IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN AKUNTANSI DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN

 

Risa Nurmala Dewi1, Windhy Puspitasari2

Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Trisakti, Indonesia

Email: risa.nurmala@trisakti.ac.id, windhy.puspitasari@trisakti.ac.id

 

 

Abstrak

Sistem informasi manajemen merupakan hal terpenting dalam suatu perusahaan. Sistem informasi manajemen ini dapat dijadikan sebagai dasar pengambilan keputusan. Sistem informasi akuntansi dibagi menjadi dua yakni untuk pihak internal dan pihak eksternal. Pada sistem informasi akuntansi internal disebut dengan sistem manajemen akuntansi yang berisi berbagai informasi dan nantinya berperan membantu seorang manajer dalam pengambilan keputusan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi sistem manajemen akuntansi dalam pengambilan keputusan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif untuk menganalisis, menggambarkan dan meringkas berbagai kondisi, dan situasi dari berbagai data yang dikumpulkan dari hasil pengamatan mengenai masalah yang diteliti pada saat penelitian berlangsung. Sedangkan, pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan triangulasi (gabungan). Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi sistem manajemen akuntansi untuk pengambilan keputusan dalam organisasi sangat penting karena sistem tersebut menyediakan informasi yang diperlukan oleh manajemen untuk perencanaan, pengendalian, evaluasi, dan pengambilan keputusan. Informasi akuntansi manajemen membantu manajemen dalam menghitung biaya, mengevaluasi kinerja, mengidentifikasi peluang perbaikan, dan memilih strategi yang paling masuk akal untuk pertumbuhan dan kelangsungan hidup perusahaan. Sistem informasi akuntansi manajemen juga membantu dalam menganalisis kondisi keuangan perusahaan, menyediakan informasi untuk keperluan pajak, dan mendukung fungsi-fungsi manajerial lainnya seperti produksi, pemasaran, manajemen sumber daya manusia, dan perencanaan strategis. Dengan adanya sistem informasi akuntansi yang baik, organisasi dapat mengevaluasi kinerja, memprediksi masa depan, dan mengambil keputusan yang tepat untuk mencapai tujuan mereka.

 

Kata kunci: Manajemen, akuntansi, pengambilan keputusan

 

Abstract

Management information systems are the most important thing in a company. This management information system can be used as a basis for decision making. The accounting information system is divided into two, namely for internal parties and external parties. The internal accounting information system is called the accounting management system which contains various information and later plays a role in helping a manager in making decisions. This study aims to find out the implementation of the accounting management system in decision making. This research uses descriptive methods to analyze, describe and summarize various conditions, and situations of various data collected from observations regarding the problem under study at the time of the research. Meanwhile, the approach used is a qualitative approach with triangulation (combined) collection techniques. Based on the results of the study, it shows that the implementation of management accounting systems for decision making in organizations is very important because these systems provide the information needed by management for planning, controlling, evaluating, and making decisions. Management accounting information assists management in calculating costs, evaluating performance, identifying improvement opportunities, and selecting the most reasonable strategy for the growth and survival of the company. Management accounting information systems also assist in analyzing the financial condition of the company, providing information for tax purposes, and supporting other managerial functions such as production, marketing, human resource management, and strategic planning. With a good accounting information system, organizations can evaluate performance, predict the future, and make the right decisions to achieve their goals.

 

Keywords: Management, accountancy, decision making

 

Pendahuluan  

Sistem adalah sebuah tatanan (keterpaduan) yang terdiri atas sejumlah komponen fungsional (dengan satuan fungsi dan tugas khusus) yang saling berhubungan dan secara bersama-sama bertujuan untuk memenuhi suatu proses tertentu (Azizah, 2021). Menurut Rifa’i, (2019) manajemen merupakan suatu proses yang kontinu yang bermuatan kemampuan dan ketrampilan khusus yang dimiliki oleh seseorang untuk melakukan suatu kegiatan baik secara perorangan ataupun bersama orang lain. Akuntansi adalah proses pencatatan, pengklasifikasian, peringkasan dan penginterprestasian segala kejadian dan transaksi keuangan untuk memberikan informasi kepada manajemen dan pihak berkepentingan lain yang membutuhkan sebagai dasar untuk mengambil keputusan (Setiawan, 2019). Sedangkan, sistem manajemen akuntansi menurut Nazaruddin dalam Dwinarian et al., (2017) menyebutkan bahwa sistem akuntansi manajemen adalah suatu mekanisme pengendalian organisasi, serta merupakan alat yang efektif dalam menyediakan informasi yang berguna untuk memprediksi konsekuensi yang mungkin terjadi dari berbagai alternatif aktifitas yang dapat dilakukan.

Untuk dapat mempertahankan keberadaan organisasi, langkah yang harus ditempuh oleh seseorang pemimpin adalah dengan cara memahami serta dapat mengidentifikasi informasi yang berkualitas sehingga dapat memecahkan masalah dan tantangan yang dapat dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan (Nasution, 2021). Pengambilan keputusan adalah tindakan pemilihan alternatif. Hal ini berkaian dengan fungsi manajemen. Akuntansi manajemen merupakan jaringan penghubung yang sistematis dalam penyajian informasi yang berguna dan dapat daya untuk membantu pimpinan perusahaan dalam usaha mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelunmya. Informasi akuntansi manajemen ini terdiri dari full accounting information, differential accounting information, dan responsibility accounting information. Jika informasi akuntansi manajemen dihubungkan dengan objek informasi seperti produk yang dihasilkan departemen/divisi dan aktivitas perusahaan, maka dihasilkan informasi akuntansi lengkap. Pengambilan keputusan tentang pemilihan beberapa altematif pada akuntansi diferensial dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu: Keputusan jangka panjang dan keputusan jangka pendek. Keputusan jangka panjang merupakan keputusan yang diambil manajer, dimana hasil dari keputusan tersebut dapat memberikan manfaat yang lebih dari satu tahun (Hernawan, 2013).

Para manajer adalah orang yang ditunjuk pemilik perusahaan atau pemegang saham untuk menjalankan roda perusahaan dengan baik dan benar. Akuntansi Manejemen adalah suatu bidang ilmu akuntansi yang akan membantu para manajer dalam membuat skenario atau rekayasa dalam mengambil keputusan taktis yang akan diambil manajemen. Dalam Sistem Akuntansi Manajemen yang intinya adalah keputusan yang digunakan berfokus internal perusahaan, informasi keuangan dan non keuangan, dapat bersifat subjektif, serta penekanan pada masa yang akan datang dan yang paling penting disini akuntansi manajemen tidak tunduk kepada aturan (Suedi, 2012). Sehingga implementasi sistem manajemen akuntansi yang efektif dapat memberikan manfaat signifikan dalam pengelolaan keuangan dan pengambilan keputusan strategis.

Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan di atas bahwa pentingnya sistem akuntansi manajemen dalam pengambilan keputusan. Sistem akuntansi manajemen ini berkaitan dengan berbagai informasi keuangan sehingga memaksimalkan peran manajer dalam pengambilan keputusan. Dengan demikian, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi sistem manajemen akuntansi dalam pengambilan keputusan.

 

Metode

Deskriptif merupakan metode penelitian yang digunakan pada penelitian in. Metode deskriptif bertujuan untuk menganalisis, menggambarkan dan meringkas berbagai kondisi, dan situasi dari berbagai data yang dikumpulkan dari hasil pengamatan mengenai masalah yang diteliti pada saat penelitian berlangsung (Arifudin, 2019). Sedangkan, pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitataif. Pendekatan kualitatif bersifat deskriptif dengan mencoba memperoleh gambaran yang lebih mendalam serta pemahaman yang holistik atau menyeluruh, berdasarkan situasi yang wajar (natural setting) dari fenomena yang akan diteliti, dan peneliti sendiri bertindak sebagai instrument kunci memperoleh data yang dibutuhkan (Yusanto, 2020). Teknik pengumpulan dengan triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi.

Pada pengumpulan data digunakan teknik dokumentasi untuk pengumpulan jurnal dengan kata sistem manajemen akuntansi dan pengambilan keputusan dari berbagai sumber. Kemudian dilakukan reduksi data, setelah beberapa jurnal yang didapatkan yang relevan dilakukan penggolongan dan membuang data yang tidak diperlukan dan mengorganisasikan. Selanjutnya, penyajian data. Penyajian data ini mulai dilakukan dengan menyajikan data hasil analisis berbagai jurnal mengenai hasil implementasi sistem manajemen akuntansi dalam pengambilan keputusan. Hal terakhir yang dilakukan adalah penarikan kesimpulan. Kesimpulan ini dilakukan setelah semua data telah dianalisis dan disajikan.

Penelitian akuntansi dengan pendekatan kualitatif dapat membantu peneliti untuk memahami bagaimana individu dalam organisasi mengalami dan memahami fenomena akuntansi seperti pengambilan keputusan, pengelolaan risiko, dan audit. Dalam konteks ini, penelitian kualitatif fenomenologi dapat membantu dalam mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam tentang fenomena akuntansi dalam organisasi dan membantu untuk menghasilkan penjelasan yang lebih akurat dan lengkap tentang bagaimana individu dalam organisasi berinteraksi dengan fenomena akuntansi. Namun, sebagaimana dengan pendekatan kualitatif lainnya, penelitian kualitatif memiliki keterbatasan dalam hal generalisasi hasil penelitian. Oleh karena itu, penelitian kualitatif lebih tepat digunakan untuk memahami fenomena akuntansi dalam konteks organisasi tertentu, daripada untuk menghasilkan generalisasi yang berlaku untuk populasi yang lebih luas.

 

Hasil dan Pembahasan

Organisasi adalah sekumpulan orang yang memiliki tujuan bersama dan bekerja sama untuk mencapai tujuan tersebut. Organisasi merupakan sebuah sistem dimana terjadi saling mempengaruhi antara orang dalam kelompok yang bekerjasama untuk sebuah tujuan tertentu. Timbulnya sebuah organisasi bisa dipengaruhi oleh beberapa hal antara lain, karena adanya beberapa orang, kerja sama, dan tujuan. Hal-hal tersebutlah yang saling mengkait satu sama lain sehingga terjadi saling ketergantungan, saling membutuhkan satu sama lain dan tidak bisa lepas dan berdiri sendiri tanpa adanya faktor lain yang mendukung,  termasuk mengenai laporan keuangan (Jabani, 2015).

Akuntansi sendiri sebenarnya juga dapat juga dilihat sebagai sebuah sistem informasi keuangan. Menurut Lako, (2013) laporan keuangan hanya menyajikan sinyal-sinyal atau indikator “kesuksesan keuangan” sementara dampak-dampak sosial-ekologi yang ditimbulkan oleh aktivitas ekonomi negara atau aktivitas bisnis korporasi diabaikan. Laporan keuangan memang bertujuan untuk menyajikan informasi mengenai kondisi keuangan suatu organisasi, tetapi hal ini tidak berarti bahwa dampak sosial-ekologi yang ditimbulkan oleh aktivitas ekonomi atau bisnis korporasi diabaikan. Sebagai tambahan pada laporan keuangan, banyak organisasi juga menyusun laporan tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility Report) yang memberikan informasi tentang dampak sosial-ekologi dari kegiatan mereka. Laporan ini mencakup informasi tentang inisiatif sosial, lingkungan dan keberlanjutan yang dilakukan oleh organisasi, serta cara organisasi berkontribusi pada masyarakat dan lingkungan. Selain itu, beberapa negara juga telah menerapkan standar pelaporan non-keuangan yang mewajibkan perusahaan untuk melaporkan dampak sosial dan lingkungan dari kegiatan bisnis mereka. Misalnya, Global Reporting Initiative (GRI) adalah sebuah kerangka kerja pelaporan non-keuangan yang digunakan oleh banyak organisasi untuk melaporkan dampak sosial-ekologi dari kegiatan mereka. Dengan demikian, sinyal-sinyal atau indikator kesuksesan keuangan yang disajikan dalam laporan keuangan tidak selalu mengabaikan dampak sosial-ekologi dari kegiatan ekonomi atau bisnis korporasi. Namun, untuk memastikan bahwa informasi tentang dampak sosial-ekologi yang lebih lengkap dan mendalam disampaikan, perusahaan dapat memperluas pelaporan mereka melalui laporan tanggung jawab sosial perusahaan dan pelaporan non-keuangan lainnya.

Lubis, (2017) menjelaskan perspektif manajemen keuangan, privatisasi diinterprestasikan sebagai perubahan struktur kepemilikan yang mengakibatkan perubahan pada tata kelola perusahaan. Perubahan tersebut pada akhirnya mempengaruhi kinerja perusahaan. Perspektif manajemen keuangan memandang privatisasi sebagai proses penjualan atau pengalihan saham atau kepemilikan suatu entitas dari sektor publik (pemerintah) ke sektor swasta (perusahaan atau individu). Dalam hal ini, privatisasi diinterpretasikan sebagai perubahan struktur kepemilikan, dimana kepemilikan dan pengelolaan perusahaan dialihkan dari pemerintah ke sektor swasta. Proses privatisasi ini kemudian akan mengakibatkan perubahan pada tata kelola, yaitu cara pengelolaan dan pengambilan keputusan dalam organisasi. Pada umumnya, entitas publik (pemerintah) memiliki peran yang berbeda dalam tata kelola dibandingkan dengan entitas swasta. Dalam entitas publik, keputusan pengelolaan seringkali dipengaruhi oleh tujuan-tujuan politik dan sosial, sedangkan di entitas swasta keputusan pengelolaan didasarkan pada kepentingan bisnis dan keuntungan. Oleh karena itu, perubahan kepemilikan akan mempengaruhi struktur tata kelola dan cara pengambilan keputusan dalam organisasi. Namun demikian, perspektif manajemen keuangan juga melihat privatisasi sebagai upaya untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan menyebabkan dampak negatif menyesatkan para pihak dalam pengambilan keputusan.

Lia, (2022) menjelaskan bahwa sistem informasi untuk mengkomunikasikan manajemen investasi di setiap daerah di Indonesia telah dirancang dalam desain sistem informasi investasi daerah (SIID) (Peraturan BKPM, No. 9, 2017). Suatu sistem yang dirancang untuk memenuhi kesesuaian peran dalam konteks siklus manajemen investasi global untuk mengkomunikasikan tujuan pembangunan berkelanjutan (Malmborg, 2002; OECD, 2014; Pineiro et al., 2018).

Informasi akuntansi manajemen diperlukan oleh manajemen untuk melaksanakan dua fungsi pokok manajemen: perencanaan dan pengendalian aktivitas perusahaan. Informasi akuntansi manajemen ini dihasilkan oleh sistem pengolahan informasi keuangan yang disebut akuntansi manajemen. Informasi akuntansi manajemen dibutuhkan oleh manajemen dalam berbagai jenjang organisasi untuk menyusun rencana aktivitas perusahaan di masa yang akan datang (Wahyuddin, Modding, & Tjan, 2021). Informasi akuntansi dapat berfungsi sebagai perangsang untuk menyadari adanya masalah dengan cara penyajian penyimpangan kinerja sesungguhnya dengan sasaran yang dite-tapkan dalam anggaran atau dengan memberitahukan kepada manajer bahwa mereka gagal dalam pencapaian keluaran atau sasaran laba yang telah ditetapkan sebelumnya (Riduwan, 2016).

Keberhasilan sebuah usaha sangat tergantung dari adanya sebuah sistem informasi akuntansi yang baik. Tanpa sistem yang demikian akan sangat sulit bagi sebuah bisnis untuk menilai kinerja usaha, mengidentifikasikan laporan neraca dari para pelanggan dan pemasok, serta memprediksi kinerja masa depan dari sebuah organisasi. Sebuah sistem informasi akuntansi bertanggung jawab untuk menganalisa dan memonitor kondisi keuangan perusahan, menyiapkan dokumen-dokumen yang butuhkan untuk keperluan pajak, dan menyediakan informasi untuk mendukung fungsi-fungsi manajerial organisasi lainnya, termasuk produksi, pemasaran, manajemen sumber daya manusia, dan perencanaan strategis (Juita, 2016).

Sistem informasi akuntansi manajemen adalah sistem informasi yang mengumpulkan data operasional dan finansial, memprosesnya, menyimpannya dan melaporkan kepada pengguna. Salah satu produk yang dihasilkan oleh sistem informasi akuntansi manajemen adalah informasi akuntansi manajemen seperti pengeluaran yang terjadi dalam departemen operasional, perhitungan biaya produksi, jasa dan aktivitas.

Berdasarkan tujuannya, sistem akuntansi manajemen mempunyai 3 (tiga) tujuan umum yaitu:

1.      Menyediakan informasi untuk penghitungan biaya jasa, produk atau objek lainnya yang dibutuhkan oleh manajemen. Oleh karenanya, implementasi penyediaan informasi untuk perhitungan-perhitungan biaya oleh manajemen digunakan untuk mengevaluasi ketepatan keputusan yang dirancang untuk meningkatkan produktivitas, menurunkan biaya, memperluas pangsa pasar dan meningkatkan laba.

2.      Menyediakan informasi untuk perencanaan, pengendalian, pengevaluasian dan perbaikan keberlanjutan. Oleh karenanya, informasi dibutuhkan untuk mengidentifikasi berbagai peluang untuk perbaikan dan mengevaluasi kemajuan yang telah dicapai dalam mengimplementasikan berbagai tindakan yang didesain untuk menciptakan perbaikan.

3.      Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan. Oleh karena itu, pentingnya pengambilan keputusan dengan memilih atau beberapa strategi yang paling masuk akal dalam memberikan jaminan pertumbuhan dan kelangsungan hidup jangka panjang bagi perusahaan

 

Sistem informasi akuntansi manajemen mempunyai tiga tujuan utama yaitu:

1.      Untuk menyediakan informasi yang digunakan dalam penghitungan biaya jasa, produk, dan tujuan lain yang diinginkan manajemen.

2.      Untuk menyediakan informasi, yang digunakan dalam perencanaan, pengendalian, dan pengevaluasian.

3.      Untuk menyediakan informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan.

 

Pengambilan keputusan merupakan ilmu dikarenakan aktifitas tersebut memiliki sejumlah cara, metode atau pendekatan tertentu yang bersifat sistematis, teratur dan terarah. Pendekatan atau langkahlangkah pengambilan keputusan dikatakan sistematis karena terdapatnya sejumlah prosedur yang jelas dalam menjawab suatu masalah. Kejelasan langkah tersebut menjadikan pengambilan keputusan bersifat teratur dan terarah, yang berarti aktivitas tersebut selalu diarahkan untuk menghasilkan solusi serta tindakan yang tegas bagi pencapaian tujuan (Prastyawan & Lestari, 2020). Pengambilann keputusan adalah melakukan penilaian dan menjatuhkan penilaian. Pengambilan keputusan adalah melakukan penilaian dan menjatuhkan penilaian (Syaharman, 2020). Macam-macam jenis ruang lingkup keputusan yaitu:

  1. Pengandalian Operasional
  2. Pengendalian Manajemen
  3. Perencanaan Strategis

 

Pengambilan keputusan dilaksanakan memalui empat tahap yang berurutan menurut Anwar, (2014), yaitu :

1.      Pengakuan dan perumusan masalah atau kesempatan;

2.      Pencarian tindakan alternatif dan kuantifikasi konsekuansinya masing-masing;

3.      Pemilihan alternatif optimum atau alter-natif yang memuaskan; dan

4.      Implementasi dan penindak-lanjutan.

 

Adapun langkah pengambilan keputusan menurut Mintzberg dalam Kusnadi, (2015) :

1.      Tahap identifikasi, di mana pengenalan masalah atau kesempatan muncul dan diagnosis dibuat Diketahui bahwa masalah yang berat mendapatkan diagnosis yang ekstensif dan sistematis, tep masalah yang sederhana tidak.

2.      Tahap pengembangan, di mana terdapat pencarian prosedur atau solusi standar yang ada mendesain solusi yang baru. Diketahui bahwa proses desain merupakan proses pencarian d percobaan di mana pembuat keputusan hanya mempunyai ide solusi ideal yang tidak jelas.

Tahap seleksi, di mana pilihan solusi dibuat. Ada tiga cara pembentukan seleksi: dengan penilainn pembuat keputusan, berdasarkan pengalaman atau intuisi, bukan analisis logis; dengan analisis alternatif yang logis dan sistematis; dan dengan tnwar-menawar saat seleksi melibatkan kelompok pembuat keputusan dan semua manuver politik yang ada. Sekali keputusan diterima secara formal, otorisasi pun kemudian dibuat.

 

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa implementasi sistem manajemen akuntansi untuk pengambilan keputusan dalam organisasi sangat penting karena sistem tersebut menyediakan informasi yang diperlukan oleh manajemen untuk perencanaan, pengendalian, evaluasi, dan pengambilan keputusan. Informasi akuntansi manajemen membantu manajemen dalam menghitung biaya, mengevaluasi kinerja, mengidentifikasi peluang perbaikan, dan memilih strategi yang paling masuk akal untuk pertumbuhan dan kelangsungan hidup perusahaan. Sistem informasi akuntansi manajemen juga membantu dalam menganalisis kondisi keuangan perusahaan, menyediakan informasi untuk keperluan pajak, dan mendukung fungsi-fungsi manajerial lainnya seperti produksi, pemasaran, manajemen sumber daya manusia, dan perencanaan strategis. Dengan adanya sistem informasi akuntansi yang baik, organisasi dapat mengevaluasi kinerja, memprediksi masa depan, dan mengambil keputusan yang tepat untuk mencapai tujuan mereka

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Anwar, Herson. (2014). Proses Pengambilan Keputusan untuk Mengembangkan Mutu Madrasah. Jurnal Pendidikan Islam, 8(1), 38–56.

 

Arifudin, Opan. (2019). Manajemen Sistem Penjaminan Mutu Internal (Spmi) sebagai upaya meningkatkan mutu perguruan tinggi. Jurnal Ilmiah MEA (Manajemen, Ekonomi Dan Akuntansi), 3(1), 161–167. https://doi.org/10.31955/mea.vol3.iss1.pp161-169

 

Azizah, Nur. (2021). Sistem Informasi Manajemen. Universitas Mercu Buana Jakarta.

 

Dwinarian, Fitri, Asnawi, Meinarni, & Sanggenafa, Mariolin. (2017). Pengaruh Desentralisasi Dan Sistem Akuntansi Manajemen Terhadap Kinerja Manajerial (Studi Kasus Di Perbankan Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura). Jurnal Akuntansi & Keuangan Daerah, 12(1), 39–55.

 

Hernawan. (2013). Informasi Akuntansi Manajemen Dan Keefektifan Pengambilan Keputusan. Jurnal Ilmu Manajemen & Bisnis, 4(1), 1–11.

 

Jabani, Muzayyanah. (2015). Pentingnya Perencanaan Sumberdaya Manusia Dalam Sebuah Organisasi. Jurnal Muamalah, 5(1), 1–10.

 

Juita, Verni. (2016). Pemanfaatan Sistem Informasi Akuntansi Pada Usaha Mikro, Kecil, Dan Menengah (UMKM) Sektor Jasa Perdagangan Di Padang, Sumatera Barat. Jurnal Riset Akuntansi Terpadu, 9(1), 120–137.

 

Kusnadi, Dedek. (2015). Pengambilan Keputusan Dalam Perilaku Organisasi. Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi, 15(2), 52–62.

 

Lako, Andreas. (2013). Transformasi Akuntansi Menuju Akuntansi Keberlanjutan: Tantangan dan Strategi Pendidikan Akuntansi. Simposium Nasional Akuntansi XVI, (September).

 

Lia, Santika. (2022). No Titleהכי קשה לראות את מה שבאמת לנגד העינים. הארץ, (8.5.2017), 2003–2005.

 

Lubis, Tona Aurora. (2017). KINERJA BUMN Tbk Indonesia. In Dk (Vol. 53).

 

Nasution, Ahmad Risqi Syahputra. (2021). Penyelesaian Masalah Dan Pengambilan Keputusan. Sabilarrasyad: Jurnal Pendidikan Dan Ilmu Pendidikan, 164–171.

 

Prastyawan, Agus, & Lestari, Yuni. (2020). Pengambilan Keputusan. In Unesa University Press.

 

Riduwan, Akhmad. (2016). Peranan Informasi Akuntansi Manajemen Dalam Pengambilan Keputusan Dan Perumusan Kebijakan. EKUITAS (Jurnal Ekonomi Dan Keuangan), 2(2), 61–73.

 

Rifa’i, Muhammad. (2019). Manajemen Organisasi Pendidikan. Journal of Chemical Information and Modeling, 53, 1–339.

 

Setiawan, M. Asri. (2019). Standar Akuntansi Mudharabah (PSAK 105), AAOIFI Dan Urgensinya Pada Lembaga Keuangan Syariah. Jurnal Masharif Al-Syariah: Jurnal Ekonomi Dan Perbankan Syariah, 4(2), 107–124.

 

Suedi, Bambang. (2012). Peranan Akuntansi Manajemen Dalam Pengambilan Keputusan Manajerial. Jurnal STIE Semarang, 4(2), 74–86.

 

Syaharman. (2020). Peranan Sistem Informasi Akuntansi Dalam Mengambil Keputusan Manajemen Pada Pt Walet Solusindo. Jurnal Bisnis Net, 3(2), 185–192.

 

Wahyuddin, Muhammad, Modding, Basri, & Tjan, Julianty Sidik. (2021). Sistem Informasi Akuntansi Manajemen Dalam Pengambilan Keputusan Investasi Aktiva Tetap Pada HSN Group. Paradoks: Jurnal Ilmu Ekonomi, 4(4), 771–780.

 

Yusanto, Yoki. (2020). Ragam Pendekatan Penelitian Kualitatif. Journal of Scientific Communication (Jsc), 1(1).