ANALISIS EFEKTIVITAS
PROGRAM NUSANTARA SEHAT PADA PUSKESMAS TETEWATU,
KEC. WIWIRANO KABUPATEN KONAWE UTARA
Irmawati1, Abd. Azis Muthalib2 Muh. Nur,3Arifin4
Magister Manajemen,
Sekolah Tinggi Ilmu Enam Enam
Kendari
Email: puthe.cantik@yahoo.com, muh.nur363@gmail.com, ipink.aa77@gmail.com
Abstrak
Tujuan
penelitian ini adalah untuk menganalisis Efektivitas Program Nusantara Sehat pada
Puskesmas Tetewatu, Kec. Wiwirano Kabupaten Konawe Utara. Pendekatan penelitian
ini adalah deskriptif-kuantitatif. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini
berupa kuesioner, wawancara dan dokumentasi. Sampel penelitian ini 100
responden yakni terdiri dari orang yang datang dan mendapatkan pelayanan medis
di Puskesmas Tatewatu. Teknik analisis data dilakukan dengan menggunakan Indeks
Kepuasan Masyarakat (IKM) dan pengukuran kualitas layanan.Hasil penelitian
berdasarkan rekapitulasi IKM di Puskesmas Tetewatu dengan rata-rata (2,93)
katagori baik yang terdiri dari sembilan unsur yaitu: persyaratan, sistem,
mekanisme dan prosedur, waktu penyelesaian, biaya/tarif, produk spesifikasi
jenis pelayanan, kompetensi pelaksanaan, perilaku pelaksana, penanganan pengaduan,
saran dan masukan dan sarana dan prasarana. Hasil penelitian bedasarkan lima
dimensi kualitas
layanan yakni realibility (kehandalan), responsiveness (daya
tanggap), assurance (jaminan), emphaty (perhatian) dan tangibel
(bukti langsung) menunjukan jawaban responden dengan katagori sangat baik.
Program Nusantara Sehat pada Puskesmas Tetewatu, Kec. Wiwirano Kabupaten Konawe
Utara dikatagorikan efektif karena membawa perubahan signifikan terhadap
masyarakat perbatasan terutama terkait pentingnya menjaga kesehatan
Kata
kunci: Efektifitas, Indeks
Kepuasan Masyarakat, Kualitas Layanan dan Program Nusantara Sehat
Abstract
The
purpose of this study was to analyze the Effectiveness of the Nusantara Sehat
Program at the Tetewatu Health Center, Kec. Wiwirano, North Konawe Regency. This research approach is
descriptive-quantitative. Data collection techniques in this study were in the
form of questionnaires, interviews and documentation. The sample for this study
was 100 respondents, consisting of people who came and received medical
services at the Tatewatu Health Center. Data analysis
techniques were carried out by using the Community Satisfaction Index (IKM) and
measuring service quality. The results of the study were based on the
recapitulation of IKM at the Tetewatu Health Center
with an average (2.93) good category consisting of nine elements, namely:
requirements, systems, mechanisms and procedures, completion time,
costs/tariffs, product specifications for types of services, competency
implementation, implementing behavior, complaint handling, suggestions and
input and facilities and infrastructure. The results of the study based on the
five dimensions of service quality, namely reliability, responsiveness,
assurance, empathy and tangibility, show that the respondents' answers are in
the very good category. Healthy Archipelago Program at the Tetewatu
Health Center, Kec. Wiwirano,
North Konawe Regency, is categorized as effective
because it has brought significant changes to border communities, especially regarding
the importance of maintaining health
Keywords: Effectiveness,
Community Satisfaction Index, Service Quality and Nusantara Sehat Program
Pendahuluan
Pembangunan kesehatan di daerah
tertinggal merupakan salah satu prioritas pembangunan nasional pemerintah
Indonesia (Surasetja,
2007). Hal
ini diramalkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN)
2015-2019. Kemudian Perintah Presiden RI No.78 Tahun 2005 mendukung
administrasi pulau terkecil. Puskesmas adalah organisasi pelayanan kesehatan
yang menyelenggarakan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan
Perorangan (UKP) tingkat pertama dengan mengutamakan upaya promotif dan
preventif untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya
di bidang tugasnya.
Salah satu sasaran utama RPJMN bidang
kesehatan tahun 2015-2019 adalah meningkatkan pemerataan, mutu pelayanan medis
dan sumber daya Kesehatan (Yulianti,
Utoyo, & Atika, 2022). Permasalahn
yang terjadi terbatasnya ketersediaan dokter spesialis yang berkualitas dalam jumlah yang cukup dan merata, terutama di pedesaan dan DPTK. Menanggapi masalah kekurangan tenaga kesehatan di beberapa daerah, pemerintah mengeluarkan peraturan melalui Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes
RI) yaitu Keputusan Nomor 9
Tahun 2013. tentang kewajiban
perlakuan khusus bagi tenaga kesehatan bertujuan memberikan pelayanan kesehatan, meningkatkan akses pelayanan dan kualitas pelayanan kesehatan di daerah miskin perbatasan dan kepulauan (DTPK) melalui pembentukan Program Kesehatan Nusantara (NS).
Program Nusantara Sehat bertujuan
untuk menguatkan layanan kesehatan primer melalui peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan dasar (DTPK) dan DBK
juga mempunyai tujuan menjaga keberlangsungan pelayanan kesehatan yang terintegrasi serta meningkatkan retensi tenaga kesehatan yang bertugas di DTPK (Mulyanto,
2012). Puskesmas
Tetewatu merupakan puskesmas non rawat inap jenis unit Puskesmas terpencil yang terletak di Kecamatan Wiwirano yang merupakan pemekaran dari Puskesmas Lamparinga. Tugas pokok Puskesmas Tetewatu adalah melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka mendukung
terwujudnya kecamatan sehat.
Untuk. mencapai tujuan
tersebut, maka Puskesmas Tetewatu dan jajarannya (puskesmas; pembantu/pustu; pos kesehatan; desa/poskesdes) melakukan. enam. Upaya. Kesehatan. wajib, yaitu: upaya; promosi;
kesehatan, upaya; kesehatan; lingkungan, upaya; kesehatan; ibu dan anak; serta
keluarga berencana, upaya perbaikan; gizi masyarakat, upaya; pencegahan dan pemberantasan; penyakit, dan; upaya; pengobatan. Program
Nusantara Sehat telah berjalan
selama kurang lebih delapan tahun sejak
awal, oleh karena itu perlu dilakukan pemantauan efektivitas program
Nusantara Sehat.
Evaluasi harus dilakukan untuk mengetahui seberapa efektif program tersebut dan manfaat apa yang akan diperoleh
dari pelaksanaan program atau kebijakan tersebut. Berdasarkan uraian latar belakang
di atas, evaluasi keefektifan program sangat penting
untuk menentukan apakah
program telah berjalan dengan baik terkait dengan tujuannya. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk meneliti lebih
lanjut mengenai efektivitas
Program Nusantara Sehat.
Hasil kajian terkait
kajian yang akan dilakukan, antara lain hasil kajian menunjukkan
bahwa terdapat enam indikator kepuasan masyarakat yang berbeda (Simanjuntak, Kusmanto, & Suriadi, 2018). Kualitas. prosedur. pelayanan di Puskesmas. Tanjung. Beringin, meliputi. penilaian. upaya. promosi. kesehatan (tidak baik:2,17), upaya. kesehatan lingkungan (tidak baik: 2,30),.upaya. kesehatan. ibu dan anak dan. keluarga berencana. (tidak baik: 3,03), upaya peningkatan. gizi masyarakat (skor baik: 2,85), pencegahan.dan pemberantasan penyakit (tidak baik: 2,28) dan upaya pengobatan. (baik: 2,81).
Disisi lain, hasil penelitian menunjukkan efektivitas pelayanan medis di Puskesmas Qubu Babussalam berdasarkan indikator dinilai pelayanan medis sudah baik (Siti Zubaidah dan Harapan Tua (2021), n.d.). Namun pada prakteknya belum berhasil karena ada faktor yang mempengaruhi pelayanan kesehatan yaitu sumber daya kesehatan,
kesadaran masyarakat, sarana dan prasarana.
Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka penulis
tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Analisis Efektivitas
Program Sehat Nusantara di Puskesmas Tetewatu Kec. Wiwirano, Kabupaten Konawe
Utara”. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian
ini adalah mengidentifikasi
dan menganalisis: Efektivitas Program
Nusantara Sehat pada
Puskesmas
Tetewatu, Kec. Wiwirano Kabupaten Konawe Utara.
Menurut peneliti, manajemen
sumber daya manusia adalah perolehan, pemilihan, pengembangan, pemeliharaan dan pemanfaatan sumber daya manusia untuk mencapai tujuan individu dan organisasi. Menurut (Hasibuan,
2008), manajemen
sumber daya manusia adalah ilmu dan seni yang mengatur hubungan dan peran tenaga kerja sedemikian rupa sehingga secara aktif dan efektif berkontribusi pada pencapaian tujuan organisasi, karyawan dan masyarakat
Efektivitas secara umum adalah alat
untuk mencapai tujuan. Menurut (Tumewu,
Mantiri, & Lapian, 2021), efektivitas.
adalah kemampuan memilih tujuan. yang tepat untuk. mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Menurut peneliti Efektivitas adalah kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat atau peralatan yang tepat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Arrizal, 2014). Sedangkan menurut peneliti lain efektivitas sering dipahami sebagai melakukan hal yang benar yaitu, melakukan aktivitas yang secara
langsung membantu organisasi mencapai tujuannya (Kusumawati, 2023).
Baik atau buruknya
kualitas jasa yang diberikan tergantung dari persepsi konsumen
terhadap penyedia jasa (service
provider) atau jasa
yang ditawarkan. Pernyataan
ini menunjukkan bahwa terdapat interaksi yang kuat antara “kepuasan
pelanggan” dan kualitas pelayanan.
kualitas adalah ukuran seberapa bagus tingkat layanan yang diberikan mampu atau sesuai dengan
ekspektasi pelanggan atau konsumen. Pemerintah
sejatinya bertindak sebagai pengabdi masyarakat, tidaklah dibentuk untuk
memenuhi kepentingan dirinya sendiri, tetapi juga untuk melayani masyarakat dan
memfasilitasi setiap individu dalam masyarakat untuk mengembangkan kemampuan
dan kreativitas mereka guna mencapai tujuan bersama (Irmawati, Muthalib, Nur, & Arifin, 2023).
Menurut undang-undang
No. 25 Tahun 2009 tentang Layanan
Publik menyatakan layanan publik merupakan serangkaian tindakan yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi seluruh warga negara dan penduduk atas barang, jasa,
dan/atau layanan administratif yang disediakan
oleh penyelenggara layanan public.
Ruang lingkup pelayanan
publik sesuai dengan Undang-Undag meliputi layanan publik dan jasa umum serta layanan
administrasi yang diatur
oleh peraturan hukum. Dalam
cakupan tersebut, termasuklah pendidikan, pengajaran, pekerjaan dan bisnis, tempat tinggal, komunikasi dan informasi, lingkungan alam, kesehatan, jaminan sosial, energi, perbankan, transportasi, sumber daya alam,
pariwisata, dan sektor strategis lainnya. (Pasal 5 UU No 25 Tahun 2009).
Dimensi kualitas layanan menurut (Tjiptono,
2008) ada lima dimensi kualitas layanan sering digunakan dalam mengevaluasi kualitas layanan. Kelima dimensi tersebut adalah: Dimensi Reability (Kehandalan), Diemnsi Responsiveness (Daya Tanggap),
Dimensi Assurance (Jaminan),
Dimensi Emphaty (Perhatian) dan Dimensi Tangibel (Bukti Langsung).
(Kotler
& Keller, 2016) menyatakan
bahwa kepuasan pelanggan adalah taraf di mana kinerja produk dianggap relatif atau cocok
dengan harapan pembeli. Apabila kinerja produk tidak memenuhi harapan, pelanggan akan merasa kecewa.
Apabila kinerja produk sesuai dengan
harapan, pelanggan akan merasa puas.
Apabila kinerja produk melebihi harapan, pelanggan akan merasa sangat puas.
Menurut KEPMENPAN Nomor
63 tahun 2003 Indeks
Kepuasan Masyarakat adalah data
dan informasi tentang tingkat kepuasan masyarakat yang diperoleh dari pengukuran kuantitatif dan kualitatif atas pendapat masyarakat
dalam memperoleh pelayanan publik dari aparatur penyelenggara
pelayanan publik dengan membandingkan antara harapan dan kebutuhan mereka.
Terdapat Sembilan unsur
kepuasan masyarakat yaitu : yakni persyaratan, sistem, mekanisme dan prosedur, waktu penyelesaian, biaya/tarif, spesifikasi produk dan jenis layanan, keahlian pelaksana, perilaku pelaksana, penanganan pengaduan, saran, dan masukan, serta sarana dan prasarana.
Program Nusantara Sehat (NS) adalah
program penguatan layanan kesehatan primer yang berfokus
pada promosi, pencegahan,
dan kerja.tim. Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan membuat
program Nusantara Sehat. yang bertujuan untuk melaksanakan pekerjaan kesehatan dengan tanggung jawab khusus tenaga kesehatan
untuk meningkatkan ketersediaan
dan kualitas pelayanan. kesehatan. di daerah. tertinggal, perbatasan dan kepulauan (DTPK) dan daerah bermasalah kesehatan (DBK) (Yulianti
et al., 2022).
Tujuan utama program. Nusantara.
Sehat (NS) adalah memberikan
pelayanan kesehatan dasar yang dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat, terutama di pelosok nusantara.Tim. program Nusantara Sehat (NS) terdiri dari tenaga
kesehatan dengan latar belakang medis, seperti dokter, perawat, bidan, tenaga kesehatan
masyarakat, tenaga kesehatan lingkungan, teknologi laboratorium medik, ahli gizi
dan apoteker.
Metode
Objek penelitian dalam penelitian yaitu
Puskesmas Tetewatu terletak di desa Tetewatu Kecamatan
Wiwirano Kabupaten Konawe Utara. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah teknik pengambilan sampel non probabiliti dengan jenis
random sampling. Sampel survei yang ditargetkan terdiri dari 100 responden untuk memvalidasi efektivitas Program Kesehatan Nusantara. Jenis
data penelitian ini yaitu kuantitatif dan kualitatif.
Sumber data penelitian primer dan sekunder.
Teknik pengumpulan data dengan
mengisi kuisioner, wawancara dan dokumentasi. Teknis
Analisis data yaitu perhitungan
menggunakan rumus indeks kepuasan dan interpretasi hasil perhitungan.
Hasil dan Pembahasan
Deskripsi variabel penelitian adalah mengintegrasikan distribusi frekuensi
jawaban responden ke dalam empat kategori dalam skala Likert. Setiap skala
memiliki peringkat dari sangat negatif ke sangat positif, seperti yang
ditunjukkan dalam pilihan jawaban kuesioner. Deskripsi berikut berdasarkan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) pasien
atau pengunjung puskesmas Tetewatu Kabupaten Konawe Utara.
Tabel 1
Deskripsi Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM).
Rata-rata. |
Mutu Pelayanan. |
Nilai Menimbang. |
||
1. |
Persyaratan. |
3.21. |
Baik. |
0,11 |
2 |
Sistem, mekanisme dan prosedur |
3.11. |
Baik. |
0,11 |
3. |
Waktu penyelesaian. |
3.04. |
Baik |
0,11 |
4. |
Biaya/ tarif. |
3.49. |
Sangat
Baik. |
0,11 |
5. |
Produk spesifikasi jenis .pelayanan Pelayanan |
3.35. |
Sangat
Baik. |
0,11 |
6. |
Kompetensi pelaksana. |
3.15. |
Baik. |
0,11 |
7. |
Perilaku pelaksana. |
3.36. |
Sangat
Baik. |
0,11 |
8. |
Penanganan pengaduan,
saran dan masukan. |
3.35. |
Sangat
Baik. |
0,11 |
9. |
Sarana dan Prasarana. |
3.25. |
Baik. |
0,11 |
Jumlah. |
29.32... |
|
|
Sumber: Data Primer
Penelitian, diolah 2023.
Berdasarkan tabel 1 mutu
pelayanan puskesmas Tetewatu Kecamatan Wiwirano Kabupaten Konawe Utara penilaian unsur biaya/tarif, produk
spesifikasi jenis pelayanan, perilaku pelaksana dan penanganan pengaduan, saran dan masukan katagori pelayanan sangat baik dan kelima unsur lainya katagori
baik. Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa program nusantara sehat berdasarkan indeks kepuasan masyarakat dapat dikatakan efektif Untuk mengetahui keefektifan program Nusantara Sehat melalui
kualitas pelayanan dan kinerja unit pelayanan, nilai ini ditambahkan pada standar keputusan yang ada.
Tabel 2
Penyusunan Nilai dan
Katagori Indeks Kepuasan.
No |
Nilai Interval
Nilai Interval Mutu Kinerja
IKM Konversi IKM . Pelayanan. Pelayanan. |
|||
1. |
1,00 - 1,75. |
25,00 – 43,75. |
D. |
Tidak Baik. |
2. |
1,76 – 2,50. |
43,76 – 62,50. |
C. |
Kurang
Baik. |
3. |
2,51 – 3,25. |
62,51 – 81,25. |
B. |
Baik. |
4. |
3,26 – 4,00. |
81,26 – 100,00. |
A. |
Sangat Baik.. |
Sumber : Data Primer Penelitian, diolah 2023.
Dengan demikian nilai indeks kepuasan
masyarakat Puskesmas Tetewatu Kabupaten Konawe Utara dapat dirangkum sebagai berikut: Nilai indeksnya adalah 2,932. Kualitas pelayanan
B dan kinerja Puskesmas Tetewatu Kabupaten Konawe Utara katagori baik. Setelah mengetahui
nilai indeks di Puskesmas Tetewatu Kabupaten Konawe Utara maka nilai indeks kepuasan
masyarakat saat konversi dapat dihitung sebagai berikut: Nilai IKM setelah dikonversi = Nilai Indeks x Nilai Konversi = 2,932 x 25
= 73,30. Dapat disimpulkan bahwa mutu
pelayanan masyarakat pada Puskesmas Tetewatu Kabupaten Konawe Utara adalah yaitu
Baik.
Di Puskesmas Tetewatu Kabupaten Konawe kepuasan masyarakat dan efektiftas Program Nusantara Sehat dapat
juga diukur dengan kualitas pelayanan publik dengan menggunakan
5 indikator tentang pelayanan publik berdasarkan (Tjiptono, 2017) yaitu [1] Kehandalan (Reability),
[2] Daya Tanggap (Responsiveness), [3] Jaminan (Assurance), [4] Perhatian
(Emphaty), dan [5] Bukti Langsung
(Tangibel). Efektif atau tidaknya suatu
program dapat dinilai melalui bagaimana penerapan program tersebut,
program Nusantara Sehat sangat berkaitan dengan pelayanan petugas puskesmas terhadap pasien. Deskripsi tanggapan responden atas variabel kualitas
layanan disajikan pada tabel 5.14 berikut:
Tabel
3
Deskripsi Kualitas Layanan.
Indikator |
Item |
Jawaban Responden |
Rerata |
Makna Dalam Skala |
||||||||
Frekuensi |
Presentasi (%) |
Item |
Indikator |
|||||||||
Kehandalan (Reability) |
U1.1 |
60 |
35 |
5 |
0 |
60% |
35% |
5% |
0% |
3,60 |
3,60 |
Sangat Baik |
U1.2 |
61 |
33 |
6 |
0 |
61% |
33% |
6% |
0% |
3,61 |
|||
U1.3 |
58 |
38 |
4 |
0 |
58% |
38% |
4% |
0% |
3,58 |
|||
Daya Tanggap (Responsiveness) |
U2.1 |
41 |
57 |
2 |
0 |
41% |
57% |
2% |
0% |
3,41 |
3,52 |
Sangat Baik |
U2.2 |
61 |
39 |
0 |
0 |
61% |
39% |
0% |
0% |
3,61 |
|||
U2.3 |
54 |
46 |
0 |
0 |
54% |
46% |
0% |
0% |
3,54 |
|||
U2.4 |
51 |
49 |
0 |
0 |
51% |
49% |
0% |
0% |
3,51 |
|||
U2.5 |
51 |
42 |
7 |
0 |
51% |
42% |
7% |
0% |
3,51 |
|||
Jaminan (Assurance) |
U3.1 |
59 |
35 |
5 |
1 |
59% |
35% |
5% |
1% |
3,57 |
3,49 |
Sangat Baik |
U3.2 |
38 |
57 |
4 |
1 |
38% |
57% |
4% |
1% |
3,36 |
|||
U3.3 |
52 |
41 |
7 |
0 |
52% |
41% |
7% |
0% |
3,52 |
|||
U3.4 |
56 |
42 |
2 |
0 |
56% |
42% |
2% |
0% |
3,56 |
|||
U3.5 |
45 |
43 |
12 |
0 |
45% |
43% |
12% |
0% |
3,45 |
|||
Perhatian (Emphaty) |
U4.1 |
10 |
88 |
2 |
0 |
10% |
88% |
2% |
0% |
3,10 |
3,32 |
Sangat Baik |
U4.2 |
37 |
53 |
6 |
4 |
37% |
53% |
6% |
4% |
3,29 |
|||
U4.3 |
41 |
51 |
8 |
0 |
41% |
51% |
8% |
0% |
3,41 |
|||
U4.4 |
49 |
42 |
8 |
1 |
49% |
42% |
8% |
1% |
3,47 |
|||
Bukti Langsung (Tangibel) |
U5.1 |
37 |
61 |
2 |
0 |
37% |
61% |
2% |
0% |
3,37 |
3,41 |
Sangat Baik |
U5.2 |
35 |
46 |
18 |
0 |
35% |
46% |
18% |
0% |
3,32 |
|||
U5.3 |
43 |
48 |
9 |
0 |
43% |
48% |
9% |
0% |
3,43 |
|||
U5.4 |
49 |
45 |
6 |
0 |
49% |
45% |
6% |
0% |
3,49 |
|||
U5.5 |
42 |
54 |
4 |
0 |
42% |
54% |
4% |
0% |
3,42 |
|||
Rata-rata jawaban Responden |
3,47 |
Sangat Baik |
Sumber: Data primer diolah,
Tahun 2023.
Berdasarkan hasil perhitungan dari tabel 3
di atas dapat diketahui bahwa n atau jumlah data pada setiap indikator yaitu
100 responden yang berasal dari
pasien atau pengnjung Puskesmas Tetewatu Kabupaten Konawe Utara. Tabel
3 menunjukan bahwa nilai
mean dari kelima indikator ([Kehandalan (Reability), Daya Tanggap (Responsiveness),
Jaminan (Assurance), Perhatian
(Emphaty), dan Bukti Langsung
(Tangibel))
dengan nilai rata-rata sangat
baik, artinya bahwa program
Nusantara Sehat yang dijalankan Puskesmas
Tetewatu berjalan dengan baik dan sangat bermanfaat
untuk pasien dan puskesmas selain penilaian efektifitas program nusantara sehat penilaian kualitas layanan juga memberi masukan penilaian bahwa puskesmas telah memberikan pelayanan yang baik terhadap pasien.
KETERBATASAN PENELITIAN
Beberapa keterbatasan
dalam melaksanakan penelitian ini yaitu :
1)
Peneliti tidak
bertemu langsung semua pasien atau pengunjung mengingat penelitian ini
terbilang cukup jauh di daerah perbatasan dan tidak dapat di dapat diprediksi
jumlah pasien yang berkunjung di Puskesmas setiap harinya.
2)
Peneliti memiliki
keterbatasan waktu dalam menjalankan penelitian. Pengunjung atau pasien tidak
semua ditemui langsung dikarenakan keterbatasan waktu para informan dan
peneliti, agar tetap berjalan penelitian dibantu oleh petugas Puskesmas dengan
cara memberikan kuisioner kepada pasien/pengnjung.
Dalam tahapan wawancara
dengan informan keadaan yang banyak orang sehingga cenderung berisik terkadang informan tidak focus untuk menjawab pertanyaan. Dalam hal ini peneliti mengatasinya dengan cara membuat catatan
yang digunakan untuk cross check rekaman
wawancara pada saat pengisian kuisioner
Kesimpulan
Kesimpulan dalam penelitian
ini rekapitulasi IKM di Puskesmas
Tetewatu dengan kategori baik dan berdasarkan lima dimensi
kualitas layanan dikatagorikan sangat baik. Disimpulkan
bahwa Program Nusantara Sehat berjalan
efektif terhadap peningkatan
kesadaran masyarakat tentang kesehatan melalui program-program yang dijalankan
petugas khusus yang bergabung dalam Program Nusantara
Sehat.
DAFTAR
PUSTAKA
Arrizal, A. (2014). Konsep modul dan
metode pembelajaran Gary Dessler, riset eksperimen mata kuliah manajemen sumber
daya manusia. Manajemen Dan Kewirausahaan, 5(1), 21–42.
Hasibuan, M. S. P. (2008). Manajemen
sumber daya manusia.
Irmawati, I., Muthalib, A. A., Nur,
M., & Arifin, A. (2023). Analisis Efektivitas Program Nusantara Sehat Pada
Puskesmas Tetewatu. Journal of Economics and Business UBS, 12(3).
Kotler, P., & Keller, K. L.
(2016). Marketing management.
Kusumawati, E. (2023). Efektivitas
Kerja Guru. JIIP-Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, 6(3), 1487–1492.
Mulyanto, B. (2012). Manajemen Risiko
Dalam Pelaksanaan Proyek Konstruksi. BANGUNAN: Teori, Praktek, Penelitian,
Dan Pengajaran Teknik Bangunan, 16(1).
Simanjuntak, A. T., Kusmanto, H.,
& Suriadi, A. (2018). Efektivitas Program Nusantara Sehat Pada Puskesmas
Tanjung Beringin, Kecamatan Tanjung Beringin Kabupaten Serdang Bedagai.
Siti Zubaidah dan Harapan Tua (2021).
(n.d.). No Title. Analisis Efektivitas Program Nusantara Sehat Pada Puskesmas
Tetewatu, Kec. Wiwirano Kabupaten Konawe Utara
Surasetja, R. I. (2007). Fungsi,
ruang, bentuk dan ekspresi dalam arsitektur. FTKP-UPI. Hand-out Mata Kuliah
Pengantar Arsitektur.
Tjiptono, F. (2008). Strategi
Pemasaran. Yogyakarta. Andi Offset.
Tjiptono, F. (2017). Service
Management Mewujudkan Layanan Prima (III). Andi Offset.
Tumewu, D., Mantiri, M., &
Lapian, M. T. (2021). Efektivitas Pengelolaan Terminal Angkutan Umum Tipe B
Amurang Kabupaten Minahasa Selatan. Governance, 1(2).
Yulianti, A., Utoyo, B., & Atika,
D. B. (2022). Kinerja Program Nusantara Sehat di Daerah Terpencil Perbatasan
dan Kepulauan. Jurnal Administrativa, 4(1), 141–156.