FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PELITA BANGSA ANGKATAN 2019

 

Muhamad Nur Safei1, Indra Setiawan2

Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Pelita Bangsa, Cikarang

nursafei@mhs.pelitabangsa.ac.id, indra.setiawan@pelitabangsa.ac.id

 

Abstrak

Keberhasilan mahasiswa dalam bidang akademik ditandai dengan prestasi akademik yang dicapai, ditunjukkan melalui Indeks Prestasi (IP) maupun Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) serta ketepatan dalam menyelesaikan studi. Penelitian bertujuan untuk mencari data, informasi serta menganalisis mengenai faktor-faktor seperti Kualitas Pengajaran, Lingkungan Kampus dan Gaya atau Cara Belajar terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa. Metode pengambilan sampel menggunakan non-probability sampling dengan teknik purposive sampling dan pengambilan sampelnya yang memiliki kriteria Mahasiswa Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Angkatan 2019, dengan populasi Mahasiswa Manajemen FEB Angkatan 2019, lalu yang menjadi sampel penelitian berjumlah 80 responden. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif. Untuk pengumpulan data meliputi observasi, angket (kuesioner) dan studi kepustakaan. Metode analisis yang digunakan yaitu Outer Model berupa Convergent Validity, Discriminant Validity, Reliabiloty dan Inner Model berupa R-square, path coefficient. Analisis olah data dilakukan dengan menggunakan Teknik analisis PLS (Partial Least Square) melalui software SmartPLS versi 3.0. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: (1) Kualitas Pengajaran; (2) Lingkungan Kampus tidak memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa; sedangkan (3) Gaya atau Cara Belajar memiliki pengaruh pengaruh positif dan signifikan terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa.

 

Kata kunci: kualitas pengajaran; lingkungan kampus; gaya atau cara belajar; prestasi belajar mahasiswa

 

Abstract

Student success in the academic field is marked by the academic achievements achieved, shown through the Grade Point Average (GPA) and Grade Point Average (GPA) as well as accuracy in completing studies. The research aims to find data, information and analyze factors such as Teaching Quality, Campus Environment and Learning Style or Method on Student Achievement. The sampling method uses non-probability sampling with a purposive sampling technique and the sample is taken with the criteria of Management Students of the Faculty of Economics and Business Class of 2019, with a population of FEB Management Students Class of 2019, then the research sample is 80 respondents. The type of research used is quantitative. For data collection includes observation, questionnaire (questionnaire) and literature study. The analytical method used is the Outer Model in the form of Convergent Validity, Discriminant Validity, Reliability and Inner Model in the form of R-square, path coefficient. Data processing analysis was carried out using the PLS (Partial Least Square) analysis technique through SmartPLS version 3.0 software. Based on the research results it can be concluded that: (1) Teaching Quality; (2) Campus Environment does not have a positive and significant influence on Student Learning Achievement; whereas (3) Learning Style or Method has a positive and significant influence on Student Learning Achievement.

 

Keywords: teaching quality; campus environmen; stye or way of learning; student learning achievement

 

 

Pendahuluan  

Perkembangan ekonomi beberapa tahun ini berjalan dengan cepat, terutama yang berkaitan dengan krisis ekonomi global khususnya era pasar bebas, sehingga berdampak bagi semua aspek kehidupan termasuk instansi pendidikan. Instansi pendidikan adalah salah satu harapan besar bagi negeri ini agar bisa bangkit atas keterpurukan dari semua aspek kehidupan. Untuk bangkit atas keterpurukan itu sendiri maka instansi pendidikan dituntut agar memiliki mutu dalam menghasilkan lulusan yang berkualitas secara komprehensif. Mutu pendidikan terus menjadi perbincangan yang menarik di berbagai Negara termasuk Indonesia. Hal ini menarik karena kualitas sumber daya manusia suatu bangsa selalu dikaitkan dengan mutu pendidikannya. Demikian juga kemajuan suatu bangsa dapat dilihat melalui perkembangan dan teknologinya. Pendidikan merupakan salah satu upaya untuk membangun dan meningkatan mutu sumber daya manusia menuju era globalisasi yang sangat fundamental bagi setiap individu. Mahasiswa dalam menempuh perkuliahan di perguruan tinggi sangat membutuhkan motivasi berprestasi dalam memperoleh pengetahuan, nilai-nilai dan keterampilan yang berhubungan dengan keilmuannya (Kristiyono & Azhar, 2019). Dimana setiap individu memiliki kondisi internal yang berperan dalam aktivitas dirinya sehari-hari. “Perkembangan Sumber Daya Manusia bertujuan meningkatkan kualitas profesionalisme dan keterampilan para dosen dalam melaksanakan tugas fungsinya secara optimal. Karena Sumber Daya Manusia merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan suatu instansi, begitu juga dengan mahasiswa yang merupakan salah satu pelaku yang terlibat dalam menentukan berhasil atau tidaknya lembaga tersebut dalam mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermanfaat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, mengembangkan civitas akademik yang inovatif, responsive, kreatif, terampil, budaya saing dan kooperatif melalui pelaksanaan tridarma dan mengambangkan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan memperhatikan dan menetapkan nilai humaniora.” (Edy Sutrisno 2009)

Umumnya pada tingkat perguruan tinggi, penilaian keberhasilan akademik tidak hanya sekedar mengikuti perkuliahan saja, akan tetapi ada banyak hal yang menjadi penilaian dalam mencapai keberhasilan akademik. Seperti persentase kehadiran dalam perkuliahan, penyelesaian tugas-tugas dan aktif dalam kegiatan akademik lainnya (diskusi, presentasi, kuis, mengikuti ujian, dll). Namun terkadang mahasiswa tidak bisa mengikuti keseluruhan yang dijadikan penilaian tersebut dikarenakan ada banyak kesibukan yang dilakukan mahasiswa di luar dari kegiatan akademik, misalnya saja kegiatan organisasi ataupun kegiatan-kegiatan yang lainnya yang dapat mengakibatkan berkurangnya aktivitas belajar, sehingga berpengaruh terhadap nilai yang diperoleh. Keberhasilan mahasiswa dalam bidang akademik ditandai dengan prestasi akademik yang dicapai, ditunjukkan melalui Indeks Prestasi (IP) maupun Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) serta ketepatan dalam menyelesaikan studi (Pratama, R. O., Kartika, L., & Sayekti, 2018). Ada beberapa faktor menurut (Rabu & Wilhelmus, 2018) yang mempengaruhi IPK mahasiswa, yaitu faktor internal, faktor eksternal, dan faktor pendekatan belajar. Faktor internal terdiri dari aspek fisiologis (status gizi, kesehatan, dan kebiasaan sarapan pagi) dan aspek psikologis (intelegensi, sikap, bakat, minat, dan motivasi). Faktor eksternal terdiri dari lingkungan sosial (pendidikan ayah, pendidikan ibu, keadaan ekonomi orang tua, guru, teman-teman, dan masyarakat) dan lingkungan non sosial (lingkungan sekolah dan lingkungan tempat tinggal). Faktor pendekatan belajar yaitu jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi pembelajaran.

Predikat kelulusan akhir studi mahasiswa dihitung berdasarkan nilai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) yang diperoleh. Adapun indeks prestasi dan predikatnya yaitu : untuk nilai IPK 3,76 – 4,00 mendapatkan predikat Cumlaude, IPK 3,51 – 3,75 mendapatkan predikat Sangat Memuaskan, IPK 2,75 – 3,50 mendapatkan predikat Memuaskan dan terakhir untuk nilai IPK 2,00 – 2,74 mendapatkan predikat Cukup. Dari sinilah kemudian variabel respon dari penelitian ini dikatergorikan menjadi dua berdasarkan nilai IPK yang diperoleh. Untuk nilai IPK  3,50 maka masuk ke dalam kategori Memuaskan/Cukup, sedangkan untuk nilai IPK  3,50 maka masuk ke dalam kategori Cumlaude/Sangat Memuaskan.”

Perguruan Tinggi Universitas Pelita Bangsa (UPB) Cikarang sebagai lembaga pelayanan pendidikan baru hasil perubahan bentuk dari penggabungan antara Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) dan Sekolah Tinggi Teknik (STT) sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor : 664/KPTI/I/2019 tanggal 2 Agustus 2019.

Untuk menunjang penelitian ini maka dibutuhkan research gap dan penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian ini, antara lain :

Dalam penelitian ini, variabel indepen pertama (X1) yang penulis gunakan adalah kualitas pengajaran. Penelitian terdahulu oleh (Khusniawati, 2019) menemukanbahwa cara pengajaran dosen berpengaruh terhadap prestasi mahasiswa

Variabel independen kedua (X2) yang penulis gunakan adalah lingkungan kampus. Penelitian terdahulu oleh (Fervin M. Likumanhwa, 2018) menemukanbahwa lingkungan kampus berpengaruh terdahap prestasi mahasiswa”. Sejalan dengan penelitian yang diteliti oleh (Yurnaliza & Andayono, 2019)bahwa lingkungan kampus juga berpengaruh terhadap hasil belajar mahasiswa”.

Variabel independen ketida (X3) yang penulis gunakan adalah gaya dan cara belajar mahasiswa. Penelitian terdahulu oleh (Khusniawati, 2019)bahwa gaya dan cara belajar mahasiswa berpengaruh terhadap prestasi mahasiswa”. Sejalan dengan penelitian yang diteliti oleh (Yurnaliza & Andayono, 2019)bahwa cara belajar juga berpengaruh terhadap hasil belajar mahasiswa

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa. Maka judul yang diangkat dalam penelitian ini Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pelita Bangsa Angkatan 2019”

(Parnawi, 2019) mengemukakanfaktor-faktor prestasi belajar, yaitu: faktor internal adalah faktor yang datangnya dari diri mahasiswa berupa faktor fisiologis (kesehatan dan keadaan tubuh), psikologis (minat, bakat, inteligensi, emosi, kelelahan, dan cara belajar). Sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang datangnya dari luar diri mahasiswa yang dipengaruhi oleh lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat, dan lingkungan alam”.

 

Metode

   Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan pendekatan kuantitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Penelitian ini di bantu aplikasi software SmartPLS v.2.5.  Pada penelitian ini yang menjadi populasi yaitu mahasiswa manajemen Fakultas Ekonomi Bisnis pada Universitas Pelita Bangsa angkatan 2019. Metode pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini menggunakan non-probability sampling dengan teknik purposive sampling. Dalam penelitian ini memiliki kriteria-kriteria tertentu yang digunakan yaitu:

1.    Mahasiswa manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis angkatan 2019

2.    Mahasiswa manajemen pada kelas weekend dan reguler

Berdasarkan kriteria diatas yang akan diambil menjadi sampel penelitian berjumlah 80 orang mahasiswa manajemen.

 

Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Operasional variabel pada penelitian ini merupakan bagian-bagian yang terkait dengan variabel yang ada pada judul penelitian yang sesuai dengan hasil rumusan masalah.

 

 

Tabel 1

 

Variabel

Indikator

Penjelasan Indikator

(Y) Prestasi Mahaiswa (Syah, 2019:217)

Ranah Cipta (Kognotif)

a)                  Pengamatan

b)                  Ingatan

c)                  Pemahaman

d)                  Penerapan

e)                  Analisis

f)                   Sintesis

 

 

Ranah Rasa (Afektif)

a)                  Penerimaan

b)                  Sambutan

c)                  Apresiasi

d)                  Interliasasi

e)                  karaktirasasi

 

Ranah Karsa (Psikomotor)

a)                  Keterampilan bergerak dan bertindak

b)                  Kecakapan ekpresi verbal dan nonverbal

(X1) Kualitas Pengajaran

(Depdiknas dalam Prasetyo, 2013:13) ditulis lagi oleh (R. Sugiarti, 2021)

 

 

Perilaku pembelajaran pendidik

Keterampilan dalam mengajar seorang guru menunjukkan karakteristik umum dari seseorang yang berhubungan dengan pengetahuan dan keterampilan yang diwujudkan dalam bentuk tindakan.

 

Perilaku atau aktivitas siswa

Disekolah banyak aktivitas yang dapat dilakukan oleh siswa di sekolah. Aktivitas sekolah tidak hanya belajar, membaca buku, mencatat ataupun mendengarkan guru mengajar. Aktivitas siswa bisa berupa aktivitas diluar kelas, ekstrakulikuler atau kegiatan lainnya.

 

Iklim pembelajaran

Iklim pembelajaran yang berkualitas terlihat dari kesesuaikannya dengan tujuan pembelajaran dan kompetensi yang harus ditempuh.

 

Materi pembelajaran

Materi pembelajaran yang berkualitas terlihat dari kesesuaikannya dengan tujuan pembelajaran dan kompetensi yang harus ditempuh.

 

Media pembelajaran

Media pembelajaran menciptakan suasana belajar menjadi aktif, memfasilitasi proses interaksi antara siswa dan guru, siswa dan siswa, siswa dan ahli bidang ilmu yang relevan.

 

Sistem pembelajaran

Sistem pembelajaran disekolah mampu menunjukkan kualitasnya jika sekolah menonjolkan ciri khas keunggulannya, memiliki penekanan dan kekhususan lulusan.

(X2) Lingkungan Kampus
(Hastuti, dkk 2010)

Ukuran kelas

Ukuran umum ruang kelas adalah 9m x 8m, dengan memiliki,pencahayaan alami, sirkulasi udara dan lainnya.

 

Tata letak kampus

Tata letak kampus yang mudah diakses mahasiswa, lalu terlampir didalam google map.

 

Kebersihan kampus

Kebersihan kampus dengan adanya tong sampah dan petugas kebersihan yang sigap.

 

Fasilitas internet

Menyediakan free internet disekitar kampus sehingga diharapkan mahaiswa dapat mengakses jaringan internet dengan baik dan lancar

 

Fasilitas perpustakaan

Fasilitas perpustakaan dengan adanya tepat informasi, lobby, library lounge, multimedia room, fotocopy center.

 

Suhu udara

Suhu udara yang baik, dengan menyediakan AC didalam kampus

 

Tingkat kebisingan

Dengan memasang peredam suara agar mengurangi tingkat kebisingan dari area kampus.

 

Hubungan antar mahasiswa

Hubungan antar mahasiswa dengan berpenampilan rapi, sopan dalam bertutur kata, kritis dalam menanggapi situasi baik dilingkungan kampus maupun dilingkungan masyarakat.

 

Hubungan mahasiswa dengan dosen

Hubungan mahasiswa dengan dosen yang baik seperti sopan dalam tutur kata dan bahasa, menyimak jika dosen sedang menyampaikan materi, selalu mengumpulkan tugas tepat waktu.

(X3) Gaya atau Cara Belajar (Othman 2004, hal. 46 ; Sugiyanto, 2013, hal. 50) dalam (Gita Ayu Rinnalia, 2018)

Pengalaman konkrit

Belajar dengan perasaan serta menekankan pada segi-segi pengalaman konkrit, mementingkan hubungannya dengan sesama, peka terhadap perasaan orang lain, suka dengan pengalaman baru, berpikiran terbuka, mudah beradaptasi terhadap perubahan proses belajar, intuitif dan melibatkan diri secara aktif dalam pembelajaran.

 

Observasi reflektif

Belajar dengan mengamati, menyimak dari berbagai sudut pandang, memperhatikan atau mengamati sesuatu secara objektif, unggul dalam mendangarkan dan memperhatikan, menyadari danya perubahan, kurang keyakinan atau ragu-ragu dan membutuhkan waktu untuk berpikir.

 

Konseptualisasi abstrak

Belajar dengan memikirkan, fokus pada analisis logis dari ide-ide, menyusun dan membuat rencana secara sistematik dan logis dalam membentuk konsep, ide atau gagasan.

 

Eksperimentasi aktif

Belajar dengan bertindak, cenderung kuat dalam segi kemampuan melaksanakan tugas, berani mengambil resiko, mempengaruhi orang lain melalui perbuatannya, suka mencoba melakukan sesuatu.

 

Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk menunjukkan suatu instrumen alat ukur telah menjalankan fungsi ukurnya. Uji validitas dapat menunjukkan ketepatan dan kesesuaian alat ukur yang digunakan untuk mengukur variabel. Validitas juga menunjukkan sejauh mana ketepatan pernyataan dengan apa yang dinyatakan sesuai koefisien validasi (Priyanto, 2016).

Menurut Abdilah (2018) Validitas terbagi menjadi dua yaitu validitas eksternal dan validitas internal. Validitas eksternal menunjukkan bahwa hasil dari suatu penelitian adalah valid yang didapatkan digeneralisir ke semua objek, situasi dan waktu yang berbeda. Validitas internal menunjukkan kemampuan dari instrumen penelitian untuk mengukur apa yang seharusnya diukur dari suatu konsep.

 

Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah sejauh mana hasil pengukuran dengan menggunakan objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono, 2017). Reliabilitas menunjukkan akurasi, konsistensi dan ketepatan suatu alat ukur dalam melakukan pengukuran. Uji reliabilitas dalam PLS dapat menggunakan dua metode, yaitu Cronbach’s alpha dan Composite reliability (Abidllah, 2018).

 

Pengujian Hipotesis

Setelah melakukan berbagai pengukuran, baik outer model maupun inner model, selanjutnya yaitu melakukan pengujian hipotesis. Uji hippotesis digunakan untuk menjelaskan arah hubungan antara variable dependen dan independent. Pengujian hipotesis dilakukan dengan melihat niali probabilitas dan t-statistik. Untuk nilai probabilitas dan nilai p-value dengan alpha 5% adalah < 0,05. Nilai t-tabel untuk alpha 5% adalah 1,96. Sehingga kriteria penerimaan atau penolakan hipotesis adalah Ha diterima H0 ditolah jika t-statistik > t-tabel 1,96. Untuk menolak atau menerima hipotesis menggunakan probabilitas, maka Ha diterima jika nilai p-value < 0,05 (Ghozali, 2018).

 

Hasil dan Pembahasan

Profil Responden

Jumlah responden yang diteliti dalam penelitian ini berjumlah 80 orang. Penelitian ini dilakukan dengan penyebaran instrument penelitian dengan berupa kuesioner hingga diperoleh karakteristik responden yang dibagi berdasarkan kategori jenis kelamin, jurusan, dan Angkatan dari hasil penelitian yang dilakukan dapat diketahui bahwa jumlah presentase responden adalah sebagai berikut :

 

Tabel 4.1

Profil Responden

Keterangan

Total

Persentase

Jumlah Sampel

80

100%

Jenis kelamin :

Laki-Laki

Perempuan

 

48

32

 

60%

40%

Prodi :

Manajemen

 

80

 

100%

Angkatan :

2019

 

80

 

100%

Sumber : Data yang diolah peneliti, 2023

Berdasarkan table diatas menunjukan bahwa jumlah responden laki-laki lebih banyak dibanding responden perempuan. Jumlah responden laki-laki sebanyak 48 orang (60%) dan perempuan sebanyak 32 orang (40%).

 

Uji Validitas dengan Evaluasi Measurement (Outer Model)

Dengan menggunakan SmartPLS 3.0, maka peneliti menemukan hasil pengolahan data variable yaitu :

Tabel 2 Outer Loading

Indikator

Gaya atau Cara Belajar (X3)

Kualitas Pengajaran (X1)

Lingkungan Kampus (X2)

Prestasi Belajar Mahasiswa (Y)

X1.1

 

0,843

 

 

X1.2

 

0,797

 

 

X1.3

 

0,774

 

 

X1.5

 

0,865

 

 

X1.6

 

0,843

 

 

X2.1

 

 

0,770

 

X2.2

 

 

0,764

 

X2.3

 

 

0,793

 

X2.4

 

 

0,768

 

X2.5

 

 

0,753

 

X3.1

0,747

 

 

 

X3.3

0,725

 

 

 

X3.4

0,808

 

 

 

X3.5

0,768

 

 

 

X3.6

0,800

 

 

 

Y1.1

 

 

 

0,770

Y1.2

 

 

 

0,790

Y1.3

 

 

 

0,705

Y1.4

 

 

 

0,739

Y1.5

 

 

 

0,804

Y1.6

 

 

 

0,740

Y1.7

 

 

 

0,764

    Sumber : Data yang diolah SmartPLS versi 3.0, 2023

Berdasarkan hasil diatas menunjukkan bahwa variabel yang memiliki nilai > 0.70 dinyatakan valid, lalu ada juga beberapa variabel yang nilainya antara 0.60 – 0.70 masih dapat diterima (valid).

 

Gambar 1 Hasil Outer Loading

 

Uji Validitas dengan Average Variance Extraced (AVE)

Pengujian ini dilakukan untuk menilai Discriminant Validity  yang dilakukan dengan membandingkan dengan akar kuadrat dari average variance extracted (AVE) bagi setiap konstruk satu dengan lainnya dalam suatu model. Konstruk dikatakan memiliki validitas yang baik jika nilai AVE berada diatas 0,50. Pada tabel 4.4 akan disajikan niali AVE untuk semua variabel.

Tabel 3 Average Variance Extracted (AVE)

Variabel

Average Variance Extracted (AVE)

Gaya atau Cara Belajar (X3)

0,594

Kualitas Pengajaran (X1)

0,681

Lingkungan Kampus (X2)

0,593

Prestasi Belajar Mahasiswa (Y)

0,577

   Sumber : Data yang diolah peneliti, 2023

1.      Nilai AVE dari Gaya atau Cara Belajar sebesar 0,594 > 0,50 yang berarti valid

2.      Nilai AVE dari Kualitas Pengajaran sebesar 0,681 > 0,50 yang berarti valid

3.      Nilai AVE Lingkungan Kampus sebesar 0,593 > 0,50 yang berarti valid

4.      Nilai AvE Prestasi Belajar Mahasiswa sebesar 0,577 > 0,50 yang berarti valid

 

Uji Validitas dengan Cross Loading

Suatu indicator dikatakan memenuhi discriminant validity jika nilai cross loading indikator terhadap variabelnya adalah yang terbesar dibandingkan terhadap variabel lainnya. Nilai cross loading dalam model dapat dilihat pada tabel 4.

Tabel 4 Cross Loading

Indikator

Gaya atau Cara Belajar (X3)

Kualitas Pengajaran (X1)

Lingkungan Kampus (X2)

Prestasi Belajar Mahasiswa (Y)

X1.1

0,417

0,843

0,564

0,524

X1.2

0,719

0,797

0,643

0,668

X1.3

0,385

0,774

0,462

0,488

X1.5

0,526

0,865

0,615

0,591

X1.6

0,508

0,843

0,562

0,511

X2.1

0,534

0,501

0,770

0,542

X2.2

0,531

0,686

0,764

0,614

X2.3

0,583

0,512

0,793

0,548

X2.4

0,533

0,437

0,768

0,563

X2.5

0,523

0,536

0,753

0,407

X3.1

0,747

0,586

0,508

0,579

X3.3

0,725

0,438

0,565

0,632

X3.4

0,808

0,578

0,601

0,596

X3.5

0,768

0,361

0,479

0,408

X3.6

0,800

0,438

0,526

0,531

Y1.1

0,692

0,606

0,665

0,770

Y1.2

0,577

0,541

0,448

0,790

Y1.3

0,465

0,471

0,487

0,705

Y1.4

0,537

0,459

0,452

0,739

Y1.5

0,490

0,549

0,523

0,804

Y1.6

0,492

0,476

0,533

0,740

Y1.7

0,575

0,504

0,600

0,764

   Sumber: Data yang diolah SmartPLS versi 3.0, 2023

Pada tabel 4.5 diatas menunjukkan hasil melalui Cross Loading, maka dapat disimpulkan bahwa:

a.       Nilai yang terdapat pada Cross Loading  pada variabel Kualitas Pengajaran telaha memenuhi nilai > 0,50 dan nilai Cross Loading untuk variabel Kualitas Pengajaran lebih besar dibandingkan indikator yang terdapat pada variabel lain.

b.      Nilai yang terdapat pada Cross Loading  pada variabel Lingkungan Kampus telaha memenuhi nilai > 0,50 dan nilai Cross Loading untuk variabel Lingkungan Kampus lebih besar dibandingkan indikator yang terdapat pada variabel lain.

c.       Nilai yang terdapat pada Cross Loading  pada variabel Gaya atau Cara Belajar telaha memenuhi nilai > 0,50 dan nilai Cross Loading untuk variabel Gaya atau Cara Belajar lebih besar dibandingkan indikator yang terdapat pada variabel lain.

d.      Nilai yang terdapat pada Cross Loading  pada variabel Prestasi Belajar Mahasiswa telaha memenuhi nilai > 0,50 dan nilai Cross Loading untuk variabel Prestasi Belajar Mahasiswa lebih besar dibandingkan indikator yang terdapat pada variabel lain.

Uji Reliabilitas

Uji Reliabilitas dengan Cronbach’s Alpha

Kontruk dinyatakan reliabel jika nilai Composite Reliabiliy maupun Cronbach’s Alpha > 0,70 (Ghozali dan Latan, 2020:71).

Tabel 5 Cronbach’s Alpha

Variabel

Cronbach's Alpha

Gaya atau Cara Belajar (X3)

0,830

Kualitas Pengajaran (X1)

0,883

Lingkungan Kampus (X2)

0,829

Prestasi Belajar Mahasiswa (Y)

0,878

Sumber : Data yang diolah Peneliti, 2023

 

1.      Gaya atau Cara Belajar sebesar 0,830 > 0,70 yang berarti reliabel

2.      Kualitas Pengajaran sebesar 0,883 > 0,70 yang berarti reliabel

3.      Lingkungan Kampus sebesar 0,829 > 0,70 yang berarti reliabel

4.      Prestasi Belajar Mahasiswa sebesar 0,878 > 0,70 yang berarti reliabel

Nilai Cronbach’s Alpha semua variabel menunjukan nilai > 0,70 yang membuktikan bahwa pengukuran dalam penelitian ini adalah reliabel/handal.

 

Uji Reliabel dengan Composite Reliability

Menurut Ghozali dan Latan (2020:71) Composite Reliability menguji nilai reliabilitas indikator-indikator pada suatu variabel. Dasar pengambilan keputusan untuk uji normalitas Composite Reliability yaitu :

 

Tabel 6 Composite Reliability

Variabel

Composite Reliability

Gaya atau Cara Belajar (X3)

0,879

Kualitas Pengajaran (X1)

0,914

Lingkungan Kampus (X2)

0,879

Prestasi Belajar Mahasiswa (Y)

0,905

   Sumber : Data yang diolah peneliti, 2023

 

1.      Gaya atau Cara Belajar sebesar 0,879 > 0,70 yang berarti reliabel

2.      Kualitas Pengajaran sebesar 0,914 > 0,70 yang berarti reliabel

3.      Lingkungan Kampus sebesar 0,879 > 0,70 yang berarti reliabel

4.      Prestasi Belajar Mahasiswa sebesar 0,905 > 0,70 yang berate reliabel

Nilai Composite Reliability semua variabel menunjukan nilai > 0,70 yang membuktikan bahwa pengukuran dalam penelitian ini adalah reliabel/handal.

 

Pengujian Model Struktural (Inner Model)

Pengujian inner model atau structural dilakukan untuk melihat hubungan antara konstruk, nilai signifikansi dan R-square dari model penelitian. Model structural dievaluasi dengan menggunakan R-square untuk konstruk dependen uji t serta signifikansi dari koefisien. Dapat dilihat melalui tabel dibawah ini :

Tabel 7 R-square

Variabel

R Square

R Square Adjusted

Prestasi Belajar Mahasiswa (Y)

0,638

0,624

   Sumber : Data yang diolah SmartPLS versi 3.0, 2023

Dari hasil R-square pada tabel 4.9 menunjukan bahwa nilai R-square adalah 0,638. Nilai tersebut munjukkan bahwa variabel Kualitas Pengajaran, Lingkungan Kampus dan Gaya atau Cara Belajar berpengaruh terhadap variabel Prestasi Belajar Mahasiswa sebesar 63,8% dan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain diluar dalam penelitian ini.

 

Pengujian Hipotesis

Structural Model Test didapat dengan menggunakan SmartPLS 3.0 dengan menguji Boostrapping. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan nilai T-Statistic dan nilai P-Values. Hipotesis penelitian dapat dinyatakan diterima apabila nilai P-Values < 0,05. Berikut adalah hasil uji hipotesis yang diperoleh dalam penelitian ini melalui Boostrapping :

Tabel 8 Path Coefficient Boostrapping

Variabel

Original Sample (O)

Sample Mean (M)

Standard Deviation (STDEV)

T Statistics (|O/STDEV|)

P Values

Gaya atau Cara Belajar (X3) -> Prestasi Belajar Mahasiswa (Y)

0,385

0,389

0,120

3,212

0,001

Kualitas Pengajaran (X1) -> Prestasi Belajar Mahasiswa (Y)

0,265

0,256

0,138

1,916

0,056

Lingkungan Kampus (X2) -> Prestasi Belajar Mahasiswa (Y)

0,250

0,272

0,170

1,469

0,143

Sumber : Data yang diolah SmartPLS versi 3.0, 2023

   Berdasarkan tabel diatas, maka dapat diketahui bahwa variabel Gaya atau Cara Belajar terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa memiliki P-Value sebesar 0,001 > 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa variabel Gaya atau Cara Belajar terdapat pengaruh yang positif dan signifikan terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa. Variabel Kualitas Pengajaran terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa memiliki P-Value sebesar 0,056 > 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa variabel Kualitas Pengajaran tidak terdapat pengaruh yang signifikan terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa. Variabel Lingkungan Kampus terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa memiliki P-Value sebesar 0,143 > 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa variabel Lingkungan Kampus tidak terdapat pengaruh yang signifikan terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa.

 

Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel Gaya atau Cara Belajar terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa memiliki P-Value sebesar 0,001 > 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa variabel Gaya atau Cara Belajar terdapat pengaruh yang positif dan signifikan terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa. Variabel Kualitas Pengajaran terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa memiliki P-Value sebesar 0,056 > 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa variabel Kualitas Pengajaran tidak terdapat pengaruh yang signifikan terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa. Variabel Lingkungan Kampus terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa memiliki P-Value sebesar 0,143 > 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa variabel Lingkungan Kampus tidak terdapat pengaruh yang signifikan terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DFTARPUSTAKA

 

Fervin M. Likumanhwa, R. Y. A. B. H. S. (2018). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Indeks Prestasi Mahasiswa dengan Metode Analisis Faktor dan Analisis Diskriminan. Journal Ilmiah, 529–537.

 

Ghozali, Imam. (2018). Aplikasi analisis multivariete dengan program IBM SPSS 23.

 

Khusniawati, Faulina. (2019). Analisis cara pengajaran dosen terhadap motivasi belajar mahasiswa program diploma pelayaran Universitas Hang Tuah Surabaya. Jurnal Aplikasi Pelayaran Dan Kepelabuhanan, 9(2), 143–148.

 

Kristiyono, Tri Agung, & Azhar, Ali. (2019). Identifikasi Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Harga Pembangunan Kapal Baru Berbasis Pentaple Bottom Line Plus R.

 

Parnawi, Afi. (2019). Psikologi belajar. Deepublish.

 

Pratama, R. O., Kartika, L., & Sayekti, A. (2018). Analisis Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Prestasi Mahasiswa Di Perguruan Tinggi. Perspektif Ilmu Pendidikan, 32(2), 153–163. https://doi.org/https://doi.org/10.21009/PIP.322.8

 

Rabu, Priska, & Wilhelmus, Ola Rongan. (2018). Hubungan Pacaran Dengan Peningkatan Motivasi Dan Prestasi Belajar Mahasiswa Stkip Widya Yuwana Madiun. JPAK: Jurnal Pendidikan Agama Katolik, 19(10), 90–114.

 

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung.

 

Yurnaliza, Riska, & Andayono, Totoh. (2019). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Mahasiswa Bidikmisi Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang. CIVED, 6(4).

 

Erwiza, E., Kartiko, S., & Gimin, G. (2019). Factors Affecting the Concentration of Learning and Critical Thinking on Student Learning Achievement in Economic Subject. Journal of Educational Sciences, 3(2), 205. https://doi.org/10.31258/jes.3.2.p.205-215

 

K, F. (2019). Analisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Indeks Prestasi Mahasiswa Program Diploma Pelayaran Universitas Hang Tuah. J Statistika: Jurnal Ilmiah Teori Dan Aplikasi Statistika, 12(2), 23–29. https://doi.org/10.36456/jstat.vol12.no2.a2228

 

Rosmida, S. (2017). Pengaruh Kualitas Pengajaran, Faktor Internal dan Faktor Eskternal Secara Simultan Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa pada Mata Kuliah Pengantar Akuntansi. Journal Akuntansi Keuangan Dan Bisnis, 10(2), 1–7.

 

Setiana. (2020). Pengaruh Gaya Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa. Journal Fakultas Keguruan, 1(1), 50–58.

 

Situmorang, B. J., Kirana, K. C., & Kurniawan, I. S. (2021). Pengaruh kecerdasan emosional, lingkungan kampus, dan penggunaan media sosial terhadap prestasi belajar. Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi Dan Aplikasi, 8(1), 105–115. https://doi.org/10.21831/jppfa.v8i2.38514