PENGARUH
CITRA MEREK DAN DISKON TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN KECAP IKAN ROYAL GOLD FISH
PRODUK PT. DUA BERLIAN DI DKI JAKARTA
Johan Trihantoro, Andhika
STIE Unisadhuguna
Jakarta, Indonesia
Email: erwin.rasjid@ubs-usg.ac.id,
andhikakezia@gmail.com
Abstrak
Pendahuluan: Penjualan merupakan bagian paling penting dalam setiap perusaahaan
karena penjualan merupakan penunjang keberlangsungan perusahaan itu sendiri Oleh karna itu pemasaran yang dilakukan perusahaan harus sangat diperhatikan
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui adanya Pengaruh Brand Image dan Diskon terhadap Minat Pembelian Konsumen Produk Saus Ikan Emas Kerajaan PT. Dua berlian di
DKI Jakarta.
Metode: Penelitian ini dilakukan pada April 2021 melalui bantuan google form (online
quetionnaire). Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen
di DKI Jakarta. Sampling menggunakan teknik puposive sampling. Penelitian ini diperoleh melalui quetionnaire online kepada 100 responden. Metode pengujian instrumen yang digunakan adalah validitas dan pengujian abilitas. Teknik analis data yang digunakan adalah kuantitatif desciptive, analisis regresi berganda, tes t, tes F dan koefisien penentuan.
Hasil: Hasilnya menunjukkan bahwa citra merek memiliki
efek positif dan signifikan pada interst pembelian konsumen, sementara diskon memiliki efek positif
dan tidak signifikan pada minat pembelian konsumen.
Kata
kunci: Citra merek; diskon; dan pembelian konsumen.
Abstract
Introduction: Sales is
the most important part in every company because sales are a support for the
sustainability of the company itself. Therefore, the marketing carried out by
the company must be very careful.
Objective: This
study aims to determine the effect of Brand Image and Discount on Consumer
Purchase Interest of Royal Gold Fish Sauce Products. PT. Two diamonds in DKI
Jakarta.
Methods: This
research was conducted in April 2021 through the help of a google form (online
questionnaire). The population in this study are consumers in DKI Jakarta.
Sampling using purposive sampling technique. This research was obtained through
an online questionnaire to 100 respondents. The instrument testing method used
is validity and ability testing. The data analysis technique used is
descriptive quantitative, multiple regression analysis, t test, F test and
determination coefficient.
Results: The
results show that brand image has a positive and significant effect on
consumers' buying interest, while discounts have a positive and insignificant
effect on consumers' buying interest.
Keywords: Brand
image; discount; and consumer buying.
Pendahuluan
Penjualan merupakan bagian paling penting dalam setiap perusaahaan
karena penjualan merupakan penunjang keberlangsungan perusahaan itu sendiri (Saidah,
2019). Oleh karna
itu pemasaran yang dilakukan perusahaan harus sangat diperhatikan. Merek merupakan salah satu aset penting milik
setiap perusahaan (Napik,
Qomariah, & Santoso, 2018). Citra merek
menjadi hal yang sangat penting yang harus diperhatikan oleh perusahaan selaku pasar, karena melalui citra merek
yang baik akan menimbulkan nilai-nilai emosional pada diri konsumen (Maunaza,
2012). Tidak jarang
ada beberapa produsen atau perusahaan
yang membuat merek yang menarik agar dapat membuat konsumen atau pelanggan dengan cepat dapat
mengingat citra merek tersebut (Rizal,
Telagawathi, Yulianthini, & Putra, 2020).
Selain Citra merek yang menjadi faktor penting dalam mempengaruhi minat beli konsumen,
program diskon juga merupakan
salah satu faktor yang sama pentingnya (Arifin
& Fachrodji, 2015). Diskon merupakan pengurangan harga dari daftar harga. Menurut (Kotler
& Keller, 2016) diskon adalah pengurangan harga langsung terhadap suatu pembelian selama periode waktu tertentu.
Pada saat
ini banyak sekali produk kecap
ikan yang dijual dipasaran,
bahkan dengan harga dan kualitas yang hampir mirip sehingga
PT. Dua Berlian harus lebih
memperhatikan citra merek dari produk
kecap ikan royal gold fish yang mereka
jual agar dapat unggul dalam menarik
minat beli dengan merek kecap
ikan lain dari para pesaingnya
(Amalia,
2019).
Untuk menarik minat beli konsumen
terhadap Kecap Ikan Royal
Gold Fish maka PT. Dua Berlian memberikan
program diskon kepada pembeli yang ada pada pasar tradisional, restoran dan perusahaan ritel (Sholikhah,
n.d.). Tetapi dengan ketatnya persaingan saat ini tidak hanya
PT. Dua Berlian saja yang memberikan
program diskon pada produknya
untuk menunjang penjualan tetapi perusahaan lain pun juga ikut melakukan pemberian diskon.
Berdasarkan uraian tersebut, maka peneliti menjadikan ini sebagai dasar
penelitian dengan judul “Pengaruh Citra Merek dan Diskon Terhadap Minat Beli Konsumen Kecap Ikan Royal Gold
Fish Produk PT. Dua Berlian di DKI Jakarta”.
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian
ini adalah: 1) Untuk mengetahui pengaruh citra merek secara parsial
terhadap minat beli konsumen Kecap
Ikan Royal Gold Fish produk PT. Dua Berlian di DKI
Jakarta. 2) Untuk mengetahui
pengaruh diskon secara parsial terhadap minat beli konsumen Kecap
Ikan Royal Gold Fish produk PT. Dua Berlian di DKI
Jakarta. 3) Untuk mengetahui
pengaruh citra merek dan diskon secara simultan terhadap minat beli konsumen Kecap
Ikan Royal Gold Fish produk PT. Dua Berlian di DKI
Jakarta.
Metode
Metode yang digunakan di dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
kuantitatif. Menurut (Sugiyono,
2017) mendefinisikan
bahwa penelitian kuantitatif sebagai penelitian berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu,
pengumpulan data menggunakan
instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk
menggambarkan dan menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Penelitian ini akan melakukan
survey dengan menggunakan alat kuisioner sebagai instrumen pengumpulan data dan hasil itulah akan diolah
dengan software SPSS versi
24 (Ghozali,
2018).
Peneliti membuat kuesioner dengan bantuan google form yang dibagikan
dan diisi oleh konsumen
yang berusia 20 - 60 tahun
di daerah DKI Jakarta. Jumlah
populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 11.063.324 jiwa di kota DKI Jakarta yang didapat dari Portal Statistik Sektoral Provinsi DKI Jakarta. Dalam menentukan
besarnya sampel dalam penelitian ini didasarkan pada perhitungan yang dikemukakan oleh
Slovin dengan persentase kelonggaran 10%. Teknik sampling yang digunakan
adalah teknik purposive
sampling.
Menurut (Sugiyono,
2015) mengatakan
bahwa kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi
seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Pertanyaan yang disajikan didalam kuesioner akan disertai dengan alternatif jawaban yang dipilih oleh responden dan diukur menggunakan skala likert.
Penulis menggunakan
analisis deskriptif atas variabel independen
dan variabel dependen yang selanjutnya dilakukan pengklasifikasian terhadap jumlah total skor responden. Dari jumlah skor jawaban responden
yang diperoleh kemudian disusun kriteria penilaian untuk setiap item pertanyaan. Perhitungan skor akan dilakukan dengan menggunakan skala Likert dengan interval skor 1 (satu) yaitu
sangat tidak setuju sampai dengan 5 (lima) sangat setuju.
Hasil dan Pembahasan
A. Hasil Penelitian
1. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengetahui valid atau tidaknya item-item kuesioner yang
diuji. Dengan kriterian pengukuran, apabila 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≥ 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka dapat
dikatakan item kuesioner tersebut valid.
Tabel.1. Uji Validitas
Citra Merek
Pernyataan |
Cintra Merek (X1) |
||
R hitung |
R Tabel |
Keterangan |
|
1 |
0,818 |
0,1966 |
Valid |
2 |
0,830 |
0,1966 |
Valid |
3 |
0,740 |
0,1966 |
Valid |
4 |
0,768 |
0,1966 |
Valid |
5 |
0,803 |
0,1966 |
Valid |
6 |
0,736 |
0,1966 |
Valid |
7 |
0,663 |
0,1966 |
Valid |
8 |
0,597 |
0,1966 |
Valid |
9 |
0,803 |
0,1966 |
Valid |
10 |
0,800 |
0,1966 |
Valid |
Berdasarkan Tabel 1 di
atas, dapat dilihat bahwa untuk
masing-masing pernyataan pada variabel
Citra Merek (X1) seluruh instrumen
dapat dikatakan valid, karena nilai rhitung
yang dihasilkan jauh lebih besar dari
pada nilai rtabel yang ada untuk n = 100 (seratus) yaitu 0,1966.
Tabel.2. Uji Validitas Diskon
Pernyataan |
Diskon (X2) |
||
R hitung |
R Tabel |
Keterangan |
|
1 |
0,594 |
0,1966 |
Valid |
2 |
0,718 |
0,1966 |
Valid |
3 |
0,697 |
0,1966 |
Valid |
4 |
0,768 |
0,1966 |
Valid |
5 |
0,718 |
0,1966 |
Valid |
6 |
0,750 |
0,1966 |
Valid |
7 |
0,669 |
0,1966 |
Valid |
8 |
0,545 |
0,1966 |
Valid |
9 |
0,685 |
0,1966 |
Valid |
10 |
0,204 |
0,1966 |
Valid |
Sumber:
Hasil Olah data SPSS (2021)
Berdasarkan Tabel 2 di
atas, dapat dilihat bahwa untuk
masing-masing pernyataan pada variabel
Diskon (X2) seluruh instrumen dapat dikatakan valid, karena nilai rhitung yang dihasilkan jauh lebih besar dari
pada nilai rtabel yang ada untuk n = 100 (seratus) yaitu 0,1966.
Tabel.3. Uji Validitas
Minat Beli Konsumen
Pernyataan |
Minat Beli Konsumen (X3) |
||
R hitung |
R Tabel |
Keterangan |
|
1 |
0,788 |
0,1966 |
Valid |
2 |
0,747 |
0,1966 |
Valid |
3 |
0,840 |
0,1966 |
Valid |
4 |
0,879 |
0,1966 |
Valid |
5 |
0,868 |
0,1966 |
Valid |
6 |
0,877 |
0,1966 |
Valid |
7 |
0,847 |
0,1966 |
Valid |
8 |
0,841 |
0,1966 |
Valid |
9 |
0,893 |
0,1966 |
Valid |
10 |
0,658 |
0,1966 |
Valid |
Berdasarkan Tabel 3 di
atas, dapat dilihat bahwa untuk
masing-masing pernyataan pada variabel
Minat Beli Konsumen (Y) seluruh
instrumen dapat dikatakan valid, karena nilai rhitung yang dihasilkan jauh lebih besar dari
pada nilai rtabel yang ada untuk n = 100 (seratus) yaitu 0,1966.
Uji Reliabilitas
Setelah semua variable penelitian
dinyatakan valid, maka pengujian berikutnya adalah ujia reliabiltas
(Alwi,
2015). Tujuan pengujian
ini adalah menilai kestabilan ukuran dan konsistensi responden dalam menjawab kuisioner. Jika nilai Cronbach Alpha lebih besar dari 0,6 maka kuisioner dapat dikatakan memenuhi konsep reliabilitas. Sedangkan, jika nilai Cronbach Alpha lebih kecil dari
0,6 maka dapat dikatakan kuisioner tidak memenuhi konsep reliabilitas, sehingga pernyataan tidak dapat dijadikan
sebagai alat ukur penelitian.
Tabel.4. Uji Reliabilitas
Citra Merek
Cronbach’s Alpha |
N of Items |
,915 |
10 |
Berdasarkan Tabel 4 di atas, untuk uji reabilitas variabel Citra Merek (X1) dengan nilai Cronbach’s Alpha sebesar
0,915 sehingga dapat disimpulkan instrumen penelitian mengenai variabel Citra Merek (X1) adalah
Reliable.
Tabel.5. Uji Reliabilitas
Diskon
Cronbach’s Alpha |
N of Items |
,823 |
10 |
Sumber: Hasil Olah data SPSS (2021)
Berdasarkan Tabel 5 di atas, untuk uji reabilitas variabel Diskon (X2) dengan nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,823 sehingga dapat disimpulkan instrumen penelitian mengenai variabel Diskon (X2) adalah Reliable.
Tabel.6. Uji Reliabilitas
Minat beli Konsumen
Cronbach’s Alpha |
N of Items |
,947 |
10 |
Sumber: Hasil Olah data SPSS (2021)
Berdasarkan Tabel 6 di atas, untuk uji reabilitas variabel Minat Beli Konsumen (Y) dengan nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,947 sehingga dapat disimpulkan instrumen penelitian mengenai variabel Minat Beli Konsumen (Y) adalah Reliable.
Uji Asumsi Klasik
a.
Uji Normalitas
Uji Normalitas dilakukan untuk mengetahui suatu data berkontribusi normal atau tidak. Adapun hasil uji normalitas dengan metode Kolmogorov-Smirnov dapat dilihat pada Tabel 7 berikut:
Tabel 7. Uji Normalitas
dengan Kplmogorov-Smirnov
Test
N |
|
100 |
Normal Parameters a,b |
Mean |
,0000000 |
Std. Deviation |
3,87604931 |
|
Most Extreme Difference |
Absolute |
,074 |
Positif |
,068 |
|
Negative |
-074 |
|
Test Statistic |
|
,074 |
Asymp. Sig. (2-tailed) |
|
,200a,b |
|
||
|
||
|
||
|
Sumber: Hasil Olah data SPSS (2021)
Berdasarkan tabel di atas,
nilai signifikansi (2-
tailed) sebesar 0.200, dapat
diartikan bahwa nilai signifikansi (2-tailed) alat ukur tersebut
berada di atas 0.05 sehingga data dikatakan bahwa model regresi telah memenuhi asumsi kenormalan.
b.
Uji Multikolinieritas
Uji Multikolenieritas
ini dilakukan bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya kolerasi antar variabel bebas (independen) (Ningsih
& Dukalang, 2019). Model regresi
yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi
diantara variabel independen. Model regresi yang baik yaitu ketika
tidak terdapat multikolinieritas dalam pengujiannya. Pedoman suatu model regresi yang bebas dari multikolinieritas
yaitu memiliki VIF < 10
dan angka tolerance > 0,1.
Tabel 8. Uji Multikolenieritas
Coefficience |
|||||||
Model |
Unstandardized Coefficience |
Standardized Coefficience |
T |
Sig |
Collinearity Tolerance |
Statistic VIF |
|
B |
Std. Error |
Betta |
|||||
(constant) |
6,233 |
3,114 |
|
2.002 |
,048 |
|
|
X1 |
,753 |
,069 |
,759 |
10.973 |
,000 |
,822 |
1,216 |
X2 |
,074 |
,085 |
,061 |
,877 |
,383 |
,822 |
1,216 |
Berdasarkan Tabel 8 di atas,
untuk uji multikolinieritas
nilai tolerance > 0,10 yaitu
0,822 dan nilai VIF tidak melebihi 10, yaitu 1,216 maka dapat dikatakan
bahwa tidak terjadi multikolinieritas.
c.
Uji Heterokedastisitas
Uji Heteroskedastisitas
adalah uji yang dilakukan dengan bertujuan untuk menguji apakah
dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan
lain (Dewi,
Herawati, AK, & Sulindawati, 2015). Jika variance dari
residual satu pengamatan ke pengamatan lain berbeda maka disebut
heteroskedastisitas.
Tabel 9. Uji Heteroskedastisitas Menggunakan
Metode Glejser
Model |
Unstandardized Coefficience |
Standardized Coefficience |
t |
Sig |
||
B |
Std. Error |
Beta |
||||
1 |
(constant) |
4,158 |
2,062 |
|
2,016 |
,047 |
|
X1 |
-,042 |
,046 |
-,103 |
-,922 |
,356 |
|
X2 |
,008 |
0,56 |
,015 |
,136 |
,892 |
a.
Dependent Variable : ABS_RES |
Sumber: Hasil Olah data SPSS (2021)
Berdasarkan Tabel 9 di atas untuk uji heterokedastisitas hasil pengujian Glejser pada tabel Coefficients menunjukan nilai signifikansi pada X1 dan X2 > 0,05 yaitu
0,359 pada X1 dan 0,892 pada X2 maka dapat dikatakan bahwa tidak terjadi
heteroskedastisitas.
Tabel 10. Uji Heteroskedastisitas Menggunakan
Metode Glejser
Model |
Unstandardized Coefficience |
Standardized Coefficience |
t |
Sig |
||
B |
Std. Error |
Beta |
||||
1 |
(constant) |
6,233 |
3,114 |
|
2,002 |
,048 |
|
X1 |
759 |
,069 |
,759 |
10,973 |
,000 |
|
X2 |
|
,085 |
,061 |
,887 |
,383 |
a.
Dependent Variable : Y |
Sumber: Hasil Olah data SPSS (2021)
Analisis Regresi
Linier Berganda
Dari table 9, didapat bahwa persamaan
regresi linear berganda:
Y’ = 6,233 + 0,759 X1 + 0,074 X2 + e .
Dapat dijelaskan
sebagai berikut:
1) Nilai konstanta
intersep sebesar 6,233 menyatakan bahwa jika variabel Citra Merek (X1), variabel Diskon (X2) dengan asumsi kedua
variabel independen yaitu citra merek
dan diskon dianggap bernilai nol (0) atau tidak mengalami
perubahan.
2) Nilai koefisien
regresi variabel Citra
Merek (X1) terhadap variabel
Minat Beli Konsumen (Y) adalah
sebesar 0,759. Hal ini berarti variabel Citra Merek (X1)
memiliki pengaruh yang signifikan sebesar 0,759 terhadap Minat Beli Konsumen (Y).
3) Nilai koefisien
regresi variabel Diskon (X2) terhadap variabel Minat Beli Konsumen (Y) adalah sebesar 0,074. Hal ini berarti jika
variabel Diskon (X2) memiliki pengaruh yang signifikan sebesar 0,074 terhadap minat beli konsumen (Y).
Pembahasan
1) Uji t
a.
Hubungan Variabel Citra Merek (X1) dengan
Minat Beli Konsumen (Y).
Jika
diperhatikan hasil tabel coefficients di atas maka nilai thitung
untuk variabel X1 yaitu sebesar 10,973
, sedangkan nilai ttabel untuk n = 98 sebesar 1,984467. Artinya terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara variabel citra merek (X1) terhadap minat beli konsumen
(Y). Koefisien regresi sebesar 0,759 dengan tanda positif menunjukan
bahwa variabel citra merek (X1) memiliki hubungan positif dan berpengaruh signifikan terhadap variabel minat beli konsumen (Y).
b. Hubungan Variabel Diskon (X2) dengan Minat Beli Konsumen (Y)
Jika diperhatikan
hasil tabel coefficients di
atas maka nilai thitung sebesar
0,877 dengan tingkat signifikan 0,383, sedangkan nilai ttabel untuk
n = 98 sebesar 1,984467. Artinya
tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara variabel diskon (X2) terhadap minat beli konsumen
(Y). Koefisien regresi sebesar 0,061 dengan tanda positif menunjukan
bahwa variabel Diskon (X2) memiliki hubungan positif dengan variabel minat beli konsumen
(Y).
2) Uji F
Dari hasil
uji ANOVA atau fhitung didapat nilai fhitung
sebesar 78,639 dimana lebih besar dari
nilai ftabel untuk n = 98 sebesar 3,089 dengan tingkat signifikan sebesar 0,000 karena 0,000 < 0,05, maka dapat dikatakan terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara variabel citra merek (X1) dan diskon (X2) secara bersama-sama (simultan) terhadap minat beli konsumen (Y).
3) Koefisien Determinasi
Nilai R Square didapat sebesar 0.619, menunjukan bahwa variabel minat beli konsumen (Y) dipengaruhi oleh variabel citra merek (X1) dan diskon (X2) terhadap variabel minat beli konsumen (Y) sebesar 0,619 atau 61,9% sehingga sebesar 38,1 % (100% -
61,9%) dipengaruhi oleh variabel
lain diluar dari penelitian ini.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis regresi berganda mengatakan bahwa nilai koefisien
regresi citra merek (X1) terhadap minat beli konsumen
(Y) sebesar 0,759 artinya citra merek (X1) memiliki pengaruh yang signifikan sebesar 0,759 terhadap minat beli konsumen (Y). Berdasarkan hasil uji t (parsial) diperoleh nilai thitung > ttabel yaitu sebesar
10,973 pada variabel citra merek (X1) dengan tingkat signifikan 0,000 lebih kecil dari
0,05 dan nilai koefisien regresi sebesar 0,759 dengan tanda positif.
Artinya variabel citra merek (X1) memiliki hubungan positif dan berpengaruh signifikan terhadap variabel minat beli konsumen (Y).
Berdasarkan hasil analisis regresi berganda mengatakan bahwan nilai koefisien
regresi diskon (X2) terhadap minat beli konsumen (Y) sebesar 0,074 artinya diskon (X2) memiliki pengaruh yang signifikan sebesar 0,074 satuan terhadap minat beli konsumen (Y). Berdasarkan hasil uji t (parsial) diperoleh nilai thitung < ttabel yaitu sebesar
0,877 dengan tingkat signifikan 0,383 dan nilai koefisien regresi sebesar 0,061 dengan tanda positif menunjukan
bahwa variabel diskon (X2) memiliki hubungan positif dan tidak signifikan dengan variabel minat beli konsumen
(Y). Apabila terjadi kenaikan pada diskon maka akan membuat
minat beli konsumen juga meningkat. Karena nilai koefisien tidak cukup kuat,
maka diskon tidak signifikan terhadap minat beli konsumen Kecap
Ikan Royal Gold Fish Produk PT. Dua Berlian di DKI
Jakarta.
Berdasarkan hasil uji
F (simultan) diperoleh nilai F hitung > F tabel yaitu sebesar
78,639 dengan tingkat signifikan 0,000 lebih kecil dari 0,05 artinya terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara variabel citra merek (X1) dan diskon (X2) secara bersama-sama (simultan) terhadap minat beli konsumen
(Y). Berdasarkan hasil uji koefisien determinasi diperoleh nilai R Square sebesar 0,619 hasil tersebut menunjukan bahwa variabel minat beli konsumen
(Y) dipengaruhi oleh variabel
citra merek (X1) dan diskon (X2) terhadap variabel minat beli konsumen (Y) sebesar 0,619 atau 61,9% sehingga sebesar 38,1 % (100% -
61,9%) dipengaruhi oleh variabel
lain diluar dari penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA
Alwi, Idrus. (2015). Kriteria empirik
dalam menentukan ukuran sampel pada pengujian hipotesis statistika dan analisis
butir. Formatif: Jurnal Ilmiah Pendidikan MIPA, 2(2).
Amalia, Nur. (2019). Pengaruh Citra
Merek, Harga Dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian (Studi Kasus Pada
Konsumen Mie Endess Di Bangkalan). Jurnal Studi Manajemen Dan Bisnis, 6(2),
96–104.
Arifin, Endro, & Fachrodji,
Achmad. (2015). Pengaruh persepsi kualitas produk, citra merek dan promosi
terhadap minat beli konsumen ban Achilles di Jakarta Selatan. MIX: Jurnal
Ilmiah Manajemen, 5(1), 153082.
Dewi, Luh Eprima, Herawati, Nyoman
Trisna, AK, S. E., & Sulindawati, Ni Luh Gede Erni. (2015). Analisis
pengaruh NIM, BOPO, LDR, dan NPL terhadap profitabilitas (Studi kasus pada bank
umum swasta nasional yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia periode
2009-2013). JIMAT (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi) Undiksha, 3(1).
Ghozali, Imam. (2018). Aplikasi
analisis multivariate dengan program IBM SPSS 25.
Kotler, Philip, & Keller, Kevin
Lane. (2016). Manajemen Pemasaran Edisi 15e. PT. Indeks Kelompok Gramedia.
Jakarta.
Maunaza, Afianka. (2012). Pengaruh
brand image terhadap minat beli konsumen: studi pada maskapai penerbangan Lion
Air sebagai low cost carrier= The influence of brand image toward purchase
intention: study on Lion Airlines as a low cost carrier.
Napik, Ahmad, Qomariah, Nurul, &
Santoso, Budi. (2018). Kaitan Citra Merek, Persepsi Harga, Kualitas Produk, Dan
Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Blackberry. Jurnal Penelitian IPTEKS,
3(1), 73–85.
Ningsih, Setia, & Dukalang,
Hendra H. (2019). Penerapan Metode Suksesif Interval pada Analsis Regresi
Linier Berganda. Jambura Journal of Mathematics, 1(1), 43–53.
Rizal, Ahmad Samsul, Telagawathi, Ni
Luh Wayan Sayang, Yulianthini, Ni Nyoman, & Putra, Komang Endrawan Sumadi.
(2020). Pengaruh citra merek dan harga terhadap loyalitas pelanggan sepatu
merek Nike di Singaraja futsal. Prospek: Jurnal Manajemen Dan Bisnis, 1(2),
34–40.
SAIDAH, N. U. R. (2019). sistem
informasi akuntansi penjualan pada east java batik. stiesia surabaya.
Sholikhah, Lya Miftakhus. (n.d.). Analisis
Strategi Komunikasi Pemasaran Berbasis Media Sosial Lini Bisnis Ternakmart Pada
Startup Ternaknesia Di Masa Pandemi COVID-19.
Sugiyono. (2015). Metode
Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D.
Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2017). Metode
Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung.