EFEKTIVITAS
PEMBELAJARAN MELALUI APLIKASI ONLINE
Sukma Hendrian1, Rendi Brahma Fahrezi2,
Abi Surya Wijaya3, Arif Rohman Hakim4
Universitas Catur Insan
Cendekia Cirebon, Indonesia123
STAI Kuningan, Indonesia4
Email: sukmahendrian123@gmail.com1, rendifahrezi99@gmail.com2, abisurya74@gmail.com3, arifrohman@staiku.ac.id4
Abstrak
Kemajuan teknologi informasi
memberikan pengaruh yang cukup pesat dalam dunia pendidikan untuk meningkatkan
hasil belajar dimana penggunaan IT memudahkan pengguna dalam memanfaatkannya
dimanapun dan kapanpun. Salah satu keinginan siswa ataupun orang tua terhadap
hasil belajar anak ialah memperoleh nilai yang optimal dan mampu mendukungnya
untuk meraih cita-cita salah satu caranya dengan menambah pembelajaran melalui
aplikasi belajar online yang telah tersedia dalam beragam jenisnya. Oleh karena
itu peneliti ingin mengetahui lebih lanjut mengenai Efektivitas pembelajaran
melalui aplikasi belajar online. Tujuannya untuk mengetahui efektif atau
tidaknya penggunaan aplikasi belajar online dalam meningkatkan hasil belajar
siswa di sekolah X Jakarta. Metode penelitian yang digunakan ialah kuantitatif
deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui penyebaran angket, observasi,
wawancara dan dokumentasi. Responden dipilih dengan purposive sampling dan
berjumlah 40 responden. Data yang diterima akan diolah secara teliti sehingga
diperoleh hasil penelitian bahwa aplikasi belajar online memiliki nilai
efektivitas sebesar 45% dalam meningkatkan hasil belajar siswa sehingga
efektivitas pembelajaran melalui aplikasi belajar online cukup baik.
Kata kunci: efektivitas, pembelajaran,
dan aplikasi online
Abstract
Advances in information technology provide a fairly
rapid influence in the world of education to improve learning outcomes where
the use of IT makes it easier for users to use it anywhere and anytime. One of
the desires of students or parents for children's learning outcomes is to
obtain optimal grades and be able to support them to achieve their goals. One
way is by adding learning through online learning applications that are
available in various types. Therefore, researchers want to find out more about
the effectiveness of learning through online learning applications. The aim is
to find out whether or not the use of online learning applications is effective
in improving student learning outcomes at school X Jakarta. The research method
used is descriptive quantitative with data collection techniques through the
distribution of questionnaires, observations, interviews and documentation.
Respondents were selected by purposive sampling and totaled 40 respondents. The
data received will be processed carefully so that the research results show
that online learning applications have an effectiveness value of 45% in
improving student learning outcomes so that the effectiveness of learning
through online learning applications is quite good.
Keywords: effectiveness,
learning, and online application.
Pendidikan merupakan garda
terdepan dalam membentuk dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (Hartanto, 2015) (Cintamulya,
2015) dalam sebuah negara
sehingga memiliki kemampuan untuk bersaing di ranah nasional maupun
Internasional mengingat jumlah penduduk yang cukup banyak juga keamjuuan
teknologi yang cepat (Ngafifi, 2014),
maka pendidikan tentu akan memberikan pengaruh terhadap terserapnya masyarakat
dalam sebuah pekerjaan yang dicita-citakan di tengah arus teknologi yang serba
canggih dalam memberikan manfaat bagi umat manusia (Rohida, 2018) (Tian,
Stoffelen, & Vanclay, 2021)
di era 4.0 dan 5.0.
Tercapainya tujuan
pendidikan tentu tidak dapat terlepas dari peran orang tua (Erzad, 2018) sebagai
pendidikan primer di lingkungan keluarga (Lilawati, 2020).
Tidak sedikit orang tua yang terus memantau perkembangan hasil belajar anak dan
memperhatikan pola kembang anak (Permono, 2013) (Nuratika
& Ridha, 2021) sehingga dapat mencapai
cita-cita yang diinginkan di tengah persaingan yang tiada akhir.
Maka dari itu, meskipun jam
pembelajaran di sekolah cukup sibuk namun, malah dapat
meningkatkan pemikiran orang tua dan siswa untuk terus memperoleh
pembelajaran dari manapun dan kapanpun dengan tujuan untuk memperoleh pemahaman
lebih sehingga mampu meningkatkan eksistensi dirinya sebagai dasar pencapaian
cita-cita yang telah digadang-gadangkan.
Salah satu cara untuk
meningkatkan hasil belajar ialah melalui aplikasi belajar online (Dewi, Atmojo, & Saputri, 2021) (Awalia,
Pratiwi, & Kironoratri, 2021) yang banyak tersebar di play
store baik berbayar maupun gratis. Penggunaan aplikasi brlajar online ini
cukup ramai terlebih dengan kemajuan teknologi yang semakin pesat dimana antara
satu aplikasi dengan aplikasi lain saling berlomba-lomba untuk memberikan
pelayanan unggul bagi para penggunanya. Terlebih, era ini ialah era new normal
atau pasca covid-19 dimana pembelajaran sebelumnya dilakukan secara daring atau
jarak jauh (Julianti, Iskandar, Hamdani, &
Nurlaila, 2022) (Setiani,
2020).
Aplikasi belajar online
merupakan salah satu program atau peranti yang dapat digunakan melalui gadget
atau komputer dengan bantuan internet (Wilson, 2020) untuk
memberikan tambahan belajar yang dapat diakses dimanapun dan kapanpun.
Aplikasi belajar Online
cukup variatif dan tersedia di playstore baik berbayar maupun gratis. Tentu
saja aplikasi berbayar dan gratis memiliki perbedaan pada kebebasan akses
belajar. Saat ini aplikasi belajar online banyak digandrungi siswa karena
pembelajaran dianggap fleksibel dan mudah dalam membantu meingkatkan hasil
belajar siswa.
Sebagaimana hasil observasi
di sekolah X jakarta dimana terdapat 40 siswa yang memanfaaatkan aplikasi
belajar online sebagai dalah satu cara untuk memperoleh informasi tambahan
mengenai materi pembelajaran di sekolah.
Maka dari itu,
berdasarkan pemaparan di atas peneliti ingin mengetahui lebih lanjut mengenai
“Efektivitas pembelajaran melalui aplikasi belajar online”. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi mengenai efektif atau tidaknya
penggunaan aplikasi belajar online dalam pembelajaran yang terlihat melalui
hasil belajar siswa di sekolah X Jakarta. Peneliti berharap bahwa hasil
penelitian ini nantinya dapat berkontribusi dalam penelitian berikutnya.
Jenis penelitian yang
digunakan ialah kuantitatif deskriptif dimana hasil penelitian yang berupa
angka-angka akan dijelaskan melalui kalimat yang mudah dipahami (Salim,
2019). Teknik pengumpulan data
melalui observasi, wawancra, dokumentasi dan penyebaran kuesioner dengan skala
pengukuran yang digunakan untuk melakukan analisis pada angket menggunakan
skala likert dengan empat pemilihan jawaban sebagai berikut:
Tabel
1 Skala Likert
Simbol |
Keterangan |
Skor |
SS |
Sangat Setuju |
4 |
S |
Setuju |
3 |
TS |
Tidak setuju |
2 |
STS |
Sangat Tidak Setuju |
1 |
Berdasarkan jawaban
responden maka akan dilakukan perhitungan dengan memasukkan perhitungan sebagai
berikut (Salim, 2019).
Tabel 2 Kriteria Interpretasi Skor
Interval |
Keterangan |
0%-20% |
Sangat
Buruk |
21%-40% |
Buruk |
41%-60% |
Cukup |
61%-80% |
Baik |
Jumlah responden dalam
penelitian ini ialah 40 yang diperoleh melalui purposive sampling yakni
para pengguna aplikasi belajar online di sekolah X Jakarta. Pemilihan sekolah X
Jakarta sebagai objek penelitian karena sekolah ini merupakan salah satu
sekolah dengan ekonomi orang tua siswa yang beragam namun termasuk salah satu
sekolah favorit di Jakarta.
Pembelajaran berkualitas merupakan harapan bagi
seluruh masyarakat di Indonesia terlebih di tengah arus persaingan yang tiada
akhir. Apabila kemampuannya di bawah rata-rata maka akan tertinggal dan
tergerus zaman. Keadaan ini menuntut para orang tua dan siswa untuk bersinergi
dan meningkatkan kreativitas dalam menaikkan hasil belajar sebagai salah satu
bukti peningkatan kualitas belajar yang diterima. Salah satu upayanya dengan
mengikuti belajar di aplikasi belajar online.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa
jumlah siswa di sekolah X yang menggunakan aplikasi belajar online berjumlah 40
dengan sebaran data pada aspek jenis kelamin sebagai berikut:
Tabel 3Data sebaran siswa pengguna aplikasi
belajar online berdasarkan jenis kelamin
Jenis Kelamin |
Jumlah Siswa |
Perempuan |
25 |
Laki-Laki |
15 |
Jumlah |
40 |
Data di atas menunjukkan bahwa jumlah siswa yang
menggunakan aplikasi belajar online di dominasi oleh perempuan dengan nilai 25
siswa dan laki-laki 15 siswa.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 40 responden
berasal dari kelas yang berbeda namun tetap pada tujuan yang sama yakni
meningkatkan hasil belajar. Diketahui bahwa sebelum para responden menggunakan
aplikasi belajar online nilai rata-rata hasil belajar yang dimiliki cukup
variatif, ada yang rendah di bawah KKM ada pula yang sudah tinggi di atas KKM.
Secara lebih rinci data rata-rata siswa sebelum dan sesudah menggunakan
aplikasi belajar online sabagai berikut dengan KKM 75:
Tabel 4 Data hasil belajar siswa
No |
Sebelum menggunakan aplikasi
belajar online |
Sesudah menggunakan aplikasi
belajar online |
1 |
68 |
75 |
2 |
70 |
76 |
3 |
72 |
78 |
4 |
70 |
77 |
5 |
72 |
76 |
6 |
70 |
76 |
7 |
71 |
78 |
8 |
69 |
75 |
9 |
68 |
76 |
10 |
78 |
76 |
11 |
70 |
79 |
12 |
78 |
80 |
13 |
79 |
78 |
14 |
76 |
85 |
15 |
78 |
72 |
16 |
85 |
90 |
17 |
70 |
80 |
18 |
76 |
82 |
19 |
66 |
79 |
20 |
79 |
85 |
21 |
76 |
88 |
22 |
78 |
78 |
23 |
65 |
76 |
24 |
80 |
80 |
25 |
68 |
78 |
26 |
78 |
86 |
27 |
65 |
78 |
28 |
62 |
79 |
29 |
79 |
90 |
30 |
56 |
70 |
31 |
67 |
78 |
32 |
76 |
86 |
33 |
78 |
79 |
34 |
65 |
75 |
35 |
75 |
76 |
36 |
76 |
78 |
37 |
66 |
80 |
38 |
75 |
80 |
39 |
76 |
79 |
49 |
76 |
78 |
Jumlah |
2902 |
3165 |
Rata-Rata |
72.55 |
79.1 |
Data di atas menunjukkan bahwa hasil belajar siswa
sebelum dan sesudah menggunakan aplikasi belajar online mengalami peningkatan
meskipun tetap ada yang masih di bawah KKM. Hal ini dikarenakan setiap siswa
memiliki kemampuan dan passion yang berbeda-beda, ada yang unggul dalam
akademik dan ada pula yang unggul pada non akademik. Dengan ini maka tingkat
efektivitas aplikasi belajar online sebesar 45% dengan kategori cukup. Hal ini
dikarenakan sebelum menggunakan aplikasi belajar online hanya 50% siswa yang
tuntas KKM sedangkan setelah menjadi pengguna aplikasi belajar online meningkat
menjadi 95% siswa tuntas KKM.
Setelah diteliti lebih lanjut, responden yang
masih berada di bawah KKM merupakan salah satu siswa yang memiliki kemampuan
pada bidang non akademik. Kendati demikian, hasil belajarnya pun meningkat dan
dimungkinkan akan terus meningkat apabila konsisten menggunakan aplikasi
belajar online.
Apabila di gambarkan melalui diagram adalah
sebagai berikut.
Gambar 1 : Data rata-rata hasil
belajar siswa sebelum dan sesudah menggunakan aplikasi belajar online.
Jenis aplikasi belajar online yang digunakan
oleh siswa bervariasi, ada yang menggunakan ruang guru, zenius, Pijar, quipper,
dan lain sebagainya sesuai dengan keinginan masing-masing siswa. Sebagaimana
wawancara yang dilakukan kepada TH bahwa ia menggunakan ruang guru untuk
belajar online. Hal ini berbeda dengan TK yang menggunakan quipper untuk
belajar onlinenya. Perbedaan ini tentu tidak memberikan permasalahan karena siswa
tetap dapat belajar melalui beragam aplikasi belajar online yang diminati.
Selain itu, pembelajaran dengan aplikasi online
ternayta dapat meningkatkan rasa senang siswa sebagaimana yang dikatakan oleh
CK bahwa ia merasa senang hadirnya aplikasi belaja ronline karena pemanfaatan
gadget yang ia miliki lebih optimal bukan hanya sekedar untk cahttingan atau
bermain game saja namun juga dapat untuk belajar dengan mudah. Hal
senada disampaikan oleh TR dan WY bahwa
awalnya mereka menggunakan gadget hanya untuk bermain game.
Namun, karena adanya aplikasi belajar online dan pengarahan orang tua maka
pemanfaatn gadget menjadi lebih optimal karena digunakan untuk
belajar. Informasi di atas sebagaimna
hasil penelitian sebagai berikut:
Tabel 5
Data bahwa aplikasi belajar online menyenangkan
No |
Pernyataan |
Jumlah Responden |
Persentase |
1 |
Sangat Setuju |
10 |
25% |
2 |
Setuju |
20 |
50% |
3 |
Tidak Setuju |
10 |
25% |
4 |
Sangat Tidak Setuju |
0 |
0% |
Jumlah |
40 |
100% |
Data di atas menunjukkan bahwa persentase siswa
yang senang dengan belajar melalui aplikasi online ialah 75% dan sisanya
mengatakan tidak senang. Setelah ditelaah ternyata 25% yang tidak setuju masih
baru belajar dengan aplikasi online sehingga perlu beradaptasi dan meningkatkan
motivasi belajarnya.
Peningkatan motivasi belajar dapat dilakukan
dengan mencari teman dengan tujuan yang sama atau sesama pengguna aplikasi
belajar online sehingga motivasinya menjadi lebih terbangun dan keinginan untuk
konsistenpun semakin kuat.
Mengenai efektivitas pengguanaan aplikasi online
berdasarkan hasil penelitian diperoleh angka 45% dimana nilai ini diperoleh
dari data hasil belajar siswa antara
sebelum dan sesudah menggunakan aplikasi belajar online dalam meningkatkan hasil
belajarnya. Hal ini senada dengan penelitian yang dilakukan oleh (Zahara, 2020) bahwa pembelajaran yang dilakukan melalui salah stau
aplikasi belajar yaitu schoology dapat meningkatkan motivasi belajar siswa
sehingga memberikan pengaruh positif pada pembelajaran di MAN 9 Banda Aceh dan
berdampak pada peningkatan hasil belajar siswa (Zahara, 2020).
Saat ini, hasil belajar merupakan hal penting
yang sering dijadikan sebagai patokan untuk menilai kemampuan siswa dalam
bidang akademiknya dimana bidang akademik senantiasa menjadi pertimbangan dalam
melanjutkan pendidikan atau untuk memperoleh pekerjaan.
Dengan ini maka diketahui bahwa aplikasi belajar
online cukup efektif dalam pembelajaran siswa di sekolah X Jakarta dan
diharapkan para siswa tersebut dapat menyebarkan dan mengajak rekan yang lain
untuk terus belajar di luar jam pembelajaran sekolah melalui beragam cara yang
diinginkan seperti aplikasi belajar online yang mudah diakses dimanapun dan
kapanpun.
Pembelajaran merupakan salah satu kegiatan
penyampain informasi yang tidak hanya dilakukan di dalam kelas saja namun juga
dapat dilakukan di luar kelas. Hasil dari kualitas pembelajaran dilihat pada
data hasil belajar siswa. Di tengah arus persaingan yang padat maka setiap
siswa berlomba-lomba untuk memperoleh hasil belajar yang tinggi dengan harapan
peluang masa depannya menjadi lebih cerah. Salah satu cara meningkatkan hasil
belajar adalah dengan menggunakan aplikasi belajar online dengan gadget
yang dimiliki.
Setelah dilakukan penelitian diperoleh informasi
bahwa aplikasi belajar online memberikan nilai peningkatan hasil belajar
sebesar 45% Sehingga dinyatakan cukup efektif digunakan dalam pembelajaran.
Oleh karena itu, peneliti memberikan saran kepada seluruh orang tua atau wali
siswa untuk terus memperhatikan tumbuh kembang anak baik dalam aspek akademik
maupun non akademik serta senantiasa memberikan dukungan untuk belajar yang
lebih giat dan lebih berkualitas.
Selain itu, peneliti juga berharap bahwa seluruh
siswa memiliki tanggung jawab pada dirinya sendiri untuk membawa diri pada
hasil belajar yang berkualitas sesuai dengan passion yang dimiliki serta
peneliti berharap bahwa hasil penelitian
ini dapat memberikan sumbangan pemikiran pada penelitian berikutnya.
Awalia, Layyina Mawarda,
Pratiwi, Ika Ari, & Kironoratri, Lintang. (2021). Analisis Penggunaan
Aplikasi Pembelajaran Daring terhadap Minat Belajar Siswa di Desa Karangmalang.
Jurnal Basicedu, 5(5), 3940–3949.
Cintamulya, Imas. (2015).
Peranan Pendidikan dalam Memepersiapkan Sumber Daya Manusia di Era Informasi
dan Pengetahuan. Formatif: Jurnal Ilmiah Pendidikan MIPA, 2(2).
Dewi, Metha Asmara, Atmojo,
Idam Ragil Widianto, & Saputri, Dwi Yuniasih. (2021). Analisis pemanfaatan
aplikasi online pada pembelajaran daring (dalam jaringan) di sekolah dasar. JPI
(Jurnal Pendidikan Indonesia): Jurnal Ilmiah Pendidikan, 7(1),
27–30.
Erzad, Azizah Maulina.
(2018). Peran orang tua dalam mendidik anak sejak dini di lingkungan keluarga. ThufuLA:
Jurnal Inovasi Pendidikan Guru Raudhatul Athfal, 5(2), 414–431.
Hartanto, Selamet B.
(2015). Pengembangan sumber daya manusia (SDM) pendidikan. Intelegensia:
Jurnal Pendidikan Islam, 3(2), 19–27.
Julianti, Ika, Iskandar,
Dadang, Hamdani, Acep Roni, & Nurlaila, Nurlaila. (2022). Analisis
Efektivitas Pembelajaran Jarak Jauh Di Sekolah Dasar. Didaktik: Jurnal
Ilmiah PGSD STKIP Subang, 8(1), 576–596.
Lilawati, Agustin. (2020).
Peran orang tua dalam mendukung kegiatan pembelajaran di rumah pada masa
pandemi. Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 5(1),
549–558.
Ngafifi, Muhamad. (2014).
Kemajuan teknologi dan pola hidup manusia dalam perspektif sosial budaya. Jurnal
Pembangunan Pendidikan: Fondasi Dan Aplikasi, 2(1).
Nuratika, Silvi, &
Ridha, Usfur. (2021). Peran Orang Tua Mendampingi Anak Belajar di Rumah Saat
Pandemi Covid-19. Jurnal Riset Dan Pengabdian Masyarakat, 1(2),
193–200.
Permono, Hendarti. (2013). Peran
orangtua dalam optimalisasi tumbuh kembang anak untuk membangun karakter anak
usia dini.
Rohida, Leni. (2018).
Pengaruh era revolusi industri 4.0 terhadap kompetensi sumber daya manusia. Jurnal
Manajemen Dan Bisnis Indonesia, 6(1), 114–136.
Salim, Haidir. (2019). Penelitian
Pendidikan: Metode, Pendekatan, dan Jenis. Kencana.
Setiani, Adris. (2020).
Efektivitas Proses Belajar Aplikasi Zoom di Masa Pandemi dan Setelah Pandemi
Covid-19. Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana (PROSNAMPAS), 3(1),
523–530.
Tian, Bei, Stoffelen, Arie,
& Vanclay, Frank. (2021). Ethnic tourism in China: tourism-related
(dis)empowerment of Miao villages in Hunan province. Tourism Geographies,
25(2–3), 552–571. https://doi.org/10.1080/14616688.2021.1938657
Wilson, Agus. (2020).
Penerapan metode pembelajaran daring (online) melalui aplikasi berbasis android
saat pandemi global. SAP (Susunan Artikel Pendidikan), 5(1).
Zahara, Siti. (2020).
Efektivitas Pembelajaran Daring Melalui Aplikasi Schoology Di Sekolah Menengah
Atas Negeri 9 Banda Acehefektivitas Pembelajaran Daring Melalui Aplikasi
Schoology Di Sekolah Menengah Atas Negeri 9 Banda Aceh. Pencerahan, 14(2),
177–199.