PENGARUH
KUALITAS PELAYANAN PROMOSI DAN LOKASI TERHADAP MINAT PENGUNJUNG PADA KEBUN
BINATANG MEDAN ZOO
Deser Putri Esa Zendrato1,
Nurhayati2
STIM
Sukma Medan, Indonesia
Email:
zendratodeserputri@gmail.com, nurhayati.0889@gmail.com
Abstrak
Pariwisata adalah sebuah kegiatan pejalanan yang bertujuan untuk
rekreasi dan mencari ketenangan diluar wilayah tempat tinggalnya. Pariwisata
saat ini merupakan kegiatan yang sangat di gemari oleh sebagian besar kalangan
masyarakat di Indonesia. Hal ini dapat kita lihat di sekeliling kita banyak
tempat wisata yang baru bermunculan dan bersaing untuk menawarkan berbagai fasilitas ataupun wahana
yang sangat menarik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
apakah pengaruh kualitas pelayanan, promosi dan lokasi terhadap minat
berkunjung pada kebun binatang medan zoo. Pada penelitian ini sampel yang
digunakan ada 100 orang pengunjung. Pengambilan sampel ini menggunakan random sampling yaitu dimana sampel
diambil secara acak kepada setiap anggota populasi yang berpartisipasi dalam sampling memiliki kesempatan yang sama untuk
menjadi anggota sampel. Pengambilan data juga dari beberapa sumber seperti
internet, artikel dan buku. Proses pengolahan data dilakukan dengan menggunakan program (statistical
Package for Social (SPSS). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan kualitas pelayanan, promosi dan lokasi terhadap minat pengunjung pada Kebun Binatang Medan Zoo.
Kata Kunci: kualitas pelayanan; promosi; lokasi dan wisatawan.
Abstract
Tourism is a traveling activity aimed
at recreation and seeking peace outside the area where they live. Tourism is
currently an activity that is enjoyed by most people in Indonesia. We can see
that all around us there are many new tourist attractions that are emerging and
competing to offer various facilities or very interesting rides. The success of
a tourist spot can be seen from visitor satisfaction where the increasing
number of visitors indicates that this place deserves to be a favorite tourist spot. This study aims to determine whether
the effect of service quality, promotion and location on the interest in
visiting the Medan Zoo. In this study, the sample used was 100 visitors. This
sample was taken using random sampling, namely where the sample was taken
randomly, each member of the population participating in the sampling had the
same opportunity to become a member of the sample. Data collection is also from
several sources such as the internet, articles and books. Data processing is
carried out using the statistical Package for Social (SPSS) program. The results
of this study indicate that there is a significant influence of service
quality, promotion and location on visitor interest at the Medan Zoo.
Keywords: service quality,
promotion, location and tourists
Pendahuluan
Perjalanan wisata adalah sebuah
kegiatan dapat dilakukan oleh satu dua orang atau lebih dalam bentuk
kelompok yang bertujuan untuk mencari hiburan, menambah pengalaman dalam
perjalanan tertentu dan dengan tujuan yang berbeda-beda (Revida et
al., 2020). Di Indonesia, hampir di setiap daerah pasti memiliki tempat
wisata favorit yang beragam. Dengan keindahan alam Indonesia inilah banyak wisatawan
asing yang berlomba- lomba datang untuk menyaksikannya secara langsung. Objek
wisata dapat berupa objek wisata alam, gunung,danau, sungai, pantai, Laut dan berupa objek wisata
bangunan seperti museum, benteng,situs peninggalan sejarah dll (Abadi,
2022).
Kebun Binatang Medan Zoo terletak di simalingar B Jalan Bunga
Rampai no.100 Kecamatan Medan Tuntungan, Kabupaten Deli Serdang. Taman
margasatwa ini telah lama di kenal oleh masyarakat sekitar baik kalangan
wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara. Yang menjadi daya tarik di tempat
ini adalah beragam satwa lindung yang
sudah hampir punah dan sangat jarang kita jumpai di sekitar kita, seperti buaya,harimau, gajah dan banyak
jenis fauna lainnya. Tidak kalah menariknya wahana yang tersedia di tempat ini
seperti Flying Fox, Naik Gajah, Naik
Delman, spot foto yang menarik dan berbagai fasitas lainnya (Hermon,
2021). Selain sebagai tempat rekreasi, tempat ini juga di gunakan
sebagai tempat penelitian, pendidikan dan konservasi sehingga kebun binatang ini
menjadi pilihan yang menarik untuk berwisata (Mahfuzhoh
& Saputra, 2020). Setiap hari Minggu maupun hari biasa ada saja pengunjung yang
datang ke tempat ini. Jumlah satwa di Medan Zoo
ada 270 hewan yang terdiri dari mamalia, reptil dan aves. Sementara luas
lahan ada 34 hektar, namun yang terpakai hanya 10 hektar.
Sebagai tempat wisata yang terkenal sangat penting untuk
meningkatkan pelayanan baik dari segi sumber daya manusia, fasilitasnya maupun
pelayanan yang sangat menentukan kepuasan pengunjung (Tamba
& Prana, 2020). Berdasarkan informasi awal yang penulis dapatkan dari beberapa
pengunjung yang mengeluh dengan petugas
tiket yang tidak selalu standby diloket penjualan, petugasnya juga
kurang ramah serta beberapa pedagang asongan yang membuat kurang nyaman ketika
masuk serta memaksakan pengunjung untuk membeli barang dagangannya.
Lokasi kebun binatang ini sangat terpencil dan sulit untuk
diakses. Nyaris tidak ada angkutan umum untuk ke sana. Ketika baru sampai pada
radius beberapa meter, kita akan menghirup aroma yang tidak sedap. Tentu hal
ini akan menjadikan nilai minus pada objek wisata ini. Banyaknya
permasalahan pada kebun binatang ini, mulai dari jumlah hewan yang minim,
fasilitas yang kurang memadai dan tidak terawat, termasuk pula wahana yang tidak
digunakan akibat adanya kerusakan. dengan demikian, Kebun binatang ini benar-benar
tertinggal dibanding kebun binatang lainnya (Warhamni, 2021).
Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki kekayaan flora
dan fauna. Menurut FFI (2017), Indonesia yang memiliki 17.000 pulau merupakan
habitat dari 12% mamalia di dunia, 16% reptil dan amfibi di dunia, 17% burung di
dunia, dan 25% populasi ikan di dunia. Oleh karena itu, dalam rangka
meningkatkan devisa negara, pada tahun 2013 Kementrian Pariwisata menetapkan
flora dan fauna sebagai salah satu elemen dari “Wonderful Indonesia”. Sehingga keanekaragaman
flora dan fauna di Indonesia difasilitasi dengan adanya kebun binatang sebagai kawasan
pelestarian dan juga sebagai obyek wisata bagi masyarakat (Siregar, Rini, & Sembiring,
2019).
Pelayanan merupakan faktor yang sangat menentukan keberhasilan
suatu perusahaan dan organisasi yang berorientasi pada profit. Pelayanan
berkaitan dengan tingkat kepuasan pelanggan dimana pelanggan yang merasakan
kepuasan atas pelayanan yang di berika akan menjadi pelanggan yang setia,
mekipun produk atau jasa lain yang sejenis begitu banyak dan mudah di peroleh (Tamba, 2019).
Kualitas pelayanan sangat erat hubungannya dengan kepuasan
pelanggan. Kemajuan sebuah perusahaan salah satunya dipengaruhi oleh kemampuan
perusahaan dalam melayani konsumennya. Pelayanan yang perusahaan berikan harus
memperhatikan kualitas standar yang diberikan kepada pelanggan bahkan harus
melebihi efektasi yang diharapkan oleh pelanggan sehingga kepuasan pelanggan
dapat diperoleh dengan mudah oleh perusahaan, karena itu dapat membuat para
pelanggan bertahan menggunakan jasa perusahaan (Rohaeni, 2018).
Promosi adalah suatu hal yang harus dilakukan setiap perusahaan.
Hal utama dalam promosi adalah membuat pesan yang persuasif yang efektif untuk
menarik perhatian konsumen. Berdasarkan fakta tersebut, saat ini instagram
tidak hanya digunakansebagai sarana pemuas kebutuhan hiburan saja, tetapi
juga sebagai media sosial yang mempunyai
peluang besar untuk melakukan kegiatan bisnis, menyusulkesuksesannya
sebagai media sosial yang diminati oleh
pengguna (Puspitasari, 2019).
Lokasi merupakan tempat melayani konsumen, dapat pula diartikan
sebagai tempat untuk memajangkan barang-barang dagangannya. Definisi lokasi
adalah tempat perusahaan beroperasi atau tempat perusahaan melakukan kegiatan
untuk menghasilkan barang dan jasa yang mementingkan segi ekonominya. Penentuan
lokasi adalah strategi utama dalam usaha ritel. Lokasi yang strategis akan
menjadi jalan pembuka yang menentukan kesuksesan sebuah usaha ritel. Banyak
pengusaha ritel yang terkadang kurang memahami pentingnya lokasi ketika membuka
usaha ritel sehingga tidak melakukan survei lokasi dan menyusun strategi yang
tepat dalam pemilihan lokasi tersebut (Riadi, 2020). Beberapa kriteria yang dapat digunakan untuk menilai suatu
lokasi yang strategis adalah sebagai berikut:
Letak lokasi ini menjadi strategis karena umumnya di pusat
perdagangan dan perkantoran terdapat traffic yang sangat tinggi. Kepadatan lalu
lintas secara otomatis menciptakan pasar atau membawa konsumen melewati lokasi
usaha ritel dan memperbesar kemungkinan mereka untuk berhenti dan berbelanja,
atau minimal mengetahui keberadaan usaha ritel tersebut. Sebuah
lokasi dikatakan strategis bila mudah dijangkau target pasar atau konsumen.
Lokasi yang baik berarti mempermudah konsumen dalam melihat,
mencari, dan menemukan usaha ritel ini. Dengan kata lain, lokasi yang baik
memiliki visibilitas yang tinggi.
Akses sangat mempengaruhi nilai strategis suatu lokasi. Kriteria
akses yang baik misalnya jalan yang beraspal baik, mulus, tidak bergelombang,
dan tidak berlubang, adanya pola rute jalan yang teratur dan tidak semrawut,
serta bebas dari ancaman banjir pada musim hujan. Dari
kriteria diatas dapat kita simpulkan bahwa penentuan lokasi yang tepat dapat memudahkan
jalannya sebuah usaha atau tempat wisata. Pariwisata di
defenisikan sebagai aktivitas orang yang berpergian untuk liburan, rekreasi,
bisnis, dan tujuan lain ketempat-tempat diluar lingkungan biasanya dan tinggal
tidak lebih dari satu tahun berturut-turut. Beberapa defenisi travel dan
pariwisata di rangkum dalam daftar defenisi travel dan perjalanan yang di
adopsi dari WTO/UN seperti yang d tunjukkan pada table di bawah ini :
Tabel 1 Defenisi
dan istilah dalam travel
dan pariwisata
Defenisi dan Istilah
dalam travel dan Pariwisata |
Pengunjung/ Visitor: Setiap orang yang berpergian ke tempat selain dari lingkungan
biasanya hingga 12 bulandan
tujuan utama perjalanannya adalah liburan, bisnis, ziarah, kesehatan, dll, selain dari
pelaksanaan aktivitas yang
di bayar dari dalam tempat yang di kunjungi atau migrasi. Pengecualian: a)
Kru Transportasi dan wisatawan komersial (bahkan mereka yang
bepergian ketujuan yang berbeda sepanjang tahun) dapat dianggap bepergian di lingkungan biasanya sehinnga di kecualikan
dari pengunjung. b)
Orang yang melakukan perjalanan sepanjang tahun (atau hampir
sepanjang tahun) antara dua tempat tinggal (misalnya. rumah akhir pekan, studi
tempat tinggal ) |
Wisatawan (tourist), menginap/bermalam: seorang pengunjung yang menginap setidaknya satu malam di tempat yang di kunjungi (tidak harus di akomodasi berbayar). |
Pengunjung sehari (excursionist, day visitor): pengunjung
yang tidak bermalam di tempat yang di kunjungi, misalnya: a)
Pengunjung apal pesiar, yang melakukan tur selama satu hari atau
lebih, bermalam di kapal (termasuk personel angkatan laut asing yang sedang
tidak bertugas). b)
Border
shopper yang mungkin memiliki pengeluaran tinggi untuk pembelian makanan,
minuman, tembakau, bensin, dan lain-lain (tidak termasuk pekerjadi perbatasan). |
Traveller (pelaku perjalanan): a)
Wisatawan trabnsit langsung (misalnya di bandara, antara dua
pelabuhan terdekat) b)
Komuter (pelaju) : perjalanan rutin untuk bekerja,belajar,
berbelaja, dan lain-lain. c)
Perjalanan non-komuter lainnya : misalnya perjalanan lokal
sesekali, awak transportasi atau wisatawan komersial,migrant, diplomat. |
Penumpang: wisatawan tidak
termasuk awak kapal, wisatwan non-pendapatan, misalnya bayi, gratis atau bepergian dengan diskon hingga 25%. |
Pariwisata (tourism): aktivitas
pengnjung, orang yang bepergian
ke dan tinggal di tempat diluar
lingkungan biasanya hingga
12 bulan untuk liburan, ziarah,
dan lain-lain: a)
Internasional inbond dan
outbond dapat mencakup menginap
semalam di negara tempat tinggal. b)
Domestik (di negara tempat tinggal) |
Industri Pariwisata (tourism industry): Perusahaan yang menyediakan jasa dan barang kepada pengunjung, Termasuk: a)
Perhotelan b)
Restoran, Kafe, dan Bar c)
Transportasi d)
Operator Tur dan Agen Pejalanan dan Event Organizer atraksi e)
Cabang ekonomi lain yang memasok kebutuhan pengunjung (beberapa
diantaranya mungkin juga memberikan volume layanan dan barang yang signifikan
kepada non-pengunjug dan proporsi |
Metode
Metode Pengumpulan data yang di gunakan
pada penelitian ini adalah
sebagai berikut: Pada penelitian
ini menggunakan metode
penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif
adalah metode penelitian yang berkaitan dengan angka yang dianalisis
menggunakan statistik. Metode pengumpulan data menggunakan populasi dan sampel.
Populasi yakni kumpulan subjek penelitian, sedangkan sampel yaitu objek riset
yang akan dilakukan kajian. (Bakri, 2021). Penelitian
ini dilakukan menggunakan metode kuantitatif dengan tujuan menguji
hipotesis yang telah di tetapkan dan untuk mengetahui pengaruh dari variabel
bebas (independent)
dan variabel terikat (dependent). Penelitian
ini menganalisis dan menguji
apakah variabel kualitas pelayanan, promosi dan lokasi berpengaruh terhadap minat pengunjung pada Kebun Binatang
Medan Zoo.
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu studi
dokumentasi, kuesioner dan observasi.
Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah pengunjung Taman Margasatwa Medan pada bulan Juli-Agustus
2022 berjumlah 600 orang. Dan jumlah sampelnya
sebanyak 240 orang. Tekning
sampling yang digunakan adalah random sampling. Random sampling adalah suatu teknik pengambilan sampel atau elemen secara
acak, dimana setiap elemen atau anggota populasi memiliki kesempatan yang sama
untuk terpilih menjadi sampel (Hidayat, 2022).
Populasi adalah sebuah
wilayah generalisasi yang tersusun dari objek ataupun subjek yang mempunyai
karakteristik & kuwalitas tertentu yang ditentukan oleh seorang peneliti
sebagai bahan untuk dipelajari yang kemudian mengambil
sebuah kesimpulan (Mumpuni, 2021). Populasi penelitian
ini adalah wisatawan yang pernah berkunjung di Kebun Binatang Medan Zoo pada bulan Juli-Agustus
2022 sebanyak 600 orang.
Menurut (Sugiyono, 2017) sampel
ialah bagian dari populasi yang menjadi sumber data dalam penelitian,
dimana populasi merupakan bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh
populasi. Sampel
pada penenlitian ini adalah
wisatawanyang pernah berkunjung di Kebun Binatang
Medan Zoo. Jumlah sampel
pada penelitian ini menggunakan
rumus Lemeshow, dikarenakan jumlah populasi yang tidak diketahui atau tidak terhingga. Rumus Slovin adalah sebagai berikut:
n= 600/(1+(600 x 0,0025)
n=600/(1+1,5)
n=600/2,5
n=240
Dengan:
n = sampel
N = Populasi
e = Perkiraan tingkat
kesalahan
dengan jumlah
populasi sebanyak 600 orang
dan dengan perkiraan tingkat kesalahan 5% maka jumlah sampel
pada penelitian ini adalah sebanyak 240 orang.
Penelitian Lapangan (field
research): mengumpulkan data secara langsung di lapangan yang berupa: Pengamatan
fisik/Observasi: Pengamatan data secara langsung di Kebun Binatang Medan Zoo. Wawancara
terstruktur dan tidak terstruktur yang di lengkapi dengan daftar wawancara,
nama narasumber dan tanda tangan, serta pengambilan dokumentasi yang berkaitan
dengan penelitian. Dan Kuesioner:
metode pengumpulan data dengan membuat beberapa daftar pertanyaan yang di berikan
kepada 100
responden atau pengunjung yang dijadikan sebagai sampel.
Hasil dan Pembahasan
Pengaruh kualitas pelayanan (X1), promosi (X2), dan
lokasi (X3) terhadap minat pengunjung pada Kebun Binatang
Medan Zoo(Y) dapat dilihat melalui nilai signifikan
uji t yang memiliki nilai signifikan lebih kecil dari 0,05 sehingga dapat di simpulkan bahwa variabel kualitas pelayanan, promosi dan lokasi memiliki keterikatan terhadap variabel minat pengunjung.
Tabel.1: Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Usia |
Jumlah |
<17 |
64 |
18-30 |
92 |
31-41 |
50 |
41-50 |
25 |
>50 |
9 |
Total |
240 |
Dari data diatas
dapat kita lihat bahwa dari
umur <17, 18-41 lebih banyak
karena usia tersebut merupakan usia pelajar sekolah
menengah, mahasiswa dan selebihnya adalah usia pekerja.
Tabel. 2: Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin |
Jumlah |
Laki – Laki |
84 |
Perempuan |
156 |
Total |
240 |
Dari tabel
diatas dapat kitalihat bahwa pengunjung perempuan lebih banyak dari pada pengunjung laki-lai.
Tabel.3 Karakteristik Responden berdasarkan pekerjaan
Pelajar |
Jumlah |
Pelajar/ Mahasiswa |
134 |
PNS/ TNI/ POLRI |
32 |
Wiraswasta |
74 |
Total |
240 |
Dari tabel
diatas dapat kita lihat bahwa
pengujung berdasakan pekerjaan terbanyak adalah pelajar atau mahasiswa yang kemungkinan datang untuk belajar ataupun refreshing.
Kesimpulan
Pada penelitian ini dapat
kita lihat bahwasanya pelayanan, promosi dan lokasi sangat menentukan minat pengunjung pada kebun binatang medan zoo, dimana hal ini dapat kita simpulkan
dari beberapa wawancara langsung dan data kuesioner yang dibagikan sama kepada pengunjung
yang ikut berpartisipasi dalam
pengambilan sampel data sebanyak 100 orang dan hal ini telah mewakili beberapa kesimpulan yang dapat kita tarik
yaitu: semakin baik pelayanan yang dilakukan maka akan menimbulkan kepuasan
tersendiri bagi para pengunjung teresebut. Semakin banyak promosi yang dilakukan pada kebun binatang medan zoo maka akan semakin
banyak orang yang akan mengetahui nya dan semakin banyak peluang untuk mendatangkan pengunjung. Lokasi yang strategis
dapat menambah minat
pengunjung untuk datang berkunjung di kebun binatang medan zoo.
DAFTAR
PUSTAKA
Abadi, Q. (2022). Penataan Kawasan
Wisata Jembangan Desa Poncowarno Kec Poncowarno Kab Kebumen Dengan Pendekataan
Arsitektur Tradisional Jawa. Journal of Economic, Business and Engineering
(JEBE), 4(1), 47–57. https://doi.org/10.32500/jebe.v4i1.3418
Bakri, A. (2021). Pengertian penelitian
kuantitatif. Bakri UMA.
Hermon, D. (2021). Geografi
Bencana Alam-Rajawali Pers. PT. RajaGrafindo Persada.
Hidayat, A. (2022). Simple Random
Sampling: Pengertian, Jenis, Cara dan Contohnya. Statistikian.
Mahfuzhoh, E., & Saputra, A.
(2020). Perilaku Pengunjung Anak Di Taman Wisata Edukasi Satwa Studi Kasus:
Kebun Binatang Gembira Loka Di Yogyakarta. Sinektika: Jurnal Arsitektur,
17(1), 26–33. 10.23917/sinektika.v17i1.10850
Mumpuni, R. (2021). 10 Pengertian
Populasi Menurut Para Ahli.
Puspitasari, D. S. N. (2019).
Pemanfaatan Media Sosial Sebagai Media Promosi (studi deskriptif pada HappyGo
Lucky House. Jurnal Common, 3, 71–80. 10.34010/common.v3i1.1950
Revida, E., Gaspersz, S., Uktolseja,
L. J., Nasrullah, N., Warella, S. Y., Nurmiati, N., … Purba, R. A. (2020). Pengantar
Pariwisata. Yayasan kita menulis.
Riadi, M. (2020). Lokasi Usaha
(Pengertian, Tujuan, Jenis, Aspek dan Faktor Pemilihan). Kajian Pustaka.Com.
Rohaeni, H. N. M. (2018). Kualitas
Pelayanan Terhadap Kepuasan Pelanggan. Jurnal Ecodemica, 2, 312.
Siregar, S. H., Rini, E. S., &
Sembiring, B. K. F. (2019). Saudi Journal of Business and Management Studies
The Effect of Service The Effect of Service Quality on Visitors ’ Satisfaction
at Medan Zoo , North Sumatra , Indonesia, (May).
https://doi.org/10.21276/sjbms.2019.4.5.3
Sugiyono. (2017). Metode
Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung.
Tamba, R. N. (2019). Pengaruh
Pelayanan terhadap Peningkatan Kunjungan Wisatawan pada Taman Margasatwa Medan.
Jurnal Studi Manajemen, 2, 51–57.
Tamba, R. N., & Prana, R. R.
(2020). Pengaruh Pelayanan terhadap Peningkatan Kunjungan Wisatawan pada Taman
Margasatwa Medan. CIVITAS: Jurnal Studi Manajemen, 2(1), 51–57.
Warhamni, S. (2021). Medan Zoo Yang
Kurang Terawat. Wanaswara.