PENGARUH LITERASI KEUANGAN DAN SIKAP KEUANGAN TERHADAP
PENGELOLAAN KEUANGAN MAHASISWA
Sjarief
Hidajat1, Wydan Tegar
Wardhana2
Universitas Pembangunan Nasional
“VETERAN” Jawa Timur
sjariefhidayat.ak@upnjatim.ac.id,
wydantegar@gmail.com
Abstrak
Dalam era sekarang ini, mampu
mengelola keuangannya sendiri sangatlah diperlukan. Tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk menguji pengaruh
literasi keuangan terhadap pengelolaan keuangan mahasiswa. 2. Untuk menguji pengaruh
sikap keuangan terhadap pengelolaan keuangan mahasiswa. Metode Penelitian ini merupakan jenis penelitian
yang termasuk dalam jenis penelitian berdasarkan metodenya yaitu penelitian kuantitatif. Hasil penelitian ini yang menyatakan bahwa literasi keuangan berpengaruh positif literasi keuangan terhadap pengelolaan keuangan. Kesimpulan pada
penelitian ini yaitu: 1. Terdapat pengaruh secara positif dan signifikan variabel literasi keuangan terhadap pengelolaan keuangan Mahasiswa. Artinya semakin tinggi literasi keuangan maka tingkat pengelolaan
keuangan juga ikut meningkat. 2. Terdapat pengaruh secara positif dan signifikan variabel sikap keuangan terhadap pengelolaan keuangan mahasiswa.
Kata kunci: literasi keuangan; sikap keuangan; pengelolaan keuangan
Abstract
In today's era, being able to manage their own finances
is very necessary. The aims of this study are: 1. To examine the effect of financial
literacy on student financial management. 2. To examine the effect of financial
attitudes on student financial management. This research method is a type of
research that is included in the type of research based on its method, namely
quantitative research. The results of this study state that financial literacy
has a positive effect on financial literacy on financial management. The
conclusions in this study are: 1. There is a positive and significant effect of
financial literacy variables on student financial management. This means that
the higher the financial literacy, the level of financial management also
increases. 2. There is a positive and significant influence of the financial
attitude variable on student financial management.
Keywords: financial literacy; financial attitude; financial management
Pendahuluan
Dalam
era sekarang ini, mampu mengelola keuangannya sendiri sangatlah diperlukan. Semakin berkembangnya kebutuhan manusia mengharuskan tiap individu untuk dapat mengelola keuangannya sehingga bisa memenuhi semua
kebutuhan yang memang menjadi keutamaan untuk menjalankan kehidupan tiap individu. Untuk memenuhi seluruh kebutuhan tersebut diperlukanlah uang, dimana uang merupakan alat pembayaran dalam kehidupan yang dapat memenuhi semua kebutuhan dan bahkan keinginan manusia setelah kebutuhannya telah terckupi. memberi definisi pengelolaan keuangan pribadi yaitu merupakan
suatu seni dan ilmu mengelola sumber daya keuangan
dari tiap individu (Gitman & Zutter, 2014:50). Kesejahteraan individu akan sangat ditentukan dari bagaimana seseorang memanfaatkan uang yang dimilikinya.
Pengelolaan yang tidak terkontrol dengan baik akan dapat
menyebabkan tidak seimbangnya pemasukan dan pengeluaran keuangan. Betapa pentingnya uang dalam kehidupan seseorang, setiap individu akan berusaha
semaksimal mungkin menggunakan tenaga dan pikirannya untuk memperoleh uang. Menurut (Danes
& Hira, 1987) belajar mengenai
keuangan merupakan hal yang penting untuk dipelajari oleh semua orang. Meningkatkan kemampuan yang dimiliki seseorang, berkaitan dengan kemampuan pribadi untuk dapat
bersikap sesuai dengan sebagaimana mestinya demi terwujudnya kesejahteraan masyarakat dengan dikaitkan globaliasi yang tidak dapat kita hindari
seperti dalam hal menentukan keputusan masa depan yang berkaitan dengan keputusan jangka pendek ataupun jangka panjang secara tidak langsung
(Huston, 2010).
Belajar bagaimana mengelola uang sama pentingnya dengan pendidikan formal.
Pendidikan keuangan akan membahas isu–isu
yang bersifat keuangan pribadi. Mempelajari cara mengelola uang
(pengelolaan uang) sama pentingnya dengan mendapatkannya (Danes
& Hira, 1987). Mengetahui bagaimana
mengelola keuangan yang baik dan benar bisa memunculkan rasa damai karena seluruhnya
dapat terkontrol dengan baik. Kebanyakan
orang belajar mengenai keuangan pribadinya cenderung melalui proses trial dan error. Keberhasilan seseorang
dalam melakukan pengelolaan keuangan personalnya dapat dipengaruhi oleh banyak faktor (Herma, 2018). Literasi keuangan menjadi faktor yang perlu diperhatikan untuk masyarakat. Literasi keuangan sudah menjadi keharusan dalam kehidupan sehari-hari sehingga menjadi suatu life skill yang perlu
dimiliki oleh setiap individu untuk kehidupan jangka panjang (Sugiharti & Maula,
2019). Faktor selanjutnya yaitu sikap keuangan,
dimulai dengan mengaplikasikannya dengan baik, tanpa menerapkan
sikap yang baik dalam keuangan, sulit untuk memiliki
surplus keuangan untuk tabungan masa depan apalagi melakukan perencanaan keuangan yang lain.
Memiliki literasi keuangan yang baik dapat membantu
kita untuk memutuskan dan memilih perencanaan yang tepat terkait dengan bagaimana mengelola keuangan. (Lusardi et al., 2010) menyatakan
bahwa mahasiswa sebagai generasi muda tidak hanya
akan menghadapi kerumitan yang akan semakin meningkat dalam produk-produk keuangan, jasa, dan pasar, tetapi mereka lebih
cenderung harus menanggung risiko keuangan di masa depan yang lebih dari orang tua mereka alami.
Pentingnya literasi keuangan yaitu bisa berperan penting
terhadap kecemasan keuangan yang dimiliki (Gignac et
al., 2023). Dalam hal ini literasi keuangan
akan menjadi sangat penting, sehingga mengelola keuangan akan menjadi hal
yang awam dan dapat mengatasi permasalah keuangan pribadinya. Menurut (Laily, 2016) menyatakan bahwa semakin tinggi seseorang memahami literasi keuangan maka perilaku manajemen
keuangannya juga akan semakin baik.
Literasi keuangan harusnya menjadi kebutuhan dasar tiap-tiap individu atau masyarakat
guna untuk dapat menglola keuangan (Huston, 2010). Hal ini menjadi sangat penting karena dampak yang ditimbulkan akibat dari kesalahan dalam pengelolaan keuangan dapat memunculkan masalah keuangan, contohnya kesulitan ekonomi. Kesulitan ekonomi tidak hanya disebabkan
oleh pengaruh pendapatan namun juga bisa disebabkan oleh kesalahan dalam pengelolaan keuangan (Otoritas Jasa Keuangan, 2013). Oleh karena itu, pengelolaan keuangan yang baik didukung oleh baiknya pemahaman terhadap literasi keuangan karena pada realitanya manusia selalu dihadapkan pada masalah-masalah keuangan. Kurangnya pengetahuan dalam mengelola keuangan dan rendahnya pendapatan seseorang menjadi yang dapat menimbulkan masalah keuangan. Menurut (Dwiastanti, 2018) dengan mengetahui pengetahuan tentang keuangan akan membuat
individu mampu melakukan pengelolaan asetnya secara bijak dan juga pengetahuan tentang keuangan dapat memberikan nilai tambah secara
ekonomi. Kurangnya pengetahuaan tentang keuangan mengakibatkan kerugian bagi individu
(Margaretha & Pambudhi,
2015), oleh sebab itu pelaksanaan edukasi sedini mungkin dalam rangka meningkatkan
bagaimana mengelola keuangan pribadi masyarakat sangatah diperlukan.
Mengelola keuangan perlu juga memiliki sikap keuangan yang baik kemudian dapat menerapkannya dalam kehidupan. Menurut (Lubis, 2017), sikap adalah suatu hal
yang mempelajari mengenai seluruh tindakan baik yang menguntungkan maupun yang kurang menguntungkan, tujuan manusia, gagasan, objek, ataupun suatu situasi tertentu.
Sikap keuangan merupakan suatu keadaan pikiran, pendapat dan juga penilaian tentang keuangan (Herdjiono & Damanik, 2016).
Hal ini menunjukkan bagaimana kepribadian seseorang tentang bagaimana menganggap uang adalah sebagai bagian terpenting dalam kehidupan, penentu kualitas hidup, dan juga kehormatan (Durvasula & Lysonski, 2007). Sikap keuangan pribadi memiliki pengaruh penting untuk kesejahteraan keuangan karena sikap akan menentukan
pengambilan keputusan dalam kehidupan sehari hari. Mulai
menerapkan sikap kuangan yang baik merupakan awal dari seseorang dapat mengelola keuangannya dengan baik. Pemahaman tentang sikap keuangan
akan membantu individu memahami apa yang diyakini tentang hubungan mereka dengan uang, individu yang rasional dan lebih percaya diri
dalam konteks pengetahuan keuangan akan mempengaruhi perilaku keuangan yang lebih diunggulkan (Djou & Lukiastuti, 2021). Kemampuan seseorang terhadap bagaimana menerapkan sikap keuangan yang baik dapat diukur
dengan lima komponen berikut yaitu, pola pikir baik
tentang uang yang ditunjukkan
dengan mengontrol situasi keuangan yang dimiliki (Effort),
menyesuaikan pemanfaatan keuangan terhadap kebutuhan (inadequancy), tidak ada keinginan untuk
menghabiskan uang (retention), memiliki pandangan
luas terhadap uang (securities)(Herdjiono & Damanik, 2016).
Sikap keuangan memiliki kaitan dengan kesulitan
keuangan yang dimana seringkali dihadapi oleh anak-anak muda, dimana mereka cenderung
memahami bagaimana sikap keuangannya berdasarkan pengalaman dan bagaimana keadaan yang mereka pernah atau
sedang alami. Financial attitudes atau
yang sering disebut juga dengan sikap keuangan
dapat dilihat dari sisi bagaimana
pengembangan diri seseorang, kepercayaan diri, dan keamanan keuangan pribadinya (Herdjiono & Damanik, 2016), sehingga pentingnya mindset sikap keuangan
yang baik tiap pribadi guna merencanakan
keuangannya di masa depan dan menjaga tabungannya untuk hal yang penting.
Mengelola keuangan dimasa mahasiswa sangatlah perlu diperhatikan dan perlu untuk dianggap
serius, dikarenakan dimasa mahasiswa tersebut dapat menjadi awal dari
seseorang bagaimana mengatur keuangannya di masa yang
mendatang. Kurangnya pemahaman Mahasiswa terhadap konsep keuangan dapat menyebabkan perilaku keuangan yang boros dalam pengelolaannnya. Mahasiswa masih biasa untuk membeli
barang yang tidak dibutuhkan, kurangnya memahami bagaimana mengelola keuangan akan mengakibatkan menimbulkan Sikap keuangan dapat membantu seseorang untuk memahami apa yang diketahui terhadap hubungan dirinya dengan uang sehingga sikap keuangan mempengaruhi kebiasaan hidup, seperti yang tinggal di lingkungan keluarga atas akan lebih
memikirkan bahwa seseorang bisa mendapatkan apapun yang diinginkan. Masyarakat dalam kehidupan modern saat ini banyak yang tidak dapat mengetahui
hubungan dalam mengkonsmusi sesuatu (Fromm,
1995).
Memasuki masa
revolusi digital dimana teknologi mengalami kemajuan yang sangat cepat dan juga
terus berkembang, hal tersebut akan
berdampak pada perubahan kehidupan bermasyarakat. Sosial
media yang didalamnya terdapat
berbagai hal positif dan negatif yang memiliki kecekatan dan kemudahan dalam mengakses informasi yang bisa memberikan dampak pada penggunanya tersebut. Remaja dalam hal ini
adalah mahasiswa dapat dengan mudah
menyambut hal yang sifatnya baru, sering mudah terkena
pengaruh gaya hidup yang tinggi. Mahasiswa menggunakan uangnya dalam memenuhi
keinginan secara terus menerus daripada
kebutuhannya. Mahasiswa umumnya memiliki perilaku konsumtif dalam mengelola keuangannya sehingga dalam jangka panjang
akan dapat berakibat pada pengelolaan keuangan pribadi menjadi sebuah perilaku yang sulit untuk diterapkan.
Pemahaman mengenai pengelolaan keuangan pribadi sangatlah penting dimasa yang sekarang ini dikarenakan banyaknya pilihan dan informasi yang didapat sehingga harus paham tentang bagaimana
memilih pilihan yang terbaik terlebih lagi hal tersebut
terkait dengan finansial. Maka dari itu, peneliti
tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “PENGARUH LITERASI
KEUANGAN DAN SIKAP KEUANGAN TERHADAP MAHASISWA DALAM MENGELOLA KEUANGAN”.
Tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk menguji pengaruh
literasi keuangan terhadap pengelolaan keuangan mahasiswa. 2. Untuk menguji pengaruh
sikap keuangan terhadap pengelolaan keuangan mahasiswa.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian
yang termasuk dalam jenis penelitian berdasarkan metodenya yaitu penelitian kuantitatif. Menurut
(Sugiyono, 2012:207), penelitian
kuantitatif bertujuan untuk menguji hipotesis
dengan mengambil sampel tertentu dengan menggunakan instrumen penelitian, dengan analisis statistik/ kuantifatif. Istilah metode
penelitian kuantitatif dikarenakan data yang dihasilkan dari penelitian yaitu berupa angka
dan analisis yang digunakan
yaitu analisis statistik. Penelitian ini dilakukan dengan
menguji hipotesis untuk mendapatkan bukti secara empiris
terkait pengaruh dari antar variabel.
Dalam penelitian kuantitatif, variabel yang digunakan memiliki satuan yang dapat diukur. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis pengaruh antara literasi keuangan
dan sikap keuangan terhadap pengelolaan
keuangan mahasiswa.
Objek penelitian merupakan suatu sasaran ilmiah yang berguna untuk mendapatkan
data untuk dipelajari dan dapat ditarik kesimpulannya
(Sugiyono, 2012:38). Objek dalam penelitian ini yaitu Literasi
keuangan dan Sikap Keuangan terhadap pengelolaan keuangan Mahasiswa Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis UPN
Veteran Jatim semester 5 dan 7.
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data primer. Data primer adalah
data yang diperoleh secara langsung dari sumber
data dengan observasi langsung (Sugiyono, 2012: 188).
Menurut (Malhotra, 2009:96) metode
survei adalah kuesioner yang terstruktur yang diberikan pada kepada responden yang dirancang untuk mendapatkan informasi spesifik. Sumber data penelitian berasal dari data primer yang dikumpulkan dari kuisioner.
Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner dengan skala likert.
Menurut Sugiyono (2012: 142)
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat
pertanyaan kepada responden untuk dijawabnya. Teknik kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang memungkinkan
untuk dilaksanakan meskipun tanpa kehadiran peneliti (Sugiarto, 2017)
Hasil dan Pembahasan
Uji
validitas digunakan sebagai
pengukuran apakah setiap pertanyaan yang disajikan mampu mewakili variabel yang diteliti. Dalam menggunakan Smart PLS pengukuran validitas dilakukan dengan 2 cara yaitu
validitas konvergen dan vaiditas diskriminan.
Nilai
validitas konvergen merupakan nilai loading factor
variabel laten dengan indikator-indikatornya. Uji validitas dapat
dilihat dari nilai Loading Factor setiap indikator konstruknya harus bernilai lebih dari 0,7. Untuk nilai Average Variant
Ectracted (AVE) juga harus
lebih besar dari 0.5.
Tabel 1 Hasil
Analisis Loading Factor
X1 |
X2 |
Y |
|
X1.1 |
0,831 |
||
X1.2 |
0,868 |
||
X1.3 |
0,831 |
||
X1.4 |
0,850 |
||
X1.5 |
0,913 |
||
X1.6 |
0,858 |
||
X1.7 |
0,850 |
||
X1.8 |
0,855 |
||
X1.9 |
0,847 |
||
X1.10 |
0,788 |
||
X2.1 |
0,825 |
||
X2.2 |
0,822 |
||
X2.3 |
0,821 |
||
X2.4 |
0,863 |
||
X2.5 |
0,808 |
||
X2.6 |
0,847 |
||
X2.7 |
0,888 |
||
X2.8 |
0,878 |
||
X2.9 |
0,774 |
||
X2.10 |
0,875 |
||
Y1 |
0,844 |
||
Y2 |
0,863 |
||
Y3 |
0,818 |
||
Y4 |
0,805 |
||
Y5 |
0,849 |
||
Y6 |
0,848 |
||
Y7 |
0,872 |
||
Y8 |
0,880 |
||
Y9 |
0,870 |
||
Y10 |
0,767 |
Sumber: Data olahan
Smart PLS, 2023
Hasil temuan
pada Tabel 1 Tersebut menunjukkan bahwa 3 variabel yang digunakan dalam peneitian ini yaitu literasi keuangan, sikap keuangan, dan pengelolaan keuangan dalam setiap pertanyaan yang mewakili masing-masing variabel memiliki nilai loading factor
> 0,7 maka dapat disimpulkan bahwa pertanyaan-pertanyaan yang mewakili
tiap variabel memenuhi syarat untuk diteliti.
Tabel 2 Hasil
analisis Average Variant Ectracted (AVE)
|
Average Variance Extracted (AVE) |
Literasi Keuangan
(X1) |
0,722 |
Sikap Keuangan
(X2) |
0,707 |
Pengelolaan Keuangan
(Y) |
0,709 |
Sumber: Data olahan
Smart PLS, 2023
Berdasarkan sajian tabel diatas dapat
diketahui bahwa nilai AVE dari Variabel literasi Keuangan > 0,5 atau sebesar 0,722, untuk nilai variabel sikap keuangan > 0,5 atau sebesar 0,707, dan untuk nilai variabel pengelolaan keuangan > 0,5 atau sebesar 0,709. Dalam hal ini menunjukkan
bahwa tiap variabel bisa untuk dijadikan penelitian.
Validitas Diskriminan
berkaitan dengan untuk melihat apakah ada korelasi yang tinggi antar variabel
konstruk. Variabel manifest suatu
konstruk yang berbeda seharusnya tidak berkolerasi tinggi. Uji validitas diskriminan dilakukan dengan melihat nilai Cross Loading dimana setiap variabel
nilainya harus lebih dari 0,70 .
Tabel 3 Hasil
analisis Cross Loading
|
X1 |
X2 |
Y |
X1.1 |
0,831 |
0,786 |
0,777 |
X1.2 |
0,868 |
0,847 |
0,831 |
X1.3 |
0,831 |
0,785 |
0,813 |
X1.4 |
0,850 |
0,828 |
0,785 |
X1.5 |
0,913 |
0,879 |
0,889 |
X1.6 |
0,858 |
0,853 |
0,794 |
X1.7 |
0,850 |
0,814 |
0,792 |
X1.8 |
0,855 |
0,831 |
0,825 |
X1.9 |
0,847 |
0,836 |
0,809 |
X1.10 |
0,788 |
0,750 |
0,751 |
X2.1 |
0,792 |
0,825 |
0,792 |
X2.2 |
0,783 |
0,822 |
0,798 |
X2.3 |
0,789 |
0,821 |
0,767 |
X2.4 |
0,848 |
0,863 |
0,829 |
X2.5 |
0,779 |
0,808 |
0,778 |
X2.6 |
0,835 |
0,847 |
0,817 |
X2.7 |
0,850 |
0,888 |
0,823 |
X2.8 |
0,857 |
0,878 |
0,836 |
X2.9 |
0,771 |
0,774 |
0,737 |
X2.10 |
0,821 |
0,875 |
0,840 |
Y1 |
0,791 |
0,821 |
0,844 |
Y2 |
0,840 |
0,831 |
0,863 |
Y3 |
0,782 |
0,784 |
0,818 |
Y4 |
0,761 |
0,772 |
0,805 |
Y5 |
0,821 |
0,790 |
0,849 |
Y6 |
0,811 |
0,839 |
0,848 |
Y7 |
0,796 |
0,810 |
0,872 |
Y8 |
0,834 |
0,814 |
0,880 |
Y9 |
0,859 |
0,837 |
0,870 |
Y10 |
0,697 |
0,733 |
0,767 |
Sumber: data olahan
Smart PLS, 2023
Berdasarkan tabel diatas, dapat disimpulkan
bahwa hasil yang diperoleh diatas menunjukkan bahwa nilai setiap item pertanyaan baik literasi keuangan, sikap keuangan, dan pengelolaan keuangan menghasilkan nilai Cross Loading > 0,7 dan juga lebih besar dalam melakukan
perbandingan antara variabel pada pertanyaan yang digunakan untuk mewakilinya.
Uji
reliabilitas dilakukan untuk
membuktikan seberapa akurat, konsistensi dan ketepatan instrumen dalam mengukur konstruk. Pengukuran reliabilitas suatu indikator dengan indikator refleksif dapat dilakukan dengan dua cara yaitu Composite
Reliability dan Cronbach’s Alpha.
Konstruk dinyatakan reliabel jika nilai
dari composite
reliability dan juga diperkuat dengan nilai cronbach alpha di atas 0,70.
Tabel 4 Hasil analisis Composite
Reliability
|
Composite Reliability |
Literasi Keuangan
(X1) |
0,963 |
Sikap Keuangan
(X2) |
0,960 |
Pengelolaan Keuangan
(Y) |
0,961 |
Sumber: data olahan
Smart PLS, 2023
Nilai
Composite Reliability yang dihasilkan pada
tiap variabel literasi keuangan, sikap keuangan, dan pengelolaan keuangan > 0,7 dimana nilai Composite Realibility dari literasi keuangan
> 0,7 yaitu sebesar 0,963,
sikap keuangan > 0,7 yaitu 0,960, dan pengelolaan keuangan > 0,7 yaitu sebesar 0,961. Dilihat dari hasil tersebut,
nilai Composite Realibility
besarnya > 0,7
dapat disimpulkan bahwa keempat variabel
reliabel.
Tabel 5 Hasil analisis Cronbach's
Alpha
Cronbach's Alpha |
|
Literasi Keuangan
(X1) |
0,957 |
Sikap Keuangan
(X2) |
0,954 |
Pengelolaan Keuangan
(Y) |
0,954 |
Sumber: data olahan Smart PLS, 2023
Berdasarkan tabel diatas hasil dari
Cronbach's
Alpha
variabel literasi keuangan,
sikap keuangan, dan pengelolaan keuangan > 0,7 dimana nilai dari
Cronbach's Alpha literasi keuangan
> 0,7 yaitu sebesar
0,957, sikap keuangan >
0,7 yaitu 0,954, dan pengelolaan
keuangan > 0,7 yaitu sebesar 0,954. Dengan demikian hasil ini dapat disimpulkan bahwa kesulurah variabel memiliki tingkat reliabilitas yang tinggi.
Model struktural
atau inner model menunjukkan
intensitas estimasi atau hubungan antar
variabel laten atau konstruk. Menilai model struktural dimulai dengan melihat nilai R-Square yang merupakan
uji Goodnes of Fit suatu
model struktural. Nilai R-Square 0,75, 0,50 dan 0,25 dapat disimpulkan secara berurutan bahwa model mengindikasikan kuat, moderate
dan lemah.
Tabel 6 Hasil R – Square
R Square |
R Square Adjusted |
|
Y_ |
0,922 |
0,921 |
Sumber:
data olahan Smart PLS, 2023
Berdasarkan
tabel R-Square diatas
digunakan untuk melihat pengaruh variabel literasi keuangan dan sikap keuangan terhadap kinerja karyawan. Kesimpulan dari tabel diatas
adalah diketahui bahwa besar pengaruh
literasi keuangan dan sikap keuangan terhadap pengelolaan keuangan sebesar 0,921 atau 92,1%.
Saturated Model |
Estimated Model |
|
SRMR |
0,048 |
0,048 |
d_ULS |
1,063 |
1,063 |
d_G |
2,577 |
2,577 |
Chi-Square |
1065,707 |
1065,707 |
NFI |
0,737 |
0,737 |
Sumber:
data olahan Smart PLS, 2023
Berdasarkan
hasil analisis diatas dalam indikator
model fit menunjukkan bahwa
nilai NFI > 0,1 atau
lebih tinggi maka model dapat dikatakan jauh lebih baik.
Berdasarkan
data yang sudah tertera telah
dilakukan analisis, hasilnya bisa untuk menjawab hipotesis penelitian ini. Hasil uji hipotesis
pada penlitian ini dapat dilakukan dengan melihat hasil dari
t Statistic dan P Values melalui metode bootstrapping. Dianggap signifikan
jika nilai t statistik lebih besar dari 1,96 (signifikan level=0.05)
atau bisa juga dapat diukur dengan
nilai P-Value < 0.05.
Tabel 8 Hasil
uji T statistic dan P Value
|
T
Statistics (|O/STDEV|) |
P
Values |
X1
-> Y |
3,347 |
0,001 |
X2
-> Y |
4,290 |
0,000 |
Sumber: data olahan Smart
PLS, 2023
Berdasarkan hasil data
diatas dapat dilakukan analisis, hasilnya dapat digunakan untuk menjawab hipotesis penelitian ini. Dari tabel diatas dapat
menjelaskan bahwa dijelaskan bahwa variabel literasi keuangan memiliki nilai signifikansi sebesar 0.001 < 0.05 dengan demikian maka disimpulkan
bahwa literasi keuangan tentang pengetahuan keuangan dasar berpengaruh signifikan terhadap pengelolaan keuangan. Lalu untuk variabel sikap keuangan memiliki nilai signifikansi sebesar 0.000 <
0.05, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sikap keuangan
berpengaruh signifikan
terhadap pengelolaan keuangann.
Dijelaskan bahwa variabel literasi keuangan memiliki nilai berpengaruh signifikan terhadap pengelolaan keuangan. Hal ini menunjukkan semakin tinggi literasi keuangan maka semakin baik juga pengelolaan keuangannya dan sebaliknya jika literasi keuangan semakin rendah maka akan mengakibatkan
pengelolaan keuangan juga semakin menurun, dengan demikian hipotesis pertama terbukti. Dalam hal ini menjelaskan bahwa jika seseorang
memiliki literasi keuangan yang baik maka mereka melakukan pengelolaan keuangannya dengan baik pula. Hasil penelitian
ini sesuai dengan penelitian Herma (2018) yang menyatakan bahwa literasi keuangan berpengaruh positif literasi keuangan terhadap pengelolaan keuangan.
Selanjutnya, untuk variabel sikap keuangan memiliki nilai berpengaruh signifikan terhadap pengelolaan keuangan, dimana ini menjelaskan bahwa suatu sikap
terhadap keuangan yang baik maka
akan mampu mengelola keuangannya dengan baik yang bisa menjadi bekal untuk masa yang akan mendatang ketika keadaan sangatlah tidak menentu, seperti pada dua tahun kemarin yang tiba-tiba seluruh dunia sama-sama dalam keadaan yang tidak menentu karena
adanya wabah virus
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang sudah diuraikan pada bab sebelumnya dapat ditarik beberapa
kesimpulan yaitu: 1. Terdapat pengaruh secara positif dan signifikan variabel literasi keuangan terhadap pengelolaan keuangan Mahasiswa. Artinya semakin tinggi literasi keuangan maka tingkat
pengelolaan keuangan juga ikut meningkat. 2. Terdapat pengaruh secara positif dan signifikan variabel sikap keuangan terhadap pengelolaan keuangan mahasiswa. Artinya semakin baik sikap keuangannya
maka pengelolaan keuangan juga semakin baik pula.
DFTARPUSTAKA
Atkinson, A., & Messy, F.-A. (2012). Measuring Financial Literacy:
Results of the Oecd Infe
Pilot Study. OECD Working Papers on Finance, Insurance and Private Pensions,
15, 1–73.
Atkinson and Messy. (2012). Measuring financial literacy: results of the
OECD/International Network on Financial Education (INFE) pilot study OECD
Working Pupers on Finance, Insurance and Private
Pensions. OECD.
Chotimah, C., & Rohayati, S.
(2015). Pengaruh Pendidikan Keuangan di Keluarga, Sosial Ekonomi Orang Tua, Pengetahuan Keuangan, Kecerdasan Spiritual,
dan Teman Sebaya Terhadap Manajemen Keuangan Pribadi Mahasiswa S1 Pendidikan Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Surabaya. Jurnal Pendidikan Akuntansi
(JPAK), 3(2), 3.
Danes, S. M., & Hira, T. K. (1987). Money Management Knowledge of
College Students. Journal of Student Financial Aid, 17(1), 3–16.
Djou, L. G., & Lukiastuti, F. (2021). The
Moderating Influence of Financial Literacy on the Relationship of Financial
Attitudes, Financial Self-Efficacy, and Credit Decision-Making Intensity. Jurnal
Akuntansi Dan Keuangan,
23(2), 69–82. https://doi.org/10.9744/jak.23.2.69-82
Durvasula, S., & Lysonski, S.
(2007). Money Attitudes , Materialism , and
Achievement Vanity : An Investigation of Young Chinese Consumers ’
Perceptions. Journal of Personality, 1993–1995.
Dwiastanti, A. (2018). Pengetahuan
Keuangan Untuk Membentuk Perilaku Keuangan Keluarga (Studi Kasus Pada Ibu Rumah Tangga di
Kota Malang). Jurnal Pengembangan Humaniora, 23(1411), 1–15.
Dwinta, I. dan C. Y. (2010). Pengaruh Locus Of Control, Financial
Knowledge, Income Terhadap Financial Management Behavior. Jurnal Bisnis Dan Akuntansi, 12(3),
131–144.
Fromm, E. (1995). Masyarakat Yang Sehat (Sutrisno,
Ed.). Yayasan Obor Indonesia.
Ghozali, I. (2011). Structural Equation Modeling Metode Alternatif Dengan Partial Least Square (PLS) (3rd ed.). Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Ghozali, I., & Latan, H.
(2015). Partial Least Squares: Konsep, Teknik dan Aplikasi Menggunakan Program SmartPLS
3.0 untuk Penelitian Empiris
(2nd ed.). Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Gignac, G. E., Gerrans, P., & Andersen, C.
B. (2023). Financial literacy mediates the effect between verbal intelligence
and financial anxiety. Personality and Individual Differences, 203,
112025. https://doi.org/10.1016/j.paid.2022.112025
Gitman, L. J., & Zutter, C.
J. (2014). Principles of Managerial Finance (14th ed.). Pearson
Education.
Herdjiono, I., & Damanik, L.
A. (2016). Pengaruh Financial Attitude,Financial
Knowledge, Parental Income Terhadap Financial Management Behavior. Jurnal Manajemen Teori Dan Terapan| Journal of Theory and Applied Management, 9(3),
226–241. https://doi.org/10.20473/jmtt.v9i3.3077
Herma, W. (2018). Pengaruh Financial Knowledge, Financial Behavior dan Financial
Attitude Terhadap Personal Financial Management. Jurnal Riset
Keuangan Dan Akuntansi,
4(1), 70. https://www.researchgate.net/publication/330825876
Hers Shefrin. (2002). Beyond Greed and
Fear: Understanding Behavioral Finance and the Psychology of Investing.
Oxford University Press.
Humaira, I., & Sagoro, E. M. (2018).
Pengaruh Pengetahuan Keuangan,
Sikap Keuangan, Dan Kepribadian Terhadap Perilaku Manajemen Keuangan Pada Pelaku Umkm Sentra Kerajinan Batik Kabupaten Bantul. Nominal, Barometer Riset Akuntansi Dan Manajemen, 7(1). https://doi.org/10.21831/nominal.v7i1.19363
Huston, S. J. (2010). Measuring Financial Literacy. Journal of
Consumer Affairs, 44(2), 296–316. https://doi.org/10.1111/j.1745-6606.2010.01170.x
Indrawan, R., & Yaniawati, P.
(2014). (2014). Metodologi penelitian kuantitatif, kualitatif, dan campuran untuk manajemen, pembangunan, dan pendidikan. PT. Refika Aditama.
Kholilah, N. Al, & Iramani,
Rr. (2013). Studi Financial Management Behavior Pada
Masyarakat Surabaya. Journal of Business and Banking, 3(1), 69. https://doi.org/10.14414/jbb.v3i1.255
Kock, N., & Lynn, G. S. (2012). Lateral Collinearity and Misleading
Results in Variance-Based SEM: An Illustration and Recommendations. Journal
of the Association for Information Systems, 13(7).
Laily, N. (2016). Pengaruh Literasi
Keuangan Terhadap Perilaku Mahasiswa Dalam Mengelola Keuangan. Journal of
Accounting and Business Education, 1(4). https://doi.org/10.26675/jabe.v1i4.6042
Lubis, A. I. (2017). Akuntansi
Keperilakuan: Akuntansi Multiparadigma. Salemba Empat.
Lusardi, A., Mitchell, O. S., & Curto, V.
(2010). Financial Literacy among the Young. Journal of Consumer Affairs,
44.
Malhotra, N. K. (2009). Riset Pemasaran (4th ed.). PT. Indeks.
Margaretha, F., & Pambudhi,
R. A. (2015). Tngkat Literasi
Kuangan Pada Mahasiswa S-1 Fakultas Ekonomi. Jurnal Manajemen
Dan Kewirausahaan, 17. https://doi.org/10.9744/jmk.17.1.76–85
Novi Yushita Amanita. (2017). 14330-35425-1-Sm.
Nominal :Barometer Riset
Akuntansi Dan Manajemen,
VI, 15.
Otoritas Jasa Keuangan. (2013). Survei Nasional Literasi
dan Inklusi Keuangan 2013.
OJK. www.ojk.go.id
Pradiningtyas, T. E., & Lukiastuti,
F. (2019). Pengaruh Pengetahuan Keuangan
dan Sikap Keuangan terhadap
Locus of Control dan Perilaku Pengelolaan
Keuangan Mahasiswa Ekonomi.
Jurnal Minds: Manajemen Ide Dan Inspirasi, 6(1), 96. https://doi.org/10.24252/minds.v6i1.9274
Sigo, M. R. N., Hariani, L.
S., & Walipah, W. (2018). Pengaruh Literasi Keuangan Kecerdasan Spiritual Dan Pendidikan Keuangan
Di Keluarga Terhadap Pengelolaan
Keuangan Mahasiswa. Jurnal
Riset Pendidikan Ekonomi, 3(1), 1–9. https://doi.org/10.21067/jrpe.v3i1.3812
Sina, P. G., & Noya, A. (2009). Pengaruh Kecerdasan Spiritual Terhadap. Pengaruh Kecerdasaan Spirtual Terhadap Pengelolaan Keuanagan Pribadi, 11(2), 171–188.
Siregar, S. (2016). Statistika
Deskriptif Untuk Penelitian.
Bumi Aksara.
Sugiarto, E. (2017). Menyusun Proposal Penelitian Kualitatif: Skripsi dan Tesis. Diandara Kreatif.
Sugiharti, H., & Maula, K. A. (2019). Accounthink : Journal of Accounting and Finance 2019 Pengaruh
Literasi Keuangan Terhadap.
4(02), 804–818.
Sugiyono. (2014). Metode
Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Alfabeta.
Sugiyono. (2019). Metode
Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Alfabeta.
Sugiyono, P. (2012). Metodologi
penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D. Alfabeta.
Ulfatun, T., Udhma, S. U., &
Dewi, R. S. (2016). Analisis Tingkat Literasi Keuangan Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta Tahun
Angkatan 2012-2014. Pelita, XI(2), 1–13.
Warsono. (2011). Prinsip-Prinsip
dan Praktik Keuangan Pribadi. Jurnal Salam, 13.
Wiharno, H. (2017). Karakteristik Ssosial Ekonomi
Yang Mempengaruhi Literasi Keuangan Serta Dampaknya Terhadap
Manajemen Keuangan Personal
(Survei Pada Pegawai Negeri
Sipil Daerah di Kabupaten Kuningan). Jurnal Riset Keuangan Dan Akuntansi, 1(02), 1–15. https://doi.org/10.25134/jrka.v1i02.437