‘’UPAYA UMKM MENINGKATKAN BRAND AWARENESS PRODUK BARU MELALUI DIGITAL MARKETING’’
Paulus Bima Setyahardi1, Virgo Simamora2
Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta
Email: Paulusbima09@gmail.com
Abstrak
Penelitian ini memiliki bertujuan
menjelaskan bagaimana “upaya UMKM meningkatkan brand
awareness produk baru melalui digital marketing. Penelitian
ini menggunakan metode pendekatan kuantitatif dengan teknik pengumpulan datanya menggunakan angket atau kuesioner.
Sampel pada penelitian ini adalah generasi-z yang
diambil sebanyak 102 responden. Teknik
pengambilan sampling pada penelitian ini menggunakan metode purposive
sampling yang menggunakan kriteria tertentu untuk mendapatkan sampel. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara menyebar kuesioner
kepada responden yang telah memenuhi kriteria khusus dalam hal ini
merupakan generasi-z. Metode
analisis data pada penelitian
ini menggunakan software
smartPLS SEM (Partial Least Square – Structural Equation Modeling)
untuk menguji hipotesis penelitian. Hasil penelitian menjelaskan bahwa Digital Marketing (X) berpengaruh
secara signifikan dan positif terhadap Brand
Awareness (Y).
Kata
kunci: Digital Marketing,
Brand Awareness.
Abstract
This research aims to explain how digital marketing
was used to promote a new product for an MSME in order to increase awareness of
its brand. This study's population
consists of all Generation Z residents of the Jabodetabek
Region. The sampling approach used is a purposive sampling technique in which
certain criteria are applied to generate a sample. This study included 102 samples
from Generation Z who satisfied the predetermined criterion of being engaged on
social media and residing in Jabodetabe. Data was
collected via surveys distributed both online and offline. To evaluate the
research hypothesis, the data analysis approach in this study employed smartPLS SEM (Partial Least Square - Structural Equation Modeling) software. According to the study's findings,
digital marketing (X) has a considerable and beneficial impact on brand
awareness (Y).
Keywords: digital marketing, brand awareness.
Pendahuluan
Dalam
upaya membangun ekonomi kerakyatan, Presiden RI telah memberikan arahan untuk melakukan program pengembangan UMKM Naik Kelas dan Modernisasi Koperasi (Taurino & Handoyo, 2023) Peran UMKM sangat besar untuk pertumbuhan perekonomian Indonesia, dengan jumlahnya mencapai 99% dari keseluruhan unit usaha (Taurino & Handoyo, 2023) Kontribusi UMKM terhadap PDB juga mencapai 60,5%,
dan terhadap penyerapan tenaga kerja adalah
96,9% dari total penyerapan
tenaga kerja nasional (Limanseto, 2022) Di masa pandemi COVID-19, jumlah UMKM sempat mengalami penurunan akibat ketidakmampuan UMKM menghadapi perubahan pasar yang mengarah
pada transaksi online. Data tentang
penurunan jumlah UMKM. Dari
64,2 juta UMKM yang ada, tercatat kontribusi terhadap PDB Indonesia > 60 persen.
Namun menurut kementrian koperasi dan UKM, baru sekitar 8 juta UMKM yang sudah go online meskipun
memang sudah terdapat peningkatan cukup signifikan disbanding tahun sebelumnya.
Seiring dengan perubahan perilaku konsumen yang cenderung berbelanja online, kepada UMKM perlu diberikan pengetahuan tentang promosi digital marketing. Beberapa
manfaat digital marketing yang harus
diketahui para pelaku UMKM adalah dapat menghemat
biaya promosi karena promosi dapat dilakukan melalui media sosial, lalu yang kedua adalah jangkauan pasar menjadi lebih luas
karena tidak terbatas letak geografis, dan manfaat digital
marketing yang terakhir adalah
dapat meningkatkan penjualan, dengan jangkauan yang dapat diakses semua orang itu akan berdampak
pada peningkatan penjualan.
Menurut hasil penelitian (Rachmadi & Kom, 2020) praktek bisnis
berbasis digital memberikan
beberapa manfaat yaitu menghubungkan penjual dengan konsumen karena pada saat ini setidaknya
80% konsumen menggunakan internet
untuk memperoleh informasi mengenai produk dengan lebih
mudah dan nyaman yang Beberapa hasil penelitian terdahulu menjelaskan bahwa promosi digital terbukti berpengaruh positig terhadap peningkatan brand
awareness suatu product. Sejalan
dengan itu, penelitian (Yacub & Mustajab, 2020) juga menemukan bahwa ada pengaruh
positif promosi digital terhadap peningkatan brand awareness product. Pemahaman terhadap digital
marketing oleh UMKM menjadi satu
kebutuhan karena transformasi digital telah merubah perilaku konsumen yang cenderung memilih berbelanja secara online. Hal ini dibuktikan dengan meningkatnya fenomena berbelanja online dalam 5 tahun terakhir yaitu dari 42,2 triliun transaksi (tahun 2017) menjadi 476,3 triliun (tahun 2022) (Rizaty, 2023)
Penelitian ini berfokus pada upaya UMKM di bidang fashion meningkatkan brand
awareness melalui pemanfaatan
digital marketing. Menurut (Tarigan & Sanjaya, 2013)Digital Marketing adalah kegiatan pemasaran termasuk branding yang menggunakan berbagai media. Sebagai contoh yaitu blog, website, e-mail, adwords,
dan berbagai macam jaringan media sosial. Menurut (Ambolau, Kusumawati, & Mawardi, 2015). Brand
awareness (kesadaran merek)
adalah kemampuan untuk mengidentifikasi (mengakui atau mengingat)
merek dalam kategori, dengan cukup rinci untuk
melakukan pembelian.
Tujuan penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui pengaruh digital
marketing terhadap brand awarness (kesadaran
merek) serta mengetahui jumlah umkm yang sudah menggunakan digital
marketing untuk meningkatkan
brand awarness (kesadaran merek) dalam menjalankan
bisnisnya. Adapun manfaat dari penelitian ini adalah menginformasikan
manfaat dari digital marketing dalam
mempermudah pelaku UMKM menjalankan bisnisnya, karena digital
marketing memiliki jangkauan
pasar yang lebih luas dan tepat sasaran.
Pemasaran digital memperluas
dan meningkatkan fungsi pemasaran tradisional (Ridwan, 2019). Digital marketing adalah
media promosi yang popular digunakan
untuk mengiklankan barang dan jasa kepada pelanggan melalui pemanfaatan internet (Susanto et al., 2021). Jenis media promosi digital mencakup web, seluler dan konsol game membuat jangkauan pemasaran menjadi lebih luas dengan
biaya yang lebih murah (Simamora, Kiak, & Muga, 2021). Dengan kata lain,
pemasaran digital adalah
strategi yang lebih berwawasan
ke depan karena memungkinkan pelanggan potensial untuk menerima semua jenis informasi
produk dan melakukan transaksi melalui internet (Purwana, Rahmi, & Aditya, 2017)
Dari
beberapa penjelasan di atas maka pengertian
digital marketing pada penelitian ini
dijelaskan sebagai media promosi dengan memanfaatkan internat seperti web, seluler dan konsol game. Berdasarkan hasil penelitian terdahulu mengenai digital marketing, ditemukan
variasi indikator dalam menjelaskan digital marketing
menurut (Saputro, 2018) yaitu Interactive,
incentive, site design, dan cost
Pertama, Interactive merupakan hubungan dua arah antara pihak
penjual dengan konsumen yang dapat memberikan info dan dapat diterima dengan baik dan jelas. Kedua, Incentive merupakan program-program menarik
yang menjadi keunggulan dalam setiap promosi
yang dilakukan. Ketiga, Site design merupakan
tampilan menarik dalam media digital marketing yang dapat
memberikan nilai positif bagi perusahaan.
Keempat, Cost
merupakan tingkat efisiensi biaya yang dapat menekan biaya
dan waktu transaksi. (Saputro, 2018)
Brand awareness didefinisikan sebagai kemampuan konsumen untuk mengenali atau mengingat bahwa merek adalah
bagian dari kategori produk tertentu (Utomo, 2017). Kesadaran konsumen terhadap merek tertentu ditandai dengan kemampuan konsumen mengidentifikasi merek dalam kondisi yang berbeda (Sya’idah, 2020). Brand
awareness adalah elemen
ekuitas yang sangat penting
bagi perusahaan karena berpengaruh secara langsung terhadap suatu ekuitas merek (Oktiani & Khadafi, 2018). Merek dapat mempengaruhi keputusan pembelian yang kemudian akan meningkatkan loyalitas (Oktiani & Khadafi, 2018). Semakin banyaknya konsumen di pasar yang dapat mengenali atau mengingat keberadaan merek untuk kategori
tertentu dan semakin tinggi kesadaran konsumen terhadap suatu merek, semakin
mudah konsumen untuk memutuskan dalam membeli (Pradipta & Kadarisman Hidayat, 2016).
Dari beberapa
penjelasan diatas, maka brand awareness
pada penelitian ini dapat diartikan yakni bagaimana sebuah brand bisa muncul pada benak konsumen. Selain itu, sebuah brand
awareness merupakan kunci
untuk dapat berada pada posisi brand equity. Sebuah
brand awareness dapat dicerminkan
dengan bagaimana pengetahuan dan ciri khas dari sebuah
brand di pikiran konsumen (Ramadayanti, 2019). Kesadaran merek menurut keller (2008) terdiri dari beberapa
indikator yaitu: Pertama, konsumen paham seperti apa
merek itu. Kedua, dapat mengenali
merek diantara merek pesaing. Ketiga, sadar akan
keberadan merek. Keempat, konsumen membayangkan ciri merek dengan cepat.
Kelima, konsumen cepat mengenali logo atau symbol merek.
Metode
Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini menggunakan metode pendekatan kuantitatif, yaitu dengan analisis pada data numerik (angka) dan diolah dalam statistika.
Penelitian ini berlangsung selama 3 (tiga) bulan, dimulai dari bulan Maret – Mei
2023. Teknik pengumpulan data dalam
penelitian ini dengan cara menyebar kuisioner
kepada responden dengan menggunakan angket atau daftar pernyatan terkait permasalahan yang akan diteliti dengan skala likert 1-5. Menurut (Sianipar,
2019) kuisioner ialah metode pengumpulan
data yang didapatkan dengan
memberikan beberapa pertanyaan atau dapat juga dengan pernyataan secara tertulis untuk dibagikan kepada responden. Populasi merupakan wilayah yang terdiri dari objek
atau subjek yang mempunyai karakteristik dan kuantitas tertentu yang ditetapkan peneliti sebagai bahan penelitian yang kemudian ditarik kesimpulan. Sampel merupakan sebagian dari jumlah
dan karakteristik yang dimiliki
populasi, atau dengan kata lain adalah bagian kecil dari
populasi yang diambil untuk
mewakili populasinya (Setiawan
& Mulyaningtyas, 2021). Target responden
pada penelitian ini adalah
102 responden.
Teknik pengambilan sampling pada penelitian ini menggunakan metode purposive
sampling. Menurut (Karunianingsih & Suryaningsih, 2019) metode purposive sampling merupakan teknik
pengambilan sampel berdasarkan pertimbangan tertentu ataupun seleksi khusus. Variabel independen (bebas) pada penelitian ini yaitu: Digital Marketing (X). Sedangkan, variabel dependen (terikat) yang digunakan pada
penelitian ini adalah Brand awareness (Y)
Analisis penelitian ini menggunakan software smartPLS SEM (Partial
Least Square – Structural Equation Modeling) untuk menguji hipotesis
penelitian. Analisis data menggunakan smartPLS SEM dilakukan untuk menguji
validitas konvergen, validitas diskriminan, dan uji relibilitas. Parameter uji
validitas konvergen adalahloading factor > 0,6; AVE > 0,5;
communality > 0,5. Parameter uji validitas diskrimanan adalah akar AVE lebih
besar dari korelasi variabel; cross loading > 0,6 dalam satu
variabel. Uji relibialitas dengan dua metode yaitu cronbrach’s alpha dan
composite reability > 0,6. Kemudian mengevaluasi inner model (model
struktur) dengan nilai R-square dam nilai t-values tiap path untuk uji
signifikan antar konstruk (Maisarah & Yani,
2022)
Tabel 1
Indikator Operasional
Variabel |
Definisi Variabel |
Indikator |
Butir pertanyaan |
Digital Marketing |
Kegiatan pemasran
atau promosi suatu merek atau
brand produk atau jasa yang dilakukan melalui media digital. |
- Interactive - Incentive - site design - cost |
1. sejauh
mana interkasi seller dengan
konsumen dapat menciptakan hubungan baik konsumen dengan seller 2. Sejauh
mana program promosi yang di laksanakan
oleh seller dapat menarik
perhatian konsumen 3. Sejauh
mana website menyampaikan pesan
yang efektif kepada konsumen 4. Sejauh
mana praktek digital marketing yang di jalankan membuat konsumen lebih mudah dan lebih cepat dalam bertransaksi |
Brand Awareness |
Istilah pemasaran
yang menggambarkan tingkat
pengakuan konsumen
terhadap suatu produk atau jasa dari
nama brand tersebut. |
-konsumen paham seperti apa merek
itu. -dapat mengenali
merek diantara merek pesaing. -sadar akan keberadan merek. -konsumen membayangkan
ciri -merek dengan cepat. -konsumen cepat mengenali logo atau symbol merek. |
1. Sejauh mana konsumen
memiliki pemahaman tentang produk 2. Sejauh mana konsumen
dapat mengenali produk diantara produk pesaing 3. Sejauh mana konsumen
dapat mengenali ciri produk sadar
akan keberadaan merek 4. Sejauh mana konsumen
membayangkan ciri merek dengan cepat 5. Sejauh mana konsumen
cepat mengenali logo atau simbol merek |
Hasil dan Pembahasan
Sampel yang
digunakan pada penelitian ini sebanyak 102 responden yang merupakan Generasi Z
dengan profil responden sebagai berikut:
Tabel 2. Jumlah
Data Berdasarkan Usia
Usia |
Jumlah |
Persentase |
15-20 Tahun |
42 |
41,2% |
21-25 Tahun |
60 |
58,8% |
TOTAL |
102 |
100% |
Sumber: Hasil
Pengumpulan Data, 2022
Tabel
3. Jumlah Data Berdasarkan Pekerjaan/Pendidikan
Pekerjaan/Pendidikan |
Jumlah |
Persentase |
Mahasiswa |
73 |
71,6% |
Karyawan |
19 |
18,6% |
Wiraswasta |
5 |
4,9% |
Pelajar |
5 |
4,9% |
Total |
102 |
100% |
Sumber: Hasil
Pengumpulan Data, 2023
Tabel 4. Jumlah
Data Berdasarkan Domisili
Domisili |
Jumlah |
Persentase |
Jabodetabek |
90 |
88,2% |
Luar Jabodetabek |
12 |
11,8% |
TOTAL |
102 |
100% |
Sumber: Hasil Pengumpulan
Data, 2023
Dari pengumpulan data diatas,
mayoritas dari data berdasarkan usia adalah 21-25 tahun berjumlah 60 responden,
mayoritas data berdasarkan pekerjaan/pendidikan adalah mahasiswa berjumlah 73
responden, mayoritas data berdasarkan domisili yaitu jabodetabek berjumlah 90
responden.
Uji kualitas data pada penelitian ini dengan
menggunakan analisis Partial Least Square (PLS), PLS merupakan sebuah
model persamaan Structural Equation Model (SEM) pendekatannya berdasarkan
component based structural equation modeling. Analisis tersebut menggunakan
software yaitu smartPLS.
Gambar 1. Model Struktural
(Sumber: Pengelolah Data di SmartPLS, 2023)
Suatu indikator
dikatakan valid jika loading factor > 0,5 (SmartPLS, 2023) Loading factor
adalah hubungan antara indikator dengan variabel (konstruknya). Artinya, semakin
tinggi hubungannya maka semakin tinggi tingkat validitasnya dan akan
menunjukkan tingkat validitas yang baik. Berdasarkan hasil model struktural
seperti pada gambar diatas, diketahui bahwa setiap indikator memiliki nilai loading
factor > 0,5 atau dapat dikatakan bahwa semua data valid.
Tabel 5. Construct Reliability and
Validity
Cronbach's alpha |
Composite reliability (rho_a) |
Composite reliability (rho_c) |
Average variance extracted (AVE) |
|
Brand Awareness |
0.937 |
0.937 |
0.952 |
0.798 |
Digital Marketing |
0.924 |
0.926 |
0.946 |
0.814 |
Sumber: Pengelolah
Data Di SmartPLS, 2023
Uji validitas
adalah uji yang digunakan
untuk menunjukkan sejauh
mana alat ukur yang digunakan dalam suatu mengukur apa yang diukur. Ghozali (2009) menyatakan bahwa uji validitas digunakan untuk mengukur sah, atau valid tidaknya suatu kuesioner. Convergent validity bertujuan
untuk mengetahui validitas setiap hubungan antara indikator dengan konstruk atau variabel latennya.
Dalam penelitian ini akan digunakan batas loading factor sebesar
0,60. Discriminant validity dilakukan untuk memastikan bahwa setiap konsep dari
masing-masing model laten berbeda dengan
variabel lainnya. Pengujian validitas dilakukan untuk mengetahui seberapa tepat suatu alat ukur
melakukan fungsi pengukurannya (Ghozali, 2016). Uji
convergent validity dilakukan merujuk
pada nilai factor loading dan cross loading. Discriminant validity merujuk pada nilai AVE.
Uji Reliabilitas
dengan kata lain, realibitas
menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur
di dalam pengukur gejala yang sama. Menurut Sumadi Suryabrata (2004: 28) reliabilitas
menunjukkan sejauhmana hasil pengukuran dengan alat tersebut
dapat dipercaya. Cronbach
Alpha adalah patokan yang digunakan untuk mendeskripsikan korelasi atau hubungan
antara skala yang dibuat dengan semua skala variabel yang ada. Instrumen yang dipakai dalam variabel
tersebut dikatakan reliabel apabila memiliki Cronbach Alpha lebih dari
0,60. Composite reliability mengukur nilai reliabilitas sesungguhnya dari suatu variable sedangkan Cronbach
alpha mengukur nilai terendah reliabilitas suatu variable sehingga nilai composite reliability > 0.6 dan niali Cronbach Alpha > 0.60. Sebagai contoh
Composite Reliability untuk semua konstruk berada di atas nilai 0,60.
Hasil uji validitas dilakukan
dengan membandingkan akar kuadrat dari AVE (Average Variance Extracted)
mendapatkan hasil > 0.5, artinya bahwa uji validitas telah memenuhi kriteria
dan dapat dinyatakan baik. Maka dari itu, indikator yang dipakai pada
penelitian ini dapat dikatakan valid serta telah memenuhi convergent
validity. Nilai Cronbach’s alpha dan Composite reliability
didapatkan memiliki hasil > 0.6, artinya uji reliabilitas telah memenuhi
kriteria dan dapat dikatakan reliabel.
Uji inner model atau uji
model struktural memperlihatkan hubungan maupun kekuatan antara 3 kriteria yang
digunakan yaitu R-Square, f-Square, dan Estimasi for Path
Coefficients. Hasil R-Square didapatkan bersifat kuat. Kemudian,
hasil f-Square untuk variabel dependen Brand Awareness (Y) didapatkan
sebesar 5,785, dapat disimpulkan bahwa variabel laten berpengaruh kuat terhadap
tingkat struktural. Hasil dari Estimasi for Path Coefficient digunakan
untuk melihat signifikansi pengaruh antar setiap variabel yang memiliki hasil signifikan
untuk seluruh uji hipotesis. Berikut ini hasil uji hipotesis penelitian:
Original sample (O) |
Sample mean (M) |
Standard deviation (STDEV) |
T statistics (|O/STDEV|) |
P values |
|
Digital Marketing -> Brand Awareness |
0.923 |
0.924 |
0.014 |
65.284 |
0.000 |
Tabel 6. Uji Hipotesis
Sumber: Pengelolah Data Di SmartPLS, 2023
Pengaruh digital marketing terhadap brand
awareness
Hasi uji
hipotesis berdasarkan tabel diatas, dapat diuraikan hipotesa sebagai berikut.
Pertama, hasil dari hipotesis pertama (H1) didapatkan bahwa hasil analisis data
seperti pada tabel diatas menunjukkan nilai T-statistics 65.284 >
nilai T-table 1.96. Maka disimpulkan bahwa Digital Marketing memiliki
pengaruh positif dan signifikan terhadap Brand
Awareness.
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian
terdahulu yang dilakukan oleh Kinanti & Imran tentang Pengaruh Digital
Marketing Terhadap Brand Awareness Lemonilo Melalui Instagram. Hasil
penelitian ini juga sejalan dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh
Taurino & Hndoyo tentang Pengaruh Digital Marketing, Word Of Mouth, Dan Brand
Ambassador Terhadap Brand Awareness
Serta Dampaknya Pada Purchase Decision.
Pembahasan
Menurut
hasil penelitian ini, perlu digunakan digital marketing untuk meningkatkan brand
awarenss produk baru. Digital marketing dapat dilakukan dengan menggunakan teknologi
digital seperti internet, media sosial, dan perangkat mobile untuk
mempromosikan produk atau layanan dan menjangkau audiens yang lebih luas (Rapitasari, 2016). Pada penelitian ini, digital
marketing menjelaskan interactive, incentive, site design dan cost. Brand
awareness menjelaskan bahwa konsumen
paham seperti apa merek itu, dapat mengenali merek diantara merek pesaing,
sadar akan keberadan merek, konsumen membayangkan ciri -merek dengan cepat, konsumen
cepat mengenali logo atau symbol merek. Hasil penelitian ini membutikan bahwa
aktivitas yang intereaktif, incentive, site design dan cost dapat berpengaruh
positif terhadap tingkat pemahaman konsument terhadap produk. Dengan demikian, produk
yang baru dilaunching dapat meningkatkan brand awaraness.
Artinya,
semakin menarik Digital Marketing yang dilakukan, maka akan semakin
meningkatkan Brand Awareness terhadap konsumen. Digital Marketing merupakan
strategi pemasaran yang menjadi faktor penting dalam membangun kesadaran
konsumen saat berbelanja online. Melalui kesadaran konsumen atas suatu brand
maka calon konsumen dapat ingat dan kenal terhadap merek sehingga memutuskan
untuk melakukan pembelian. Hasil penelitian ini sejalan dengan
penelitian-penelitian terdahulu (Kinanti & Imran, 2021; Taurino & Handoyo, 2023;
Yacub & Mustajab, 2020)
yang menunjukkan konsistensi bahwa ada pengaruh positifi
digital pemasaran terhadap brand awareness produk/jasa.. Sehingga dapat
dinyatakan hipotesis pertama (H1) diterima.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat bahwa
Digital Marketing berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap Brand Awareness. Adapun hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Digital Marketing (X) berpengaruh
secara signifikan dan positif terhadap Brand Awareness (Y). Artinya,
semakin menarik Digital
Marketing yang dilakukan, maka
akan semakin meningkatkan Brand Awareness terhadap
konsumen.
DAFTAR PUSTAKA
Ambolau, Muhammad A., Kusumawati,
Andriani, & Mawardi, Mukhamad Kholid. (2015). The influence of brand
awareness and brand image on purchase decision. Jurnal Administrasi Bisnis,
2(2).
Karunianingsih, Yulia, &
Suryaningsih, Margaretha. (2019). Analisis Faktor Yang Mempengaruhi
Implementasi Kebijakan Kartu Indonesia Sehat Di Kecamatan Banjarsari Kota
Surakarta. Journal of Public Policy and Management Review, 9(1),
149–159.
Kinanti, Annisa Shafa, & Imran,
Ayub Ilfandy. (2021). Pengaruh Digital Marketing Terhadap Brand Awareness
Lemonilo Melalui Instagram. EProceedings of Management, 8(2).
Limanseto, Haryo. (2022). Perkembangan
UMKM sebagai Critical Engine Perekonomian Nasional Terus Mendapatkan Dukungan
Pemerintah. Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.
Maisarah, Isma, & Yani, Ari
Soeti. (2022). The Effect of Customer Trust and Product Diversity on Shopee
Users Repurchase Intention with Customer Satisfaction as a Moderating Variable.
IJHCM (International Journal of Human Capital Management), 6(2),
32–40.
Oktiani, Asri, & Khadafi, Rozy.
(2018). Pengaruh brand awareness dan brand image serta word of mouth terhadap
brand trust dan pembentukan brand loyalty pada pelanggan Cbezt Friedchiken Kecamatan
Genteng Banyuwangi. COSTING: Journal of Economic, Business and Accounting,
1(2), 269–282.
Pradipta, Dicho, & Kadarisman
Hidayat, Sunarti. (2016). Pengaruh brand equity terhadap keputusan pembelian
(survei pada konsumen pembeli dan pengguna kartu perdana simpati telkomsel di
lingkungan mahasiswa jurusan administrasi bisnis angkatan 2012 & 2013
Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang). Brawijaya
University.
Purwana, Dedi, Rahmi, R., & Aditya,
Shandy. (2017). Pemanfaatan Digital Marketing Bagi Usaha Mikro, Kecil, Dan
Menengah (UMKM) Di Kelurahan Malaka Sari, Duren Sawit. Jurnal Pemberdayaan
Masyarakat Madani (JPMM). https://doi.org/10.21009/jpmm.001.1.01
Rachmadi, Tri, & Kom, S. (2020). The
Power Of Digital Marketing (Vol. 1). Tiga Ebook.
Ramadayanti, Firda. (2019). Peran
brand awereness terhadap keputusan pembelian produk. Jurnal Studi Manajemen
Dan Bisnis, 6(2), 111–116.
Rapitasari, Diana. (2016). Digital
marketing berbasis aplikasi sebagai strategi meningkatkan kepuasan pelanggan. Cakrawala,
10(2), 107–112.
Ridwan, Iwan Muhammad. (2019).
Penerapan digital marketing sebagai peningkatan pemasaran pada UKM Warung
Angkringan “WAGE” Bandung. Jurnal Abdimas BSI: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat,
2(1), 137–142.
Rizaty, Monavia Ayu. (2023).
Transaksi e-Commerce RI Tak Capai Target pada 2022. DataIndonesia. Id.
Saputro, Alan. (2018). Pengaruh
Digital Marketing dan Brand Ambassador dalam Membentuk Brand Identity sebagai
Variabel Intervensi terhadap Purchase Intention Pada Produk Markobar. Jurnal
Strategi Pemasaran, 5(2).
Setiawan, Ristu Wahyu, &
Mulyaningtyas, Rahmawati. (2021). Analisis Minat Baca Mahasiswa Semester 1
Jurusan Ekonomi Syariah. Buletin Literasi Budaya Sekolah, 3(2),
109–116.
Sianipar, Anton Zulkarnain. (2019).
Penggunaan google form sebagai alat penilaian kepuasan pelayanan mahasiswa. JISAMAR
(Journal of Information System, Applied, Management, Accounting and Research),
3(1), 16–22.
Simamora, Virgo, Kiak, Novi Theresia,
& Muga, Maria Prudensia Leda. (2021). The Effect Of Celebrity Endorsement
And The Reputation Of The@ Ootd Fess Forum On Consumer Buying Interest In
Fashion Products Among Millennials, Jakarta, 2020. JMM17: Jurnal Ilmu
Ekonomi Dan Manajemen, 8(02), 58–66.
Susanto, Barkah, Hadianto, Akrim,
Chariri, Fardan Nur, Rochman, Miftachul, Syaukani, Muhammad Mirza, &
Daniswara, Aditya Ari. (2021). Penggunaan Digital Marketing untuk Memperluas
Pasar dan Meningkatkan Daya Saing UMKM. Community Empowerment, 6(1),
42–47.
Sya’idah, Evi Husniati. (2020).
Pengaruh Brand Equity terhadap Keputusan Pembelian. JMK (Jurnal Manajemen
Dan Kewirausahaan), 5(3), 204–216.
Tarigan, Josua, & Sanjaya,
Ridwan. (2013). Creative digital marketing. Elex Media Komputindo.
Taurino, Nicholas, & Handoyo,
Sarwo Edy. (2023). Pengaruh digital marketing, word of mouth, dan brand
ambassador terhadap brand awareness serta dampaknya pada purchase decision. Jurnal
Manajemen Bisnis Dan Kewirausahaan, 7(1), 176–186.
Utomo, Ichsan Widi. (2017). Pengaruh
Brand Image, Brand Awareness, dan Brand Trust Terhadap Brand Loyalty Pelanggan
Online Shopping (Studi Kasus Karyawan Di BSI Pemuda). Komunikasi: Jurnal
Komunikasi, 8(1).
Yacub, Rudi, & Mustajab, Wahyu.
(2020). Analisis Pengaruh Pemasaran Digital (Digital Marketing) Terhadap Brand
Awareness Pada E-Commerce. Jurnal Manajerial, 12(2), 198.