PENGARUH LITERASI KEUANGAN DAN GAYA HIDUP TERHADAP
PERENCANAAN KEUANGAN PEGAWAI KANTORAN DI TANGERANG RAYA
Charlina Nur Assyifa1, Herry Subagyo2
Mahasiswa
Program Studi Manajemen1
Dosen
Universitas Dian Nuswantoro2
211201905722@mhs.dinus.ac.id1, herry.subagyo@dsn.dinus.ac.id2,
Abstrak
Perencanaan pada dasarnya membantu seseorang dalam mewujudkan tujuan keuangan yaitu merdeka secara
finansial. Perencanaan keuangan membantu seseorang meningkatkan pendapatan dengan tabungan dan investasi, juga mengalokasikan uang yang dimiliki
ke berbagai sektor, baik
itu kebutuhan pokok maupun santai. Kebutuhan santai erat kaitannya dengan gaya hidup.
Perencanaan keuangan yang benar membutuhkan literasi keuangan yang baik agar gaya hidup tetap
stabil. Penelitian ini memiliki tujuan guna meneliti relasi
antara literasi keuangan dan gaya hidup terhadap perencanaan keuangan pegawai Kantoran di Tangerang Raya serta mengetaui perbedaan ketiganya. Sampel berjumlah 100 pegawai. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan penyebaran kuisioner sebagai teknik pengumpulan data.
Analisis menggunakan teknik
analisis regresi linear berganda guna diketahuinya
pengaruh variabel independen dan dependen. Data dianalisis menggunakan uji normalitas, multikolinieritas, heteroskedstisitas, analisis
linear berganda, uji t, uji F serta
koefisien determinan (R2).
Penelitian ini menghasilkan
bahwa variabel literasi keuangan tidak berpengaruh terhadap perencanaan keuangan, sedangkan variabel gaya hidup berpengaruh
terhadap perencanaan keuangan
pegawai kantoran di
Tangerang Raya. Kedua variabel
yakni literasi keuangan (X1) dan gaya
hidup (Y) secara simultan signifikan memiliki pengaruh terhadap perencanaan keuangan pegawai Kantoran di Tangerang
Raya.
Kata
kunci: literasi keuangan, gaya hidup, perencanaan keuangan.
Abstract
Financial planning helps a person to achieve their
financial goals, called financial independence. Financial planning helps
increase someones income by saving and investing, as well as allocating their
money to various sectors, such as basic needs and leisure. Leisure needs are
related to lifestyle. Proper financial planning requires proper financial
literacy for a stable lifestyle. The main purpose of this research is to
analyze the impact between financial literacy and lifestyle on financial
planning of private employees in Tangerang Raya and find out the differences
between the three. The sample of this research is 100 office clerks. This
research uses quantitative research as its method and questionnaire as its data
collecting method. The analysis techniques use multiple linier regression
analysis to know the impact of independent variable on dependent variable. The data
has been analyzed by using normality test, multicollinearity test,
heteroscedasticity test, multiple linear regression analysis, partial test (t),
simultaneous test (F), and coefficient of determination (R2). The
result of this research showed that financial literacy partially not affected
on financial planning, while lifestyle partially affected financial planning.
Both variables, financial literacy and lifestyle simultaneously affected
financial planning.
Keywords: financial literacy, lifestyles, financial plannin
Pendahuluan
Dewasa ini, baik individu
maupun masyarakat secara luas dihadapkan
dengan berbagai masalah keuangan. Suatu masalah dapat
teratasi dengan adanya perencanaan yang baik. Perencanaan finansial yang dilakukan sejak awal dapat membantu
seseorang merealisasikan tujuan hidupnya. Perencanaan keuangan adalah aktivitas dimana seseorang ingin memenuhi kebutuhan hidupnya sebagai tujuan finansial yang merdeka baik secara komprehensif sehingga dapat menjunjukkan kondisi finansial seseorang (Susanti
et al., 2018)
Saat ini, tingkat
perekonomian Indonesia mencatat
Produk Domestik Bruto (PDB) sebagai alat ukur perekonomian Indonesia tahun 2022 secara menyeluruh ada di angka Rp 19.588,4 triliun dengan PDB per kapita mencapai Rp 71 juta. Angka tersebut merupakan kenaikan 5,31 persen dari tahun sebelumnya
yaitu 2021 dengan PDB per kapita sebesar Rp 62,2 juta (BPS, 2023). Pendapatan per kapita yang naik tetap belum menjadi
patokan kesejahteraan masyarakat Indonesia secara keseluruhan.
Merdeka secara finansial dalam hidup merupakan tujuan dari adanya
literasi keuangan (Landang et al., 2021). Pengetahuan terhadap layanan jasa keuangan yang tidak semua orang akses dapat menjadi alasan
perencanaan keuangan yang buruk. Berdasarkan survei (Otoritas
Jasa Keuangan, 2022a), pengetahuan
masyarakat umum mengenai lembaga jasa keuangan cukup bervariasi.
Tabel 1. Tingkat Pengetahuan
Masyarakat Mengenai Lembaga Keuangan
Keterangan |
Dalam (%) |
Perbankan |
49,93 |
Perasuransian |
31,72 |
Dana Pensiun |
30,46 |
Pasar Modal |
4,11 |
Lembaga Pembiayaan |
25,09 |
Pergadaian |
40,75 |
Lembaga Keuangan Mikro |
14,44 |
Fintech |
10,90 |
Sumber: Survei
Nasional Literasi dan Inklusi
Keuangan 2022
Diketahui dari tabel di atas bahwa
tingkat pengetahuan masyarakat terhadap industri/lembaga jasa keuangan
masih berfokus kepada perbankan saja. Pemahaman dan pemanfaatan fintech
dan lembaga pasar modal masih
sangat minim. Padahal di era sekarang sebagian besar transaksi sudah bersinggungan dengan fintech. Data (Otoritas Jasa Keuangan, 2021)
menjabarkan salah satu bentuk perilaku keuangan tertinggi adalah memiliki tujuan mempersiapkan hari tua. Hal ini menjelaskan bahwa pengetahuan tentang keuangan erat hubungannya
dengan perencanaan keuangan.
Perencanaan keuangan
yang benar adalah perencanaan untuk mencapai tujuan keuangan. Menabung menjadi cara yang dirasa paling ampuh untuk mencapai tujuan keuangan baik besar maupun kecil
dengan presentase 83%. Sedangkan perencanaan keuangan ada di urutan tiga dengan
presentase 43,48% (Otoritas Jasa Keuangan, 2021).
Salah satu
media guna mencapai tujuan keuangan yaitu dengan investasi
dan pengalokasian dana (Purnama
& Simarmata, 2021). Dengan berkembang
pesatnya teknologi, investasi dan pengalokasian dana
oleh masyarakat, dalam fokus penelitian ini yaitu pegawai, telah dilakukan melalui aplikasi-aplikasi terkait keuangan yang termasuk ke dalam fintech atau teknologi keuangan.
Menurut (Bank
Indonesia, 2023) nilai transaksi
dilakukan secara daring melalui aplikasi keuangan di bulan Desember 2022 mencapai Rp 142,97 triliun. Fitur-fitur yang ditawarkan
masing-masing aplikasi menjadi
alternatif pegawai bertransaksi. Dan, dalam penggunaannya diperlukan ilmu dan strategi agar pegawai tidak terjebak transaksi ilegal. Aplikasi terkait dengan keuangan contohnya adalah E-Payment, aplikasi lending, investasi
dan saham, serta aplikasi gadai. Menurut (Merdeka, 2022), antara Juni 2021 hingga Januari 2022 jumlah pengaduan pinjaman online dan
investasi ilegal mencapai 51.000 kasus. Literasi keuangan sebagai kebutuhan dasar berperan penting dalam upaya menghindari
masalah keuangan (Saraswati
& Nugroho, 2021). Literasi keuangan adalah memperkirakan pengetahuan seseorang mengenai konsep keuangan secara luas, dan mampu serta yakin dalam
mengelola keuangannya dengan dasar pengambilan
yang tepat mengenai keputusan jangka pendek, efektivitas perencanaan keuangan jangka panjang, dan bertindak cepat mengamati setiap keadaan ekonomi (Otoritas Jasa Keuangan, 2017). Literasi keuangan sendiri merupakan pengetahuan umum yang wajib dimiliki seseorang baik individu maupun masyarakat dalam mengelola keuangan agar mampu hidup dengan finansial
yang merdeka (Landang et al., 2021). Pengetahuan
yang mumpuni mampu mencegah bertambahnya kasus masyarakat terjerat pinjaman dan investasi ilegal yang diakibatkan dari gaya hidup yang tidak sesuai. Adanya
literasi keuangan ditujukan untuk mengedukasi masyarakat Indonesia dibidang keuangan agar cerdas mengelola keuangan sehingga terjerat penipuan atau investasi
ilegal dapat teratasi akibat dari minimnya pengetahuan
mengenai industri keuangan (Yushita,
2017). Lemahnya pengetahuan
keuangan seseorang akan berdampak serius bagi manajemen kehidupan di ranah lainnya. Karena banyak aktivitas yang memerlukan modal, dan modal tersebut
bersumber dari keuangan.
Pengetahuan mengubah
dan memengaruhi segala aspek termasuk gaya hidup. Dari pengetahuan, terbentuk teknologi yang menghasilkan macam-macam produk terkini yang membentuk sebuah mode. Mode diikuti agar
lebih update dengan tren
yang selalu berbeda dan bergerak
dinamis. Mengikuti tren termasuk ke dalam salah satu gaya hidup. Pergeseran
belanja masyarakat banyaknya dihabiskan guna kepentingan gaya hidup, berlibur,
plesir, makanan, serta perangkat elektronik. Teknologi secara tidak langsung
mendukung pergeseran gaya hidup masyarakat
Indonesia terkhusus generasi
Y atau milenial (Wulansari & Nugraheni, 2020). Gaya hidup
erat kaitannya dengan literasi keuangan serta perencanaan keuangan. Modernisasi yang diadaptasi dari perkembangan teknologi dan pengetahuan telah membuat seseorang
tidak hanya berusaha memenuhi kebutuhan. Gaya hidup seseorang berasal dari hasil adaptasinya
dengan lingkungan. Perbedaan latar belakang, ekonomi, dan kecerdasan dapat menjadi alasan perbedaan gaya hidup masyarakat. Cara seseorang dalam menggunakan uangnya, menjalani hidup, serta pengalokasian waktu merupakan pengertian dari gaya hidup (Putri &
Lestari, 2019). Gaya hidup juga acapkali dikaitkan dengan validasi dari status sosial seseorang yang terlihat dari kepribadiannya
yang melek terhadap arus
mode sebagai hal utama dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari (Utami
& Marpaung, 2022). Gaya hidup sendiri dapat diartikan sebagai pola hidup seseorang
yang dinyatakan dalam kegiatan, minat, dan pendapatnya dalam membelanjakan uangnya dan bagaimana mengalokasikan waktu (Utami & Marpaung,
2022).
Tangerang Raya memiliki
total rata-rata pengeluaran rumah tangga
sebesar Rp 12,4 juta (Yanwardhana, 2022).
Sebagai bagian dari provinsi Banten daerah dengan tiga wilayah yaitu kota Tangerang, kota Tangerang Selatan, dan kabupaten
Tangerang, Tangerang merepresentasikan gaya hidup yang tinggi. Pengeluaran tersebut tidak hanya pengeluaran untuk kebutuhan pokok. Berdasarkan angka tersebut, penduduk Tangerang juga
menjunjung pengeluaran
untuk kebutuhan selain pokok (leisure) dan pengalaman
guna kesenangan sementara. Dengan semakin bertambahnya jenis pengeluaran, rencana keuangan yang baik akan semakin sulit
terealisasikan.
Tangerang Raya dengan rata-rata UMR Rp 4,5 juta (Idris, 2023), pegawai dengan perencanaan keuangan buruk, dalam hal ini termasuk
pegawai berpendidikan tinggi serta gaji
di atas rata-rata, akan gagal karena gaya
hidup yang mendesak. Pada kuartal I 2022 saja, Indonesia mencatat
kenaikan sebesar 4,34%
untuk konsumsi dibandingkan
dengan tahun sebelumnya (Kusnandar,
2022). Meningkatnya konsumsi
termasuk meningkatnya gaya hidup masyarakat.
Gaya hidup yang meingkat inilah yang mendesak pegawai yang pada akhirnya berupaya dengan segala cara dan ada akhirnya terjebak
di dalam lingkaran pinajaman online yang instan dan investasi ilegal. Perencanaan keuangan akan memfokuskan pegawai pada prioritas kebutuhan. Literasi keuangan yang harus dipahami segala lapisan masyarakat sering dianggap kurang penting, alhasil dengan rendahnya pemahaman literasi keuangan dan desakan gaya hidup,
perencanaan menjadi kurang tepat dan memaksa pegawai melakukan transaksi keuangan ilegal seperti pinjaman online dan
investasi ilegal untuk dapat memenuhi gaya hidupnya.
Berkaca dari fenomena tingginya kasus yang bersinggungan dengan keuangan yaitu rendahnya pengetahuan masyarakat serta ketidakmampuan mengendalikan gaya hidup yang berimbas pada melonjaknya kasus kriminal terkait keuangan, dibutuhkan adanya perencanaan keuangan yang dapat membantu mengelola keuangan para pegawai untuk menghindari semakin melonjaknya kasus-kasus keuangan. Perencanaan keuangan sendiri dapat diartikan sebagai cara seseorang mengatur kewajiban pajak dan kredit, pengeluaran sehari hari, tabungan, dana pendidikan dan pensiun, serta polis asuransi, bukan hanya mengatur investasi dan menambah kekayaan (Aulia et al., 2019). Dalam merancang keaungan diperlukan penilaian komprehensif tentang status keuangan seseorang di masa kini dan masa depan yang berkelanjutan untuk mencapai tujuan keuangan (Kumar et al., 2019).
Hakikatnya, tujuan dari perencanaan keuangan adalah supaya keuangan baik itu pribadi maupun kelompok menjadi lebih terarah dan mencapai kemerdekaan finansial. Penelitian (Yohanna &
Maya, 2018) memperlihatkan
bagaimana manajemen keuangan yang tepat mampu meningkatkan kesejahteraan keluarga. Perencanaan keuangan bermanfaat untuk meningkatkan efektivitas, kontrol, dan hubungan personal terkait kegiatan keuangan, serta bebas dari
ketakutan mengenai keuangan di masa depan.
Perencanaan keuangan memiliki beberapa faktor yang memengaruhi, diantaranya yaitu pengetahuan pegawai mengenai keuangan sebagai dasar atau pegangan
pegawai dalam menentukan arah keuangan mereka. Hasil Dari Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) yang dilakukan (Otoritas
Jasa Keuangan, 2022b) menjelaskan
bahwa tingkat literasi keuangan masyarakat Indonesia berada di angka 49,68%, hal itu berarti setiap 100 orang hanya 49 orang
yang well literate atau sadar
pentingnya pengetahuan keuangan. Dengan tingkat literasi keuangan ini, diketahui bahwa literasi keuangan sejatinya belum merata ke berbagai kalangan masyarakat, terkhusus pegawai. Diperlukan literasi keuangan yang baik dan tepat agar perencanaan keuangan menjadi lebih terstruktur. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan (Safari et al., 2021),
yang menyatakan individu dengan latar belakang
literasi keuangan yang tinggi dapat menyikapi
risiko perencanaan dan manajemen keuangan dengan lebih baik. Penelitian (Castro et al., 2020) mengungkapkan
bahwa professional muda di Filiphina memiliki beberapa faktor yang melatarbelakangi literasi keuangan mereka dan percaya bahwa literasi
keuangan berpengaruh
terhadap perilaku dan manajemen
keuangan. (Saputra & Murniati,
2021) dalam
penelitiannya menunjukkan literasi keuangan dapat memperlihatkan pengaruh positif terhadap perencanaan keuangan hari tua ASN di Instansi XYZ di Semarang.
Tetapi terdapat kontradikti atau hasil lain mengenai pengaruh literasi keuangan, dimana penelitian (Waty
et al., 2021) menyebutkan bahwa
literasi keuangan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
perilaku manajemen keuangan. Studi yang dilakukan (D. R. Sari, 2021)
mendeskripsikan bahwa literasi keuangan tidak berpengaruh terhadap perencanaan keuangan keluarga. (Muntahanah
et al., 2021) dalam studinya
menghasilkan literasi keuangan tidak berpengaruh terhadap pengelolaan keuangan di masa pandemi.
Faktor selain literasi keuangan yaitu gaya hidup.
Gaya hidup masyarakat yang tinggi dibuktikan dengan meningkatnya konsumsi di ranah atau sektor leisure dimana sektor restoran
dan hotel mengalami kenaikan
4,2% pada kuartal I 2022. Selain
itu, peningkatan transportasi
seperti kendaraan dan komunikasi yaitu gawai pun mengalami peningkatan 7,04% berimbas dari keinginan untuk selalu menginginkan seri terbaru dari setiap
kendaraan atau gawai yang dipunya (Kusnandar, 2022). Sangat berpengaruhnya gaya hidup ini sejalan dengan penelitian (Aulianingrum & Rochmawati,
2021) yang menyatakan
adanya pengaruh positif dari gaya
hidup yang dimiliki oleh
para siswa terhadap pengelolaan
keuangan. Penelitian yang dilakukan (Putri & Lestari, 2019) memperlihatkan
hasil penelitian bahwa terdapat pengaruh secara parsial gaya hidup
terhadap pengelolaan keuangan
tenaga kerja muda di
Jakarta Secara garis besar.
(S. R. Sari et al., 2021) dari
pengujian ini diperoleh hasil yaitu gaya
hidup menunjukkan pengaruhnya terhadap perilaku keuangan. Adapula kontradikti mengenai keberpengaruhan gaya hidup terhadap faktor lain seperti pada studi yang dilakukan (Purnama & Simarmata, 2021) mengungkapkan lifestyle, tidak
mampu memoderasi dan memengaruhi pengaruh literasi keuangan terhadap perencanaan keuangan karyawan. Studi yang dilakukan (Utami & Marpaung,
2022) menyatakan
gaya hidup tidak memiliki pengaruh terhadap pengelolaan keuangan karyawan yang bekerja di office.
Jika dilihat
dari berbagai penelitian sebelumnya, penelitian dengan menitikberatkan pada dunia fintech dan masalah tingginya angka kriminal yang diakibatkan kurangnya literasi keuangan dan desakan gaya hidup
belum pernah diteliti. Selain itu, penelitian mengenai literasi keuangan di Tangerang, dengan kriteria objek yaitu karyawan
kantor secara individu secara general belum diteliti, padahal Tangerang sebagai daerah padat industri dengan jumlah pegawai
dan karyawan yang banyak memiliki potensi untuk dilakukannya penelitian. Literasi keuangan dan gaya hidup memiliki
pengaruh kuat dalam perencanaan keuangan pegawai, karena dengan pengetahuan
keuangan dan pengendalian gaya hidup, pegawai
dapat memetakan potensi pengeluaran berlebih dan dapat menentukan langkah keuangan yang lebih efisien yang harus dijalankan.
Dari latar
belakang masalah yang telah dijelaskan, dengan ini peneliti akan melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Literasi Keuangan dan Gaya Hidup terhadap Perencanaan Keuangan Karyawan Kantoran di Tangerang Raya.
Gambar
1. Model Konseptual Penelitian
1.
H1: Literasi keuangan
berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap perencanaan keuangan pegawai
kantoran di Tangerang Raya
2.
H2: Gaya hidup
berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap perencanaan keuangan pegawai
kantoran di Tangerang Raya
3.
H3: Literasi keuangan dan
gaya hidup berpengaruh secara simultan terhadap perencanaan keuangan pegawai
kantoran di Tangerang Raya
Metode
Pendekatan Penelitian
dan Jenis Data
Untuk melaksanakan
proses penelitian, ada baiknya melakukan perencanaan penelitian. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir kegagalan dan penelitian berlangsung dengan baik tanpa hambatan atau halangan apapun.
Perencanaan penelitian juga
dimaksudkan agar pelaksanaan
penelitian menjadi lebih terarah dan sistematis. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis pendekatan penelitian eksplanatori, dengan tujuan menjelaskan
hubungan sebab akibat antara variabel
penelitian dan hipotesis pengujian (Nasution
et al., 2020). Jenis penelitian
dalam penelitian ini yaitu dengan metode
kuantitatif. Menurut (Utami
& Marpaung, 2022) penelitian kuantitatif
merupakan penelitian yang menitikberatkan analisisnya pada
data-data berupa angka,
yang kemudian diolah guna memperoleh hubungan yang signifikan antar variabel yang diteliti. Analisis data yng digunakan bersifat statistik deskriptif. Statistik deskriptif menggunakan mean, angka minimum,
dan angka maksimum.
Populasi dan Sumber Data
Populasi dalam penelitian ini yaitu total jumlah pegawai dari tiga wilayah di Tangerang
Raya yaitu Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, dan
Kota Tangerang Selatan yang berjumlah 2.240.386. Teknik
pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu non-probability sampling dengan
teknik berupa purposive
sampling dimana sampel diambil dengan batasan-batasan yaitu wilayah
kerja, pendidikan, dan posisi
di perusahaan. Penentuan
jumlah sampel dilakukan dengan rumus slovin dengan
margin error 10%. Dihasilkan bahwa minimal jumlah sampel untuk penelitian berjumlah 100 responden. Sampel ini dapat memperlihatkan data mengenai literasi keuangan, gaya hidup, dan perencanaan keuangan pegawai kantoran dengan rentang usia 20-50 tahun.
Data
yang digunakan untuk penelitian
ini bersumber dari primer dengan mengumpulkan data berdasarkan kuisioner yang disebarkan kepada responden secara daring. Kuisioner adalah alat ukur yang berguna dalam pengukuran
suatu fenomena yang digunakan oleh peneliti (Dewi
& Sudaryanto, 2020). Kuisioner yang disebar berisikan beberapa pertanyaan mengenai pengetahuan atau literasi keuangan
dan gaya hidup serta bagaimana pegawai kantoran di Tangerang
Raya tahu akan perencanaan keuangan mereka dengan pedoman
indikator. Data dari kuisioner penelitian ini akan diukur menggunakan
skala likert dengan jawaban dimulai dari sangat setuju hingga sangat tidak setuju, dengan
pembagian penilaian sebagai
berikut:
Tabel 2. Skala Likert
Keterangan |
Skor |
Sangat Setuju (SS) |
5 |
Setuju (S) |
4 |
Kurang Setuju (KS) |
3 |
Tidak Setuju
(TS) |
2 |
Sangat Tidak Setuju (STS) |
1 |
Teknik Analisis
Setelah penyebaran kuisioner penelitian, dilakukan uji hipotesis agar dapat menganalisis data yang digunakan.
Uji kualitas kuisioner penelitian ini menggunakan uji validitas dan realibilitas serta normalitas. Untuk mengetahui output dari penelitian ini, digunakan beberapa teknik pengujian yaitu analisis regresi linier berganda. Selain itu, akan dilakukan uji heterokedastisitas, uji multikolinieritas,
uji parsial (t), uji simultan
(F), dan uji .
HASIL DAN PEMBAHASAN
Uji Validitas
Dilakukannnya uji validitas
bertujuan guna mengetahui valid atau tidaknya suatu data yang dilihat dari perbandingan
Rhitung dan Rtabel
menggunakan taraf signifikansi 5% atau 0,05. Dalam penelitian ini, diperoleh nilai Rtabel sebesar 0,195.
Jika Rhitung > Rtabel,
data dapat dikatakan valid
dan berlaku sebaliknya.
Hasil uji diperlihatkan dalam
tabel di bawah ini.
Tabel 3. Hasil Uji Validitas
Literasi Keuangan
Sumber: Pengolahan
data 2023
Pada tabel
3, dapat dilihat jika Rhitung di semua butir pertnyaan lebih besar dari Rtabel.
Dapat disimpulkan bahwa semua butir pertanyaan pada variabel literasi keuangan dikatakan valid.
Tabel 4. Hasil Uji Validitas
Gaya Hidup
Sumber: Pengolahan
data 2023
Berdasarkan pengujian,
dapat diketahui di tabel 4 jika Rhitung
di semua butir pertanyaan
lebih besar dari Rtabel. Dapat disimpulkan bahwa semua data pada
variabel gaya hidup setelah dikumpulkan dikatakan valid karena sejalan dengan rumus.
Tabel 5. Hasil Uji Validitas
Perencanaan Keuangan
Sumber: Pengolahan
data 2023
Berdasarkan pengujian,
dapat diketahui di tabel 5 jika Rhitung
di semua butir pertanyaan
lebih besar dari Rtabel. Dapat disimpulkan bahwa semua data pada
variabel perencanaan keuangan setelah dikumpulkan dikatakan valid karena sejalan dengan rumus.
Uji Reliabilitas
Dilakukannya uji reliabilitas
bertujuan memperlihatkan tepat atau tidaknya
instrumen penelitian. Instrumen penelitian yang reliabelitasnya tinggi adalah instrumen yang alat ukurnya dapat
diukur kembali di masa depan dan tetap stabil. Reliabilitas suatu variabel dapat terjadi apabila
nilai Cronbach Alpha > 0,6.
Tabel 6. Hasil Uji Reliabilitas
Variabel |
Nilai Alpha Uji Reliabilitas |
Nilai Cronbach Alpha |
Keterangan |
X1 |
0,629 |
0,6 |
Reliabel |
X2 |
0,863 |
0,6 |
Reliabel |
Y |
0,601 |
0,6 |
Reliabel |
Sumber: Pengolahan
data 2023
Dari tabel di atas dapat
dilihat setiap variabel dalam penelitian ini memiliki nilai cronbach alpha >
0,6. Hasil ini membuktikan bahwa
data penelitian ini reliabel.
Analisis Statistik
Deskriptif
Tabel 7. Hasil Analisis Statistik Deskriptif
Sumber: Pengolahan
data 2023
Tabel diatas memperlihatkan hasil statistik deskriptif dari variabel literasi
keuangan dimana nilai minimum adalah 41, nilai maksimum 55, nilai mean literasi keuangan 51,41, serta nilai standar deviasinya
2,470. hasil statistik deskriptif dari variabel gaya hidup
dimana nilai minimum adalah 18, nilai maksimum 47, nilai mean gaya hidup 24,73, serta nilai standar
deviasinya 5,567. hasil statistik deskriptif dari variabel perencanaan
keuangan dimana nilai minimum adalah 14, nilai maksimum 29, nilai mean perencanaan keuangan 27,17, serta nilai standar deviasinya
2,179.
Uji Asumsi Klasik
Uji Normalitas
Uji normalitas
digunakan sebagai alat pengujian guna mengetahui dalam model regresi, terdistribusi normal atau tidak variabel
residual.
Tabel 8. Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov
Sumber: Pengolahan
data 2023
Berdasarkan pengolahan
data diketahui hasil dari uji normalitas bernilai signifikansi 0,065 >
0,05. Oleh karenanya, disimpulkan
bahwa nilai residual berdistribusi normal.
Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas
digunakan sebagai alat pengujian guna mengetahui apakah terdapat hubungan yang sempurna atau tinggi
antara variabel independen dan dependen.
Tabel 9. Hasil Uji Multikolinearitas
Sumber: Pengolahan
data 2023
Berdasarkan pengolahan data di atas nilai VIF X1 sebesar 1,027, X2 bernilai 1,027
Jika perbandingan nilai
tolerance > 0,10 dan VIF < 10, maka dapat dikatakan tidak terjadi multikolinearitas
antara X1 dan X2 sehingga
tahap pengolahan data dapat
dilanjutkan.
Uji Heterokedastisitas
Heterokedastisitas merupakan keadaan dimana suatu model memiliki ketidaksamaan variansi dari residual antara satu penelitian ke penelitian lain (Utami & Marpaung,
2022). Uji heterokedastisitas
dalam suatu model dapat diketahui melalui uji glejser. Pada penelitian ini, hasil yang diperoleh dari uji heterokedastisitas adalah berikut ini:
Gambar 2.
Uji Heteroskedastisitas
Scatterplot
Sumber: Pengolahan
data 2023
Berdasarkan hasil uji heteroskedastisitas, diketahui melalui grafik uji scatterplot
variabel perencanaan keuangan (dependen). Penyebaran titik-titik terjadi baik di atas maupun di bawah angka 0 dan sumbu Y. hal itu dapat diinterpretasikan
sebagai terbebasnya antar variabel penelitian oleh gelaja heteroskedastisitas.
Analisis Linear Berganda
Data mengenai
literasi keuangan (X1),
gaya hidup (X2),
dan perencanaan keuangan
(Y) pada pegawai Kantoran
di Tangerang Raya diolah menggunakan
SPSS menggunakan multiple regression analysis dapat dilihat hasilnya
berikut ini:
Tabel 10. Hasil Uji Regresi
Linear Berganda
Sumber: Pengolahan
data 2023
Berdasarkan hasil dari data di atas, kolom Unstandardized Coefficients menunjukkan persamaan regresi ganda bagi kedua prekdiktor yaitu variabel Literasi Keuangan (X1)
serta Gaya Hidup (X2)
sebagai berikut:
Maka hasil nilai adalah:
PK = 27,331 + 0,111 (LK) - 0,238 (GH)
+
Dari
persamaan di atas, diperoleh hasil yang menjelaskan nilai koefisien yang positif antara dua variabel independen yaitu Literasi Keuangan (X1)
dan Gaya Hidup (X2).
1)
Nilai konstanta sebesar
27,331 yang berarti apabila nilai kedua variabel independen tidak mengalami
peningkatan atau 0, maka nilai variabel dependen adalah tetap.
2)
Koefisien regresi
literasi keuangan (X1) bernilai 0,111 yang berarti apabila nilai X1
naik, dengan asumsi nilai variabel independen lain tetap, maka nilai
perencanaan keuangan (Y) meningkat.
3)
Koefisien regresi linear
gaya hidup (X2) bernilai -0,238 yang berarti apabila nilai X2 dengan
asumsi nilai variabel independen lain tetap, maka nilai perencanaan keuangan (Y)
menurun.
Uji t (Parsial)
Uji t yang digunakan
peneliti agar mengetahui apakah variabel bebas berpengaruh secara parsial terhadap variabel tetap. Hasil ini dapat dilihat melalui
uji-t menggunakan data SPSS versi
23 dengan hasil berikut ini:
Tabel 11. Hasil Uji t
Sumber: Pengolahan
data 2023
Hasil uji signifikansi
pengaruh kedua variabel adalah berikut ini:
1)
Pengaruh Literasi
Keuangan (X1) terhadap Perencanaan Keuangan
Dari perhitungan di atas terlihat
nilai thitung sebesar 1,596 dengan signifikansi 0,114 > 0,05 maka hipotesis
ditolak, yang artinya variabel literasi keuangan tidak berpengaruh signifikan
terhadap perencanaan keuangan.
2)
Pengaruh Gaya Hidup (X2)
terhadap Perencanaan Keuangan
Dari perhitungan di atas terlihat nilai
thitung sebesar -7,688 dengan signifikansi 0,00<0,05 maka hipotesis
diterima, yang artinya variabel gaya hidup berpengaruh signifikan terhadap
perencanaan keuangan.
Uji F
Uji F digunakan
oleh peneliti dengan tujuan mengetahui mungkinkah variabel bebas berpengaruh positif ataupun negatif, serta signifikan atau tidak secara bersama-sama
atau simultan terhadap variabel tetap. Data yang diolah di SPSS mendapatkan hasil sebagai berikut:
Tabel 12. Hasil Uji F
Sumber: Pengolahan
data 2023
Dapat dilihat dari tabel diatas
F bernilai 33,722 dan Sig bernilai
0,000. Berdasarkan tabel diatas diketahui Fhitung pada variabel literasi keuangan dan gaya hidup sebesar
33,722 pada tingkat kesalahan
5% pengujian 2 (dua) pihak.
Perhitungan dk yaitu dk =
n-k-1 (100-2-1 =97) memperoleh hasil
yaitu Ftabel
= 3,09. Telah diketahui Fhitung
= 33,722 > Ftabel =
3,09. Konklusi dari perhitungan ini adalah terdapat pengaruh literasi keuangan dan gaya hidup terhadap perencanaan keuangan pegawai Kantoran di Tangerang
Raya.
Diketahui nilai probabilitas F yaitu Sig sebesar 0,000. Angka tersebut
lebih kecil dari yang telah dijadikan standar yakni 0,05. Maka, Sig 0,000 < 0,05 dapat
pula diartikan sebagai adanya
pengaruh positif yang signifikan antara literasi keuangan dan gaya hidup terhadap perencanaan keuangan pegawai Kantoran di Tangerang
Raya.
Gambar diatas
menunjukkan adanya pengaruh positif antara literasi keuangan dan gaya hidup terhadap perencanaan keuangan pegawai Kantoran di Tangerang Raya.
Koefisien Determinasi
(R2)
Penggunaan uji dimaksudkan agar diketahui besarnya pengaruh variabel bebas secara serentak
terhadap variabel tetap melalui persentase.
Tabel 13. Hasil Uji Determinasi
Sumber: Pengolahan data 2023
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat
bahwa koefisien determinasi (R Square) sebesar
0,410 atau 41%. Hal ini menyatakan
nilai Perencanaan Keuangan 41% dipengaruhi oleh variabel literasi keuangan dan gaya hidup. Sedangkan selisihnya yaitu 59% (100% - 41%
= 59%) dipengaruhi oleh faktor
lain yang tidak diteliti.
PEMBAHASAN
Pengaruh Literasi
Keuangan terhadap Perencanaan
Keuangan
Hasil
uji hipotesis pertama (H1) mengatakan bahwa literasi keuangan tidak berpengaruh terhadap perencanaan keuangan pegawai kantoran di Tangerang
Raya, yang mengindikasikan literasi
keuangan seseorang yang tinggi belum mampu
menjamin baiknya perencanaan keuangan orang tersebut. Hipotesis ditolak yang didasari hasil uji t dengan nilai signifikansi 0,114 >
0,05. Konklusi dari perhitungan diatas memperlihatkan lemahnya dampak literasi keuangan yang akhirnya tidak memengaruhi perencanaan keuangan pegawai. Pegawai cenderung hanya memahami literasi keuangan, terutama mengenai investasi dan pinjaman online, tetapi dalam praktiknya belum terlaksana dengan baik, dikarenakan masih tingginya kasus investasi dan pinjaman ilegal. Hasil dari studi ini sejalan dengan studi yang dilakukan oleh (Gunawan et al., 2020) dengan
pernyataan bahwa tidak ada pengaruh
bagi pengelolaan keuangan
oleh literasi keuangan disebabkan kurangnya praktik dari apa
yang sudah dipahami. Selain
itu, penelitian ini juga sejalan
dengan penelitian (Waty et al., 2021) dimana literasi keuangan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perilaku manajemen keuangan mahasiswa.
Pengaruh Gaya Hidup
terhadap Perencanaan Keuangan
Hasil
uji hipotesis kedua (H2) mendeskripsikan bahwa gaya hidup berpengaruh
secara positif serta signifikan terhadap perencanaan keuangan pegawai kantoran di Tangerang raya, yang mengindikasikan bahwa gaya hidup
sangat memengaruhi perencanaan
seseorang. Hipotesis diterima yang didasari hasil uji t dengan nilai signifikansi 0,00 <
0,05. Konklusi dari perhitungan diatas memperlihatkan kuatnya pengaruh gaya hidup
bagi perencanaan keuangan pegawai. Berdasarkan kuisioner dalam penelitian ini, pegawai kantoran banyak yang bertempat tinggal di daerah dengan biaya hidup
tinggi sehingga hal itu turut memengaruhi
gaya hidup mereka dan pemenuhan kebutuhannya sehari-hari. Penelitian ini sejalan dengan (Putri & Lestari, 2019) yang menyatakan
adanya pengaruh positif dan signifikan gaya hidup terhadap pengelolaan keuangan tenaga kerja muda di Jakarta yang
diakibatkan maraknya tenaga kerja lebih mementingkan gaya hidup diluar
kebutuhan seperti liburan. Studi lain yaitu (S. R. Sari et al., 2021)
diperoleh hasil gaya hidup menunjukkan
pengaruhnya terhadap perilaku
keuangan ASN wanita di kawasan Sumbawa besar.
Pengaruh Literasi
Keuangan dan Gaya Hidup
terhadap Perencanaan Keuangan
Hasil
uji hipotesis ketiga (H3) mengindikasikan adanya pengaruh yang signifikan secara simultan pada literasi keuangan dan gaya hidup terhadap perencanaan keuangan pegawai kantoran di Tangerang
Raya. Hasil uji ini memperlihatkan nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,005 dengan perbandingan antara F hitung dan F tabel yaitu 33,722 > 3,09, oleh karena
itu disimpulkan diterimanya
hipotesis (H3) yang diartikan
adanya pengaruh secara simultan antara literasi keuangan dan gaya hidup terhadap perencanaan keuangan pegawai kantoran di Tangerang Raya. Hasil penelitian
ini sejalan dengan penelitian (S. R. Sari et al.,
2021) dimana disimpulkan
bahwa secara simultan, terdapat pengaruh signifikan antara literasi keuangan dan gaya hidup.
KESIMPULAN
Dari
hasil uji serta pembahasan terkait hasil uji penelitian, dikonklusikan bahwa literasi keuangan tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap perencanaan keuangan pegawai kantoran di Tangerang
Raya. Sedangkan gaya hidup memiliki pengaruh positif terhadap perencanaan keuangan pegawai kantoran di Tangerang
Raya. Dan terakhir, literasi
keuangan dan gaya hidup secara simultan
berpengaruh terhadap perencanaan
keuangan pegawai kantoran di Tangerang Raya. Guna penelitian
berikutnya dengan topik serupa diharapkan
mampu berinovasi terkait dengan subjek dan objek yang berbeda, serta menambahkan variabel independen lain dikarenakan masih belum banyaknya
penelitian terkait perencanaan keuangan pegawai.
DAFTAR PUSTAKA
Aulia, N., Yuliati, L. N., & Muflikhati, I. (2019). Kesejahteraan
Keuangan Keluarga Usia Pensiun: Literasi
Keuangan, Perencanaan Keuangan Hari Tua, Dan Kepemilikan Aset. Jurnal Ilmu Keluarga &Konsumen, 12(1), 3851.
Aulianingrum, R. D., & Rochmawati.
(2021). Pengaruh Literasi Keuangan,
Status Sosial Ekonomi Orang Tua,
Dan Gaya Hidup Terhadap Pengelolaan
Keuangan Pribadi Siswa. Jurnal Pendidikan Ekonomi: Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, Ilmu Ekonomi, Dan Ilmu Sosial, 15(2), 198206. https://doi.org/10.19184/jpe.v15i2.24894
Bank Indonesia. (2023). Statistik Sistem
Pembayaran dan Infrastruktur Pasar Keuangan Indonesia (p. 5e).
BPS. (2023). Pertumbuhan
Ekonomi Indonesia Triwulan IV-2022 (Issue 15).
Castro, N. R. de, Salamat, L. A. S., &
Tabor, M. T. (2020). Financial literacy of young professionals in the
Philippines. EPRA International Journal of Research and Development (IJRD),
5(3).
Dewi, S. K., & Sudaryanto,
A. (2020). Validitas dan Reliabilitas
Kuisioner Pengetahuan, Sikap dan Perilaku. Prosiding Seminar Nasional Keperawatan
Universitas Muhammadiyah Surakarta, 7379.
Gunawan, A., Pirari,
W. S., & Sari, M. (2020). Pengaruh Literasi Keuangan dan Gaya Hidup Terhadap Pengelolaan Keuangan Mahasiswa Prodi Manajemen
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara. Jurnal Humaniora,
4(2), 2335.
Idris, M. (2023, January 12). UMR
Tangerang 2023: Kota Tangerang, Tangsel, dan
Kabupaten. Kompas.Com.
Kumar, S., Tomar, S., & Verma, D.
(2019). Womens financial planning for retirement. International Journal of
Bank Marketing. https://doi.org/10.1108/IJBM-08-2017-0165
Kusnandar, V. B. (2022). Pengeluaran
Konsumsi Masyarakat Naik 4,34% pada Kuartal I 2022.
Landang, R. D., Widnyana, I. W.,
& Sukadana, I. W. (2021). Pengaruh Literasi Keuangan, Perilaku K
euangan dan Pendapatan Terhadap
Keputusan Berinvestasi Mahasiswa
Fakultas Ekonomi Universitas Mahasaraswati
Denpasar. Jurnal Ekonomi Dan Bisnis, 2(2),
5170.
Merdeka. (2022). OJK Catat 51.000 Aduan soal Pinjol dan Investasi Ilegal Hingga Januari 2022. https://www.merdeka.com/uang/ojk-catat-51000-aduan-soal-pinjol-dan-investasi-ilegal-hingga-januari-2022.html
Muntahanah, S., Cahyo, H., Setiawan,
H., & Rahmah, S. (2021). Literasi Keuangan, Pendapatan dan Gaya Hidup Terhadap Pengelolaan Keuangan di Masa Pandemi. Jurnal
Ilmiah Universitas Batanghari Jambi, 21(3),
12451248. https://doi.org/10.33087/jiubj.v21i3.1647
Nasution, M. I., Fahmi, M., Jufrizen,
Muslih, & Prayogi, M.
A. (2020). The Quality of Small and Medium Enterprises Performance Using the
Structural Equation Model-Part Least Square (SEM-PLS). Journal of Physics:
Conference Series, 1477(5). https://doi.org/10.1088/1742-6596/1477/5/052052
Otoritas Jasa Keuangan. (2017). SALINANAN
SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 30 /SEOJK.07/2017.
Otoritas Jasa Keuangan. (2021).
Strategi Nasional Literasi Keuangan
Indonesia (SNLKI) 2021 - 2025. In Ojk.Go.Id.
Otoritas Jasa Keuangan. (2022a). Infografis Hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan Tahun 2022. Ojk.go.Id,
Info terkini: Berita dan Kegiatan.
Otoritas Jasa Keuangan. (2022b). Siaran Pers Indeks Literasi Dan Inklusi Keuangan Masyarakat Meningkat.
Purnama, E. D., & Simarmata, F.
E. (2021). EFEK LIFESTYLE DALAM MEMODERASI PENGARUH PENGETAHUAN KEUANGAN DAN
LITERASI KEUANGAN TERHADAP PERENCANAAN KEUANGAN. Jurnal Inovasi
Penelitian, 1(8).
Putri, N. A., & Lestari, D. (2019).
Pengaruh Gaya Hidup dan Literasi
Keuangan terhadap Pengelolaan
Keuangan Tenaga Kerja Muda di Jakarta. AKURASI:
Jurnal Riset Akuntansi Dan Keuangan, 1(1), 3142. https://doi.org/10.36407/akurasi.v1i1.61
Safari, K., Njoka,
C., & Munkwa, M. G. (2021). Financial literacy
and personal retirement planning: a socioeconomic approach. Journal of
Business and Socio-Economic Development, 1(2), 121134. https://doi.org/10.1108/jbsed-04-2021-0052
Saputra, E. D., & Murniati,
M. P. (2021). Pengaruh Literasi Keuangan,
Perilaku Keuangan, Karakteristik Sosial Demografi, Toleransi Risiko terhadap Perencanaan Keuangan Hari Tua Pegawai Instansi XYZ
. Fokus Bisnis: Media
,
20(2), 216229. https://doi.org/10.32639/fokusbisnis.v20i2.950
Saraswati, A. M., & Nugroho, A. W.
(2021). Perencanaa
n Keuangan dan Pengelolaan Keuangan Generasi Z di Masa Pandemi
COVID-19 melalui Penguatan Literasi Keuangan. Jurnal
Warta LPM, 24(2), 309318.
Sari, D. R. (2021). PENGARUH SIKAP
KEUANGAN DAN LITERASI KEUANGAN TERHADAP PERENCANAAN KEUANGAN KELUARGA DENGAN
TINGKAT PENDAPATAN SEBAGAI VARIABEL MODERASI. February 6.
Sari, S. R., Andriani,
S., & Sari, P. R. K. (2021). Pengaruh Literasi Keuangan dan Gaya Hidup Terhadap Perilaku Keuangan Aparatur Sipil Negara (ASN)
Wanita Di Sumbawa Besar. Jurnal Ekonomi Dan Bisnis Indonesia, 5(02), 35.
Susanti, A., Ismunawan, ., Pardi, ., & Ardyan, E. (2018). Tingkat Pendidikan, Literasi
Keuangan, dan Perencanaan Keuangan terhadap Perilaku Keuangan UMKM di Surakarta. Telaah
Bisnis, 18(1), 4556. https://doi.org/10.35917/tb.v18i1.93
Utami, L. P., & Marpaung,
N. N. (2022). Pengaruh Literasi Keuangan
dan Gaya Hidup Terhadap Pengelolaan
Keuangan Karyawan (Studi di
PT. Mulia Boga Raya Tbk). PARAMETER,
7(1), 96108. https://doi.org/10.37751/parameter.v7i1.191
Waty, N. Q., Triwahyuningtyas,
N., & Warman, E. (2021). Analisis Perilaku Manajemen Keuangan Mahasiswa Dimasa Pandemi
Covid-19. Prosiding Konferensi
Riset Nasional Ekonomi, Manajemen,
Dan Akuntansi., 2(3), 477495.
Wulansari, A. S., & Nugraheni, S.
(2020). Faktor Gaya Hidup
dan Perilaku Keuangan yang Mempengaruhi Pemilihan Tujuan Wisata ke Jepang. Ekonomi Dan Bisnis,
7(2), 2740. https://doi.org/10.35590/jeb.v6i2.1263
Yanwardhana, E. (2022). 10 Kota dengan
Biaya Hidup Termahal di RI, Adakah Tempatmu? CNBC Indonesia. https://www.cnbcindonesia.com/lifestyle/20221105124353-33-385372/10-kota-dengan-biaya-hidup-termahal-di-ri-ada-tempatmu
Yohanna, L., & Maya, S. (2018). Upaya
Peningkatan Kesejahteraan Keluarga Melalui Pelatihan Manajemen Keuangan Keluarga Upaya Peningkatan Kesejahteraan Keluarga Melalui Pelatihan Manajemen Keuangan Keluarga. April 2430. https://doi.org/10.30874/comdev.2017.4
Yushita, A. N. (2017). Pentingnya Literasi Keuangan Bagi Pengelolaan Keuangan Pribadi. Nominal, Barometer Riset
Akuntansi Dan Manajemen,
6(1). https://doi.org/10.21831/nominal.v6i1.14330