ANALISA KINERJA KEUANGAN
PADA UMKM MIHU DI KOTA BANDUNG
Meiliani Luckieta
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Harapan
Bangsa
meiliani@ithb.ac.id
Abstrak
Penelitian ini dilatarbelakangi dengan adanya perkembangan
inovasi dalam industri kreatif, inovasi yang berkesinambungan menjadikan industri kreatif cepat mengalami
perkembangan, Hal yang penting
dari perkembangan inovasi ini adalah juga adanya analisa kinerja keuangan sehingga dapat menjadi evaluasi kinerja bagi Mihu dan menjadi umpan balik
untuk masa depan bisnis tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana perkembangan bisnis Mihu sebagai salah satu UMKM di kota Bandung serta analisis kinerja keuangannya, juga sebagai umpan balik bagi Mihu dan usaha UMKM lainnya. Pengambilan data
yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan dengan beberapa cara yaitu dengan
melakukan wawancara, observasi dan pengumpulan data keuangan yang kemudian diolah dengan beberapa
rasio keuangan diantaranya ROA dan Asset
Turnover.
Kata
kunci: kinerja keuangan, umkm, roa, asset turnover
Abstract
This research is motivated by the development
of innovation in the creative industry, continuous innovation makes the
creative industry rapidly develop, The important thing from the development of
this innovation is also an analysis of financial performance so that it can be
a performance evaluation for Mihu and become feedback
for the future of the business. The purpose of this study is to find out how
the development of Mihu's business as one of the
MSMEs in the city of Bandung and analysis of its financial performance, as well
as feedback for Mihu and other MSME businesses. The
data collection used in this study was carried out in several ways, namely by
conducting interviews, observations and collecting financial data which was
then processed by several financial ratios including ROA and Asset Turnover.
Keywords: financial
performance, umkm, ROA, asset turnover.
Pendahuluan
Konsep di dunia ekonomi
pada saat ini sudah berkembang
dengan sangat pesat dimana diantaranya dikenal dengan istilah ekonomi kreatif yang merupakan satu sektor pembaharuan
dalam ekonomi yang lebih berkonsentrasi ide dan pengetahuan
atau sesuatu hal yang baru dalam
proses menciptakan suatu produk atau jasa
(Simatupang
et al., 2008).
Adapun sektor industri kreatif ini lebih menggantungkan keberlangsungan usahanya kepada konsep, ilmu pengetahuan, dan keahlian serta keterampilan. Pemerintah Indonesia sangat berharap
agar sektor ini dapat menjadi tonggak kekuatan yang dapat diandalkan bagi perekonomian
Indonesia yang terus berlanjut
(El
Hasanah, 2018).
Salah satu
tonggak utama dalam perekonomian bangsa Indonesia sebagian besar merupakan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang
juga merupakan salah satu pelaku ekonomi kreatif dengan kontribusi yang cukup besar (Wahdiniwaty
et al., 2019).
Bisnis kuliner
pada saat ini merupakan
salah satu jenis bisnis yang menjadi trend dan
juga sangat di minati oleh banyak
orang yang ingin mencoba
untuk memulai usaha (Jufra,
2020). Hal ini terlihat
dari jumlah bisnis makanan yang sudah banyak menjamur dimana saja, dengan kriteria dari usaha
kecil, menengah sampai besar. Fenomena
ini menjadi pertanda bahwa terlihat bisnis kuliner tersebut sudah menjadi potensi yang sangat menjanjikan.
Hal ini membuat banyak
orang di seluruh dunia yang mencoba
memulai bisnis dalam bidang ini. Fnomena ini tentu saja juga didasari oleh kebutuhan manusia yang paling primer dan mendasar
yaitu tersedianya kecukupan makanan serta minuman. Di Indonesia pada khususnya, jumlah penduduk yang ada juga menjadi pertimbangan yang sangat mendasar untuk kebutuhan dalam bisnis ini. Pengetahuan juga keinginan masyarakat pada saat ini semakin berkembang, dimana mereka lebih membutuhkan suatu produk kuliner
yang dapat disajikan secara praktis baik dalam produksi, penyajian juga bagaimana cara mengkonsumsinya (Santi
Puspita M Kholiq Mahfud, 2007).
Dengan adanya latar belakang serta fenomena yang ada diatas, bisnis
kuliner semakin bertumbuh juga berkembang baik di
Indonesia maupun di seluruh
dunia. Perkembangan ini juga berjalan
seiring dengan perkembangan jaman pada saat ini dimana seluruh dunia termasuk Indonesia secara tidak langsung
harus mengikuti perkembangan teknologi yang terus berkembang (Yunita
& Robiyanto, 2018).
Perkembangan revolusi dalam bidang tekhnologi
terjadi dengan sangat cepat, dan mengakibatkan
perubahan dalam segala hal termasuk diantaranya
dalam bidang ekonomi, politik, sosial dan juga budaya. Hal ini
juga secara otomotis diikuti dengan adanya perkembangan di dunia keuangan dan semua jenis usaha yang dilakukan secara cepat dan lebih modern (Mahmudah
& Iskandar, 2018).
Perkembangan tersebut
juga diikuti dengan pembaruan dan ide-ide baru dalam bidang tekhnologi
yang dapat dirasakan oleh masyarakat di seluruh dunia, dimana metode bisnis
berubah sesuai dengan perkembangan jaman (Saputra,
2017). Perkembangan
tekhnologi yang melaju dengan signifikan membuat perkembangan dalam budaya suatu
negara secara pesat (Nugroho,
2019).
Usaha kuliner
juga mengikuti perkembangan
jaman dan trend yang terus terjadi pada saat ini. Hal ini dapat dilihat dengan
adanya jumlah restoran baru yang terus bermunculan. Fenomena ini terjadi khususnya terlihat di Kota
Bandung dimana usaha kuliner di kota ini merupakan salah satu daya tarik wisata
yang cukup berkembang dengan
pesat. Restoran dan rumah
makan yang baru bermunculan
tersebut juga sangat bervariasi
baik dari restoran biasa, restoran cepat saji, ataupun
jenis restoran yang mewah. Adapun jenis menu, varian rasa juga jenis makanan serta keunikan
dari setiap restoran dan makanan atau minuman yang ditawarkan semakin berkembang. Hal ini dapat dilihat dimulai dari restoran atau
rumah makan yang menyediakan tempat
untuk menikmati makanan dan
minuman tipe rumahan yang mempunyai menu seadanya sampai pada restoran atau rumah makan dengan menu yang unik serta mewah dan juga mempunyai standar internasional. Namun, pada sektor usaha kuliner
dalam lingkup UMKM tidak serta merta
dapat bersaing dengan usaha kuliner
berbasis e-commerce maupun usaha kuliner besar
seperti restoran fast food (Wahdiniwaty
et al., 2019).
Keadaan ekonomi, sosial suatu negara juga merupakan tolok ukur tingkat kesejahteraan
individu maupun kelompok atau masyarakat,
hal ini sangat dirasakan
oleh para UMKM di masa pandemic Covid-19 termasuk diantaranya adalah UMKM dengan jenis usaha
di bidang kuliner. Kondisi ini tentu saja sangat berdampak terhadap pemenuhan kesejahteraan mereka dalam hal ini para UMKM (Yuswohady
et al., 2020). Kesejahteraan
sendiri berarti keadaan dimana
individu maupun kelompok atau masyarakat
tidak mengalami perbedaan yang signifikan dalam bidang sosial.
Perbedaan yang signifikan dalam bidang sosial
terlihat diantaranya adalah dengan tidak
adanya kesetaraan dalam distribusi hal-hal penting pada suatu masyarakat. Ketidaksetaraan ini menjadi sangat
mencolok dalam berbagai bidang terkait, yaitu diantaranya dalam keadilan, kemudian kondisi ekonomi (Theresa
et al., 2020).
Perusahaan Mihu merupakan perusahaan start up yang memproduksi
dan menjual makanan berupa mie dengan
tahu, Mihu juga menawarkan menu yang unik, sederhana dan menarik untuk para pecinta kuliner saat ini, tidak hanya mengikuti tren, Mihu juga memberikan hasil barang produk berupa
makanan yang berkualitas dengan harga yang terjangkau. Melihat perkembangan bisnis di industri kuliner yang pada saat ini menjadi sangat berkembang pesat juga mengikuti tren usaha yang berkembang khususnya di kota Bandung, Mihu memulai untuk terjun dan tertarik untuk membangun sebuah bisnis di industri ini.
Visi dari Mihu yaitu menjadi
perusahaan di industri kuliner yang professional dan memiliki
kualitas standar produk di tingkat nasional serta menjalin hubungan baik dengan konsumen berdasarkan kepercayaan melalui pelayanan yang prima.
Untuk mencapai Visi tersebut maka ada
misi yang perlu dijalankan yaitu menjual produk sesuai dengan apa
yang ditawarkan pada konsumen,
meningkatkan inovasi
terhadap produk, berusaha
untuk meningkatkan perkembangan
sumber daya manusia yang ada ke arah yang lebih professional, memajukan
merek lokal melalui produk Mihu, dan menciptakan kesan berbelanja online yang
baik.
Kinerja keuangan suatu perusahaan dijadikan salah satu tolok ukur
dari keberhasilan suatu usaha (Nasarudin
et al., 2019).
Dari kinerja
keuangan dapat dilihat prestasi yang diperoleh oleh suatu bisnis atau usaha
dalam pengelolaan keuangan pada satu rentang waktu tertentu.
Dari kinerja keuangan, perusahaan dapat mengetahui lebih dalam hal atau faktor
yang dapat dan harus dikembangkan atau diperbaharui juga hal yang dapat dipertahankan pada periode berikutnya (Lukiana,
2013).
Rasio keuangan merupakan salah satu cara engukuran kinerja keuangan perusahaan, dimana hal tersebut dapat
dilakukan dengan berbagai cara yaitu
menggunakan ROA (Return on Asset) (Parhusip
et al., 2016).
ROA melakukan
pengukuran yang menghitung
berapa jumlah pengembalian dari total aktiva setelah bunga dari pajak,
dan hasil pengembalian
total aktiva ini akan menunjukkan kinerja manajemen dalam menggunakan aktiva perusahaan untuk menghasilkan laba (Luckieta
et al., 2020). ROA digunakan oleh Mihu sebagai alat ukur kinerja keuangan
pada penelitian ini.
Rasio lainnya
yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan Asset Turnover (Rasio
perputaran asset) dimana dalam hal ini, akan terlihat gambaran
terkait bagaimana Mihu dapat mengelola
assetnya (Bloor
& Wood, 2016).
Mihu merupakan suatu usaha UMKM yang baru berdiri tahun
2021 sehingga masih merupakan perusahaan yang belum lama berdiri, dan butuh banyak evaluasi
kinerja, termasuk dalam pengelolaan keuangan. Masalah pengelolaan keuangan seringkali terjadi pada setiap perusahaan khususnya pada UMKM (Aslamiyah,
2022). Hal ini disebabkan
banyak faktor yang melatarbelakangi. Pada penelitian
ini akan dilakukan analisis laporan keuangan secara khusus pada Mihu sehingga diharapkan usaha Mihu akan
lebih berkembang ke depannya.
Hasil penelitian ini juga diharapkan
dapat berguna dan bermanfaat untuk UMKM dalam industri kuliner.
Metode
Adapun
penelitian survey merupakan
metode penelitian yang dipilih untuk study pada Mihu.
Dimana penelitian survei
yang merupakan metode pengumpulan data primer yang diperoleh
secara langsung dari sumber asli
(tidak melalui perantara) (Sugiyono,
2014). Data yang diambil
untuk digunakan dalam penelitian ini adalah dengan melakukan wawancara, observasi dengan mengamati kejadian yang sedang berlangsung,
dan mengumpulkan data dengan
menggunakan kuisioner (Supranto,
2000). Data yang didapatkan
berasal dari kejadian yang dialami secara langsung pada bisnis Mihu kemudian
diuraikan dan setelah itu dirumuskan
menjadi suatu kesimpulan.
Hasil dan Pembahasan
Perspektif pengukuran kinerja keuangan yang dilakukan
pada bisnis Mihu diambil dari beberapa variabel diantaranya adalah: Laporan Laba
Rugi dimana merupakan salah satu jenis laporan akuntansi yang didalamnya
memberi gambaran atas kegiatan operasional perusahaan pada satu periode, dimana
akan terlihat apakah perusahaan menghasilkan keuntungan atau kerugian selama
periode tersebut
(Basioudis,
2019). Dengan
membuat Laporan Laba Rugi, maka hal yang termasuk di dalamnya meliputi
penjualan, harga pokok penjualan, biaya yang dikeluarkan seperi pajak, bunga
dan biaya beban lainnya. Dengan begitu akan memperlihatkan total pendapatan bersih
selama satu periode tersebut. Untuk mendukung pengambilan data terkait Laporan
Laba Rugi Mihu, maka perlu diketahui data mengenai jumlah pendapatan dan
pertumbuhan penjualan (sales growth).
Dimana pertumbuhan penjualan dapat dikatakan positif jika angka
penjualan lebih tinggi dibandingkan periode sebelumnya. Dengan begitu hal ini
menunjukan adanya strategi yang lebih baik.
Neraca merupakan
salah satu produk akuntansi yang merupakan laporan keuangan dimana pada laporan
tersebut, disajikan posisi keuangan suatu perusahaan dalam satu waktu tertentu (Weygandt, Jerry J., Paul D. Kimmel, 2019). Dalam hal ini adalah kemampuan untuk
menghasilkan arus kas, kemampuan untuk membayar deviden dan kewajiban, transaksi
investasi dan pendanaan. Laporan pertumbuhan arus kas memperlihatkan arah
keuangan yang dikeluarkan, arus kas bisa mengalir untuk kepentingan
operasional, investasi dan pendanaan.
Laporan Arus Kas merupakan salah satu dari laporan keuangan
yang memberikan informasi secara rinci bagaimana kemampuan perusahaan dalam hal
menghasilkan sejumlah kas atau setara kas, juga jumlah kebutuhan dari
perusahaan untuk menggunakan kas yang dihasilkan tersebut pada satu rentang
periode tertentu (Gunadi, 2021). Dalam bagian
ini hal-hal yang perlu diperhatikan mengenai hasil dari kas atau setara kas
tersebut baik dari aktivitas operasional perusahaan, investasi ataupun dari
pendanaan. Maka dari itu hasil kas atau setara kas yang diperoleh dari
operasional perusahaan harus lebih besar dari keduanya, agar bisnis Mihu masih
memiliki pegangan kas. Yang dinilaidalam hal ini adalah seberapa besar hasil
kas atau setara kas dari operasional perusahaan yang diperoleh.
Suatu siklus akuntansi dalam satu rentang periode
tertentu akan menghasilkan Laporan Keuangan yang didalamnya akan memberikan
gambaran semua aktivitas transaksi yang terjadi selama periode tersebut (Weygandt, Jerry J., Paul D. Kimmel, 2019). Berikut ini
merupakan laporan keuangan Mihu berupa Laporan Laba Rugi dari periode September
2021-Maret 2022:
Dari hasil rekapitulasi Laporan Laba Rugi Mihu diatas
dapat dilihat bahwa Mihu mencapai keuntungan laba bersih paling tinggi di bulan
February 2022. Hal ini terjadi karena pada bulan tersebut Mihu menjual hampers
berupa paket untuk event yang terjadi pada bulan Februari 2022. Dapat dilihat
juga bahwa pada bulan-bulan tertentu dimana terdapat event khusus seperti Natal
pada bulan Desember 2021 dan Valentines Day juga Imlek pada bulan Februari
2022 Mihu mencapai penjualan cukup besar.
Laporan Keuangan suatu perusahaan dapat digunakan sebagai
sumber dari semua informasi keuangan yang terjadi secara nyata dan juga dapat
digunakan oleh perusahaan untuk menilai kinerja keuangan bisnis pada suatu
rentang periode tertentu (Prihastuti et al., 2019). Agar suatu usaha dapat berjalan dengan
lancar dan baik, maka harus dilengkapi dengan sistem keuangan yang baik (Elisabeth, 2012). Laporan
keuangan perusahaan yang baik dan benar juga sesuai dengan kaidah standar
akuntansi yang ada sangat penting dan dibutuhkan oleh perusahaan. Laporan
keuangan perusahaan diantaranya adalah Neraca (Balance Sheet). Neraca merupakan salah satu unsur Laporan Keuangan
suatu usaha pada satu periode tertentu (Brealey et al., 2012). Berikut adalah Neraca untuk Mihu pada
periode tahun 2021:
Laporan
Arus Kas yang dibuat dalam suatu rentang periode tertentu juga merupakan salah
satu unsur dalam laporan keuangan perusahaan
(Sartono, 2010).
Berikut adalah Laporan Arus Kas untuk Mihu pada periode tahun 2021:
Pada laporan arus kas diatas dapat dilihat dan
ditelaah bahwa jumlah kas yang digunakan
untuk operational perusahaan adalah sebesar Rp. 1.206.250, dan yang digunakan
untuk keperluan investasi adalah sebesar Rp. 860.000. Sehingga saldo kas yang
tersedia per akhir Desember 2021 adalah sebesar Rp. 520.400.
Tujuan semua usaha atau bisnis adalah menghasilkan laba
atau profit (Lorenza et al., 2020). Kemampuan perusahaan untuk menghasilkan
laba juga sering disebut sebagai definisi dari profitabilitas perusahaan (Maradina, 2019). Profitabilitas tersebut dapat diukur selama
periode tertentu melalui berbagai cara oleh perusahaan. Hasil dari seluruh
kegiatan perusahaan yang juga dipengaruhi oleh berbagai kebijakan dan keputusan
yang diterapkan oleh perusahaan merupakan salah satu pengertian dari
Profitabilitas (Gustian, 2017). Bagaimana kemampuan dan cara dari suatu
bisnis dalam menghasilkan keuntungan dengan menggunakan semua daya upaya
termasuk didalamnya adalah semua harta yang dimiliki usaha tersebut yang
kemudian juga akan disesuaikan dan dipakai oleh semua biaya untuk memperoleh
pendapatan tersebut merupakan pengertian dari Profitabilitas (Mahendra, 2011).
Profitabilitas mempunyai peran yang utama dalam suatu
bisnis dan semua unsur yang ada di dalamnya
dikarenakan dapat memberi gambaran atau memperlihatkan hasil dari kerja
keras suatu usaha, selain itu profitabilitas juga memperlihatkan seberapa besar
perusahaan dapat menghasilkan return kepada investor (Lukiana, 2013).
Profitabilitas juga memiliki beberapa peran penting yaitu
untuk mengukur berapa laba atau rugi perusahaan dalam kurun waktu tertentu, dapat
juga dipakai sebagai bahan perbandingan bagi perusahaan dalam jangka waktu
periode saat ini dan sebelumnya, selain itu juga dapat digunakan sebagai para
investor untuk memutuskan bagaimana mereka akan melakukan investasi pada suatu
perusahaan dalam bentuk saham atau apakah mereka akan memutuskan untuk tidak
investasi. Profitabilitas juga dapat mengevaluasi hasil usaha dan jerih payah
serta kerja keras semua unsur dalam suatu organisasi dari waktu ke waktu.
Hasil kerja keras perusahaan dalam memberikan keuntungan
dengan mengerahkan seluruh kemampuan serta sumber daya yang ada dapat terlihat
dalam bentuk angka yaitu dalam rasio profitabilitas (Arsyad
et al., 2021). Angka
dalam bentuk rasio ini dapat terukur dengan menggunakan berbagai rasio yang ada
yaitu diantaranya adalah Margin Laba Bersih (Net Profit Margin), Rasio Pengembalian Asset (Return on Assets Ratio), Return
on Equity Ratio (Rasio Pengembalian Ekuitas), Return on Sales Ratio (Rasio Pengembalian Penjualan), Return on Investment (ROI), EPS (Earning Per Share). Rasio profitabilitas
yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan ROA (Return on Assets Ratio) (Parhusip
et al., 2016).
Adapun hasil dari persentase laba perusahaan yang
dibandingkan dengan total sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan dalam hal
ini adalah asset perusahaan dapat dihitung dengan angka ROA (Bratamanggala, 2018). Semakin tinggi nilai ROA maka akan
mencerminkan efektivitas dan efisiensi perusahaan dalam menggunakan assetnya
untuk memperoleh keuntungan (Dewi & Candradewi, 2018). Adapun formula untuk menghitung ROA (Sunaryo, 2011):
ROA dari Mihu adalah
sebagai berikut:
Salah satu tujuan utama perusahaan yaitu agar pendapatan
yang diperoleh dari hasil kerja keras perusahaan dapat menjadi maksimal sesuai
dengan sumber daya yang digunakan secara efisen. Dalam hal ini dapat digunakan
rasio Affectivity Ratio Performance yang bertujuan menggambarkan bagaimana
efisiensi tersebut dapat terlihat (Sartono,
2010). Hasil pengukuran
ini juga merupakan rasio yang cukup penting dalam pengukuran kinerja keuangan
dari suatu usaha. Rasio ini menggambarkan mengenai informasi terkait
efektivitas bisnis Mihu dalam mengelola asset (Barelli et al., 2018). Hal yang diperhatikan dalam perhitungan
dan pengukuran kinerja rasio efisiensi adalah melihat perputaran piutang atau
persediaan produk dari bisnis dan bagaimana perusahaan mampu untuk menggunakan
sumber daya yang dimiliki sehingga dapat mencapai keuntungan.
Pengukuran ini dapat dilakukan dengan beberapa cara,
dimana pada saat ini penulis memilih untuk memakai jumlah asset dimana mengacu
pada semua jumlah asset yang ada dalam laporan keuangan (Brealey,
Richard A., Stewart C. Myers, 2014). Untuk itu, dilakukan
perhitungan:
Adapun Asset Turnover
untuk Mihu adalah sebagai berikut:
Kesimpulan
Dari hasil pembahasan sebelumnya, dapat dilihat pada Laporan Laba Rugi Mihu
bahwa mereka mencapai laba yang paling besar pada bulan February 2022. Hal ini
disebabkan adanya program promosi berupa penjualan paket untuk event tertentu.
Dari Laporan Laba Rugi dan Neraca Mihu tersebut dapat dihitung ROA dari Mihu
sebagai representasi kinerja keuangan perusahaan (Sunaryo, 2011). Hasil dari ROA yang dihitung adalah
sebesar 44%.
Semakin besar ROA maka kinerja perusahaan makin baik (Hermawanti & Hidayat, 2016). Dari hasil diatas, Mihu mempunyai kinerja
cukup baik. ROA dipakai untuk menilai kualitas dan kinerja dari suatu usaha (Rafid et al., 2019). Kemampuan perusahaan untuk menghasilkan
laba akan semakin baik apabila hasil perhitungan dari rasio ROA semakin tinggi. Nilai ROA dikatakan baik
apabila lebih dari 5% (Oleh & Jaenudin, 2020). Untuk Mihu, nilai ROA sangat besar
yaitu 44 %, dengan demikian Mihu mempunyai kinerja dan kualitas sangat baik
selama enam periode penelitian.
Adapun selanjutnya peneliti juga menghitung Asset Turnover dari Mihu,
dimana didapat hasil sebesar 2,69. Rasio tersebut menunjukkan Mihu menggunakan
assetnya secara effisien. Jadi setiap Rp. 1 dari penjualan menghasilkan 2,69
kali asset (Silitonga et al., 2019).
Ukuran dari perputaran jumlah penjualan yang diperoleh suatu bisnis dari
setiap rupiah yang ditanamkan pada sumber dayanya dalam hal ini asset dapat
digambarkan dengan rasio perputaran asset (Supardi et al., 2018). Apabila perputaran aktiva serta laba
yang diperoleh semakin cepat, berarti total perputaran asset akan semakin
tinggi. Apabila nilai total perputaran asset tersebut dibandingkan dengan
perusahaan sejenis semakin besar, maka nilai tersebut akan masuk dalam kategori
baik. (Ariyanti & Suwitho, 2016).
Adapun dari penelitian-penelitian terdahulu, dimana dilakukan penelitan
terhadap perusahaan food and beverages yang masuk di dalam Bursa Efek di
Indonesia tahun 2014-2018 diketahui bahwa rasio asset turnover perusahaan food
and beverages tersebut rata-rata diatas 5 kali (Irayanti & Tumbel, 2014). Hasil perhitungan Mihu adalah sebanyak
2,69 kali dari asset. Hasil tersebut ternyata masih dibawah perhitungan dari
perusahaan food and beverages yang ada di dalam di Bursa Efek Indonesia, hal
ini dikarenakan Mihu masih merupakan usaha yang baru, sehingga total penjualan
juga masih belum optimal.
Sebagai bahan masukan untuk Mihu juga UMKM lainnya, agar kinerja keuangan
selalu dapat direview sebagai umpan balik juga masukan pada setiap periode yang
berjalan (Sugiri, 2020). Hal ini akan dapat sangat membantu semua
UMKM sehingga UMKM dapat maju, dan berkarya lebih besar bagi perekonomian di
Indonesia.
Adapun saran untuk peneliti selanjutnya adalah kinerja keuangan juga dapat
diukur dengan rasio lainnya, seperti ROE, ROI, NPM, dan sebagainya. Apabila
perusahaan sudah terus berkembang juga menambah dana operasional melalui
pinjaman, maka dapat ditambah perhitungan DER, DAR dan lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Ariyanti, A. I., & Suwitho. (2016). Pengaruh Cureent
Ratio , Tato , Npm Dan Returnn On Assets Terhadap Return Saham. Jurnal Ilmu
Dan Riset Manajemen, 5(4l).
Arsyad, M., Haeruddin, S. H., Muslim,
M., & Pelu, M. F. A. R. (2021). The effect of activity ratios, liquidity,
and profitability on the dividend payout ratio. Indonesia Accounting Journal,
3(1), 36. https://doi.org/10.32400/iaj.30119
Aslamiyah, S. (2022). Model
Implementasi Strategi Sebagai Determinan Kinerja Bisnis Ketika Pandemi
Covid-19. Jurnal Riset Entrepreneurship, 5(1), 17.
https://doi.org/10.30587/jre.v5i1.3506
Barelli, L., Bidini, G., Cinti, G.,
Zhang, H. H., Wang, L., Van, J., Mar, F., Desideri, U., Khalil, A., Tauler, C.
M., Pantou, S., Nr, S., Ouyang, L., Ma, M., Huang, M. S., Duan, R., Wang, H.,
Sun, L., Zhu, M.,
Intl, S. (2018). No 主観的健康感を中心とした在宅高齢者における 健康関連指標に関する共分散構造分析Title. Energies, 6(1),
18. http://journals.sagepub.com/doi/10.1177/1120700020921110%0Ahttps://doi.org/10.1016/j.reuma.2018.06.001%0Ahttps://doi.org/10.1016/j.arth.2018.03.044%0Ahttps://reader.elsevier.com/reader/sd/pii/S1063458420300078?token=C039B8B13922A2079230DC9AF11A333E295FCD8
Basioudis, I. G. (2019). Financial
Accounting. Financial Accounting. https://doi.org/10.4324/9780429468063
Bloor, M., & Wood, F. (2016).
Purposive Sampling. Keywords in Qualitative Methods, 3(1),
120131. https://doi.org/10.4135/9781849209403.n73
Bratamanggala, R. (2018). Factors
affecting earning per share: The case of Indonesia. International Journal of
Economics and Business Administration, 6(2), 92100.
https://doi.org/10.35808/ijeba/160
Brealey, Richard A., Stewart C.
Myers, F. A. (2014). Principles of Corporate Finance (11 th).
McGraw-Hill Education.
Brealey, R., Myers, S., & Marcus,
A. (2012). Introduction to Risk, Return and the Opportunity Cost of Capital. Fundamentals
of Corporate Finance, 316343.
Dewi, M. A. P., & Candradewi, M.
R. (2018). Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan Dan Profitabilitas Terhadap Struktur
Modal Dan Nilai Perusahaan. E-Jurnal Manajemen Universitas Udayana, 7(8),
4385. https://doi.org/10.24843/EJMUNUD.2018.v07.i08.p13
El Hasanah, L. L. N. (2018).
Pengembangan Wirausaha Muda Ekonomi Kreatif Berbasis Budaya di Daerah Istimewa
Yogyakarta. Jurnal Studi Pemuda, 4(2), 268. https://doi.org/10.22146/studipemudaugm.36812
Elisabeth, P. dan. (2012). Penyusunan
Laporan Keuangan untuk Usaha Kecil dan Menengah.
https://repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1281/5/PROS_Hermon
AP-lisabeth PK_Penyusunan Laporan Keuangan untuk Usaha_Fulltext.pdf
Gunadi. (2021). Analisis Fundamental.
Indoprmier Securitas, 14.
Gustian, D. (2017). Pengaruh
Pertumbuhan Perusahaan, Keputusan Investasi, Dan Keputusan Pendanaan Terhadap
Nilai Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia 2010-2014). Jurnal Akuntansi., 3(2), 84100.
Hermawanti, P., & Hidayat, W.
(2016). Pengaruh Earning Per Share (Eps), Price Earning Ratio (Per), Debt To
Equity (Der), Return on Asset (Roa), Dan Return on Equity (Roe) Terhadap Harga
Saham Studi Kasus Pada Perusahaan Go Public Sektor Property Dan Real Estate
Yang Terdaftar Di Bursa Efek in. Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis, 5(3),
2841.
Irayanti, D., & Tumbel, A.
(2014). Analisis Kinerja Keuangan Pengaruhnya Terhadap Nilai Perusahaan Pada
Industri Makanan Dan Minuman Di Bei. Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis
Dan Akuntansi, 2(3), 14731482.
https://doi.org/10.35794/emba.v2i3.5896
Jufra, A. A. (2020). Studi
Pemulihan Dan Pengembangan Ekonomi Kreatif Sub-Sektor Kuliner Pasca Pandemi (Covid-19)
Dalam Menunjang Pertumbuhan Ekonomi Di Provinsi Sulawesi Tenggara. 9(June),
116131.
Lorenza, D., Kadir, M. A., &
Sjahruddin, H. (2020). Pengaruh Struktur Modal Dan Ukuran Perusahaan Terhadap
Profitabilitas Pada Perusahaan Otomotif Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.
Jurnal Ekonomi Manajemen, 3(1), 1318.
Luckieta, M., Amran, A., &
Alamsyah, D. P. (2020). The Fundamental Analysis of Stock Prices. 1,
2872028729.
Lukiana, N. (2013). Implementasi
Rasio Keuangan untuk Menilai Kinerja Keuangan (Studi Kasus pada PT. Lamicitra
Nusantara, Tbk Periode 2010-2012). Jurnal WIGA, 3(2), 5469.
Mahendra, A. (2011). Pengaruh Kinerja
Keuangan terhadap Nilai Perusahaan (kebijakan Dividen Sebagai Variabel
Moderating) Pada Perusahaan Manufaktur Di BEI. Universitas Udayana.
Mahmudah, M., & Iskandar, D. D.
(2018). Analisis Dampak Tax Morale Terhadap Kepatuhan Pajak UMKM: Studi Kasus
Kota Semarang. Jurnal Dinamika Ekonomi Pembangunan, 1(1), 14.
https://doi.org/10.14710/jdep.1.1.14-32
Maradina, J. (2019). Pengaruh Kinerja
Keuangan Perusahaan Terhadap Opini Going Concern. Jurnal Ilmiah Akuntansi
Universitas Pamulang, 7(1), 15.
https://doi.org/10.32493/jiaup.v7i1.2201
Nasarudin, I. Y., Suhendra, S., &
Anggraini, L. F. (2019). Determinant of Stock Price: Evidence on Food and
Beverage Companies in Indonesia. Etikonomi, 18(1), 143154.
https://doi.org/10.15408/etk.v18i1.10987
Nugroho, M. T. (2019). Industri
Kreatif Berbasis Budaya Peluang Dan Tantangan Di Era Industry 4.0. Seminar
Nasional IENACO: Industri Kreatif Berbasis Budaya Pada Era Industri 4.0, 7,
430436.
Oleh, D., & Jaenudin, E. (2020). Peningkatan
Daya Saing dan Kebijakan Pajak Bagi UMKM Di Era New Normal. September.
Parhusip, H., Topowijono, T., &
Sulasmiyati, S. (2016). PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN PROFITABILITAS TERHADAP
NILAI PERUSAHAAN (Studi pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2014). Jurnal Administrasi Bisnis S1 Universitas
Brawijaya, 37(2), 163172.
Prihastuti, A. K. K., Suwena, K. R.,
& Sujana, I. N. (2019). Analisis Kinerja Keuangan Dengan Menggunakan Common
Size Pada Perusahaan Otomotif Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Bei)
Tahun 2016. Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha, 11(1), 11.
https://doi.org/10.23887/jjpe.v11i1.20040
Rafid, A. G., Pohan, H. T., &
Noor, I. N. (2019). Pengaruh Kinerja Keungan Terhadap Nilai Perusahaan Dengan
Pengungkapan Corporate Social Responsibility Sebagai Variabel Pemoderasi. Jurnal
Akuntansi Trisakti, 4(2), 245. https://doi.org/10.25105/jat.v4i2.4838
Santi Puspita M Kholiq Mahfud, N. H.
(2007). Studi Kasus Pada Sektor Industri Food And Beverages.
Saputra, A. (2017). Analisis dan
rekomendasi strategi e-commerce pada usaha kecil menengah batik sokaraja. Jurnal
Pro B Isnis, 10(1), 1935.
Sartono, A. (2010). Manajemen
Keuangan Teori dan Aplikasi (4th ed.).
Silitonga, D., Siregar, P. D. S. .,
Siahaan, R., Ginting, A. P., & Siregar, R. S. (2019). Pengaruh Earning Per
Share, Total Assets Turn Over dan Pertumbuhan Penjualan terhadap Harga Saham
pada Perusahaan Sektor Property And Real Estate yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia. Journal of Economic, Bussines and Accounting (COSTING), 2(2),
356362. https://doi.org/10.31539/costing.v2i2.693
Simatupang, T. M., Yudoyoko, G.,
Handayati, Y., Pancasuseno, A., Permadi, K., & Listiani, W. (2008).
Analisis Kebijakan Industri Kreatif di Kota. Jurnal Managemen Teknologi,
8(1), 1023.
Sugiri, D. (2020). Menyelamatkan
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah dari Dampak Pandemi Covid-19. Fokus
Bisnis : Media Pengkajian Manajemen Dan Akuntansi, 19(1),
7686. https://doi.org/10.32639/fokusbisnis.v19i1.575
Sugiyono. (2014). Metode
Penelitian kuantitatif, kualitatif dan R & D. Alfabeta, Bandung.
Sunaryo, S. (2011). Analisis Pengaruh
ROA (Return On Assets), ROE (Return On Equity), dan EPS (Earning Per Share)
terhadap Harga Saham pada Kelompok Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di
BEI (Bursa Efek Indonesia). Binus Business Review, 2(1), 173.
https://doi.org/10.21512/bbr.v2i1.1121
Supardi, H., H. Suratno, H. S., &
Suyanto, S. (2018). Pengaruh Current Ratio, Debt To Asset Ratio, Total Asset
Turnover Dan Inflasi Terhadap Return on Asset. JIAFE (Jurnal Ilmiah
Akuntansi Fakultas Ekonomi), 2(2), 1627. https://doi.org/10.34204/jiafe.v2i2.541
Supranto, J. (2000). Metode
Ramalan Kuantitatif : untuk perencanaan ekonomi dan bisnis. Rineka
Cipta, Jakarta.
Theresa, I., F, M. N., & Isi, D.
(2020). THE EFFECT OF COVID-19 ON EXCHANGE RATE MACROECONOMICS PAPER ( 2 nd
FAKULTAS EKONOMI.
Wahdiniwaty, R., Syaroni, D. A. W.,
& Setiawan, E. B. (2019). Model Potensi Industri Kreatif Skala Usaha Mikro
Kecil Dan Menengah Berbasis Sistem Informasi Geografis Di Kabupaten Bandung
Barat Dalam Upaya Meningkatkan Pendapatan. Jurnal Manajemen Pemasaran, 13(2),
5460. https://doi.org/10.9744/pemasaran.13.2.54-60
Weygandt, Jerry J., Paul D. Kimmel,
D. E. K. (2019). Financial Accounting with IFRS 4 th Edition (4 th).
John Wiley & Sons.
Yunita, Y., & Robiyanto, R.
(2018). The Influence of Inflation, BI Rate, and Exchange Rate Changes to The
Financial Sector Stock Price Index. Jurnal Manajemen Dan Kewirausahaan, 20(2),
8086. https://doi.org/10.9744/jmk.20.2.80
Yuswohady, Fatahillah, F.,
Rachmaniar, A., & Hanifah, I. (2020). Consumer Behavior New Normal After
Covid-19.