PENGARUH E – MARKETING DAN E-COMMERCE
TERHADAP MOTIVASI PELAKU UMKM PONTIANAK KOTA
Mazayatul Mufrihah1, Eko
Supriyanto2, Syarif Muhammad Syaifudin3
Universitas Nahdlatul Ulama Kalimantan Barat1,3,
Universitas Tanjungpura2
mazayatulmufrihah@gmail.com1,
eko.supriyanto@ekonomi.untan.ac.id2,
syaifulalaydrus87@gmail.com3
Abstrak
Pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) telah menghadapi kondisi
persaingan pada bidang pemasaran dengan munculnya e-marketing dan penggunaan e-commerce
dalam dunia bisnis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) perkembangan
pemasaran online (e-marketing) dan penggunaan e-commarce pelaku UMKM di Kota
Pontianak, (2) motivasi pelaku UMKM. Analisis yang digunakan adalah analisis
Regresi Linear Berganda. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pelaku UMKM
sedangkan sampelnya adalah probability
sampling dengan menggunakan Teknik pengambilan sampel stratified random sampling di 6 kecamatan Kota Pontianak. Hasil
penelitian disimpulkan bersama – sama, kedua variabel terbukti secara
signifikan mempengaruhi motivasi pelaku UMKM, yakni variabel e-marketing dan
e–commerce maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:Pertama, e-marketing
berpengaruh secara signifikan terhadap motivasi pelaku UMKM. Kedua, e-commerce
berpengaruh secara signifikan terhadap pelaku UMKM.
Kata kunci: e-marketing; e-commerce; UMKM
Abstract
MSMEs (MICRO SMALL MEDIUM ENTERPRISES) faced competitive conditions in
the marketing field with the emergence of e-marketing and the use of e-commerce
in business. This study aims to determine (1) the development of online
marketing (e-marketing) and the use of e-commerce of MSME in Pontianak. (2)
MSME motivations. The analysis is used Multiple Linear Regression. The
populations in this study were all MSME actors while the sample is probability
sampling using stratified random sampling technique in 6 sub-districts in
Pontianak. The results of the study are concluded together. The two variables proved
significantly influence the motivation of MSME, namely e-marketing and
e-commerce variables, so the conclusions concluded as follows: First,
e-marketing significantly affect the motivation of SMEs. Second, e-commerce significantly
effect of SMEs.
Keywords: e-marketing; e-commerce; UMKM
Pendahuluan
Perkembangan teknologi yang terus
berkembang telah dimanfaatkan dalam dunia bisnis sehingga menjadikan bisnis
lebih fleksibel, efisien dan efektif. (Khan & Mahapatra, 2009) mengatakan
teknologi memainkan peran penting dalam meningkatkan kualitas layanan yang
disediakan oleh unit bisnis (Haryanto,
2013).
Salah satu teknologi yang benar-benar membawa informasi revolusi dalam
masyarakat yaitu teknologi internet dan dianggap sebagai gelombang ketiga
revolusi pertanian dan industri. Mobilitas manusia yang tinggi menuntut dunia
perdagangan mampu menyediakan layanan jasa dan barang dengan cepat sesuai
permintaan konsumen. Untuk mengatasi masalah tersebut, kini muncul transaksi
yang menggunakan media internet untuk menghubungkan produsen dan konsumen (Hermanto,
Aries Suprapto, Manurung, & Eko Adi Prasetya, 2022).
Melalui e-marketing dan menggunakan e-commerce,
kegiatan perdagangan memiliki kesempatan dan peluang yang sama untuk bersaing
dan berhasil berbisnis di dunia maya (Sudrajat,
2020).
Efek e-commerce sudah muncul di semua bidang bisnis, dari layanan pelanggan
untuk desain produk baru hingga memfasilitasi jenis baru proses bisnis
informasi berbasis untuk mencapai dan berinteraksi dengan pelanggan seperti
iklan online dan pemasaran, pemesanan online dan layanan pengambilan online
(Gangeswher, 2013).
Kota Pontianak sebagai kota
perdagangan karena memiliki fasilitas sarana dan prasarana yang lebih memadai
selain merupakan ibukota Kalimantan Barat. Provinsi Kalimantan Barat berbatasan
langsung dengan negara tetangga, yaitu Malaysia dan Brunei Darusalam. Hal ini
menjadi peluang untuk pelaku UMKM bersaing dalam bidang pemasaran dan
pemanfaatan teknologi.
Pengenalan dan penggunaan akan pemasaran
elektronik seperti e-marketing dan e-commerce sudah mulai banyak diminati
dengan cakupan yang luas dalam penggunaanya (Mutiarasari,
2019).
Oleh karena itu dalam penilitian ini akan dikaji tentang pengaruhnya terhadap
motivasi serta manfaat yang dirasakan oleh UMKM yang telah menerapkan
penggunaan e-marketing dan e-commerce dalam pemasaran produknya.
Melalui penilitian ini diharapkan dapat diperoleh hasil seberapa besar pengaruh
e-marketing dan e-commerce terhadap motivasi pelaku UMKM di Kota Pontianak (Trulline,
2021).
Tujuan penelitian
ini adalah a. Mengetahui perkembangan pemasaran online (e-marketing) dan penggunaan e- commarce pelaku UMKM di
Kota Pontianak. b. Mengetahui motivasi pelaku UMKM dengan adanya e-marketing dan e-commerce di Kota Pontianak. c Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuktikan bahwa ada pengaruh e-
marketing dan e-commerce terhadap motivasi kerja pelaku UMKM di Kota Pontianak.
Manfaat penelitian
ini adalah a. Memberikan informasi kepada Pemerintah terkait
pelaku UMKM yang sudah mengenal dan menggunakan e-marketing dan e-commerce b. Memberikan informasi dan manfaat dalam meningkatkan kualitas perdagangan/bisnis melalui media internet
atau elektronik.
Metode
Penelitian akan dilaksanakan pada
bulan Januari sampai dengan Desember 2018 di Kota Pontianak. Populasi dan
pengumpulan sampel dilakukan di 6 lokasi kecamatan yaitu yaitu Pontianak Kota,
Pontianak Barat, Pontianak Timur, Pontianak Selatan, Pontianak Utara dan
Pontianak Tenggara (Sugiyono,
2011).
Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh pelaku UMKM Kota Pontianak yang terdiri dari 16 subsektor industri
kreatif , sedangkan metode pengambilan sampelnya adalah probability sampling dengan menggunakan Teknik pengambilan sampel
menggunakan teknik sampel acak terstratifikasi (stratified random sampling), yakni mengambil sampel secara acak proporsional dari
masing-masing kelompok (subsektor industri) di lokasi 6 kecamatan Kota Pontianak.
Analisa yang digunakan adalah
analisis Regresi. Analisis Regresi bertujuan untuk memastikan apakah variabel
independen yang terdapat dalam persamaan regresi secara bersama-sama (Uji F)
dan secara individu (Uji T) berpengaruh terhadap nilai variabel dependen.
Dengan menggunakan analisis regresi ini juga akan dapat dilihat faktor yang
paling dominan dalam mempengaruhi motivasi pelaku UMKM di Kota Pontianak (Kotler & Keller, 2016).
Hasil dan Pembahasan
Uji
Validitas
Setelah melakukan proses skoring pada kuesioner, selanjutnya dilakukan
uji validitas terhadap 30 kuesioner yang telah dikoreksi dengan menggunakan
perangkat lunak SPSS versi17. Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah
alat ukur yang telah di susun dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak
diukur secara tepat.
Proses pengujian pearson dilakukan
dengan menghilangkan satu per satu item pertanyaan yang memiliki nilai sig.
(2-tailed) dibawah 0.361, karena r tabel dengan uji validitas pada 30 responden
dengan tingkat signifikansi 5% adalah 0.361. Hasil uji validitas dapat dilihat
pada Tabel 1
Tabel 1 Nilai Validitas
No |
Item
Pertanyaan |
Validitas |
Keterangan |
1 |
X1 E-Marketting |
0.892 |
Valid |
2 |
0.86 |
Valid |
|
3 |
0.923 |
Valid |
|
4 |
0.789 |
Valid |
|
5 |
0.758 |
Valid |
|
6 |
0.624 |
Valid |
|
7 |
0.73 |
Valid |
|
NO |
Validitas |
Keterangan |
|
1 |
0.861 |
Valid |
|
2 |
0.788 |
Valid |
|
3 |
0.769 |
Valid |
|
4 |
0.696 |
Valid |
|
5 |
0.72 |
Valid |
|
6 |
0.752 |
Valid |
|
7 |
0.732 |
Valid |
|
8 |
0.592 |
Valid |
|
9 |
0.61 |
Valid |
|
10 |
0.64 |
Valid |
|
11 |
0.662 |
Valid |
|
12 |
0.485 |
Valid |
|
13 |
0.386 |
Valid |
|
14 |
0.537 |
Valid |
|
15 |
0.432 |
Valid |
|
16 |
0.649 |
Valid |
|
17 |
0.641 |
Valid |
|
18 |
0.723 |
Valid |
|
19 |
0.621 |
Valid |
|
20 |
0.662 |
Valid |
|
No |
Validitas |
Keterangan |
|
1 |
0.898 |
Valid |
|
2 |
0.904 |
Valid |
|
3 |
0.865 |
Valid |
|
4 |
0.752 |
Valid |
Sumber: Data Olahan,2018
Tabel 1, dapat dijelaskan bahwa dari 31 item pertanyaan yang diajukan, tidak
terdapat pertanyaan yang tidak valid, karena seluruh pertanyaan memiliki nilai
sig (2-tailed) lebih dari 0,361.
Uji Realibilitas
Setelah melakukan uji validitas, kemudian dilakukan uji reliabilitas
terhadap variabel dengan item pertanyaan yang valid, menggunakan koefisien Alpha Croanbach untuk menunjukkan
stabilitas dan konsistensi alat ukur, dimana dari seluruh variabel yang diuji,
menunjukkan nilai Alpha Croanbach di atas 0,6, sehingga hasil uji reliabilitas dapat
dikatakan baik dan reliabel. Menggunakan aplikasi SPSS Versi 17, penelitian ini
menghitung nilai reliabilitas dengan Scale
> Reliability Analyze dan
mendapatkan hasil sebagaimana disajikan pada Tabel 2 sebagai berikut.
Tabel
2 Nilai Reliabilitas
Variabel |
Cronbach's Alpha |
Keterangan |
X1 |
0.903 |
Reliabel |
X2 |
0.927 |
Reliabel |
Y |
0.875 |
Reliabel |
Sumber: Data Olahan, 2018
Berdasarkan tabel
reliabilitas di atas, untuk variabel X1 (e-marketing) menunjukkan bahwa nilai Alpha Cronbach kuesioner mendekati angka
1, yaitu sebesar 0,903, untuk variabel X2 (e-commerce) nilai Alpha Cronbach kuesioner mendekati angka
1, yaitu sebesar 0,927, dan untuk variabel Y (Motivasi) nilai Alpha Cronbach kuesioner mendekati angka
1, yaitu sebesar 0,875 dapat disimpulkan bahwa semua item kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini reliabel.
Pengaruh E-Marketing Dan E-Commerce Terhadap Motivasi Pelaku Umkm Kota Pontianak
Uji Asumsi Klasik
Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan
untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak (Priyatno, 2008). Dalam penelitian ini, uji normalitas menggunakan
uji One Sample Kolmogorov-Smirnov dengan
taraf signifikansi 0,05. Data dinyatakan berdistribusi normal jika signifikansi
lebih besar dari 5% atau 0,05. Hasil uji normalitas dapat dilihat pada tabel 3 berikut:
Tabel 3
Hasil Uji Normalitas One-Simple Kolmogrov-Sminorv Test
|
Unstandardized Residual |
|
N |
|
60 |
Normal Parametersa,,b |
Mean |
4.2292 |
|
Std. Deviation |
.56240 |
Most Extreme Differences |
Absolute |
.158 |
|
Positive |
.092 |
|
Negative |
-.158 |
Kolmogorov-Smirnov Z |
|
1.228 |
Asymp. Sig. (2-tailed) |
|
.098 |
Sumber: Data Olahan,2018
Berdasarkan tabel di atas,
diketahui bahwa nilai signifikansi sebesar 0,98 lebih besar dari 0,05, sehingga
dapat disimpulkan bahwa data yang diuji berdistribusi normal.
Uji Linearitas
Uji linieritas adalah suatu
pengujian untuk mengetahui apakah antara setiap variabel bebas dan variabel
terikat bersifat linier atau tidak. Uji linieritas dihitung dengan bantuan SPSS
17.0
Gambar 4 Hasil Uji
Linearitas
|
F |
Sig. |
||
E-Marketing * MOTIVASI |
Between Groups |
(Combined) |
10.014 |
.000 |
|
|
Linearity |
64.420 |
.000 |
|
|
Deviation from Linearity |
2.242 |
.046 |
|
Within Groups |
|
|
|
|
Total |
|
|
|
E-Commerce * MOTIVASI |
Between Groups |
(Combined) |
10.055 |
.000 |
|
|
Linearity |
65.657 |
.000 |
|
|
Deviation from Linearity |
2.112 |
.049 |
|
Within Groups |
|
|
|
|
Total |
|
|
|
Sumber: Data Olahan,2018
Berdasarkan
tabel 4 menunjukkan bahwa, nilai Deviation from linearity signifikan
sebesar 0.046 dan
0.049 (>0,05), dengan demikian dapat dikatakan model linear dapat menjelaskan
dengan baik hubungan antar variabel (Dlodlo & Mafini, 2014).
Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinearitas
artinya adanya korelasi yang tinggi (mendekati sempurna) diantara dua atau
lebih variabel bebas. Jika terdapat multikolinearitas sempurna, maka akan berakibat
koefisien regresi tidak dapat ditentukan, serta standar deviasi akan menjadi tak
terhingga. Jika multikolinieritas kurang sempurna maka koefisien regresi
meskipun berhingga akan mempunyai standar deviasi yang besar, yang berarti pula
koefisien-koefisiennya tidak dapat ditaksir dengan mudah. Model regresi dapat
digunakan jika tidak terdapat multikolinieritas antara variabel bebas. Hal
tersebut dapat dilakukan antara lain dengan memeriksa/mencermati:
A. Nilai Variance Inflation Faktor (VIF) dari
masing-masing variabel bebas terhadap teerikat. Jika nilai VIF tidak lebih dari
10, maka dalam model tidak terdapat gejala multikolinieritas (Faustyna & Jumani, 2017).
B. Jika terjadi gejala multikolinieritas antara variabel
bebas, maka dapat diatasi dengan jalan :
1)
Mengeluarkan
variabel bebas yang menyebabkan terjadinya multikolinieritas.
2)
Mengubah data sampel dengan menambah jumlah
elemen sampel.
Tabel 5 Hasil Uji Multikolinieritas
Model |
Collinearity Statistics |
||
Tolerance |
VIF |
||
1 |
(Constant) |
|
|
|
E-Marketing |
.512 |
1.951 |
|
E-Commerce |
.512 |
1.951 |
Sumber: Data
Olahan 2018
Berdasarkan tabel 5 di atas menunjukkan nilai VIF (Variance Inflation Factor) adalah >
10. X1 sebesar 1.951; nilai VIF dari X2 sebesar 1.951
dapat disimpulkan bahwa variabel independen dalam penelitian
ini terbebas dari gejala multikolinieritas, jika dilihat nilai Variance Inflating Faktor (VIF) untuk
kedua variabel bebas adalah lebih dari 10.
Uji
Heteroskedastisitas
Asumsi heteroskedastisitas adalah asumsi dalam regresi
dimana varians dari residual tidak sama untuk satu pengamat aan ke pengamatan
lain (Isnaini,
Budiarti, & Rosida, 2018).
Salah satu uji untuk menguji heteroskedastistas adalah dengan menggunakan uji
Glejser yang bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Model
regresi yang baik maka tidak terjadi heterokedastisitas seperti pada tabel
berikut:
Tabel 6 Uji
Heteroskedastisitas Coefficientsa
Model |
T |
Sig. |
|
1 |
(Constant) |
.000 |
1.000 |
|
E-Marketing |
.000 |
1.000 |
|
E-Commerce |
.000 |
1.000 |
Tabel 6 menunjukkan bahwa nilai signifikansi yang ada pada
variabel E-Marketing dan E- Commerce lebih besar dari 0,05, sehingga dapat
dismpulkan data tidak terjadi masalah heteroskedastisitas.
Analisi Regresi Linear Berganda
Menurut (Istijanto, 2013), analisis regresi linear berganda bertujuan untuk
mencari seberapa besar pengaruh sebuah
variabel terhadap variabel yang lain, dimana di dalamnya terdapat satu variabel
terikat atau dependen dan lebih dari satu variabel bebas atau independen. Dalam
hal ini, persamaan regresinya ditulis sebagai berikut :
Y = a+β0.X0+ β1.X1
+ β2.X2 + βn.Xn
Dimana Y adalah
variabel terikat, yaitu motivasi, sedangkan a adalah konstanta, lalu β0,
β1, β2,…,Βn adalah
koefisien regresinya, selanjutnya X0, X1, X2,…..,Xn
adalah variabel bebas (e-marketing dan e- commerce).
Model persamaan regresi
linear berganda variabel e-marketing (X1), dan e-commerce (X2),
motivasi (Y) dapat diketahui melalui perhitungan SPSS 17.0 untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada tabel 7 berikut ini:
Tabel 7 Hasil Analisi Regresi Linear Berganda
Model |
Unstandardized Coefficients |
Standardized Coefficients |
t |
Sig. |
||
B |
Std. Error |
Beta |
||||
1 |
(Constant) |
-.119 |
.504 |
|
-.237 |
.814 |
|
E-Marketing |
.482 |
.142 |
.405 |
3.390 |
.001 |
|
E-Commerce |
.613 |
.172 |
.424 |
3.552 |
.001 |
Sumber : Data Olahan 2018
Berdasarkan hasil analisis pada tabel 7, diperoleh model regresi sebagai berikut
Y = α + b1 X1 + b2X2
Y = -0.119 + 0,482 X1
+ 0,613 X2
- Y = Motivasi
- a = konstanta
- b1,b2,…bn = koefisien
regresi
- X1 = E-Marketing
- X2 = E-Commerce
Persamaan regresi tersebut dapat dijelaskan sebagai
berikut :
Konstanta
Konstanta sebesar -0.119; artinya jika X1
dan X2 nilainya adalah 0, maka nilai dari motivasi (Y) adalah -0.119
(X1) = Hubungan
antara X1 (E-Marketing) bersifat positif sebesar 0,482 atau semakin baik E- Marketing maka Motivasi pelaku usaha akan semakin
tinggi.
(X2) = Hubungan
antara X2 (E-Commerce) bersifat
positif sebesar 0,613 atau semakin baik E- Commerce maka Motivasi pelaku
usaha akan semakin tinggi.
Pengujian hipotesis kompatibilitas (goodness
of fit) merupakan pengujian
hipotesis untuk menentukan apakah suatu himpunan
frekuensi yang diharapkan sama dengan frekuensi
yang diperoleh dari suatu distribusi, seperti distribusi binomial, poisson, normal, atau dari perbandingan lain. Jadi, uji goodness
of fit merupakan pengujian
kecocokan atau kebaikan kesesuaian antara hasil pengamatan
(frekuensi pengamatan) tertentu dengan frekuensi yang diperoleh berdasarkan nilai harapannya (frekuensi teoretis).
Model |
Sum of Squares |
Df |
Mean Square |
F |
Sig. |
|
1 |
Regression |
10.889 |
2 |
5.445 |
39.928 |
.000a |
|
Residual |
7.772 |
57 |
.136 |
||
|
Total |
18.661 |
59 |
|
Sumber : Data Olahan, 2018
Berdasarkan Tabel Anova diperoleh nilai F hitung sebesar 39.928 dengan nilai probabilitas (sig) 0,000
< 0,05. F table df (N1) = K-1 = 3-1 = 2 , dan df2 (N2)= N-K = 60-3 = 57. Nilai F hitung (39.928) >
F table (3,16)
maka Ha diterima,
pengambilan variabel X1
dan X2 sudah cukup tepat karena mampu menjelaskan
variasi Y, dibanding dengan pengaruh variabel di luar model atau errror terhadap Y.
Uji T
Uji statistik t pada
dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel bebas secara
individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Untuk mengetahui kebenaran
hipotesis digunakan kriteria bila t hitung > t tabel maka menolak Ho dan
menerima Ha, artinya ada pengaruh antara variabel dependen terhadap variabel
independen dengan derajat keyakinan yang
digunakan adalah α = 5 %.
Berdasarkan persamaan
regresi dan tabel output uji T (Tabel 9, dibawah), pengaruh variabel e-marketing (X1) terhadap
motivasi (Y). Hipotesis yang diajuhkan untuk melihat pengaruh e-marketing
terhadap motivasi pelaku UMKM secara parsial adalah:
a) Ho : e-marketing tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap motivasi.
b) Ha : e-marketing berpengaruh secara
signifikan terhadap motivasi.
Tabel 9 Hasil Uji T (Uji Parsial)
Model |
Unstandardized Coefficients |
Standardized Coefficients |
t |
Sig. |
||
B |
Std. Error |
Beta |
||||
1 |
(Constant) |
-.119 |
.504 |
|
-.237 |
.814 |
|
E-Marketing |
.482 |
.142 |
.405 |
3.390 |
.001 |
|
E-Commerce |
.613 |
.172 |
.424 |
3.552 |
.001 |
Sumber: Data Olahan,2018
E-Commerce (X2) terhadap Motivasi (Y)
Berdasarkan Tabel
Coefficients 9 terlihat
bahwa variabel e-marketing (X1) mempunyai T
hitung 3.390 untuk menentukan
t table diketahui bahwa α = 5% : 2 = 2,5% atau 0,025 (uji 2 arah) dengan
derajat kebebasan (df) n-k-1 atau 60-2-1 = 57, diperoleh T table
2,012 karena T hitung > T table
maka Ha diterima dan Ho
ditolak.
Jadi dapat disimpulkan
bahwa secara parsial variabel e-marketing (X1) berpengaruh
signifikan terhadap motivasi (Y). Besarnya hubungan e-marketing terhadap
motivasi berkorelasi positif sebesar ,405 artinya jika seandainya terjadi peningkatan dalam penggunan
e-marketing maka hal ini diyakini akan mampu meningkatkan motivasi pelaku UMKM
tersebut.
E-Commerce (X2) terhadap Motivasi (Y)
Berdasarkan persamaan
regresi dan tabel output uji T (tabel 5.13, di atas), pengaruh e-commerce (X2)
terhadap motivasi (Y) dapat diambil beberapa kesimpulan berikut :
Untuk menentukan
tingkat signifikan menggunakan α = 5% dengan T hitung sebesar
3.552, untuk menentukan T table diketahui bahwa α = 5% : 2 = 2,5% atau
0,025 (uji 2 arah) dengan derajat kebebasan (df) n-k-1 atau 60-2-1 = 57,
diperoleh T table 2,012 karena T hitung > T table
maka Ha diterima dan Ho ditolak.
Jadi dapat disimpulkan
bahwa secara parsial variabel e-commerce (X2) berpengaruh signifikan
terhadap motivasi (Y). Besarnya hubungan kepemimpinan terhadap motivasi
berkorelasi positif sebesar 0,424 artinya jika seandainya terjadi peningkatan
penggunaan e-commerce maka diyakini akan mampu meningkatkan motivasi pelaku
UMKM tersebut.
Koefisien Deteminasi Berganda (R-square)
Analisis determinasi
dalam regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui persentase sumbangan
pengaruh variabel independen (X1, X2, ……Xn)
secara serentak terhadap variabel dependen (Y). Hasil analisis determinasi pada
penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 10 berikut
Tabel 10 Hasil Analisis Determinasi
Model |
R |
R Square |
Adjusted R Square |
Std. Error of the Estimate |
1 |
.764a |
.584 |
.569 |
.36927 |
Sumber : Data Olahan,
2018
Nilai koefisien
determinasi berganda R2 sebesar 0,584 menunjukkan secara simultan
variabel E- Marketing dan E-Commerce berpengaruh terhadap variabel motivasi (Y).
Oleh karena itu, semakin tinggi nilai koefisien determinasi parsial semakin tinggi kontribusi
variabel bebas dalam menjelaskan variabel terikat.
Hal ini menunjukkan
bahwa persentase sumbangan pengaruh variabel independen (E-Marketing dan
E-Commerce) terhadap variabel dependen (motivasi) sebesar 58,4%. Atau variasi
variabel independen yang digunakan dalam model (E-Marketing dan E-Commerce)
mampu menjelaskan sebesar 58.4% variasi variabel dependen (motivasi). Sedangkan
sisanya sebesar 41,6% dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain yang tidak
dimasukkan dalam model penelitian ini.
Pembahasan
Berdasarkan model
penelitian yang dikembangkan dalam penelitian ini, maka dapat memperkuat
konsep-konsep teoritis dan memberikan dukungan empiris terhadap penelitian
terdahulu. Penelitian ini didukung oleh responden pelaku UMKM yang sudah memiliki
karakteristik responden. Hasil penelitian disimpulkan bahwa secara parsial (Uji
t), kedua variabel yang terbukti secara signifikan mempengaruhi motivasi pelaku
UMKM, yakni variabel e - marketing dan e - commerce. Variabel e-marketing (X1) mempunyai Thitung 3,390, besarnya hubungan
e-marketing terhadap motivasi berkorelasi positif sebesar 0,405, sedangkan terlihat bahwa variabel e-commerce
(X2) mempunyai T hitung 3,552, besarnya hubungan e-commerce terhadap
motivasi berkorelasi positif sebesar 0,424.
Kesimpulan
Berdasarkan
analisis yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
Pertama, e-marketing berpengaruh signifikan terhadap motivasi pelaku UMKM.
Artinya, penggunaan
e-marketing yang menarik dan mudah dapat meningkatkan motivasi pelaku UMKM di
Kota Pontianak.
Kedua,
e-commerce berpengaruh signifikan terhadap pelaku UMKM. Artinya, penggunaan e-
commerce yang sesuai dengan kebutuhan pelaku UMKM dalam memasarkan produknya
dapat meningkatkan motivasi pelaku UMKM di Kota Pontianak.
DFTARPUSTAKA
Dlodlo, N., & Mafini, C. (2014).
The relationship between Internet marketing paybacks and firm productivity:
Perspectives from Zimbabwean SMEs. Mediterranean Journal of Social Sciences,
5(8), 21.
Faustyna, Faustyna, & Jumani,
Jumani. (2017). Pengaruh Pengembangan Karir Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan Pada PT. Pelabuhan Indonesia I (PERSERO) Medan. Jurnal Ilmiah
Manajemen Dan Bisnis, 15(1).
Haryanto, Edy. (2013). Kualitas
layanan, fasilitas dan harga pengaruhnya terhadap kepuasan pengguna jasa
layanan pada kantor samsat Manado. Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi,
Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi, 1(3).
Hermanto, Hermanto, Aries Suprapto,
Hugo, Manurung, Lengsi, & Eko Adi Prasetya, Yenky. (2022). PKM Pemanfaatan
Kewirausahaan Melalui Daring Sebagai Produk Bernilai Ekonomis Pada Siswa SMP
Driewanti Bekasi. Journal Locus Penelitian Dan Pengabdian, 1(6),
490–495. https://doi.org/10.58344/locus.v1i6.156
Isnaini, Isnaini, Budiarti, Lia
Yulia, & Rosida, Lena. (2018). Peningkatan Pengetahuan Guru Dan Siswa
Sekolah Dasar Di Sungai Kuin Selatan Banjarmasin Tentang Sediaan Tanaman Obat
Untuk Mencegah Penyakit Yang Ditularkan Lewat Tangan Dan Air Sungai. Prosiding
Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Dan Corporate Social
Responsibility (PKM-CSR), 1, 741–752.
Istijanto, M. M. (2013). Riset
sumber daya manusia. Gramedia Pustaka Utama.
Khan, Mohammed Sadique, &
Mahapatra, Siba Sankar. (2009). Service quality evaluation in internet banking:
an empirical study in India. International Journal of Indian Culture and
Business Management, 2(1), 30–46.
Kotler, Philip, & Keller, Kevin
Lane. (2016). Marketing management.
Mutiarasari, Aisya. (2019). Implementasi
Bisnis Online Syariah Melalui E-Commerce Dalam Meningkatkan Penjualan Di
Yukshijab Pasuruan. UIN Sunan Ampel Surabaya.
Priyatno, Dwi. (2008). Mandiri
belajar SPSS: untuk analisis data dan uji statistik.
Sudrajat, Ajat. (2020). Pajak
E-Commerce, Pemecahan dan Solusinya. Jurnal Pajak Vokasi (JUPASI), 2(1),
22–36.
Sugiyono. (2011). Metode
Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D).
Bandung: Alfabeta.
Trulline, Putri. (2021). Pemasaran
produk UMKM melalui media sosial dan e-commerce. Jurnal Manajemen Komunikasi,
5(2), 259.