ANALISIS MINAT BERWIRAUSAHA MASYARAKAT DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

 

Dika Prawita1, Azwar2, Mohammad Ahyar Syafwan Lysander3

Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

dika.prawita@ustjogja.ac.id3, azwar@ustjogja.ac.id2, ahyar.sl@ustjogja.ac.id3

Koresponden : ahyar.sl@ustjogja.ac.id

 

Abstrak

Upaya menumbuhkan minat berwirausaha dikalangan masyarakat masyarakat merupakan salah satu bentuk keberhasilan pemerintah D.I Yogyakarta dalam upaya membantu pemerintah pusat untuk mengurangi pengangguran. Kreativitas dan inovasi merupakan modal awal dalam menumbuhkan minat berwirausaha. Minat wirausaha ini dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya kepribadian wirausaha, pengetahuan wirausaha, keterampilan wirausaha dan faktor lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kepribadian wirausaha, pengetahuan wirausaha, keterampilan wirausaha terhadap minat wirausaha masyarakat melalui lingkungan. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Subyek dalam penelitian yaitu masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta dengan populasi 3,689 juta (2020) responden, sampel diperoleh dengan teknik accidental sampling sebanyak 100 responden. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan smart PLS dan analisis jalur (path analysis). Hasil analisis data menunjukan variabel kepribadian wirausaha, pengetahuan wirausaha, keterampilan wirausaha berpengaruh terhadap minat wirausaha dan melalui faktor lingkungan.

 

Kata kunci: kepribadian; keterampilan; lingkungan; minat; pengetahuan

 

Abstract

Efforts to foster interest in entrepreneurship among the community is one form of success of the Yogyakarta D.I government in an effort to help the central government to reduce unemployment. Creativity and innovation are the initial capital in fostering entrepreneurial interest. Several elements, including entrepreneurial personality, entrepreneurial knowledge, entrepreneurial skills, and contextual circumstances, influence entrepreneurial desire. This study aims to look at how the environment influences entrepreneurial personality, entrepreneurial knowledge, and entrepreneurial skills in the community. A quantitative technique is used in this research strategy. The residents of the Special Region of Yogyakarta, with a population of 3.689 million (2020) respondents, were the study's subjects, and the sample was gathered by an incidental sampling technique of 100 respondents. Questionnaire-based data collection methods. Path analysis and data analysis utilizing smart PLS (path analysis). The findings of the data analysis reveal that contextual factors influence entrepreneurial desire through influencing entrepreneurial personality, entrepreneurial knowledge, and entrepreneurial skills.

 

Keywords: personality; skills; environment; interest; knowledge.

 

 

Pendahuluan

Perekonomian adalah satu hal yang harus terus bergerak dan berkembang layaknya bernafas bagi manusia. Pandemic covid’19 kini telah berakhir sehingga para pemilik UMKM pun ikut memulai kembali untuk mengembangkan UMKM mereka menjadi lebih baik dari sebelumnya. Banyak sekali pemilik UMKM merasa masih kurang dan binggung bagaimana untuk memulai kembali untuk mengembangkan UMKM mereka tersebut. Akan tetapi, ini menjadi sebuah tantangan yang sangat besar supaya UMKM mereka bisa kembali dikenal dan di ketahui oleh khayalak banyak. Dikarenakan pada saat Covid’19 yang telah berlalu kemarin membuat para UMKM mereka tersebut harus tutup karena banyaknya para pengunjung yang tidak bisa melihat dan menikmati produk UMKMnya. Sehingga keterbatasan inilah yang membuat para pemilik UMKM berpikir untuk menutup kembali UMKM nya.

Perkembangan zaman yang terus pesat sekarang ini membuat para pengusaha baik itu UMKM ataupun sejenis harus mempunyai dobrakan yang sangat besar. Banyaknya sekarang ini penjualan produk yang sudah bersifat online mengakibatkan para pengusaha di bidang UMKM harus mempunyai inisiatif yang sangat besar supaya bisa di kenal dan dinikmati produk hasil UMKM mereka. Karena UMKM ini termasuk kategori jantungnya ekonomi sebuah daerah dan lambung perkembangan bagi usaha kecil yang ada di sebuah daerah. Dikarenakan adanya keberadaan UMKM yang semakin meningkat mengakibatkan semakin ketatnya persaingan dalam usaha. Maka oleh karena itulah seorang pemilik UMKM harus mengamati dan termasuk juga harus mempunyai minat yang sangat besar dalam mengembangkan UMKM mereka tersebut sebelum di kalahkan oleh produk yang lainnya. Karena terkadang minat seseorang terhadap mengembangkan UMKM sangat minim.

Wirausaha adalah salah satu faktor pendukung yang menentukan maju mundurnya masyarakat D.I. Yogyakarta, karena dalam bidang wirausaha sendiri mempunyai kebebasan untuk berkarya dan mandiri. Seseorang mempunyai keinginan dan kemauan serta siap untuk berwirausaha, berarti seseorang itu mampu menciptakan lapangan pekerjaan sendiri, dan tidak perlu lagi mengandalkan orang lain maupun perusahaan lain untuk mendapatkan pekerjaan lagi, bahkan nanti dapat membuka lowongan pekerjaan untuk orang lain, khususnya di D.I. Yogyakarta. Berwirausaha secara berkelanjutan merupakan pilihan dari aktivitas seseorang karena merasa sudah nyaman, senang dan berkeinginan untuk berwirausaha serta berani dalam mengambil resiko yang lebih besar untuk meraih kesuksesan yang lebih besar juga

Berwirausaha tidaklah tumbuh secara instan yang berarti harus memerlukan tahapan dan proses. Tumbuhnya minat berwirausaha secara berkelanjutan dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal, berasal dari dalam diri wirausahawan yang berupa sifat-sifat personal atau kepribadian individu dalam memberikan kekuatan untuk berwirausaha misalnya kepribadian, pengetahuan dan keterampilan. Sedangkan faktor eksternal biasanya berasal dari luar diri wirausahawan yang berupa unsur dari lingkungan sekitar seperti pengaruh lingkungan keluarga.

 

Kepribadian

Kepribadian seseorang tidak sama persis dengan kepribadian orang lain. Dengan kepribadian yang dimiliki oleh seseorang dia dapat memikat orang lain, yang asumsinya orang akan menjadi simpati padanya, orang tertarik dengan pembicarannya, orang terkesima olehnya. Kepribadian individu sangat berpengaruh terhadap keberhasilan suatu usaha. Karena pilihan menjadi seorang pengusaha adalah pilihan yang sangat besar di masa sekarang yang berarti dapat menyediakan lapangan pekerjaan bagi diri sendiri dan orang lain tanpa harus bergantung terhadap orang lain (Riani et al., 2022). Menjadi wirausaha yang berhasil, persyaratan utama yang harus dimiliki adalah memiliki jiwa dan watak kewirausahaan. Jiwa dan watak kewirausahaan tersebut dibentuk oleh keterampilan, kemampuan, atau kompetensi. Seorang wirausaha harus mempunyai sifat yang baik, karena kepribadian yang baik dapat mendukung untuk menjadi seorang wirausaha yang baik, tidak ada bisnis yang tanpa adanya masalahm dan sebagai seorang wirusahawan perlu keterampilan khusus untuk dapat menyelesaikan masalah (Aseanty et al., 2022).

Menurut Goldberg menemukan dan melabeli 5 faktor dasar dalam kepribadian yaitu pembedahan, kesesuaian, kesadaran, stabilitas emosi dan intelek. Ke lima factor tersebut lalu di uji dengan Big Five Personality yaitu diaantaranya Openness, Conscientiousness, Extraversion, Agreeable dan Neurocritism (Santi, 2020). Kerpibadian wirausaha harus mempunyai beberapa sifat yang percaya diri, kreatif, berani mengambil resiko, berorientasi pada hasil dan kerja keras seseorang untuk mengembangkan usaha mereka supaya mempunyai sifat usaha yang besar (Setiabudi, 2019).

 

Pengetahuan Kewirausahaan

Pengetahuan kewirausahaan adalah kemampuan dari seseorang dalam menghasilkan sesuatu yang baru melalui berpikir kreatif dan bertindak inovatif, sehingga dapat menciptakan ide ide atau peluang dan dapat dimanfaatkan dengan baik (Hamsum, 2019). Invoasi merupakan pengambilan ide-ide kreatif yang meliputri menciptakan proses yang baru, dan memperkenalkan beberapa produk yang baru kepada pasar (Joko et al., 2022).

Pengetahuan selalu berkembang sehingga membutuhkan ketanggapan si pelaku wirausaha untuk melihat peluang yang ada di depannya. Pengetahuan adalah resep dalam sebuah kegiatan berwirausaha, terus berkembang menyesuaikan perkembangan dan menjadi lebih kompleks dari waktu ke waktu. Ke-kompleksan pengetahuan dalam berwirausaha ini membutuhkan koordinasi dalam sebuah usaha agar berhasil diterapkan dan memenuhi tuntutan inovasi. Keberhasilan dalam inovasi produk UMKM adalah pada trasional nya barang UMKM tersebut karena dapat memberikan daya tarik tersendiri (Pinandoyo et al., 2022). Pengetahuan akan pasar juga mempunyai pengaruh penting dalam wirausaha. Pengetahuan pasar sebagai sumber dari strategi adalah contoh yang sangat baik, dalam hal ini sektor perbankan juga berada dalam bahaya karena ada pengetahuan yang tidak tertandingkan di dalam industry (Al-Dmour et al., 2020). Adapun indikator Pengetahuan kewirausahaan menurut (Hamsum, 2019) yaitu : Mengambil resiko usaha, Menganalisis peluang usaha, Merumuskan Solusi Masalah.

 

Keterampilan

Keterampilan merupakan sebuah kemampuan di dalam menggunakan akal, fikiran, ide serta kreatifitas dalam mengerjakan, mengubah atau juga membuat sesuatu agar lebih bermakna sehingga dari hal tersebut menghasilkan sebuah nilai dari hasil pekerjaan. Keterampilan ini haruslah terus dikembangkan serta dilatih dengan secara terus menerus agar supaya dapat menambah kemampuan seseorang sehingga seseorang tersebut menjadi ahli di dalam salah satu bidang tertentu. Lazear (2005) membuktikan fakta yang mendukung bahwa seseorang yang mengambil kurikulum yang bervariasi kebanyakan dari mereka adalah pelaku kewirausahaan. Terlebih lagi. Pada umumnya operator aplikasi pada usaha masing-masinh adalah karyawan, bukan pemilik bisnis, keterbatasan karyawan menjadi factor utama karena biasanya kaeyawan UMKM bukan merupakan tenaga kerja yang terampil (Unskilled Labour) (Pasha, 2022).

Menurut Tanasyah et al. (2020) menuturkan bahwasanya dalam kegiatan entrepreunert, kesuksesan dan kegagalan dalam wirausaha terletak pada dinamika dan efektivitas kepemimpinan. Keterampilan wirausaha yang harus berkembang antara lain adalah; (1) jiwa kewirausahaan, karakteristik dan kepribadian, (2) teknologi dan kompetensi professional, (3) kemampuan untuk memulai dan membangun wirausaha, dan (4) kemampuan manajerial dari Seorang wirausahawan membutuhkan banyak keterampilan untuk dapat menjalankan bisnis dengan sukses. Kemampuan yang baik dalam menerapkan pengetahuan yang diperoleh dan membuktikan kemampuannya tersebut dalam menjalankan sebuah bisnis, serta menunjukkan tingkat keterampilan yang diperoleh oleh seorang wirausaha. Keterampilan-keterampilan ini berbeda-beda antara satu bisnis dengan bisnis yang lain, karena setiap usaha itu pasti berbeda.

 

Lingkungan

Lingkungan adalah salah satu factor pendukung pada sebuah kewirausahaan. Potensi kesuksesan wirausaha tinggi pada daerah yang padat penduduk. Minat wirausaha seseorang pun sangat bergantung bagaimana lingkungan mereka tersebut mendukung termasuk lingkungan keluarga, lingkungan keluarga sangat memiliki peran aktif dalam memberikan pengaruh minat seseoranf untuk mencapai tujuan dalam wirausahanya (Rachmawati et al., 2022).

Krisis ekonomi dan tingkat pengangguran yang tinggi juga menjadi pemicu bertumbuhnya kewirausahaan dalam suatu area. Motivasi seorang ingin menjadi wirausaha terdapat 3 dimensi yaitu aktivitas lebih bebas, memiliki usaha sendiri, menjadi lebih di hormati, terdepan dalam menerapkan ide baru (Ramayani & Laba, 2021). Dengan adanya relasi yang baik makan akan memudahkan actor dalam bernegoisasi dan berimplikasi pada terciptqanya sebuah transaksi dalam usaha (Wahyudi & Sasongko, 2019). Untuk menumbuhkan jiwa wirausaha diperlukan factor yang sangat penting terutama yaitu jiwa kreativitas, pola piker dan terutama juga di lingkungan keluarga (Puspita Prihandini et al., 2021). Konsensus ilmiah tentang perubahan lingkungan, terutama daeri penyebab antropogenik seperti emisi gas rumah kaca yang tinggi, pola konsumsi yang tidak berkelanjutqan, dan gaya hidup, telah meningkatkan kepedulian lingkunhan di antara jaringan social dan bisnis (Ye et al., 2020).

 

Minat Wirausaha Berkelanjutan

Prngusaha trasional harus lebih memprioritaskan tanggung jawab social dan masalah lingkungan selama proses pengembangan produk, teknologi, dan layanan konseptual (Ye et al., 2020). Para pengusaha memiliki efikasi diri yang tinggi pada awal pengembangan karir akan memiliki niat wirausaha yang lebih tinggi dan memiliki kemungkinan lebih tinggi akan berkecimpung dalam aktivitas kewirausahaan di kemudian hari (Widianingrum, 2020). Menjadi seorang wirausaha mempunyai beberapa keuntungan antara lain mempunyai pendapatan yang lebih banyak, pencapaian pribadi, independent dan hasil yang diinginkan. Minat usaha itu tidak hanya sebatas keinginan saja, tetapi keinginan yang sertai dengan adanya pembuktian lanjutan berupa tindakan nyata untuk ikut terlibat dalam kegiatan kewirausahaan (Wardani & Dewi, 2021). Minat usaha merupakan aspek psikis seseorang untuk memperoleh tujuan yang sudah di rencanakan, sehingga minat mengundang unsur keinginan mengetahui dan mempelajari dari suatu yang diingikan (Ibrahim, 2020). Minat ini terfokus pada nilai kreasi, sudut pandang bisnis dan dukungan social.

Berikut kerangka pemikiran teoritis dalam penelitian ini, yaitu :


H1

Kepribadian

Minat Berwirausaha Berkelanjutan

H2

 

H3

 

Lingkungan

Pengetahuan

H4

Keterampilan

H5

H6

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


Gambar 1. Kerangka Pemikiran Teoritis


 

 

Kepribadian berpengaruh terhadap minat wirausaha berkelanjutan

Kepribadian merupakan keseluruhan dati kualitas psikis seseorang yang di warisinya dan membuat orang tersebut menjadi unik dan berbeda dengan yang lainnya (Septiawati & Puspitasari, 2023). Kepribadian menjadi factor yang paling penting dalam memulai berwirausaha, kepribadian adalah karakteristik seseorang yang menyebabkan munculnya konsistensi perasaan, pemikiran, dan perilaku-perilaku (Fadhila & Nasution, 2022). Pada wirausaha berkelanjutan diperlukan kinerja unggul, keuletan dan kegigihan, utamanya saat menghadapi masa sulit dalam menjalankan wirausaha. Seseorang yang memiliki intensi mendominasi dan leadership yang bagus cocok untuk menjalankan sebuah wirausaha, selain mampu membuat keputusan dalam masa kritis, seseorang dengan kepribadian ini mempunyai visi dan misi yang kuat dimana mempengaruhi keberlanjutan usaha yang digeluti.

H1 : Kepribadian berpengaruh terhadap minat wirausaha berkelanjutan.

 

Pengetahuan kewirausahaan berpengaruh pada minat wirausaha berkelanjutan

Pengetahuan kewirausahaan mendukung nilai-nilai wirausaha, sehingga diharapkan menumbuhkan jiwa usaha untuk berwirausaha (Indriyani & Suryantara, 2021). Dengan pengetahuan yang dimiliki oleh seorang wirausaha, mereka dapat membuat strategi dan membaca pasar. Dengan ketelitian membaca pasar, seorang wirausahawan dapat merencanakan strategi yang akan dipakai pada usaha mereka agar mampu bersaing bahkan lebih unggul dengan competitor. Pengetahuan adalah informasi yang akan diproses untuk mempengaruhi pengambilan keputusan. Sebanyak apa pengetahuan yang dimiliki seorang wirausahawan akan menentukan jangka waktu keberlanjutan usaha, semakin banyak pengetahuan yang dimiliki, maka semakin lama usaha mampu bersaing dengan kompetitornya.

H2 : Pengetahuan dalam kewirausahaan berpengaruh terhadap minat wirausaha berkelanjutan.

 

Keterampilan berpengaruh terhadap minat wirausaha berkelanjutan

Semua wirausahawan melakukan hal seperti mengidentifikasi peluang atau kebutuhan pasar, membayangkan dan mengembangkan inovasi solusi yang dibutuhkan, dan membangun organisasi yang dapat menangkap kesempatan tersebut. Untuk melakukan semua hal diatas diperlukan keterampilan yang mumpuni, karena keterampilan merupakan suatu perbuatan dan dikembangkan dengan melalui pelatuhan atau training serta pengalaman seseorang yang dapat melakukan suatu pekerjaaan dengan cekatan termasuk juga lebih mudah dan cepat (Pamungkas et al., 2021). Ada 2 tema dasar untuk keterampilan yaitu; (1) kompetensi fungsional ( pemasaran, sumber daya, pembelian dan finansial), (2) kompetensi organisasional (motivasi, kepemimpinan dan keterampilan terkait lainnya). Seseorang yang menguasai keterampilan tersebut dengan baik, dapat dengan mudah mengendalikan usaha yang ia bangun menuju kesuksesan

H3 : Keterampilan berpengaruh terhadap minat wirausaha berkelanjutan.

 

Kepribadian terhadap minat wirausaha berkelanjutan melalui Lingkungan

Minat usaha mendapatkan pengaruh dari beberapa factor salah satunya adalah personal yaitu dari kepribadian sendiri (Oktavianto & Pahlevi, 2021). Lingkungan umum adalah seperangkat ekonomi yang luas, tren teknologi, social budaya, demografi, politik atau kekuatan hukum, dan global yang mempengaruhi organisasi, sedangkan lingkungan tugas adalah bagian dari lingkungan umum yang mencakup secara langsung berdampak pada kemampuan perusahaan untuk melakukan bisnisnya seperti sector industry pasar, pesaing, pelanggan, persediaan bahan, dan Teknik produksi. Lingkungan seseorang mempengaruhi kepribadian seseorang dalam memutuskan sesuatu. Selain pengaruh dalam pembuatan keputusan, kepribadian juga berperan penting dalam ketangguhan seseorang saat menjalankan wirausaha. Berbagai macam tantangan pasti akan dihadapi dalam wirausaha, seseorang dengan kepribadian yang ulet dan gigih mempunyai potensi lebih tinggi dalam menjalankan wirausaha yang berkelanjutan, terutama dalam kondisi pelik seperti yang sedang dihadapi dunia belakangan ini.

H 4: Kepribadian terhadap minat wirausaha berkelanjutan melalui Lingkungan

 

Pengetahuan terhadap minat wirausaha berkelanjutan melalui Lingkungan

Lingkungan sangat berpengaruh pada pembentukan kepribadian dan pengetahuan seseorang. Jika seseorang tinggal di lingkungan yang baik makai a juga akan menjadi orang yang baik, begitulah pandangan masyarakat pada umumnya.Pengetahuan berwirausaha berperan penting dalam kegiatan berwirausaha karena pengetahuan merupakan sumber atau premis dari asset yang dimiliki seseotang untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat sehingga lebih mudah dipahami (Nurdiana et al., 2022). Pada saat menjalankan sebuah usaha, tantangan dan penyesuaian akan dihadapi, disinilah pengetahuan yang berupa informasi akan digunakan selaras dengan kebijakan yang ada pada lingkungan tempat usaha dijalankan. Dengan pengetahuan kewirausahaan yang dimiliki seseorang dapat memicu adanya minat kewirausahaan (Srianggareni et al., 2020).

H5: Pengetahuan wirausaha terhadap minat wirausaha berkelanjutan melalui Lingkungan

 

Keterampilan terhadap minat wirausaha berkelanjutan melalui Lingkungan

Sebelum mendirikan usaha, wirausahawan harus melakukan analisis pasar/SWOT yang berkaitan dengan usaha yang akan dirintis. Dalam sebuah lingkungan masyarakat pasti ada kekayaan budaya yang menjadi khas. Disini wirausahaan mempunyai kesempatan untuk memanfaatkan kekayaan budaya yang dimiliki diubah menjadi sebuah usaha yang menghasilkan yang bertujuan untuk mengentaskan ekonomi sekitar serta mengenalkan kekayaan budaya kepada masyarakat yang lebih luas dan mengundang pemerhati budaya untuk menginvestasikan keterampilan mereka demi mengembangkan dan melestarikan kekayaan budaya tersebut.

H6 : Keterampilan terhadap minat wirausaha berkelanjutan melalui Lingkungan

 

Metode Penelitian

Berdasarkan penelitian ini, yang menjadi populasi adalah semua masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta dengan populasi 3,689 juta pada tahun 2020. Sampel dalam penelitian ini adalah 100 responden, dengan teknik accidental sampling, dengan menggunakan instrumen kuesioner. Analisis data menggunakan uji smart Pls 3.2.8 dengan tahapan analisis yaitu merancang model struktural, merancang model pengukuran, estimasi, evaluasi goodness of fit dan terakhir adalah pengujian hipotesis.


 

Tabel 1. Indikator Penelitian

Variabel

Indikator

Karakterstik individu

Bhatti et al (2013) (Obschonka et al., 2013)

  1. Neurotic
  2. Extraversion
  3. Openness to Experience
  4. Agreeableness

Pengetahuan Kewirausahaan

Hamsum (2019)

  1. Mengambil resiko dalam usaha
  2. Menganalisis peluang usaha
  3. Merumuskan problem solving/solusi masalah

Keterampilan

(Baliyan 2013)

  1. Jiwa kewirausahaan, karakteristik dan kepribadian
  2. Teknologi dan kompetensi profesional
  3. Kemampuan untuk memulai dan membangun usaha
  4. Kemampuan manajerial

Lingkungan

Khiabani, Abdizadeh, & Baroto (2016)

  1. Nilai
  2. sikap
  3. kebiasaan
  4. norma

Minat Wirausaha Berkelanjutan (Purnomo, 2005

  1. Kemauan keras untuk mencapai tujuan dan kebutuhan taraf hidup,
  2. Keyakinan kuat dalam kekuatan sendiri
  3. Sikap jujur serta bertanggung jawab
  4. Ketahanan fisik, mental, ketekunan, keuletan, bekerja dan pastinya berusaha.
  5. Pemikiran yang kreatif dan konstruktif.

 


Hasil Dan Pembahasan

Uji Validitas dan Reliabilitas

Cronbach”s Alpha dan corrected item-total correlation digunakan untuk menguji validitas dari indikator yang dimana indikator dinyatakan valid apabila nilai corrected item-total correlation > r tabel (Ghozali, 2016). Nilai r tabel diperoleh dengan rumus df=n-2; dimana n = jumlah anggota sampel yaitu 100 responden dan taraf signifikasi Alpha α 5% untuk uji dua arah, sehingga dapat diperoleh nilai r tabel df=98 yaitu 0.1966, sedang untuk uji reliabilitas menggunakan pengukuran sekali saja yang kemudian hasilnya bias dibandingkan dengan pertanyaan lain atau mengukur reliabilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha. Reliabilitas kurang dari 0.6 adalah kurang baik, sedang 0.7 dapat diterima dan diatas 0.8 dinyatakan baik. Hasil uji validitas dan reliabilitas untuk semua variabe adalah valid dan reliabel.

 

Uji Indikator

Teknik analisa data dengan Smart PLS menggunakan tiga kriteria untuk menguji indikator yaitu anatara lain convergent validity diukur dari nilai outer loading. Discriminant validity yang diukur dengan nilai cross loading dan composite reliability.

 

Convergent Validity

Convergent validity diukur dari korelasi antara skor indikator dengan kontruksnya. Indikator individu dengan valid jika memiliki nilai korelasi diatas 0,7, apabila ada indikator yang tidak memenuhi syarat ini, maka kemungkinan harus dibuang. Validitas konvergen diuji menggunakan outer loading. Dari hasil uji menunjukkan semua indikator harus memiliki validitas yang lebih besar dari 0,7. Oleh karena itu, indikator yang digunakan dalam penelitian ini telah cukup menggambarkan setiap konstruks yang akan diukur.

 

Discriminant Validity

Indikator dinyatakan valid apabila hubungan indikator dengan konstruknya lebih tinggi dibandingkan dengan hubungannya dengan konstruk yang lain. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa setiap dari konsep masing-masing variabel laten berbeda dengan variabel yang lainnya. Hasil uji validitas konvergen, menunjukkan bahwa semua indikator dinyatakan valid yang artinya indikator yang digunakan pada penelitian ini telah cukup menggambarkan setiap konstruks yang akan diukur.

 

Composite Reliability

Manfaat Composite reliability adalah sebagai blok dari indikator untuk mengukur suatu konstruk kemudian dapat dievaluasi dengan dua macam ukuran yaitu internal consistency yang dikembangkan (Ghozali, 2008). Konstruk dinyatakan reliabel apabila composite reliability memiliki nilai diatas 0,70. Dari semua variabel latennya dinyatakan reliabel karena nilai composite reliability bernilai diatas 0,70 (Ghozali, 2016).

Standardized Root Mean Square Residual (SRMR) menilai rata rata dari perbedaan korelasi yang diamati dan yang diharapkan. Nilai SRMR 0,210>0,10 yang merupakan goodness of fit measure untuk PLS-SEM yang dapat digunakan untuk menghindari misspecification model (Henseler et al., 2014). Berdasarkan hal tersebut model dalam penelitian ini belum bagus karena SMRM > 0,10. Sedangkan untuk Nilai Chi-Square 660.716 > 124.342 artinya jumlah variabel manifes dalam model jalur PLS dan jumlah variabel independen dalam model matriks kovarian belum tercukupi. Nilai NFI 0,523, jika nilai NFI mendekati nilai 1 akan semakin baik kecocokannya. Nilai RMS_theta 0,116 jika nilai rms_theta dibawah 0,12 mengindikasikan model yang pas, Hasil penelitian ini menunjukkan RMS_theta baik karena dibawah 0,12

 

Uji Hipotesis

Hasil uji hipotesis menggunakan smart PLS-3 terhadap model penelitian setelah uji indikator PLS algorith diperoleh pembuktian hipotesis sebagai berikut:


 

Tabel 2. Hasil uji Kepribadian berpengaruh terhadap minat wirausaha berkelanjutan

 

Hipotesis

Original Sample (O)

T Statistics (|O/STDEV|)

P Values

Keterangan

Kepribadian ΰ Minat Wirausaha Berkelanjutan

0.364

3.274

0.001

Terbukti

Sumber : Data Primer, diolah, 2022

 


 Berdasarkan tabel ini menunjukkan bahwa pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat adalah sebagai berikut: Besarnya pengaruh variabel kepribadian (X1) terhadap minat wirausaha berkelanjutan (Y) sebesar 0,362 dengan T Statistics 3.274 dan P Values 0,001<0,05, menunjukkan bahwa kepribadian sangat berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat wirausaha berkelanjutan masyarakat DIY pasca Pandemi Covid-19.


 

Tabel 3. Hasil uji pengetahuan berpengaruh terhadap minat wirausaha berkelanjutan

 

Hipotesis

Original Sample (O)

T Statistics (|O/STDEV|)

P Values

Keterangan

Pengetahuan ΰ Minat Wirausaha Berkelanjutan

0.402

2.877

0.004

Terbukti

Sumber : Data Primer, diolah, 2022

 


Berdasarkan tabel ini menunjukkan bahwa pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat adalah sebagai berikut: Besarnya pengaruh variabel pengetahuan berwirausaha (X2) terhadap minat wirausaha berkelanjutan (Y) sebesar 0,402 dengan T Statistis 2.877 dan P Values 0,004<0,05, menunjukkan bahwa pengetahuan sangat berpengaruh positif signifikan terhadap minat wirausaha berkelanjutan masyarakat DIY pasca Pandemi Covid-19.


 

Tabel 4. Hasil uji keterampilan berpengaruh terhadap minat wirausaha berkelanjutan

 

Hipotesis

Original Sample (O)

T Statistics (|O/STDEV|)

P Values

Keterangan

Keterampilan ΰ Minat Wirausaha Berkelanjutan

0.328

3.272

0.001

Terbukti

Sumber : Data Primer, diolah, 2022


 

Berdasarkan tabel ini menunjukkan bahwa pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat adalah sebagai berikut: Besarnya pengaruh variabel keterampilan berwirausaha (X2) terhadap minat wirausaha berkelanjutan (Y) sebesar 0,328 dengan T Statistics 3.272 dan P Values 0,001<0,05, menunjukkan bahwa keterampilan sangat berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat wirausaha berkelanjutan masyarakat DIY pasca Pandemi Covid-19

 

Analisis Jalur

Mengacu pada Baron dan Kenney sebagaimana dikutip Rifai & Putri, (2017) pengujian efek dari variabel pemediasi (Intervening) itu dapat dilakukan jika efek utama variabel independen terhadap variabel dependen adalah signifikan. Jika hal tersebut tidak terpenuhi, maka kemungkinan pengujian efek mediasi tidak perlu dilanjutkan karena biasanya hasilnya pasti tidak signifikan. Asumsi ini juga berlaku dalam pengujian pada model yang terdapat variabel pemoderasi (moderating) di dalamnya.

 

Kepribadian terhadap minat wirausaha berkelanjutan melalui Lingkungan

Dari hasil analisis statistic menggunakan PLS, dapat disimpulkan bahwa Kepribadian (KEP) itu berpengaruh positif terhadap Lingkungan (LIK) dan juga terhadap Minat Wirausaha Berkelanjutan (MBB) dengan p-value < 0,05 yakni masing-masing 0,006 dan 0,017. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa asumsi efek utama dari variabel independen tehadap variabel dependen haruslah signifikan dan terpenuhi, sehingga uji efek mediasi dapat dilakukan (Baron dan Kenney, 1986).

Dari hasil analisis PLS, ditemukan bahwa Kepribadian (KEP) berpengaruh positif terhadap Minat Wirausaha Berkelanjutan (MBB) melalui Lingkungan (LIK) dengan signifkan si sebesar 0,080 atau <0,05. Dan dari hasil analisis total effects menggunakan PLS, ditemukan bahwa hubungan dari Kepribadian (KEP) terhadap Minat wirausaha Berkelanjutan (MBB) masih signifikan dengan p-value 0,000 (<0,05). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa mediasi ini hanya bersifat semu (quasi-mediating).

 

Pengetahuan terhadap minat wirausaha berkelanjutan melalui Lingkungan

Dari hasil analisis statistic yang menggunakan PLS, dapat disimpulkan bahwa Pengetahuan (PEN) sangat berpengaruh positif terhadap Lingkungan (LIK) dan juga terhadap Minat Wirausaha Berkelanjutan (MBB) dengan p-value < 0,05 yakni masing-masing 0,000 dan 0,008. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa asumsi efek utama variabel independen tehadap variabel dependen harus signifikan telah terpenuhi, sehingga uji efek mediasi dapat dilakukan (Baron dan Kenney, 1986).

Dari hasil analisis PLS, ditemukan bahwa Pengetahuan (PEN) berpengaruh positif terhadap Minat Berirausaha Berkelanjutan (MBB) melalui Lingkungan (LIK) dengan signifkansi sebesar 0,000 atau <0,05. Dan dari hasil analisis total effects menggunakan PLS, ditemukan bahwa hubungan Pengetahuan (PEN terhadap Minat wirausaha Berkelanjutan (MBB) tidak signifikan dengan p-value 0,132 (<0,05). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwasanya mediasi ini bersifat mediasi penuh (fully mediating)

 

Keterampilan terhadap minat wirausaha berkelanjutan melalui Lingkungan

Dari hasil analisis statistic menggunakan PLS, dapat disimpulkan bahwa Keterampilan (KET) sangat berpengaruh positif terhadap Lingkungan (LIK) dan juga terhadap Minat Berwirausaha Berkelanjutan (MBB) dengan p-value < 0,05 yakni masing-masing 0,001 dan 0,026. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa asumsi efek utama variabel independen tehadap variabel dependen harus signifikan telah terpenuhi, sehingga uji efek mediasi dapat dilakukan (Baron dan Kenney, 1986).

Dari hasil analisis PLS, ditemukan bahwa Keterampilan (KET) berpengaruh positif terhadap Minat Wirausaha Berkelanjutan (MBB) melalui Lingkungan (LIK) dengan signifkansi sebesar 0,002 atau <0,05. Dan dari hasil analisis total effects menggunakan PLS, ditemukan bahwa hubungan Keterampilan (KET) terhadap Minat wirausaha Berkelanjutan (MBB) masih signifikan dengan p-value 0,000 (<0,05). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa dalam mediasi ini hanya bersifat semu (quasi-mediating).

 

Kepribadian berpengaruh terhadap minat wirausaha berkelanjutan

Seseorang yang memiliki kepribadian yang tangguh tentunya akan berani terjun ke dalam dunia usaha. Hal ini dikarenakan menjadi seorang wirausaha membutuhkan kepribadian yang kuat, karena akan dihadapkan pada berbagai problematika problematika. Kepribadian yang kuat tersebut meliputi, berani mengambil risiko, percaya diri, memiliki jiwa pemimpin dan berorientasi untuk ke depannya. Dalam penelitian ini terdapat pengaruh kepribadian yang dimiliki oleh seseorang terhadap minat berwirausaha masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta pasca pandemi Covid-19, sehingga penelitian ini terbukti. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Kurniawan et al., (2016) bahwa terdapat pengaruh yang signifikan kepribadian terhadap minat wirausaha. Artinya semakin tinggi kepribadian wirausaha maka tentunya semakin tinggi pengaruhnya terhadap minat wirausaha.

 

Pengetahuan kewirausahaan berpengaruh terhadap minat wirausaha berkelanjutan

Pengetahuan kewirausahaan adalah kemampuan seseorang dalam menghasilkan sesuatu yang baru melalui berfikir kreatif dan bertindak inovatif, sehingga dapat menciptakan ide-ide gagasan atau peluang dan dapat dimanfaatkan dengan baik. Pengetahuan kewirausahaan ini didapatkan melalui pengalaman langsung maupun tidak langsung di bangku sekolah atau saat kuliah. Pengetahuan secara langsung didapat melalui keterlibatan masayarakat dalam pelatihan kewirausahaan yang mereka ikuti, sedangkan secara tidak langsung masyarakat mempelajari dari konsep-konsep kewirausahaan dalam proses pembelajaran waktu masih sekolah. Dengan adanya pengetahuan kewirausahaan masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta pasca pandemi Covid-19 memiliki keinginan untuk menekuni bidang kewirausahan. Pengetahuan kewirausahaan sangat berpengaruh positif signifikan terhadap minat wirausaha dengan indikator kemauan keras untuk mencapai tujuan dan kebutuhan hidup, keyakinan kuat atas kekuatan sendiri, sikap jujur dan tanggung jawab, ketahanan fisik, mental, ketekunan, keuletan, bekerja dan berusaha serta pemikiran yang kreatif dan konstrukti. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasi penelitian yang dilakukan oleh (Trisnawati 2016) bahwasanya pengetahuan kewirausahaan itu berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha siswa SMK Rumpun Pertanian di Daerah Istimewa Yogyakarta.

 

Keterampilan berpengaruh terhadap minat wirausaha berkelanjutan

Wirausaha akan akan berhasil jika seseorang mampu atau memiliki keterampilan dalam perencanaan dan penganggaran untuk strategi pemasaran yang menyediakan berbagai produk menarik, bertindak cepat dalam mendeteksi perubahan lingkungan, menilai masalah penjualan sebagai cara mempertahankan hubungan dengan pelanggan, fokus pada kualitas produk sehingga dapat meraih pangsa pasar. Keterampilan merefleksikan apa yang terjadi, mengenali dan memperbaiki kelemahan, bertanggung jawab agar seseorang dapat mampu memecahkan masalah dan menghasilkan solusi sehingga memiliki kesadaran diri yang tinggi serta memiliki rasa tanggung jawab. Dalam penelitian ini terdapat keterampilan berwirausaha yang dimiliki seseorang terhadap minat berwirausaha masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta pasca pandemi Covid-19, sehingga penelitian ini terbukti. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasi penelitian yang dilakukan (Aziz et al., 2019) bahwa Terdapat pengaruh positif dan signifikan keterampilan kewirausahaan terhadap minat berwirausaha. Hasil tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi keterampilan kewirausahaan sesoerang maka minat berwirausaha akan semakin meningkat.

 

Kepribadian terhadap minat wirausaha berkelanjutan melalui Lingkungan

Lingkungan seseorang dengan indikator nilai, sikap, kebiasaan dan norma yang ada didalam masyarakat mempengaruhi kepribadian seseorang dalam memutuskan sesuatu. Selain pengaruh dalam pembuatan keputusan, kepribadian juga berperan penting dalam ketangguhan seseorang saat menjalankan wirausaha. Berbagai macam tantangan pasti akan dihadapi dalam wirausaha, seseorang dengan kepribadian yang berani mengambil resiko, ulet dan gigih mempunyai potensi lebih tinggi dalam menjalankan wirausaha yang berkelanjutan, terutama dalam kondisi pelik seperti yang sedang dihadapi dunia belakangan ini. Hubungan seseorang dengan lingkungan sosial masyarakat, tentunya mempunyai pengaruh terhadap tumbuh kembangnya minat menjadi seorang wirausaha. Didalam masyarakat terdapat minat, kebutuhan, dan tujuan hidup yang berbeda-beda. Bisa diartikan bahwa dalam masyarakat terdapat peranan dan kehidupan yang kompleks sehingga terdapat pengaruh yang kuat atau justru pengaruh yang lemah terhadap minat wirausaha. Lingkungan masyarakat dengan terbuka lebarnya peluang dan perubahan gaya hidup masyarakat juga mempengaruhi minat kewirausahaan

 

Pengetahuan terhadap minat wirausaha berkelanjutan melalui Lingkungan

Pada saat menjalankan sebuah usaha, tantangan dan penyesuaian akan dihadapi, disinilah pengetahuan yang berupa informasi akan digunakan selaras dengan kebijakan yang ada pada lingkungan tempat usaha dijalankan sehingga dapat meningkatkan pemahaman dan minat berwirausaha secara berkelanjutan. Pemahaman dari seseorang terhadap wirausaha dengan berbagai karakter positif, kreatif, dan inovatif dalam mengembangkan peluang-peluang usaha menjadi kesempatan usaha yang menguntungkan dirinya dan masyarakat atau konsumennya.

 

Keterampilan terhadap minat wirausaha berkelanjutan melalui Lingkungan

Keterampilan diharapkan menjadi sumber daya manusia yang siap kerja dan mampu menciptakan peluang usahanya Apabila keterampilan semakin baik dilakukan, maka akan menumbuhkan minat berwirausaha masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta. Sebelum mendirikan usaha, wirausahawan harus melakukan analisis pasar/SWOT yang berkaitan dengan usaha yang akan dirintis. Dalam sebuah lingkungan masyarakat pasti ada kekayaan budaya yang menjadi khas. Disini wirausahaan mempunyai kesempatan untuk memanfaatkan kekayaan budaya yang dimiliki diubah menjadi sebuah usaha yang menghasilkan yang bertujuan untuk mengentaskan ekonomi sekitar serta mengenalkan kekayaan budaya kepada masyarakat yang lebih luas dan mengundang pemerhati budaya untuk menginvestasikan keterampilan mereka demi mengembangkan dan melestarikan kekayaan budaya tersebut.

 

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kepribadian wirausaha, pengetahuan wirausaha dan keterampilan berwirausaha itu berpengaruh secara langsung maupun tidak langsung melalui lingkungan sebagai mediasi terhadap minat wirausaha masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta pasca pandemi Covid-19.

Saran yang dapat diberikan adalah untuk lebih meningkatkan minat berwirausaha maka mind set harus lebih ditekankan pada upaya usaha mandiri daripada mengharapkan pekerjaan dari orang lain. Pengetahuan dan keterampilan kewirausahaan masyarakat DIY termasuk dalam kategori tinggi. Oleh karena itu, pemerintah daerah dapat mengupayakan dengan lebih mendorong masyarakat untuk mendalami pengetahuan dan meningkatkan keterampilannya secara menyeluruh. Dan juga untuk membekali pengetahuan serta keterampilan kewirausahaan masyarakat, baik melalui praktik maupun teori melalui seminar, FGD maupun lain-lain. Semakin tinggi pengetahuan dan keterampilan kewirausahaan masyarakat maka akan semakin terbuka juga wawasannya tentang kewirausahaan dan akan meningkatkan minat berwirausaha mereka. Serta untuk peneliti selanjutnya, Lebih baik menambahkan variabel lain karena berdasarkan penelitian ini variabel yang digunakan untuk mengukur pengaruh minat berwirausaha hanya sebatas pengaruh dalam kepribadian dan pengetahuannya terhadap kewirausahaan serta keterampilan dalam berwirausaha, dan masih terdapat faktor lain yang mempengaruhi minat dalam berwirausaha.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Al-Dmour, H., Asfour, F., Al-Dmour, R., & Al-Dmour, A. (2020). The effect of marketing knowledge management on bank performance through fintech innovations: A survey study of jordanian commercial banks. Interdisciplinary Journal of Information, Knowledge, and Management, 15, 203–225. https://doi.org/10.28945/4619

 

Apriliana, S., Hamid, D., & Hakam, M. (2013). Pengaruh Motivasi Dan Komitmen Organisasional Terhadap Kinerja Karyawan. Jurnal Administrasi Bisnis S1 Universitas Brawijaya, 1(1), 180–187.

 

Aseanty, D., Arafah, W., & Sari, W. (2022). Bagaimana Menjadi Wirausahawan yang Sukses ? ( Panti Sosial Bina Remaja Tarunajaya II ). Jurnal Pengabdian Masyarakat Bestari (JPMB), 1(5), 327–336.

 

Aziz, F., Ninghardjanti, P., & Susantiningrum. (2019). Pengaruh Keterampilan Kewirausahaan Dan Persepsi Peluang Kerja Terhadap Minat Berwirausaha Siswa Smk Negeri 1 Banyudono. Jurnal Informasi Dan Komunikasi Administrasi Perkantoran, 4(1), 87–96.

 

Baliyan, S. P., & Baliyan, P. S. (2013). Institutions And Organisations Contributing To Entrepreneurship Education And. 15(5), 198–213.

 

Bhatti, M. A., Kaur, S., & Battour, M. M. (2013). Effects of individual characteristics on expatriates’ adjustment and job performance. European Journal of Training and Development, 37(6), 544–563. https://doi.org/10.1108/EJTD-02-2013-0013

 

Fadhila, M. F., & Nasution, A. M. U. (2022). Pengaruh Kepribadian, Lingkungan Keluarga, dan Pendidikan Kewirausahaan terhadap Minat Berwirausaha pada Mahasiswa Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Medan Area. Economics, Business and Management Science Journal, 2(2), 80–87. https://doi.org/10.34007/ebmsj.v2i2.273

 

Ghozali, I. (2008). Structural Equation Modelling (II). Universitas diponegoro.

 

Hamsum. (2019). Pengaruh Ekspetasi Pendapatan, kepribadian dan pengetahuan kewirausahaan terhadap minat berwirausaha mahasiswa program studi Akuntansi Universitas Tadulako. 2.

 

Ibrahim, M. M. (2020). Pengaruh Kreatifitas, Lingkungan Sosial Dan Keluarga, Dan Modal Terhadap Minat Wirausaha. Eprints.Uad.Ac.Id, 1. http://eprints.uad.ac.id/20924/

 

Indriyani, N. D., & Suryantara, M. L. (2021). Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Kreativitas Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha Pada Mahasiswa S1 Manajemen Universitas Yos Soedarso Tahun 2019 – 2020. Yos SOedarso Economic Journal (YEJ), 3(1), 70–77.

 

Joko, J. S., Anisma, Y., & Sofyan, A. (2022). Pengaruh Literasi Keuangan, Inklusi Keuangan, Dan Inovasi Terhadap Kinerja Umkm. CURRENT: Jurnal Kajian Akuntansi Dan Bisnis Terkini, 3(1), 1–10. https://doi.org/10.31258/current.3.1.1-10

 

Kurniawan, A., Khafid, M., & Pujiati, A. (2016). Pengaruh Lingkungan Keluarga, Motivasi, Dan Kepribadian Terhadap Minat Wirausaha Melalui Self Efficacy.

 

Mohsen, M. K., Mandana, A., & Mas, B. B. (2016). Identifying the Impact of Spiritual Leadership on Organizational Citizenship Behavior in the Iranian Healthcare Industry. British Journal of Economics, Management & Trade, 11(1), 1–15. https://doi.org/10.9734/bjemt/2016/21678

 

Nurdiana, N., Rahmatullah, R., Hasan, M., Nurjannah, N., & Fitriani, F. (2022). Pengetahuan Wirausaha, Motivasi Berwirausaha, Kondisi Sosial Ekonomi Dan Lingkungan Keluarga, Pengaruhnya Terhadap Minat Berwirausaha Ibu Rumah Tangga. PROMOSI (Jurnal Pendidikan Ekonomi), 10(2), 50–63. https://doi.org/10.24127/pro.v10i2.6558

 

Obschonka, M., Schmitt-Rodermund, E., Silbereisen, R. K., Gosling, S. D., & Potter, J. (2013). The Regional Distribution and Correlates of an Entrepreneurship-Prone Personality Profile in the United States, Germany, and the United Kingdom: A Socioecological Perspective. Journal of Personality and Social Psychology, 105(1), 104–122. https://doi.org/10.1037/a0032275

 

Oktavianto, F., & Pahlevi, T. (2021). Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan, Kepribadian dan Lingkungan Keluarga Terhadap Minat Berwirausaha Siswa SMKN 1 Magetan. Journal of Office Administration : Education and Practice, 1(2), 210–223. https://doi.org/10.26740/joaep.v1n2.p210-223

 

Pamungkas, A. D., Fahrudin, A., Kusuma, A. M., & Sutina. (2021). Pengaruh Kepercayaan Diri, Peran Orang Tua, Keterampilan Terhadap Minat Berwirausaha (Studi Kasus Pada Siswa SMK DI kabupaten Bogor). Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan, 7(1), 1–7. https://doi.org/10.5281/zenodo.6622351

 

Pasha, T. A. P. (2022). Persepsi Dan Pemahaman Pelaku Usaha Terhadap Pentingnya Sistem Manajemen Keuangan Pada Umkm Di Kota Pekanbaru. Jurnal Daya Saing, 8(2), 204–213. https://doi.org/10.35446/dayasaing.v8i2.954

 

Pinandoyo, D. B., Pirastyo, S. P., & Astuti, A. B. (2022). Pengembangan Prodi D-3 Seni Kuliner Sebagai Sentra Inovasi Dan Kewirausahaan UMKM Pangan Berbasis Makanan Tradisional Indonesia. Seminar Nasional Terapan Riset Inovatif, 8(2), 174–181.

 

Puspita Prihandini, R., Kurniawan, A., Ayu Paramitha, D., & Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNP Kediri, P. (2021). Seminar Nasional Manajemen, Ekonomi dan Akuntasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNP Kediri. Seminar Nasional Manajemen, Ekonomi Dan Akuntansi, 6(1), 957–962. https://yogyakarta.bps.go.id

 

Rachmawati, H., Rachmawati, H., & Subroto, W. T. (2022). Pengaruh Lingkungan Keluarga, Pengetahuan Kewirausahaan, Dan Motivasi Berwirausaha Terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa. Edunomic Jurnal Pendidikan Ekonomi, 10(1), 56. https://doi.org/10.33603/ejpe.v10i1.6236

 

Ramayani, I., & Laba, M. S. (2021). Pendidikan Kewirausahaan dan Motivasi Mahasiswa Menjadi Entrepreneur (Studi Kasus Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAI DDI Polewali Mandar. Jurnal E-Bussiness Institut …. https://journal.itbmpolman.ac.id/index.php/e-bussiness/article/view/2%0Ahttps://journal.itbmpolman.ac.id/index.php/e-bussiness/article/download/2/3

 

Riani, Manurung, P., & Syarqawi, A. (2022). Faktor pendukung dan penghambat dalam meningkatkan minat wirausaha siswa di SMA Negeri 1 Silangkitang Kabupaten Labuhanbatu Selatan. Jurnal Ikatan Alumi Bimbingan Dan Konseling Islam, 4(1), 1–14.

 

Rifai, F., & Putri, S. C. (2017). Analisis Pengukuran Kinerja Inovasi Terhadap Daya Saing Pada Cluster Umkm Kerajinan Yogyakarta. 1998, 446–452.

 

Santi, K. (2020). Pengaruh Big Five Personality Dengan Kejadian Bornout Pada Mahasiswa Pendidikan Kedokteran. 1174–179135.

 

Septiawati, R., & Puspitasari, M. (2023). Pengaruh Kepribadian, Ekspektasi Pendapatan, dan Pendidikan Kewirausahaan terhadap Minat Berwirausaha: Studi Kasus Mahasiswa Prodi Akuntansi UBP Karawang. 5, 2493–2506. https://doi.org/10.47467/alkharaj.v5i5.3499

 

Setiabudi, K. J. (2019). Pengaruh Dukungan Keluarga Dankepribadian Wirausaha Terhadapniat Berwirausaha Mahasiswaprogram Studi Manajemen Terakreditasi “A” Pada Perguruan Tinggi Swasta Di Kota Surabaya. Agora, 7(1), 287127.

 

Srianggareni, N. M., Heryanda, K. K., & Telagawathi, N. L. W. S. (2020). Pengaruh Moderasi Self Efficacy Pada Hubungan Pengetahuan Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha Di Universitas Pendidikan Ganesha. Prospek: Jurnal Manajemen Dan Bisnis, 2(1), 1. https://doi.org/10.23887/pjmb.v2i1.26183

 

Tanasyah, Y., Iswahyudi, & Phang, S. (2020). Membangun Kepepmimpinan Kristen Entrepreneurial Sebagai Landasan Keberhasilan Upaya Memimpin. QUAERENS: Journal of Theology and Christianity Studies, 2(2), 127–146. https://doi.org/10.46362/quaerens.v2i1.1

 

Trisnawati, N. (2016). Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan Dan Dukungan Sosial Keluarga Pada Minat Berwirausaha Siswa Smk Negeri 1 Pamekasan. Jurnal Ekonomi Pendidikan Dan Kewirausahaan, 2(1), 57–71.

 

Wahyudi, Y., & Sasongko, G. (2019). Dari Relasi Menjadi Pelanggan (Studi Kasus Jaringan Sosial Pelepas Uang di Kabupaten Semarang). International Journal of Social Science and Business, 3(2), 120. https://doi.org/10.23887/ijssb.v3i2.17586

 

Wardani, N. T., & Dewi, R. M. (2021). Pengaruh Motivasi, Kreativitas, Inovasi dan Modal Usaha terhadap Minat Berwirausaha. Jurnal Manajemen Dan Kewirausahaan, 9(1), 93. https://doi.org/10.26905/jmdk.v9i1.5806

 

Widianingrum, E. (2020). Pengaruh Efikasi Diri Dan Lingkungan Keluarga Terhadap Minat Wirausaha Siswa Smk Di Masa Pandemi Covid-19. Point, 2(2), 133–141. https://doi.org/10.46918/point.v2i2.726

 

Ye, Q., Zhou, R., Anwar, M. A., Siddiquei, A. N., & Asmi, F. (2020). Entrepreneurs and environmental sustainability in the digital era: Regional and institutional perspectives. International Journal of Environmental Research and Public Health, 17(4). https://doi.org/10.3390/ijerph17041355