PENGARUH E – MARKETING DAN E-COMMERCE TERHADAP MOTIVASI PELAKU UMKM PONTIANAK KOTA

 

Mazayatul Mufrihah1, Eko Supriyanto2, Syarif Muhammad Syaifudin3

Universitas Nahdlatul Ulama Kalimantan Barat1,3, Universitas Tanjungpura2

mazayatulmufrihah@gmail.com1, eko.supriyanto@ekonomi.untan.ac.id2, syaifulalaydrus87@gmail.com3

 

Abstrak

Pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) telah menghadapi kondisi persaingan pada bidang pemasaran dengan munculnya e-marketing dan penggunaan e-commerce dalam dunia bisnis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) perkembangan pemasaran online (e-marketing) dan penggunaan e-commarce pelaku UMKM di Kota Pontianak, (2) motivasi pelaku UMKM. Analisis yang digunakan adalah analisis Regresi Linear Berganda. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pelaku UMKM sedangkan sampelnya adalah probability sampling dengan menggunakan Teknik pengambilan sampel stratified random sampling di 6 kecamatan Kota Pontianak. Hasil penelitian disimpulkan bersama – sama, kedua variabel terbukti secara signifikan mempengaruhi motivasi pelaku UMKM, yakni variabel e-marketing dan e–commerce maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:Pertama, e-marketing berpengaruh secara signifikan terhadap motivasi pelaku UMKM. Kedua, e-commerce berpengaruh secara signifikan terhadap pelaku UMKM.

 

Kata kunci: e-marketing; e-commerce; UMKM

 

Abstract

MSMEs (MICRO SMALL MEDIUM ENTERPRISES) faced competitive conditions in the marketing field with the emergence of e-marketing and the use of e-commerce in business. This study aims to determine (1) the development of online marketing (e-marketing) and the use of e-commerce of MSME in Pontianak. (2) MSME motivations. The analysis is used Multiple Linear Regression. The populations in this study were all MSME actors while the sample is probability sampling using stratified random sampling technique in 6 sub-districts in Pontianak. The results of the study are concluded together. The two variables proved significantly influence the motivation of MSME, namely e-marketing and e-commerce variables, so the conclusions concluded as follows: First, e-marketing significantly affect the motivation of SMEs. Second, e-commerce significantly effect of SMEs.

 

Keywords: e-marketing; e-commerce; UMKM

 

Pendahuluan

Perkembangan teknologi yang terus berkembang telah dimanfaatkan dalam dunia bisnis sehingga menjadikan bisnis lebih fleksibel, efisien dan efektif. (Khan & Mahapatra, 2009) mengatakan teknologi memainkan peran penting dalam meningkatkan kualitas layanan yang disediakan oleh unit bisnis (Haryanto, 2013). Salah satu teknologi yang benar-benar membawa informasi revolusi dalam masyarakat yaitu teknologi internet dan dianggap sebagai gelombang ketiga revolusi pertanian dan industri. Mobilitas manusia yang tinggi menuntut dunia perdagangan mampu menyediakan layanan jasa dan barang dengan cepat sesuai permintaan konsumen. Untuk mengatasi masalah tersebut, kini muncul transaksi yang menggunakan media internet untuk menghubungkan produsen dan konsumen (Hermanto, Aries Suprapto, Manurung, & Eko Adi Prasetya, 2022).

Melalui e-marketing dan menggunakan e-commerce, kegiatan perdagangan memiliki kesempatan dan peluang yang sama untuk bersaing dan berhasil berbisnis di dunia maya (Sudrajat, 2020). Efek e-commerce sudah muncul di semua bidang bisnis, dari layanan pelanggan untuk desain produk baru hingga memfasilitasi jenis baru proses bisnis informasi berbasis untuk mencapai dan berinteraksi dengan pelanggan seperti iklan online dan pemasaran, pemesanan online dan layanan pengambilan online (Gangeswher, 2013).

Kota Pontianak sebagai kota perdagangan karena memiliki fasilitas sarana dan prasarana yang lebih memadai selain merupakan ibukota Kalimantan Barat. Provinsi Kalimantan Barat berbatasan langsung dengan negara tetangga, yaitu Malaysia dan Brunei Darusalam. Hal ini menjadi peluang untuk pelaku UMKM bersaing dalam bidang pemasaran dan pemanfaatan teknologi.

Pengenalan dan penggunaan akan pemasaran elektronik seperti e-marketing dan e-commerce sudah mulai banyak diminati dengan cakupan yang luas dalam penggunaanya (Mutiarasari, 2019). Oleh karena itu dalam penilitian ini akan dikaji tentang pengaruhnya terhadap motivasi serta manfaat yang dirasakan oleh UMKM yang telah menerapkan penggunaan e-marketing dan e-commerce dalam pemasaran produknya. Melalui penilitian ini diharapkan dapat diperoleh hasil seberapa besar pengaruh e-marketing dan e-commerce terhadap motivasi pelaku UMKM di Kota Pontianak (Trulline, 2021).

Tujuan penelitian ini adalah a. Mengetahui perkembangan pemasaran online (e-marketing) dan penggunaan e- commarce pelaku UMKM di Kota Pontianak. b. Mengetahui motivasi pelaku UMKM dengan adanya e-marketing dan e-commerce di Kota Pontianak. c Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuktikan bahwa ada pengaruh e- marketing dan e-commerce terhadap motivasi kerja pelaku UMKM di Kota Pontianak.

Manfaat penelitian ini adalah a. Memberikan informasi kepada Pemerintah terkait pelaku UMKM yang sudah mengenal dan menggunakan e-marketing dan e-commerce b. Memberikan informasi dan   manfaat dalam  meningkatkan kualitas perdagangan/bisnis melalui media internet atau elektronik.

Metode

   Penelitian akan dilaksanakan pada bulan Januari sampai dengan Desember 2018 di Kota Pontianak. Populasi dan pengumpulan sampel dilakukan di 6 lokasi kecamatan yaitu yaitu Pontianak Kota, Pontianak Barat, Pontianak Timur, Pontianak Selatan, Pontianak Utara dan Pontianak Tenggara (Sugiyono, 2011).

 Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pelaku UMKM Kota Pontianak yang terdiri dari 16 subsektor industri kreatif , sedangkan metode pengambilan sampelnya adalah probability sampling dengan menggunakan Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik sampel acak terstratifikasi (stratified random sampling), yakni mengambil sampel secara acak proporsional dari masing-masing kelompok (subsektor industri) di lokasi 6 kecamatan Kota Pontianak.

Analisa yang digunakan adalah analisis Regresi. Analisis Regresi bertujuan untuk memastikan apakah variabel independen yang terdapat dalam persamaan regresi secara bersama-sama (Uji F) dan secara individu (Uji T) berpengaruh terhadap nilai variabel dependen. Dengan menggunakan analisis regresi ini juga akan dapat dilihat faktor yang paling dominan dalam mempengaruhi motivasi pelaku UMKM di Kota Pontianak (Kotler & Keller, 2016).

 

Hasil dan Pembahasan

 Uji Validitas

Setelah melakukan proses skoring pada kuesioner, selanjutnya dilakukan uji validitas terhadap 30 kuesioner yang telah dikoreksi dengan menggunakan perangkat lunak SPSS versi17. Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah alat ukur yang telah di susun dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur secara tepat.

Proses pengujian pearson dilakukan dengan menghilangkan satu per satu item pertanyaan yang memiliki nilai sig. (2-tailed) dibawah 0.361, karena r tabel dengan uji validitas pada 30 responden dengan tingkat signifikansi 5% adalah 0.361. Hasil uji validitas dapat dilihat pada Tabel 1

Tabel 1 Nilai Validitas

Item Pertanyaan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

X2 E-Commerce

Item Pertanyaan

 

Y-Motivasi

No

Item Pertanyaan

Validitas

Keterangan

1

X1 E-Marketting

0.892

Valid

2

0.86

Valid

3

0.923

Valid

4

0.789

Valid

5

0.758

Valid

6

0.624

Valid

7

0.73

Valid

NO

Validitas

Keterangan

1

0.861

Valid

2

0.788

Valid

3

0.769

Valid

4

0.696

Valid

5

0.72

Valid

6

0.752

Valid

7

0.732

Valid

8

0.592

Valid

9

0.61

Valid

10

0.64

Valid

11

0.662

Valid

12

0.485

Valid

13

0.386

Valid

14

0.537

Valid

15

0.432

Valid

16

0.649

Valid

17

0.641

Valid

18

0.723

Valid

19

0.621

Valid

20

0.662

Valid

No

Validitas

Keterangan

1

0.898

Valid

2

0.904

Valid

3

0.865

Valid

4

0.752

Valid

Sumber: Data Olahan,2018

 

   Tabel 1, dapat dijelaskan bahwa dari 31 item pertanyaan yang diajukan, tidak terdapat pertanyaan yang tidak valid, karena seluruh pertanyaan memiliki nilai sig (2-tailed) lebih dari 0,361.

 

Uji Realibilitas

   Setelah melakukan uji validitas, kemudian dilakukan uji reliabilitas terhadap variabel dengan item pertanyaan yang valid, menggunakan koefisien Alpha Croanbach untuk menunjukkan stabilitas dan konsistensi alat ukur, dimana dari seluruh variabel yang diuji, menunjukkan nilai Alpha Croanbach di atas 0,6, sehingga hasil uji reliabilitas dapat dikatakan baik dan reliabel. Menggunakan aplikasi SPSS Versi 17, penelitian ini menghitung nilai reliabilitas dengan Scale > Reliability Analyze dan mendapatkan hasil sebagaimana disajikan pada Tabel 2 sebagai berikut.

 

Tabel 2 Nilai Reliabilitas

Variabel

Cronbach's Alpha

Keterangan

X1

0.903

Reliabel

X2

0.927

Reliabel

Y

0.875

Reliabel

Sumber: Data Olahan, 2018

 

Berdasarkan tabel reliabilitas di atas, untuk variabel X1 (e-marketing) menunjukkan bahwa nilai Alpha Cronbach kuesioner mendekati angka 1, yaitu sebesar 0,903, untuk variabel X2 (e-commerce) nilai Alpha Cronbach kuesioner mendekati angka 1, yaitu sebesar 0,927, dan untuk variabel Y (Motivasi) nilai Alpha Cronbach kuesioner mendekati angka 1, yaitu sebesar 0,875 dapat disimpulkan bahwa semua item kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini reliabel.

 

Pengaruh E-Marketing Dan E-Commerce Terhadap Motivasi Pelaku Umkm Kota Pontianak

Uji Asumsi Klasik

Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak (Priyatno, 2008). Dalam penelitian ini, uji normalitas menggunakan uji One Sample Kolmogorov-Smirnov dengan taraf signifikansi 0,05. Data dinyatakan berdistribusi normal jika signifikansi lebih besar dari 5% atau 0,05. Hasil uji normalitas dapat dilihat pada tabel 3 berikut:

 

Tabel 3 Hasil Uji Normalitas One-Simple Kolmogrov-Sminorv Test

 

Unstandardized Residual

N

 

60

Normal Parametersa,,b

Mean

4.2292

 

Std. Deviation

.56240

 

Most Extreme Differences

Absolute

.158

 

Positive

.092

 

Negative

-.158

Kolmogorov-Smirnov Z

 

1.228

Asymp. Sig. (2-tailed)

 

.098

Sumber: Data Olahan,2018

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa nilai signifikansi sebesar 0,98 lebih besar dari 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa data yang diuji berdistribusi normal.

 

Uji Linearitas

Uji linieritas adalah suatu pengujian untuk mengetahui apakah antara setiap variabel bebas dan variabel terikat bersifat linier atau tidak. Uji linieritas dihitung dengan bantuan SPSS 17.0

Gambar 4 Hasil Uji Linearitas

 

 

F

 

Sig.

E-Marketing * MOTIVASI

Between Groups

(Combined)

10.014

.000

 

 

Linearity

64.420

.000

 

 

Deviation from Linearity

2.242

.046

 

Within Groups

 

 

 

 

Total

 

 

 

E-Commerce *

MOTIVASI

Between Groups

(Combined)

10.055

.000

 

 

Linearity

65.657

.000

 

 

Deviation from Linearity

2.112

.049

 

Within Groups

 

 

 

 

Total

 

 

 

Sumber: Data Olahan,2018

 

Berdasarkan tabel 4 menunjukkan bahwa, nilai Deviation from linearity signifikan sebesar 0.046 dan 0.049 (>0,05), dengan demikian dapat dikatakan model linear dapat menjelaskan dengan baik hubungan antar variabel (Dlodlo & Mafini, 2014).

 

Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas artinya adanya korelasi yang tinggi (mendekati sempurna) diantara dua atau lebih variabel bebas. Jika terdapat multikolinearitas sempurna, maka akan berakibat koefisien regresi tidak dapat ditentukan, serta standar deviasi akan menjadi tak terhingga. Jika multikolinieritas kurang sempurna maka koefisien regresi meskipun berhingga akan mempunyai standar deviasi yang besar, yang berarti pula koefisien-koefisiennya tidak dapat ditaksir dengan mudah. Model regresi dapat digunakan jika tidak terdapat multikolinieritas antara variabel bebas. Hal tersebut dapat dilakukan antara lain dengan memeriksa/mencermati:

A.    Nilai Variance Inflation Faktor (VIF) dari masing-masing variabel bebas terhadap teerikat. Jika nilai VIF tidak lebih dari 10, maka dalam model tidak terdapat gejala multikolinieritas (Faustyna & Jumani, 2017).

B.     Jika terjadi gejala multikolinieritas antara variabel bebas, maka dapat diatasi dengan jalan :

1)        Mengeluarkan variabel bebas yang menyebabkan terjadinya multikolinieritas.

2)         Mengubah data sampel dengan menambah jumlah elemen sampel.

 

Tabel 5 Hasil Uji Multikolinieritas

 

 

Model

Collinearity Statistics

Tolerance

VIF

1

(Constant)

 

 

 

E-Marketing

.512

1.951

 

E-Commerce

.512

1.951

Sumber: Data Olahan 2018

Berdasarkan tabel 5 di atas menunjukkan nilai VIF (Variance Inflation Factor) adalah > 10. X1 sebesar 1.951; nilai VIF dari X2 sebesar 1.951 dapat disimpulkan bahwa variabel independen dalam penelitian ini terbebas dari gejala multikolinieritas, jika dilihat nilai Variance Inflating Faktor (VIF) untuk kedua variabel bebas adalah lebih dari 10.

Uji Heteroskedastisitas

Asumsi heteroskedastisitas adalah asumsi dalam regresi dimana varians dari residual tidak sama untuk satu pengamat aan ke pengamatan lain (Isnaini, Budiarti, & Rosida, 2018). Salah satu uji untuk menguji heteroskedastistas adalah dengan menggunakan uji Glejser yang bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Model regresi yang baik maka tidak terjadi heterokedastisitas seperti pada tabel berikut:

 

Tabel 6 Uji Heteroskedastisitas Coefficientsa

 

Model

 

T

 

Sig.

1

(Constant)

.000

1.000

 

E-Marketing

.000

1.000

 

E-Commerce

.000

1.000

 

Tabel 6 menunjukkan bahwa nilai signifikansi yang ada pada variabel E-Marketing dan E- Commerce lebih besar dari 0,05, sehingga dapat dismpulkan data tidak terjadi masalah heteroskedastisitas.

 

Analisi Regresi Linear Berganda

Menurut (Istijanto, 2013), analisis regresi linear berganda bertujuan untuk mencari  seberapa besar pengaruh sebuah variabel terhadap variabel yang lain, dimana di dalamnya terdapat satu variabel terikat atau dependen dan lebih dari satu variabel bebas atau independen. Dalam hal ini, persamaan regresinya ditulis sebagai berikut :

 

Y = a+β0.X0+ β1.X1 + β2.X2 + βn.Xn

 

Dimana Y adalah variabel terikat, yaitu motivasi, sedangkan a adalah konstanta, lalu β0, β1, β2,…,Βn adalah koefisien regresinya, selanjutnya X0, X1, X2,…..,Xn adalah variabel bebas (e-marketing dan e- commerce).

Model persamaan regresi linear berganda variabel e-marketing (X1), dan e-commerce (X2), motivasi (Y) dapat diketahui melalui perhitungan SPSS 17.0 untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 7 berikut ini:

 

Tabel 7 Hasil Analisi Regresi Linear Berganda

 

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

 

 

 

t

 

 

 

Sig.

B

Std. Error

Beta

1

(Constant)

-.119

.504

 

-.237

.814

 

E-Marketing

.482

.142

.405

3.390

.001

 

E-Commerce

.613

.172

.424

3.552

.001

Sumber : Data Olahan 2018

 

Berdasarkan hasil analisis pada tabel 7, diperoleh model regresi sebagai berikut

 

Y =      α + b1 X1 + b2X2

Y =      -0.119 + 0,482 X1 + 0,613 X2

-       Y              =          Motivasi

-       a               =          konstanta

-       b1,b2,…bn =          koefisien regresi

-       X1             =          E-Marketing

-       X2             =          E-Commerce

Persamaan regresi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

Konstanta

 

Konstanta sebesar -0.119; artinya jika X1 dan X2 nilainya adalah 0, maka nilai dari motivasi (Y) adalah -0.119

E-Marketing

(X1) = Hubungan antara X1 (E-Marketing) bersifat positif sebesar 0,482 atau semakin baik E- Marketing maka Motivasi pelaku usaha akan semakin tinggi.

E-Commerce

(X2) = Hubungan antara X2 (E-Commerce) bersifat positif sebesar 0,613 atau semakin baik E- Commerce maka Motivasi pelaku usaha akan semakin tinggi.

 

Uji F

Pengujian hipotesis kompatibilitas (goodness of fit) merupakan pengujian hipotesis untuk menentukan apakah suatu himpunan frekuensi yang diharapkan sama dengan frekuensi yang diperoleh dari suatu distribusi, seperti distribusi binomial, poisson, normal, atau dari perbandingan lain. Jadi, uji goodness of fit merupakan pengujian kecocokan atau kebaikan kesesuaian antara hasil pengamatan (frekuensi pengamatan) tertentu dengan frekuensi yang diperoleh berdasarkan nilai harapannya (frekuensi teoretis).

Tabel 8 Hasil Goodness of fit model (Uji F)

 

Model

Sum of Squares

 

Df

Mean Square

 

F

 

Sig.

1

Regression

10.889

2

5.445

39.928

.000a

 

Residual

7.772

57

.136

 

Total

18.661

59

 

Sumber : Data Olahan, 2018

 

Berdasarkan Tabel Anova diperoleh nilai F hitung sebesar 39.928 dengan nilai probabilitas (sig) 0,000 < 0,05. F table df (N1) = K-1 = 3-1 = 2 , dan df2 (N2)= N-K = 60-3 = 57. Nilai F hitung (39.928) >

F table (3,16) maka Ha diterima, pengambilan variabel X1 dan X2 sudah cukup tepat karena mampu menjelaskan variasi Y, dibanding dengan pengaruh variabel di luar model atau errror terhadap Y.

 

Uji T

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel bebas secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Untuk mengetahui kebenaran hipotesis digunakan kriteria bila t hitung > t tabel maka menolak Ho dan menerima Ha, artinya ada pengaruh antara variabel dependen terhadap variabel independen dengan derajat keyakinan yang  digunakan adalah α = 5 %.

Berdasarkan persamaan regresi dan tabel output uji T (Tabel 9, dibawah), pengaruh variabel e-marketing (X1) terhadap motivasi (Y). Hipotesis yang diajuhkan untuk melihat pengaruh e-marketing terhadap motivasi pelaku UMKM secara parsial adalah:

a) Ho : e-marketing tidak berpengaruh secara signifikan terhadap motivasi.

b) Ha : e-marketing berpengaruh secara signifikan terhadap motivasi.

 

Tabel 9 Hasil Uji T (Uji Parsial)

 

 

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

 

 

t

 

 

Sig.

B

Std. Error

Beta

1

(Constant)

-.119

.504

 

-.237

.814

 

E-Marketing

.482

.142

.405

3.390

.001

 

E-Commerce

.613

.172

.424

3.552

.001

Sumber: Data Olahan,2018

 

E-Commerce (X2) terhadap Motivasi (Y)

Berdasarkan  Tabel  Coefficients  9 terlihat  bahwa  variabel  e-marketing (X1)  mempunyai T

hitung 3.390 untuk menentukan t table diketahui bahwa α = 5% : 2 = 2,5% atau 0,025 (uji 2 arah) dengan derajat kebebasan (df) n-k-1 atau 60-2-1 = 57, diperoleh T table 2,012 karena T hitung > T table

maka Ha diterima dan Ho ditolak.

Jadi dapat disimpulkan bahwa secara parsial variabel e-marketing (X1) berpengaruh signifikan terhadap motivasi (Y). Besarnya hubungan e-marketing terhadap motivasi berkorelasi positif sebesar ,405 artinya jika seandainya terjadi peningkatan dalam penggunan e-marketing maka hal ini diyakini akan mampu meningkatkan motivasi pelaku UMKM tersebut.

 

E-Commerce (X2) terhadap Motivasi (Y)

Berdasarkan persamaan regresi dan tabel output uji T (tabel 5.13, di atas), pengaruh e-commerce (X2) terhadap motivasi (Y) dapat diambil beberapa kesimpulan berikut :

Untuk menentukan tingkat signifikan menggunakan α = 5% dengan T hitung sebesar 3.552, untuk menentukan T table diketahui bahwa α = 5% : 2 = 2,5% atau 0,025 (uji 2 arah) dengan derajat kebebasan (df) n-k-1 atau 60-2-1 = 57, diperoleh T table 2,012 karena T hitung > T table maka Ha diterima dan Ho ditolak.

Jadi dapat disimpulkan bahwa secara parsial variabel e-commerce (X2) berpengaruh signifikan terhadap motivasi (Y). Besarnya hubungan kepemimpinan terhadap motivasi berkorelasi positif sebesar 0,424 artinya jika seandainya terjadi peningkatan penggunaan e-commerce maka diyakini akan mampu meningkatkan motivasi pelaku UMKM tersebut.

 

Koefisien Deteminasi Berganda (R-square)

Analisis determinasi dalam regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui persentase sumbangan pengaruh variabel independen (X1, X2, ……Xn) secara serentak terhadap variabel dependen (Y). Hasil analisis determinasi pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 10 berikut

Tabel 10 Hasil Analisis Determinasi

 

Model

 

R

 

R Square

 

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1

.764a

.584

.569

.36927

Sumber : Data Olahan, 2018

 

Nilai koefisien determinasi berganda R2 sebesar 0,584 menunjukkan secara simultan variabel E- Marketing dan E-Commerce berpengaruh terhadap variabel motivasi (Y). Oleh karena itu, semakin tinggi nilai koefisien determinasi parsial semakin tinggi kontribusi variabel bebas dalam menjelaskan variabel terikat.

Hal ini menunjukkan bahwa persentase sumbangan pengaruh variabel independen (E-Marketing dan E-Commerce) terhadap variabel dependen (motivasi) sebesar 58,4%. Atau variasi variabel independen yang digunakan dalam model (E-Marketing dan E-Commerce) mampu menjelaskan sebesar 58.4% variasi variabel dependen (motivasi). Sedangkan sisanya sebesar 41,6% dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini.

 

Pembahasan

Berdasarkan model penelitian yang dikembangkan dalam penelitian ini, maka dapat memperkuat konsep-konsep teoritis dan memberikan dukungan empiris terhadap penelitian terdahulu. Penelitian ini didukung oleh responden pelaku UMKM yang sudah memiliki karakteristik responden. Hasil penelitian disimpulkan bahwa secara parsial (Uji t), kedua variabel yang terbukti secara signifikan mempengaruhi motivasi pelaku UMKM, yakni variabel e - marketing dan e - commerce. Variabel e-marketing (X1) mempunyai Thitung 3,390, besarnya hubungan e-marketing terhadap motivasi berkorelasi positif sebesar 0,405, sedangkan terlihat bahwa variabel e-commerce (X2) mempunyai T hitung 3,552, besarnya hubungan e-commerce terhadap motivasi berkorelasi positif sebesar 0,424.

 

Kesimpulan

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: Pertama, e-marketing berpengaruh signifikan terhadap motivasi pelaku UMKM. Artinya, penggunaan e-marketing yang menarik dan mudah dapat meningkatkan motivasi pelaku UMKM di Kota Pontianak.

Kedua, e-commerce berpengaruh signifikan terhadap pelaku UMKM. Artinya, penggunaan e- commerce yang sesuai dengan kebutuhan pelaku UMKM dalam memasarkan produknya dapat meningkatkan motivasi pelaku UMKM di Kota Pontianak.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DFTARPUSTAKA

 

Dlodlo, N., & Mafini, C. (2014). The relationship between Internet marketing paybacks and firm productivity: Perspectives from Zimbabwean SMEs. Mediterranean Journal of Social Sciences, 5(8), 21.

 

Faustyna, Faustyna, & Jumani, Jumani. (2017). Pengaruh Pengembangan Karir Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Pelabuhan Indonesia I (PERSERO) Medan. Jurnal Ilmiah Manajemen Dan Bisnis, 15(1).

 

Haryanto, Edy. (2013). Kualitas layanan, fasilitas dan harga pengaruhnya terhadap kepuasan pengguna jasa layanan pada kantor samsat Manado. Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi, 1(3).

 

Hermanto, Hermanto, Aries Suprapto, Hugo, Manurung, Lengsi, & Eko Adi Prasetya, Yenky. (2022). PKM Pemanfaatan Kewirausahaan Melalui Daring Sebagai Produk Bernilai Ekonomis Pada Siswa SMP Driewanti Bekasi. Journal Locus Penelitian Dan Pengabdian, 1(6), 490–495. https://doi.org/10.58344/locus.v1i6.156

 

Isnaini, Isnaini, Budiarti, Lia Yulia, & Rosida, Lena. (2018). Peningkatan Pengetahuan Guru Dan Siswa Sekolah Dasar Di Sungai Kuin Selatan Banjarmasin Tentang Sediaan Tanaman Obat Untuk Mencegah Penyakit Yang Ditularkan Lewat Tangan Dan Air Sungai. Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR), 1, 741–752.

 

Istijanto, M. M. (2013). Riset sumber daya manusia. Gramedia Pustaka Utama.

 

Khan, Mohammed Sadique, & Mahapatra, Siba Sankar. (2009). Service quality evaluation in internet banking: an empirical study in India. International Journal of Indian Culture and Business Management, 2(1), 30–46.

 

Kotler, Philip, & Keller, Kevin Lane. (2016). Marketing management.

 

Mutiarasari, Aisya. (2019). Implementasi Bisnis Online Syariah Melalui E-Commerce Dalam Meningkatkan Penjualan Di Yukshijab Pasuruan. UIN Sunan Ampel Surabaya.

 

Priyatno, Dwi. (2008). Mandiri belajar SPSS: untuk analisis data dan uji statistik.

 

Sudrajat, Ajat. (2020). Pajak E-Commerce, Pemecahan dan Solusinya. Jurnal Pajak Vokasi (JUPASI), 2(1), 22–36.

 

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.

 

Trulline, Putri. (2021). Pemasaran produk UMKM melalui media sosial dan e-commerce. Jurnal Manajemen Komunikasi, 5(2), 259.