Keinginan dan Kebutuhan Sebagai Dasar Perencanaan
Konsep Manajemen Pemasaran
Mohamad Rafi Farras Allamsyah
Magister
Universitas Pekalongan, Indonesia
Email:
rafifarras24@gmail.com
Abstrak
Perubahan gaya hidup, perkembangan teknologi, dan dinamika pasar
menuntut perusahaan untuk terus berinovasi dan menyesuaikan strategi
pemasarannya. Hal ini dapat dicapai dengan memahami kebutuhan dan keinginan
konsumen yang terus berkembang. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis
dan memahami keinginan dan kebutuhan pelanggan sebagai dasar perencanaan konsep
manajemen pemasaran. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif.
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini yakni dengan studi literatur. Data yang telah terkumpul kemudian dianalisis dalam
tiga tahapan yakni reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil
penelitian menunjukan bahwa kebutuhan dan keinginan konsumen merupakan kunci
utama dalam merencanakan konsep manajemen pemasaran yang efektif. Hal ini
karena kebutuhan dan keinginan menjadi motivasi utama bagi konsumen dalam
melakukan pembelian. Sehingga dengan memahami kebutuhan dan keinginan konsumen,
perusahaan dapat mengembangkan strategi pemasaran yang tepat sasaran dan
efektif dalam meningkatkan penjualan dan membangun loyalitas pelanggan.
Kata kunci: Dasar Perencanaan; Kebutuhan; Keinginan; Manajemen Pemasaran
Abstract
Changes in lifestyle, technological
developments and market dynamics require companies to continue to innovate and
adapt their marketing strategies. This can be achieved by understanding the evolving needs and desires of consumers.
The aim of this research is to analyze and understand customer wants and needs
as a basis for planning marketing management concepts. This study used
qualitative research methods. The data collection technique in this research is
literature study. The data that has been collected is then analyzed in three
stages, namely data reduction, data presentation and drawing conclusions. The
research results show that consumer needs and desires are the main key in
planning an effective marketing management concept. This is because needs and
desires are the main motivation for consumers in making purchases. So by
understanding consumer needs and desires, companies can develop marketing
strategies that are right on target and effective in increasing sales and
building customer loyalty.
Keywords: Desire;
Need; Basic Planning; Marketing Management
PENDAHULUAN
Informasi dari Center for Economics and
Development Studies Universitas Padjadjaran (CEDS Unpad) memaparkan bahwa
terjadi peningkatan pada Indeks Persaingan Usaha (IPU) di Indonesia pada tahun
2023, mencapai level 4,91. Peningkatan ini terjadi
jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya,
yaitu tahun 2022, di mana IPU berada pada angka 4,87 (Dewanto,
2023). Seiring dengan lingkungan bisnis yang
semakin kompetitif, perusahaan dituntut untuk lebih memahami keinginan dan
kebutuhan konsumen agar dapat menghasilkan produk atau layanan yang tepat
sasaran dan diminati pasar.
Perubahan gaya
hidup, perkembangan teknologi, dan dinamika pasar merupakan faktor-faktor yang
mendorong perusahaan untuk terus melakukan inovasi dan menyesuaikan strategi
pemasaran mereka. Perubahan gaya hidup
masyarakat, seperti preferensi konsumen yang berubah atau tren baru dalam
perilaku pembelian, menuntut perusahaan untuk tetap fleksibel dan responsif
terhadap kebutuhan pasar yang berkembang (Hartatik
et al., 2023). Kemajuan teknologi juga memainkan peran
penting, dengan terus munculnya platform digital baru dan alat-alat komunikasi
yang memungkinkan perusahaan untuk mencapai konsumen dengan cara yang lebih
efektif dan efisien (Afifah et
al., 2023). Selain itu, dinamika pasar yang selalu
berubah, termasuk persaingan yang semakin ketat dan kebutuhan konsumen yang
beragam, menuntut perusahaan untuk terus berinovasi dalam produk, layanan, dan
strategi pemasaran mereka agar tetap relevan dan kompetitif.
Perusahaan perlu menjalankan proses
inovasi secara terus-menerus untuk mengikuti perkembangan tren dan memenuhi
harapan konsumen, sehingga dapat tetap bersaing di pasar yang berubah dengan
cepat. Hal ini dapat dicapai dengan memahami kebutuhan dan keinginan konsumen
yang terus berkembang. Kebutuhan dan keinginan konsumen merupakan dua konsep
yang berbeda namun saling terkait dalam konteks pemasaran. Kebutuhan merujuk
pada kebutuhan dasar atau kebutuhan yang diperlukan manusia untuk bertahan
hidup, seperti makanan, pakaian, tempat tinggal, dan keamanan. Sementara itu,
keinginan adalah keinginan atau keinginan spesifik yang timbul dari kebutuhan
dasar, yang dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti budaya, lingkungan, dan
pengalaman pribadi (Haryanto
& Rudy, 2020).
Dalam perencanaan konsep manajemen
pemasaran, memahami baik keinginan maupun kebutuhan konsumen menjadi krusial.
Hal ini karena pengetahuan mendalam tentang apa yang dibutuhkan dan diinginkan
oleh pasar memungkinkan perusahaan untuk merancang produk atau layanan yang
tepat sasaran dan memuaskan kebutuhan serta keinginan konsumen (Budiarti,
2023). Sehingga dengan memahami preferensi,
perilaku, dan tren pasar, perusahaan dapat mengembangkan strategi pemasaran
yang efektif untuk memasarkan produk atau layanannya, menarik perhatian
konsumen, dan membangun hubungan jangka panjang yang kuat dengan pelanggan.
Oleh karena itu, keinginan dan kebutuhan konsumen menjadi landasan penting
dalam perencanaan konsep manajemen pemasaran untuk mencapai tujuan bisnis yang
diinginkan.
Penelitian terdahulu Budiarti (2023), meneliti manajemen pemasaran global dalam meningkatkan kepuasan
konsumen dan keberhasilan bisnis, hasil penelitian menunjukan bahwa manajemen pemasaran
global dapat berperan dalam memenuhi kebutuhan dan harapan konsumen di
Indonesia, Anda dapat memperoleh wawasan berharga tentang bagaimana perusahaan
dapat beradaptasi dan sukses di pasar global yang selalu berubah. Penelitian
lain oleh Ma’sum (2020), meneliti eksistensi manajemen pemasaran dalam membangun citra
lembaga pendidikan, hasil penelitian menunjukan bahwa eksistensi pemasaran jasa
pendidikan dalam meningkatkan citra adalah pemasaran jasa pendidikan dilakukan
dengan cara menggalakkan program pembelajaran yang unggul, kegiatan-kegiatan
positif di luar sekolah, dan merencanakan program-program yang terprogram dengan
baik telah berhasil meningkatkan dan menjaga citra sekolah.
Penelitian ini memiliki kebaruan pada objek penelitian. Objek
penelitian yang digunakan adalah keinginan dan kebutuhan pelanggan sebagai dasar perencanaan konsep
manajemen pemasaran yang belum pernah diteliti sebelumnya. Penelitian ini dapat
memperkaya dan memperdalam kerangka konseptual yang digunakan dalam memahami
perilaku konsumen dan merancang strategi pemasaran yang lebih efektif. Tujuan
penelitian ini adalah untuk menganalisis dan memahami keinginan dan kebutuhan
pelanggan sebagai dasar perencanaan konsep manajemen pemasaran.
METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan adalah
metode penelitian kualitatif. Metode penelitian kualitatif merupakan sebuah
metode penelitian yang bertujuan untuk memahami dan mempelajari suatu fenomena,
peristiwa, atau proses mental manusia dengan teknik pengumpulan data yang
berbeda dari metode penelitian kuantitatif (Kusumastuti
& Khoiron, 2019). Teknik pengumpulan data pada penelitian
ini yakni dengan studi literatur. Peneliti mengumpulkan informasi, teori, dan
temuan yang telah dikemukakan oleh peneliti terdahulu yang relevan dengan topik
penelitian. Studi literatur memungkinkan peneliti untuk menyusun kerangka
teoritis, mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang topik penelitian, serta
melihat perkembangan dan temuan terbaru dalam bidang tersebut. Data yang
didapatkan selanjutnya dianalisis melalui tiga tahapan yaitu dimulai dengan
reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Persaingan ekonomi pada era globalisasi
semakin ketat, yang ikut terdampak dengan semakin ketatnya persaingan yakni
pemasaran. Setiap perusahaan perlu untuk melakukan berbagai strategi dalam
menghadapi persaingan dalam pemasaran ini (Anwar
& Ramadhan, 2022).
Pemasaran adalah aktivitas menjual serta
menawarkan berbagai produk ataupun jasa untuk dijual, sehingga pembeli dapat
membeli serta menikmati produk yang dijual. Pemasaran juga adapat diartikan
sebagai sebuah metode dalam memperkenalkan keuntungan berbagai produk yang
ditawarkan sehingga dapat menarik konsumen untuk membelinya (Fauzi,
2024). Persaingan yang terjadi perlu berbagai
strategi untuk menghadapinya sehingga pengusaha dapat mencari solusi dari dampak
yang ditimbulkan agar dapat bersaing. Adapun strategi merupakan aksi yang
dikenalkan untuk dapat meninggikan kualitas bisnis perusahaan. Setiap bisnis
perusahaan perlu mempunyai strategi-strategi untuk melancarkan usahanya (Musyawarah
& Idayanti, 2022).
Keberhasilan sebuah perusahaan dalam
menggunakan strategi pemasaran digunakan juga sebagai alat ukur dalam proses
produksi baik produk maupun jasa secara besar-besaran agar bisa terciptanya
relasi yang baik dengan pembeli. Persaingan bisnis yang ketat terutama dalam
pemasaran produk dan jasa berdampak pada tuntutan yang perlu dilakukan
perusahaan untuk mendapatkan kepercayaan konsumen sehingga perusahaan dapat
andil dalam pemenuhan pasar yang melahirkan relasi yang baik dengan konsumen.
Cara-cara serta strategi-strategi pemasaran perlu dilakuka oleh produsen untuk
meningkatkan penghasilan (Syahrun,
2021).
Mendapatkan strategi pemasaran yang tepat
adalah kunci keberhasilan perusahaan. Strategi yang utama dalam pemasaran
adalah menentukan target pasar. Target pasar ini merupakan kelompok individu
yang akan membeli produk atau jasa yang akan
ditawarkan. Secara umum, target pasar disesuaikan dengan berbagai kesamaan
seperti kebiasaan atau letak daerah. Menurut Ludbiyanto & Pratiwi (2023) dalam menentukan target pasar perlu
memperhatikan beberapa hal sebagai berikut.
1. Tentukan strategi pemasaran dengan tepat.
Tentukan pasar penjualan produk atau jasa agar laku dipasaran. Dengan
mengetahui target pasar maka akan lebih mudah dalam
menentukan strategi pemasaran. Adapaun waktu yang digunakan akan
lebih efektif dan menghemat biaya promosi.
2. Amati berbagai persaingan yang terjadi.
Perlu strategi dalam keikutsertaan dalam bersaing agar dapat pelanggan dapat
membeli atau menggunakan produk yang ditawarkan. Persaingan dapat berdasarkan
pada fitur, harga serta kemudahan dalam membeli serta promosi yang digunakan
penjual.
3. Tingkatkan komunikasi dengan pelanggan
karena dengan komunikasi dapat mengetahui tingkat kepuasan konsumen. Berbagai
strategi pemasaran yang dapat dilakukan melalui komunikasi.
4. Kejelasan manfaat dari produk yang
ditawarkan. Pemilik usaha perlu memahami berbagai hal yang berkaitan dengan
produk yang ditawarkan. Hal ini merupakan bagian dari strategi pemasaran.
Dengan adanya kejelasan manfaat secara rinci dibandingkan pesaing yang lain
maka akan lebih menarik konsumen untuk membeli produk
yang ditawarkan.
Dengan demikian, pentingnya strategi
pemasaran yang perlu dilakukan oleh pemilik bisnis dalam menjual atau
menawarkan produknya. Secara umum fungsi manajemen menurut Salim et al., (2022) adalah sebagai berikut.
1. Perencanaan (Planning). Perencanaan
merupakan kegiatan awal dalam merancang apa yang perlu
dikerjakan kedepannya.
2. Pengorganisasian (Organizing). Pentingnya
pengorganisasian yakni untuk membagi berbagai aktivitas yang perlu dilakukan
oleh sumber daya manusia dan sumber daya lainnya untuk dapat melakukan rencana
yang telah ditentukan sebelumnya.
3. Menggerakkan (Actuating). Pada kegiatan
aksi ini dilakukan oleh seorang pemimpin dalam mengarahkan sumber daya agar
dapat bekerja secara terorganisir sehingg tujuan yang telah ditentukan dapat
tercapai.
4. Pengendalian (Controlling). Pengendalian
dilakukan agar aktivitas perusahaan dapat berjalan secara sistematis
berdasarkan standar dan sasaran perencanaan, merancang dan menentukan umpan
balik dan tindakan perbaikan sehigga sumber daya organisasi yang digunakan
secara efektif dan efisien.
Adapun manajemen pemasaran didefinisikan
sebagai kegiatan mengenalisis perencanaan, implementasi, serta pengendalian
semua program yang telah didesain untuk melahirkan serta membuat dan menjaga
pertukaran yang bisa menguntungkan tujuan perusahaan yang telah direncanakan
sebelumnya. Manajemen pemasaran memiliki tanggung jawab untuk mengevaluasi dan
menganalisis strategi pemasaran yang diterapkan oleh suatu perusahaan atau
organisasi. Peran manajemen pemasaran sangat vital dalam konteks perusahaan
atau organisasi karena melalui manajemen pemasaran, mereka dapat mencapai
tujuan pasar yang ditargetkan dan meningkatkan profitabilitas secara signifikan
(Tahir,
2023). Tugas Manajemen Pemasaran Menurut Kotler
dan Keller dalam Setyaningsih (2021) adalah sebagai berikut.
a. Merancang strategi dan rencana pemasaran
b. Memperoleh pemahaman tentang konsep
pemasaran
c. Berinteraksi dengan pelanggan
d. Membangun citra merek yang solid
e. Menyusun penawaran pasar
f. Memberikan nilai kepada pelanggan
g. Menyampaikan nilai tersebut
h. Menciptakan produk dan layanan merupakan
beberapa aspek kunci yang ditangani oleh manajemen pemasaran.
Strategi pemasaran secara langsung terkait dengan
kebutuhan dan keinginan konsumen karena didasarkan pada pemahaman mendalam
tentang apa yang diinginkan dan diharapkan oleh pasar.
Ketika perusahaan merancang strategi pemasaran, mereka harus mempertimbangkan baik kebutuhan dasar konsumen
seperti makanan, pakaian, dan tempat tinggal, maupun keinginan yang lebih
spesifik seperti gaya hidup, preferensi merek, atau
nilai tambah yang diinginkan. Strategi pemasaran yang efektif akan mengarah pada pengembangan produk atau layanan yang
memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen dengan tepat, serta komunikasi yang
jelas dan efektif tentang nilai yang ditawarkan oleh produk atau layanan
tersebut. Dengan memahami dan merespons kebutuhan dan keinginan konsumen
melalui strategi pemasaran yang sesuai, perusahaan dapat membangun hubungan
yang kuat dengan pelanggan, meningkatkan loyalitas merek, dan mencapai
kesuksesan jangka panjang dalam pasar.
Kebutuhan sendiri adalah hal yang sangat dasar yang
perlu dipenuhi. Kebutuhan tidaklah dicipkatkan oleh pemilik bisnis tetapi
berasal dari individu itu sendiri, seperti kebutuhan tempat, tinggal, makanan, bahkan seperti pakaian yang dipakai dalam
kehidupan sehari-hari. Sedangkan keinginan merupakan rasa yang memuaskan
individu, Bentuknya tidak harus berupa barang (objek), tetapi bisa juga hal
lain, misalnya rekreasi, pelayanan berkelas, dan sebagainya (Amelia & Sugianto,
2022).
Tantangan bagi perusahaan untuk memenuhi kebutuhan dan
keinginan konsumen di tengah perubahan perilaku
masyarakat dalam perdagangan elektronik adalah signifikan. Kepercayaan konsumen
terhadap proses belanja online menjadi kendala yang rumit karena bergantung
pada sikap dan perilaku konsumen, yang sulit dikendalikan. (Anita et al., 2022). Menurut Rifa’i (2021) dalam menganalisis kebutuhan konsumen, maka pihak
pemilik bisnis dapat menggunakan 2 metode yang dalam rangka meningkatkan hasil
usahanya adalah sebagai berikut:
1. QFD (Quality Function Deployment)
Metode QFD, dikembangkan oleh Dr. Yoji
Akao di Jepang pada tahun 1966, bertujuan untuk mengubah kebutuhan konsumen
menjadi kualitas desain dengan cara menyebarkan fungsi
pembentuk kualitas serta metode-metode untuk mencapai kualitas desain ke dalam
sistem, bagian komponen, dan elemen-elemen spesifik. Pemanfaatan QFD sangat
penting dalam menerjemahkan kebutuhan konsumen menjadi deskripsi teknis,
memprioritaskan hal-hal yang penting untuk dikerjakan, dan meningkatkan pemahaman
pelaku bisnis ritel tentang pasar serta persepsi konsumen terhadap barang atau
jasa. Dengan kontribusinya dalam mengurai kebutuhan konsumen, QFD menjadi alat
yang vital dalam pengembangan usaha ritel, membantu menentukan barang atau jasa
yang dapat disediakan baik saat ini maupun di masa mendatang.
2. Metode Kano
Metode alternatif untuk memahami
kebutuhan konsumen adalah menggunakan metode Kano yang ditemukan oleh Prof.
Noriaki Kano dari Tokyo Rika University. Dalam mengatur ketersediaan barang
atau layanan, pengelola bisnis ritel dapat menyusun daftar kebutuhan yang harus
terpenuhi agar produk atau layanan yang ditawarkan dapat memuaskan konsumen.
Salah satu tekniknya adalah dengan melakukan pertemuan langsung dengan
konsumen, baik yang sudah menjadi pelanggan maupun yang berpotensi menjadi
pelanggan baru. Ini menjadi cara efektif untuk
mendapatkan wawasan strategis yang diperlukan dalam penyusunan daftar
persyaratan barang dan layanan yang akan disediakan, yang pada gilirannya akan
berdampak positif pada kepuasan konsumen dan pertumbuhan perusahaan. Adapun
persyaratan kepuasan konsumen serta peningkatan hasil usaha adalah sebagai
berikut.
a.
Persyaratan
yang harus dipenuhi (Must-Be) merupakan standar dasar bagi produk dan layanan
yang harus disediakan, dengan tujuan untuk mencapai standar "tidak
mengecewakan konsumen". Pemenuhan persyaratan ini juga dapat memengaruhi
daya saing dan minat konsumen untuk membeli barang di toko ritel.
b.
Persyaratan
satu dimensi (One-Dimensional) adalah kriteria yang pemenuhannya berkaitan
dengan tingkat kepuasan konsumen secara proporsional, yang menjadi fokus utama
bagi pengelola ritel dalam mengelola daftar kebutuhan untuk memastikan barang
yang benar-benar diperlukan dan harus diperbaiki.
c.
Persyaratan
yang menarik (Attractive) memiliki dampak signifikan terhadap peningkatan
volume penjualan, dengan fokus pada bagaimana produk dan layanan yang
ditawarkan dapat terus memberikan kepuasan kepada konsumen.
Pemahaman yang mendalam tentang keinginan dan
kebutuhan konsumen menjadi landasan yang sangat penting dalam perencanaan
strategis. Kebutuhan merujuk pada kebutuhan dasar manusia yang universal,
seperti makanan, pakaian, dan tempat tinggal, sementara keinginan adalah
dorongan untuk memenuhi kebutuhan tersebut dengan cara
tertentu yang seringkali dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti preferensi
pribadi, budaya, dan lingkungan. Memahami perbedaan ini memungkinkan perusahaan
untuk merancang strategi pemasaran yang lebih efektif.
Perencanaan konsep manajemen pemasaran yang efektif mempertimbangkan kebutuhan dan keinginan konsumen secara holistik. Dengan memahami kebutuhan dasar dan keinginan spesifik konsumen, perusahaan dapat mengembangkan produk atau layanan yang sesuai dan relevan dengan pasar targetnya. Selain itu, pemahaman yang baik tentang keinginan konsumen juga memungkinkan perusahaan untuk menciptakan pengalaman pelanggan yang lebih memuaskan, baik melalui inovasi produk, personalisasi layanan, maupun interaksi yang lebih menarik.
Keinginan dan kebutuhan konsumen menjadi landasan bagi perusahaan dalam membangun strategi pemasaran yang komprehensif. Dari penetapan harga yang sesuai, distribusi yang efisien, promosi yang tepat, hingga pelayanan pelanggan yang berkualitas, semua aspek strategi pemasaran harus didasarkan pada pemahaman yang mendalam tentang kebutuhan dan keinginan konsumen. Dengan demikian, perencanaan konsep manajemen pemasaran yang baik tidak hanya mencakup pengenalan pasar dan pesaing, tetapi juga memperhatikan dinamika psikologis dan sosial yang memengaruhi perilaku konsumen, sehingga dapat menciptakan nilai tambah yang signifikan bagi pelanggan dan perusahaan. Perencanaan konsep manajemen pemasaran juga dapat difokuskan pada bagaimana memenuhi kebutuhan dan memanfaatkan keinginan konsumen melalui strategi pemasaran yang tepat, baik melalui penyediaan produk atau layanan yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan mereka, maupun melalui komunikasi yang efektif untuk menarik perhatian dan memengaruhi keputusan pembelian. Dengan memahami baik kebutuhan maupun keinginan konsumen juga, perusahaan dapat mengembangkan strategi pemasaran yang tepat, baik melalui penetapan harga yang sesuai, distribusi yang efisien, promosi yang menarik, maupun pengembangan produk yang inovatif, sehingga mampu menarik perhatian konsumen, memperluas pangsa pasar, dan membangun hubungan jangka panjang yang kuat dengan pelanggan.
KESIMPULAN
Kebutuhan dan keinginan konsumen memegang
peranan kunci dalam perencanaan konsep manajemen pemasaran yang efektif.
Keduanya menjadi pendorong utama dalam keputusan pembelian konsumen,
menggambarkan motivasi di balik perilaku konsumtif. Dengan memahami secara
mendalam apa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh
konsumen, perusahaan dapat merancang strategi pemasaran yang lebih terarah dan
efektif. Penekanan pada pemahaman mendalam terhadap kebutuhan dan keinginan
konsumen memungkinkan perusahaan untuk menyajikan produk atau layanan yang
sesuai dengan harapan pelanggan, meningkatkan daya tarik pasar, dan membangun
hubungan yang lebih erat dengan konsumen. Sehingga, kebutuhan dan keinginan
konsumen menjadi landasan yang tak tergantikan dalam pengembangan konsep manajemen
pemasaran yang berhasil, mengarah pada peningkatan penjualan dan pembentukan
loyalitas pelanggan yang berkelanjutan.
DAFTAR PUSTAKA
Afifah, F. D. N., Ruba, M. G., &
Utama, Y. Y. (2023). Analisis Manajemen Digital dalam Mengoptimalkan Kinerja
Bisnis. Proceedings of Islamic Economics, Business, and Philanthropy, 2(1),
11–23.
Amelia, W. R., & Sugianto, S. (2022). Soar Strategy
analysis to increase the competitiveness of Medan Supermarket Brastagi. Jurnal
Manajemen Bisnis, 9(2).
Anita, E., Mubyarto, N., & Munsarida, M. (2022). Pengaruh
Perilaku Konsumen dan Kepuasan Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Busana
Muslimah Pada Online Shop. Manajemen Keuangan Syariah, 2(1),
51–61.
Anwar, R. A., & Ramadhan, R. (2022). Pentingnya Pemasaran
Dalam Menunjang Perkembangan Bisnis. Journal for Management Student (JFMS),
2(3), 5–7.
Budiarti, R. H. S. (2023). Manajemen Pemasaran Global Dalam
Meningkatkan Kepuasan Konsumen dan Keberhasilan Bisnis. Coopetition: Jurnal
Ilmiah Manajemen, 14(2), 405–416.
Dewanto, M. E. (2023). Proyeksi Produksi Migas Indonesia
Sampai dengan Tahun 2045. Jurnal Ilmu Ekonomi, 7(02), 195–210.
Fauzi, M. I. (2024). Manajemen Pemasaran Dalam Meningkatkan
Mutu Pendidikan. Jurnal Ilmiah Manajemen Dan Kewirausahaan, 3(1),
14–27.
Hartatik, H., Rukmana, A. Y., Efitra, E., Mukhlis, I. R.,
Aksenta, A., Ratnaningrum, L. P. R. A., & Efdison, Z. (2023). Tren
Technopreneurship: Strategi & Inovasi Pengembangan Bisnis Kekinian dengan
Teknologi Digital. PT. Sonpedia Publishing Indonesia.
Haryanto, M. M., & Rudy, D. R. (2020). Manajemen
Pemasaran Bank Syariah (Teori dan Praktik). Duta Media Publishing.
Kusumastuti, A., & Khoiron, A. M. (2019). Metode
penelitian kualitatif. Lembaga Pendidikan Sukarno Pressindo (LPSP).
Ludbiyanto, O. X., & Pratiwi, T. K. (2023). Pentingnya
Manajemen Pemasaran bagi Pelaku UMKM di Kelurahan Wonorejo, Kecamatan Rungkut,
Kota Surabaya. Jurnal Masyarakat Mengabdi Nusantara, 2(3), 30–36.
Ma’sum, T. (2020). Eksistensi Manajemen Pemasaran dalam Membangun
Citra Lembaga Pendidikan. Intelektual: Jurnal Pendidikan Dan Studi Keislaman,
10(2), 133–153.
Musyawarah, I. Y., & Idayanti, D. (2022). Analisis
Strategi Pemasaran Untuk Meningkatkan Penjualan Pada Usaha Ibu Bagas di
Kecamatan Mamuju. Forecasting: Jurnal Ilmiah Ilmu Manajemen, 1(1),
1–13.
Rifa’i, M. (2021). Analisis kebutuhan konsumen sebagai
strategi dalam meningkatkan omset usaha ritel. Izzi (Sekolah Tinggi Ekonomi
Dan Bisnis Islam Badri Mashduqi), 1(1), 28–41.
Salim, H. S., Goh, T. S., & Margery, E. (2022). Pengaruh
komunikasi pemasaran dan produk terhadap keputusan pembelian di PT. Furnilux
Indonesia. Jurnal Bisnis Kolega, 8(1).
Setyaningsih, F. (2021). Analisis Strategi Bauran Pemasaran
Terhadap Peningkatan Pelanggan Pada Lembaga Rafi Bimbel Tangerang. JMB:
Jurnal Manajemen Dan Bisnis, 10(1).
Syahrun, M. (2021). Peranan Strategi Pemasaran dalam Upaya
Meningkatkan Penjualan Produk Batu Cetak. Jurnal Ekonomi Pembangunan STIE
Muhammadiyah Palopo, 7(2), 142–152.
Tahir, M. (2023). Analisis pengaruh harga dan kualitas produk
terhadap keputusan pembelian. Inovasi: Jurnal Ekonomi, Keuangan, Dan
Manajemen, 19(2), 378–385.