PENGARUH KONSUMSI RUMAH TANGGA DAN INVESTASI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA TAHUN 2010-2019

 

Sri Saraswati, Evi Rahmawati

STIE UniShaduGuna Business School Jakarta, Indonesia

Email: ssaraswati@gmail.com, evirahmawati28@gmail.com

 

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsumsi rumah tangga dan investasi terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2010-2019. Ini adalah penelitian kuantitatif dan menggunakan data Indonesia. Penelitian kuantitatif ini menggunakan metode Ordinary Least Square (OLS) dan data sekunder berupa data time series selama tahun 2010-2019 yang dikumpulkan oleh BPS (Badan Pusat Statistik). Penelitian ini dianalisis dengan menggunakan model analisis regresi linier berganda yang dilakukan dengan software SPSS versi 21. Variabel penelitian ini adalah pertumbuhan ekonomi dilihat dari PDB menurut harga konstan tahun 2010, berdasarkan penggunaan, konsumsi rumah tangga dan investasi Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) konsumsi rumah tangga berpengaruh negatif signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia, (2) investasi berpengaruh positif signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia, dan (3) secara simultan konsumsi rumah tangga dan investasi berpengaruh positif signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.

 

Kata kunci: Konsumsi rumah tangga; Investasi dan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia.

 

Abstract

This research was aimed to know the influence of household consumption and investment to Indonesia’s economic growth in 2010-2019. This is a quantitative research and using Indonesia's data. This quantitative research using Ordinary Least Square (OLS) and secondary data in the form of time series data during 2010-2019, which has been collected by BPS (Statistical Center Board). The research was analyzed by using model of double linear regression analysis performed with SPSS software version 21. The variable of this research is an economic growth seen from PDB according to the constant price of 2010, based on usage, household consumption and investment of Indonesia. The results of research show that (1) the household consumption influences negatively significantly the economic growth of Indonesia, (2) the investment influences positively significantly the economic growth of Indonesia, and (3) the simultaneous household consumption and investment induces positively significantly the economic growth of Indonesia.

 

Keywords: Household Consumption; Investment and Economic Growth of Indonesia.

 

Pendahuluan  

Dalam kegiatan perekonomian yang sebenarnya, pertumbuhan ekonomi merupakan perkembangan fiskal produk barang dan jasa yang berlaku di suatu negara, seperti pertambahan produksi barang industri, perkembangan infrastruktur, pertambahan jumlah sekolah, pertambahan produksi sektor jasa dan pertambahan produksi barang modal (Jolianis et al., 2013).

Pertumbuhan ekonomi yang stabil dipengaruhi oleh tingginya konsumsi masyarakat dan kinerja investasi (Arifin, 2017). Dalam perekonomian dua sektor aliran pengeluaran perekonomian terdiri dari komponen pengeluaran agregat yaitu konsumsi rumah tangga dan investasi (Sudirman & Alhudhori, 2018). Maka untuk mengatakan tingkat pertumbuhan ekonomi harus dibandingkan dengan tingkat pendapatan nasional dari tahun ke tahun yang dapat dilihat dari laju Produk Domestik Bruto (PDB) (Sasono, 2020).

Konsumsi dan investasi pada ekonomi makro merupakan unsur yang sangat esensial bagi pertumbuhan ekonomi (Febriyani, 2018). Konsumsi rumah tangga memberikan masukan kepada pendapatan nasional. Konsumsi rumah tangga mempunyai dampak dalam menentukan fluktuasi kegiatan ekonomi dari satu waktu ke waktu yang lainnya (Maharani & Isnowati, 2014). Sedangkan investasi merupakan kunci utama untuk mencapai peningkatan pertumbuhan ekonomi yang tercermin dari kemampuannya meningkatkan laju pertumbuhan dan tingkat pendapatan (Octavianingrum, 2015).

Perekonomian Indonesia dilihat dari sisi penggunaan diantaranya meliputi konsumsi rumah tangga dan komponen pengeluaran investasi (pembentukan modal tetap bruto) (Baeti, 2013). Laju pertumbuhan ekonomi Indonesia berfluktuasi dari tahun ke tahun dan pertumbuhannya cenderung membaik terutama setelah pemerintah memberlakukan kebijakan-kebijakan ekonomi sehingga tercipta suasana perekonomian yang kondusif dan kesempurnaan (Nunung & Hakim, 2020). Pertumbuhan ekonomi Indonesia masih ditopang oleh konsumsi rumah tangga namun laju pertumbuhannya mengalami gejolak (Utami, 2019). Laju pertumbuhan investasi PMTB mengalami kenaikan secara bertahap.

Permintaan domestik masih tetap akan menjadi kekuatan utama yang menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia (Afiftah et al., 2019). Peranan dan besarnya pengeluaran konsumsi rumah tangga dan investasi menjadi sesuatu yang mengundang kontroversi pada ekonomi makro. Indonesia memiliki tantangan untuk menjaga optimisme konsumsi rumah tangga dan mempercepat laju pertumbuhan investasi ditengah gejolak ekonomi yang tengah melanda perekonomian Indonesia.

 

Metode

Metode yang digunakan di dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif. Metode kuantitatif adalah ilmu yang berkaitan dengan tata cara (metode) pengumpulan data, analisa data, dan interpretasi hasil analisis untuk mendapatkan informasi guna penarikan kesimpulan dan pengambilan keputusan (Yusuf, 2016). Penelitian ini menggunakan data sekunder dalam bentuk time series dan hasil pengumpulan data tersebut akan diolah dengan software SPSS versi 21.

Populasi pada penelitian ini adalah keseluruhan data konsumsi rumah tangga, investasi dan pertumbuhan ekonomi tahun 2010-2019 dari Badan Pusat Statistik. Dalam hal ini peneliti menggunakan sampel 10 tahun terakhir yaitu tahun 2010-2019.

Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang akan digunakan adalah data dokumentasi berupa angka yang diperoleh dari website resmi BPS. Model analisis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linear berganda dengan metode Ordinary Least Square (OLS) yang berfungsi untuk mengetahui Pengaruh Konsumsi Rumah Tangga dan Investasi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun 2010-2019.

 

Hasil dan Pembahasan

Uji Asumsi Klasik

Uji Normalitas

 

Table 1. Hasil Uji Normalitas

 

Unstandardized Residual

N

10

Normal

Mean

.000000

Parametersa,b

Std. deviation

.33247423

Most extreme

Absolute

.207

Differences

Positive

.207

 

Negative

-.122

Kolmogorov-smimov Z

.653

Asymp. Sig. (2-talled)

.787

a.   Test distribution is normal

b.   Calculated from data

Sumber: data setelah diolah (SPSS 21)

 

Berdasarkan tabel di atas, nilai signifikansi (2-tailed) sebesar 0.787, dapat diartikan bahwa nilai signifikansi (2-tailed) alat ukur tersebut berada di atas 0.05 sehingga data dikatakan berdistribusi normal.

Uji Multikolinieritas

 

Table 2. Hasil Uji Multikolinieritas

Coefficientsa

Model

Collinearity Statistics

Tolerance

VIF

1

(Constant)

 

 

Konsumsi RT

.983

1.017

Investasi

.983

1.017

a.   Dependent Variable: Pertumbuhan Ekonomi


Uji Autokorelasi

 

Table 3. Hasil Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Model

Durbin-Watson

1

1.028

a.   Predictors: (Constant), Investasi, Konsumsi Rt

b.   Dependent Variable: Pertumbuhan Ekonomi

 

Berdasarkan tabel di atas diketahui nilai Durbin-Watson (DW) sebesar 1.028, karena nilai Durbin-Watson (DW) berada di daerah tidak ada berpengaruh dengan demikian dapat disimpulkan bahwa di dalam model tidak terjadi autokorelasi.

Uji Heteroskidastisitas

 

 

Gambar 1. Grafik Scatterplot

 

Berdasarkan gambar grafik Scatterplot di atas, diketahui titik-titik menyebar di bawah dan di atas 0 pada sumbu Y. Titik-titik tersebut tidak membentuk suatu pola tertentu yang jelas. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada gejala heteroskidastisitas dalam model regresi ini.

Uji Linier Berganda

 

Tabel 4. Hasil Uji Linier Berganda

Coefficientsa

 

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

 

T

B

Std. Error

Beta

1

(Constant)

6.581

1.922

 

3.425

 

Konsumsi RT

-.542

.382

-.321

-1.421

 

Investasi

.257

.074

.781

3.457

 

a.   Dependent Variable: Pertumbuhan Ekonomi

 

Untuk menentukan nilai persamaan regresi linier bergandanya sebagai berikut: Y’ = 6.581 – 0.542 X1 + 0.257 X2 + e. Dapat dijelaskan sebagai berikut:

1.   Nilai konstanta intersep sebesar 6.581 menyatakan bahwa jika variabel Konsumsi Rumah Tangga (X1), variabel Investasi (X2) tetap (tidak mengalami perubahan) maka setiap kenaikan 1 unit konstanta akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 6.581.

2.   Nilai koefisien regresi variabel Konsumsi Rumah Tangga (X1) terhadap variabel Pertumbuhan Ekonomi (Y) adalah sebesar –0.542. Hal ini berarti jika variabel Konsumsi Rumah Tangga (X1) naik 1 satuan akan menurunkan variable pertumbuhan ekonomi (Y) sebesar – 0.542, dengan asumsi variabel konstanta tidak berubah.

3.   Nilai koefisien regresi variabel Investasi (X2) terhadap variabel Pertumbuhan Ekonomi (Y) adalah sebesar 0.257. Hal ini berarti jika variabel Investasi (X2) naik 1 satuan akan meningkatkan variabel Pertumbuhan Ekonomi (Y) sebesar 0.257, dengan asumsi variabel konstanta tidak berubah.

Uji Koefisien Determinasi (R-Square/R²)

 

Tabel 5. Hasil Uji Koefisien Determinasi

Model Summaryb

Model

R

R Square

1

.805a

.649

a.  Predictors: (Constant), Investasi, Konsumsi RT

b.   Dependent Variable: Pertumbuhan Ekonomi

 

Berdasarkan tabel diatas Konsumsi Rumah Tangga dan Investasi secara bersama-sama mampu menjelaskan variabel Pertumbuhan Ekonomi sebesar 60% sedangkan sisanya sebesar 40% adalah faktor-faktor lain yang tidak ada dalam penelitian ini.

Uji t

 

Table 6. Hasil Uji t

Coefficientsa

Model

t

Sig.

1

(Constant)

3.425

.011

Konsumsi RT

-1.421

.198

Investasi

3.457

.011

a.   Dependent Variable: Pertumbuhan Ekonomi

 

a.   Hubungan Variabel Konsumsi Rumah Tangga (X1) dengan Pertumbuhan Ekonomi (Y)

Jika diperhatikan hasil tabel coefficients di atas dengan menggunakan perhitungan analisis SPSS Versi 21, maka nilai thitung untuk variabel X1 (Konsumsi Rumah Tangga) sebesar - 1.421, sedangkan nilai ttabel untuk n = 10 sebesar 2.365. Jadi -1.421 < 2.365, dapat disimpulkan bahwa secara parsial variabel Konsumsi Rumah Tangga (X1) tidak       berkorelasi      terhadap Pertumbuhan Ekonomi (Y).

b.   Hubungan Variabel Investasi (X2) dengan Pertumbuhan Ekonomi ( Y )

Jika diperhatikan hasil tabel coefficients di atas                  dengan menggunakan perhitungan analisis SPSS Versi 22, maka nilai thitung untuk variabel X2 (Investasi) sebesar 3.457, sedangkan nilai ttabel untuk n = 10 sebesar 2.365. Jadi, 3.457 > 2.365, dapat disimpulkan bahwa secara parsial variabel Investasi (X2) berkorelasi terhadap Pertumbuhan Ekonomi (Y).

Uji F

 

Table 7. Hasil Uji F

ANOVAa

Model

F

Sig.

1

Regression   Residual Total

6.460

.026b

a.   Dependent Variable: Pertumbuhan Ekonomi

b.   Predictors: (Constant), Investasi, Konsumsi RT

 

Dari hasil uji ANOVA atau fhitung didapat nilai fhitung sebesar 6.460 dimana lebih besar dari nilai ftabel untuk n = 10 sebesar 4.46 atau 6.460 > 4.46 dengan tingkat signifikan sebesar 0,026 karena 0,026 < 0,05, maka dapat dikatakan Konsumsi Rumah Tangga (X1) dan Investasi (X2) secara bersama-sama mampu menjelaskan Pertumbuhan Ekonomi (Y) pada α = 5%.

 

Kesimpulan

Penelitian ini membuktikan kebenaran dugaan (hipotesis) bahwa tidak terdapat pengaruh parsial dari konsumsi rumah tangga terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia tahun 2010-2019. Hal ini ditunjukkan berdasarkan hasil uji parsial (Uji-t) diperoleh nilai thitung < ttabel yaitu -1.421 < 2.365. Jadi, dapat disimpulkan bahwa secara parsial variabel Konsumsi Rumah Tangga (X1) berkorelasi negatif signifikan terhadap Pertumbuhan Ekonomi (Y) pada α = 5%.

Penelitian ini membuktikan kebenaran dugaan (hipotesis) bahwa terdapat pengaruh parsial dari investasi terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia tahun 2010-2019. Hal ini ditunjukkan berdasarkan hasil uji parsial (Uji-t) diperoleh nilai thitung > ttabel yaitu 3.457 > 2.365. Jadi, dapat disimpulkan bahwa secara parsial variabel Investasi (X2) berkorelasi positif signifikan terhadap Pertumbuhan Ekonomi (Y) pada α = 5%.

Penenilitan ini membuktikan kebenaran dugaan (hipotesis) bahwa terdapat pengaruh simultan dari Konsumsi Rumah Tangga dan Investasi terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia tahun 2010-2019. Hal ini ditunjukkan berdasarkan Uji Simultan (Uji-F) yang menggunakan model regresi linier berganda diperoleh nilai Fhitung > Ftabel (6.460 > 4.46). Jadi, dapat disimpulkan bahwa Konsumsi Rumah Tangga dan Investasi secara bersama-sama atau secara simultan berkorelasi dengan Pertumbuhan Ekonomi (Y) pada α = 5%.

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Afiftah, A. T., Juliprijanto, W., & Destiningsih, R. (2019). Analisis pengaruh pengeluaran konsumsi pemerintah dan pengeluaran konsumsi rumah tangga terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia tahun 1988-2017. DINAMIC: Directory Journal of Economic, 1(1), 11–22. https://doi.org/10.31002/dinamic.v1i1

Arifin, S. H. (2017). Pengaruh Inventasi, Tenaga Kerja, Dan Tingkat Konsumsi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Kota Makassar Tahun 2006-2015. UIN Alauddin Makassar.

Baeti, N. (2013). Pengaruh pengangguran, pertumbuhan ekonomi, dan pengeluaran pemerintah terhadap pembangunan manusia kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah tahun 2007-2011. Economics Development Analysis Journal, 2(3), 85–98.

Febriyani, I. (2018). Pengaruh Konsumsi Rumah Tangga, Investasi dan Pengeluaran Pemerintah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Tinjau dalam Perspektif Ekonomi Islam Studi di Kota Bandar Lampung Tahun 2008-2016. UIN Raden Intan lampung.

Jolianis, J., Asrizal, A., & Deprianto, D. (2013). Pengaruh Konsumsi dan Investasi terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Kota Padang. Pendidikan Ekonomi, 2(2), 298–311.

Maharani, K., & Isnowati, S. (2014). Kajian investasi, pengeluaran pemerintah, tenaga kerja dan keterbukaan ekonomi terhadap pertumbuhan ekonomi di Propinsi Jawa Tengah. Jurnal Bisnis Dan Ekonomi, 21(1), 67–72.

Nunung, A., & Hakim, R. (2020). Fungsi Pembagian Kerja Dalam Usaha Memperlancar Kerja Pegawai Pada Sub Bagian Tata Usaha Perpustkaan Wilayah Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Propinsi Jawa Barat. 1(4), 1–13.

Octavianingrum, D. (2015). Analisis Pengaruh Investasi, Tenaga Kerja, dan Tingkat Pendidikan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Daerah Istimewa Yogyakarta: Studi 5 Kabupaten/Kota. Universitas Negeri Yogyakarta.

Sasono, H. (2020). Analisa Pengaruh Tingkat Suku Bunga, Nilai Tukar, Inflasi, Harga Minyak Dunia, Indeks Harga Saham Gabungan dan Produk Domestik Bruto Terhadap Pertumbuhan Ekonomi. Prosiding Seminar Nasional Pakar, 1–21.

Sudirman, S., & Alhudhori, M. (2018). Pengaruh Konsumsi Rumah Tangga, Investasi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Provinsi Jambi. EKONOMIS: Journal of Economics and Business, 2(1), 81–91. https://doi.org/10.33087/ekonomis.v2i1.33

Utami, A. (2019). Pengaruh Konsumsi, Ekspor Dan Impor Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Regional Sumatera Utara. Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan.

Yusuf, A. M. (2016). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif & penelitian gabungan. Jakarta: Prenada Media.