PENGARUH LITERASI KEUANGAN DAN SIKAP KEUANGAN TERHADAP PENGELOLAAN KEUANGAN MAHASISWA

 

Sjarief Hidajat1, Wydan Tegar Wardhana2

Universitas Pembangunan Nasional “VETERAN” Jawa Timur

sjariefhidayat.ak@upnjatim.ac.id, wydantegar@gmail.com

 

Abstrak

Dalam era sekarang ini, mampu mengelola keuangannya sendiri sangatlah diperlukan. Tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk menguji pengaruh literasi keuangan terhadap pengelolaan keuangan mahasiswa. 2. Untuk menguji pengaruh sikap keuangan terhadap pengelolaan keuangan mahasiswa. Metode Penelitian ini merupakan jenis penelitian yang termasuk dalam jenis penelitian berdasarkan metodenya yaitu penelitian kuantitatif. Hasil penelitian ini yang menyatakan bahwa literasi keuangan berpengaruh positif literasi keuangan terhadap pengelolaan keuangan. Kesimpulan pada penelitian ini yaitu: 1. Terdapat pengaruh secara positif dan signifikan variabel literasi keuangan terhadap pengelolaan keuangan Mahasiswa. Artinya semakin tinggi literasi keuangan maka tingkat pengelolaan keuangan juga ikut meningkat. 2. Terdapat pengaruh secara positif dan signifikan variabel sikap keuangan terhadap pengelolaan keuangan mahasiswa.

 

Kata kunci: literasi keuangan; sikap keuangan; pengelolaan keuangan

 

Abstract

In today's era, being able to manage their own finances is very necessary. The aims of this study are: 1. To examine the effect of financial literacy on student financial management. 2. To examine the effect of financial attitudes on student financial management. This research method is a type of research that is included in the type of research based on its method, namely quantitative research. The results of this study state that financial literacy has a positive effect on financial literacy on financial management. The conclusions in this study are: 1. There is a positive and significant effect of financial literacy variables on student financial management. This means that the higher the financial literacy, the level of financial management also increases. 2. There is a positive and significant influence of the financial attitude variable on student financial management.

 

Keywords: financial literacy; financial attitude; financial management

 

 

 

 

 

Pendahuluan  

Dalam era sekarang ini, mampu mengelola keuangannya sendiri sangatlah diperlukan. Semakin berkembangnya kebutuhan manusia mengharuskan tiap individu untuk dapat mengelola keuangannya sehingga bisa memenuhi semua kebutuhan yang memang menjadi keutamaan untuk menjalankan kehidupan tiap individu. Untuk memenuhi seluruh kebutuhan tersebut diperlukanlah uang, dimana uang merupakan alat pembayaran dalam kehidupan yang dapat memenuhi semua kebutuhan dan bahkan keinginan manusia setelah kebutuhannya telah terckupi. memberi definisi pengelolaan keuangan pribadi yaitu merupakan suatu seni dan ilmu mengelola sumber daya keuangan dari tiap individu (Gitman & Zutter, 2014:50). Kesejahteraan individu akan sangat ditentukan dari bagaimana seseorang memanfaatkan uang yang dimilikinya. Pengelolaan yang tidak terkontrol dengan baik akan dapat menyebabkan tidak seimbangnya pemasukan dan pengeluaran keuangan. Betapa pentingnya uang dalam kehidupan seseorang, setiap individu akan berusaha semaksimal mungkin menggunakan tenaga dan pikirannya untuk memperoleh uang. Menurut (Danes & Hira, 1987) belajar mengenai keuangan merupakan hal yang penting untuk dipelajari oleh semua orang. Meningkatkan kemampuan yang dimiliki seseorang, berkaitan dengan kemampuan pribadi untuk dapat bersikap sesuai dengan sebagaimana mestinya demi terwujudnya kesejahteraan masyarakat dengan dikaitkan globaliasi yang tidak dapat kita hindari seperti dalam hal menentukan keputusan masa depan yang berkaitan dengan keputusan jangka pendek ataupun jangka panjang secara tidak langsung (Huston, 2010).

Belajar bagaimana mengelola uang sama pentingnya dengan pendidikan formal. Pendidikan keuangan akan membahas isuisu yang bersifat keuangan pribadi. Mempelajari cara mengelola uang (pengelolaan uang) sama pentingnya dengan mendapatkannya (Danes & Hira, 1987). Mengetahui bagaimana mengelola keuangan yang baik dan benar bisa memunculkan rasa damai karena seluruhnya dapat terkontrol dengan baik. Kebanyakan orang belajar mengenai keuangan pribadinya cenderung melalui proses trial dan error. Keberhasilan seseorang dalam melakukan pengelolaan keuangan personalnya dapat dipengaruhi oleh banyak faktor (Herma, 2018). Literasi keuangan menjadi faktor yang perlu diperhatikan untuk masyarakat. Literasi keuangan sudah menjadi keharusan dalam kehidupan sehari-hari sehingga menjadi suatu life skill yang perlu dimiliki oleh setiap individu untuk kehidupan jangka panjang (Sugiharti & Maula, 2019). Faktor selanjutnya yaitu sikap keuangan, dimulai dengan mengaplikasikannya dengan baik, tanpa menerapkan sikap yang baik dalam keuangan, sulit untuk memiliki surplus keuangan untuk tabungan masa depan apalagi melakukan perencanaan keuangan yang lain.

Memiliki literasi keuangan yang baik dapat membantu kita untuk memutuskan dan memilih perencanaan yang tepat terkait dengan bagaimana mengelola keuangan. (Lusardi et al., 2010) menyatakan bahwa mahasiswa sebagai generasi muda tidak hanya akan menghadapi kerumitan yang akan semakin meningkat dalam produk-produk keuangan, jasa, dan pasar, tetapi mereka lebih cenderung harus menanggung risiko keuangan di masa depan yang lebih dari orang tua mereka alami. Pentingnya literasi keuangan yaitu bisa berperan penting terhadap kecemasan keuangan yang dimiliki (Gignac et al., 2023). Dalam hal ini literasi keuangan akan menjadi sangat penting, sehingga mengelola keuangan akan menjadi hal yang awam dan dapat mengatasi permasalah keuangan pribadinya. Menurut (Laily, 2016) menyatakan bahwa semakin tinggi seseorang memahami literasi keuangan maka perilaku manajemen keuangannya juga akan semakin baik.

Literasi keuangan harusnya menjadi kebutuhan dasar tiap-tiap individu atau masyarakat guna untuk dapat menglola keuangan (Huston, 2010). Hal ini menjadi sangat penting karena dampak yang ditimbulkan akibat dari kesalahan dalam pengelolaan keuangan dapat memunculkan masalah keuangan, contohnya kesulitan ekonomi. Kesulitan ekonomi tidak hanya disebabkan oleh pengaruh pendapatan namun juga bisa disebabkan oleh kesalahan dalam pengelolaan keuangan (Otoritas Jasa Keuangan, 2013). Oleh karena itu, pengelolaan keuangan yang baik didukung oleh baiknya pemahaman terhadap literasi keuangan karena pada realitanya manusia selalu dihadapkan pada masalah-masalah keuangan. Kurangnya pengetahuan dalam mengelola keuangan dan rendahnya pendapatan seseorang menjadi yang dapat menimbulkan masalah keuangan. Menurut (Dwiastanti, 2018) dengan mengetahui pengetahuan tentang keuangan akan membuat individu mampu melakukan pengelolaan asetnya secara bijak dan juga pengetahuan tentang keuangan dapat memberikan nilai tambah secara ekonomi. Kurangnya pengetahuaan tentang keuangan mengakibatkan kerugian bagi individu (Margaretha & Pambudhi, 2015), oleh sebab itu pelaksanaan edukasi sedini mungkin dalam rangka meningkatkan bagaimana mengelola keuangan pribadi masyarakat sangatah diperlukan.

Mengelola keuangan perlu juga memiliki sikap keuangan yang baik kemudian dapat menerapkannya dalam kehidupan. Menurut (Lubis, 2017), sikap adalah suatu hal yang mempelajari mengenai seluruh tindakan baik yang menguntungkan maupun yang kurang menguntungkan, tujuan manusia, gagasan, objek, ataupun suatu situasi tertentu. Sikap keuangan merupakan suatu keadaan pikiran, pendapat dan juga penilaian tentang keuangan (Herdjiono & Damanik, 2016). Hal ini menunjukkan bagaimana kepribadian seseorang tentang bagaimana menganggap uang adalah sebagai bagian terpenting dalam kehidupan, penentu kualitas hidup, dan juga kehormatan (Durvasula & Lysonski, 2007). Sikap keuangan pribadi memiliki pengaruh penting untuk kesejahteraan keuangan karena sikap akan menentukan pengambilan keputusan dalam kehidupan sehari hari. Mulai menerapkan sikap kuangan yang baik merupakan awal dari seseorang dapat mengelola keuangannya dengan baik. Pemahaman tentang sikap keuangan akan membantu individu memahami apa yang diyakini tentang hubungan mereka dengan uang, individu yang rasional dan lebih percaya diri dalam konteks pengetahuan keuangan akan mempengaruhi perilaku keuangan yang lebih diunggulkan (Djou & Lukiastuti, 2021). Kemampuan seseorang terhadap bagaimana menerapkan sikap keuangan yang baik dapat diukur dengan lima komponen berikut yaitu, pola pikir baik tentang uang yang ditunjukkan dengan mengontrol situasi keuangan yang dimiliki (Effort), menyesuaikan pemanfaatan keuangan terhadap kebutuhan (inadequancy), tidak ada keinginan untuk menghabiskan uang (retention), memiliki pandangan luas terhadap uang (securities)(Herdjiono & Damanik, 2016).

Sikap keuangan memiliki kaitan dengan kesulitan keuangan yang dimana seringkali dihadapi oleh anak-anak muda, dimana mereka cenderung memahami bagaimana sikap keuangannya berdasarkan pengalaman dan bagaimana keadaan yang mereka pernah atau sedang alami. Financial attitudes atau yang sering disebut juga dengan sikap keuangan dapat dilihat dari sisi bagaimana pengembangan diri seseorang, kepercayaan diri, dan keamanan keuangan pribadinya (Herdjiono & Damanik, 2016), sehingga pentingnya mindset sikap keuangan yang baik tiap pribadi guna merencanakan keuangannya di masa depan dan menjaga tabungannya untuk hal yang penting.

Mengelola keuangan dimasa mahasiswa sangatlah perlu diperhatikan dan perlu untuk dianggap serius, dikarenakan dimasa mahasiswa tersebut dapat menjadi awal dari seseorang bagaimana mengatur keuangannya di masa yang mendatang. Kurangnya pemahaman Mahasiswa terhadap konsep keuangan dapat menyebabkan perilaku keuangan yang boros dalam pengelolaannnya. Mahasiswa masih biasa untuk membeli barang yang tidak dibutuhkan, kurangnya memahami bagaimana mengelola keuangan akan mengakibatkan menimbulkan Sikap keuangan dapat membantu seseorang untuk memahami apa yang diketahui terhadap hubungan dirinya dengan uang sehingga sikap keuangan mempengaruhi kebiasaan hidup, seperti yang tinggal di lingkungan keluarga atas akan lebih memikirkan bahwa seseorang bisa mendapatkan apapun yang diinginkan. Masyarakat dalam kehidupan modern saat ini banyak yang tidak dapat mengetahui hubungan dalam mengkonsmusi sesuatu (Fromm, 1995).

Memasuki masa revolusi digital dimana teknologi mengalami kemajuan yang sangat cepat dan juga terus berkembang, hal tersebut akan berdampak pada perubahan kehidupan bermasyarakat. Sosial media yang didalamnya terdapat berbagai hal positif dan negatif yang memiliki kecekatan dan kemudahan dalam mengakses informasi yang bisa memberikan dampak pada penggunanya tersebut. Remaja dalam hal ini adalah mahasiswa dapat dengan mudah menyambut hal yang sifatnya baru, sering mudah terkena pengaruh gaya hidup yang tinggi. Mahasiswa menggunakan uangnya dalam memenuhi keinginan secara terus menerus daripada kebutuhannya. Mahasiswa umumnya memiliki perilaku konsumtif dalam mengelola keuangannya sehingga dalam jangka panjang akan dapat berakibat pada pengelolaan keuangan pribadi menjadi sebuah perilaku yang sulit untuk diterapkan.

Pemahaman mengenai pengelolaan keuangan pribadi sangatlah penting dimasa yang sekarang ini dikarenakan banyaknya pilihan dan informasi yang didapat sehingga harus paham tentang bagaimana memilih pilihan yang terbaik terlebih lagi hal tersebut terkait dengan finansial. Maka dari itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judulPENGARUH LITERASI KEUANGAN DAN SIKAP KEUANGAN TERHADAP MAHASISWA DALAM MENGELOLA KEUANGAN”.

Tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk menguji pengaruh literasi keuangan terhadap pengelolaan keuangan mahasiswa. 2. Untuk menguji pengaruh sikap keuangan terhadap pengelolaan keuangan mahasiswa.

Metode

   Penelitian ini merupakan jenis penelitian yang termasuk dalam jenis penelitian berdasarkan metodenya yaitu penelitian kuantitatif. Menurut (Sugiyono, 2012:207), penelitian kuantitatif bertujuan untuk menguji hipotesis dengan mengambil sampel tertentu dengan menggunakan instrumen penelitian, dengan analisis statistik/ kuantifatif. Istilah metode penelitian kuantitatif dikarenakan data yang dihasilkan dari penelitian yaitu berupa angka dan analisis yang digunakan yaitu analisis statistik. Penelitian ini dilakukan dengan menguji hipotesis untuk mendapatkan bukti secara empiris terkait pengaruh dari antar variabel. Dalam penelitian kuantitatif, variabel yang digunakan memiliki satuan yang dapat diukur. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh antara literasi keuangan dan sikap keuangan terhadap pengelolaan keuangan mahasiswa.

Objek penelitian merupakan suatu sasaran ilmiah yang berguna untuk mendapatkan data untuk dipelajari dan dapat ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2012:38). Objek dalam penelitian ini yaitu Literasi keuangan dan Sikap Keuangan terhadap pengelolaan keuangan Mahasiswa Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis UPN Veteran Jatim semester 5 dan 7.

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data primer. Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumber data dengan observasi langsung (Sugiyono, 2012: 188).

Menurut (Malhotra, 2009:96) metode survei adalah kuesioner yang terstruktur yang diberikan pada kepada responden yang dirancang untuk mendapatkan informasi spesifik. Sumber data penelitian berasal dari data primer yang dikumpulkan dari kuisioner.

Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner dengan skala likert. Menurut Sugiyono (2012: 142) Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan kepada responden untuk dijawabnya. Teknik kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang memungkinkan untuk dilaksanakan meskipun tanpa kehadiran peneliti (Sugiarto, 2017)

 

Hasil dan Pembahasan

Uji Validitas

Uji validitas digunakan sebagai pengukuran apakah setiap pertanyaan yang disajikan mampu mewakili variabel yang diteliti. Dalam menggunakan Smart PLS pengukuran validitas dilakukan dengan 2 cara yaitu validitas konvergen dan vaiditas diskriminan.

Validitas Konvergen

Nilai validitas konvergen merupakan nilai loading factor variabel laten dengan indikator-indikatornya. Uji validitas dapat dilihat dari nilai Loading Factor setiap indikator konstruknya harus bernilai lebih dari 0,7. Untuk nilai Average Variant Ectracted (AVE) juga harus lebih besar dari 0.5.

Tabel 1 Hasil Analisis Loading Factor

X1

X2

Y

X1.1

0,831

X1.2

0,868

X1.3

0,831

X1.4

0,850

X1.5

0,913

X1.6

0,858

X1.7

0,850

X1.8

0,855

X1.9

0,847

X1.10

0,788

X2.1

0,825

X2.2

0,822

X2.3

0,821

X2.4

0,863

X2.5

0,808

X2.6

0,847

X2.7

0,888

X2.8

0,878

X2.9

0,774

X2.10

0,875

Y1

0,844

Y2

0,863

Y3

0,818

Y4

0,805

Y5

0,849

Y6

0,848

Y7

0,872

Y8

0,880

Y9

0,870

Y10

0,767

                 Sumber: Data olahan Smart PLS, 2023

Hasil temuan pada Tabel 1 Tersebut menunjukkan bahwa 3 variabel yang digunakan dalam peneitian ini yaitu literasi keuangan, sikap keuangan, dan pengelolaan keuangan dalam setiap pertanyaan yang mewakili masing-masing variabel memiliki nilai loading factor > 0,7 maka dapat disimpulkan bahwa pertanyaan-pertanyaan yang mewakili tiap variabel memenuhi syarat untuk diteliti.

Tabel 2 Hasil analisis Average Variant Ectracted (AVE)

 

Average Variance Extracted (AVE)

Literasi Keuangan (X1)

0,722

Sikap Keuangan (X2)

0,707

Pengelolaan Keuangan (Y)

0,709

    Sumber: Data olahan Smart PLS, 2023

Berdasarkan sajian tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai AVE dari Variabel literasi Keuangan > 0,5 atau sebesar 0,722, untuk nilai variabel sikap keuangan > 0,5 atau sebesar 0,707, dan untuk nilai variabel pengelolaan keuangan > 0,5 atau sebesar 0,709. Dalam hal ini menunjukkan bahwa tiap variabel bisa untuk dijadikan penelitian.

Validitas Diskriminan

Validitas Diskriminan berkaitan dengan untuk melihat apakah ada korelasi yang tinggi antar variabel konstruk. Variabel manifest suatu konstruk yang berbeda seharusnya tidak berkolerasi tinggi.  Uji validitas diskriminan dilakukan dengan melihat nilai Cross Loading dimana setiap variabel nilainya harus lebih dari 0,70 .

 

Tabel 3 Hasil analisis Cross Loading

 

X1

X2

Y

X1.1

0,831

0,786

0,777

X1.2

0,868

0,847

0,831

X1.3

0,831

0,785

0,813

X1.4

0,850

0,828

0,785

X1.5

0,913

0,879

0,889

X1.6

0,858

0,853

0,794

X1.7

0,850

0,814

0,792

X1.8

0,855

0,831

0,825

X1.9

0,847

0,836

0,809

X1.10

0,788

0,750

0,751

X2.1

0,792

0,825

0,792

X2.2

0,783

0,822

0,798

X2.3

0,789

0,821

0,767

X2.4

0,848

0,863

0,829

X2.5

0,779

0,808

0,778

X2.6

0,835

0,847

0,817

X2.7

0,850

0,888

0,823

X2.8

0,857

0,878

0,836

X2.9

0,771

0,774

0,737

X2.10

0,821

0,875

0,840

Y1

0,791

0,821

0,844

Y2

0,840

0,831

0,863

Y3

0,782

0,784

0,818

Y4

0,761

0,772

0,805

Y5

0,821

0,790

0,849

Y6

0,811

0,839

0,848

Y7

0,796

0,810

0,872

Y8

0,834

0,814

0,880

Y9

0,859

0,837

0,870

Y10

0,697

0,733

0,767

                          Sumber: data olahan Smart PLS, 2023

Berdasarkan tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa hasil yang diperoleh diatas menunjukkan bahwa nilai setiap item pertanyaan baik literasi keuangan, sikap keuangan, dan pengelolaan keuangan menghasilkan nilai Cross Loading > 0,7 dan juga lebih besar dalam melakukan perbandingan antara variabel pada pertanyaan yang digunakan untuk mewakilinya.

Uji Realibilitas

Uji reliabilitas dilakukan untuk membuktikan seberapa akurat, konsistensi dan ketepatan instrumen dalam mengukur konstruk. Pengukuran reliabilitas suatu indikator dengan indikator refleksif dapat dilakukan dengan dua cara yaitu Composite Reliability dan Cronbach’s Alpha. Konstruk dinyatakan reliabel jika nilai dari composite reliability dan juga diperkuat dengan nilai cronbach alpha di atas 0,70.

 

Tabel 4 Hasil analisis Composite Reliability

 

Composite Reliability

Literasi Keuangan (X1)

0,963

Sikap Keuangan (X2)

0,960

Pengelolaan Keuangan (Y)

0,961

     Sumber: data olahan Smart PLS, 2023

Nilai Composite Reliability yang dihasilkan pada tiap variabel literasi keuangan, sikap keuangan, dan pengelolaan keuangan > 0,7 dimana nilai Composite Realibility dari literasi keuangan > 0,7 yaitu sebesar 0,963, sikap keuangan > 0,7 yaitu 0,960, dan pengelolaan keuangan > 0,7 yaitu sebesar 0,961. Dilihat dari hasil tersebut, nilai Composite Realibility besarnya > 0,7   dapat disimpulkan bahwa keempat variabel reliabel.

 

Tabel 5 Hasil analisis Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha

Literasi Keuangan (X1)

0,957

Sikap Keuangan (X2)

0,954

Pengelolaan Keuangan (Y)

0,954

              Sumber: data olahan Smart PLS, 2023

Berdasarkan tabel diatas hasil dari Cronbach's Alpha variabel literasi keuangan, sikap keuangan, dan pengelolaan keuangan > 0,7 dimana nilai dari Cronbach's Alpha literasi keuangan > 0,7 yaitu sebesar 0,957, sikap keuangan > 0,7 yaitu 0,954, dan pengelolaan keuangan > 0,7 yaitu sebesar 0,954. Dengan demikian hasil ini dapat disimpulkan bahwa kesulurah variabel memiliki tingkat reliabilitas yang tinggi.

Inner Model

            Model struktural atau inner model menunjukkan intensitas estimasi atau hubungan antar variabel laten atau konstruk.  Menilai model struktural dimulai dengan melihat nilai R-Square yang merupakan uji Goodnes of Fit suatu model struktural. Nilai R-Square 0,75, 0,50 dan 0,25 dapat disimpulkan secara berurutan bahwa model mengindikasikan kuat, moderate dan lemah.

 

 

Tabel 6 Hasil R – Square

R Square

R Square Adjusted

Y_

0,922

0,921

            Sumber: data olahan Smart PLS, 2023

            Berdasarkan tabel R-Square diatas digunakan untuk melihat pengaruh variabel literasi keuangan dan sikap keuangan terhadap kinerja karyawan. Kesimpulan dari tabel diatas adalah diketahui bahwa besar pengaruh literasi keuangan dan sikap keuangan terhadap pengelolaan keuangan sebesar 0,921 atau 92,1%.

Tabel 7 Hasil Analisis NFI

Saturated Model

Estimated Model

SRMR

0,048

0,048

d_ULS

1,063

1,063

d_G

2,577

2,577

Chi-Square

1065,707

1065,707

NFI

0,737

0,737

            Sumber: data olahan Smart PLS, 2023

            Berdasarkan hasil analisis diatas dalam indikator model fit menunjukkan bahwa nilai NFI > 0,1 atau lebih tinggi maka model dapat dikatakan jauh lebih baik.

Uji Hipotesis

            Berdasarkan data yang sudah tertera telah dilakukan analisis, hasilnya bisa untuk menjawab hipotesis penelitian ini. Hasil uji hipotesis pada penlitian ini dapat dilakukan dengan melihat hasil dari t Statistic dan P Values melalui metode bootstrapping. Dianggap signifikan jika nilai t statistik lebih besar dari 1,96 (signifikan level=0.05) atau bisa juga dapat diukur dengan nilai P-Value < 0.05.

Tabel 8 Hasil uji T statistic dan P Value

 

T Statistics (|O/STDEV|)

P Values

X1 -> Y

3,347

0,001

X2 -> Y

4,290

0,000

Sumber: data olahan Smart PLS, 2023

Berdasarkan hasil data diatas dapat dilakukan analisis, hasilnya dapat digunakan untuk menjawab hipotesis penelitian ini. Dari tabel diatas dapat menjelaskan bahwa dijelaskan bahwa variabel literasi keuangan memiliki nilai signifikansi sebesar 0.001 < 0.05 dengan demikian maka disimpulkan bahwa literasi keuangan tentang pengetahuan keuangan dasar berpengaruh signifikan terhadap pengelolaan keuangan. Lalu untuk variabel sikap keuangan memiliki nilai signifikansi sebesar 0.000 < 0.05, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sikap keuangan berpengaruh signifikan terhadap pengelolaan keuangann.

 

Pembahasan

Dijelaskan bahwa variabel literasi keuangan memiliki nilai berpengaruh signifikan terhadap pengelolaan keuangan. Hal ini menunjukkan semakin tinggi literasi keuangan maka semakin baik juga pengelolaan keuangannya dan sebaliknya jika literasi keuangan semakin rendah maka akan mengakibatkan pengelolaan keuangan juga semakin menurun, dengan demikian hipotesis pertama terbukti. Dalam hal ini menjelaskan bahwa jika seseorang memiliki literasi keuangan yang baik maka mereka melakukan pengelolaan keuangannya dengan baik pula. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Herma (2018) yang menyatakan bahwa literasi keuangan berpengaruh positif literasi keuangan terhadap pengelolaan keuangan.

Selanjutnya, untuk variabel sikap keuangan memiliki nilai berpengaruh signifikan terhadap pengelolaan keuangan, dimana ini menjelaskan bahwa suatu sikap terhadap keuangan yang baik maka akan mampu mengelola keuangannya dengan baik yang bisa menjadi bekal untuk masa yang akan mendatang ketika keadaan sangatlah tidak menentu, seperti pada dua tahun kemarin yang tiba-tiba seluruh dunia sama-sama dalam keadaan yang tidak menentu karena adanya wabah virus  

 

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang sudah diuraikan pada bab sebelumnya dapat ditarik beberapa kesimpulan yaitu: 1. Terdapat pengaruh secara positif dan signifikan variabel literasi keuangan terhadap pengelolaan keuangan Mahasiswa. Artinya semakin tinggi literasi keuangan maka tingkat pengelolaan keuangan juga ikut meningkat. 2. Terdapat pengaruh secara positif dan signifikan variabel sikap keuangan terhadap pengelolaan keuangan mahasiswa. Artinya semakin baik sikap keuangannya maka pengelolaan keuangan juga semakin baik pula.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DFTARPUSTAKA

 

Atkinson, A., & Messy, F.-A. (2012). Measuring Financial Literacy: Results of the Oecd Infe Pilot Study. OECD Working Papers on Finance, Insurance and Private Pensions, 15, 1–73.

 

Atkinson and Messy. (2012). Measuring financial literacy: results of the OECD/International Network on Financial Education (INFE) pilot study OECD Working Pupers on Finance, Insurance and Private Pensions. OECD.

 

Chotimah, C., & Rohayati, S. (2015). Pengaruh Pendidikan Keuangan di Keluarga, Sosial Ekonomi Orang Tua, Pengetahuan Keuangan, Kecerdasan Spiritual, dan Teman Sebaya Terhadap Manajemen Keuangan Pribadi Mahasiswa S1 Pendidikan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya. Jurnal Pendidikan Akuntansi (JPAK), 3(2), 3.

 

Danes, S. M., & Hira, T. K. (1987). Money Management Knowledge of College Students. Journal of Student Financial Aid, 17(1), 3–16.

 

Djou, L. G., & Lukiastuti, F. (2021). The Moderating Influence of Financial Literacy on the Relationship of Financial Attitudes, Financial Self-Efficacy, and Credit Decision-Making Intensity. Jurnal Akuntansi Dan Keuangan, 23(2), 69–82. https://doi.org/10.9744/jak.23.2.69-82

 

Durvasula, S., & Lysonski, S. (2007). Money Attitudes , Materialism , and Achievement Vanity : An Investigation of Young Chinese Consumers ’ Perceptions. Journal of Personality, 1993–1995.

 

Dwiastanti, A. (2018). Pengetahuan Keuangan Untuk Membentuk Perilaku Keuangan Keluarga (Studi Kasus Pada Ibu Rumah Tangga di Kota Malang). Jurnal Pengembangan Humaniora, 23(1411), 1–15.

 

Dwinta, I. dan C. Y. (2010). Pengaruh Locus Of Control, Financial Knowledge, Income Terhadap Financial Management Behavior. Jurnal Bisnis Dan Akuntansi, 12(3), 131–144.

 

Fromm, E. (1995). Masyarakat Yang Sehat (Sutrisno, Ed.). Yayasan Obor Indonesia.

 

Ghozali, I. (2011). Structural Equation Modeling Metode Alternatif Dengan Partial Least Square (PLS) (3rd ed.). Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

 

Ghozali, I., & Latan, H. (2015). Partial Least Squares: Konsep, Teknik dan Aplikasi Menggunakan Program SmartPLS 3.0 untuk Penelitian Empiris (2nd ed.). Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

 

Gignac, G. E., Gerrans, P., & Andersen, C. B. (2023). Financial literacy mediates the effect between verbal intelligence and financial anxiety. Personality and Individual Differences, 203, 112025. https://doi.org/10.1016/j.paid.2022.112025

Gitman, L. J., & Zutter, C. J. (2014). Principles of Managerial Finance (14th ed.). Pearson Education.

 

Herdjiono, I., & Damanik, L. A. (2016). Pengaruh Financial Attitude,Financial Knowledge, Parental Income Terhadap Financial Management Behavior. Jurnal Manajemen Teori Dan Terapan| Journal of Theory and Applied Management, 9(3), 226–241. https://doi.org/10.20473/jmtt.v9i3.3077

 

Herma, W. (2018). Pengaruh Financial Knowledge, Financial Behavior dan Financial Attitude Terhadap Personal Financial Management. Jurnal Riset Keuangan Dan Akuntansi, 4(1), 70. https://www.researchgate.net/publication/330825876

 

Hers Shefrin. (2002). Beyond Greed and Fear: Understanding Behavioral Finance and the Psychology of Investing. Oxford University Press.

 

Humaira, I., & Sagoro, E. M. (2018). Pengaruh Pengetahuan Keuangan, Sikap Keuangan, Dan Kepribadian Terhadap Perilaku Manajemen Keuangan Pada Pelaku Umkm Sentra Kerajinan Batik Kabupaten Bantul. Nominal, Barometer Riset Akuntansi Dan Manajemen, 7(1). https://doi.org/10.21831/nominal.v7i1.19363

 

Huston, S. J. (2010). Measuring Financial Literacy. Journal of Consumer Affairs, 44(2), 296–316. https://doi.org/10.1111/j.1745-6606.2010.01170.x

 

Indrawan, R., & Yaniawati, P. (2014). (2014). Metodologi penelitian kuantitatif, kualitatif, dan campuran untuk manajemen, pembangunan, dan pendidikan. PT. Refika Aditama.

 

Kholilah, N. Al, & Iramani, Rr. (2013). Studi Financial Management Behavior Pada Masyarakat Surabaya. Journal of Business and Banking, 3(1), 69. https://doi.org/10.14414/jbb.v3i1.255

 

Kock, N., & Lynn, G. S. (2012). Lateral Collinearity and Misleading Results in Variance-Based SEM: An Illustration and Recommendations. Journal of the Association for Information Systems, 13(7).

 

Laily, N. (2016). Pengaruh Literasi Keuangan Terhadap Perilaku Mahasiswa Dalam Mengelola Keuangan. Journal of Accounting and Business Education, 1(4). https://doi.org/10.26675/jabe.v1i4.6042

 

Lubis, A. I. (2017). Akuntansi Keperilakuan: Akuntansi Multiparadigma. Salemba Empat.

 

Lusardi, A., Mitchell, O. S., & Curto, V. (2010). Financial Literacy among the Young. Journal of Consumer Affairs, 44.

 

Malhotra, N. K. (2009). Riset Pemasaran (4th ed.). PT. Indeks.

 

Margaretha, F., & Pambudhi, R. A. (2015). Tngkat Literasi Kuangan Pada Mahasiswa S-1 Fakultas Ekonomi. Jurnal Manajemen Dan Kewirausahaan, 17. https://doi.org/10.9744/jmk.17.1.76–85

 

Novi Yushita Amanita. (2017). 14330-35425-1-Sm. Nominal :Barometer Riset Akuntansi Dan Manajemen, VI, 15.

 

Otoritas Jasa Keuangan. (2013). Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan 2013. OJK. www.ojk.go.id

 

Pradiningtyas, T. E., & Lukiastuti, F. (2019). Pengaruh Pengetahuan Keuangan dan Sikap Keuangan terhadap Locus of Control dan Perilaku Pengelolaan Keuangan Mahasiswa Ekonomi. Jurnal Minds: Manajemen Ide Dan Inspirasi, 6(1), 96. https://doi.org/10.24252/minds.v6i1.9274

 

Sigo, M. R. N., Hariani, L. S., & Walipah, W. (2018). Pengaruh Literasi Keuangan Kecerdasan Spiritual Dan Pendidikan Keuangan Di Keluarga Terhadap Pengelolaan Keuangan Mahasiswa. Jurnal Riset Pendidikan Ekonomi, 3(1), 1–9. https://doi.org/10.21067/jrpe.v3i1.3812

 

Sina, P. G., & Noya, A. (2009). Pengaruh Kecerdasan Spiritual Terhadap. Pengaruh Kecerdasaan Spirtual Terhadap Pengelolaan Keuanagan Pribadi, 11(2), 171–188.

 

Siregar, S. (2016). Statistika Deskriptif Untuk Penelitian. Bumi Aksara.

 

Sugiarto, E. (2017). Menyusun Proposal Penelitian Kualitatif: Skripsi dan Tesis. Diandara Kreatif.

 

Sugiharti, H., & Maula, K. A. (2019). Accounthink : Journal of Accounting and Finance 2019 Pengaruh Literasi Keuangan Terhadap. 4(02), 804–818.

 

Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Alfabeta.

 

Sugiyono. (2019). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Alfabeta.

 

Sugiyono, P. (2012). Metodologi penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D. Alfabeta.

 

Ulfatun, T., Udhma, S. U., & Dewi, R. S. (2016). Analisis Tingkat Literasi Keuangan Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta Tahun Angkatan 2012-2014. Pelita, XI(2), 1–13.

 

Warsono. (2011). Prinsip-Prinsip dan Praktik Keuangan Pribadi. Jurnal Salam, 13.

 

Wiharno, H. (2017). Karakteristik Ssosial Ekonomi Yang Mempengaruhi Literasi Keuangan Serta Dampaknya Terhadap Manajemen Keuangan Personal (Survei Pada Pegawai Negeri Sipil Daerah di Kabupaten Kuningan). Jurnal Riset Keuangan Dan Akuntansi, 1(02), 1–15. https://doi.org/10.25134/jrka.v1i02.437