ANALISA FAKTOR KUALITAS LAYANAN DAN
HARGA TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN DI PT. J&T EXPRESS JAKARTA
Iman Chaerudin, Abdu Koharudin
STIE Unisadhuguna,
Jakarta, Indonesia
Email: iman.chaerudin@ubs-usg.ac.id,
abdulkoharudin5@gmail.com
Abstrak
Pada masa pandemic covid 19,
terdapat peningkatan layanan pengiriman barang karena masyarakat
beralih ke belanja On-line. Belanja On-line memerlukan jasa pengiriman barang untuk mengantar barang hingga ke
tangan konsumen. Persaingan antar perusahaan jasa menuntut perusahaan jasa pengiriman J&T Express untuk mempertahankan konsumennya. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui peran faktor kualitas layanan & harga jasa pengiriman dalam mempertahankan konsumen nya. Berdasarkan
karakteristik masalah yang dihadapi, metode penelitian yang digunakan adalah metode verifikatif dengan
pendekatan kuantitatif dengan obyek penelitian
konsumen PT.J&T Express.
Data primer atas 300 responden diperoleh
melaui kuesioner dan data sekunder dari Biro Pusat Statistik & Bursa Efek
Jakarta. Sampel diambil berdasararkan
purposive random sampling atas konsumen
yang dating selama sebulan.
Hasil penelitian menggambarkan
bahwa kualitas layanan dan harga jasa pengiriman berpengaruh secara siginifikan terhadap loyalitas konsumen. Sehingga perlu diperhatikan kualitas layanan dan harga dalam persaingan mempertahankan konsumen.
Kata Kunci: Kualitas Layanan; Harga; dan Konsumen
Loyal.
Abstract
During the covid 19 pandemic, there was an
increase in goods delivery services because people turned to online shopping.
On-line shopping requires delivery services to deliver goods to consumers.
Competition between service companies requires J&T Express delivery service
companies to retain their customers. This study aims to determine the role of
service quality factors & delivery service prices in retaining consumers. Based
on the characteristics of the problems encountered, the research method used is
a verification method with a quantitative approach with the object of research
being PT. J&T Express consumers. Primary data for 300 respondents was
obtained through questionnaires and secondary data from the Central Bureau of
Statistics & the Jakarta Stock Exchange. Samples were taken based on
purposive random sampling of consumers who came for a month. The results of the
study illustrate that the quality of service and the price of delivery services
have a significant effect on consumer loyalty. So it
is necessary to pay attention to the quality of service and price in the
competition to maintain consumers
Keywords:
Service Quality; Price;
and
Customer Loyalty
Pendahuluan
Diera globalisasi dan masa pandemic covid 19 saat ini kebutuhan jasa pengiriman
mengalami
peningkatan
yang cukup
pesat karena telah berubahnya pola perilaku belanja
konsumendari belanja konvensional menjadi belanja on-line yang cepat,
mudah, aman dan praktis
dalam hal pengiriman
barang (Abdurrahman, 2015). Sistim belanja online membutuhkan dukungan jasa pengiriman yang cepat
dan praktis yang merupakan
bagian dari pola belanja on-line. Menurut (Juwandi, 2004) kebutuhan pelanggan
yang semakin
tinggi, serta
berkembangnya
bisnis toko online /e-commerce
menunjukkan bahwa tingginya
antusiasme
konsumen terhadap
jasa pengiriman
barang. Kondisi ini digambarkan pada table 2 dibawah ini.
Tabel 1
Pendapatan Usaha Logistik
2019-2021
Tanggal |
Penjualan SMDR |
% |
Penjualan SAPX |
% |
30-Sept-19 |
319.304.749 |
|
274.910.627.056 |
|
30-Sept-20 |
362.093.202 |
13,40% |
329.923.850.565 |
20,01% |
30-Sept-21 |
442.755.282 |
22,28% |
429.344.070.019 |
30,13% |
Sumber : Bursa Efek Jakarta,
2021
Tabel diatas
menujukkan peningkatan usaha jasa pengiriman
bahkan pada masa pandemic covid 19, penjualan jasa PT. SMDR dan PT.
SPAX meningkat 50- 100%. Diman penjualan
PT SMDR pada tahun 2020 sebesar
Rp. 362 juta meningkat menjadi Rp. 442 juta, sedangkan PT.SAPX meningkat dari Rp 329 Milyar menjadi Rp. 429 M. Demikian pula dengan usaha pengiriman J&T Express pada
Oktober 2020 mencapai 8 juta
paket dan terus meningkat menjadi 13,5 juta paket pada Oktober 2021, menjadi 16,5 juta paket pada November 2021 bahkan menigkat menjadi 25 juta paket pada Desmeber 2021. Peningkatan pengiriman paket ini diduga disebabkan
adanya peningkatan layanan tersedianya jasapengiriman paket besar dan paket udara serta adanya
tambahan layanan di 30 kota di Indonesia. Selain itu adanya pesta diskon
35% pada akhir tahun 2020
& pada tahun 2021 berhasil
menigkatkan hingga 100 juta pelanggan. Walaupun telah dilakukan peningkatan layanan dan juga dilakukan
discount harga jasa pengiriman, keterlambatan pengiriman akibat gangguan jadwal pemberangkatan penerbangan serta kapal laut,
adanya WFH pada masa pandemic covid-19 serta lambatnya vaksinasi personel pengiriman barang dan petugas kantor penerimaan paket menjadi kendala dalam pengiriman barang tepat waktu.
Usaha jasa pengiriman
merupakan usaha yang diperlukan konsumen, menurut (Kotler, 2018) kualitas
adalah keseluruhan sifat suatu barang
atau pelayanan yang berpengaruh pada kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau tersirat. Melalui pengertian dan teori ini dapat
diketahui bahwa suatu barang atau
jasa akan dinilai bermutu apabila dapat memenuhi
ekspektasi konsumen akan nilai produk
yang diberikan kepada konsumen tersebut (Sari, Noor, & Djumlani, 2019). Artinya,
mutu atau kualitas merupakan salah satu faktor yang menentukan penilaian kepuasan konsumen tentu sangat membutuhkan adanya
spesifikasi dan
rancangan
sistem jasa yang akan diberikan kepada pelanggan, sistem
jasa akan
membuat
orang atau karyawan yang terlibat
dalam usaha jasa yang berbeda akan dapat
melaksanakan dan
memahami secara obyektif, terlepas dari
apapun
sudut pandang
konsumennya (Fatihudin & Firmansyah, 2019). Dalam usaha jasa pengiriman
barang
harus disesuaikan
dengan
spesifikasi
dan
kebutuhan pelanggannya. Sedangkan
harga merupakan salah satu dari variabel
bauran pemasaran yang
sangat penting dalam manajemen pemasaran (Nst, 2018). Harga juga merupakan satu variabel bauran pemasaran yang paling fleksibel.
Adapun pengertian harga menurut para ahli: Menurut (Purnamasari, Suwena, & Haris, 2016) harga adalah satuan moneter
atau ukuran lainnya (termasuk barang dan jasa lainnya) yang ditukarkan agar memperoleh hak kepemilikan atau penggunaan suatu barang dan jasa sehingga menimbulkan kepuasan konsumen. Menurut (Assauri, 2003) harga
merupakan satu-satunya unsur marketing mix yang menghasilkan
penerimaan penjualan, sedangkan unsur lainnya hanya unsur
biaya saja. Sedangkan loyalitas konsumen merupakan mempunyai peran yang sangat besar pada suatu perusahaan, mempertahankan mereka artinya mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan dan meningkatkan kinerja keuangan, inilah yang menjadi alasan utama bagi suatu
perusahaan untuk mempertahankan dan menarik mereka (Evanschitzky et al., 2012). Berry dalam (Tjiptono, 2019), menyatakan
loyalitas pelanggan (customer
loyalty) merupakan respon
yang berkaitan erat dengan jani atau
ikrar untuk memegang teguh komitmen yang mendasari keberlanjutkan relasi, dan biasanya tercermin dalam pembelian ulang yang konsisten.
Dengana demikian bagi J7T Express sangat penting untuk mempertahankan
100 juta pelanggan yang telah diperoleh pada tahun 2020 pada saat terjadi pandemic covid-19, Berdasarkan
pemikiran diatas dapat digambarkan kerangka pemikiran dalam penelitian ini .
Gambar 1.Kerangka Pemikiran
Perubahan lingkungan
bisnis yang cepat dan persaingan yang semakin ketat serta perubahan
perilakukonsumen pada masa pandemic covid-19 dan berkembangnya teknologi komunikasiketidak jelasan (ambiguity) telah
menyebabkan situasi yang mengambang (volatile),
ketidakpastian (uncertainty),
dan kompleks (complex).
Pada situasi ini didga kualitas layanan dan harga memiliki pengaruh yang kuat dalam mempertahankan
konsumen yang loyal dimanan
indikator pengukuran loyalitas pelanggan meliputi pembelian ulang, membeli antar lini produk
atau jasa, mereferensikan kepada orang lain
dan menunjukkan kekebalan terhadap tarikan pesaing.
Metode Penelitian
Metode penelitian adalah cara ilmiah yang digunakan untuk mendapatkan data yang objektif,
valid dan reliabel dengan tujuan agar dapat ditemukan, dibuktikan serta dikembangkan menjadi suatu pengetahuan
sehingga dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah (Sugiyono,
2017). Metode yang digunakan
di dalam penelitian ini adalah metode
verifikatif kuantitatif.
Metode kuantitatif adalah ilmu yang berkaitan dengan tata cara (metode) pengumpulan data, analisa data, dan interpretasi hasil analisis untuk mendapatkan informasi guna penarikan kesimpulan dan pengambilan keputusan. Penelitian ini akan melakukan survey dengan menggunakan alat kuisioner sebagai instrumen pengumpulan data dan hasil itulah akan diolah
dengan software SPSS versi
24 (Ghozali,
2018). Populasi dalam penelitian ini adalah pelanggan
PT. J&T Express sebanyak 10.840 orang. Dalam menentukan
besarnya sampel dalam penelitian ini didasarkan pada perhitungan yang dikemukakan oleh
Slovin dengan batas
ketelitian
10%, sebagai berikut:
n = 10.840 / (1 + 10.840
x (0.1)2) =99 dan di ambil jumlah sampel sebanyak
100 orang. Namun jika menggunakan tabel (Krejcie
& Morgan, 1970) atas pupolasi (N) 10.000 maka di dapat sample (S) = 376 sampel.
Pengambilan sampel yang
digunakan adalah teknik Purposive Random
Sampling. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner terhadap 300 responden secara cross section dengan
mengukur setiap variable penelitian menggunakan indicator skala Ordinal dengan jawaban responden menggunakan skala likert agar dapat diukur pengaruh antara variable bebas dan tidak bebas menggunakan
regresi dan korelasi serta uji validitas data. Teknik Analisa data yang digunakan
adalah model Model analisis regresi berganda (Sugiyono,
2015) dengan model
persamaan regesi sebagai berikut:
Y = a + b1X1 + b2X2 + e
................ (1)
Dimana
:
Y: Kepuasan
Konsumen,
a : Konstanta,
b1 : Koefisien
regresi variable X1,
b2 Koefisien
regresi variabel X2,
X1: Kualitas
Pelayanan, X2 : Harga Layanan, Y : Loyalitas Konsumen
Untuk melihat pengaruh variable bebas terhadap variabel terikat, masing-masing dilakukan pengujian hipotesis adalah Uji Parsial (Uji t) dilakukan untuk mengetahui pengaruh masing-masing
variabel bebas terhadap variabel terikat. Kriteria pengujian dilakukan dengan membandingkan nilai t-hitung dengan t-tabel yaitu :
1. Jika t-hitung
> t-tabel, tolak Ho terima Ha pada taraf signifikan 95%
2. Jika t-hitung
< t-tabel, terima Ho tolak Ha pada taraf signifikan 95%
Selanjutnya dilakukan Uji
Simultan (Uji F) untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara serempak (simultan). Adapun kriteria pengujian dilakukan dengan membandingkan F-hitung dengan F-tabel, sebagai berikut:
1. Bila F hitung
> F tabel pada taraf signifikan 95%, maka hipotesis alternatif diterima.
2. Bila Fhitung
< F tabel pada taraf signifikan 95%, maka hipotesis alternatif ditolak.
Hasil dan Pembahasan
Pelayanan prima adalah melakukan pelayanan sebaik mungkin kepada pelanggan, sehingga pelanggan menjadi merasa puas. Pelayanan
prima juga berarti melakukan
pelayanan sebaik mungkin kepada para pelanggan atau konsumen sehingga memenuhi keinginan dan ekspektasi pelanggan. Secara umum tujuan
pelayanan prima yakni memberikan pelayanan sehingga bisa memenuhi
dan memuaskan para pelanggan
sehingga perusahaan mendapatkan keuntungan yang maksimal.
Dimensi Pelayanan Prima
Menurut (James & Mona, 1994) bahwa
pelanggan akan menilai kualitas pelayanan melalui lima prinsip demensi pelayanan sebagai tolak ukurnya, yaitu:
1. Reliability atau Reliablitas, yaitu kemampuan untuk memberikan jenis pelayanan yang telah dijanjikan kepada pelanggan secara tepat dan benar, sesuai dengan harapan
konsumen terkait kecepatan, ketepatan waktu, tidak ada
kesalahan, sikap simpatik, dan lain sebagainya.
2. Responsiveness atau Responsif, yaitu keinginan untuk cepat bertindak dalam membantu pelanggan dengan pelayanan yang tepat waktu. Dapat berarti juga tanggap memberikan pelayanan yang cepat atau responsif serta diiringi dengan cara penyampaian
yang jelas dan mudah dimengerti.
3. Assurance atau Kepastian, yang berarti jaminan dan kepastian yang diperoleh dari kompetensi untuk memberikan pelayanan dengan sikap sopan
santun, komunikasi yang baik, dan pengetahuan yang dimiliki, sehingga mampu menumbuhkan rasa percaya pelanggan.
4. Emphaty atau Empati, yaitu memberikan
perhatian yang tulus dan bersifat pribadi kepada pelanggan, hal ini dilakukan
untuk mengetahui keinginan konsumen secara akurat dan spesifik dengan memberikan perhatian kepada pelanggan secara khusus.
5. Tangible atau Nyata, yang berarti segala sesuatu yang nampak. Maksudnya adalah bukti konkret
kemampuan suatu perusahaan untuk menampilkan yang terbaik bagi pelanggan, baik dari sisi
fisik tampilan bangunan, fasilitas, perlengkapan teknologi pendukung, hingga penampilan karyawan penampilan para penyedia layanan dan fasilitas-fasiltias
yang akan didapatkan pelanggan.
Berdasarkan penjelas diatas dibuat indicator variable kualitas
layanan yang dimuat dalam kusioner kepada responden sbb:
1. Reliabilitas ,
a. Kemampuan komunikasi
b. Kecekatan karyawan
c. Penanganan antrian
2. Responsiveness,
a. Durasi dalam memberikan pelayanan
b. Kecermatan karyawan dalam melayani pelanggan
c. Kecepatan dalam menanggapi permintaan
3. Assurance,
a. Penguasaan karyawan atas jenis2 produk
b. Sikap Karyawan pada pelanggan
c. Pelayanan sesuai harapan pelanggan
4. Empahty,
a. Perhatian secara individual kepada pelanggan
b. Kesungguhan respon karyawan terhadap complain pelanggan
c. Pelayanan yang sesuai dengan harapan pelanggan
5. Tangible,
a. Fasiltas Ruangan Layanan
b. Pencahayaan
c. Dekorasi Ruangan
Berdasarkan 10 indikator kualitas layanan dengan menggunakan 10 pernyataan responden, dilakukan uji validitas dengan hasil seluruh indikator
variable kualitas layanan seluruh item pernyataan dinyatakan valid karena lebih besar dari
0,244. Harga Harga menurut (Kotler & Keller, 2016) adalah
sejumlah uang yang ditukarkan
untuk sebuah produk atau jasa.
Lebih jauh lagi, harga adalah
sejumlah nilai yang konsumen tukarkan untuk jumlah manfaat
dengan memiliki atau menggunakan suatu barang atau
jasa. Harga merupakan hal yang diperhatikan konsumen saat melakukan
pembelian. Sebagian konsumen
bahkan mengidentifikasikan harga dengan nilai.
Menurut Swasta dalam (Handoko, 2017) harga
merupakan sejumlah uang (ditambah beberapa barang kalau mungkin)
yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanannya. Harga seringkali digunakan sebagai indikator nilai bilamana harga tersebut dihubungkan dengan manfaat yang dirasakan atas suatu barang atau
jasa. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada tingkat harga tertentu,
bila manfaat yang dirasakan konsumen meningkat, maka nilainya akan meningkat
pula (Tjiptono, 2019). Dalam penentuan nilai suatu barang atau
jasa, konsumen membandingkan kemampuan suatu barang atau
jasa dalam memenuhi kebutuhannya dengan kemampuan barang atau jasa
subtitusi. Karena itu dalam penelitian ini harga merupakan
salah satu atribut penting yang pelu dievaluasi terhadap sikap konsumen dengan indikator sbb :
1. Keterjangkauan Harga
2. Keseuaian Harga dengan Kulaitas Layanan
3. Harga
sebagai daya saing.
Berdasarkan hasil uji validitas semua indicator diatas dalam pernyataan konsumen dinyatakan valid, karena lebih besar
dari 0,244. Loyalitas mencakup komitmen pelanggan untuk membeli kembali atau terus menerus
memakai merek yang dikonfirmasikan dengan seringnya membeli layanan atau produk
serta sikap positif lainnya seperti perbincangan positif antar konsumen
maupun dengan orang lain (Dick & Basu, 1994). Menurut
(Setiawan, 2011) loyalitas
pelanggan adalah keterikatan yang kuat untuk menggunakan kembali dan menjadikan produk/jasa sebagai
pilihan prioritas secara konsisten di masa depan, sehingga terjadi pembelian barang/jasa yang sama, meskipun ada upaya yang berpotensi menyebabkan perilaku berpindah. Berbagai macam penelitian tentang konsep dan operasionalisasi variable Loyalitas
Konsumen di bidang jasa telah dilakukan
oleh para peneliti. Masing-masing peneliti
memiliki satuan pengukuran masing-masing dalam mengukur Loyalitas. Berikut disajikan daftar penelitian tentang Loyalitas Konsumen pada tabel di bawah ini.
1. Pembelian ulang secara teratur
2. Kepercayaan Konsumen
3. Merekomendasikan kepada
orang lain.
4. Melakukan Word of
Mouth yang Positif.
Berdasarkan uji validitas indicator diatas, semua item pernyataan dalam instrumen penelitian dinyatakan valid, karena lebih besar
dari 0,244. Uji Reliabilitas
atas indikator2 diatas, dapat disimpulkan bahwa instrumen variabel Kualitas Layanan, Harga Layanan & Loyalitas Konsumen ini dikatakan baik atau reliabel karena nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,89; 0,756 dan 0,799 dalam kategori >
0,80 s/d1.00 dianggap
sangat baik / sangat reliabel.
Atas dasar uji validitas
dan reliabilitas, maka seluruh indikator dalam variable penelitian valid
dan reliabel sebagai ukuran variable penelitian.
Untuk mendapatkan
model hubungan kualitas layanan & harga layanan terhadap loyalitas konsumen dilakukan analisis linier berganda. Berdasarkan hasil analisis tersebut, maka diperoleh konstatnta menggunakan SPSS sbb:
Tabel
2.
Analisis Linear Berganda Variabel Kualitas Layanan, Harga Layanan & Loyalitas Konsumen J&T
Jakarta
Model |
Unstandardized Coefficients |
||
B |
Std. Error |
||
1 |
(Constant) |
12.623 |
3.375 |
|
X1 |
.228 |
.084 |
X2 |
.530 |
.244 |
Sumber: Data Primer, diolah kembali,
2021
Dengan demikian
rumus persamaan regresi menjadi sebagai berikut:
Y=
12,623 + 0,228 (X1) + 0,530 (X2)
Pengertian dari persamaan tersebut diatas adalah sbb:
1. Nilai konstanta intersep sebesar 12,623 menyatakan bahwa jika variable kualitas pelayanan (X1), variabel harga (X2) nol atau tanpa
kualitas layanan & harga layanan maka
terdapat loyalitas pelanggan (Y) sebesar 12,623
orang dari 10.000 responden.
2. Nilai koefisiensi variabel kualitas pelayanan (X1) terhadap variabel loyalitas pelanggan (Y) adalah sebesar 0,228. Hal ini berarti jika variabel
kualitas pelayanan (X1)
naik 1(satu) satuan akan menaikan variabel
loyalitas pelanggan sebesar 22,8% dengan asumsi variabel harga layanan (X2) dan konstanta dianggap konstan.
3. Nilai
koefisiensi variabel harga (X2) terhadap variabel loyalitas pelanggan (Y) adalah sebesar 0,530. Hal ini berarti jika variable kualitas pelayanan (X2 baik 1 (satu) satuan
akan menaikan variable loyalitas pelanggan sebesar 53% dengan asumsi variabel kualitas pelayanan (X1) dan konstanta dianggap konstan.
Untuk meningkatkan
loyalitas pelanggan Express
jasa seperti J&T perusahaan harus meningkatkan kepuasan setiap pelanggan dan mempertahankan tingkat kepuasan tersebut dalam jangka panjang.
Agar kepuasan konsumen meningkat, perusahaan harus menambahkan nilai yang dapat membuat mereka mendapatkan apa yang mereka bayar atau
lebih dari yang mereka harapkan, sehingga mereka dapat bertahan dan mengarah pada pembelian ulang, perekomendasian dan proporsi pembelanjaan yang meningkat.
Dari uraian diatas dapat
disimpulkan bahwa loyalitas pelanggan merupakan peranan pelanggan atas kualitas layanan yang diberikan oleh pihak pengusaha pengiriman J&T setelah membandingkan kinerja atau hasil
dirasakan dengan harapannya. Demikian pula dengan harga layanan
secara parsial dapat mempegaruhi loyalitas pelanggan Express
J&T. Untuk membuktikan dugaan diatas maka
dilakukan ujit t sbb:
1. Ho: Terdapat
hubungan antara kualitas layanan terhadap loyalitas konsumen secara parsial.
H1: Tidak terdapat ubungan antara kualitas layanan terhadap loyalitas konsumen secara parsial.
2. Ho: Terdapat
hubungan antara harga layanan terhadap
loyalitas konsumen secara parsial.
H1: TidakTerdapat hubungan antara kualitas layanan terhadap loyalitas konsumen secara parsial.
Tabel 3.
Uji t
variable Kualitas Layanan,
Harga Layanan terhadap Loyalitas Konsumen J&T
Jakarta
Standardized Coefficients |
t |
Sig. |
Beta |
||
|
3.740 |
.000 |
.330 |
2.727 |
.008 |
.263 |
2.174 |
.034 |
Sumber: Data Primer, diolah
kembali, 2021
1. Dasar pengambilan
keputusan adalah sig.t <
0.05 maka hipotesa nol diterima. Berdasarkan
tabel diatas, sig.t variabel kualitas layanan sebesar 0.008 lebih kecil dari 0,05
dan t-hitung
lebih besar dari t-tabel 2.727 > 1.669 maka hipotesa nol
diterima, berarti kualitas layanan memiliki hubungan yang siginikan terhadap loyalitas konsumen J&T
Jakarta dengan tingkat kepercayaan 95%.
2. Dasar pengambilan
keputusan adalah sig. t
< 0.05 maka hipotesa nol diterima. Berdasarkan
tabel diatas, sig.t variable
harga menunjukkan 0.034 lebih kecil dari
0,05 dan t-hitung lebih
besar dari t-tabel 2.174 >
1,669 maka hipotesa nol diterima, berarti harga berpengaruh langsung terhadap loyalitas pelanggan secara parsial pada
J&T Express dengan tingkat keyakinan 95% .
Selain
terdapat hubungan yang signifikan secara parsial variable kualitas layanan terhadap loyalitas pelanggan & hubungan yang signifikan secara parsial variable harga layanan terhadap
loyalitas pelanggan, pelu pula diketahui hubungan secara simultan variable kualitas layanan & harga layanan terhadap loyalitas konsumen.Untuk
keperluan tersebut dilakukan uji F seperti table dibawah ini :
Tabel 4
. Uji F
variable Kualitas Layanan,
Harga Layanan terhadap Loyalitas Konsumen J&T
Jakarta secara simultan.
ANOVAa |
||||||
Model |
Sum of Squares |
df |
Mean Square |
F |
Sig. |
|
1 |
Regres |
91.166 |
2 |
45.583 |
10.368 |
.000b |
|
sion |
|
|
|||
|
|
|
||||
|
Residu |
272.588 |
292 |
4.397 |
|
|
|
al |
|
|
|||
|
Total |
363.754 |
300 |
|
|
|
Sumber: Data Primer, diolah
kembali, 2021
Berdasarkan tabel 3 di atas
(uji anova), diperoleh nilai F hitung sebesar 10.368 dengan tingkat probabilitas 0,000 (signifikansi).
Karena lebih kecil dari 0,05, maka model regresi dapat digunakan
untuk memprediksi loyalitas pelanggan atau dengan kata lain bahwa kualitas layanan dan harga layanan secara simultan berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan. Kedua uji parsial & simultan variable kualitas layanan & harga layanan terhadap
loyalitas pelanggan sesuai dengan pendapat
(Tjiptono,
2019) dimana loayalitas pelanggan merupakan kunci utama perusahaan untuk menang dalam
persaingan. Untuk menciptakan loyalitas pelanggan selalu dijadikan bahan penelitian khususnya sebagai parameter kualitas layanan & harga.
Kesimpulan
Variabel kualitas layanan
mempengaruhi loyalitas pelanggan J&T Express. Hal ini
ditunjukan melalui nilai t-hitung variabel kualitas pelayanan yaitu sebesar 2,727 dibandingkan dengan t-tabel (1.669). Sehingga untuk meningkatkan jumlah pengiriman barang di J&T
Jakarta perlu dilakukan peningkatan kualitas layanan.
Variabel harga mempengaruhi loyalitas pelanggan J&T Express. Hal ini
ditunjukan melalui nilai t-hitung variabel Harga yaitu sebesar 2,174 dibandingkan dengan t-tabel (1.669). Sehingga untuk meningkatkan jumlah pengiriman barang di J&T
Jakarta perlu dilakukan perbaikan harga layanan sesuai ekspektasi konsumen.
Variabel kualitas pelayanan
dan harga secara simultan mempengaruhi loyalitas pelanggan J&T
Express. Dengan
sig.t 0,00 < 0,05 dan F hitung 10.36 > F table 3,14.
Sehingga untuk memenagkan persaingan pada jasa pengiriman barang J&T khususnya di Jakartas perlu dilakkan peningkatan loyalitas pelanggan melalui perbaikan kualitas layanan & harga layanan sesuai
dengan harapan konsumen.
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, Nana
Herdiana. (2015). Manajemen strategi pemasaran. Bandung: Pustaka Setia.
Assauri, Sofjan. (2003). Customer
service yang baik landasan pencapaian customer satisfaction.
Dick, Alan S., & Basu, Kunal.
(1994). Customer loyalty: toward an integrated conceptual framework. Journal
of the Academy of Marketing Science, 22(2), 99–113.
Evanschitzky, Heiner, Ramaseshan,
Balasubramanian, Woisetschläger, David M., Richelsen, Verena, Blut, Markus,
& Backhaus, Christof. (2012). Consequences of customer loyalty to the
loyalty program and to the company. Journal of the Academy of Marketing
Science, 40(5), 625–638.
Fatihudin, Didin, & Firmansyah,
Anang. (2019). Pemasaran Jasa:(Strategi, Mengukur Kepuasan Dan Loyalitas
Pelanggan). Deepublish.
Ghozali, Imam. (2018). Aplikasi
analisis multivariate dengan program IBM SPSS 25.
Handoko, Bagus. (2017). Pengaruh
Promosi, Harga Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Titipan
Kilat JNE Medan. Jurnal Ilmiah Manajemen Dan Bisnis, 18(1),
61–72.
James, A. F., & Mona, J. F.
(1994). Service management for competitive advantage. New York.
Juwandi, Hendy Irawan. (2004).
Kepuasan pelayanan jasa. Erlangga. Jakarta.
Kotler, Philip. (2018). Manajemen
Pemasaran, Edisi 13, Jilid 1. Yogyakarta: Erlangga.
Kotler, Philip, & Keller, Kevin
Lane. (2016). Manajemen Pemasaran Edisi 15e. PT. Indeks Kelompok Gramedia.
Jakarta.
Krejcie, Robert V, & Morgan,
Daryle W. (1970). Determining sample size for research activities. Educational
and Psychological Measurement, 30(3), 607–610.
Nst, Mas Ayoe Elhias. (2018).
Perancangan Kualitas Pelayanan Jasa Transportasi Pengiriman Barang Menggunakan
Metode Service Quality Pada CV. Karya Agung Medan. IT (INFORMATIC TECHNIQUE)
JOURNAL, 6(2), 124–136.
Purnamasari, I. G. A. Yulia, Suwena,
Kadek Rai, & Haris, Iyus Akhmad. (2016). Pengaruh kualitas produk dan harga
terhadap kepuasan konsumen produk m2 fashion online di Singaraja Tahun 2015. Jurnal
Pendidikan Ekonomi Undiksha, 5(1).
Sari, Juwita Paramitha, Noor,
Muhammad, & Djumlani, Achmad. (2019). Pengaruh Semangat Kerja Pegawai dan
Kualitas Pelayanan terhadap Tingkat Kepuasan Masyarakat di Kantor Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Paser. Ejournal Pemerintah
Integr, 7(1).
Setiawan, Supriadi. (2011). Loyalitas
pelanggan jasa. PT Penerbit IPB Press.
Sugiyono. (2015). Metode
Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D.
Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2017). Metode
Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung.
Tjiptono, Fandy. (2019). Strategi
pemasaran.