PENGARUH KEMAJUAN TEKNOLOGI INVESTASI,
SOSIAL MEDIA EDUKASI SAHAM, DAN MOTIVASI TERHADAP MINAT INVESTASI DI PASAR
MODAL INDONESIA
Muhammad William Fattah
Fakultas Ekonomika dan Bisnis , Universitas Negeri
Surabaya
muhammad.19052@mhs.unesa.ac.id
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kemajuan teknologi sosial media edukasi saham, dan motivasi terhadap minat investasi anggota komunitas saham online. Metode pengambilan sampel yang digunakan oleh peneliti adalah metode purposive
sampling. Jumlah sampel
yang digunakan dalam penelitian ini sejumlah 380 responden yang memiliki rekening saham di perusahaan sekuritas. Metode analisis penelitian yang digunakan penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan menggunakan data primer
yang diperoleh langsung dari sumber asli,
kemudian diolah menggunakan perangkat lunak SPSS versi 24. pengujian meliputi asumsi klasik dan mengunakan regresi linier berganda dengan pengujian hipotesis penelitian Uji T atau uji parsial Hasil analisis menunjukan bahwa: 1). Teknologi berpengaruh langsung terhadapminat investasi anggota komunitas saham untuk berinvestasi di pasar modal, 2). Sosial
media edukasi saham tidak berpengaruh langsung terhadap minat investasi anggota komunitas saham, 3). Motivasi berpengaruh langsung terhadap minat anggota komunitas saham untuk berinvestasi di pasar
modal.
Kata
kunci: kemajuan teknologi; sosial media edukasi saham; motivasi; minat investasi; komunitas saham.
Abstract
The purpose of this research is to examine the impact
of advances technologies investment, social media education on stock market and
motivation on the investing interest of members of an online stock community.
For sample selection, the researcher used a purposive sampling strategy. The
survey included 380 respondents who had stock accounts with brokerage firms.
The study took a quantitative method, collecting primary data directly from
original sources and analyzing it with SPSS software version 24. Classical
assumptions testing and multiple linear regression with hypothesis testing
utilizing the T-test or partial test were included in the investigation. The
analysis results show that: 1) Technology has a direct impact on stock
community members' investing interest in the capital market. 2) Stock market
education through social media does not have a direct influence on the
investment interest of stock community members. 3) Motivation has a direct
influence on the investment interest of stock community members to invest in
the capital market.
Keywords: technological
advancements; stock market education through social media; motivation;
investment interest; stock community.
Pendahuluan
Bursa Efek Indonesia telah membuat program
yang berperan untuk mengenalkan mengenai investasi di pasar modal, pada tahun
2015 upaya ini dikenal dengan Yuk Nabung
Saham yang digalakan oleh BEI , usaha ini dilakukan dengan tujuan masyarakat
kita mengenal berbagai instrument di
investasi selain emas dan deposito yang telah umum dikenal oleh masyarakat ,
gerakan ini bertujuan untuk mengajak masyarakat menjadi saving society
menjadi investing society (YNS,2021).
Data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI)
sebanyak 5.808.093 Single Investor Identification (SID) yang aktif di pasar
modal Indonesia angka ini merupakan
investor aktif di pasar modal Indonesia dan telah meningkat sebesar 31 persen
dibandingkan dengan tahun lalu di 2020 (KSEI 2022).
Hal ini adalah respon dari peningkatan minat oleh masyarakat selama pandemic
terjadi(Bisnis.com,2021) .Dengan
pertumbuhan masyarakat Indonesia yang eksponensial dan berdasarkan data dari
BPS Indonesia memiliki penduduk sebesar 270,20 juta manusia yang hidup di dalam
wilayah Negara Republik Kesatuan Indonesia (NKRI) ([BPS] Badan Pusat Statistik 2019:1).
Berdasarkan data tersebut investor aktif di Indonesia berkisar 2,5% dari jumlah
penduduk yang ada sehingga bisa dikatakan minat investasi di Indonesia
tergolong rendah jika kita membandingkan dengan jumlah investor di negara
tetangga kita seperti Malaysia 57%, Cina 9%, dan Thailand 6% dari populasi (Narsa, Narsa, and Prananjaya 2020).
Seorang Analis Investor Indonesia Edwin Sebayang megatakan walau kenaikan setiap taun sangat kecil
Apabila kita membandingkan dengan banyaknya penduduk Indonesia sehingga untuk mencapai mencapai titik ideal, negara kita setidaknya
membutuhkan 10 juta investor dipasarmodal atau 5% dari penduduk indonesia, Bila
kita membandingkan dengan negara tetangga kita yang lebih dari 10% investor
aktif dari jumlah penduduknya (Bisnis.com, 2021).
Digitalisasi dan peningkatan teknologi
yang sangat pesat, yang memicu perubahan di berbagai sector yang ada, termasuk
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK). Hal ini terjadi secara global, negara
Indonesia juga termasuk salah satu negara di dunia, juga merasakan dampaknya.
Kemajuan teknologi di Indonesia berlangsung cukup cepat karena masyarakat dapat
beradaptasi dengan cepat, terutama masyarakat milenial yang mampu mencari dan
memproses informasi yang tersebar di internet. Kemajuan internet membuka pintu
untuk komunikasi jarak jauh dan menciptakan ekosistem baru, yang memunculkan
platform baru untuk berkomunikasi, seperti media sosial seperti Telegram,
Discord, Facebook, YouTube, Instagram, dan platform lainnya (Maksudi 2018).
Perkembangan teknologi dan akses internet
yang semakin mudah menjadi faktor utama yang mempengaruhi berbagai aspek
kehidupan hasil penelitian Hootsuite, penggunaan Media Sosial di Indonesia
meningkat dan banyak diakses melalui media telepon seluler pribadi. Berdasarkan
data yang telah dikumpulkan saat ini terhadapat hasil bahwa Indonesia menempati
peringkat ketiga dalam hal jumlah pengguna internet terbanyak setelah China. (We Are Social 2021)
Terjadinya perubahan masyarakat dan budaya
merupakan hal yang dampak dari kemajuan teknologi (McLuhan, 1975). Peran
teknologi dan internet dalam dunia investasi sangat penting dan memiliki
pengaruh besar. Kehadiran teknologi dan akses internet yang mudah mempermudah
individu dan perusahaan untuk mengumpulkan informasi tentang investasi dan
berbagi pengalaman dengan sesama anggota (Tandio and Widanaputra 2016).
Media sosial seperti Instagram dan Twitter memainkan peran yang sangat penting
dalam mempermudah individu dan perusahaan untuk menjangkau audiens yang lebih
luas dan membagikan informasi tentang saham dan investasi. Seorang influencer
saham atau individu yang memiliki banyak followers di platfom media
sosial, memainkan peran penting dalam memberikan informasi dan edukasi tentang
saham dan investasi. (Regita 2022)
Komunitas online juga memberikan tempat bagi individu dan perusahaan untuk
berbagi informasi dan pengalaman tentang investasi. Oleh karena itu, teknologi
dan internet memiliki peran yang sangat penting dalam mempengaruhi minat dan
motivasi investasi individu dan perusahaan. Ditambah dengan kemudahan dalam
bertransaksi di pasarmodal karena saat ini broker yang ada di Indonesia telah
mendukung mengunakan online trading system yang membuat masyarakat bisa
mengakses dan membuka Rekening Dana Nasabah dan meningkatkan minat untuk
berinvestasi. Dalam lingkungan investasi, media sosial dan platform online
menjadi salah satu alat pemasaran dan edukasi yang sangat penting. Kehadiran influencer
saham yang membagikan informasi dan analisis tentang investasi saham
mempermudah individu dan perusahaan dalam menjangkau audiens yang lebih luas (Sihabudin, Trisnaningsih 2022).
Selain itu, komunitas online juga menjadi tempat bagi para investor untuk
bertukar informasi dan pengalaman, serta memotivasi dan membantu sesama
anggotanya dalam berinvestasi (Tegar Febrianto, Ghulam Ahmad, and Arifin 2020).
Lingkungan investor juga merupakan faktor
yang cukup karena hal ini cukup
berdampak dalam keputusan berinvestasi apa bila individu tertarik untuk berdiskusi
dan menerima masukan dari teman, lingkungan kerja, dan keluarga (Aprillianto,
Wulandari & Kurrohman 2014). penelitian (Tegar Febrianto et al. 2020)
Komunitas bisa meningkatkan literasi ekonomi masyarakat dan komunitas ini bertujuan untuk menghimpun
dan membuat masyarakat berkembang sekaligus menjadi sebagai upaya peningkatan
indeks literasi keuangan dan indeks inklus komunitas online yang membahas topik
investasi saham juga membantu individu dalam memahami lebih dalam tentang
investasi dan memotivasi sesama anggotanya untuk berinvestasi. Dalam konteks
ini, media sosial, influencer saham, dan komunitas online memiliki potensi
besar untuk mempengaruhi minat berinvestasi generasi milenial dan masyarakat di
Indonesia, penting bagi broker saham dan
pihak terkait untuk mengoptimalkan pemanfaatan media sosial, influencer saham,
dan komunitas online dalam mempengaruhi minat berinvestasi masyarakat. Mudahnya
berpartisipasi, sharing, dan menciptakan sebuah forum, blog, atau
tulisan juga mendukung perkembangan kearah positif (Cahyono, 2016).Sosial media
edukasi saham merupakan salah satu bentuk dari pemanfaatan platfom media
sebagai sarana untuk mengenalkan saham ke masyarakat dan mengedukasi (Putra and Qodary 2021).
Kemajuan sistem pelayanan
yang di tawarkan perusahaan
sekuritas dalam mengakses pasarmodal Indonesia merupakan salah satu bentuk kemajuan teknologi investasi dengan ini minat invesatasi juga bisa tumbuh di iringi dengan kemajuan teknologi informasi dan bisa diakses semua orang dan melakukan transaksi di manapun dan kapanpun jam bursa aktif (Faidah
2019) namun menurut (Tandio
and Widanaputra 2016) hasil dari penelitiannya menunjukan tidak berpengaruh signifikan dengan variabel kemajuan teknologi dalam memoderasi pengaruh minat investasi dipasar modal Indonesia.
Berdasarkan penelitian terdahulu
masih banyak gap dari variablenya untuk berinvestasi dipasar modal
setelah BEI melakukan berbagai upaya untuk meningkatakan minat salah satunya dengan komunitas pasar
modal. Berdasarkan
dari data Bursa Efek Indonesia saat
ini memiliki 400 komunitas
dan akan terus bertumbuh seiring dengan peningkatan partisipasi masyarakat (Forddanta 2021) seiring bertumbuhnya
minat dan semakin bertambahya komunitas saham di Indonesia , salah satunya
seperti Logicuan Kelompok mencari
cuan secara transparan ini berhimpun para milenial, pemain saham pemula
dan yang sudah lama berkecimpung dipasar
modal bursa efek Indonesia. Menurut,
Himawan Sutanto kelompoknya
bercita cita menjadi komunitas yang besar dan berkontribusi dalam literasi keuangan Indonesia sehingga bermanfaat bagi peningkatan ekonomi rakyat. Komunitas yang didirikan yang bermula terbentuk atas keinginan untuk saling berbagi dan membantu masyarakat untuk trading for living Saat ini sudah ribuan anggota yang tersebar diseluruh Indonesia dengan aktivitas rutin setiap hari nya
adalah live trading melalui
audio sebanyak 3500 anggota
yang tersebar di seluruh
Indonesia dan ada yang berada
di luar negeri, komunitas
ini terus bertumbuh dan aktif setiap hari.
Komunitas ini di inisiasi
oleh om himawan begitu sapaan dan memiliki beberapa admin, saya rasa dengan memilih komunitas logicuan sebagai tempat penelitian ini mewakilkan dari sisi komunitas online, influnecer karena jumlah anggotanya yang bergabung kedalamnnya sangat sangat mewakilkan dari komunitas online saham.
Ha1: Terdapat pengaruh Kemajuan
Teknologi terhadap peningkatan minat investasi di pasar modal.
Kemajuan teknologi telah memudahkan
masyarakat untuk mengakses informasi mengenai pasar modal. Ini termasuk
informasi tentang berbagai jenis investasi, cara berinvestasi, dan risiko serta
manfaat berinvestasi. Kemajuan teknologi juga memudahkan orang untuk
berinvestasi. Ini termasuk pengembangan platform dan aplikasi perdagangan
online yang memungkinkan orang untuk memperdagangkan saham, obligasi, dan
sekuritas lainnya dari komputer atau perangkat seluler mereka. Kemajuan teknologi
juga memudahkan orang untuk melacak investasi mereka. Ini termasuk pengembangan
alat online yang memungkinkan orang memantau kinerja portofolio mereka,
meneliti saham, dan mengatur peringatan. Dengan perkembangan teknologi
investasi yang membuat kemudahan dalam melakukan transaksi melalui software trading
generasi milenial memiliki keingian untuk berinvestasi dipasarmodal (Yusuf 2019).
Penelitian (Salsabilla et al. 2021)
mendapatkan hasil bahwa faktor kemajuan
teknologi ini memberi pengaruh kepada para generasi milenial berinvestasi ke
instrument saham.
Ha2: Terdapat
pengaruh sosial media edukasi saham terhadap peningkatan
minat investasi di pasar
modal
Sosial media memberikan
banyak informasi sehingga kita bisa
membuat opini terhadap sesuatu dan membuat masyarakat cepat dalam menanggapi informasi terkini (Rajeev, 2015).
Semakin sering seseorang mengikuti sosial media edukasi saham, semakin besar kemungkinan mereka tertarik melakukan investasi pada
instrument saham (Fiala,
Kapounek, and Veselý 2015). Minat
yang dikembangkan oleh seseorang
dalam memutuskan sesuatu keputusan untuk dirinya sendiri dalam berperilaku. Adapun minat untuk memiliki sebuah hal, minat muncul
setelah terangsang oleh produk
yang dilihatnya, dari situlah minat untuk mencoba produk tersebut, dan akhirnya timbul keinginan untuk membeli agar dapat memiliki atau menggunakannya
(Kotler, 2012). Hasil penelitian (Luthfiyah,
Martia, and Nurhasanah 2021) ), platform media sosial berdampak signifikan terhadap minat berinvestasi di pasar modal. Penelitian
dilakukan dengan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Gen Z angkatan 2019.
Ha3: Terdapat
pengaruh motivasi investasi dalam minat investasi di pasar modal
Motivasi dalam berinvestasi berasal dari dalam diri
sendiri. Meskipun mendapatkan
pengaruh dari keluarga, teman, dan orang di sekitar dapat menjadi
faktor pendukung dalam memotivasi seseorang untuk berinvestasi di
pasar modal, namun salah satu
alasan paling kuat yaitu berasal dari
diri sendiri sehingga ketika seseorang sudah memiliki minat untuk berinvestasi di pasar
modal, maka mereka akan menciptakan motivasi bagi dirinya sendiri dan
mampu menginspirasi orang
lain untuk ikut berinvestasi dengan
memberikan informasi atau mengajak mereka
untuk berinvestasi(Saputra, 2018). Penelitian (Pustikaningsih 2017), (Nisa and Zulaika 2017) yang mendapatkan hasil motivasi investasi memberi pengaruh positif bahwa mahasiswa
memiliki minat dalam berinvestasi.
Hasil dan Pembahasan
1.
Deskripsi Data
Penelitian ini menguji kemajuan teknologi investasi, sosial media edukasi, dan motivasi terhadap minat investasi di bursa efek saham Indonesia. Populasi pada penelitian ini adalah anggota komunitas saham online di Indonesia. Penelitian
ini dilakukan dengan menyebarkan angket berbentuk google form kepada anggota komunitas aktif melalui sosial
media diantaranya menyebarkan
ke telegram dan Whatapps
dengan kriteria yang
sudah ditentukan dan dibantu
teman kerabat, serta melakukan penyebaran pada Komunitas. Jumlah sampel yang dijadikan sebagai subjek penelitian ini berjumlah 380 orang berdasarkan perhitungan rumus slovin. Berikut akan disajikan deskripsi data responden sesuai dengan karakteristik.
a.
Karakteristik Responden
Responden mempunyai karakteristik yang bervariasi sehingga sangat memerlukan pengelompokkan berdasarkan kuisioner yang disebar oleh peneliti menjadi kategori Usia, Pengalaman Investasi/Trading, dan mengikuti
sebuah komunitas. Karakteristik responden dijabarkan sebagai berikut.
Karakteristik responden berdasarkan Anggota komunitas
Anggota Komunitas |
Jumlah |
Iya |
380 |
Tidak |
0 |
Sumber : Data Primer yang diolah,
2023
Pada penelitian ini semua orang yang mengisi kuisioner ini merupakan
anggota dari sebuah komunitas saham aktif yang berjumlah 380 orang
Karakteristik responden berdasarkan usia
Umur (tahun) |
Jumlah |
17- 25 |
143 |
26-35 |
96 |
36-44 |
64 |
45-50 |
43 |
>50 |
34 |
|
Sumber : Data Primer yang diolah,
2023
Seperti dapat dilihat dari
tabel di atas, terdapat 143 responden berusia 17-25, terhitung 37,6%,
96 responden berusia 26-35,
terhitung 25,3%, dan 96 responden
berusia 36-35, terhitung
25,3%. 64 orang berusia 44 tahun,
terhitung 16,8%, diikuti
oleh 43 orang berusia 45-50 tahun,
terhitung 11,3%, dan 34 orang berusia
≥50, berusia 8,9%. Dapat
disimpulkan bahwa anggota masyarakat memiliki tingkat usia yang beragam mulai usia awal
yang diperkenankan membuka
RDN hingga usia lanjut.
Karakteristik responden berdasarkan pengalaman
berinvestasi atau trading
Tabel 4. 3 Pengalaman Investasi atau Trading
Umur |
Jumlah |
< 1 Tahun |
98 |
1-3 Tahun |
208 |
4-5 Tahun |
64 |
>5 Tahun |
43 |
Total |
380 |
Sumber : Data
Primer yang diolah, 2023
Dapat disimpulkan bahwa lama responden menjadi anggota komunitas dengan ≤ 1 tahun
sebanyak 98 orang atau
25,8% , sedangkan
1-3 tahun pengalaman
berjumlah paling dominan yaitu 208 orang atau 54,7% , selanjutnya 4-5 tahun pengalaman 37 orang atau 9,7% ,
dan pengalaman paling lama yaitu
>5 tahun sebanyak 37 responden atau 9,7%.
Uji Kualitas Data
a. Uji Validitas
Uji validitas
instrumen ini menggunakan
program IBM SPSS 24. Pada penelitian ini dengan jumlah sampel
sebanyak (n) = 380 dan df dihitung sebagai berikut: n – 2 =
380 – 2 = 378 dan alpha = 0,05 - kita mendapatkan r tabel = 0,1006. Jika angka
rhitung lebih besar
dari rtabel dan nilainya positif, maka item pertanyaan bisa dinyatakan valid. Berikut adalah hasil uji validitas untuk setiap pertanyaan dari setiap variabel
yang ada di penelitian ini.
Tabel 4. 4 Hasil Uji Validitas
Variabel |
Item Pertanyaan |
rhitung |
rtabel |
Hasil |
Kemajuan Teknologi (X1) |
X1.1 |
0, 711 |
|
Valid |
|
X1.2 |
0, 764 |
0.1006 |
Valid |
|
X.1.3 |
0, 641 |
0.1006 |
Valid |
|
X1.4 |
0, 747 |
0.1006 |
Valid |
|
X1.5 |
0, 773 |
0.1006 |
Valid |
Sosial Media Edukasi (X2) |
X2.1 |
0, 561 |
0.1006 |
Valid |
|
X2.2 |
0, 864 |
0.1006 |
Valid |
|
X2.3 |
0, 782 |
0.1006 |
Valid |
Motivasi (X3) |
X3.1 |
0, 776 |
0.1006 |
Valid |
|
X3.2 |
0, 790 |
0.1006 |
Valid |
|
X3.3 |
0, 831 |
0.1006 |
Valid |
|
X3.4 |
0, 837 |
0.1006 |
Valid |
|
X3.5 |
0, 819 |
0.1006 |
Valid |
Minat (Y) |
Y1.1 |
0, 795 |
0.1006 |
Valid |
|
Y1.2 |
0, 834 |
0.1006 |
Valid |
|
Y1.3 |
0, 824 |
0.1006 |
Valid |
Sumber: Data Primer yang diolah, 2023
Melalui perhitungan rtabel dengan besarnran df pada penelitian ini yaitu r table = 0.1006 dan dilakukan
pengujian pada masing- masing variable mendapatkan hasil bahwa semua indicator memenuhi
uji validitas atau r hitung > r table. Bisa di simpulkan bahwa semua item pertanyaan pada
variabel persepsi bagi hasil, sosial
media edukasi, motivasi, dan minat dapat dikatakan
valid.
b.
Uji Reliabilitas
Sebuah variabel memenuhi uji reliabilitas Ketika nilai dari hasil pengujian
pada program SPSS melebihi niali
Cronbach alpha > 0,6 tabel berikut
ini hasil uji reliabilitas:
Tabel 4. 5 Hasil Uji Reliabilitas
Variabel |
Cronbach Alpha |
Keterangan |
|
Kemajuan Teknologi Investasi (X1) |
0,771 |
Reliable |
|
Sosial Media Edukasi
(X2) |
0,625 |
Reliable |
|
Motivasi (X3) |
0,874 |
Reliable |
|
|
|||
Minat (Y) |
0,779 |
Reliable |
|
Sumber: Data Primer yang diolah,
2023
Berdasarkan hasil pengujian SPSS, dibuat tabel data di atas dengan semua variabel dengan nilai cronbach alpha ≥ 0,6, bisa diketahui jika semua variabel yang terdiri dari kemajuan teknologi investasi, sosial media edukasi, motivasi dan minat, digunakan peneliti dalam penelitian ini dapat dikatakan reliabel. Ghozali menyatakan bahwa kriteria variabel yang reliabel adalah nilai Cronbach's alpha lebih besar dari 0,6 (Purnomo 2016,p 79).
c. Outlier
Outlier merupakan suatu anomali pada data dalam penelitian, hal ini terjadi karena terdapat hasil nilai ekstrim setelah dilakukannya tranformasi
data baik itu hasil
dari variabel tunggal atau kombinasi
sebagai nilai ekstrim dari variabel tunggal maupun kombinasi(Imam Ghozali 2016, p41). Ada empat alasan terjadi
data outlier
(1) terjadinya kesalahan penginputan pada data
(2) hilangnya nilai
sehingga terjadinya kegagalan dalam pelaporan data dalam program
computer
(3) outlier bukan anggota sampel yang kita pelajari, tetapi.
(4) pada sampel
yang kita dapatkan terjadi distribusi dari sampel yang mendapatkan nilai ekstrim dan tidak terdisitribusi secara normal.
Dalam penelitian ini , melakukan outlier kepada 160 data
yang memiliki pada jawaban
yang ekstrim yaitu nilai 5 setelah dilakukan uji transformasi MSI(Method
of Sucessive Interval) dan pada jawaban responen yang mengisi 1 untuk setiap pertanyaan. Pengecualian nilai 5 pada variabel
X2 pada indikator
pada point 1 dan 2 karena responden
banyak memilih jawaban 3 atau Netral.
3. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas Data
Uji normalitas memeriksa data yang akan digunakan telah terdistribusi normal atau tidak. Data yang tergolong baik berdistribusi normal. Uji KS dapat digunakan dalam uji normalitas. Hasil
uji Kolmogorov-Smirov bisa dilihat dari perhitungan
nilai signifikan probabilitas 0,053 ≥ 0,05 sehingga
data tergolong berdistribusi
normal. Berikut hasil dari pengujian Uji KS
Tabel 4. 6 Hasil Uji Normalitas
|
|
Unstandardized
Residual |
Asymp. Sig (2-tailed) |
Sig. |
0,053 |
Sumber
: Data Primer yang diolah, 2023
Dapat disimpulkan bahwa berdasarkan tabel Uji KS menyatakan nilai signifikan senilai 0,053 >
0,05 artinya data pada penelitian
ini berdistribusi normal. Hasil tersebut
mendapat nilai probabilitas lebih dari 0,05 yang dapat disimpulkan bahwa data telah berdistribusi secara normal.
b.
Multikolinieritas
Jika nilai tolerance ≥ 0,1 atau nilai VIF ≤ 10, hal ini merupakan indikasi tidak adanya multikolinearitas. Hasil uji multikolinearitas ditunjukkan pada tabel di bawah ini.
Tabel 4. 7 Hasil Uji Multikoleniaritas
Variabel |
Collinerirty Tolerance |
VIF |
Kesimpulan |
Kemajuan Teknologi Investasi |
0,703 |
1,422 |
Tidak ada Multikoleniaritas |
Sosial Media Edukasi
Saham |
0,987 |
1,013 |
Tidak ada Multikoleniaritas |
Motivasi |
0,708 |
1,413 |
Tidak ada Multikoleniaritas |
Sumber: Data Primer
yang diolah, 2023
Dari tabel
di atas terlihat bahwa Collinertirty tolerance
menunjukkan hasil untuk setiap variabel bebas > 0,1 sedangkan untuk nilai VIF < 10 yang menandakan
bahwa tidak ada gejala multikolonieritas
antarvariabel independent dalam
model regresi pada penelitian
ini
c.
Heteroskedastisitas
Pada penelitian
ini dilakukan pengujian heteroskedastisitas kepada semua
variable yang ada. Dengan dilakukan Uji Breusche-Pagan-Godfrey
(BPG) dengan meregresikan variabel bebas pada residual kuadrat atau Res2.
Jika nilai signifikansi
> 0,05 maka H0 ditolak.
Tabel 4. 8 Hasil Uji Heteroskedastisitas
Variabel |
Thitung |
Sig |
Kesimpulan |
Kemajuan Teknologi Investasi |
0,688 |
0,492 |
Tidak terjadi heterokedasitas |
Sosial Media Edukasi
Saham |
1,880 |
0,061 |
Tidak terjadi heterokedasitas |
Motivasi |
1,677 |
0,095 |
Tidak terjadi heterokedasitas |
Sumber
: Data Primer yang diolah, 2023
Berdasarkan pada tabel output Coeficients dengan variabel Resid2 memiliki
Pada output
diatas menunjukkan bahwa nilai Sig masing- masing
variable memperoleh nilai
≥ 0.05. masing-masing variabel memiliki p ≥ 0.05 maka bisa disimpulkan bahwa tidak terjadi
gejala heterokedasitas dalam pengujian BPG.
4. Uji
Model
a. Uji F
Model |
df |
F |
Sig. |
|
1 |
Regression |
3 |
64,143 |
,000b |
Residual |
216 |
|
|
|
Total |
219 |
|
|
Sumber
: Data Primer yang diolah, 2023
Berdasarkan hasil uji
F diatas bisa diliat bahwa nilai
dari Fhitung
sebesar
64,143 > ftabel yaitu
3,03 dengan sig 0,000 < 0,05 untuk variabel kemajuan teknologi investasi, sosial media edukasi, motivasi ,dan minat Investasi maka disimpulakn bahwa layak digunakan pada penelitian.
5.
Uji Hipotesis
Uji t
di tujukan untuk melihat apakah variable indepent secara parsial bisa memberi pengaruh
terhadap variable dependen. Apabila
thitung > ttabel atau
p < 0,05 disimpulkan adanya
pengaruh dari variabel X terhadap variabel Y.
Hasil uji T test (uji parsial) bisa
diketahui pada tabel dibawah ini.
Variabel |
Thitung |
Sig |
Kesimpulan |
Kemajuan Teknologi Investasi |
3,455 |
0,001 |
Signifikan |
Sosial Media Edukasi
Saham |
0,402 |
0,688 |
Tidak signifikan |
Motivasi |
9,389 |
0,000 |
Signifikan |
Sumber : Data Primer yang diolah,
2023
Jika nilai sig. < 0,05 atau thitung > ttabel,
maka variabel independen tersebut dinyatakan positif berpengaruh terhadap variabel dependen. ttabel pada penelitian
ini ialah t(α/2;n-k-1) = t(0,025;216) = 1,971. Sesuai
dengan tabel diatas hasil uji t hitung masing masing variabel yaitu :
a) Nilai
signifikan variabel Kemajuan Teknologi (X1)
ialah senilai 0,001 <
0,05 dan nilai thitung
sebesar 3,455 > ttabel
sebesar 1,971 artinya
terdapat pengaruh Kemajuan teknologi (X1)
dengan minat (Y).
b) Nilai
signifikan variabel Sosial Media Edukasi (X2)
ialah senilai 0,68 >
0,05 dan nilai thitung
sebesar 0,402 < ttabel
sebesar 1,971 artinya
artinya tidak terdapat pengaruh pada variabel Sosial Media Edukasi (X2) dengan minat (Y).
c) Nilai
signifikan variabel Motivasi(X3) ialah senilai 0,000 ≤ 0,05 dan dan
nilai thitung
sebesar 9,389 > ttabel
sebesar 1,971 artinya artinya terdapat pengaruh Motivasi dengan minat (Y).
6. Analisis
Regresi Linier Berganda
Untuk mencari
pengaruh Kemajuan teknologi investasi (X1),
Sosial Media edukasi (X2) , Motivasi (X3)
terhadap Minat Investasi
(Y) menggunakan analisis statistik yaitu model analisis regresi berganda. Dari hasil perhitungan dengan menggunakan progam SPSS. Adapun hasil analisis regresi dapat diketahui
pada tabel berikut ini :
Tabel 4. 11 Hasil Uji Regresi
Linier Berganda
Variabel |
Unstandarized Beta |
Thitung |
Sig |
Kesimpulan |
Kemajuan Teknologi Investasi |
0,140 |
3,455 |
0,001 |
Positif |
Sosial Media Edukasi
Saham |
0,026 |
0,402 |
0,688 |
Positif |
Motivasi |
0,350 |
9,389 |
0,000 |
Positif |
Sumber : Data Primer yang diolah,
2023
Berdasarkan hasil perhitungan
diatas maka persamaan garis regresi berganda adalah sebagai berikut:
Y = 1,329 + 0,140 X1 + 0,026 X2
+0,350 X3 + e
Keterangan:
Y = Minat Investasi
X1 = Kemajuan Teknologi Investasi
X2 = Sosial Media Edukasi saham
X3 = Motivasi
Hasil
persamaan regresi berganda diatas memberikan pengertian bahwa Kemajuan Teknologi Investasi (X1),
Sosial Media Edukasi (X2),
dan Motivasi (X3) berpengaruh
positif terhadap Minat Investasi (Y).
1. Nilai
dari konstanta (a) memberi hasil nilai
positif sebesar 1,329 artinya apabila variabel kemajuan teknologi investasi, sosial media edukasi saham dan motivasi jika dianggap konstan
= 0, maka minat anggota komunitas untuk berinvestasi di pasar modal adalah
sebesar 1,329.
2. Variable
Kemajuan Teknologi Investasi sebesar 0,140 dan mendapat hasil nilai signifkan < 0,05, bertanda positif , hal ini mengindikasikan
bahwa jika kemajuan teknologi
meningkat sebanyak 1% dan variabel lain konstan, maka akan menigkatkan
minat investasi sebesar 0,140
3. Variabel
Sosisal Media edukasi saham sebesar
0,026 d dan mendapat hasil nilai signifkan > 0,05, bertanda positif hal ini mengindikasikan bahwa jika sosial
media edukasi meningkat sebanyak 1% dan variabel lain konstan, maka akan
menigkatkan minat investasi sebesar 0,026
4. Variabel
Motivasi sebesar 0,350 dan mendapat hasil nilai signifkan < 0,05, bertanda positif hal ini mengidikasikan bahwa semakin seorang
termotivasi dalam dirinya maka semakin
inggin untuk memulai atau berinvestasi kedalam instrumen investasi saham artinya setiap kenaikan nilai dari motivasi sebesar
1% satuan dan nilai variabel lainnya tetap (konstan), maka akan menigkatkan
minat investasi sebesar 0,140.
Berdasarkan hasil dari persamaan regresi di atas bisa ditarik kesimpulan
bahwa variabel Minat investasi (Y), kemudian diikuti variabel kemajuan teknologi invests (X1), Sosial media Edukasi saham(X2), dan
Motivasi(X3). Dan faktor
dominan yang memberi pengaruh minat investasi adalah motivasi yang ditunjukkan dengan nilai koefisiensi
regresi paling besar dibanding variabel motivasi yaitu sebesar 0,350.
Pembahasan
Pengaruh
Kemajuan teknologi Investasi terhadap Minat investasi di pasar modal Indonesia
Dilihat dari hasil
pengujian, variabel kemajuan teknologi investasi mempunyai pengaruh terhadap minat investasi
di pasar modal Indonesia, nilai signifikan variabel Kemajuan teknologi
Investasi(X1) ialah dengan nilai 0,001 ≤ 0,05 dan β1
sebesar 0,140 yang menunjukkan
bahwa Ha1 “ada pengaruh positif persepsi bagi hasil terhadap minat
investasi di pasar modal” terbukti benar dan diterima. Berdasarkan data yang didapatkan diketahui bahwa kemajuan teknologi
investasi dapat berpengaruh karena individu merasa bahwa dengan kemajuan
teknologi bisa memudahkan untuk bertransaksi saham dan memulai investasi serta
meningkatkan produktifitas untuk melakukan transaksi. Hal ini juga didukung
dengan penelitian-penelitin terdahulu melalui dukungan teknologi para investor
baru bisa melihat pergerakan harga saham yang volatile dengan lebih
mudah dalam menjangkau informasi pasar secara realtime dan dengan
fasilitas online trading bisa mengefisiensikan untuk bertransaksi buy
atau sell (Suparyanto and Rosad 2020)
Hal mendukung Theory of Planned Behavior (TPB) bahwa
kemajuan teknologi investasi masuk kedalam persepsi individu dengan adanya online
trading system meningkatkan minat masyarakat untuk memulai investasi dan
para trader bisa berinvestasi dengan nyaman. Seiring dengan perkembangan
teknologi di kehidupan maka kita akan merasakan dampak pada aktifitas yang kita
lakukan dalam hal ini, yaitu untuk mempermudah kita dalam melakukan investasi
dan kita juga bisa mempelajari informasi dalam berinvestasi lebih mudah dan
beragam. Hal tersebut mengambarkan
persepsi individu dalam mengambil sebuah keputusan investasi dengan kemudahan teknologi yang ada sehingga
menjadi sebuah dasar dalam terjadinya niat dan kemudain menjadi dasar dari
perilaku untuk menjadi investor
Pengaruh
Sosial Media Edukasi terhadap Minat Minat investasi di pasar modal Indonesia.
Berdasarkan hasil penelitian
ini variabel media sosial edukasi saham tidak berpengaruh
signifikan terhadap minat investasi anggota komunitas saham online, dengan nilai uji 0,688 > 0,05 dan
β1 sebesar 0,020 menunjukkan bahwa Ha2”
tidak berpengaruh terhadap sosial media edukasi tentang minat investasi di pasar modal
Indonesia".Informasi mengennai
investasi saham di pasar
modal Indonesia tidak hanya
bisa di akses melalui media sosial saja melainkan bisa di akses melalui
media lain seperti surat kabar atau majalah.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian (Putra and Qodary 2021)
dan kepercayaan dan kredibilitas kepada influencer tidak serta merta membuat
seseorang akan melakukan investasi pada suatu saham pada penelitian ini
informasi yang disampaikan oleh influencer menjadi pelengkap analisis tidak menjadi
acuan yang harus dijadikan prioritas utama karena masih banyak hal yang membuat
seseorang untuk melakukan investasi(Baihaqqi 2022)
Sedangkan pada penelitian yang dilakukan oleh
seorang influencer saham memberikan sentimen beli kepada
pengikutnya tidak memberikan pengaruh
keputusan investasi beli pada market yang efisien (Ananda, Putra, and Mahyuni 2023).
Hal ini juga tidak
mendukung dengan Theory of Planned
Behavior (TPB) bahwa sosial media edukasi berhubungan dengan faktor norma
sosial, termasuk dalam faktor informasi. Dalam Theory of Planned Behavior (TPB) sosial media edukasi saham adalah
salah satu faktor yang tidak bisa
memberi pengaruh terhadap minat dalam menaruh investasi karena masyarakat dalam
konteks ini yaitu anggota dari komunitas saham tidak mempercayai untuk membuat
sebuah keputusan investasi berdasarakan arahan ataupun informasi yang ada di internet
terutama kepada sosial media edukasi. Hal ini berkaitan dengan resiko yang ada
karena banyak para Influencer cenderung melakukan pom-pom atau praktik pump
and dump pada suatu emiten yang menyebabkan kerugian. (Ananda et al. 2023)
penelitian yang mendukung bahwa norma sosial tidak memberi pengaruh terhadap
minat investasi (Salisa 2021)
mengungkapkan bahwa. Norma sosial seperti ajakan ataupun nasihat yang
didapatkan oleh lingkungan sekitar atau orang terdekat tidak bisa mempengaruhi
dalam menentukan keputusan investasi secara langsung.
Motivasi
terhadap Minat Minat investasi di pasar modal Indonesia
Dilihat dari hasil
pengujian, variabel motivasi
mempunyai pengaruh terhadap minat berinvestasi di pasar modal indonesia, dibuktikan
dengan nilai t hitung variabel 9,389 lebih besar dari ttabel = 1,971 serta nilai
signifikan variabel motivasi(X3)
ialah senilai 0,000 ≤ 0,05 dan β1 sebesar 0,350 yang menunjukkan bahwa Ha3
“ada pengaruh positif motivasi terhadap minat investasi di pasar modal
Indonesia” terbukti benar dan diterima.
Hasil penelitian yang
dilakukan peneliti menunjukkan bahwa pengaruh motivasi investasi pada mahasiswa
STIE Balikpapan berpengaruh positif dan signifikan setelah dilakukan uji parsial
minat investasi. Hal ini menjelaskan mengapa motivasi investasi berhubungan
langsung dengan minat investasi. Menumbuhkan motivasi investasi mahasiswa (Saputra 2018)
Hal ini juga sejalan
dengan Theory of Planned Behavior
(TPB) bahwa motivasi menurut Theory
of Planned Behavior (TPB) adalah salah satu faktor dari dalam keyakinan
pada diri sendiri yang bisa memberi pengaruh minat dan perilaku seseorang.
Semakin seseorang memiliki motivasi terharap sesuatu untuk dilakukan maka akan
semakin ingin untuk mewujudkannya.
Kesimpulan
Berdasarakan hasil penelitian
ini menyimpulkan bahwa disimpulkan bahwa Anggota dari komunitas
saham online Mendapatkan manfaat dari berkembangnya teknologi investasi yang ada saat ini dalam
segi informasi dan alat untuk melakukan investasi sehingga memudahkan dalam pengoptimalan investasi dan bertransaksi saham di bursa secara realtime hal ini meningkatkan motivasi karena adanya dorongan pada diri sendiri karena di topang oleh kemajuan teknologi yang ada sehingga lebih memudahkan dan sosial media edukasi saham sebagai salah satu tempat untuk mendapatkan informasi pelengkap terkait saham sebelum memutuskan untuk berinvesasi.
DAFTAR
PUSTAKA
Ananda, I. Gede, Wibawa Putra, and Luh
Putu Mahyuni. 2023. “Analisis Pengaruh Influencer Terhadap Pembentukan Harga
Saham Di Bursa Efek Indonesia.” 1(1):71–80.
Badan Pusat Statistik. 2019. “Berita
Resmi Statistik.” Bps.Go.Id (27):1–52.
Baihaqqi, Idhofi Khusna. 2022. “Pengaruh
Pengalaman Investasi, Risk Tolerance, Dan Influencer Sosial Media Terhadap
Keputusan Investasi Dengan Literasi Keuangan Sebagai Variabel Moderasi.”
Bisnis.com. 2021. “Mantap! Jumlah
Investor Pasar Modal RI Tembus 5 Juta SID.” Bisnis.Com 4(1):88–100.
Retrieved (https://market.bisnis.com/read/20210516/7/1394275/mantap-jumlah-investor-pasar-modal-ri-tembus-5-juta-sid.).
Dhiany Nadya Utami, &. Fitri
Sartina Dewi. 2021. “Jumlah Investor Pasar Modal Indonesia Meningkat, Tapi
Belum Ideal.” Bisnis.Com. Retrieved (https://market.bisnis.com/read/20210516/7/1394314/jumlah-investor-pasar-modal-indonesia-meningkat-tapi-belum-ideal%0A%0A).
Faidah, Faridhatun. 2019. “Pengaruh
Literasi Keuangan Dan Faktor Demografi Terhadap Minat Investasi Mahasiswa.” JABE
(Journal of Applied Business and Economic) 5(3):251. doi:
10.30998/jabe.v5i3.3484.
Forddanta, Dityasa H. 2021. “Lakukan
Edukasi Untuk Investor, BEI Rangkul Influencer Sebagai Mitra.” Kontan.Co.Id.
Retrieved (https://investasi.kontan.co.id/news/lakukan-edukasi-untuk-investor-bei-rangkul-influencer-sebagai-mitra).
Imam Ghozali. 2016. Aplikasi
Analisis Multivariete Dengan Program IBM SPSS 23 (Edisi 8). Cetakan Ke VIII.
KSEI. 2022. “Statistik Pasar Modal
Indonesia Februari 2021.” Kustodian Sentral Efek Indonesia (April):1–6.
Maksudi, Ike Atikah Ratnamulyani dan
Beddy Iriawan. 2018. “The Role of Social Media in the Improvement of Selected Participation
of Students Based on Students in Bogor Regency.” Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial Dan
Humaniora 20(2):154–61.
Narsa, I. Made, Niluh Putu Dian
Rosalina Handayani Narsa, and Kadek Pranetha Prananjaya. 2020. “An Experimental
Study of the Effect of Financial and Non-Financial Information on Intention to
Invest in the Bearish and Bullish Market.” International Journal of
Innovation, Creativity and Change 11(11):421–39.
Purnomo, Rochmat Aldy. 2016. Analisis
Statistik Ekonomi Dan Bisnis Dengan SPSS. Pertama. edited by P. C.
Ambarwati. Ponorogo: Wade Group.
Putra, R. J., and H. F. Qodary. 2021.
“Pengaruh Pengenaan Bea Materai Dan Kemudahan Teknologi Investasi Terhadap
Minat Investasi Yang Dimoderasi Oleh Sosial Media Edukasi Saham.” Uta45
Jakarta 6(1):31–39.
Regita, Tasha Indy. 2022. “Pengaruh
Influencer Saham Terhadap Minat Investasi Generasi Milenial Pada Pasar Modal.” JIMEK :
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi 5(1):37–45.
Salisa, Naila Rizki. 2021. “Faktor
Yang Mempengaruhi Minat Investasi Di Pasar Modal: Pendekatan Theory of Planned
Behaviour (TPB).” Jurnal Akuntansi Indonesia 9(2):182. doi:
10.30659/jai.9.2.182-194.
Saputra, D. 2018. “Pengaruh Manfaat,
Modal, Motivasi, Dan Edukasi Terhadap Minat Berinvestasi Di Pasar Modal (Studi
Pada Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Balikpapan).” Future Jurnal Manajemen
Dan Akuntansi 5(2):178–90.
Sihabudin, Trisnaningsih, F. Robby.
2022. “Pengaruh Influencer Dan Literasi Keuangan Terhadap Minat Investasi
Mahasiswa.” Journal of Business and Economics Research (JBE) 3(2):82–89.
doi: 10.47065/jbe.v3i2.1705.
Suparyanto and Rosad. 2020. “Pengaruh
Pengetahuan Investasi Dan Kemajuan Teknologi Terhadap Keputusan Investasi
Dengan Minat Investasi Sebagai Variabel Intervening (Studi Mahasiswa Prodi
Manajemen Universitas Abdurachman Saleh Situbondo).” Jurnal Mahasiswa
Entrepreneur (JME) FEB UNARS 5(3):248–53.
Tandio, Timothius, and A. A. G. P. Widanaputra.
2016. “Pengaruh Pelatihan Pasar Modal, Return, Persepsi, Risiko, Gender, Dan
Kemajuan Teknologi Pada Minat Investasi Mahasiswa.” E-Jurnal Akuntansi
Universitas Udayana 16(3):2–26.
Tegar Febrianto, Galih, Faza Ghulam
Ahmad, and Imamul Arifin. 2020. “Peran Komunitas Dalam Meningkatkan Literasi
Dan Inklusi Keuangan Syariah.” Al-Mutharahah: Jurnal Penelitian Dan Kajian
Sosial Keagamaan 17(1):130–50. doi: 10.46781/al-mutharahah.v17i1.77.
We Are Social. 2021. “Digital 2021.” Global
Digital Insights 103.
YNS, IDX. 2021. “Yuk Nabung Saham
Diunduh Di.” Https://Yuknabungsaham.Idx.Co.Id/. Retrieved February 7,
2023 (http://yuknabungsaham.idx.co.id).