PENGARUH INFLASI, TINGKAT SUKU BUNGA BI, DAN TINGKAT SUKU
BUNGA BANK SENTRAL AMERIKA SERIKAT (THE FED) TERHADAP HARGA SAHAM SEKTOR
KEUANGAN DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)
Dedy Hariawan1, Pompong Budi
Setiadi2
STIE Mahardika Surabaya, Indonesia
dedyhariawan1@gmail.com,
pompong.pascasarjana@gmail.com
Abstrak
Bursa efek (stock exchange) merupakan suatu
organisasi yang terorganisasi yang mempertemukan penjual dan pembeli efek, baik
secara langsung dan tidak langsung. Efek adalah setiap surat berharga yang
diterbitkan oleh perusahaan, misalnya : surat pengakuan utang, surat berharga
komersial (commercial paper), saham, obligasi, right issue, dan waran. Sebagaimana
kita ketahui bahwa bursa efek untuk perusahaan yang ada didalamnya dibagi
menjadi beberapa sektor, yang salah satunya adalah sektor keuangan yang berisi
Perusahaan – Perusahaan yang bergerak dibidang keuangan antara lain Bank
Pemerintah dan Swasta. Adapun tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh
variabel independen yaitu inflasi, tingkat suku bungan BI, tingkat suku bunga
Bank Sentral Amerika (The Fed) terhadap harga saham sektor keuangan di
BEI. Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa data bulanan periode Januari
2018 sampai dengan Desember 2022. Teknik analisis yang digunakan yaitu regresi
linier, sementara uji hipotesis menggunakan uji–t serta uji-F dengan tingkat
signifikansi 5%. Pengujian asumsi klasik meliputi uji normalitas,
multikolinearitas, heteroskedastisitas dan autokorelasi. Hasil penelitian yang
telah dilakukan membuktikan bahwa variabel bebas yang berpengaruh negatif
terhadap indeks harga saham gabungan yaitu inflasi dan suku bunga, kemudian
variabel bebas yang berpengaruh positif terhadap indeks harga saham gabungan
yaitu kurs. Saran untuk investor dalam mengendalikan IHSG mengeutamakan dan
memperpedulikan fluktuasi pada kebijakan stabilitas inflasi, suku bunga, dan
kurs sehingga mempererat pengawasan dan kestabilan pasar saham di BEI.
Kata kunci: inflasi; suku bunga BI; suku bunga bank sentral amerika serikat (the fed); harga saham sektor keuangan di BEI
Abstract
The stock exchange is an
organized organization that brings together sellers and buyers of securities,
both directly and indirectly. Securities are any securities issued by companies,
for example: promissory notes, commercial paper, stocks, bonds, rights issues,
and warrants. As we know, the stock exchange for companies in it is divided
into several sectors, one of which is the financial sector which contains companies
engaged in finance, including government and private banks. The purpose of this
study was to determine the effect of the independent variables, namely
inflation, BI interest rates, the interest rates of the American Central Bank
(The Fed) on stock prices in the financial sector on the IDX. This study uses
secondary data in the form of monthly data for the period January 2018 to
December 2022. The analysis technique used is linear regression, while
hypothesis testing uses the t-test and F-test with a significance level of 5%. Classical
assumption tests include tests for normality, multicollinearity,
heteroscedasticity and autocorrelation. The results of the research that has
been done prove that the independent variables that have a negative effect on the
composite stock price index are inflation and interest rates, then the
independent variables that have a positive effect on the composite stock price
index are the exchange rate. Advice for investors in controlling the JCI is to
prioritize and pay attention to fluctuations in inflation, interest rate and
exchange rate stability policies so as to strengthen supervision and stability
of the stock market on the IDX.
Keywords: inflation, BI interest rates, united states central bank (the fed) interest
rates, financial sector share prices on the IDX
Pendahuluan
Bursa efek adalah perusahaan yang jasa
utamanya adalah menyelenggarakan kegiatan perdagangan sekuritas di pasar
sekunder (Mayasari,
2019). Di
Indonesia terdapat dua bursa, yaitu PT Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan PT Bursa
Efek Surabaya atau BES. Untuk saat ini Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan PT Bursa Efek
Surabaya (BES) bergabung menjadi satu dan berubah nama menjadi Bursa Efek
Indonesia (BEI) (Ratri,
2015). Investasi
saham adalah penanaman uang atau dana dengan cara membeli saham perusahaan untuk
mengharapkan dividen dan kenaikan dari harga saham dengan cara meramalkan dan
memperhitungkan nilai sekarang saham tersebut (Kamarudin, 2012:3).
Menurut (Khaerani, 2022), Inflasi
merupakan fenomena ekonomi yang dampaknya berkaitan dengan makroekonomi agregat
: pertumbuhan ekonomi, keseimbangan eksternal, daya saing, tingkat suku bunga
dan distribusi pendapatan. Menurut (Srivastava & Shanmugam, 2012), Inflation is
the percentage change in the value of the Wholesale Price Index (WPI) on a year-on
year basis. Menurut (Mayasari, 2019), bahwa inflasi
adalah kenaikan harga umum secara terus menerus dan persisten dari suatu
perekonomian. Kenaikan dalam harga rata-rata seluruh barang dan jasa dalam
perekonomian harus dibedakan dari kenaikan harga relatif atas barang-barang
individual (Hariyati,
2007).
Tingkat suku bunga adalah suatu ukuran
harga sumber daya yang digunakan debitur yang dibayarkan kepada kreditur dan
dinyatakan dalam bentuk persentase (Padang,
2022). Suku
bunga adalah harga aset finansial. Secara umum, suku bunga dibedakan menjadi
suku bunga nominal dan suku bunga riil (Suhaedi
et al., 2000). Tingkat
suku bunga merupakan salah satu variabel penting yang mempengaruhi masyarakat
dalam memilih kekayaan yang ingin dimilikinya, apakah dalam bentuk uang,
financial assets, atau benda-benda riil seperti tanah, rumah, mesin, barang
dagangan dan lain – lain (Desanto
W, 2017). Mana
yang memberikan Tingkat suku bunga lebih tinggi akan lebih diminati.
SBI merupakan surat berharga yang
diterbitkan oleh Bank Sentral (Bank Indonesia). Penerbitan SBI dilakukan atas
unjuk dengan nominal tertentu dan penerbitan SBI biasanya dikaitkan dengan
kebijakan pemerintah terhadap operasi pasar terbuka (open market operation)
dalam hal penanggulangan jumlah uang beredar (Nilasari,
2011). Dalam
penentuan tingkat suku bunga, biasanya tingkat suku bunga SBI selalu tinggi
dari tingkat suku bunga yang ada diperbankan. Hal tersebut dikaitkan dengan
tujuan penerbitan SBI yaitu untuk menanggulangi Inflasi (Ritonga,
2017). Suku
bunga nominal adalah kewajiban membayar atau hak untuk mendapatkan bunga pada
tingkat tertentu tanpa memperhatikan tingkat Inflasi. Suku bunga nominal
terdiri dari buku bunga nominal atas pinjaman dan tabungan. Suku bunga nominal
atas pinjaman adalah suku bunga yang disetujui pemilik dana dan peminjam dana
pada saat menanda-tangani kontrak pinjaman.
Indeks harga saham merupakan suatu
indikator yang menunjukkan pergerakan harga saham. Indeks berfungsi sebagai
indikator trend pasar artinya pergerakan indeks menggambarkan kondisi pasar,
apakah kondisi pasar sedang aktif atau lesu (Dwiati
& Ambarwati, 2016). Di
pasar modal, sebuah indeks memiliki lima fungsi, yaitu : (1) sebagai indikator
tren pasar; (2) sebagai indikator tingkat keuntungan; (3) sebagai tolok ukur
(benchmark) kinerja suatu portofolio; (4) memfasilitasi pembentukan portofolio
dengan strategi pasif; dan (5) memfasilitasi berkembangnya produk derivatif.
Metode
Agar penelitian ini lebih terarah dan
terfokus pada objek yang akan diteliti, maka perlu diketahui ruang lingkup
penelitian. Adapun ruang lingkup pada penelitian ini adalah hanya terbatas pada
harga saham perusahaan sektor Keuangan yang go public di Bursa Efek Indonesia.
Data yang dipakai dalam penelitian ini merupakan data
kuantitatif, yaitu data yang diperhitungkan dalam suatu skala numerik (angka)
dengan jenis datanya yaitu data Sekunder yang didapat dari portal resmi Otoritas
Jasa Keuangan (OJK) dan juga dari Bank Indonesia (BI). Data kuatitatif ini
berbentuk data runtut waktu (time series) yaitu data yang dirangkap berdasarkan
waktu pada suatu variabel yang diteliti. Adapun data tersebut yaitu data dari bulan
Januari 2018 sampai dengan bulan Desember 2022.
Analisis Regresi Linear Berganda
Metode analisis yang dipakai menentukan perkiraan dari
pengaruh yang terdapat pada variabel bebas (X) dan varibale terikat (Y) adalah
Analisis regresi berganda.Persamaan regresi linear berganda dalam penelitian
ini sebagai berikut:
Y = α + b1X1+ b2X2 + b3X3 + ε
Dimana :
Y : Harga
Saham Sektor Keuangan di BEI
α : Konstanta
X1 : Inflasi
β :
Koefisien regresi parsial
X2 :
Tingkat suku bunga BI
ε :
Faktor di luar model
X3 :
Tingkat suku bunga Bank Sentral Amerika (The Fed)
Uji F
Memperhitungkan kepastian regresi sampel dalam
mempekirakan nilai konstan menggunakan Uji-F (uji kelayakan model). Variabel
bebas yang ada penelitian mempunyai dampak secara berdampingan terhadap
variabel terikat yang dilihat dari nilai statistik F menggunakan Teknik Uji-F.
F hitung dengan F tabel dapat dijalan menggunakan Uji F, apabila F hitung lebih
besar dari F tabel , maka Ho ditolak Ha diterima (model bermakna). Teknik bermakna
selama kolom signifikansi (%) lebih kecil α (ketersediaan berbuat salah tipe
1, yang ditentukan peneliti, biasanya paling besar α 10% atau 5% ataujuga
1%). Sedangkan apabila F hitung lebih kecil dari F tabel, maka Ho ditolak Ha
diterima (tidak bermakna) . Hal ini dibuktikan nilai kolom signifikan (%) akan
> α
Uji T
Untuk mengetahui kebeneran atau kepalsuan terhadap
variabel bebas dan variabel terikat secara parsial yang ada terdapat di
penelitian menggunakan Uji T . Jika eknik bermakna selama kolom signifikansi
(%) lebih kecil dari 5% bahwa variabel independed memiliki pengaruh penting
terhadap variabel depended secara parsial, menurut (Hasibuan
& Silvya, 2019).
Koefisien Korelasi (R)
Kalau mengukur kekuataan hubungan secara linier antara
variabel bebas dan variabel terikat menggunakan koefisien kolerasi. (Sugiyono, 2016) jika nilai R
semakin mendekati angka 1 maka tingkat hubungan antara variabel bebas dan
variabel terikat semakin kuat.
Koefisien Determinasi (R2)
Untuk mengukur perhitungan variabel bebas dan variabel
terikat menggunakan koefisien determinasi digunakan untuk mengukur besarnya
sumbangan variabel bebas terhadap variabel terikat. (Sugiyono.,
2017) jika
R2 berkisar kira 0 sampai 1. Maka nilai yang bahkan mendekati nilai 1 maka
variabel independent bertambah baik dalam mengartikan variabel dependent.
Hasil dan Pembahasan
Berdasarkan tujuan dari penelitian
ini, seperti yang telah disebutkan sebelumnya, hal pertama yang dianalisis adalah untuk mengetahui pengaruh variabel independen yaitu inflasi, tingkat suku bungan
BI, tingkat suku bunga Bank Sentral Amerika (The Fed) terhadap
harga saham sektor keuangan di BEI. Analisis statistik yang digunakan adalah model analisis regresi linier sederhana. Untuk memudahkan perhitungan model analitik, digunakan program SPSS bersama dengan metode/program model regresi penuh. Setelah menggunakan program komputer SPSS untuk pengujian, hasil dari data di atas disubstitusi ke dalam model persamaan regresi linier sebagai berikut:
Tabel
1 Variable Penelitian
Variables
Entered/Removeda |
|||
Model |
Variables
Entered |
Variables
Removed |
Method |
1 |
Suku_Bunga_The_FED (X3), Suku_Bunga_BI
(X2), Inflasi (X1)b |
. |
Enter |
a. Dependent Variable: Harga_Saham_Sektor_Keuangan (Y) |
b. All requested variables entered. |
Tabel Entered/Removeda Variabel di atas menjelaskan variabel mana yang akan dimasukkan atau dihapus dan cara menggunakannya. Dalam hal ini variabel
yang dimasukkan adalah variabel suku bunga
sebagai variabel prediktor, dan metode yang digunakan adalah metode input. Tabel di atas merupakan variabel yang diolah, suku bunga deposito
sebagai variabel independen, dan harga saham sektor keuangan
sebagai variabel dependen.
Dari hasil analisis regresi di atas dapat diketahui
bahwa variabel suku bunga deposito
merupakan variabel yang mempengaruhi besaran jumlah.
Tabel 2 Hasil Analisis Korelasi
Model Summaryb |
|||||
Model |
R |
R Square |
Adjusted R
Square |
Std. Error
of the Estimate |
Durbin-Watson |
1 |
.766a |
.586 |
.564 |
119.16574 |
.353 |
a. Predictors: (Constant), Suku_Bunga_The_FED (X3), Suku_Bunga_BI
(X2), Inflasi (X1) |
|||||
b. Dependent Variable: Harga_Saham_Sektor_Keuangan (Y) |
Berdasarkan Tabel 2. Hasil regresi pada gambar di atas menunjukkan nilai R sebesar 0.766, yang menunjukkan bahwa korelasi antara suku bunga
deposito dengan jumlah deposito sangat rendah, hanya 0,766%, dapat dilihat dari
tabel penjelasan koefisien korelasi. Tabel 2 di atas diketahui nilai koefisien determinasi (R-Square)
yang digunakan untuk mengetahui
persentase pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen sebesar 0,564. Artinya, suku bunga
deposito tidak mempengaruhi Harga saham. Suku bunga deposito
memiliki pengaruh yang kecil terhadap jumlah dana deposito yang dapat dilihat dari
tabel penjelasan koefisien korelasi.
Uji t dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel independ (Tingkat suku bunga) terhadap
variabel dependen (Jumlah dana deposito). Hasil uji
analisis regresi coefficientsdengan menggunakan SPSS terlihat di bawah ini:
Tabel 3 Hasil Perhitungan Regresi
Sederhana
Coefficientsa |
|||||
Model |
Unstandardized
Coefficients |
Standardized
Coefficients |
t |
||
B |
Std. Error |
Beta |
|||
1 |
(Constant) |
1915.011 |
102.240 |
|
18.731 |
Inflasi (X1) |
-13.631 |
27.461 |
-.088 |
-.496 |
|
Suku_Bunga_BI (X2) |
-157.289 |
19.042 |
-1.040 |
-8.260 |
|
Suku_Bunga_The_FED (X3) |
119.955 |
34.897 |
.743 |
3.437 |
Tabel 4 Statistik Kolinearitas
toleransi
Coefficientsa |
||||
Model |
Sig. |
Collinearity
Statistics |
||
Tolerance |
VIF |
|||
1 |
(Constant) |
.000 |
|
|
Inflasi (X1) |
.622 |
.237 |
4.211 |
|
Suku_Bunga_BI (X2) |
.000 |
.466 |
2.145 |
|
Suku_Bunga_The_FED (X3) |
.001 |
.158 |
6.329 |
Tabel 5 Hasil Uji Multikolinearitas
Collinearity
Diagnosticsa |
||||||
Model |
Dimension |
Eigenvalue |
Condition
Index |
Variance
Proportions |
||
(Constant) |
Inflasi
(X1) |
Suku_Bunga_BI (X2) |
||||
1 |
1 |
3.698 |
1.000 |
.00 |
.00 |
.00 |
2 |
.243 |
3.902 |
.03 |
.00 |
.01 |
|
3 |
.050 |
8.628 |
.01 |
.37 |
.20 |
|
4 |
.010 |
19.456 |
.96 |
.62 |
.79 |
Pada tabel tersebut menunjukan bahwa Eigenvalue 0.010 < 0.01 dan Condution
Index 19.456 dimana kurang dari 30 yang berarti bahwa terdapat masalah multikolinearitas.
Tabel 6 Resuduals Statistics
Residuals
Statisticsa |
|||||
|
Minimum |
Maximum |
Mean |
Std.
Deviation |
N |
Predicted Value |
1028.2642 |
1597.0511 |
1291.9942 |
138.20199 |
60 |
Std. Predicted Value |
-1.908 |
2.207 |
.000 |
1.000 |
60 |
Standard Error of Predicted Value |
16.176 |
53.592 |
29.586 |
8.518 |
60 |
Adjusted Predicted Value |
1010.0779 |
1612.6605 |
1292.5173 |
140.26213 |
60 |
Residual |
-256.72742 |
260.35162 |
.00000 |
116.09658 |
60 |
Std. Residual |
-2.154 |
2.185 |
.000 |
.974 |
60 |
Stud. Residual |
-2.232 |
2.310 |
-.002 |
1.010 |
60 |
Deleted Residual |
-279.49655 |
293.39798 |
-.52316 |
124.85912 |
60 |
Stud. Deleted Residual |
-2.317 |
2.407 |
-.002 |
1.032 |
60 |
Mahal. Distance |
.104 |
10.950 |
2.950 |
2.373 |
60 |
Cook's Distance |
.000 |
.181 |
.019 |
.035 |
60 |
Centered Leverage Value |
.002 |
.186 |
.050 |
.040 |
60 |
a. Dependent Variable: Harga_Saham_Sektor_Keuangan (Y)
Tabel 7 Hasil Uji Normalitas
Hasil Uji Normalitas menunjukan bahwa titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti
arah gari diagonal.
Hal ini berarti model regresi
layak dipakai karena memenuhi asumsi normalitas
Kesimpulan
Hasil penelitian
yang telah dilakukan membuktikan bahwa variabel bebas yang berpengaruh negatif terhadap indeks harga saham gabungan
yaitu inflasi dan suku bunga, kemudian
variabel bebas yang berpengaruh positif terhadap indeks harga saham gabungan
yaitu kurs. Saran untuk
investor dalam mengendalikan
IHSG mengeutamakan dan memperpedulikan
fluktuasi pada kebijakan stabilitas inflasi, suku bunga, dan kurs sehingga mempererat
pengawasan dan kestabilan
pasar saham di BEI.
DAFTAR
PUSTAKA
Desanto W, R. (2017). Analisis tingkat bunga kredit
sepeda motor di Kota Madiun. Widya Warta: Jurnal Ilmiah Universitas
Katolik Widya Mandala Madiun, 41(02), 209-216.
Dwiati, Agustina Ratna, &
Ambarwati, Yulian Belinda. (2016). Pengaruh harga emas terhadap indeks harga
saham gabungan indonesia dengan nilai kurs sebagai variabel moderating.
Hariyati, Yuli. (2007). Ekonomi
Mikro (Pendekatan Matematis dan Grafis).
Hasibuan, Jasman Saripuddin, &
Silvya, Beby. (2019). Pengaruh disiplin kerja dan motivasi terhadap kinerja
karyawan. Prosiding Seminar Nasional USM, 2(1), 134–147.
Khaerani, Siti Fadhilah. (2022). Inflasi.
Center for Open Science.
Mayasari, Veny. (2019). Pengaruh Inflasi
Dan Tingkat Suku Sbi Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor
Food and Beverarge yang Go Public Di Bursa Efek Indonesia. Akuntansi Dan
Manajemen, 14(2), 31–49.
Nilasari, Wenda Meles Tri. (2011). Pengaruh
inflasi dan tingkat suku bunga Bank Indonesia terhadap harga obligasi syariah
yang listing di BEI pada tahun 2008-2009. Universitas Negeri Malang.
Padang, Novi Natalia. (2022).
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Pemberian Suku Bunga Kepada Nasabah dan
Debitur pada PT. Bank X di Medan. Jurnal Riset Akuntansi & Keuangan,
110–118.
Ratri, Teska Destia. (2015). Pengaruh
Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Perusahaan Tekstil Dan Produk Tekstil
(TPT) yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2009-2014. Yogyakarta,
Universitas Negeri Yogyakarta.
Ritonga, Khairuddin. (2017). Perkembangan
Jumlah Sertifikat Bank Indonesia (SBl) Terhadap Tingkat Perekonomian di Kota
Medan. Universitas Islam Negeri Sumatera Utara.
Srivastava, D. K., & Shanmugam,
K. R. (2012). On the Relevance of the Wholesale Price Index as a Measure of
Inflation in India. Citeseer.
Sugiyono. (2017). Metode
Penelitian Kuantitatif Kualitatif & RND. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif dan R&D (PT Alfabet). Bandung.
Suhaedi, Suhaedi, Kusmiarso, Bambang,
Agnes, I., Pramono, Bambang, Hutapea, Erwin Gunawan, & Pambudi, Sudiro.
(2000). Suku bunga sebagai salah satu Indikator Ekspektasi Inflasi. Buletin
Ekonomi Moneter Dan Perbankan, 2(4), 123–150.