Strategi Pemberdayaan Karyawan untuk Meningkatkan Kinerja dan Inovasi di Tempat Kerja
Hamka Putra
Jaya, Okder Pendrian
Magister Manajemen
Universitas Bakrie
Email: putra1803@gmail.com
Abstrak
Sumber daya
manusia memiliki peran penting dalam
mencapai tujuan perusahaan. Perusahaan tidak akan berjalan tanpa
adaya kinerja sumber daya manusianya.
Selain keberadaannya, kompetensi
sumber daya manusianya juga penting, mengingat jaman yang semakin kompetitif sehingga perusahaan perlu melakukan peningkatan kinerja dan inovasi pada sumber daya manusianya. Metode yang digunakan adalah metode studi literature dengan pendekatan kualitatif. Sumber data berasal dari hasil
penelurusan menggunakan
google schoolar dan pubmed dengan kata kunci karyawan, kinerja, dan inovasi. Adapun analisis data menggunakan analisis Milles and Hubberman dengan melalui tiga tahapan
yakni reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karyawan memiliki peran dalam mencapai
tujuan perusahaan. Sehingga pentingnya pemberdayaan karyawan oleh perusahaan itu sendiri. Untuk mendapatkan kinerja yang maksimal perlu adanya strategi-strategi yang dilakukan.
Adapun strategi pemberdayaan karyawan
untuk meningkatkan kinerja dan inovasi di tempat kerja adalah
memberikan otonomi, memberikan pengembangan dan pelatihan, dan memberikan penghargaan dan pengakuan.
Kata
kunci: sumber daya manusia, kinerja, inovasi
Abstract
Human
resources have an important role in achieving company goals. The company will
not run without the performance of its human resources. In addition to its
existence, the competence of its human resources is also important, given the
increasingly competitive era so that companies need to improve performance and
innovation in their human resources. The method used is a literature study
method with a qualitative approach. Data sources come from the results of
searches using google schoolar and pubmed with keywords employees, performance, and
innovation. The data analysis uses Milles and Hubberman
analysis through three stages, namely data reduction, data presentation, and
conclusion drawing. The results showed that employees have a role in achieving
company goals. So the importance of employee
empowerment by the company itself. To get maximum performance, strategies need
to be carried out. The strategies for empowering employees to improve
performance and innovation in the workplace are providing autonomy, providing
development and training, and providing rewards and recognition
Keywords: human
resources, performance, innovation
Pendahuluan
Setiap organisasi
pada umumnya sangat memerlukan
adanya sumber daya manusia karena
bagi organisasi, sumber daya manusia
merupakan asset paling berharga
yang dimilikinya (Akilah,
2018). Untuk mencapai hasil kerja organisasi secara maksimal, setiap organisasi harus berusaha memenuhi tujuannya dengan memanfaatkan sumber daya yang dimilikinya sambil menjamin keberlanjutan organisasi jangka panjang. Artinya kinerja organisasi tercapai apabila tugas atau pekerjaan
dilakukan secara efektif dan efisien dan tetap relevan dengan
keinginan semua pemangku kepentingan
(stakeholder) (Pahira
& Rinaldy, 2023).
Sumber daya yang dibutuhkan untuk menjalankan perusahaan tidak dapat dilihat
sebagai bagian yang berdiri sendiri, tetapi harus dilihat
sebagai satu kesatuan yang tangguh membentuk suatu sinergi. Dalam hal ini peran sumber
daya manusia sangat menentukan (Anas,
2022). Sumber daya manusia dalam
kegiatan organisasi berperan sebagai penggerak utama, dan penentu bagi keberhasilan
atau kemajuan suatu organisasi (Agustini,
Wardhani, Gustia, Perdana, & Selawati, 2022). Semua jenis organisasi mengakui bahwa karyawan adalah sumber daya mereka
yang paling penting. Namun,
agar sumber daya ini berfungsi dengan
baik dengan kapasitas dan komitmen penuh mereka, perlu
untuk secara teratur memeriksa kepuasan mereka dengan pekerjaan mereka di organisasi dan terus-menerus mendorong mereka untuk mencapai
tujuan mereka, dan mencapai tujuan organisasi (Nurahmawati,
Safitri, & Nurfadilah, 2022).
Di sisi lain, organisasi
mulai harus menyadari bahwa kompetensi merupakan aset kompetitif utama dan faktor kunci bagi kesuksesan
organisasi (Riyadi & Huseini, 2019). Pengembangan sumber daya manusia
berdampak langsung pada efektivitas individu dalam memenuhi tanggung jawabnya. Kinerja suatu perusahaan berbanding lurus dengan tingkat kualitas yang dimilikinya. Pengelolaan SDM penting dalam mengoptimalkan sumber daya manusia.
Tujuan pengadaan sumber daya manusia adalah
untuk menumbuhkan produktivitas dan kreativitas karyawan yang merupakan aset berharga bagi
organisasi (Anggita
& Bernando, 2023).
Penelitian sebelumnya
yang dilakukan (Puspitarani,
2022) menyatakan
bahwa sumber daya manusia adalah
unsur yang paling penting karena dengan adanya
SDM yang berkualitas dan profesional
tentu akan berpengaruh pada kinerja pegawai. Sedangkan (Sunarto,
2020) menyatakan
bahwa inovasi di bidang teknologi sangat diperlukan untuk pengembangan SDM strategis dan pembangunan kemampuan, tetapi dengan menyediakan
sumber daya keuangan yang diperlukan untuk menyediakan dana dan dukungan untuk itu inovasi teknologi
dapat dimungkinkan. Tanpa adanya dukungan
dana yang dibutuhkan inovasi
hanya akan jalan ditempat.
Kebaruan pada penelitian
ini terletak pada penggunaan objek penelitiannya. Dilihat dari penelitian sebelumnya bahwa objek kinerja dan inovasi terdapat pada penelitian yang berbeda. Sedangkan, pada penelitian ini kedua objek
itu digunakan sehingga menjadi kebaruan yang tidak pernah diteliti sebelumnya.
Pentingnya peran sumber daya manusia
bagi sebuah organisasi atau perusahaan membuat perlu adanya peningkatan
kompetensi SDM atau karyawan agar kinerja dan inovasi para karyawan senantiasa mendukung agar tercapainya tujuan organisasi. Dengan demikian, penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis berbagai
strategi pemberdayaan karyawan
untuk meningkatkan kinerja dan inovasi di tempat kerja.
Metode
Metode yang digunakan adalah metode studi
kepustakaan dengan pendekatan kualitatif. Studi kepustakaan merupakan kegiatan yang diwajibkan dalam penelitian, khususnya penelitian akademik yang tujuan utamanya adalah mengembangkan aspek teoritis maupun aspek manfaat praktis.
Studi kepustakaan dilakukan
oleh setiap peneliti dengan tujuan utama
yaitu mencari dasar pijakan / fondasi utnuk memperoleh
dan membangun landasan teori, kerangka berpikir, dan menentukandugaan sementara atau disebut juga dengan hipotesis penelitian. Kualitatif merupakan penelitian yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis mendalam. Proses dan makna (perspektif subjek) lebih ditonjolkan dalam penelitian kualitatif. Kualitatif juga di tafsirkan sebagai penelitian yang mengarah pada pengkajian pada latar alamiah dari berbagai
peristiwa sosial yang terjadi.
Sumber data yang digunakan
berasal dari data sekunder. sumber data yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data. Sumber data penelitian ini berasal dari hasil
penelurusan menggunakan
google schoolar dan pubmed dengan kata kunci karyawan, kinerja, dan inovasi. Adapun analisis data menggunakan analisis Milles and Hubberman dengan melalui tiga tahapan
yakni reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil dan Pembahasan
Sumber
daya manusia (SDM) merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja Perusahaan. Sementara itu Departemen SDM merupakan salah satu hal yang penting dalam suatu organisasi
karena perannya sebagai subyek pelaksana kegiatan yang mempengaruhi kinerja SDM-nya. Sehingga peningkatan
kualitas SDM di perusahan harus terus dilakukan
(Ningrum, Iskandar,
& Akbar, 2020). Peningkatan kualitas karyawan merupakan hal terpenting
bagi kelangsungan suatu perusahaan atau organisasi. Perusahaan yang baik akan meningkatkan
mutu dan kemampuan karyawannya secara terus menerus dan terprogram. Melalui program –
program seperti pelatihan
dan pengembangan, maka karyawan akan lebih
produktif dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab serta memberikan keuntungan lebih kepada perusahaan (Auliano, 2016).
Pemberdayaan karyawan pada saat ini dianggap merupakan
salah satu solusi dari setiap masalah
yang terjadi dalam suatu organisasi (Mambo, 2015). Pemberdayaan karyawan memiliki tujuan untuk memperbaiki
unjuk kerja (performance)
karyawan, mengembangkan kecakapan dan keterampilannya sesuai dengan tuntutan
pekerjaan dan meningkatkan karier atau promosi
sehingga dapat berkembang sesuai dengan kebutuhan bidang usaha. Selain itu, pengembangan dapat diartikan sebagai peningkatan sebuah kompetensi yang dapat berupa pemberian
keterampilan, pengetahuan pegawai yang lebih mengutamakan pada pemberian pengetahuam, konsep dan sikap untuk menerima
tanggung jawab yang lebih besar (Prasmoro &
Zulkarnaen, 2021). Pemberdayaan Karyawan (Employee Empowerment) dapat
diartikan ssebagai proses berfikir dari sebuah
organisasi menuju cara yang lebih baik, lalu sebagai
masukan dari karyawan yang didengarkan dan diimplementasikan, dan itu akan membuat karyawan
senang atas pekerjaan mereka dan akan merasa memilikinya
dengan syarat sebuah perubahan dalam sebuah budaya
organisasi, tapi bukan berarti pimpinan
melepaskan tanggungjawab
dan wewenangnya (Deni &
Riswanto, 2019).
Adanya persaingan antar usaha saat
ini, perusahaan memerlukan berbagai strategi untuk mempertahankan usahanya, salah satunya dengan melakukan strategi pemberdayaan karyawan. Memilih berbagai strategi pemberdayaan karyawan merupaka tugas manajemen sumber daya manusia. Manajemen
Sumber Daya Manusia (MSDM)
(human resources management) adalah suatu kegiatan pengelolaan yang meliputi pendayagunaan, pengembangan, penilaian, pemberian balas jasa bagi
manusia sebagai individu anggota organisasi atau perusahaan bisnis (Hidayat, 2021). Oleh karena itu manajer harus
menjamin bahwa perusahaan atau suatu organisasi memiliki tenaga kerja yang tepat di tempat yang tepat, dan pada saat yang tepat, yang memiliki kemampuan untuk menyelesaikan tugas-tugas yang akan menolong perusahaan tersebut mencapai sarana-sarana secara keseluruhan secara efektif dan efisien (Abdullah, 2017).
Ruang linkup manajemen
SDM (MSDM) dimulai dari penilaian keperluan tenaga kerja suatu
organisasi sampai dengan pengelolaan sumber daya manusia
secara menyeluruh di suatu organisasi. MSDM berperan untuk membuat dan menerapkan berbagai kebijakan yang ada, aturan, dan program dengan efektif hingga dapat efisiensi.
Secara umum menurut (Halsa, Hawignyo,
& Supriyadi, 2022) ruang lingkup MSDM digolongkan menjadi tiga capaian
berikut ini
1.
MSDM lingkup manejemen personalia.
Dalam lingkup manajemen personalia menyertakan perencanaan tenaga kerja, pelatihan dan pengembangan, rekrutmen dan seleksi, promosi, transfer. Induksi dan orientasi, PHK dan pengurangan, kompensasi, produktivitas karyawan. Tujuannya adalah menetapkan pertumbuhan, efektivitas individu secara tidak langsung
berpengaruh dalam pengembangan organisasi;
2.
MSDM lingkup kesejahteraan karyawan.
Prespektif khusus dari lingkup kesejahteraan masyarakat berhubungan terhadap keadaan dan sarana kerja di linkungan kerja. MSDM juga meliputi terbentuknya tim keselamatan kerja, menciptakan kondisi kerja yang baik, memperkecil dan meniadakan masalah di lingkungan kerja, keselamatan kerja, kebersihan, mesin pengaman, ventilasi dan
lain-lain. hal ini juga berubungan terhadap pelatihan, pendidikan, menjaga hubungan yang harmonis dengan karyawan, konseling karyawan, dan pengawasan; dan
3.
MSDM dalam hubungan industri.
MSDM merupakan disiplin ilmu supaya
mengerti keterkaitan kerja (manajemen serikat), prosedur disiplin, konsultasi bersama, dan menyelesaikan permasalahan dengan usaha bersama, mengerti sikap manusia serta merawat
hubungan kerja, musyawarah bersama, dan penanganan konflik.
Menurut Yani dalam (Susilowati &
Farida, 2019) tujuan perusahaan dalam melakukan pengembangan Sumber Daya Manusia adalah:
1.
Meningkatkan produktivitas kerja perusahaan.
2.
Meningkatkan efisiensi.
3.
Mengurangi kerusakan barang, mesin dll.
4.
Mengurangi tingkat kecelakaan kerja.
5.
Meningkatkan pelayanan yang lebih baik kepada
pelanggan.
Peningkatan kinerja sangat ditentukan
oleh SDM yang mempunyai komitmen
yang tinggi, keahlian atau kompetensi, dan budaya organisasi yang baik, serta kemampuan
kerja yang dapat mendukung kepuasan kerja (Onsardi, 2019). Dalam ruang lingkup sumber daya manusia, kinerja
seseorang karyawan sangat dibutuhkan untuk mencapai kinerja yang terbaik, baik bagi
karyawannya sendiri maupun perusahaan. Untuk mendapatkan kinerja yang memuaskan sesuai dengan yang diharapka perusahaan, tentunya perlu faktor yang mendukung agar kinerja karyawan yang maksimal dapat tercapai. Kinerja karyawan yang diharapkan juga akan dapat tercapai dengan adanya komitmen
terhadap organisasi (Daulay, Kurnia,
& Maulana, 2019).
Mahmudi dalam (Firmaiansyah &
Surjanti, 2014) menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja meliputi:
1.
Faktor
personal/individual, meliputi: penegtahuan,
keterampilan (skill), kemampuan,
kepercayaan diri, motivasi, dan komitmen yang dimiliki oleh setiap individu.
2.
Faktor kepemimpinan, meliputi: kualitas dalam memberikan dorongan, semangat, arahan, dan dukungan yang diberikan manajer dan team leader.
3.
Faktor tim, meliputi: kualitas dukungan dan semangat yang diberikan oleh rekan dalam satu
tim, kepercayaan terhadap sesama anggota tim, kekompakan
dan keeratan anggota tim.
4.
Faktor sistem, meliputi: sistem kerja, fasilitas
kerja atau infrastruktur yang diberikan oleh
organisasi, proses organisasi,
dan kultur kinerja dalam organisasi.
5.
Faktor konsektual (situasional), meliputi: tekanan dan perubahan lingkungan eksternal dan internal.
Keunggulan kompetitif di suatu
perusahaan dapat tercipta bila ada
perilaku kerja yang inovatif serta ada kesediaan dari
manajer untuk mendukungnya. Perilaku inovatif juga menentukan keinginan karyawan untuk mengaplikasikan ide baru, produk, proses serta strategi terhadap pekerjaan yang dilakukan, perusahannya atau anggotanya (Hadi, Putra, &
Mardikaningsih, 2020). Berikut beberapa strategi pemberdayaan karyawan untuk meningkatkan kinerja dan inovasi di tempat kerja.
a.
Memberikan Otonomi
Memberikan kebebasan kepada karyawan dalam mengambil keputusan serta pengelolaan terhadap pekerjaannya dapat meningkatkan rasa tanggung jawab dan motivasi untuk mendapatkan solusi dan inovasi baru. Kebebasan
dalam mengambil keputusan, tanggung jawab atas tugas
dan proyek, kesempatan untuk mandiri, dan rasa memiliki kendali atas pekerjaan (Siregar &
Faddilla, 2023).
b.
Memberikan Pelatihan dan Pengembangan
Pelatihan
dan pengembangan dapat meningkatkan keterampilan karyawan. Dalam proses peningkatan
kompetensi karyawan akan mampu berkontribusi
secara kreatif dan inovatif. mengembangkan program pelatihan dan pengembangan yang disesuaikan dengan kebutuhan staf, membuat kebijakan suksesi untuk memastikan
staf siap, tugas-tugas penting yang akan diambil di masa mendatang, dan implementasi (Mintawati, Albert,
Riyana, Safitri, & Melanda, 2023). Pelatihan bertujuan untuk meningkatkan kemampuan karyawan dalam menyelesaikan pekerjaannya, sedangkan pengembangan bertujuan untuk meningkatkan kompetensi karyawan untuk kariernya di masa yang akan datang dan dalam rangka penyiapan menduduki posisi jabatan yang lebih tinggi; Pelatihan dan pengembangan dilakukan dengan berbagai macam metode, disesuaikan
dengan tujuan serta kemampuan sumber daya perusahaan;
Pelatihan dan pengembangan perlu dilaksanakan secara adil, transparan
dan perlu dilakukan evaluasi untuk mengetahui efektivitas dari pelaksanaan program pelatihan dan pengembangan karyawan tersebut (Gustiana, Hidayat,
& Fauzi, 2022).
Pelatihan
memiliki dampak yang sangat
besar dalam meningkatkan kinerja karyawan. Kegiatan pelatihan dan pengembangan memiliki potensi untuk memberi manfaat
bagi individu, organisasi, dan masyarakat secara keseluruhan. Dengan melibatkan pelatihan, seorang karyawan dapat mengembangkan portofolio keterampilan, meningkatkan peluang promosi mereka, mengambil bagian dalam pekerjaan
yang lebih menarik dan berpindah dengan mudah antara pekerjaan
dan organisasi (Maulana, 2022).
c.
Memberikan Penghargaan dan Pengakuan
Apresiasi
yang diberikan pada karyawan
yang memiliki kerja keras yang tinggi dan inovatif dapat membantu dalam meningkatkan motivasi terhadap pekerjaannya. Secara umum pemberian
apresiasi pada karyawan untuk meningkatkan kinerja karyawan sehingg tujuan perusahaan dapat tercapai, selain itu dengan adanya
apresiasi merasa kontribusinya yang diberikan dihargai sehingga memacau kinerja karyawan semakin meningkat. Dapat dikatakan bahwa kinerja karyawan dipengaruhi oleh apresiasi yang baik yang berasal dari gaji, tunjangn,
bonus, penghargaan interpersonal berupa
pujian, promosi dan pencapaian berupa rasa puas dan bangga dari perusahaan (Wijaya, 2021).
Penghargaan didasarkan pada asas
keadilan dalam pemberiannya, apresiasi atas prestasi kerja
yang diraih sudah tentu akan meningkatkan
kinerja dalam diri pegawai. Sehingga
akan muncul dorongan atau motivasi
dalam dirinya untuk melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya.
Sehingga diharapkan pemberian motivasi yang baik dan tepat diharapkan mampu meningkatkan kinerja karyawan (Prabu &
Wijayanti, 2016).
Karyawan memiliki peran dalam mencapai tujuan perusahaan. Sehingga pentingnya pemberdayaan karyawan oleh perusahaan itu sendiri. Untuk mendapatkan kinerja yang maksimal perlu adanya strategi-strategi yang dilakukan.
Adapun strategi pemberdayaan karyawan
untuk meningkatkan kinerja dan inovasi di tempat kerja adalah
memberikan otonomi, memberikan pengembangan dan pelatihan, dan memberikan penghargaan dan pengakuan.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa pemberdayaan karyawan untuk meningkatkan kinerja dan inovasi di tempat kerja itu
penting. Adapun strategi pemberdayaan
karyawan tersebut adalah dengan memberikan
otonomi kepada karyawan dalam mengambil keputusan dan mengelola tugas mereka, memungkinkan mereka untuk merasa
bertanggung jawab dan termotivasi untuk menemukan solusi inovatif. Kedua, memberikan pelatihan dan pengembangan yang sesuai dengan kebutuhan karyawan untuk meningkatkan keterampilan mereka, sehingga mereka lebih produktif
dan dapat berkontribusi secara kreatif. Ketiga, memberikan penghargaan dan pengakuan atas prestasi dan inovasi karyawan, untuk meningkatkan motivasi dan memperkuat rasa kepemilikan terhadap pekerjaan mereka. Melalui pendekatan ini, perusahaan dapat menciptakan lingkungan kerja yang mendukung karyawan untuk menjadi lebih
produktif, kreatif, dan inovatif, sehingga meningkatkan kinerja keseluruhan perusahaan.
DAFTAR
PUSTAKA
Abdullah, Ramli.
(2017). Pembelajaran dalam perspektif kreativitas guru dalam pemanfaatan media
pembelajaran. Lantanida Journal, 4(1), 35–49.
Agustini, Putri, Wardhani, R. A. Diah
Ayu, Gustia, Refa, Perdana, Yufa, & Selawati, Selawati. (2022). Peran
Sumber Daya manusia Dalam Meningkatkan Kinerja Karyawan ODP Sekertariat DPRD
Provinsi Sumatera Selatan. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Perbankan Syariah (JIMPA),
2(1), 113–122.
Akilah, Fahmiah. (2018). Peran
Manajemen Sumber Daya Manusia Dalam Lembaga Pendidikan. Adaara: Jurnal
Manajemen Pendidikan Islam, 6(1), 518–534.
Anas, Anas. (2022). Sumber Daya
Manusia Indonesia Di Era Globalisasi. Jurnal Ilmiah Promis, 3(2),
110–130.
Anggita, Stefani Ancil, &
Bernando, Franky Okto. (2023). Strategi Pengembangan Sumber Daya Manusia Dalam
Meningkatkan Kinerja Karyawan. Jurnal Inovasi Global, 1(2),
148–153.
Auliano, Gevi. (2016). Strategi
Pengembangan Kualitas Karyawan (Studi Pada PT Bank Central Asia KCU Jember). Jurnal
Ilmiah Mahasiswa FEB, 4(2).
Daulay, Raihanah, Kurnia, Efry, &
Maulana, Irvan. (2019). Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja
karyawan pada perusahaan daerah di Kota Medan. Prosiding Seminar Nasional
Kewirausahaan, 1(1), 209–218.
Deni, Asep, & Riswanto, Ari.
(2019). Pemberdayaan Karyawan (Employee Empowerment) dalam Pespektif Kajian
Jurnal Manajemen Sumberdaya Manusia. Jurnal Ekonomak, 5(2),
36–50.
Firmaiansyah, Danang, & Surjanti,
J. (2014). Pengaruh berbagi pengetahuan terhadap kinerja karyawan melalui
inovasi. Jurnal Ilmu Manajemen, 2(1), 128–139.
Gustiana, Riska, Hidayat, Taufik,
& Fauzi, Achmad. (2022). Pelatihan Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
(Suatu Kajian Literatur Review Ilmu Manajemen Sumber Daya Manusia). Jurnal
Ekonomi Manajemen Sistem Informasi, 3(6), 657–666.
Hadi, Surjo, Putra, Arif Rachman,
& Mardikaningsih, Rahayu. (2020). Pengaruh Perilaku Inovatif dan
Keterlibatan Kerja terhadap Kinerja Karyawan. Jurnal Baruna Horizon, 3(1),
186–197.
Halsa, Disa, Hawignyo, Hawignyo,
& Supriyadi, Didit. (2022). Peranan Manajemen Sumber Daya Manusia dalam
Organisasi. J-MAS (Jurnal Manajemen Dan Sains), 7(2), 663–667.
Hidayat, Wahyu. (2021). Peran
Pengelolaan Manajemen Sumber Daya Manusia dalam Meningkatkan Mutu Sekolah di
SMPN 2 Parepare. Al-Ishlah: Jurnal Pendidikan Islam, 19(2),
143–156.
Mambo, Rully. (2015). Pentingnya
Peningkatan Sumberdaya Manusia dalam Penyelenggaraan Administrasi Perkantoran
pada Kantor Sekretariat Daerah Kabupaten Kepulauan Sangihe. Jurnal
Administrasi Publik, 4(35).
Maulana, Arman. (2022). Analisis
Pelatihan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pada Perusahaan Jasa. Coopetition:
Jurnal Ilmiah Manajemen, 13(2), 345–352.
Mintawati, Hesri, Albert, Jhoni,
Riyana, Riki, Safitri, Anisa Nur, & Melanda, Ipo. (2023). Strategi
Pengembangan Sumber Daya Manusia Melalui Asesmen Kompetensi Karyawan Pt Pln
Indonesia Power Palabuhan Ratu PGU. Principal: Journal of Managerial,
Leadership, Supervision and Human Resources, 1(2), 34–39.
Ningrum, Harini Fajar, Iskandar,
Yusuf, & Akbar, Bintang Mukhammad Burhanudin. (2020). Strategi Pengembangan
Sumberdaya Manusia untuk Meningkatkan Kinerja Karyawan di PT Xyz. Jurnal
Ilmiah Manajemen, Ekonomi, & Akuntansi (MEA), 4(3), 74–83.
Nurahmawati, Siti, Safitri, Delia
Febriani, & Nurfadilah, Irma. (2022). Literature Review: Pengaruh
Pemberdayaan Karyawan Terhadap Kinerja Karyawan. Senmabis: Conference Series.
Onsardi, Onsardi. (2019). Implementasi
Empowerment Dalam Meningkatkan Kinerja Karyawan. Center for Open Science.
Pahira, Siti Hapsah, & Rinaldy,
Rio. (2023). Pentingnya Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) Dalam Meningkatkan
Kinerja Organisasi. COMSERVA: Jurnal Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat,
3(02), 810–817.
Prabu, Aldila Saga, & Wijayanti,
Dewie Tri. (2016). Pengaruh penghargaan dan motivasi terhadap kinerja karyawan
(studi pada divisi penjualan PT. United Motors Center Suzuki Ahmad Yani,
Surabaya). Jurnal Ekonomi Bisnis Dan Kewirausahaan, 5(2),
104–117.
Prasmoro, Alloysius Vendhi, &
Zulkarnaen, Iskandar. (2021). Peningkatan sumber daya manusia yang kreatif dan
inovatif dalam berwirausaha. Prosiding Seminar Nasional Invoasi Teknologi
Snitek, 3, 3–21.
Puspitarani, Karina Shinta. (2022). Strategi
Pengembangan Sumber Daya Manusia Dalam Meningkatkan Kinerja Karyawan (Studi
Kasus Di Pt Japfa Comfeed Indonesia Tbk. Poultry Breeding Division Unit
Hatchery Sukajawa).
Siregar, Myechael, & Faddilla,
Syifa Pramudita. (2023). Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Di
Jovanbeauty. Jurnal Pijar, 1(3), 559–565.
Sunarto, Ading. (2020). Pengembangan
Sumber Daya Manusia dengan Berbasis Inovasi Untuk Menghadapi Revolusi Industri
4.0. Jurnal Ilmiah Manajemen, Ekonomi, & Akuntansi (MEA), 4(2),
397–407.
Susilowati, Sri, & Farida, Ilya.
(2019). Strategi Pengembangan Sumber Daya Manusia Di Pt. Gaya Sukses Mandiri
Kaseindo (Safeway) Surabaya.
Wijaya, Ludfi Ferry. (2021). Sistem
Reward dan Punishment sebagai Pemicu dalam Meningkatkan Kinerja Karyawan. JIKEM:
Jurnal Ilmu Komputer, Ekonomi Dan Manajemen, 1(2), 1–11.