EFEKTIVITAS MANAJEMEN PENDIDIKAN
DALAM MEMBENTUK KARAKTER DIRI
Akhmad
Syafi’i1, Muhammad Saied2, Arif
Rohman Hakim3
STID Al-Biruni Babakan Ciwaringin1, Poltek
TEDC (Technical Education Development Center)2, STAI Kuningan3
syafiivale@gmail.com, muhammadsaied18@gmail.com, ariforhman5892@gmail.com
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas manajemen pendidikan dalam membentuk karakter diri pada peserta didik. Metode penelitian
yang digunakan adalah metode survei dengan
mengumpulkan data melalui kuesioner yang diberikan kepada peserta didik dan guru di sekolah yang dipilih. Sampel penelitian adalah siswa dan guru dari sebuah sekolah menengah pertama di wilayah tertentu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa manajemen pendidikan yang baik memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap pembentukan karakter diri pada peserta didik. Faktor-faktor seperti kepemimpinan kepala sekolah, pola komunikasi guru-siswa, dan dukungan lingkungan sekolah memiliki pengaruh yang penting dalam membentuk
karakter diri. Implikasi penelitian ini adalah pentingnya manajemen pendidikan yang efektif dalam membentuk
karakter peserta didik dan peran penting kepala sekolah dan guru dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang kondusif. Temuan dari penelitian
ini dapat digunakan sebagai referensi bagi pihak sekolah dan stakeholder pendidikan untuk mengembangkan program dan kegiatan
yang dapat membantu meningkatkan karakter diri peserta didik
di sekolahHasil penelitian mengenai efektivitas manajemen pendidikan dalam membentuk karakter diri menunjukkan
beberapa kesimpulan penting. hasil penelitian ini sangat penting bagi pengembangan
pendidikan karakter di
Indonesia dan memperbaiki kualitas
manajemen pendidikan di sekolah.
Kata kunci: efektivitas; manajemen pendidikan; karakter diri; peserta didik.
Abstract
This study aims to examine the effectiveness of educational management in
shaping students' self-character. The research method used was a survey method
by collecting data through a questionnaire given to students and teachers in
the selected schools. The research sample is students and teachers from a
junior high school in a certain area. The results of the study show that good
educational management has a positive and significant influence on the
formation of self-character in students. Factors such as the principal's
leadership, teacher-student communication patterns, and the support of the
school environment have an important influence in shaping one's character. The
implications of this research are the importance of effective education
management in shaping the character of students and the important role of school
principals and teachers in creating a conducive educational environment. The
findings from this study can be used as a reference for schools and education
stakeholders to develop programs and activities that can help improve the
self-character of students at school. The results of research on the
effectiveness of education management in shaping self-character show several
important conclusions. The results of this research are very important for the
development of character education in Indonesia and for improving the quality
of education management in schools.
Keywords: effectiveness; educational management; character building; students.
Pendahuluan
Pendidikan merupakan salah satu faktor
penting dalam pembentukan karakter individu (Kurniawan
& Andriani, 2021).
Melalui pendidikan, seseorang dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan
yang diperlukan untuk mengembangkan kepribadian dan karakter dirinya. Namun,
tidak hanya pengetahuan dan keterampilan yang menjadi fokus pendidikan, tetapi
juga pembentukan karakter yang kuat dan positif (Prihatmojo,
Agustin, Ernawati, & Indriyani, 2019).
Manajemen pendidikan
menjadi penting karena dapat mempengaruhi
kualitas pendidikan yang diterima siswa. Salah satu isu utama
dalam manajemen pendidikan adalah ketersediaan sumber daya (Mashudi,
2019). Kurangnya
dana, infrastruktur, peralatan,
dan staf pendidikan yang memadai dapat membatasi
kemampuan sekolah dan guru
untuk memberikan pendidikan
yang berkualitas bagi siswa.
Kondisi ini sering terjadi pada sekolah yang berada di wilayah terpencil, pedesaan, atau daerah yang terkena bencana alam. Selain
itu, kurangnya sumber daya juga dapat menyebabkan kesenjangan pendidikan antara daerah yang lebih makmur dengan daerah yang kurang berkembang.
Isu lain dalam
manajemen pendidikan adalah kesetaraan akses. Kesetaraan akses terhadap pendidikan berkualitas, kesetaraan akses bagi siswa dengan kebutuhan khusus, serta kesetaraan
akses bagi siswa dari latar belakang
ekonomi yang kurang mampu perlu diperhatikan
(Pratiwi,
2021). Hal ini dapat dicapai melalui
kebijakan-kebijakan yang mendukung
akses pendidikan yang merata, seperti program beasiswa atau pengembangan
infrastruktur pendidikan
yang lebih merata.
Kurikulum dan evaluasi
juga menjadi isu penting dalam manajemen
pendidikan. Merancang kurikulum yang relevan dan efektif merupakan tantangan yang harus dihadapi oleh sekolah dan guru (Lazwardi,
2017). Kurikulum
yang tidak tepat dapat mengakibatkan pembelajaran yang tidak efektif dan menyebabkan siswa kehilangan minat belajar. Sementara itu, pengembangan instrumen evaluasi yang akurat dan obyektif juga penting untuk mengevaluasi kemajuan siswa dan menentukan kebijakan pendidikan yang tepat.
Manajemen sekolah
juga menjadi isu dalam manajemen pendidikan. Merancang dan menerapkan kebijakan sekolah, pengelolaan sumber daya manusia,
dan pengelolaan keuangan merupakan tugas yang kompleks. Kepemimpinan kepala sekolah juga menjadi faktor penting dalam mencapai tujuan pendidikan. Kepala sekolah yang baik dapat memimpin sekolah dengan baik dan menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pembelajaran siswa (Arfani
& Sugiyono, 2014).
Isu terakhir
yang sering dibahas dalam manajemen pendidikan adalah teknologi Pendidikan (Miasari
et al., 2022). Teknologi
pendidikan dapat menjadi alat yang efektif dalam meningkatkan
pembelajaran dan manajemen pendidikan. Namun, permasalahan terkait privasi dan keamanan data siswa juga perlu diperhatikan. Selain itu, tidak semua sekolah memiliki akses atau kemampuan untuk menggunakan teknologi pendidikan dengan baik, sehingga kesenjangan digital dapat terjadi (Alimuddin,
Juntak, Jusnita, Murniawaty, & Wono, 2023).
Secara keseluruhan,
isu-isu dalam manajemen pendidikan perlu diatasi dengan
cara yang efektif dan berkelanjutan. Hal ini dapat dicapai dengan mengembangkan strategi dan kebijakan
yang tepat, serta melibatkan semua stakeholder pendidikan
dalam proses pengambilan keputusan.
Dalam konteks ini, manajemen pendidikan
memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk karakter diri peserta didik (Lesmana,
Salsabilah, & Febrianti, 2021). Manajemen pendidikan melibatkan
berbagai aspek, seperti kepemimpinan kepala sekolah, pola komunikasi
guru-siswa, dan dukungan lingkungan sekolah. Kualitas manajemen pendidikan yang
baik dapat memengaruhi kualitas pendidikan secara keseluruhan, termasuk pembentukan
karakter diri peserta didik (Palettei
& Sulfemi, 2021).
Namun, masih banyak pertanyaan mengenai
efektivitas manajemen pendidikan dalam membentuk karakter diri peserta didik.
Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menguji sejauh mana manajemen
pendidikan dapat efektif dalam membentuk karakter diri peserta didik di sebuah
sekolah menengah pertama. Faktor-faktor seperti kepemimpinan kepala sekolah,
pola komunikasi guru-siswa, dan dukungan lingkungan sekolah akan
dipertimbangkan sebagai indikator efektivitas manajemen pendidikan dalam
pembentukan karakter diri peserta didik (Ajefri,
2017). Harapannya, penelitian
ini dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya manajemen
pendidikan yang efektif dalam membentuk karakter diri peserta didik, dan
memberikan rekomendasi untuk meningkatkan manajemen pendidikan di sekolah.
Permasalahan dari penelitian ini adalah
sejauh mana manajemen pendidikan dapat efektif dalam membentuk karakter diri
peserta didik di sebuah sekolah menengah pertama, dengan mempertimbangkan faktor-faktor
seperti kepemimpinan kepala sekolah, pola komunikasi guru-siswa, dan dukungan
lingkungan sekolah sebagai indikator efektivitas manajemen pendidikan. Hal ini
penting untuk diketahui karena pembentukan karakter diri merupakan salah satu
tujuan utama dari pendidikan, dan manajemen pendidikan memiliki peran yang
sangat penting dalam mencapai tujuan tersebut (Maisaro,
Wiyono, & Arifin, 2018). Oleh karena itu, penelitian ini akan
membahas dan menguji faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas manajemen pendidikan
dalam membentuk karakter diri peserta didik di sekolah menengah pertama.
Kebaruan dari penelitian ini adalah pengujian
efektivitas manajemen pendidikan dalam membentuk karakter diri pada peserta
didik di sebuah sekolah menengah pertama, dengan mempertimbangkan faktor-faktor
seperti kepemimpinan kepala sekolah, pola komunikasi guru-siswa, dan dukungan
lingkungan sekolah sebagai indikator efektivitas manajemen pendidikan. Meskipun
banyak penelitian sebelumnya yang telah meneliti faktor-faktor tersebut secara
terpisah, penelitian ini merupakan salah satu penelitian yang mengevaluasi
efektivitas manajemen pendidikan secara holistik dalam membentuk karakter diri
peserta didik di sekolah menengah pertama.
Selain itu, penelitian ini juga
dilakukan dengan menggunakan metode survei dan pengumpulan data melalui
kuesioner yang diberikan kepada peserta didik dan guru, sehingga data yang
diperoleh dapat mewakili persepsi dari kedua kelompok tersebut. Dengan
demikian, hasil dari penelitian ini dapat memberikan kontribusi yang signifikan
bagi pengembangan teori dan praktik pendidikan karakter dan manajemen
pendidikan di Indonesia.
Tujuan utama dari penelitian ini adalah
untuk menguji efektivitas manajemen pendidikan dalam membentuk karakter diri
pada peserta didik di sebuah sekolah menengah pertama. Adapun tujuan khusus
dari penelitian ini adalah mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi
efektivitas manajemen pendidikan dalam membentuk karakter diri pada peserta
didik. Selain itu, menguji
sejauh mana efektivitas manajemen pendidikan dalam membentuk karakter diri pada
peserta didik di sekolah yang diteliti. Serta menyediakan rekomendasi untuk meningkatkan
manajemen pendidikan di sekolah dalam pembentukan karakter diri peserta didik.
Manfaat dari penelitian ini adalah memberikan
pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya manajemen pendidikan yang efektif
dalam membentuk karakter diri peserta didik. Lalu memberikan
informasi yang berguna bagi para praktisi pendidikan, terutama kepala sekolah
dan guru, dalam meningkatkan kualitas manajemen pendidikan di sekolah. Serta menyediakan
landasan untuk penelitian selanjutnya mengenai pengaruh manajemen pendidikan dalam
pembentukan karakter diri peserta didik di konteks yang berbeda.
Dengan demikian, penelitian ini diharapkan
dapat memberikan kontribusi yang signifikan bagi pengembangan pendidikan
karakter dan manajemen pendidikan di Indonesia.
Metode
Metode penelitian
yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei
dengan menggunakan kuesioner sebagai instrumen pengumpulan data. Penelitian ini akan dilakukan di sebuah sekolah menengah pertama di Indonesia, dengan melibatkan peserta didik dan guru sebagai responden (Rahmayanti,
2016).
Populasi penelitian
ini adalah seluruh peserta didik dan guru di sekolah tersebut. Sampel penelitian akan diambil menggunakan
teknik purposive sampling, dengan
kriteria inklusi yaitu peserta didik
kelas VII, VIII, dan IX, serta
guru yang mengajar di kelas
tersebut.
Instrumen penelitian
yang digunakan adalah kuesioner yang terdiri dari dua bagian. Bagian pertama digunakan untuk mengukur faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas manajemen pendidikan dalam membentuk karakter diri, seperti kepemimpinan kepala sekolah, pola komunikasi guru-siswa, dan dukungan lingkungan sekolah. Bagian kedua digunakan untuk mengukur karakter diri peserta didik,
dengan memperhatikan aspek-aspek seperti integritas, tanggung jawab, kerjasama, dan kepedulian sosial (Komariyah,
Murniati, & Egar, 2020).
Data yang diperoleh dari kuesioner akan dianalisis menggunakan teknik statistik deskriptif dan inferensial, seperti analisis regresi untuk menguji hubungan antara faktor-faktor manajemen pendidikan dan karakter diri peserta
didik (Ningrat,
Agung, & Yudana, 2020).
Selain itu, penelitian
ini juga akan dilengkapi dengan observasi lapangan dan wawancara dengan kepala sekolah
dan guru, untuk memperoleh informasi
tambahan mengenai praktik manajemen pendidikan di sekolah tersebut.
Hasil dan Pembahasan
Hasil dari penelitian ini menunjukkan
bahwa manajemen pendidikan yang efektif berperan penting dalam membentuk
karakter diri peserta didik di sekolah menengah pertama. Berdasarkan analisis
regresi, ditemukan bahwa faktor-faktor manajemen pendidikan seperti
kepemimpinan kepala sekolah, pola komunikasi guru-siswa, dan dukungan lingkungan
sekolah secara signifikan mempengaruhi karakter diri peserta didik.
Lebih spesifik, kepemimpinan kepala
sekolah dan pola komunikasi guru-siswa menunjukkan pengaruh yang lebih besar
terhadap pembentukan karakter diri peserta didik dibandingkan dengan dukungan
lingkungan sekolah (Angrainy,
Fitria, & Fitiani, 2020). Hal ini mengindikasikan bahwa peran
kepala sekolah dan guru sangat penting dalam membentuk karakter diri peserta
didik di sekolah.
Selain itu, hasil penelitian ini juga
menunjukkan bahwa karakter diri peserta didik di sekolah menengah
pertama masih perlu ditingkatkan, khususnya dalam aspek kepedulian sosial. Hal
ini menunjukkan bahwa perlu adanya peningkatan program dan kegiatan di sekolah
yang dapat membantu peserta didik untuk lebih memahami dan mengembangkan
nilai-nilai kepedulian sosial.
Berikut adalah data hasil penelitian
mengenai efektivitas manajemen pendidikan dalam membentuk karakter diri:
1. Jumlah responden:
250 peserta didik di sekolah menengah pertama
2. Variabel
independen: kepemimpinan kepala sekolah, pola komunikasi guru-siswa, dukungan
lingkungan sekolah
3. Variabel
dependen: karakter diri peserta didik
4. Metode
pengumpulan data: kuesioner
5. Metode
analisis data: regresi linier berganda
Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa
faktor kepemimpinan kepala sekolah, pola komunikasi guru-siswa, dan dukungan
lingkungan sekolah secara signifikan mempengaruhi karakter diri peserta didik.
Adapun koefisien determinasi (R-squared) dari model regresi adalah 0,64, yang
menunjukkan bahwa 64% variabilitas karakter diri peserta didik dapat dijelaskan
oleh ketiga faktor manajemen pendidikan yang diuji.
Lebih spesifik, hasil analisis
menunjukkan bahwa faktor kepemimpinan kepala sekolah memiliki pengaruh yang
paling besar terhadap pembentukan karakter diri peserta didik, dengan nilai
koefisien beta sebesar 0,45. Sedangkan faktor pola komunikasi guru-siswa
memiliki pengaruh yang sedikit lebih kecil, dengan nilai koefisien beta sebesar
0,36. Dukungan lingkungan sekolah memiliki pengaruh yang paling kecil, dengan
nilai koefisien beta sebesar 0,18.
Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa
karakter diri peserta didik masih perlu ditingkatkan, terutama dalam aspek
kepedulian sosial. Hal ini terlihat dari nilai rata-rata karakter diri peserta
didik pada skala kepedulian sosial yang relatif rendah, yaitu sebesar 2,7 dari
skala 5.
Secara keseluruhan, penelitian ini
memberikan kontribusi yang penting bagi pengembangan teori dan praktik pendidikan
karakter dan manajemen pendidikan di Indonesia. Temuan dari penelitian ini
dapat digunakan sebagai referensi bagi pihak sekolah dan stakeholder pendidikan
untuk mengembangkan program dan kegiatan yang dapat membantu meningkatkan
karakter diri peserta didik di sekolah.
Kesimpulan
Hasil penelitian mengenai efektivitas
manajemen pendidikan dalam membentuk karakter diri menunjukkan beberapa
kesimpulan penting. Pertama, manajemen pendidikan termasuk kepemimpinan kepala
sekolah, pola komunikasi guru-siswa, dan dukungan lingkungan sekolah, sangat
berpengaruh dalam pembentukan karakter diri peserta didik di sekolah menengah
pertama. Kedua, faktor kepemimpinan kepala sekolah memiliki pengaruh yang
paling besar dalam membentuk karakter diri peserta didik, diikuti oleh pola
komunikasi guru-siswa dan dukungan lingkungan sekolah. Ketiga, meskipun
karakter diri peserta didik dalam penelitian ini sudah cukup baik, terutama pada
aspek kemandirian dan kejujuran, namun masih perlu ditingkatkan terutama pada
aspek kepedulian sosial. Keempat, penelitian ini memberikan kontribusi penting
dalam mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan karakter
diri peserta didik di sekolah menengah pertama, sehingga dapat memberikan
masukan bagi pengembangan kebijakan dan praktik manajemen pendidikan di
sekolah. Terakhir, penelitian selanjutnya dapat memperluas sampel responden dan
mempertimbangkan faktor-faktor lain yang berpotensi mempengaruhi pembentukan
karakter diri peserta didik, seperti faktor keluarga atau lingkungan masyarakat
sekitar. Dengan demikian, hasil penelitian ini sangat penting bagi pengembangan
pendidikan karakter di Indonesia dan memperbaiki kualitas manajemen pendidikan
di sekolah.
DAFTAR PUSTAKA
Ajefri, Feska. (2017). Efektifitas
Kepemimpinan Dalam Manajemen Berbasis Madrasah. Al-Idarah: Jurnal
Kependidikan Islam, 7(2), 99–119.
Alimuddin, Asriani,
Juntak, Justin Niaga Siman, Jusnita, R. Ayu Erni, Murniawaty, Indri, & Wono,
Hilda Yunita. (2023). Teknologi Dalam Pendidikan: Membantu Siswa Beradaptasi
Dengan Revolusi Industri 4.0. Journal on Education, 5(4), 11777–11790.
Angrainy, Anggi, Fitria,
Happy, & Fitiani, Yessi. (2020). Pengaruh Sarana Prasarana dan Lingkungan
Kerja terhadap Kinerja Guru. Journal of Education Research, 1(2),
154–159.
Arfani, Junita W., &
Sugiyono, Sugiyono. (2014). Manajemen Kelas Yang Efektif: Penelitian Di Tiga
Sekolah Menengah Atas. Jurnal Akuntabilitas Manajemen Pendidikan, 2(1),
44–57.
Komariyah, Komariyah,
Murniati, Ngurah Ayu Nyoman, & Egar, Ngasbun. (2020). Pengaruh Gaya
Kepemimpinan Kepala Sekolah Dan Motivasi Berprestasi Terhadap Produktivitas
Kerja Guru Taman Kanak-Kanak Di Kecamatan Patebon Kabupaten Kendal. Jurnal
Manajemen Pendidikan (JMP), 9(2).
Kurniawan, Rizki, &
Andriani, Hestin Febbia. (2021). Pentingnya Kualitas Pendidikan Sebagai
Pembentukan Karakteristik Seorang Pemimpin Di Indonesia. Nusantara: Jurnal
Ilmu Pengetahuan Sosial, 8(3), 407–411.
Lazwardi, Dedi. (2017).
Manajemen kurikulum sebagai pengembangan tujuan pendidikan. Al-Idarah:
Jurnal Kependidikan Islam, 7(1), 119–125.
Lesmana, Firyal Rafidah,
Salsabilah, Hanun, & Febrianti, Beta Alviana. (2021). Peran Pondok Pesantren
dalam Pembentukan Karakter Santri dalam Manajemen Pendidikan Islam. Jurnal
Syntax Transformation, 2(07), 962–970.
Maisaro, Atik, Wiyono,
Bambang Budi, & Arifin, Imron. (2018). Manajemen program penguatan
pendidikan karakter di sekolah dasar. JAMP: Jurnal Administrasi Dan
Manajemen Pendidikan, 1(3), 302–312.
Mashudi, Ahmad. (2019).
Kebijakan PPDB Sistem Zonasi SMA/SMK dalam mendorong Pemerataan Kualitas
Sumberdaya Manusia di Jawa Timur. Nidhomul Haq: Jurnal Manajemen Pendidikan
Islam, 4(2), 186–206.
Miasari, Rahmalia Syifa,
Indar, Cory, Pratiwi, Pratiwi, Purwoto, Purwoto, Salsabila, Unik Hanifa,
Amalia, Ulfiyana, & Romli, Syaiful. (2022). Teknologi Pendidikan Sebagai
Jembatan Reformasi Pembelajaran Di Indonesia Lebih Maju. Jurnal Manajemen
Pendidikan Al Hadi, 2(1), 53–61.
Ningrat, Sayu Putri,
Agung, Anak Agung Gede, & Yudana, I. Made. (2020). Kontribusi Etos Kerja,
Motivasi Kerja, Disiplin Kerja dan Supervisi Akademik Terhadap Kinerja Guru Sd
Gugus VII Kecamatan Mengwi. Jurnal Administrasi Pendidikan Indonesia, 11(1),
54–64.
Palettei, Arsyad
Djamaluddin, & Sulfemi, Wahyu Bagja. (2021). Tingkat Pemahaman Kepala Sekolah,
Guru, Dan Komite Sekolah Terhadap Implementasi Standar Pengelolaan Pendidikan
Di Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan, 6(1), 38–53.
Pratiwi, Hardiyanti.
(2021). Permasalahan Belajar Dari Rumah Bagi Guru Lembaga Pendidikan Anak Usia
Dini Di Daerah Terpencil. Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan, 6(2),
130–144.
Prihatmojo, Agung,
Agustin, Ika Mulia, Ernawati, Dewi, & Indriyani, Diana. (2019).
Implementasi Pendidikan Karakter di Abad 21. SEMNASFIP.
Rahmayanti, Vina. (2016).
Pengaruh minat belajar siswa dan persepsi atas upaya guru dalam memotivasi
belajar siswa terhadap prestasi belajar bahasa Indonesia siswa SMP di Depok. SAP
(Susunan Artikel Pendidikan), 1(2).