Bagaimana Pencapaian Kinerja Keuangan dengan Menggunakan Penerapan Corporate
Social Responsibility dan Environmental Performance
Annisa
Nurfitriana1, Melinda Pratiwi2
STIE Ekuitas,
Jawa barat, Indonesia
Email: nurfitrianannisa09@gmail.com1,
melindapratiwi14@gmail.com2
Abstrak
Badan Usaha Milik Negara adalah bagian dari
jenis badan usaha yang mendukung perekonomian masyarakat. Keberadaan perusahan yang mengabaikan prosedur pembangunan seperti AMDAL sangat menggaggu kehidupan masyarakat bahkan lingkungan. Apalagi perusahaannya adalah perusahaan yang termasuk ke dalam
Badan Usaha Milik Negara yang mana sumber pendanaannya sebagian besar dari masyaraakat.
Maka, BUMN harus memberikan
manfaat bagi masyarakat. Berdasarkan fenomena tersebut, maka suatu perusahaan
diharapakan dapat memberikan peran yang lebih maksimal dalam menjalankan program lingkungan hidupnya. Semakin banyak bentuk pertanggungjawaban yang dilakukan oleh perusahaan terhadap lingkungannya seperti program CSR dan Environmental Performance, maka semakin pula baik citra Perusahaan. Populasi penelitian dari penelitian ini adalah Perusahaan BUMN sebanyak 20 perusahaan dengan menggunakan teknik purposive sampling. Teknik pengujian
data menggunakan analisis regresi berganda yang sebelumnya dilakukan uji asumsi klasik terlebih
dahulu. Hasil dari penelitian ini adalah CSR tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan, environmental
performance berpengaruh terhadap
kinerja keuangan. Sedangkan secara simultan CSR dan environmental performance berpengaruh terhadap kinerja keuangan.
Kata
kunci: CSR, Environmental Performance, BUMN
Abstract
State-Owned
Enterprises are part of the type of business entities that support the
community's economy. The existence of companies that ignore development
procedures such as AMDAL greatly initiates people's lives and even the
environment. Moreover, the company is a company included in the State-Owned
Enterprise where the source of funding is mostly from the community. Thus, SOEs
must provide benefits to the community. Based on this phenomenon, a company is
expected to provide a more optimal role in carrying out its environmental
program. The more forms of accountability carried out by the company to its
environment such as CSR programs and Environmental Performance, the better the
company's image The research population of this study is 20 state-owned companies
using purposive sampling techniques. The data testing technique uses multiple
regression analysis which was previously carried out classical assumption tests
first. The result of this study is that CSR has no effect on financial
performance, environmental performance affects financial performance.
Meanwhile, simultaneously CSR and environmental performance affect financial
performance.
Keywords: CSR,
Environmental Performance, BUMN
Pendahuluan
Perkembangan tekhnologi
semakin maju dan pertumbuhan ekonomi semakin berkembang, sehingga persaingan antar perusahaan pun semakin kuat (Saied
et al., 2023). Perusahaan harus
memiliki manajemen yang kuat dan kemampuan karyawan yang mumpuni sehingga dapat bertahan untuk menghadapi persaingan antar perusahaan yang semakin ketat. Hal yang perlu dilakukan yaitu dengan membuat
strategi yang tepat supaya dapat mempertahankan eksistensinya dalam persaingan ekonomi. Peran masyarakat sangat penting dalam keberlanjutan perusahaan karena sebaagai lingkungan ekternal perusahaan, diantara keduanya perlu memiliki hubungan yang saling menguntungkan supaya tercipta kondisi sinergis sehingga perusahaan dapat menciptakan kualitas hidup yang baik dan peningatan taraf hidup masyarakat.
Manajemen perusahaan
yang baik memperhatikan dua
aspek yaitu Aspek lingkungan dan aspek social (Sayudin,
2023). Beberapa perusahaan memiliki pandangan bahwa dua aspek tersebut kurang membawa keuntungan bagi Perusahaan. Pandangan yang demikian menyebabkan dampak buruk. Hal ini dikarenakan ketika Perusahaan sudah tidak respect pada lingkungan maka kelestarian dan kesejahteraan akan terganggu. Hal demikian dapat menyebabkan kerusakan lingkungan yang akan berdampak pada Perusahaan juga. Aspek
lain yang dapat terdampak adalah aspek social. Hal ini dikarenakan keberadaan perusahaan juga melibatkan Masyarakat yang perlu diperhatikan. Semakin baik perusahaan memperhatikan kepuasan Masyarakat
dan kesejahteraan Masyarakat maka
semakin baik juga nilai yang akan diterima oleh perusahaan. Dengan demikian terdapat tiga aspek
yang perlu diperhatikan
oleh suatu entitas dalam menjalankan bisnisnya yang biasa disebut triple bottom lines yaitu
aspek keuangan, sosial, dan lingkungan. (Vivianita
& Nafasati, 2019)
Di Indonesia ada beberapa kasus yang berkaitan dengan triple bottom
line melibatkan perusahan-perusahaan
besar. Banyak pihak yang dilibatkan dalam kegiatan perusahaan namun perusahaan tidak terllau memberikan
perhatian salah satunya yaitu masih minimnya
pelaksanaan CSR. Hal ini menunjukkan bahwa kurangnya kepedulian perusahaan terhadap lingkungan eksternalnya. Dampak dari berbagai
kasus tersebut, beberapa perusahaan mengalami penurunan kinerja keuangan. Salah satunya adalah PT. Freeport
Indonesia. Perusahaan tersebut bergerak
di indsutri pertambangan dimana aktivitas bisnisnya tidak terlepas lingkungan. Lokasi tambang tersebut berada di daerah Mimika Papua yang memiliki sumber daya alam
yang melimpah. Namun akhir-akhir ini PT. Freeport mendapat aksi proters
dari Masyarakat setempat dikarenakan keberadaan perusahaan tersebut mengganggu kelesaran lingkungan dan kesejahteraan
Masyarakat. Dengan demikain
PT. Freeport menggelontorkan sejumlah
dana untuk memberikan manfaat bagi masyaraakat
sekitar melalui dana kemitraan yang dimilikinya. Kasus
lain terjadi pada PT. Lapindo Brantas.
Perusahaan tersebut berkaitan
dengan adanya luapan lumpur yang hampir menenggelamkan Kabupaten Sidoarjo. Namun sampai sekarang
kasus tersebut belum selesai. Dampak dari kurangnya
perhatian perusahaan terhadap kelestarian ingkungan menyebabkan Masyarakat
di sekitar PT. Lapindo harus
kehilangan tempat tinggal bahkan kehilangan pekerjaan. Di sisi lain perusahaan juga harus mengalami kerugian dari kejadian
ini. Maka tanggung jawab social perussahaan sangat dibutuhkan supaya perusahaan dan stakeholders tidak
ada yang dirugikan.
Pada tahun 2019 kasus
serupa melanda Garuda
Indonesai yang terlibat dalam
salah satu kasus penyalahgunaan dana Program Kemitraan
dan Bina Lingkungan (PKBL).) Garuda Indonesia dengan perusahaan IKAGI dengan mengatasnamakan program
CSR. Kasus tersebut terungkap
dari adanya transaksi pengiriman uang antar bank yang dilakukan oleh
PT. Garuda Indonesia kepada PT. IKAGI sebesar Rp 50.000.000. Tanggal transaksi tersebut dilakukan pada tanggal 17
September 2019 dan dana tersebut diatasanamakan
sebagai bentuk PKBL atau CSR perusahaan sedangkan dalam bukti transaksi tertulis tujuan pengiriman dana untuk pemilihan umum. Dana tersebut seharusnya digunakan untuk kepentingan social yang diterima
oleh pihak eksternal. Namun ada oknum
dari Garuda yang menggunakan
dana tersebut untuk kepentingan internal. Dengan demikian terdapat penyalahgunaan dana yang mengakibatkan
citra perusahaan menjadi menurun. (Arieza,
2019)
Berdasarkan fenomena tersebut, maka suatu perusahaan diharapakan dapat memberikan peran yang lebih maksimal dalam menjalankan program lingkungan hidupnya. Perusahaan melakukan aktivitas tidak hanya profit oriented saja karena adanya
kesinambungan antar pihak terkait sehingga
diperlukan suatu bentuk program tanggung jawab social. Perusahaan yang banyak
memberikan program CSR sebagai
bentuk tanggung jawab social kepada Masyarakat
dan lingkungan maka secara tidak langusung
Masyarakat akan menilai baik perusahaan tersebut, Dengan demikain citra perusahaan di mata Masyarakat akan semakin meningkat.
Hal ini dapat berdampak pula pada peningkatan loyalitas pelanggan, citra baik perusahaan
dan peningkatan penjualan. Sehingga akan berimbas
pada profitabilitas perusahaan
dan berhubungan dengan kinerja keuangan karena pengungkapan tanggung jawab sosial dan lingkungan dilakukan untuk memenuhi kebutuhan informasi stakeholder serta sebagai pertanggungjawaban perusahaan untuk mempertahankan dukungan mereka terhadap perusahaan.
Permasalahan dalam penelitian ini bagaimana pencapaian kinerja suatu perusahaan
ketika perusahaan tersebut menerapkan corporate
social responsilibity dan environmental performance. Berdasarkan latar belakang yang sudah dipaparkan, maka penelitian in bertujuan untuk mengetahui pencapaian kinerja suatu perusahaan ketika perusahaan tersebut menerapkan corporate
social responsilibity dan environmental performance.
Penelitian ini merupakan tahap ketiga dari road map peneltian yang berfokus pada sustainability
baik dari aspek, ekonomi, social dan lingkungan. Banyaknya bencana alam yang terjadi di daerah perkotaan bahkan sudah menjangkan ke daerah pedesaan
yang diakibatkan oleh berdirinya
perusahaan-perusahaan besar
dengan profit oriented. Selain itu,
perusahaan-perusahaan tersebut
mengabaikan dampak negative
yang dihasilkan dalam
proses bisnisnya menuntut peneliti untuk melakukan lebih dalam mengenai lingkungan dalam hal ini corporate social
responsibility dan environmental performance. Dengan demikian peneltiian ini sangat mendukung stakeholders
dalam memperoleh gambaran secara menyeluruh baik pembahasan yang disajikan berdasarkan kasus dan teori.
Program Corporate Social Responsibility merupakan
program yang diharapkan dapat
membantu memberikan kontribusi antara perusahaan dengan lingkungan. Program CSR juga menjadi
salah satu bentuk komitmen perusahaan dalam menjalankan bisnisnya supaya tidak mengabaikan aspek lain selain profit. Dengan demikian perusahaan yang melakukan program
CSR dapat memperoleh timbal
balik dengan stakeholder. Salah
satu stakeholder eksternal
yang daterdekat adalah
Masyarakat, Perusahaan yang mempunyai program CSR biasanya memiliki hubungan yang baik dengan masyarakat karena masyarkat juga mendapatkan manfaat seperti bisa bekerja
di perusahaan tersebut, atau mendapatkan bantuan. Dampak luas yang ditimbulkan dari adanya program CSR adalah meningkatkan citra baik perusahaan
di mata masyarkaat. Hal tersebut juga dapat meningkatkan kinerja keuangan. Semakin banyak program CSR yang diselenggarakan
oleh perusahaan akan meningkatkan citra dan profitabilitas perusahaan.
Perusahaan juga dapat memberikan
informasi positif kepada investor sebagai bentuk pencapaian kinerja perusahaan yang positif. Pencapaian kinerja yang baik otomatis akan memberikan
sinyal positif sehingga investor tertarik untuk menanmkan asetnya di perusahaan tersebut. Perusahaan yang memiliki
kinerja bagus diharapkan dapat memberikan dividen yang tinggi juga bagi investor. Sehingga investor tertarik untuk emlakukan ivestasi di perusahaan tersebut. (Tjahjono,
2013).
Pengungkapan lingkungan
merupakan bagaian penting dari suatu
laporan keuangan, hal ini dilakukan
untuk menambah nilai dan informasi positif bagi perusahaan.
Perusahaan yang rutin melakukan program CSR terhadap lingkungan termasuk ke dalam
kategori reputiasi green
industry. Program ini tercermin
dari Upaya-upaya yang dilakukan oleh perusahaan dalam menyelamatkan kelestarian lingkungan supaya tidak tercemar
dan tidak terganggu keberadaannya. Salah
satu upaya yang dapat dilakukan yaitu dengan mengidentifikasi
biaya dan meminimalisir biaya sehingga perusahaan tetap memperoleh laba yang konsisten. (Escrig-Olmedo,
Muñoz-Torres, Fernández-Izquierdo, & Rivera-Lirio, 2017).
Corporate Social Reponcsibility (CSR)
menggiring perusahaan untuk mau mengungkapan
aktivitas-aktivitas yang berkaitan
dengan lingkungan. Hal ini dikarenakan aktivitas bisnis tidak hanya seputar
profit semata. Namun, jauh daripada itu
perusahaan harus memiliki kepedulian social untuk menjaga keberlangsungan
usahanya. Selain itu pengungkapan program-program CSR juga memberikan
informasi kepada stakeholder
terkait kinerja yang dilakukan oleh perusahaan (Mayangsari,
2022).
Hubungan yang terjadi
antara CSR dengan kinerja keuangan adalah positif. Ketika perusahaan menerapkan CSR maka akan kinerja
keuangan akan meningkat juga. Selain itu CSR dapat mempengaruhi kinerja keuangan (Dhinny
Maulani Agustin & Yuni Rosdiana, 2022) .
Dampak lain yang ditimbulkan
dengan adanya pengungkapan CSR yang dilakukan
oleh perusahaan dapat meningkatkan kepercayaan dari Masyarakat. Semakin banyak hal-hal yang diungkapkan oleh peusahaan maka menunjukkan bahwa perusahaan tersebut terbuka dan tidak banyak hal
yang ditutup-tutupi (Supadi
& Sudana, 2018). Citra baik
perusahaan yang dibangun dapat meningkatkan kepercayaan stakeholders pada produk
dan tata kelola perusahaannya.
Maka siring berjalannya waktu
banyak Masyarakat yang tertarik
untuk membeli produk dan calon investor yang melakukan investasi. Dengan demikian perolehan laba perusahaan akan semakin meningkat termasuk kinerja keuangannya (Suhendro,
2018). Selain itu,
perusahaan yang sudah memiliki fokus pada lingkungan dapat terlihat track record pengungkapan
yang dilakukan. Kinerja lingkungan
yang baik menunjukkan adanya kepedulian perusahaan terhadap lingkungan sekitar dengan demikian kinerja keuanganpun akan meningkat maka dari itu tidak
heran jika perusahaan yang melakukan banyak program -program lingkungan
dapat kinerja keuangannya akan meningkat . (Hanif,
Fitriyah, & Febriansah, 2020)
Paparan tersebut menggambarkan tentang penelitian CSR dan environmental performance yang diteliti terpisah. Penelitian tersebut masih banyak perbedaan
hasil dari berbagai jenis subjek penelitian Maka dari itu, penelitian
ini akan dilakukan pada BUMN yang menjadi perusahaan badan milik suatu negara. Semakin baik penerapan CSR dan environmental
performance diharapkan akan
meningkatkan kepercayaan masyarakat pada BUMN.
Metode
Penelitian yang dilakukan berkaitan dengan penyebaran data yang membtuuhkan pengumpulan data beruap angka yang diolah menjadi sebuah angka sehingga jenis penelitian ini diklasifikasikan ke dalam jenis
penelitian kuantitatif. Hal
ini juga dikarenakan penelitian ini menggunakan instrument penelitian
berupa kuisioner. Data yang
terkumpul diperoleh dari website atau laporan keuangan sehingga termasuk ke dalam data sekunder.
Sedangkan untuk pengumpulan datanya, penelitia menggunakan teknik pengumupulan data studi pustaka dan data dari sumber referensi.
Penelitian ini termasuk ke dalam
penelitian deskriptif verifikatif karena menggambarkan tentang ketercapaian kinerja keuangan suatu perusahaan jika menerapkan CSR dan environmental performance.
Penelitian ini dilakukan
pada perusahaan BUMN sebanyak
20 perusahaan sebagai populasinya. Penentuan jumlah data yang dijadikan sampel dalam penelitian
ini menggunakan purposive
sampling. Metode ini mempertimbangkan
beberapa kriteria sebagai dasar pengambilan
data yang layak untuk dijadikan sampel. Kriteria dasar pengambilan sampelnya adalah sebagai berikut;
1. Perusahaan BUMN yang terdafar
di BEI tahun 2016-2019. Jumlah
perusahaan terdapat 20 perusahaan.
2. Perusahaan mengungkapkan CSR
pada laporan tahunannya dari tahun 2016-2019. Jumlah perusahaan terdapat 20 perusahaan.
3. Perusahaan pernah mengikuti seleksi peringkat penerapan kinerja lingkungan atau disebut PROPER pada periode (2016-2019). Jumlah perusahaan terdapat 10 perusahaan.
Dari semua perusahaan yang termasuk ke dalam
sektor BUMN dan yang memenuhi
kriteria diatas sebanyak 10 perusahaan pemilihan sampelnya menggunakan simple random sampling.
Alat statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis
pada penelitian ini menggunakan analisis regresi. Namun, terlebih dahulu data yang sudah terkumpul dilakukan uji asumsi klasik yang terdiri dari uji normalitas, uji multikolinieritas uji heteroskedastitsitas
dan uji autokorelasi. Setelah
itu, untuk mengetahui pengaruh yang terjadi antara variable x terhadap variable y maka dilakukan uji analisis regresi berganda.
Berikut adalah operasionalisasi
variable dalam penelitian ini:
1. Corporate
Social Responsibility (CSR) atau tanggung jawab
social adalah suatu proses
yang bertujuan untuk memberikan informasi kepada stakeholder tentang dampak lingkungan yang ditimbulkan dari aktivitas perusahaan baik bagi Masyarakat serta bagi lingkungan
sekitar Indikator yang digunakan Global
Reporting Initiative (GRI)
CSRIi
2. Environmental
Performance (kinerja lingkungan) merupakan suatu penilaian yang ditujukan kepada perusahaan dalam menilai sistem
manajamen yang diterapkan
oleh perusahaan tersebut dengan melibatkan aspek-aspek lingkungannya. Penilaian yang dilakukan pada kinerja tersebut berdasarkan pada kebijakan lingkungan, sasaran lingkungan dan target lingkungan yang digunakan adalah
Pemeringkat perusahaan berdasarkan dan dikategorikan dalam lima warna yaitu:
Emas memiliki skor = 5
Hijau memiliki
skor = 4
Biru memiliki
skor = 3
Merah memiliki
skor = 2
Hitam memiliki skor
= 1
Hasil dan Pembahasan
Data yang sudah terkumpul
telah melewati beberapa tahapan uji baik itu uji asumsi
klasik dan analisis regresi berganda. Hasil penelitian terbagi menjadi dua yaitu secara parsial dan secara simultan. Data penelitian lolos uji asumsi klasik. Dengan demikian dilanjutkan dengan uji analisis regresi. Berikut adalah hasil dari
uji analisis regresi secara parsial pada tabel 1 dan secara simultan pada tabel 1
Tabel
1 Hasil Uji Parsial
Sumber :
Hasil Pengolahan Data, 2021
Tabel
2 Hasil Uji Simultan (Uji F)
Sumber :
Hasil Pengolahan Data
Pencapaian Kinerja Suatu Perusahaan Ketika Menerapkan
Corporate Social Responsibility
Dari hasil uji t diperoleh nilai signifikan untuk variabel CSR sebesar 0,377. Hasil
uji t ini menunjukkan bahwa CSR tidak memberikan pengaruh terhadap kinerja keuangan yang diproksikan dengan ROE. Pada penelitian
Manrique (Manrique &
Martí-Ballester, 2017) menjelaskan bahwa hal ini
kemungkinan disebabkan karena isu mengenai
CSR merupakan hal yang relatif baru di Indonesia.
Berdasarkan data perkembangan perusahaan yang melakukan CSR
pada perusahaan BUMN tahun
2016-2019, ada beberapa perusahaan yang perkembangan CSR nya selalu meningkat
tetapi ROE nya semakin menurun, salah satunya yaitu perusahaan
PT. Semen Baturaja Indonesia Tbk.
Selain itu, ada beberapa investor yang berargumen
dan berpandangan yang berbeda
terhadap pengungkapan CSR,
Salah satu asumsi yang digunakan bahwa CSR hanya sebagai salah satu bentuk formalitas
saja untuk emngikuti aturan yang berlaku. Jadi program yang dijalankan
tidak memeberikan output
yang maksimal dan berkelannjutan
sehingga menyebabkan CSR tidak memiliki pengaruh terhadap pencapaian kinerja keuangan. Perusahaan yang membuat
laporan pengungkapan CSR tidak jarang hanya
melaporkan informasi yang baik-baik saja tanpa mengungkapkan informasi yang kurang baik supaya mereka
dapat mendapatkan citra yang positif dari stakeholders. Hal tersebut dapat memicu kualitas
pengungkapan CSR diragukan
oleh investor dan menjadi bahan
pertimbangan bagi investor untuk menanamkan asetnya di perusahaan tersebut. Dengan demikian diperlukan kecermatan yang lebih teliti bagi calon
investor dalam membaca dan menganalisa laporan pengungkapan CSR suatu perusahaan.
Pencapaian Kinerja Suatu
Perusahaan Ketika Menerapkan Environmental
Performance
Dari hasil uji t diperoleh nilai signifikan untuk variabel Environmental Performance sebesar 0,013. Hasil uji t ini menunjukkan bahwa Environmental Performance memberikan pengaruh terhadap kinerja keuangan yang diproksikan dengan ROE. Dengan demikian Ha2 yang menyatakan bahwa Environmental Performance berpengaruh
terhadap kinerja keuangan diterima. Perusahaan
yang aktivitasnya termasuk ke dalam green accounting menunjukkan kepeduliannya akan kelestarian alam. Dengan demikian
banyak pihak yang diuntungkan sehingga kinerja keuanganny akan meningkat ketika perusahaan menerapkan pengungkapan kinerja lingkungan setiap periode (Kraus, Rehman, &
García, 2020); (Hasanah &
Setiyaningsih, 2019)
Hasil ini menunjukkan bahwa dengan adanya program penilaian yang diselenggarakan
oleh pemerinatah seperti
PROPER dapat memotivasi perusahaan untuk menyelenggarakan aktivitas-aktivitas
bisnis yang ramah lingkungan, sehingga PROPER dapat memberikan pengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan. Dengan demikian hal tersebut
dapat memberikan sinyal positif bagi calon investor sehingga akan beriringan
juga dengan kenaikan harga saham perusahaan
ketika kinerja keuangannya menjadi semakin meningkat (Supadi & Sudana,
2018) . Berdasarkan data perkembangan
perusahaan pada perusahaan
BUMN tahun 2016-2019, perusahaan
yang memiliki nilai PROPER
yang baik dapat memberikan peluang besar untuk menghasilkan
ROE yang tinggi, hal tersebut dapat dibuktikan oleh PT. Bukit Asam Tbk
yang konsisten mendapatkan nilai baik dalam
penilaian PROPER, sehingga mencapai ROE paling tinggi di tahun 2019.
Hal tersebut memberikan gambaran bahwa dengan adanya
program pemeringkatan kinerja
lingkungan dapat dijadikan sebagai tolak ukur untuk
menilai kinerja keuangan perusahaan. Perusahaan
yang memiliki citra baik menunjukkan kinerja yang dimiiliki perusahaan baik. Terlebih bagi perusahaan
yang melaukan pengungkapan kinerja lingkungan akan mendapat kepercayaan
lebih yang terbangun di mata Masyarakat. Caon investor yang akan
menginvestasikan asetnya di
perusahaan pasti akan mencari investee yang memiliki kinera yang baik salah satunya yang menerapkan environmental
performance. Perusahaan yang dapat membangun citra positif di Masyarakat akan memperbesar peluang kemungkinan untuk melakukan kerja sama yang dapat berdampak positi pula pada perusahaan. Sinyal positif perusahaan meningkat, maka akan meningkat
pula harga saham dan nilai saham perusahaan
serta besar kemungkinan dapat menambah daya tarik
dan minat investor untuk berinvestasi pada perusahaan tersebut. (Hari Kristianto,
2020).
Pencapaian Kinerja Suatu
Perusahaan Ketika Menerapkan Corporate Social
Responsibility dan Environmental Performance
Dari hasil uji f diperoleh nilai signifikan sebesar 0,017, hasil ini menunjukkan
bahwa Corporate Social Responsibilty
dan Environmental Performance berpengaruh terhadap kinerja keuangan. Dengan demikian Ha3 yang menyatakan bahwa Corporate
Social Responsibilty dan Environmental Performance berpengaruh terhadap kinerja keuangan diterima.
Perusahaan yang melakuan
program CSR sebagai bentuk tanggung jawab social kepada Masyarakat dan lingkungan secara tidak langsung
dapat memberikan dampat pada kinerja lingkungannya. Peran pemerintah
yang mendukung penerapan
environmental performance dan corporate social responsibility merupakan hal yang tepat. Hal ini dikarenakan untuk mencapai keselarasan tujuan perlu andil
semua pihak. Dengan demikian lingkungan yang terjaga dapat menjamin kesejahteraan masyrakat yang berada pada wilayah tersebut karena dukungan pemerintah yang baik pula (Wang, Hsieh, &
Sarkis, 2018)
Corporate
Social Responsibilty dan Environmental
Performance meupakan bagian
dari aktivitas perusahaan terhadap lingkungan. Kinerja lingkungan adalah salah satu bentuk bahwa perusahaan
tidak hanya fokus pada progit melainkan tetap memperhatikan kesejahteraan dan kelestarian lingkungan supaya tidak ada
pihak yang merasa dirugikan. Perusahaan yang mengikuti
PROPER membuktikan bahwa perusahaan turut bertanggungjawab terhadap kepedulian lingkungan. Perusahaan
harus memperhatikan tanggung jawab sosial masyarakat, tidak hanya semata-mata
mencari keuntungan bagi perusahaan saja dan mengabaikan kesejahteraan hidup masyarakat sekitar. Tanggung jawab ini sebagai bentuk
konstribusi yang dilakukan
oleh perusahaan secara langsung untuk memberikan kepercayaan dan cara komunikasi yang baik terhadap masyarakat
serta
para stakeholders.(Nugroho, Badawi,
& Hidayah, 2019)
Gambar
1 Paradigma Penelitian
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan penelitian Corporate Sosial Responsibilty dan Environmental
Performance cukup memberikan
pengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan. Perusahaan yang setiap
tahun melakukan pengungkapan CSR dan melaksanakan
kegiatan lingkungannya dengan konsisten sehingga mendapatkan nilai baik pada penilaian PROPER dan akan berdampak pada meningkatnya kepercayaan investor terhadap perusahaan sehingga besar kemungkinan kinerja keuangan semakin baik. Corporate Sosial Responsibilty tidak berpengaruh secara parsial terhadap kinerja keuangan, sedangkan Environmental
Performance berpengaruh secara
parsial terhadap kinerja keuangan. Sedangkan secara simultan Corporate Sosial Responsibilty dan Environmental
Performance berpengaruh terhadap
kinerja keuangan.
DAFTAR
PUSTAKA
. Rima Sekar Ayu
Cahyani, & Mayangsari, Sekar. (2022). Pengaruh Environmental Performance,
Corporate Governance, Dan Corporate Social Responsibility Terhadap Kinerja
Keuangan. Jurnal Ekonomi Trisakti, 2(2), 475–486.
https://doi.org/10.25105/jet.v2i2.14321
Arieza, Ulfa. (2019). Menyoal Laba
BUMN yang Mendadak Kinclong.
Dhinny Maulani Agustin, & Yuni
Rosdiana. (2022). Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) dan
Kinerja Lingkungan terhadap Kinerja Keuangan. Jurnal Riset Akuntansi,
83–90. https://doi.org/10.29313/jra.v2i2.1149
Escrig-Olmedo, Elena, Muñoz-Torres,
María Jesús, Fernández-Izquierdo, María Ángeles, & Rivera-Lirio, Juana
María. (2017). Measuring Corporate Environmental Performance: A Methodology for
Sustainable Development. Business Strategy and the Environment, 26(2),
142–162. https://doi.org/10.1002/bse.1904
Hanif, Aisha, Fitriyah, Hadiah, &
Febriansah, Rizky Eka. (2020). Peran Environmental Performance Terhadap Kinerja
Perusahaan Dengan Corporate Social Responsibility Sebagai Variabel Mediasi. JIAFE
(Jurnal Ilmiah Akuntansi Fakultas Ekonomi), 6(2), Inpress.
https://doi.org/10.34204/jiafe.v6i2.2264
Hari Kristianto, Aloysius. (2020). Sustainable
Development Goals (Sdgs) Dalam Konsep Green Economy Untuk Pertumbuhan Ekonomi
Berkualitas Berbasis Ekologi. Business, Economics and Entrepreneurship, 2(1),
27–38. https://doi.org/10.46229/b.e.e..v2i1.134
Hasanah, Nadia Nurul, &
Setiyaningsih, Titik Agus. (2019). Environmental Accounting, Strategy,
Sustainability Development Goals and Process Innovation. KnE Social Sciences,
2019, 676–685. https://doi.org/10.18502/kss.v3i26.5407
Kraus, Sascha, Rehman, Shafique Ur,
& García, F. Javier Sendra. (2020). Corporate social responsibility and
environmental performance: The mediating role of environmental strategy and
green innovation. Technological Forecasting and Social Change, 160(July),
120262. https://doi.org/10.1016/j.techfore.2020.120262
Manrique, Sergio, &
Martí-Ballester, Carmen Pilar. (2017). Analyzing the effect of corporate
environmental performance on corporate financial performance in developed and
developing countries. Sustainability (Switzerland), 9(11).
https://doi.org/10.3390/su9111957
Nugroho, Lucky, Badawi, Ahmad, &
Hidayah, Nurul. (2019). Discourses of sustainable finance implementation in
Islamic bank (Cases studies in Bank Mandiri Syariah 2018). International
Journal of Financial Research, 10(6), 108–117.
https://doi.org/10.5430/ijfr.v10n6p108
Saied, Muhammad, Atika, Nila,
Sayudin, Sayudin, Sagita, Bahar, Astuti, Aurelia Widya, & Muharram, Azka.
(2023). Exploration of Innovation Strategies in Business Management: Enhancing
Sustainability and Organizational Growth in the Digital Economic Era. Riwayat:
Educational Journal of History and Humanities, 6(3), 1739–1744.
Sayudin, Sayudin. (2023). Membentuk
Strategi Bisnis Yang Tangguh Dalam Era Manajemen Yang Berubah. Jurnal
Multidisiplin Indonesia, 2(7), 1566–1572.
Suhendro, Dedi. (2018). Analisis
penilaian kinerja keuangan perusahaan menggunakan rasio keuangan pada pt
unilever indonesia tbk yang terdaftar di bursa efek indonesia (bei). AT-TAWASSUTH:
Jurnal Ekonomi Islam, 3(1), 23–47.
Supadi, Yohanes Made, & Sudana,
I. Putu. (2018). Pengaruh Kinerja Lingkungan dan Corporate Social
Responsibility pada Perusahaan Sektor Pertambangan. E-Jurnal Ekonomi Dan
Bisnis Universitas Udayana, 4, 1165.
https://doi.org/10.24843/eeb.2018.v07.i04.p09
Tjahjono, Mazda Eko. (2013). Pengaruh
Kinerja Lingkungan Terhadap Nilai Perusahaan dan Kinerja Keuangan. Jurnal
Ekonomi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, 4(1), 17905.
Vivianita, Alfa, & Nafasati,
Febrina. (2019). Pengaruh Environmental Performance Terhadap Kinerja Keuangan
Dengan Corporate Governance Sebagai Variabel Pemoderasi (Studi Kasus Perusahaan
Tambang yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2014-2016). Jurnal
Riset Ekonomi Pembangunan, 3(1), 295–305.
Wang, Zhihong, Hsieh, Tien Shih,
& Sarkis, Joseph. (2018). CSR Performance and the Readability of CSR
Reports: Too Good to be True? Corporate Social Responsibility and
Environmental Management, 25(1), 66–79.
https://doi.org/10.1002/csr.1440