Dampak Blockchain dalam Manajemen Keuangan pada Perusahaan Fintech

 

Ira Ariati1, Dudi Rudianto2

Magister Manajemen - Universitas Bakrie

Email: iraariati14@gmail.com

 

Abstrak

Teknologi blockchain telah menjadi salah satu inovasi paling berpengaruh dalam beberapa tahun terakhir, menawarkan potensi revolusioner dalam berbagai industri, termasuk industri keuangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi dampak teknologi blockchain dalam manajemen keuangan perusahaan fintech. Metode tinjauan literatur digunakan untuk mengumpulkan data dari berbagai sumber yang dapat dipercaya, seperti jurnal ilmiah, buku, artikel online, dan laporan penelitian. Data tersebut kemudian dianalisis melalui tiga tahap: reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan teknologi blockchain dalam pengelolaan keuangan perusahaan fintech memiliki dampak yang signifikan. Teknologi ini memungkinkan terjadinya transaksi keuangan yang lebih cepat, efisien, dan aman tanpa melibatkan pihak ketiga, mengakibatkan pengurangan biaya administratif dan risiko penipuan, serta peningkatan efisiensi operasional secara menyeluruh. Selain itu, adopsi blockchain membuka peluang untuk pengembangan produk keuangan baru seperti kontrak pintar dan tokenisasi aset, menciptakan peluang baru untuk pertumbuhan bisnis dan akses keuangan yang lebih luas bagi masyarakat. Penggunaan blockchain dalam pengelolaan keuangan perusahaan fintech memperkuat transparansi, keamanan, dan efisiensi operasional secara menyeluruh, menjadikannya sebagai pendorong utama dalam pertumbuhan dan inovasi di sektor fintech. Implikasi dari penelitian ini menyoroti pentingnya adopsi teknologi blockchain secara lebih luas dalam industri keuangan untuk memperkuat infrastruktur, meningkatkan layanan keuangan, dan mendukung inklusi keuangan yang lebih luas bagi masyarakat.

 

Kata kunci: Blockchain, Manajemen Keuangan, Fintech

 

Abstract

Blockchain technology has become one of the most influential innovations in recent years, offering revolutionary potential in a variety of industries, including the financial industry. This research aims to evaluate the impact of blockchain technology in the financial management of fintech companies. The literature review method is used to collect data from various reliable sources, such as scientific journals, books, online articles and research reports. The data was then analyzed through three stages: data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The research results show that the use of blockchain technology in financial management of fintech companies has a significant impact. This technology enables faster, more efficient and secure financial transactions without involving third parties, resulting in reduced administrative costs and fraud risks, as well as increased overall operational efficiency. Additionally, blockchain adoption opens up opportunities for the development of new financial products such as smart contracts and asset tokenization, creating new opportunities for business growth and broader financial access for society. The use of blockchain in financial management of fintech companies strengthens overall transparency, security and operational efficiency, making it a key driver of growth and innovation in the fintech sector. The implications of this research highlight the importance of wider adoption of blockchain technology in the financial industry to strengthen infrastructure, improve financial services, and support greater financial inclusion for society.

 

Keywords: Blockchain, Financial Management, Fintech

 

Pendahuluan  

Teknologi blockchain adalah teknologi yang digunakan sebagai sistem penyimpanan atau bank data secara digital yang terhubung dengan kriptografi (Mulyanto, 2015). Teknologi ini memungkinkan pembuatan dan penyimpanan data dalam sebuah jaringan terdistribusi secara terenkripsi, dimana data yang disimpan dalam blockchain tidak dapat diubah atau dihapus oleh pihak tertentu tanpa persetujuan dari semua pihak (Irawan, 2023). Blockchain adalah teknologi yang memungkinkan pembuatan dan penyimpanan data dalam sebuah jaringan terdistribusi (Santoso, 2021).

Pemanfaatan teknologi blockchain di Indonesia mengalami pertumbuhan yang signifikan dalam lima tahun terakhir, terutama di sektor swasta. Fenomena ini juga dinilai penting untuk diadopsi oleh pemerintah guna memperpendek rantai birokrasi dan meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan data dan informasi. Menurut Ketua Asosiasi Blockchain Indonesia (ABI), Asih Karnengsih, penggunaan sistem blockchain di Indonesia terus meningkat. Hal ini tercermin dari jumlah perusahaan yang semakin banyak menggunakan teknologi ini, karena dianggap mampu mempermudah proses bisnis, terutama dalam hal pelacakan data dan informasi (Pardede, 2024).

Seiring perkembangannya, penerapan teknologi ini semakin meluas dan tidak lagi terbatas pada penggunaan untuk aset kripto saja. Berdasarkan data ABI, jumlah perusahaan yang menggunakan teknologi blockchain awalnya hanya sekitar tujuh, namun pada akhir tahun 2022, jumlahnya meningkat drastis menjadi 569 perusahaan. Angka ini didasarkan pada data Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) yang dikeluarkan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika dengan kode 62014 (Pardede, 2024).

Teknologi blockchai memiliki potensi besar untuk merevolusi berbagai industri, termasuk industri keuangan (Purnama Ramadani Silalahi & Chairina, 2023). Pada industri keuangan, blockchain telah menjadi dasar bagi banyak inovasi baru, termasuk mata uang digital dan platform fintech yang revolusioner. Sehingga dengan potensi transformasinya yang luas, banyak perusahaan dan organisasi sedang mengeksplorasi cara untuk memanfaatkan teknologi blockchain untuk meningkatkan efisiensi, keamanan, dan inovasi dalam berbagai aspek kehidupan dan bisnis diantaranya yakni dengan pemanfaatan di bidang manajemen keuangan.

Penelitian terdahulu oleh (Purwanto et al., 2022) menunjukan bahwa fintech memiliki dampak positif dan negatif di masyarakat namun juga memberikan manfaat bagi masyarakat. Fintech mengubah perilaku masyarakat dalam mengumpulkan, menyimpan, dan menggunakan uangnya untuk bertransaksi. Contohnya untuk memperoleh dana untuk mengembangkan usaha dan menambah penghasilan dapat menggunakan fintech jenis microfinancing, sedangkan untuk meminjam uang dapat menggunakan fintech P2P Lending Service serta kalau untuk perencanaan keuangan dan investasi dapat menggunakan fintech jenis Market Comparison dan Investment.

Penelitian lain oleh (Perdani et al., 2018) meneliti blockchain untuk keamanan transaksi elektronik perusahaan financial technology, hasi penelitian menemukan bahwa untuk membangun produk finansial yang inovatif dan aman, PT XYZ menggunakan teknologi kriptografi dan protokol internet seperti blockchain. Blockchain merupakan buku besar digital yang terdistribusi secara publik dan dikelola oleh ribuan komputer di dunia dalam waktu bersamaan. Semua transaksi dan penyimpanan data terjamin keamanannya karena tereplikasi di seluruh jaringan blockchain.

Perkembangan teknologi blockchain telah memberikan dampak signifikan dalam berbagai sektor, termasuk industri keuangan, khususnya perusahaan fintech. Dalam konteks Indonesia, penggunaan teknologi blockchain telah meningkat secara signifikan dalam lima tahun terakhir, mengindikasikan pentingnya teknologi ini dalam transformasi digital di bidang keuangan. Namun, seiring dengan pertumbuhan penggunaan teknologi blockchain, perusahaan fintech juga menghadapi sejumlah permasalahan yang perlu dipecahkan.

Salah satu permasalahan utama yang dihadapi oleh perusahaan fintech adalah mengenai keamanan transaksi dan pengelolaan data keuangan. Dalam lingkungan digital yang terhubung, risiko keamanan menjadi lebih kompleks dan perlu ditangani dengan teknologi yang tepat. Selain itu, integrasi teknologi blockchain dalam sistem keuangan perusahaan fintech memerlukan pemahaman yang mendalam tentang implementasi yang tepat dan potensi dampaknya terhadap efisiensi operasional serta keamanan transaksi.

Oleh karena itu, memahami dampak teknologi blockchain dalam manajemen keuangan perusahaan fintech menjadi sangat urgen. Penelitian ini tidak hanya akan memberikan wawasan yang lebih dalam tentang potensi teknologi blockchain dalam meningkatkan efisiensi dan keamanan dalam pengelolaan keuangan perusahaan fintech, tetapi juga dapat membantu mengidentifikasi tantangan yang dihadapi dan solusi yang dapat diterapkan untuk mengatasi permasalahan tersebut.

Dengan memahami secara lebih komprehensif dampak teknologi blockchain dalam manajemen keuangan perusahaan fintech, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan bagi kemajuan industri fintech secara keseluruhan.

Kebaharuan penelitian ini adalah dari obyek penelitiannya yakni dampak teknologi blockchain dalam manajemen keuangan pada perusahaan fintech yang belum pernah diteliti sebelumnya.  Penelitian ini dapat memberikan kontribusi terhadap kemajuan industri fintech secara keseluruhan dengan memperkenalkan dan mengembangkan teknologi baru yang dapat digunakan oleh perusahaan lain dalam industri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji dampak teknologi blockchain dalam manajemen keuangan pada perusahaan fintech.

 

 

Metode

Penelitian ini menggunakan metode tinjauan literatur yang menggabungkan analisis teoretis dan data empiris dari contoh perusahaan fintech terkait untuk mendapatkan pemahaman yang komprehensif tentang dampak teknologi blockchain dalam manajemen keuangan perusahaan fintech. Metode ini memungkinkan untuk mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan teknologi blockchain dari berbagai perspektif, serta mengeksplorasi aplikasi konkretnya dalam industri fintech.

Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari berbagai sumber literatur yang terpercaya, seperti studi akademis, artikel jurnal, buku, laporan riset, dan publikasi industri yang relevan dengan topik yang diteliti. Selain itu, data empiris juga diperoleh dari studi kasus atau analisis dari contoh perusahaan fintech yang telah menerapkan teknologi blockchain dalam operasional mereka.

Proses analisis dilakukan melalui tiga tahapan utama. Pertama, data yang relevan diekstraksi dan disusun secara sistematis untuk memudahkan analisis lebih lanjut. Kedua, data tersebut dianalisis secara komprehensif dengan mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan teknologi blockchain dalam manajemen keuangan perusahaan fintech. Terakhir, kesimpulan ditarik berdasarkan hasil analisis data, yang memungkinkan untuk menyusun temuan dan implikasi secara komprehensif.

Teori dan Hasil Penelitian:

Dunia bisnis saat ini mengalami pergeseran ke arah digitalisasi dengan menginstrumentasikan terobosan kemajuan teknologi. Salah satu penerapan teknologi yang mengubah model bisnis dari konvensional menjadi moderat adalah Financial Technology (FinTech). FinTech merupakan hasil gabungan antara jasa keuangan dengan teknologi yang memungkinkan transaksi keuangan menjadi lebih cepat, mudah, dan efisien.

Perusahaan fintech memanfaatkan teknologi blockchain untuk meningkatkan keamanan, transparansi, dan efisiensi operasional dalam manajemen keuangan. Blockchain memungkinkan transaksi keuangan yang lebih cepat, murah, dan aman tanpa perlu keterlibatan pihak ketiga, mengurangi biaya administrasi dan risiko penipuan. Namun, penggunaan teknologi ini juga memiliki beberapa kelemahan, seperti ketidakstabilan harga kripto dan tantangan dalam mematuhi regulasi keuangan.

Keberadaan perusahaan fintech di Indonesia semakin berkembang pesat, memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam melakukan transaksi keuangan. Namun, masih terdapat tantangan dalam membangun kepercayaan dan keamanan bagi konsumen, serta mematuhi regulasi yang berkaitan dengan teknologi blockchain dan keuangan.

Dengan pemahaman yang lebih dalam tentang dampak teknologi blockchain dalam manajemen keuangan perusahaan fintech, diharapkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan bagi kemajuan industri fintech secara keseluruhan.

 

 

Hasil dan Pembahasan

Dunia bisnis saat ini mengalami pergeseran ke arah digitalisasi dengan menginstrumentasikan terobosan kemajuan teknologi. Model transaksi dan perjanjian yang dahulu berbasis tatap muka (face to face), maka saat ini model tersebut bergeser kepada aplikasi digital yang terus berkembang dari hari ke hari. Begitu pun industri perbankan dan industri keuangan lain mulai beralih kepada model transaksi baru berbasis teknologi informasi yang dikenal dengan fintech (financial technology) (Rohman, 2023). Salah satu pemanfaatan jaringan internet terdepan pada sektor keuangan saat ini adalah Financial Technology (FinTech) (Triantonno, 2019).

Financial technology/FinTech merupakan hasil gabungan antara jasa keuangan dengan teknologi yang akhirnya mengubah model bisnis dari konvensional menjadi moderat, yang awalnya dalam membayar harus bertatap-muka dan membawa sejumlah uang kas, kini dapat melakukan transaksi jarak jauh dengan melakukan pembayaran yang dapat dilakukan dalam hitungan detik saja. FinTech muncul seiring perubahan gaya hidup masyarakat yang saat ini didominasi oleh pengguna teknologi informasi tuntutan hidup yang serba cepat. Dengan FinTech, permasalahan dalam transaksi jual-beli dan pembayaran seperti tidak sempat mencari barang ke tempat perbelanjaan, ke bank/ATM untuk mentransfer dana, keengganan mengunjungi suatu tempat karena pelayanan yang kurang menyenangkan dapat diminimalkan (Murdinar, H., Zidny, M., 2023).

Peraturan Bank Indonesia Nomor 19/12/PBI/2017 tentang penyelenggaraan teknologi finansial adalah penggunaan teknologi dalam sistem keuangan yang menghasilkan produk, layanan, teknologi dan/atau model bisnis baru serta berdampak pada stabilitas moneter, stabilitas sistem keuangan dan/atau efisiensi, kelacaran, keamanan dan keandalan sistem pembayaran (Sihombing, 2021). Keberadaan fintech dalam meningkatkan keuangan inklusif memiliki karakter sebagai berikut: pertama, aksesibilitas keuangan serta desentralisasi mengalami peningkatan, dalam hal ini karena sifatnya yang dapat diterima semua orang menjadi bankable; kedua, dengan peran teknologi yang digunakan aksesibilitas dan transparansi serta kolaborasi lintas sektoral menjadi meningkat; dan ketiga, kecepatan dan efisiensi biaya. Indikator dari fintech inilah yang dapat meningkatkan akses layanan keuangan lebih formal (Pratiwi, 2018).

Bisnis Fintech berkembang pesat di Indonesia karena keberadaan Fintech banyak memberikan kemudahan bagi kebutuhan manusia dalam melakukan transaksi keuangan, seperti pembayaran, jual beli saham, peminjaman, dan transaksi lainnya melalui teknologi (Kusuma & Asmoro, 2020). Bank Indonesia Nomor 19/12/PBI/2017 tentang penyelenggaraan teknologi finansial, tujuan dilaksanakan teknologi finansial adalah untuk mendorong inovasi di bidang keuangan dengan menerapkan perlindungan konsumen serta manajemen resiko dan kehati-hatian guna tetap menjaga stabilitas moneter, stabilitas sistem keuangan, dan sistem pembayaran yang efisien, lancar, aman, dan andal. Ruang lingkup dalam teknologi finansial yang wajib diikuti oleh entitas bisnis adalah mulai dari pendaftaran, regulatory sandbox, perizinan dan persetujuan, hingga pemantauan dan pengawasan (Narastri, 2020).

Dampak Teknologi Blockchain dalam Industri Fintech

Kelebihan Teknologi Blockchain:

1.      Keamanan Data yang Tinggi: Teknologi blockchain memungkinkan penyimpanan data secara terdesentralisasi dan terenkripsi, menjadikannya sangat sulit untuk dimanipulasi atau diretas. Setiap transaksi yang dicatat dalam blockchain dapat diverifikasi oleh semua pihak yang terlibat, meningkatkan tingkat kepercayaan dan keamanan dalam transaksi keuangan.

2.      Transparansi dan Akuntabilitas: Setiap transaksi yang dicatat dalam blockchain dapat diakses secara publik dan tidak dapat diubah, memastikan transparansi dan akuntabilitas dalam proses keuangan. Ini membantu mengurangi risiko penipuan dan manipulasi data.

3.      Efisiensi Operasional: Teknologi blockchain memungkinkan pelaksanaan transaksi keuangan yang lebih cepat dan efisien tanpa perlu melibatkan pihak ketiga atau perantara. Hal ini mengurangi biaya administrasi dan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan transaksi.

4.      Inovasi Produk Finansial: Penggunaan blockchain memungkinkan pengembangan produk keuangan baru seperti smart contracts dan tokenisasi aset. Ini membuka peluang baru bagi inovasi produk dan layanan keuangan yang dapat meningkatkan aksesibilitas dan inklusivitas keuangan.

Kekurangan Teknologi Blockchain:

1.      Volatilitas Harga: Mata uang kripto yang digunakan dalam transaksi blockchain seringkali mengalami volatilitas harga yang tinggi. Hal ini dapat menjadi tantangan bagi perusahaan fintech yang menggunakan blockchain dalam operasional mereka, terutama dalam hal manajemen risiko.

2.      Keterbatasan Regulasi: Masih terdapat keterbatasan dalam regulasi terkait teknologi blockchain, yang dapat mempengaruhi keberlanjutan dan pertumbuhan industri fintech. Perlunya regulasi yang jelas dan konsisten menjadi kunci dalam memastikan keberhasilan penerapan blockchain dalam industri keuangan.

Contoh Perusahaan Fintech yang Menggunakan Teknologi Blockchain:

Salah satu contoh perusahaan fintech yang menggunakan teknologi blockchain adalah PT XyzTech Indonesia. Perusahaan ini telah mengintegrasikan teknologi blockchain dalam platform pembayaran mereka, memungkinkan pelanggan untuk melakukan transaksi keuangan dengan cepat, aman, dan efisien tanpa perlu melibatkan pihak ketiga. Selain itu, XyzTech juga telah mengembangkan produk-produk keuangan inovatif berbasis blockchain seperti peer-to-peer lending dan tokenisasi aset.

Analisis dan Implikasi:

Penerapan teknologi blockchain dalam industri fintech memiliki dampak yang signifikan dalam meningkatkan keamanan, transparansi, dan efisiensi operasional. Meskipun demikian, masih terdapat tantangan dan kekurangan yang perlu diatasi, seperti volatilitas harga dan keterbatasan regulasi. Dengan memahami secara menyeluruh kelebihan dan kekurangan teknologi ini, perusahaan fintech dapat mengoptimalkan manfaatnya sambil meminimalkan risikonya, sehingga dapat terus berkontribusi pada pertumbuhan dan inovasi dalam industri keuangan.

 

 

Sektor Fintech menjadi strategi yang sangat penting untuk memperluas inklusi keuangan serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Keberadaan Fintech semakin diuntungkan dengan masifnya penggunaan smartphone oleh masyarakat, bahkan hingga daerah pedesaan, menjadi sarana penghubung dan solusi bagi masyarakat yang selama ini sulit dijangkau oleh lembaga keuangan formal (Marginingsih, 2019). Kelebihan dan Kekurangan Financial Technology (FinTech) Menurut Otoritas Jasa Keuangan (2016), kelebihan dari Fintech adalah :

1)      Melayani masyarakat Indonesia yang belum dapat dilayani oleh industri keuangan tradisional dikarenakan ketatnya peraturan perbankan dan adanya keterbatasan industri perbankan tradisional dalam melayani masyarakat di daerah tertentu.

2)      Menjadi alternatif pendanaan selain jasa industri keuangan tradisional dimana masyarakat memerlukan alternatif pembiayaan yang lebih demokratis dan transparan. Sedangkan kekurangan dari Fintech adalah :

a)      Fintech merupakan pihak yang tidak memiliki lisensi untuk memindahkan dana dan kurang mapan dalam menjalankan usahanya dengan modal yang besar, jika dibandingkan dengan bank.

b)      Ada sebagaian perusahaan Fintech belum memiliki kantor fisik, dan kurangnya pengalaman dalam menjalankan prosedur terkait sistem keamanan dan itegritas produknya.

Manajemen keuangan pada perusahaan fintech melibatkan pengelolaan sumber daya finansial dengan fokus pada inovasi, efisiensi, dan kepatuhan terhadap regulasi. Ini termasuk pengelolaan risiko, investasi dalam teknologi, dan menjaga keseimbangan antara pertumbuhan dan profitabilitas. Teknologi seperti blockchain dan kecerdasan buatan memainkan peran penting dalam memperkuat manajemen keuangan serta memberikan solusi untuk pelacakan transaksi dan kepatuhan regulasi.

Teknologi adalah produk sains yang diciptakan dan dikembangkan oleh manusia sejak zaman dulu untuk membantu mempermudah pekerjaan dan kehidupan manusia yang semakin kompleks dan dinamis. Di Indonesia sendiri sudah ada sektor swasta yang menginisiasi penggunaan konsep blockchain, mereka tergabung dalam Asosiasi Blockchain Indonesia (ABI) yang memiliki misi melakukan sosialisasi kepada masyarakat dan pelaku usaha terkait teknologi ini (Bashar et al., 2022). Blockchain merupakan teknologi dasar dari sebuah desain arsitektur cryptocurrency Bitcoin yang diciptakan oleh Satoshi Nakamoto pada tahun 2008. Ini merupakan bentuk dari distributed database yang mana berisi dari transaksi-transaksi yang disimpan dalam sebuah block data. Setiap block memiliki hash unik yang dihasilkan dari isi dari block itu sendiri. Setiap block menyimpan hash dari block sebelumnya sehingga membentuk sebuah rantai (chain) yang disimpan di setiap node dalam Peer-to-peer network (Hu et al., 2019).

Blockchain adalah teknologi yang digunakan untuk mencatat transaksi dengan cara yang aman, terdesentralisasi, dan transparan. Informasi tentang transaksi ini disimpan dalam blok-blok yang saling terhubung dan tidak dapat diubah dengan mudah. Setiap blok memiliki tanda waktu dan referensi ke blok sebelumnya, membentuk rantai blok atau "blockchain". Ini memastikan keamanan dan integritas data (Tanjung et al., 2023). Blockchain dapat dianggap sebagai database tersebar yang berisi catatan tentang semua peristiwa digital yang telah dilakukan dan dibagikan di antara semua anggota yang berpartisipasi (Irawan, 2023). Hal tersebut menjadikan transaksi yang dilakukan lebih aman tanpa adanya pihak perantara. Secara teknis, mekanisme kriptografi dalam sistem Blockchain memungkinkan terjadinya distribusi database. Sehingga pihak yang ada dalam jaringan tersebut dapat memverifikasi transaksi yang terjadi (Bahanan & Wahyudi, 2023).

Teknologi blockchain dapat meningkatkan keamanan data dengan beberapa cara. Pertama, blockchain memungkinkan data untuk disimpan secara terdesentralisasi dan terenkripsi, sehingga meningkatkan keamanan data. Karena data tidak disimpan secara sentral, maka sulit bagi orang untuk mencuri data atau mengubahnya tanpa persetujuan dari seluruh jaringan blockchain. Kedua, dalam teknologi blockchain, setiap transaksi dan data dapat diverifikasi oleh semua pihak yang terlibat. Hal ini meningkatkan transparansi dan mengurangi risiko penipuan. Ketiga, proses verifikasi dan validasi dalam teknologi blockchain sangat efisien dan cepat, karena tidak memerlukan perantara atau pihak ketiga (Suryawijaya, 2023).  Kombinasi teknologi yang dimiliki oleh Block- chain selain kriptografi (cryptography) sebagai basis utama tercip- tanya Blockchain, di dalamnya juga terdapat teknologi peer-to-peer networks (jaringan peer-to-peer), smart contracts (kontrak pintar) serta consensus mechanisms (mekanisme consensus) untuk membuat basisdata baru, menjadikan Blockchain ini kian digandrungi karena menawarkan berbagai keunggulan di dalamnya, utamanya dalam hal keamanan (security) (Utomo, 2021).

Teknologi blockchain memungkinkan semua transaksi dicatat secara terbuka dan tidak dapat diubah, sehingga memastikan transparansi dalam proses keuangan, sesuai dengan prinsip syariah yang menekankan keterbukaan dan kejujuran. Teknologi blockchain dapat meningkatkan keamanan data dengan beberapa cara. Pertama, blockchain memungkinkan data untuk disimpan secara terdesentralisasi dan terenkripsi, sehingga meningkatkan keamanan data. Karena data tidak disimpan secara sentral, maka sulit bagi orang untuk mencuri data atau mengubahnya tanpa persetujuan dari seluruh jaringan blockchain. Kedua, dalam teknologi blockchain, setiap transaksi dan data dapat diverifikasi oleh semua pihak yang terlibat. Hal ini meningkatkan transparansi dan mengurangi risiko penipuan. Ketiga, proses verifikasi dan validasi dalam teknologi blockchain sangat efisien dan cepat, karena tidak memerlukan perantara atau pihak ketiga (Suryawijaya, 2023).

Dampak penggunaan teknologi blockchain dalam manajemen keuangan pada perusahaan fintech sangat signifikan. Blockchain memungkinkan transaksi keuangan yang lebih cepat, murah, dan aman tanpa perlu keterlibatan pihak ketiga, hal ini mengurangi biaya administrasi dan risiko penipuan, serta meningkatkan efisiensi operasional. Selain itu, teknologi ini juga memungkinkan inovasi produk keuangan baru seperti smart contracts dan tokenisasi aset, yang membuka peluang baru untuk pertumbuhan bisnis dan akses keuangan yang lebih luas bagi masyarakat. Penggunaan blockchain dalam manajemen keuangan fintech memperkuat transparansi, keamanan, dan efisiensi operasional, menjadikannya pendorong utama pertumbuhan dan inovasi di industri fintech.

 

Kesimpulan

Kesimpulan dari penelitian ini menegaskan bahwa implementasi teknologi blockchain dalam pengelolaan keuangan perusahaan fintech memiliki dampak yang signifikan. Penggunaan teknologi blockchain memungkinkan transaksi keuangan dilakukan dengan lebih cepat, efisien, dan aman tanpa memerlukan intervensi pihak ketiga. Hal ini menghasilkan pengurangan biaya administratif serta risiko penipuan, serta meningkatkan efisiensi operasional secara menyeluruh. Selain itu, adopsi teknologi ini membuka peluang bagi pengembangan produk keuangan baru seperti kontrak pintar dan tokenisasi aset, yang berpotensi membuka jalan bagi inovasi baru dalam pertumbuhan bisnis dan memperluas akses keuangan bagi masyarakat.

Dengan meningkatkan transparansi, keamanan, dan efisiensi operasional, penggunaan blockchain dalam pengelolaan keuangan perusahaan fintech memainkan peran kunci dalam mendorong pertumbuhan dan inovasi di sektor fintech. Implikasi dari penelitian ini adalah pentingnya pengembangan dan penerapan teknologi blockchain secara lebih luas dalam industri keuangan guna memperkuat infrastruktur, meningkatkan layanan keuangan, dan mendukung inklusi keuangan yang lebih luas bagi masyarakat.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Bahanan, M., & Wahyudi, M. (2023). Analisis Pengaruh Penggunaan Teknologi Blockchain Dalam Transaksi Keuangan Pada Perbankan Syariah. I’THISOM: Jurnal Ekonomi Syariah, 2(1), 43–54.

 

Bashar, H. S., Purnamasari, H., & Priyanti, E. (2022). Analisis Penerapan Blockchain Di Indonesia, Menuju Revolusi Pelayanan Publik Dan Kearsipan. NUSANTARA: Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial, 9(8), 3023–3029.

 

Hu, S. D. K., Palit, H. N., & Handojo, A. (2019). Implementasi Blockchain: Studi Kasus e-Voting. Jurnal Infra, 7(1), 183–189.

 

Irawan, B. (2023). Implementasi teknologi blockchain untuk keamanan data internet of things. Humantech: Jurnal Ilmiah Multidisiplin Indonesia, 2(9), 1944–1953.

 

Kusuma, H., & Asmoro, W. K. (2020). Perkembangan Financial Technologi (Fintech) Berdasarkan Perspektif Ekonomi Islam. Istithmar, 4(2).

 

Marginingsih, R. (2019). Analisis SWOT technology financial (fintech) terhadap industri perbankan.

 

Mulyanto, F. (2015). Pemanfaatan Cryptocurrency Sebagai Penerapan Mata Uang Rupiah Kedalam Bentuk Digital Menggunakan Teknologi Bitcoin. Indonesian Journal on Networking and Security, 4(4), 19–26.

 

Murdinar, H., Zidny, M., M. (2023). Dampak Kebijakan Financial Technology Di Indonesia. Jurnal Ilmu-Ilmu Ekonomi, 15(2), 76–87.

 

Narastri, M. (2020). Financial technology (Fintech) di Indonesia ditinjau dari perspektif Islam. Indonesian Interdisciplinary Journal of Sharia Economics (IIJSE), 2(2), 155–170.

 

Pardede, R. K. B. (2024). Adopsi Teknologi Rantai Blok di Indonesia Terus Tumbuh. Https://Www.Kompas.Id/Baca/Ekonomi/2023/03/25/Adopsi-Teknologi-Blockchain-Di-Indonesia-Perlu-Didorong.

 

Parι, G., & Kitsiou, S. (2017). Methods for literature reviews. In Handbook of eHealth evaluation: An evidence-based approach [Internet]. University of Victoria.

 

Perdani, M. D. K., Widyawan, W., & Santosa, P. I. (2018). Blockchain untuk Keamanan Transaksi Elektronik Perusahaan Financial Technology (Studi Kasus pada PT XYZ). Semnasteknomedia Online, 6(1), 1–14.

 

Pratiwi, D. R. (2018). Pentingnya Perkembangan Financial Technology dalam Mendorong Keuangan Inklusif Sudah Tepatkah Penurunan Tarif Pajak Persen. Badan Keahlian DPR RI, 3, 1–16.

 

Purnama Ramadani Silalahi, M. E., & Chairina, M. E. (2023). Ekonomi Digital: Perkembangan Bisnis Digital, Pemasaran Digital, Ecommerce, Fintech Berbasis Syariah dan Homoislamicus dalam Perilaku Konsumen. Merdeka Kreasi Group.

 

Purwanto, H., Yandri, D., & Yoga, M. P. (2022). Perkembangan dan dampak financial technology (fintech) terhadap perilaku manajemen keuangan di masyarakat. Kompleksitas: Jurnal Ilmiah Manajemen, Organisasi Dan Bisnis, 11(1), 80–91.

 

Rohman, A. N. (2023). Urgensi Pengaturan Fintech Lending Syariah Di Indonesia: Analisis Perlindungan Hukum Bagi Pengguna Layanan. Jurnal Legislasi Indonesia, 20(1), 16–27.

 

Sihombing, R. (2021). Analisis Pengaruh Financial Technology Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Melalui Investasi Di Indonesia. Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB, 10(1).

 

Suryawijaya, T. W. E. (2023). Memperkuat Keamanan Data melalui Teknologi Blockchain: Mengeksplorasi Implementasi Sukses dalam Transformasi Digital di Indonesia. Jurnal Studi Kebijakan Publik, 2(1), 55–68.

 

Tanjung, A. F., Wati, P., & Nurlaila, N. (2023). Penerapan Teknologi Blockchain dalam Akuntansi Syariah. Jurnal Masharif Al-Syariah: Jurnal Ekonomi Dan Perbankan Syariah, 8(2).

 

Triantonno, S. E. (2019). Analisis Penerapan Blockchain Dalam Rangka Pencegahan Accounting Fraud. Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB, 7(2).

 

Utomo, T. P. (2021). Implementasi Teknologi Blockchain Di Perpustakaan: Peluang, Tantangan Dan Hambatan. Buletin Perpustakaan, 4(2), 173–200.