MANAJEMEN
PEMASARAN PENDIDIKAN DI MADRASAH TSANAWIYAH MA’HAD AL-ZAYTUN
INDRAMAYU
Yana Sutiana1*, Turi Turiah2, Sri Lestari3, Titi Sujati4
Program Studi Magister Manajemen Pendidikan Islam, Program Pascasarjana, IAIN
Sykeh Nur Djati Cirebon, Jl. Perjuangan, Sunyaragi, Kota
Cirebon, Provinsi Jawa Barat, Indonesia
Email: yanasutiana25@gmail.com, turyturiah79@gmail.com, lestariatmoredjo@gmail.com, tisu0874@gmail.com
Abstrak
Pemasaran
merupakan suatu proses dimana seseorang atau kelompok dapat memenuhi keinginan
melalui usaha mempengaruhi, menyalurkan, dan memindahkan kepemilikan dari satu
orang ke orang lain atau antar kelompok baik dalam masalah barang atau jasa.
Pemasaran yang dilakukan oleh Madrasah Tsanawiyah Ma’had Al-Zaytun sudah cukup
baik dalam memperkenalkan sekolah dengan image yang baik di mata masyarakat dan
juga kualitas guru yang cukup baik dalam menerapkan sistem pembelajaran kepada
para siswa. Hal ini lah yang membuat daya tarik minat masyarakat terhadap
Madrasah Tsanawiyah Ma’had Al-Zaytun. Selain itu letak geografis yang strategis
yang berada di Blok Sandrem Desa Mekarjaya Kec. Gantar Kab. Indramayu dan
fasilitas-fasilitas yang memadai sebagai salah satu nilai tawar pemasaran
pendidikan. Sehingga jumlah peminat dari tahun
ke tahun semakin meningkat. Tujuan dalam penelitian ini adalah mengetahui
manajemen pemasaran pendidikan di MTs Ma’had
Al-Zaytun. Metode yang digunakan adalah
metode penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik
analisis data yang digunakan
untuk menganalisis data adalah analisis data model interaktif meliputi reduksi data, penyajian data dan kesimpulan. hasil penelitian bahwa Manajemen pemasaran pendidikan di MTsS Ma’had Al-Zaytun adalah ; 1) menentukan pasar sasaran 2) menempatkan anggota yayasan disetiap propinsi di Indonesia dan Manca Negara. 3) bekerjasama dengan alumni Ma’had Al-zaytun, 4) menggunakan
media digital.
Kata kunci: Manajemen, pemasaran, MTs Ma’had Al-Zaytun Indramayu
Abstract
Marketing
is a process whereby a person or group can fulfill desires through efforts to
influence, distribute, and transfer ownership from one person to another or
between groups, both in terms of goods or services. The marketing carried out
by Madrasah Tsanawiyah Ma'had Al-Zaytun has been quite good in introducing
schools with a good image in the eyes of the public and also the quality of
teachers who are quite good in implementing a learning system for students.
This is what attracts public interest in Madrasah Tsanawiyah Ma'had Al-Zaytun.
Apart from that, the strategic geographical location which is in the Sandrem
Block of Mekarjaya Village, Kec. Switch Kab. Indramayu and adequate facilities
as one of the bargaining values of educational marketing. So that the number of
enthusiasts from year to year is increasing. The aim of this research is to
find out the educational marketing management at MTs Ma'had Al-Zaytun. The
method used is a qualitative research method. Data collection techniques used
in this study were observation, interviews and documentation. The data analysis
technique used to analyze the data is an interactive model data analysis
including data reduction, data presentation and conclusions. the results of the
study that educational marketing management at MTsS Ma'had Al-Zaytun are; 1)
determining the target market 2) placing members of the foundation in every
province in Indonesia and abroad. 3) in collaboration with alumni of Ma'had
Al-zaytun, 4) using digital media.
Keywords: Management,
marketing, MTs Ma'had Al-Zaytun Indramayu
Pendahuluan
Persaingan antar lembaga pendidikan yang semakin ketat, menuntut sekolah bersungguh-sungguh mendapatkan peserta didik (Suhartini et al., 2022) (Puspitarini & Istanto, 2023). Lembaga pedidikan yang diibaratkan
sebuah produk, tentunya akan terjual
apabila dipasarkan dengan baik (Munir, 2018). Oleh karena itu dalam upaya meningkatkan
pelayanan pendidikan sangat
diperlukan pemasaran jasa pendidikan untuk menarik peserta
didik baru dan memberikan mutu pendidikan yang bagus dari output hasil suatu lembaga pendidikan
tersebut. Peserta didik merupakan subyek pendidikan dimana semua aktifitas
yang dilakukan dilembaga pendidikan (sekolah) pada akhirnya bermuara (Rosad, 2019) (Umiarso, 2021). Sesuai dengan definisi peserta didik dalam Undang-Undang
Sisdiknas No 20 Tahun 2003 pasal 1 dinyatakan bahwa peserta didik
adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu (UURI No. 20, 2003).
Madrasah Tsanawiyah
Ma’had Al-Zaytun merupakan lembaga pendidikan swasta yang memiliki kualitas akreditasi A, sehingga Madrasah Tsanawiyah Ma’had Al-Zaytun harus mempertahankan serta meningkatkan kualitas pendidikan dalam lingkungan sekolah. Dengan demikian, Madrasah Tsanawiyah Ma’had Al-Zaytun merupakan salah satu lembaga pendidikan yang selalu berusaha dalam meningkatkan strategi pemasaran yang bertujuan untuk menarik minat
calon peserta didik dan masyarakat luas.
Penerapan strategi pemasaran yang dilakukan
oleh Madrasah Tsanawiyah Ma’had
Al-Zaytun sudah cukup baik dalam memperkenalkan
sekolah dengan image yang baik di mata masyarakat
dan juga kualitas guru yang cukup
baik dalam menerapkan sistem pembelajaran kepada para siswa. Madrasah Tsanawiyah Ma’had Al-Zaytun merupakan pusat pendidikan pengembangan budaya toleransi dan perdamaian menuju masyarakat sehat cerdas dan manusiawi. Sehingga di Madrasah Tsanawiyah Ma’had Al-Zaytun diterapkan budaya toleransi dan budaya pola hidup sehat.
Hal ini lah yang membuat daya tarik
minat masyarakat terhadap Madrasah Tsanawiyah Ma’had Al-Zaytun. Selain itu letak geografis yang strategis yang berada di Blok Sandrem Desa Mekarjaya Kec. Gantar Kab. Indramayu dan fasilitas-fasilitas
yang memadai sebagai salah satu nilai tawar
pemasaran pendidikan.
Pemasaran merupakan suatu
proses dimana seseorang atau kelompok dapat
memenuhi keinginan melalui usaha mempengaruhi,
menyalurkan, dan memindahkan
kepemilikan dari satu orang ke orang lain atau antar kelompok
baik dalam masalah barang atau jasa (Fradito et al., 2020) (Mariani et al., 2020). Fungsi pemasaran di
lembagan pendidikan adalah untuk membentuk
citra baik terhadap lembaga dan menarik minat sejumlah
calon siswa (Wahyuni, 2018). Oleh karena itu, pemasaran harus berorientasi kepada pelanggan yang dalam konteks sekolah di sebut dengan siswa.
Di sinilah perlunya sekolah untuk mengetahui
calon siswa melihat sekolah yang akan dipilihnya.
Fakta yang ada di lapangan tidak sesuai dengan
yang direncanakan, adanya beberapa hambatan dalam proses penerimaan calon peserta didik.
Di karenakan Madrasah Tsanawiyah
Ma’had Al-Zaytun berada dalam masa pendemi Covid-19 pihak sekolah melakukan
sosial distance, masyarakat
kurang memahami tentang program-program yang ada,
dan masyarakat belum mengetahui keunggulan yang dimiliki lembaga tersebut. Madrasah Tsanawiyah Ma’had Al-Zaytun memiliki jumlah penerimaan siswa baru pada Tahun 2021/2022 sebanyak 647 siswa dan pada Tahun 2022 mengalami penurunan sebanyak 140 siswa
Metode
Metode yang digunakan dalam
penulisan ini adalah dengan menggunakan
pendekatan kualitatif dalam bentuk deskriptif
analitik atau penelitian yang ditunjang dengan data yang diperoleh dari penelitian lapangan (Field Research).
Informasi yang peneliti butuhkan
dari sumber-sumber diatas, digali dengan menggunakan teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Teknik pengumpulan
data ini dilakukan secara random sesuai dengan kondisi di lapangan.
Data yang ada dari penelitian ini dihimpun dari data lapangan dan data kepustakaan.
Jenis penelitian ini adalah field researh, yaitu
penelitian yang dilakukan dengan jalan peneliti
langsung terjun ke kancah penelitian
atau tempat fenomena terjadi (Sidiq et al., 2019). Data yang dipergunakan dalam
penelitian lapangan ini diperoleh melalui
beberapa metode. Metode tersebut adalah sebagai berikut:
a.
Wawancara
Wawancara adalah teknik pengumpulan data melalui percakapan langsung antara pewawancara dengan orang yang diwawancara (Makbul, 2021). Dalam penelitian ini,
wawancara dilakukan dengan tujuan untuk
mengkonstruksi informasi tentang bagaimana para
stakeholder
b.
Observasi
Satu diantara
instrumen dalam penelitian ini adalah observasi. Observasi adalah pengamatan terstruktur dan terencana yang dilakukan untuk memperoleh data yang selanjutnya dilakukan verifikasi (Lubis, 2018). Metode observasi adalah
pengamatan dan pencatatan dengan sistematik fenomena-fenomena yang diselidiki.
Menurut Good dkk dalam Kartini Kartono, Observasi mencirikan segala teknik pengumpul data dalam metodologi research dengan sifat- sifat
sebagai berikut:
1)
Mempunyai arah dan tujuan
yang khusus, bukan hanya untuk mendapatkan
kesan-kesan umum secara sepintas lalu mengenai suatu
fenomena.
2)
Observasi ilmiah tidak dilakukan secara untung-untungan dan sesuka hati dalam usaha
mendekati situasi dan objeknya, akan tetapi semua pelaksanaannya
dilakukan secara sistematis dan berencana
3)
Observasi melakukan pencatatan
dengan segera, secepat mungkin, tidak menyandarkan diri pada kekuatan ingatan.
4)
Menuntut adanya suatu keahlian, dilakukan oleh
orang-orang yang terlatih untuk
tugas ini.
5)
Hasil-hasil
observasi dapat dicek dan dibuktikan untuk menjamin reliabilitas dan validitas.
Dalam metode
ini peneliti menggunakan teknik observasi langsung (direct observation), yaitu
dengan cara mencatat dan mengamati secara langsung kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan pelaksanaan manajemen pemasaran MTs. Ma’had Al-Zaytun oleh pihak pengelola Yayasan dan seluruh stake holder yang ada (Kuswati, 2011).
c.
Study Dokumentasi
Studi dokumentasi
adalah kegiatan peneliti yang melakukan pengumpulan data-data dan informasi
dalam kegiatan penelitian, kemudian melakukan analisa terhadap dokumen-dokumen yang diperoleh dari berbagai sumber atau dari nara
sumber penelitian (Pahleviannur et al., 2022). Dokumen yang dimaksud
dapat berupa gambar, tulisan atau dokumen lainnya.
Dalam penelitian ini, setelah peneliti mendapatkan
izin dari Panitia Pelaksana Penerimaan Peserta Didik Baru Ma’had Al-Zaytun,
peneliti terjun langsung ke lapangan, dalam hal ini melakukan kegiatan
dokumentasi terhadap segala hal yang berhubungkait dengan sarana prasarana atau
fasilitas, lingkungan belajar serta tempat tinggal yang nyaman, interaksi antar
sesama santri, antar santri dan guru serta interaksi antar santri dan seluruh
penghuni yang ada di Ma’had Al-Zaytun, yang dapat dijadikan daya tarik bagi siswa
calon santri atau orang tua wali calon santri sehingga mau menyekolahkan putra putrinya di MTs
Al-Zaytun.
Teknik analisis data yang dipergunakan
dalam penelitian kualitatif adalah model analisis dan mengalir (flow model). Langkah-langkah yang dipergunakan dalam model ini antara lain: pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan (Uno & Iskandar, 2020).
1.
Pengumpulan Data
Peneliti membuat catatan
data yang dikumpulkan melalui
observasi, wawancara dan studi dokumentasi yang merupakan catatan lapangan yang terkait dengan pertanyaan atau tujuan penelitian
2.
Reduksi Data
Proses anlisa data dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber,
yakni dari observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Setelah dibaca dan dipelajari, maka langkah selanjutnya adalah mengadakan reduksi data. Langkah ini berkaitan erat dengan proses menyeleksi, memfokuskan, menyederhanakan, mengabstraksikan dan mentransformasikan
data mentah yang diperoleh dari hasil penelitian.
Reduksi data dilakukan selama penelitian berlansung, langkah ini dilakukan sebelum
data benar-benar dikumpulkan.
Peneliti sudah mengetahui data-data apa saja yang dilakukan terkait penelitian.
3.
Penyajian Data
Penyajian data atau sekumpulan
informasi yang memungkinkan
peneliti melakukan penarikan kesimpulan. Bentuk penyajian data yang umum dilakukan dalam penelitian kualitatif adalah teks naratif yang menceritakan secara panjang lebar temuan
penelitian.
4.
Penarikan Kesimpulan
Penarikan kesimpulan atau verikasi merupakan langkah selanjutnya. Analisnya menggunakan analisis model interaktif. Artinya analisis ini dilakukan dalam
bentuk interaktif dari ketiga komponen
utama tersebut. Data yang terkumpul dari hasil observasi, wawancara dan studi dokumen yang terkait dengan penelitian direduksi untuk dipilih mana yang paling tepat untuk disajikan. Proses pemilihan data akan difokuskan pada data yang mengarah
untuk pemecahan masalah, penemuan, pemaknaan, atau untuk menjawab pertanyaan penelitian.
Hasil
dan Pembahasan
Berdasarkan hasil wawancara, observasi dan dokumentasi, diketahui bahwa MTsS Ma’had Al-Zaytun bukan hanya cara
menjemput bola, dalam artian menyebarkan informasi kepada siswa dan orang tua siswa melalui web site resmi, juga mengiklankan sekolahnya melalui media sosial seperti facebook, whatsapp dan instagram, juga melalui ikatan alumni Al-Zaytun yang siap
memberikan informasi kepada tetangga dan saudara yang berada di lingkungan dekat tempat tinggalnya, sehingga dapat meningkatkan kuantitas santri yang masuk setiap tahunnya ke MTsS Ma’had
Al-Zaytun.
1. Strategi Penentuan Pasar Sasaran (Target
Marketing Strategy)
Lembaga pendidikan perlu
melakukan sasaran pasar
yang akan mereka tuju, karena penentuan
sasaran pasar ini diperlukan untuk mengetahui semu kebutuhan para pelanggan atau konsumen . Pihak sekolah
harus bisa menentukan secara cermat strategi pasar sasaran ini agar bisa menentukan
program pendidikan apa yang
sesuai dnegan kebutuhan dan keinginan dari masyarakat. Menurut data yang diambil, maka berikut merupakan
pasar potensia; yang bisa dikategorikan oleh MTsS Ma’had Al-Zaytun, yaitu:
a.
Segmentasi Demografi
Berdasarkan hasil wawancara, observasi dan dokumentasi, maka diketahui segmentasi demografi merupakan segmen yang mengelompokkan identifikasi usia serta jenis
kelamin siswa. Hal ini untuk menentukan
pasar sasaran atau konsumen yang dijadikan target sekolah. Di MTsS Ma’had Al-Zaytun, madrasah mengelompokkan
usia siswanya mulai dari usia
12-15 tahun, yang mana siswanya
baru memasuki usia remaja dan sudah menyelesaikan pendidikan di sekolah dasar.
b.
Segmentasi Geografi
Berdasarkan hasil wawancara, observasi dan dokumentasi, menunjukkan bahwa segmentasi geografi yang dimiliki MTsS Ma’had
Al-Zaytun, yaitu madrasah yang memiliki
letak yang strategis dilihat dari hal-hal
pendukungnya. Hal-hal pendukungnya yaitu seluruh kebutuhan santri disediakan di dalam areal kampus, dari mulai asrama pelajar, gedung pembelajaran, lapangan olah raga dengan berbagai cabangnya, pelayanan publik seperti toko, kantin,
barbershop, tempat foto
copy, laundy, dan lain sebagainya.
Dengan hadirnya jalan tol, akses
jalan menuju MTsS Ma’had Al-Zaytun juga mudah, dan dapat ditempuh dengan waktu yang tidak begitu lama.
c.
Segmen Psikografi
Berdasarkan hasil wawancara, observasi dan dokumentasi, diketahui bahwa MTsS Ma’had Al-Zaytun memiliki segmen psikografi, yaitu segmen yan gmelihat
bagaimana psikologi anak-anak pada usia MTs. Berdasarkan hal itu, siswa
di MTsS Ma’had Al-Zaytun adalah siswa yang baru memasuki masa remaja, yang pada usia tersebut merupakan masa-masa yang
labil, yang belum memiliki jati diri.
Oleh sebab itu, anak-anak yang memilih sekolah berbasis asrama, pondok pesantren, atau madrasah, kebanyakan memiliki sikap mandiri dalam kehidupan
sehari-harinya. Selian itu, mereka memiliki
pengetahuan yang lebih pada
bidang agama sebagai bekal hidupnya dikemudian hari, baik di dunia maupun akherat.
d.
Segmentasi Manfaat
Berdasarkan hasil wawancara, observasi dan dokumentasi, menunjukkan bahwa MTsS Ma’had Al-Zaytun merupakan madrasah yang mengacu kepada aspek integrasi
kurikulum antara kurikulum yang dikeluarkan dari Kemenag, Diknas
dan Muatan Lokal, sehingga dalam pembelajaran selalu menekankan kepada pengetahuan yang universal
dan mendalam tentang islam dan pelaksanaannya dalam kehidupan sehari-hari.
2. Strategi Penentuan
Posisi Pasar Persaingan
(Competitive Positioning Strategy)
Berdasarkan hasil
pencarian data sekolah, sekolah yang berada dekat dengan MTsS
Ma’had Al-Zaytun adalah
Mts. Nurul Hikmah Gantar, SMP PGRI Gantar dan SMPN 1 Gantar. Walaupun diantara sekolah-sekolah itu ada sekolah negeri, akan tetapi MTsS
Ma’had Al-Zaytun tidak kehilangan pelanggan. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu ; a) MTsS Ma’had Al-Zaytun di bawah Yayasan
Pesantren Indonesia yang pendiriannya
legal formal sesuai dengan uandang-undang; b) Kurikulum yang
digunakan MTsS Ma’had Al-Zaytun, sekalipun dibawah naungan Kemenag, tapi kurikulum
terintegrasi dengan kurikulum Diknas dan Muatan Lokal; c) MTsS Ma’had Al-Zaytun memiliki kelengkapan fasilitas sarana prasarana yang bisa digunakan siswa baik dalam
pembelajaran maupun dalam menyalurkan minat dan bakat pada bidang seni dan olah raga.
Kesimpulan
Manajemen pemasaran pendidikan di MTsS Ma’had Al-Zaytun adalah ; 1) menentukan pasar sasaran, yaitu madrasah cukup memahami setiap perkembangan dari lingkungan dan kondisi kebutuhan masyarakat, dan 2) Ditengah-tengah
persaingan, madrasah melakukan
strategi penentuan posisi
pasar persaingan dengan melakukan identifikasi ke beberapa sekolah
pesaingnya dan pelaksanaan pendidikan dengan menekankan kurikulum yang terintegrasi antara kurikulum yang dikeluarkan oleh Kemenag, Diknas dan kurikulum Muatan Lokal yang menjadi ciri khas
Ma’had Al-Zaytun, sehingga siswa bisa mengoptimalkan
seluruh kemampuannya baik dalam bidang
akademik maupun non akademik seperti olah raga dan seni.
DAFTAR
PUSTAKA
Fradito, A., Sutiah, S., &
Mulyadi, M. (2020). Strategi pemasaran pendidikan dalam meningkatkan citra
sekolah. Al-Idarah: Jurnal Kependidikan Islam, 10(1), 12–22.
Kuswati, Y. (2011). Sistem
Inventory dan Rekap Pelanggan Speedy Di PT. Abdhitama Multi Usaha Global
Yogyakarta.
Lubis, M. S. (2018). Metodologi
penelitian. Deepublish.
Makbul, M. (2021). Metode
pengumpulan data dan instrumen penelitian.
Mariani, S., Fuadi, A., & Saleh,
M. (2020). Strategi Manajemen Pemasaran Lembaga Pendidikan Islam Di Mts
Madinatul Ilmi Desa Lubuk Kertang Kecamatan Berandan Barat. Cybernetics:
Journal Educational Research and Social Studies, 95–104.
Munir, M. (2018). Manajemen Pemasaran
Pendidikan Dalam Peningkatan Kuantitas Peserta Didik. Intizam, Jurnal
Manajemen Pendidikan Islam, 1(2), 78–94.
Pahleviannur, M. R., De Grave, A.,
Saputra, D. N., Mardianto, D., Hafrida, L., Bano, V. O., Susanto, E. E.,
Mahardhani, A. J., Alam, M. D. S., & Lisya, M. (2022). Metodologi
Penelitian Kualitatif. Pradina Pustaka.
Puspitarini, N. A., & Istanto, S.
P. I. (2023). Upaya Sekolah Dalam Meningkatkan Trust Masyarakat Di Mts Yasin
Gemolong Sragen. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Rosad, A. M. (2019). Implementasi
pendidikan karakter melalui managemen sekolah. Tarbawi: Jurnal Keilmuan
Manajemen Pendidikan, 5(02), 173–190.
Sidiq, U., Choiri, M., &
Mujahidin, A. (2019). Metode penelitian kualitatif di bidang pendidikan. Journal
of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1–228.
Suhartini, Y., Muchlas, M., &
Kuat, T. (2022). Kompetensi Kewirausahaan Kepala Sekolah dalam Mengembangkan
Edupreneurship di Sekolah Menengah Kejuruan. Jurnal Pendidikan Dan Konseling
(JPDK), 4(5), 4833–4849.
Umiarso, U. (2021). Peningkatan dan
Pengembangan Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam di Institut Agama Islam
al-Falah as-Sunniyah Kencong Jember. NGARSA: Journal of Dedication Based on
Local Wisdom, 1(2), 197–206.
Uno, N., & Iskandar, A. K.
(2020). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Picture And Picture Dalam
Meningkatkan Hasil Belajar. EDUCATOR: Directory of Elementary Education
Journal, 1(2), 174–195.
UURI No. 20. (2003). Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Wahyuni, N. Y. (2018). Pencitraan:
upaya membangun public opinion bagi lembaga pendidikan islam. Al-Tanzim:
Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, 2(1), 64–79.