FAKTOR-FAKTOR
YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PELITA BANGSA ANGKATAN 2019
Muhamad Nur Safei1, Indra Setiawan2
Fakultas Ekonomi
dan Bisnis, Universitas Pelita Bangsa,
Cikarang
nursafei@mhs.pelitabangsa.ac.id,
indra.setiawan@pelitabangsa.ac.id
Abstrak
Keberhasilan mahasiswa
dalam bidang akademik ditandai dengan prestasi akademik yang dicapai, ditunjukkan melalui Indeks Prestasi (IP) maupun Indeks Prestasi
Kumulatif (IPK) serta ketepatan dalam menyelesaikan studi. Penelitian bertujuan untuk mencari data, informasi serta menganalisis mengenai faktor-faktor seperti Kualitas Pengajaran, Lingkungan Kampus dan Gaya atau
Cara Belajar terhadap Prestasi
Belajar Mahasiswa. Metode pengambilan sampel menggunakan non-probability
sampling dengan teknik purposive
sampling dan pengambilan sampelnya
yang memiliki kriteria Mahasiswa Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Angkatan 2019, dengan populasi
Mahasiswa Manajemen FEB
Angkatan 2019, lalu yang menjadi
sampel penelitian berjumlah 80 responden. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif. Untuk pengumpulan
data meliputi observasi, angket (kuesioner) dan studi kepustakaan. Metode analisis yang digunakan yaitu Outer Model berupa Convergent Validity, Discriminant Validity, Reliabiloty dan Inner Model berupa
R-square, path coefficient. Analisis olah data
dilakukan dengan menggunakan Teknik analisis PLS (Partial
Least Square) melalui software SmartPLS versi 3.0.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: (1) Kualitas Pengajaran; (2) Lingkungan Kampus
tidak memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa; sedangkan (3) Gaya atau Cara Belajar memiliki pengaruh pengaruh positif dan signifikan terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa.
Kata kunci: kualitas pengajaran; lingkungan kampus; gaya atau cara belajar;
prestasi belajar mahasiswa
Abstract
Student success in the
academic field is marked by the academic achievements achieved, shown through
the Grade Point Average (GPA) and Grade Point Average (GPA) as well as accuracy
in completing studies. The research aims to find data, information and analyze
factors such as Teaching Quality, Campus Environment and Learning Style or
Method on Student Achievement. The sampling method uses non-probability
sampling with a purposive sampling technique and the sample is taken with the
criteria of Management Students of the Faculty of Economics and Business Class
of 2019, with a population of FEB Management Students Class of 2019, then the
research sample is 80 respondents. The type of research used is quantitative.
For data collection includes observation, questionnaire (questionnaire) and
literature study. The analytical method used is the Outer Model in the form of
Convergent Validity, Discriminant Validity, Reliability and Inner Model in the
form of R-square, path coefficient. Data processing analysis was carried out
using the PLS (Partial Least Square) analysis technique through SmartPLS version 3.0 software. Based on the research
results it can be concluded that: (1) Teaching Quality; (2) Campus Environment
does not have a positive and significant influence on Student Learning
Achievement; whereas (3) Learning Style or Method has a positive and
significant influence on Student Learning Achievement.
Keywords: teaching
quality; campus environmen; stye or way of learning;
student learning achievement
Pendahuluan
Perkembangan ekonomi beberapa tahun ini berjalan dengan cepat, terutama
yang berkaitan dengan krisis ekonomi global khususnya era pasar bebas, sehingga berdampak bagi semua aspek kehidupan termasuk instansi pendidikan. Instansi pendidikan adalah salah satu harapan besar
bagi negeri ini agar bisa bangkit
atas keterpurukan dari semua aspek kehidupan. Untuk bangkit atas keterpurukan itu sendiri maka instansi pendidikan
dituntut agar memiliki mutu dalam menghasilkan
lulusan yang berkualitas secara komprehensif. Mutu pendidikan terus menjadi perbincangan
yang menarik di berbagai
Negara termasuk Indonesia. Hal ini menarik karena kualitas sumber daya manusia suatu
bangsa selalu dikaitkan dengan mutu pendidikannya.
Demikian juga kemajuan suatu bangsa dapat
dilihat melalui perkembangan dan teknologinya. Pendidikan
merupakan salah satu upaya untuk membangun dan meningkatan mutu sumber daya manusia
menuju era globalisasi yang
sangat fundamental bagi setiap individu.
Mahasiswa dalam menempuh perkuliahan di perguruan tinggi sangat membutuhkan motivasi berprestasi dalam memperoleh pengetahuan, nilai-nilai dan keterampilan yang
berhubungan dengan keilmuannya (Kristiyono &
Azhar, 2019). Dimana setiap individu
memiliki kondisi internal
yang berperan dalam aktivitas dirinya sehari-hari. “Perkembangan Sumber
Daya Manusia bertujuan meningkatkan kualitas profesionalisme dan keterampilan
para dosen dalam melaksanakan tugas fungsinya secara optimal. Karena Sumber Daya Manusia
merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan suatu instansi, begitu juga dengan mahasiswa yang merupakan salah satu pelaku yang terlibat dalam menentukan berhasil atau tidaknya
lembaga tersebut dalam mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermanfaat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, mengembangkan civitas akademik
yang inovatif, responsive, kreatif,
terampil, budaya saing dan kooperatif melalui pelaksanaan tridarma dan mengambangkan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan memperhatikan dan menetapkan nilai humaniora.” (Edy Sutrisno 2009)
Umumnya
pada tingkat perguruan tinggi, penilaian keberhasilan akademik tidak hanya sekedar
mengikuti perkuliahan saja,
akan tetapi ada banyak hal
yang menjadi penilaian dalam mencapai keberhasilan akademik. Seperti persentase kehadiran dalam perkuliahan, penyelesaian tugas-tugas
dan aktif dalam kegiatan akademik lainnya (diskusi, presentasi, kuis, mengikuti ujian, dll). Namun terkadang
mahasiswa tidak bisa mengikuti keseluruhan yang dijadikan penilaian tersebut dikarenakan ada banyak kesibukan yang dilakukan mahasiswa di luar dari kegiatan
akademik, misalnya saja kegiatan organisasi ataupun kegiatan-kegiatan yang lainnya yang dapat mengakibatkan berkurangnya aktivitas belajar, sehingga berpengaruh terhadap nilai yang diperoleh. Keberhasilan mahasiswa dalam bidang akademik
ditandai dengan prestasi akademik yang dicapai, ditunjukkan melalui Indeks Prestasi (IP) maupun Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) serta ketepatan dalam menyelesaikan studi (Pratama, R. O., Kartika,
L., & Sayekti, 2018). Ada beberapa faktor menurut (Rabu & Wilhelmus,
2018) yang mempengaruhi IPK mahasiswa,
yaitu faktor internal, faktor eksternal, dan faktor pendekatan belajar. Faktor internal terdiri dari aspek
fisiologis (status gizi, kesehatan, dan kebiasaan sarapan pagi) dan aspek psikologis (intelegensi, sikap, bakat, minat,
dan motivasi). Faktor eksternal terdiri dari lingkungan sosial (pendidikan ayah, pendidikan ibu, keadaan ekonomi orang tua, guru, teman-teman, dan masyarakat) dan lingkungan non sosial (lingkungan sekolah dan lingkungan tempat tinggal). Faktor pendekatan belajar yaitu jenis upaya
belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang
digunakan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi pembelajaran.
“Predikat kelulusan akhir studi mahasiswa
dihitung berdasarkan nilai Indeks Prestasi
Kumulatif (IPK) yang diperoleh.
Adapun indeks prestasi dan predikatnya yaitu : untuk nilai IPK 3,76 – 4,00 mendapatkan predikat Cumlaude, IPK 3,51 – 3,75 mendapatkan
predikat Sangat Memuaskan,
IPK 2,75 – 3,50 mendapatkan predikat
Memuaskan dan terakhir
untuk nilai IPK 2,00 – 2,74 mendapatkan
predikat Cukup. Dari sinilah
kemudian variabel respon dari penelitian
ini dikatergorikan menjadi
dua berdasarkan nilai IPK
yang diperoleh. Untuk nilai
IPK 3,50 maka masuk ke dalam
kategori Memuaskan/Cukup, sedangkan untuk nilai IPK
3,50 maka masuk ke dalam
kategori Cumlaude/Sangat Memuaskan.”
Perguruan
Tinggi Universitas Pelita Bangsa (UPB) Cikarang sebagai lembaga pelayanan pendidikan baru hasil perubahan bentuk dari penggabungan
antara Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) dan Sekolah
Tinggi Teknik (STT) sesuai dengan
Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik
Indonesia Nomor : 664/KPTI/I/2019 tanggal 2 Agustus 2019.
Untuk menunjang penelitian ini maka dibutuhkan research gap dan penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian ini, antara lain :
Dalam penelitian ini, variabel indepen pertama (X1)
yang penulis gunakan adalah kualitas pengajaran. Penelitian terdahulu oleh (Khusniawati, 2019) menemukan “bahwa cara pengajaran
dosen berpengaruh terhadap prestasi mahasiswa”
Variabel independen kedua (X2)
yang penulis gunakan adalah lingkungan kampus. Penelitian terdahulu oleh (Fervin M. Likumanhwa,
2018) menemukan “bahwa lingkungan kampus berpengaruh terdahap prestasi mahasiswa”. Sejalan dengan penelitian yang diteliti oleh (Yurnaliza &
Andayono, 2019) “bahwa lingkungan
kampus juga berpengaruh terhadap hasil
belajar mahasiswa”.
Variabel independen ketida (X3)
yang penulis gunakan adalah gaya dan cara belajar mahasiswa.
Penelitian terdahulu oleh (Khusniawati, 2019) “bahwa gaya
dan cara belajar mahasiswa berpengaruh terhadap prestasi mahasiswa”. Sejalan dengan penelitian yang diteliti oleh (Yurnaliza &
Andayono, 2019) “bahwa cara
belajar juga berpengaruh
terhadap hasil belajar mahasiswa”
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik
untuk melakukan penelitian faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa. Maka judul yang diangkat dalam penelitian ini “Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Pelita Bangsa Angkatan 2019”
(Parnawi, 2019) mengemukakan “faktor-faktor prestasi belajar, yaitu: faktor internal adalah faktor yang datangnya dari diri mahasiswa
berupa faktor fisiologis (kesehatan dan keadaan tubuh), psikologis (minat, bakat, inteligensi, emosi, kelelahan, dan cara belajar). Sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang datangnya dari luar diri
mahasiswa yang dipengaruhi
oleh lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat, dan lingkungan alam”.
Metode
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
yaitu dengan pendekatan kuantitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Penelitian ini di bantu
aplikasi software SmartPLS v.2.5. Pada penelitian ini yang menjadi populasi
yaitu mahasiswa manajemen Fakultas Ekonomi Bisnis pada Universitas Pelita
Bangsa angkatan 2019. Metode pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian
ini menggunakan non-probability sampling dengan
teknik purposive sampling. Dalam
penelitian ini memiliki kriteria-kriteria tertentu yang digunakan yaitu:
1. Mahasiswa
manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis angkatan 2019
2. Mahasiswa
manajemen pada kelas weekend dan reguler
Berdasarkan kriteria diatas
yang akan diambil menjadi sampel penelitian berjumlah 80 orang mahasiswa manajemen.
Definisi Operasional dan Pengukuran
Variabel
Operasional variabel pada penelitian ini merupakan
bagian-bagian yang terkait dengan variabel yang ada pada judul penelitian yang
sesuai dengan hasil rumusan masalah.
Tabel 1
Variabel |
Indikator |
Penjelasan Indikator |
(Y) Prestasi Mahaiswa (Syah, 2019:217) |
Ranah Cipta (Kognotif) |
a)
Pengamatan b)
Ingatan c)
Pemahaman d)
Penerapan e)
Analisis f)
Sintesis |
|
Ranah Rasa (Afektif) |
a)
Penerimaan b)
Sambutan c)
Apresiasi d)
Interliasasi e)
karaktirasasi |
|
Ranah Karsa (Psikomotor) |
a)
Keterampilan
bergerak dan bertindak b)
Kecakapan
ekpresi verbal dan nonverbal |
(X1) Kualitas Pengajaran (Depdiknas dalam Prasetyo, 2013:13) ditulis
lagi oleh (R. Sugiarti, 2021) |
Perilaku pembelajaran pendidik |
Keterampilan dalam mengajar seorang guru menunjukkan karakteristik umum dari seseorang yang berhubungan dengan pengetahuan dan keterampilan
yang diwujudkan dalam bentuk tindakan. |
|
Perilaku atau aktivitas siswa |
Disekolah banyak aktivitas yang dapat dilakukan oleh siswa di sekolah. Aktivitas sekolah tidak hanya belajar,
membaca buku, mencatat ataupun mendengarkan guru mengajar. Aktivitas siswa bisa berupa aktivitas
diluar kelas, ekstrakulikuler atau kegiatan lainnya. |
|
Iklim pembelajaran |
Iklim pembelajaran
yang berkualitas terlihat
dari kesesuaikannya dengan tujuan pembelajaran dan kompetensi yang
harus ditempuh. |
|
Materi pembelajaran |
Materi pembelajaran
yang berkualitas terlihat
dari kesesuaikannya dengan tujuan pembelajaran dan kompetensi
yang harus ditempuh. |
|
Media pembelajaran |
Media pembelajaran menciptakan
suasana belajar menjadi aktif, memfasilitasi proses interaksi antara siswa dan guru, siswa dan siswa, siswa dan ahli bidang ilmu yang relevan. |
|
Sistem pembelajaran |
Sistem pembelajaran
disekolah mampu menunjukkan kualitasnya jika sekolah menonjolkan ciri khas keunggulannya, memiliki penekanan dan kekhususan lulusan. |
(X2) Lingkungan Kampus |
Ukuran kelas |
Ukuran umum ruang kelas adalah 9m x 8m, dengan
memiliki,pencahayaan alami, sirkulasi udara dan lainnya. |
|
Tata letak kampus |
Tata letak kampus yang mudah diakses mahasiswa,
lalu terlampir didalam google map. |
|
Kebersihan kampus |
Kebersihan kampus dengan adanya tong sampah dan
petugas kebersihan yang sigap. |
|
Fasilitas internet |
Menyediakan free internet disekitar kampus
sehingga diharapkan mahaiswa dapat mengakses jaringan internet dengan baik
dan lancar |
|
Fasilitas perpustakaan |
Fasilitas perpustakaan dengan adanya tepat
informasi, lobby, library lounge, multimedia room, fotocopy center. |
|
Suhu udara |
Suhu udara yang baik, dengan menyediakan AC
didalam kampus |
|
Tingkat kebisingan |
Dengan memasang peredam suara agar mengurangi
tingkat kebisingan dari area kampus. |
|
Hubungan antar mahasiswa |
Hubungan antar mahasiswa dengan berpenampilan
rapi, sopan dalam bertutur kata, kritis dalam menanggapi situasi baik
dilingkungan kampus maupun dilingkungan masyarakat. |
|
Hubungan mahasiswa dengan dosen |
Hubungan mahasiswa dengan dosen yang baik
seperti sopan dalam tutur kata dan bahasa, menyimak jika dosen sedang menyampaikan
materi, selalu mengumpulkan tugas tepat waktu. |
(X3) Gaya atau Cara Belajar (Othman 2004, hal.
46 ; Sugiyanto, 2013, hal. 50) dalam (Gita Ayu Rinnalia, 2018) |
Pengalaman konkrit |
Belajar dengan perasaan serta menekankan pada
segi-segi pengalaman konkrit, mementingkan hubungannya dengan sesama, peka
terhadap perasaan orang lain, suka dengan pengalaman baru, berpikiran
terbuka, mudah beradaptasi terhadap perubahan proses belajar, intuitif dan melibatkan
diri secara aktif dalam pembelajaran. |
|
Observasi reflektif |
Belajar dengan mengamati, menyimak dari
berbagai sudut pandang, memperhatikan atau mengamati sesuatu secara objektif,
unggul dalam mendangarkan dan memperhatikan, menyadari danya perubahan,
kurang keyakinan atau ragu-ragu dan membutuhkan waktu untuk berpikir. |
|
Konseptualisasi abstrak |
Belajar dengan memikirkan, fokus pada analisis
logis dari ide-ide, menyusun dan membuat rencana secara sistematik dan logis
dalam membentuk konsep, ide atau gagasan. |
|
Eksperimentasi aktif |
Belajar dengan bertindak, cenderung kuat dalam
segi kemampuan melaksanakan tugas, berani mengambil resiko, mempengaruhi
orang lain melalui perbuatannya, suka mencoba melakukan sesuatu. |
Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
Uji Validitas
Uji validitas dilakukan untuk menunjukkan suatu instrumen alat ukur telah menjalankan
fungsi ukurnya. Uji validitas dapat menunjukkan ketepatan dan kesesuaian alat ukur yang digunakan untuk mengukur variabel. Validitas juga menunjukkan sejauh mana ketepatan pernyataan dengan apa yang dinyatakan sesuai koefisien validasi (Priyanto, 2016).
Menurut Abdilah (2018) Validitas
terbagi menjadi dua yaitu validitas eksternal dan validitas internal.
Validitas eksternal menunjukkan bahwa hasil dari suatu
penelitian adalah valid
yang didapatkan digeneralisir
ke semua objek, situasi dan
waktu yang berbeda. Validitas internal menunjukkan kemampuan dari instrumen penelitian untuk mengukur apa yang seharusnya diukur dari suatu konsep.
Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah sejauh mana hasil pengukuran dengan menggunakan objek yang sama, akan menghasilkan
data yang sama (Sugiyono,
2017). Reliabilitas
menunjukkan akurasi, konsistensi dan ketepatan suatu alat ukur
dalam melakukan pengukuran. Uji reliabilitas dalam PLS dapat menggunakan dua metode, yaitu Cronbach’s
alpha dan Composite reliability (Abidllah, 2018).
Pengujian Hipotesis
Setelah
melakukan berbagai pengukuran, baik outer model maupun
inner model, selanjutnya yaitu
melakukan pengujian hipotesis. Uji hippotesis digunakan untuk menjelaskan arah hubungan antara
variable dependen dan independent. Pengujian hipotesis dilakukan dengan melihat niali probabilitas
dan t-statistik. Untuk nilai
probabilitas dan nilai p-value
dengan alpha 5% adalah <
0,05. Nilai t-tabel untuk alpha 5% adalah 1,96. Sehingga kriteria penerimaan atau penolakan hipotesis adalah Ha diterima H0 ditolah jika t-statistik > t-tabel 1,96. Untuk menolak atau menerima hipotesis
menggunakan probabilitas, maka Ha diterima jika nilai p-value < 0,05
(Ghozali,
2018).
Hasil dan Pembahasan
Profil Responden
Jumlah responden yang diteliti dalam penelitian ini berjumlah 80 orang.
Penelitian ini dilakukan dengan penyebaran instrument penelitian dengan
berupa kuesioner hingga diperoleh karakteristik responden yang dibagi
berdasarkan kategori jenis kelamin, jurusan, dan Angkatan dari hasil penelitian
yang dilakukan dapat diketahui bahwa jumlah presentase responden adalah sebagai
berikut :
Tabel
4.1
Profil Responden
Keterangan |
Total |
Persentase |
Jumlah Sampel |
80 |
100% |
Jenis kelamin : Laki-Laki Perempuan |
48 32 |
60% 40% |
Prodi : Manajemen |
80 |
100% |
Angkatan : 2019 |
80 |
100% |
Sumber : Data yang diolah peneliti, 2023
Berdasarkan table diatas menunjukan bahwa jumlah responden laki-laki lebih banyak dibanding responden perempuan. Jumlah responden laki-laki sebanyak 48 orang (60%) dan perempuan
sebanyak 32 orang (40%).
Uji
Validitas dengan Evaluasi Measurement (Outer Model)
Dengan menggunakan SmartPLS 3.0, maka peneliti menemukan hasil pengolahan
data variable yaitu :
Tabel 2 Outer Loading
Indikator |
Gaya atau Cara
Belajar (X3) |
Kualitas Pengajaran
(X1) |
Lingkungan
Kampus (X2) |
Prestasi
Belajar Mahasiswa (Y) |
X1.1 |
|
0,843 |
|
|
X1.2 |
|
0,797 |
|
|
X1.3 |
|
0,774 |
|
|
X1.5 |
|
0,865 |
|
|
X1.6 |
|
0,843 |
|
|
X2.1 |
|
|
0,770 |
|
X2.2 |
|
|
0,764 |
|
X2.3 |
|
|
0,793 |
|
X2.4 |
|
|
0,768 |
|
X2.5 |
|
|
0,753 |
|
X3.1 |
0,747 |
|
|
|
X3.3 |
0,725 |
|
|
|
X3.4 |
0,808 |
|
|
|
X3.5 |
0,768 |
|
|
|
X3.6 |
0,800 |
|
|
|
Y1.1 |
|
|
|
0,770 |
Y1.2 |
|
|
|
0,790 |
Y1.3 |
|
|
|
0,705 |
Y1.4 |
|
|
|
0,739 |
Y1.5 |
|
|
|
0,804 |
Y1.6 |
|
|
|
0,740 |
Y1.7 |
|
|
|
0,764 |
Sumber : Data yang
diolah SmartPLS versi 3.0, 2023
Berdasarkan hasil diatas menunjukkan bahwa variabel yang memiliki nilai
> 0.70 dinyatakan valid, lalu ada juga beberapa variabel yang nilainya
antara 0.60 – 0.70 masih dapat diterima (valid).
Gambar 1 Hasil Outer Loading
Uji Validitas dengan
Average Variance Extraced (AVE)
Pengujian ini dilakukan untuk
menilai Discriminant Validity yang dilakukan dengan membandingkan dengan
akar kuadrat dari average variance extracted (AVE) bagi setiap konstruk
satu dengan lainnya dalam suatu model. Konstruk dikatakan memiliki validitas
yang baik jika nilai AVE berada diatas 0,50. Pada tabel 4.4 akan disajikan
niali AVE untuk semua variabel.
Tabel 3 Average Variance Extracted (AVE)
Variabel |
Average
Variance Extracted (AVE) |
Gaya
atau Cara Belajar (X3) |
0,594 |
Kualitas
Pengajaran (X1) |
0,681 |
Lingkungan Kampus (X2) |
0,593 |
Prestasi Belajar
Mahasiswa (Y) |
0,577 |
Sumber : Data yang diolah peneliti, 2023
1. Nilai AVE dari Gaya atau Cara
Belajar sebesar 0,594 > 0,50 yang berarti valid
2. Nilai AVE dari Kualitas
Pengajaran sebesar 0,681 > 0,50 yang berarti valid
3. Nilai AVE Lingkungan Kampus
sebesar 0,593 > 0,50 yang berarti valid
4. Nilai AvE Prestasi Belajar
Mahasiswa sebesar 0,577 > 0,50 yang berarti valid
Uji
Validitas dengan Cross
Loading
Suatu indicator dikatakan memenuhi discriminant validity jika
nilai cross loading indikator
terhadap variabelnya adalah
yang terbesar dibandingkan
terhadap variabel lainnya.
Nilai cross loading dalam model dapat dilihat pada tabel 4.
Tabel
4 Cross Loading
Indikator |
Gaya atau Cara
Belajar (X3) |
Kualitas Pengajaran
(X1) |
Lingkungan
Kampus (X2) |
Prestasi
Belajar Mahasiswa (Y) |
X1.1 |
0,417 |
0,843 |
0,564 |
0,524 |
X1.2 |
0,719 |
0,797 |
0,643 |
0,668 |
X1.3 |
0,385 |
0,774 |
0,462 |
0,488 |
X1.5 |
0,526 |
0,865 |
0,615 |
0,591 |
X1.6 |
0,508 |
0,843 |
0,562 |
0,511 |
X2.1 |
0,534 |
0,501 |
0,770 |
0,542 |
X2.2 |
0,531 |
0,686 |
0,764 |
0,614 |
X2.3 |
0,583 |
0,512 |
0,793 |
0,548 |
X2.4 |
0,533 |
0,437 |
0,768 |
0,563 |
X2.5 |
0,523 |
0,536 |
0,753 |
0,407 |
X3.1 |
0,747 |
0,586 |
0,508 |
0,579 |
X3.3 |
0,725 |
0,438 |
0,565 |
0,632 |
X3.4 |
0,808 |
0,578 |
0,601 |
0,596 |
X3.5 |
0,768 |
0,361 |
0,479 |
0,408 |
X3.6 |
0,800 |
0,438 |
0,526 |
0,531 |
Y1.1 |
0,692 |
0,606 |
0,665 |
0,770 |
Y1.2 |
0,577 |
0,541 |
0,448 |
0,790 |
Y1.3 |
0,465 |
0,471 |
0,487 |
0,705 |
Y1.4 |
0,537 |
0,459 |
0,452 |
0,739 |
Y1.5 |
0,490 |
0,549 |
0,523 |
0,804 |
Y1.6 |
0,492 |
0,476 |
0,533 |
0,740 |
Y1.7 |
0,575 |
0,504 |
0,600 |
0,764 |
Sumber: Data yang diolah SmartPLS versi 3.0, 2023
Pada tabel
4.5 diatas menunjukkan hasil melalui Cross Loading,
maka dapat disimpulkan bahwa:
a. Nilai yang terdapat pada Cross
Loading pada variabel Kualitas
Pengajaran telaha memenuhi nilai > 0,50 dan nilai Cross Loading untuk
variabel Kualitas Pengajaran lebih besar dibandingkan indikator yang terdapat
pada variabel lain.
b. Nilai yang terdapat pada Cross
Loading pada variabel Lingkungan
Kampus telaha memenuhi nilai > 0,50 dan nilai Cross Loading untuk
variabel Lingkungan Kampus lebih besar dibandingkan indikator yang terdapat
pada variabel lain.
c. Nilai yang terdapat pada Cross
Loading pada variabel Gaya atau Cara
Belajar telaha memenuhi nilai > 0,50 dan nilai Cross Loading untuk
variabel Gaya atau Cara Belajar lebih besar dibandingkan indikator yang
terdapat pada variabel lain.
d. Nilai yang terdapat pada Cross
Loading pada variabel Prestasi
Belajar Mahasiswa telaha memenuhi nilai > 0,50 dan nilai Cross Loading untuk
variabel Prestasi Belajar Mahasiswa lebih besar dibandingkan indikator yang
terdapat pada variabel lain.
Uji
Reliabilitas
Uji
Reliabilitas dengan Cronbach’s
Alpha
Kontruk dinyatakan reliabel jika nilai Composite Reliabiliy maupun
Cronbach’s Alpha > 0,70 (Ghozali dan Latan, 2020:71).
Tabel 5
Cronbach’s Alpha
Variabel |
Cronbach's Alpha |
Gaya atau Cara
Belajar (X3) |
0,830 |
Kualitas Pengajaran
(X1) |
0,883 |
Lingkungan
Kampus (X2) |
0,829 |
Prestasi
Belajar Mahasiswa (Y) |
0,878 |
Sumber : Data yang diolah Peneliti, 2023
1. Gaya atau Cara Belajar sebesar
0,830 > 0,70 yang berarti reliabel
2. Kualitas Pengajaran sebesar
0,883 > 0,70 yang berarti reliabel
3. Lingkungan Kampus sebesar 0,829
> 0,70 yang berarti reliabel
4. Prestasi Belajar Mahasiswa
sebesar 0,878 > 0,70 yang berarti reliabel
Nilai Cronbach’s Alpha semua
variabel menunjukan nilai > 0,70 yang membuktikan bahwa pengukuran dalam penelitian ini adalah reliabel/handal.
Uji
Reliabel dengan Composite
Reliability
Menurut Ghozali dan Latan (2020:71) Composite Reliability menguji
nilai reliabilitas indikator-indikator pada suatu variabel. Dasar pengambilan
keputusan untuk uji normalitas Composite Reliability yaitu :
Tabel 6
Composite Reliability
Variabel |
Composite Reliability |
Gaya atau Cara
Belajar (X3) |
0,879 |
Kualitas Pengajaran
(X1) |
0,914 |
Lingkungan
Kampus (X2) |
0,879 |
Prestasi
Belajar Mahasiswa (Y) |
0,905 |
Sumber :
Data yang diolah peneliti,
2023
1.
Gaya atau Cara Belajar sebesar 0,879 > 0,70 yang
berarti reliabel
2.
Kualitas Pengajaran sebesar 0,914 > 0,70 yang berarti
reliabel
3.
Lingkungan Kampus sebesar 0,879 > 0,70 yang
berarti reliabel
4.
Prestasi Belajar Mahasiswa sebesar 0,905 > 0,70
yang berate reliabel
Nilai Composite
Reliability semua variabel menunjukan
nilai > 0,70 yang membuktikan
bahwa pengukuran dalam penelitian ini adalah reliabel/handal.
Pengujian
Model Struktural (Inner Model)
Pengujian inner model atau structural dilakukan untuk melihat
hubungan antara konstruk, nilai signifikansi dan R-square dari model penelitian.
Model structural dievaluasi dengan menggunakan R-square untuk konstruk dependen
uji t serta signifikansi dari koefisien. Dapat dilihat melalui tabel dibawah
ini :
Tabel 7 R-square
Variabel |
R Square |
R Square Adjusted |
Prestasi
Belajar Mahasiswa (Y) |
0,638 |
0,624 |
Sumber : Data yang diolah SmartPLS
versi 3.0, 2023
Dari hasil R-square pada tabel 4.9 menunjukan bahwa nilai R-square adalah
0,638. Nilai tersebut munjukkan bahwa variabel Kualitas Pengajaran, Lingkungan
Kampus dan Gaya atau Cara Belajar berpengaruh terhadap variabel Prestasi
Belajar Mahasiswa sebesar 63,8% dan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain
diluar dalam penelitian ini.
Pengujian Hipotesis
Structural Model Test didapat dengan menggunakan SmartPLS 3.0 dengan
menguji Boostrapping. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan
dengan menggunakan nilai T-Statistic dan nilai P-Values.
Hipotesis penelitian dapat dinyatakan diterima apabila nilai P-Values <
0,05. Berikut adalah hasil uji hipotesis yang diperoleh dalam penelitian ini
melalui Boostrapping :
Tabel 8 Path Coefficient Boostrapping
Variabel |
Original Sample (O) |
Sample Mean (M) |
Standard Deviation (STDEV) |
T Statistics (|O/STDEV|) |
P Values |
Gaya atau Cara
Belajar (X3) -> Prestasi
Belajar Mahasiswa (Y) |
0,385 |
0,389 |
0,120 |
3,212 |
0,001 |
Kualitas Pengajaran
(X1) -> Prestasi Belajar
Mahasiswa (Y) |
0,265 |
0,256 |
0,138 |
1,916 |
0,056 |
Lingkungan
Kampus (X2) -> Prestasi Belajar
Mahasiswa (Y) |
0,250 |
0,272 |
0,170 |
1,469 |
0,143 |
Sumber : Data yang diolah SmartPLS versi 3.0, 2023
Berdasarkan tabel
diatas, maka dapat diketahui bahwa variabel Gaya atau Cara Belajar terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa memiliki P-Value sebesar 0,001 > 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa variabel Gaya atau Cara Belajar terdapat pengaruh yang positif dan signifikan terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa. Variabel Kualitas Pengajaran
terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa memiliki P-Value sebesar 0,056 > 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa variabel Kualitas Pengajaran tidak terdapat pengaruh yang signifikan terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa. Variabel Lingkungan Kampus terhadap Prestasi
Belajar Mahasiswa memiliki P-Value sebesar
0,143 > 0,05. Maka dapat
disimpulkan bahwa variabel Lingkungan Kampus tidak terdapat pengaruh yang signifikan terhadap
Prestasi Belajar Mahasiswa.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa variabel Gaya atau Cara Belajar terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa memiliki P-Value sebesar
0,001 > 0,05. Maka dapat
disimpulkan bahwa variabel Gaya atau Cara Belajar terdapat pengaruh yang positif dan signifikan terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa. Variabel
Kualitas Pengajaran terhadap Prestasi
Belajar Mahasiswa memiliki P-Value sebesar
0,056 > 0,05. Maka dapat
disimpulkan bahwa variabel Kualitas Pengajaran tidak terdapat pengaruh yang signifikan terhadap
Prestasi Belajar Mahasiswa. Variabel Lingkungan
Kampus terhadap Prestasi Belajar
Mahasiswa memiliki P-Value
sebesar 0,143 > 0,05. Maka
dapat disimpulkan bahwa variabel Lingkungan Kampus tidak terdapat pengaruh yang signifikan terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa.
DFTARPUSTAKA
Fervin M. Likumanhwa,
R. Y. A. B. H. S. (2018). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Indeks
Prestasi Mahasiswa dengan Metode Analisis Faktor dan Analisis Diskriminan. Journal
Ilmiah, 529–537.
Ghozali, Imam. (2018). Aplikasi
analisis multivariete dengan program IBM SPSS 23.
Khusniawati, Faulina. (2019).
Analisis cara pengajaran dosen terhadap motivasi belajar mahasiswa program
diploma pelayaran Universitas Hang Tuah Surabaya. Jurnal Aplikasi Pelayaran
Dan Kepelabuhanan, 9(2), 143–148.
Kristiyono, Tri Agung, & Azhar,
Ali. (2019). Identifikasi Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Harga
Pembangunan Kapal Baru Berbasis Pentaple Bottom Line Plus R.
Parnawi, Afi. (2019). Psikologi
belajar. Deepublish.
Pratama, R. O., Kartika, L., &
Sayekti, A. (2018). Analisis Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Prestasi Mahasiswa
Di Perguruan Tinggi. Perspektif Ilmu Pendidikan, 32(2), 153–163.
https://doi.org/https://doi.org/10.21009/PIP.322.8
Rabu, Priska, & Wilhelmus, Ola
Rongan. (2018). Hubungan Pacaran Dengan Peningkatan Motivasi Dan Prestasi
Belajar Mahasiswa Stkip Widya Yuwana Madiun. JPAK: Jurnal Pendidikan Agama
Katolik, 19(10), 90–114.
Sugiyono. (2017). Metode
Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung.
Yurnaliza, Riska, & Andayono,
Totoh. (2019). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Mahasiswa
Bidikmisi Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang. CIVED, 6(4).
Erwiza, E., Kartiko, S., & Gimin, G. (2019). Factors Affecting the Concentration of
Learning and Critical Thinking on Student Learning Achievement in Economic
Subject. Journal of Educational Sciences, 3(2), 205.
https://doi.org/10.31258/jes.3.2.p.205-215
K, F. (2019). Analisis Faktor-Faktor
yang Berpengaruh terhadap Indeks
Prestasi Mahasiswa Program
Diploma Pelayaran Universitas Hang Tuah. J Statistika: Jurnal Ilmiah Teori Dan Aplikasi Statistika, 12(2), 23–29.
https://doi.org/10.36456/jstat.vol12.no2.a2228
Rosmida, S. (2017). Pengaruh Kualitas Pengajaran,
Faktor Internal dan Faktor Eskternal Secara Simultan Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa pada Mata Kuliah Pengantar Akuntansi. Journal Akuntansi Keuangan Dan Bisnis, 10(2), 1–7.
Setiana. (2020). Pengaruh Gaya Belajar
Terhadap Prestasi Belajar Siswa. Journal Fakultas Keguruan, 1(1), 50–58.
Situmorang, B. J., Kirana, K. C., & Kurniawan, I. S. (2021).
Pengaruh kecerdasan emosional,
lingkungan kampus, dan penggunaan
media sosial terhadap prestasi
belajar. Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi Dan Aplikasi, 8(1), 105–115.
https://doi.org/10.21831/jppfa.v8i2.38514