PENGARUH INTELLECTUAL
CAPITAL, CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY, PROFITABILITAS, DAN UKURAN
PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN
Kavita Sapna Previdayana1, Dwi Ermayanti
Susilo2
STIE
PGRI Dewantara Jombang
Email: kavitasapna4@gmail.com1,
dwi.stiedw@gmail.com2
Abstrak
Pemegang
saham atau investor dapat meningkatkan nilai perusahaan dengan mengharapkan
kinerja perusahaan lebih terjamin yang dapat dilihat dari sumber daya manusia,
tingkat hutang, tingkat profit maupun kompetitif bagi perusahaan. Tujuan penelitian
ini untuk menguji pengaruh Intellectual
Capital, Corporate Social
Responsibility, Profitabilitas, dan Ukuran Perusahaan terhadap Nilai
Perusahaan pada perusahaan Food and Beverage yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia dengan periode 2018 hingga 2021. Penelitian ini menggunakan
teknik pengambilan sampel dengan metode purposive sampling, sehingga
data yang digunakan 11 perusahaan pada sektor food and baverage sebagai
populasi penelitian dan menggunakan metode analisis data dengan alat bantu
aplikasi SPSS 29 untuk menganalisis regresi berganda. Hasil penelitian
menunjukan bahwa perusahaan dapat dijelaskan oleh variabel Intellectual
Capital (VAIC), Corporate Social Responsibility (CSRDI),
Profitabilitas (ROE), Dan Ukuran Perusahaan (SIZE) sebesar 59,2 %
sedangkan sisanya sebesar 40,8 % dijelaskan oleh variabel lain diluar model.
Berdasarkan hasil uji hipotesis yang menunjukan bahwa Intellectual Capital (VAIC) dan Corporate Social Responsibility
(CSRDI) berpengaruh signifikan , sedangkan Profitabilitas (ROE) dan Ukuran
Perusahaan (SIZE) tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan (PBV).
Kata
kunci: Intellectual
Capital, Corporate Social Responsibility, Profitabilitas, Ukuran Perusahaan,
Nilai Perusahaan
Abstract
Shareholders or investors can increase the value of
the company by expecting more guaranteed company performance which can be seen
from human resources, debt levels, profit and competitive levels for the
company. The purpose of this study was to examine the influence of Intellectual
Capital, Corporate Social Responsibility, Profitability, and Company Size on
Firm Value in Food and Beverage companies listed on the Indonesia Stock
Exchange from 2018 to 2021. This study used a purposive sampling technique, so
that the data used were 11 companies in the food and beverage sector as the
study population and used the data analysis method with the SPSS 29 application
tool to analyze multiple regression. The results showed that the company can be
explained by the variables Intellectual Capital (VAIC), Corporate Social
Responsibility (CSRDI), Profitability (ROE), and Company Size (SIZE) of 59.2%
while the remaining 40.8% is explained by other variables outside model. Based
on the results of hypothesis testing which shows that Intellectual Capital (VAIC)
and Corporate Social Responsibility (CSRDI) have a significant effect, while
Profitability (ROE) and Firm Size (SIZE) have no significant effect on firm
value (PBV).
Keywords: Intellectual Capital, Corporate Social Responsibility,
Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Nilai Perusahaan
Pendahuluan
Didirikannya sebuah perusahaan yaitu
agar memiliki tujuan untuk memperoleh laba sebanyak-banyaknya sehingga
menciptakan kemakmuran perusahaan. Perkembangan era globalisasi ini mengalami
perkembangan yang sangat pesat pada ekonomi global dengan mengahasilkan
perubahan paradigma yang signifikan dari sebelumnya, sehingga dapat
mengakibatkan persaingan yang semakin ketat antar pelaku bisnis. Perusahaan
harus mengubah pola manajemen untuk bersaing dengan memanfaatkan kemajuan
teknologi dan strategi dengan berbagai basis serta mempertahankan keuntungan
kompetitif dengan cara memberikan kepedulian pada kegiatan operasional dan
finansial. Upaya yang dilakukan pemilik perusahaan ataupun pemegang saham yaitu
dengan mempekerjakan tenaga ahli atau profesional untuk diposisikan mengelola
perusahaan. Para pemegang saham mengharapkan agar kinerja perusahaan menjadi
lebih terjamin, sehingga dapat bersaing di tengah suasana pasar yang semakin
kompetitif serta meningkatkan niali perusahaan dengan cara meningkatkan
kemakmuran bagi pemegang saham perusahaan. Kemakmuran pemegang saham perusahaan
dilakukan dengan cara memaksimalkna nilai sekarang atau present value agar keuntungan pemegang saham dapat diperoleh dimasa
mendatang. Nilai perusahaan dapat digambarkan dengan keadaan perusahaan, jika
niali perusahaan semakin baik maka perusahaan akan terlihat semakin baik bagi
para investor. Ketika pihak manajemen bukanlah pemegang saham, maka perusahaan
tidak akan berhasil untuk meningkatkan nilai perusahaan, sehingga pihak
manajemen akan mementingkan kesejahteraan pemegang saham dengan cara membayar
jasa profesioal. Agar meningkatkan nilai perusahaan, pemegang saham akan
mempercayakan pengelolaan manajemen tersebut.
Dalam
penelitian ini nilai perusahaan diproksikan dengan Price Book Value (PBV), jika PBV semakin tinggi maka akan membuat
pasar lebih percaya dengan prospek kedepannya agar lebih mendapatkan keuntungan
yang kompetitif. PBV digunakan untuk menilai harga suatu saham dengan membandingkan
harga pasar saham dengan nilai buku perusahaan. Rasio ini menunjukan perusahaan
akan mampu menciptakan nilai perusahaan terhadap jumlah modal yang akan
diinvestasikan. Sebagai pendekatan alternatif untuk menentukan nilai suatu
saham menggunakan hubungan antara harga pasar saham dengan nilai buku per
lembar. Secara teoritis, nilai pasar suatu perusahaan harus memperlihatkan
nilai bukunya (Tandelilin, 2001).
Faktor selanjutnya yang mempengaruhi nilai perusahaan yaitu Corporate Social Responsibility (CSR) , Peneliti menyatakan bahwa CSR merupakan strategi
bisnis yang berkomitmen untuk meningkatkan keuntungan dan pembangunan sosial
ekonomi yang berkelanjutan, pada era ini perusahaan diminta untuk memperhatikan
para stakeholder (Suharto, 2008) (Widiawan, Purnamawati, & Julianto, 2017). Perlunya kerjasama yang terjalin antara perusahaan
dan stakeholder dalam pelaksanaan program Corporate Social Responsibility (CSR). Aktivitas CSR perusahaan meliputi
faktor keuangan,
lingkungan,
dan sosial. Perusahaan melaporkan dan mencantumkan aktivitas CSR dalam laporan
keuangannya. CSR ini menjadi tren topik di lingkungan masyarakat. Peneliti
mengungkapkan pendapat
bahwa, dengan menerapkan corporate social responsibility, perusahaan
dapat menciptakan citra yang baik bagi perusahaan sehingga menimbulkan penilaian positif
dari konsumen yang mampu meningkatkan loyalitas mereka terhadap produk yang
dihasilkan perusahaan (Amanti, 2012). Semakin baik pengungkapan corporate social
responsibility maka semakin tinggi pula loyalitas konsumen yang akan
berdampak pada peningkatan penjualan yang memberikan nilai tambah bagi
perusahaan.
Selain CSR terdapat faktor lain yang mempengaruhi nilai
perusahaan yaitu profitabilitas. Profitabilitas adalah rasio untuk memperoleh
laba atau keuntungan yang sebanyak-banyaknya dalam hubungannyadengan penjualan,
total aktiva maupun modal itu sendiri. Rasio profitabilitas mengukur efesiensi
perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dari kegiatan bisnis yang dilakukan
oleh setiap perusahaan. Rasio profitabilitas merupakan hasil akhir dari sejumlah
kebijakan dan keputusan yang dilakukan oleh setiap perusahaan. Semakin tinggi
nilai rasio maka kondisi perusahaan semakin baik berdasarkan rasio
profitabilitas. Nilai yang tinggi melambangkan tingkat laba dan efisensi
perusahaan tinggi yang bias dilihat dari tingkat pendapatan dan arus kas. Dalam
penelitian ini rasio profitabilitas diukur dengan return on equity (ROE).
Return on equity (ROE) yaitu rasio yang memperlihatkan seberapa besar
efesiensi perusahaan untuk menghasilkan laba bersih untuk pengembalian ekuitas
terhadap pemegang saham atau pemilik perusahaan dengan perbandingan antara net
income after tax (NIAT) dan total ekuitas. Hasil penelitian profitabilitas
memiliki pengaruh yang positif signifikan terhadap nilai perusahaan (Milenia & Muid, 2022). Karena jika profitabilitas yang tinggi, maka akan
memberikan prospek perusahaan yang bagus untuk dimasa mendatang, sehingga dapat
membuat investor untuk meningkatkan permitaan saham yang dapat menyebabkan
nilai perusahaan semakin meningkat.
Faktor berikutnya
yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan adalah ukuran perusahaan. Dalam
penelitian ini
ukuran perusahaan dinilai dengan log of total assets. Ukuran perusahaan
yang dapat dilihat dari total asetnya, perusahaan dengan total asset yang besar
menunjukkan efesiensi perusahaan dalam mendanai investasi dan operasi yang
menguntungkan bagi perusahaan, (Andaria, 2018). Semakin besar asset perusahaan, maka manajemen
perusahaan akan lebih mudah untuk menggunakan dan mengelola asset tersebut
dalma menjalankan kegiatan operasi perusahaan. Kemudahan dan keluasan manajemen
untuk mengendalikan aset akan dapat meningkatkan nilai perusahaan. Hasil
penelitian menyatakan ukuran perusahaan berpengaruh negative namun tidak signifikan
terhadap nilai perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI (Dewi, 2018). Karena ada beberapa factor dimana ukuran perusahaan
memiliki total asset yang tinggi maka pihak manajemen lebih leluasa dalam
menggunakan asset yang ada di perusahaan. Jika asset lebih tinggi dapat
menurunkan nilai perusahaan.
Signalling theory merupakan teori yang berkualitas baik dengan memberikan
sinyal pada pasar,
dengan demikian pasar
diharapkan dapat membedakan perusahaan antara yang berkualitas baik maupun
buruk. Teori sinyal merupakan dasar dari penelitian ini, di mana informasi
tersebut diberikan untuk pemegang saham dalam bentuk laporan keuangan oleh
perusahaan dan dianggap relevan, jika mampu memberikan sesuatu yang bermanfaat
bagi para pengguna untuk bahan mempertimbangkan pengambilan keputusan sebagai
sinyal kepada pasar (Aziz, Afifudin, & Sari, 2021).
Menurut penelitian teori stakeholder memfokuskan
akuntanbilitas organisasi yang melebihi kinerja keuangan (Deegan, 2009). Teori ini menyatakan bahwa organisasi akan memilih
untuk mengungkapkan informasi tentang kinerja lingkungan, sosial dan
intelektual organisasi serta melebihi di atas permintaan kewajibannya, untuk
memenuhi ekspektasi yang diakui oleh stakeholder. Tujuan utama dari teori
stakeholder adalah
untuk membantu manajemen perusahaan untuk meningkatkan nilai sebagai dampak
dari aktivitas perusahaan yang dilakukan dan meminimalkan kerugian yang mungkin
muncul. Teori ini menjelaskan hubungan antara manajemen perusahaan dengan para stakeholder
untuk memberikan manfaat. Para stakeholder memiliki hak untuk diperlakukan secara adil oleh perusahaan,
dan manajemen harus mengelola perusahaan untuk keuntungan atau profit bagi
perusahaan stakeholder.
Peneliti menyatakan resource based theory adalah teori
yang berkembang dalam manajemen strategi dan menganalisis keunggulan kompetitif
perusahaan dalam bersaing serta menentukan bahwa perusahaan akan mencapai
keunggulan apabila memiliki sumber daya yang lebih unggul (Solikhah, 2010). Resource based theory digunakan dalam
penelitian ini untuk menghubungkan faktor-faktor dalam intellectual capital
yang berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Pandangan resource
based theory dapat unggul dalam persaingan usaha dan mendapatkan
kinerja keuangan yang baik dengan cara memanfaatkan aset-aset yang penting
(aset berwujud dan aset tidak berwujud) dan dengan cara memilikinya.
Metode
Jenis penelitian ini adalah bersifat
kuantitatif. Peneliti mendefinisikan metode penelitian kuantitatif diartikan
sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme,
digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data
dengan menggunakan instrumen penelitian dan analisis data yang bersifat statistik
dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah diterapkan (Irawati, 2020). Sumber data
menggunakan data sekunder yang terdiri dari laporan keuangan dan laporan
tahunan Perusahaan Food And Baverage yang terdaftar pada Bursa Efek
Indonesia dengan jangka waktu yang telah ditetapkan yaitu pada tahun 2018
sampai 2021 dalam kriteria.
Definisi
Operasional
Intellectual Capital
Kombinasi
dari ketiga value added disimbolkan dengan nama VAIC yang dikembangkan
oleh Pulic (1998). VAIC merupakan ukuran dasar yang konsisten sehingga
memungkinkan untuk menganalisis dengan komparatif baik perusahaan dan negara
secara efektif. Value Added Intellectual Capital (VAIC), mengindikasi
kemampuan intellectual capital untuk menciptakan nilai perusahaan.
VAIC = VACA – VAHU – STVA
Corporate
Social Responsibility
Dalam
penelitian ini variabel independen yaitu CSR akan diukur dengan menggunakan Corporate
Social Responsibility Disclosure Index (CSRDI). Informasi mengenai Corporate
Social Disclosure Responsibility Index (CDRSI) yang akan digunakan dalam
penelitian ini berdasarkan GRI. Rumus perhitungan CSDI adalah sebagai berikut (Wahyuni
& Badera, 2016) :
CSRDI j :
Profitabilitas
Return
on equity (ROE) adalah rasio
profitabilitas kunci untuk mengukur jumlah profit yang diperoleh untuk tiap
rupiah pada total ekuitas yang dimiliki perusahaan. ROE juga dapat dijadikan
sebagai indikator untuk menilai efektivitas manajemen dalam menggunakan
pembiayaan ekuitas untuk mendanai operasi dan menumbuhkan perusahaan (Nurmayasari, 2012).
Return on equity = x 100%
Ukuran
Perusahaan
Ukuran
perusahaan dalam penelitian ini dinyatakan dengan total aktiva, semakin besar
total aktiva perusahaan maka semakin besar pula ukuran perusahaan itu. Semakin
besar aktiva maka semakin banyak modal yang ditanam. Ukuran perusahaan dapat
dilihat dari total aset yang dimiliki perusahaan. Dalam penelitian ini
perusahaan dinilai dengan log of total assets. Dalam penelitian ini
ukuran perusahaan diproksikan dengan Size, dirumuskan sebagai (Weston, 2008)
Size = Ln Total
Assets
Nilai
Perusahaan (PBV)
Nilai
perusahaan merupakan persepsi investor terhadap tingkat keberhasilan perusahaan
yang sering dikaitkan dengan harga saham(Sujoko & Soebiantoro, 2007). Dalam penelitian ini nilai perusahaan diprokrasikan
dengan Price Book Value (PBV). Rasio harga pasar terhadap nilai buku
(PBV) dapat diformulasikan sebagai berikut (Sudana,
2015).
PBV =
Analisis
Data
Analsisis data menggunakan program SPSS (Statiscal Package
for yhe Social Science) versi 29. Teknik analisis data penelitian ini yaitu
analisis deskriptif, uji persyaratan analisis, dan uji hipotesis. Analisis
deskriptif digunakan untuk memberikan penjelasan tentang berbagai karakteristik
data yang berasal dari satu sampel. Uji persyaratan analisis dalam penelitian
ini meliputi uji normalitas data, uji multikolonieritas, uji autokolerasi, dan
uji heterokedastisitas. Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis
regresi linier berganda, uji ieterminasi (R2), uji koefisien regresi secara
parsial (Uji t)
Hasil dan Pembahasan
Analisis
Statistik Deskriptif
Tabel 1
Hasil Uji Analisis Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics |
|||||
|
N |
Minimum |
Maximum |
Mean |
Std. Deviation |
VAIC |
44 |
1.41 |
25.25 |
3.9609 |
4.64807 |
CSRDI |
44 |
.03 |
.45 |
.2618 |
.08984 |
ROE |
44 |
.97 |
51.77 |
13.4566 |
10.16088 |
SIZE |
44 |
27.79 |
32.82 |
30.1295 |
1.39818 |
PBV |
44 |
.05 |
.95 |
.5334 |
.23937 |
Valid N
(listwise) |
44 |
|
|
|
|
Sumber : Output SPSS 29
Berdasarkan hasil analisis statistik deskriptif,
jumlah observasi (N) dari penelitian ini sebanyak 44 observasi. Pada variabel
VAIC memiliki nilai minimum sebesar 1,41 dan nilai imaksimum sebesar 25,25
dengan nilai rata-ratanya sebesar 3,9609 dan standar deviasinya (tingkat
sebaran datanya) sebesar 4,64807. Variabel CSRDI memiliki nilai minimum sebesar
0,03 dan nilai imaksimum sebesar 0,45 dengan nilai rata-ratanya sebesar 0,2618
dan tingkat sebaran datanya sebesar 0,08984. Variabel ROE memiliki nilai
minimum sebesar 0,97 dan nilai imaksimum sebesar 51,77 dengan nilai rata-ratanya
sebesar 13,4566 dan tingkat sebaran datanya sebesar 10,16088. Variabel SIZE
memiliki nilai minimum sebesar 27,79 dan nilai imaksimum sebesar 32,82 dengan
nilai rata-ratanya sebesar 30,1295 dan tingkat sebaran datanya sebesar 1,39818. Variabel PBV memiliki nilai minimum
sebesar 0,05 dan nilai imaksimum sebesar 0,95 dengan nilai rata-ratanya sebesar
0,5334 dan tingkat sebaran datanya sebesar 0,23937.
Uji
Persyaratan Analisis
Uji Normalitas
Uji
normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data terdistribusi secara normal
atau tidak. Sehingga diperoleh hasil uji sebagai berikut :
Gambar 1
Grafik Normal P-P Plot
Sumber :
Output SPSS 29
Gambar
grafik menunjukan bahwa pola pada normal plot menyebar disekitar garis
diagonal, sehingga hasil memenuhi uji normalitas data. Dalam penelitian ini
mengetahui normal tidaknya dengan menggunkan uji One-Sample Kolmogrov-Smirnov
Test berdasarkan taraf signifikan pada hasil hitungan.
Tabel 2
Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test |
|||
|
Unstandardized Residual |
||
N |
44 |
||
Normal Parametersa,b |
Mean |
.0000000 |
|
Std.
Deviation |
.21511035 |
||
Most
Extreme Differences |
Absolute |
.084 |
|
Positive |
.084 |
||
Negative |
-.068 |
||
Test
Statistic |
.084 |
||
Asymp. Sig.
(2-tailed)c |
.200d |
||
Monte Carlo
Sig. (2-tailed)e |
Sig. |
.590 |
|
99%
Confidence Interval |
Lower Bound |
.578 |
|
Upper Bound |
.603 |
||
a. Test
distribution is Normal. |
|||
b.
Calculated from data. |
|||
c.
Lilliefors Significance Correction. |
|||
d. This is
a lower bound of the true significance. |
|||
e.
Lilliefors' method based on 10000 Monte Carlo samples with starting seed
2000000. |
Sumber : Output SPSS 29
Berdasarkan hasil otput dapat dilihat bahwa nilai Sig.(2 – tailed) pada Upper Bound sebesar 0,603 > 0,05.
Hal ini berarti menunjukkan bahwa nilai residual terstandarisasi dinyatakan
menyebar secara normal untuk variabel nilai perusahaan.
Uji
Multikolonieritas
Uji
multikolinearitas digunakan untuk mengetahui adakah hubungan atau korelasi
antar variabel independen. Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas
dalam model regresi dapat dilihat dari nilai toleransi (tolerance value) dan
nilai Variance Inflation Factor (VIF). Maka diperoleh hasil sebagai
berikut:
Tabel
3
Hasil
Uji Multikolinieritas
Coefficientsa
Model |
Collinearity Statistics |
||
Tolerance |
VIF |
||
|
|
|
|
1 |
(Constant) |
|
|
VAIC |
.426 |
2.346 |
|
CSRDI |
.707 |
1.415 |
|
ROE |
.450 |
2.223 |
|
SIZE |
.794 |
1.260 |
|
Model |
Collinearity Statistics |
||
Tolerance |
VIF |
||
|
|
|
|
1 |
(Constant) |
|
|
VAIC |
.426 |
2.346 |
|
CSRDI |
.707 |
1.415 |
|
ROE |
.450 |
2.223 |
|
SIZE |
.794 |
1.260 |
Sumber : Output SPSS 29
Pada tabel diatas menunjukkan bahwa model regresi
bebas dari multikolinieritas. Hal ini dapat dibuktikan bahwa nilai tolerance
lebih dari 0,10 atau nilai VIF kurang dari 10 yang artinya tidak ditemukan
adanya korelasi antar variabel independen dalam model regresi.
Uji
Autokolerasi
Uji autokerelasi
bertujuan untuk mengetahui dalam suatu model regresi linier terdapat hubungan
korelasi antar residual pada periode t dengan residual periode t-1 sebelumnya,
Model regresi yang baik adalah yag bebas dari autokorelasi, maka diperoleh
hasil sebagai berikut :
Tabel 4
Hasil Uji Autokorelasi
Model Summaryb |
|||||
Model |
R |
R Square |
Adjusted R Square |
Std. Error of the Estimate |
Durbin-Watson |
1 |
.639a |
.592 |
.410 |
.22587 |
1.365 |
a.
Predictors: (Constant), SIZE, VAIC, CSRDI, ROE |
|||||
b.
Dependent Variable: PBV |
Sumber : Output SPSS 29
Hasil uji autokorelasi pada tabel diatas
menunjukkan nilai statistik Durbin Watson (DW) sebesar 1,365 artinya angka DW
berada diantara 1,5 isampai 2,5 sehingga dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa
tidak terjadi autokorelasi.
Uji
Heterokedastisitas
Uji
heteroskedastisitas ini model regresi yang terjadi ketidaksamaan antara varian
residual suatu pengamatan lainnya. Untuk dapat mengetahuinya, maka dapat
melihat hasil grafik scatterplot dibawah ini :
Gambar 2
Hasil Uji Heterokedastisitas
Sumber : Output SPSS 29
Dari grafik Scatterplot terlihat bahwa
titik-titik tidak membentuk pola maupun bergelombang melainkan titik-titik
menyebar secara acak baik diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini
dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi.
Kelayakan
Model Regresi
Analisis
Regresi Linier Berganda
Persamaan regresi
dalam penelitian ini adalah mengetahui seberapa besar pengaruh variabel
independen yaitu VAIC, CSRDI, ROE, dan SIZE terhadap variabel dependen yaitu
PBV. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh persamaan regresi linier berikut
ini.
Tabel 5
Hasil Uji Regresi Linier Berganda
Coefficientsa |
|||||||
Model |
Unstandardized Coefficients |
Standardized Coefficients |
t |
Sig. |
|
||
B |
Std. Error |
Beta |
|
||||
1 |
(Constant) |
-.460 |
.806 |
|
-.571 |
.571 |
|
VAIC |
.030 |
.011 |
.581 |
2.636 |
.012 |
|
|
CSRDI |
-1.047 |
.456 |
-.393 |
-2.296 |
.027 |
|
|
ROE |
-.009 |
.005 |
-.380 |
-1.770 |
.085 |
|
|
SIZE |
.042 |
.028 |
.246 |
1.524 |
.136 |
|
|
a.
Dependent Variable: PBV |
Sumber : Output SPSS 29
Dari tabel diatas,
diperoleh model regresi linier berganda sebagai berikut ;
PBV = +
VAIC
CSRDI
ROE +
SIZE + e
Uji F
Uji ini juga
dilakukan untuk mengukur ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai
aktual statistik, hasil kelayakan model regresi ini dapat disajikan dalam tabel
berikut ini :
Tabel 6
Hasil Uji F
ANOVAa |
||||||
Model |
Sum of Squares |
df |
Mean Square |
F |
Sig. |
|
1 |
Regression |
.474 |
4 |
.119 |
2.323 |
.074b |
Residual |
1.990 |
39 |
.051 |
|
|
|
Total |
2.464 |
43 |
|
|
|
|
a.
Dependent Variable: PBV |
||||||
b.
Predictors: (Constant), SIZE, VAIC, CSRDI, ROE |
Sumber : Output SPSS 29
Berdasarkan
hasil tabel menunjukan bahwa nilai F hitung sebesar 2,323 dengan nilai
signifikan sebesar 0,074 , sehingga dapat disimpulkan
bahwa model yang diestimasi tidak layak digunakan dalam penelitian ini karena
> 0,05.
Koefisien
Determinasi ( )
Uji
koefisien determinasi ini untuk mengukur seberapa besar kemampuan model dalam
menejelaskan variabel independen terhadap variabel dependen. Hasil koefisien
determinasi variabel untuk model regresi dapat disajikan pada tabel berikut ini
:
Tabel 7
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model |
R |
R Square |
Adjusted R Square |
Std. Error of the Estimate |
Durbin-Watson |
1 |
.639a |
.592 |
.410 |
.22587 |
1.365 |
a.
Predictors: (Constant), SIZE, VAIC, CSRDI, ROE |
|||||
b.
Dependent Variable: PBV |
Sumber : Output SPSS 29
Berdasarkan
tabel menunjukan bahwa nilai koefisien determinasi sebesar yang terletak pada
kolom R square sebesar 0,592 atau 59,2 % variabel intellectual
capital, corporate social responsibility, profitabilitas, dan ukuran
perusahaan sedangkan sisanya sebesar 40,8 % dijelaskan oleh variabel lain
diluar model.
Pengujian Hipotesis ( Uji t )
Uji t dapat
menunjukan seberapa pengaruh antara variabel independen terhadap dependen.
Kriteria pengujian ini dengan membandingkan tingkat signifikan dari nilai t (
0,05 ) dengan < 0.05 secara parsial terdapat pengaruh yang signifikan antara
variabel independen terhadap variabel dependen, jika > 0,05 maka variabel
independen tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Hasil
pengujian dari hipotesis terhadap signifikan dapat disajikan pada tabel berikut
ini :
Tabel 8
Hasil Uji t
Coefficientsa |
|||||||
Model |
Unstandardized Coefficients |
Standardized Coefficients |
t |
Sig. |
|
||
B |
Std. Error |
Beta |
|
||||
1 |
(Constant) |
-.460 |
.806 |
|
-.571 |
.571 |
|
VAIC |
.030 |
.011 |
.581 |
2.636 |
.012 |
|
|
CSRDI |
-1.047 |
.456 |
-.393 |
-2.296 |
.027 |
|
|
ROE |
-.009 |
.005 |
-.380 |
-1.770 |
.085 |
|
|
SIZE |
.042 |
.028 |
.246 |
1.524 |
.136 |
|
|
a.
Dependent Variable: PBV |
Sumber : Output SPSS 29
Berdasarkan
tabel diperoleh hasil perhitungan nilai t beserta tingkat signifikan dengan
penejelasan sebagai berikut :
a.
Pengaruh Intellectual Capital (X1 ) terhadap Nilai Perusahaan (Y)
Uji t antara variabel intellectual capital yang
diproksikan dengan VAIC dengan nilai t sebesar 2,636 dengan nilai signifikan =
0,012, maka dapat disimpulkan bahwa VAIC berpengaruh signifikan terhadap nilai
perusahaan karena nilai signifikan < 0,05.
b.
Pengaruh Corporate Social
Responsibility (X2 ) terhadap Nilai Perusahaan (Y)
Uji t antara variabel corporate social
responsibility yang diproksikan dengan CSRDI dengan nilai t sebesar -2,296
dengan nilai signifikan = 0,027, maka dapat disimpulkan bahwa CSRDI berpengaruh
signifikan terhadap nilai perusahaan karena nilai signifikan < 0,05.
c.
Pengaruh Profitabilitas (X3 ) terhadap
Nilai Perusahaan (Y)
Uji t antara variabel profitabilitas yang diproksikan
dengan ROE dengan nilai t sebesar -1,770 dengan nilai signifikan = 0,085, maka
dapat disimpulkan bahwa ROE tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai
perusahaan karena nilai signifikan > 0,05.
d.
Pengaruh Ukuran Perusahaan (X3 ) terhadap
Nilai Perusahaan (Y)
Uji t antara variabel profitabilitas yang diproksikan
dengan SIZE dengan nilai t sebesar 1,524 dengan nilai signifikan =0,136, maka
dapat disimpulkan bahwa SIZE tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai
perusahaan karena nilai signifikan > 0,05.
PEMBAHASAN
Pengaruh Intellectual Capital (VAIC) terhadap Nilai Perusahaan (PBV)
Berdasarkan
hasil analisis statistik dalam penelitian ini ditemukan bahwa intellectual
capital berpengaruh signifikan
terhadap nilai perusahaan, sehingga hipotesis ini diterima. Hal ini dikarenakan
dari perusahaan atau investor dapat
mempertimbangkan dan mengelola intellectual capital dengan baik ataupun benar untuk menjadikan
tolak ukur sebagai penilaian atas kinerja perusahaan. Sehingga para investor
dapat memberikan nilai yang tinggi terhadap perusahaan yang memiliki intellectual
capital yang tinggi juga. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang menyatakan bahwa intellectual capital berpengaruh signifikan terhadap nilai
perusahaan (Nguyen & Doan, 2020).
Pengaruh Corporate Social Responsibility
(CSRDI) terhadap Nilai Perusahaan (PBV)
Berdasarkan
hasil analisis statistik dalam penelitian ini ditemukan bahwa corporate
social responsibility berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan,
sehingga hipotesis ini diterima. Pengungkapan corporate social
responsibility yang dilakukan oleh perusahaan mempengaruhi peningkatan nilai
perusahaan karena perusahaan dapat melakukan pengkomunikasian dan tanggung jawab sosial secara tepat,
sehingga hal ini diperhatikan oleh pihak-pihak yang berkepentingan. Dalam
perusahaan sampel penelitian dapat menerapkan dan mengungkapkan corporate social
responsibility sesuai dengan standar GRI. Inilah yang membuat corporate
social responsibility sebagai variabel independen yang berpengaruh secara
langsung terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang menyatakan bahwa
pengungkapan corporate
social responsibility memiliki dampak positif dan berpengaruh terhadap
nilai perusahaan (Andaria, 2018) (Zuhriah & Maharani, 2022).
Pengaruh Profitabilitas (ROE ) terhadap Nilai
Perusahaan (PBV)
Berdasarkan
hasil analisis statistik dalam penelitian ini ditemukan bahwa profitabilitas tidak berpengaruh signifikan
terhadap nilai perusahaan, sehingga hipotesis ini ditolak. Realitanya
terkadang investor tidak terlalu
mengutamakan besar kecilnya profitabilitas atau laba bersih suatu perusahaan.
Tingginya nilai profitabilitas yang diprosikan dengan ROE, ternyata tidak
membawa perubahan pada pembayaran dividen tunai, pun tingginya nilai PBV
ternyata tidak dipengaruhi oleh jumlah dividen tunai yang dibagikan kepada
pemegang saham. Implikasi praktis dari penelitian ini adalah perusahaan jangan
hanya befokus pada cara untuk menaikkan laba atau profitabilitasnya tetapi juga
harus memertimbangkan aspek-aspek lain yang mampu menjadi daya tarik investor
sehingga dapat menaikkan harga saham perusahaan yang berakibat pada kenaikan
nilai perusahaan. Jadi, dalam hal ini, ada banyak faktor-faktor lain yang harus
diprioritaskan perusahaan dalam rangka menaikkan nilai perusahaannya dari pada memprioritaskan
profitabilitas. . Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang menyatakan bahwa profitabilitas tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap nilai perusahaan (Fitriana & Purwohandoko, 2022).
Pengaruh Ukuran Perusahaan (SIZE ) terhadap Nilai
Perusahaan (PBV)
Berdasarkan hasil analisis statistik dalam
penelitian ini ditemukan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan
terhadap nilai perusahaan, sehingga hipotesis ini ditolak. Pada perusahaan sub
sektor makanan dan minuman yang memiliki total aset yang besar, pihak manajemen
lebih leluasa dalam mempergunakan aset yang ada dalam perusahaan tersebut.
Kebebasan yang dimiliki manajemen ini sebanding dengan kekhawatiran yang
dirasakan oleh pemilik aset perusahaan. Jumlah aset yang besar akan menurunkan
nilai perusahaan jika dinilai dari sisi pemilik perusahaannya. Ukuran
perusahaan yang terlalu besar dianggap akan menyebabkan kurangnya efisiensi
pengawasan kegiatan operasional dan strategi oleh jajaran manajemen, sehingga
mengurangi nilai perusahaan. Kondisi seperti ini disebabkan karena adanya
perbedaan kepentingan antara pemegang saham dengan manajer. Ukuran perusahaan
tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan juga dapat disebabkan oleh investor
yang menganggap bahwa perusahaan yang memiliki total aset besar cenderung
menetapkan laba ditahan lebih besar dibandingkan dengan dividen yang dibagikan
kepada para pemegang saham. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian
(Muhammad Rivandi, 2022) menyatakan
bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh secara terhadap nilai perusahaan.
Kesimpulan
1. Intellectual
capital berpengaruh
signifikan terhadap nilai perusahaan. Hal ini dikarenakan dari perusahaan atau investor dapat mempertimbangkan dan
mengelola intellectual capital
dengan baik sehingga para investor dapat memberikan nilai yang tinggi
terhadap perusahaan yang memiliki intellectual capital yang tinggi juga.
2.
Corporate social responsibility
berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Dalam perusahaan sampel
penelitian dapat menerapkan dan mengungkapkan corporate social
responsibility sesuai dengan standar GRI. Inilah yang membuat corporate
social responsibility sebagai variabel independen yang berpengaruh secara
langsung terhadap nilai perusahaan.
3. Profitabilitas
tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Tingginya nilai
profitabilitas yang diprosikan dengan ROE, ternyata tidak membawa perubahan
pada pembayaran dividen tunai, pun tingginya nilai PBV ternyata tidak
dipengaruhi oleh jumlah dividen tunai yang dibagikan kepada pemegang saham.
4. Ukuran
perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Ukuran
perusahaan tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan disebabkan oleh investor
yang menganggap bahwa perusahaan yang memiliki total aset besar cenderung
menetapkan laba ditahan lebih besar dibandingkan dengan dividen yang dibagikan
kepada para pemegang saham.
DAFTAR PUSTAKA
Amanti, L. (2012). Pengaruh good
corporate governance terhadap nilai perusahaan dengan pengungkapan corporate
sosial responsibility sebagai variabel pemoderasi (Studi kasus pada perusahaan
rokok yang terdaftar di BEI). Jurnal Akuntansi Universitas Negeri Surabaya,
1(1).
Andaria, S. (2018). Pengaruh Good
Corporate Governance, Corporate Social Responsibility, Kinerja Keuangan Dan
Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan
Manufaktur Sektor Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(BEI) Tahun 2014-2017). Skripsi, Universitas Muhammadiyah Magelang.
Aziz, Z. M. I., Afifudin, A., &
Sari, A. F. K. (2021). Analisa Penerapan PSAK 71 Pada Perbankan Syariah (Studi
Kasus Pada Bank BTN Syariah Kota Malang). E_Jurnal Ilmiah Riset Akuntansi,
10(12).
Deegan, C. (2009). financial
accounting theory McGraw Hill. North Ryde, NSW, Australia.
Dewi, S. (2018). Analisis pengaruh
ukuran perusahaan dan kinerja maqashid syariah index terhadap nilai perusahaan:
Studi pada Bank Umum Syariah tahun 2012-2016. Universitas Islam Negeri Maulana
Malik Ibrahim.
Fitriana, N. L., & Purwohandoko,
P. (2022). Pengaruh Leverage, Likuiditas dan Profitabilitas terhadap Nilai
Perusahaan pada Airlines Company Listed IDX 2011-2020. Jurnal Ilmu Manajemen,
10(1), 39–50.
Irawati, D. P. (2020). Pengaruh
Pemanfaatan Teknologi Informasi Dan Orientasi Pasar Terhadap Kinerja Usaha Di
Warehouse 22 Creative Space Bandung. Universitas Komputer Indonesia.
Milenia, D. A., & Muid, D. (2022).
Pengaruh Profitabilitas, Kebijakan Dividen, Kebijakan Utang, Dan Keputusan
Investasi Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur
yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2018-2020). Diponegoro Journal
of Accounting, 11(4).
Nguyen, A. H., & Doan, D. T.
(2020). The impact of intellectual capital on firm value: Empirical evidence
from Vietnam. International Journal of Financial Research, 11(4),
74–85.
Solikhah, B. (2010). Pengaruh
Intellectual Capital terhadap Kinerja Keuangan, Pertumbuhan dan Nilai Pasar
pada Perusahaan yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia. Diponegoro University.
Suharto, E. (2008). Menggagas Standar
Audit Program CSR. Disampaikan Pada, 6.
Tandelilin, E. (2001). Analisis
investasi dan manajemen portofolio. Yogyakarta: Bpfe.
Widiawan, I. G. A. R., Purnamawati,
I. G. A., & Julianto, I. P. (2017). Pengaruh Consumer Proximity, Media
Exposure, Dan Profitability Terhadap Corporate Social Responsibiity (Csr)
Disclosure Perusahaan Di Indonesia. JIMAT (Jurnal Ilmiah Mahasiswa
Akuntansi) Undiksha, 8(2).
Zuhriah, M., & Maharani, N. K.
(2022). Pengaruh corporate social responsibility disclosure terhadap
profitabilitas dan nilai perusahaan. Al Qalam: Jurnal Ilmiah Keagamaan Dan
Kemasyarakatan, 16(2), 703–729.