STRATEGI PENGELOLAAN MANAJEMEN
SUMBER DAYA MANUSIA PADA KINERJA KARYAWAN DALAM MENGHADAPI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0
Lia Marthalia
Universitas Jayabaya
Email: lia.marthalia20@gmail.com
Abstrak
Tantangan
terbesar Indonesia dalam menghadapi era Revolusi Industri 4.0 adalah kesenjangan
digital akibat minimnya pengetahuan SDM dalam mengoptimalkan teknologi digital
dan infrastruktur Teknologi Revolusi Industri 4.0. Oleh karena itu, kesiapan
SDM sangat diperlukan untuk menghadapi tantangan di era disrupsi 4.0, maka diperlukan
strategi pengelolaan manajemen SDM agar dapat mendukung kinerja karyawan lebih
optimal. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui strategi pengelolaan
manajemen sumber daya manusia pada kinerja karyawan dalam menghadapi era revolusi
industri 4.0. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Lokasi
penelitian berada di Jakarta. Sumber data pada penelitian ini yaitu data primer
dan data sekunder. Data primer diperoleh langsung melalui wawancara, sedangkan
data sekunder diperoleh melalui dokumentasi berupa artikel, buku dan mencari
referensi terkait pada permasalahan strategi pengelolaan MSDM pada kinerja
karyawan. Teknik analisis data menggunakan tiga tahapan reduksi, penyajian data
dan verifikasi. Hasil penelitian adalah strategi pengelolaan manajemen sumber
daya manusia pada kinerja karyawan dalam menghadapi era revolusi industri 4.0 bukan
sekedar pelatihan, pendidikan, pembinaan, rekrutmen, perubahan sistem,
kesempatan, dan penghargaan. Tetapi SDM juga harus meningkatkan kreativitas dan
mengubah pola pikir tetap ke pola pikir berkembang, agar siap beradaptasi dan
merevolusi diri terhadap perkembangan teknologi yang pesat, sehingga akan
tercipta SDM yang unggul, kreatif, dan inovatif, serta adaptif terhadap
revolusi industri 4.0. Sehingga karyawan mampu mengaktualisasi diri dalam
pengembangan SDM dan menguasai teknologi digital.
Kata
kunci: Manajemen
SDM, dan Kinerja Karyawan.
Abstract
Indonesia's biggest challenge in facing the 4.0
Industrial Revolution era is the digital divide due to the lack of knowledge of
human resources in optimizing digital technology and Industrial Revolution 4.0
Technology infrastructure. Therefore, the readiness of human resources is
needed to face challenges in the era of disruption 4.0, it is necessary to
develop an HR management strategy so that it can support more optimal employee
performance. The purpose of this study is to determine the management strategy
of human resource management on employee performance in facing the 4.0
industrial revolution era. This type of research is qualitative research. The
research location is in Jakarta. Sources of data in this study are primary data
and secondary data. Primary data was obtained directly through interviews,
while secondary data was obtained through documentation in the form of
articles, books and looking for references related to HRM management strategy
issues on employee performance. The data analysis technique uses three stages
of reduction, data presentation and verification. The results of the research
are human resource management strategies for employee performance in facing the
industrial revolution 4.0 era, not just training, education, coaching,
recruitment, system changes, opportunities and awards. But HR must also
increase creativity and change a fixed mindset to a growth mindset, so that
they are ready to adapt and revolutionize themselves against rapid
technological developments, so that superior, creative, and innovative HR will
be created, as well as adaptive to the industrial revolution 4.0. So that
employees are able to actualize themselves in developing human resources and
mastering digital technology.
Keywords: HR Management, and Employee Performance
Pendahuluan
Revolusi Industri 4.0 dibangun untuk
memudahkan pekerjaan manusia namun tentu ada tantangan yang harus dihadapi.
Tantangan terbesar Indonesia dalam menghadapinya adalah kesenjangan digital
akibat minimnya pengetahuan SDM dalam mengoptimalkan teknologi digital dan
infrastruktur Teknologi Revolusi Industri 4.0 yang berkembang sangat pesat, akan tetapi jika
tidak dikelola dengan baik akan menimbulkan dampak yang merusak terhadap
seluruh sistem produksi, manajemen, dan pemerintahan dalam rangka skala global.
Menurut (Heri, 2019) menyatakan efek
tantangan yang sangat besar, khususnya disebabkan gelombang pemindaian dan
otomatisasi, menjadikan Revolusi Industri 4.0. mampu menggerus lapangan kerja
yang sudah lama ada.
Semua pekerja pun akhirnya mau tidak mau
harus adaptif dengan segala perubahan yang ada (Obeit, 2020). Sumber Daya
Manusia (SDM) merupakan salah satu determinan utama yang menentukan
keberhasilan sebuah negara dalam memanfaatkan peluang dari Revolusi Industri
4.0 (Fitriana,
2019). Untuk
itu, kebijakan dan strategi yang tepat sangat diperlukan guna menyiapkan SDM Indonesia
yang unggul, berdaya saing, dan mampu menjawab kebutuhan maupun tantangan
Industri 4.0 (Rohida,
2018).
Perusahaan juga bisa melakukan
pengeloaan manajemen SDM dengan memanfaatkan teknologi. Perusahaan bisa
mendorong karyawan agar lebih produktif dan tetap kreatif dalam menghadapi
perubahan di era digitalisasi (Amarulloh, Surahman, & Meylani, 2019). Hal ini
bertujuan agar kewajiban dan tugas mengoordinasikan sumber daya manusia pada
organisasi tersebut dapat berjalan efektif dan efisien, selain itu perlu
difahami juga mengenai prinsip pengelolaan SDM oleh manajer diantaranya
penghargaan eksistensi bawahan, perilaku adil, kesetaraan dan lain sebagainya (Sabrina, 2021).
Banyak organisasi atau perusahaan yang
sangat abai terhadap faktor pengelolaan SDMnya. Padahal SDM berperan dalam
pelaksanaan keberhasilan tujuan perusahaan, baik buruknya perusahaa dipengaruhi
oleh kinerjanya. Buruknya pengelolaan manajemen sumber daya manusia yang tidak
efektif dan efisien akan mempengaruhinya kinerja buruk perusahaan (Townsend
& Wilkinson, 2010) (Okoye
& Ezejiofor, 2013). (Okoye
& Ezejiofor, 2013)
mengatakan bahwa organisasi dan bisnis adalah hal yang sangat penuh dengan
ketidakpastian, sehingga perlu ditingkatkan pemahaman tentang peningkatan
kontribusi karyawan terhadap produktifitas organisasi dan juga peningkatan
profit perusahaan tersebut. Hal ini tentu saja menjadi penyebab utama yang
mengakibatkan kurang terampilnya tenaga kerja, tidak kompetitifnya organisasi
tersebut, kinerja yang menurun, dan rendahnya tingkat produktifitas. Strategi
pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM) membutuhkan pendekatan strategi manajemen
yang baru untuk mendapatkan outcome bisnis yang lebih baik untuk
mendapatkan karyawan yang berkompetitif secara unggul (Ong & Mahazan,
2020).
Oleh karena itu, kesiapan SDM sangat
diperlukan untuk menghadapi tantangan di era disrupsi 4.0, maka diperlukan
strategi pengelolaan manajemen SDM agar dapat mendukung kinerja karyawan lebih
optimal. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui strategi pengelolaan
manajemen sumber daya manusia pada kinerja karyawan dalam menghadapi era
revolusi industri 4.0.
Metode
Jenis penelitian
ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
strategi pengelolaan manajemen sumber daya manusia (MSDM) pada kinerja karyawan
dalam menghadapi era revolusi industri 4.0. Lokasi penelitian berada di
Jakarta. Sumber data pada penelitian ini yaitu data primer dan data sekunder.
Data primer diperoleh langsung melalui wawancara, sedangkan data sekunder
diperoleh melalui artikel, buku dan mencari referensi terkait pada permasalahan
strategi pengelolaan MSDM pada kinerja karyawan. Teknik pengumpulan data
menggunakan wawancara dan dokumen. Teknik analisis data menggunakan tiga
tahapan yang diadopsi dari (Miles & Huberman, 1984) yaitu reduksi, penyajian data dan verifikasi.
Langkah yang dilakukan dalam penelitian ini, meliputi
a.
Reduksi Data,
pada tahap ini difokuskan pada proses pemilihan, penyederhanaan, pengabstrakan,
dan transformasi data yang di peroleh melalui lapangan. Mereduksi data menfokuskan
pada gambaran strategi pengelolaan manajemen sumber daya manusia pada kinerja
karyawan.
b.
Penyajian data membantu
untuk membuat uraian data dari hasil wawancara dan dokumentasi yang relevean berkaitan
strategi pengelolaan manajemen sumber daya manusia pada kinerja karyawan.
Penarikan
kesimpulan dan verifikasi dilakukan untuk konsistensi antara tujuan penelitian
dan temuan di lapangan pada strategi pengelolaan manajemen sumber daya manusia
pada kinerja karyawan.
Hasil dan Pembahasan
Sumber daya manusia pada era "revolusi industri
4.0" perlu meningkatkan kompetensi dalam memanfaatkan teknologi digital
seperti big data, internet of things, robot serta Artificial Intelligence.
Program-program untuk meningkatkan keterampilan tersebut sangat penting untuk
dipahami sehingga sumber daya manusia mampu beradaptasi dengan tuntunan industri
(Rohida, 2018). SDM merupakan aset yang harus ditingkatkan secara
efektif dan efisien sehingga akan terwujud kinerja yang optimal, untuk mencapai
tujuan organisasi harus mampu menciptakan situasi dan kondisi yang mendorong
dan memungkinkan karyawan untuk mengembangkan kemampuan dan keterampilan secara
optimal, khususya dalam kinerja. Kinerja merupakan kemampuan dalam mencapai
target kerja yang dapat diselesaikan dengan tepat waktu untuk mendukug tujuan
perusahaan. Oleh karena itu kinerja karyawan memberikan kontribusi bagi perusahaan
tersebut (Sitinjak et al., 2021).
Suatu kombinasi hard skill, soft skill,
keahlian mengolah TIK dan pengetahuan sangat diperlukan saat ini SDM untuk
menyonsong revolusi industri 4.0. Sumber daya manusia Indonesia diharapkan
mampu beradaptasi dengan paradigma revolusi industri. Kompetensi yang harus
dimiliki SDM revousi industri 4.0 antara lain
1.
Digitilasisasi
lingkungan kerja berdasarkan teknologi
2.
Kolaborasi
dengan sistem Cyber
3.
Proses
kerja fleksibel yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan
4.
Tugas-Tugas
Mental
5.
Tim
kerja
Tantangan dan peluang yang diberikan era revolusi
industri 4.0 dalam pengelolaan kinerja karyawan dapat melalui pelatihan,
sehingga dapat mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas, profesional,
dan kompeten (Heri, 2019; (Ricardianto, Nasution,
Naiborhu, & Triantoro, 2020); (Lazuardi & Wildan,
2022). Sedangkan menurut (Khan & Mushtaq, 2015), tantangan bagi organisasi untuk merespon perubahan
teknologi baru, sebagai berikut 1. Perlunya meningkatkan skills dan work
habits pegawai. 2. Tersingkirnya jabatan tingkat rendah dan level
manajerial. 3. Hierarki berkurang, lebih berorientasi pada kerjasama atau
kolaborasi. 4. Kehidupan pekerja pada era revolusi industri 4.0 didominasi oleh
self-directed striving for personally valued career outcomes.
MSDM dapat dilakukan dengan unggul, kreatif, dan inovatif
melalui peningkatan kualitas karyawan dalam penguasaan teknologi, selain itu
tujuan manajemen dapat tercapai efektif dalam kegiatan yang dilakukan pada
pengelolaan SDM. Maka perancangan dan mendasain kegiatan pelatihan dan inovatif
dalam mencari ide penguatan keterampilan harus lebih kreatif (Sabrina, 2021). Strategi keberhasilan pengelolaan manajemen SDM bukan
sekedar pelatihan, pendidikan, pembinaan, rekrutmen, perubahan sistem,
kesempatan, dan penghargaan. Tetapi SDM juga harus meningkatkan kreativitas dan
mengubah pola pikir tetap ke pola pikir berkembang, agar siap beradaptasi dan
merevolusi diri terhadap perkembangan teknologi yang pesat, sehingga akan
tercipta SDM yang unggul, kreatif, dan inovatif, serta adaptif terhadap
gempuran revolusi industri 4.0 (Tahar, Setiadi, &
Rahayu, 2022). Seorang karyawan harus mampu mengaktualisasi diri dalam
pengembangan SDM dan menguasai teknologi digital (Febrianti, 2019).
Perhatian yang dilakukakan oleh perusahaan dalam
mengelola sumber daya manusia khususnya pada kinerja karyawan baik dari unsur
instrinsik dan ekstrinsik dapat memberikan dampak yang positif bagi karyawan
tersebut. Apabila kinerja karyawan baik diharapkan kinerja perusahaan akan baik
pula. Dalam melakasanakan pekerjaannya karyawan mengarahkan semua tenaga,
pikiran, keterampilan, pengetahuan, dan waktu kerjanya untuk mencapai standar
kinerja perusahaan.
Oleh karena itu, salah satu faktor yang perlu mendapatkan
perhatian dalam mengelola sumber daya manusia adalah kepuasan kerja karyawan.
Karena tana memberikan kepuasan kerja, karyawan kurang memberikan sumbangan
yang optimal dalam pencapaian tujuan perusahaan. Adanya teknologi canggih di
era revolusi industri 4.0 dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kinerjanya agar
pengembangan kariernya baik selama bekerja. Karyawan harus mampu
mengaktualisasi diri dalam pengembangan SDM dan menguasai teknologi digital. Strategi
pengelolaan SDM pada era revolusi industri 4.0 bertujuan agar SDM siap
menghadapi perubahan masa depan dengan artian kreatif dan inovatif jika
dihadapkan dengan perkembangan teknologi, sehingga ada peningkatan pada karier
karyawan.
Strategi pengelolaan manajemen sumber daya manusia pada kinerja
karyawan dalam menghadapi era revolusi industri 4.0 bukan sekedar pelatihan,
pendidikan, pembinaan, rekrutmen, perubahan sistem, kesempatan, dan
penghargaan. Tetapi SDM juga harus meningkatkan kreativitas dan mengubah pola
pikir tetap ke pola pikir berkembang, agar siap beradaptasi dan merevolusi diri
terhadap perkembangan teknologi yang pesat, sehingga akan tercipta SDM yang
unggul, kreatif, dan inovatif, serta adaptif terhadap revolusi industri 4.0. Sehingga
karyawan mampu mengaktualisasi diri dalam pengembangan SDM dan menguasai
teknologi digital.
Kesimpulan
Tantangan terbesar Indonesia
dalam menghadapi era Revolusi Industri 4.0 adalah kesenjangan digital akibat
minimnya pengetahuan SDM dalam mengoptimalkan teknologi digital dan
infrastruktur Teknologi Revolusi Industri 4.0. Oleh karena itu, kesiapan SDM
sangat diperlukan untuk menghadapi tantangan di era disrupsi 4.0, maka
diperlukan strategi pengelolaan manajemen SDM agar dapat mendukung kinerja
karyawan lebih optimal. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui
strategi pengelolaan manajemen sumber daya manusia pada kinerja karyawan dalam
menghadapi era revolusi industri 4.0.
Hasil penelitian adalah
strategi pengelolaan manajemen sumber daya manusia pada kinerja karyawan dalam
menghadapi era revolusi industri 4.0 bukan sekedar pelatihan, pendidikan,
pembinaan, rekrutmen, perubahan sistem, kesempatan, dan penghargaan. Tetapi SDM
juga harus meningkatkan kreativitas dan mengubah pola pikir tetap ke pola pikir
berkembang, agar siap beradaptasi dan merevolusi diri terhadap perkembangan
teknologi yang pesat, sehingga akan tercipta SDM yang unggul, kreatif, dan
inovatif, serta adaptif terhadap revolusi industri 4.0. Sehingga karyawan mampu
mengaktualisasi diri dalam pengembangan SDM dan menguasai teknologi digital.
Saran yang perlu diperhatikan
dalam mengelola sumber daya manusia selain pengembangan, pelatihan dan
pendidikan SDM adalah kepuasan kerja karyawan. Karena tanpa memberikan kepuasan
kerja, karyawan kurang memberikan sumbangan yang optimal dalam pencapaian
tujuan perusahaan. Adanya teknologi canggih di era revolusi industri 4.0 dapat
dimanfaatkan untuk meningkatkan kinerjanya agar pengembangan kariernya baik
selama bekerja.
DAFTAR PUSTAKA
Amarulloh, Adhitya,
Surahman, Endang, & Meylani, Vita. (2019). Refleksi peserta didik terhadap
pembelajaran berbasis digital. Jurnal Metaedukasi: Jurnal Ilmiah Pendidikan,
1(1).
Febrianti, Riska. (2019).
Pengembangan Karier dan Kinerja Pegawai pada Era Revolusi Industri 4.0. Revitalisasi
Manajemen Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Di Era Revolusi Industri 4.0.
Fitriana, Siti. (2019). Transformasi
pendidikan tinggi di era disrupsi (dampak dan konsekuensi inovasi). Prosiding
Seminar Nasional Pascasarjana (PROSNAMPAS), 2(1), 812–818.
Heri, Eko Indra. (2019). Tantangan
Pengembangan SDM Polri di Era Revolusi Industri 4.0. Jurnal Ilmu Kepolisian,
13(2), 16.
Khan, Muhammad Saad Masud, & Mushtaq,
Uzma. (2015). Evolution of strategic role of organization’s human resource
management: An overview. Journal of Business & Economics, 7(2),
236.
Lazuardi, Muhammad Azzam, &
Wildan, Muhammad Alkirom. (2022). Dampak Revolusi Industri 4.0 Terhadap Pengembangan
Sumber Daya Manusia (Studi Pada Karyawan Divisi Produksi PT. Gunung Agung
Sentosa/Luckystar Gresik). Jurnal Kajian Ilmu Manajemen (JKIM), 2(2).
Miles, Mattheu B., & Huberman, A.
Michael. (1984). Qualitative data analysis: A sourcebook of new methods. In Qualitative
data analysis: a sourcebook of new methods (p. 263).
Okoye, P. V. C., & Ezejiofor,
Raymond A. (2013). The effect of human resources development on organizational
productivity. International Journal of Academic Research in Business and Social
Sciences, 3(10), 250.
Ricardianto, Prasadja, Nasution, Syahrial,
Naiborhu, Maria Angelin, & Triantoro, Wegit. (2020). Peluang dan Tantangan
Sumber Daya Manusia dalam Penyelenggaraan Pelabuhan Cerdas (Smart Port)
Nasional di Masa Revolusi Industri 4.0. Warta Penelitian Perhubungan, 32(1),
59–66.
Rohida, Leni. (2018). Pengaruh era
revolusi industri 4.0 terhadap kompetensi sumber daya manusia. Jurnal
Manajemen Dan Bisnis Indonesia, 6(1), 114–136.
Sabrina, R. (2021). Manajemen Sumber
Daya Manusia: Unggul, Kreatif, dan Inovatif di Era Revolusi Industri 4.0. Jurnal
Ilmiah Manajemen Dan Bisnis, 22(2), 216–222.
Sitinjak, W., Anugrah, R., Andary, R.
W., Sungkawati, E., Badrianto, Y., Sulaiman, S., Rokhmawati, D., Wardhana, A.,
Dullah, M., & Marlena, N. (2021). Kinerja Karyawan (Era Transformasi
Digital)-Wahyunita Sitinjak. Roy Anugrah, Ria Wuri Andary, Endang
Sungkawati, Yuan Badrianto, Syarifuddin Sulaiman, Dian Rokhmawati, Aditya
Wardhana, Mohammad Dullah, Novi Marlena, Endang Gunaisah.
Tahar, Achmad, Setiadi, Pompong B.,
& Rahayu, Sri. (2022). Strategi pengembangan sumber daya manusia dalam
menghadapi era revolusi industri 4.0 menuju era society 5.0. Jurnal
Pendidikan Tambusai, 6(2), 12380–12394.
Townsend, Keith, & Wilkinson,
Adrian. (2010). Managing under pressure: HRM in hospitals. Human Resource
Management Journal, 20(4), 332–338.