ANALISIS TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR HONDA
BEAT DI KOTA PONTIANAK
Andry Lindi Lim
Universitas Widya Dharma Pontianak
Email: andry_lim@widyadharma.ac.id
Abstrak
Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh citra merek, kinerja pelayanan, dan
daya tarik promosi terhadap keputusan pembelian. Populasi dalam penelitian
sebanyak 75 pembeli dan penentuan sampel menggunakan metode penelitian sensus.
Bentuk penelitian adalah bentuk penelitian kausalitas dengan teknik pengumpulan
data menggunakan cara menyebarkan kuesioner. Metode analisis yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode rating scale yang diolah
dengan komputer menggunakan program SPSS versi 22. Pengujian data
dilakukan dengan uji validitas, uji reliabilitas, uji asumsi klasik (normalitas,
multikolinearitas, heteroskedastisitas, dan autokorelasi), uji koefisien
determinasi, uji regresi linear berganda, uji F dan uji t. Berdasarkan hasil
pengujian (Uji F) menunjukkan bahwa variabel citra merek, kinerja pelayanan,
dan daya tarik promosi berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Hasil
pengujian secara parsial (Uji t) menunjukkan bahwa citra merek tidak
berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian, kinerja
pelayanan, dan daya tarik promosi berpengaruh positif
dan signifikan terhadap keputusan pembelian.
Kata
kunci: Analisis; Terhadap Keputusan Pembelian;
Sepeda Motor
Abstract
This research aims to determine the influence of
brand image, service performance, and promotional attractiveness on purchasing
decisions. The population in the study was 75 buyers and the sample was determined
using the census research method. The form of research is a form of causality
research with data collection techniques using questionnaires. The analytical
method used in this research is the rating scale method which is processed by
computer using the SPSS version 22 program. Data testing is carried out by
validity test, reliability test, classical assumption test (normality,
multicollinearity, heteroscedasticity and autocorrelation), coefficient of
determination test, test multiple linear regression, F test and t test. Based
on the test results (F Test), it shows that the variables of brand image,
service performance and promotional attractiveness influence purchasing
decisions. Partial test results (t test) show that brand image does not have a
positive and significant effect on purchasing decisions, service performance
and promotional attractiveness have a positive and significant effect on
purchasing decisions.
Keywords: Analysis of Motorcycle Purchase Decisions
Pendahuluan
Penjualan sepeda
motor 2020 di Indonesia mengalami penurunan
drastis. Menurut laporan Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), motor yang terjual di pasar domestik hanyalah 3.660.616 unit. Terjun cukup jauh dibandingkan
tahun sebelumnya yang mencapai 6.487.460 unit. Tak dipungkiri,
hal ini terjadi
akibat adanya pandemi COVID-19 yang melanda
Tanah Air sejak tahun lalu. Meski begitu,
momentum kemerosotan baru terjadi pada bulan keempat. (Gunanto, 2021) Grafik
dari sumber serupa memperlihatkan, penjualan motor di awal tahun sebenarnya cukup baik. Terlihat
dari kenaikan yang ditorehkan selama periode Januari-Maret 2020. Namun,
angka sebanyak 561.739 unit
di bulan ketiga itu memuai dan hanya menorehkan sebanyak 123.782 unit saja pada bulan April 2020. Di bulan berikutnya pun, kondisi jauh lebih buruk.
Hasil penjualan segmen roda dua di Mei 2020 cuma 21.851
unit. Beruntung, terjadi eskalasi sejak kuartal ketiga di mana jualan motor terkerek naik di kisaran 200 hingga 300 ribu unit. Bukan tanpa sebab, kenaikan
terjadi karena banyaknya program diskon yang disebar oleh jaringan penjualan dari pihak pemegang merek. Langkah untuk menstimulasi pasar tampaknya
berjalan cukup efektif. Dari pemandangan yang dilihat melalui beberapa main dealer,
potongan harga sejatinya terdapat hampir di semua model (Ary, 2021).
Gambar 1
Penjualan Motor 2020 di Segmen Skutik Mengalami Kenaikan Dari Tahun Sebelumnya
Sumber: https://www.autofun.co.id/berita-motor/penjualan-motor-2020-turun-drastis-uniknya-skutik-
malah-naik-22777
Akan
tetapi, tetap saja segmen scooter alias skutik yang mendominasi. Menurut data AISI pula, persentase
penjualan skutik 2020 mencapai 87,90 persen atau sebanyak
2.696.557 unit. Sementara kategori
lain yaitu underbone maupun sport
masing-masing mengantongi 6,10 persen dan 6,00 persen. Ada hal yang
menarik di mana penjualan skutik di pasar domestik mengalami sedikit kenaikan dibandingkan tahun sebelumnya (penjualan skutik 2019: 87,20 persen). Berdasarkan laporan penjualan dari AISI, penjualan sepeda motor sepanjang 2020 memang merosot tajam. Namun, pemegang
merek di Indonesia terus mengupayakan agar agar industri roda dua juga tetap berjalan. Nada positif juga bisa dilihat di mana pangsa skutik masih tetap
memimpin dibandingkan kategori lain. Bahkan, ada kenaikan
dalam persentase penjualannya dibanding tahun sebelumnya. Penetapan diskon atau program penjualan, sudah pasti diberikan
oleh hampir semua jaringan pembelian. Hal itupun kemudian diselaraskan dengan peluncuran produk-produk baru sebagai unsur
penyengat pasar. Di kelas skutik sendiri kami catat ada 13 motor baru yang meluncur tahun lalu. Perbaikan
di sektor ini kembali dirasakan pada 2021 (Ary, 2021)
Persaingan bisnis merupakan persaingan yang harus dihadapi setiap unit usaha, persaingan yang semakin ketat ini menuntut
perusahaan untuk cermat dalam menentukan
strategi untuk memenangkan persaingan, maka perusahaan dituntut untuk dapat mendesain
dan mengimplementasikan strategi pemasaran
guna menciptakan, mempertahankan dan meningkatkan kepuasan konsumen terhadap produk yang ditawarkan (Arif & Anggraeni, 2023). Konsumen
saat ini sangatlah kritis dalam memilih suatu
produk, keputusan untuk membeli suatu
produk sangat dipengaruhi
oleh penilaian akan bentuk kualitas produk tersebut. keputusan membeli dari seorang konsumen
yang selalu timbul setelah adanya proses evaluasi alternatif dan di dalam proses evaluasi seseorang akan membuat suatu rangkaian
pilihan mengenai produk yang hendak dibeli atas dasar
merek. Untuk mempengaruhi keputusan pembelian unit usaha perlu memahami bagaimana orang membuat keputusan pembelian. Reputasi seperti nama baik, ataupun
citra merek dan kualitas produk serta harga itu
menjadi penting. Ketika produk sesuai dengan
kebutuhan pelanggan dan konsumen memiliki penilaian yang baik, konsumen akan membuat
keputusan pembelian tersebut. Tuntutan permintaan masyarakat akan sebuah produk
barang semakin berkualitas membuat suatu perusahaan yang bergerak di bidang otomotif berlomba-lomba untuk meningkatkan kualitas produk yang mereka miliki demi mempertahankan merek produk yang mereka miliki (Sofyan & Andriyani, 2017). Merek mempunyai
sifat khas, sifat khas inilah
yang membedakan produk satu dengan produk
yang lain, walaupun sejenis.
Dikenalnya merek oleh masyarakat membuat pihak unit usaha meningkatkan inovasi produk untuk menghadapi
persaingan. Sedangkan bagi produsen merek
tentunya bermanfaat untuk melakukan segmentasi pasar, menarik konsumen untuk membeli produk dari merek tersebut.
Harus dapat menciptakan merek yang menarik, mudah diingat serta
menggambarkan manfaat dari produk sesuai
dengan keinginan dan kebutuhan konsumen. Karena persepsi pelanggan terhadap citra merek yang baik dapat menjadi pertimbangan
konsumen dalam melakukan pembelian. Itulah sebabnya membangun citra merek yang baik menjadi tugas penting
bagi perusahaan. Untuk menciptakan produk sendiri produsen perlu memfokuskan perhatian kepada hal yang utama yaitu bagaimana
membangun Brand
Equity yang kuat, bagaimana
citra merek menjadi yang pertama kali diingat pelanggan (top of mind), bagaimana
mengelola merek sebagai aset terpenting
perusahaan sehingga dipercaya. Berbagai upaya dilakukan dalam rangka untuk mempertahankan brand
image yang mereka miliki
untuk kepuasan konsumen di antara yaitu inovasi
teknologi, keunggulan yang dimiliki produk tersebut, penetapan harga yang bersaing dan promosi yang tepat sasaran, semakin baik brand image produk
yang dijual maka akan berdampak pada keputusan pembelian konsumen dalam hal ini masyarakat
Selain citra merek faktor lain yang mempengaruhi keputusan pembelian adalah harga. Harga suatu barang atau
jasa merupakan penentu bagi permintaan
pasar dan merupakan salah satu
elemen penting bagi usaha dalam
melakukan strategi pemasaran,
karena menyangkut tentang jumlah nilai suatu produk
yang akan diperoleh dalam pertukaran (Wijaya & Sirine, 2016). Oleh karena
itu, harga sangat penting dalam kedudukan
perusahan untuk menghadapi persaingan dan untuk meningkatkan volume penjualan. Tingkat harga sangat menentukan jumlah permintaan. Apabila harga yang ditawarkan relatif lebih tinggi
dibandingkan harga pesaing, sedangkan kualitas barang tersebut relatif sama, tentunya mengakibatkan permintaan akan barang yang ditawarkan relatif lebih rendah
dari harga saingan sedangkan kualitas dan sebagainya relatif tinggi, maka permintaan akan barang cenderung
meningkat. Penetapan harga yang efektif mencakup memahami berapa besar nilai
konsumen atas manfaat yang mereka terima dari produk
tersebut dan penetapan harga yang sesuai dengan nilai. Berbagai upaya dilakukan dalam rangka untuk
mempertahankan brand
image yang mereka miliki
guna untuk kepuasan konsumen di antara yaitu inovasi
teknologi keunggulan yang dimiliki produk tersebut, penetapan harga yang bersaing dan promosi yang tepat sasaran, semakin baik brand image produk yang
dijual maka akan berdampak pada keputusan pembelian konsumen dalam hal ini Masyarakat (Khasanah & Hufron, 2017). Keputusan pembelian oleh konsumen adalah keputusan yang melibatkan persepsi terhadap kualitas nilai dan harga. Konsumen tidak hanya menggunakan harga sebagai patokan
indikator kualitas tetapi juga sebagai indikator biaya yang dikorbankan untuk ditukar dengan
produk yang bermanfaat. Adapula masyarakat yang membeli barang berdasarkan kebutuhan akan suatu barang
dan tidak sedikit masyarakat yang membeli secara spontanitas maksudnya konsumen mebeli produk tersebut
tanpa ada rencana untuk membeli
sebelumnya atau tanpa adanya pertimbangan
ketika memutuskan untuk membeli. Salah satu industri nyang
tumbuh pesat sampai saat ini
adalah industri otomotif, perkembangnya industri otomotif ini ditunjang dengan
luasnya sarana jalan peningkatan pendapatan masyarakat yang meningkat dan menempatkan motor sebagai kendaran yang harus dimiliki oleh masyarakat. Di era sekarang banyak masyarakat yang lebih memilih naik kendaraan pribadi dari pada kendaraan umum untuk berpindah
dari suatu tempat ke tempat lain,
dikarenakn biaya yang dikeluarkan relatif lebih murah Hal ini merupakan peluang
yang dimanfaatkan oleh perusahaan
otomotif dengan mengeluarkan berbagai jenis dan merek yang dikeluarkan di Indonesia dengan sendirinya kendaran yang dipasarkan akan mampu menarik minat
masyarakat untuk membeli. Produk industri otomotif saat ini sangat kompetitif dalam bentuk warna kecanggihan
teknologi dan merek. Merek-merek motor yang ada di pasar sekarang seperti Yamaha, Suzuki
dan Honda yang banyak diminati
oleh masyarakat, setiap merek dari suatu
produk tersebut memiliki keunggulan dan kelemahan masing dan setiap produk menawarkan berbagai pelayanan untuk pelanggannya. Honda adalah merek sepeda
motor di Indonesia yang dirakit dan didistribusikan oleh PT Astra Honda Motor. Unggulnya produk Honda disertai dengan kemajuan teknologinya yang semakin canggih serta produk Honda yang semakin bervariasi, membuat produk ini semakin banyak
diminati dan selalu unggul dari produk
kendaraan bermotor merek lainnya. Honda mampu membidik hampir ke seluruh
segmen pasar manapun, baik berdasarkan usia, jenis kelamin,
sampai berdasarkan profesi para konsumen. Saat ini, sepeda motor matic (automatic)
menjadi salah satu sepeda motor favorit bagi masyarakat sangat dimintai oleh masyarakat terutama jenis motor matic yaitu Honda BeAT, masyarakat banyak yang membeli motor matic BeAT dikarenakan model
yang cukup ramping dibandingkan
motor bebek ataupun motor koplingan dan dalam segi harga yang cukup relatif murah.
Dalam hal ini produsen berupaya untuk meningkatkan dan berinovasi untuk memenuhi permintaan konsumen dalam hal ini masyarakat
untuk mempertahankan konsumen membeli produk dari perusahaan
tersebut. Jika melihat keputusan masyarakat dalam membeli Sepeda Motor Honda BeAT ini masyarakat
percaya bahwa harga yang dipatok perusahaan yang berasal dari Jepang tersebut
sebanding dengan kualitas yang dimiliki. Hasilnya orang orangpun memilih untuk membeli
Sepeda Motor Honda yang sudah terjamin
kualitasnya dan harganya
yang tidak begitu mahal.
Perkembangan lingkungan
bisnis terjadi secara dinamis mempengaruhi setiap perusahaan. Perkembangan ekonomi serta dukungan
sarana transportasi yang cukup banyak, berdampak
secara langsung terhadap mobilitas manusia itu sendiri.
Hal ini dapat dilihat dari semakin
bertambahnya volume kendaraan
yang terdiri dari transportasi umum dan transportasi pribadi. Tantangan yang akan dihadapi adalah terbukanya batas wilayah dan batas persaingan,
seperti yang diketahui beberapa merek perusahaan sepeda motor terus bersaing dengan melakukan pembaharuan dan memperkenalkan produk-produk sepeda motornya yang terbaru dengan fitur unik
dengan tujuan untuk menarik pangsa
pasar sepeda motor, hanya pelaku bisnis yang kuat yang akan menang dan tetap bertahan. Sepeda motor merupakan
salah satu alternatif bepergian dari suatu tempat ke
tempat yang lain secara mudah, irit, cepat,
dan efisien.
Dengan adanya citra merek, kinerja
pelayanan, dan daya tarik promosi yang optimal maka mendorong terjadinya keputusan konsumen dalam melakukan pembelian. Citra merek adalah sebagai
aset suatu perusahaan yang bernilai yang membedakan produk satu dengan yang lainnya dan berdasarkan kualitas. Oleh karena itu, citra merek
bisa mempengaruhi keputusan pembelian dengan bertumpu pada nilai tambah suatu
produk yang diberikan melalui nama merek
produk. Kinerja pelayanan adalah salah satu faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian, dikarenakan konsumen semakin hari semakin
kritis dalam memutuskan untuk melakukan pembelian suatu produk, salah satunya adalah faktor pelayanan. Pelayanan yang baik akan menambah nilai
tambah bagi perusahaan di mata konsumen dan menciptakan konsumen yang loyal sehingga akan menjadi konsumen
yang seumur hidup. Daya tarik promosi adalah
upaya untuk memberitahukan dan menawarkan suatu produk dengan
berbagai strategi yang bertujuan
untuk menarik calon konsumen untuk membeli. Dengan adanya promosi
dilakukan beberapa cara untuk menarik
perhatian konsumen yaitu dengan iklan
di televisi, pameran, diskon pembelian dengan harapan penjualan sepeda motor bisa meningkatkan keputusan pembelian melalui daya tarik
promosi. Keputusan pembelian
sepeda motor dilakukan oleh
konsumen yaitu dengan membandingkan merek dan kualitas yang satu dengan yang lainnya. Keputusan pembelian konsumen dipengaruhi oleh pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian dan perilaku pasca pembelian. Berdasarkan uraian tersebut penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Analisis Terhadap Keputusan Pembelian
Sepeda Motor Honda BeAT di Kota Pontianak”
Tabel 1
Penjualan Sepeda Motor Honda BeAT di Kota Pontianak
(Unit)
2019-2021
Sepeda
Motor Honda BeAT |
Total |
||
2019 |
2020 |
2021 |
|
Total
|
184 |
81 |
75 |
|
- |
(55,98%) |
(7,41%) |
Sumber: Data
olahan, 2023
Kinerja pelayanan diwujudkan melalui pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen serta ketepatan penyampaiannya untuk mengimbangi harapan konsumen dalam membeli produk.
Pelayanan yang baik akan menimbulkan rasa puas di benak konsumen
sehingga konsumen akan kembali menggunakan
produk atau jasa yang telah digunakan untuk pembelian selanjutnya Jasa/layanan didefinisikan semua tindakan atau kinerja yang dapat ditawarkan satu pihak kepada
pihal lain yang pada intinya
tidak berwujud dan tidak menghasilkan kepemilikan apapun (Fawzi, Iskandar, & Heri Erlangga, 2021). Kualitas pelayanan adalah suatu ukuran
yang mengukur kemampuan suatu bisnis jasa
dalam memenuhi kebutuhan pelanggannya, ini berarti dalam
bisnis jasa ditanamkan sikap yang berorientasi pada pelanggan dengan mendengarkan suara pelanggan/apa yang diinginkan pelanggan (Adhari, 2021). Jasa adalah kegiatan ekonomi yang menciptakan dan memberikan manfaat bagi pelanggan pada waktu dan tempat tertentu, sebagai hasil dari tindakan
mewujudkan perubahan yang diinginkan dalam diri atau atas
nama penerima jasa tersebut (Fatihudin & Firmansyah, 2019).
Lima indikator
dominan atau penentu kualitas pelayanan jasa di antaranya yaitu berwujud (tangible),
empati (empathy),
cepat tanggap (responsiveness), keandalan
(reliability), dan kepastian (assurance) (Mukti, 2021).
Metode
Bentuk penelitian ini adalah penelitian
kausalitas yang bertujuan untuk melihat hubungan variabel terhadap objek yang
diteliti bersifat sebab akibat sehingga penelitiannya ada variabel independen dan dependen. Metode analisis yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode rating scale yang diolah dengan
komputer menggunakan program SPSS
versi 22. Penulis menggunakan uji validitas dan realibilitas, uji klasik, uji
korelasi, uji koefisien korelasi berganda (R2), uji regresi linier
berganda, dan uji hipotesis yaitu, uji F dan uji t untuk menganalisis data.
Tabel 2 Variabel
dan Indikator Penelitian
Definisi |
Indikator |
Citra Merek (X1) |
|
Asosiasi yang muncul
dalam benak konsumen ketika mengingat suatu merek tertentu (Syarifudin,
2019). |
1.
Persepsi konsumen terhadap
pengenalan produk. 2.
Persepsi konsumen terhadap
kualitas produk. 3.
Persepsi konsumen terhadap
harga. |
Kinerja Pelayanan(X2) |
|
Kualitas pelayanan
adalah suatu ukuran yang mengukur kemampuan suatu bisnis jasa dalam
memenuhi kebutuhan pelanggannya (Adhari, 2021). |
1. Berwujud (Tangible) 2. Empati (Empathy) 3. Cepat tanggap
(Responsiveness) 4. Keandalan (Reliability) 5. Kepastian (Assurance) |
Daya Tarik Promosi (X3) |
|
Sejenis komunikasi
yang memberi penjelasan
yang meyakinkan calon konsumen tentang barang dan jasa (Alma,
2018). |
1.
Keunikan konsep kegiatan promosi 2.
Atribut promosi menarik
3.
Promosi provokatif
|
Keputusan Pembelian (Y) |
|
Kegiatan individu
yang secara langsung terlibat dalam pengambilan keputusan untuk melakukan pembelian terhadap produk yang ditawarkan oleh penjual (Indrasari,
2019). |
1.
Kemantapan membeli setelah
mengetahui informasi produk. 2.
Memutuskan membeli karena
merek yang paling disukai.
3.
Membeli karena sesuai
dengan keinginan dan kebutuhan. 4.
Membeli karena mendapat
rekomendasi dari orang
lain. |
Sumber: Hasil penelitian, 2023
Hasil dan Pembahasan
Populasi
dalam penelitian ini adalah pembeli sepeda motor yang berjumlah 75 pembeli.
Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian sensus (Sugiyono, 2017). Jumlah sampel dalam penelitian
ini adalah 75 responden. Kriteria responden
penelitian ini adalah:
a.
Domisili
di Kota Pontianak,
b.
Bersedia
menjadi responden penelitian.
Tabel 3
Hasil Jawaban
Responden
No. |
Indikator |
Bobot
Jawaban |
Indeks
Jawaban |
Rata-rata |
Citra
Merek |
||||
1 |
Persepsi konsumen terhadap
pengenalan produk |
170 |
87,47 |
86,18 |
2 |
Persepsi
konsumen terhadap kualitas produk |
140 |
85,73 |
|
3 |
Persepsi konsumen terhadap
harga |
130 |
85,33 |
|
Konklusi: rata rata responden memberikan
persepsi tinggi terhadap variabel citra
merek |
||||
Kinerja Pelayanan |
||||
1 |
Berwujud (Tangible) |
630 |
84,00 |
82,91 |
2 |
Empati (Empathy) |
624 |
83,20 |
|
3 |
Cepat Tanggap (Responsiveness) |
613 |
81,73 |
|
4 |
Keandalan (Reliability) |
605 |
80,67 |
|
5 |
Kepastian (Assurance) |
637 |
84,93 |
|
Konklusi: rata rata responden memberikan
persepsi tinggi terhadap variabel Kinerja Pelayanan. |
||||
Daya Tarik Promosi |
||||
1 |
Keunikan konsep kegiatan promosi |
587 |
78,27 |
79,42 |
2 |
Atribut promosi menarik |
598 |
79,73 |
|
3 |
Promosi provokatif |
602 |
80,27 |
|
Konklusi: rata rata responden memberikan
persepsi tinggi terhadap variabel daya tarik promosi. |
||||
Keputusan Pembelian |
||||
1 |
Kemantapan membeli setelah mengetahui informasi produk |
647 |
86,27 |
85,63 |
2 |
Memutuskan membeli karena merek yang paling disukai |
644 |
85,87 |
|
3 |
Membeli karena sesuai dengan keinginan dan kebutuhan |
641 |
85,47 |
|
4 |
Membeli karena mendapat rekomendasi dari orang lain |
637 |
84,93 |
|
Konklusi: rata rata responden memberikan
persepsi tinggi terhadap variabel keputusan pembelian. |
Sumber: Hasil penelitian, 2023
Pada Tabel 3
dapat diketahui bahwa rata-rata responden mempunyai persepsi yang tinggi
terhadap variabel citra merek, kinerja
pelayanan, dan daya tarik promosi terhadap keputusan pembelian.
Angka ini berada pada rentang 70,01–100 yang berarti rata-rata responden
memberikan jawaban persepsi tinggi terhadap variabel citra merek, kinerja pelayanan, dan daya tarik promosi
terhadap keputusan pembelian, sehingga hal ini menunjukkan bahwa responden
setuju dengan pernyataan dalam pengujian tersebut.
Pada variabel citra merek memiliki nilai indeks dan
interpretasi responden sebesar 86,18 persen yang berarti rata-rata responden
memberikan jawaban persepsi setuju. Nilai indeks tertinggi pada
indikator persepsi konsumen terhadap pengenalan produk yaitu sebesar 87,47 persen
dan nilai indeks terendah pada indikator Persepsi konsumen terhadap
harga yaitu sebesar 85,33 persen. Hal ini bearti responden setuju terhadap
keseluruhan pada pernyataan yang diberikan dan setuju bahwa perusahaan memiliki citra merek yang baik. Pada variabel kinerja pelayanan memiliki
nilai indeks dan interpretasi responden sebesar 82,91 persen yang berarti
rata-rata responden memberikan jawaban persepsi setuju. Nilai indeks tertinggi pada indikator kepastian (assurance)
yaitu sebesar 84,93
persen dan nilai indeks terendah pada indikator keandalan (reliability) yaitu sebesar 80,67 persen. Hal ini bearti responden setuju terhadap
keseluruhan pada pernyataan yang diberikan dan setuju bahwa perusahaan memiliki pelayanan yang baik kepada
para pembeli. Pada variabel daya tarik promosi
memiliki nilai indeks dan interpretasi responden sebesar 79,42 persen yang
bearti rata-rata responden memberikan jawaban persepsi setuju. Nilai indeks tertinggi pada indikator promosi provokatif yaitu
sebesar 80,27 persen dan nilai indeks terendah pada indikator keunikan konsep kegiatan promosi yaitu sebesar 78,27 persen. Hal ini berarti responden setuju terhadap
keseluruhan pada pernyataan yang diberikan dan setuju bahwa perusahaan melakukan promosi yang menarik.
Pada variabel keputusan
pembelian memiliki nilai indeks dan interpretasi responden sebesar 85,63 persen
yang bearti rata-rata responden memberikan jawaban persepsi setuju. Nilai indeks tertinggi pada indikator kemantapan membeli setelah
mengetahui informasi produk yaitu sebesar 86,27 persen dan nilai indeks terendah pada
indikator membeli
karena mendapat rekomendasi dari orang lain yaitu sebesar 84,93 persen.
Hal ini berarti
responden setuju terhadap keseluruhan pada pernyataan yang diberikan dan setuju
bahwa perusahaan adalah pilihan dalam melakukan
pembelian. Uji validitas dan reliabilitas semua data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah valid dan realibel. Pengujian Normalitas dengan
kolmogorov smirnov test diperoleh nilai sebesar 0,200 yang dimana nilai tersebut lebih besar dari 0,05, sehingga
dapat dikonklusikan bahwa distribusi data penelitian ini adalah normal. Uji multikolinieritas
menunjukkan bahwa nilai tolerance yang
dihasilkan oleh masing-masing variabel adalah 0,833, 0,940, 0,823 hasil ini lebih dari 0,10 dan nilai VIF
yang diperoleh yaitu 1,201, 1,064, 1,215 juga memiliki nilai yang kurang dari 10,00. Hal ini berarti masing-masing
variabel tersebut tidak menunjukkan adanya gejala multikolinearitas dalam model
regresi, sehingga model regresi tidak terjadi korelasi di antara variabel terikat.
Uji heteroskedastisitas diketahui bahwa nilai signifikansi dari citra merek, kinerja pelayanan,
dan daya tarik promosi dan keputusan pembelian dapat disimpulkan bahwa ketiga variabel
tidak terjadi masalah heteroskedastisitas karena memenuhi
syarat nilai sig lebih besar dari 0,05, jika dilihat menggunakan grafik scatterplot
maka tidak terjadi masalah heteroskedastisitas dikarenakan titik-titik pada
grafik tidak membentuk pola-pola tertentu dan titik-titiknya menyebar. Uji autokorelasi
dapat dilihat bahwa nilai Durbin-Watson yang didapat adalah 1,634 dan nilai tabel dengan signifikansi 5%, jumlah responden
sebanyak 75 sampel. Maka diperoleh nilai du sebesar 1,7092. Nilai DW 1,634 lebih kecil dari atas atas (du) dan nilai dl sebesar 1,5432 dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat autokorelasi.
Hasil uji koefisien korelasi diketahui bahwa memiliki kriteria nilai dan
memiliki nilai signifikan ketiga variabel bebas adalah 0,000 sehingga dapat dikonklusikan bahwa memiliki korelasi yang kuat karena nilai signifikan lebih kecil dari
0,05.
Uji
koefisien determinasi diperoleh nilai R
Square sebesar 0,308 atau 30,8 persen, hasil tersebut menunjukkan
bahwa citra merek,
kinerja pelayanan, daya tarik promosi, dan keputusan pembelian sebesar 30,8
persen sedangkan sisanya dipengaruhi variabel-variabel lain yang tidak diujikan
dalam penelitian ini. Hasil uji Regresi Linear Berganda menunjukkan bahwa hasil
variabel independen Y=2,933-0,139X1 +
0,475 X2 + 0,363 X3 dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel independen
berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian. Hasil uji F Diketahui bahwa Fhitung
sebesar 10,533 dengan menggunakan taraf kesalahan sebesar lima persen
(α=0,05) maka didapatkan Ftabel sebesar 2,7266. Nilai Fhitung
(10,533) lebih besar dari Ftabel (2,7266) serta hasil uji
F simultan menunjukkan Sig. F sebesar 0,000 yang mana lebih kecil dari 0,05.
Sehingga uji hipotesis H0 ditolak dan Ha diterima, atau
ada hubungan secara signifikan antara variabel citra merek (X1), kinerja pelayanan (X2) dan daya tarik promosi (X3) terhadap keputusan
pembelian (Y).
Hasil uji t pengujian pada variabel citra
merek menunjukkan bahwa nilai thitung yang diperoleh adalah -1,315 dan nilai ttabel yang diperoleh adalah 1,9921.
Berdasarkan nilai perhitungan tersebut menunjukkan bahwa thitung
lebih besar dari ttabel (-1,315 < 1,9921) dan nilai signifikan 0,193 lebih kecil dari 0,05
sehingga dapat dikatakan bahwa H1 ditolak dan H0 ditolak.
Artinya variabel citra merek tidak berpengaruh
positif dan signifikan terhadap variabel keputusan pembelian. Hasil pengujian
pada variabel kinerja pelayanan menunjukkan bahwa nilai thitung yang
diperoleh adalah 4,228 dan nilai ttabel yang diperoleh adalah 1,9921. Berdasarkan nilai perhitungan tersebut menunjukkan bahwa thitung lebih besar dari ttabel (4,228 >1,9921) dan nilai signifikan
0,000 lebih kecil dari 0,05 sehingga dapat dikatakan
bahwa H2 ditolak dan H0 diterima. Artinya variabel kinerja pelayanan berpengaruh positif
dan signifikan terhadap variabel keputusan
pembelian. Hasil pengujian pada variabel daya tarik promosi menunjukkan bahwa nilai
thitung yang diperoleh adalah 2,930 dan nilai ttabel yang
diperoleh adalah 1,9921. Berdasarkan nilai
perhitungan tersebut menunjukkan bahwa thitung
lebih kecil dari ttabel (2,930 > 1,9921)
dan nilai signifikan 0,005 lebih kecil dari 0,05 sehingga dapat dikatakan bahwa H3
ditolak dan H0 diterima. Artinya variabel daya tarik promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap
variabel keputusan pembelian.
Tabel 4
Indeks
Jawaban Responden Terhadap Citra Merek
Indikator |
Jawaban Responden |
Total |
|||||||||
Nilai Jawaban
|
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
6 |
7 |
8 |
9 |
10 |
|
1. Persepsi konsumen
terhadap pengenalan produk |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
7 |
22 |
29 |
17 |
75 |
Bobot Nilai |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
49 |
176 |
261 |
170 |
656 |
Persentase Jawaban
(%) |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
9,33 |
29,33 |
38,67 |
22,67 |
100 |
Indeks Jawaban Responden (%) |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
65,33 |
234,67 |
348 |
226,67 |
87,47 |
2. Persepsi konsumen
terhadap kualitas produk |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
10 |
26 |
25 |
14 |
75 |
Bobot Nilai |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
70 |
208 |
225 |
140 |
643 |
Persentase Jawaban
(%) |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
13,33 |
34,67 |
33,33 |
18,67 |
100 |
Indeks Jawaban Responden (%) |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
93,33 |
277,33 |
300 |
186,67 |
85,73 |
3. Persepsi konsumen
terhadap harga |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
13 |
22 |
27 |
13 |
75 |
Bobot Nilai |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
91 |
176 |
243 |
130 |
640 |
Persentase Jawaban
(%) |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
17,33 |
29,34 |
36,00 |
17,33 |
100 |
Indeks Jawaban Responden (%) |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
121,33 |
234,67 |
324 |
173,33 |
85,33 |
Rata-rata Indeks
Jawaban Responden |
86,18 |
||||||||||
Kesimpulan: Rata-rata reponden memberikan persepsi yang tinggi untuk Citra Merek |
Sumber: Hasil penelitian, 2023
Tabel 5
Analisis Jawaban Responden Terhadap Citra Merek
Indikator |
Rata-rata % Indeks Jawaban |
Temuan Penelitian |
Citra Merk |
86,18 |
Sepeda
motor matic
yang ergonomis. |
Sepeda
motor matic
yang berkualitas dan dilengkapi fitur-fitur
baru yang menarik. |
||
Sepeda
motor matic
yang kurang memiliki kualitas dan fitur
terbaru sehingga pembeli merasa harga yang dipasarkan terlalu mahal. |
Sumber: Hasil penelitian, 2023
Tabel 6
Indeks Jawaban Responden Terhadap Kinerja Pelayanan
Indikator |
Jawaban Responden |
Total |
|||||||||
Nilai Jawaban
|
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
6 |
7 |
8 |
9 |
10 |
|
1. Berwujud (Tangible) |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
14 |
27 |
24 |
10 |
75 |
Bobot Nilai |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
98 |
216 |
216 |
100 |
630 |
Persentase Jawaban
(%) |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
18,67 |
36 |
32 |
13,33 |
100 |
Indeks Jawaban Responden (%) |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
130,67 |
288 |
288 |
133,33 |
84 |
2. Empati (Empathy) |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
2 |
10 |
34 |
20 |
9 |
75 |
Bobot Nilai |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
12 |
70 |
272 |
180 |
90 |
624 |
Persentase Jawaban
(%) |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
2,67 |
13,33 |
45,33 |
26,67 |
12 |
100 |
Indeks Jawaban Responden (%) |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
16 |
93,33 |
362,67 |
240 |
120 |
83,20 |
3. Cepat Tanggap
(Responsiveness) |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
2 |
17 |
29 |
20 |
7 |
75 |
Bobot Nilai |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
12 |
119 |
232 |
180 |
70 |
613 |
Persentase Jawaban
(%) |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
2,67 |
22,67 |
38,67 |
26,67 |
9,32 |
100 |
Indeks Jawaban Responden (%) |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
16 |
158,67 |
309,33 |
240 |
93,33 |
81,73 |
4. Keandalan (Reliability) |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
2 |
18 |
33 |
17 |
5 |
75 |
Bobot Nilai |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
12 |
126 |
264 |
153 |
50 |
605 |
Persentase Jawaban
(%) |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
2,66 |
24 |
44 |
22,67 |
6,67 |
100 |
Indeks Jawaban Responden (%) |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
16 |
168 |
352 |
204 |
66,67 |
80,67 |
5. Kepastian (Assurance) |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
1 |
10 |
27 |
25 |
12 |
75 |
Bobot Nilai |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
6 |
70 |
216 |
225 |
120 |
637 |
Persentase Jawaban
(%) |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
1,34 |
13,33 |
36 |
33,33 |
16 |
100 |
Indeks Jawaban Responden (%) |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
8 |
93,33 |
288 |
300 |
160 |
84,93 |
Rata-rata Indeks
Jawaban Responden |
82,91 |
||||||||||
Kesimpulan: Rata-rata reponden memberikan persepsi yang tinggi untuk Kinerja Pelayanan |
Sumber: Hasil penelitian, 2023
Tabel 7
Analisis Jawaban Responden Terhadap Kinerja Pelayanan
Indikator |
Rata-rata % Indeks
Jawaban |
Temuan
Penelitian |
Kinerja Pelayanan |
82,91 |
Ruangan pelayanan memiliki
ruangan yang bersih dan rapi
serta terdapat papan petunjuk pelayanan yang jelas. |
Tidak
terdapat perbedaan pelayanan yang diberikan karyawan kepada calon pembeli dan
pembeli lainnya. |
||
Karyawan
cepat tanggap dalam
menangani keluhan pembeli dan memberikan pelayanan yang baik. |
||
Karyawan
kurang andal dalam menjelaskan spesifikasi produk dan program promosi. |
||
Pelayanan purna jual/service
gratis bagi pembeli. |
Sumber: Hasil penelitian, 2023
Tabel 8
Indeks
Jawaban Responden Terhadap Daya Tarik Promosi
Indikator |
Jawaban Responden |
Total |
|||||||||
Nilai Jawaban |
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
6 |
7 |
8 |
9 |
10 |
|
1. Keunikan konsep kegiatan promosi |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
1 |
28 |
32 |
11 |
3 |
75 |
Bobot Nilai |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
6 |
196 |
256 |
99 |
30 |
587 |
Persentase Jawaban
(%) |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
1,33 |
37,33 |
42,67 |
14,67 |
4 |
100 |
Indeks Jawaban
Responden (%) |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
8 |
261,33 |
341,33 |
132 |
40 |
78,27 |
2. Atribut promosi menarik |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
1 |
18 |
40 |
14 |
2 |
75 |
Bobot Nilai |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
6 |
126 |
320 |
126 |
20 |
598 |
Persentase Jawaban
(%) |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
1,33 |
24 |
53,33 |
18,67 |
2,67 |
100 |
Indeks Jawaban
Responden (%) |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
8 |
168 |
426,67 |
168 |
26,67 |
79,73 |
3. Promosi provokatif |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
2 |
20 |
31 |
18 |
4 |
75 |
Bobot Nilai |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
12 |
140 |
248 |
162 |
40 |
602 |
Persentase Jawaban
(%) |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
2,67 |
26,67 |
41,33 |
24 |
5,33 |
100 |
Indeks Jawaban
Responden (%) |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
16 |
186,67 |
330,67 |
216 |
53,33 |
80,27 |
Rata-rata Indeks Jawaban Responden |
79,42 |
||||||||||
Kesimpulan: Rata-rata reponden
memberikan persepsi yang tinggi untuk Daya Tarik Promosi |
Sumber: Hasil penelitian, 2023
Tabel 9
Analisis
Jawaban Responden Daya Tarik Promosi
Indikator |
Rata-rata % Indeks
Jawaban |
Temuan
Penelitian |
Daya Tarik Promosi |
79,42 |
Kegiatan promosi yang dilakukan sangatlah monoton dan kurang berinisiatif untuk memberikan penawaran baru terhadap pembeli khusus. |
Menggunakan atribut promosi
yang menarik berupa hadiah helm, jaket, dan lainnya kepada calon pembeli sepeda motor. |
||
Karyawan memberikan penjelasan
spesifikasi motor yang lengkap
dengan menggunakan bahasa promosi yang digunakan bersifat provokatif. |
Sumber: Hasil penelitian, 2023
Tabel 10
Indeks Jawaban Responden Terhadap Keputusan
Pembelian
Indikator |
Jawaban Responden |
Total |
|||||||||
Nilai Jawaban |
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
6 |
7 |
8 |
9 |
10 |
|
1. Kemantapan membeli setelah mengetahui informasi produk |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
5 |
33 |
22 |
15 |
75 |
Bobot Nilai |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
35 |
264 |
198 |
150 |
647 |
Persentase Jawaban
(%) |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
6,67 |
44 |
29,33 |
20 |
100 |
Indeks Jawaban
Responden (%) |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
46,67 |
352 |
264 |
200 |
86,27 |
2. Memutuskan membeli karena merek yang paling disukai |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
6 |
31 |
26 |
12 |
75 |
Bobot Nilai |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
42 |
248 |
234 |
120 |
644 |
Persentase Jawaban
(%) |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
8 |
41,33 |
34,67 |
16 |
100 |
Indeks Jawaban
Responden (%) |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
56 |
330,67 |
312 |
160 |
85,87 |
3. Membeli karena sesuai dengan keinginan dan kebutuhan |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
1 |
10 |
24 |
27 |
13 |
75 |
Bobot Nilai |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
6 |
70 |
192 |
243 |
130 |
641 |
Persentase Jawaban
(%) |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
1,33 |
13,33 |
32 |
36.00 |
17,33 |
100 |
Indeks Jawaban
Responden (%) |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
8 |
93,33 |
256 |
324 |
173,33 |
85,47 |
4. Membeli karena mendapat rekomendasi dari orang lain |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
15 |
24 |
20 |
16 |
75 |
Bobot Nilai |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
105 |
192 |
180 |
160 |
637 |
Persentase Jawaban
(%) |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
20 |
32 |
26,67 |
21,33 |
100 |
Indeks Jawaban
Responden (%) |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
140 |
256 |
240 |
213,33 |
84,93 |
Rata-rata Indeks
Jawaban Responden |
85,63 |
||||||||||
Kesimpulan: Rata-rata reponden
memberikan persepsi yang tinggi untuk Keputusan Pembelian |
Sumber: Hasil penelitian, 2023
Tabel 11
Analisis
Jawaban Responden Terhadap Keputusan
Pembelian
Variabel |
Rata-rata % Indeks
Jawaban |
Temuan
Penelitian |
Keputusan Pembelian |
85,63 |
Pembeli mantap membeli
setelah mendapatkan penjelasan dan keamanan bertransaksi dari karyawan perusahaan. |
Pembeli memutuskan membeli
dibandingkan varian lainnya karena keunggulannya sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya. |
||
Pembeli membeli karena
sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya. |
||
Pembeli tidak membeli sepeda motor karena rekomendasi dari orang lain melainkan karena melakukan survei ke beberapa
diler dan menetapkan pilihannya. |
Sumber: Hasil penelitian, 2023
Tabel 12
Jawaban Responden
No. |
Indikator |
Bobot
Jawaban |
Indeks
Jawaban |
Rata-rata |
Citra
Merek |
||||
1 |
Persepsi konsumen terhadap
pengenalan produk |
170 |
87,47 |
86,18 |
2 |
Persepsi konsumen terhadap
kualitas produk |
140 |
85,73 |
|
3 |
Persepsi konsumen terhadap
harga |
130 |
85,33 |
|
Kesimpulan: Rata rata responden memberikan persepsi tinggi terhadap
variabel citra merek |
||||
Kinerja Pelayanan |
||||
1 |
Berwujud (Tangible) |
630 |
84,00 |
82,91 |
2 |
Empati (Empathy) |
624 |
83,20 |
|
3 |
Cepat Tanggap (Responsiveness) |
613 |
81,73 |
|
4 |
Keandalan (Reliability) |
605 |
80,67 |
|
5 |
Kepastian (Assurance) |
637 |
84,93 |
|
Kesimpulan: Rata rata responden
memberikan persepsi tinggi terhadap variabel kinerja pelayanan |
||||
Daya Tarik Promosi |
||||
1 |
Keunikan konsep kegiatan promosi |
587 |
78,27 |
79,42 |
2 |
Atribut promosi menarik |
598 |
79,73 |
|
3 |
Promosi provokatif |
602 |
80,27 |
|
Kesimpulan: Rata rata responden memberikan
persepsi tinggi terhadap variabel daya tarik promosi |
||||
Keputusan Pembelian |
||||
1 |
Kemantapan membeli setelah mengetahui informasi
produk |
647 |
86,27 |
85,63 |
2 |
Memutuskan membeli karena merek yang paling disukai |
644 |
85,87 |
|
3 |
Membeli karena sesuai dengan keinginan dan kebutuhan |
641 |
85,47 |
|
4 |
Membeli karena mendapat rekomendasi dari orang lain |
637 |
84,93 |
|
Kesimpulan: Rata rata responden
memberikan persepsi tinggi terhadap variabel keputusan pembelian |
Sumber: Hasil penelitian, 2023
Hasil pengujian statistik atas variabel citra merek, kinerja pelayanan, dan daya tarik promosi
terhadap keputusan pembelian dapat dilihat pada Tabel 13:
Tabel 13
Hasil Uji Statistik
Keterangan |
Hasil |
||
Uji Validitas |
Valid |
||
Citra Merek |
|||
X1.1=
0,702 X1.2=0,809 X1.3= 0,719 |
|||
Kinerja Pelayanan |
|||
X2.1=
0,632 X2.2=0,735 X2.3=0,734 X2.4=0,707 X2.5=0,643 |
|||
Daya Tarik Promosi |
|||
X3.1=
0,717 X3.2= 0,794 X3.3= 0,737 |
|||
Keputusan Pembelian |
|||
Y1=
0,737 Y2=0,714 Y3=0,808 Y4=0,787 |
|||
Kesimpulan: Semua pernyataan pada kuesioner
dikatakan valid karena memiliki nilai rhitung > rtabel
(0,1888). Sehingga dapat dikatakan bahwa semua instrumen dinyatakan valid dan
dapat dilanjutkan ke pengujian berikutnya. |
|||
Uji Reliabilitas |
Cronbach's Alpha |
Reliabel |
|
Citra Merek |
0,673 |
||
Kinerja Pelayanan |
0,724 |
||
Daya Tarik
Promosi |
0,601 |
||
Keputusan
Pembelian |
0,759 |
||
Kesimpulan: Semua variabel dikatakan realibel karena memiliki nilai Alpha
Cronbach lebih dari 0,60. |
|||
Dari hasil penelitian Uji Asumsi Klasik yang
menggunakan sebanyak 75 sampel responden |
|||
Alat Uji |
Hasil Uji |
Cut Off |
Konklusi |
Uji Normalitas Metode Kolmogorov Smirnov |
0,200 |
Signifikansi > 0,05 |
Data terdistribusi
normal |
Uji Multikolinearitas |
Tolerance: X1=0,833
X2=0,940 X3=0,823 VIF: X1=
1,201 X2=1,064 X3=1,215 |
Tolerance >0,10 dan VIF <10 |
Nilai tolerance ketiga variabel tidak ada yang kurang dari 0,10 dan VIF
lebih dari 10. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi
multikolinearitas |
Uji Heteroskedastisitas |
Nilai
Sig: X1= 0,999 X2=0,751 X3= 0,976 |
Signifikansi > 0,05 |
Tidak terjadi gejala heteroskedastisitas karena nilai
nilai sig lebih besar dari >0,05 |
Uji Autokorelasi Durbin-Waton (DW) |
1,5432≤1,634≤1,7092 |
dl≤d≤du |
Data tidak
ada masalah autokorelasi |
Uji Koefisien Determinasi (R2) |
0,308 atau 30,8% |
R Square (%) |
Dikonklusikan sebesar 30,8% variabel bebas dapat mempengaruhi variabel
terikat |
Uji Regresi Linier Berganda |
Y=2,933-0,139X1+0,475X2+0,363X3 |
Konstan dan koefesien regresi |
Mempengaruhi
variabel dependen |
Uji F |
sig 0,000 Ftabel
(2,7266) Fhitung (10,533) |
sig <0,05 |
Model dapat digunakan karena nilai signifikan lebih
kecil dari 0,05 |
Uji t |
Sig X1=0,193 X2=0,000 X3=0,005 thitung X1=-1,315 X2=4,228 X3=2,930 |
Sig <0,05
thitung >1,9921 |
Citra Merek tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian
dan kinerja pelayanan dan daya tarik
promosi berpengaruh terhadap keputusan pembelian |
Sumber: Hasil penelitian, 2023
Tabel 14
Implikasi Manajerial
Variabel |
Implikasi Manajerial |
Citra Merk |
Hasil temuan
pada variabel Citra
Merk merek tidak berpengaruh positif dan
signifikan terhadap keputusan pembelian,
danagar dapat lebih berinovasi dalam membuat penawaran harga saat kegiatan promosi sepeda motor agar pembeli dapat melakukan penyesuaian dan evaluasi harga yang ditawarkan sesuai dengan pendapatannya masing-masing serta
menawarkan harga
sepeda motor sesuai dengan kualitas dan fitur terbaru yang dimiliki sehingga
pembeli akan merasa puas dan nyaman dengan fitur yang diberikan oleh sepeda
motor yang dipilihnya |
Kinerja Pelayanan |
Hasil temuan pada variabel Kinerja
Pelayanan berpengaruh dan signifikan
terhadap keputusan pembelian, dan Pelayanan
yang diberikan dapat ditingkatkan lebih baik lagi untuk dapat diandalkan dalam menangani kendala yang dialami oleh para pembeli sepeda motor saat
melakukan survei proses pemilihan sepeda motor yang sesuai dengan keinginan
dan kebutuhannya masing-masing |
Daya Tarik Promosi |
Hasil temuan pada variabel Daya Tarik Promosi
berpengaruh dan signifikan terhadap keputusan pembelian, dan kegiatan
promosi hendaknya perusahaan harus mempromosikan sepeda motor dengan konsep yang unik dan kreatif dengan penawaran terbaru seperti diskon atau bonus, cicilan dengan dp minim, serta hadiah menarik bagi pembeli. Promosi yang dilakukan juga dapat dilakukan dengan mempromosikan disosial media maupun mengikuti kegiatan pada
acara-acara agar konsumen tertarik
dengan promosi yang diadakan dan akan menarik terjadinya pembelian selanjutnya. |
Sumber: Hasil penelitian, 2023
Tabel
15
Hipotesis
Penelitian
Hipotesis |
thitung |
Sig. |
ttabel |
Keterangan |
H1: Citra Merek
mempengaruhi Keputusan Pembelian |
-1,315 |
0,193 |
1,9921 |
Hipotesis 1 ditolak,
ini artinya variabel Citra Merek tidak memiliki
pengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan
Pembelian |
H2:
Kinerja Pelayanan mempengaruhi Keputusan Pembelian |
4,228 |
0,000 |
1,9921 |
Hipotesis 2 diterima,
ini artinya variabel Kinerja Pelayanan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian. |
H3: Daya Tarik Promosi
mempengaruhi Keputusan
Pembelian |
2,930 |
0,005 |
1,9921 |
Hipotesis 3 diterima,
ini artinya variabel Daya Tarik Promosi memiliki pengaruh positif
dan signifikan terhadap Keputusan
Pembelian. |
Sumber: Hasil penelitian, 2023
Kesimpulan
Disimpulkan bahwa 1. Variabel citra merek tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap
keputusan pembelian, 2. Kinerja pelayanan berpengaruh dan
signifikan terhadap keputusan pembelian, dan 3. Daya tarik promosi berpengaruh dan
signifikan terhadap keputusan pembelian. Saran-saran yang dapat diberikan yaitu 1. Tetap memberikan pelayanan yang baik, dan 2.
Selalu menciptakan hal baik kepada pembeli.
DAFTAR PUSTAKA
Adhari, Iendy Zelviean. (2021). Kepuasan
Pelanggan & Pencapaian Brand Trust (Vol. 1). CV. Penerbit Qiara Media.
Alma, Buchari. (2018). Manajemen
pemasaran dan pemasaran jasa.
Arif, Moh Erfan, & Anggraeni,
Rila. (2023). Strategi Bisnis. Universitas Brawijaya Press.
Fatihudin, Didin, & Firmansyah,
Anang. (2019). Pemasaran Jasa:(Strategi, Mengukur Kepuasan Dan Loyalitas
Pelanggan). Deepublish.
Fawzi, Marissa Grace Haque, Iskandar,
Ahmad Syarief, & Heri Erlangga, Dkk. (2021). Strategi Pemasaran Konsep,
Teori dan Implementasi. Banten: Pascal Books.
Gunanto, Djoni. (2021). Problematika
Pandemi Covid-19.
Indrasari, Meithiana. (2019). Pemasaran
Dan Kepuasan Pelanggan: pemasaran dan kepuasan pelanggan. Unitomo Press.
Khasanah, Murbani, & Hufron, Moh.
(2017). Analisis Pengaruh Harga, Brand Image, Brand Trust dan Atribut Produk
Terhadap Keputusan Pembelian Smartphone Samsung (Studi Pada Mahasiswa
Universitas Islam Malang). Jurnal Warta Ekonomi, 6(01).
Mukti, Abdul. (2021). Pengaruh
Kualitas Pelayanan dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian pada Kedai Kirani
Coffee. Jurnal Bina Manajemen, 10(1), 229–245.
Sofyan, Yayan, & Andriyani, Yeni.
(2017). Pengaruh Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian Mobil Toyota Avanza
Pada Auto 2000 Cabang Asia Afrika Bandung. Jurnal Ilmiah Manajemen, Ekonomi,
& Akuntansi (MEA), 1(2), 1–21.
Sugiyono, P. D. (2017). Metode
Penelitian Bisnis: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Kombinasi, dan R&D. Penerbit
CV. Alfabeta: Bandung.
Syarifudin, Syarifudin. (2019). CITRA
MEREK DAN DAMPAKNYA PADA LOYALITAS PELANGGAN,“Kajian Terkait Pengaruh Pelayanan
Hotel di Kabupaten Aceh Tengah.” Unimal Press.
Wijaya, Hari, & Sirine, Hani.
(2016). Strategi segmenting, targeting, positioning serta strategi harga pada
perusahaan Kecap Blekok di Cilacap. Asian Journal of Innovation and
Entrepreneurship (AJIE), 1(03), 175–190.