Peran Human Resources
Development dalam Meningkatkan
Produktivitas Karyawan
Tuwindar1,
Okder Pendrian2
Magister Manajemen
- Universitas Bakrie
Email: tuwin96@gmail.com
Abstrak
Produktivitas karyawan
merupakan faktor penting dalam menentukan
keberhasilan suatu organisasi. Karyawan yang produktif akan menghasilkan output yang lebih banyak dan berkualitas, sehingga meningkatkan kinerja dan keuntungan organisasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi
dan memahami peran HRD dalam meningkatkan produktivitas karyawan perusahaan X di Jakarta. Penelitian
ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan desain studi kasus.
Teknik pengumpulan data pada penelitian
ini yakni dengan wawancara dan studi kepustakaan. Data yang telah terkumpul kemudian dianalisis dalam tiga tahapan
yakni reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa HRD memiliki peran penting dalam meningkatkan
produktivitas karyawan melalui berbagai program dan kegiatannya. Ini termasuk pelatihan dan pengembangan, manajemen kinerja, penilaian dan pengembangan karir, motivasi dan engagement, serta kesejahteraan dan kesehatan karyawan. Upaya untuk meningkatkan efektivitas program dan kegiatan
HRD perlu melibatkan karyawan dalam proses perancangan dan pelaksanaan, serta memonitor dan mengevaluasi efektivitasnya secara berkala. Dengan demikian, HRD menjadi elemen kunci dalam memastikan
produktivitas karyawan yang
optimal dan kinerja organisasi
yang sukses.
Kata
kunci: Human Resources
Development, Produktivitas Karyawan,
Meningkatkan kinerja
Abstract
Employee
productivity is an important factor in determining the success of an
organization. Productive employees will produce more and better
quality output, thereby increasing organizational performance and
profits. The purpose of this research is to evaluate and understand the role of
HRD in increasing the productivity of company X employees in Jakarta. This
research uses qualitative research methods with a case study design. Data
collection techniques in this research were interviews and literature study.
The data that has been collected is then analyzed in three stages, namely data
reduction, data presentation, and drawing conclusions. The research results
show that HRD has an important role in increasing employee productivity through
various programs and activities. This includes training and development,
performance management, career assessment and development, motivation and
engagement, and employee welfare and health. Efforts to increase the
effectiveness of HRD programs and activities need to involve employees in the
design and implementation process, as well as monitor and evaluate their
effectiveness periodically. Thus, HRD becomes a key element in ensuring optimal
employee productivity and successful organizational performance.
Keywords: Human
Resources Development, Employee Productivity, Improving performance
Pendahuluan
Produktivitas kerja karyawan adalah aspek yang sangat vital dalam mendukung kesuksesan suatu bisnis. Tingkat produktivitas yang tinggi akan memberikan manfaat besar, baik bagi pemilik
usaha maupun bagi para karyawan, terutama dalam hal kesejahteraan mereka. Produktivitas juga mencerminkan semangat dan dedikasi karyawan, yang pada gilirannya menunjukkan kualitas mental mereka. Oleh karena itu, baik
pengusaha maupun karyawan berusaha keras untuk meningkatkan
produktivitas mereka dengan menerapkan berbagai kebijakan yang efektif dalam meningkatkan
kinerja karyawan (Sulaeman,
2014).
Upaya dalam meningkatkan
produktivitas karyawan ini dilakukan dengan berbagai hal, salah satunya adalah melalui Human Resources Development (HRD). HRD atau Manajemen Sumber Daya Manusia adalah upaya pengelolaan
yang bertujuan untuk mengoptimalkan potensi sumber daya manusia
dalam suatu organisasi. Karyawan, sebagai aset berharga
bagi perusahaan, membutuhkan pengelolaan yang efektif, dan tugas tersebut dilakukan oleh HRD. Berperan penting dalam segala jenis
bisnis, HRD bertanggung jawab untuk meningkatkan
produktivitas karyawan dan mengelola berbagai masalah yang mungkin timbul di lingkungan kerja (Zurnali
& Sujanto, 2020).
Tugas utama HRD mencakup pengaturan kompensasi dan manfaat, proses perekrutan dan pemberhentian, serta menjaga agar perusahaan selalu mematuhi peraturan dan undang-undang yang berlaku terkait dengan karyawan dan operasional Perusahaan
(Anwar
& Riyanto, 2019). Sehingga dengan demikian, HRD tidak hanya menjalankan
fungsi administratif tetapi juga memastikan keselarasan antara kebutuhan organisasi dan kepuasan serta kesejahteraan karyawan.
Penelitian terdahulu
oleh (Hamka
et al., 2022) meneliti peran human resources development (HRD) dalam
meningkatkan competitive advantage karyawan pada btn syariah kcps parepare, hasil menunjukan bahwa Peran HRD pada pegawai Bank
BTN Syariah KCPS Parepare sangat penting,
karena dengan adanya HRD bank dapat lebih mudah mengelola
pegawainya, karena dapat mengatur, menilai, memberikan pelatihan, dan mengembangkan karyawan. Tanpa HRD maka organisasi atau bank tidak akan berjalan karena
HRD merupakan penghubung antara karyawan dan perusahaan. Langkah-langkah yang dilakukan HRD dalam meningkatkan pegawainya di Bank
BTN Syariah KCPS Parepare adalah
mulai dari mencari dan menyeleksi pegawai yang dinilai berprestasi, memberikan pelatihan kepada pegawai yang berprestasi, agar pegawai lebih terlatih
dengan hal-hal baru, sehingga mampu mengembangkan ide-ide baru atau inovasi
baru yang dapat meningkatkan daya saing pegawai.
Penelitian lain oleh (Kadri
et al., 2021) meneliti pengaruh pengembangan sumber daya manusia
dan semangat kerja terhadap produktivitas kerja pegawai tidak
tetap pada satpol pp pamong praja dan pemadam kebakaran, hasil penelitian menunjukan bahwa pengembangan sumber daya manusia dan semangat kerja berpengaruh terhadap produktivitas pegawai Satpol PP Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran Kaur sebesar 55,7%, sedangkan sisanya (100 – 55,7% =
44,3%) dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel lain
yang tidak diteliti. Pengembangan sumber daya manusia dan semangat kerja secara bersama-sama mempunyai pengaruh terhadap produktivitas tenaga kerja tidak
tetap di Satpol PP Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran Kaur. Pengembangan sumber daya manusia berpengaruh
positif dan signifikan terhadap produktivitas pegawai tidak tetap
pada Satpol PP Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran Kaur. Semangat kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas terhadap produktivitas pegawai tidak tetap
pada Satpol PP Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran Kaur.
HRD (Human Resource Development) memiliki
peran krusial dalam memajukan sebuah perusahaan (Benu
et al., 2020). Sebagai ujung tombak dalam
mengelola sumber daya manusia, HRD bertanggung jawab dalam mengembangkan dan memelihara potensi karyawan agar dapat mencapai kinerja optimal. Salah satu cara HRD memajukan
perusahaan adalah melalui pengembangan karyawan. Ini mencakup penyediaan pelatihan dan pengembangan yang relevan dengan kebutuhan perusahaan dan perkembangan individu karyawan (Amelia
et al., 2023). Dengan memberikan pelatihan yang tepat, karyawan dapat meningkatkan keterampilan mereka, mengadopsi praktik terbaik industri, dan memperkaya pengetahuan mereka, yang pada gilirannya akan membawa dampak
positif pada produktivitas
dan kualitas kerja (Adwi
et al., 2023).
Selain itu, HRD juga berperan dalam membangun budaya kerja yang inklusif dan berorientasi pada prestasi. Dengan menciptakan lingkungan kerja yang mendukung kolaborasi, inovasi, dan pertumbuhan pribadi, HRD dapat mendorong karyawan untuk berkontribusi secara maksimal dan merasa termotivasi untuk mencapai tujuan perusahaan (Pricillia,
2023). Dalam lingkungan
yang terbuka dan mendukung ini, karyawan merasa
dihargai dan didorong untuk berkembang, yang pada akhirnya akan memajukan
perusahaan dengan meningkatkan loyalitas karyawan, retensi, dan kepuasan pelanggan. Dengan demikian, peran HRD yang proaktif dan strategis menjadi kunci dalam memperkuat
fondasi manusia suatu perusahaan untuk mencapai pertumbuhan dan keberhasilan jangka panjang (Khaeruman
& Tabroni, 2024).
Kebaharuan penelitian
ini adalah dari obyek penelitiannya yakni peran HRD dalam meningkatkan produktivitas karyawan perusahaan X di Jakarta yang belum
pernah diteliti sebelumnya. Temuan ini dapat memberikan wawasan baru atau
konfirmasi terhadap teori-teori yang ada dalam bidang HRD dan produktivitas. Selain itu, penelitian ini juga dapat menjadi dasar untuk
penelitian lebih lanjut tentang topik ini atau topik terkait dalam
bidang manajemen sumber daya manusia
dan produktivitas kerja.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi
dan memahami peran HRD dalam meningkatkan produktivitas karyawan perusahaan X di Jakarta.
Metode
Penelitian ini menggunakan
metode penelitian kualitatif dengan desain studi kasus.
Metode penelitian kualitatif
adalah pendekatan yang digunakan untuk memahami fenomena sosial secara mendalam
dengan mengeksplorasi makna, pandangan, dan pengalaman subjek yang terlibat. Pendekatan ini berfokus pada konteks alami, tidak terstruktur,
dan sering kali melibatkan interaksi langsung antara peneliti dan peserta. Teknik pengumpulan data
pada penelitian ini yakni dengan wawancara
dan studi kepustakaan. Wawancara digunakan untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang pendapat, pandangan, dan pengalaman dari para praktisi HRD dan karyawan perusahaan X di Jakarta terkait dengan peran Human Resources Development dalam
meningkatkan produktivitas karyawan. Wawancara ini dapat dilakukan secara langsung dengan menggunakan panduan pertanyaan terstruktur atau tidak terstruktur. Selain itu, studi kepustakaan
juga dilakukan untuk mengumpulkan informasi dari sumber-sumber yang relevan seperti buku, jurnal, artikel,
dan dokumen perusahaan yang
berkaitan dengan topik penelitian. Data yang telah terkumpul kemudian dianalisisa dalam tiga tahapan
yakni reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Hasil dan Pembahasan
Sumber
Daya Manusia (SDM) memiliki
kontribusi yang tinggi baik secara individu
ataupun kelompok dan SDM wajib ada di dalam
suatu organisasi, hal tersebut dikarenakan
dengan adanya SDM dapat memberikan asset terpenting untuk mencapai tujuan organisasi. Organisasi dalam mencapai suatu tujuan perlu
didukung dengan adanya SDM yang memiliki kualitas dan kuantitas yang memadai, karena SDM sebagai perencana dan pelaksana (Miskiani & Bagia, 2020). Setiap organisasi dituntut untuk dapat mengoptimalkan sumber daya manusia
dan bagaimana sumber daya manusia itu
dikelola. Pengelolaan sumber daya manusia
tidak lepas dari faktor karyawan
yang diharapkan dapat berprestasi sebaik mungkin demi mencapai tujuan organisasi. Karyawan merupakan asset utama organisasi dan mempunyai peran yang strategis di dalam organisasi yaitu sebagai pemikir, perencana, dan pengendali aktivitas organisasi. Demi tercapainya tujuan organisasi, karyawan memerlukan motivasi untuk bekerja lebih
rajin. Melihat pentingnya karyawan dalam organisasi, maka karyawan diperlukan
perhatian lebih serius terhadap tugas yang dikerjakan sehingga tujuan organisasi tercapai (Kurniasari, 2018).
Seorang karyawan dituntut untuk memiliki kemampuan dan keterampilan guna mendapatkan kinerja yang maksimal. Dengan kemampuan yang dimiliki karyawan maka karyawan dapat
menyelesaikan tugas dan dibebankan oleh perusahaan dengan baik. Karyawan
merupakan bagian integral perusahaan yang mewakili perusahaan dalam berinteraksi dengan konsumen karenanya kinerja karyawan akan menentukan apakah penyedia jasa tersebut mampu
memberikan suatu jaminan atau assurance akan tercapainya keinginan konsumen (Sunardi, 2023).
Keterlibatan karyawan sangat penting bagi perusahaan karena dapat meningkatkan
faktor sosial seperti kerja tim,
partisipasi pengambilan keputusan, seberapa besar karyawan mendukung tujuan organisasi, menunjukkan prestasi serta kemajuan dalam pekerjaannya (Nugroho & Ratnawati, 2021). Kinerja yang dicapai karyawan memberikan kontribusi terhadap keberhasilan perusahaan secara keseluruhan. Apabila perusahaan mempunyai sumber daya manusia
yang berkualitas maka kinerja yang dicapai perusahaan juga akan semakin meningkat. Dalam pelaksanaannya perusahaan memerlukan informasi tentang kinerja karyawan (Daulay et al., 2019).
Adapun
produktivitas kerja merupakan suatu hasil kerja dari
seorang karyawan. Hasil kerja karyawan ini merupakan suatu proses bekerja dari seseorang
dalam mengasilkan suatu barang atau
jasa. Sering terjadi produktivitas kerja karyawan menurun dikarenakan kemungkinan tidak adanya kontrol
yang baik terhadap produktivitas kerja para staff atau karyawan yang dapat menimbulkan ketidaknyamanan dalam bekerja, upah yang minim dan juga
ketidak puasan dalam bekerja. Suatu perusahaan atau organisasi dalam meningkatkan produtivitas kerja karyawan juga mengalami kendala-kendala (Irmawati, 2015). Produktivitas kerja merupakan hal yang sangat penting dalam mencapai
hasil yang perusahaan inginkan. Efek dari produktivistas akan berpengaruh kepada ke-dua belah
pihak yaitu karyawan dan perusahaan, jika produktivitas tinggi maka akan
menguntungkan perusahaan
dan karyawan. Produktivitas
kerja juga menunjukan etos kerja karyawan
dalam perusahaan (Parengkuan, 2019).
Pentingnya produktivitas dalam meningkatkan kesejahteraan telah disadari secara universal, tidak ada jenis kegiatan
manusia yang tidak mendapatkan keuntungan dari produktivitas yang ditingkatkan sebagai kekuatan untuk menghasilkan lebih banyak barang maupun
jasa. Peningkatan produktivitas juga menghasilkan peningkatan langsung pada standar hidup yang berada di bawah kondisi distribusi yang sama dan perolehan produktivitas yang sesuai dengan masukan tenaga kerja (Hakim, 2020).
Produktivitas suatu kegiatan dikatakan meningkat apabila pengembangan program memberikan hasil tambahan sebagai produk sampingan atau by-product. Produktivitas merupakan ukuran kinerja termasuk efektivitas dan efisiensi. Banyak
faktor-faktor penting yang mendasari peningkatan produktivitas kinerja karyawan. Program produktivitas sering kurang memberikan
perhatian pada kontribusi potensial tenaga kerja pada umumnya, sebaliknya mengandalkan pada manajemen pekerja untuk mencapai tingkat produktivitas lebih tinggi. Beberapa
kegiatan nyata yang harus dilakukan perusahaan dalam usaha meningkatkan produktivitas kerja adalah peningkatan kepuasan kerja. Bagian dari perusahaan yang menangani permasalahan sumber daya manusia
adalah Human Resource Development (HRD), bagian ini tugas utamanya mengelola Sumber Daya Manusia di Perusahaan
(Putra & Wahyuni, 2022).
Pada
umumnya dalam menghadapi persaingan kerja dan meningkatkan kualitas perusahaan, suatu perusahaan biasanya menitik beratkan kemampuan karyawannya dalam menghadapi masalah perusahaan serta mencari jalan keluarnya
baik itu berupa internal serta eksternal. Maka dari itu Human Resource Development (HRD) ada
untuk meningatkan mutu karyawan sendiri
baik karyawan yang akan bergabung (baru) maupun karyawan
yang telah berada di dalam Perusahaan (Hamka et al., 2022).
Tugas
dan fungsi departeman pengembangan sumber daya manusia adalah
melakukan inventarisasi, menyusun kompetensi karyawan, membuat perencanaan pegembangan karir dan keterampilan, melakukan penilaian hasil kerja dan memberikan masukan serta memutuskan masalah perekrutan karyawan beserta penempatannya (Wardhana & Zainarti, 2022). Adapun fungsi-fungsi dari HRD menurut Gunawan dalam (Wardhana & Zainarti, 2022)) adalah sebagai berikut.
1.
Perencanaan,
merencanakan tenaga kerja secara efektuf
serta efesien agar sesuai kebutuhan perusahaan dalam membantu terwujudnya tujuan, yaitu dengan
menetapkan program kepegawaian
sesuai fungsi-fungsi yang dimiliki HRD.
2.
Pengorganisasian,
mengorganisir semua karyawan melalui penepatan pembagian kerja, hubungan kerja, pendelegasian wewenang, integritas dan koordinasi dalam bagan organisasi.
3.
Pengarahan,
mengarahkan semua karyawan agar besedia bekerja sama, bekerja
ektif serta efisien dalam membantu
tercapainya tujua perusahaan, karyawan dan masyarakat.
4.
Pengendalian,
mengendalikan semua karyawan agar mentaati peraturan-peraturan perusahaan serta bekerja sesuai
rencana yang telah ditetapkan perusahaan.
5.
Rekruitmen,
melaksanakan proses seleksi
dan penarikan, penempatan untuk mendapatkan karyawan yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
6.
Pengembangan,
proses peningkatan keterampilan
teknis, teoritis, konseptual dan moral karyawan melalui pendidikan dan pelatihan (training) yang diberikan
sesuai kebutuhan pekerja masa kini maupun masa yang akan datang.
7.
Kompensasi,
pemberian balas jasa langsung dan tidak langsung, baik itu berupa
uang atau barang kepada karyawan sebagia imbal jasa
yang diberikan kepada perusahaan dengan prinsip adil dan layak, yaitu adil
karena sesuai dengan prestasi kerjanya serta layak karena dapat
memenuhi kebutuhan primernya yang berpedoman pada sekurang-kurangnya sama dengan batas upah minimum pemerintah.
8.
Pengintegrasian,
adalah aktivitas untuk mempersatukan kepentingan perusahaan dan kebutuhan karyawan, agar tercipta kerja sama yang serasi, sinergasi dan saling menguntungkan.
9.
Pemeliharaan,
aktivitas untuk menjaga atau meningkatkan
kondisi fisik, mental dan loyalitas karyawan, agar mereka tetap mau
bekerja sama sampai dengan pensiun
tiba dengan program kesejahteraan karyawan.
10. Kedisiplinan,
untuk mencapai tujuan maksimal, kedisiplinan merupakan fungsi HRD yang terpenting, karena tanpa kedisiplinan
yan baik akan sulit terwujud
tujuan yang maksimal.
11. Pemberhentian,
pemutusan hubungan kerja ini dapat terjadi oleh berbagai sebab. Seperti keinginan karyawan, keinginan perusahaan, kontrak kerja berakhir,
pensiun dan sebagainya.
Human
Resources Department (HRD) atau dengan
kata lain departemen sumber
daya manusia. HRD adalah salah satu departemen dalam suatu perusahan yang bertanggung jawab menangani dan mengelola sumber daya manusia
atau karyawan dalam perusahaan tersebut. HRD bertanggung jawab memastikan perusahaan agar mendapatkan karyawan yang terbaik (Sari et al., 2019).
Keutamaan peran dan tugas pengembangan sumber daya manusia (human resource
development) dalam meningkatkan
produktivitas, namun penerapannya dalam perusaahan/ organisasi masih kurang matang,
sehingga setiap perusahaan harus lebih meningkatkan penerapan human resource development. Karyawan
yang bekerja di organisasi atau perusahaan mempunyai tugas mengelola dan bertanggung jawab, karena pengembangan
SDM diperlukan untuk pengelolaan yang lebih baik atas tenaga
kerja yang ada dan ahli dan meningkatkan kinerja saat ini
(Faradila & Sopiah, 2023).
Dengan demikian, peran pengembangan sumber daya manusia (SDM) dalam meningkatkan produktivitas karyawan sangatlah penting dalam konteks manajemen
sumber daya manusia. Melalui pelatihan, pengembangan keterampilan, penyediaan umpan balik yang konstruktif, dan penciptaan lingkungan kerja yang mendukung, fungsi SDM dapat membantu karyawan mencapai potensi maksimal mereka. Dengan memperkuat kompetensi karyawan, memotivasi mereka untuk berkinerja
tinggi, dan memfasilitasi alur kerja yang efisien, HRD dapat secara langsung berkontribusi pada peningkatan produktivitas individu dan secara keseluruhan, menguntungkan perusahaan melalui peningkatan kinerja dan hasil yang lebih baik.
Kesimpulan
Dari pembahasan yang telah disampaikan, dapat disimpulkan bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) memiliki peran utama dalam
kesuksesan sebuah organisasi sebagai perencana dan pelaksana kegiatan. Karyawan perlu memiliki keterampilan dan motivasi yang memadai untuk mencapai
produktivitas yang tinggi,
yang pada gilirannya menjadi
kunci bagi keberhasilan perusahaan. Pengembangan SDM melalui Human
Resource Development (HRD) menjadi solusi untuk meningkatkan
produktivitas karyawan melalui pelatihan dan program pengembangan keterampilan. Meskipun demikian, tantangan dalam penerapan HRD masih perlu diatasi agar manfaatnya dapat dirasakan secara maksimal oleh organisasi dan karyawan, menjadikan peran HRD penting dalam mencapai kesuksesan jangka panjang bagi organisasi.
DAFTAR PUSTAKA
Adwi, A., Pratama, M.
F., Mulyadi, D. Z., Paluala, K., & Efendi, K. (2023). Pelatihan
Keterampilan Soft Skills Dan Kepemimpinan Untuk Peningkatan Produktivitas Kerja
Umkm Di Kota Kendari. Community Development Journal: Jurnal Pengabdian
Masyarakat, 4(6), 13756–13762.
Amelia, F., Rakibah, S., silva
Ananda, P., & Rozi, F. (2023). Pelatihan dan Pengembangan Kompetensi Sumber
Daya Manusia Dalam Era Digital. Journal of Management Science and Bussines
Review, 1(4), 72–80.
Anwar, C., & Riyanto, J. (2019).
Perancangan Sistem Informasi Human Resources Development Pada PT. Semacom
Integrated. International Journal of Education, Science, Technology, and
Engineering (IJESTE), 2(1), 19–38.
Benu, Y. S. I. P., Putri, S. M. S.
S., Hartanto, C. F. B., Marginingsih, R., Supriyanto, A., & Maharani, I. A.
K. (2020). Human Resource Management (HRM) In Industry 5.0. Zahir
Publishing.
Daulay, R., Kurnia, E., &
Maulana, I. (2019). Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan
pada perusahaan daerah di Kota Medan. Prosiding Seminar Nasional
Kewirausahaan, 1(1), 209–218.
Faradila, F. A., & Sopiah, S.
(2023). Human Resource Development Management: Systematic Literature Riview
(SLR). Jurnal Ekonomi Bisnis Dan Akuntansi, 3(3), 197–208.
Hakim, M. (2020). Meningkatkan
Produktivitas Kerja Karyawan Melalui Iklim Organisasi Dan Disiplin Kerja (Studi
Kasus Pada Salah Satu Cabang Perusahaan Perbankan Di Kota Bandung). Business
Preneur: Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis, 2(1), 47–57.
Hamka, A. A., Soumena, M. Y., &
Hamid, A. (2022). Peran human resources development (HRD) dalam meningkatkan
competitive advantage karyawan pada BTN Syariah Kcps Parepare. Banco: Jurnal
Manajemen Dan Perbankan Syariah, 4(1), 25–49.
Irmawati, A. (2015). Peran Human
Resource Development (HRD) Dalam Meningkatkan Produktivitas Karyawan Di PT.
Yanasurya Bhaktipersada. Aplikasi Administrasi: Media Analisa Masalah
Administrasi, 123–129.
Kadri, K., Susanti, N., &
Indriasari, N. (2021). The Effect of Human Resources Development and Morale on
Temporary Employee’s Work Productivity at Pamong Praja Police Unit and Fire
Department in Kabupaten Kaur. Journal of Indonesian Management (JIM), 1(3),
223–229.
Khaeruman, K., & Tabroni, T.
(2024). Strategi Efektif Manajemen Sumber Daya Manusia dalam Meningkatkan
Kinerja Karyawan di Era Bisnis Modern. EKOMA: Jurnal Ekonomi, Manajemen,
Akuntansi, 3(2).
Kurniasari, R. (2018). Pemberian
Motivasi serta Dampaknya Terhadap Kinerja Karyawan Pada Perusahaan
Telekomunikasi Jakarta. Widya Cipta: Jurnal Sekretari Dan Manajemen, 2(1),
32–39.
Miskiani, K. A., & Bagia, I. W.
(2020). Pengaruh Motivasi Kerja dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan. Prospek:
Jurnal Manajemen Dan Bisnis, 2(2), 120–129.
Nugroho, S. E., & Ratnawati, I.
(2021). Pengaruh Keterlibatan Karyawan Terhadap Kinerja Karyawan Dengan Voice
Behaviour Sebagai Variabel Intervening (Studi Pada PT Pelabuhan Indonesia Iii
Persero Regional Jawa Tengah). Diponegoro Journal of Management, 10(5).
Parengkuan, E. A. (2019).
Produktivitas Kerja yang dilihat dari Faktor Usia dan Pengalaman Kerja. Jurnal
Manajemen STEI, 2(2), 145–153.
Pricillia, M. (2023). Analisis
Pentingnya Peningkatan Semangat Kerja Karyawan Guna Meningkatkan Produktivitas
Karyawan Gurlbucket. Community Development Journal: Jurnal Pengabdian
Masyarakat, 4(4), 8320–8327.
Putra, A., & Wahyuni, S. (2022).
Pengaruh Sistem Human Resource Development (HRD) Terhadap Peningkatan Kinerja
Karyawan Pada PT. Bank Syariah Indonesia Stabat. Balance: Jurnal Akuntansi
Dan Manajemen, 1(2), 159–164.
Sari, V. R., Ervina, E., &
Taufiq, R. (2019). Peran Human Resources Department (Hrd) Dalam Membangun
Loyalitas Kerja Di Hyatt Regency Yogyakarta Tahun 2019. EProceedings of
Applied Science, 5(2).
Sulaeman, A. (2014). Pengaruh upah
dan pengalaman kerja terhadap produktivitas karyawan kerajinan ukiran Kabupaten
Subang. Trikonomika, 13(1), 91–100.
Sunardi, N. (2023). Peran Financial
Management System (QRIS) Melalui Pendekatan UTAUT Model dalam Peningkatan
Kinerja Keuangan CV Cahaya Agribiz Cianjur. Idea Abdimas Journal, 1(2),
85–96.
Wardhana, M. A., & Zainarti, Z.
(2022). Pengaruh Peran Human Resources Development (HRD) Dalam Meningkatkan
Produktivitas Kerja Karyawan Pada PT. Bakrie Sumatera Plantations Tbk. Ekonomi
Bisnis Manajemen Dan Akuntansi (EBMA), 3(1), 259–265.
Zurnali, C., & Sujanto, A.
(2020). Pentingnya green human resource management pada perusahaan di
Indonesia. Jurnal Ilmiah Infokam, 16(2).