PENGARUH DISIPLIN KERJA DAN
LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN UMUM DAERAH AIR
MINUM (PDAM)
Muhammad Khoirul Umam1, Abdurokhim2
Politeknik Siber Cerdika
Internasional
Email: muhammad_khoirul@polteksci.ac.id , abdurokhim@polteksci.ac.id
Abstrak
Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh
Disiplin Kerja dan Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Karyawan pada Perusahaan
Umum Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Giri Nata Kota Cirebon. Penelitian
ini dilakukan pada Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Giri Nata Kota
Cirebon dengan jumlah sampel sebanyak 65 responden. Penentu responden dipilih
melalui teknik proportional random sampling karena responden sudah
diketahui populasi dan pembagian jumlah responden yang rata setiap jenjang
pendidikannya. Metode analisis data menggunakan uji validitas, reliabilitas,
asumsi klasik, analisis regresi, serta uji t dan uji F yang diolah melalui aplikasi
IBM SPSS 25 (Spescial Package For Statistic Science). Hasil
penelitian menunjukan secara parsial terdapat pengaruh positif signifikan
variabel Disiplin Kerja dan Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Karyawan,
secara simultan terdapat pengaruh positif signifikan sebesar 28,5% antara
variabel Disiplin Kerja dan Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Karyawan,
dan sisanya 71,5% dipengaruhi oleh
faktor lain. Untuk itu PDAM Kota Cirebon harus meningkatkan tujuan/target
perusahaan yang dibebankan kepada karyawan harus sesuai dengan kemampuan
karyawan, sehingga dapat meningkatkan Kinerja Karyawan yang lebih tinggi.
Kata
kunci: disiplin
kerja, lingkungan kerja dan kinerja karyawan
Abstract
This
research aims to determine the influence of Work Discipline and Work Environment
on Employee Performance at the Regional Public Company for Drinking Water
(PDAM) Tirta Giri Nata, Cirebon City. This research was conducted at the
Regional Public Drinking Water Company (PDAM) Tirta Giri Nata, Cirebon City
with a sample size of 65 respondents. Respondents were selected using a
proportional random sampling technique because the population of respondents
was already known and the number of respondents was evenly distributed at each
level of education. The data analysis method uses validity, reliability,
classical assumptions, regression analysis, as well as t tests and F tests
which are processed through the IBM SPSS 25 (Special Package For
Statistical Science) application. The research results show that partially
there is a significant positive influence between the Work Discipline and Work
Environment variables on Employee Performance, simultaneously there is a
significant positive influence of 28.5% between the Work Discipline and Work
Environment variables on Employee Performance, and the remaining 71.5% is
influenced by factors other. For this reason, Cirebon City PDAM must increase
the company goals/targets assigned to employees to be in accordance with the
employee's abilities, so that they can increase employee performance to a
higher level.
Keywords: work
discipline, work environment and employee performance
Pendahuluan
Sumber daya
manusia (SDM) yang berkualitas,
sangat dibutuhkan oleh perusahaan
untuk mencapai visi, misi dan tujuan perusahaan sehingga mencapai keberhasilan (Surya, 2022). Kualitas SDM sangat penting dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat (Tabrani & Harefa, 2021). Semakin baik kualitas
SDM maka semakin tinggi daya saing
perusahaan dengan perusahaan lain. Karyawan adalah aset yang sangat berharga oleh karena itu perusahaan wajib memperhatikan Kinerja karyawan sehingga karyawan mempunyai kualitas yang tinggi dalam menyelesaikan tugas dan tanggung jawab (Mattalatta, 2019).
Sumber daya manusia
merupakan bagian dari organisasi yang mempunyai peranan sangat penting dalam kegiatan
organisasi. Sjaroni
(2015:55) menerangkan bahwa
Organisasi adalah kumpulan beberapa orang yang bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. Kinerja karyawan dan Kinerja Organisasi terdapat hubungan yang sangat erat, apabila kinerja
karyawan baik maka kinerja organisasi
juga baik, oleh karena itu organisasi harus memperhatikan faktor-faktor yang bisa meningkatkan Kinerja Karyawan (Yuniarti &
Suprianto, 2020). Kinerja yang baik memberikan keberhasilan dalam mencapai tujuan perusahaan, organisasi menuntut karyawan menghasilkan keberhasilan dalam mencapai tujuan sehingga menjadi perusahaan yang mempunyai citra baik dari
dalam dan luar perusahaan. Penulis memilih PDAM Kota Cirebon sebagai
tempat penelitian dalam menyelesaikan Skripsi di Kampus Universitas Swadaya Gunung Jati (UGJ).
Penulis melakukan kunjungan ke Perumda
Air Minum Tirta Giri Nata Kota Cirebon atau bisa disebut
PDAM Kota Cirebon, sesuai dengan
surat permohonan izin penelitian dari Kampus Universitas Swadaya Gunung Jati (UGJ) yang bernomor 315/K/FE/01/III/2020
(surat permohonan izin penelitian terlampir),, kemudian mendapatkan surat balasan dari
PDAM Kora Cirebon dengan surat
bernomor 072/844
Perumda AM (surat balasan permohonan izin penelitian terlampir), sehingga penulis mendapatkan informasi awal sebelum melakukan penelitian berupa draft Company Profile PDAM Kota Cirebon Tahun
2018 dan beberapa informasi
penting antara tahun 2017-2018 diperlihatkan kemudian peneliti catat sesuai kebutuhan
dan peneliti sajikan dalam bentuk Tabel/Gambar untuk kepentingan fenomena dalam melaksanakan penelitian.
Pengukuran kinerja Perumda
Air Minum Tirta Giri Nata kota
Cirebon dinilai berdasarkan
pada keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 47 tahun 1999 tanggal 31 Mei 1999 tentang pedoman penilaian kinerja Perusahaan Daerah Air Minum
(Adhiningsih, 2022). Pencapaian kinerja pada tahun 2018 sebagaimana telah dilaksanakan evaluasi oleh BPKP perwakilan provinsi Jawa Barat atas Perumda Air Minum Tirta Giri Nata kota Cirebon
tahun buku 2018 nomor tanggal 14 Maret 2019 bawa di diperoleh hasil penilaian atas kinerja Perumda
Air Minum Tirta Giri Nata kota
Cirebon tahun 2018 sebesar
64,78% dengan kategori baik Sedangkan untuk tahun 2017 adalah 66,79% dengan kategori BAIK dengan rincian sebagai berikut
Tabel 1 Audit Kinerja
PDAM Kota Cirebon 2018
Aspek |
Nilai 2016 |
Nilai 2017 |
Naik/turun |
Keuangan
|
32,25
% |
33,00
% |
0,75
% |
Operasional
|
21,28
% |
22.13
% |
0,85
% |
Administrasi
|
11.25
% |
11,67
% |
0,42
% |
Jumlah |
64,78 % |
66,79 % |
2,01 % |
Sumber: company profile PDAM Kota Cirebon
2018
Berdasarkan Tabel 1 Audit Kinerja SDM di Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Giri Nata kota
Cirebon tahun 2018, terjadi
kenaikan kinerja sebesar 2,01 % dari tahun sebelumnya. Berdasarkan uraian diatas dapat diketahui
bahwa Penilaian Kinerja sudah sesuai. Audit Kinerja SDM
PDAM Kota Cirebon masih dalam
kategori BAIK,
tetapi harus ada yang ditingkatkan karena presentase peningkatanya nya masih sedikit sehingga
jumlah pelanggan air bersih yang terlayani per 31 desember 2018 mengalami penurunan, informasi ini didapatkan dari Companiy Profile PDAM Kota Cirebon, dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 2 Jumlah
Pelanggan PDAM Kota Cirebon
No. |
Jenis pelanggan |
31 desember 2016 |
31 desember 2017 |
1. |
Kelompok I (sosial) |
916 |
885 |
2. |
Kelompok II (Non Niaga) |
27.492 |
27.324 |
3. |
Kelompok III (Niaga) |
30.694 |
30.486 |
4. |
Kelompok IV (Khusus) |
91 |
124 |
|
Jumlah |
59.193 |
58.819 |
Sumber:
company profile PDAM Kota Cirebon 2018
Berdasarkan Tabel 2 menunjukan kelompok I terjadi penurunan pelanggan sejumlah 31, kelompok II terjadi penurunan pelanggan sejumlah 168, kelompok III terjadi penurunan pelanggan sejumlah 208, akan tetapi kelompok
IV terjadi kenaikan pelanggan sejumlah 33. Penurunan pelanggan ini diduga karena
penurunan kinerja dari karyawan PDAM Kota Cirebon.
Perusahaan mempunyai
peraturan yang harus dipatuhi oleh karyawan dan pemimpin yang bisa memberikan contoh baik kepada karyawan
sehingga menciptakan kedisiplinan. Menurut Hasibuan (2016:193) kedisiplinan adalah fungsi operatif
keenam dari MSDM. Kedisiplinan merupakan fungsi operatif MSDM yang terpenting karena semakin baik disiplin
karyawan, semakin tinggi prestasi kerja yang dapat dicapainya. Kedisiplinan karyawan menciptakan suatu aktivitas kerja yang tertib, nyaman dan suasana yang kondusif sehingga karyawan optimal dalam melakukan tugas dan tanggung jawab.
Kedisiplinan harus ditegakkan
dalam suatu organisasi perusahaan untuk mewujudkan tujuannya. Perusahaan yang baik adalah yang mempunyai kedisiplinan, dimana seluruh anggota organisasi harus mematuhi peraturan perusahaan yang tertulis maupun tidak tertulis
(Ichsan, Surianta,
& Nasution, 2020).
Disiplin kerja menjadi
tolak ukur Kinerja Karyawan, sehingga karyawan harus mempunyai kesadaran yang tinggi dalam mematuhi
peraturan perusahaan, karena (Harlie, 2012). Disiplin Kerja merupakan kegiatan manajemen untuk menjalankan dasar-dasar organisasional (Pautra, 2014). Hal tersebut diperkuat berdasarkan penelitian yang dilakukan pada karyawan di Perusahaan Daerah Air Minum
(PDAM) Tirta Mangutama Kabupaten
Bandung menunjukan hasil bahwa Disiplin Kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan (Harahap & Siregar,
2022). Menurut Veithzal Rivai (2015:406) dilihat dari penilaian kinerja yang mengacu pada suatu sistem formal dan terstruktur yang digunakan untuk mengukur, menilai, dan mempengaruhi sifat-sifat yang berkaitan dengan pekerjaan, perilaku dan hasil, juga tingkat ketidakhadiran karyawan.
Berdasarkan informasi awal yang didapatkan dari bagian kepegawaian
PDAM Kota Cirebon, terdapat 3 kategori
untuk ketidakhadiran karyawan yaitu, Cuti, Ijin, dan Sakit. Berikut adalah data absensi dari PDAM Kota Cirebon:
Tabel 3 Absensi
Karyawan PDAM Kota Cirebon
|
2017 |
2018 |
Cuti |
4% |
3% |
Ijin |
3% |
2% |
Sakit |
4% |
3% |
Sumber: Data sekunder didapatkan dari bagian Kepegawaian
PDAM Kota Cirebon
Berdasarkan Tabel 3 pada tahun 2017 terdapat karyawan yang cuti sebesar 4%, karyawan ijin sebesar
3%, dan sakit sebesar 4%,
pada tahun 2016 terjadi penurunan sebesar 1%, Pada kategori ijin terjadi
penurunan menjadi 1%, Sedangkan pada kategori sakit turun 1%. Penurunan absensi diduga karena kurangnya
disiplin kerja dari Karyawan PDAM Kota Cirebon, penjelasan lebih detail dapat dilihat pada grafik dibawah ini.
Gambar 1 Grafik Absensi Karyawan PDAM Kota Cirebon
Sumber: Data sekunder didapatkan dari
bagian Kepegawaian PDAM Kota Cirebon
Berdasarkan Gambar 1 menjelaskan absensi Karyawan PDAM Kota
Cirebon pada tahun 2016 rata-rata kehadiran
sebesar 92%, kemudian pada tahun 2017 terjadi penurunan 3% menjadi 89%.
Berdasarkan informasi awal yang didapatkan dari bagian kepegawaian
PDAM Kota Cirebon, bahwa masih
terdapat beberapa karyawan yang hadir tidak tepat pada waktu dan pulang lebih awal dari
jam kerja karyawan, masalah lain yang terjadi adanya karyawan yang sering mangkir selama jam kantor, dan terkadang terdapat karyawan yang absensinya hadir tetapi kenyataannya
karyawan tersebut tidak hadir di kantor. Hal tersebut dibuktikan melalui data absensi karyawan terjadi penurunan kehadiran pada periode tahun 2017 sebesar 3% dari tahun sebelumnya.
Lingkungan Kerja adalah
faktor lain yang sangat berpengaruh
pada Kinerja Karyawan, Lingkungan
Kerja merupakan sesuatu yang ada disekitar karyawan yang bisa mempengaruhi karyawan dalam melaksanakan tugas-tugasnya (Hutagalung, 2022). Lingkungan Kerja yang nyaman mendukung hubungan baik antara karyawan
dengan pimpinan dan komunikasi yang baik antara pimpinan dan karyawan (Cahyoseputro,
Juliawati, & Rokhaminawanti, 2021).
Lingkungan Kerja yang kondusif memberikan rasa aman dan nyaman. Lingkungan Kerja mempengaruhi emosi karyawan, jika karyawan merasa senang maka karyawan
semangat melakukan aktivitas pekerjaan, sehingga waktu kerja dipergunakan secara efektif. Hal tersebut diperkuat dengan hasil penelitian
yang dilakukan pada Perusaaan
Daerah Air Minum (PDAM) Kota Malang, menerangkan bahwa secara simultan dan parsial lingkungan kerja fisik dan lingkungan kerja non fisik mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja (Annisa, Rahmani, &
Hasibuan, 2023).
Lingkungan Kerja mencakup
hubungan kerja yang terbentuk antara atasan dengan bawahan,
hubungan antara sesama pegawai juga hubungan antara SDM dengan lingkungan fisik perusahaan (Nurjaya, 2021). Menurut Nitisemito (1988) bahwa lingkungan kerja dapat mempengaruhi semangat dan kegairahan kerja dalam pelaksanaan
tugas. Berdasarkan artikel di RCTV bahwa Lingkungan PDAM Kota Cirebon tepatnya
Gedung kepegawaian PDAM Kota Cirebon telah terjadi kebakaran,
Penyebab kebakaran diduga karena terjadinya
arus pendek listrik pada bulan November 2019.
Sampai saat ini belum ada
perbaikan sehingga beberapa karyawan harus berbagi ruangan
dengan karyawan lainnyaa di gedung lainyang masih layak digunakan, sehingga ruang gerak bekerja karyawan
menjadi lebih sempit dari biasanya,
hal tersebut mengakibatkan ketidaknyamanan karyawan dalam bekerja (https://www.radarcirebon.tv /)
Gambar 2 Gedung PDAM
Kota Cirebon yang terbakar pada November 2019
Sumber: Dokumentasi Peneliti 11 Juni 2020
Disiplin Kerja dan Lingkungan Kerja merupakan aspek penting dalam suatu
perusahaan atau organisasi. Disiplin kerja dan lingkungan kerja merupakan modal utama dalam perusahaan
untuk meraih kesuksesan dan keberhasilan. Karyawan yang diharapkan adalah karyawan yang berkualitas untuk mencapai kinerja optimal. Hal tersebut diperkuat dengan hasil penelitian
yang dilakukan pada Perusaaan
Daerah Air Minum (PDAM) Kab
Lumajang, menerangkan bahwa secara simultan
dan parsial Disiplin Kerja dan Lingkungan Kerja mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja (Rahmasita &
Perizade, 2022).
Berdasarkan uraian latar
belakang dapat dilihat berbagai fenomena-fenomena yang terjadi di
PDAM Kota Cirebon, maka penulis
tertarik untuk melakukan penelitian untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Disiplin Kerja dan Lingkungan Kerja secara simultan terhadap Kinerja Karyawan pada
PDAM Kota Cirebon. Sebagai sumber
informasi dan memberikan sumbangan pemikiran khususnya mengenai pengaruh Disiplin Kerja dan Lingkungan kerja terhadap Kinerja Karyawan.
Berikut ini pendapat
para ahli yang mengemukakan
pengertian disiplin kerja, menurut Hasibuan (2016:193) menyatakan bahwa disiplin kerja adalah kesadaran
dan kesediaan seseorang menaati Semua peraturan
perusahaan dan norma-norma sosial
yang berlaku.
Pendapat lain dikemukakan oleh Rivai (2015:599) menerangkan bahwa Disiplin Kerja adalah suatu
alat yang digunakan para manajer untuk berkomunikasi
dengan karyawan agar mereka bersedia untuk mengubah suatu perilaku serta sebagai suatu
upaya untuk meningkatkan kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati Semua peraturan perusahaan dan
norma-norma sosial yang berlaku
(Salam, Rifai, &
Ali, 2020).
Kemudian Singodimedjo dalam Sutrisno (2017: 86) menuliskan
pengertian bahwa disiplin kerja adalah sikap kesediaan
dan kerelaan seseorang untuk mematuhi dan menaati norma-norma peraturan
yang berlaku di sekitarnya.
Mangkunegara (2017:129) mengemukakan bahwa jenis-jenis disiplin kerja adalah sebagai adalah: Disiplin Preventif, Disiplin Korektif Sedarmayanti menerangkan di dalam bukunya Tata Kerja dan Produktivitas Kerja (2018:26) Lingkungan Kerja adalah lingkungan
fisik dalam arti semua keadaan yang terdapat di sekitar tempat kerja, akan
mempengaruhi pegawai baik secara langsung
maupun secara tidak langsung. Lingkungan fisik dapat dibagi dalam
dua kategori yaitu: lingkungan yang langsung berhubungan dengan pegawai (pusat kerja, kursi meja
dan sebagainya) dan lingkungan
perantara atau lingkungan umum (rumah, kantor, pabrik, sekolah, kota, sistem jalan
raya, dan lain-lain).
Menurut Nitisemito (1988:183), lingkungan kerja adalah segala sesuatu
yang ada disekitar para pekerja dan yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan misalnya kebersihan musik dan lain-lain. Sedangkan
Sutrisno (2017:118) mendefinisikan Lingkungan Pekerjaan adalah keseluruhan sarana dan prasarana kerja yang ada disekitar karyawan yang sedang melakukan pekerjaan yang dapat mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan. Lingkungan kerja ini meliputi
tempat bekerja, fasilitas dan alat bantu pekerjaan, kebersihan pencahayaan ketenangan termasuk juga hubungan kerja antara orang-orang yang ada disekitar di tempat tersebut (Edison, 2018). Mangkunegara
(2017:67) Kinerja adalah hasil
kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan
tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya (Ayer, Pangemanan,
& Rori, 2016).
Berdasarkan latar belakang
yang telah dipaparkan, maka penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh disiplin kerja dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan pada perusahaan umum daerah air minum (PDAM) Tirta Giri Nata Kota Cirebon. Hipotetis dari penelitian ini dipaparkan sebagai berikut.
Metode
Penelitian ini berdasarkan
metodenya menggunakan metode penelitian kuantitatif. Waktu penelitian
pada hari Senin-Jumat pukul
08.00-17.00 WIB setiap harinya.
Lama penelitian selama lima
bulan sejak 3 Maret 2020 hingga 3 Juli 2020. Dalam penelitian
ini menggunakan teknik probability
sampling, Sugiyono (2017:63-64) menjelaskan probability
sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap
unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Pengambil sampel menggunakan proportionate
stratified random sampling, merupakan teknik yang digunakan bila populasi mempunyai
anggota atau unsur yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional. Suatu organisasi yang mempunyai pegawai dari Latar belakang pendidikan yang berstrata maka populasi pegawai
itu berstrata.
Jumlah populasi sebanyak 80 orang. Sugiyono
(2017:69) Rumus untuk menghitung ukuran sampel dari populasi
yang tidak diketahui jumlahnya adalah sebagai berikut. Sugiyono (2017:69)
Dimana :
S = jumlah sampel
=
Chi
kuadrat
yang harga nya tergantung derajat kebebasan dan tingkat kesalahan, untuk derajat kebebasan 1 dan kesalahan 5% harga Chi kuadrat =
3,841. harga Chi
kuadrat untuk kesalahan 1% = 6,634 dan 10% = 2,706
N =
Jumlah Populasi
P =
Peluang Benar (0,5)
Q =
Peluang Salah (0,5)
d =
Perbedaan antara rata-rata sampel dengan rata-rata populasi (bisa 0,01; 0,05; dan
0,10)
sampling penelitian apabila jumlah populasi 80 dengan kesalahan 5% maka jumlah sampel nya
adalah 65. Karena populasi berstrata maka sampel nya juga berstrata, stratanya ditentukan menurut jenjang pendidikan dengan demikian masing-masing sampel untuk tingkat
pendidikan harus proporsional sesuai dengan populasi, berdasarkan perhitungan dengan cara berikut
ini.
S1-S2 |
= |
13/80 |
X |
65 |
= |
10,56 |
11 |
Diploma |
= |
4/80 |
X |
65 |
= |
3,25 |
3 |
SMA |
= |
63/80 |
X |
65 |
= |
51,18 |
51 |
JUMLAH |
64,99 |
65 |
Teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan cara interview (wawancara), Kuesioner (angket), observasi (pengamatan), dan gabungan ketiganya (Sugiyono, 2016:137).
Metode analisis data yang digunakan adalah metode analisis statistik dengan menggunakan software IBM SPSS Statistics 25 for windows. Seperti telah diketahui bahwa Terdapat dua hal utama yang mempengaruhi kualitas hasil penelitian, yaitu kualitas instrumen penelitian dan kualitas pengumpulan data, dalam penelitian kuantitatif kualitas instrumen penelitian berkenaan dengan validitas dan realibilitas instrumen dan kualitas pengumpulan data berkenaan ketepatan cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan data. oleh karena itu instrumen yang telah teruji kualitas
validitas dan realibilitasnya
belum tentu dapat menghasilkan data yang
valid dan reliabel apabila instrumen tersebut tidak digunakan secara tepat dalam
pengumpulan datanya. Instrumen dalam penelitian kuantitatif dapat berupa tes
pedoman wawancara pedoman observasi dan kuesioner, Sugiyono (2016:222).
Untuk uji signifikansi validitas dapat dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan r tabel untuk degree of freedom (df)= n-2, dalam hal ini
n adalah jumlah
sampel dan alpha= 5% (0,05). Untuk
mengukur uji validitas, peneliti menggunakan program alat bantu statistik
IBM SPSS 25. Uji reliabilitas
menggunakan metode Alpha
Cronbach
Analisis data menggunakan uji asumsi klasik sebagai prasayarat analaisis yang terdiri dari Uji
Normalitas dan Multikolinearitas.
Metode analisis data yang digunakan
peneliti dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda yang digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh
antara disiplin kerja (X1) dan lingkungan kerja (X2) terhadap kinerja karyawan (Y). Uji Hipotesis dilakukan dengan model, Uji T (Parsial),
Uji F (Simultan), Koefisien Determinasi.
Hasil dan Pembahasan
Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan teknik korelasi Product
Moment dari Karl
Pearson.Data
dikatakan valid apabila hasil uji R hitung > R tabel. Pengujian ini dilakukan dengan
membandingkan nilai r hitung dengan r tabel untuk degree of freedom (df) = n 2. Yaitu df = 65 2 = 63, masih mendekati 65 sehingga menghasilkan R tabel sebesar 0,244. Adapun hasil
ujivaliditas adalah berikut.
Variabel |
Pernyataan |
r (hitung) |
r (tabel) |
Status |
Disiplin Kerja (X1) |
1 |
0,478 |
0,244 |
VALID |
2 |
0,622 |
0,244 |
VALID |
|
3 |
0,553 |
0,244 |
VALID |
|
4 |
0,367 |
0,244 |
VALID |
|
5 |
0,559 |
0,244 |
VALID |
|
6 |
0,606 |
0,244 |
VALID |
|
7 |
0,622 |
0,244 |
VALID |
|
8 |
0,624 |
0,244 |
VALID |
|
9 |
0,634 |
0,244 |
VALID |
|
10 |
0,392 |
0,244 |
VALID |
|
Disiplin Kerja (X1) |
1 |
0,532 |
0,244 |
VALID |
2 |
0,612 |
0,244 |
VALID |
|
3 |
0,620 |
0,244 |
VALID |
|
4 |
0,730 |
0,244 |
VALID |
|
5 |
0,791 |
0,244 |
VALID |
|
6 |
0,675 |
0,244 |
VALID |
|
7 |
0,632 |
0,244 |
VALID |
|
8 |
0,607 |
0,244 |
VALID |
|
91 |
0,624 |
0,244 |
VALID |
|
10 |
0,802 |
0,244 |
VALID |
|
Kinerja Karyawan (Y) |
1 |
0,659 |
0,244 |
VALID |
2 |
0,485 |
0,244 |
VALID |
|
3 |
0,651 |
0,244 |
VALID |
|
4 |
0,585 |
0,244 |
VALID |
|
5 |
0,591 |
0,244 |
VALID |
|
6 |
0,382 |
0,244 |
VALID |
|
7 |
0,533 |
0,244 |
VALID |
|
8 |
0,584 |
0,244 |
VALID |
|
9 |
0,587 |
0,244 |
VALID |
|
10 |
0,541 |
0,244 |
VALID |
|
11 |
0,668 |
0,244 |
VALID |
(Sumber: Data Primer angket yang diolah,
2020)
Uji Reliabilitas digunakan untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal
jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu
ke waktu. Untuk mengukur reliabilitas digunakan uji statistik cronbach alpha. Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai cronbach alpha>0,70.
Adapun hasil Uji Reliabilitas
disajikan pada tabel berikut.
Tabel 6 Hasil Uji Reliabilitas
Variabel |
Cronbach Alpha (>0,70) |
Keterangan |
Disiplin Kerja (X1) |
0,732 |
Reliabel |
Lingkungan Kerja (X2) |
0,858 |
Reliabel |
Kinerja Karyawan |
0,790 |
Reliabel |
(Sumber: Data Primer angket yang
diolah, 2020)
Pengujian Asumsi Klasik
dilakukan sebelum melakukan analisis Regresi Linier Berganda. Penelitian ini meliputi uji normalitas, uji multikolinieritas, uji autokorelasi
dan uji heteroeksedastisitas yang dilakukan
menggunakan bantuan komputer program SPSS 25 for Windows. Hasil uji prasyarat analisis disajikan berikut ini.
Uji normalitas merupakan salah satu bagian dari uji Asumsi Klasik, artinya sebelum melakukan analisis regresi, data penelitian tersebut harus diuji Normalitasnya (Arianto & Octavia,
2021). Model data yang baik adalah
berdistribusi normal atau mendekati normal. Normalitas dapat dilihat dari
normal Probability Plot dan Grafik Histogram, jika titik-titik data searah mengikuti garis diagonal maka data berdistribusi normal, kemudian jika Grafik
Histogram kurva yang kemiringannya
cenderung seimbang, baik kemiringan sisi kiri maupun
kanan, dan bentuk kurva hampir menyerupai
lonceng yang sempurna maka data berdistribusinormal.
Adapun hasil Uji Normalitas
sebagai berikut.
Gambar 3 Probability
Plot Hasil Uji Normalitas
(Sumber:
Data Primer angket yang diolah, 2020)
Berdasarkan Gambar 3 menunjukkan semua data yang ada berdistribusi normal, karena data
menyebar mendekati garis lurus diagonal. Adapun Grafik
Histogram hasil Uji Normalitas
adalah sebagai berikut.
Gambar 4 Histogram Uji Normalitas
Sumber:
Data Primer angket yang diolah, 2020)
Berdasarkan Gambar 4 menunjukkan semua data yang ada berdistribusi normal, karena kurva Kinerja Karyawan pada PDAM
Kota Cirebon bagian Produksi
dan Distribusi memiliki kemiringan yang cenderung seimbang dari sisi
kanan dan kiri, serta garisnya juga menyerupai lonceng, maka
Selain dengan melihat grafik, Uji Normalitas juga dapat dibuktikan melalui test Kolmogrov-Smirnov
pada alpha sebesar 5%. Jika nilai
signifikansi dari pengujian Kolmogrov-Smirnov lebih besar dari
0,05 maka data berdistribusi
normal. Adapun hasil Uji Normalitas
menggunakan Kolmogorov-Smirnov adalah
sebagai berikut.
Tabel. Hasil Uji
Normalitas Kolmogorov-Smirnov.
One-Sample
Kolmogorov-Smirnov Test |
||
|
Unstandardized
Residual |
|
N |
65 |
|
Normal Parametersa,b |
Mean |
,0000000 |
Std. Deviation |
3,33975947 |
|
Most Extreme Differences |
Absolute |
,063 |
Positive |
,043 |
|
Negative |
-,063 |
|
Test Statistic |
,063 |
|
Asymp. Sig. (2-tailed) |
,200c,d |
|
a. Test distribution is Normal. |
||
b. Calculated from data. |
||
c. Lilliefors Significance
Correction. |
||
d. This is a lower bound of the
true significance. |
Sumber: Data Primer angket yang
diolah, 2020)
Berdasarkan Tabel 7 menunjukkan hasil Uji Normalitas Kolmogrov Smirnov sebesar 0,200 > 0,05, maka data berdistribusi normal.
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen), model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi
diantara variabel independen. Uji multikolinearitas
dapat dilihat dari nilai tolerance dan Variance
Inflatiion Factor (VIF). Penyajian
data hasil Uji Multikolinearitas
variabel dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 8 Hasil Uji Multikolinearitas
Model |
Unstandardized
Coefficients |
Standardized
Coefficients |
t |
Sig. |
Collinearity
Statistics |
|||
B |
Std.
Error |
Beta |
Tolerance |
VIF |
||||
1 |
(Constant) |
12,890 |
7,537 |
|
1,710 |
,092 |
|
|
Disiplin Kerja |
,614 |
,130 |
,510 |
4,736 |
,000 |
,996 |
1,004 |
|
Lingkungan Kerja |
,142 |
,120 |
,128 |
1,186 |
,240 |
,996 |
1,004 |
|
a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan |
Sumber: Data Primer
angket yang diolah, 2020)
Berdasarkan Tabel 8 menunjukan semua variabel bebas mempunyai nilai toleransi 0,996 > 0,10
dan nilai VIF 1,004 < 10, sehingga
model regresi pada penelitian
ini tidak terjadi multikolinieritas.
Analisis Regresi dilakukan
untuk menguji Hipotesis penelitian ini terkait Variabel
Lingkungan Kerja dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja Karyawan. Analisis regresi berganda dipilih untuk menganalisis hipotesis dalam penelitian ini. Berikut ini hasil
analisis regresi berganda yang dilakukan dengan menggunakan program SPSS
25 for Windows. Hasil analisis regresi
linier berganda dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 9 Hasil Analisis
Regresi Linier Berganda
Model |
Unstandardized
Coefficients |
Standardized
Coefficients |
T |
Sig. |
||
B |
Std.
Error |
Beta |
||||
1 |
(Constant) |
12,890 |
7,537 |
|
1,710 |
,092 |
Disiplin Kerja |
,614 |
,130 |
,510 |
4,736 |
,000 |
|
Lingkungan Kerja |
,142 |
,120 |
,128 |
1,186 |
,240 |
|
a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan |
Sumber: Data Primer angket
yang diolah, 2020)
Berdasarkan Tabel 9 output dari Analisis Regresi Linier Berganda diperoleh persamaan regresi sebagai berikut :
Y = 12,890+ 0,614X1+0,142X2
Adapun interprestasi dari model persamaan regresi di atas adalah sebagai berikut:
1.
Konstanta sebesar 12,890 menyatakan bahwa
jika variabel disiplin kerja dan variabel lingkungan kerja tetap, maka nilai
variabel kinerja karyawan sebesar 12,890.
2.
Setiap kenaikan disiplin kerja sebesar 1
poin, maka akan meningkatkan kinerja karyawan pada PDAM Kota Cirebon sebesar
61,4 poin. Begitu juga sebaliknya, apabila disiplin kerja mengalami penurunan
sebesar 1 poin maka kinerja karyawan akan mengalami penurunan sebesar 61,4
poin..
3.
Setiap kenaikan lingkungan kerja sebesar
1%, maka akan meningkatkan kinerja karyawan pada PDAM Kota Cirebon sebesar
14,2%. Begitu juga sebaliknya, apabila penilaian lingkungan kerja mengalami
penurunan 1% maka kinerja karyawan akan mengalami penurunan sebesar 14,2%..
Berdasarkan Tabel 9, diperoleh hasil sebagai berikut.
A.
Disiplin Kerja
Tahapan yang dilakukan dalam uji t adalah :
1.
Menentukan H0 dan Ha
H0:
Disiplin Kerja berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kinerja karyawan
dengan tingkat signifikan 5%.
Ha:
Disiplin Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan
dengan tingkat signifikan 5%
2.
Menentukan T tabel
Tabel T dicari dengan rumus (α/2;n-k-1) = (0,05/2 ; 65-2-1) = (0,025;62) Berdasarkan
tabel T pada α = 0,025 dengan
derajad kebebasan (df) = 62, dapat diketahui T tabel sebesar 1,999
3.
Menentukan tingkat signifikansi (α)
Tingkat signifikansi dalam penelitian ini adalah 5% atau
0,05. Dari tabel 27.1 diketahui
bahwa nilai Sig pada variabel Disiplin Kerja adalah 0,000, artinya nilai Sig lebih kecil dari
nilai probabilitas 0,05
(0,000<0,05).
4.
Menentukan T hitung menggunakan SPSS
Berdasarkan tabel 4.9 diketahui bahwa nilai T hitung pada variabel Disiplin Kerja adalah 4,736.
5.
Kriteria Pengujian
H0
diterima (Ha ditolak), jika jika nilai sig >0,05 dan T hitung ≤ T
tabel artinya Disiplin Kerja tidak berpengaruh positif terhadap Kinerja
Karyawan.
H0
ditolak (Ha diterima), jika nilai sig <0,05 dan T hitung > T tabel
artinya Disiplin Kerja berpengaruh positif terhadap Kinerja Karyawan.
6.
Kesimpulan
Disiplin Kerja nilai
Sig (0,000<0,05) dan nilai T hitung
(4,736) > T tabel ( 1,999),
maka H0 ditolak (Ha diterima); Disiplin Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan dengan tingkat signifikansi 5%.
Gambar 10 Hasil
Uji T Disiplin Kerja
Sumber:
Data Primer angket yang diolah, 2020)
B.
Lingkungan Kerja
Tahapan yang dilakukan dalam uji t adalah :
1.
Menentukan H0 dan Ha
H0: Lingkungan Kerja berpengaruh
positif tidak signifikan terhadap kinerja karyawan dengan tingkat signifikan
5%.
Ha: Lingkungan Kerja berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan dengan tingkat signifikan 5%.
2.
Menentukan T tabel
Tabel T dicari dengan rumus (α/2;n-k-1) = (0,05/2 ; 65-2-1) =
(0,025;62) Berdasarkan tabel
T pada α = 0,025 dengan derajad
kebebasan (df) = 62, dapat diketahui T tabel sebesar 1,999
3.
Menentukan tingkat signifikansi (α)
Tingkat signifikansi dalam penelitian ini adalah 5% atau
0,05. Dari tabel 4.9 diketahui
bahwa nilai Sig pada variabel Lingkungan Kerja adalah 0,240, artinya nilai Sig lebih besar dari
nilai probabilitas 0,05
(0,240>0,05).
4.
Menentukan T hitung menggunakan SPSS
Berdasarkan tabel 4.9 diketahui bahwa nilai T hitung pada variabel Lingkungan Kerja adalah 1,186
5.
Kriteria Pengujian
H0 diterima (Ha ditolak), jika nilai
sig >0,05 dan T hitung < T tabel artinya Lingkungan Kerja tidak
berpengaruh positif terhadap Kinerja Karyawan.
H0 ditolak (Ha diterima), jika nilai
sig <0,05 T hitung > T tabel
artinya Lingkungan Kerja berpengaruh positif terhadap Kinerja Karyawan.
6.
Kesimpulan
Lingkungan Kerja nilai
sig 0,240>0,05 dan nilai T hitung
(1,186) < T tabel ( 1,999),
maka Ha ditolak (H0 diterima); Lingkungan Kerja berpengaruh positif tidak signifikan
terhadap Kinerja Karyawan dengan tingkat signifikansi 5%.
Gambar Grafik
Hasil Uji T Lingkungan Kerja
Sumber:
Data Primer angket yang diolah, 2020)
Uji F dilakukan untuk menguji signifikansi
koefisien regresi seluruh variabel bebas secara serentak
(simultan), jadi menguji signifikansi pengaruh Disiplin Kerja dan Lingkungan Kerja secara serentak
terhadap Kinerja Karyawan.
Adapun hasil Uji F adalah sebagai berikut.
Tabel 10 Hasil
Uji F (simultan)
Model |
Sum of
Squares |
Df |
Mean
Square |
F |
Sig. |
|
1 |
Regression |
283,929 |
2 |
141,965 |
12,330 |
,000b |
Residual |
713,856 |
62 |
11,514 |
|
|
|
Total |
997,785 |
64 |
|
|
|
|
a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan |
||||||
b. Predictors: (Constant), Lingkungan Kerja, Disiplin Kerja |
Sumber: Data Primer
angket yang diolah, 2020)
Berikut penjelasan rinci tahapan yang dilakukan untuk mengetahui kesimpulan dari hasil Uji F.
1.
Menentukan H0 dan Ha
H0: Tidak ada Disiplin Kerja dan
Lingkungan Kerja, secara bersama- sama terhadap Kinerja Karyawan.
Ha : Ada pengaruh Disiplin Kerja dan
Lingkungan Kerja secara bersama-sama terhadap Kinerja Karyawan.
2.
Menentukan F tabel
F tabel dicari
dengan rums F(k;n-k) = F(2;65-2)= F(2;63). Berdasarkan tabel F kolom 2 baris 63 dapat diketahui F tabel sebesar 3,14.
3.
Menentukan Nilai signifikansi
Tingkat signifikansi dalam penelitian ini adalah 5% atau
0,05. Dari tabel 4.10 diketahui
bahwa nilai Sig Hasil Uji F
adalah 0,000, artinya nilai Sig lebih kecil dari nilai
probabilitas 0,05 (0,000<0,05).
4.
Menentukan F hitung
Dari
Tabel 4.10, diperoleh nilai F sebesar 12,330
5.
Kriteria pengujian
Jika nilai sig <0,05 atau F hitung
> F Tabel maka terdapatt pengaruh variabel X (Disiplin Kerja dan Lingkungan
Kerja) terhadapVariabel Y (Kinerja Karyawan).
Jika nilai sig >0,05 atau F hitung
< F Tabel maka tidak terdapatt pengaruh variabel X (Disiplin Kerja dan
Lingkungan Kerja) terhadapVariabel Y (Kinerja Karyawan).
6.
Kesimpulan
Hasil Uji F nilai sig
0,000<0,05 dan nilai F hitung
(12,330) > T tabel (3,140), maka
maka terdapat pengaruh secara simultan variabel X (Disiplin Kerja dan Lingkungan Kerja) terhadapVariabel Y (Kinerja Karyawan).
Gambar. Hasil Uji F Simultan
Sumber:
Data Primer angket yang diolah, 2020)
Koefisien determinasi digunakan untuk mengukur besarnya pengaruh dari Variabel
Bebas (Disiplin Kerja dan Lingkungan Kerja) terhadap Variabel Terikat (Kinerja Karyawan). Hasil Uji Determinasi terdapat pada tabel 30.1 sebagai berikut.
Model |
R |
R
Square |
Adjusted
R Square |
Std.
Error of the Estimate |
1 |
,533a |
,285 |
,261 |
3,393 |
a. Predictors: (Constant), Lingkungan Kerja, Disiplin Kerja |
||||
b. Dependent Variable: Kinerja Karyawan |
Sumber: Data Primer angket
yang diolah, 2020)
Berdasarkan Tabel 4.11 diketahui nilai R Square atau R2 0,285
(28,5%). Hal tersebut mempunyai
arti bahwa sebesar 28,5% dari variasi variabel
Disiplin Kerja dan Lingkungan Kerja dapat menjelaskan variabel Kinerja Karyawan, sedangkan sisanya 71,5% dijelaskan oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Berdasarkan hasil Uji Regresi Linier Berganda, diketahui bahwa Variabel Disiplin Kerja dan Varibel Lingkungan Kerja berpengaruh signifikan secara bersama-sama terhadap Kinerja Karyawan pada
PDAM Kota Cirebon. Penelitian ini
menghasilkan nilai F tabel sebesar 3,140 dan nilai F hitung 12,330, sehingga dapat disimpulkan F hitung > F tabel (12,330>3,140), maka H0 ditolak dan Ha diterima, artinya Disiplin Kerja dan Lingkungan Kerja berpengaruh signifikan secara simultan terhadap Kinerja Karyawan PDAM Kota Cirebon.
Berdasarkan hasil Uji Korelasi Linier Berganda, diketahui bahwa Variabel Disiplin Kerja dan Varibel Lingkungan Kerja mempunyai hubungan signifikan secara bersama-sama terhadap Kinerja Karyawan pada PDAM Kota Cirebon. Penelitian
ini menghasilkan angka R hitung sebesar 0,533 dan nilai signifikansi 0,000, hal ini menunjukkan nilai sig lebih kecil dari 0,05 (0,000<0,05)
dan R hitung lebih besar dari R tabel
(0,533>0,244). Maka kesimpulan nya
adalah terjadi hubungan korelasi yang kuat dan positif antara Variabel Disiplin Kerja dan Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Karyawan.
Hasil Uji Regresi nilai koefisien Variabel Disiplin Kerja bernilai positif yaitu 0,614 ini dapat diartikan
setiap kenaikan disiplin kerja sebesar 1 poin, maka akan meningkatkan
kinerja karyawan pada PDAM
Kota Cirebon sebesar 61,4 poin.
Begitu juga sebaliknya, apabila disiplin kerja mengalami penurunan sebesar 1% maka kinerja karyawan
akan mengalami penurunan sebesar 61,4% Berdasarkan Hasil Uji T pada Variabel
Disiplin Kerja, nilai Sig (0,000<0,05) dan nilai
T hitung (4,736) > T tabel
( 1,999), maka H0 ditolak (Ha diterima); Disiplin Kerja berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan dengan tingkat signifikansi 5%.
Indikator-indikator Disiplin Kerja yang mempengaruhi Kinerja Karyawan ialah diantaranya pimpinan tegas dalam menegakan
peraturan sehingga mampu meningkatkan Kinerja Karyawan PDAM Kota Cirebon.
Hasil Uji Regresi nilai koefisien Variabel Lingkungan Kerja bernilai positif, yaitu 0,142, sehingga setiap kenaikan Lingkungan Kerja sebesar 1%, maka akan meningkatkan
Kinerja Karyawan pada PDAM Kota Cirebon sebesar 14,2%. Begitu juga sebaliknya, apabila penilaian lingkungan kerja mengalami penurunan 1% maka kinerja karyawan akan mengalami penurunan sebesar 14,2%, berdasarkan hasil output coefficients diatas
Lingkungan Kerja memperoleh nilai sig
0,240>0,05 dan nilai T hitung
(1,186) < T tabel ( 1,999),
maka H0 ditolak (Ha diterima); Lingkungan Kerja tidak berpengaruh
positif terhadap Kinerja Karyawan dengan tingkat signifikansi 5%. Hal ini terjadi karena
lingkungan kerja karyawan PDAM Kota Cirebon terdapat
dua jenis Lingkungan Kerja yaitu di ruangan dan di lapangan, tepatnya ditempat sumber air maka kebutuhan nya berbeda
diantara semua karyawan baik bagian
produksi dan distribusi. Berdasaran hasil Uji T masih bernilai positif walau didalam
kurva T hitung masuk kedalam area tidak berpengaruh, jadi bisa disimpulkan
Lingkungan kerja masih berpengaruh secara positif (hasil Uji Regresi) terhadap Kinerja Karyawan tetapi tidak signifikan.
Indikator-indikator Lingkungan Kerja yang mampu mempengaruhi Kinerja Karyawan ialah Kondisi cahaya
di tempat kerja membantu dalam menjalankan aktivitas pekerjaan meningkatkan Kinerja Karyawan PDAM Kota Cirebon.
Berdasarkan Hasil Uji F simultan nilai sig 0,000<0,05 dan nilai
F hitung (12,330) > T tabel
(3,140), maka terdapatt pengaruh positif dan signifikan secara simultan variabel X (Disiplin Kerja dan Lingkungan Kerja) terhadapVariabel Y (Kinerja Karyawan).
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) diperoleh nilai sebesar 0,285 atau 28,5%. Besarnya nilai koefisien determinasi tersebut menunjukkan bahwa Variabel Disiplin Kerja dan Varibel Lingkungan Kerja mampu menjelaskan Variabel terikat yaitu Kinerja Karyawan sebesar 28,5%, sedangkan sisanya sebesar 71,5% dijelaskan oleh variabel lain
yang tidak dimasukkan dalam model penelitian.
Berdasarkan pembahasan
diatas maka disimpulkan terdapat pengaruh positif
yang signifikan dari variabel Disiplin Kerja dan terdapat pengaruh positif yang kurang signifikan dari variabel Lingkungan
Kerja secara parsial dan secara simultan berpengaruh positif terhadap Kinerja Karyawan
Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat di ambil
dari hasil penelitian dan pembahasan adalah sebagai berikut: 1. Disiplin Kerja
berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan pada PDAM Kota Cirebon.
Besarnya pengaruh Disiplin Kerja tersebut dengan T hitung > T tabel yaitu
4,736 > 1,999, maka kesimpulan adalah H0 ditolak dan Ha diterima, artinya
Disiplin Kerja berpengaruh signifikan secara parsial terhadap Kinerja Karyawan. 2. Lingkungan Kerja
berpengaruh positif kurang signifikan terhadap Kinerja Karyawan pada PDAM Kota
Cirebon. Besarnya T hitung lebih kecil dari T tabel yaitu thitunng
1,186<1,999, maka H0 ditolak (Ha diterima); Lingkungan Kerja tidak
berpengaruh positif terhadap Kinerja Karyawan dengan tingkat signifikansi 5%.
Hal ini terjadi karena lingkungan kerja karyawan PDAM Kota Cirebon terdapat dua
jenis Lingkungan Kerja yaitu di ruangan dan di lapangan, tepatnya ditempat
sumber air maka kebutuhan nya berbeda diantara semua karyawan baik bagian
produksi dan distribusi. Berdasaran hasil Uji T masih bernilai positif walau
didalam kurva T hitung masuk kedalam area tidak berpengaruh. 3. Pengaruh
Disiplin Kerja dan Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Karyawan pada PDAM Kota
Cirebon dengan nilai R- Square 0,285 atau 28,5%. Hal ini berarti tingkat
kontribusi Disiplin Kerja dan Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Karyawan
sebesar 28,5% sisanya 71,5% dipengaruhi Variabel lain yang tidak diteliti.
DAFTAR PUSTAKA
ADHININGSIH, VINIDA. (2022). Evaluasi
Kinerja Perumda Air Minum Tirta Giri Nata Kota Cirebon Pada Aspek Pelayanan dan
Operasional. Universitas Gadjah Mada.
Annisa, Ika, Rahmani, Nur Ahmadi Bi,
& Hasibuan, Reni Ria Armayani. (2023). Pengaruh Disiplin Kerja dan
Lingkugan Kerja terhadap Kinerja Karyawan pada Perusahaan AJB Bumiputera 1912
Kantor Wilayah Medan. JIKEM: Jurnal Ilmu Komputer, Ekonomi Dan Manajemen,
3(1), 851896.
Arianto, Nurmin, & Octavia,
Briani Dewi Astri. (2021). Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Distribusi terhadap
Keputusan Pembelian. Jurnal Disrupsi Bisnis, 4(2), 98107.
Ayer, J. E., Pangemanan, L. R., &
Rori, Y. P. (2016). kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas
yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan
tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Kinerja yang baik adalah kinerja yang
optimal, yaitu kinerja yang sesuai standa. Agri-SosioEkonomi Unsrat, 12,
2746.
Cahyoseputro, Wibowo, Juliawati, Lies
T., & Rokhaminawanti, Ersri. (2021). Pengaruh Komunikasi Interpersonal
Pimpinan, Motivasi Kerja dan Lingkungan Kerja, terhadap Kepuasan Kerja Karyawan
di Hotel Intercontinental Midplaza Jakarta. Sebatik, 25(2), 537544.
Harahap, Sandhi Fialy, & Siregar,
Syati Manaharawan. (2022). Pengaruh Motivasi dan Disiplin terhadap Kinerja
Karyawan pada CV Dua Putra Mandiri Medan. Jesya (Jurnal Ekonomi Dan Ekonomi
Syariah), 5(1), 374383.
Hutagalung, Bob Alexandro. (2022).
Analisa FaktorFaktor Yang Mempengaruhi Kinerja Pegawai: Kompetensi, Motivasi
Dan Lingkungan Kerja (Penelitian Literature Review Manajemen Sumber Daya
Manusia). Jurnal Manajemen Pendidikan Dan Ilmu Sosial, 3(1), 201210.
Ichsan, Reza Nurul, Surianta, Eddi,
& Nasution, Lukman. (2020). Pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja
pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Ajudan Jenderal Daerah Militer
(Ajendam)-I Bukitbarisan Medan. Jurnal Darma Agung, 28(2), 187210.
Mattalatta, Solihin. (2019). Pengaruh
kepemimpinan situasional terhadap kepuasan kerja, organizational citizenship
behavior dan kinerja karyawan pada Perusahaan Keluarga (Studi Kasus Pada PT.
Putra Karella Group). MANDAR: Management Development and Applied Research
Journal, 1(2), 3543.
Nurjaya, Nunu. (2021). Pengaruh
Disiplin Kerja, Lingkungan Kerja Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
Pada Pt. Hazara Cipta Pesona. AKSELERASI: Jurnal Ilmiah Nasional, 3(1),
6074.
Rahmasita, Azi Nur, & Perizade,
Badia. (2022). Pengaruh disiplin kerja dan lingkungan kerja fisik terhadap
kinerja pegawai pelayanan pajak Kantor Samsat Palembang. CAM JOURNAL: Change
Agent For Management Journal, 6(2), 146157.
Salam, Nur Firas Sabila, Rifai, Abdul
Manap, & Ali, Hapzi. (2020). Faktor penerapan disiplin kerja: kesadaran
diri, motivasi, lingkungan (suatu kajian studi literatur manajemen pendidikan
dan ilmu sosial). Jurnal Manajemen Pendidikan Dan Ilmu Sosial, 2(1),
487508.
Sugiyono. (2017). Metode
Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi (Mixed Methods). Bandung:
Alfabeta.
Surya, Nusa Tirta. (2022).
Implementasi Program Percepatan Legalisasi Aset untuk Terwujudnya Tertib
Administrasi Pertanahan. Jurnal Impresi Indonesia, 1(12), 13091328.
Tabrani, Ahmad, & Harefa, Ida
Destariana. (2021). Pendidikan Agama Kristen Dan Tuntutan Kualitas SDM
Menghadapi Persaingan Masyarakat Global. EDULEAD: Journal of Christian Education
and Leadership, 2(2), 287305.
Yuniarti, Dwi, & Suprianto,
Erlian. (2020). Pengaruh gaya kepemimpinan dan tingkat Pendidikan terhadap
kinerja karyawan pada direktoreat operasi/produksi PT. X. Jurnal Industri
Elektro Dan Penerbangan, 4(2).