Dampak
Blockchain dalam Manajemen Keuangan pada Perusahaan Fintech
Ira Ariati1,
Dudi Rudianto2
Magister Manajemen -
Universitas Bakrie
Email: iraariati14@gmail.com
Abstrak
Teknologi blockchain telah menjadi salah satu inovasi paling berpengaruh dalam beberapa tahun terakhir, menawarkan potensi revolusioner dalam berbagai industri, termasuk industri keuangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi dampak teknologi blockchain dalam manajemen keuangan perusahaan fintech. Metode tinjauan
literatur digunakan untuk mengumpulkan data dari berbagai sumber
yang dapat dipercaya, seperti jurnal ilmiah, buku, artikel
online, dan laporan penelitian.
Data tersebut kemudian dianalisis melalui tiga tahap: reduksi
data, penyajian data, dan penarikan
kesimpulan. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa penggunaan teknologi blockchain dalam pengelolaan keuangan perusahaan fintech memiliki dampak yang signifikan. Teknologi ini memungkinkan terjadinya transaksi keuangan yang lebih cepat, efisien, dan aman tanpa melibatkan
pihak ketiga, mengakibatkan pengurangan biaya administratif dan risiko penipuan, serta peningkatan efisiensi operasional secara menyeluruh. Selain itu, adopsi blockchain membuka peluang untuk pengembangan produk keuangan baru seperti kontrak
pintar dan tokenisasi aset, menciptakan peluang baru untuk
pertumbuhan bisnis dan akses keuangan yang lebih luas bagi
masyarakat. Penggunaan
blockchain dalam pengelolaan
keuangan perusahaan fintech
memperkuat transparansi, keamanan, dan efisiensi operasional secara menyeluruh, menjadikannya sebagai pendorong utama dalam pertumbuhan
dan inovasi di sektor
fintech. Implikasi dari penelitian ini menyoroti pentingnya adopsi teknologi blockchain secara lebih luas
dalam industri keuangan untuk memperkuat infrastruktur, meningkatkan layanan keuangan, dan mendukung inklusi keuangan yang lebih luas bagi
masyarakat.
Kata
kunci: Blockchain, Manajemen
Keuangan, Fintech
Abstract
Blockchain
technology has become one of the most influential innovations in recent years,
offering revolutionary potential in a variety of industries, including the
financial industry. This research aims to evaluate the impact of blockchain
technology in the financial management of fintech companies. The literature
review method is used to collect data from various reliable sources, such as
scientific journals, books, online articles and research reports. The data was
then analyzed through three stages: data reduction, data presentation, and
drawing conclusions. The research results show that the use of blockchain
technology in financial management of fintech companies has a significant
impact. This technology enables faster, more efficient and secure financial
transactions without involving third parties, resulting in reduced
administrative costs and fraud risks, as well as increased overall operational
efficiency. Additionally, blockchain adoption opens up opportunities for the
development of new financial products such as smart contracts and asset
tokenization, creating new opportunities for business growth and broader
financial access for society. The use of blockchain in financial management of
fintech companies strengthens overall transparency, security and operational
efficiency, making it a key driver of growth and innovation in the fintech
sector. The implications of this research highlight the importance of wider
adoption of blockchain technology in the financial industry to strengthen
infrastructure, improve financial services, and support greater financial
inclusion for society.
Keywords: Blockchain,
Financial Management, Fintech
Pendahuluan
Teknologi blockchain adalah
teknologi yang digunakan sebagai sistem penyimpanan atau bank data secara digital yang terhubung dengan kriptografi (Mulyanto,
2015). Teknologi
ini memungkinkan pembuatan dan penyimpanan data dalam sebuah jaringan
terdistribusi secara terenkripsi, dimana data yang disimpan dalam blockchain tidak dapat diubah
atau dihapus oleh pihak tertentu tanpa persetujuan dari semua pihak
(Irawan,
2023). Blockchain adalah
teknologi yang memungkinkan
pembuatan dan penyimpanan
data dalam sebuah jaringan terdistribusi (Santoso,
2021).
Pemanfaatan teknologi
blockchain di Indonesia mengalami pertumbuhan
yang signifikan dalam lima tahun terakhir, terutama di sektor swasta. Fenomena ini juga dinilai penting untuk diadopsi
oleh pemerintah guna memperpendek rantai birokrasi dan meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan data dan informasi. Menurut Ketua Asosiasi
Blockchain Indonesia (ABI), Asih Karnengsih, penggunaan sistem blockchain di
Indonesia terus meningkat.
Hal ini tercermin dari jumlah perusahaan
yang semakin banyak menggunakan teknologi ini, karena dianggap
mampu mempermudah proses bisnis, terutama dalam hal pelacakan
data dan informasi (Pardede,
2024).
Seiring perkembangannya, penerapan teknologi ini semakin meluas
dan tidak lagi terbatas pada penggunaan untuk aset kripto
saja. Berdasarkan data ABI,
jumlah perusahaan yang menggunakan teknologi blockchain awalnya hanya sekitar
tujuh, namun pada akhir tahun 2022, jumlahnya meningkat drastis menjadi 569 perusahaan. Angka ini didasarkan pada data Klasifikasi
Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) yang dikeluarkan oleh Kementerian Komunikasi
dan Informatika dengan kode 62014 (Pardede,
2024).
Teknologi blockchai memiliki potensi besar untuk merevolusi
berbagai industri, termasuk industri keuangan (Purnama
Ramadani Silalahi & Chairina, 2023). Pada industri
keuangan, blockchain telah menjadi dasar bagi
banyak inovasi baru, termasuk mata uang digital dan platform fintech yang revolusioner. Sehingga dengan potensi transformasinya yang luas, banyak perusahaan dan organisasi sedang mengeksplorasi cara untuk memanfaatkan teknologi blockchain untuk meningkatkan efisiensi, keamanan, dan inovasi dalam berbagai aspek kehidupan dan bisnis diantaranya yakni dengan pemanfaatan
di bidang manajemen keuangan.
Penelitian terdahulu
oleh (Purwanto
et al., 2022) menunjukan
bahwa fintech memiliki dampak positif dan negatif di masyarakat namun juga memberikan manfaat bagi masyarakat.
Fintech mengubah perilaku masyarakat dalam mengumpulkan, menyimpan, dan menggunakan uangnya untuk bertransaksi. Contohnya untuk memperoleh dana untuk mengembangkan usaha dan menambah penghasilan dapat menggunakan fintech jenis microfinancing, sedangkan untuk meminjam uang dapat menggunakan fintech P2P
Lending Service serta kalau
untuk perencanaan keuangan dan investasi dapat menggunakan fintech jenis Market Comparison dan Investment.
Penelitian lain oleh (Perdani
et al., 2018) meneliti
blockchain untuk keamanan transaksi elektronik perusahaan financial technology, hasi
penelitian menemukan bahwa untuk membangun
produk finansial yang inovatif dan aman, PT XYZ menggunakan teknologi kriptografi dan protokol internet
seperti blockchain. Blockchain merupakan
buku besar digital yang terdistribusi secara publik dan dikelola oleh ribuan komputer di dunia dalam waktu bersamaan.
Semua transaksi dan penyimpanan data terjamin keamanannya karena tereplikasi di seluruh jaringan blockchain.
Perkembangan teknologi blockchain telah memberikan dampak signifikan dalam berbagai sektor, termasuk industri keuangan, khususnya perusahaan fintech.
Dalam konteks Indonesia, penggunaan
teknologi blockchain telah meningkat secara signifikan dalam lima tahun terakhir, mengindikasikan pentingnya teknologi ini dalam
transformasi digital di bidang
keuangan. Namun, seiring dengan pertumbuhan penggunaan teknologi blockchain, perusahaan
fintech juga menghadapi sejumlah
permasalahan yang perlu dipecahkan.
Salah satu permasalahan
utama yang dihadapi oleh perusahaan fintech adalah mengenai keamanan transaksi dan pengelolaan data keuangan. Dalam lingkungan
digital yang terhubung, risiko
keamanan menjadi lebih kompleks dan perlu ditangani dengan teknologi yang tepat. Selain itu, integrasi teknologi blockchain dalam sistem keuangan
perusahaan fintech memerlukan
pemahaman yang mendalam tentang implementasi yang tepat dan potensi dampaknya terhadap efisiensi operasional serta keamanan transaksi.
Oleh karena itu,
memahami dampak teknologi blockchain dalam manajemen keuangan perusahaan fintech menjadi sangat
urgen. Penelitian ini tidak hanya
akan memberikan wawasan yang lebih dalam tentang potensi
teknologi blockchain dalam meningkatkan efisiensi dan keamanan dalam pengelolaan keuangan perusahaan fintech, tetapi juga dapat membantu mengidentifikasi tantangan yang dihadapi dan solusi yang dapat diterapkan untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Dengan memahami secara lebih komprehensif
dampak teknologi blockchain
dalam manajemen keuangan perusahaan fintech, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan bagi kemajuan industri fintech secara keseluruhan.
Kebaharuan penelitian
ini adalah dari obyek penelitiannya
yakni dampak teknologi blockchain dalam manajemen keuangan pada perusahaan fintech yang belum pernah diteliti sebelumnya. Penelitian ini dapat memberikan kontribusi terhadap kemajuan industri fintech secara keseluruhan dengan memperkenalkan dan mengembangkan teknologi baru yang dapat digunakan oleh perusahaan lain dalam industri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji
dampak teknologi blockchain
dalam manajemen keuangan pada perusahaan fintech.
Metode
Penelitian ini menggunakan metode tinjauan literatur yang menggabungkan analisis teoretis dan data empiris dari contoh perusahaan
fintech terkait untuk mendapatkan pemahaman yang komprehensif tentang dampak teknologi blockchain dalam manajemen keuangan perusahaan fintech.
Metode ini memungkinkan untuk mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan teknologi blockchain dari berbagai perspektif, serta mengeksplorasi aplikasi konkretnya dalam industri fintech.
Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari
berbagai sumber literatur yang terpercaya, seperti studi akademis,
artikel jurnal, buku, laporan riset,
dan publikasi industri yang
relevan dengan topik yang diteliti. Selain itu, data empiris juga diperoleh dari studi kasus atau
analisis dari contoh perusahaan fintech yang telah menerapkan teknologi blockchain dalam operasional mereka.
Proses analisis dilakukan
melalui tiga tahapan utama. Pertama, data yang relevan diekstraksi dan disusun secara sistematis untuk memudahkan analisis lebih lanjut. Kedua, data tersebut dianalisis secara komprehensif dengan mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan teknologi blockchain dalam manajemen keuangan perusahaan fintech. Terakhir, kesimpulan ditarik berdasarkan hasil analisis data, yang memungkinkan untuk menyusun temuan dan implikasi secara komprehensif.
Teori dan Hasil Penelitian:
Dunia bisnis saat
ini mengalami pergeseran ke arah
digitalisasi dengan menginstrumentasikan terobosan kemajuan teknologi. Salah satu penerapan teknologi yang mengubah model bisnis dari konvensional
menjadi moderat adalah Financial Technology (FinTech). FinTech merupakan hasil gabungan antara jasa keuangan dengan
teknologi yang memungkinkan
transaksi keuangan menjadi lebih cepat,
mudah, dan efisien.
Perusahaan fintech memanfaatkan teknologi blockchain untuk meningkatkan keamanan, transparansi, dan efisiensi operasional dalam manajemen keuangan. Blockchain memungkinkan transaksi keuangan yang lebih cepat, murah, dan aman tanpa perlu
keterlibatan pihak ketiga, mengurangi biaya administrasi dan risiko penipuan. Namun, penggunaan teknologi ini juga memiliki beberapa kelemahan, seperti ketidakstabilan harga kripto dan tantangan dalam mematuhi regulasi keuangan.
Keberadaan perusahaan
fintech di Indonesia semakin berkembang
pesat, memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam melakukan transaksi keuangan. Namun, masih terdapat tantangan dalam membangun kepercayaan dan keamanan bagi konsumen,
serta mematuhi regulasi yang berkaitan dengan teknologi blockchain dan keuangan.
Dengan pemahaman
yang lebih dalam tentang dampak teknologi blockchain dalam manajemen keuangan perusahaan fintech, diharapkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan bagi kemajuan industri
fintech secara keseluruhan.
Hasil dan Pembahasan
Dunia
bisnis saat ini mengalami pergeseran
ke arah digitalisasi
dengan menginstrumentasikan
terobosan kemajuan teknologi. Model transaksi dan perjanjian yang dahulu berbasis tatap muka (face to face), maka saat ini model tersebut bergeser kepada aplikasi digital yang terus berkembang dari hari ke
hari. Begitu pun industri perbankan dan industri keuangan lain mulai beralih kepada
model transaksi baru berbasis teknologi informasi yang dikenal dengan fintech (financial technology) (Rohman, 2023). Salah satu pemanfaatan jaringan internet terdepan pada sektor keuangan saat ini adalah
Financial Technology (FinTech) (Triantonno, 2019).
Financial
technology/FinTech merupakan hasil
gabungan antara jasa keuangan dengan
teknologi yang akhirnya mengubah model bisnis dari konvensional menjadi moderat, yang awalnya dalam membayar
harus bertatap-muka dan membawa sejumlah uang kas, kini dapat melakukan
transaksi jarak jauh dengan melakukan
pembayaran yang dapat dilakukan dalam hitungan detik saja. FinTech muncul seiring perubahan gaya hidup masyarakat
yang saat ini didominasi oleh pengguna teknologi informasi tuntutan hidup yang serba cepat. Dengan
FinTech, permasalahan dalam
transaksi jual-beli dan pembayaran seperti tidak sempat mencari
barang ke tempat perbelanjaan, ke bank/ATM untuk mentransfer dana, keengganan mengunjungi suatu tempat karena pelayanan
yang kurang menyenangkan dapat diminimalkan (Murdinar, H., Zidny, M., 2023).
Peraturan
Bank Indonesia Nomor 19/12/PBI/2017 tentang penyelenggaraan teknologi finansial adalah penggunaan teknologi dalam sistem keuangan yang menghasilkan produk, layanan, teknologi dan/atau model bisnis baru serta berdampak
pada stabilitas moneter, stabilitas sistem keuangan dan/atau efisiensi, kelacaran, keamanan dan keandalan sistem pembayaran (Sihombing, 2021). Keberadaan fintech dalam meningkatkan keuangan inklusif memiliki karakter sebagai berikut: pertama, aksesibilitas keuangan serta desentralisasi mengalami peningkatan, dalam hal ini
karena sifatnya yang dapat diterima semua orang menjadi bankable; kedua, dengan peran
teknologi yang digunakan aksesibilitas dan transparansi serta kolaborasi lintas sektoral menjadi meningkat; dan ketiga, kecepatan dan efisiensi biaya. Indikator dari fintech inilah yang dapat meningkatkan akses layanan keuangan lebih formal (Pratiwi, 2018).
Bisnis
Fintech berkembang pesat di
Indonesia karena keberadaan
Fintech banyak memberikan kemudahan bagi kebutuhan manusia dalam melakukan transaksi keuangan, seperti pembayaran, jual beli saham,
peminjaman, dan transaksi lainnya melalui teknologi (Kusuma & Asmoro, 2020). Bank Indonesia Nomor 19/12/PBI/2017 tentang penyelenggaraan teknologi finansial, tujuan dilaksanakan teknologi finansial adalah untuk mendorong inovasi di bidang keuangan dengan menerapkan perlindungan konsumen serta manajemen resiko dan kehati-hatian guna tetap menjaga stabilitas
moneter, stabilitas sistem keuangan, dan sistem pembayaran yang efisien, lancar, aman, dan andal. Ruang lingkup dalam teknologi
finansial yang wajib diikuti oleh entitas bisnis adalah mulai
dari pendaftaran,
regulatory sandbox, perizinan dan persetujuan,
hingga pemantauan dan pengawasan (Narastri, 2020).
Dampak Teknologi Blockchain dalam
Industri Fintech
Kelebihan Teknologi Blockchain:
1.
Keamanan
Data yang Tinggi: Teknologi blockchain memungkinkan penyimpanan data secara terdesentralisasi dan terenkripsi, menjadikannya sangat
sulit untuk dimanipulasi atau diretas. Setiap transaksi yang dicatat dalam blockchain dapat diverifikasi oleh semua pihak yang terlibat, meningkatkan tingkat kepercayaan dan keamanan dalam transaksi keuangan.
2.
Transparansi
dan Akuntabilitas: Setiap transaksi yang dicatat dalam blockchain dapat diakses secara publik dan tidak dapat diubah, memastikan
transparansi dan akuntabilitas
dalam proses keuangan. Ini membantu mengurangi risiko penipuan dan manipulasi data.
3.
Efisiensi Operasional: Teknologi blockchain
memungkinkan pelaksanaan transaksi keuangan yang lebih cepat dan efisien tanpa perlu
melibatkan pihak ketiga atau perantara.
Hal ini mengurangi biaya administrasi dan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan transaksi.
4.
Inovasi Produk Finansial: Penggunaan blockchain memungkinkan
pengembangan produk keuangan baru seperti
smart contracts dan tokenisasi aset.
Ini membuka peluang baru bagi inovasi
produk dan layanan keuangan yang dapat meningkatkan aksesibilitas dan inklusivitas keuangan.
Kekurangan Teknologi Blockchain:
1.
Volatilitas Harga:
Mata uang kripto yang digunakan
dalam transaksi blockchain seringkali mengalami volatilitas harga yang tinggi. Hal ini dapat menjadi tantangan
bagi perusahaan fintech
yang menggunakan blockchain dalam
operasional mereka, terutama dalam hal manajemen risiko.
2.
Keterbatasan Regulasi: Masih terdapat
keterbatasan dalam regulasi terkait teknologi blockchain, yang dapat mempengaruhi keberlanjutan dan pertumbuhan industri fintech. Perlunya regulasi yang jelas dan konsisten menjadi kunci dalam
memastikan keberhasilan penerapan blockchain dalam industri keuangan.
Contoh Perusahaan Fintech yang Menggunakan Teknologi Blockchain:
Salah
satu contoh perusahaan fintech yang menggunakan
teknologi blockchain adalah
PT XyzTech Indonesia. Perusahaan ini
telah mengintegrasikan teknologi blockchain dalam
platform pembayaran mereka,
memungkinkan pelanggan untuk melakukan transaksi keuangan dengan cepat, aman,
dan efisien tanpa perlu melibatkan pihak ketiga. Selain itu, XyzTech juga telah mengembangkan produk-produk keuangan inovatif berbasis blockchain seperti peer-to-peer lending dan tokenisasi
aset.
Analisis dan Implikasi:
Penerapan teknologi blockchain dalam industri fintech memiliki dampak yang signifikan dalam meningkatkan keamanan, transparansi, dan efisiensi operasional. Meskipun demikian, masih terdapat tantangan dan kekurangan yang perlu diatasi, seperti volatilitas harga dan keterbatasan regulasi. Dengan memahami secara menyeluruh kelebihan dan kekurangan teknologi ini, perusahaan fintech dapat mengoptimalkan manfaatnya sambil meminimalkan risikonya, sehingga dapat terus berkontribusi pada pertumbuhan dan inovasi dalam industri keuangan.