PENGARUH CELEBRITY ENDORSEMENT TERHADAP REPUTASI MEDICAL HEALTH
APPS YANG DIMODERASI DENGAN CELEBRITY CHARACTERISTIC (STUDI KASUS APLIKASI
HALODOC)
Wafa Rohadatul Aisy1, Rifaldi Windya Giri2
Manajemen Bisnis Telekomunikasi dan Informatika, Fakultas Ekonomi dan
Bisnis, Universitas Telkom1,2
wafara@student.telkomuniversity.ac.id1,
rifaldi@telkomuniversity.ac.id2
Abstrak
HaloDoc berusaha kuat untuk
membangun reputasi positif bagi perusahaan
di mata publik. Salah satu bentuk strategi pemasaran yang saat ini sering digunakan
untuk tujuan tersebut adalah strategi
Celebrity endorsement. Karakteristik pribadi Celebrity endorser sangat berpengaruh
terhadap efektivitas dari sebuah proses endorsement. Karakteristik yang diperhatikan yaitu attractiveness, likeability, expertise, dan
trustworthiness. Tujuan dari
penelitian ini adalah mengetahui pengaruh endorsement terhadap
company reputation dan mengetahui pengaruh
celebrity endorsement terhadap company reputation
yang dimoderasi masing-masing variabel
celebrity characteristic (attractiveness, likeability, expertise, dan
trustworthiness). Sampel penelitian
ini sebanyak 384 dengan teknik purposive sampling
yang diolah menggunakan
software Smart-PLS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa celebrity
endorsement, attractiveness, expertise, likeability, trustworthiness, moderasi att, moderasi
exp, moderasi like, dan oderasi
trus terhadap perubahan variasi variabel reputasi sebesar 56.5%, dan 43.5% dipengaruhi
variabel lain diluar model.
Variabel moderasi yang mempunyai pengaruh paling besar ialah likeability dengan angka path coefficient
0.118. Dengan kata lain, likeability yang dimiliki oleh Raffi Ahmad dan Nagita
Slavina diketahui bahwa dapat mempengaruhi
pandangan konsumen terhadap reputasi perusahaan sehingga perusahaan perlu mempertimbangkan kesukaan konsumen terhadap celebrity yang digunakan. Perusahaan dapat melakukan survei terkait siapa celebrity di
Indonesia yang saat ini
sangat disukai oleh masyarakat
dapat dilihat dari jumlah pengikut
disosial medianya atau bagaimana celebrity menanggapi pengikutnya.
Kata Kunci; dukungan selebriti, reputasi
perusahaan, karakteristik selebriti.
Abstract
HaloDoc strives to
build a positive reputation for the company in the eyes of the public. One form
of marketing strategy that is currently often used for this purpose is the
celebrity endorsement strategy. Celebrity endorser's personal characteristics
greatly affect the effectiveness of an endorsement process. The characteristics
to be considered are attractiveness, likeability, expertise, and
trustworthiness. The purpose of this study was to determine the effect of
endorsement on company reputation and to determine the effect of celebrity
endorsement on company reputation moderated by each variable celebrity
characteristic (attractiveness, likeability, expertise, and trustworthiness).
The sample of this research is 384 with purposive sampling technique which is processed
using Smart-PLS software. The results showed that celebrity endorsement,
attractiveness, expertise, likeability, trustworthiness, att
moderation, exp moderation, like moderation, and trus
moderation on changes in reputation variable variations were 56.5%, and 43.5%
influenced by other variables outside the model. The moderating variable that
has the greatest influence is likeability with a path coefficient of 0.118. In
other words, the likeability possessed by Raffi Ahmad and Nagita
Slavina is known that it can affect consumers' views
of the company's reputation so that companies need to consider consumer
preferences for the celebrity used. Companies can conduct surveys regarding who
celebrities in Indonesia are currently very liked by the public, it can be seen
from the number of followers on their social media or how celebrities respond
to their followers.
Keywords; celebrity
endorsement, company reputation, celebrity characteristics.
PENDAHULUAN
Untuk mencegah penyebaran
Covid 19, pemerintah berbagai
negara seluruh dunia membuat
seperangkat peraturan untuk pencegahan virus seperti adanya peraturan jam malam, pembatasan sosial, juga pengurangan kegiatan bisnis, pendidikan, dan transportasi (Syafarana & Chairani, 2020) (Balaji et al., 2020). Beberapa campaign yang digerakkan oleh pemerintah untuk pencegahan penyebaran Covid 19 adalah gerakan 5M; mencuci tangan, menjaga jarak, memakai masker, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas. Salah satu kegiatan dalam
rangka mengikuti aturan tersebut di kegiatan sehari-hari adalah dengan menggunakan
fasilitas telemedicine (Hidayatullah et al., 2023) (Kartikawati, 2021). Dikutip dari
[6] dalam Kompas.com, Jubir
penanganan Covid 19 mengatakan
bahwa, pengguna
telemedicine di Indonesia saat ini
telah mecapai 300.000 pengguna yang tersebar diseluruh Indonesia. Jumlah ini meningkat tajam
bila dibandingkan dengan data Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia tahun 2019 yaitu sebesar 9.228 pengguna. Berdasarkan riset yang dilakukan Daily Social yang bekerja
sama dengan FITCO, dari 600 responden, sebanyak 58% responden menjadikan HaloDoc sebagai aplikasi pilihan pertama atau situs kesehatan yang dipilih.
Pada 13 Agustus
2020, HaloDoc berhasil dinobatkan oleh CBInsight untuk masuk ke
daftar Digital Health 150. Digital Health 150 merupakan
daftar yang menampilakn 150 aplikasi
kesehatan yang menjanjikan
di seluruh dunia. HaloDoc menjadi satu-satunya perusahaan asal Asia Tenggara
yang masuk dalam daftar
Digital Health 150 untuk kategori
Virtual Care Delivery di tahun 2020 setelah berhasil untuk pertama kalinya
meraih pencapaian yang sama pada tahun 2019 [5]. Sebagai startup terpandang dan sedang berkembang, HaloDoc berusaha kuat untuk membangun
reputasi positif bagi perusahaan di mata publik.
Untuk membangun dan mempertahanakan
reputasi baik sebuah perusahaan, harus adanya reputation strategy
management yang tepat. Salah satu
bentuk strategi pemasaran
yang saat ini sering digunakan adalah strategi Celebrity endorsement. Celebrity endorser adalah adalah seseorang
yang mempunyai banyak pengikut dengan menampilkan konten yang mereka buat pada berbagai
platform social media yang digunakan pada suatu negara seperti Instagram
dan Youtube [4]. Pada penelitian
(Zakari et al., 2019) menunjukkan bahwa
para influencer atau vlogger telah
menarik minat positif yang lebih banyak atas pembelian
konsumen untuk membeli suatu merek
mewah yang di promosikan di
platform mereka (Putlia & Thioanda, 2020). Para influencer dapat menampilkan diri mereka seperti biasa melalui pendekatan
dan kepribadian yang otentik
sehingga masyarakat merasa lebih mirip
dengan mereka. Secara umum penelitian
tentang endorsement telah menyebutkan bawah konsumen akan menilai
suatu merek secara positif dari orang yang mereka anggap kredibel (Zakari et al., 2019)
Karakteristik pribadi Celebrity endorser sangat berpengaruh terhadap efektivitas dari sebuah proses endorsement (Asir et al., 2023). Karakteristik Celebrity endorser yang baik akan memiliki
dampak positif pada proses
endorsement dan sebaliknya (Zakari et al., 2019). Empat karakteristik
selebriti yang sering digunakan didalam studi menurut (Zakari et al., 2019) yaitu attractiveness, likeability,
expertise, dan trustworthiness.
Cara yang digunakan
HaloDoc untuk memperluas pasarnya adalah dengan mengendorse
selebritis Indonesia, salah satunya
adalah pasangan selebritis Raffi Ahmad dan Nagita
Slavina yang memiliki jutaan pengikut di akun media sosial Instagram maupun Youtube.
Celebrity endorsement efektif karena masyarkaat mengenal selebriti ini, sehingga perusahaan menggunakannya untuk mendapatkan perhatian masyarakat yang lebih luas lagi dengan
lebih mudah. Pemilihan selebriti tidak bisa langsung
tunjuk, selebriti yang dipilih harus memiliki
keterakaitan dengan perusahaan atau produk yang ditawarkan. Karaktersitik selebriti yang dipilih memliki pengaruh yang critical dengan tingakt efektifitas campaign. Empat karakteristik selebriti yang sering digunakan didalam studi menurut (Lan et al., 2016) yaitu attractiveness, likeability,
expertise, dan trustworthiness. Maka berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, focus penelitian ini adalah untuk
mengetahui “Pengaruh
Celebrity endorsement Terhadap Reputasi
Medical health apps Yang Dimoderasi Dengan Celebrity Characteristic (Studi
Kasus Aplikasi HaloDoc)”
METODE PENELITIAN
Penelitian yang dilakukan peneliti
kali ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif menurut (Indrawati, 2015) adalah metode penelitian yang didasari filsafat positivism yang digunakan
untuk meneliti populasi atau sampel
tertentu, pengumpulan datanya menggunakan intrumen penelitian, analisi data bersifat kuantitatif/statistic yang bertujuan
menggambarkan hipotesis
yang telah ditetapkan. Tujuan pada penelitian ini yaitu kausal,
dimana menurut (Indrawati, 2015), penelitian kausal
merupakan penelitian yang menjelaskan satu atau lebih faktor
yang menyebabkan masalah. Penelitian kausal menyatakan bahwa variabel X menyebabkan variabel Y.
Variabel Independen pada penelitian
ini adalah Celebrity
Endorsement. Variabel bebas
atau independent variable menurut
(Indrawati, 2015) adalah variabel
yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahan
variabel dependen. Variabel Terikat atau dependent variable menurut (Sugiyono, 2008) adalah variabel
yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel
bebas. Variabel terikat dalam penelitian
ini adalah Reputasi (Y). Variabel moderator atau moderating variable menurut (Sugiyono, 2008) adalah variabel
yang mempengaruhi (memperkuat
atau memperlemah) hubungan variabel independen dan dependen. Variabel moderator dalam penelitian ini adalah Celebrity characteristic.
Pengumpulan data diambil dari
data primer dan data sekunder. Data primer berupa menyebarkan kuesioner dengan media online. Sedangkan data skeunder diambil dari jurnal
nasional, jurnal internasional, buku, artikel, dan penelitian terhadulu yang berhubungan dengan variabel penelitian ini.
Dalam penelitian ini
jumlah minimum sampel yang diambil berdasarkan rumus Cochran sebesar 384,16 responden dan dapat dibulatkan menjadi 385 responden. Dengan menggunakan metode SEM yang menurut (Ghozali, 2017) Structural Equation Modelling (SEM) adalah
gabungan dalam dua motode statistik yang didalamnya terdapat analisis faktor (factor analysis)
yang di kembangkan pada ilmu
psikologi dan psikometri serta model persamaan simultan (simultaneous equation modeling)
yang dikembangkan di ekonometrika.
Dalam hal ini penelitian ini menggunakan variance based
matric structural equation modeling (VB-SEM) atau PLS-SEM, tujuan menggunakan SEM-PLS pada penelitian
ini adalah untuk memaksimalkan explained varience atau nilai
𝑅2 dari semua peubah laten endogen yang terkait
dalam diagaram jalur, dari penilaian
model pengukuran ukuran
yang paling penting adalah reliabilitas gabungan atau konsistensi internal, validitas konvergen dan validitas determinan, sedangkan untuk model struktural ukuran yang penting adalah koefisien jalur dan tingkat signifikasinnya, nilai explained variance 𝑅2, dan relevansi prediktif
(predictive relevance) 𝑄2.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dari hasil
pengambilan data dengan menggunakan kuesioner online yang
disebar ke 385 orang, dengan kriteria mengetahui aplikasi halodoc, selanjutnya diolah menggunakan aplikasi Smart-PLS mendapatkan hasil sebagai berikut.
1.
Uji Outer Model
(Validitas dan Reabilitas)
Penggunaan outer model bertujuan untuk menunjukkan spesifikasi hubungan antara indikator atau parameter yang di estimasi dengan variabel latennya. Yaitu dengan melakukan
pendekatan uji validitas
dan uji reliabilitas.
Menurut (Indrawati, 2015), validitas menunjukkan
sejauh mana suatu alat pengukur dapat
mengukur apa yang akan diukur. Sehingga
dapat dikatakan semakin tinggi validitas suatu alat pengukur, maka alat pengukur
tersebut semakin tepat sasaran. Uji convergent
validity dilakukan untuk mengetahui apakah sebuah indikator sudah menjelaskan sebuah konstruk. Uji ini dilakukan dengan
melihat masing-masing indikator
yang memiliki nilai loading
factor yang tinggi dengan konstruk tersebut serta memilki nilai
variance extracted yang cukup tinggi.
Pada penelitian tahap awal nilai convergent validity
0.5 – 0.6 menunjukkan suatu
indikator valid, sedangkan untuk cut-off value dari
rata-rata nilai variance extracted (AVE) syarat minimalnya 0.50 untuk menjadi tanda
adanya konvergensi yang memadai (Ghozali, 2017). Dari hasil olahan
data, didapati bahwa setiap indikator pada
masing-masing variabel mempunyai
nilai factor loading> 0,5 dann
variance extracted (AVE) > 0.5 sehingga dapat disimpulkan bahwa seluruh indikator
telah vaiid.
Realibilitas merupakan suatu alat ukur indikasi
stabilitas dan konsistensi suatu instrument dalam mengukur konsep dan membantu dalam penilaian. Kuesioner dianggap reliabel atau handal jika
seseorang menjawab pernyataan konsisten dari waktu ke
waktu. Uji realibilitas
pada penelitian ini menggunakan Smart-PLS dengan
model pengukuran reflektif,
sehingga dapat dihitung menggunakan teknik perhitungan cronbach’s Alfa. Teknik cronbach’s
Alfa ini merupakan teknik yang paling umum digunakan untuk menguji realibilitas. Koefisien cronbach’s Alfa minimal
0,70 menunjukkan bahwa kuesioner memiliki tingkat realibilitas yang cukup baik. Dari hasil olahan data, diapati bahwa bahwa
setiap variabel mempunyai nilai Cronbach's Alpha
> 0.700 sehignga disimpulkan
bahwa seluruh indikator dalam penelitian telah reliabilitas yang baik.
2.
Inner Model
Menurut (Henseler, 2012) evaluasi model struktural
bertujuan untuk memeriksam korelasi antara structural yang diukur, yaitu uji t-kuadrat terkecil parsial itu sendiri. Evaluasi
inner model, pada penelitian ini
menggunakan beberapa kriteria yaitu, Koefisien Determinasi (R2), dan
Cross-Validated Redundancy (Q2).
Berdasarkan hasil olahan data, diketahui pada variabel reputasi mempunyai nilai Adjusted R Square sebesar
0.565 yaitu besar pengaruh yang diberikan oleh variabel independen yaitu celebrity endorsement, attractiveness, expertise,
likeability, trustyworthiness, moderasi
att, moderasi exp, moderasi like, dan moderasi trus terhadap perubahan
variasi variabel reputasi sebesar 56.50%, sedangkan sisanya sebesar 43.50% dipengaruhi oleh variabel lain diluar model penelitian.
Cross-Validated Redundancy (Q2) dilakukan
untuk mengetahui predictive
relevance pada variabel dependen.
Kriteria pada nilai tersebut yaitu jika Q2>0 dapat dikatakan model telah mempunyai predictive relevance yang akurat,
sedangkan sebaliknya jika Q2<0 dapat dikatakan bahwa model kurang mempunyai predictive
relevance (Altonie et al., 2022). nilai Q2 pada variabel
reputasi sebesar 0.323 >
sehingga disimpulkan bahwa Q2>0 yaitu model telah mempunyai predictive
relevance.
3.
Analisis Manjaerial
Company reputation membaik ketika menggunakan celebrity
endorsement sebagai strategi pemasarannya.
Yang dipengaruhi karakteristik
celebrity likeability, attractiveness, dan trustworthiness. Sedangkan
karakteristik celebrity expertise tidak
memiliki pengaruh, sehingga dapat untuk tidak digunakan.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pembahasan
maka dalam penelitian ini dapat disimpulkan sebagai Celebrity endorsement mempunyai
pengaruh positif dan signifikan terhadap company
reputation medical health apps artinya setiap kenaikan celebrity
endorsement 1 maka company reputation akan meningkat. Celebrity
attractiveness secara positif
dan signifikan memoderasi pengaruh celebrity endorsement terhadap
company reputation medical health apps artinya setiap kenaikan celebrity
endorsement yang dimoderasi oleh attractiveness maka company reputation akan meningkat. Celebrity likeability secara
positif dan signifikan memoderasi pengaruh celebrity
endorsement terhadap company reputation medical
health apps artinya setiap kenaikan celebrity endorsement yang dimoderasi
oleh likeability maka company reputation akan meningkat. Celebrity ekspertise tidak secara positif dan signifikan memoderasi pengaruh celebrity endorsement terhadap
company reputation medical health apps. Pengaruh
negative yang diberikan artinya
setiap kenaikan celebrity
endorsement yang dimoderasi oleh ekspertise
maka company reputation akan
menurun. Celebrity trustworthiness secara positif dan signifikan memoderasi pengaruh celebrity endorsement terhadap
company reputation medical health apps artinya setiap kenaikan celebrity
endorsement yang dimoderasi oleh trustworthiness maka company reputation akan meningkat.
DAFTAR PUSTAKA
Altonie, H., Sintani, L., Uda, T.,
Yunikewaty, Y., Christa, U. R., & Pambelum, Y. J. (2022). Pengaruh Kualitas
Pelayanan dan Kompetensi Pegawai Terhadap Kepuasan Pengguna Jasa Pada Dinas
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Katingan. Journal Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial, 14(2), 340–362.
Asir, M., Puspitasari, D., Wahab, A.,
& Anwar, M. A. (2023). Efektivitas Penggunaan Celebrity Endorser Terhadap
Perilaku Konsumen dan Keputuan Pembelian Produk: Literature Review. Management
Studies and Entrepreneurship Journal (MSEJ), 4(3), 1790–1801.
Balaji, A., Maurya, S., & Kumar, S.
(2020). Smartphone-based electrochemical sensor for assessing COVID-19 infected
patients. International Journal of Pervasive Computing and Communications,
18(5), 563–572.
Ghozali, I. (2017). Model persamaan
struktural konsep dan aplikasi dengan program AMOS 24. Semarang: Badan
Penerbit Universitas Diponegoro.
Henseler, J. (2012). PLS-MGA: A
non-parametric approach to partial least squares-based multi-group analysis. Challenges
at the Interface of Data Analysis, Computer Science, and Optimization:
Proceedings of the 34th Annual Conference of the Gesellschaft Für
Klassifikation e. V., Karlsruhe, July 21-23, 2010, 495–501.
Hidayatullah, Y., Zahro, Z., Putri, A.
R., Intriaswari, A., Irma, A., & Anwar, E. S. (2023). Menanggulangi
Dampak Signifikan Covid-19 Terhadap Masyarakat.
Indrawati, P. D. (2015). Metode
Penelitian Manajemen dan Bisnis Konvergensi Teknologi Komunikasi dan Informasi.
Bandung: PT Refika Aditama.
Kartikawati, D. R. (2021). Tanggung
Jawab Rumah Sakit terhadap Pemenuhan Hak Pasien pada Masa Pandemi COVID-19. Indonesia
Law Reform Journal, 1(3), 318–335.
Lan, A., Li, W., Liu, Y., Xiong, Z.,
Zhang, X., Zhou, S., Palko, O., Chen, H., Kapita, M., & Prigge, J. R.
(2016). Chemoprevention of oxidative stress-associated oral carcinogenesis by
sulforaphane depends on NRF2 and the isothiocyanate moiety. Oncotarget, 7(33),
53502.
Putlia, G., & Thioanda, N. N.
(2020). Munculnya Digital Influencer Merubah Perilaku Konsumen Pada Promosi
Produk, Pemilihan Produk, dan Keputusan Pembelian Generasi Milenial: Studi Pada
Akun YouTube Ria SW. Jurnal Manajemen Strategi Dan Aplikasi Bisnis, 3(1),
39–50.
Sugiyono. (2008). Metode Penelitian
Kuantitatif Kualitatif dan R&D. CV. Alfabeta, Bandung, 25.
Syafarana, I. A. N., & Chairani, A.
(2020). Pelaksanaan Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus pada Masa Pandemi
Covid–19 di Sekolah Inklusif SDN 12 Gedong. Jurnal Ortopedagogia, 6(2),
125–129.
Zakari, M., Dogbe, C. S. K., &
Asante, C. (2019). Effect of celebrity endorsement on telecommunication
companies’ reputation: The moderating role of celebrity characteristics. Management
Research Review.