PENGARUH STORE
ENVIRONMENT, QUALITY PRODUCT, DAN HARGA TERHADAP MINAT BELI MELALUI KEPUASAN
PELANGGAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING
Abdi Pratama,
Annisa Nur B, Indri Selvia
S, M. R. Buana Raja, Nur Zatil
Fadilah, Putri Ramadani, Reinaldi
Lesmana, Sabina Siara*
Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur, Samarina, Indonesia
abdip2279@gmail.com, annisanurbadiah798@gmail.com,
indriselviasafitri@gmail.com,
muhammadrezkybr@gmail.com,
nurfadilah124@gmail.com
putteramadani@gmail.com Rnaldyyy15@gmail.com siarasiarasabinasabina@gmail.com
Abstrak
Penelitian ini menguji hubungan antara lingkungan toko, kualitas produk, dan harga terhadap minat beli, dengan kepuasan pelanggan sebagai variabel intervening. Tujuannya adalah untuk memahami bagaimana faktor-faktor ini memengaruhi kemungkinan konsumen melakukan pembelian. Penelitian ini berfokus pada pentingnya kepuasan pelanggan sebagai
mediator dalam hubungan ini
dengan analisis data menggunakan uji Regresi berganda, pengujian hipotesis menggunakan uji koefisien determinasi (R2), uji parsial (uji t), dan uji simultan
(uji F), sedangkan pengolahan
data menggunakan SPSS. Hasil penelitian
ini menunjukan signifikan
pada suasana toko, harga,
dan kualitas produk
terhadap minat beli di Era Mart Samarinda.
Namun, suasana toko tidak berpengaruh seperti halnya harga, dan kualitas produk terhadap kepuasan pelanggan dan kepuasan pelanggan hanya signifikan dengan harga terhadap minat beli, namun tidak untuk store
environment dan kualitas produk.
Kata
kunci: store
environment, quality product, harga, minat beli, kepuasan pelanggan, waralaba.
Abstract
This study examines the relationship between store
environment, product quality, and price on purchase intention, with customer
satisfaction as the intervening variable. The goal is to understand how these
factors influence the likelihood that a consumer will make a purchase. This
study focuses on the importance of customer satisfaction as a mediator in this
relationship with data analysis using multiple regression tests, hypothesis
testing using the coefficient of determination test (R2), partial test (t
test), and simultaneous test (F test), while data processing uses SPSS. . The results of this study show a significant effect on
shop atmosphere, price, and product quality on buying interest in Era Mart Samarinda. However, store atmosphere is not as influential
as price, and product quality on customer satisfaction and customer
satisfaction is only significant with price on purchase intention, but not for
store environment and product quality.
Keywords: store
environment, product quality, price, purchase intention, customer satisfaction,
franchising
Pendahuluan
Di era digital
seperti sekarang ini, persaingan
dalam bidang bisnis semakin ketat. Hal itu disebabkan oleh semakin banyaknya perusahaan atau toko yang bermunculan dengan produk atau layanan
yang serupa. Oleh karena
itu, para penjual harus memperhatikan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi minat beli pelanggan.
Faktor yang mempengaruhi minat beli pelanggan tersebut adalah store atmosphere, kualitas
produk, dan harga. Kepuasan
pelanggan juga memiliki peran penting sebagai variabel yang menghubungkan antara faktor-faktor tersebut dan minat beli (Oktavia & Fauzi, 2022). Dalam
konteks ini, store atmosphere mengacu
pada suasana atau lingkungan fisik toko yang menciptakan pengalaman belanja yang menyenangkan dan mempengaruhi persepsi pelanggan terhadap Kualitas Produk
dan harga. Kualitas Produk adalah atribut yang penting dalam keputusan
pembelian pelanggan karena kualitas yang buruk dapat mengurangi
minat beli mereka. Harga
juga merupakan faktor penting yang mempengaruhi minat beli pelanggan, harga yang kompetitif dan sesuai dengan nilai
produk dapat meningkatkan minat beli. Minat Beli adalah keinginan untuk memiliki produk, dan akan timbul apabila seseorang konsumen sudah terpengaruh terhadap mutu dan kualitas dari suatu
produk, informasi seputar produk (Shahnaz & Wahyono, 2016).
H1: Terdapat
pengaruh positif dan signifikan suasana toko, harga, dan kualitas produk terhadap minat beli di Era
Mart Samarinda.
Salah satu
faktor yang dapat mempengaruhi minat beli pelanggan adalah suasana toko. Suasana toko biasa dikenal sebagai tata ruang toko yang secara terarah di desain untuk menghasilkan pengaruh khusus bagi konsumen (Kotler, Armstrong, Harker, & Brennan, 1990). Suasana
toko bertujuan untuk menarik
perhatian konsumen dalam berkunjung, menciptakan kemudahan dalam berbelanja dan memotivasi dalam membuat rencana mendadak saat proses pembelian agar memberikan kepuasan konsumen dalam berbelanja (Sanjaya, 2021). Suasana
toko yang dijalankan dengan
baik membawa efek positif pada keputusan pembelian konsumen (Anderson & Sin, 2020). Terdapat
banyak penelitian sebelumnya telah menyatakan bahwa lingkungan fisik memiliki pengaruh yang signifikan dan berdampak positif terhadap keputusan pembelian konsumen (Amofah, Gyamfi, & Tutu, 2016). Quality Product juga menjadi fokus dalam
orang karena mengacu pada evaluasi produk pelanggan secara keseluruhan dan studi sebelumnya mengungkapkan hubungan positif antara Quality Product dan niat membeli dalam konteks
toko fisik (Tugiso, Haryono, & Minarsih, 2016). Pendekatan
Quality Product menetapkan pada ekonomi
dan karakteristik produk
yang dapat diukur daripada preferensi memungkinkan penilaian kualitas yang lebih obyektif, dan
terdapat dimensi Quality
Product yaitu performance, features, reliability,
conformance, durability, aesthetics, serviceability, dan perceived quality (Rambey & Hasibuan, 2021). Namun,
harga juga merupakan faktor penting yang dapat memengaruhi minat pelanggan. Pelanggan cenderung lebih tertarik pada produk dengan harga
yang terjangkau dan sesuai dengan Quality Product yang ditawarkan.
Pada penelitian terdahulu
yang dilakukan oleh (Nurtanto
dkk. 2022), (Geraldine & Susanti
2021) dan (Faradiba & Astuti 2021) menemukan bahwa harga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
minat beli konsumen.
H2: Terdapat
pengaruh positif dan signifikan suasana toko, harga, dan kualitas produk terhadap kepuasan pelanggan di Era Mart Samarinda.
Kepuasan pelanggan
dianggap sebagai variabel perantara dalam hubungan antara suasana toko, kualitas produk, dan harga dengan minat beli. Hal ini
berarti bahwa kepuasan pelanggan berperan sebagai penghubung antara faktor-faktor tersebut dengan perilaku pembelian konsumen. Ketika pelanggan merasa puas dengan suasana
toko, Produk Berkualitas,
dan harga yang ditawarkan, mereka cenderung memiliki minat beli yang lebih tinggi. Sejatinya, konsumen memiliki hak-hak yang membuatnya diunggulkan. Salah satunya adalah konsumen berhak memilih dan mendapatkan produk atau jasa sesuai
dengan kondisi yang sudah menjanjikan, serta hak atas kenyamanan,
keamanan, dan keselamatan dalam penggunaan produk tersebut. Tentu saja hal ini akan mempengaruhi kelancaran dan kemajuan bisnis yang dijalankan. Untuk itu,
penting untuk dapat menjaga dan memahami kepuasan pelanggan agar hubungan perusahaan dengan para konsumennya perusahaan dapat menghasilkan timbal balik yang positif. Kepuasan pelanggan adalah tingkat sejauh mana kinerja suatu produk yang dirasakan sesuai dengan harapannya. Apabila kinerja produk jasa lebih kecil dari harapan,
maka konsumen tidak akan merasa
puas. Dan apabila kinerja yang dihasilkan melebihi dari yang diharapkan, maka konsumen akan merasa
puas dan senang (Kotler & Keller, 2016).
H3: Kepuasan pelanggan terbukti sebagai
variable intervening dari pengaruh
store environment, harga, dan kualitas
produk terhadap minat beli
di Era Mart Samarinda.
Pemahaman terhadap permasalahan ini penting bagi perusahaan untuk dapat mengidentifikasi dan mengatasi hambatan yang mungkin muncul dalam mencapai
minat pelanggan melalui faktor-faktor yang dijelaskan sebelumnya. Tujuan dari pengaruh
suasana toko, kualitas produk, dan harga terhadap minat beli melalui kepuasan pelanggan sebagai variabel intervening adalah untuk
memahami bagaimana faktor-faktor tersebut saling berhubungan dan berinteraksi dalam mempengaruhi perilaku pembelian konsumen.
Metode
Penelitian ini bertujuan
untuk menguji pengaruh minat beli dengan studi kasus pada konsumen ritel waralaba Era Mart di kota Samarinda. Oleh karena itu, penelitian ini mengkaji data dengan penelitian kuantitatif metode statistik deskriptif dengan perangkat SPSS melalui 120 data kuesioner pelanggan yang pernah melakukan pembelian di waralaba Era Mart di kota Samarinda. Penelitian diawali dengan instrumen penelitian uji validitas dan reliabilitas, dan pengujian hipotesis menggunakan uji koefisien determinasi (R2), dan uji simultan
(uji F). Pengolahan data menggunakan
SPSS dengan analisis data menggunakan uji parsial (uji t).
Analisis data menggunakan analisis
deskriptif kuantitatif dengan regresi linear berganda.
Pemilihan pendekatan
kuantitatif untuk melakukan
penelitian ini dianggap tepat untuk melibatkan sebanyak mungkin penjualan dan memperoleh
rata-rata yang digunakan untuk melihat
rata-rata data. Digambarkan bahwa
metodologi statistik deskriptif memungkinkan peneliti untuk melakukan analisis statistik dan menggeneralisasi hasil dalam konteks tertentu
(McDaniel & Gates, 1998). Untuk mengukur
store atmosphere, total dua item diambil dari studi (Calvo-Porral & Lévy-Mangin, 2021). Untuk mengukur
quality product, diambil dua item dari
penelitian (Fahmi, 2021). Untuk mengukur
harga, total dua item diambil
dari studi (Kotler & Keller, 2009). Untuk mengukur
minat beli, total dua item diambil
dari studi (Kotler, 2007). Untuk mengukur
kepuasan pelanggan total
dua item diambil dari studi (Lupiyoadi & Hamdani, 2008).
Table 1. Measuremenet Scale, indicatores, and
Descriptive Measures
Variables |
Indicators |
Mean |
Standard Deviation |
Store Atmosphere (Calvo-Porral
& Lévy-Mangin, 2021) |
Xa1: Era Mart Samarinda terletak
di lokasi yang strategis dengan desain luar yang menarik |
2.15 |
1.055 |
|
Xb1: Toko Era Mart Samarinda memiliki suasana yang menyenangkan dengan tampilan etalase toko yang menarik sehingga memudahkan dalam berbelanja |
2.23 |
0.915 |
Quality Product (Fahmi,
2021) |
Xb1: Produk yang tersedia
di Era Mart Samarinda memiliki
kualitas yang baik dibandingkan
waralaba lainnya |
2.32 |
0.833 |
|
Xb2: Saya memilih Era Mart sebagai tempat berbelanja untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari |
2.20 |
0.889 |
Harga (Kotler et al., 2008) |
Xc1: Harga produk yang ditawarkan
Eramart terjangkau oleh daya beli pelanggan |
2.03 |
0.929 |
|
Xc2: Harga yang ditawarkan oleh Eramart sesuai dengan manfaat yang diperoleh pelanggan dan lebih rendak dari harga
pesaing |
2.18 |
0.920 |
Minat Beli (Kotler & Keller 2007) |
Y1: Saya tertarik untuk berbelanja
di Era Mart karna tersedia
berbagai macam pilihan produk |
2.10 |
0.906 |
|
Y2: Produk yang tersedia
di Era Mart Samarinda memiliki
tampilan yang baik dibandingkan
waralaba lainnya |
2.39 |
1.360 |
Kepuasan Pelanggan (Lupiyoadi
& Hamdani, 2008) |
Z1: Harga produk yang ditawarkan
Eramart sebanding dengan kualitas barang |
2.13 |
0.888 |
|
Z2: Saya puas berbelanja
di Era Mart dan akan merekomendasikan
kepada orang lain |
2.30 |
0.962 |
Table 2. Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model |
R |
R Square |
Adjusted R Square |
Std. Error of the Estimate |
1 |
|
0.794 |
0.787 |
1.00182 |
Table 3. Hasil Uji Simultan (Uji
F) hipotesis 1
Model |
Sum of Squares |
df |
Mean Square |
F |
Sig. |
Store Atmosphere (X1) |
243.087 |
3 |
81.029 |
93.131 |
|
Quality Product (X2) |
100.056 |
115 |
0.870 |
|
|
Harga (X3) |
343.143 |
118 |
|
|
|
Table 4. Hasil Uji Parsial (Uji
t) hipotesis 1
Model |
Unstandardized Coefficients |
Standardized Coefficients |
T |
Sig. |
|
B |
Std. Error |
Beta |
|||
(Constant) |
1.036 |
0.376 |
|
2752 |
0.097 |
Store Atmosphere (X1) |
-.172 |
0.82 |
-.113 |
-2.110 |
0.037 |
Quality Product (X2) |
.515 |
0.098 |
.475 |
5.280 |
0.001 |
Harga (X3) |
.431 |
0.088 |
.439 |
4.881 |
0.001 |
Table 5. Hasil Uji Simultan (Uji
F) hipotesis 2
Model |
Sum of Squares |
df |
Mean Square |
F |
Sig. |
Store Atmosphere (X1) |
413.997 |
3 |
137.999 |
111.970 |
|
Quality Product (X2) |
141,734 |
115 |
1.232 |
|
|
Harga (X3) |
555.731 |
118 |
|
|
|
Table 6. Hasil Uji Parsial (Uji
t) hipotesis 2
Model |
Unstandardized Coefficients |
Standardized Coefficients |
T |
Sig. |
|
B |
Std. Error |
Beta |
|||
(Constant) |
-.763 |
.448 |
|
-1.703 |
0.091 |
Store Atmosphere (X1) |
.069 |
.097 |
0.35 |
.707 |
0.481 |
Quality Product (X2) |
.407 |
.116 |
0.295 |
3.503 |
0.001 |
Harga (X3) |
.738 |
.105 |
0.591 |
7.018 |
0.001 |
Table 7. Hasil Uji Simultan (Uji
F) hipotesis 3
Model |
Sum of Squares |
df |
Mean Square |
F |
Sig. |
Store Atmosphere (X1) |
441.317 |
4 |
110.329 |
109.930 |
|
Quality Product (X2) |
114.414 |
114 |
1.004 |
|
|
Harga (X3) |
555.713 |
118 |
|
|
|
Table 8. Hasil Uji Parsial (Uji
t) hipotesis 3
Model |
Unstandardized Coefficients |
Standardized Coefficients |
T |
Sig. |
|
B |
Std. Error |
Beta |
|||
(Constant) |
-1.034 |
.417 |
|
-3.124 |
0.002 |
Store Atmosphere (X1) |
.159 |
0.89 |
0.82 |
1.776 |
0.078 |
Quality Product (X2) |
.138 |
0.117 |
.100 |
1.178 |
0.241 |
Harga (X3) |
.512 |
0.104 |
.410 |
4.917 |
0.001 |
Hasil dan Pembahasan
Tabel 1 Skala Pengukuran, Indikator, dan Ukuran Deskriptif merupakan
pertanyaan yang digunakan dalam mengumpulkan data kuesioner kepada konsumer
Eramart di kota Samarinda, yang semua variabel independen, intervening, maupun
dependennya sudah menjalani tes validitas dan realibitas. Butir-butir
pertanyaan yang mempunyai faktor loading yang valid yaitu > 0,05 menunjukkan
bahwa indikator-indikator yang ada merupakan suatu konstruk yang sama dan dapat
memprediksi apa yang seharusnya dapat diprediksi, sedangkan hasil uji
reliabilitas menunjukkan bahwa semua butir pertanyaan dari semua variabel yang
diteliti adalah reliabel karena memiliki nilai Cronbach Alpha masing-masing
sebesar > 0,60.
Tabel 2. Hasil Uji Koefisien Determinasi memberikan gambaran atas besar
nilainya korelasi/ hubungan (R) yaitu 0.891 dan dijelaskan besarnya presentase
pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen yang disebut koefisien
determinasi yang merupakan hasil dari penguadratan R. Dari output tersebut
diperoleh koefisien determinasi R2 sebesar 0.794 yang mengandung pengertian
bahwa pengaruh variabel independen dan intervening (store atmosphere, quality
product, harga, dan kepuasan pelanggan) terhadap variabel terikat (minat beli) adalah
79,4%, sedangkan sisanya yakni 20,65% dipengaruhi oleh faktor lain diluar variabel
X.
Tabel 3, 4, 5, 6, 7, dan 8 merupakan pengujian hipotesis dengn uji F
untuk mengetahui apakah variabel independen secara bersama-sama berpengaruh secara
signifikan terhadap variabel dependen dan uji t menunjukan seberapa jauh
pengaruh variabel independen secara individual dalam mnerangkan variasi
variabel dependen. Pada bagian ini menjelaskan apakah adanya pengaruh signifikan
variabel independen dan intervening terhadap variabel independen dengan tingkat
signifikansi <0,05 maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi
variabel intervening dan independen. Pada Tabel 3 dan 4 menghasilkan nilai
bahwa hipotesis 1 merupakan signifikan dalam mempengaruhi berdasarkan simultan
maupun parsial. Pada Tabel 5 dan 6 menghasilkan nilai bahwa hipotesis 2 secara
simultan adalah mempengaruhi dengan signifikan namun secara parsial, store
atmosphere tidak mempengaruhi secara signifikan. Pada tabel 7 dan 8 menghasilkan
nilai bawha hipotesis 3 secara simultan adalah mempengaruhi dengan signifikan
namun secara parsial, store atmosphere dan quality product tidak mempengaruhi
secara signifikan.
Kesimpulan
Kesimpulan pada penelitian
ini adalah terdapat pengaruh positif dan signifikan suasana toko, harga, dan kualitas produk terhadap minat beli di Era
Mart Samarinda. Namun, pengaruh positif dan signifikan suasana toko tidak berpengaruh seperti halnya harga, dan kualitas produk terhadap kepuasan pelanggan di Era Mart Samarinda.
Kepuasan pelanggan hanya terbukti padu sebagai variable
intervening dari harga
terhadap minat beli di Era Mart Samarinda,
tidak untuk store environment dan kualitas
produk. Dengan menganalisis data dari berbagai kelompok konsumen, penelitian ini bertujuan untuk memberikan wawasan tentang dinamika antara variabel-variabel tersebut dan dampaknya terhadap perilaku pembelian. Temuan memiliki implikasi untuk pemasar dan pengecer dalam hal memahami
pentingnya lingkungan toko
dan kualitas produk dalam mendorong kepuasan pelanggan dan akhirnya mempengaruhi minat beli.
DFTARPUSTAKA
Amofah, Ofosu, Gyamfi, Isaac, &
Tutu, Christine Osei. (2016). The influence of service marketing mix on
customer choice of repeat purchase of restaurant in Kumasi, Ghana. European
Journal of Business and Management, 8(11), 102–112.
Anderson, Steve, & Sin, Liem Gai.
(2020). The influence of store atmosphere on purchasing decisions and customer
satisfaction: A case study at the Pacific Restaurant, Blitar. Journal of the
Community Development in Asia (JCDA), 3(3), 70–78.
Calvo-Porral, Cristina, & Lévy-Mangin,
Jean Pierre. (2021). Examining the Influence of Store Environment in Hedonic
and Utilitarian Shopping. Administrative Sciences 11: 6. s Note: MDPI stays
neu-tral with regard to jurisdictional clai-ms in ….
Fahmi, Idham. (2021). Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhi Kepuasan Pelanggan: Citra Merek, Lokasi Dan Kualitas Produk. Jurnal
EKonomi Manajemen Sistem Informasi, 2(5), 565–572.
Kotler, Philip. (2007). Marketing in
the public sector. Pearson Education India.
Kotler, Philip, Armstrong, Gary,
Harker, Michael, & Brennan, Ross. (1990). Marketing: an introduction
(Vol. 1). Prentice-Hall Englewood Cliffs, NJ.
Kotler, Philip, & Keller, Kevin
Lane. (2009). Manajemen Pemasaran, Edisi Ketiga Belas Jilid 1 (13th ed.;
Adi Maulana & Hardani Wibi, Eds.). Jakarta: Erlangga.
Kotler, Philip, & Keller, Kevin
Lane. (2016). Marketing management (15th global ed.). England: Pearson.
Lupiyoadi, Rambat, & Hamdani, A.
(2008). Manajemen Kualitas Jasa. Jakarta: Salemba Empat.
McDaniel, Carl D., & Gates, Roger
H. (1998). Marketing research essentials.
Oktavia, Nadyla Dwi, & Fauzi,
Rizal Ula Ananta. (2022). Pengaruh Service Quality, Suasana Kafe Dan Keragaman
Produk Terhadap Minat Beli Ulang (Studi Kasus Pada Kafé Warungku Di
Kecamatan Barat). SIMBA: Seminar Inovasi Manajemen, Bisnis, Dan Akuntansi,
4.
Rambey, Tagor, & Hasibuan, Ahmad
Nurdin. (2021). Analisis Perbandingan Kepuasan Nasabah Bank Rakyat Indonesia
Sebelum Dan Setelah Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Jurnal
Manajemen Dan Bisnis, 1(2), 30–49.
Sanjaya, Kevin. (2021). Peran Word
of Mouth, Kepercayaan dan Store Atmosphere terhadap Keputusan Pembelian
Konsumen di Fashion One Lombok, NTB. Universitas Ciputra Surabaya.
Shahnaz, Nanda Bella Fidanty, &
Wahyono, Wahyono. (2016). Faktor yang mempengaruhi minat beli konsumen di toko
online. Management Analysis Journal, 5(4).
Tugiso, Ilham, Haryono, Andi Tri,
& Minarsih, Maria Magdalena. (2016). Pengaruh relationship marketing,
keamanan, kepercayaan dan kualitas pelayanan terhadap keputusan pembelian online
shop dan loyalitas konsumen sebagai variabel intervening (Studi kasus pada
onlineshop “Numira” Semarang). Journal of Management, 2(2).