ANALISIS EFEKTIVITAS PROGRAM NUSANTARA SEHAT PADA PUSKESMAS TETEWATU, KEC. WIWIRANO KABUPATEN KONAWE UTARA

 

Irmawati1, Abd. Azis Muthalib2 Muh. Nur,3Arifin4

Magister Manajemen, Sekolah Tinggi Ilmu Enam Enam Kendari

Email: puthe.cantik@yahoo.com, muh.nur363@gmail.com, ipink.aa77@gmail.com

 

 

Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis Efektivitas Program Nusantara Sehat pada Puskesmas Tetewatu, Kec. Wiwirano Kabupaten Konawe Utara. Pendekatan penelitian ini adalah deskriptif-kuantitatif. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini berupa kuesioner, wawancara dan dokumentasi. Sampel penelitian ini 100 responden yakni terdiri dari orang yang datang dan mendapatkan pelayanan medis di Puskesmas Tatewatu. Teknik analisis data dilakukan dengan menggunakan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) dan pengukuran kualitas layanan.Hasil penelitian berdasarkan rekapitulasi IKM di Puskesmas Tetewatu dengan rata-rata (2,93) katagori baik yang terdiri dari sembilan unsur yaitu: persyaratan, sistem, mekanisme dan prosedur, waktu penyelesaian, biaya/tarif, produk spesifikasi jenis pelayanan, kompetensi pelaksanaan, perilaku pelaksana, penanganan pengaduan, saran dan masukan dan sarana dan prasarana. Hasil penelitian bedasarkan lima dimensi kualitas layanan yakni realibility (kehandalan), responsiveness (daya tanggap), assurance (jaminan), emphaty (perhatian) dan tangibel (bukti langsung) menunjukan jawaban responden dengan katagori sangat baik. Program Nusantara Sehat pada Puskesmas Tetewatu, Kec. Wiwirano Kabupaten Konawe Utara dikatagorikan efektif karena membawa perubahan signifikan terhadap masyarakat perbatasan terutama terkait pentingnya menjaga kesehatan

 

Kata kunci: Efektifitas, Indeks Kepuasan Masyarakat, Kualitas Layanan dan Program Nusantara Sehat

 

Abstract

The purpose of this study was to analyze the Effectiveness of the Nusantara Sehat Program at the Tetewatu Health Center, Kec. Wiwirano, North Konawe Regency. This research approach is descriptive-quantitative. Data collection techniques in this study were in the form of questionnaires, interviews and documentation. The sample for this study was 100 respondents, consisting of people who came and received medical services at the Tatewatu Health Center. Data analysis techniques were carried out by using the Community Satisfaction Index (IKM) and measuring service quality. The results of the study were based on the recapitulation of IKM at the Tetewatu Health Center with an average (2.93) good category consisting of nine elements, namely: requirements, systems, mechanisms and procedures, completion time, costs/tariffs, product specifications for types of services, competency implementation, implementing behavior, complaint handling, suggestions and input and facilities and infrastructure. The results of the study based on the five dimensions of service quality, namely reliability, responsiveness, assurance, empathy and tangibility, show that the respondents' answers are in the very good category. Healthy Archipelago Program at the Tetewatu Health Center, Kec. Wiwirano, North Konawe Regency, is categorized as effective because it has brought significant changes to border communities, especially regarding the importance of maintaining health

 

Keywords: Effectiveness, Community Satisfaction Index, Service Quality and Nusantara Sehat Program

 

Pendahuluan  

Pembangunan kesehatan di daerah tertinggal merupakan salah satu prioritas pembangunan nasional pemerintah Indonesia (Surasetja, 2007). Hal ini diramalkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019. Kemudian Perintah Presiden RI No.78 Tahun 2005 mendukung administrasi pulau terkecil. Puskesmas adalah organisasi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) tingkat pertama dengan mengutamakan upaya promotif dan preventif untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di bidang tugasnya.

Salah satu sasaran utama RPJMN bidang kesehatan tahun 2015-2019 adalah meningkatkan pemerataan, mutu pelayanan medis dan sumber daya Kesehatan (Yulianti, Utoyo, & Atika, 2022). Permasalahn yang terjadi terbatasnya ketersediaan dokter spesialis yang berkualitas dalam jumlah yang cukup dan merata, terutama di pedesaan dan DPTK. Menanggapi masalah kekurangan tenaga kesehatan di beberapa daerah, pemerintah mengeluarkan peraturan melalui Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) yaitu Keputusan Nomor 9 Tahun 2013. tentang kewajiban perlakuan khusus bagi tenaga kesehatan bertujuan memberikan pelayanan kesehatan, meningkatkan akses pelayanan dan kualitas pelayanan kesehatan di daerah miskin perbatasan dan kepulauan (DTPK) melalui pembentukan Program Kesehatan Nusantara (NS).

Program Nusantara Sehat bertujuan untuk menguatkan layanan kesehatan primer melalui peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan dasar (DTPK) dan DBK juga mempunyai tujuan menjaga keberlangsungan pelayanan kesehatan yang terintegrasi serta meningkatkan retensi tenaga kesehatan yang bertugas di DTPK (Mulyanto, 2012). Puskesmas Tetewatu merupakan puskesmas non rawat inap jenis unit Puskesmas terpencil yang terletak di Kecamatan Wiwirano yang merupakan pemekaran dari Puskesmas Lamparinga. Tugas pokok Puskesmas Tetewatu adalah melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka mendukung terwujudnya kecamatan sehat.

Untuk. mencapai tujuan tersebut, maka Puskesmas Tetewatu dan jajarannya (puskesmas; pembantu/pustu; pos kesehatan; desa/poskesdes) melakukan. enam. Upaya. Kesehatan. wajib, yaitu: upaya; promosi; kesehatan, upaya; kesehatan; lingkungan, upaya; kesehatan; ibu dan anak; serta keluarga berencana, upaya perbaikan; gizi masyarakat, upaya; pencegahan dan pemberantasan; penyakit, dan; upaya; pengobatan. Program Nusantara Sehat telah berjalan selama kurang lebih delapan tahun sejak awal, oleh karena itu perlu dilakukan pemantauan efektivitas program Nusantara Sehat.

Evaluasi harus dilakukan untuk mengetahui seberapa efektif program tersebut dan manfaat apa yang akan diperoleh dari pelaksanaan program atau kebijakan tersebut. Berdasarkan uraian latar belakang di atas, evaluasi keefektifan program sangat penting untuk menentukan apakah program telah berjalan dengan baik terkait dengan tujuannya. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk meneliti lebih lanjut mengenai efektivitas Program Nusantara Sehat.

Hasil kajian terkait kajian yang akan dilakukan, antara lain hasil kajian menunjukkan bahwa terdapat enam indikator kepuasan masyarakat yang berbeda (Simanjuntak, Kusmanto, & Suriadi, 2018). Kualitas. prosedur. pelayanan di Puskesmas. Tanjung. Beringin, meliputi. penilaian. upaya. promosi. kesehatan (tidak baik:2,17), upaya. kesehatan lingkungan (tidak baik: 2,30),.upaya. kesehatan. ibu dan anak dan. keluarga berencana. (tidak baik: 3,03), upaya peningkatan. gizi masyarakat (skor baik: 2,85), pencegahan.dan pemberantasan penyakit (tidak baik: 2,28) dan upaya pengobatan. (baik: 2,81).

Disisi lain, hasil penelitian menunjukkan efektivitas pelayanan medis di Puskesmas Qubu Babussalam berdasarkan indikator dinilai pelayanan medis sudah baik (Siti Zubaidah dan Harapan Tua (2021), n.d.). Namun pada prakteknya belum berhasil karena ada faktor yang mempengaruhi pelayanan kesehatan yaitu sumber daya kesehatan, kesadaran masyarakat, sarana dan prasarana.

Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Analisis Efektivitas Program Sehat Nusantara di Puskesmas Tetewatu Kec. Wiwirano, Kabupaten Konawe Utara.  Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah mengidentifikasi dan menganalisis: Efektivitas   Program   Nusantara   Sehat   pada   Puskesmas   Tetewatu, Kec. Wiwirano Kabupaten Konawe Utara.

Menurut peneliti, manajemen sumber daya manusia adalah perolehan, pemilihan, pengembangan, pemeliharaan dan pemanfaatan sumber daya manusia untuk mencapai tujuan individu dan organisasi. Menurut (Hasibuan, 2008), manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan seni yang mengatur hubungan dan peran tenaga kerja sedemikian rupa sehingga secara aktif dan efektif berkontribusi pada pencapaian tujuan organisasi, karyawan dan masyarakat

Efektivitas secara umum adalah alat untuk mencapai tujuan. Menurut (Tumewu, Mantiri, & Lapian, 2021), efektivitas. adalah kemampuan memilih tujuan. yang tepat untuk. mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Menurut peneliti Efektivitas adalah kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat atau peralatan yang tepat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Arrizal, 2014). Sedangkan menurut peneliti lain efektivitas sering dipahami sebagai melakukan hal yang benar yaitu, melakukan aktivitas yang secara langsung membantu organisasi mencapai tujuannya (Kusumawati, 2023).

Baik atau buruknya kualitas jasa yang diberikan tergantung dari persepsi konsumen terhadap penyedia jasa (service provider) atau jasa yang ditawarkan. Pernyataan ini menunjukkan bahwa terdapat interaksi yang kuat antarakepuasan pelanggan” dan kualitas pelayanan.

kualitas adalah ukuran seberapa bagus tingkat layanan yang diberikan mampu atau sesuai dengan ekspektasi pelanggan atau konsumen. Pemerintah sejatinya bertindak sebagai pengabdi masyarakat, tidaklah dibentuk untuk memenuhi kepentingan dirinya sendiri, tetapi juga untuk melayani masyarakat dan memfasilitasi setiap individu dalam masyarakat untuk mengembangkan kemampuan dan kreativitas mereka guna mencapai tujuan bersama (Irmawati, Muthalib, Nur, & Arifin, 2023).

Menurut undang-undang No. 25 Tahun 2009 tentang Layanan Publik menyatakan layanan publik merupakan serangkaian tindakan yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi seluruh warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau layanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara layanan public.

Ruang lingkup pelayanan publik sesuai dengan Undang-Undag meliputi layanan publik dan jasa umum serta layanan administrasi yang diatur oleh peraturan hukum. Dalam cakupan tersebut, termasuklah pendidikan, pengajaran, pekerjaan dan bisnis, tempat tinggal, komunikasi dan informasi, lingkungan alam, kesehatan, jaminan sosial, energi, perbankan, transportasi, sumber daya alam, pariwisata, dan sektor strategis lainnya. (Pasal 5 UU No 25 Tahun 2009).

Dimensi kualitas layanan menurut (Tjiptono, 2008) ada lima dimensi kualitas layanan sering digunakan dalam mengevaluasi kualitas layanan. Kelima dimensi tersebut adalah: Dimensi Reability (Kehandalan), Diemnsi Responsiveness (Daya Tanggap), Dimensi Assurance (Jaminan), Dimensi Emphaty (Perhatian) dan Dimensi Tangibel (Bukti Langsung).

(Kotler & Keller, 2016) menyatakan bahwa kepuasan pelanggan adalah taraf di mana kinerja produk dianggap relatif atau cocok dengan harapan pembeli. Apabila kinerja produk tidak memenuhi harapan, pelanggan akan merasa kecewa. Apabila kinerja produk sesuai dengan harapan, pelanggan akan merasa puas. Apabila kinerja produk melebihi harapan, pelanggan akan merasa sangat puas.

Menurut KEPMENPAN Nomor 63 tahun 2003 Indeks Kepuasan Masyarakat adalah data dan informasi tentang tingkat kepuasan masyarakat yang diperoleh dari pengukuran kuantitatif dan kualitatif atas pendapat masyarakat dalam memperoleh pelayanan publik dari aparatur penyelenggara pelayanan publik dengan membandingkan antara harapan dan kebutuhan mereka.

Terdapat Sembilan unsur kepuasan masyarakat yaitu : yakni persyaratan, sistem, mekanisme dan prosedur, waktu penyelesaian, biaya/tarif, spesifikasi produk dan jenis layanan, keahlian pelaksana, perilaku pelaksana, penanganan pengaduan, saran, dan masukan, serta sarana dan prasarana.

Program Nusantara Sehat (NS) adalah program penguatan layanan kesehatan primer yang berfokus pada promosi, pencegahan, dan kerja.tim. Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan membuat program Nusantara Sehat. yang bertujuan untuk melaksanakan pekerjaan kesehatan dengan tanggung jawab khusus tenaga kesehatan untuk meningkatkan ketersediaan dan kualitas pelayanan. kesehatan. di daerah. tertinggal, perbatasan dan kepulauan (DTPK) dan daerah bermasalah kesehatan (DBK) (Yulianti et al., 2022).

Tujuan utama program. Nusantara. Sehat (NS) adalah memberikan pelayanan kesehatan dasar yang dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat, terutama di pelosok nusantara.Tim. program Nusantara Sehat (NS) terdiri dari tenaga kesehatan dengan latar belakang medis, seperti dokter, perawat, bidan, tenaga kesehatan masyarakat, tenaga kesehatan lingkungan, teknologi laboratorium medik, ahli gizi dan apoteker.

 

Metode

Objek penelitian dalam penelitian yaitu Puskesmas Tetewatu terletak di desa Tetewatu Kecamatan Wiwirano Kabupaten Konawe Utara. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik pengambilan sampel non probabiliti dengan jenis random sampling. Sampel survei yang ditargetkan terdiri dari 100 responden untuk memvalidasi efektivitas Program Kesehatan Nusantara. Jenis data penelitian ini yaitu kuantitatif dan kualitatif. Sumber data penelitian primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data dengan mengisi kuisioner, wawancara dan dokumentasi. Teknis Analisis data yaitu perhitungan menggunakan rumus indeks kepuasan dan interpretasi hasil perhitungan.

 

Hasil dan Pembahasan

Deskripsi variabel penelitian adalah mengintegrasikan distribusi frekuensi jawaban responden ke dalam empat kategori dalam skala Likert. Setiap skala memiliki peringkat dari sangat negatif ke sangat positif, seperti yang ditunjukkan dalam pilihan jawaban kuesioner. Deskripsi berikut berdasarkan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) pasien atau pengunjung puskesmas Tetewatu Kabupaten Konawe Utara.

Tabel 1

Deskripsi Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM).

No.                    Unsur Pelayanan.

Rata-rata.

Mutu

Pelayanan.

Nilai

Menimbang.

1.

Persyaratan.

3.21.

Baik.

0,11

2

Sistem, mekanisme dan prosedur

3.11.

Baik.

0,11

3.

Waktu penyelesaian.

3.04.

Baik

0,11

4.

Biaya/ tarif.

3.49.

Sangat Baik.

0,11

5.

Produk spesifikasi jenis .pelayanan Pelayanan

3.35.

Sangat Baik.

0,11

6.

Kompetensi pelaksana.

3.15.

Baik.

0,11

7.

Perilaku pelaksana.

3.36.

Sangat Baik.

0,11

8.

Penanganan pengaduan, saran dan masukan.

3.35.

Sangat Baik.

0,11

9.

Sarana dan Prasarana.

3.25.

Baik.

0,11

Jumlah.

29.32...

 

 

Sumber: Data Primer Penelitian, diolah 2023.

Berdasarkan tabel 1 mutu pelayanan puskesmas Tetewatu Kecamatan Wiwirano Kabupaten Konawe Utara penilaian unsur biaya/tarif, produk spesifikasi jenis pelayanan, perilaku pelaksana dan penanganan pengaduan, saran dan masukan katagori pelayanan sangat baik dan kelima unsur lainya katagori baik. Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa program nusantara sehat berdasarkan indeks kepuasan masyarakat dapat dikatakan efektif Untuk mengetahui keefektifan program Nusantara Sehat melalui kualitas pelayanan dan kinerja unit pelayanan, nilai ini ditambahkan pada standar keputusan yang ada.

Tabel 2

Penyusunan Nilai dan Katagori Indeks Kepuasan.

No

Nilai Interval          Nilai Interval              Mutu           Kinerja IKM                        Konversi IKM    .     Pelayanan.   Pelayanan.

1.

1,00 - 1,75.

25,00 – 43,75.

D.

Tidak Baik.

2.

1,76 – 2,50.

43,76 – 62,50.

C.

Kurang Baik.

3.

2,51 – 3,25.

62,51 – 81,25.

B.

Baik.

4.

3,26 – 4,00.

81,26 – 100,00.

A.

Sangat Baik..

Sumber : Data Primer Penelitian, diolah 2023.

Dengan demikian nilai indeks kepuasan masyarakat Puskesmas Tetewatu Kabupaten Konawe Utara dapat dirangkum sebagai berikut: Nilai indeksnya adalah 2,932. Kualitas pelayanan B dan kinerja Puskesmas Tetewatu Kabupaten Konawe Utara katagori baik. Setelah mengetahui nilai indeks di Puskesmas Tetewatu Kabupaten Konawe Utara maka nilai indeks kepuasan masyarakat saat konversi dapat dihitung sebagai berikut: Nilai IKM setelah dikonversi = Nilai Indeks x Nilai Konversi = 2,932 x 25 = 73,30.  Dapat disimpulkan bahwa mutu pelayanan masyarakat pada Puskesmas Tetewatu Kabupaten Konawe Utara adalah yaitu Baik.

Di Puskesmas Tetewatu Kabupaten Konawe kepuasan masyarakat dan efektiftas Program Nusantara Sehat dapat juga diukur dengan kualitas pelayanan publik dengan menggunakan 5 indikator tentang pelayanan publik berdasarkan (Tjiptono, 2017) yaitu [1] Kehandalan (Reability), [2] Daya Tanggap (Responsiveness), [3] Jaminan (Assurance), [4] Perhatian (Emphaty), dan [5] Bukti Langsung (Tangibel). Efektif atau tidaknya suatu program dapat dinilai melalui bagaimana penerapan program tersebut, program Nusantara Sehat sangat berkaitan dengan pelayanan petugas puskesmas terhadap pasien. Deskripsi tanggapan responden atas variabel kualitas layanan disajikan pada tabel 5.14 berikut:

Tabel 3

Deskripsi Kualitas Layanan.

Indikator

Item

Jawaban Responden

Rerata

Makna Dalam Skala

Frekuensi

Presentasi (%)

Item

Indikator

Kehandalan (Reability)

U1.1

60

35

5

0

60%

35%

5%

0%

3,60

3,60

Sangat Baik

U1.2

61

33

6

0

61%

33%

6%

0%

3,61

U1.3

58

38

4

0

58%

38%

4%

0%

3,58

Daya Tanggap (Responsiveness)

U2.1

41

57

2

0

41%

57%

2%

0%

3,41

3,52

Sangat Baik

U2.2

61

39

0

0

61%

39%

0%

0%

3,61

U2.3

54

46

0

0

54%

46%

0%

0%

3,54

U2.4

51

49

0

0

51%

49%

0%

0%

3,51

U2.5

51

42

7

0

51%

42%

7%

0%

3,51

Jaminan (Assurance)

U3.1

59

35

5

1

59%

35%

5%

1%

3,57

3,49

Sangat Baik

U3.2

38

57

4

1

38%

57%

4%

1%

3,36

U3.3

52

41

7

0

52%

41%

7%

0%

3,52

U3.4

56

42

2

0

56%

42%

2%

0%

3,56

U3.5

45

43

12

0

45%

43%

12%

0%

3,45

Perhatian (Emphaty)

U4.1

10

88

2

0

10%

88%

2%

0%

3,10

3,32

Sangat Baik

U4.2

37

53

6

4

37%

53%

6%

4%

3,29

U4.3

41

51

8

0

41%

51%

8%

0%

3,41

U4.4

49

42

8

1

49%

42%

8%

1%

3,47

Bukti Langsung (Tangibel)

U5.1

37

61

2

0

37%

61%

2%

0%

3,37

3,41

Sangat Baik

U5.2

35

46

18

0

35%

46%

18%

0%

3,32

U5.3

43

48

9

0

43%

48%

9%

0%

3,43

U5.4

49

45

6

0

49%

45%

6%

0%

3,49

U5.5

42

54

4

0

42%

54%

4%

0%

3,42

Rata-rata jawaban Responden

3,47

Sangat Baik

Sumber: Data primer diolah, Tahun 2023.

Berdasarkan hasil perhitungan dari tabel 3 di atas dapat diketahui bahwa n atau jumlah data pada setiap indikator yaitu 100 responden yang berasal dari pasien atau pengnjung Puskesmas Tetewatu Kabupaten Konawe Utara. Tabel 3 menunjukan bahwa nilai mean dari kelima indikator ([Kehandalan (Reability), Daya Tanggap (Responsiveness), Jaminan (Assurance), Perhatian (Emphaty), dan Bukti Langsung (Tangibel)) dengan nilai rata-rata sangat baik, artinya bahwa program Nusantara Sehat yang dijalankan Puskesmas Tetewatu berjalan dengan baik dan sangat bermanfaat untuk pasien dan puskesmas selain penilaian efektifitas program nusantara sehat penilaian kualitas layanan juga memberi masukan penilaian bahwa puskesmas telah memberikan pelayanan yang baik terhadap pasien.

 

KETERBATASAN PENELITIAN

Beberapa keterbatasan dalam melaksanakan penelitian ini yaitu :

1)      Peneliti tidak bertemu langsung semua pasien atau pengunjung mengingat penelitian ini terbilang cukup jauh di daerah perbatasan dan tidak dapat di dapat diprediksi jumlah pasien yang berkunjung di Puskesmas setiap harinya.

2)      Peneliti memiliki keterbatasan waktu dalam menjalankan penelitian. Pengunjung atau pasien tidak semua ditemui langsung dikarenakan keterbatasan waktu para informan dan peneliti, agar tetap berjalan penelitian dibantu oleh petugas Puskesmas dengan cara memberikan kuisioner kepada pasien/pengnjung.

Dalam tahapan wawancara dengan informan keadaan yang banyak orang sehingga cenderung berisik terkadang informan tidak focus untuk menjawab pertanyaan. Dalam hal ini peneliti mengatasinya dengan cara membuat catatan yang digunakan untuk cross check rekaman wawancara pada saat pengisian kuisioner

 

Kesimpulan

Kesimpulan dalam penelitian ini rekapitulasi IKM di Puskesmas Tetewatu dengan kategori baik dan berdasarkan lima dimensi kualitas layanan dikatagorikan sangat baik. Disimpulkan bahwa Program Nusantara Sehat berjalan efektif terhadap peningkatan kesadaran masyarakat tentang kesehatan melalui program-program yang dijalankan petugas khusus yang bergabung dalam Program Nusantara Sehat.

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Arrizal, A. (2014). Konsep modul dan metode pembelajaran Gary Dessler, riset eksperimen mata kuliah manajemen sumber daya manusia. Manajemen Dan Kewirausahaan, 5(1), 21–42.

 

Hasibuan, M. S. P. (2008). Manajemen sumber daya manusia.

 

Irmawati, I., Muthalib, A. A., Nur, M., & Arifin, A. (2023). Analisis Efektivitas Program Nusantara Sehat Pada Puskesmas Tetewatu. Journal of Economics and Business UBS, 12(3).

 

Kotler, P., & Keller, K. L. (2016). Marketing management.

 

Kusumawati, E. (2023). Efektivitas Kerja Guru. JIIP-Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, 6(3), 1487–1492.

 

Mulyanto, B. (2012). Manajemen Risiko Dalam Pelaksanaan Proyek Konstruksi. BANGUNAN: Teori, Praktek, Penelitian, Dan Pengajaran Teknik Bangunan, 16(1).

 

Simanjuntak, A. T., Kusmanto, H., & Suriadi, A. (2018). Efektivitas Program Nusantara Sehat Pada Puskesmas Tanjung Beringin, Kecamatan Tanjung Beringin Kabupaten Serdang Bedagai.

 

Siti Zubaidah dan Harapan Tua (2021). (n.d.). No Title. Analisis Efektivitas Program Nusantara Sehat Pada Puskesmas Tetewatu, Kec. Wiwirano Kabupaten Konawe Utara

 

Surasetja, R. I. (2007). Fungsi, ruang, bentuk dan ekspresi dalam arsitektur. FTKP-UPI. Hand-out Mata Kuliah Pengantar Arsitektur.

 

Tjiptono, F. (2008). Strategi Pemasaran. Yogyakarta. Andi Offset.

 

Tjiptono, F. (2017). Service Management Mewujudkan Layanan Prima (III). Andi Offset.

 

Tumewu, D., Mantiri, M., & Lapian, M. T. (2021). Efektivitas Pengelolaan Terminal Angkutan Umum Tipe B Amurang Kabupaten Minahasa Selatan. Governance, 1(2).

 

Yulianti, A., Utoyo, B., & Atika, D. B. (2022). Kinerja Program Nusantara Sehat di Daerah Terpencil Perbatasan dan Kepulauan. Jurnal Administrativa, 4(1), 141–156.