Implementasi Teknologi Informasi dalam Meningkatkan Efisiensi Organisasi dan Daya Saing Perusahaan

 

Guntur Prihandono1, Muhammad Taufiq Amir2

Magister Manajemen - Universitas Bakrie

Email: gunturprihandono@gmail.com

 

Abstrak

Di era digital ini, teknologi informasi (TI) telah menjadi alat penting bagi organisasi dan perusahaan untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing. Penerapan TI yang tepat dapat membantu organisasi dan perusahaan dalam mengotomatiskan proses, meningkatkan komunikasi dan kolaborasi, serta membuat keputusan yang lebih baik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi teknologi informasi dalam meningkatkan efisiensi organisasi dan daya saing perusahaan di Jakarta. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah studi kepustakaan. Data yang telah terkumpul kemudian dianalisis dalam tiga tahapan yakni reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menemukan bahwa implementasi TI dapat meningkatkan efisiensi organisasi dan perusahaan di Jakarta dengan cara mengotomatiskan proses, meningkatkan komunikasi dan kolaborasi, mempermudah akses informasi, meningkatkan kecepatan dan ketepatan pengambilan keputusan. Faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas implementasi TI dalam meningkatkan efisiensi dan daya saing organisasi dan perusahaan di Jakarta antara lain dukungan dari manajemen, ketersediaan infrastruktur TI, keterampilan dan pengetahuan karyawan, kesesuaian TI dengan kebutuhan organisasi dan perusahaan.

 

Kata kunci: Teknologi Informasi, Efisiensi Organisasi, Daya Saing Perusahaan

 

Abstract

In this digital era, information technology (IT) has become an important tool for organizations and companies to increase efficiency and competitiveness. Proper IT implementation can help organizations and companies automate processes, improve communication and collaboration, and make better decisions. This research aims to analyze the implementation of information technology in improving organizational efficiency and company competitiveness in Jakarta. The research method used is qualitative. The data collection technique in this research is literature study. The data that has been collected is then analyzed in three stages, namely data reduction, data presentation and drawing conclusions. The research results found that IT implementation can increase the efficiency of organizations and companies in Jakarta by automating processes, improving communication and collaboration, facilitating access to information, increasing the speed and accuracy of decision making. Factors that influence the effectiveness of IT implementation in increasing the efficiency and competitiveness of organizations and companies in Jakarta include support from management, availability of IT infrastructure, employee skills and knowledge, suitability of IT to organizational and company needs.

 

Keywords: Information Technology, Organizational Efficiency, Company Competitiveness

 

 

Pendahuluan  

Format kompetisi bisnis saat ini menggambarkan pentingnya peran teknologi informasi yang diintegrasikan dengan berbagai komponen perusahaan seperti prosedur operasional, manajemen sumber daya manusia, struktur organisasi, dan elemen lainnya. Hal ini membentuk sebuah sistem informasi yang efektif sebagai kunci keberhasilan perusahaan secara keseluruhan (Tahir et al., 2023). Teknologi informasi memainkan peran krusial dalam mengelola risiko bisnis, mengurangi biaya operasional, memberikan nilai tambah, serta menciptakan sumber daya daya saing yang baru bagi perusahaan dalam pasar global. Selain itu, implementasi teknologi informasi yang tepat, didukung oleh kemampuan dan keterampilan sumber daya manusia dalam mengoperasikannya, dapat meningkatkan kinerja karyawan dan secara keseluruhan, meningkatkan kinerja perusahaan secara signifikan (Narulita et al., 2022).

Penerapan TI yang tepat memiliki potensi besar untuk mengotomatiskan berbagai proses operasional, memperbaiki komunikasi dan kolaborasi antar anggota organisasi, serta membantu dalam pengambilan keputusan yang lebih baik dan lebih tepat waktu (Kharismaputra et al., 2022). Sehingga dengan demikian, TI tidak hanya menjadi alat bantu, tetapi juga menjadi faktor kunci dalam mencapai keunggulan kompetitif di pasar yang semakin kompleks dan berubah dengan cepat. Jakarta sebagai pusat bisnis utama di Indonesia mengalami tekanan yang tinggi untuk memperbaiki efisiensi organisasi dan meningkatkan daya saing perusahaan di pasar yang semakin kompetitif. Namun tantangan seperti biaya implementasi, kurangnya keterampilan teknis, dan resistensi terhadap perubahan juga ditemukan sebagai hambatan utama yang perlu diatasi.

Penelitian terdahulu oleh (Eskak, 2020) menunjukan bahwa pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dapat meningkatkan kinerja bisnis, termasuk kelancaran, kecepatan, ketepatan, kekompakan, dan ketangkasan dalam pertukaran informasi bisnis, yang merupakan kunci untuk pertumbuhan perusahaan. Implementasi TIK juga dapat meningkatkan daya saing perusahaan dari berbagai segi, antara lain: 1) meningkatkan profesionalisme, 2) meningkatkan produktivitas, 3) meningkatkan akuntabilitas keuangan, 4) meningkatkan kecepatan pengambilan keputusan, 5) meningkatkan penetrasi pasar global, 6) meningkatkan inovasi riset dan pengembangan, 7) meningkatkan pemasaran, dan 8) meningkatkan pelayanan pelanggan.

Penelitian lain oleh (Sholikhin & Nasir, 2023) menunjukan bahwa teknologi informasi berpengaruh negatif signifikan terhadap Efisiensi Kerja. Teknologi Informasi, keterampilan dan efisiensi kerja berpengaruh positif signifikan terhadap Kinerja Karyawan. Keterampilan berpengaruh negatif signifikan terhadap Efisiensi Kerja. Teknologi Informasi berpengaruh positif signifikan terhadap Efisiensi Kerja yang dimediasi oleh Kinerja Karyawan. Keterampilan berpengaruh positif signifikan terhadap Efisiensi Kerja yang dimediasi oleh Kinerja Karyawan.

Penelitian ini memfokuskan pada urgensi implementasi teknologi informasi (TI) dalam meningkatkan efisiensi organisasi dan daya saing perusahaan di Jakarta, sebuah aspek yang belum diteliti secara mendalam sebelumnya. Penelitian terdahulu menyoroti bahwa penerapan TI memiliki potensi besar untuk mengotomatiskan proses operasional, memperbaiki komunikasi, dan meningkatkan kemampuan pengambilan keputusan, namun tantangan seperti biaya implementasi, kurangnya keterampilan teknis, dan resistensi terhadap perubahan menjadi hambatan utama. Selain itu, penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa efisiensi kerja dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti teknologi informasi, keterampilan, dan kinerja karyawan. Implikasi praktis dari penelitian ini adalah bahwa organisasi dan perusahaan di Jakarta dapat meningkatkan efisiensi operasional dan daya saing mereka dengan mengadopsi teknologi informasi. Selain itu, penelitian ini memberikan pemahaman tambahan tentang pentingnya implementasi teknologi informasi dalam meningkatkan efisiensi organisasi dan daya saing perusahaan secara keseluruhan.

Kebaharuan penelitian ini adalah dari obyek penelitiannya yakni implementasi TI dalam meningkatkan efisiensi organisasi yang belum pernah diteliti sebelumnya (Kusumaryoko, 2021). Implikasi praktis dari penelitian ini adalah bahwa perusahaan dan organisasi di Jakarta dapat meningkatkan efisiensi operasional dan daya saing mereka dengan menerapkan teknologi informasi. Implikasi teoritisnya adalah penelitian ini menyumbangkan pemahaman tambahan tentang pentingnya implementasi teknologi informasi dalam meningkatkan efisiensi organisasi dan daya saing perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi teknologi informasi dalam meningkatkan efisiensi organisasi dan daya saing perusahaan di Jakarta.

 

Metode

Metode penelitian yang diterapkan adalah kualitatif, yang berfokus pada pemahaman mendalam dan detail terhadap fenomena yang kompleks. Pendekatan ini menekankan interpretasi, pemahaman konteks, dan pengungkapan makna dari data, tidak terfokus pada pengukuran numerik, melainkan pada analisis deskriptif dan interpretatif. Teknik pengumpulan data penelitian kualitatif dengan studi kepustakaan melibatkan analisis literatur yang relevan untuk memperoleh pemahaman komprehensif tentang topik penelitian dan memperkuat landasan teoritis. Peneliti melakukan pencarian dan analisis terhadap berbagai referensi, jurnal ilmiah, buku, artikel, dan dokumen lainnya yang berkaitan dengan implementasi teknologi informasi dalam meningkatkan efisiensi organisasi dan daya saing perusahaan di Jakarta. Data yang telah terkumpul kemudian dianalisis dalam tiga tahapan yakni reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.

 

Hasil dan Pembahasan

Saat ini, perusahaan beroperasi dalam lingkungan bisnis yang sangat kompetitif. sinergitas telah menjadi kemasan globalisasi, yang sebenarnya merupakan bentuk penjajahan baru oleh perusahaan-perusahaan besar untuk mencari keuntungan yang sebesar-besarnya. Lanskap bisnis telah berubah secara terbuka, implikasinya setiap perusahaan kini harus memiliki kemampuan untuk meningkatkan kapasitasnya agar mampu memasuki persaingan global yang menuntut kemampuan daya saing, baik pada tingkat organisasi maupun individu (Sisibintari, 2015). Kemampuan untuk meningkatkan kapasitas melalui inovasi dan adaptasi terhadap perubahan zaman menjadi sangat penting agar dapat bersaing efektif dalam lingkungan bisnis global yang menuntut daya saing tinggi.

Menurut (Lena Ellitan 2007), daya saing dapat didefinisikan sebagai kemampuan suatu usaha atau perusahaan untuk memberikan nilai tambah pada produknya yang melebihi nilai yang diberikan oleh para pesaingnya, dan nilai tersebut sebenarnya memberikan manfaat yang nyata bagi pelanggan (Fadhilah et al., 2023). Artinya daya saing berkaitan dengan keunggulan produk melibatkan aspek nilai yang dapat memuaskan kebutuhan dan harapan pelanggan dengan lebih baik dibandingkan dengan pesaing-pesaingnya, sehingga menciptakan nilai lebih di mata pelanggan.  Daya saing disini, memiliki peran yang sangat krusial, terutama bagi organisasi dan perusahaan di Jakarta. Kota Jakarta atau sering disebut sebagai kota metropolitan, merupakan suatu kawasan yang secara relatif besar baik dalam luas wilayah, aktivitas ekonomi, dan sosial, maupun jumlah penduduknya (Rifai, 2019). Karena tingginya aktivitas ekonomi dan persaingan yang muncul sebagai dampak dari sifat metropolitan kota tersebut, tidak mengherankan jika tingkat daya saing organisasi dan perusahaan di Jakarta menjadi sangat ketat. Tingkat persaingan yang ketat ini mengharuskan organisasi-organisasi untuk terus meningkatkan kapasitas mereka agar dapat bersaing secara efektif di tengah dinamika bisnis yang kompleks dan sibuk di Jakarta.

Perusahaan yang tidak mempunyai daya saing akan ditinggalkan oleh pasar. Karena tidak memiliki daya saing berarti tidak memiliki keunggulan, dan tidak unggul berarti tidak ada alasan bagi suatu perusahaan untuk tetap survive di dalam pasar persaingan untuk jangka panjang. Daya saing ini berkaitan dengan seberapa efektif suatu organisasi beroperasi di pasar persaingan dibandingkan dengan pesaing yang menawarkan produk atau layanan serupa. Perusahaan-perusahaan yang mampu menghasilkan produk atau jasa yang berkualitas baik adalah perusahaan yang efektif dalam arti akan mampu bersaing (Sudrartono, 2019). Pentingnya daya saing perusahaan tercermin dalam kesiapan untuk berubah dan merespons perubahan dunia dengan cepat. Oleh karena itu, diperlukan strategi untuk meningkatkan efisiensi organisasi dan daya saing perusahaan agar dapat tetap relevan dan bersaing secara efektif di pasar yang dinamis.

Perumusan strategi bisnis, sebagai bagian integral dari proses manajemen strategis, melibatkan beberapa tahap kunci. Ini termasuk pengembangan visi dan misi organisasi, identifikasi peluang dan ancaman dari lingkungan eksternal, evaluasi kekuatan dan kelemahan internal, penetapan tujuan jangka panjang, penyusunan strategi-strategi alternatif, dan akhirnya pemilihan strategi tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Strategi bisnis dirumuskan untuk menentukan bagaimana sebuah organisasi menjadi lebih kompetitif daripada posisi sebelumnya (Hidayat, 2016). Artinya perumusan strategi bisnis merupakan suatu pendekatan sistematis untuk merencanakan langkah-langkah yang dapat membuat organisasi lebih unggul dan kompetitif dalam pasar. Salah satu strategi untuk meningkatkan daya saing organisasi adalah dengan mengimplementasikan teknologi informasi, sebagaimana disampaikan oleh (Syaiful, 2016), salah satu cara untuk peningkatan daya saing organisasi adalah melalui akselerasi pengunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (ICT) sebagai pendukung operasional dalam menjalankan kegiatan bisnis.

Perkembangan teknologi informasi pada era ini memiliki peran sangat krusial dalam kehidupan manusia. Kemajuan teknologi informasi terus mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. Istilah "teknologi informasi" atau IT adalah istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan segala bentuk teknologi yang mempermudah manusia dalam pembuatan, perubahan, penyimpanan, komunikasi, dan penyebaran informasi kepada orang lain (Kurdi & Firmansyah, 2020). Keberadaan teknologi informasi telah membawa perubahan fundamental dalam cara manusia berinteraksi, bekerja, dan mengakses informasi. Teknologi informasi yang berbasis komputer memberikan dampak yang signifikan dalam kehidupan masyarakat di era digital, termasuk di dalam lingkungan organisasi atau Perusahaan (Fadillah et al., 2021).

Dalam hal organisasi dan perusahaan penerapan teknologi informasi menjadi suatu keharusan untuk meningkatkan efisiensi operasional, mengoptimalkan proses bisnis, dan merespons dengan cepat terhadap dinamika pasar yang terus berubah. Karena teknologi informasi telah menjadi fasilitator utama untuk berbagai kegiatan bisnis, memberikan kontribusi signifikan terhadap perubahan mendasar dalam struktur, operasi, dan manajemen organisasi (Elisabeth, 2019).

Terdapat manfaat dari implementasi Teknologi Informasi (TI) dalam meningkatkan efisiensi organisasi dan perusahaan, hal tersebut dapat dicapai melalui beberapa cara. Pertama, TI memiliki kemampuan untuk mengotomatisasi proses-proses, sehingga dapat menggantikan pengelolaan secara manual dengan sistem komputer. Dalam era digital, perkembangan IT telah membawa dampak signifikan terhadap pengendalian, mengubahnya dari sistem manual menjadi sistem yang didukung oleh komputer (Fadillah et al., 2021). Mengotomatisasi proses bisnis dengan TI memungkinkan organisasi untuk meningkatkan efisiensi operasional, mengurangi keterlambatan, dan meminimalkan risiko kesalahan manusia.

Selain itu, penerapan Teknologi Informasi juga dapat diterapkan dalam model akuntansi, dalam model akuntansi yang telah menerapkan teknologi informasi dapat mengukur tingkat perubahan sumber daya, mengukur tingkat perubahan proses, mengukur aktiva tetap tak berwujud, memfokuskan ke luar pada nilai pelanggan, mengukur proses pada realtime, dan mendukung jaringan (network) (Elisabeth, 2019). Informasi-informasi ini menjadi sangat penting bagi organisasi karena memberikan gambaran tentang kesehatan keuangan, operasional, dan nilai pelanggan yang sangat dibutuhkan oleh organisasi. Sehingga, organisasi dapat mengoptimalkan pengelolaan sumber daya, meningkatkan efisiensi proses, menilai nilai aset secara lebih tepat, serta mengarahkan perhatian pada kebutuhan dan kepuasan pelanggan.

Manfaat selanjutnya dari implementasi Teknologi Informasi (TI) dalam meningkatkan efisiensi organisasi dan perusahaan adalah peningkatan komunikasi dan kolaborasi. TI memiliki peran utama dalam mempermudah komunikasi dan kolaborasi yang lebih efektif, tanpa terpengaruh oleh lokasi geografis. Melalui pemanfaatan TI, hambatan jarak geografis dapat diatasi, sehingga memberikan kemampuan untuk tetap terhubung dan berkolaborasi, bahkan jika anggota tim berada pada lokasi yang berjauhan. Menggunakan alat komunikasi seperti email, pesan instan, dan platform kolaborasi online memungkinkan karyawan untuk berkomunikasi dengan cepat dan efisien. Penggunaan aplikasi berbasis cloud juga dapat meningkatkan kolaborasi antar tim dengan menyediakan akses bersama ke dokumen dan proyek secara real-time.

Menurut (Basry & Sari, 2018), pemanfaatan teknologi, khususnya teknologi informasi dan komunikasi, juga banyak diupayakan untuk meningkatkan daya saing UMKM dengan menekankan pada pengelolaan informasi sisi hilir (konsumen/pasar), yang disinyalir menjadi salah satu faktor penyebab lemahnya daya saing UMKM, dan juga pada sisi hulu (pemasok). Berdasarkan ungkapan tersebut, pemanfaatan teknologi informasi dapat memberikan kontribusi dalam memperkuat rantai pasok dengan memfasilitasi komunikasi antara organisasi dengan konsumen/pasar, serta menghubungkan organisasi dengan pemasok bahan mereka, hal tersebut dianggap sebagai aspek penting karena dapat memperkuat daya saing organisasi.

Manfaat ketiga dari implementasi Teknologi Informasi (TI) dalam meningkatkan efisiensi organisasi dan perusahaan adalah dengan mempermudah akses informasi. Teknologi informasi dan komunikasi yang semakin maju memungkinkan individu di berbagai belahan dunia untuk dengan mudah dan cepat mendapatkan informasi serta berkomunikasi dalam segala hal (Sisibintari, 2015). Sistem TI dapat membantu organisasi menyimpan, mengelola, dan mengakses informasi dengan lebih efisien. Melalui basis data terpusat atau sistem manajemen dokumen, organisasi dapat dengan mudah mencari dan mengambil informasi yang dibutuhkan. Ini tidak hanya menghemat waktu pencarian, tetapi juga meminimalkan risiko kehilangan data atau ketidakakuratan informasi.

Adanya kemudahan akses dalam komunikasi yang tepat dan cepat merupakan keuntungan signifikan yang berkontribusi pada penghasilan laporan yang berkualitas. Sebagai contoh, penerapan Teknologi Informasi di suatu perusahaan dapat memiliki dampak positif terhadap percepatan penyelesaian laporan keuangan. Perusahaan dapat menggunakan teknologi informasi sebagai panduan untuk menyusun dan menyampaikan laporan keuangan secara tepat waktu, perusahaan juga dapat dengan mudah dan cepat mencatat serta merekam kegiatan bisnisnya. Hal tersebut sejalan dengan ungkapan menurut (Pratikno & Mayangsari, 2022), perusahaan yang memiliki divisi teknologi informasi cenderung memiliki keunggulan dalam perencanaan, pemeliharaan, pengendalian, dan pengembangan sistem informasi. Ini memberi mereka kemampuan untuk melaporkan laporan keuangan secara efektif, cepat, dan efisien. Sebagai hasilnya, perusahaan yang memiliki divisi teknologi informasi dapat unggul dalam hal waktu penyelesaian laporan keuangan, yang sering disebut sebagai audit report lag. Oleh karena itu, perusahaan yang mengadopsi teknologi informasi dapat mencapai tingkat efisiensi dan ketepatan waktu yang lebih baik dibandingkan dengan perusahaan yang tidak memiliki divisi teknologi informasi.

Kemudian dengan laporan keuangan yang berkualitas, perusahaan atau badan tersebut akan lebih mudah bagi manajemen untuk mengambil keputusan. Peran manajemen dalam pengambilan keputusan, terutama yang berlandaskan pada laporan-laporan perusahaan, khususnya laporan keuangan, menjadi sangat penting. Laporan keuangan mampu memperlihatkan kinerja perusahaan serta perubahan posisi keuangan perusahaan, yang pada gilirannya memberikan kontribusi signifikan dalam pengambilan kebijakan manajemen perusahaan dan menentukan strategi ke depannya (Purnama, 2020). Memiliki akses instan terhadap data organisasi, manajemen dapat merespons perubahan pasar dengan lebih efektif. Hal ini meningkatkan responsivitas organisasi terhadap peluang dan tantangan, yang kemudian berguna dalam meningkatkan daya saing organisasi. Melalui pemahaman mendalam terhadap informasi keuangan yang terkandung dalam laporan keuangan, manajemen dapat membuat keputusan yang lebih informasional dan strategis untuk mencapai tujuan organisasi dengan lebih efisien.

Namun, dalam implementasinya penerapan teknologi informasi bagi organisasi masih dihadapkan pada beberapa kendala, sebagaimana yang diungkapkan dalam penelitian oleh (Senduk et al., 2021). Beberapa faktor yang menjadi penyebab rendahnya kinerja sistem informasi akuntansi pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Kota Manado termasuk rendahnya kemampuan personal, kurangnya kecanggihan teknologi informasi, dan dukungan manajemen puncak yang kurang memadai. Dari kendala-kendala tersebut, menyebutkan beberapa faktor yang harus diperhatikan oleh organisasi dalam mempengaruhi efektivitas implementasi Teknologi Informasi, seperti dukungan dari manajemen, ketersediaan infrastruktur Teknologi Informasi, keterampilan dan pengetahuan karyawan, serta kesesuaian Teknologi Informasi dengan kebutuhan organisasi dan perusahaan. Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas implementasi Teknologi Informasi dalam meningkatkan efisiensi dan daya saing organisasi dan perusahaan terutama di Jakarta, antara lain:

1.      Dukungan dari manajemen.

Dalam menjalankan suatu hal di dalam perusahaan, dukungan manajemen memegang peran yang sangat penting. Dukungan manajemen dapat berupa komitmen dan penyediaan segala sumber daya yang dibutuhkan untuk melakukan berbagai kegiatan di perusahaan. Dukungan ini dianggap sebagai hal yang vital karena dapat memastikan kelancaran berbagai proses dalam perusahaan (Senduk et al., 2021). Manajemen perlu menunjukkan komitmen yang tinggi dan menyediakan sumber daya yang memadai guna menjamin keberhasilan proyek TI. Dukungan ini mencakup alokasi anggaran yang memadai, penentuan prioritas, dan komitmen untuk mengatasi perubahan yang mungkin terjadi dalam organisasi. Jika manajemen memahami nilai dan potensi TI, akan lebih mudah untuk mendapatkan sumber daya dan partisipasi yang diperlukan dari seluruh organisasi.

2.      Ketersediaan infrastruktur Teknologi Informasi.

Infrastruktur Teknologi Informasi (TI) merupakan pondasi atau kerangka kerja yang memberikan dukungan bagi suatu sistem atau organisasi yang tersebar di beberapa data center yang dikendalikan oleh suatu organisasi (Maisharoh & Ali, 2020). Keberhasilan implementasi suatu sistem atau operasional organisasi sangat tergantung pada kehandalan infrastruktur TI yang ada. Infrastruktur TI yang handal menjadi faktor kritis dalam mendukung efektivitas implementasi berbagai inisiatif. Faktor-faktor tersebut mencakup keberadaan perangkat keras dan perangkat lunak yang memadai, konektivitas yang stabil, serta sistem jaringan yang mampu menunjang kebutuhan operasional organisasi. Ketersediaan infrastruktur yang baik akan menunjang organisasi untuk dapat memastikan bahwa sistem TI dapat beroperasi secara efisien dan dapat diandalkan (Ubaedila et al., 2023).

3.      Keterampilan dan pengetahuan karyawan.

Karyawan merupakan Sumber Daya (SD) yang memiliki peran krusial dalam mewujudkan tujuan organisasi, (Putri & Astuti, 2022) menekankan bahwa kendati teknologi sekarang yang sangat canggih, namun tanpa dukungan sumber daya manusia yang berkualitas, proses organisasi tidak dapat menghasilkan output yang optimal. Oleh karena itu, peran SDM menjadi penentu keberhasilan suatu organisasi. Karyawan yang memiliki keterampilan dan pengetahuan yang memadai dalam pengelolaan dan pemanfaatan Teknologi Informasi (TI) sangat diperlukan (Isus et al., 2024). Untuk itu, proses pelatihan dan pengembangan karyawan untuk memahami serta menggunakan teknologi baru dapat meningkatkan efisiensi operasional organisasi. Pemahaman yang baik terhadap sistem TI juga menjadi kunci penting untuk membantu organisasi mengatasi hambatan yang mungkin muncul selama proses implementasi. Melaui investasi dalam pengembangan SDM untuk memahami dan mengoptimalkan peran teknologi menjadi strategi yang vital untuk mencapai keberhasilan organisasi dalam lingkungan bisnis yang terus berkembang.

4.      Kesesuaian TI dengan kebutuhan organisasi dan perusahaan.

Menurut Goodhue and Thompson (1995) adanya kecocokan antara tugas yang sedang dikerjakan dengan teknologi yang diterapkan akan tercapai kinerja individu yang lebih baik (Astuti & Dharmadiaksa, 2014). Oleh karena itu, sistem TI harus dirancang dan dikonfigurasi secara cermat untuk memenuhi tujuan bisnis dan mengatasi masalah yang dihadapi oleh organisasi. Ini melibatkan analisis kebutuhan bisnis, pemilihan teknologi yang sesuai, serta penyesuaian teknologi TI dengan kebutuhan organisasi. Evaluasi hasil implementasi menjadi langkah akhir untuk memastikan bahwa solusi TI yang diadopsi memberikan dampak positif terhadap efisiensi operasional dan daya saing organisasi. Evaluasi yang cermat terhadap hasil implementasi memberikan pemahaman yang mendalam terhadap kelebihan dan kekurangan sehingga memungkinkan identifikasi hal-hal yang perlu ditingkatkan atau disempurnakan di masa mendatang.

Hasil penelitian dengan memperhatikan faktor-faktor seperti dukungan manajemen, ketersediaan infrastruktur TI, keterampilan dan pengetahuan karyawan, serta kesesuaian TI dengan kebutuhan organisasi dan perusahaan, implementasi Teknologi Informasi dapat mencapai tingkat optimal sehingga memberikan manfaat yang diperlukan oleh organisasi. Manfaat tersebut melibatkan otomatisasi proses, peningkatan komunikasi dan kolaborasi, kemudahan akses informasi, serta peningkatan kecepatan dan ketepatan dalam pengambilan keputusan, yang dimana manfaat-manfaat tersebut dapat menjadi faktor daya saing yang signifikan bagi organisasi. Sehingga, dengan merancang implementasi TI secara nyata dan terintegrasi, organisasi dapat memastikan bahwa mereka dapat bersaing secara efektif di tengah persaingan khusunya kota metropolitan Jakarta.

 

Kesimpulan

Penerapan teknologi informasi (TI) dapat meningkatkan efisiensi organisasi dan perusahaan di Jakarta melalui berbagai cara, seperti otomatisasi proses, peningkatan komunikasi dan kolaborasi, kemudahan akses informasi, serta peningkatan kecepatan dan akurasi pengambilan keputusan. Teknologi informasi yang dapat diterapkan mencakup sistem manajemen basis data, perangkat lunak manajemen proyek, aplikasi berbasis cloud, dan platform kolaborasi digital. Dampak positif dari implementasi teknologi ini termasuk peningkatan produktivitas, penghematan biaya operasional, peningkatan daya saing perusahaan, dan percepatan inovasi produk dan layanan. Namun, faktor seperti dukungan manajemen, infrastruktur TI yang memadai, keterampilan karyawan, dan kesesuaian teknologi dengan kebutuhan organisasi menjadi kunci dalam menentukan keberhasilan implementasi TI.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Astuti, N., & Dharmadiaksa, I. B. (2014). Pengaruh Efektivitas Penerapan SIA, Pemanfaatan, dan Kesesuaian Tugas Pada Kinerja Karyawan. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, 7(3), 747–753.

 

Basry, A., & Sari, E. M. (2018). Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) pada usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). IKRA-ITH Informatika: Jurnal Komputer Dan Informatika, 2(3), 53–60.

 

Elisabeth, D. M. (2019). Kajian terhadap peranan teknologi informasi dalam perkembangan audit komputerisasi (studi kajian teoritis). METHOMIKA: Jurnal Manajemen Informatika & Komputerisasi Akuntansi, 3(1), 40–53.

 

Eskak, E. (2020). Kajian Manfaat Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Untuk Meningkatkan Daya Saing Industri Kreatif Kerajinan dan Batik Di Era Industri 4.0. Prosiding Seminar Nasional Industri Kerajinan Dan Batik, 2(1), B10–B10.

 

Fadhilah, N., Hasibuan, A., Ahmadi, A., Harahap, D. N., & Ritonga, K. (2023). Memperkuat Posisi Daya Saing Perusahaan. Journal of Management and Creative Business, 1(1), 79–85.

 

Fadillah, S. D. A., Zulaikha, T. S. A., & Ilhami, T. Y. (2021). Peran dan Manfaat Implementasi Information Technology (IT) dalam Audit Internal. Prosiding National Seminar on Accounting, Finance, and Economics (NSAFE), 1(1).

 

Hidayat, T. (2016). Formulasi Strategi Bisnis dalam Upaya Meningkatkan Daya Saing Industri Batik “Mliwis Putih” di Desa Sobontoro, Balen, Bojonegoro. Formulasi Strategi Bisnis Dalam Upaya Meningkatkan Daya Saing Industri Batik “Mliwis Putih” Di Desa Sobontoro, Balen, Bojonegoro, 3(1), 21–30.

 

Isus, R., Kolesnikova, K., Khlevna, I., Oleksandr, T., & Liubov, K. (2024). Development of a model of personal data protection in the context of digitalization of the educational sphere using information technology tools. Procedia Computer Science, 231, 347–352. https://doi.org/https://doi.org/10.1016/j.procs.2023.12.215

 

Kharismaputra, A. P., Rizkyana, F. W., & Susanti, A. (2022). Sistem Informasi Administrasi Perkantoran: Meningkatkan Efisiensi dan Produktivitas. Business and Accounting Education Journal, 3(3), 402–407.

 

Kurdi, M., & Firmansyah, I. D. (2020). Strategi Peningkatan Daya Saing UMKM Di Kabupaten Sumenep Melalui E-COMMERCE. Jurnal Sains Sosio Humaniora, 4(2), 569–575.

 

Kusumaryoko, P. (2021). manajemen sumber daya manusia di Era Revolusi Industri 4.0. Deepublish.

 

Narulita, S., Suhaji, S., & Ginanjar, R. (2022). Analisis Pengaruh Implementasi Teknologi Informasi Terhadap Kinerja Karyawan. Jurnal HUMMANSI (Humaniora, Manajemen, Akuntansi), 5(1), 21–39.

 

Pratikno, M. T., & Mayangsari, S. (2022). Pengaruh Teknologi Informasi, Kinerja, Dan Kualitas Audit Terhadap Audit Report Lag. Jurnal Ekonomi Trisakti, 2(2), 461–474.

 

Purnama, H. (2020). Pengaruh Penerapan Sistem Informasi Akuntansi, Standar Akuntansi Keuangan Dan Pemanfaatan Teknologi Informasi Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Wajib Pajak Badan. Akmenika: Jurnal Akuntansi Dan Manajemen, 17(2).

 

Putri, R. W., & Astuti, P. (2022). Pengaruh Pelatihan Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan. Jurnal Fokus Manajemen Bisnis, 12(1), 1–15.

 

Rifai, M. I. (2019). Perkembangan Pembangunan Kota Jakarta Sebagai Kota Metropolitan Masa Gubernur Ali Sadikin 1966-1977. Ilmu Sejarah-S1, 4(6).

 

Senduk, L., Karamoy, H., & Kalangi, L. (2021). Pengaruh Kemampuan Personal, Kecanggihan Teknologi Informasi, Dan Dukungan Manajemen Terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi Empiris Pada Perusahaan Bumn Bidang Jasa Konstruksi di Kota Manado). JURNAL RISET AKUNTANSI DAN AUDITING" GOODWILL", 12(2), 194–206.

 

Sholikhin, R. D., & Nasir, M. (2023). Pengaruh Teknologi Informasi Dan Keterampilan Terhadap Efisiensi Kerja Dengan Kinerja Karyawan Sebagai Variabel Mediasi Pada Karyawan. Innovative: Journal Of Social Science Research, 3(5), 9277–9292.

 

Sisibintari, I. (2015). Transformasi Organisasi: Basis Peningkatan Sumber Daya Manusia dalam Memperkuat Daya Saing. Jurnal Al-Azhar Indonesia Seri Pranata Sosial, 2(2), 119–132.

 

Sudrartono, T. (2019). Efektivitas Strategi Bauran Pemasaran terhadap Daya Saing Produk Boneka: Studi Kasus pada Sentra Industri Boneka Sukamulya Bandung. Coopetition: Jurnal Ilmiah Manajemen, 10(2), 121–130.

 

Syaiful, S. (2016). Strategi pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) melalui pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sebagai upaya meningkatkan daya saing. AKMEN Jurnal Ilmiah, 13(3).

 

Tahir, R., Aulia, D. I., Sunarto, S., Syahputra, H., Dewi, R., Muharam, D. D., Joeliaty, J., Ramadhi, R., Rohim, M., & Afiyah, S. (2023). Manajemen Sumber Daya Manusia: Sebuah Konsep dan Implementasi terhadap kesuksesan Organisasi. PT. Sonpedia Publishing Indonesia.

 

Ubaedila, I., Merthayasa, A. A. A., Khariri, A., Sayudin, S., & Tamamiyah, L. (2023). Manajemen Tenaga Pendidik dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SMPIT Ibnu Khaldun Cirebon. Jurnal Pendidikan Indonesia, 4(10), 1049–1067.