STRATEGI INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION
DALAM MENDUKUNG REPUTASI MEREK INDOGROSIR
Mikhael Jatu Hendra Permana1, Irmulansati Tomohardjo2, Leila Mona Ganiem3
Program Studi Magister
Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Mercu Buana,
Jakarta1,2,3
Email:
mikhael.jatu@gmail.com
Abstrak
Beberapa tahun belakangan ini, bisnis retail
mengalami pertumbuhan di Indonesia. Hal ini dilihat dari semakin berkembangnya
bisnis retail modern yang makin banyak di lingkungan masyarakat. Bahkan tidak
sedikit pula bisnis retail tradisional yang mulai berbenah menjadi bisnis
retail semi-modern. Hal itu dimulai dengan kebijakan pemerintah yang
mengeluarkan Keppres No. 96/2000 mengenai bidang usaha tertutup dan terbuka bagi
penanaman modal asing. Hal ini menyebabkan persaingan bisnis retail tidak hanya
melibatkan pemain lokal, melainkan melibatkan pemain asing/investor asing.
Indogrosir merupakan pusat perbelanjaan modern dengan format distribusi ke
pedagang retail/eceran tradisional serta memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Indogrosir yang memiliki nama korporasi PT Inti Cakrawala Citra ini merupakan
anak perusahaan dari PT Indomarco Prismatama (Indomaret). Menyadari bahwa
dibutuhkan suatu strategi komunikasi pemasaran yang saling terintegrasi untuk
meningkatkan reputasi perusahaan, peneliti membuat suatu penelitian yaitu
“Strategi Komunikasi Pemasaran Terpadu Indogrosir dalam Meningkatkan Reputasi
Perusahaan. Dalam penelitian ini, peneliti akan melakukan pengambilan data di toko
Indogrosir Kemayoran yang terletak di Jakarta Pusat. Hal yang menarik perhatian
peneliti untuk mengambil objek penelitian di Indogrosir tidak terlepas dari
perkembangan dunia retail semakin meningkat, baik dari penjualan dan
keuntungannya. Jenis penelitian yang digunakan yaitu menggunakan metode
kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Penelitian ini menggunakan paradigma
konstruktivis sebagai dasar penelitian, di mana paradigma ini melihat
pengamatan dan objektivitas untuk menemukan realitas ilmu pengetahuan.
Kata
kunci: Komunikasi Pemasaran Terpadu, Integrated Marketing Communication, Reputasi Perusahaan
Abstract
In recent years, the retail
business has experienced growth in Indonesia. This can be seen from the growing
number of modern retail businesses in the community. Not even a few traditional
retail businesses are starting to improve into a semi-modern retail business.
It started with the government's policy which issued Presidential Decree no.
96/2000 concerning closed and open business fields for foreign investment. This
causes retail business competition not only to involve local players, but also
to foreign players/foreign investors. Indogrosir is a
modern shopping center with a distribution format to traditional retail/retail
traders as well as meeting daily needs. Indogrosir,
which has a corporate name of PT Inti Cakrawala
Citra, is a subsidiary of PT Indomarco Prismatama (Indomaret). Realizing
that an integrated marketing communication strategy is needed to improve the
company's reputation, the researchers made a study namely "Indogrosir's Integrated Marketing Communication Strategy to
Improve Company Reputation. In this study, researchers will collect data at the
Indogrosir Kemayoran store
located in Central Jakarta. The thing that attracted the attention of
researchers to take the object of research at Indogrosir
was inseparable from the increasing development of the retail world, both from
sales and profits. The type of research used is using a qualitative method with
a descriptive approach. This study uses a constructivist paradigm as the basis
of research, where this paradigm looks at observation and objectivity to find
the reality of science.
Keywords: Integrated
Marketing Communication, Integrated Marketing Communication, Company Reputation
Pendahuluan
Seiring berjalannya waktu, perkembangan ritel modern di
Indonesia semakin merata. Peningkatan ini dipengaruhi oleh perubahan dalam pendapatan dan budaya masyarakat, yang mengarah pada meningkatnya permintaan akan produk-produk yang beragam, tersusun dengan baik, dan memberikan pengalaman berbelanja yang nyaman tanpa kerumunan
(Hamsal & Abdinagoro, 2021). Menurut Kotler dan
Amstrong ritel merupakan suatu aktivitas bisnis antara produsen
dengan konsumen secara langsung (Kotler & Amstrong, 2010). Perkembangan jenis ritel dibagi
menjadi dua bagian, yaitu ritel modern dan tradisional. Salah satu aspek utama dalam
merancang rencana pemasaran atau strategi pemasaran adalah identifikasi target pasar dan segmentasinya.
Sebagai entitas bisnis, sektor ritel di Indonesia menghadapi tingkat persaingan yang sangat intensif. Oleh karena itu, Indogrosir perlu mengadopsi pendekatan strategis integrated
marketing communication guna memajukan
perkembangan bisnisnya.
Perusahaan melakukan berbagai upaya untuk menjaga
kelangsungan hidupnya, dan
salah satunya adalah menciptakan kondisi yang mempertahankan loyalitas pelanggan, sehingga mereka tidak berpaling
ke perusahaan atau produk lain (Miranda et al., 2017) (Sulasmi et al., 2020). Tujuannya adalah agar pelanggan tetap setia terhadap
perusahaan dan produknya.
Tujuan dari integrasi ini adalah agar alat-alat ini bekerja
bersama-sama untuk mempengaruhi konsumen. IMC memberikan identitas merek yang kuat, mengikat bersama, dan memperkuat citra serta pesan yang disampaikan oleh perusahaan (Prasetyo et al., 2018). Menurut Don E. Schultz, tujuan
utama dari IMC adalah menciptakan dampak yang langsung terlihat pada perilaku konsumen, sehingga terbentuk hubungan erat antara pelanggan
dengan produk atau jasa yang ditawarkan oleh Perusahaan (Irnandha, 2016). Meskipun terlihat sederhana, membangun hubungan dengan pelanggan memiliki tantangan tersendiri. Banyak perusahaan mengalami kegagalan dalam hal ini,
entah karena gagal memahami keinginan pelanggan, kesalahan interpretasi terhadap kebutuhan mereka, atau bahkan
sebagai akibat dari komunikasi yang tidak efektif antara
perusahaan dan pelanggan (Nuralam, 2018).
Terdapat beragam
metode dan strategi yang bisa
diterapkan oleh perusahaan guna menjaga kesinambungan
bisnisnya. Salah satu pendekatan tersebut adalah dengan menciptakan
lingkungan yang mendorong pelanggan untuk tetap loyal terhadap perusahaan atau produk yang dihasilkan (Saputra et al., 2021). Seperti yang dijelaskan oleh Engel , tujuan
ini bisa dicapai melalui upaya berkelanjutan dalam menghasilkan dan menyediakan barang dan jasa yang sesuai dengan kebutuhan dan preferensi pelanggan (Irawan, 2020). Pelaksanaan kegiatan ini juga sangat bergantung pada faktor-faktor
yang dikendalikan oleh perusahaan, termasuk karakteristik produk, lokasi, kualitas pelayanan, serta perilaku konsumen. Semua elemen ini berperan
penting dalam pengambilan keputusan konsumen untuk membeli suatu produk. Setiap pelanggan memiliki hak untuk
membandingkan karakteristik
antara satu toko dengan yang lainnya, dan menyesuaikannya dengan kebutuhan individu mereka. Menurut (Setiadi, 2023), reputasi memiliki tiga aspek
kritis, yakni kinerja, perilaku, dan komunikasi. Reputasi adalah hasil dari
interaksi kompleks antara berbagai citra yang secara bersama-sama membentuk pandangan yang lebih komprehensif tentang suatu entitas, dan pengaruh ini meluas
dalam lingkup yang lebih luas (Rosemary et al., 2021). Dalam dunia ritel, pelayanan yang baik mencakup berbagai aspek. Pelayanan langsung mencakup faktor-faktor seperti harga dan kualitas produk, promosi yang menarik, serta elemen lain yang terkait dengan produk secara
langsung (Harahap, 2015). Di sisi lain, pelayanan tidak langsung melibatkan aspek-aspek seperti kenyamanan berbelanja, interaksi ramah dari staf penjualan
dan kasir, kebersihan
dan keamanan toko, serta
fasilitas lain yang dapat meningkatkan pengalaman berbelanja bagi konsumen.
Perubahan preferensi
konsumen ini mendorong ritel untuk meningkatkan kualitas pelayanan mereka demi membangun reputasi positif dan mempertahankan loyalitas pelanggan (Wilim, 2018). Dengan adanya fasilitas dan manfaat yang disediakan oleh Indogrosir, para pelaku usaha merasa terbantu
dan mendorong pertumbuhan bisnis mereka.
Berdasarkan data penjualan yang tertera di atas, terlihat bahwa seluruh cabang
Indogrosir telah mengalami kenaikan penjualan setiap tahunnya. Hal ini mencerminkan pertumbuhan yang konsisten dalam aktivitas bisnis perusahaan. Bahkan, di tengah tantangan pandemi Covid-19 yang muncul pada
tahun 2020, Indogrosir
berhasil mencatatkan peningkatan penjualan yang signifikan dibandingkan tahun sebelumnya. Pada tahun 2022, Indogrosir berhasil mencatatkan peningkatan penjualan yang merupakan yang terbesar selama lima tahun terakhir, dengan jumlah mencapai Rp
23.974.097.255.643.
Peningkatan yang signifikan ini mungkin dipengaruhi
oleh beberapa faktor. Salah
satu faktor yang berpotensi berkontribusi adalah penurunan kasus Covid-19 yang telah memberikan dampak positif pada aktivitas ekonomi dan perilaku konsumen. Dengan demikian, diharapkan semakin banyak masyarakat yang akan kembali berbelanja secara langsung atau offline di sektor ritel.
Metode
Objek penelitian adalah atribut khusus yang memiliki
nilai atau ukuran yang beragam bagi setiap individu atau unit yang berbeda
(Indriantoro dan Supomo, 2007:56). Objek penelitian juga berfungsi sebagai
sumber data yang memungkinkan peneliti untuk mendapatkan informasi yang
diperlukan. Sumber data ini bisa berupa benda, individu, atau lokasi observasi
yang memungkinkan pengamatan, penglihatan, dan interaksi untuk mengumpulkan
data. Dalam konteks ini, objek penelitian adalah strategi Integrated Marketing
Communication (IMC) yang digunakan oleh Indogrosir untuk mendukung reputasi
merek mereka.
Penelitian ini mengadopsi pendekatan kualitatif, yang memungkinkan
peneliti untuk menginterpretasi fenomena secara holistik menggunakan kata-kata
tanpa tergantung pada angka-angka
(Hermawan, 2020). Pendekatan kualitatif
ini menyoroti aspek proses dan makna, serta mampu memberikan deskripsi-analisis
yang mendalam dengan beragam interpretasi. Penelitian ini menggunakan metode
studi kasus, di mana peneliti fokus pada satu kasus tunggal untuk menggambarkan
dengan rinci strategi IMC yang digunakan oleh Indogrosir dalam mendukung
reputasi merek mereka. Metode studi kasus memungkinkan peneliti untuk memeriksa
latar belakang masalah, keadaan saat ini, serta interaksi lingkungan sosial
yang terlibat dalam kasus tersebut.
Hasil dan Pembahasan
Tabel 1. Analisis
SWOT
STRENGTH |
WEAKNESS |
a. Indogrosir memiliki jaringan gerai yang luas di 28 kota besar di Indonesia dan akan terus berekspansi
untuk menjangkau seluruh wilayah Indonesia. b. Indogrosir memiliki sistem keanggotaan member (Member Merah dan Member Biru) untuk pedagang retail/UMKM maupun konsumen pribadi. Dari masing-masing keanggotaan
tersebut memiliki promo harga yang menarik yang disesuaikan dengan karakteristik dari kedua jenis member. c. Indogrosir menawarkan produk-produk yang berkualitas serta menunjang untuk kebutuhan pribadi maupun kebutuhan bisnis dengan harga yang terjangkau dan kompetitif. d. Indogrosir memiliki program loyalitas kepada para membership, di mana program ini memberikan potongan harga dan hadiah-hadiah menarik bagi para member yang sering berbelanja di Indogrosir, sehingga mampu meningkatkan loyalitas pelanggan dan memperkuat hubungan dengan pelanggan. e. Indogrosir memberikan pengalaman belanja yang menyenangkan dan nyaman bagi member Indogrosir. Toko Indogrosir didesain dengan baik dan rapi sehingga memudahkan member dalam mencari barang yang akan dibeli, serta memiliki berbagai fasilitas seperti area parkir yang luas, food court,
gerai ATM yang lengkap
sehingga membuat member betah berlama-lama di Indogrosir |
a. Walaupun
Indogrosir sudah memiliki layanan e-commerce yaitu Klik Indogrosir,
namun kehadirannya belum begitu kuat dan belum optimal sehingga masih
tertinggal dibandingkan dengan kompetitor lainnya yang lebih kuat dan aktif
dalam hal e-commerce b. Indogrosir
belum membangun citra merek yang kuat dan masih dianggap sebagai oleh
supermarket konvensional oleh sebagian besar masyarakat. c. Sistem
membership Indogrosir masih menggunakan metode konvensional sehingga masih
perlu melakukan pendaftaran manual di Customer Service toko Indogrosir. d. Indogrosir
belum menerapkan aplikasi keanggotaan secara maksimal yang di mana aplikasi
tersebut dapat memudahkan member untuk mendapatkan informasi harga, promo,
ataupun informasi lainnya mengenai Indogrosir. e. Indogrosir
belum memanfaatkan potensi promosi digital dengan optimal. Indogrosir masih
masih sering memasang informasi iklan di media massa konvensional seperti
surat kabar dan radio, sementara kompetitor sudah memanfaatkan berbagai
platform digital seperti Google Adwords, iklan media sosial, dan lain-lain
untuk mempromosikan produk mereka. f. Indogrosir
terbatas dalam varias produk yang ditawarkan, di mana Indogrosir berfokus
pada produk kebutuhan sehari-hari seperti sembako, peralatan rumah tangga,
obat-obatan, dan kosmetik. Namun produk-produk fashion, elektronik dan
sejenisnya belum tersedia di Indogrosir. g. Indogrosir
belum memiliki toko di beberapa daerah di Indonesia yang dapat membatasi
cakupan geografis dan keterjangkauan produk mereka. Hal ini dapat menjadi
kendala bagi member yang lokasinya jauh dari toko Indogrosir |
OPPOTUNITY |
THREAT |
a. Indogrosir
dapat memanfaatkan peluang untuk memperluas jaringan toko ke daerah yang
belum tersentuh di Indonesia. Hal ini mampu meningkatkan keterjangkauan
produk mereka dan memperkuat posisi Indogrosir. b. Indogrosir
dapat memanfaatkan peluang dalam meningkatkan kehadiran Indogrosir di
platform e-commerce dan media sosial. c. Indogrosir
dapat memanfaatkan peluang untuk melakukan kolaborasi dengan merek-merek
terkemuka untuk menawarkan produk-produk eksklusif yang hanya tersedia di
Indogrosir. d. Indogrosir
dapat memanfaatkan event-event yang dapat meningkatkan aktivitas di toko,
seperti demo masak, bazaar, lomba, dan lain-lain. Aktivitas tersebut dapat
dikolaborasikan dengan merek-merek sebagai sponsor untuk acara di Indogrosir |
a. Perilaku
konsumen dapat berubah dengan cepat, terutama dalam situasi pandemi Covid 19.
Konsumen dapat beralih ke platform online untuk berbelanja yang lebih aman
dan efisien. Hal ini dapat mempengaruhi bisnis toko fisik Indogrosir b. Perubahan
kebijakan pemerintah seperti aturan perpajakan atau regulasi perdagangan,
dapat mempengaruhi operasional bisnis Indogrosir. c. Industri
ritel di Indonesia sangat kompetitif dengan banyaknya kompetitor yang
menawarkan produk-produk serupa dengan promo yang lebih menarik. Persaingan
ini dapat mempengaruhi pertumbuhan Indogrosir serta membatasi pangsa pasar
Indogrosir. d. Ancaman
keamanan seperti pencurian atau penipuan yang mengatasnamakan Indogrosir
dapat membahayakan keamanan pelanggan dan dan mempengaruhi reputasi
Indogrosir. |
Berdasarkan analisis SWOT Indogrosir, dapat disimpulkan bahwa Indogrosir memiliki kekuatan dalam posisi strategis dan pengalaman yang luas dalam industri ritel, serta memiliki
jaringan distribusi yang baik serta produk-produk
yang berkualitas dengan harga yang terjangkau. Namun, Indogrosir juga memiliki beberapa kelemahan, seperti kurangnya inovasi promo serta kurangnya fokus pada pemasaran. Selain itu, Indogrosir juga dihadapkan dengan beberapa ancaman, seperti persaingan yang ketat dari pesaing,
ancaman keamanan di Indogrosir, perubahan kebijakan pemerintah, dan perubahan pola konsumsi pelanggan.
Dalam menghadapi tantangan tersebut, Indogrosir dapat memanfaatkan peluang-peluang yang
ada, seperti meningkatkan penetrasi pasar online,
pemanfaatan iklan media sosial, dan menawarkan
promo-promo menarik untuk meningkatkan daya tarik bagi pelanggan.
Selain itu, Indogrosir juga
dapat mengambil langkah-langkah untuk mengatasi kelemahan-kelamahan
yang ada seperti meningkatkan inovasi promo dan meningkatkan fokus pada pemasaran.
Dari hasil analisis SWOT Indogrosir dan kaitannya dengan strategi IMC
yang dapat dilakukan oleh Indogrosir yaitu:
1.
Mengoptimalkan kekuatan Indogrosir dalam posisi strategis dan pengalaman yang luas dalam industri ritel dengan menerapkan
kampanye IMC yang terkoordinasi
dan konsisten di semua saluran komunikasi.
2.
Mengatasi kelemahan Indogrosir terkait kurangnya inovasi promo, event
dan kurangnya fokus pada pemasaran dengan meningkatkan upaya pemasaran yang lebih agresif dan kreatif.
3.
Mengantisipasi dan mengatasi ancaman dari persaingan
yang ketat, kenaikan harga bahan baku,
perubahan kebijakan pemerintah, dan perubahan pola konsumsi pelanggan
dengan mengoptimalkan peluang-peluang yangada, seperti meningkatkan penetrasi online dan menawarkan
promo-promo menarik untuk meningkatkan daya tarik bagi pelanggan.
4.
Meningkatkan koordinasi antara Departemen Marketing dengan Departemen Operasional Indogrosir untuk memastikan bahwa pesan dan strategi yang disampaikan oleh kampanye IMC konsisten dengan visi dan misi perusahaan.
Tabel 2. Analisis Matriks SWOT
FAKTOR INTERNAL |
STRENGTH
(S) |
WEAKNESS
(W) |
FAKTOR
EKSTERNAL |
a.
Indogrosir memiliki jaringan gerai yang luas di 28
kota besar di Indonesia. b.
Memiliki sistem keanggotaan
member (Member Merah dan Member Biru) c.
Menawarkan produk-produk yang berkualitas dan
menunjang kebutuhan pribadi maupun kebutuhan bisnis. d.
Indogrosir memiliki program loyalitas. e.
Indogrosir memberikan pengalaman belanja yang
menyenangkan dan nyaman |
a.
Kehadiran e-commerce (Klik Indogrosir)
belum begitu kuat dan belum optimal b.
Indogrosir belum membangun citra merek yang kuat
dan masih dianggap sebagai oleh supermarket konvensional. c.
Sistem membership Indogrosir masih menggunakan
metode konvensional. d.
Indogrosir belum menerapkan aplikasi keanggotaan
secara maksimal. e.
Indogrosir belum memanfaatkan potensi promosi
digital dengan optimal. f.
Indogrosir terbatas dalam variasi produk yang
ditawarkan. g.
Indogrosir belum memiliki toko di beberapa daerah
di Indonesia. |
OPPORTUNITY(O) |
STRATEGI
(S-O) |
STRATEGI
(S-W) |
a.
Indogrosir dapat memanfaatkan peluang untuk
memperluas jaringan toko ke daerah yang belum tersentuh. b.
Kolaborasi dengan merek-merek terkemuka. c.
Indogrosir dapat memanfaatkan event-event yang
dapat meningkatkan aktivitas di toko, seperti demo masak, bazaar, lomba. |
a.
Indogrosir
perlu melakukan ekspansi secara menyeluruh ke wilayah Indonesia yang belum
terjangkau. b.
Bekerjasama
dengan merek produk yang terkenal untuk membuat event promosi khusus
(potongan harga/program loyalty) atau bekerjasama membuat kegiatan brand
activation. |
a.
Bekerjasama
dengan merek produk tertentu untuk membuat promo khusus untuk pembelian
online (Klik Indogrosir) b.
Melakukan
penawaran kepada para supplier/principal untuk memasukkan produk baru ke
Indogrosir dan kerjasama dengan dibuatkan promo khusus untuk produk baru. c.
Memanfaatkan
aplikasi Indogrosirku sebagai alat untuk mendapatkan promo-promo khusus dari
supplier. |
THREAT
(T) |
STRATEGI
(T-O) |
STRATEGI
(T-W) |
a.
Perilaku konsumen dapat berubah dengan cepat. b.
Perubahan kebijakan pemerintah seperti aturan
perpajakan atau regulasi perdagangan. c.
Industri ritel di Indonesia sangat kompetitif. d.
Ancaman keamanan seperti pencurian atau penipuan
yang mengatasnamakan Indogrosir. |
a.
Indogrosir
membuat event di toko berdasarkan masukan/saran dari member agar event yang
dibuat relevan dengan keinginan dari member (contoh: acara gathering member,
lomba memasak, seminar bisnis) b.
Dengan
regulasi perdagangan saat ini yang mendukung pertumbuhan UMKM, hal ini perlu
dimanfaatkan oleh Indogrosir untuk segera berekspansi ke daerah-daerah yang
belum terjangkau untuk membangun serta menggerakkan kegiatan perekonomian
masyarakat. |
a.
Indogrosir
melakukan promosi pengenalan terkait aplikasi Klik Indogrosir untuk menangani
member/pelanggan yang tidak bisa berbelanja langsung ke toko. b.
Indogrosir
perlu melakukan mempromosikan/melakukan knowledge ke media masyarakat
agar mindset mengenai Indogrosir dapat sesuai dengan harapan
manajemen. c.
Indogrosir
perlu memanfaatkan layanan konsumen melalui aplikasi atau WA agar
konsumen/member dapat langsung berkomunikasi dengan pihak Indogrosir. d.
Sistem
pendaftaran member di Indogrosir diubah ke sistem digital yang di mana member
bisa mendaftar melalui website/aplikasi. |
Segmenting,
Targeting, dan Positioning
Segmentasi pasar merupakan proses dalam membagi pasar menjadi kelompok-kelompok kecil dengan karakteristik
atau kebutuhan yang sama, sehingga perusahaan dapat memasarkan produk dan layanan dengan efektif dan efisien. Indogrosir melakukan segmentasi pasar untuk produk dan layanannya tepat sasaran dan sesuai dengan kebutuhan
pelanggan.
Berikut ini merupakan
beberapa segmen pasar yang dapat diidentifikasi pada Indogrosir:
1.
Pelanggan bisnis. Indogrosir menyediakan produk dan layanan bagi pelanggan bisnis seperti hotel, restoran, kafe, dan kantin. Segmen pasar ini membutuhkan produk yang berkualitas dan harga yang kompetitif dalam jumlah besar,
sehingga Indogrosir menyediakan penawaran khusus dan diskon bagi pelanggan bisnis.
2.
Pedagang warung/toko kelontong. Indogrosir juga memiliki segmen pasar yang membutuhkan produk dengan harga
grosir atau dalam jumlah besar.
Segmen pasar ini membutuhkan produk yang berkualitas dengan harga lebih murah
dari harga eceran, karena pembelian dari Indogrosir akan dijual kembali ke konsumennya. Maka Indogrosir memenuhi kebetuhan ini dengan
menyediakan produk grosir dengan harga
yang kompetitif.
3.
Keluarga dan rumah tangga. Indogrosir juga menyediakan produk dan layanan bagi keluarga
dan rumah tangga. Segmen pasar ini membutuhkan produk yang berkualitas dengan harga yang terjangkau serta pelayanan yang ramah dan baik. Indogrosir memenuhi kebutuhan ini dengan
menyediakan produk-produk
yang berkualitas dengan harga yang terjangkau serta memberikan pelayanan yang baik dan ramah kepada member.
4.
Pelanggan Online Indogrosir juga melakukan segmentasi pasar untuk pelanggan online yang ingin membeli produk
secara online. Segmen pasar
ini membutuhkan kemudahan dan kenyamanan dalam berbelanja, serta harga yang terjangkau dan kualitas produk yang baik. Indogrosir menyediakan platform
online “Klik Indogrosir”
yang aman dan mudah digunakan dan menawarkan diskon khusus bagi
pelanggan online.
Berdasarkan hasil segmentasi
pasar di atas, Indogrosir menentukan target pasar yang menjadi
fokus dari kegiatan pemasaran Indogrosir, yaitu pedagang toko/warung
kelontong, keluarga dan rumah tangga, hotel, restoran, kafe, kantin, katering, dan pelanggan online. Dengan menargetkan segmen pasar yang tepat, Indogrosir dapat meningkatkan efektivitas kegiatan pemasarannya dan meningkatkan loyalitas pelanggan. Selain itu, targeting yang tepat juga membantu Indogrosir untuk meningkatkan penjualan dan mengoptimalkan potensi pasar yang ada.
Positioning merupakan upaya untuk menempatkan
merek atau produk pada posisi yang unik dan berbeda di benak konsumen sehingga dapat membedakannya dari pesaing-persaingnya. Berikut ini beberapa strategi positioning
yang digunakan Indogrosir:
1.
Harga yang terjangkau.
Indogrosir menempatkan dirinya sebagai sebagai tempat berbelanja yang menyediakan produk yang berkualitas dengan harga yang terjangkau. Dengan menawarkan harga yang lebih murah dari
harga eceran, Indogrosir dapat menjadi pilihan utama bagi konsumen
yang ingin berhemat atau bagi pedagang
toko kelontong.
2.
Ketersediaan produk.
Indogrosir menempatkan dirinya sebagai tempat belanja yang menyediakan berbagai macam produk dalam
jumlah yang besar. Dengan begitu, Indogrosir dapat menjadi pilihan utama bagi konsumen
yang ingin membeli barang dalam jumlah
besar.
3.
Pelayanan yang memuaskan.
Indogrosir menempatkan dirinya menjadi tempat belanja yang memberikan pelayanan yang memuaskan kepada pelanggan. Indogrosir menjamin kualitas produk dan memberikan pelayanan yang ramah dan profesional kepada pelanggan. Maka dari itu, Indogrosir menggunakan tagline “Mitra Usaha Terpercaya”
sebagai wujud komitmen perusahaan untuk menjadikan kepercayaan bagi para pelanggan Indogrosir.
Dengan strategi positioning yang tepar,
Indogrosir dapat membedakan dirinya dari kompetitor dan meningkatkan reputasi merek di benak konsumen. Dengan begitu, Indogrosir dapat meningkatkan loyalitas pelanggan dan memperluas pangsa pasar.
Bauran Komunikasi Pemasaran Indogrosir
Menurut (Toruan, 2018), bauran komunikasi pemasaran merupakan suatu kumpulan dan penerapan limat alat promosi
utama perusahaan untuk mencapai tujuan-tujuan pemasaran.
a.
Produk.
Sebagai toko ritel grosir, Indogrosir
menawarkan berbagai macam produk yang berkualitas dengan harga yang terjangkau. Produk-produk yang dijual di Indogrosir meliputi sembilan bahan pokok/sembako, bahan makanan, minuman, perlengkapan dan peralatan rumah tangga, produk kecantikan, obat-obatan, dan produk segar.
Gambar 1.
Jenis Produk di Indogrosir
Indogrosir menjual produk-produk mulai dari satuan
terkecil, yaitu piece,
renceng, box, sampai dalam bentuk kartonan.
Setiap satuan pembelian memiliki harga dan promosinya
masing-masing yang tentunya akan
lebih murah bila pelanggan membeli barang dalam jumlah besar.
Gambar 2.
Promo Produk Dijamin Laku
Dari contoh bentuk promosi PDL di atas, Indogrosir mencoba untuk menawarkan
produk yang secara histori penjualan merupakan barang laku di pasaran atau substitusi dari produk yang laku di pasaran.
b.
Price (Harga)
Indogrosir juga cukup fleksibel dalam menentukan kuantitas jual, di mana konsumen tidak harus membeli
dalam jumlah banyak, namun dapat
membeli dalam bentuk eceran. Indogrosir menerapkan 3 jenis harga untuk
suatu barang, yaitu:
1) Harga satuan, yaitu harga untuk
pembelian eceran/satuan.
2) Harga MBT (Minimal Beli Toko), yaitu
harga untuk pembelian kuantitas tertentu.
3) Harga karton, yaitu harga untuk
pembelian karton.
Tentunya, harga yang paling murah yaitu harga
karton dan disusul dengan harga MBT dan harga satuan.
c.
Place (Tempat)
Indogrosir memiliki gerai di beberapa kota besar di Indonesia, mulai dari Medan, Batam, Jakarta,
Kalimantan, hingga Ambon. Saat ini
Indogrosir sudah memiliki 28 gerai yang tersebar di kota-kota besar di Indonesia.
Gambar 3. Lokasi Toko Indogrosir
d. Promosi
Indogrosir melakukan berbagai macam promosi untuk
menarik minat pelanggan, yaitu:
1) Promo potongan pembayaran
Indogrosir memberikan potongan pembayaran untuk produk-produk tertentu yang sudah bekerjasama dengan Indogrosir, contohnya Super
Promo, Harga Hemat, Unilever Fair, Indofood Fair, dll
Gambar 4. Promo Potongan
Harga Indogrosir
2) Promo Loyalitas
Indogrosir memiliki program loyalitas yang diperuntukkan untuk member Indogrosir yang berbelanja secara teratur, yang mana member akan mengumpulkan poin/skor sampai mencapai
batas tertentu dan member akan
mendapatkan hadiah sesuai pencapaiannya.
Gambar 5. Program Loyalty Member Merah Indogrosir
3) Hadiah Langsung
Indogrosir memberikan hadiah langsung kepada para pelanggan yang melakukan pembelian dalam jumlah tertentu
atau produk tertentu. Hadiah dapat berupa barang dagangan
atau voucher belanja.
4) Kegiatan Promosi di Toko
Indogrosir mengadakan kegiatan promosi di toko, seperti demo produk, acara penampilan, dan kegiatan lainnya untuk menarik minat
pelanggan. Dari bentuk promosi yang dilakukan oleh Indogrosir memiliki tujuan untuk meningkatkan
penjualan dan menarik minat pelanggan untuk berbelanja di Indogrosir. Dengan memberikan berbagai macam promosi yang menarik, Indogrosir dapat memperluas pangsa pasarnya dan memperkuat posisinya di industri ritel.
Bentuk Integrated Marketing Communication (IMC) Indogrosir
Dalam mempertahankan reputasi merek dari Indogrosir, perusahaan menjalankan bentuk Integrated Marketing Communication (IMC) untuk meningkatkan efektivitas promosi yang memperkuat reputasi merek. Beberapa bentuk IMC yang digunakan Indogrosir yaitu:
1. Iklan di Media Massa
Indogrosir melakukan promosi melalui iklan di koran, dan radio untuk meningkatkan kesadaran pelanggan tentang promo-promo terbaru yang ditawarkan. Terakhir Indogrosir menggunakan iklan di radio dan koran yaitu saat menjelang
pembukaan Toko Indogrosir
Batam pada tanggal 3 Maret 2023. Target yang disasar dalam iklan
di radio dan koran yaitu seluruh masyarakat Batam dengan tujuan memperkenalkan
Indogrosir sebagai toko ritel grosir
terbaru dan terlengkap di
Batam untuk menjangkau para
pedagang UMKM serta konsumen keluarga dan pribadi. Indogrosir memasang iklan di radio Batam FM
pada jam tayang utama dengan tujuan agar pesan iklan Indogrosir
dapat didengarkan oleh masyarakat Batam. Penggunaan iklan radio sebagai bagian dari strategi komunikasi pemasaran Indogrosir dapat memberikan beberapa manfaat, yaitu:
a. Meningkatkan kesadaran merek. Iklan radio mampu meningkatkan kesadaran merek Indogrosir. Dengan memanfaatkan medium radio, Indogrosir
dapat menjangkau audiens yang lebih luas dan memperkenalkan merek Indogrosir ke pelanggan potensial.
b. Meningkatkan efektivitas kampanye promosi. Iklan radio dapat membantu meningkatkan efektivitas kampanye promosi Indogrosir. Dengan memasukkan pesan promosi ke
dalam iklan yang menarik dan mudah diingat, Indogrosir dapat memperkuat pesan promosi mereka
dan menarik minat pelanggan.
c. Meningkatkan pengaruh emosional pada konsumen. Iklan radio dapat memberikan pengaruh emosional yang kuat pada konsumen. Dalam iklan radio, musik, suara, dan/atau nada dapat memberikan pengaruh yang kuat pada emosi dan persepsi konsumen tentang merek Indogrosir.
d. Meningkatkan pengaruh geografis. Iklan radio dapat membantu Indogrosir dalam menjangkau pelanggan di wilayah
yang luas. Dengan memilih stasiun radio yang tepat, Indogrosir dapat menjangkau pelanggan di berbagai wilayah dan
meningkatkan pengaruh geografis.
e. Meningkatkan keterjangkauan biaya. Iklan radio dapat menjadi pilihan
yang lebih hemat biaya bila dibandingkan
dengan media lain seperti iklan televisi. Dengan memilih stasiun radio yang tepat dan menyesuaikan jangka waktu serta frekuensi
iklan, Indogrosir dapat memaksimalkan efektivitas iklan tanpa menghabiskan banyak biaya.
Tidak hanya itu, Indogrosir juga memasang iklan berupa advertorial serta
promo-promo yang sedang berjalan
di Indogrosir Batam. Advertorial merupakan
bentuk iklan yang dibuat dalam bentuk
artikel atau konten informatif yang dibuat sedemikian rupa agar terlihat seperti artikel biasa di media massa. Dalam konteks IMC, penggunaan advertorial
dapat memberikan berbagai manfaat, yaitu:
a. Meningkatkan kesadaran merek. Advertorial dapat membantu meningkatkan kesadaran merek Indogrosir di kalangan target
pasar. Dengan memasukkan pesan promosi ke
dalam artikel yang informatif dan menarik, Indogrosir dapat menjangkau audiens yang lebih luas dan memperkenalkan merek Indogrosir ke pelanggan
potensial.
b. Meningkatkan reputasi perusahaan. Advertorial yang ditulis
dengan baik dan memberikan informasi yang bermanfaat dapat membantu meningkatkan reputasi Indogrosir di mata konsumen. Konsumen akan melihat
Indogrosir sebagai perusahaan yang peduli dan memberikan solusi yang tepat bagi kebutuhan
mereka.
c. Meningkatkan penjualan. Advertorial
yang mempromosikan produk atau layanan Indogrosir
dapat membantu meningkatkan penjualan. Konsumen yang membaca artikel tersebut memiliki kemungkinan untuk tertarik untuk membeli produk
atau layanan yang ditawarkan oleh Indogrosir.
d. Meningkatkan kepercayaan pelanggan. Advertorial yang memberikan
informasi yang bermanfaat
dan jujur dapat membantu meningkatkan kepercayaan pelanggan pada Indogrosir. Pelanggan akan merasa mereka
dappat mempercayai Indogrosir sebagai sumber informasi yang dapat di andalkan.
Dalam keseluruhan, penggunaan
advertorial dapat membantu Indogrosir untuk memperkuat citra merek, meningkatkan penjualan, dan meningkatkan kepercayaan pelanggan. Oleh karena itu, Indogrosir
dapat mempertimbangkan penggunaan advertorial sebagai bagian dari strategi komunikasi pemasaran.
1. Promosi Penjualan
Indogrosir melakukan berbagai macam promosi penjualan sebagai bagian dari strategi pemasaran, di antaranya yaitu:
a. Potongan/diskon
harga. Indogrosir
sering memberikan potongan harga atau diskon pada beberapa produk tertentu.
Diskon dapat diberikan dalam bentuk persentase atau harga yang lebih murah dari
harga normalnya. Beberapa contohnya yaitu informasi potongan harga dari leaflet
Super Promo, Harga Hemat, atau pun potongan harga khusus untuk pembelian
melalui aplikasi Klik Indogrosir. Bentuk promosi ini mampu meningkatkan minat pembelian
konsumen dan meningkatkan penjualan produk tersebut.
b. Bundle deals. Indogrosir sering menawarkan bundle deals atau paket produk dengan
harga yang lebih murah. Dalam promosi ini, konsumen bisa
mendapatkan beberapa produk dengan harga
yang lebih murah apabila dibandingkan membeli produk tersebut satu per satu. Tawaran bundle deals ini dapat meningkatkan
pembelian konsumen serta meningkatkan penjualan produk yang ditawarkan.
c. Undian. Indogrosir
sering melakukan undian sebagai bentuk promosi penjualan. Dalam promosi ini, konsumen bisa
memenangkan hadiah menarik jika memenuhi
syarat yang telah ditentukan. Promosi ini dapat meningkatkan
minat pembelian konsumen dan menarik perhatian mereka untuk membeli produk
di Indogrosir.
d.
Hadiah gratis. Indogrosir juga memberikan hadiah gratis sebagai bentuk promosi penjualan. Konsumen dapat mendapatkan hadiah gratis jika membeli produk tertentu dengan minimal pembelanjaan tertentu atau mencapai target pembelian tertentu. Promosi ini dapat
meningkatkan pembelian konsumen dan memberikan nilai tambah pada produk yang ditawarkan.
e.
Program loyalty. Indogrsoir juga memiliki program
loyalty yang memberikan keuntungan
khusus bagi member, seperti mendapatkan Poin IGR, diskon khusus, atau promosi
penjualan eksklusif. Poin iGR merupakan
salah satu program loyalty yang ditawarkan
Indogrosir kepada para
member. Dalam program ini, setiap
kali member melakukan transaksi
pembelian di Indogrosir,
member akan mendapatkan poin yang ditukarkan dengan berbagai macam hadiah atau
diskon khusus. Poin yang didapatkan oleh member tergantu dari nilai
transaksi yang dilakukan. Semakin besar nilai
transaksi, maka semakin banyak poin yang didapatkan oleh member.
Selain itu, Indogrosir juga
memberikan poin tambahan dari pembelian
produk tertentu. Program
loyalty ini dapat meningkatkan loyalitas konsumen dan memotivasi mereka untuk membeli
produk di Indogrosir secara berulang-ulang.
Dengan melakukan berbagai macam promosi penjualan, Indogrosir dapat meningkatkan minat pembelian member dan meningkatkan
penjualan produk. Selain itu, promosi penjualan
mampu membantu Indogrosir memperkuat reputasi merek dan menjadi pembeda dari kompetitor.
2. Personal selling. Personal selling adalah salah satu bentuk promosi
yang dilakukan secara langsung oleh Indogrosir melalui interaksi tatap muka
dengan calon pembeli. Personal selling di Indogrosir dilakukan oleh pramuniaga
yang terlatih untuk memberikan informasi mengenai produk-produk yang dijual dan
memberikan penawaran khusus kepada pelanggan.
Pramuniaga
di Indogrosir umumnya berada di area promosi di dalam toko. Mereka akan aktif
berinteraksi dengan pelanggan untuk memberikan informasi mengenai produk,
memberikan rekomendasi produk dan promo yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan,
serta memberikan penawaran khusus kepada pelanggan.
Hal ini penting untuk membangun hubungan dengan pelanggan dan meningkatkan
penjualan. Dalam personal selling, pramu niaga dapat memberikan informasi yang
lebih detail mengenai produk yang dijual, sehingga pelanggan dapat membuat
keputusan pembelian yang lebih baik. Selain itu, personal selling juga dapat
membantu Indogrosir untuk memperkenalkan produk baru dan meningkatkan kesadaran
pelanggan mengenai berbagai macam produk yang dijual di Indogrosir.
3. Pemasaran langsung. Pemasaran langsung merupakan salah satu bentuk promosi yang dilakukan Indogrosir untuk menjangkau pelanggan secara langsung tanpa melalui perantara. Ada beberapa bentuk pemasaran langsung yang dilakukan oleh Indogrosir, yaitu:
a. WA/SMS Marketing: Indogrosir
menggunakan WA dan SMS sebagai
bentuk pemasaran langsung. WA dan SMS ini umumnya berisi informasi mengenai suatu penawaran produk atau promosi
dalam jangka waktu tertentu.
b. Kunjungan ke member: Untuk Member
Merah yang memiliki tempat usaha seperti warung/toko kelontong, rumah makan, hotel, kafe, katering, setiap beberapa minggu sekali akan
dikunjungi oleh tim Member
Relation dari Indogrosir. Umumnya, tim Member Relation akan bertanya kepada
member terkait kabar usahanya, produk apa saja yang sering
dibeli di Indogrosir dan produk apa saja
yang tidak ada di Indogrosir, saran/keluhan terkait pelayanan di toko Indogrosir. Tidak jarang pula tim Member Relation memberikan informasi terkait promosi atau penawaran produk tertentu yang dapat meningkatkan pembelian dari member maupun meningkatkan penjualan produk dari Indogrosir.
Dengan melakukan pemasaran langsung, Indogrosir lebih mudah menjangkau pelanggan secara langsung dan memberikan informasi mengenai produk atau promosi
yang sedang berlangsung.
Selain itu, pemasaran langsung juga dapat membantu Indogrsoir membangun hubungan yang lebih baik dengan
pelanggan dan memperluas jangkauan pasar.
4. Pemasaran Interaktif.
Indogrosir menggunakan pemasaran interaktif sebagai bagian dari strategi IMC. Pemasaran interaktif merupakan bentuk pemasaran yang melibatkan interaksi dua arah antara perusahaan
dan pelanggan, di mana pelanggan
memiliki peran aktif dalam proses pemasaran. Beberapa bentuk pemasaran interaktif yang digunakan oleh Indogrosir yaitu:
a. Website: Indogrosir memiliki website yang menyediakan
informasi lengkap tentang informasi promosi, berita, dan lokasi toko Indogrosir,
yaitu www.indogrosir.co.id. Selain itu, Indogrosir juga memiliki website sendiri untuk pembelian
online, yaitu www.klikindogrosir.com.
b. Aplikasi mobile: Indogrosir memiliki aplikasi mobile yaitu Indogrosirku. Indogrosirku adalah aplikasi resmi dari Indogrosir yang dapat diunduh dan digunakan oleh member Indogrosir.
Aplikasi ini dirancang untuk memudahkan pelanggan dalam berbelanja dan mengecek informasi promosi. Berikut ini adalah beberapa
fitur yang tersedia di aplikasi Indogrosirku:
1) E-katalog: Member dapat melihat daftar produk yang tersedia di Indogrosirku untuk mencari dan mengecek informasi produk dengan mudah dan praktis.
2) Poin IGR: Member Indogrosir dapat melihat jumlah
poin yang telah dikumpulkan dan menggunakan untuk mendapatkan diskon atau hadiah
khussu di aplikasi Indogrosirku.
3) Promo dan diskon: Aplikasi Indogrosirku menyediakan informasi tentang promo dan diskon terbaru dari Indogrosir,
sehingga, pelanggan dapat memanfaatkannya untuk mendapatkan informasi harga yang lebih murah.
Selain itu, Indogrosir juga memiliki aplikasi e-commerce
yaitu Klik Indogrosir untuk melayani pelanggan untuk berbelanja online.
a. Sosial media: Indogrosir aktif di media sosial seperti Instagram dan Facebook yang memungkinkan
pelanggan untuk berinteraksi dan mendapatkan informasi terbaru tentang produk dan promosi.
b. WhatsApp: Indogrosir menggunakan WhatsApp (WA) Business sebagai
bagian dari strategi pemasaran dan komunikasi dengan pelanggan. WA Business merupakan aplikasi yang dirancang khusus untuk bisnis, yang memungkinkan perusahaan untuk mengirimkan pesan teks, gambar,
dan video secara langsung kepada pelanggan melalui WA.
Keuntungan menggunakan WA Business antara lain:
1) Indogrosir dapat mengirim
informasi terbaru tentang produk dan promosi langsung ke pelanggan melalui
WA. Ini memungkinkan Indogrosir
untuk memperkuat hubungan dengan pelanggan serta dapat meningkatkan kesadaran merek.
2) Indogrosir dapat memanfaatkan
WA untuk memberikan pelayanan yang lebih baik, seperti menjawab
pertanyaan dan keluhan pelanggan dengan cepat dan efektif.
3) Dengan menggunakan WA, Indogrosir juga dapat memberikan kesan profesional dan dapat diandalkan kepada pelanggannya. Hal ini dapat meningkatkan kepercayaan pelanggan pada merek dan memperkuat loyalitas pelanggan.
4) WA Business dapat membantu Indogrosir untuk menghemat waktu dan tenaga dalam mengirim pesan massal atau
menjawab pertanyaan pelanggan. Hal ini memungkinkan Indogrosir untuk lebih fokus
pada bisnis inti dan meningkatkan
efisiensi operasional.
Kendala Penerapan
Strategi Integrated Marketing Communication
Strategi komunikasi pemasaran terpadu atau Integrated Marketing Communication (IMC) yang dijalankan di Indogrosir tidak selamanya dapat berjalan dengan baik, sehingga
seringkali terjadi kendala dalam penerapannya
dan tidak maksimal. Ada tiga tema yang berkaitan dengan komunikasi pemasaran, yaitu keterlibatan, audiens, dan respons. Keterlibatan merupakan proses komunikasi pemasaran memberikan komunikasi dua arah antara konsumen
dan produsen. Audiens merupakan kegiatan komunikasi pemasaran yang harus memenuhi kebutuhan audiens. Yang ketiga yaitu respons,
yaitu hasil proses komunikasi dan dapat dijadikan ukuran apakah peristiwa komunikasi sudah berhasil atau belum.
(Chris Fill, 2009).
Beberapa hal yang menjadi kendala penerapan strategi IMC di Indogrosir
yaitu:
1. Kurangnya pemahaman tentang IMC.
Terkadang pihak manajemen
atau karyawan, atau keduanya dari
Indogrosir tidak sepenuhnya memahami konsep serta pentingnya
IMC dalam mendukung reputasi merek dan penjualan. Hal ini yang menyulitkan dalam mengimplementasikan strategi IMC yang efektif.
”Mungkin hal ini
dikarenakan kita tidak atau setidaknya
belum memahami marketing secara fundamental. Fokusnya selalu mengedepankan sales penjualan tanpa memperhitungkan aspek-aspek yang
lain. Hal ini bisa dipahami karena background kita semua mengacu
berdasarkan pengalaman saat masing-masing personil
Marketing masih di operations (cabang).
Bahkan secara tidak sadar, apa
yang kita (Marketing) beberapa
di antaranya sudah mencakup dari teori
komunikasi pemasaran, walaupun belum sepenuhnya kita lakukan. Menurut saya, apabila ada
semacam textbook atau
tutorial kepada personil
Marketing untuk diajarkan
dan diimplementasikan akan bagus hasilnya. Namun, yang sudah ada saat ini
saja kita sudah terlalu banyak
pekerjaan menumpuk. Setidaknya kita perlu memberikan pemahaman praktikal kepada para personil Marketing terkait ilmu marketing, baru kita bisa
sebarkan ilmu ini ke divisi atau
departemen lain.” (Informan SPO)
Hal tersebut dibuktikan dengan adanya kebingungan
di antara member terkait informasi-informasi yang disampaikan
dari pihak toko. Tidak jarang pula, member kesulitan untuk memahami jenis atau mekanisme promosi yang ada.
”Terkadang bahasa promonya agak susah dipahami,
jadi daripada saya salah beli barang, saya tanya
ke pramuniaga toko.” (Informan Abdul)
2. Kurangnya integrasi antar departemen.
IMC membutuhkan koordinasi serta integrasi antar departemen, seperti Marketing,
Operational, dan Merchandising. Adanya beberapa kepentingan dari masing-masing departemen serta kurangnya koordinasi dan integrasi antar departemen di Indogrosir yang dapat menyulitkan dalam mengimplementasikan
strategi IMC secara terpadu
dan efektif. Dalam beberapa
kasus, antara pihak Marketing dengan
Merchandising memiliki pandangan
yang berbeda dalam menanggapi salah satu aspek dalam IMC, yaitu promosi penjualan.
”Seperti yang sudah kita ketahui bersama,
terkadang, atau bahkan sering ya,
antara kita (Marketing) dengan MD (Merchandising) punya kepentingan
sendiri-sendiri. Misalnya,
MD ingin mengadakan program
top spender untuk meningkatkan
penjualan salah satu atau beberapa produk.
Semangatnya kita bisa pahami, namun
seringnya mereka tidak memahami bahwa ada beberapa
aspek yang tidak bisa kita implementasikan,
baik secara settingan program Marketing maupun
pelaksanaannya di cabang. Promosi top spender ini kan konsep gampangnya
seperti banyak-banyakan belanja antara member, dan supaya selama periode
promosi member bisa mengecek pencapaiannya, dibutuhkan suatu sistem informasi yang dapat memudahkan member untuk mengecek. Kondisi saat ini
IT atau program kita belum mampu untuk
melaksanakan program tersebut.
Dan apalagi program ini akan dijalankan di semua cabang. Akan sangat menyusahkan Marketing apabila harus membuat laporan
monitoringnya sesering mungkin, mengingat tugas pokok di Marketing juga sudah cukup banyak.
Nah, hal-hal tersebut yang bisa dikatakan kurangnya koordinasi yang jelas. Seandainya kita (Marketing) bersama mereka (MD) sering duduk bersama untuk menyamakan
persepsi, hal-hal seperti rasanya dapat diminimalisir.” (Informan SPO)
3. Keterbatasan sumber daya.
Penerapan strategi IMC yang efektif
membutuhkan sumber daya yang cukup, seperti waktu, tenaga dan anggaran. Keterbatasan sumber daya di Indogrosir dapat membuat sulit
dalam melakukan implementasi strategi IMC yang tepat.
Pelaksanaan kampanya pemasaran yang luas dan seringkali memerlukan ivestasi yang signifikan dalm iklan, promosi,
dan pemasaran digital. Keterbatasan
sumber daya ini dapat mempengaruhi
kemampuan Indogrosir untuk mencapai audiens yang lebih luas atau berinovasi
dengan teknologi pemasaran terbaru.
4. Kehadiran Pesaing yang Kuat Industri ritel bisa dikatakan cukup kompetitif, dan Indogrosir juga menghadapi persaingan ketat dari pemain lain seperti Lotte Grosir yang memiliki konsep bisnis dan strategi pemasaran
yang agresif. Hal ini cukup membuat Indogrosir
perlu berusaha untuk membedakan diri dari pesaing
dan menarik perhatian konsumen.
Perubahan Perilaku Konsumen Perilaku konsumen dapat berubah secara
cepat sebagai tanggapan terhadap tern pasar, teknologi baru, atau peristiwa eksternal. Perubahan ini dapat mempengaruhi
efektivitas kampanye pemasaran yang sudah ada dan memerlukan penyesuaian strategi Integrated Marketing Communication.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil
penelitian, dapat disimpulkan bahwa Indogrosir telah berhasil menerapkan Strategi
Integrated Marketing Communication (IMC) secara efektif untuk memperkuat
reputasi merek mereka. Dengan penggunaan beragam saluran komunikasi dan segmentasi yang tepat, Indogrosir mampu memberikan pesan yang konsisten dan relevan kepada konsumen. Dalam upaya tersebut, Indogrosir juga memanfaatkan teknologi digital, promosi penjualan, serta keunggulan harga dan kualitas produk sebagai komponen penting dari strategi IMC mereka. Namun, terdapat kendala dalam implementasi IMC di Indogrosir, terutama dalam koordinasi antar departemen dan pemahaman yang belum optimal mengenai konsep IMC.
Sebagai saran, peneliti
merekomendasikan beberapa hal. Secara akademis,
penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan berharga dalam ilmu komunikasi, khususnya dalam konteks komunikasi pemasaran. Metode penelitian yang
digunakan dapat menjadi acuan bagi
penelitian serupa dengan objek yang berbeda. Perusahaan, dalam hal ini Indogrosir,
disarankan untuk memperkuat posisi mereka dengan ekspansi
ke daerah yang belum terjangkau. Penggunaan Customer Relationship Management (CRM) untuk meningkatkan kesadaran merek juga penting. Peningkatan event dan
sponsorship juga disarankan untuk
memperluas pengenalan merek Indogrosir di kalangan masyarakat. Dengan implementasi saran-saran ini, Indogrosir dapat terus memperkuat
reputasi mereknya dan memberikan manfaat yang lebih besar kepada
konsumen.
DAFTAR
PUSTAKA
Hamsal, M., &
Abdinagoro, S. B. (2021). Sustainable Tourism Pariwisata Wisata di Era
Normal Baru. Scopindo Media Pustaka.
Harahap, D. A. (2015). Analisis
faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen di Pajak USU
(PAJUS) Medan. Jurnal Keuangan Dan Bisnis, 7(3), 227–242.
Hermawan, B. (2020). Studi
pelestarian warisan budaya di kabupaten ngawi sebagai identitas kota.
Universitas Islam Indonesia.
Irawan, D. (2020). Peningkatan Daya
Saing Usaha Mikro Kecil Dan Menengah Melalui Jaringan Usaha. Coopetition:
Jurnal Ilmiah Manajemen, 11(2), 103–116.
Irnandha, A. (2016). Pengaruh
Kualitas Layanan Terhadap Loyalitas Pelanggan Yang Dimediasi Oleh Kepuasan
Pelanggan Jasa Pengiriman Jalur Darat (Studi Kasus Kepuasan Pelanggan Jne
Cabang Hijrah Sagan Yogyakarta). Jurnal Manajemen Bisnis Indonesia (JMBI),
5(6), 660–669.
Kotler, P., & Amstrong, G.
(2010). Pemasaran. Jakarta: Erlangga.
Miranda, K., Adelia, T., &
Firdaus, M. (2017). Strategi Komunikasi Pemasaran Batam Elektronik dalam
Mempertahankan Loyalitas Pelanggan di Kota Pekanbaru. Riau University.
Nuralam, I. P. (2018). Manajemen
Hubungan Pelanggan Perbankan Syariah Indonesia. Deepublish.
Prasetyo, B. D., Febriani, N. S.,
Asmara, W. W., Tamitiadini, D. D., Destrity, N. A., Avina, D. A. A., &
Illahi, A. K. (2018). Komunikasi pemasaran terpadu: pendekatan tradisional
hingga era media baru. Universitas Brawijaya Press.
Rosemary, R., Sriwartini, Y., &
Farida, A. R. (2021). Komunikasi Lintas Era Book Series Volume 1: Public
Relations di Era Digital. Syiah Kuala University Press.
Saputra, T. A., Kunaifi, A., &
Azizah, S. (2021). Diversifikasi Produk Pendekatan Islamic Ethic Dalam
Meningkatkan Omset Bisnis Retail. CENDEKIA: Jurnal Studi Keislaman, 7(1),
1–16.
Setiadi, T. (2023). Manajemen
Corporate Image melalui Media Sosial: Studi Literatur tentang Citra Perusahaan
dan Perkembangan Teknologi Media. Jurnal Representamen Vol, 9(01).
Sulasmi, E., Sibuea, M. B., Eriska,
P., & AirLangga, E. (2020). COVID 19 & KAMPUS MERDEKA Di Era New
Normal. Kumpulan Buku Dosen.
Toruan, R. R. M. L. (2018). Proses
Implementasi Word of Mouth Dalam Strategi Komunikasi Pemasaran La Perla Plaza
Senayan. Jurnal Pustaka Komunikasi, 1(1), 155–166.
Wilim, R. (2018). Pengaruh
Kualitas Pelayanan dan Persepsi Harga terhadap Loyalitas Pelanggan PT Sumber
Alfaria Trijaya. Prodi Manajemen.