ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI
KERJA PEGAWAI PADA SEKSIE TRAMTIB DAN LINMAS KECAMATAN SETIABUDI
Nesbudih Dasrul1, Prana Sutta Widagdo2, Enjen Supriyadi3, Rachmantika
P4, Anton Ludfi Arifin5
Jurusan Administrasi Publik Pascasarjana STIAMI
Email: nesbudih.dasrul@gmail.com1,
pranasuttawidagdo.94@gmail.com2,
enjensupriyadiO@gmail.com3,
radenputro@gmail.com4
ludfi@stiami.ac.id5
Abstrak
Sumber daya manusia
mempunyai faktor-faktor memotivasi yang beragam, apabila faktor-faktor motivasi tersebut dapat dikelola secara bak dapat
meningkatkan produktivitas pegawai. Berdasarkan uraian tersebut yang menjadi pokok permasalahan
adalah bagaimana faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi kerja pegawai pada seksie Tramtib dan Linmas Kecamatan Setiabudi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Kerja Pegawai pada Seksie Tramtib dan Linmas Kecamatan Setiabudi. Kegunaan bagi penulis untuk
menambah pengetahuan teoritis, pengalaman, memperluas wawasan berpikir, serta bagi praktis menjadi
masukan yang dapat digunakan seksi Kentraman dan Ketertiban dalam merumuskan dan menetapkan promosi yang efektif dan efisien. Metode penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dan jenisnya metode deskriptif. Populasi yakni, pada bagian staf dan operasional kantor berjumlah 65 orang. Sampel
yang digunakan diambil 50% dari jumlah keseluruhan
populasi dengan teknik random probabilitas
(probability random sampling). Teknik pengumpulan
data dengan melkukan wawancara, pengamatan dan studi kepustakaan serta kuisioner. Teknik analisis data yaitu Analisis validitas dan reabilitas serta teknik analisis multivariat dengan aplikasi SPSS (Statistical Pracjage
Social Science). Diketahui hasil
pengolahan hanya kelima faktor yang dapat dijelaskan untuk menginterpretasikan. Dengan kata lain, 25 variabel setelah mengalami reduksi dengan metode analisis faktor hanya 5 faktor saja yang terbentuk untuk menjelaskan masalah penelitian dengan tingkat komulatif variansi sebesar 75,064%. Faktor
1 menjelaskan 23,777% dari variansi total dan diberi nama “gaji yang diterima sesuai dengan pekerjaan dan tingkat pendidikannya”. faktor 2 menjelaskan 39,377% dari variansi total maka selanjutnya faktor 2 ini bisa
diberi nama “Jaminan Asuransi”. Faktor 3 menjelaskan 54,115% dan diberi nama “bebas Mendapatkan
Prestasi”. Faktor 4 dan 5 menjelaskan
67,624% dan 75,064% diberi nama
“Promosi Jabatan yang Lebih Tinggi” dan “Ikut Serta dalam Kegiatan Instansi”. Untuk itu Seksie Tramtib
dan Linmas bisa melakukan pengembangan variable-variabel yang lebih banyak dan lebih kongkrit sesuai kebutuhan pegawai yang diinginkan serta sesuai dengan kebutuhan
pegawai itu sendiri.
Kata
kunci: Sumber Daya Manusia, Motivasi Kerja Pegawai, Hierarki Kebutuhan
Abstract
Human
resources have various motivating factors, if these motivational factors can be
properly managed it can increase employee productivity. Based on this
description, the main problem is how the factors influence employee motivation
in the Tramtib and Linmas
sections of Setiabudi District. The purpose of this
study was to determine the Analysis of Factors Influencing Employee Work
Motivation in Tramtib and Linmas
Sections in Setiabudi District. It is useful for
writers to add theoretical knowledge, experience, broaden thinking horizons, as
well as for practical use as input that can be used by the Peace and Order
section in formulating and determining effective and efficient promotions. The
research method uses a quantitative approach and the type is descriptive
method. The population, namely, the staff and office operations totaled 65
people. The sample used was taken 50% of the total population with a random
probability technique (probability random sampling). Data collection techniques
by conducting interviews, observations and literature studies and
questionnaires. Data analysis techniques are validity and reliability analysis
as well as multivariate analysis techniques with the SPSS (Statistical Practice
Social Science) application. It is known that the processing results of only
the five factors can be explained to interpret. In other words, after being reduced
by factor analysis of the 25 variables, only 5 factors were formed to explain
the research problem with a cumulative level of variance of 75.064%. Factor 1
explains 23.777% of the total variance and is named "salary received
according to work and level of education". factor 2 explains 39.377% of
the total variance, then this factor 2 can be named "Insurance
Coverage". Factor 3 explains 54.115% and is named "free to Get
Achievements". Factors 4 and 5 explained that 67.624% and 75.064% were
named "Promotion to a Higher Position" and "Participating in
Agency Activities". For this reason, the Tramtib
and Linmas Section can develop more and more concrete
variables according to the desired employee needs and in accordance with the
employee's own needs.
Keywords: Human
Resources, Employee Work Motivation, Hierarchy of Needs
Pendahuluan
Sumber daya manusia merupakan salah satu komponen produksi
yang sangat penting pada setiap
organissi baik profit maupun non-profit (Winarti,
2018). Proses perencanaan,
kebijaksanaan, serta teknologi yang ada di organisasi tersebut tidak akan dapat
berjalan lancer dan optimal apabila
tidak didukung dengan adanya tenaga
kerja yang handal. Perkembangan teknologi yang makin pesat dewasa
ini, menuntut dan membutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas sehingga mampu mengelola instansi dan memberikan kontribusi serta pelayanan yang efektif dan efisien (Utami
& Kusumawati, 2021).
Dalam
mengelola sumber daya manusia yang ada, kita tidak
hanya mengandalkan logika saja, namun
juga menyangkut kewajiban
dan psikologi (Hadi,
2017). Sumber daya manusia memiliki
faktor-faktor motivasi yang
tentunya beragam, dan jika faktor-faktor motivasi tersebut dikelola dengan baik maka dapat
meningkatkan produktivitas pegawai. Instanti dituntut agar mampu memperhatikan variable-variabel
yang dapat mempengaruhi motivasi kerja pegawai untuk meningkatkan
produktivitasnya (Sudia,
Komara, & Soleha, 2012). Untuk dapat memahami orang-orang berperilaku tertentu agar dapat mempengaruhi seseorang dalam bekerja sesuai dengan yang diinginkan organisasi, maka instansi harus dapat menyimpulkan dari perilaku karywan
yang terlihat dalama aktivitas kerjanya (Sumbi,
2017).
Instansi perlu memahami kebutuhan-kebutuhan pegwai yang sering disebut hierarki kebutuhan yang terdiri kebutuhan dasar (fisiologis), kebutuhan
rasa aman (security), kebutuhan
sosial (afiliasi), kebutuhan penghargaan (pengakuan), dan perwujudan
diri sendiri (self actualization) yang dapat
mempengaruhi motivasi kerja pegawai dalam
bekerja (Sari
& Dwiarti, 2018). Motivasi merupakan kegiatan yang mengakibatkan, menyalurkan, dan memelihara perilaku manusia. Motivasi merupakan subjek yang penting bagi majaer,
karena manajer perlu memahami orang-orang berperilaku tertentu agar dapat mempengaruhinya untuk bekerja sesuai
dengan yang diinginkan organisasi (Effendi,
2021). Motivasi tidak dapat diamati
atau diukur secara langsung, namun dari perilaku
orang yang tampak.
Bila
manajer mengetahui dan memahami keinginan pegawai, maka mudah
untuk menentukan
program-program yang sesuai untuk
memotivasi kerja pegawai (Mujiatun,
2015). Dengan demikian etos kerja
sebagai pelayan masyarakat yang berorientasi pada
produktivitas dapat diwujudkan. Salah satu organisasi birokrasi di tingkat daerah yang bertanggung jawab atas pembinaan ketentraman, ketertiban masyarakat, penegakan peraturan daerah dan perlindungan masyarakat adalah Dinas Ketentraman Ketertiban dan Perlindungan
Masyarakat (Peraturan Daerah Nomo 3 tahun 2001).
Pemilihan motivasi melihat kenyataan bahwa kebutuhan fisiologis yang dimanifestasikan dalam kebutuhan upah atau gaji
relatif merupakan kebutuhan yang mendasar dari beberapa pegawai
untuk bekerja. Kebutuhan-kebutuhan lainnya kan berkembang sesuai dengan situasi
dan kondisi (iklim kerja) (Marwiyah,
2018). Kelima unsur hierarki kebutuhan saling menopang antara kebutuhan dasar sampai kebutuhan yang paling tinggi (aktulisasi), yang berarti pegawai tidak hanya memerlukan
kebutuhan fisiologis saja, namun kebutuhan-kebutuhan
lainnya.
Salah
satu fungsi manajeman adalah masalah sumber daya manusia yang merupakan salah satu faktor produksi. Stoner (1995: 8)
mengatakan bahwa manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan (Ma’ruf,
2015). Dari definisi
tersebut dapat diartikan bahwa seorang manajer tidak hanya mengatur
material finansial, tetapi
yang lebih penting adalah mengelola sumber daya manusia
oraganisasinya. (Umar,
2013) berpendapat
bahwa ada enam faktor utama
yang menentukan produktivitas
tenaga kerja, yaitu: (1) sikap kerja, (2) tingkat keteramplian, (3) hubungan antara tenaga kerja
dan pimpinan, (4) manajemen
produktivitas, (5) efisiensi
tenaga kerja, dan (6) kewirausahaan. Maka sangat penting
bagi para manjer sumber daya manusia
untuk mengetahui faktor-faktor yang paling dominan
yang dapat memahami pegawainya, sehingga dapat diidentifikasi kebutuhan-kebutuhan yang dibutuhkan
oleh pegawai.
Untuk mencari faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi kerja pegawai seksie
Tramtib dan Linmas Kecamatan Setiabudi akan digunakan analisis faktor yaitu variable-variabel turunan dari variable kebutuhan fisiologis, kebutuhan security, kebutuhan sosial, kebutuhan penghargaan, dan kebutuhan perwujudan diri. Dari beberapa variable turunan tersebut yang berkaitan akan direduksi menjadi beberapa faktor saja untuk
mengetahui faktor mana yang
paling dominan yang dapat mempengaruhi motivasi kerja pegawai.
Metode
Metode penelitian
yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yang bertujuan untuk menganalisis data-data yang
dikumpulkan dan menyimpulkan
hasil yang diperoleh dari pengolahan data. Peneliti melakukan penelitian pada seksi Tramtib dan Linmas Kecamatan Setiabudi dengan waktu penelitian
selama 6 bulan. Lokasi penelitian berada di Kecamatan Setiabudi yaitu di Jl. Setiabudi Barat No.
8 K, Jakarta Selatan. Peneliti memilih
lokasi penelitian ini karena merupakan
instansi tempat peneliti bekerja sehingga memudahkan peneliti untuk mengumpulakan data-data penelitian
yang dibutuhkan.
Objek penelitian adalah seluruh pegawai yang bekerja di bagian staf dan operasional kantor pada seksi Tramtib dan Linmas Kecamatan Setiabudi yang berjumlah 65
orang. Peneliti mencari
data melalui kuisioner
(daftar pertanyaan) yang berkiatan
dengan turunan variable-variabel peneliti yang terdiri dari kebutuhan
fisiologis, kebutuhan rasa aman, kebutuhan sosial, kebutuhan penghargaan diri, kebutuhan aktualisasi diri. Sampel yang diambil menggunakan random probabilitas.
Teknik penentuan sample yang digunakan
adalah stratifikasi random
sampling, di mana stratifikasi ditentukan
berdasarkan golongan-golongannya.
Sampel yang diambil tidak kurang dari 35 responden. Teknik pengumpulan
data Primer dilakukan dengan
cara observasi, wawancara, dan kuisioner. Sedangkan untuk data sekunder dilakukan melalui studi literatur
yang relevan dengan penelitian ini. Teknik analisis data yang digunakan adalah menggunakan SPSS dengan rincian sebagai berikut: (1) Penyusunan data mentah, (2) Ekstraksi Faktor Awal, (3) Rotasi
Skor Faktor, (4) Interpretasi Matriks
Faktor Loading, (5) Matriks Skor Faktor.
Hasil dan Pembahasan
Pengolahan analisis faktor dilakukan dengan menggunakan SPSS untuk mempermudah dalam pengolahan data-data
statistic yang berkenaan dengan
tahapan dalam suatu analisis ranking dari data yang terdaftar, tabulasi-tabulasi dan analisis yang
kompleks. Dari hasil pengolahan reliabilitas, diketahui angka koefisiensi jawaban responden terhadap pertanyaan yang diajukan dapat dikatakan valid yang dapat dilihat dari
nilai yang terbentuk pada nilai Alpha yaitu: 0,893. Sedangkan, nilai yang terbentuk pada tiap-tiap variable
tidak melebihi nilai Alpha, ini berarti 25 variabel dalam pertanyaan yang disebarkan ke 30 responden di luar sampel bisa dikatakan
valid.
1. Faktor Dominan
yang Mempengaruhi Motivasi Kerja Pegawai Seksi Tramtib dan Linmas Kecamatan Setiabudi
Hasil
operasionalisasi kuisioner
yang disebarkan ke responden yang dijadikan dalam penelitian ini yang berasal dari hierarki kebutuhan
meliputi:
a. Waktu istirahat
yang cukup
b. Tempat kerja yang diberi AC, sehingga bebas polusi
c. Disediakan
air untuk minum
d. Gaji
yang diterima sesuai dengan pekerjaannya dan tingkat pendidikannya
e. Disediakan
bonus, bila target ditentukan
oleh instansi tercapai
f. Bidang pekerjaan sesuai dengan keahlian
g. Kondisi kerja yang nyaman
h. Ada pengembangan
i. Ada pengembangan
karir bagi yang baik
j. Ada jaminan
asuaransi dalam bekerja
k. Ada biaya
pengobatan dan rawat bila pegawai sakit
l. Ada jaminan
tidak di PHK
m. Ada uang pesangon
n. Diperbolehkan
mengikuti dalam kegiatan organisasi di instansi
o. Diikut sertakan dalam kegiatan instansi
p. Instansi
mengadakan wisata bersama
q. Isntansi
mengadakan arisan bersama
r. Mendapat
pujian dari atasan bila tugas
yang diberikan selesai
s. Ada promosi
jabatan yang lebih tinggi
t. Mendapat
sertifikat atau penghargaan dalam mengikuti kegiatan di instansi
u. Mendapat
hadiah dari instansi
v. Instansi
memberikan tugas yang menantang
w. Pegawai dibebaskan untuk mengembangkan kreatifitas dalam bekerja
x. Pegawai dibebaskan untuk berekspresi dalam bekerja
y. Pegawai dibebaskan untuk mendapatkan prestasi dalam bekerja.
Dari
25 indikator variable turunan
hierarki kebutuhan di atas, yang dianggap mempengaruhi motivasi kerja keryawan pada seksi Tramtib dan Linmas Kecamatan Setiabudi, diekstraksi menjadi lima variable saja. Hasil
ekstraksi ini berdasarkan pada nilai eigenvalues
sebesar 75,064%.
Tabel 1 Variance Explained
Kelima faktor ini juga dapat dilihat pada Scree Plot.
Terlihat bahwa garis dari sumbu component number =
1 ke 3, arah garis manurun dengan tajam. Kemudian, dari angka 5 masih
menurun, dengan angka batas eigenvalue pada sumbu
Y masih tidak terlewati. Namun, pada saat pindah dari
angka 5 ke 6, faktor 6 sudah di bawah angka 1 dari
sumbu Y.
Scree Plot
Hal ini menunjukkan bahwa kelima faktor yang paling bagus untuk meringkas
kedua puluh lima variable tersebut. Kelima faktor tersebut adalah gaji yang diterima sesuai dengan pekerjaannya dan tingkat pendidikan, ada jaminan asuransi
dalam bekerja, ada promosi jabatan
yang lebih tinggi, dan diikutsertakan dalam kegiatan instansi.
2. Besarnya
Faktor-faktor yang Terbentuk
yang Mempengaruhi Motivasi Kerja Pegawai Seksi Tramtib dan Linmas Kecamatan Setiabudi
a. Faktor Kesatu
Faktor
1 memiliki Eigen value 5,944. Faktor ini menjelaskan 23,777% dari jumlah komulatif.
Tabel 2
Gaji yang diterima
sesuai dengan pekerjaan dan tingkat pendidikan
Item |
Nama
Variabel |
Bobot Faktor |
Item
1 |
Waktu
istirahat yang cukup |
0,812 |
Item
4 |
Gaji yang diterima sesuai dengan pekerjaannya dan tingkat pendidikan |
0,855 |
Item
13 |
Ada
uang pesangon |
0,735 |
Item
21 |
Mendapat hadiah dari instansi |
0,779 |
Dari keempat
kelompok yang terbentuk
pada faktor 1 terlihat bahwa motivasi kerja pegawai seksi
Tramtib dan Linmas Kecamatan Setiabaudi pada umumnya menginginkan gaji yang diterima sesuai dengan pekerjaan
dan tingkat pendidikan.
b. Faktor Kedua
Nilai
Eigen value faktor 2 ini
adalah 3,900 dengan nilai variasi total sebesar 39,377%.
Tabel 3
Jaminan Asuransi
Item |
Nama
Variabel |
Bobot Faktor |
Item
10 |
Ada
jaminan asuransi dalam bekerja |
0,845 |
Kelompok dalam faktor 2 yang mempengaruhi motivasi kerja pegawai adalah ada jaminan asuransi
dalam bekerja.
c. Faktor ketiga
Nilai
Eigen value faktor 3 adalah
3,685 dengan nilai variasi total 54,115%. Variabel-variabel
yang dominan yang terbentuk
pada faktor 3 ini dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4
Bebas Mendapatkan
Prestasi
Item |
Nama
Variabel |
Bobot Faktor |
Item
20 |
Mendapat sertifikat atau penghargaan dalam mengikuti kegiatan instansi |
0,760 |
Item
25 |
Pegawai dibebaskan untuk mendapatkan prestasi dalam bekerja |
0,855 |
Dari tabel
di atas, faktor yang paling
mendominasi pada faktor ketiga adalah mendapat
sertifikat atau penghargaan dalam mengikuti kegiatan instansi. dan pegawai dibebaskan untuk mendapatkan prestasi di dalam bekerja.
d. Faktor Keempat
Nilai
Eigen value fakto keempat
adalah 3,377. Faktor ini menjelaskan 67,624% dari variasi total. Variabel-variabel
yang terbentuk pada faktor keempat ini dapat
dilihat pada tabel berikut:
Tabel 5
Promosi Jabatan
yang Lebih Tinggi
Item |
Nama
Variabel |
Bobot Faktor |
Item
19 |
Ada
promosi jabatan yang lebih tinggi |
0,844 |
Faktor yang mendominasi
pada kelompok faktor keempat hanya ada
satu variable yaitu ada promosi jabatan
yang lebih tinggi.
e. Faktor Kelima
Nilai
Eigenvalue faktor kelima
adalah 1,860 dengan variasi total 75,064% artinya variable-variabel yang masuk faktor 5 yang paling besar pengaruhnya terhadap motivasi kerja pegawai pada seksi Tramtib dan Linmas Kecamatan Setiabudi.
Tabel 6
Ikut Serta dalam
Kegiatan Instansi
Item |
Nama
Variabel |
Bobot Faktor |
Item
15 |
Diikutsertakan dalam
kegiatan instansi |
0,839 |
Faktor 5 yang berpengaruh
terhadap motivasi kerja pegawai pada seksi Tramtib dan Linmas Kecamatan Setiabudi yaitu variable yang
paling dominan adalah diikutsertakan dalam kegiatan instansi karena hanya satu
variable yang termasuk ke dalam faktor 5.
3. Hambatan-hambatan
Memotivasi Kerja Pegawai pada Seksi Tramtib dan Linmas Kecamatan Setiabudi
Salah
satu upaya dalam pemberdayaan SDM adalah mengetahui apa yang diinginkan oleh manusia itu sendiri
sehingga pegawai termotivasi dalam bekerja. Faktor-faktor yang memotivasi karyawan begitu banyak dan kompleks sehingga membuat para manajer SDM mengalami kesulitan-kesulitan untuk menentukan apa yang menjadi prioritas utama dalam memberikan imbalan atau kompensasi
kepada pegawainya.
Pemberian imbalan atau kompensasi yang utama dibutuhkan oleh pegawai untuk memotivasi
kerja sangat penting diketahui oleh instansi dalam usaha pemberdayaan
SDM yang dimilikinya untuk majunya instansi. Kesulitan-kesulitan yang dialami
oleh instansi dalam menentukan kebutuhan yang diinginkan oleh pegawai adalah tidak mudahnya
memprioritaskan program-program dalam
usaha memotivasi kerja pegawai, hal ini disebabkan
karena masing-masing individua tau pegawai mempunyai kepasan dalam bekerja
yang berbeda-beda, artinya pegawai memiliki kebutuhan-kebutuhan yang berbeda-beda
dalam pemenuhannya. Selain itu, tentunya instansi
juga memiliki keterbatasan anggaran dalam usaha pemenuhan kebutuhan pegawainya, sehingga kemungkinan
program-program yang sudah direncanakan
tidak dapat terealisasikan.
4. Cara Mengatasi
Hambatan-hambatan Memotivasi
Kerja Pegawai pada Seksi Tramtib dan Linmas Kecamatan Setiabudi
Cara
mengatasi hambatan yng diungkapkan oleh peneliti adalah faktor 1, faktor 2, faktor 3, faktor 4, dan faktor 5. Menurut peneliti, Seksi Tramtib dan Linmas Kecamatan Setiabudi harus memperhatikan keinginan pegawai dalam berinteraksi
atau berhubungan dalam tim kerja
yang solid. Pegawai diberika
suatu kebebasan untuk membentuk kelompok-kelompok formal aupun
informal dalam rangka pencarian identitas dirinya. Namun, keinginan pegawai dalam mencari identitas
dirinya harus tetap diarahkan ke tujuan pencapaian
produktifitas kerja.
a. Cara Mengatasi
terhadap Gaji yang diterima sesuai dengan tingkat pekerjaan dan pendidikan (Faktor Pertama)
Gaji yang diterima sesuai dengan pekerjaan
dan tingkat pendidikan pegawai dalam bekerja
karena dengan adanya gaji yang sesuai dengan pekerjaan
dan tingkat pendidikannya, pegawai merasa kebutuhan yang paling dasar terpenuhi. Selain gaji yang harus dibayar, tak kalah penting
faktor waktu istirahat yang cukup, ada uang pesangon, mendapat hadiah dari instansi, menjadi penting bagi pegawai dalam
memotivasi kerja pegawai, istirahat siang yang cukup digunakan pegawai untuk makan siang
dan beribadah sedangkan mendapat hadiah dari instansi merupakan
suatu penyelesaian tugas yang memuaskan atau mencapai target.
b. Cara Mengatasi
terhadap Jaminan Asuransi (Faktor Kedua)
Semua orang memiliki keinginan untuk terbebas dari bahaya
yang mengancam keberlangsungan
hidupnya, kecelakaan, ketidak stabilan ekonomi dan peperangan. Oleh karena itu, isntansi
menaruh perhatian besar untuk menyediakan
jaminan guna menghindari bencana apabila terjadi. Program tunjangan seperti asuransi, jaminan kesehatan dan kondisi kerja yang nyaman dapat membuat pegawai
lebih patuh dan merasa diperhatikan. Seksi Tramtib dan Linmas Kecamatan Setiabudi mengikuti program Jamsostek untuk jaminan kesehatan
bagi pegawainya.
c. Cara Mengatasi
terhadap Bebas Mendapatkan Prestasi (Faktor Ketiga)
Seksi
Tramtib dan Linmas Kecamatan Setiabudi hendaknya memberikan suatu kebebasan kepada pegawainya untuk mengembangkan potensi dirinya dalam kegiatan seni bela diri,
persatuan baris-berbaris, sehingga pegawai berusaha untuk mendapatkan prestasi yang diinginkan. Program-program jenjang
karir bagi pegawai dan membiarkan kebebasan pegawai melakukan kreativitas bagi pegawai yang memiliki suatu kepuasan sendiri apalagi Seksi Tramtib dan Linmas Kecamatan Setiabudi dalam Penegakkan Peraturan Daerah dan Penanggulangan Bencana membutuhkan kreativitas dan kebebasan pegawai yang tinggi. Kebebasan yang diberikan instansi harus sesuai dengan
prosedur-prosedur yang telah
ditetapkan.
d. Cara Mengatasi
terhadap Promosi Jabatan yang Lebih Tinggi (Faktor
Keempat)
Bila
dalam suatu instansi tidak ada promosi-promosi jabatan yang lebih tinggi maka pegawai
akan merasa malas dalam bekerja karena
merasa tidak adanya perkembangan dalam pekerjaan. Usaha yang dapat dilakukan oleh Seksi Tramtib dan Linmas Kecamatan Setiabudi adalah membuat program promosi jabatan atau jenjang karir
serta program-program yang bisa
membuat pegwai merasa mendapatkan penghargaan diri.
e. Cara Mengatasi
terhadap Diikut Sertakan dalam Kegiatan Instansi
Seksi Tramtib dan Linmas Kecamatan Setiabudi harus memperhatikan
keinginan pegawai dalam berinteraksi atau berhubungan dalam tim kerja yang
solid. Pegawai diberi kebebasan untuk membentuk kelompok-kelompok formal maupun
informal dalam rangka pencarian identitas dirinya. Namun, keinginan pegawai
tersebut harus tetap diarahkan ke tujuan pencapaian produktifitas kerja
Kesimpulan
Dari hasil analisa dan
pembahasan, maka peneliti menyimpulkan bahwa hanya ada lima faktor yang dapat
diinterpretasikan dari 25 variabel yang ada setelah mengalami reduksi dengan
tingkat komulaitf variansi sebesar 75, 064%. Dengan penggunaan metode analisa
faktor dapat diidentifikasikan faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi kerja
pegawai pada Seksi Tramtib dan Linmas Kecamatan Setiabudi dan seberapa besar
nilai yang terbentuk setiap faktor tersebut yaitu terbentuknya suatu
pengelompokan-pengelompokan variable-variabel yang dominan. Variabel tersebut diberi nama sesuai
dengan nama yang paling dominan dengan presentasi kontribusi terhadap variansi total berdasarkan ranking, yaitu: faktor 1 menjelaskan 23,777% dari variansi total dan diberi nama “gaji
yang diterima sesuai dengan pekerjaan dan tingkat pendidikannya”. Faktor 2 menjelaskan 39,377% dari variansi total maka selanjutnya faktor 2 ini diberi nama
“Jaminan Asuransi”. Faktor
3 menjelaskan 54,115% dan diberi
nama “Bebas Mendapatkan Prestasi”. Faktor 4
dan 5 menjelaskan 67,624% dan 75,064% diberi nama “Promosi
Jabatab” dan “Ikut Serta dalam Kegiatan Instansi”.
DAFTAR PUSTAKA
Effendi, Ravit.
(2021). Pengaruh Kompetensi, Lingkungan Kerja Fisik Dan Motivasi Terhadap
Kepuasan Kerja Karyawan Pada PT. Semarang Indah Era Modern Semarang. Jurnal
Ekonomi Manajemen Akuntansi, 27(1), 33–51.
Hadi,
Sutarto. (2017). Pendidikan matematika realistik. PT RajaGrafindo
Persada.
Ma’ruf, M.
(2015). Konsep Manajemen Pendidikan Islam Dalam Al-Quran Dan hadis. Didaktika
Religia, 3(2), 19–36.
Marwiyah,
Siti. (2018). Kepemimpinan spiritual profetik dalam pencegahan korupsi.
Jakad Media Publishing.
Mujiatun,
Siti. (2015). Pengaruh Pelatihan Dan Motivasi Kerja Terhadap Kompetensi Pegawai
Pada Kantor Regional VI Badan Kepegawaian Negara Medan. Jurnal Ilmiah
Manajemen Dan Bisnis, 15(1).
Sari,
Elisa, & Dwiarti, Rina. (2018). Pendekatan hierarki abraham maslow pada prestasi
kerja karyawan PT. Madubaru (Pg Madukismo) Yogyakarta. Jurnal Perilaku Dan
Strategi Bisnis, 6(1), 58–77.
Sudia,
Yayu, Komara, Anton Tirta, & Soleha, Lilis Karnita. (2012). Pengaruh
kepemimpinan, disiplin kerja, dan komunikasi terhadap kinerja pegawai
sekretariat komisi penyiaran indonesia daerah provinsi jawa barat. Jurnal
Ekonomi, Bisnis & Entrepreneurship, 6(1), 41278.
Sumbi,
Imakulata Sulistin. (2017). Pengaruh Kemampuan Sumber Daya Manusia Dan
Semangat Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Di Kantor Badan Kesatuan
Bangsa Dan Politik Kabupaten Kutai Timur. eJournal Pemerintahan Integratif.
Umar,
Husein. (2013). Riset Sumber Daya Manusia Dalam Organisasi. Edisi 7. PT.
Sun. Jakarta.
Utami,
Tini, & Kusumawati, Evyana Diah. (2021). Kesiapan Sumber Daya Manusia (Sdm)
Dalam Menunjang Transportasi Laut Di Era Digital. Prosiding Seminar Nasional,
3(1), 120–128.
Winarti,
Endah. (2018). Perencanaan manajemen sumber daya manusia lembaga pendidikan. Tarbiyatuna:
Jurnal Pendidikan Ilmiah, 3(1), 1–26.
Handoko, T. Hani. Manajemen
Edisi Kedua.
Yogyakarta: BPFE, 1995.
Nawawi, Hadari. Manajemen
Sumber Daya Manusia.
Bandung: Remaja Karya,
1990.
Hersey, Paul dan Kenneth H. Blanchard. Manajemen Perilaku Organisasi: Pendayagunaan Sumber Daya Manusia, Terjemahan Kearsipan. Jakarta: Erlangga, 1994.