ANALISIS KURIKULUM,
FASILITAS, DAN BIAYA DALAM KEPUTUSAN MEMILIH SEKOLAH PENDIDIKAN FORMAL DAN BRAND
ACTIVATION SEBAGAI VARIABEL MODERATING
(STUDI PADA SEKOLAH DASAR AN NAHL ISLAMIC SCHOOL DI
CIANGSANA, KAB. BOGOR)
Gusti Hidayat 1, Hery Margono2
Prodi Magister Manajemen, Universitas IPWIJA
Email: rajwa29@gmail.com,
herymargono88@gmail.com
Abstrak
Perkembangan
dunia pendidikan pada saat ini sangatlah kompetitif
mengingat banyaknya pertumbuhan sekolah pendidikan formal dari tahun ke tahun.
Dalam hal ini, orang tua murid harus cermat memilih sekolah untuk anaknya.
Banyak faktor yang mempengaruhi
orang tua murid dalam memilih sekolah, antara lain dengan mempertimbangkan kurikulum sekolah, fasilitas yang dimiliki oleh sekolah, dan biaya yang dibayarkan oleh orang tua murid. Penelitian ini dilakukan di Sekolah An Nahl Islamic School dengan
permasalahan turunnya jumlah murid dalam 3 tahun ajaran terakhir
yang salah satunya dampak dari pandemi covid-19, dengan selesainya pasca pandemi covid-19 ini, manajemen sekolah haruslah mempunyai strategi untuk bisa meningkatkan Penerimaan Peserta Didik baru (PPDB), dalam hal ini Penulis
membantu untuk membuat suatu penelitian
dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh kurikulum, fasilitas, dan harga dalam memilih sekolah
pendidikan formal serta untuk mengetahui apakah brand activation dapat memoderasi hubungan antara kurikulum, fasilitas, dan harga dalam memilih sekolah
pendidikan formal. Penelitian
ini dianalisis secara kuantitatif dengan menggunakan analisis regresi linear berganda dan program aplikasi
SPSS, yang hasilnya menunjukkan
bahwa kurikulum, fasilitas, dan biaya memiliki pengaruh signifikan terhadap keputusan memilih sekolah pendidikan formal, sedangkan brand activation dapat memoderasi dan memperkuat hubungan antara kurikulum, fasilitas, dan harga dalam memilih
sekolah pendidikan formal.
Kata kunci: Kurikulum, Fasilitas, Biaya, Keputusan memilih, dan
Brand Activation
Abstract
The development of the world of
education at this time is very competitive considering the many growth of formal education schools from year to year. In
this case, parents must carefully choose a school for their child. Many factors
influence parents in choosing a school, including considering the school
curriculum, facilities owned by the school, and fees paid by parents. This
research was conducted at An Nahl Islamic School with the problem of decreasing
the number of students in the last 3 school years, one of which was the impact
of the covid-19 pandemic, with the completion of the post-covid-19 pandemic,
school management must have a strategy to be able to increase the Acceptance of
new students (PPDB), in this case the author helps to make a study with the aim
of knowing the influence of the curriculum,
facilities, and price in choosing formal education schools as well as to
find out whether brand activation can moderate the relationship between
curriculum, facilities, and price in choosing formal education schools. This
study was analyzed quantitatively using multiple linear regression analysis and
SPSS application programs, the results of which showed that curriculum,
facilities, and costs have a significant influence on the decision to choose
formal education schools, while brand activation can moderate and strengthen
the relationship between curriculum, facilities, and prices in choosing formal
education schools.
Keywords: Curriculum, Facilities, Fees,
Choosing Decisions, and Brand Activation
Pendahuluan
Pada era globalisasi saat
ini pertumbuhan sekolah sangatlah pesat sekali, tidak
hanya sekolah umum akan tetapi
sekolah Islam juga mengalami
pertumbuhan baik untuk level Taman Kanak-kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas dan Kejuruan, faktor pertumbuhan sekolah ini disebabkan oleh pertambahan penduduk di Indonesia
yang selalu meningkat setiap tahunnya dan juga program Pemerintah untuk wajib sekolah 12 tahun mulai dari
Sekolah Dasar sampai ke Sekolah Menengah
Atas dan Kejuruan, dengan tujuan untuk meningkatkan
mutu pendidikan nasional dari sumber
daya manusia. Pendidikan
pada anak, merupakan pondasi didalam menyongsong masa depan yang cerah bagi anak,
karena sekolah merupakan tempat dimana karakter anak akan terbentuk,
selain di dalam keluarga dan lingkungan yang baik.
Ada 3 hal utama yang berkaitan dalam memilih suatu sekolah
yaitu kurikulum, fasilitas dan biaya. Namun 3 faktor tersebut banyak sekali yang mempengaruhinya seperti visi dan misi suatu sekolah,
asset dan juga SDM guru serta pendukungnya,
termasuk pandemi Covid-19
juga sangat mempengaruhi kinerja
suatu sekolah, perubahan dalam semua kegiatan yang dahulunya dilakukan secara tatap muka,
maka sejak kasus pandemi Covid-19 merebak, semua kegiatan dilakukan secara online. Pandemi yang terjadi ini membuat
setiap perusahaan, organisasi, industri dan juga sekolah melakukan inovasi agar siap bersaing dengan kompetitor dan tetap mempertahankan kualitas suatu lembaga.
Objek penelitian yang diambil Penulis adalah An Nahl Islamic School (AIS) yang berlokasi di Jl. Raya Ciangsana, Gunung
Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. An Nahl Islamic
School merupakan sekolah
Islam yang terdiri dari
Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah
Menengah Pertama.
Permasalahan yang dihadapi oleh An Nahl
Islamic School dalam 3 tahun
terakhir ini adalah menurunnya jumlah murid, salah satu faktornya pandemi covid-19
karena sebagian besar dari orang tua murid bekerja di sektor swasta yang berdampak langsung terhadap pekerjaan orang tua murid, dari data yang diperoleh berikut adalah jumlah murid An Nahl
Islamic School dalam 3 Tahun
Ajaran terakhir :
Dari data tersebut diatas, tentunya manajemen harus mengatur strategi yang bisa menaikkan jumlah PPDB murid pada tahun berikutnya, disini Penulis membatu untuk melakukan penelitian yang sekiranya faktor apa saja
yang dominan membuat orang tua murid mengambil keputusan dalam memilih sekolah, dengan harapan faktor tersebut bisa menjadi kekuatan
(strength) sekolah untuk
meningkatkan jumlah muridnya.
Penelitian ini menggunakan
Brand Activation sebagai variable moderating. Brand activation bertujuan untuk mendorong konsumen agar aktif dalam mengamati
dan memahami nilai-nilai
yang diusung oleh sebuah brand.
Dalam penelitian yang pernah dilakukan, hasil penelitian menggunakan brand activation telah
terbukti bahwa volume penjualan produk meningkat selama periode promosi. Brand activation
merupakan salah satu bentuk strategi promosi merek yang bertujuan untuk mendekatkan dan membangun interaksi antara merek dengan
konsumen melalui berbagai kegiatan yang menarik seperti pertandingan olahraga, acara hiburan, kegiatan sosial, dan aktivitas publik lainnya. Dalam brand
activation, fokus utama adalah memperkenalkan merek kepada konsumen
dengan cara yang lebih baik, sehingga
konsumen dapat merasa bahwa merek
tersebut memiliki peran penting dalam
kehidupan mereka. Brand
activation juga berperan dalam
membantu perusahaan atau lembaga untuk
bersaing di pasar melalui aktivasi merek yang komprehensif.
Persaingan dalam dunia pendidikan telah menjadi hal yang umum, karena setiap
sekolah memiliki strategi
yang berbeda-beda untuk menghadapi persaingan antar lembaga pendidikan.
Di sisi lain, krisis dalam sektor pendidikan
juga masih berlanjut. Hal ini ditandai dengan
banyaknya sekolah mengalami penurunan jumlah siswa dan ada yang hingga terpaksa ditutup. Untuk menghadapi situasi ini, sekolah
harus melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman (SWOT), serta memperkuat branding mereka. Evaluasi terhadap sekolah juga diperlukan untuk mengidentifikasi apa saja yang harus
diperbaiki guna menghadapi persaingan yang ketat.
Sesuai permasalahan penelitian di atas, tujuan yang hendak dicapai oleh penulis atas penelitian ini adalah untuk menganalisa faktor-faktor yang berpengaruh dalam memilih sekolah formal berdasarkan kurikulum, fasilitas serta biaya dan brand activation sebagai
variable moderating.
Selanjutnya tujuan tersebut
dapat diuraikan sebagai berikut :
a. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kurikulum terhadap keputusan memilih sekolah formal
b. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh fasilitas terhadap memilih sekolah formal
c. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh biaya terhadap memilih sekolah formal
d. Untuk memahami dan menganalisis dampak dari brand activation sebagai
variabel moderasi terhadap hubungan antara kurikulum dan keputusan orang tua dalam memilih sekolah
formal untuk anak mereka
e. Untuk mengetahui dan menganalisis apakah brand
activation momoderasi hubungan
fasilitas dalam memilih sekolah formal
f. Untuk mengetahui dan menganalisis apakah brand
activation momoderasi hubungan
biaya dalam memilih sekolah formal
Manajemen Pemasaran
Manajemen pemasaran merupakan suatu usaha untuk merencanakan,
melaksanakan (meliputi organisasi, pengarahan, dan koordinasi), serta mengawasi atau mengendalikan aktivitas pemasaran dalam sebuah organisasi dengan tujuan mencapai
efisiensi dan efektivitas organisasi (Kotler & Keller, 2016).
Kurikulum
Menurut (Utami, 2021) Kurikulum merujuk pada seperangkat rencana dan pengaturan yang menentukan tujuan, isi, materi pelajaran,
dan metode yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan yang spesifik. Definisi kurikulum ini sejalan
dengan ketentuan yang terdapat dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal
1 butir 19. Asal usul kata
kurikulum berasal dari bahasa latin,
yaitu curir yang artinya pelari, dan curere yang berarti tempat berpacu. Oleh karena itu, kurikulum
dapat diartikan sebagai jalur dan lintasan yang diikuti untuk mencapai tujuan.
Fasilitas
Fasilitas meliputi segala hal yang dapat memudahkan dan mengoptimalkan upaya untuk mencapai tujuan tertentu. Pernyataan ini menenkankan pentingnya memiliki fasilitas yang dapat digunakan untuk mencapai hasil yang diinginkan (Ahdar & Wardana, 2019).
Biaya
Biaya merupakan pengorbanan atau pengeluaran yang dilakukan oleh sesuatu perusahaan atau perorangan yang bertujuan untuk memperoleh manfaat lebih dari aktivitas
yang dilakukan tersebut (Ahdar & Wardana, 2019). Ada 4 unsur pokok dalam definisi
biaya tersebut:
1. Biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi
2. Diukur dalam satuan
uang
3. Yang telah terjadi atau yang scara potensial akan terjadi
4. Pengorbanan tersebut untuk tujuan tertentu
Biaya (cost) merupakan jumlah uang atau nilai yang digunakan untuk memperoleh barang atau jasa
yang diharapkan memberikan manfaat baik saat
ini maupun di masa yang akan datang bagi
suatu organisasi (Salman & Farid, 2016).
Semua pengeluaran yang memiliki kaitan langsung dengan penyelenggaraan pendidikan diubah menjadi biaya pendidikan (Harsono, 2009). Berdasarkan jenisnya, biaya pendidikan terbagi menjadi 4 golongan, yakni:
1. Biaya pendidikan dari pemerintah
2. Biaya pendidikan dari orang tua atau wali kelas
3. Biaya pendidikan dari masyarakat yang bukan berasal dari
orang tua atau wali murid (contohnya,
sponsorship dari perusahaan
dan lembaga keuangan)
Pengaruh Kurikulum
Kurikulum adalah kumpulan
perencanaan dan pengaturan
yang mencakup tujuan, isi, materi pelajaran,
serta metode yang digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan yang spesifik (Utami, 2021). Mengetahui
informasi tentang kurikulum yang diterapkan merupakan hal yang penting untuk dipertimbangkan
saat mendaftarkan anak ke sekolah
tersebut.
Berdasarkan landasan teori dan kerangka pemikiran di atas, maka hipotesi penelitian
ini dirumuskan sebagai berikut: Kurikulum memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan memilih sekolah Pendidikan
formal maka hipotesis yang
diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
H1 : Kurikulum berpengaruh signifikan terhadap keputusan memilih sekolah Pendidikan formal
Pengaruh Fasilitas
Fasilitas adalah segala
hal yang dapat memfasilitasi dan memperlancar pelaksanaan suatu usaha atau kegiatan
dalam mencapai tujuan yang ditentukan (Daradjat, 2019).
Fasilitas adalah segala
hal yang dapat memberikan kenyamanan dan mendukung kelancaran pelaksanaan suatu usaha, baik berupa
benda maupun uang (Subroto,
1997). Pernyataan ini memperjelas bahwa fasilitas dapat berupa benda maupun
uang yang dapat digunakan untuk keperluan tertentu.
Berdasarkan uraian di atas, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
H2 : Fasilitas
berpengaruh signifikan terhadap keputusan memilih sekolah Pendidikan formal
Pengaruh Biaya
Fasilitas adalah segala
hal yang dapat memfasilitasi dan memperlancar pelaksanaan suatu usaha atau kegiatan
dalam mencapai tujuan yang ditentukan (Daradjat, 2019).
Biaya pendidikan melibatkan pengeluaran yang harus ditanggung oleh individu, keluarga, masyarakat, maupun lembaga pendidikan untuk memperoleh pendidikan yang diinginkan (Suhardan, et al. 2012).
Dalam mencapai
tujuan pendidikan, baik dalam aspek
kuantitatif maupun kualitatif, biaya pendidikan memiliki peranan yang sangat penting. Jika
tidak didukung oleh biaya yang memadai, proses pendidikan di sekolah tidak akan berjalan
sesuai harapan (Mulyono,
2016).
Dari penjelasan
dan pendapat para ahli yang
sudah dijelaskan, dapat disimpulkan bahwa biaya pendidikan
mencakup semua pengeluaran yang dikeluarkan oleh
orang tua/wali murid untuk memperoleh layanan pendidikan di sekolah biasanya berupa uang. Biaya pendidikan yang ditanggung siswa digunakan untuk mendukung proses belajar di sekolah. Berdasarkan uraian di atas, maka hipotesis
yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
H3 : Biaya berpengaruh signifikan terhadap keputusan memilih sekolah Pendidikan formal
Brand Activation
Brand
activation merupakan solusi untuk
memperkuat konsep promosi modern dengan tujuan meningkatkan kesadaran merek dan memperbaiki citra merek. Pendekatan ini dianggap efektif
dalam membangun sebuah merek karena
brand activation merupakan salah satu
bentuk promosi merek yang menghubungkan dan membangun interaksi antara merek dan pengguna melalui berbagai kegiatan publik yang dapat menarik perhatian (Saputra,
2013).
Brand activation adalah proses integrasi yang terus menerus terhadap
semua bentuk komunikasi yang tersedia dalam platform kreatif untuk melibatkan konsumen secara aktif. Melalui aktivasi, tujuan utamanya adalah untuk mengembangkan minat, menguji produk, membangun loyalitas, dan memperkenalkan alat komunikasi baru kepada konsumen
setiap tahunnya (Alberts,
2009).
Berdasarkan penjelasan di atas, maka pernyataan
yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
H4 : Brand
Activation memoderasi hubungan kurikulum dalam keputusan memilih sekolah pendidikan formal
H5 : Brand Activation memoderasi
hubungan fasilitas pendidikan dalam keputusan memilih sekolah pendidikan formal
H6 : Brand
Activation memoderasi hubungan
biaya pendidikan dalam keputusan memilih sekolah pendidikan formal.
Kerangka Pemikiran
Penelitian ini merupakan penelitian yang ingin menganalisis kurikulum, fasilitas & biaya dalam memilih sekolah
pendidikan formal dan brand activation sebagai variable moderating, study yang dilakukan
di Sekolah Dasar An Nahl
Islamic School dengan menggunakan
metode kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah pendekatan yang digunakan untuk menganalisis data yang diperoleh dari kuesioner yang diisi oleh responden, dengan menggunakan analisis regresi linear berganda dan program aplikasi
SPSS
Sampel Penelitian
Dalam penelitian ini, sampel terdiri dari 100 orang tua murid An-Nahl
Islamic School.
Desain Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat dua jeniis sumber data yang digunakan, yaitu data primer dan data sekunder.
Data primer diperoleh melalui
observasi langsung di lokasi penelitian dan penyebaran kuesioner kepada responden. Sementara itu, data sekunder diperoleh melalui studi pustaka
dan referensi yang relevan.
Operasionalisasi Variabel
Penelitian ini melibatkan dua jenis variabel, yaitu variabel independen dan variabel dependen. Variabel independen adalah faktor-faktor yang memiliki potensi untuk mempengaruhi
variabel dependen. Terdapat tiga faktor
variabel independen, yaitu Kurikulum (X1), Fasilitas (X2), dan biaya (X3),
yang diuji terhadap variabel dependen, yaitu brand activation (X4).
Metode Analisis
Uji data yang dilakukan meliputi uji validitas & uji reliabilitas.
Pada analisis data dilakukan
uji normalitas, uji multikolinearita & uji heteroskedastisitas. Persamaan regresi yang diperoleh pada penelitian ini yaitu
Persamaan garis regresi moderating untuk Kurikulum,
Fasililitas, Biaya dan Brand activation terhadap Keputusan
Memilih, interaksi Kurikulum dengan Brand Activation interaksi Fasilitas dengan Brand Activation dan interaksi Biaya dengan Brand Activation terhadap Keputusan Memilih
adalah :
Y = α + β1X1 +
β2X2 + β3X3 + β4X4 + β5.X1X4 + β6.X2.X4 +
β7.X3.X4
Maka model persamaan regresi yang
didapat adalah sebagai berikut :
Y =
(5.232+ 0,806 X1) + (5,789 + 0,705X2) + (7,905+0,801 X3) + (15,729+0,854 X1*X4)
+ (15.919 + 0,800 X2*X4) + (17.104
+ 0,838X3*X4) + e
Dengan pengertian :
1. α = Konstanta
2. Y =
Keputusan Memilih
3. X1 = Kurikulum
4. X2 = Fasilitas
5. X3 = Biaya
6. X1*X4 = Kurikulum di moderasi
Brand Activation
7. X2*X4 = Fasilitas di moderasi
Brand
Activation
8. X3*X4 = Biaya di moderasi
Brand
Activation
9. e =
Error
Dengan penjelasan sebagai
berikut:
1. α nilai konstanta 5,232
menunjukkan bahwa apabila variabel Kurikulum (X1), Fasilitas (X2), Biaya (X3),
sama dengan nol, maka variabel Keputusan Memilih akan naik sebesar 42,53
2. β 1 (nilai koefisien regresi
X1) bernilai positif, mempunyai arti bahwa jika Kurikulum semakin meningkat,
maka Keputusan memilih akan semakin meningkat.
3. β 2 (nilai koefisien regresi
X2) bernilai positif, mempunyai arti bahwa jika Fasilitas semakin meningkat,
maka Keputusan memilih akan semakin meningkat.
4. β 3 (nilai koefisien regresi
X3) bernilai positif, mempunyai arti bahwa jika biaya semakin meningkat, maka
Keputusan memilih akan semakin meningkat.
5. β 4 (nilai koefisien regresi
X1*X4) bernilai positif, mempunyai arti bahwa jika interaksi Kurikulum dengan Brand
Activation semakin meningkat, maka Keputusan Memilih akan semakin
meningkat.
6. β 5 (nilai koefisien regresi
X2*X4) bernilai positif, mempunyai arti bahwa jika interaksi Fasilitas dengan Brand
Activation semakin meningkat, Keputusan memilih akan semakin meningkat.
7. β 6 (nilai koefisien regresi
X3*X4) bernilai positif, mempunyai arti bahwa jika interaksi Biaya dengan Brand
Activation semakin meningkat, maka Keputusan memilih akan meningkat
Hasil dan Pembahasan
Pengaruh Kurikulum terhadap
keputusan memilih sekolah pendidikan formal
Hasil penelitian menunjukkan Kurikulum berpengaruh
signifikan terhadap Keputusan memilih sekolah formal. Dari jawaban kuesioner
yang diisi oleh responden, artinya apabila terjadi peningkatan Kurikulum, maka
keputusan memilih sekolah formal juga akan meningkat signifikan Hal ini mengindikasikan bahwa peningkatan
kurikulum menjadi variabel yang menentukan bagi peminat terutama orangtua dan
calon siswa secara signifikan terhadap keputusan pemilihan sekolah formal.
Hasil dari penelitian ini mampu mendukung penelitian
yang telah dilakukan oleh (Julaeha, 2019), (Hamdi, 2020), (Hermawan et al., 2020) (Taufik, 2019) (Muttaqin, 2020).
Pengaruh Fasilitas terhadap
keputusan memilih sekolah pendidikan formal
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Fasilitas
berpengaruh secara signifikan terhadap
Keputusan memilih sekolah formal. Hal ini terlihat dari signifikansi yang
bernilai 0,000, dari
jawaban kuesioner yang diisi oleh responden, artinya apabila Fasilitas
meningkat, maka keputusan memilih sekolah formal juga akan meningkat secara
signifikan Hal ini mengindikasikan bahwa
peningkatan dari Fasilitas tempat pendidikan menjadi salah satu acuan terutama
orang tua dan calon siswa secara
signifikan terhadap keputusan pemilihan sekolah formal.
Hasil dari penelitian ini mampu mendukung penelitian
yang telah dilakukan oleh (A. S. Lubis et al., 2021), (Khikmah, 2020), (Damanik, 2019) mengenai pengaruh sarana dan prasarana pendidikan serta fasilitas yang
ada.
Pengaruh Biaya terhadap keputusan
memilih sekolah pendidikan formal
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Biaya berpengaruh
secara signifikan terhadap Keputusan memilih sekolah formal. Hal ini terlihat
dari signifikasinsi yang bernilai 0,000, dari jawaban kuesioner yang diisi oleh responden, artinya apabila biaya
meningkat, maka keputusan memilih sekolah formal juga akan meningkat secara
signifikan, hal ini mengindikasikan bahwa peningkatan dari biaya pendidikan menjadi
perhatian utama dari orang tua dan calon siswa secara signifikan terhadap keputusan pemilihan
sekolah formal.
Hasil dari penelitian ini berbeda dengan penelitian yang telah dilakukan
oleh (Lestari et al., 2019), yang
hasil penelitiannya menyatakan bahwa Biaya tidak berpengaruh atas keputusan
pemilihan sekolah formal, namun dalam penelitian ini biaya berpengaruh
signifikan atas pemilihan sekolah formal.
Brand Activation memoderasi
hubungan kurikulum dalam keputusan
memilih sekolah pendidikan formal
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Brand
activation mampu memoderasi kurikulum terhadap Keputusan memilih sekolah
formal. Hal ini terlihat dari signifikansi yang bernilai 0,000, dari jawaban kuesioner yang diisi oleh responden, artinya Brand
activation variabel yang mampu meningkatkan kurikulum terhadap keputusan
pemilihan sekolah formal. Hal ini mengindikasikan bahwa peningkatan dari
kurikulum mampu dibantu oleh Brand
Activation.
Penelitian ini berhasil mendukung penelitian
mengenai keputusan memilih yang mampu di tingkatkan melalui Brand activation yang
dilakukan oleh (Istiqomah, 2021).
Brand Activation memoderasi
hubungan Fasilitas dalam keputusan
memilih sekolah pendidikan formal
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Brand activation
mampu memoderasi Fasilitas terhadap Keputusan memilih sekolah formal. Hal ini
terlihat dari signifikansi yang bernilai 0,000, dari jawaban kuesioner yang diisi oleh responden, artinya Brand
activation merupakan variabel yang mampu meningkatkan Fasilitas terhadap
keputusan pemilihan sekolah formal. Hal ini mengindikasikan bahwa peningkatan
dari Fasilitas mampu dibantu oleh Brand
Activation sehingga, peran ini dapat menjadi pengaruh yang dapat
meningkatkan keputusan pemilihan sekolah Formal.
Penelitian ini berhasil mendukung penelitian
mengenai keputusan memilih yang mampu ditingkatkan melalui brand activation
yang dilakukan oleh (Sukendro & Pandrianto, 2019).
Brand Activation
memoderasi hubungan Biaya dalam keputusan memilih sekolah pendidikan formal.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Brand activation
mampu memoderasi biaya terhadap Keputusan memilih sekolah formal. Hal ini
terlihat dari signifikasinsi yang bernilai 0,104, dari jawaban kuesioner yang
diisi oleh responden, artinya Brand activation merupakan variabel yang
mampu meningkatkan Biaya terhadap keputusan pemilihan sekolah formal. Hal ini
mengindikasikan bahwa peningkatan dari biaya mampu dibantu oleh Brand
Activation sehingga, peran ini tidak tampak terlihat pada keputusan pemilihan
sekolah formal karena peningkatan biaya.
Hasil dari penelitian ini menambah khasanah
penelitian yang telah dilakukan oleh (D. I. D. Lubis & Hidayat, 2017) yang menyatakan bahwa
Biaya berpengaruh signifikan atas keputusan pemilihan sekolah.
Implikasi Manajerial
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan serta
hasil yang didapatkan, berikut adalah beberapa upaya yang dapat dilakukan oleh
Manajemen An Nahl Islamic School (AIS) yang berlokasi di Jl. Raya Ciangsana,
Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat
Implikasi Variabel Kurikulum
terhadap Keputusan Pemilihan sekolah formal.
Berdasarkan penilaian responden terhadap kuesioner yang telah diberikan dengan lingkup dan batasan narasumber
berlatar gender, usia, jenis kelamin dan pendidikan, mendapatkan hasil bahwa Kurikulum memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap keputusan memilih sekolah formal, hal ini
bisa menjadi perhatian bagi manajemen di An Nahl Islamic School (AIS), bahwa
sebagian besar responden menyatakan bahwa kurikulum di lembaga pendidikan
menjadi syarat utama pemilihan sekolah formal bagi putra putri mereka. Karena narasumber
sebagian besar berlatar belakang wanita dan berpendidikan S1, maka narasumber
telah meyakini bahwa kurikulum yang ada telah sesuai dengan apa yang mereka
harapkan saat ini.
Menurut (Alberty, 1962), menyatakan
bahwa kurikulum merupakan semua kegiatan yang diberikan kepada peserta didik atas tanggung
jawab sekolah. Kurikulum ini tak
hanya terbatas pada segala hal di dalam
kelas saja, melainkan juga semua kegiatan di luar sekolah.
Namun saran bagi Manajemen dari peneliti adalah,
kepercayaan dari orang tua ini harus mampu di balas dengan peningkatan mutu dan
kualitas pelaksanaan kurikulum yang digunakan untuk menjamin pencapaian
pembelajaran yang sesuai rancangan dan visi misi dari Manajemen, sehingga tetap
kurikulum yang terstandard dengan baik dan profesional, akan mampu menarik
minat calon siswa dan orang
tua dari calon siswa.
Menurut Penulis
ada 4 hal yang sekiranya harus dilakukan oleh Manajemen An Nahl
Islamic School untuk selalu
meningkatkan dan mempertahankan
mutu kurikulumnya yaitu :
· Kurikulum Nasional atau sekarang lebih dikenal dengan kurikulum merdeka harus terintegrasi dengan kurikulum Iman, Al Quran
dan Adab yang menekankan nilai-nilai
keislaman dan pembentukan karakter menjadikan setiap peserta didik melakukan amal perbuatan berlandaskan ilmu, keislaman dan Al Quran
·
Penggunaan metode standar dalam membaca Al Quran dengan target-target hafalan yang
diberikan secara proporsional dengan level kelas murid.
·
Pembiasaan penggunaan Bahasa Inggris dan
Arab dalam kegiatan sehari-hari untuk memperkuat kemampuan bilingual
·
Sebagai sekolah Islam, An Nahl Islamic School harus
mempertahankan ektrakurikuler
olah raga sunah seperti berenang, memanah dan berkuda. Disamping itu harus
ditambah dengan olah raga atau kegiatan yang sekarang ini menjadi trend di kalangan anak-anak dan remaja seperti Robotik, Futsal, Publik Speaking, Desain Grafis, English Club, Science Club, dan lain-lain.
Implikasi Variabel Fasilitas
terhadap Keputusan Pemilihan sekolah formal.
Berdasarkan penilaian responden terhadap kusioner
yang telah diberikan dengan lingkup dan batasan narasumber berlatar gender,
usia, jenis kelamin dan pendidikan,
mendapatkan hasil bahwa Fasilitas berpengaruh pengaruh signifikan
terhadap keputusan memilih sekolah formal, hal ini bisa menjadi perhatian bagi
manajemen di An Nahl Islamic School (AIS), karena fasilitas yang mendukung
pembelajaran menjadi perhatian dari orang tua dalam menitipkan anak mereka
untuk di didik pada sekolah An Nahl Islamic School (AIS).
Latar belakang responden yang berpendidikan Sarjana S1 dan perempuan, menjadi peran utama keputusan pemilihan sekolah formal dilakukan, kesan
fasilitas yang baik dan lengkap akan membawa dampak signifikan atas keputusan
para orang tua dalam mendaftarkan putra-putri mereka di An-Nahl Islamic School.
Menurut (Daradjat, 2017), Fasilitas merupakan semua hal yang dapat mempermudah upaya serta
memperlancar kerja dalam rangka mencapai suatu tujuan tertentu. Pendapat ini
menekankan pada adanya tujuan yang akan dicapai dengan memanfaatkan fasilitas.
Dengan demikian
Penulis berpendapat bahwa fasilitas sekolah masuk dalam
kategori yang harus diutamakan dalam mendukung kegiatan sekolah, karena orang tua murid yang mengambil keputusan mayoritas dari kalangan perempuan
tentunya selalu menginginkan sekolah yang aman, nyaman, asri
serta fasilitas yang lengkap dan terawat dengan baik, karena
fasilitas yang baik akan membantu murid-murid untuk bisa belajar
dengan baik.
Implikasi Variabel Biaya terhadap
Keputusan Pemilihan sekolah formal.
Berdasarkan penilaian responden terhadap kusioner
yang telah diberikan dengan lingkup dan batasan narasumber berlatar gender,
usia, jenis kelamin dan pendidikan,
mendapatkan hasil bahwa biaya berpengaruh signifikan terhadap keputusan
memilih sekolah formal, hal ini bisa menjadi perhatian bagi manajemen di An
Nahl Islamic School (AIS), karena dengan latar belakang responden adalah wanita
dengan pendidikan S1, maka dimungkinkan bahwa pemilihan sekolah bagi
putra-putri mereka bisa saja melihat Biaya, artinya, jika biaya murah, mereka
akan bertanya, apakah kualitas pembelajaran dan fasilitas yang diberikan akan
sesuai dengan biaya?.
Menurut (Salman & Farid, 2016) mendefinisikan Biaya (cost) adalah kas atau nilai
equivalen kas yang dikorbankan oleh suatu individu untuk
mendapatkan barang atau jasa yang diharapkan memberi manfaat saat ini atau
dimasa mendatang.
Merujuk pada teori (Salman & Farid, 2016) di atas, Manajemen An Nahl harus memperhatikan aspek dari Fasilitas yang
mampu berpengaruh signifikan atas pemilihan sekolah, disini peran Ibu untuk
menitipkan putra putrinya akan melupakan biaya yang tinggi jika fasilitas yang
ditawarkan manajemen sekolah An Nahl bagus dan lengkap menurut mereka.
Pada pembahasan sebelumnya
didapat hasil penelitian bahwa biaya berpengaruh signifikan terhadap keputusan memilih sekolah formal, hal ini harus menjadi
perhatian juga oleh Manajemen
An Nahl Islamic School agar selalu
memantau sekolah-sekolah
Islam lainnya dalam menerapkan harga Pendidikan karena bisa saja
perang biaya Pendidikan terjadi untuk Penerimaan
Peserta Didik Baru (PPDB).
Implikasi Variabel Brand
Activation memoderasi kurikulum terhadap Keputusan Pemilihan sekolah formal.
Berdasarkan penilaian responden terhadap kuesioner yang telah diberikan didapatkan hasil bahwa Brand activation menjadi faktor yang
menyebabkan kurikulum meningkat terhadap keputusan pemilihan sekolah formal.
Menurut (Morel et al., 2002), brand activation tidak hanya merupakan sebuah teori, tetapi juga
merupakan strategi pemasaran yang berkembang seiring dengan perkembangan
berbagai merek yang ada. Aktivasi merek merupakan upaya dari brand
tersebut untuk lebih memahami dan menganalisis berbagai aspek dari merek,
strategi merek, serta posisi merek untuk memaksimalkan aset yang relevan bagi
seluruh elemen perusahaan.
Akan menjadi perhatian bagi manajemen di An Nahl
Islamic School (AIS), karena dengan latar belakang responden adalah wanita
dengan pendidikan S1, maka dimungkinkan bahwa tingkat kepercayaan mereka atas
kurikulum yang ada sudah sesuai ekspektasi narasumber.
Untuk Manajemen An Nahl Islamic School ini menjadi perhatian utama, karena kurikulum yang ada bisa diterima
dengan baik oleh narasumber, hal ini menjadi peluang besar bagi manajemen untuk
terus melakukan inovasi dan penyempurnaan pelaksanaa kurikulum yang terbaik
sesuai dengan tuntutan dan aturan pemerintah.
Implikasi Variabel Brand
Activation memoderasi Fasilitas terhadap Keputusan Pemilihan sekolah formal.
Berdasarkan penilaian responden terhadap kusioner
yang telah diberikan dengan lingkup dan batasan narasumber berlatar gender,
usia, jenis kelamin dan pendidikan,
mendapatkan hasil bahwa Brand activation mampu menjadi faktor yang
meningkatkan fasilitas terhadap keputusan pemilihan sekolah formal.
Menurut (Suryosubroto, 1997), Fasilitas merupakan segala sesuatu yang dapat memberikan kemudahan dan
memperlancar pelaksanaan suatu usaha yang dapat berupa benda maupun uang.
Akan menjadi perhatian bagi manajemen di An Nahl
Islamic School, karena dengan latar belakang responden adalah wanita dengan
pendidikan S1, maka dimungkinkan pengambilan keputusan mereka berlatar belakang
kenyamanan dan tempat terbaik untuk putra putri mereka menjalani pendidikan
formil sehari-hari. Ditambah dengan brand activation maka rasa
melindungi untuk putra-putri mereka mendapatkan tempat yang lengkap, sarana dan
prasaran yang lengkpa pula, maka keputusan dari pemilihan sekolah formal
meningkat dengan adanya brand activation.
Bagi An-Nahl Islamic School, maka hal ini menjadi
peluang besar untuk menjadi pioner yang terdepan dalam menjaring putra-putri
sekitar dan tak terbatas lokasi untuk menempuh pendidikan yang ditawarkan,
melalui fasilitas pendudung sarana prasarana pembelajaran yang lengkap dan baik, dan menurut pandangan Penulis An Nahl Islamic School tetap
harus memperkuat brandnya di tengah-tengah masyarakat bisa selalu aktif mengikuti
pameran Pendidikan, pemasangan
logo di tempat-tempat strategis
dan juga giat dalam digital
marketing.
Implikasi Variabel Brand Activation
memoderasi Biaya terhadap Keputusan Pemilihan sekolah formal.
Berdasarkan penilaian responden terhadap kusioner
yang telah diberikan dengan lingkup dan batasan narasumber berlatar gender,
usia, jenis kelamin dan pendidikan,
mendapatkan hasil bahwa Brand activation mampu menjadi faktor
yang meningkatkan biaya terhadap keputusan pemilihan sekolah formal.
Menurut (Armawati & Rosadi, 2021) Biaya pendidikan adalah semua pengeluaran yang memiliki kaitan langsung
dengan penyelenggaraan pendidikan. Menurut sumbernya biaya pendidikan dapat
digolongkan menjadi 4 jenis yaitu:
Biaya pendidikan dari pemerintah
Biaya pendidikan dari masyarakat
orang tua/wali kelas
Biaya pendidikan dari masyarakat
bukan orang tua/wali siswa missal sponsor dari lembaga keuangan dan perusahaan,
Lembaga pendidikan itu sendiri
Dengan begitu menurut pandangan Penulis, Manajemen An Nahl Islamic School harus cepat tanggap
bahwa biaya menjadi variabel yang signifikan bagi orang tua calon siswa dalam
memilih keputusan menempatkan putra-putri mereka di sekolah. Karena mereka
percaya pendidikan yang baik juga didukung oleh sarana dan prasarana yang baik
pula, dan tentunya biaya yang sudah dikeluarkan oleh orang tua murid haruslah
relevan dengan apa yang diterima oleh anaknya, sehingga hal ini akan tentunya
otomatis berimbas pada biaya penyelenggaraan pendidikan yang relatif lebih
tinggi khususnya untuk sekolah swasta.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, maka diperoleh model hasil penelitian:
Y = (5.232+ 0,806 X1)
+ (5,789 + 0,705X2) + (7,905+0,801 X3) + (15,729+0,804 X1*X4) + (15.919 +0,800 X2*X4) +(17.104 + 0,838X3*X4) + e yang layak atau memiliki tingkat
goodness of fit test karena pada model tersebut variable Kurukulum (X1),
Fasilitas (X2), Biaya (X3)
dan Brand Activation (X4) mampu menjelaskan
81,2% variasi keputusan memilih sekolah pada An Nahl
Islamic School, Berdasarkan model hasil
penelitian yang dilakukan maka dapat diuraikan
sebagai berikut ini:
1.
Kurikulum (X1) berpengaruh signifikan terhadap keputusan memilih sekolah An Nahl Islamic School sebesar
b1 = 0,812 dengan nilai signifikan sebesar 0,000, artinya apabila
terjadi peningkatan Kurikulum, maka keputusan memilih sekolah formal juga akan
meningkat signifikan, hal ini mengindikasikan bahwa
peningkatan kurikulum menjadi variabel yang menentukan bagi peminat terutama
orangtua dan calon siswa secara signifikan terhadap keputusan pemilihan sekolah
formal.
2.
Fasilitas (X2) berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan orang tua murid dalam memilih sekolah formal. Hal ini terlihat dari
signifikan yang bernilai
0,000. lebih kecil dari 0,005 dari jawaban
kuesioner yang diisi oleh responden, artinya apabila Fasilitas meningkat, maka keputusan memilih sekolah formal juga akan meningkat secara signifikan.
3.
Biaya Pendidikan (X2) berpengaruh secara
signifikan terhadap keputusan
memilih sekolah formal. Hal ini terlihat dari signifikan yang bernilai 0,000, lebih kecil dari 0,005. Hal ini
menandakan bahwa Biaya berpengaruh signifikan terhadap keputusan memilih
sekolah Pendidikan formal
4.
Brand Activation mampu
memoderasi kurikulum terhadap Keputusan memilih sekolah formal, hal ini terlihat dari signifikansi
yang bernilai 0,000, lebih kecil dari 0,005 dari jawaban kuesioner yang diisi
oleh responden, artinya brand activation variabel yang mampu
memediasi meningkatkan
kurikulum terhadap keputusan pemilihan sekolah formal.
5.
Brand Activation mampu memoderasi Fasilitas terhadap Keputusan memilih sekolah formal. Hal ini terlihat
dari signifikansi yang bernilai 0,000, lebih kecil dari 0,005 dari jawaban kuesioner yang diisi
oleh responden, artinya brand activation merupakan variabel
yang mampu meningkatkan Fasilitas terhadap keputusan pemilihan sekolah formal.
DAFTAR PUSTAKA
Ahdar, A., &
Wardana, W. (2019). Belajar dan pembelajaran: 4 pilar peningkatan kompetensi
pedagogis. CV. Kaaffah Learning Center.
Alberty, H. B. (1962). Reorganizing
the high-school curriculum. (No Title).
Armawati, A., & Rosadi, K. I.
(2021). Faktor Yang Mempengaruhi Manajemen Lembaga Pendidikan Islam: Sistem
Pendanaan. Jurnal Ilmu Manajemen Terapan, 2(3), 410417.
Damanik, B. E. (2019). Pengaruh
fasilitas dan kompetensi dosen terhadap motivasi belajar. Jurnal Ekonomi Dan
Bisnis (EK Dan BI), 2(2), 231240.
Daradjat, Z. (2017). Ilmu
pendidikan islam.
Hamdi, M. M. (2020). Evalusi
kurikulum pendidikan. Intizam: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, 4(1),
6675.
Hermawan, Y. C., Juliani, W. I.,
& Widodo, H. (2020). Konsep Kurikulum Dan Kurikulum Pendidikan Islam. Jurnal
MUDARRISUNA: Media Kajian Pendidikan Agama Islam, 10(1), 3444.
Istiqomah, F. (2021). Pengaruh
Digital Marketing Dan Brand Activation Terhadap Buying Decision Paket Umrah Dan
Haji Pada Biro Jasa Tour & Travel Persada Indonesia Surabaya. Universitas
Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya.
Julaeha, S. (2019). Problematika
kurikulum dan pembelajaran pendidikan karakter. Jurnal Penelitian Pendidikan
Islam, 7(2), 157.
Khikmah, N. (2020). Manajemen Sarana
Dan Prasarana Untuk Mengembangkan Mutu Pendidikan. JAMP: Jurnal Administrasi
Dan Manajemen Pendidikan, 3(2), 123130.
Kotler, P., & Keller, K. L.
(2016). Marketing management (15th global ed.). England: Pearson,
803829.
Lestari, I. P., Sobri, A. Y., &
Kusumaningrum, D. E. (2019). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Peserta
Didik Dalam Pemilihan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (Slta). JAMP: Jurnal
Administrasi Dan Manajemen Pendidikan, 2(3), 167171.
Lubis, A. S., Amalia, A., &
Simanjuntak, S. (2021). Pengaruh Fasilitas Sekolah, Biaya Pendidikan Dan Lokasi
Sekolah Terhadap Pengambilan Keputusan Siswa Untuk Melanjutkan Pendidikan Ke
Sma Al Ulum Terpadu. Journal Of Management Analytical And Solution, 1(1).
Lubis, D. I. D., & Hidayat, R.
(2017). Pengaruh citra merek dan harga terhadap keputusan pembelian pada
Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Sukma Medan. Jurnal Ilman: Jurnal Ilmu
Manajemen, 5(1), 1524.
Morel, P., Preisler, P., &
Nystrom, A. (2002). Brand Activation [Makalah]. Stockholm: Starsky Insight.
Muttaqin, M. E. (2020). Evaluasi
Kurikulum Pendidikan Islam. Prosiding Nasional, 3, 171180.
Salman, K. R., & Farid, M.
(2016). Akuntansi manajemen. Penerbit Indeks Jakarta.
Sukendro, G. G., & Pandrianto, N.
(2019). Diagnosa Komunikasi Brand Activation Dan Media Digital Atas Eksistensi
Brand Studio Rekaman Lokananta. Jurnal Komunikasi, 11(1), 92107.
Suryosubroto, B. (1997). Proses
Belajar Mengajar di Sekolah: Wawasan baru, beberapa metode pendukung, dan
beberapa komponen layanan khusus.
Taufik, A. (2019). Pengembangan
Kurikulum Pendidikan Islam. El-Ghiroh: Jurnal Studi Keislaman, 17(02),
81102.
Utami, S. N. (2021). Pariwisata:
Pengertian Para Ahli dan Idikator. Dikses Pada, 5.