sweeney & Soutar, 2001). Oleh karena itu, semakin
tinggi persepsi nilai yang diberikan oleh produk elektronik kepada konsumen, semakin besar kemungkinan
mereka untuk memutuskan untuk membelinya. Faktor-faktor yang dapat memengaruhi Perceived Value
termasuk kualitas produk, fitur yang ditawarkan, pelayanan pelanggan, merek, dan faktor-faktor psikologis lainnya, dengan memahami hubungan antara Perceived Value dan Keputusan Pembelian,
perusahaan dapat meningkatkan strategi pemasaran mereka untuk menarik
konsumen dan meningkatkan penjualan produk elektronik mereka.
Hasil
penelitian terdahulu oleh (Prasetyo & Suseno, 2015) menunjukkan bahwa nilai yang dirasakan tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian smartphone
android yang dilakukan oleh mahasiswa
Fakultas Ekonomi Universitas Slamet Riyadi Surakarta; Word of Mouth positif
berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian smartphone android yang dilakukan
oleh mahasiswa Fakultas
Ekonomi Universitas Slamet Riyadi Surakarta. Word of
Mouth yang positif tidak memoderasi nilai persepsi terhadap keputusan pembelian smartphone
android yang dilakukan oleh mahasiswa
Fakultas Ekonomi Universitas Slamet Riyadi Surakarta.
Penelitian
lain oleh (Andrenata et al., 2022) menunjukan bahwa terdapat pengaruh signifikan persepsi nilai, kesadaran merek, persepsi kualitas terhadap keputusan pembelian. Penelitian serupa oleh (Lutfi & Baehaqi, 2022) menunjukan bahwa perceived
quality berpengaruh signifikan
terhadap keputusan pembelian. Dari hasil hipotesis kedua membuktikan bahwa perceived value
berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Dari hasil hipotesis keempat membuktikan bahwa healthy
lifestyle, perceived quality, dan perceived value secara
simultan atau bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Penelitian oleh (Nihlah et al., 2018) menunjukan bahwa citra merek dan kualitas pelayanan berpengaruh terhadap minat beli, lalu
minat beli dan word of
mouth berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Namun word of mouth tidak dapat memperkuat atau memperlemah keputusan pembelian. Sedangkan perceived value tidak berpengaruh terhadap minat beli.
Pengaruh
Brand Image Terhadap Keputusan Pembelian
Konsumen Produk Elektronik
Brand
image adalah persepsi masyarakat atau konsumen terhadap suatu merek atau
perusahaan. Hal ini meliputi asosiasi, keyakinan, dan kesan yang melekat pada merek dalam benak konsumen.
Brand image dapat dipengaruhi
oleh berbagai faktor, termasuk kualitas produk, harga, citra perusahaan, dan pengalaman konsumen (Yunaida, 2017). Brand image yang kuat
dapat memberikan manfaat bagi perusahaan,
seperti meningkatkan loyalitas konsumen, membedakan merek dari pesaing, dan mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Oleh karena itu, memahami
dan membangun brand image yang positif
merupakan hal yang penting dalam strategi pemasaran (Munir & Toha, 2022).
Manfaat
merek bagi konsumen menurut Tjiptono terdiri dari tujuh hal,
yaitu sebagai identifikasi sumber tertentu, mengurangi biaya pencarian (search cost)
internal dan eksternal, mengurangi
risiko, memberikan janji dengan produsen,
menjadi sebuah simbol yang mampu menggambarkan citra diri, dan sebagai tolak ukur tingkat
kualitas. Manfaat merek ini dikelompokkan dalam tiga kategori
utama, yaitu raritas (manfaat ekonomi atau value for money), virsotitas (manfaat fungsional atau kualitas), dan complactibilitas (manfaat kepuasan pribadi). Brand image (citramerek)
terbentuk dari persepsi konsumen yang mengembangkan sekumpulan keyakinan tentang merek dengan posisi
dan atributnya masing-masing, dan kumpulan
keyakinan tersebut membentuk citra merek. Citra merek merupakan kumpulan arti atau asosiasi tentang
sebuah merek yang terbentuk dan melekat dalam pikiran konsumen
(Liyono, 2022).
Ketika
konsumen memiliki pandangan positif terhadap suatu merek, mereka akan
merasa lebih percaya diri dan nyaman untuk membeli
produk dari merek tersebut. Brand Image yang baik dapat memicu
rasa kepercayaan, loyalitas,
dan preferensi konsumen terhadap produk elektronik tertentu. Selain itu, Brand Image yang kuat juga dapat membedakan produk dari pesaing
dan membuatnya lebih menarik di pasar. Pemahaman tentang hubungan antara Brand Image dan Keputusan Pembelian
sangat penting bagi perusahaan dalam merancang strategi pemasaran mereka. Perusahaan perlu membangun dan memelihara citra merek yang positif melalui berbagai upaya, seperti kampanye iklan, pengalaman pelanggan yang baik, dan inovasi produk, untuk mempengaruhi keputusan pembelian konsumen di pasar produk elektronik.
Hasil
penelitian terdahulu oleh (Supriyadi, 2017) menunjukan bahwa kualitas pelayanan variabel dari produk
yang telah diteliti terbukti tidak berpengaruh pada keputusan pembelian, tetapi variabel yang terbukti brand
image berpengaruh pada konsumen
keputusan pembelian. pengujian hipotesis menggunakan uji F menunjukkan bahwa variabel kualitas produk dan merek pengaruh citra terhadap keputusan pembelian oleh 22,7%, sedangkan remaning 77,3% dipengaruhi oleh variabel yang tidak digunakan dalam penelitian ini. Penelitian lain oleh (Arianty & Andira, 2021) menunjukan bahwa citra merek mempunyai
pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Secara parsial diketahui kesadaran merek mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Secara simultan citra merek dikenal
dan kesadaran merek mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian.
Penelitian serupa oleh (Dirbawanto & Sutrasmawati, 2016) menunjukan bahwa ada pengaruh brand awareness dan
brand image secara simultan
positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Simpulan dari penelitian ini terbukti bahwa
brand awareness dan brand image secara berpengaruh secara parsial dan silmutan terhadap keputusan pembelian, sehingga dapat dijelaskan bahwa semakin baik
brand awareness dan brand image, maka tinggi pula keputusan pembelian konsumen pada sepeda motor Honda Beat. Penelitian
lain oleh (Huda, 2020) menunjukkan bahwa variabel brand image (corporate image, user image dan
product image) secara simultan
berpengaruh terhadap keputusan pembelian motor scuter matic Yamaha. Dari variabel brand image (corporate image, user image dan
product image), ternyata variabel
product image yang lebih dominan
berpengaruh terhadap keputusan pembelian motor scuter.
Brand
image yang dikelola dengan baik akan menghasilkan
dampak yang positif, salah satunya adalah meningkatkan pemahaman terhadap perilaku konsumen dalam mengambil keputusan pembelian. Sebuah produk dengan citra
merek yang kuat dan dipercayai oleh konsumen dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka, sehingga akan mendorong keputusan pembelian yang tinggi dan menjaga daya tahan produk
tersebut di pasar. Sebaliknya,
jika citra merek suatu produk
dianggap buruk oleh konsumen, maka keputusan pembelian terhadap produk tersebut akan menurun
(Widyanto & Albetris, 2021).
Kesimpulan
Hasil penelitian menegaskan bahwa Perceived value
dan brand image adalah faktor-faktor
yang signifikan dalam memengaruhi keputusan pembelian konsumen terhadap produk elektronik. Berdsasarkan temuan tersebut, terlihat bahwa persepsi nilai dan citra merek memiliki
peran yang penting dalam mempengaruhi preferensi dan keputusan pembelian konsumen. Oleh karena itu, bagi
perusahaan, penting untuk terus meningkatkan
nilai yang dirasakan dan citra merek produk
mereka agar dapat meningkatkan daya saing di pasar. Dengan mengoptimalkan perceived value dan brand image, perusahaan dapat memperkuat posisi mereka di pasar dan menarik minat konsumen untuk memilih produk
mereka di tengah persaingan yang semakin ketat. Untuk penelitian
selanjutnya mengenai pengaruh perceived value dan brand image terhadap keputusan pembelian konsumen produk elektronik, beberapa saran penelitian yang dapat dipertimbangkan adalah sebagai berikut:
1.
Analisis perbandingan merek
Peneliti dapat melakukan analisis perbandingan antara merek produk elektronik
yang berbeda untuk mengevaluasi perbedaan dalam pengaruh perceived value
dan brand image terhadap keputusan
pembelian konsumen. Hal ini dapat memberikan
wawasan yang lebih mendalam tentang bagaimana persepsi nilai dan citra merek berkontribusi terhadap preferensi konsumen di antara merek-merek yang berbeda.
2.
Pendekatan longitudinal
Peneliti dapat melakukan penelitian dengan pendekatan longitudinal untuk melacak perubahan
persepsi nilai dan citra merek konsumen
dari waktu ke waktu, serta
dampaknya terhadap keputusan pembelian. Pendekatan ini dapat memberikan wawasan yang lebih mendalam tentang dinamika perilaku konsumen dalam jangka waktu tertentu.
3.
Studi
lintas budaya
Peneliti dapat melakukan studi lintas budaya untuk
membandingkan bagaimana
perceived value dan brand image memengaruhi keputusan pembelian konsumen produk elektronik di berbagai negara atau wilayah. Hal ini dapat membantu dalam memahami perbedaan dalam preferensi dan motivasi konsumen yang dipengaruhi oleh faktor budaya.
DAFTAR
PUSTAKA
Andrenata, A., Supeni,
R. E., & Rahayu, J. (2022). Pengaruh Perceived Value, Brand Awareness,
Perceived Quality Terhadap Keputusan Pembelian Smartphone Xiaomi Pada Mahasiswa
Universitas Muhammadiyah Jember. Publik: Jurnal Manajemen Sumber Daya
Manusia, Administrasi Dan Pelayanan Publik, 9(4), 813824.
https://doi.org/10.37606/publik.v9i4.441
Arianty, N., & Andira, A. (2021).
Pengaruh brand image dan brand awareness terhadap keputusan pembelian. Maneggio:
Jurnal Ilmiah Magister Manajemen, 4(1), 3950.
Dam, S. M., & Dam, T. C. (2021).
Relationships between Service Quality, Brand Image, Customer Satisfaction, and
Customer Loyalty. Journal of Asian Finance, Economics and Business, 8(3),
585593. https://doi.org/10.13106/jafeb.2021.vol8.no3.0585
Dirbawanto, N. D., &
Sutrasmawati, R. E. (2016). Pengaruh Customer Experience dan Brand Trust
Terhadap Customer Loyalty. Management Analysis Journal, 5(1).
Fatmawati, N., & Soliha, E.
(2017). Kualitas Produk, Citra Merek dan Persepsi Harga Terhadap Proses
Keputusan Pembelian Konsumen Sepeda Motor Matic Honda. Jurnal Manajemen
Teori Dan Terapan | Journal of Theory and Applied Management, 10(1),
1. https://doi.org/10.20473/jmtt.v10i1.5134
Firnandi, A. G., & Samiono, B. E.
(2018). Pengaruh Perceived Value Dan Brand Image Terhadap Keputusan Pembelian
Melalui Word Of Mouth Smartphone Lokal Dan Smartphone China Di Wilayah
JADETABEK. Jurnal Al Hisbah, 7(1), 119.
Huda, N. (2020). Pengaruh Brand Image
Terhadap Keputusan Pembelian Motor Scuter Matic Yamaha Di Makassar. Jurnal
Asy-Syarikah: Jurnal Lembaga Keuangan, Ekonomi Dan Bisnis Islam, 2(1),
3743. https://doi.org/10.47435/asy-syarikah.v2i1.311
Liyono, A. (2022). Pengaruh Brand
Image, Electronic Word of Mouth (E-Wom) Dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian
Produk Air Minum Galon Crystalline Pada Pt. Pancaran Kasih Abadi. Jurnal
Ekonomi Manajemen Dan Bisnis, 3(1), 7391.
https://doi.org/10.32815/jubis.v3i1.1089
Lutfi, F. Z., & Baehaqi, M.
(2022). Pengaruh Healty Lifestyle, Perceived Quality dan Perceived Value
Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Jenis Roadbike Merk Polygon. Jurnal
Ilmiah Mahasiswa Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi (JIMMBA), 4(4),
462478. https://doi.org/10.32639/jimmba.v4i4.129
M Dayat. (2019). Strategi Pemasaran
Dan Optimalisasi Bauran Pemasaran Dalam Merebut Calon Konsumen Jasa Pendidikan.
Jurnal Muallim, 1(2), 299218.
https://doi.org/10.35891/muallim.v1i2.1629
Munir, M., & Toha, M. (2022).
Strategi Membangun Brand Image Lembaga Pendidikan. Intizam: Jurnal Manajeman
Pendidikan Islam, 5(2), 2341.
Nihlah, Z., LatuihamNihlah, Z.,
Latuihamallo, D. W., Susanty, A., & Purwaningsih, R., et.al (2018).
Analisis Pengaruh Perceived Value, Citra Merek Dan Kualitas Layanan Terhadap
Minat Beli Dan Keputusan Pembelian Dengan Word of Mouth Sebagai Variabel Moderasi.
Seminar Nasional IENACO, 23374349, 462469.
https://publikasiilmiah.ums.ac.id/ha, D. W., Susanty, A., & Purwaningsih,
R. (2018). Analisis Pengaruh Perceived Value, Citra Merek Dan Kualitas Layanan
Terhadap Minat Beli Dan Keputusan Pembelian Dengan Word of Mouth Sebagai
Variabel Moderasi. Seminar Nasional IENACO, 23374349,
462469. https://publikasiilmiah.ums.ac.id/handle/11617/9815
Prasetyo, S. H., & Suseno, Y. D.
(2015). Pengaruh perceived value terhadap keputusan pembelian smartphone
android dengan word of mouth positif sebagai variabel moderasi. Jurnal
Ekonomi Dan Kewirausahaan, 15, 159166.
http://www.ejurnal.unisri.ac.id/index.php/Ekonomi/article/download/1026/878
Rahayu, N., Agus Supriyono, I., &
Mulyawan, E. (2022). Pembangunan Ekonomi Indonesia Dengan Tantangan
Transformasi Digital. ADI Bisnis Digital Interdisiplin Jurnal, 4(1),
9295. https://doi.org/10.34306/abdi.v4i1.823
Supriyadi, S. (2017). Community of
Practitioners: Solusi Alternatif Berbagi Pengetahuan antar Pustakawan. Lentera
Pustaka: Jurnal Kajian Ilmu Perpustakaan, Informasi Dan Kearsipan, 2(2),
8393.
Suryani, Adi Cakranegara, P.,
Budiasih, Y., Tannady, H., & Totok Suyoto, Y. (2022). Analysis Of The
Effect Of Perceived Value And Brand Image On Netflix Service Purchase Decisions
Analisis Pengaruh Perceived Value Dan Brand Image Terhadap Purchase Decision
Layanan Netflix. Management Studies and Entrepreneurship Journal, 3(5),
32383247. http://journal.yrpipku.com/index.php/msej
Sweeney, J. C., & Soutar, G. N.
(2001). Consumer perceived value: The development of a multiple item scale. Journal
of Retailing, 77(2), 203220.
https://doi.org/10.1016/S0022-4359(01)00041-0
Uzir, M. U. H., Al Halbusi, H.,
Thurasamy, R., Thiam Hock, R. L., Aljaberi, M. A., Hasan, N., & Hamid, M.
(2021). The effects of service quality, perceived value and trust in home
delivery service personnel on customer satisfaction: Evidence from a developing
country. Journal of Retailing and Consumer Services, 63, 102721.
https://doi.org/10.1016/j.jretconser.2021.102721
Widyanto, I., & Albetris, A.
(2021). Pengaruh Citra Merek, Harga, Promosi dan Electronic Word of Mouth
Terhadap Keputusan Pembelian Produk Bedak Padat Wardah Pada PT Pargon Tecnology
and Inovation (Studi Kasus Mahasiswa Fakultas Ekonomi STIE Graha Karya Muara
Bulian). J-MAS (Jurnal Manajemen Dan Sains), 6(1), 138.
https://doi.org/10.33087/jmas.v6i1.239