Pengaruh Word of Mouth dan Harga Terhadap
Keputusan Pembelian Kopi Kenangan Oleh Generasi Z di Jakarta Selatan
Alfonsus B. Say1*,
Hanafah Syadilla2
STIE UniSadhuGuna, Jakarta, Indonesia1*2
Email: alfons.bsay@ubs-usg.ac.id1*,
hanafahssyadilla@gmail.com2
Abstrak
Latar belakang
penelitian ini didasari oleh fenomena pertumbuhan bisnis kopi yang signifikan
di Indonesia, mencatatkan pertumbuhan sebesar 250% (Menko Airlangga, Indonesia
Premium Coffee Expo & Forum 2022). Fenomena ini dipicu oleh tren konsumsi
kopi yang meningkat di kalangan Generasi Z, yang jumlah populasi totalnya
mencapai 565,9 ribu jiwa pada sensus penduduk tahun 2020. Penelitian ini
bertujuan untuk mengeksplorasi pengaruh Word of Mouth dan Harga terhadap
keputusan pembelian Kopi Kenangan oleh Generasi Z di Jakarta Selatan. Data yang
digunakan merupakan hasil kuesioner yang disebarkan pada bulan Maret 2024
dengan menggunakan metode purposive sampling, di mana 100 responden telah
dipilih sesuai dengan kriteria yang ditetapkan. Alat analisis yang digunakan
adalah regresi linear berganda dengan bantuan program SPSS. Hasil uji
menunjukkan bahwa Word of Mouth berpengaruh positif signifikan terhadap
keputusan pembelian (t hitung = 9,990, p = 0,000), demikian pula dengan Harga
(t hitung = 10,054, p = 0,000). Selain itu, Word of Mouth dan Harga secara
bersama-sama juga berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan pembelian
(F hitung = 73,639, p = 0,000).
Kata Kunci: Harga, Keputusan
Pembelian, Word of Mouth
Abstract
The background of this study is based on the
phenomenon of significant growth in the coffee business in Indonesia, recording
a growth of 250% (Minister Airlangga, Indonesia Premium Coffee Expo & Forum
2022). This phenomenon is driven by the increasing trend of coffee consumption
among Generation Z, whose total population reached 565.9 thousand in the 2020
census. The aim of this study is to explore the influence of Word of Mouth and
Price on the purchasing decisions of Kopi Kenangan among Generation Z in South
Jakarta. The data used were from questionnaires distributed in March 2024 using
purposive sampling, with 100 respondents selected based on predefined criteria.
The analytical tool used was multiple linear regression with SPSS. The results
show that Word of Mouth has a significant positive effect on purchase decisions
(t = 9.990, p = 0.000), as well as Price (t = 10.054, p = 0.000). Additionally,
Word of Mouth and Price together also significantly influence purchase
decisions (F = 73.639, p = 0.000)..
Keywords: Price, Purchase Decision, Word of Mouth
Pendahuluan
Perkembangan teknologi yang pesat dan pembangunan infrastruktur meningkatkan kompleksitas kehidupan masyarakat urban di Jakarta Selatan. Kota ini dipenuhi dengan gedung-gedung perusahaan dan aktivitas pekerja yang tinggi, seringkali menyebabkan stres akibat tekanan yang besar (Sarosa et al., 2024). Perubahan gaya hidup dan pola konsumsi menjadi respons terhadap kondisi ini. Gaya hidup, sebagaimana dijelaskan oleh Rossanty (2018), mencerminkan bagaimana individu menggunakan waktu, energi, dan uang, serta bagaimana mereka mencerminkan nilai-nilai dan kesenangan mereka (Bingawati et al., 2023). Contohnya salah satu aktivitas yang identik oleh generasi Z adalah kegiatan berkumpul atau melakukan pembicaraan dengan satu sama lain (nongkrong) di kafe, dan mengkonsumsi kopi. Penyebutan “generasi” dilihat berdasarkan pembagian tahun kelahiran, generasi Z yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012 (Statistik, 2021).
Generasi Z merupakan generasi yang paling terpelajar dan melek dibandingkan dengan generasi sebelumnya. Mereka adalah generasi pertama yang tumbuh di era internet, di mana pemahaman mereka tentang akses informasi dan pandangan dunia telah terbentuk secara unik dibandingkan dengan generasi sebelumnya Betz (2019). Generasi Z tumbuh seiring dengan kemajuan teknologi modern yang terus dikembangkan dan diterapkan (Dewi, 2024). Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) dalam Sensus Penduduk tahun 2020 mencatat sebanyak 565,9 ribu (jiwa) adalah generasi Z yang berdomisili di Jakarta Selatan (Kemenkes RI, 2018). Dari tren konsumsi kopi yang dilakukan oleh generasi z ini tentunya cukup berdampak pada jumlah konsumsi negara akan kopi (Mendanu et al., 2023).
Di Indonesia, produksi kopi yang tinggi memberikan peluang bagi pelaku usaha untuk mengolahnya menjadi minuman olahan, mengingat minum kopi telah menjadi kebiasaan atau gaya hidup, terutama di kalangan Generasi Z (Aprizal et al., 2024; Maharani et al., 2024; Nurikhsan, 2019; Nurjanah et al., 2022). Seiring dengan perkembangan industri kopi, persaingan dalam merebut pangsa pasar semakin ketat. Oleh karena itu, pelaku usaha perlu berinovasi, memanfaatkan sumber daya yang ada dengan efektif dan efisien, serta memahami perilaku konsumen untuk membuat keputusan pembelian yang tepat. Perilaku konsumen memegang peranan penting dalam memahami bagaimana mereka sebenarnya membuat keputusan pembelian.
Menurut Meutia (2017) pada tahap evaluasi,
konsumen membentuk preferensi terhadap merek-merek yang tersedia dan mungkin
berniat untuk membeli merek yang disukai. Setiap individu memiliki pandangan
yang berbeda-beda yang mempengaruhi keputusan pembelian mereka. Salah satu
faktor yang memengaruhi keputusan pembelian adalah Word of Mouth.. Menurut Fakhrudin (2021) Word of Mouth Marketing melibatkan
kegiatan pemasaran melalui komunikasi interpersonal, baik secara lisan,
tulisan, maupun elektronik, yang berkaitan dengan pengalaman menggunakan produk
atau jasa. Selain itu, beberapa faktor lain yang mempengaruhi keputusan konsumen
termasuk strategi harga (Wardhani et al.,
2015).
Penetapan harga yang sangat penting dalam keberhasilan bisnis pelaku usaha, baik komersial maupun non- komersial. Nilai (value) yang dimiliki suatu produk adalah salah satu komponen utama bauran pemasaran yang membantu pelaku usaha dalam menjual suatu produk. Lalu untuk brand minuman kopi yang diteliti yaitu Kopi Kenangan yang didirikan oleh Edward Tirtanata, James Prananto, dan Cynthia Chaerunnisa pada tahun 2017. Merek Kopi Kenangan semakin kuat seiring dengan perkembangan bisnis Kopi Kenangan, terutama setelah menerima investasi dari beberapa modal ventura seperti Sequoia India, Arrive, Serena Ventures, dan Alpha JWC Ventures, telah berhasil menjadi startup Unicorn pertama di Asia Tenggara di sektor Food and Beverage (F&B) (Talumepa et al., 2023).
Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini mencakup pertanyaan mengenai pengaruh Word of Mouth secara parsial terhadap keputusan pembelian Kopi Kenangan oleh Generasi Z di Jakarta Selatan, pengaruh Harga secara parsial terhadap keputusan pembelian yang sama, serta pengaruh simultan dari Word of Mouth dan Harga terhadap keputusan pembelian tersebut. Kerangka pemikiran dan hipotesis penelitian ini menyatakan bahwa Word of Mouth diduga berpengaruh secara parsial terhadap keputusan pembelian, demikian pula dengan Harga. Selain itu, dihipotesiskan bahwa Word of Mouth dan Harga secara bersama-sama berpengaruh terhadap keputusan pembelian Kopi Kenangan oleh Generasi Z di Jakarta Selatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh Word of Mouth secara parsial, pengaruh Harga secara parsial, dan pengaruh Word of Mouth serta Harga secara simultan terhadap keputusan pembelian Kopi Kenangan oleh Generasi Z di wilayah tersebut.
Metode Penelitian
Metode penelitian yang diterapkan dalam
studi ini adalah metode kuantitatif. Menurut Duli .(2019), penelitian kuantitatif merupakan
proses pengumpulan, pengolahan, analisis, dan penyajian data berdasarkan jumlah
atau banyaknya data secara objektif, dengan tujuan memecahkan masalah atau
menguji hipotesis untuk mengembangkan prinsip-prinsip umum. Populasi pada
penelitian ini adalah konsumen Kopi Kenangan yang merupakan generasi z dan
berdomisili di Jakarta Selatan. Karena terdapat kriteria atau pertimbangan
tertentu untuk menentukan jumlah sample menggunakan Non- Probability Sampling (Purposive Sampling) dengan rumus
Lemeshow (karena jumlah tidak diketahui pasti) dan menghasilkan jumlah 100
responden. Data yang digunakan peneliti adalah data primer dari penyebaran
kuesioner, dan data skunder dari studi literature, buku, dll. Teknik pengumpulan
data melalui observasi (pengamatan pada sosial media Kopi Kenangan), kuesioner,
riset kepustakaan dengan studi literature, dan dokumentasi.
Hasil dan Pembahasan
A. Analisis
Deskriptif Responden
1. Jenis Kelamin
Tabel 1. Presentase Jenis
Kelamin Responden
No |
Jenis Kelamin |
Frekuensi |
Presentase |
1 |
Perempuan |
74 |
74% |
2 |
Laki – Laki |
26 |
26% |
Total |
100 |
100% |
Diagram 1. Presentase Jenis Kelamin Responden
Berdasarkan
tabel diatas, menunjukkan bahwa dari 100 responden, 26 responden atau 26%
berjenis kelamin laki – laki dan 74 responden atau 74% berjenis kelamin
perempuan. Sehingga peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa mayoritas konsumen
Kopi Kenangan pada generasi Z di Jakarta Selatan berjenis kelamin perempuan,
karena melihat dari frekuensi atau presentase diatas bahawasannya yang berjenis
kelamin perempuan lebih besar.
2. Usia
Tabel 2. Presentase Usia
Responden
No |
Usia |
Frekeunsi |
Presentase |
1 |
20 – 22 Tahun |
45 |
45% |
2 |
23 – 25 Tahun |
27 |
27% |
3 |
17 – 19 Tahun |
17 |
17% |
4 |
26 – 27 Tahun |
11 |
11% |
Total |
100 |
100% |
Diagram 2. Presentase Usia Responden
Berdasarkan
tabel 2 pada pengolahan data diatas menunjukkan bawah dari 100 responden
terdapat 17 (17%) responden yang berusia 17 – 19 tahun, 45 (45%) responden yang
berusia 20 – 22 tahun, 27 (27%) responden yang berusia 23 – 25 tahun, dan 11
(11%) responden yang berusia 26 – 27 tahun. Sehingga peneliti dapat menarik
kesimpulan bahwa mayoritas konsumen Kopi Kenangan pada generasi Z diJakarat
Selatan berusia 20 – 22 tahun sebesar 45 orang atau 45%.
3. Pekerjaan
Tabel 3.
Presentase Pekerjaan Responden
No |
Usia |
Jumlah |
Presentase |
1 |
Pelajar/ Mahasiswa |
55 |
55% |
2 |
Karyawan Swasta |
30 |
30% |
3 |
PNS/TNI/Polri |
5 |
5% |
4 |
Lainnya |
10 |
10% |
Total |
100 |
100% |
Diagram 3. Presentase
Usia Responden
Berdasarakan
tabel 3 pada pengolahan data diatas menunjukkan bawah dari 100 responden
terdapat 55 (55%) Pelajar/ Mahasiswa, 30 (30%) Karyawan Swasta, 5 (5%)
PNS/TNI/Polri, dan 10 (10%) lainnya. Sehingga peneliti dapat menarik kesimpulan
bahwa mayoritas konsumen Kopi Kenangan pada generasi Z di Jakarta Selatan
merupakan seorang Pelajar/ Mahasiswa sebesar 55 (55%).
B. Uji
Instrument
1. Uji Validitas
Tabel 4. Uji Validitas
Variabel Word of Mouth (X1)
Pernyataan |
Word Of Mouth (X1) |
||
R Hitung (Two-T) |
R Tabel n = 100 |
Keterangan |
|
1 |
0.567 |
0.196 |
Valid |
2 |
0.545 |
0.196 |
Valid |
3 |
0.448 |
0.196 |
Valid |
4 |
0.509 |
0.196 |
Valid |
5 |
0.546 |
0.196 |
Valid |
6 |
0.511 |
0.196 |
Valid |
7 |
0.664 |
0.196 |
Valid |
8 |
0.517 |
0.196 |
Valid |
9 |
0.520 |
0.196 |
Valid |
10 |
0.548 |
0.196 |
Valid |
11 |
0.548 |
0.196 |
Valid |
12 |
0.674 |
0.196 |
Valid |
13 |
0.723 |
0.196 |
Valid |
14 |
0.642 |
0.196 |
Valid |
15 |
0.663 |
0.196 |
Valid |
16 |
0.662 |
0.196 |
Valid |
17 |
0.735 |
0.196 |
Valid |
18 |
0.815 |
0.196 |
Valid |
Sumber : Hasil olah data SPSS 26
Berdasarkan
tabel tersebut, dapat dilihat bahwa setiap pernyataan pada variabel Word Of Mouth
(X1) memiliki validitas yang baik, karena nilai t hitung yang dihasilkan jauh
lebih besar dari nilai t tabel untuk n = 100 (seratus), yaitu 0,196.
Tabel 5. Uji Validitas
Variabel Harga (X2)
Pernyataan |
Harga (X2) |
||
R Hitung (Two-T) |
R Tabel n = 100 |
Keterangan |
|
1 |
0.567 |
0.196 |
Valid |
2 |
0.582 |
0.196 |
Valid |
3 |
0.579 |
0.196 |
Valid |
4 |
0.703 |
0.196 |
Valid |
5 |
0.472 |
0.196 |
Valid |
6 |
0.694 |
0.196 |
Valid |
7 |
0.722 |
0.196 |
Valid |
8 |
0.772 |
0.196 |
Valid |
9 |
0.682 |
0.196 |
Valid |
10 |
0.661 |
0.196 |
Valid |
11 |
0.633 |
0.196 |
Valid |
12 |
0.549 |
0.196 |
Valid |
Sumber : Hasil olah data SPSS 26
Berdasarkan
Tabel 5 di atas, terlihat bahwa setiap pernyataan pada variabel Harga (X2)
memiliki validitas yang baik, karena nilai t hitung yang dihasilkan jauh lebih
besar daripada nilai t tabel untuk n = 100 (seratus), yaitu 0,196.
Tabel 6. Uji Validitas
Variabel Keputusan Pembelian (Y)
Pernyataan |
Keputusan Pembelian (Y) |
||
R Hitung (Two-T) |
R Tabel n = 100 |
Keterangan |
|
1 |
0.561 |
0.196 |
Valid |
2 |
0.482 |
0.196 |
Valid |
3 |
0.642 |
0.196 |
Valid |
4 |
0.448 |
0.196 |
Valid |
5 |
0.665 |
0.196 |
Valid |
6 |
0.456 |
0.196 |
Valid |
7 |
0.692 |
0.196 |
Valid |
8 |
0.513 |
0.196 |
Valid |
9 |
0.719 |
0.196 |
Valid |
10 |
0.757 |
0.196 |
Valid |
11 |
0.703 |
0.196 |
Valid |
12 |
0.776 |
0.196 |
Valid |
13 |
0.700 |
0.196 |
Valid |
14 |
0.700 |
0.196 |
Valid |
15 |
0.668 |
0.196 |
Valid |
Sumber : Hasil olah data SPSS 26
Berdasarkan tabel tersebut, terlihat bahwa setiap pernyataan pada variabel Keputusan Pembelian (Y) memiliki validitas yang baik, karena nilai t hitung yang dihasilkan jauh lebih besar dari nilai t tabel untuk n = 100 (seratus), yaitu 0,196.
2. Uji Realibilitas
Tabel 7. Uji Reliabilitas Variabel Word of Mouth (X1)
Reliability
Statistics |
|
Cronbach's Alpha |
N of Items |
.895 |
18 |
Sumber : Hasil olah data SPSS 26
Berdasarkan tabel diatas, uji realibilitas variabel Word Of Mouth (X1) dengan nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,895 lebih besar dari standar Cronbach’s Alpha Reliability 0,700 sehingga dapat disimpulkan instrument penelitian mengenai variabel Word Of Mouth (X1) adalah reliable dengan kriteria sangat tinggi.
Tabel 8.
Uji Reliabilitas Variabel Harga (X2)
Reliability
Statistics |
|
Cronbach's Alpha |
N of Items |
.863 |
12 |
Sumber : Hasil olah data SPSS 26
Berdasarkan tabel diatas, uji realibilitas variabel Harga (X2) dengan nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,863 lebih besar dari standar Cronbach’s Alpha Reliability 0,700 sehingga dapat disimpulkan instrument penelitian mengenai variabel Harga (X2) adalah reliable dengan kriteria sangat tinggi.
Tabel
9. Uji Reliabilitas Keputusan Pembelian (Y) Reliability
Statistics |
|
Cronbach's Alpha |
N of Items |
.893 |
15 |
Sumber : Hasil olah data SPSS 26
Berdasarkan tabel diatas, uji realibilitas variabel Keputusan Pembelian (Y) dengan nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,893 lebih besar dari standar Cronbach’s Alpha Reliability 0,700 sehingga dapat disimpulkan instrument penelitian mengenai variabel Harga (X2) adalah reliable dengan kriteria sangat tinggi.
C. Uji
Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
Tabel 9. Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
One-Sample
Kolmogorov-Smirnov Test |
||
|
Unstandardized
Residual |
|
N |
100 |
|
Normal Parametersa,b |
Mean |
.0000000 |
Std. Deviation |
4.85182827 |
|
Most Extreme Differences |
Absolute |
.085 |
Positive |
.079 |
|
Negative |
-.085 |
|
Test Statistic |
.085 |
|
Asymp. Sig. (2-tailed) |
.073c |
|
a. Test distribution is Normal. |
||
b. Calculated from data. |
||
c. Lilliefors Significance Correction. |
Sumber : Hasil olah data SPSS 26
Berdasarkan tabel hasil uji normalitas menggunakan uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test, suatu data dikatakan berdistribusi normal apabilan Asymp. Sig (2-tailed) pada output pengujian data tersebut menunjukkan nilai > 0.05 dan hasil dari olah data penelitian ini menunjukan nilai Asymp. Sig (2-tailed) 0.073. Jadi data dalam penelitian ini dapat disimpulkan berdistribusi normal.
2. Uji Multikolinearitas
Tabel 10. Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficientsa |
||||||||
Model |
Unstandardized
Coefficients |
Standardized
Coefficients |
t |
Sig. |
Collinearity
Statistics |
|||
B |
Std.
Error |
Beta |
Tolerance |
VIF |
||||
1 |
(Constant) |
2.379 |
4.992 |
|
.477 |
.635 |
|
|
WORD
OF MOUTH |
.352 |
.073 |
.420 |
4.822 |
.000 |
.539 |
1.856 |
|
HARGA |
.643 |
.131 |
.427 |
4.901 |
.000 |
.539 |
1.856 |
|
a.
Dependent Variable: KEPUTUSAN PEMBELIAN |
Sumber : Hasil olah data SPSS 26
Berdasarakn tabel diatas peneliti memperoleh hasil output SPSS yaitu nilai tolerance (0,539 > 0,1) dan VIF (1,856 < 10). Sehingga pada penelitian ini untuk variabel bebas atau X tidak memiliki hubungan antar satu sama lain, maka penelitian ini terbebas dari multikolinearitas.
3. Uji Heteroskedastisitas
Gambar 1. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Sumber : Hasil olah data SPSS 26
Berdasarkan gambar diatas, memperlihatkan bahwa sebaran data pada penelitian ini menyebar diatas dan dibawa titik nol serta tidak membentuk suatu pola, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa penelitian ini tidak terdapat heteroskedastisitas.
D. Analisis Regresi Linear Berganda
Tabel 11. Analisis Regresi
Lienar Berganda
Coefficientsa |
||||||||
Model |
Unstandardized Coefficients |
Standardized Coefficients |
t |
Sig. |
Collinearity Statistics |
|||
B |
Std. Error |
Beta |
Tolerance |
VIF |
||||
1 |
(Constant) |
2.379 |
4.992 |
|
.477 |
.635 |
|
|
WORD OF MOUTH |
.352 |
.073 |
.420 |
4.822 |
.000 |
.539 |
1.856 |
|
HARGA |
.643 |
.131 |
.427 |
4.901 |
.000 |
.539 |
1.856 |
|
a. Dependent Variable: KEPUTUSAN PEMBELIAN |
Sumber : Hasil olah data SPSS 26
Berdasarkan tabel diatas, maka diperoleh persamaan regresi sebagai berikut :
Dengan interprestasi sebagai berikut :
1. Nilai konstanta (a) sebesar 2.379 menunjukkan bahwa jika variabel Word of Mouth (X1), variabel Harga (X2) tetap tidak mengalami perubahan maka setiap kenaikan 1 unit konstanta akan meningkatkan Keputusan Pembelian (Y) sebesar 2.379.
2. Nilai koefisien b1 sebesar 0.352 artinya variabel Word of Mouth (X1) akan mempengaruhi Keputusan Pembelian (Y). Jika variabel Word of Mouth (X1) meningkat 1 satuan maka akan meningkatkan Keputusan Pembelian (Y) sebesar 0.352. Maka dapat di interprestasikan bahwa kenaikan Word of Mouth (X1) akan diikuti dengan kenaikan keputusan Pembelian (Y) sebesar 0.352 atau 35.2%.
3. Nilai koefisien b2 sebesar 0.643 artinya variabel Harga (X2) akan mempengaruhi Keputusan Pembelian (Y). Jika variabel Harga (X2) meningkat 1 satuan maka akan meningkatkan Keputusan Pembelian (Y) sebesar 0.643. Maka dapat di interprestasikan bahwa kenaikan Harga (X2) akan diikuti dengan kenaikan keputusan Pembelian (Y) sebesar 0.643 atau 64.3%.
E.
Uji Hipotesis
1. Uji t (Uji Parsial)
Tabel 12. Hasil Uji t (X1)
Coefficientsa |
||||||||
Model |
Unstandardized
Coefficients |
Standardized
Coefficients |
t |
Sig. |
Collinearity
Statistics |
|||
B |
Std.
Error |
Beta |
Tolerance |
VIF |
||||
1 |
(Constant) |
17.178 |
4.417 |
|
3.889 |
.000 |
|
|
WORD OF MOUTH |
.595 |
.060 |
.710 |
9.990 |
.000 |
1.000 |
1.000 |
|
a. Dependent
Variable: KEPUTUSAN PEMBELIAN |
Sumber : Hasil olah data SPSS 26
Berdasarkan tabel diatas diketahui bawah Nilai Sig. untuk pengaruh Word of Mouth (X1) terhadap Keputusan Pembelian (Y) adalah sebesar 0,000 < 0,05, dan nilai t hitung sebesar 9,990 > 1.984. Sehingga dapat disimpulkan bahwa secara parsial variabel Word of Mouth (X1) berkorelasi terhadap Keputusan Pembelian (Y) atau H1 diterima.
Tabel 13. Hasil Uji t (X2)
Coefficientsa |
||||||||
Model |
Unstandardized Coefficients |
Standardized Coefficients |
t |
Sig. |
Collinearity Statistics |
|||
B |
Std. Error |
Beta |
Tolerance |
VIF |
||||
1 |
(Constant) |
6.456 |
5.449 |
|
1.185 |
.239 |
|
|
HARGA |
1.072 |
.107 |
.713 |
10.054 |
.000 |
1.000 |
1.000 |
|
a. Dependent Variable: KEPUTUSAN PEMBELIAN |
Sumber : Hasil olah data SPSS 26
Berdasarkan tabel diatas diketahui bawah Nilai Sig. untuk pengaruh Harga (X2) terhadap Keputusan Pembelian (Y) sebesar 0,000 < 0,05, dan nilai t hitung sebesar 10.054 > 1.984. Sehingga dapat disimpulkan secara parsial variabel Harga (X2) berkorelasi terhadap Keputusan Pembelian (Y) atau H2 diterima.
b) Uji f (Uji Simultan)
Tabel 14. Hasil Uji f
ANOVAa |
||||||
Model |
Sum of Squares |
Df |
Mean Square |
F |
Sig. |
|
1 |
Regression |
3538.426 |
2 |
1769.213 |
73.639 |
.000b |
Residual |
2330.484 |
97 |
24.026 |
|
|
|
Total |
5868.910 |
99 |
|
|
|
|
a. Dependent Variable: KEPUTUSAN PEMBELIAN |
||||||
b. Predictors: (Constant), HARGA, WORD OF MOUTH |
Sumber : Hasil olah data SPSS 26
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa nilai Sig sebesar 0.000 < 0.05 dan nilai F hitung sebesar 73.639 > 3.09. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh Word of Mouth (X1) dan Harga (X2) secara bersama – sama (simultan) terhadap Keputusan Pembelian (Y) atau H3 diterima.
F.
Uji Korelasi
Tabel 15. Hasil Uji Korelasi
Correlations |
||||
|
Word of mouth |
Harga |
Keputusan pembelian |
|
WORD OF MOUTH |
Pearson Correlation |
1 |
.679** |
.710** |
Sig. (2-tailed) |
|
.000 |
.000 |
|
N |
100 |
100 |
100 |
|
HARGA |
Pearson Correlation |
.679** |
1 |
.713** |
Sig. (2-tailed) |
.000 |
|
.000 |
|
N |
100 |
100 |
100 |
|
KEPUTUSAN PEMBELIAN |
Pearson Correlation |
.710** |
.713** |
1 |
Sig. (2-tailed) |
.000 |
.000 |
|
|
N |
100 |
100 |
100 |
|
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). |
Sumber : Hasil olah data SPSS 26
Interpretasi berdasarkan tabel diatas terdapat signifikansi adalah 0,00 yang artinya < 0,05 maka 0,00 berkorelasi.
G.
Uji Koefisien Determinasi (R Square)
Tabel 16. Uji Koefisien
Determinasi (R Square)
Model Summaryb |
|
||||||||
Model |
R |
R
Square |
Adjusted
R Square |
Std.
Error of the Estimate |
|||||
1 |
.776a |
.603 |
.595 |
4.902 |
|
||||
a. Predictors:
(Constant), HARGA, WORD OF MOUTH b. Dependent
Variabel : KEPUTUSAN PEMBELIAN |
|
||||||||
Sumber : Hasil olah data SPSS 26
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui nilai koefisien determinasi (R Square) yaitu sebesar 0.603 atau 60,3% dan memiliki arti bahwa variabel Keputusan Pembelian (Y) dipengaruhi oleh variabel Word of Mouth (X1) dan variabel Harga (X2) sebesar 60,3%. Sehingga sisanya 39,7% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak terdapat dalam penelitian ini.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan, dapat disimpulkan bahwa Word of Mouth (X1) dan Harga (X2) secara
positif dan signifikan mempengaruhi Keputusan Pembelian (Y) konsumen generasi Z
Kopi Kenangan di Jakarta Selatan. Hal ini terlihat dari nilai t hitung yang
lebih besar dari t tabel (X1: 9.990 > 1.984, X2: 10.054 > 1.984), serta
nilai signifikansi yang kurang dari 0.05 (X1: 0.000 < 0.05, X2: 0.000 <
0.05). Koefisien regresi untuk X1 (0.595) dan X2 (1.072) menunjukkan pengaruh
positif. Selain itu, secara bersama-sama, Word of Mouth (X1) dan Harga (X2)
juga berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian (Y),
ditunjukkan oleh nilai f hitung yang lebih besar dari f tabel (73.639 >
3.09) dan nilai signifikansi yang kurang dari 0.05 (0.000 < 0.05).
DAFTAR PUSTAKA
Aprizal,
M. D., Noviani, W., Halawa, E., & Suripto, S. (2024). Penerapan Balanced
Scorecard pada Bisnis Coffe Shop dan Resto di Bogor. As-Syirkah: Islamic
Economic & Financial Journal, 3(1), 448–465.
Betz, T. (2019). Tariff evasion and trade policies. International
Studies Quarterly, 63(2), 380–393.
Bingawati, B., Wiguna, G., & Evelyn, E. (2023). Analisa
Literasi Keuangan Pada Perilaku Pengelolaan Keuangan Petani Kopi Dan Cengkeh Di
Jawa Tengah. Jurnal Pariwisata Bisnis Digital Dan Manajemen, 2(1),
30–38.
Dewi, N. N. (2024). Pentingnya Menjaga Nilai Pancasila dalam
Kehidupan Bermasyarakat bagi Generasi Z. De Cive: Jurnal Penelitian
Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan, 4(2), 63–68.
Duli, N. (2019). Metodologi Penelitian Kuantitatif:
Beberapa konsep dasar untuk penulisan skripsi & analisis data dengan SPSS.
Deepublish.
Fakhrudin, A., Yudianto, K., & AD, Y. S. M. (2021). Word
of mouth marketing berpengaruh terhadap keputusan kuliah. Forum Ekonomi,
23(4), 648–657.
Kemenkes RI. (2018). Hasil Utama Riset Kesehatan Dasar 2018. Kementrian
Kesehatan Republik Indonesia.
Maharani, A. H., Martini, M., & Hidayath, A. N. (2024).
Trend Coffee Shop Pada Konsumen Remaja Berperilaku FOMO Di Kelurahan Pulo
Gebang. Jurnal Manajemen Pariwisata Dan Perhotelan, 2(3), 77–96.
Mendanu, T. P., Trihanondo, D., & Rachmawanti, R. (2023).
Pergeseran Kultur Konsumsi Kopi pada Era Generasi Z dan Milenial di Jawa Tengah
dalam Film Dokumenter Kopi Lintas Generasi. EProceedings of Art & Design,
10(4).
Meutia, R. (2017). Pengaruh brand extension, kualitas produk
dan layanan purna jual terhadap keputusan pembelian asus smartphone di Kota
Kuala Simpang. Jurnal Manajemen Dan Keuangan, 6(1), 700–709.
Nurikhsan, F. (2019). Fenomena coffe shop di kalangan
konsumen remaja. Widya Komunika, 9(2), 137–144.
Nurjanah, N., Murniyetti, M., Wirdati, W., & Ikhlas, A.
(2022). Urgensi Sertifikasi Halal pada Coffee Shop di Indonesia. ISLAMIKA,
4(4), 903–915.
Rossanty, Y., Nasution, M. D. T. P., & Ario, F. (2018). Consumer
Behaviour In Era Millennial. Lembaga Penelitian dan Penulisan Ilmiah AQLI.
Sarosa, W., Susetyo, N. A., & Kusuma, E. D. (2024). Kota
Tangguh Pasca Korona. Expose.
Statistik, B. P. (2021). Berita resmi statistik. Bps. Go.
Id, 27, 1–52.
Talumepa, J. S., Pio, R. J., & Tamengkel, L. F. (2023).
Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Promosi Media Sosial terhadap Loyalitas
Pelanggan Kopi Kenangan. Productivity, 4(2), 207–216.
Wardhani, W., Sumarwan, U., & Yuliati, L. N. (2015).
Pengaruh persepsi dan preferensi konsumen terhadap keputusan pembelian hunian
Green Product. Jurnal Manajemen Dan Organisasi, 6(1), 45–63.