ANALISIS EFEKTIVITAS PROGRAM NUSANTARA SEHAT
PADA PUSKESMAS TETEWATU
Irmawati1, Abd. Azis Muthalib2, Muh. Nur3, Arifin4
Sekolah Tinggi Ilmu
Enam Enam Kendari, Sulawesi Tenggara, Indonesia
puthe.cantik@yahoo.com, muh.nur363@gmail.com,
ipink.aa77@gmail.com
Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis
Efektivitas Program Nusantara Sehat pada Puskesmas Tetewatu, Kec. Wiwirano
Kabupaten Konawe Utara. Pendekatan penelitian ini adalah deskriptif-kuantitatif.
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini berupa kuesioner, wawancara dan dokumentasi. Sampel penelitian ini 100
responden yakni terdiri dari orang yang datang dan mendapatkan pelayanan medis
di Puskesmas Tatewatu. Teknik analisis data dilakukan dengan menggunakan Indeks
Kepuasan Masyarakat (IKM) dan pengukuran kualitas layanan. Hasil penelitian berdasarkan rekapitulasi IKM di
Puskesmas Tetewatu dengan rata-rata (2,93) katagori baik yang terdiri dari
sembilan unsur yaitu: persyaratan, sistem, mekanisme dan prosedur, waktu
penyelesaian, biaya/tarif, produk spesifikasi jenis pelayanan, kompetensi
pelaksanaan, perilaku pelaksana, penanganan pengaduan, saran dan masukan dan
sarana dan prasarana. Hasil penelitian bedasarkan lima dimensi kualitas layanan yakni realibility (kehandalan), responsiveness
(daya tanggap), assurance (jaminan), emphaty (perhatian) dan tangibel
(bukti langsung) menunjukan jawaban responden dengan katagori sangat baik.
Program Nusantara Sehat pada Puskesmas Tetewatu, Kec. Wiwirano Kabupaten Konawe
Utara dikatagorikan efektif karena membawa perubahan signifikan terhadap
masyarakat perbatasan terutama terkait pentingnya menjaga Kesehatan.
Kata Kunci: Efektifitas, Indeks Kepuasan Masyarakat, Kualitas
Layanan dan Program Nusantara Sehat
Abstract
The
purpose of this study was to analyze the Effectiveness of the Nusantara Sehat
Program at the Tetewatu Health Center, Kec. Wiwirano, North Konawe Regency. This research approach is
descriptive-quantitative. Data collection techniques in this study were in the
form of questionnaires, interviews and documentation. The sample for this study
was 100 respondents, consisting of people who came and received medical
services at the Tatewatu Health Center. Data analysis
techniques were carried out by using the Community Satisfaction Index (IKM) and
measuring service quality. The results of the study were based on the
recapitulation of IKM at the Tetewatu Health Center
with an average (2.93) good category consisting of nine elements, namely:
requirements, systems, mechanisms and procedures, completion time,
costs/tariffs, product specifications for types of services, competency
implementation, implementing behavior, complaint handling, suggestions and
input and facilities and infrastructure. The results of the study based on the
five dimensions of service quality, namely reliability, responsiveness,
assurance, empathy and tangibility, show that the respondents' answers are in
the very good category. Healthy Archipelago Program at the Tetewatu
Health Center, Kec. Wiwirano,
North Konawe Regency, is categorized as effective
because it has brought significant changes to border communities, especially
regarding the importance of maintaining health.
Keywords: Effectiveness, Community
Satisfaction Index, Service Quality and Healthy Archipelago Program
Pendahuluan
Pembangunan kesehatan di daerah tertinggal merupakan salah satu prioritas
pembangunan nasional pemerintah Indonesia (Irawan,
2022). Hal
ini diramalkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019.
Kemudian Perintah Presiden RI No.78 Tahun 2005 mendukung administrasi pulau
terkecil. Puskesmas adalah organisasi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) tingkat
pertama dengan mengutamakan upaya promotif dan preventif untuk mencapai derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di bidang tugasnya.
Salah satu sasaran utama RPJMN bidang kesehatan tahun 2015-2019 adalah
meningkatkan pemerataan, mutu pelayanan medis dan sumber daya kesehatan (R
Hapsara Habib Rachmat, 2018). Permasalahn
yang terjadi terbatasnya ketersediaan dokter spesialis yang berkualitas dalam jumlah yang cukup dan merata, terutama di pedesaan dan DPTK. Menanggapi masalah kekurangan tenaga kesehatan di beberapa daerah, pemerintah mengeluarkan peraturan melalui Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes
RI) yaitu Keputusan Nomor 9
Tahun 2013. tentang kewajiban
perlakuan khusus bagi tenaga kesehatan bertujuan memberikan pelayanan kesehatan, meningkatkan akses pelayanan dan kualitas pelayanan kesehatan di daerah miskin perbatasan dan kepulauan (DTPK) melalui pembentukan Program Kesehatan Nusantara (NS) (Kemenkes,
2016).
Program Nusantara Sehat bertujuan untuk menguatkan layanan kesehatan primer melalui peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan dasar (DTPK) dan DBK juga mempunyai
tujuan menjaga keberlangsungan pelayanan kesehatan yang terintegrasi serta meningkatkan retensi tenaga kesehatan yang bertugas di DTPK (Mulyanto,
2017). Puskesmas
Tetewatu merupakan puskesmas non rawat inap jenis unit Puskesmas terpencil yang terletak di Kecamatan Wiwirano yang merupakan pemekaran dari Puskesmas Lamparinga. Tugas pokok Puskesmas Tetewatu adalah melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka mendukung
terwujudnya kecamatan sehat.
Mencapai tujuan tersebut, maka Puskesmas Tetewatu dan jajarannya (puskesmas; pembantu/pustu; pos kesehatan; desa/poskesdes) melakukan. enam. Upaya. Kesehatan. wajib, yaitu: upaya; promosi;
kesehatan, upaya; kesehatan; lingkungan, upaya; kesehatan; ibu dan anak; serta
keluarga berencana, upaya perbaikan; gizi masyarakat, upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit, dan upaya pengobatan. Program
Nusantara Sehat telah berjalan
selama kurang lebih delapan tahun sejak
awal, oleh karena itu perlu dilakukan pemantauan efektivitas program
Nusantara Sehat.
Evaluasi harus dilakukan untuk mengetahui seberapa efektif program tersebut dan manfaat apa yang akan diperoleh
dari pelaksanaan program atau kebijakan tersebut (Munthe,
2015). Berdasarkan
uraian latar belakang di atas, evaluasi keefektifan program sangat
penting untuk menentukan apakah program telah berjalan dengan baik terkait dengan tujuannya. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk meneliti lebih lanjut mengenai efektivitas Program Nusantara Sehat.
Hasil kajian
terkait kajian yang akan dilakukan, antara lain hasil kajian (Simanjuntak,
Kusmanto, & Suriadi, 2018), menunjukkan
bahwa terdapat enam indikator kepuasan masyarakat yang berbeda. Kualitas prosedur pelayanan di Puskesmas Tanjung Beringin, meliputi penilaian upaya promosi kesehatan (tidak baik:2,17), upaya kesehatan lingkungan (tidak baik: 2,30), upaya kesehatan ibu dan anak dan keluarga berencana. (tidak baik: 3,03), upaya peningkatan. gizi masyarakat (skor baik: 2,85), pencegahan.dan pemberantasan penyakit (tidak baik: 2,28) dan upaya pengobatan. (baik: 2,81).
Disisi lain, hasil penelitian (Zubaidah
& Tua, 2021) menunjukkan
efektivitas pelayanan medis di Puskesmas Qubu Babussalam berdasarkan indikator dinilai pelayanan medis sudah baik. Namun pada prakteknya belum berhasil karena ada faktor yang mempengaruhi pelayanan kesehatan yaitu sumber daya kesehatan,
kesadaran masyarakat, sarana dan prasarana.
Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka penulis
tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Analisis Efektivitas
Program Sehat Nusantara di Puskesmas Tetewatu Kec. Wiwirano, Kabupaten Konawe
Utara”. Tujuan yang ingin dicapai dalam
penelitian ini adalah mengidentifikasi dan menganalisis:
Efektivitas Program
Nusantara Sehat pada Puskesmas Tetewatu, Kec. Wiwirano Kabupaten Konawe Utara.
Menurut (Handoko,
2016), manajemen
sumber daya manusia adalah perolehan, pemilihan, pengembangan, pemeliharaan dan pemanfaatan sumber daya manusia untuk mencapai tujuan individu dan organisasi. Menurut (Ummi,
n.d.), manajemen
sumber daya manusia adalah ilmu dan seni yang mengatur hubungan dan peran tenaga kerja sedemikian rupa sehingga secara aktif dan efektif berkontribusi pada pencapaian tujuan organisasi, karyawan dan masyarakat.
Efektivitas secara umum adalah alat
untuk mencapai tujuan. Menurut (Nasution,
2021), efektivitas.
adalah kemampuan memilih tujuan. yang tepat untuk. mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Menurut (Handoko,
2016) Efektivitas.
adalah kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat atau peralatan
yang tepat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sedangkan menurut (Purnomo,
2017) efektivitas.
sering dipahami sebagai melakukan. hal yang benar yaitu, melakukan.
aktivitas. yang secara langsung. membantu. organisasi. mencapai tujuannya.
Baik atau
buruknya kualitas jasa yang diberikan tergantung dari persepsi konsumen terhadap penyedia jasa (service
provider) atau jasa yang
ditawarkan. Pernyataan ini menunjukkan bahwa terdapat interaksi yang kuat antara “kepuasan
pelanggan” dan kualitas pelayanan.
(Mongkaren,
2013) kualitas adalah ukuran seberapa
bagus tingkat layanan yang diberikan mampu atau sesuai dengan
ekspektasi pelanggan atau konsumen. Pemerintah sejatinya bertindak sebagai pengabdi masyarakat, tidaklah dibentuk untuk memenuhi kepentingan dirinya sendiri, tetapi juga untuk melayani masyarakat dan memfasilitasi setiap individu dalam masyarakat untuk mengembangkan kemampuan dan kreativitas mereka guna mencapai tujuan
bersama (Rasyid 1998: 139).
Menurut undang-undang
No. 25 Tahun 2009 tentang Layanan
Publik menyatakan layanan publik merupakan serangkaian tindakan yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi seluruh warga negara dan penduduk atas barang, jasa,
dan/atau layanan administratif yang disediakan
oleh penyelenggara layanan public.
Ruang lingkup
pelayanan publik sesuai dengan Undang-Undag
meliputi layanan publik dan jasa umum serta layanan
administrasi yang diatur
oleh peraturan hukum. Dalam cakupan tersebut,
termasuklah pendidikan, pengajaran, pekerjaan dan bisnis, tempat tinggal, komunikasi dan informasi, lingkungan alam, kesehatan, jaminan sosial, energi, perbankan, transportasi, sumber daya alam,
pariwisata, dan sektor strategis lainnya. (Pasal 5 UU No 25 Tahun 2009).
Dimensi kualitas layanan menurut (Tjiptono,
2017) ada lima dimensi kualitas layanan sering digunakan dalam mengevaluasi kualitas layanan. Kelima dimensi tersebut adalah: Dimensi Reability (Kehandalan), Diemnsi Responsiveness (Daya Tanggap),
Dimensi Assurance (Jaminan),
Dimensi Emphaty (Perhatian) dan Dimensi Tangibel (Bukti Langsung).
(Kotler
& Keller, 2009) menyatakan
bahwa kepuasan pelanggan adalah taraf di mana kinerja produk dianggap relatif atau cocok
dengan harapan pembeli. Apabila kinerja produk tidak memenuhi harapan, pelanggan akan merasa kecewa.
Apabila kinerja produk sesuai dengan
harapan, pelanggan akan merasa puas.
Apabila kinerja produk melebihi harapan, pelanggan akan merasa sangat puas.
Menurut KEPMENPAN Nomor
63 tahun 2003 Indeks
Kepuasan Masyarakat adalah data
dan informasi tentang tingkat kepuasan masyarakat yang diperoleh dari pengukuran kuantitatif dan kualitatif atas pendapat masyarakat
dalam memperoleh pelayanan publik dari aparatur penyelenggara
pelayanan publik dengan membandingkan antara harapan dan kebutuhan mereka.
Terdapat Sembilan unsur
kepuasan masyarakat yaitu: yakni persyaratan,
sistem, mekanisme dan prosedur, waktu penyelesaian, biaya/tarif, spesifikasi produk dan jenis layanan, keahlian pelaksana, perilaku pelaksana, penanganan pengaduan, saran, dan masukan, serta sarana dan prasarana.
Program Nusantara Sehat
(NS) adalah program penguatan
layanan kesehatan primer
yang berfokus pada promosi,
pencegahan, dan kerja.tim. Pemerintah melalui Kementerian
Kesehatan membuat program Nusantara Sehat. yang bertujuan untuk melaksanakan pekerjaan kesehatan dengan tanggung jawab khusus tenaga
kesehatan untuk meningkatkan
ketersediaan dan kualitas pelayanan. kesehatan. di daerah. tertinggal, perbatasan dan kepulauan (DTPK)
dan daerah bermasalah kesehatan (DBK).
Tujuan utama
program. Nusantara. Sehat (NS) adalah memberikan pelayanan kesehatan dasar yang dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat, terutama di pelosok nusantara.Tim. program
Nusantara Sehat (NS) terdiri dari
tenaga kesehatan dengan latar belakang
medis, seperti dokter, perawat, bidan, tenaga kesehatan
masyarakat, tenaga kesehatan lingkungan, teknologi laboratorium medik, ahli gizi
dan apoteker.
Kerangka konseptual
yang mendasari penelitian
ini adalah analisis efektivitas Program Kesehatan Nusantara di Puskesmas Tetewatu, Kec. Wiwirano Kab.
Konawe Utara. Tingkat efektivitas
dapat diukur dengan membandingkan rencana yang teridentifikasi dengan hasil yang sebenarnya dicapai. Akan tetapi, jika hasil
pekerjaan atau tindakan yang dilakukan tidak memadai dan tujuan tidak tercapai,
maka dikatakan tidak efektif.
Mengevaluasi tingkat kesesuaian suatu program merupakan salah satu cara untuk mengukur efektivitasnya. Penelitian dilakukan di Puskesmas Tetewatu, Kec. Wiwirano, Kab. Konawe Utara bertajuk “Analisis Efektifitas
Program Nusantara Kesehatan di Puskesmas Tetewatu
Kec. Wiwirano Kab. Konawe Utara” didasarkan pada fenomena, penelitian teoritis dan penelitian empiris. Berikut Gambar Kerangka Konseptual:
Gambar 1 Kerangka Konseptual
Metode
Deskripsi
variabel penelitian adalah mengintegrasikan distribusi frekuensi jawaban
responden ke dalam empat kategori dalam skala Likert. Setiap skala memiliki
peringkat dari sangat negatif ke sangat positif, seperti yang ditunjukkan dalam
pilihan jawaban kuesioner. Deskripsi berikut berdasarkan
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) pasien
atau pengunjung puskesmas Tetewatu Kabupaten Konawe Utara.
Tabel 1 Deskripsi Indeks
Kepuasan Masyarakat (IKM).
Rata-Rata |
Mutu Pelayanan |
Nilai Menimbang |
|
Persyaratan. |
3.21 |
Baik |
0,11 |
Sistem, mekanisme dan prosedur |
3.11 |
Baik |
0,11 |
Waktu penyelesaian. |
3.04 |
Baik |
0,11 |
Biaya/ tarif. |
3.49 |
Sangat Baik |
0,11 |
Produk spesifikasi jenis pelayanan Pelayanan |
3.35 |
Sangat Baik |
0,11 |
Kompetensi pelaksana. |
3.15 |
Baik |
0,11 |
Perilaku pelaksana. |
3.36 |
Sangat Baik |
0,11 |
Penanganan pengaduan, saran dan masukan |
3.35 |
Sangat Baik |
0,11 |
Sarana dan Prasarana. |
3.25 |
Baik |
0,11 |
Jumlah |
29.32 |
|
|
Sumber: Data Primer Penelitian, diolah 2023
Berdasarkan tabel 1 mutu pelayanan
puskesmas Tetewatu Kecamatan Wiwirano Kabupaten Konawe Utara penilaian unsur biaya/tarif,
produk spesifikasi jenis pelayanan, perilaku pelaksana dan penanganan pengaduan, saran dan masukan katagori pelayanan sangat baik dan
kelima unsur lainya katagori baik. Dalam hal ini dapat
dikatakan bahwa program nusantara sehat berdasarkan indeks kepuasan masyarakat dapat dikatakan efektif Untuk
mengetahui keefektifan program Nusantara Sehat melalui kualitas pelayanan dan
kinerja unit pelayanan, nilai ini ditambahkan pada standar keputusan yang ada.
Tabel 2 Penyusunan
Nilai dan Katagori Indeks Kepuasan.
Nilai Interval |
Nilai Interval |
Mutu |
Kinerja IKM |
Konversi IKM |
Pelayanan |
Pelayanan |
|
1,00 - 1,75 |
25,00 – 43,75 |
D |
Tidak Baik |
1,76 – 2,50 |
43,76 – 62,50 |
C |
Kurang Baik |
2,51 – 3,25 |
62,51 – 81,25 |
B |
Baik |
3,26 – 4,00 |
81,26 – 100,00 |
A |
Sangat Baik |
Sumber : Data Primer Penelitian, diolah 2023
Dengan demikian nilai
indeks kepuasan masyarakat Puskesmas Tetewatu Kabupaten Konawe Utara dapat
dirangkum sebagai berikut: Nilai indeksnya adalah 2,932. Kualitas pelayanan B
dan kinerja Puskesmas Tetewatu Kabupaten Konawe Utara katagori baik. Setelah
mengetahui nilai indeks di Puskesmas Tetewatu Kabupaten Konawe Utara maka nilai
indeks kepuasan masyarakat saat konversi dapat dihitung sebagai berikut: Nilai IKM
setelah dikonversi = Nilai Indeks x Nilai Konversi = 2,932 x 25 = 73,30. Dapat disimpulkan bahwa mutu pelayanan masyarakat pada
Puskesmas Tetewatu Kabupaten Konawe Utara adalah yaitu Baik.
Di Puskesmas Tetewatu
Kabupaten Konawe kepuasan masyarakat dan efektiftas Program Nusantara Sehat
dapat juga diukur dengan kualitas pelayanan publik dengan menggunakan 5
indikator tentang pelayanan publik berdasarkan (Tjiptono, 2022) yaitu [1] Kehandalan (Reability), [2] Daya Tanggap (Responsiveness),
[3] Jaminan (Assurance), [4] Perhatian (Emphaty), dan [5] Bukti
Langsung (Tangibel). Efektif atau tidaknya suatu program dapat dinilai
melalui bagaimana penerapan program tersebut, program Nusantara Sehat sangat
berkaitan dengan pelayanan petugas puskesmas terhadap pasien. Deskripsi
tanggapan responden atas variabel kualitas layanan disajikan pada tabel 3 berikut:
Tabel
3 Deskripsi
Kualitas Layanan.
Indikator |
Item |
Jawaban Responden |
Rerata |
Makna Dalam Skala |
||||||||
Frekuensi |
Presentasi (%) |
Item |
Indi kator |
|||||||||
Kehandalan (Reability) |
U1.1 |
60 |
35 |
5 |
0 |
60% |
35% |
5% |
0% |
3,60 |
3,60 |
Sangat Baik |
U1.2 |
61 |
33 |
6 |
0 |
61% |
33% |
6% |
0% |
3,61 |
|||
U1.3 |
58 |
38 |
4 |
0 |
58% |
38% |
4% |
0% |
3,58 |
|||
Daya Tanggap (Responsiveness) |
U2.1 |
41 |
57 |
2 |
0 |
41% |
57% |
2% |
0% |
3,41 |
3,52 |
Sangat Baik |
U2.2 |
61 |
39 |
0 |
0 |
61% |
39% |
0% |
0% |
3,61 |
|||
U2.3 |
54 |
46 |
0 |
0 |
54% |
46% |
0% |
0% |
3,54 |
|||
U2.4 |
51 |
49 |
0 |
0 |
51% |
49% |
0% |
0% |
3,51 |
|||
U2.5 |
51 |
42 |
7 |
0 |
51% |
42% |
7% |
0% |
3,51 |
|||
Jaminan (Assurance) |
U3.1 |
59 |
35 |
5 |
1 |
59% |
35% |
5% |
1% |
3,57 |
3,49 |
Sangat Baik |
U3.2 |
38 |
57 |
4 |
1 |
38% |
57% |
4% |
1% |
3,36 |
|||
U3.3 |
52 |
41 |
7 |
0 |
52% |
41% |
7% |
0% |
3,52 |
|||
U3.4 |
56 |
42 |
2 |
0 |
56% |
42% |
2% |
0% |
3,56 |
|||
U3.5 |
45 |
43 |
12 |
0 |
45% |
43% |
12% |
0% |
3,45 |
|||
Perhatian (Emphaty) |
U4.1 |
10 |
88 |
2 |
0 |
10% |
88% |
2% |
0% |
3,10 |
3,32 |
Sangat Baik |
U4.2 |
37 |
53 |
6 |
4 |
37% |
53% |
6% |
4% |
3,29 |
|||
U4.3 |
41 |
51 |
8 |
0 |
41% |
51% |
8% |
0% |
3,41 |
|||
U4.4 |
49 |
42 |
8 |
1 |
49% |
42% |
8% |
1% |
3,47 |
|||
Bukti Langsung (Tangibel) |
U5.1 |
37 |
61 |
2 |
0 |
37% |
61% |
2% |
0% |
3,37 |
3,41 |
Sangat Baik |
U5.2 |
35 |
46 |
18 |
0 |
35% |
46% |
18% |
0% |
3,32 |
|||
U5.3 |
43 |
48 |
9 |
0 |
43% |
48% |
9% |
0% |
3,43 |
|||
U5.4 |
49 |
45 |
6 |
0 |
49% |
45% |
6% |
0% |
3,49 |
|||
U5.5 |
42 |
54 |
4 |
0 |
42% |
54% |
4% |
0% |
3,42 |
|||
Rata-rata jawaban Responden |
3,47 |
Sangat Baik |
Sumber: Data primer diolah, Tahun 2023
Berdasarkan hasil perhitungan
dari tabel 3 di atas dapat diketahui bahwa n atau jumlah data pada setiap indikator
yaitu 100 responden yang berasal dari pasien atau pengnjung Puskesmas Tetewatu
Kabupaten Konawe Utara. Tabel 3 menunjukan bahwa nilai mean dari kelima indikator (Kehandalan (Reability),
Daya Tanggap (Responsiveness), Jaminan (Assurance), Perhatian (Emphaty),
dan Bukti Langsung (Tangibel)) dengan nilai rata-rata sangat baik,
artinya bahwa program Nusantara Sehat yang dijalankan Puskesmas Tetewatu
berjalan dengan baik dan sangat bermanfaat untuk pasien dan puskesmas selain penilaian efektifitas program nusantara sehat penilaian kualitas layanan juga memberi masukan penilaian bahwa puskesmas telah memberikan pelayanan yang baik
terhadap pasien.
Kesimpulan
Kesimpulan dalam penelitian
ini rekapitulasi IKM di Puskesmas
Tetewatu dengan kategori baik dan berdasarkan lima dimensi
kualitas layanan dikatagorikan sangat baik. Disimpulkan
bahwa Program Nusantara Sehat berjalan
efektif terhadap peningkatan
kesadaran masyarakat tentang kesehatan melalui program-program yang dijalankan
petugas khusus yang bergabung dalam Program Nusantara
Sehat.
Saran penelitian pihak pengambil kebijakan dan Kepala Puskesmas Tetewatu, Kec. Wiwirano Kabupaten Konawe Utara agar lebih memperhatikan dan memberikan perhatian
serius untuk meningkatkan sarana
dan prasarana. Lebih meningkatkan kecepatan waktu dalam memberikan
pelayanan. Hasil penelitian menunjukkan agar lebih
meningkatkan kinerja petugas. Bagi peneliti selanjutnya, hasil penelitian ini bisa
digunakan sebagai bahan perbandingan dan referensi dan sebagai bahan
pertimbangan untuk lebih memperdalam penelitian selanjutnya. Kemudian dapat
mengganti pengukuran dengan unsur lain yang berbeda dan memperluas objek
penelitian.
DAFTAR
PUSTAKA
Handoko, T. Hani. (2016). Manajemen
personalia dan sumberdaya manusia. Bpfe.
Irawan, Alvian Dicky. (2022). Gambaran
Analisis Pembangunan Kesehatan Di Indonesia Pada Masa Pandemi COVID-19. Jurnal
Kesehatan Tambusai, 3(3), 369–373.
Kemenkes. (2016). Peringatan Hari
Tanpa Tembakau Sedunia. Jakarta: Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
Kotler, Philip, & Keller, Kevin
Lane. (2009). Manajemen Pemasaran, Edisi 13. Jakarta: Erlangga, 14.
Mongkaren, Steffi. (2013). Fasilitas
dan Kualitas Pelayanan Pengaruhnya Terhadap Kepuasan Penguna Jasa Rumah Sakit
Advent Manado. Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan
Akuntansi, 1(4).
Mulyanto, Sri Sadono. (2017).
Evaluasi Program Nusantarasehat Sebagai Bagian dari Prosperity Approach dalam
Menjaga Stabilitas Keamanan Daerah Tertinggal, Perbatasan, dan Kepulauan. Strategi
Perang Semesta, 3(3).
Munthe, Ashiong P. (2015). Pentingnya
evaluasi program di institusi pendidikan: sebuah pengantar, pengertian, tujuan
dan manfaat. Scholaria: Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan, 5(2), 1–14.
Nasution, Meisa Fitri. (2021). Pengaruh
Gaya Kepemimpinan, Supervisi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Efektifitas Guru
Di Sma Negeri 2 Kotapinang Labuhanbatu Selatan. Jurnal Manajemen Akuntansi
(JUMSI), 1(2), 239–247.
Purnomo, Bambang Raditya. (2017).
Efektivitas Pelatihan Kewirausahaan Dalam Meningkatkan Pengetahuan Dan Motivasi
Berwirausaha Pada Penyandang Tunarungu. Ekspektra: Jurnal Bisnis Dan
Manajemen, 1(1), 21–30.
R Hapsara Habib Rachmat, D. P. H.
(2018). Penguatan upaya kesehatan masyarakat dan pemberdayaan masyarakat
bidang kesehatan di Indonesia. UGM PRESS.
Simanjuntak, Ardi Taufik, Kusmanto,
Heri, & Suriadi, Agus. (2018). Efektivitas Program Nusantara Sehat Pada
Puskesmas Tanjung Beringin, Kecamatan Tanjung Beringin Kabupaten Serdang
Bedagai.
Tjiptono, Fandy. (2017). Service Management
Mewujudkan Layanan Prima (III). Andi Offset.
Tjiptono, Fandy. (2022). SERVICE
MANAGEMENT: Mewujudkan Layanan Prima Edisi 4. Penerbit Andi.
Ummi, Khairul. (n.d.). Pengaruh
Faktor Kemampuan Dan Faktor Pendidikan Terhadap Semangat Kerja Karyawan Pada PT.
Indomarco Prismatama Cabang Medan.
Zubaidah, Siti, & Tua, Harapan.
(2021). Efektivitas pelayanan Kesehatan Masa Pandemi Covid-19 di Puskesmas
Kecamatan Kubu Babussalam Kabupaten Rokan Hilir. Jurnal Ilmu Sosial Dan Ilmu
Politik, 10(3), 202–208.