PENGARUH
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3), MELALUI MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN
Arifin1,
Muh. Hermiraj A.L2
Nofal Supriaddin3, Muh. Nur4
STIE 66 Kendari, Sulawesi Tenggara, Indonesia
ipink.aa77@gmail.com, muh.hermiraj@gmail.com, nofalsupriaddin.stie66@gmail.com,
muh.nur363@gmail.com
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis: Pengaruh keselamatan dan kesehatan kerja (K3) terhadap
kinerja karyawan PT. Safinah Samudera Shipping Kendari. Pengaruh keselamatan dan kesehatan kerja (K3) terhadap
motivasi kerja karyawan PT. Safinah Samudera Shipping Kendari. Pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja karyawan PT.
Safinah Samudera Shipping Kendari.
Pengaruh
keselamatan dan kesehatan kerja (K3) terhadap kinerja melalui mediasi motivasi
kerja karyawan PT. Safinah Samudera Shipping Kendari. Penelitian ini merupakan penelitian explanatory research yang melakukan studi
tentang hubungan antara dua atau lebih variabel, kemudian berusaha untuk
menjelaskan fenomena yang terjadi. Responden dalam penelitian ini adalah karyawan
PT. Safinah Samudera Shipping Kendari sebanyak 60 Responden.
Hasil penelitian
menunjukkan bahwa: Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) berpengaruh signifikan
terhadap peningkatan kinerja karyawan PT. Safinah Samudera Shipping Kendari. Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) berpengaruh positif
dan signifikan terhadap peningkaatan motivasi kerja karyawan PT. Safinah
Samudera Shipping Kendari. Motivasi kerja
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan PT. Safinah
Samudera Shipping Kendari, Artinya bahwa peningkatan motivasi kerja akan
meningkatkan kinerja karyawan PT. Safinah Samudera Shipping. Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) berpengaruh positif
dan signifikan terhadap kinerja yang dimediasi motivasi kerja karyawan PT.
Safinah Samudera Shipping Kendari.
Kata
kunci: keselamatan dan kesehatan kerja, motivasi kerja,
dan kinerja
Abstract
This study aims to determine and analyze:
The effect of occupational safety and health (K3) on the performance of
employees of PT. Safinah Samudera
Shipping Kendari. The effect of occupational safety and health (K3) on the work
motivation of PT. Safinah Samudera
Shipping Kendari. The effect of work motivation on the performance of employees
of PT. Safinah Samudera
Shipping Kendari. The influence of occupational safety and health (K3) on
performance through the mediation of work motivation of employees of PT. Safinah Samudera Shipping
Kendari. This research is an explanatory research study that studies the
relationship between two or more variables, then attempts to explain the
phenomena that occur. Respondents in this study were employees of PT. Safinah Samudera Shipping Kendari
as many as 60 respondents. The results showed that: Occupational safety and
health (K3) has a significant effect on improving the performance of employees
of PT. Safinah Samudera
Shipping Kendari. Occupational safety and health (K3) has a positive and
significant effect on increasing the work motivation of employees of PT. Safinah Samudera Shipping
Kendari. Work motivation has a positive and significant effect on the
performance of employees of PT. Safinah Samudera Shipping Kendari, This
means that increasing work motivation will improve the performance of employees
of PT. Safinah Samudera
Shipping. Occupational safety and health (K3) has a
positive and significant effect on performance which is mediated by work
motivation of employees of PT. Safinah Samudera Shipping Kendari.
Keywords: occupational
safety and health, work motivation, and performance
Pendahuluan
Memasuki era
manajemen modern, bahwa setiap perusahaan dalam menjalankan fungsinya menitik beratkan pada perbaikan sistem manajemen dengan mengurangi aspek-aspek negatif dalam proses produksi yang mengarah pada keselamatan dan kesehatan kerja (K3).
Gap
Fenomena yang teramati saat peneliti melakukan survei awal pada karyawan di PT. Safinah
Samudera Shipping Kendari diperoleh
bahwa perusahaan saat ini sudah menerapkan SMK3. Menurut karyawan, ada prosedur K3 yang selalu ditekankan pihak perusahaan agar sedini mungkin mengenali, dan mengindari setiap risiko kecelakaan kerja. Penerapan K3 juga dianggap
sebagai bantuk perlindungan
bagi karyawan, karenanya mereka merasa aman
selama melaksanakan pekerjaan. Merujuk dari pendapat
(Mondy
& Noe, 2005) menyatakan bahwa ketika perusahaan memperhatikan
faktor keselamatan dan kesehatan kerja, karyawan
akan termotivasi untuk bekerja. Motivasi sendiri diartikan sebagai keinginan dalam diri seseorang
yang menyebabkan orang tersebut
bertindak, orang bertindak karena suatu alasan
untuk mencapai tujuan. Uraian dimaksud dapat diasumsikan bahwa penerapan keselamatan dan kesehatan kerja dapat memberikan pengaruh terhadap motivasi kerja.
Tabel 1 Research Gap
Hasil Penelitian terdahulu
Peneliti |
Model Hubungan |
|
|||||
X1-X3/Z |
X1-Y |
X2- X3/Z |
X2-Y |
X1, X2 -X3/Z |
X1, X2 - Y |
X1, X2, X3 - Y |
|
Putra dkk., (2022) |
|
(-) |
|
(-) |
|
(+) |
|
Istiqamah
dkk., (2022) |
|
(-) |
|
(-) |
|
|
|
Taime,
dan Abi (2022) |
|
(+) |
|
(+) |
|
(+) |
|
Khairaningsih
dan Sobirin (2022) |
(+) |
(+) |
|
|
|
|
|
Rusmiati et al., (2021) |
(-) |
(-) |
(-) |
(-) |
|
|
|
Dewi dan
Sundari (2021) |
|
(+) |
|
(+) |
|
|
(+) |
Novriansyah dan Angraini (2021) |
|
(+) |
|
(+) |
|
|
(+) |
Aruan
dkk., (2020) |
|
(+) |
|
(+) |
|
|
|
Iskamto
et al., (2020) |
|
(+) |
|
(+) |
|
(+) |
|
Adhika
et al., (2020) |
|
(+) |
|
(+) |
|
|
|
Hidayati (2020) |
|
(+) |
|
(+) |
|
|
(+) |
Ikaningtyas dkk (2019) |
(+) |
(+) |
(+) |
(+) |
|
|
|
Sumber :
hasil Review Jurnal
Keterangan:
X1: Keselamatan kerja X3/Z: Motivasi
X2: Kesehatan kerja Y2
: Kinerja
(+): Berpengaruh (-) : Tidak berpengaruh
Berdasarkan penjelasan Gap riset di atas
maka diperoleh posisi penelitian (state of
the art) dalam sudut pandang konsistensi hasil pengujian dan saran penelitian. Ada empat poin posisi penelitian
untuk didalami sekaligus memberikan implikasi teoritis yakni:
a.
Keselamatan kerja (X1), dan kesehatan kerja
(X2) belum konsisten memberikan pengaruh pada kinerja (Y1),
b.
Pengujian hubungan variabel
keselamatan kerja dan kesehatan
kerja, dan motivasi kerja (X3/Z) terhadap motivasi, dan terhadap kinerja sangat
terbatas baik secara parsial lebih-lebih uji simultan;
dan
c.
Saran
penelitian lanjutan difokuskan pada menambah jumlah sampling dan menggunakan variabel atau indikator
lain untuk mengukur kinerja,
dalam hal ini penggunaan motivasi kerja sebagai
mediasi.
Tujuan dari penelitian ini adalah : (1)Pengaruh keselamatan
dan kesehatan kerja (K3) terhadap kinerja
karyawan PT. Safinah Samudera Shipping Kendari.(2) Pengaruh keselamatan
dan kesehatan kerja (K3) terhadap motivasi
kerja karyawan PT. Safinah Samudera Shipping Kendari.(3) Pengaruh motivasi
kerja terhadap kinerja karyawan
PT. Safinah Samudera
Shipping Kendari.(4) Pengaruh keselamatan dan kesehatan kerja (K3) terhadap kinerja
melalui mediasi motivasi kerja karyawan PT. Safinah Samudera Shipping Kendari.
Memasuki era
manajemen modern, bahwa setiap perusahaan dalam menjalankan fungsinya menitik beratkan pada perbaikan sistem manajemen dengan mengurangi aspek-aspek negatif dalam proses produksi yang mengarah pada keselamatan dan kesehatan kerja (K3).
Gap Fenomena
yang teramati saat peneliti melakukan survei awal pada karyawan di PT. Safinah
Samudera Shipping Kendari diperoleh
bahwa perusahaan saat ini sudah menerapkan SMK3. Menurut karyawan, ada prosedur K3 yang selalu ditekankan pihak perusahaan agar sedini mungkin mengenali, dan mengindari setiap risiko kecelakaan kerja. Penerapan K3 juga dianggap
sebagai bantuk perlindungan
bagi karyawan, karenanya mereka merasa aman
selama melaksanakan pekerjaan. Merujuk dari pendapat
(Mondy
& Noe, 2005) menyatakan bahwa ketika perusahaan memperhatikan
faktor keselamatan dan kesehatan kerja, karyawan
akan termotivasi untuk bekerja. Motivasi sendiri diartikan sebagai keinginan dalam diri seseorang yang menyebabkan orang tersebut bertindak, orang bertindak karena suatu alasan
untuk mencapai tujuan. Uraian dimaksud dapat diasumsikan bahwa penerapan keselamatan dan kesehatan kerja dapat
memberikan pengaruh terhadap motivasi kerja.
Menurut (Anoraga, 2014) motivasi kerja adalah sesuatu yang menimbulkan semangat atau dorongan kerja.
(Hasibuan, 2015) menyatakan motivasi berasal dari kata latin movere yang berarti dorongan atau pemberian
daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang agar seseorang mau bekerja
sama, bekerja efektif, dan terintegrasi dengan segala daya
upayanya untuk mencapai kepuasan.
Menurut (Hasibuan, 2015) menyatakan bahwa motivasi kerja merupakan kondisi atau energi
yang menggerakkan diri karyawan yang terarah atau tertuju untuk
mencapai tujuan organisasi perusahaan. Sikap mental karyawan yang pro
dan positif terhadap situasi kerja itulah
yang memperkuat motivasi kerjanya untuk mencapai kinerja maksimal. (Pinder, 1984) berpendapat bahwa motivasi kerja merupakan seperangkat kekuatan baik yang berasal dari dalam diri
maupun dari luar diri seseorang
yang mendorong untuk memulai berperilaku kerja, sesuai dengan
format, arah, intensitas
dan jangka waktu tertentu. Menurut (Robbins & Judge, 2013) motivasi kerja sebagai kesediaan untuk mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi kearah tujuan-tujuan
organisasi, yang dikondisikan
oleh kemampuan upaya tersebut untuk memenuhi suatu kebutuhan individu.
Kata kinerja merupakan terjemahan dari
bahasa Inggris, performance. Arti kinerja sebenarnya
berasal dari katakata job
performance dan disebut juga actual performance atau prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang telah dicapai oleh seorang karyawan (Moeheriono
& Si, 2012). Kinerja (performance) adalah hasil kerja yang dicapai oleh seseorang atau kelompok orang dalam suatu organisasi
sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing adalam rangka mencapai tujuan organisasi yang bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral dan etika (Nawawi,
2013).
Metode
penelitian ini dilaksanakan di jln.bunga
melati no.12. Kel.lahundape, kec.kendari barat,kota kendari Sulawesi
Tenggara. Serta Objek dalam penelitian ini adalah keselamatan kerja dan kesehatan
kerja, dan motivasi kerja diposisikan
sebagai variabel bebas (X)
untuk menguji pengaruhnya
terhadap kinerja karyawan
(Y). Model lain, motivasi kerja dipoisisikan
sebagai variabel bebas (X)
untuk menguji pengaruhnya
terhadap kinerja karyawan
(Y), dan motivasi ditempatkan
sebagai mediasi (Z) hubungan
antara keselamatan kerja
dan kesehatan kerja (X) terhadap kinerja
karyawan (Y). Dilakukan pada kantor PT. Safinah
Samudera Shipping. Penelitian ini menggunakan
pendekatan Kuantitatif. Data kuantitatif dalam penelitian ini adalah
jawaban responden atas pernyataan kuesioner yang diukur menggunakan skor dari
skala liktert. pengumpulan data penelitian,
dilakukan dengan bantuan alat kuesioner.
Kuesioner diserahkan kepada seluruh responden yakni karyawan PT. Safinah Samudera Shiping, Kendari sebanyak 60 orang.
Setelah kuesioner dikembalikan,
maka tahap selanjutnya adalah pengolahan data (editing,
dan tabulasi). Data yang dihasilkan
kemudian dianalisis secara kuantitatif dengan menggunakan bantuan software SmartPLS.
Hasil dan Pembahasan
Pengukuran dengan model struktur dengan PLS dilakukan pada dua pendekatan atau tahapan yakni
model pengukuran disebut outer
model yang menunjukkan spesifikasi
hubungan antara indikator atau parameter yang diestimasi dengan variabel latennya (model pengukuran), dan model struktural
hubungan antar variabel laten disebut inner
model untuk kepentingan spesifikasi
hubungan kausal antar variabel laten (model strukturan) dan pengujian hipotesis.
Analisa outer model (nilai outer loading) dapat
dilihat dari beberapa ketentuan yakni nilai cronbach’s
alpha (CA) dapat dikatakan
bahwa konstruk tersebut memiliki reliabilitas yang tinggi apabila nilai yang dicapai adalah ≥ 0,70 (Ghozali, 2016), idealnya ialah 0,8 atau 0,9. Kemudian nilai composite reliability (CR) dikatakan
baik bila bernilai > 0,6
atau antara 0,6-0,7 (Hair et
al., 2011), dan nilai squareroot
of average variance extracted (AVE) bernilai ≥
0,50 (Hair et al., 2011). Bila hasil pengukur tidak memenuhi ketentuan tersebut, maka dikatakan tidak realiabel.
Tabel 2 Hasil Pengujian Convergent
Validity
No. |
Variabel |
Indikator (Simbol) |
Other Loading
(≥ 0,70) |
Keterangan |
1. |
Keselamatan dan kesehatan kerja (X1) |
K3.1 |
0,859 |
Reliabel |
|
|
K3.2 |
0,871 |
Reliabel |
|
|
K3.3 |
0,825 |
Reliabel |
|
|
K3.4 |
0,798 |
Reliabel |
|
|
K3.5 |
0,858 |
Reliabel |
|
|
K3.6 |
0,767 |
Reliabel |
|
|
K3.7 |
0,700 |
Reliabel |
|
|
K3.8 |
0,794 |
Reliabel |
|
|
K3.9 |
0,620 |
Tidak Reliabel |
|
|
K3.10 |
0,593 |
Tidak Reliabel |
|
|
K3.11 |
0,705 |
Reliabel |
2. |
Motivasi kerja |
MK.1 |
0,895 |
Reliabel |
|
|
MK.2 |
0,906 |
Reliabel |
|
|
MK.3 |
0,835 |
Reliabel |
|
|
MK.4 |
0,833 |
Reliabel |
|
|
MK.5 |
0.886 |
Reliabel |
|
|
MK.6 |
0,771 |
Reliabel |
|
|
MK.7 |
0,672 |
Tidak Reliabel |
3. |
Kinerja karyawan |
KK.1 |
0,839 |
Reliabel |
|
|
KK.2 |
0,888 |
Reliabel |
|
|
KK.3 |
0,902 |
Reliabel |
|
|
KK.4 |
0,886 |
Reliabel |
|
|
KK.5 |
0,812 |
Reliabel |
|
|
KK.6 |
0,769 |
Reliabel |
|
|
KK.7 |
0,762 |
Reliabel |
|
|
KK.8 |
0,842 |
Reliabel |
|
|
KK.9 |
0,808 |
Reliabel |
|
|
KK.10 |
0,848 |
Reliabel |
Gambar
1. Hasil Analisis PLS-Outer Loading
dan Convergent Validity
Setelah dilakukan
perbaikan model dengan menghilangkan indikator-indikator
yang memiliki nilai outer
loading rendah maka
model dinyatakan reliabel sebab nilai outer loading indicator
≥ 0,70 dan reliabilitas komposit (PC) nilai ≥
0,6. Hasil analisis
tersebut ditunjukkan pada Tabel 5.5 dan Gambar 1
Gambar
2. Hasil Analisis PLS-Outer Validity (Perbaikan Model)
Construct
Reliability
Construct Reakiability bertujuan untuk mengetahui apakah alat pengumpul
data pada dasarnya menunjukkan tingkat ketepatan, keakuratan, kestabilan, atau
tingkay konsistensi alat tersebut dalam mengungkapkan gejala tertentu ari
sekelompok individu, walaupun dilakukan pada waktu yang berbeda, uji keandalan
dilakukan terhadap pernyataan-pernyataan yang valid. Construct Reakiability digunakan untuk
mengukur sejauh mana suatu alat ukur dapat dipercaya dan dapat di andalkan.
No |
Variabel |
Composite Realibility |
Hasil |
1 |
Keselamatan dan Kesehatan
Kerja |
0.936 |
Reliabiltiy |
2 |
Kinerja |
0.953 |
Reliabiltiy |
3 |
Motivasi |
0.945 |
Reliabiltiy |
Sumber: Data Primer diolah (2022)
Tabel 3 di atas dapat dijelaskan bahwa nilai composite reliabilitiy (CR) untuk variabel
keselamatan dan kesehatan sebesar 0,936; kinerja karyawan sebesar 0,953; dan motivasi kerja sebesar 0,945. Mengutip dari Hair et al.,
(2011), maka nilai CA tersebut dinyatakan reliabel atau baik sebab nilai yang diperoleh memenuhi ketentuan (> 0,6).
Model struktural
dievaluasi dengan menggunakan R-square untuk konstruk
dependen uji t serta signifikansi dari koefisien parameter jalur struktural. Nilai R2 menunjukkan
tingkat determinasi variabel eksogen terhadap endogennya. Nilai R2 semakin
besar menunjukkan bahwa tingkat determinasi
yang semakin baik. Nilai R-square sekaligus digunakan untuk dasar pengujian hipotesis. Adapun nilai R-squared ditunjukkan
pada Tabel 4 berikut,
Tabel 4 Nilai R-Square
Model Struktural |
Variabel Endogen |
R-Square |
Adjusted R-square |
1 |
Kinerja karyawan |
0.684 |
0.673 |
2 |
Motivasi kerja |
0.603 |
0.596 |
Sumber:
Data Primer diolah (2022)
Tabel 4 di atas diperoleh informasi, Pertama nilai R-Square
variabel kinerja karyawan sebesar 0,603. Nilai ini
bermakna bahwa besaran pengaruh pada kinerja karyawan (Y) dapat dijelaskan oleh variabel keselamatan dan kesehatan kerja (X1), dan variabel
motivasi kerja (X2) sebesar
60,30 persen (%). Konsekunsinya
adalah masih terdapat 39,70% dijelaskan oleh variabel dan indikator lain yang tidak dikaji pada model ini.
Kedua bahwa nilai R-Square variabel motivasi kerja sebesar 0,684. Hal ini berarti bahwa
besaran pengaruh pada variabel motivasi kerja (Y) dapat dijelaskan oleh variabel keselamatan dan kesehatan (X) sebesar 68,40% sisanya 31,60% dijelaskan oleh variabel dan indikator yang tidak dikaji pada model ini.
Koefisiensi
Uji Hipotesis Hubungan Langsung
Hasil analisis
terakhir adalah pengujian hipotesis yakni hubungan langsung dan hubungan tidak langsung melalui peran mediasi.
Hasil pegujian hipotesis hubungan langsung disajikan pada tabel path koefficients melalui nilai P-Value sebagaiamana ditunjukkan pada Tabel 5
Tabel
5 Koefisensi Uji Hipotesis Hubungan Langsung
No |
Variaabel |
Original
Sample |
T-Statics |
P-Values |
Propability a |
1 |
Keselamatan dan
Kesehatan Kerja ® Kinerja |
0.108 |
0.893 |
0.372 |
0.05 |
2 |
Keselamatan dan
Kesehatan Kerja ® Motivasi Kerja |
0.777 |
12.773 |
0.000 |
0.05 |
3 |
Motivasi Kerja ® Kinerja |
0.741 |
7.366 |
0.000 |
0.05 |
Sumber: Data Primer diolah(2022)
Interpretasi hasil uji hipotesis dari informasi Tabel 5 di atas mengacu pada ketentukan disampaikan oleh (Imam, 2013) dan Hair et al., (2011). Bahwa suatu hipotesis dinyatakan diterima atau ditolak menggunakan
standar hasil uji artinya bila mana nilai p-value
lebih kecil dari nilai 0,05 (<0,05) maka hipotesis diterima, dan sebaliknya lebih besar dari 0,05 hipotesis ditolak.
Koefisiensi
Uji Hipotesis Hubungan Tidak Langsung (Mediasi)
pengujian
hipotesis hubungan tidak langsung yakni penguruh keselamatan dan kesehatan kerja
terhadap kinerja karyawan melalui motivasi kerja. Hasil analisis pengujian hipotesis tidak langsung ditunjukkan pada tabel specifics
indirect effects sebagaimana dilihat
pada Tabel 6 berikut,
Tabel 6 Hasil Pengujian Hipotesis Hubungan Tidak Langsung (Mediasi)
No |
Variabel |
Original
Sample |
T-Statistics |
P-Values |
Propabilitiy a |
1 |
Keselamatan dan
Kesehatan Kerja®Motivasi Kerja®Kinerja |
0.575 |
5.489 |
0.000 |
0.05 |
Sumber: Data Primer diolah(2022)
Tabel di atas (6) diperoleh bahwa nilai p-value hubungan keselamatan dan kesehatan kerja terhadap
kinerja melalui mediasi motivasi kerja sebesar 0,000. Nilai
p-value lebih kecil dari
nilai alpha 5% atau 0,05 (<0,05).
Hal ini bermakna bahwa keselamatan dan kesehatan kerja memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja melalui mediasi variabel motivasi kerja, atau dengan kata lain motivasi kerja dapat memediasi keselamatan dan kesehatan kerja terhadap kinerja.
berdasarkan hasil ini, maka hipotesis yang diajukan bahwa keselamatan dan kesehatan kerja
(K3) berpengaruh positif
dan signifikan terhadap kinerja
melalu peran mediasi motivasi kerja karyawan PT. Safinah Samudera Shipping Kendari (H4) diterima atau terbukti.
Pembahasan Hasil Penelitian
Pengaruh
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan PT. Safinah Samudera
Shipping Kendari
Sesuai hasil analisis
ditemukan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan PT. Safinah Samudera Shipping Kendari
sehingga hipotesis (H1)
ditolak atau tidak terbukti. Konsekuensi teoritis dari temuan
ini bahwa apa yang disampaikan (Mondy & Noe,
2005) bahwa keselamatan
dan kesehatan kerja berdampak
baik terdahap kinerja tidak selalu relevan atau digeneralisir pada semua perusahaan.
Dilihat dari distribusi
jawaban responden diperoleh bahwa K3 di perusahaan PT. Safinah Samudera Shipping Kendari sudah diterapkan
dan menjadi standar pelaksanaan kerja, namun demikian karyawan berkerja dengan baik (sesuai tugas pokok dan target
yang dibebankan) tidak secara langsung oleh karena penerapan K3. Atas dasar ini, dapat diasumsikan bahwa capaian kinerja
oleh karyawan PT. Safinah Samudera Shipping Kendari tidak secara langsung dipengaruhi (dihasilkan) dari penerapan K3 sendiri (faktor tunggal), melaikan oleh faktor lain diluar dari model (indikator) yang dikonstruksi.
Temuan penelitian juga didukung dengan beberapa penelitian lain dari luar negeri (jurnal internasional) seperti (Rusmiati, Harjadi,
& Fitriani, 2021); (Liu, Nkrumah, Akoto,
Gyabeng, & Nkrumah, 2020); (Tomy, Palanungkai., Arief, R and Achfas, 2018); dan (Kaynak, Toklu, Elci,
& Toklu, 2016). Hasil penelitian mereka menyimpulkan bahwa tidak terdapat
pengaruh risiko kerja
terhadap kinerja, lebih jauh
bahwa penerapan keselamatan dan kesehatan kerja
(K3) belum memberikan
efek secara langsung terhadap kinerja perusahaan.
Pengaruh
Antara Keselamatan dan Kesehatan Kerja Terhadap Motivasi Kerja PT. Safinah Samudera Shipping Kendari
Sesuai dengan
hasil penelitian diperoleh bahwa keselamatan dan kesehatan kerja (K3) memiliki
pengaruh yang signifikan
terhadap motivasi kerja karyawan
pada PT. Safinah Samudera
Shipping Kendari, sehingga hipotesis
(H2) yang diajukan diterima atau terbukti.
Hasil analisis menunjukkan bahwa peran keselamatan
dan kesehatan kerja (K3) terhadap motivasi
kerja karyawan pada PT. Safinah
Samudera Shipping Kendari signifikan
hingga 68,40% (nilai
R-Square). Artinya penerapan
K3 di PT. Safinah Samudera
Shipping Kendari berkontribusi terhadap motivasi kerja sebesar
68,40%.
Berdasarkan uji parsial (uji t) sebagaimana yang telah dikemukakan
sebelumnya menunjukkan bahwa Etos kerja memiliki pengaruh yang positif dan
signifikan terhadap kinerja sehingga menerima hipotesis 2 yang diajukan dalam
penelitian ini bahwa Etos kerja Memiliki pengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja ASN pada Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sulawesi Tenggara. Hal
tersebut berarti bahwa Etos kerja yang baik akan menghasilkan perbaikan Kinerja
pada Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sulawesi Tenggara yang positif dan
signifikan. Dengan demikian dapat
dikatakan bahwa perbaikan dalam hal kerja keras, disiplin, jujur, tanggung
jawab dan rajin akan meningkatkan kualitas, kuantitas kerja, ketepatan waktu,
efektivitas dan kemandirian dalam bekerja secara positif dan signifikan.
Apabila Etos kerja yang dimiliki pegawai tinggi maka cenderung akan
menimbulkan nilai-nilai positif dalam diri pegawai tersebut yang dapat
meningkatkan etos kerja terhadap kinerja. Adanya pengaruh variabel Etos kerja
terhadap kinerja terkait dengan adanya konsep penciptaan semangat, motivasi dan
pemberian yang baik dengan pegawai. Dapat dikatakan bahwa semakin baik Etos
kerja yang dimiliki pegawai maka kinerja yang dihasilkan juga akan semakin
baik.
Pengaruh Lingkungan Kerja
terhadap Kinerja ASN pada Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sulawesi Tenggara
Berdasarkan hasil analisis dekriptif, variabel Lingkungan kerja (X2)
mempunyai rata-rata skor jawaban responden sebesar 3,35. Hal ini menunjukkan
bahwa lingkungan kerja dinilai berdasarkan lingkungan kerja non fisik dan lingkungan
kerja fisik. Dimana Lingkungan kerja non fisik berupa Bangunan tempat kerja,
peralatan kerja yang memadai, Fasilitas, dan ketersediaan sarana angkutan umum
sementara untuk Lingkungan kerja fisik berupa Hubungan dengan rekan kerja
setingkat, Hubungan atasan dengan pegawai dan kerjasama antara pergawai yang
sudah cukup baik. Kondisi tersebut dipertegas dengan nilai signifikansi
pengaruh variabel lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai yang lebih kecil
dari nilai alpha (0,05) dengan tingkat kepercayaan 95%, artinya bahwa
lingkungan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja.
Berdasarkan uji parsial (uji t) sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya
menemukan bahwa lingkungan kerja memiliki pengaruh yang positif dan signifikan
terhadap kinerja sehingga menerima hipotesis 3 yang diajukan dalam penelitian
ini bahwa lingkungan kerja memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja atau dengan kata lain menolak H0 yang berarti bahwa bahwa lingkungan
kerja memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja ASN pada Rumah
Sakit Jiwa Provinsi Sulawesi Tenggara.
Pengaruh Beban Kerja terhadap Kinerja
ASN pada Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sulawesi Tenggara
Berdasarkan hasil analisis
deskriptif, variabel beban kerja (X3) mempunyai rata-rata skor jawaban
responden sebesar 2,87. Hal ini menunjukkan bahwa beban kerja yang dinilai berdasarkan
beban waktu, beban usaha mental, dan beban tekanan psikologi yang sudah cukup
baik. Kondisi tersebut dipertegas dengan uji regresi diperoleh nilai sebesar
-3.011 dengan tingkat signifikansi pengaruh variabel beban kerja terhadap
kinerja pegawai yang lebih kecil dari nilai alpha (0,05) pada tingkat
kepercayaan 95%, maka penelitian ini menunjuukan bahwa beban kerja memiliki
pengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja yang berarti apabila beban
kerja tinggi maka akan menyebabkan kinerja menurun atau dapat dijelaskan bahwa
semakin tinggi beban kerja yang diterima oleh seorang pegawai akan mempengaruhi
kinerja dari pegawai tersebut begitupun sebaliknya apabila beban kerja semakin
rendah maka kinerja pegawai akan semakin tinggi.
Temuan penelitian ini sekaligus mengkonfirmasi pendapat (Mondy & Noe,
2005), lebih dari itu mendukung
penelitian terdahulu seperti (Ikaningtyas, Al
Musadieq, & Prasetya, 2019); (Fironika, S.H., dan Suprihadi, 2014); (Frans, 2015); dan (Hedianto, Mukzam, & Iqbal, 2014). Studi mereka menyimpulkan bahwa keselamatan dan kesehatan kerja atau K3 berpengaruh signifkan terhadap terhadap motivasi kerja.
Hasil penelitian
penelitian ini dan dukungan
penelitian terdahulu sekaligus mengisi kelemahan (menolak/tidak sejalan) penelitian terdahulu yang menunjukan hal berbeda seperti (Rusmiati et al., 2021); dan (Iskandar & Sembada, 2012). Hasil penelitian
mereka menyimpulkan bahwa keselamatan kerja tidak berpengaruh bahkan negatif terhadap motivasi kerja.
Hasil kami tidak saja didukung (sejalan) dan menutupi kelemahan (tidak sejalan) penelitian terdahulu semakin memperkuat bahwa penerapan keselamatan dan kesehatan kerja dapat meningkatkan motivasi kerja karyawan. Standar pelaksanaan kerja dengan menerapkan K3 secara ketat akan
dapat memotivasi karyawan untuk bekerja, sehingga perusahaan PT. Safinah Samudera Shipping Kendari
dan perusahaan lain dapat memperhatikan K3 ini sebagai hal penting bagi metivasi kerja karyawan.
Pengaruh
Antara Motivasi Kinerja Terhadap Kinerja Karyawan PT.
Safinah Samudera Shipping
Kendari
Berdasarkan hasil
penelitian pada uji hipotesis
(H3) diperoleh
bahwa motivasi kerja berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja karyawan PT. Safinah Samudera Shipping Kendari sehingga
hipotesis diterima atau terbukti. Hasil analisis menunjukkan bahwa peran motivasi
kerja berkontribusi signifikan
sebesar 60,30% terhadap kinerja
karyawan PT. Safinah Samudera Shipping Kendari. Artinya
bahwa dengan memperhatikan da/atau upaya-upaya yang dilakukan (sesuai indikator) yang mengarah pada motivasi kerja dapat berkontribusi sebesar 60,30% terhadap kinerja karyawan. Secara teoritis dapat dikatakan bahwa motivasi kerja yang dimiliki karyawan (PT. Safinah Samudera Shipping Kendari)
berdampak baik dan signifikan
terhadap kinerja mereka. Secara praktis, semakin termorivasi karyawan, maka semakin baik karyawan kinerja mereka.
Hasil penelitian
ini mendukung hasil penelitian terdahulu seperti (Khairaningsih & Sobirin, 2022); (Van Thang & Nghi, 2022); (Muna & Isnowati, 2022); (Saptalia, Idris,
& Asiati, 2022); (Inaray, 2016); (Putri & Astuti,
2022); (Nurasia, 2022); (Lusri, 2017); (Ningsih, Zaki, & Hardilawati, 2022); dan (Firmansyah & Maria, 2022). Hasil studi mereka menyimpulkan bahwa motivasi kerja memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Sejalan dengan itu, (Rusmiati et al., 2021);
(Dewi & Sundari,
2021); (Novriansyah &
Angraini, 2021); dan (Ikaningtyas et al.,
2019) dalam studinya menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh signifikan
motivasi kerja terhadap kinerja.
Pengaruh
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Terhadap Kinerja Melalui Peran Mediasi Motivasi Kinerja Karyawan PT. Safinah
Samudera Shipping Kendari
Sesuai
dengan hasil penelitian diketahui bahwa variabel keselamatan dan kesehatan kerja
(K3) berpengaruh positif
dan signifikan terhadap kinerja
karyawan bila dimediasi oleh variabel motivasi kerja pada karyawan PT. Safinah Samudera Shipping Kendari.
Hasil ini dapat membuktikan
atau menerima hipotesis yang diajukan bahwa model yang diajukan mediasi dapat berperan
sebagai mediasi dalam memberikan pengaruh positif signifikan antara K3 terhadap kinerja karyawan. Bahkan peran mediasi
motivasi kerja dapat memberikan pengaruh antara keselamatan dan kesehatan kerja (K3) terhadap kinerja
sekitar 60,30% (nilai R-Square).
Hasil penelitian ini sekaligus mendukung penelitian terdahulu oleh (Khairaningsih &
Sobirin, 2022); dan (Ikaningtyas et al.,
2019) bahwa pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja di
tempat kerja memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan dengan motivasi kerja sebagai mediasi. Penelitian (Khairaningsih &
Sobirin, 2022); dan (Ikaningtyas et al.,
2019) memiliki kesamaaan dengan penelitian yakni pada perusahaan dengan potensi (risiko) kecelakaan kerja tinggi, dengan demikian penelitian ini sangat berkesesauian sehingga dapat digunakan untuk generalisasi.
Implikasi
teoritis dari hasil ini adalah menutupi kelemahan temuan pada hipotesis pertama (H1) bahwa
penerapan K3 tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan, sehingga untuk memperkuat hubungan tersebut mesti dilakukan perantara (mediasi) motivasi kerja. Artinya, K3 akan baik pengaruhnya terhadap kinerja bila mana ada mediasi
motivasi kerja.
Implikasi
praktis hasil penelitian ini bahwa penerapan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) bagi perusahaan
dalam upaya meningkatkan kinerja mesti dibarengi dengan motivasi kerja. Praktisnya bahwa penerapan K3 akan lebih baik dan bermanfaat bagi karyawan bila mana dilakukan pendekatan motivasi kerja untuk tujuan peningkatan kinerja.
Keterbatasan dan
kelemahan Penelitian
Kelemahan atau keterbatasan penelitian adalah teretak pada dua hal, Pertama adalah dari jumlah populasi terbilang
sedikit atau cukup terbatas yakni 60 orang, sehingga penelitian selanjutnya
perlu menambah keluasan penelitian dengan menambah responden dengan memilih
perusahaan berkaryawan besar (banyak) atau dapat mengkombinasikan lebih dari
satu perusahaan. Harapannya adalah hasil yang ditemukan lebih luas untuk
menggeneralisasi model konseptual yang dikembangkan.
Kedua dari aspek teoritis bahwa variabel keselamatan dan kesehatan kerja
(K3) tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel kinerja
karyawan, hal ini belum dapat memperkuat teori sebelumnya seperti diungkap oleh
(Mondy
& Noe, 2005) bahwa “motivasi kerja, dan kinerja yang produktif dapat
tercapai apabila perusahaan selalu memperhatikan faktor keselamatan dan
kesehatan kerja”.
Kesimpulan
Sesuai dengan hasil analisis
dan hipotesis yang diajukan
dalam penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) berpengaruh signifikan terhadap peningkatan kinerja karyawan PT. Safinah Samudera Shipping Kendari.
2. Keselamatan dan kesehatan
kerja (K3) berpengaruh positif
dan signifikan terhadap peningkaatan
motivasi kerja karyawan PT.
Safinah Samudera Shipping Kendari.
3. Motivasi kerja berpengaruh
positif dan signifikan terhadap
kinerja karyawan PT. Safinah Samudera Shipping Kendari,
Artinya bahwa peningkatan motivasi kerja akan meningkatkan kinerja karyawan PT. Safinah Samudera Shipping. 4. Keselamatan dan kesehatan kerja
(K3) berpengaruh positif
dan signifikan terhadap kinerja
yang dimediasi motivasi
kerja karyawan PT. Safinah Samudera Shipping Kendari.
DAFTAR
PUSTAKA
Anoraga, P. (2014). Psikologi
Kerja (Rineka Cip). Jakarta.
Dewi, Nuning Nurna, & Sundari,
Sundari. (2021). Pengaruh (K3) Dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Di
Perusahaan. Iqtishadequity Jurnal Manajemen, 3(2), 278–289.
Firmansyah, Nazhar Amin, & Maria,
Vera. (2022). Pengaruh Kepemimpinan, Budaya Organisasi Dan Motivasi Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan Pada Pt. the Univenus Serang. Jurnal Inovasi
Penelitian, 2(12), 3841–3848.
Fironika, S.H., dan Suprihadi, H.
(2014). Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja Terhadap Motivasi Kerja
Karyawan. Jurnal Ilmu & Riset Manajemen, 3(7), 1–15.
Frans, Anthony. (2015). Pengaruh
kesehatan dan keselamatan kerja (K3), dan insentif terhadap motivasi serta
kinerja karyawan pada bagian produksi. Masyarakat, Kebudayaan Dan Politik,
28(4), 219–226.
Ghozali, Imam. (2016). Aplikasi
Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 23 (8th ed.). Semarang: BP
Universitas Diponegoro.
Hasibuan, Malayu S. P. (2015).
Manajemen Sumber Daya Manusia, Penerbit: PT. Bumi Aksara, Jakarta.
Hedianto, Bayu Ramdan, Mukzam,
Mochammad Djudi, & Iqbal, Muhammad. (2014). Pengaruh keselamatan dan
kesehatan kerja (K3) terhadap motivasi kerja karyawan (Studi pada Karyawan
bagian Drilling & Oilfield Services PT Elnusa Tbk. Jakarta). Jurnal
Administrasi Bisnis, 10(1), 10–15.
Ikaningtyas, Maharani, Al Musadieq,
Mochammad, & Prasetya, Arik. (2019). Pengaruh K3 Pada Motivasi Dan Kinerja
Karyawan (Studi Pada Karyawan Pt. Ytl €“Paiton-Jawa Timur). Profit: Jurnal
Administrasi Bisnis, 13(1), 63–69.
Imam, Ghozali. (2013). Aplikasi
Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21 Update PLS Regresi. Semarang.
Badan Penerbit Universitas Diponegoro. ISBN, 979(015.1).
Inaray, Jelita Caroline. (2016).
Pengaruh kepemimpinan dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan pada PT. Amanah
Finance di Manado. Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi, 16(2).
Iskandar, Sentot, & Sembada,
Gredi Granada. (2012). Pengaruh Beban Kerja, Motivasi Dan Kepuasan Kerja
Terhadap Kinerja Pegawai Bank BJB Cabang Padalarang. Jurnal Ekonomi, Bisnis
& Entrepreneurship, 6(1), 26–38.
Kaynak, Ramazan, Toklu, A. Tuygun, Elci,
Meral, & Toklu, I. Tamer. (2016). Effects of occupational health and safety
practices on organizational commitment, work alienation, and job performance:
Using the PLS-SEM approach. International Journal of Business and Management,
11(5), 146–166.
Khairaningsih, Nurul Sari, &
Sobirin, Achmad. (2022). Pengaruh Iklim Organisasi dan Pelaksanaan Keselamatan
Di Tempat Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Dengan Motivasi Kerja Sebagai
Variabel Intervening. Selekta Manajemen: Jurnal Mahasiswa Bisnis &
Manajemen, 1(1), 97–122.
Liu, Suxia, Nkrumah, Edmund Nana
Kwame, Akoto, Linda Serwah, Gyabeng, Emmanuel, & Nkrumah, Erasmus. (2020).
The state of occupational health and safety management frameworks (OHSMF) and
occupational injuries and accidents in the Ghanaian oil and gas industry:
Assessing the mediating role of safety knowledge. BioMed Research
International, 2020.
Lusri, Lidia. (2017). Pengaruh
motivasi kerja terhadap kinerja karyawan melalui kepuasan kerja sebagai
variabel mediasi pada karyawan PT. Borwita Citra Prima Surabaya. Agora, 5(1).
Moeheriono, Edi, & Si, Dr M.
(2012). Pengukuran kinerja berbasis kompetensi. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
Mondy, R. Wayne, & Noe, Robert M.
(2005). Human resource management. Pearson Educación.
Muna, Nailul, & Isnowati, Sri.
(2022). Pengaruh Disiplin Kerja, Motivasi Kerja, Dan Pengembangan Karir
Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Pada Pt Lkm Demak Sejahtera). Jesya (Jurnal
Ekonomi Dan Ekonomi Syariah), 5(2), 1119–1130.
Nawawi, Ismail. (2013). Budaya
organisasi kepemimpinan dan Kinerja. Jakarta: PT. Fajar Iterpratama Mandiri,
12(1).
Ningsih, Okni Livia, Zaki, Hammam,
& Hardilawati, Wan Laura. (2022). Pengaruh Motivasi Kerja Dan Lingkungan
Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Hotel Dyan Graha Pekanbaru. ECOUNTBIS:
Economics, Accounting and Business Journal, 2(1), 52–63.
Novriansyah, Yudhi, & Angraini,
Marlina. (2021). Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) serta Motivasi dalam
Meningkatkan Kinerja Karyawan PT Tembesu Jaya Kabupaten Tebo. Jurnal
Manajemen Sains, 1(2), 113–120.
Nurasia, Jemmi. (2022). Pengaruh
Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada Masa Pandemi
Covid 19 (Studi Kasus Dinas Kesehatan Provinsi Jambi). Jurnal Manajemen
Terapan Dan Keuangan, 11(01), 77–90.
Pinder, Craig C. (1984). Work
motivation: Theory, issues, and applications. Scott Foresman & Company.
Putri, Rosiana Wisuda, & Astuti,
Puji. (2022). Pengaruh Pelatihan Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan. Jurnal
Fokus Manajemen Bisnis, 12(1), 1–15.
Robbins, Stephen P., & Judge,
Timothy A. (2013). Organizational Behavior 17th Global Edition. Upper
Saddle River, NJ: Pearson.
Rusmiati, Eti, Harjadi, Dikdik, &
Fitriani, Lili Karmela. (2021). Analysis of the Impact of Risk and Workload on
Motivation and Impact on Employee Performance. International Journal of
Economics, Business and Accounting Research (IJEBAR), 5(2).
Saptalia, Herfina, Idris, Muhammad,
& Asiati, Diah Isnaini. (2022). Pengaruh Kompetensi, Disiplin Kerja dan
Motivasi Terhadap Kinerja Pegawai Sekretariat Daerah Pemerintah Kota Palembang.
Jurnal Bisnis, Manajemen, Dan Ekonomi, 3(4), 248–259.
Tomy, Palanungkai., Arief, R and
Achfas, Z. (2018). Evaluation of Occupational Health and Safety Management
System in Construction Project. Eurasia; Economic & Business, 8(14),
48–56.
Van Thang, Dinh, & Nghi, Nguyen
Quoc. (2022). The effect of work motivation on employee performance: The case
at OTUKSA Japan Company. World Journal of Advanced Research and Reviews,
13(1), 404–412.